You are on page 1of 27

Oleh: Avrin Nur Widiastuti

 Audit energi:
Teknik yang dipakai untuk menghitung besarnya
konsumsi energi pada bangunan gedung dan
mengenali cara-cara penghematannya
 Energi
Kemampuan dari suatu sistem untuk
melakukan kerja pada sistem yg lain
 Konsumsi Energi
Besarnya energi yang digunakan oleh
bangunan gedung dalam periode waktu
tertentu dan merupakan perkalian antara
daya dan waktu operasi
IntensitasKonsumsi Energi (IKE)
Pembagian antara konsumsi energi dengan
satuan luas bangunan gedung
Konservasi energi:
Upaya untuk mengefisienskan pemakaian energi untuk
suatu kebutuhan agar pemborosan energi dpat dihindarkan
Pengelolaan energi:
Segala upaya untuk mengatur dan mengelola penggunaan
energi seefisien mungkin pada bangunan gedung tanpa
mengurangi tingkat kenyamanan hunian maupun
produktivitass dilingkungan kerja
 Peluang Hemat Energi (PHE)
Cara yang mungkin bisa diperoleh dalam usaha mengurangi
pemborosan energi
 Potret penggunaan energi
Gambaran menyeluruh tentang pemanfaatan energi pada
bangunan gedung, meliputi : jenis, jumlah penggunaan
energi, peralatan energi, intensitas energi, profil beban
penggunaan energi, kinerja peralatan energi, dan peluang
hemat energi, serta keseluruhan maupun per area di
bangunan gedung pada periode tertentu
 Target
Hasil yg harus dicapai
 Audit energi awal
Pengumpulan dan penyusunan data
energi bangunan gedung
Menghitung besarnya IKE gedung

 Auditenergi rinci (jika nilai IKE>


target)
Penelitian dan pengukuran konsumsi
energi
YA

TDK YA

YA TDK

TDK
 Mengetahui besarnya IKE (intensitas
konsumsi energi) pada bangunan
 Mencegah pemborosan energi tanpa
mengurangi tingkat kenyamanan
 Mengetahui profil penggunaan energi
 Mengetahui cara yang dapat
dilakukan untuk menghemat energi
IKE Listrik menyatakan besarnya
pemakaian energi pada bangunan
gedung dinyatakan dalam kWh/m2
pertahun.
Kriteria IKE bangunan gedung tidak ber-AC
Kriteria IKE (kWh/m2/tahun) Keterangan

Sangat boros 40,08 – 50,04 a) Instalasi peralatan, desain pengoperasian


dan pemeliharaan tidak mengacu pada
penghematan energi
b) Agar dilakukan peninjauan ulang atas
semua intalasi/peralatan energi serta
penerapan manajemen energi dalam
pengelolaan bangunan
c) Audit energi adalah langkah awal yang
perlu dilakukan

Boros 27 – 40,08 a) Audit energi perlu dilakukan untuk


menentukan langkah-langkah perbaikan
sehingga pemborosan energi dapat dihindari
b) Desain bangunan maupun pemeliharaan dan
pengoperasian gedung belum
mempertimbangkan konservasi energi

Cukup efisien 20,04 – 30 a) Penggunaan energi cukup efisien namun


masih memiliki peluang konservasi energi
b) Perbaikan efisiensi melalui pemeliharaan
bangunan dan peralatan energi masih
dimungkinkan

Efisien 10,08 – 20,04 a) Pengelolaan gedung dan peralatan energi


dilakukan dengan prinsip konversi energi
Kriteria IKE bangunan gedung ber-AC
Kriteria IKE Keterangan
(kWh/m2/tahun
)
Sangat boros 285 – 450 a) Agar ditinjau ulang atas semua instalasi/peralatan
energi serta penerapan manajemen energi dalam
pengelolaan bangunan
b) Audit energi adalah langkah awal yang perlu dilakukan

Boros 230,04 – 285 a) Audit energi perlu dipertimbangkan untuk menentukan


langkah-langkah perbaikan sehingga pemborosan
energi dapat dihindari
b) Instalasi peralatan dan desain pengoperasian dan
pemeliharaan tidak mengacu pada penghematan energi

Agak boros 174,96 – 230,04 a) Audit energi perlu dipertimbangkan untuk menentukan
perbaikan efisiensi yang mungkin dilakukan
b) Desain bangunan maupun pemeliharaan dan
pengoperasian gedung belum mempertimbangkan
konservasi energi

Cukup efisien 144,96 – 174,96 a) Penggunaan energi cukup efisien melalui pemeliharaan
bangunan dan peralatan energi masih memungkinkan
b) Pengoperasian dan pemeliharaan gedung belum
mempertimbangkan prinsip konservasi energi
 IKE listrik persatuan luas kotor (gross)
gedung
Luas kotor (gross) = luas total gedung
yang dikondisikan (ber AC) + luas total
yang tidak dikondisikan (tanpa AC)
 IKE listrik persatuan luas toal gedung
 IKE listrik persatuan luas ruang dari
gedung yang disewakan
 Meliputi:
1. Audit energi awal
Dilakukan perhitungan IKE berdasarkan data rekening
pemakaian energi yang dikeluarkan dan luas gedung
Dapat dilakukan sendiri oleh pemilik gedung

2. Audit energi rinci


Perhitungan IKE didasarkan atas hasil pengukuran
pemakaian energi
Dapat dilakukan sendiri oleh pemilik jika alat-alat ukur
tersedia
Meliputi :
1. Pengumpulan dan penyusunan
data energi bangunan gedung
2. Menghitung besarnya IKE
gedung
Data-data yang perlu dikumpulkan dalam audit
energi awal:
 Denah tapak dan potongan bangunan seluruh lantai
 Denah instalasi pencahayaan bangunan seluruh lantai
 Diagram garis tunggal sistem kelistrikan, lengkap dengan
penjelasan penggunaan daya dan besarnya daya listrik dari
utility dan genset
 Pembayaran rekening listrik bulanan selama satu tahun terakhir
dan rekening pembelian BBM dan BBG
 Tingkat hunian bangunan
Menghitung besarnya IKE: berdasarkan data bangunan
maka dapat diperoleh:
Rincian luas bangunan dan luas total bangunan (m2)
Tingkat pencahayaan (lumen/m2 atau lux)
Daya listrik total yang dibutuhkan (kVA atau kW)
Intensitas daya terpasang per m2 peralatan lampu (Watt/m2)
Daya listrik terpasang per m2 luas lantai untuk seluruh bangunan
Konsumsi Energi bangunan per tahun (kWh/tahun)
Intensitas Konsumsi Energi (IKE) bangunan gedung per tahun
(kWh/m2.tahun)
Biaya energi bangunan gedung (Rp/kWh)
Jenis Bangunan Fungsi Ruangan Aras Iluminasi
(lux)

Perkantoran Ruang direktur 350


Ruang kerja 350
Ruang computer 350
Ruang rapat 300
Ruang gambar 750
Gudang arsip 150
Ruang arsip aktif 300
Lembaga PendidikanRuang kelas 250
Perpustakaan 300
Laboratorium 500
Jenis Bangunan Fungsi Ruangan Aras Iluminasi
(lux)

Rumah ibadah Masjid 200


Gereja 200
Vihara 200
Rumah sakit / Balai Ruang rawat inap 250
pengobatan Ruang operasi, 300
ruang bersalin
Laboratorium 500
Ruang rekreasi dan 250
rehabilitasi Sumber : SNI 03-6197-
Pertokoan / Ruang Koridor, lobi 2000
100
pamer
Jenis Bangunan Ruangan Daya Pencahayaan
Maksimum (W/m2)
Ruang kantor 15
Auditorium 25
Pasar swalayan 20
Hotel :
Kamar tamu 17
Daerah umum 20
Rumah sakit :
Ruang pasien 15
Gudang 5
Kafetaria 10
Garasi 2
Jenis Bangunan Ruangan Daya Pencahayaan
Maksimum (W/m2)
Di dalam bangunan / gedung
Pintu masuk dengan kanopi, lalu 30
lintas sibuk seperti hotel, bandara,
dan teater
Lalu lintas sedang seperti rumah 15
sakit, kantor, dan sekolah
Di luar bangunan / gedung
PIntu masuk dengan kanopi, lalu 30
lintas sibuk seperti hotel, bandara,
dan teater
Lalu lintas sedang seperti rumah 15
sakit, kantor, dan sekolah
Di jalan / lapangan
Tempat penimbunan atau tempat 2
kerja
Tempat untuk aktifitas santai
Sumber : Petunjuk 1 Sistem
Teknis Konservasi Energi Bidang
Meliputi :
1. Penelitian dan pengukuran
konsumsi energi
2. Pengukuran energi
Audit rinci dilakukan jika audit energi awal
memberikan gambaran nilai IKE listrik lebih dari
nilai standar yang ditentukan
Audit rinci dilakukan untuk mengetahui profil
penggunaan energi pada bangunan, sehingga
dapat diketahui peralatan pengguna energi apa
yang pemakaian energinya cukup besar
Jenis peralatan Penggunaan
energi (%)
Air 66,0
conditioning
Pencahayaan 17,4
Lift 3,0
Pompa air 4,9
Lain-lain 8,7
Jenis peralatan Penggunaan
energi (%)
Air conditioning 56,60

Pencahayaan 18,99
Cleaning & 3,46
laundry
Fasilitas medis 11,62
Utilitas 3,82
 Pengukuran energi harus dilakukan dengan alat ukur yang
andal dan memiliki kesalahan (error) yang masih dapat
diterima
 Alat ukur dan dipasang permanen maupun portable
 Jenis pengukuran:
Pengukuran tingkat pencahayaan
Pengukuran konsumsi energi listrik-pencahayaan
Pengukuran konsumsi energi listrik-air conditioner
Pengukuran besarnya beban pendingin unit air conditioner
 Hasil pengukuran perlu ditindaklanjuti
dengan perhitungan IKE dan penyusunan
profil penggunaan energi
 Besar IKE dibandingkan dengan IKE standar.
Bila IKE lebih kecil dari target maka audit
rinci dapat dihentikan atau bila diinginkan
IKE lebih kecil lagi audit dapat dilakukan
 Bila IKE lebih dari target maka proses audit
rinci perlu dilanjutkan
 Bila peluang hemat energi telah dikenali
dilanjutkan dengan analisa peluang hemat energi
dengan membandingkan potensi hemat energi
dengan biaya yang harus dibayar
 Prinsip bahwa penghematan tidak dapat
diperoleh begitu saja dengan mengurangi tingkat
kenyamanan penghuni, sehingga usaha yang
dapat dilakukan meliputi:
Mengurangi sekecil mungkin penggunaan
energi (mengurangi kW dan jam operasi)
Memperbaiki kinerja peralatan
Penggunaan sumber energi yang murah
Tugas 03
 Deskripsi singkat rumah yg diaudit
 Kategori pelanggan PLN
 Gruping sistem kelistrikan
 Rekening listrik
 Site plan rumah
 Diagram instalasi
 Profil beban (breakdown daya penggunaan
lampu, TV, kulkas dll + waktu
 Analisa
 cek KVA sewa sesuai dengan beban penggunaan)
 perhitungan IKE
 PHE
 Analisa dan saran

You might also like