You are on page 1of 18

ÇILAKRAMA

tubuh dibersihkan dengan air,


pikiran dibersihkan dengan kejujuran,
roh dibersihkan dengan ilmu dan tapa,
akal dibersihkan dengan kebijaksanaan

1
TEORI FILSAFAT MORAL
Dlm sejarah filsafat ada banyak sistem etika
1. HEDONISME (Aristoppos 433 – 355 sm)
2. EUDEMONISME ( Aristoteles 384 – 322 sm)
3. UTILITARISME
1. UTILITARISME KLASIK (David Hume 1711 – 1776 dan
filsuf Inggris Jeremy Bentham 1748 – 1832)
2. UTILITARISME ATURAN (Filsuf Inggris-Amerika Stephen
Toulmin)
4. DEONTOLOGI (I. Kant dan W.D. Ross)

2
1. HEDONISME
Aristoppos, Apa yg terbaik bagi manusia. “ kesenangan”
(hêdonê, bhs Yunani). Adalah apa yang memuaskan
keinginan kita, apa yang meningkatkan kuantitas
kesenangan atau kenikmatan kita
Epikuros, keinginan alamiah (mis: makanan); keinginan
alamiah yang tidak perlu (mis: makanan enak) dan
keinginan yang sia-sia (mis: kekayaan)
Epikuros menganjurkan “pola hidup sederhana”. Orang
bijaksana akan berusaha agar hidup terlepas dari keinginan.
Hanya keinginan macam pertama yang harus dipuaskan.

3
2. EUDEMONISME
Makna hidup manusia adalah kebahagiaan
(eudamonia)
Ada banyak jenis kebahagiaan: kesenangan; uang dan
kekayaan inti kebahagiaan
Tujuan terakhir tukang sepatu adalah membikin sepatu yang
baik
Seseorang mencapai tujuan terakhir dg menjalankan
fungsinya dg baik
Fungsi khas manusia? Keunggulan manusia?
Aristoteles: akal budi atau rasio.

4
KEUTAMAAN menurut
ARISTOTELES
KEUTAMAAN INTELEKTUAL, menyempurnakan
langsung rasio/akal budi itu sendiri
KEUTAMAAN MORAL, rasio menjalankan pilihan-pilihan
yang perlu diadakan dalam hidup sehari-hari.

BHISMA (si dewa BRATA) – dalam epos MAHABHARATA


– mengatakan bahwa apa yg dipandang baik pada hari
ini bisa jadi pada saat nanti akan dipandang buruk,
begitu pula sebaliknya → DESA KALA PATRA (ruang-
waktu-keadaan)

5
3. UTILITARISME – BENTHAM
Kodrat manusia menghindari ketidaksenangan dan
mencari kesenangan. Kebahagiaan tercapai bila ia
memiliki kesenangan dan bebas dari kesusahan →
lanjutan hedonisme klasik
Utilitarisme dibedakan menjadi :
1. utilitarisme perbuatan dan (kegunaan perbuatan diukur
dari besar kecilnya kegunaannya bagi orang
banyak/individu)
2. utilitarisme aturan (kegunaan diukur atas aturan yang
paling berguna bagi masy.)

6
4. DEONTOLOGI
DEON (bhs Yunani: apa yg harus dilakukan;
kewajiban). Menurut Kant: baik dalam arti
sesungguhnya hanyalah kehendak yang baik.
Kehendak baik jika bertindak karena kewajiban
Baik tidaknya perbuatan tergantung pada
konsekuensinya.
Hukum moral/kewajiban, dibedakan jadi
imperatif katagoris dan imperatif hipotetis

7
IMPERATIF KATAGORIS
IMPERATIF HIPOTETIS – I. KANT
Imperatif (perintah) katagoris adalah imperatif yg
mewajibkan begitu saja, tanpa syarat.
Imperatif hipotetis selalu diikuti sebuah syarat.
Kalau engkau ingin mencapai suatu tujuan,
maka engkau harus menghendaki juga sarana-
sarana yg menuju ke tujuan tsb.
IMPERATIF KATAGORIS MENJIWAI
PERATURAN ETIS

8
KEWAJIBAN PRIMA FACIE – WD. ROSS
Kewajiban kesetiaan Kewajiban berbuat baik
Kewajiban ganti rugi Kewajiban
Kewajiban terima kasih mengembangkan diri
Kewajiban keadilan Kewajiban untuk tidak
merugikan

9
HASIL PENGGUNAAN INDERA
(AUDIO-VISUEEL & PENGGIATAN)

TELINGA 15%
+ MATA 35 ~ 55%
+ OTAK/PIKIRAN 80 ~ 90%
+ MENULIS/PRAKTEK

TUJUAN PEMBELAJARAN
TAHU – HAPALAN (kognitif)
MENGERTI – PEMAHAMAN (afektif)
SIKAP BERUBAH - (PSIKOMOTORIK)
10
MORALITAS CIRI KHAS MANUSIA
CIRI MANUSIA: RASIO, BAKAT
MENGGUNAKAN BAHASA (SIMBOL),
KESANGGUPAN UNTUK TERTAWA,
MEMBIKIN ALAT2,
PERLU DITAMBAH LAGI YAKNI, MANUSIA
ADALAH BINATANG-PLUS KARENA
MEMPUNYAI KESADARAN MORAL

11
KEHARUSAN: ALAMIAH – MORAL
PENA YANG DILEPAS DARI TANGAN HARUS
JATUH → ALAMIAH
BILA SEPARUH TIANG RUMAH DIGERGAJI,
RUMAH ITU HARUS ROBOH → ALAMIAH
BARANG YANG DIPINJAM HARUS
DIKEMBALIKAN → MORAL
KARYAWAN HARUS DIBERI GAJI YANG ADIL
→ MORAL

12
PERBEDAANNYA
KEHARUSAN ALAMIAH DASARNYA PADA
HUKUM ALAM, BERJALAN OTOMATIS, TIDAK
DIPERLUKAN INSTANSI YANG MENGAWASI
KEHARUSAN MORAL DASARNYA PADA
HUKUM MORAL, TIDAK OTOMATIS,
DIBUTUHKAN KEMAUAN. HUKUM MORAL
MENGHIMBAU KEPADA KEMAUAN MANUSIA.

13
SUMBER ETIKA HINDU
SRUTI, SMRTI (dharmasastra), SILA, SISTACARA,
ATMANASTUTI
1. SRUTI : CATUR WEDA
2. SMRTI: Kelompok Wedangga dan Upaweda
3. SILA, etika yg dilakukan orang2 suci/bijaksana
4. SISTACARA, adat kebiasaan yang telah diakui dan menjadi
kepercayaan setempat
5. ATMANASTUTI, apa yg memberi kebahagiaan pada seseorang
atau diri sendiri (atmanah bersifat relatif dan tidak sama ukuran
kepuasan seseorang, maka dasar ukurannya adalah melalui
musyawarah

14
MANUSIA menurut
PANDANGAN HINDU

1. RATIO (AKAL) ATAU DAYA NALAR


2. RASA ATAU NASTHETIKA
3. KESADARAN ATAU DAYA PERSEPSI
4. TUJUAN
5. KEJIWAAN ATAU ROKHANI

15
KASUS-KASUS ETIKA PROFESI
PROYEK GEOTHERMAL BEDUGUL
REKLAMASI PANTAI (PADANG GALAK,
PULAU SERANGAN, BAGIAN BARAT
BANDARA)
AREAL PEMBUANGAN SAMPAH DEKAT
PEMUKIMAN
KASUS PINTU PESAWAT TERBANG GARUDA

16
KASUS-KASUS ETIKA PROFESI
PROYEK LAPANGAN OLAHRAGA/TRIBUNE
(DI SUMATRA)
BEBAN JEMBATAN JALAN TOL (JAWA)
BEBAN LANTAI RUANG PERTEMUAN HOTEL
(LUAR NEGERI)

17
KASUS-KASUS ETIKA PROFESI
PEMBERIAN/PENGIRIMAN PARCEL KEPADA
PIMPRO/ATASAN
BOCORNYA BIAYA PEMBANGUNAN DI
INDONESIA MENCAPAI 30% (BEGAWAN
EKONOMI – PROF. SUMITRO JHK)

18

You might also like