Professional Documents
Culture Documents
Cerita Rara Mendut lan Pranacitra wis kawentar ing masyarakat Pati.
Rara Mendut kuwi yaiku putrine Ki Ragawangsa ing wilayah Kadipaten
Pesantenan nalika kuwasane Adipati Jayakusuma. Rara Mendut kuwi bocah kang
ayu lan becik solah bawane. Amarga rupa kang ayu lan budhine kang luhur kuwi,
akeh jaka sing kepincut lan kepengin ndadekake Rara Mendut dadi bojone.
Ananging Rara Mendut mesti ora gelem, amarga dheweke ora seneng karo jaka-
jaka kuwi.
Ing sawijining dina, Rara Mendut krungu menawa ana pemuda kang
nantang adu jago karo Tumenggung Wiraguna. Rara Mendut banjur niliki lan
weruh menawa pemuda kuwi Raden Kumuda kang ganti jeneng dadi Pranacitra.
Ing tanding jago kuwi, Pranacitra menang terus amarga jago kuwi jago sakti saka
Guru Kanduruhan. Pranacitra banjur didadekake punggawa tumenggungan. Ora
antara suwe, Tumenggung Wiraguna ngonangi menawa Pranacitra kuwi bojone
Rara Mendut. Tumenggung Wiraguna lan Pranacitra banjur tukaran. Pungkasane
Pranacitra mati ketujeb kerise Tumenggung Wiraguna. Nanging Rara Mendut
tetep ora gelem dadi selire Tumenggung Wiraguna. Dheweke banjur ngrebut keris
saka tangane Tumneggung Wiraguna, lan nancepake ing dhadhane dhewe lan mati
ing jejere Pranacitra. Pungkasane wong loro kuwi mati bareng.
Narasumber Cerita:
Ibu Karsih
Desa Sukoharjo rt: 01 rw: 05 Margorejo-Pati.
ANALISIS CERITA RAKYAT
Rara Mendut pergi dari rumah karena diculik oleh Raden Kuda Santeran
dan Raden Kuda Panolih. (β5)
Raden Kuda Santeran dan Raden Kuda Panolih menculik Rara Mendut
sehingga membuat Pranacitra marah. (δ1)
- Raden Kuda Santeran dan Raden Kuda Panolih menculik Rara Mendut.
(A1)
12. Pelaku diuji, disoal, diserang, dan lain-lain yang menyediakan wira
kearah penerimaan sama ada sesuatu alat magis/ pembantu. (Definisi:
fungsi pertama donor. Lambang: D)
- Raden Kuda Santeran dan Raden Kuda Panolih terlua oleh tombak
Pranacitra. (J1)
Penjarah ditewaskan di medan perang. (I1)
- Raden Kuda Santeran dan Raden Kuda Panolih tewas saat bertarung
dengan Pranacitra. (I1)
Wira terbunuh oleh penjarah. (I7)
Objek yang dicari diperolehi. (K7)
Penggunaan ejen sakti untuk memperoleh objek yang dicari. (K12)
- Ayam jago sakti milik Pranacitra yang diberikan oleh Guru Kanduruhan
digunakan untuk bertanding dengan ayam jago milik Tumenggung
Wiraguna hingga akhirnya menang dan Pranacitra menjadi punggawa
tumenggungan dan dapat bertemu dengan Pranacitra. (K12)
Si Pengejar mencoba membunuh pelaku. (Pr6)
Wira diselamatkan oleh pencari. (Rs11)
21. Wira yang tidak dikenali tiba di negerinya atau negeri lain. (Definisi:
kepulangan tanpa dikenali. Lambang: O)
22. Suatu tugas yang susah dicadangkan kepada wira. (Definisi: tugas berat.
Lambang: M)
Percobaan untuk memilih. (M4)
Menyelamatkan tuan putri tanpa diketahui oleh penjahat. (M12)
Wira mampu memenuhi tuntutan penjarah. (N1)
Penyamaran wira terbongkar. (Q1)
Masyarakat mendedahkan penjarah dengan cara membuat sesuatu untuk
mengenang, misalnya makam. (Ex1)
Wira mengenakan pakaian-pakaian baru. (T3)
Penjarah dibunuh dalam peperangan. (U1)
Wira berkawin tanpa mendapat tahta. (W3)
1. Motif Peperangan.
Motif peperangan dalam cerita ini dapat ditemukan pada beberapa bagian
cerita. Dalam cerita ini sendiri di dalamnya ada tiga macam peperangan
dengan setting yang berbeda. Seperti pada:
Peperangan saat Pranacitra melawan raden Kuda Santeran dan
Raden Kuda Panolih, berakhir dengan kematian Raden Kuda Santeran
dan Raden Kuda Panolih. (H1)
Peperangan kerajaan Pesantenan dengan kerajaan Mataram yang
diakhiri dengan kekalahan kerajaan Pesantenan. (H2)
Peperangan antara Pranacitra melawan Tumenggung Wiraguna
yang berakhir dengan kematian Pranacitra. (H2)
2. Motif Pengembaraan.
Motif pengembaraan pada cerita ini yaitu ketika Pranacitra (Pangeran
Kumuda) pergi bersama Ki Ageng Jiwanala, ayahnya mengembara untuk
mencari calon istri untuk Pranacitra (ε).
3. Motif Pencarian.
4. Motif Penyamaran,
5. Motif percintaan.
Motif percintaan pada cerita ini yaitu ketika Raden Kumuda (Pranacitra)
bertemu dengan Rara Mendut, yang membuat keduanya saling jatuh cinta
dan akhirnya menikah (ώ). Selain itu juga dapat dilihat pada bagian ketika
Tumenggung Wiraguna menginginkan Rara Mendut untuk menjadi selirnya
karena telah jatuh cinta dengan kecantikan Rara Mendut, meskipun akhirnya
Rara Mendut menolak (ϋ).
Motif agen sakti terlihat ketika Pranacitra memperoleh agen sakti berupa
ayam jago dari Guru Kanduruhan (ю),yang akhirnya membuat dia menang
dalam pertandingan adu jago melawan Tumenggung Wiraguna.
7. Motif Kesetiaan.
Motif kesetiaan sangat jelas terlihat ketika Pranacitra tetep setia pada
Pranacitra (Raden Kumuda), suaminya (Ђ). Dia menolak tawaran
Tumenggung Wiraguna untuk menjadikannya selir dan memilih membayar
pajak yang tinggi. Selain itu, kesetiaan juga terlihat pada pengabdian
Adipati Jayakusuma pada Panembahan Senapati Mataram (Э), meskipun
akhirnya terjadi kesalahpahaman karena adu domba.
MORFOLOGI CERITA RAKYAT
Disusun Oleh :
2102406001
Rombel 1 (satu)
2008