You are on page 1of 10

Cara perawatan

Merawat perkutut harus dilandasi perasaan kasih


sayang, agar burung selalu sehat dan rajin berbunyi
seperti yang diharapkan. perawatan utama berupa
pemberian makan.selain harus betul dan bersih.

Perkutut umumnya menyukai makanan berupa


biji-bijian karena sejak kecil sudah bisa diberi biji-
bijian itu.

Kalau burung sudah mulai berbunyi, pemberian


makan di kasih berupa millet dan gabah saja atau
dengan makanan olahan. bahannya terdiri dari
campuran ketan hitam,millet, canary seed, jewawut,
dengan bumbu berupa kencur, jahe, bawang putih,
madu,kuning telur ayam kampung, lada putih, dan
garam dapur beryodium.

Makanan olahan yang telah jadi untuk perkutut


bisa di beli di toko makanan burung akan tetapi kalau
ingin membuat sendiri, resepnya sebagai berikut:

1kg millet

2 sampai 3 butir telur,diambil kuningnya

1kg gabah

2 siung bawang putih

1/4kg ketan hitam

3 jari tangan jahe

1/4kg canary seed

3 jari tangan kencur

1/8kg jewawut

½ sendok makan garam

5 sendok makan madu


½ sendok teh lada putih

Bumbu berupa kencur, jahe, bawang putih, lada


putih, dan garam ditumbuk sampai hancur kuning
telur dikocok sampai mengembang, lalu diberi madu
lebah dan dikocok lagi sampai tercampur betul.
setelah madu telur itu tercampur, bumbu yang telah
ditumbuk tadi dicampurkan pada telur dan madu,
diaduk-aduk sampai rata.

Ketan hitam, millet, gabah, canary seed, dan


jewawut, sebelum dicampurkan dicuci bersih dulu di
buang yang mengambang lalu ditiriskan, digelar
dalam tempeh atau sejenisnya.selanjutnya dijemur
sampai kering.biji-bijian yang sudah kering inilah
yang dicampurkan dalam adonan telur madu yang
berbumbu tadi

Bahan dicampur aduk samapai rata, kalau perlu


diremas-remas dengan tangan.setelah adonan
tercampur betul di gongsong (digoreng tanpa
minyak) selama kurang lebih dua menit. kemudian
diangkat dan dituangkan di atas nyiru, untuk diangin-
anginkan di tempat teduh sampai kering dan dingin.

Air Sehat untuk Perkutut


Air merupakan kebutuhan esensial mahluk hidup, begitu
pula bagi kesehatan dan kesegaran seekor perkutut.
Mengenai air yang terbaik bagi perkutut ada beberapa
versi yang diyakini merupakan air sehat yang terbaik bagi
perkutut.

Air Sumur
Pencinta perkutut yang mengunakan air sumur sebagai air
untuk perkutut piaraanya, memiliki kendala terutama
mengenai masalah kebersihan airnya dan kandungan
mineral atau zat tertentu yang terdapat di dalam air
sumur yang mungkin saja tidak baik bagi tubuh seekor
perkutut.
Air PAM
Air PAM jika diberikan kepada perkutut juga memiliki
kendala yaitu kandungan chloride yang banyak terdapat
dalam air PAM tidak baik bagi pencernaan perkutut.

Air Matang
Sebagian besar pencinta perkutut memberikan air matang
sebagai minuman yang paling baik untuk perkututnya,
karena dianggap dengan dimasaknya air, maka semua
kuman penyakit akan mati.
Anggap ini tidak salah, tetapi ada beberapa keraguan
mengenai "kemanjaan" dari sang majikan ini akan membuat
daya tahan tubuh si perkutut lemah jika nantinya
terminum air yang belum dimasak, misalnya air hujan.

Air minum yang disarankan :


Dari kendala yang dihadapi jika memberikan air sebagai
minuman bagi perkutut, dapat kita simpulkan bahwa air
yang baik digunakan adalah :
1. Air matang terutama jika airnya diambil dari sumur
2. Air PAM yang telah diendapkan sebelumnya selama
seminggu.

Selain itu disarankan pula untuk menganti air sekaligus


membersihkan wadah minum setiap 3 hari atau paling lama
seminggu sekali.

Jika ingin lebih baik lagi, setiap hari Sabtu pagi, air minum
ditambahkan vitamin burung seperti Vitavit dan pada sore
harinya air vitamin tersebut diganti lagi dengan air minum
biasa.

Memandikan Perkutut

Seminggu sekali burung perkutut harus


dimandikan dengan air bersih yang dicampur dengan
remasan daunsirih dan bunga rampai. bunga rampai
terdiri dari campuran bunga kenanga, cempaka
putih, cempaka kuning, melati, mawar merah, putih
dan culan.culan adalah bunga yang aromanya mirip
bunga pinang atau kelapa. tempat memandikan
adalah baskom atau wadah lain yang cukup lebar.

Agar tidak berontak sewaktu dimandikan, kedua


kaki perkutut dikempit di antara sela-sela jari
telunjuk dan ibu jari. kemudian badan burung
dicelupkan dalam air pemandian,sambilsayapnya
dikembangkan.kalau seluruh tubuh telah basa, bulu
kepalanya yang masih kering dibasahi air dengan
tangan.

Burung yang selesai mandi kembali ditaruh dalam


sangkar yang untuk sementara waktu digantung di
tempat teduh dulu. ia akan mengepak-
ngepakkan sayapnya, dan bulu akan mengering
sedikit demi sedikit oleh tiupan angin.baru setelah
bulu agak kering, sangkar dipindah di tiang
gantungan yang tidak perlu teduh lagi.

Kalau bakalan masih sangat muda sekali,


penjemurannya jangan terlalu lama cukup samapai
bulunya kering betul.

Saat memandikan yang paling baik adalah pada


sore hari antara pukul 14.30

Penyakit Perkutut

Perkutut yang dipelihara sebagai burung piaraan


dalam sangkar,jarang sakit. sehingga banyak timbul
anggapan, bahwa perkutut tergolong burung yang
tahan penyakit.anggapan itu sungguh tidak benar.
karena sehatnya burung, semata-mata adalah
perhatian dari pemilik terhadap burungnya itu sangat
baik, terutama terhadap perawatan
kesehatannya.selain itu perkutut yang dipelihara
dalam sarang tunggal sangat jarang atau sama
sekali tidak pernah kontak dengan burung lain secara
langsung,sehingga kemungkinan tertular penyakit
dari burung lain sangat kecil.penularan penyakit
lewat sentuhan tangan pun sangat kecil
kemungkinannya,karena pemilik juga jarang
memegang burungnya secara langsung.pemilik yang
sayang terhadap burung piaraannya, pasti tidak
akan memberikan makanan dan minum secara
sembarangan, sehingga penularan penyakit lewat
makanan dan minuman pun cukup kecil
kemungkinannya.

Burung yang sakit bisa merugikan pemiliknya,


karena ia tidak mau atau malas manggung.atau
kalau mau manggung, suaranya berubah rusak
dan tidak jernih seperti biasanya.bisa juga burung itu
menjadi cacat seumur hidup,dan kalau penyakitnya
parah, bisa mati.burung yang sakit bisa
diketahui dengan mengamati penampilan dan
tingkah lakunya,serta keadaan kotorannya.beberapa
macam penyakit perkutut yang cukup banyak terjadi
antara lain:

Stress

Perkutut yang di bawa ke tempat jauh, misalnya


dikirim sebagai dagangan atau mengikuti lomba di
luar daerah, bisa terkena stres. stres itu
timbul,karena ia terlalu lelah, makan minumnya
berlangsung tidak teratur, dan merosot kondisi
badannya.

Burung yang dipelihara dirumah pun bisa juga


terkena stress, kalau ia mengalami perlakuan atau
keadaan yang buruk. kalau burung kaget,
dan ketakutan mendengar suara gaduh,mengalami
cuaca jelek (terkena hujan dan angin kencang,
menderita karena suhu udara berubah ubah secara
mendadak),ia juga bisa terkena stress. burung yang
stres keadaannya lemah, lesu,tidak banyak bergerak
dan malas manggung.

Burung yang sedang mengalami pergantian bulu,


bisa juga terkena stress.saat itu bulu badannya
sedang rusak dan banyak yang rontok, kondisi
badannya lemah, sehingga sangat rawanterhadap
penyakit lain.
Burung stres membutuhkan perawatan yang baik,
terutama terhadap perawatan
kesehatannya.biarkanlah ia beristirahat di tempat
yang tenang dengan aman, jangan
diganggu.gangguan cuaca buruk bisa diatasi
dengan menaruh perkutut di ruangan rumah yang
hangat kalau perlu sangkarnya dikerudungi kain
untuk menambah kehangatan.perhatikan mutu dan
kebersihan makanan dan minumnya. obat anti stres
bisa di campurkan dalam air minumnya agar kondisi
badannya yang lemah cepat pulih menjadi
segar.kalau kebetulan sedang mengalami pergantian
bulu, perlakuan yang lebih baik sangat diperlukan.

Burung sehat yang dibawa ke tempat jauh, agar


tidak stres, sebaiknya ditaruh dalam sangkar tunggal
yang terselubung kain berwarna gelap, dan
diangkut dengan menggunakan mobil khusus atau
mobil pribadi. boleh juga ia dibawa dengan
mempergunakan sangkar kotak terbuat dari karton
dan sangkar susun,yang khusus dipakai untuk
menaruh perkutut yang akan dibawa ketempat jauh.

Bulu rontok

Bisa juga rontoknya bulu itu karena salah


perawatan atau pemeliharaan.misalnya adanya
gangguan penyakit kulit, sedang mengalami masa
pergantian bulu, atau menderita penyakit
kekurangan unsur tertentu dalam tubuhnya.

Rontok bulu karena penyakit, bisa disebabkan


karena kutu, tungau, jamur kulit, atau parasit lain
yang merusak bulu dn kulit. pertumbuhan
bulunya itu akan kembali normal, kalau biang
penyakitnya dibasmi terlebih dahulu,serta rajin
menjaga kebersihan sangkarnya. memandikan
buung secara berkala dengan ramuan air bersih,
daun sirih, dan kembang setaman, lalu
menggantangnya dipanas matahari, bisa mencegah
kerusakan bulu oleh penyakit luar itu. perlakuan itu
bisa membantu proses pergantian bulu,serta
membuat bulu perkutut tumbuh lebih indah, dan
cemerlang.

Cepat lambatnya proses pergantian bulu itu


sangat tergantung oleh berbagai hal di antaranya
keadaan kesehatan burung bersangkutan, mutu
makanan dan cara perawatan yang diberikan.burung
yang gemuk badannya, proses pergantian bulunya
umumnya lebih lama dibanding yang badannya
normal.pemberian makanan yang cukup jumlahnya
dan baik mutunya, sangat membantu pertumbuhan
bulu yang rontok agar pulih normal.

Pilek

Perkutut yang pilek tampak mengkorok (berdiri


bulu badannya), mata terpejam seperti
mengantuk,hidung berlendir, sering batuk-batuk dan
menggeleng-gelengkan kepala, muka bengkak
kemerahan.penyakit itu timbul karena cuaca yang
jelek (musim pancaroba ), keadan sangkar yang
lembab dan kotor, dan pemeliharaan yang kurang
baik. burung yang pilek kondisi badannya cepat
merosot,menggigil demam, dan tak mampu hinggap
di tenggeran. agar cepat sembuh dan
penyakitnya tidak menular pada burung lain yang
sehat, pisahkan ia ditempat tersendiri yang bersih
dan cukup hangat ruangannya. bersihkan muka dan
hidungnya yang berlendir dengan boorwarter, dan
obatilah dengan obat antistres dan
antibiotik,misalnya Terafit capsul.

Cacingan

Penyakit cacingan biasanya menyerang perkutut


yang masih muda atau bakalan yang baru saja dibeli
dari pasar. penyakit itu timbul karena makanan dan
minumannya tercemar telur dan benih
cacing.perkutut yang telah lama dipelihara dalam
sangkar tunggal jarang terkena cacingan. mungkin
karenaperawatannya yang baik, sehingga makanan
dan minumannya terjamin kebersihannya. umumnya
perkutut dewasa lebih tahan terhadap cacingan
di banding perkutut yang masih muda.

Perkutut yang cacingan, encer dan bau


kotorannya. lama-lama kurus, lemah dn pucat
badannya bulunya kusam dan susah terbang. nafsu
makannya berkurang dan malas manggung.

Penyakit itu bisa diobati dengan obat cacing dari


toko. bisa dipergunakan misalnya combantrin yang
125 mg satu bijinya di bagi menjadi 1/8 bagian.untuk
menjaga kesehatannya setiap 2-3 bln sekali perkutut
perlu diobat cacing.supaya benih cacing baru yang di
dalam tubuhnya itu mati.

Mencret

Perkutut yang mencret cair kotorannya. kalau


warnanya kehijau-hijuan, besar kemungkinan ia
terkena kolera. kalau warnanya merah, besar
kemungkinan terkena berak darah koksidiosis.kalau
warnanya putih, ia terkena berak kapur atau berak
putih pullorum. bisa juga penyakitnya itu disebabkan
kedinginan, masuk angin, karena kuman-kuman
yang berada dalam saluran pencernaan meningkat
aktivitasnya sehingga menimbulkan peradangan dan
mencret.

Burung yang mencret tampak lesu, kusam


bulunya, terkulai sayapnya, basah dan kotor bulu
halus dan duburnya. badannya cepat sekali
kurus. kalau kebetulan cuaca udara jelek dan kondisi
burung jelek penyakit bisa berkembang parah,
sehingga kejang-kejang, lumpuh dan kemudian mati.

Kalau penyakitnya belum terlalu parah, ia bisa


diobati dengan obat-obatan sulfa. bisa dipergunakan
misalnya diavit atau teravit capsul, obat anti
mencret yang khusus dipergunakan untuk perkutut
dan burung ocehan.

Penyakit mencret itu timbul karena sanitasi


lingkungan yang jelek, makanan dan minumannya
tercemar kuman penyakit, atau penderita tertular
oleh burung liar yang hinggap di sangkar untuk ikut
makan dan minum.pencegahannya , jaga baik-baik
kebersihan sangkar dan lingkungannya. makan dan
minumnya, serta usahakan janagan sampai burung
liar datang mendekati kandang atau sangkar
perkutut.

Pilar dan Cacar burung

Pilar sebenarnya adalah penyakit cacar pada


burung, penyebabnya virus Borreliota avium kalau ia
menyerang saluran pernafasan dan rongga mulut,
penyakitnya disebut pilar paruh atau diphteri kalau
menyerang kulit muka, penyakitnya disebut pilar
kulit atau cacar kulit. kalau yang diserang kelopak
mata, penyakitnya disebut pilar mata. kalau
yang serang kulit pada persendian kaki, penyakitnya
di sebut pilar kaki.kalau yang diserang darah,
penyakitnya disebut septikemia

Perkutut yang terkena diphteri, lubang hidung


dan mulutnya keluar lendir encer seperti ingus
burung tampak sesak nafas,bersin-bersin dan
menggeleng-gelengkan kepala seperti mau
mengeluarkan sesuatu yang menyumbat saluran
pernafasannya. lendir yang mengering warna kuning
kotor,baunya busuk, dan kalau dibersihkan pakai air
hangat pada kulit bagian dalam rongga mulutnya
akan tampak bekas-bekas luka. burung yang mati
tampak seperti tercekik, karena saluran
pernafasannya tersumbat lendir.

Pilar kulit ditandai dengan bintil-bintil kuning


bernanah pada kulit muka atau kulit lain yang tidak
ditumbuhi bulu bintil-bintil yang pecah mengeluarkan
cairan bercampur adrah, dan luka berupa keropeng-
keropeng merah kehitaman. pilar mata ditandai
dengan mata bengkak dan tampak merah berair
kalau bengkaknya itu membesar dan pecah, mata
burung bisa menjadi buta. pilar kaki menyerang
persendian kaki , sehingga persendian kakinya
bengkak dan lumpuh kakinya. burung yang terkena
septikemia, biasanya mati mendadak.
Penyakit pilar tidak ada obatnya. penderita yang
berhasil sembuh akan menjadi kebal dan tidak akan
terserang lagi untuk ke dua kalinya. infeksi sekunder
oleh penyakit lain, terutama pada pilar kulit,bisa
dibantu penyembuhannya dangan mengolesi luka itu
pakai yodium tinctur.obat dioleskan langsung pada
luka.

Penyakit pilar mudah sekali tersebar dan menular


pada burung lain lewat udara, makanan, minuman
atau dengan perantara binatang lain dan manusia.
agar perkutut tetap sehat, dicegah burung
liar( burung gereja, merpati, ayam )mendekati
kandang dan sangkar perkutut dan rajin menjaga
kebersihan sangkar atau kandang dan
lingkungan sekitarnya dengan baik.

SEMOGA BERMANFAAT BAGI REKAN-REKAN SEMUA

You might also like