Professional Documents
Culture Documents
Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang
miskin, pengurus-pengurus zakat, Para mu'allaf yang dibujuk hatinya, untuk
(memerdekakan) budak, orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan
untuk mereka yang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang
diwajibkan Allah, dan Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana.
1. Fakir-miskin
adalah mustahiq yang mempunyai satu atau dua ciri : a). kelemahan dalam
bidang fisik, b). kelemahan dalam bidang harta benda. Keduanya (fakir dan
miskin) sama-sama, kebutuhannya (pengeluaranya) lebih besar daripada
harta benda (pendapatan) nya. Perbedaanya, fakir, pendapatannya kurang
daripada separuh pengeluaran, sedangkan miskin, pendapatannya lebih besar
daripada separuh pengeluaran.
2. Amilin
adalah semua orang yang diangkat oleh imam (kepala negara) atau
pembantunya, dalam perlengkapan administrasi urusan zakat, baik urusan
pengumpulan, pemeliharaan, ketatausahaan, perhitungan, pendayagunaan
dan seterusnya.
3. Al-Muallafah qulubuhum
adalah mereka yang perlu dijinakkan hatinya agar cenderung untuk beriman
atau tetap beriman kepada Allah, dan mencegah agar mereka tidak berbuat
jahat bahkan diharapkan mereka akan membela atau menolong kaum
muslimin. Mereka itu ada dua golongan : 1). Golongan orang Islam, 2).
Golongan non Islam.
1
Tinjauan Fiqh Pentasharufan Zakat
Golongan orang Islam: 1). Mereka yang lemah imannya, dengan diberi zakat,
agar imannya menjadi kuat, 2). Mereka yang di harapkan kemanfaatannya
untuk umum.
Golongan non Islam : 1). Orang-orang yang diharapakan beriman dengan
dijinakkan hatinya, 2). Orang-orang yang dikhawatirkan kejahatannya.
4. Ar-Riqab
adalah Budak yang dengan jatah zakat itu mereka dapat memerdekakan
dirinya. Untuk memerdekakan lawanan muslim dari kekuasaan musuh kafir.
Untuk memerdekakan bangsa yang terjajah oleh kolonialis. Alasan hukum
yang terkandung dalam pengertian ar-riqab adalah adanya sifat eksploitasi
dari manusia atas menusia yang harus dibebaskan.
5. Al-Gharimin
adalah orang atau Rechtpersonnen (badan hukum) :
Berhutang untuk kepentingan pribadi diluar maksiat.
Berhutang untuk kepentingan masyarakat (mashalih ammah)
6. Sabilillah
adalah semua kemaslahatan Syari’iyyah secara umum, yang mencakup
urusan agama dan negara.
Ada tiga pandangan tentang sabilillah :
Mempunyai arti perang, pertahanan dan keamanan Islam.
2
Tinjauan Fiqh Pentasharufan Zakat
2. Allah SWT tidak menetapkan delapan ashnaf harus diberi semuanya. Allah
SWT hanya menetapkan zakat dibagikan kepada delapan ashnaf, tidak boleh
keluar daripada delapan ashnaf.
3. Allah SWT tidak menetapkan zakat harus dibagikan dengan segera setelah
masa pungutan zakat.
4. Allah Swt tidak menetapkan bahwa semua hasil pungutan zakat (baik sedikit
maupun banyak) harus dibagikan semuanya.
5. Allah SWT tidak menetapkan bahwa yang diserah terimakan itu berupa in
cash (uang tunai) atau in kind (natuna)
3
Tinjauan Fiqh Pentasharufan Zakat
1. Fakir Miskin
Untuk mereka yang jompo dan cacat fisik, jatah mereka didayagunakan
oleh suatu badan hukum yang bergerak dalam bidang-bidang produktif,
dibawah pembinaan, pengarahan dan pengawasan Badan Amil Zakat.
Untuk mereka yang lemah dalam bidang harta benda, tapi fisiknya
mampu bekerja, mendapatkan bagian secara produktif , secara langsung,
dengan pengarahan, pembinaan dan pengawasan, atau mereka diperkejakan
dalam suatu proyek yang produktif yang dimodali oleh Badan Amil Zakat.
Mereka mendapatkan penghasilan tetap berupa gaji, kemudian mereka diberi
saham dalam perusahan itu, sehingga mereka berubah menjadi muzakki.
Dapat juga, bagi mereka yang mampu kerja, mereka diberi modal uang,
alat-alat kerja, dan barang dagangan, seperti diangkat menjadi sopir taksi
milik suatu perusahan yang dibiayai oleh Badan Amil Zakat, atau seorang
petani diberi kerja mengelola traktor. Mereka diberikan pekarangan yang
hasilnya cukup buat penghidupannya.
Untuk pelayanan pendidikan dan pengobatan bagi orang fakir-miskin,
latihan kejuruan dan ketrampilan.
Untuk membangun bengkel, lokakarya, perindustrian rakyat : peternakan,
pertanian, mendirikan kios-kios ditempat-tempat yang cocok dengan
usahanya, kaki lima, ice box, untuk menjual makanan-makanan ringan,
perumahan ekonomis dan sehat dengan biaya ringan, atau sewa murah.
4
Tinjauan Fiqh Pentasharufan Zakat
5
Tinjauan Fiqh Pentasharufan Zakat
4. Ar-Riqab
Alasan hukum yang terkandung di dalam pengertian jatah ar-Riqab adalah
untuk membebaskan eksploitasi atau pemerasan oleh manusia atas manusia,
baik sebagai individual maupun sebagai komunal. Kebijaksanaan
pendayagunaan zakat jatah ar-Riqab dapat berbentuk antara lain :
a. menebus orang-orang Islam yang ditawar oleh musuh.
b. membantu negara Islam untuk melepaskan diri dari belenggu perbudakan
modern kaum penjajah modern.
c. pembebasan pekerja kontrak dan ikatan kerja yang tidak wajar.
d. pembebasan pedagang, pengusaha kecil, petani, nelayan kecil, dan
sebagainya dari ketergantungan lintah darat dan pengijon. (butir d, ini
dapat dimasukkan dalam kategori gharim, bukan riqab)
5. Al-Gharimin
Jatah al-garimin dapat disalurkan kepada :
a. orang yang dinyatakan pailit dalam usahanya.
b. pedagang kecil untuk melepaskannya dari pemerasan kaum rentenir.
c. pedagang kecil dipasar, yang meperdagangkan barang orang lain, yang
dapat musibah umpamanya kebakaran, atau dagangannya dirampas
orang kaum preman.
d. orang-orang yang mendapat musibah bencana alam, banjir, kebakaran
dan lain sebagainya.
e. orang atau badan, lembaga, atau yayasan yang berhutang, untuk
kemaslahatan umum : yatim-piatu, pondok pesantren, rumah sakit, jalan,
jembatan dan seterusnya.
f. orang yang meninggal dunia dan mempunyai hutang, sedangkan harta
peninggalannya tidak cukup untuk melunasi hutangnya.
6. Sabilillah
Untuk mengetrapkan tiga pengertian sabilillah sesuai dengan kondisi dan
tuntutan situasi, maka pendayagunaan jatah zakat sabilillah dapat disalurkan
pada :
a. peningkatan dakwah.
b. untuk pertahanan Islam dan keamanan umat Islam dan hal-hal yang
terkait.
c. Peningkatan ilmu pengetahuan, ketrampilan, keperluan beasiswa,
penelitian, penerbitan buku pelajaran, dan majalah-majalah ilmiah.
6
Tinjauan Fiqh Pentasharufan Zakat