Professional Documents
Culture Documents
MODUL PELATIHAN
PENYUSUNAN
PENETAPAN KINERJA
Lampiran
1. Pernyataan Penetapan Kinerja ........................... ……………….. 23
2. Lampiran Penetapan Kinerja .............................. ……………….. 24
3. Alur Penyampaian Penetapan Kinerja ................ ……………….. 25
4. Model Perumusan Penetapan Kinerja di
Pemerintah Daerah ............................................. ……………….. 27
5. Hands Out
KATA PENGANTAR
Taufiq Effendi
Bab I - Pendahuluan
A. Latar Belakang
Saat ini hal yang menonjol adalah masih enggannya pimpinan instansi
pemerintah untuk menetapkan ukuran kinerja dan target-targetnya pada awal
periode pelaksanaan anggaran. Akibatnya hingga kini masih banyak instansi
pemerintah bekerja tanpa ukuran dan target kinerja yang jelas. Untuk itu kiranya
diperlukan suatu penetapan kinerja yang merupakan komitmen rencana kinerja
C. Tujuan
RPJM
Rencana Strategis
Rencana Kinerja
Tahunan
Rencana Kerja dan
Anggaran (RKA)
Penetapan
Kinerja
Kinerja Aktual
LAKIP Laporan
Keuangan
a) Program utama
Sasaran adalah hasil yang akan dicapai secara nyata oleh instansi
pemerintah dalam rumusan yang lebih spesifik, terukur, dalam kurun
waktu satu tahun.
c) Indikator kinerja
d) Target kinerja
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Jumlah IP Jumlah IP
Meningkat Peman-
pusat yang 30 IP yang telah IP 300 IP
-nya IP Peningkatan tauan AKIP
akuntabel dipantau
pusat dan efektivitas
daerah penerapan
Jumlah IP Jumlah IP
yang SAKIP Evaluasi
daerah yang 80 IP yang telah IP 150 IP
akuntabel AKIP
akuntabel dievaluasi
1 2 3 4 5 6 7
Jumlah IP
Jumlah IP
300 IP pusat yang 30 IP Rp500 juta
Peningkatan yang dipantau
Meningkat-nya IP akuntabel
efektivitas
pusat dan daerah
penerapan
yang akuntabel Jumlah IP Jumlah IP
SAKIP
yang 150 IP daerah yang 80 IP Rp1.500 juta
dievaluasi akuntabel
A. Pengertian
a. Langsung
b. Objektif
c. Cukup
d. Kuantitatif (jika mungkin)
e. Terinci (jika mungkin)
f. Praktis
Disisi lain, indikator kinerja yang digunakan pada unit kerja akan lebih
spesifik dan rinci namun tetap terjaga keselarasan dan keserasiannya dengan
indikator kinerja pada tingkat instansi pemerintah. Pada suatu pemerintah
daerah, misalnya, keselarasan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :
Selain itu, antara indikator kinerja pada tingkat Pemda dan unit
kerja/satuan kerja harus selaras satu dengan yang lainnya. Bentuk keselarasan
tersebut dapat berupa kesamaan indikator kinerja pada sasaran Pemda dan unit
kerja/satuan kerja, dapat juga berupa indikator kinerja sasaran pada unit
kerja/satuan kerja yang saling memberikan kontribusi atas terpenuhinya
Jadi, seperti yang terlihat dalam gambar di atas, indikator kinerja pada
unit kerja dapat berupa sama dengan indikator kinerja pemerintah daerah,
misalnya indikator kinerja persentase peningkatan Pendapatan Asli Daerah, maka
indikator tersebut dapat digunakan pada tingkat satuan kerja (dinas pendapatan
daerah) maupun tingkat pemerintah daerah. Sedangkan pada kasus yang lain
adalah indikator kinerja di berbagai satuan kerja yang akan memberikan
kontribusi atas terpenuhinya indikator kinerja pada tingkat pemerintah daerah,
sebagai contoh: indikator kinerja sasaran pada tingkat pemerintah daerah,
misalnya peningkatan pendapatan asli daerah dari sektor pariwisata, indikator
tersebut akan dipenuhi oleh indikator kinerja sasaran pada berbagai satuan
kerja, seperti dinas pariwisata (A) dengan indikator kinerja jumlah promosi,
brosur, kalender wisata, dan atraksi wisata, dinas pekerjaan umum (B) dengan
Pernyataan
Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, akuntabel
untuk
dan berorientasi kepada hasil, bersama ini kami sampaikan Penetapan Kinerja Asisten Deputi Urusan mewujudkan
Pengembangan Sistem Akuntabilitas pada Deputi Bidang akuntabilitas Aparatur Kementerian suatu kinerja
tertentu
Pendayagunaan Aparatur Negara yang merupakan ikhtisar rencana kinerja yang akan dicapai pada
tahun 2005 sebagaimana daftar terlampir.
Penetapan kinerja ini merupakan tolok ukur keberhasilan organisasi dan menjadi dasar
penilaian dalam evaluasi akuntabilitas kinerja pada akhir tahun anggaran 2005.
PENETAPAN KINERJA
Sasaran pada
renstra/
rencana
kinerja PENETAPAN KINERJA TAHUN 2005
ASISTEN DEPUTI URUSAN PENGEMBANGAN AKUNTABILITAS KINERJA APARATUR
Program
pada DIPA
Djoko Susilo Sobiroen Ruswadi
Merupakan turunan
program dan sesuai Alokasi dana
kebutuhan organisasi sesuai DIPA
Dept/Kementerian/
Pejabat Eselon II Pejabat Eselon I Presiden Kementerian PAN
LPND
KK II
PK II PK II
PK II
KK I
PK I PK I
PK I
KK D
PK D PK D
PK D
Pemantauan
& Evaluasi
LHE
LHE LHE LHE
KK D
PK D PK D PK D
PK D
KK B
PK B PK B
PK B PK B
KK B
KKPK
BG PK G
PK G
Pemantauan &
Evaluasi
KK
KKBB
KK B
LHE LHE LHE LHE LHE
INDIKATOR KINERJA
NO PROGRAM UTAMA SASARAN ANGGARAN
URAIAN TARGET
1 Pengembangan Agribisnis Berkembangnya Persentase peningkatan PDRB
perekonomian masyarakat sektor pertanian 15% 9.205.968.800
Kabupaten XYZ
2 Peningkatan penerimaan daerah Peningkatan PAD dari tahun lalu 10% 6.931.000.000
3 Perluasan dan pengembangan Persentase berkurangnya tingkat
5% 1.170.000.000
kesempatan kerja pengangguran
4 Peningkatan penanaman modal Jumlah nilai investasi baru tahun
Rp 12 Milyar 2.023.200.000
2005
5 Pengembangan Pariwisata Berkembangnya Persentase naiknya tingkat hunian
10% 810.000.000
pariwisata dalam hotel
mendukung pelestarian Jumlah kunjungan wisatawan
kebudayaan daerah 10.000 orang 10.066.900.000
Gubernur XYZ
……………………………. ……………………………..
2 Peningkatan PAD dari 10% Peningkatan PAD dari pajak dan 10% Dinas
tahun lalu retribusi daerah Pendapatan
Daerah
Peningkatan PAD dari usaha 8% Dinas Pertanian
pertanian tanaman pangan Tanaman Pangan
Peningkatan PAD dari sektor 5% Dinas Pariwisata
pariwisata
Peningkatan PAD dari sektor 3% Dinas
perkebunan Perkebunan
Peningkatan PAD dari sektor 7% Dinas Kehutanan
kehutanan
Peningkatan PAD dari sektor 6% Dinas Perikanan
perikanan
Peningkatan PAD dari sektor 4% Dinas Peternakan
peternakan
1 Peningkatan Meningkatnya Tingkat hasil Produksi Padi 439 ton Persentase kenaikan 25%
Ketahanan Pangan ketersediaan bahan produksi pertanian 1.217.338.950
pangan Hasil Produksi Jagung 140 ton tanaman pangan
Ketersediaan Benih Jagung 5 ton
Ketersediaan Benih Kacang 5 ton
Ketersediaan Benih Padi 15 ton
Ketersediaan Tanaman Hias 4.000 btg
Perluasan Areal Tanaman 2.331 Ha
2 Pengembangan Meningkatnya Peserta Pelatihan 70 orang Persentase peningkatan 8%
Agribisnis produksi dan sentra- Pembangunan Usaha PAD dari usaha 1.113.877.500,00
sentra pertanian Pertanian pertanian
tanaman pangan dan Tersedianya Media 12 Persentase peningkatan 10%
holtikultura Informasi dan publikasi kecamatan kontribusi usaha
Pertanian pertanian tanaman
Peserta Temu Usaha 80 orang pangan terhadap PDRB
Kegiatan Pertanian dan
Pendampingan Kelompok
Tani
Meningkatnya Penggunaan 1 paket Persentase peningkatan 10%
Alat dan Mesin Pertanian pendapatan rata-rata
Pemerintah Kab. XYZ petani
Tersdianya Data Dasar 1 paket
Statistik Pertanian yang
Akurat
……………………………. …………………………..
……………………………. …………………………..
……………………………. …………………………..
……………………………. …………………………..
……………………………. …………………………..
……………………………. …………………………..
250 Orang
……………………………. …………………………..
……………………………. …………………………..
…………………………….
…………………………..
……………………………. …………………………..
……………………………. …………………………..