You are on page 1of 3

Profil

Yukio Mishima

oleh:
A. Anistahara
Eka Wulandari
Yukio Mishima adalah penulis ternama era modern Jepang atau dan harapan. Idealisasi buatnya haruslah sama dengan realitas.
di abad 20. Ia pernah 3 kali dicalonkan sebagai pemenang Nobel. Sikap tidak boleh beda dengan tindakan. Tidaklah heran
Nama aslinya Hiraoka Kimitake. Ia menggunakan nama Yukio ketidaksetujuannya dengan kebijakan pemerintah Jepang yang
Mishima karena tidak ingin dikenali oleh ayahnya yang tidak suka dianggapnya terlalu pasif kemudian membawanya pada hidup akhir
literatur. yang mulia: harakiri.
Di antara karyanya yang paling menonjol adalah The Temple of
The Golden Pavilion dan tetralogi The Sea of Fertility (1965- Adakah dengan demikian sikap Mishima salah? Setiap jaman punya
70). nafas. Dan nafas jaman masa-masa itu adalah macam itu. Di
Lahir di Tokyo 14 Januari 1925 Indonesia, misalnya, penyair Khairil Anwar, sikap dan
Wafat pada 25 November 1970 perbuatannya juga tak jauh beda dengan Mishima. Ia terkesan
Karya-karya: arogan dan liar, ekspresi dari karyanya, 'Aku binatang jalang, dari
-Kuil kencana -Sun and steel kumpulan terbuang'.
-After the banguet -The sound of waves
-The temple of dawn -Thist for love Sikap dan tindakan haruslah sama. Itu merupakan bagian dari
-Spring snow -Runaway horses eksistensi diri sebagai seniman. Ia tak perlu memoles penampilan,
-Madame de sade -The Temple of the Golden Pavilion atau gamang untuk menuangkan gagasan dan pikiran bawah sadar
-Gogo No Eiko -Kyouko No Ie yang terkadang dinilai tidak etis bagi sebuah jaman. Tujuannya
hanya satu 'sekali berarti habis itu mati'.
Karya-karyanya yang banyak diterjemahkan dalam bahasa Inggris
maupun Belanda itu telah mengangkat namanya sebagai penulis Jaman itulah romantisme gaya Romeo dan Yuliet Shakespeare
roman dan drama Jepang terkemuka. Ia patut diperhitungkan. mulai tak dikenal. Jaman baru yang memayungi Khairil Anwar
Selain itu Mishima juga menulis puisi, essai, dan naskah Kabuki maupun Yukio Mishima adalah 'jaman reformasi' bagi kebangkitan
modern serta Noh. sastra yang indah tetapi tidak harus dengan kata-kata elok. Era
merekalah era dobrak-dobrakan, yang membongkar batasan indah
Ia banyak bicara tentang pengalaman bawah sadar, tak hanya soal dan jorok, harmonis atau chaos menjadi sesuatu yang bias.
seksualitas yang seperti diilhami oleh pikiran-pikiran Sigmund
Freud, tetapi juga sikap 'kerasnya' yang kemudian membawanya SATU pelajaran dari Mishima Yukio, pengarang dari Jepang yang
pada kematian. terkenal itu, adalah sebuah nasihat yang diuraikan panjang lebar
dalam karangan-karangannya. "Kian lama orang hidup," katanya,
Mishima merupakan sosok yang konsisten. Menyatukan kenyataan "kian buruk saja mereka jadinya."
Mishima sangat berjiwa patriot, ia menjunjung tinggi nilai-nilai 1966, telah hangus dibakar atas permintaan istri Mishima pada
budaya Jepang seperti semangat keprajuritan Bushido dan sangat 1971 setelah sang penulis melakukan bunuh diri secara "harakiri"
loyal kepada Kaisar. Semangat militernya semakin kuat di akhir tahun 1970 di garnisun Angkatan Darat Pasukan Bela Diri Jepang
tahun 60-an dan ia mengumpulkan anak buah yang direkrutnya di Tokyo.
menjadi tentara swasta dengan nama pasukan Tatenokai, yang
berarti Pelindung Masytarakat. Film hitam-putih berdurasi 30 menit itu diperkirakan
mengungkapkan tanda-tanda kematian Mishima, karena
Pada 25 November 1970, Mishima membawa beberapa anak menampilkan adegan seorang letnan yang melakukan harakiri,
buahnya ke markas besar militer Jepang. Karena terkenal dan dalam kejadian yang dikenal sebagai peristiwa 26 Februari.
dianggap tidak berbahaya, penjaga membiarkan ia masuk
membawa samurai. Tindakan ceroboh, karena Mishima dan Peristiwa tersebut merupakan upaya kudeta militer di Tokyo pada
tentaranya kemudian menyandera sang Komandan Markas di 26-27 Februari 1936, yang menyebabkan sejumlah tokoh politik
ruangannya. Mishima kemudian menuntut agar para tentara terbunuh termasuk serangan di kediaman perdana menteri
dikumpulkan di halaman untuk mendengarkannya berpidato agar Jepang.
para prajurit Jepang bangkit membela konstitusi, Kaisar dan
melawan pengaruh dan budaya barat. Bisingnya suara sirine polisi, Kendati film tersebut singkat tetapi mendapat sambutan hangat
helikopter pers dan teriakan-teriakan, “Hey gila, turun kau!” ketika diluncurkan pada 1966, kata kritikus film Tadao Sato
membuat pidatonya sia-sia. Ia masuk ke dalam ruangan lagi dan dengan menambahkan bahwa film itu memberi petunjuk bagaimana
kali ini melakukan ritual seppuku dibantu anak buahnya. Sang Mishima mengakhiri hidupnya.
jenderal yang disandera hanya bisa kengerian menyaksikan
Mishima merobek perutnya sendiri dan salah seorang anak Banyak yang mengatakan karya-karya Yukio Mishima yang penuh
buahnya memenggal kepalanya sebagai bagian dari aksi edan itu gelora namun mengandung nuansa kelembutan.

Yukio Mishima pernah membintangi sebuah film yang diangkat


dari novelnya sendiri tahun 1961 berjudul Yukoku (patriotisme).
Film itu ditemukan di rumah mendiang penulis itu di kecamatan
Ota, Tokyo pada tahun 1996.

Sebelumnya, film tersebut diyakini telah hilang lantaran edisi


cetaknya, yang diproduksi ulang untuk kepentingan komersial pada

You might also like