Professional Documents
Culture Documents
a. Sumber Sejarah
Prasasti Butak (1294 M) Prasasti ini dikeluarkan oleh Raden Wijaya setelah ia naik tahta.
Prasasti ini memuat peristiwa-peristiwa keruntuhan Kerajaan Singasari dan perjuangan
Raden Wijaya untuk mendirikan kerajaan.
1
Kidung Harsawijaya dan Kidung Panji Wijayakrama Kedua kidung ini menceritakan Raden
Wijaya ketika menghadapi musuh dari Kediri dan tahun awal perkembangan Majapahit.
Kitab Pararaton Kitab ini menceritakan tentang pemerintahan raja-raja Singasari dan
Majapahit.
Kitab Negarakertagama Kitab ini menceritakan tentang perjalanan Hayam Wuruk ke Jawa
Timur.
b. Kehidupan Politik
Sebagaimana telah diuraikan bahwa Raja Kertanegara telah wafat pada tahun 1292,
ketika itu pusat Kerajaan Singasari diserbu secara mendadak oleh Jayakatwang (keturunan
Raja Kediri). Dalam serangan itu Raden Wijaya (menantu Kertanegara) berhasil meloloskan
diri dan lari ke Madura untuk meminta perlindungan dari Bupati Arya Wiraraja. Berkat
bantuannya, Raden Wijaya akhirnya dimaafkan oleh Jayakatwang dan diberi sebidang tanah
di Tarik yang kemudian digunakan untuk mempersiapkan diri dan menyusun kekuatan
untuk sewaktu-waktu mengadakan serangan balasan terhadap Kediri.
Raden Wijaya naik tahta dengan gelar Sri Kertarajasa Jayawardhana. Dalam
memperkuat kedudukannya sebagai raja, Raden Wijaya mengadakan usaha:
2
a) Memberi balas jasa kepada pengikut dan rakyatnya yang setia kepadanya. Kehidupan
di Majapahit pada masa pemerintahan Raden Wijaya berlangsung aman dan tentram.
3
lebih luas dibandingkan eilayah RI sekarang, dengan negara lain dilaksanak politik
mitreka satata (persahabatan yang kekal dan sederajat)
a. Raja
b. Dewan saptaprabu, yang bertugas mengurusi keluraga raja, pergantian raja dan
kebijaksanaan negara
c. Pansaring wiwaltikta, yaitu dewan lima menteri yang bertugas mengurusi tata
negara dan angkatan perang, istilah lainnya afalah rakyan demung, rakyan
temenggung, rakyan ranggha, dan rakyan kanuruhan
d. Mahamantri katrini, yaitu tiga menteri sebagai pelaksana kebijaksanaan raja (hino,
halu, dan sirikan)
e. Dharmadyaksa, mengurusi agama dan hal yang sacral, terdiri atas lima orang Syiwa
dan dua orang Budhis
Raja Hayam Wuruk digantikan oleh putrinya yang bernama Kusuma Wardhani. Putri ini
menikah dengan Wikrama Wardhana (kemenakan Hayam Wuruk). Tetapi Hayam Wuruk
juga mempunyai putra (yang lahir dari selir) bernama Wirabhumi. Wirabhumi diberi
kekuasaan di ujung timur Pulau Jawa, yaitu di daerah Blambangan .
Pada mulanya Wikrama Wardhana dan Wirabhumi mterjalin hubungan yang baik, tetapi
pada tahun 1400 M, Kusumawardhani wafat sementara Wikrama Wardhana
mempunyai maksud untuk menjadi bhiksu. Hal ini menyebabkan kekosongan
pemerintahan Majapahit. Wirabhumi memanfaatkan kesempatan ini untuk merabut
kekuasaan di Majapahit, sehingga menimbulkan Perang Paregreg antara tahun 1401-
4
1406 M. dalam perang ini Wirabhumi dapat dibunuh. Meskipun Perang Paregreg telah
berakhir, keadaan Kerajaan Majapahit makin lemah. Satu persatu daerah kekuasaan
Kerajaan Majapahit melepaskan diri dari kekuasaan pemerintah pusat. Seiring dengan
itu, muncul kekuasaan kerajaan-kerajaan Islam di pesisir.
c. Kebudayaan
Ibu kota Majapahit di Trowulan merupakan kota besar dan terkenal dengan perayaan
besar keagamaan yang diselenggarakan setiap tahun. Agama Buddha, Siwa, dan Waisnawa
(pemuja Wisnu) dipeluk oleh penduduk Majapahit, dan raja dianggap sekaligus titisan
5
Buddha, Siwa, maupun Wisnu. Nagarakertagama tidak menyebut keberadaan Islam, namun
tampaknya ada anggota keluarga istana yang beragama Islam pada waktu itu.
Majapahit merupakan negara agraris dan sekaligus negara perdagangan. Majapahit memiliki
pejabat sendiri untuk mengurusi pedagang dari India dan Tiongkok yang menetap di ibu kota
kerajaan maupun berbagai tempat lain di wilayah Majapahit di Jawa.
Menurut catatan Wang Ta-yuan, pedagang Tiongkok, komoditas ekspor Jawa pada saat itu ialah
lada, garam, kain, dan burung kakak tua, sedangkan komoditas impornya adalah mutiara, emas,
perak, sutra, barang keramik, dan barang dari besi. Mata uangnya dibuat dari campuran perak,
timah putih, timah hitam, dan tembaga. Selain itu, catatan Odorico da Pordenone, biarawan
Katolik Roma dari Italia yang mengunjungi Jawa pada tahun 1321, menyebutkan bahwa istana
raja Jawa penuh dengan perhiasan emas, perak, dan permata.
e. Kemunduran Majapahit
Meletusnya Perang Paregreg disebabkan Wirabhumi tidak puas dengan pengangkatan Suhita
menjadi raja menggantikan Wikrama Wardhana dan dalam perang ini Wirabhumi berhasil
dikalahkan (peristiwa ini menjadi dasar cerita Damarwulan – Minakdjinggo).
6
Setelah pemerintahan Suhita, terdapat beberapa raja dari Kerajaan Majapahit yang tidak begitu
besar kekuasaannya, seperti Raja Kertawijaya (1447-1451 M), Raja Rajasa Wardhana (1451-
1453), Raja Purwawisesa (1456-1466), Raja Simba Wikramawardhana (1466-1478).
Masuk dan tersiarnya agama Islam. Adipati dari daerah pesisir pantai daerah pedalaman
yang beragama Islam merasa tidak terikat oleh kekuasaan Kerajaan Majapahit, sehingga
mereka tidak taat dan setia kepada penguasa beragama Hindu.
7
8