You are on page 1of 10

Struktur Meta Teori Akuntansi Keuangan

(Sebuah Telaah dan Perbandingan antara FASB dan IASC)

I Made Narsa
Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Airlangga, Surabaya

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk membahas struktur meta teori yang dipergunakan oleh FASB dan
IASC dalam mengembangkan rerangka konseptual, menelaah perbedaan-perbedaan mendasar,
menganalisis hambatan-hambatan yang dialami serta mengidentifikasi upaya-upaya yang harus
dilakukan agar IFRS diterapkan oleh negara-negara anggota. Penelitian ini dilakukan dengan cara
membandingkan rerangka dasar yang diatur dalam FASB dan IASC dan kemudian menganalisa
hambatan yang timbul dengan adanya penerapan IFRS dan mengidentifikasi bagaimana hambatan
tersebut dapat diselesaikan.

Kata kunci: globalisasi, harmonisasi, meta teori, FASB dan IASC, kerangka dasar, akuntansi keuangan

ABSTRACT
The objectives of this paper is to analyses the structure of meta-theoretical of financial accounting that
was used by FASB and IASC to develop the conceptual framework for financial accounting reporting. The
discussion of conceptual framework conducted by comparison of the basic different between the FASB and
IASC framework, then analyses the constraints to implement IFRS and identify the way out of the
constraints faced by the body.

Keywords: globalization, harmonization, meta-theoretical, FASB Dan IASC, Conceptual framework,


financial accounting
.

PENDAHULUAN nal. Harmonisasi standar akuntansi keuangan


dalam wujud International Financial Reporting
Linda Keslar (Zeff dan Dharan1994: 28) me- Standard (IFRS) berlaku secara internasional, dan
ngatakan,”U.S. standards are not only too cum- dalam proses penyusunannya faktor politik dan
bersome and too costly, but downright unfair kondisi ekonomi menjadi tidak relevan.
compared to those their foreign competitors have to Kita tidak dapat memungkiri bahwa pengaruh
follow. That is U.S. companies face an uneven Amerika dalam kancah internasional sangat kuat
playing field…” Linda melihat betapa berbedanya hampir dalam segala aspek kehidupan. Acapkali
aturan akuntansi yang berlaku di banyak Negara kita sulit membedakan mana yang internasional
sehingga menimbulkan masalah keterbandingan dan mana yang Amerika.
laporan keuangan. Kondisi ini tentu dapat dipa- Tetapi lingkungan bisnis yang ada di Amerika
hami, karena dalam proses penyusunan standar Serikat tidaklah universal. Ada tujuh faktor yang
akuntansi di suatu negara tidak terlepas dari menyebabkan perbedaan dalam pelaporan keuang-
pengaruh faktor-faktor lokal suatu negara. Wolk et an sebagaimana dikatakan oleh Nobes dan Parker
al. (2001: 4) mengatakan, ”Economic conditions (1995:11), “the following seven factors may constitute
have an impact upon both political factors and an explanation for financial reporting differences:
accounting theory”. Proses ini yang menyebabkan legal system, providers of finance, taxation, the
standard dan praktik akuntansi di tiap-tiap Negara accounting profession, inflation, theory, and the
terdapat perbedaan. accidents of history”
Masalah dirasakan mulai muncul, ketika Dengan demikian apakah standard akuntansi
perkembangan teknologi mengubah dunia inter- keuangan Amerika Serikat fit untuk lingkungan
nasional ini menjadi sebuah global village, negara- bisnis global? Inilah sumber dari masalah keter-
negara seolah tanpa batas (borderless). Era ini bandingan laporan keuangan. Nobes dan Parker
populer dengan nama globalisasi. Dalam konteks (1995: 3) mengatakan, ”If corporate financial repor-
akuntansi maka munculah akuntansi internasio- ting and accounting were identical in all countries of
nal yang mencoba menguraikan teori dan praktik-
praktik akuntansi yang berlaku secara internasio-
Jurusan Ekonomi Akuntansi, Fakultas Ekonomi - Universitas Kristen Petra
http://puslit.petra.ac.id/journals/accounting
43
44 JURNAL AKUNTANSI DAN KEUANGAN, VOL. 9, NO. 2, NOPEMBER 2007: 43-51

the word, there would be no point in studying proposal, ”ini hanya teori, tidak dapat dipraktik-
comparative international accounting” kan”, atau pada diskusi lainnya ”ini adalah teori
Pada lingkup global, sebenarnya ada dua depresiasi” atau yang lainnya lagi mengatakan
badan penyusun standar yang berkaitan dengan ”teori capital budgeting”, atau ”teori akuntansi” dan
praktik akuntansi secara internasional. Badan- lain sebagainya. Lalu, apa sebenarnya yang
badan itu adalah The International Federation of dimaksud dengan teori akuntansi?
Accountant (IFAC), dan The International Accoun- Paton dan Littleton (1940: ix) mendefinisikan
ting Standards Committee (IASC). IASC lebih teori akuntansi, “…is a coherent, coordinated,
berkonsentrasi untuk membuat International consistent body of doctrines which may be compactly
Accounting Standards (IASs). Sedangkan IFAC expressed in the form of standards it desired”
lebih memfokuskan pada upaya pengembangan Keberadaan teori akuntansi yang mapan
International Standard Audits (ISAs), kode etik, sangat penting dan diharapkan mampu menjelas-
kurikulum pendidikan, standar akuntansi sektor kan fakta atau fenomena akuntansi dengan akurat
swasta, dan kaidah-kaidah bagi akuntan dalam dan memiliki konsistensi logik. Banyak sekali ahli
berbisnis atau mereka yang terlibat dalam teori akuntansi mencoba menjelaskan praktik-
teknologi. praktik akuntansi yang sedang berlaku, dan
Sangat diharapkan ada sebuah standar yang berupaya untuk menemukan dasar teorinya. Pada
dapat diterima oleh semua Negara di dunia. umumnya mereka berfokus pada postulat, konsep
Dengan adanya standar yang diterima secara dasar, maupun asumsi yang mendasari praktik.
internasional, diharapkan laporan keuangan Ternyata pendapat mengenai postulat itu sendiri
memiliki daya keterbandingan yang lebih tinggi sangat beragam, tidak ada kesepakatan, sehingga
antar negara. Tentu saja upaya-upaya kearah usaha-usaha untuk merumuskan teori akuntansi
harmonisasi internasional ini bukanlah pekerjaan sangat lambat bahkan cenderung membingung-
mudah. kan. Perdebatan terus berlanjut, setiap orang
Faktanya dalam dunia akuntansi saat ini selalu melihat hal yang sama dari sudut pandang
standar akuntansi yang berlaku di Amerika yang berbeda-beda, sehingga yang ada adalah
Serikat yang disusun oleh Financial Accounting kumulan pendapat.
Standards Board (FASB), diikuti oleh beberapa Tetapi bukan berarti tidak ada satu teoripun
negara, baik secara langsung maupun modifikasi. yang berhasil dirumuskan. Justeru sebaliknya,
Sementara International Accounting Standards bahwa banyak teori yang sudah berhasil dirumus-
(IASs) yang dikeluarkan oleh International Accoun- kan namun hanya menjelaskan akuntansi dari
ting Standards Committee (IASC), belum diikuti bagian tertentu saja dan dari sudut pandang yang
oleh semua negara, bahkan oleh negara-negara berbeda. Chamber (1965) secara optimis mengata-
anggota yang tergabung dalam IASC tersebut. kan, bahwa, ”The history of accounting thought is
Artikel ini bertujuan untuk membahas struk- not a history of development, but a series of
tur meta teori yang dipergunakan oleh FASB dan disconnected episodes”
IASC dalam mengembangkan rerangka konsep- Akhirnya setelah menyadari bahwa tidak ada
tual, menelaah perbedaan-perbedaan mendasar, kemajuan berarti yang dicapai, terjadilah perge-
menganalisis hambatan-hambatan yang dialami seran orientasi dari postulat ke tujuan (objectives)
serta mengidentifikasi upaya-upaya yang harus pelaporan akuntansi. Pergeseran orientasi ini
dilakukan agar IFRS diterapkan oleh negara- diawali dengan dikeluarkannya ASOBAT oleh
negara anggota. AAA pada tahun 1964. Perkembangan ini diikuti
Bagian berikut dari artikel ini akan menjelas- oleh APB dengan mengeluarkan Statement no 4
kan pergeseran orientasi pemikiran dari Postulat (1970), kemudian diteruskan oleh laporan komite
ke objektif, pembuatan kebijakan akuntansi, Trueblood (AICPA, 1973). Setelah APB digantikan
struktur meta teori akuntansi keuangan, rerangka oleh FASB, pada tahun 1978, FASB mengerluar-
konseptual FASB, rerangka konseptual IASC, kan SFAC No 1 dengan judul, Objectives of
telaah dan perbandingan struktur meta teori FASB Financial Reporting by Business Enterprises.
dengan IASC, hambatan-hambatan dan upaya Struktur teori akuntansi keuangan yang me-
penerapan IFRS dan ditutup dengan simpulan. nempatkan tujuan pada posisi paling atas tersebut
disebut dengan Meta Teori Akuntansi Keuangan
PERGESERAN ORIENTASI DARI (Wolk et al. 2001: 173). Atas dasar meta teori ini,
POTSULAT KE OBJEKTIF masalah yang timbul dalam mencari postulat yang
dapat disetujui bersama sudah teratasi. Dengan
Dalam akuntansi kita sering kali membedakan arah tujuan pelaporan akuntansi, penelitian dapat
antara teori dan praktik. Kita sering mendengar dilakukan dengan lebih menekankan pada pe-
dua orang akuntan berdebat mengenai sebuah ngembangan teori akuntansi yang berguna untuk

Jurusan Ekonomi Akuntansi, Fakultas Ekonomi - Universitas Kristen Petra


http://puslit.petra.ac.id/journals/accounting
Narsa: Struktur Meta Teori Akuntansi Keuangan 45

menerangkan dan meramalkan praktik akuntansi Teori akuntansi sebagaimana tampak pada
(Baridwan 1991: 3). gambar 1 menempati posisi sangat penting dalam
Kam (1986:34) menggambarkan bahwa proses pembuatan kebijakan. Pemahaman akan
postulat, objektif dan definisi merupakan sumber pentingnya teori, baik oleh praktisi maupun para
tertinggi untuk bisa melakukan deduksi dalam penyusun standar sangat penting, supaya ran-
mengembangkan rerangka konseptual akuntansi. cangan standar akuntansi dapat menjadi pedoman
Dalam sistem deduksi, pada tingkatan pertama yang stabil, dan sekaligus adaptif, karena praktik
(Top level) terdiri dari pernyataan yang sangat akuntansi bersifat dinamik dan selalu menghadapi
umum, yaitu postulat atau asumsi dasar akun- masalah-masalah praktis dan professional.
tansi, definisi, dan termasuk tujuan pelaporan
keuangan. Pada tingkatan kedua mencakup
prinsip-prinsip atau standar akuntansi yang
Accounting Political Factors Economic
skopenya tidak seluas atau seumum postulat. Pada Theory Conditions
tingkatan ketiga mencakup prosedur-prosedur
akuntansi atau metode-metode akuntansi yang
dapat diterapkan langsung dalam praktik (Kam Accounting Policy Making
1986: 34-35). Audit Function:
Jika diperhatikan, penjelasan teori secara Accounting Practices
Compliance of
deduksi menurut Kam tersebut khususnya pada practice with
accounting rules
tingkatan pertama (berisi postulates, definitions, (control function)
dan Objectives of Financial Reporting), sebenarnya Users

sudah mencakup pergeseran orientasi dari Sumber: Wolk, Tearney, dan Dodd (2001: 5)
pendekatan yang berorientasi postulat-prinsip ke
Gambar 1. The Financial Accounting Environment
pendekatan yang berorientasi tujuan-standar. Kam
memkombinasikan kedua orientasi tersebut Masalah praktis memang dapat diatasi atau
dengan sangat elegan, seolah-olah mengisyaratkan dipecahkan dengan berdasarkan pengalaman
perlunya mengakhiri perdebatan mengenai pos- praktis, tetapi pengalaman praktis saja tidaklah
tulat (dan istilah lainnya yang berbeda-beda) dan cukup, melainkan harus dilandasi oleh pema-
menyepakati apa sebenarnya orientasi yang ingin haman yang kuat terhadap teori akuntansi. Kam
dijadikan acuan. (1986: 38 ) mengatakan,
Ketika meta teori ini dipergunakan sebagai
Behind every practice is a rationale…Good
landasan menyusun kebijakan akuntansi di suatu
practice is based on good theory whether we are
negara, tampaknya kondisi lingkungan dimana
aware of the theory or not. If we can formulate
akuntansi itu akan dioperasikan juga sangat
“good” theory, then we will have “good”
mempengaruhi. Dalam APBS 4 (1970: par. 17)
dikatakan, ”...depents ont only on delinetion of practices if the theory is followed.
accounting, but olso on an understanding of the
Praktik akuntansi yang baik dan maju tidak
environent within which financial accounting
akan pernah tercapai jika teori yang melandasinya
operates and which it is intended to reflect” Hal ini
tidak baik. Teori yang baik tidak akan pernah
menyebabkan kebijakan akuntansi yang diterap-
menjiwai praktik jika teori yang baik tersebut tidak
kan antar negara ada kecenderungan berbeda satu
dipahami.
sama lainnya. Dengan demikian, bagaimana
sebaiknya kebijakan akuntansi itu dibuat? Kondisi Ekonomi

PEMBUATAN KEBIJAKAN AKUNTANSI Sistem perekonomian biasanya diklasifikasi-


kan menjadi sistem kapitalis, sistem sosialis, atau
Praktik akuntansi dalam suatu negara kombinasi keduanya. Dalam setiap sistem per-
sebenarnya didasarkan pada sebuah aturan yang ekonomian masalah central yang dihadapi adalah
dengan sengaja dikembangkan untuk mencapai alokasi sumberdaya yang tersedia untuk produksi
tujuan sosial tertentu. Dalam proses perancangan barang dan jasa. Proses alokasi ini berpengaruh
dan pengembangan aturan akuntansi tersebut terhadap kondisi perekonomian.
banyak mempertimbangkan faktor seperti kondisi Karena kondisi ekonomi berdasarkan sifatnya
ekonomi, sistem politik dan teori akuntansi itu adalah dinamis, maka kondisi perekonomain suatu
sendiri. Wolk et al. (2001) menggambarkan proses negara menjadi faktor yang relevan dalam peru-
ini seperti pada gambar 1. musan kebijakan akuntansi. Kompleksitas ekono-
mi akan berkaitan langsung dengan kompleksitas
Teori Akuntansi akuntansi. Negara dengan subsistem perekonomi-
an agraria misalnya kebutuhan akuntansinya

Jurusan Ekonomi Akuntansi, Fakultas Ekonomi - Universitas Kristen Petra


http://puslit.petra.ac.id/journals/accounting
46 JURNAL AKUNTANSI DAN KEUANGAN, VOL. 9, NO. 2, NOPEMBER 2007: 43-51

akan sangat berbeda dengan negara yang sub- Sebagaimana tampak pada gambar 2, struktur
sistem perekonomian perindustrian. Kebijakan meta teori akuntansi keuangan menempatkan
akuntansi harus konsisten dengan tujuan ekonomi tujuan sebagai tingkatan paling tinggi. Tetapi jika
makro dan perencanaan berbagai program ekono- suatu kebijakan ditetapkan untuk suatu negara
mi suatu negara. tertentu, mungkin tujuan pelaporan keuangan
Demikian pula sebaliknya, kebijakan akun- harus mendukung tujuan ekonomik suatu negara.
tansi yang ditetapkan akan dapat memberikan
implikasi ekonomi yang sangat luas, berpengaruh
Postulat, definisi dan Tujuan
terhadap perilaku para pengambil keputusan
Pelaporan Keuangan
ekonomik, perpajakan, sistem bonus, harga pasar
saham, dan lain sebagainya. Banyak penulis dan
peneliti yang membahas tentang konsekuensi Pemilihan Berbagai aspek Relevan
ekonomi yang timbul (lihat dalam Wolk et al. 2001,
Zeff 1994, Sunder 1988, FASB, dalam statement
2, 1980, dan Statement 5, 1984, Brown 1987).
Rerangka Konseptual
Konsekuensi ekonomi ini, sebagaimana diun-
kapkan oleh Zeff (1994) adalah dampak laporan
akuntansi terhadap perilaku para pengambil
keputusan bisnis, pemerintah, investor dan kredi- Media Pelaporan
tor, dan masyarakat bisnis lainya.
Informasi Akuntansi
Faktor Politik
Sumber: Suwardjono (2005) yang dimodifikasi dengan Kam
Apakah pembuatan kebijakan akuntansi (1986)
harus dipengaruhi proses politik? Jawaban atas Gambar 2. Struktur Meta Teori Akuntansi Ke-
pertanyaan ini tidak jelas batasannya. Kebijakan uangan
akuntansi sebenarnya diputuskan melalui suatu
konsensus, sehingga proses pembuatannya diang- Suwardjono (2005) menggunakan istilah pere-
gap bersifat politik. Gerboth (1973) menyatakan,
kayasaan pelaporan keuangan untuk menggam-
suatu politisasi pembuatan peraturan akuntansi
barkan struktur meta teori akuntansi keuangan.
tidak dapat dielakkan, dan hal ini merupakan
suatu keharusan. Selanjutnya, Gerboth menyata- Perekayasaan akuntansi berkepentingan dengan
kan, jika suatu keputusan kebijakan akuntansi pertimbangan untuk memilih dan mengaplikasi-
keberhasilannya tergantung pada keberterimaan kan ideologi, teori, konsep dasar, dan teknologi
oleh masyarakat, maka masalah-masalah penting yang tersedia secara teoritis dan praktis untuk
yang timbul tidak bersifat teknis melainkan poltis. mencapai tujuan ekonomik dan sosial negara
Horngren (1973) berpendapat senada, bahwa dengan mempertimbangkan faktor sosial, ekono-
sandar akuntansi merupakan hasil tindakan mik, politik, dan budaya negara (hal 102). Jika
politik dan sosial yang akan mempengaruhi digambarkan secara generik tanpa dikaitkan
masyarakat. Tetapi Solomons (1978) menyatakan dengan satu negara tertentu, maka struktur meta
perlu suatu kehati-hatian dan diperhatikan pula teori akuntansi keuangan tampak pada gambar 3.
bahwa faktor politik tidak harus selalu dikedepan- Pada tingkatan pertama adalah postulates,
kan dalam penetapan standard. Jika faktor politik definisi dan tujuan pelaporan keuangan. Postulates
dikedepankan, kredibilitas akuntansi benar-benar yang biasa dipakai adalah Going concern, time
dipertaruhkan. Jika badan-badan penyusun stan- period, accouning entity, dan monetary unit (Wolk,
dar sering melakukan kesalahan, maka kepercaya- et al. 2001: 139). Dan tujuan umum pelaporan
an masyarakat dan kalangan bisnis akan hilang. keuangan adalah menyediakan informasi ke-
Sandaran utama penetapan kebijakan akun-
uangan untuk dasar pengambilan keputusan
tansi adalah teori yang sehat. Wright (Suwardjono,
ekonomik dan sosial.
2005: 38) mengatakan, ”Theory, without practice to
Pada tingkatan kedua para perancang kebi-
test it, to verify it, to correct it, is idle speculations;
but practice, without theory to animate it, is mere jakan akuntansi harus memilih berbagai konsep
mechanism. In everi art and business, theory is the dasar yang relevan, menentukan subjek pelaporan,
soul and practice is the body” Dengan demikian target pemakai, jenis informasi yang dilaporkan,
diperlukan adanya struktur meta teori yang valid. simbol atau elemen-elemen yang dipakai, dasar
pengukuran, kriteria pengakuan, dan medium
STRUKTUR META TEORI pelaporan, dan cara melaporkan (Suwardjono,
2005: 102). Pada tingkatan ketiga dibuat suatu
Meta teori akuntansi keuangan menggunakan rerangka konseptual yang dijabarkan dalam
pendekatan deduksi dalam proses penalarannya. bentuk standar akuntansi dan acuan lainnya

Jurusan Ekonomi Akuntansi, Fakultas Ekonomi - Universitas Kristen Petra


http://puslit.petra.ac.id/journals/accounting
Narsa: Struktur Meta Teori Akuntansi Keuangan 47

sehingga membentuk generally accepted accounting akuntansi keuangan (Statement of Financial


principles. Tingkatan terakhir adalah media Accounting Standard) di Amerirka Serikat.
pelaporan yang menentukan bentuk, isi dan jenis SFAC No. 1 dan SFAC No 4:
laporan. Objectives of Financial Reporting by Business Enterprises

Karena berbagai faktor lokal yang terjadi


dalam suatu negara, maka ketika kebijakan
SFAC No. 2:
akuntansi disusun, maka sebagaimana telah Qualitative Characteristics of Accounting Information
diuraikan dimuka model generik pada gambar 2,
akan menjadi spesifik untuk negara bersangkutan.
Kebijakan akuntansi antar negara akan dapat SFAC No. 5:
Recognition and Measureent in
berbeda satu sama lainnya, dan harus diikuti Financial Statements of Business Enterprises
dalam praktik akuntansi.

Scope of
RERANGKA KONSEPTUAL FASB No Recognition and No
financial measurement nonfinancial
Dewan penyusun standar akuntansi di Ame-
rika Serikat untuk pertama kalinya dibentuk pada
tahun 1936 dengan nama Committee on Accounting SFAC No. 6:
Procedure (CAP). Dewan ini bekerja sampai tahun Elements of Financial Statements
1959 dan berganti nama menjadi Accounting
Princilpes Booard (APB). Hasil karya APB yang Supplementary Information

Other Means of
terkenal adalah ARS nomor 7 dan yang paling

Reporting
Financial
Reporting
Financial
Notes to

Financial Statements
terkenal adalah APB Statemen no 4 yang (a central feature)
diterbitkan tahun 1970. APB bekerja sampai Other Information
dengan tahun 1973, kemudian digantikan oleh
Financial Accounting Standards Board (FASB) Sumber: FASB, SFAC No 1-6 dan Suwardjono (2005)
sampai sekarang ini. FASB berbeda dengan
Gambar 3. Struktur Meta Teori Akuntansi Ke-
dewan-dewan sebelumnya, karena didukung oleh uangan FASB
enam organisasi profesi, yaitu, AAA, AICPA,
Financial Analysts Federation, Financial Executive Standar-standar tersebut berkenaan dengan
Institute, Institute of Management Accountants, dan pengukuran aktivitas ekonomi, penentuan waktu
Securities Industry Association. kapan pengukuran dan pencatatan harus dilaku-
Setelah mengalami beberapa titik waktu kan, ketentuan pengungkapan mengenai aktivitas
(Juncture) dalam merumuskan prinsip-prinsip tersebut, penyiapan dan penyajian ringkasan
akuntansi (Zeff 1984), FASB akhirnya berhasil aktivitas ekonomi tersebut dalam bentuk laporan
membuat sebuah model rerangka konseptual yang keuangan.
mapan disebut, Statement of Financial Accounting
Concepts (SFAC). SFAC ini dianggap lengkap dan
RERANGKA KONSEPTUAL IASC
terdiri dari 6 statements, yaitu SFAC No 1 (1978),
SFAC No 2 (1980), SFAC No 3 (1980), SFAC No 4 Globalisasi dunia menuntut adanya standar
(1980), SFAC No 5 (1984), dan SFAC No 6 tahun akuntansi yang seragam. Namun untuk mencapai
1985. SFAC No 6 menggantikan SFAC no 3 dan sebuah keseragaman tidaklah mudah. Kondisi ini
mengamandemen SFAC no 2. Sedangkan draft memerlukan adanya sebuah badan penyusun
SFAC 7 sampai saat ini belum pernah definitif. standar internasional. Salah satunya adalah
Model rerangka konseptual FASB ini men- International Accounting Standards Committee
cakup empat kompnen dasar, yaitu (1) tujuan (IASC).
pelaporan keuangan yang dituangkan pada SFAC Kesepakatan pembentukan IASC terjadi pada
no 1 dan SFAC no 4. (2) Kriteria kualitas informasi tanggal 23 Juni 1973 di Inggris yang diwakili oleh
yang dituangkan pada SFAC no 2, (3) Elemen- organisasi profesi akuntansi dari sembilan negara,
elemen laporan keuangan yang dituangkan pada yaitu Australia, Canada, Prancis, Jerman Barat,
SFCA no 6 (pengganti SFAC no 3) (4) Pengukuran Jepang, Mexico, Belanda, Inggris, dan Amerika
Serikat (Nobes dan Parker 1995: 9; dan Solomons,
dan Pengakuan yang dituangkan pada SFAC no. 5.
1986: 60).
Model ini (lihat gambar 3) dirancang dengan cukup
Tujuan pembentukan IASC adalah, “to formu-
luas dan mencakup perusahaan bisnis dan
late and publish in the public interests, basic
nonbisnis. Rerangka ini merupakan dasar teoritis standards to be observed in the presentation of
bagi FASB dalam mengembangkan standard audited accounts and financial statements and to

Jurusan Ekonomi Akuntansi, Fakultas Ekonomi - Universitas Kristen Petra


http://puslit.petra.ac.id/journals/accounting
48 JURNAL AKUNTANSI DAN KEUANGAN, VOL. 9, NO. 2, NOPEMBER 2007: 43-51

promote their worldwide acceptance and obser- are affected by the economics, legal, political,
vance” Jadi tujuan dibentuknya IASC adalah and social environment in the United States.
memformulasi standar dan mendorong keberteri- Sedangkan lingkup penerapan IASC adalah
maan dan ditaatinya IFRS secara luas di dunia. internasional, sehingga karaktristik lingkungan
(Solomons 1986: 60). local/Negara menjadi tidak relevan. Ketiadaan
Sampai saat ini IASC beranggotakan sekitar konteks karakteristik lingkungan inilah yang
150 organisasi atau badan penyusun standard barangkali menyebabkan IASC menggunakan
akuntansi dari 113 negara (media akuntansi, pernyataan tujuan laporan keuangan, karena
2000), dan telah berhasil merumuskan model pelaporan keuangan mengandung konteks ling-
teoritis yang juga mengadopsi meta teori dengan kungan.
menempatkan tujuan sebagai top level. Model ini Kedua, fokus utama tujuan pelaporan ke-
disebut Framework for the Preparation and uangan. Dalam FASB dengan jelas dungkapkan
Presentation of Financial Statements (FPPFS) pada paragraf 34, bahwa ”Financial reporting
(naskah asli terdapat di IAI, SAK, Oktober 2004). should provide information that is useful to present
Secara diagramatis, dengan mengacu gambar 2 and potential investors and creditors and other
struktur meta teori akuntansi keuangan, Model users in making rational investment, credit, and
FPPFS ini tampak pada gambar 4. similar decisions”.
Kerangka dasar ini pada hakikatnya memuat Mengapa fokus utama adalah investr dan
lima unsur utama, yaitu (1) tujuan laporan kreditor? Hal ini disebabkan investor dan kreditor
keuangan yang dituangkan dalam paragraf 12-21, adalah pengguna mayoritas dan pelaku utama di
(2) asumsi dasar dituangkan pada paragraf 22-23, pasar modal Amerika yang sangat berkembang
dan konsep modal dan pemeliharaan modal yang pesat. Sementara di IASC target pemakai dinyata-
dituangkan pada paragraf 102-110, (3) karakteris- kan secara umum tidak fokus pada kelompok
tik kualitatif yang menentukan manfaat informasi tertentu. Misalnya pada paragraf 13, dinyatakan,
dalam laporan keuangan yang dituangkan pada ”Financial statements prepared for these purpose
paragraf 24-46, (4) elemen-elemen laporan keuang- meet the common needs of most users”. Hal ini
an yang dituangkan pada paragraf 47-81, (5) disebabkan karena harus mempertimbangkan
definisi, pengakuan dituangkan pada paragraf 82- karakteristik pelaku utama di berbagai negara,
98, dan pengukuran unsur-unsur yang membentuk dengan tingkatan pertumbuhan ekonomi yang
laporan keuangan dituangkan pada paragraf 99- berbeda, tingkatan kecanggihan pasar keuangan
101. yang juga berbeda, sehingga dinyatakan secara
Kerangka dasar ini dimaksudkan sebagai umum.
acuan bagi komite penyusun standar akuntansi ke-
uangan dalam pengembangan standar akuntansi The Objectives of Financial Statements (para. 12-21)
keuangan dimasa depan dan dalam peninjaun
kembali terhadap standar akuntansi keuangan
yang berlaku. Underlying Assumptions
(para. 22-23
Concepts of Capital and Capital
Maintenance (para. 102-110)

TELAAH DAN PERBANDINGAN


Qualitative Characteristics of Financial Statements (para. 24-46)
Kedua struktur meta teori versi FASB dan
versi IASC, memiliki unsur-unsur yang mirip. Elements of Financial Statements (para 47-81)
Tetapi ada beberapa perbedaan prinsip dalam
kedua model tersebut. Pertama, pernyataan tujuan
di FASB adalah tujuan pelaporan keuangan, tetapi No Recognition of The Element of Financial Statements (para. 82-98) No
di IASC tujuan laporan keuangan. Meskipun IASC Measurement of The Element of Financial Statements (para. 99-101)
pada paragraf 07 menyatakan bahwa, ”Financial
Yes
statements form part of the process of financial
reporting”, tetapi sebenarnya ada hal mendasar Financial Statements: Financial Positions;
Performance; and Change in Financial Position
yang menyebabkan kedua pernyataan tujuan
tersebut berbeda, yaitu lingkup penerapannya. Notes and Supplementary Schedule
Lingkup penerapan FASB adalah di Amerika
Serikat yang tentu saja mempertimbangkan Gambar 4. Struktur Meta Teori IASC
karakteristik lingkungan, sebagaimana dinyatakan
dalam SFAC No 1 paragraf 9 sebagai berikut: Alasan teoritis yang melatar belakangi me-
Thus, the objectives set.....depend significantly ngapa FASB memfokuskan investor dan kreditor
on the nature of the economic activities and sebagai tujuan pelaporan keuangan dapat dijelas-
decisions with which the users are involved. kan sebagai berikut. Peran sosial akuntansi dapat
Accordingly, the objectives in this Statements dilihat dari sejauh mana akuntansi dapat mengen-

Jurusan Ekonomi Akuntansi, Fakultas Ekonomi - Universitas Kristen Petra


http://puslit.petra.ac.id/journals/accounting
Narsa: Struktur Meta Teori Akuntansi Keuangan 49

dalikan perilaku para pengambil keputusan eko- content, and characteristic of information
nomik untuk bertindak menuju ke suatu pen- provided by financial accounting and reporting.
capaian tujuan ekonomi dan sosial suatu negara.
Salah satu tujuan ekonomik negara adalah adanya HAMBATAN-HAMBATAN DAN UPAYA
alokasi sumberdaya ekonomik yang efisien. Proses DALAM PENERAPAN IFRS
alokasi sumberdaya ini dapat terjadi melalui
Pembuatan standar akuntansi di IASC tidak-
mekanisme di pasar modal, karena pasar modal lah melibatkan seluruh anggota yang jumlahnya
merupakan tempat bertemunya peminta dan sangat banyak, melainkan oleh beberapa negara
penyedia dana (investor dan kreditor). Informasi yang disebut dengan nama G4+1 yang terdiri dari
akuntansi diharapkan berperanan dalam mem- perwakilan badan-badan standar nasional dari
bantu mereka dalam proses pengambilan keputus- Negara Australia, Kanada, Selandia Baru, Inggris
an ekonomik. dan Amerika Serikat. Alasan dibentuknya G4+1 ini
Ketiga, Asumsi yang mendasari penyusunan adalah anggota IASC terlalu banyak, terdiri dari
laporan keuangan (underlying assumption) para- anggota tetap dan tidak tetap, serta sangat
graf 22-23, dan konsep modal dan konsep mem- beragam. Keberagaman wakil yang duduk dalam
pertahankan modal paragraf 102-110, secara IASC ini juga mencerminkan keberagaman ting-
ekspisit dinyatakan dalam IASC. Tetapi FASB katan ekonomi negara-negara yang diwakilinya,
tidak menyajikan kedua komponen tersebut hal ini terkadang memerlukan kompromi-
kompromi guna menyetujui sebuah standar.
sebagai komponen konsep yang terpisah, karena
Meskipun sebagian besar anggota IASC telah
kedua hal tersebut merupakan konsep dasar yang
menyetujui IFRS, tetapi tidak semua anggota IASC
digunakan oleh FASB dalam penjelasan, argumen menerapkan dinegaranya masing-masing. Berbeda
dan penalaran yang menyertai setiap komponen dengan anggota yang tergabung dalam G4+1.
konsep. Mereka berkumpul secara intensif dan bekerja
Misalnya pada SFAC no. 5 paragraf 45 di- penuh waktu. Dalam setiap proyek pengembangan
nyatakan, ”The full set of articulated financial yang dikerjakan, mereka mengembangkannya
statements discussed in this Statement is based on kedalam lingkup Negara mereka masing-masing.
the concept financial capital maintenance” Konsep Oleh karena anggota G4+1 ini adalah negara-
ini juga digunakan untuk penjelasan pada paragraf negara maju yang memiliki pasar keuangan yang
46-48. Demikian pula pada SFAC No 6 paragraf 71, canggih, maka kompromi-kompromi sangat sedikit
“A concept of maintenance of capital or recovery of terjadi.
cost is a prerequisite for separating return of Negara-negara maju akan mendominasi pe-
ngembangan pasar keuangan. Kebutuhan infor-
capital…..” Demikian pula paragraf 72, “The finan-
masi para investor tampaknya lebih terkait dengan
cial capital concept is the traditional view and is
Amerika Serikat, Eropa Daratan, Inggris, dan Aus-
generally the capital maintenance concept in present tralia. Jika standar akuntansi internasional
primary financial statements.” dimaksudkan berlaku untuk semua anggota IASC,
Konsep accrual basis, juga demikian. FASB yang memiliki banyak perbedaan, maka hal ini
menggunakannya sebagai penjelasan dan argumen merupakan hambatan yang barangkali sulit
pada SFAC No. 6 pada sub topik Accrual dipecahkan.
Accounting and Related Concepts mulai paragraf Radebaugh (1975:41) mengemukakan bahwa
134 sampai paragraf 145. banyak sekali faktor lingkungan yang berpengaruh
Dengan memperhatikan beberapa perbedaan terhadap pengembangan tujuan, standar, dan
yang ada, tampaknya struktur meta teori yang praktik akuntansi. Rerangka ini mencakup dela-
digunakan oleh FASB lebih sempurna dibanding- pan faktor, yang secara umum kedelapan faktor
kan dengan struktur meta teori IASC. FASB dalam tersebut ada di setiap negara, tentu dengan
membangun model menggunakan argumen dan tingkatan dan karakteristik yang sangat berbeda.
Karakteristik dan tingkatan yang berbeda
penalaran yang lebih kuat serta penjelasan yang
antar negara merupakan hambatan mendasar
lebih lengkap untuk setiap konsep yang dipakai, yang dihadapi dalam proses harmonisasi standar
sehingga membentuk sebuah knowledge. Dengan akuntansi keuangan. Lebih lanjut, Solomons (1986:
demikian FASB lebih memiliki aspek pendidikan. 63) mengatakan:
Hal ini secara explisit dinyatakan pada bagian Just as accounting standards within a single
pengantar SFAC No. 2, yaitu: country attempt to eliminate arbitrary and
However, knowledge of the objectives and unnecessary differences in the accounting
concepts the Board will use in developing methods used by different companies, so in the
standards should also enable those who are international field, efforts are being made to
affected by or interested in financial accounting eliminate or reduce accounting differences
across national boundaries. Because some of
standards to understand better the purposes, those differences reflect differences in legal

Jurusan Ekonomi Akuntansi, Fakultas Ekonomi - Universitas Kristen Petra


http://puslit.petra.ac.id/journals/accounting
50 JURNAL AKUNTANSI DAN KEUANGAN, VOL. 9, NO. 2, NOPEMBER 2007: 43-51

systems, in political systems and in stage of sun standar akuntansi interasional adalah mem-
economic development, the progress of harmo- buat para anggota merasa butuh menerapkan

Local environtment
characteristics
4. Rate of economic growth
Accounting Profession: 5. Inflation Enterprise Users:
1. Nature & extent of a 6. Public vs private ownership 1. Management
profession and control of the economy 2. Employee
2. Professional associations 7. Cultural attitudes 3. Supervisory council
3. Auditing 4. Board of Directors

The
Development of
Accounting Government:
Nature of The enterprises 1. Users: tax, planners
1. Form of business organizations Objectives,
Standards and 2. Regulators
2. Operating charactristics
Practices

Academic Influences: Others external users


1. Educational infrastructure 1. Creditors
2. Basic of applied research 2. Institutional investors
International Influences: 3. Noninstitutional investors
3. Academic association
1. Colonial history 4. Securities Exchange
2. Foreign investors
3. International committees
4. Regional cooperation
5. Regional capital markets

Sumber: Radebaugh (1975: 41)


Gambar 5. The Evolution of Accounting and Reporting Practices

nization is slow and difficult. IFRS. Upaya yang bisa ditempuh adalah pertama,
Hambatan lain yang muncul adalah adanya mengajukan pengakuan melalui International
perbedaan kebutuhan dan keinginan antara Organization of Securities Commissions, supaya
Negara maju dengan yang belum maju dan antara perusahaan (Negara) yang akan melakukan cross-
Negara yang tingkat pertumbuhan ekonominya border listing menggunakan IFRS dalam pelaporan
sangat tinggi dan Negara dengan tingkat pertum- keuangan mereka. Tindakan ini selanjutnya diikuti
buhan ekonomi lebih rendah bahkan sangat dengan pengakuan oleh komisi-komisi efek atau
rendah. Apa yang tepat diterapkan di Amerika peraturan yang ada. Jika hal ini terjadi, maka akan
Serikat, belum tentu cocok diterapkan di Negara mendorong perusahaan-perusahaan multinasional
lain dengan karakteristik lingkungan dan perkem- untuk listing di bursa efek mancanegara.
bangan ekonomi yang berbeda. Demikian pula apa Kedua, IASC harus membentuk badan
yang dirancang oleh G4+1 belum tentu cocok penyusun standar yang terpisah dari badan-badan
diterapkan untuk seluruh anggota IASC. Solomons akuntansi. Untuk itu, IASC harus melakukan
(1986: 63) mengatakan, restrukturisasi. Saat ini IASC didominasi oleh
Their needs are different in important respect, badan-badan profesi akuntansi sebanag penyusun
and one should not assume that accounting standar. Restrukturisasi ini diharapkan dapat
policies that appropriate for the United States mendorong kemandirian baik dari segi dana
are necessarily appropriate for, say, India or maupun operasional.
Indonesia. This is because the objectives to be
served by financial reporting may be different. KESIMPULAN
Tidak ada enforcement yang bisa diterapkan FASB dan IASC dalam menyusun standar
bagi Negara yang tidak menerapkan IFRS. Yang sama-sama berbasis pada meta teori akuntansi
harus dilakukan oleh IASC sebagai badan penyu- keuangan, yang menempatkan tujuan pelaporan

Jurusan Ekonomi Akuntansi, Fakultas Ekonomi - Universitas Kristen Petra


http://puslit.petra.ac.id/journals/accounting
Narsa: Struktur Meta Teori Akuntansi Keuangan 51

pada tingkat paling tinggi. Rerangka konseptual Financial Accounting Standards Board (FASB).
FASB merupakan dasar teoritis pengembangan 1978, 1980, 1984, 1985 Statement of Finan-
standar akuntansi di Amerika Serikat, sehingga cial Accounting Concept, No 1 – 6.
memasukkan konteks lingkungan. Tetapi rerangka Gerboth, Dale L., July 1973. “Research, Institution,
konseptual IASC yang menjadi landasan teoritis and Politics in Accounting Inquiry”, The
pengembangan standar akuntansi keuangan Accounting Review, pp. 481.
internasional, konteks lingkungan menjadi tidak
relevan. Horngren, Charles T. 1973 “The Marketing of
Terdapat beberapa perbedaan antara kedua Accounting Standards”, Journal of Accoun-
rerangka konseptual tersebut, yaitu pertama tancy, October, pp. 61-66.
pernyataan tujuan, dimana FASB menyatakan
Ikatan Akuntan Indonesia. Oktober 2004 Standar
tujuan pelaporan keuangan, sementara IASC
Akuntansi Keuangan, Jakarta: Salemba
menyatakan tujuan laporan keuangan. Kedua,
Empat.
fokus utama pelaporan menurut FASB adalah
investor dan kreditor, sementara IASC tidak fokus Kam, Vernon. 1986. Accounting Theory, New York:
pada salah satu kelompok tertentu. Ketiga, Asumsi John Wiley & Sons.
dasar dan konsep modal dan konsep pemeliharaan
modal, secara eksplisit dinyatakan terpisah oleh Keslar, Linda. 1994, “U.S. Accounting: Creating an
IASC, sementara FASB menggunakan konsep- Uneven Playing Field”?. Dalam Stephen A.
konsep tersebut pada setiap konsep yang diajukan Zeff dan Bala G. Dharan, Readings and
sebagai penjelasan, argumen, dan penalaran. Notes on Financial Accounting: Issues and
Penerapan IFRS ternyata mengalami hambat- Controversies, 4th. New York: McGraw-Hill,
an yang sangat serius, karena banyak sekali Inc.
terdapat perbedaan antar negara-negara anggota, Nobes, Christopher dan Parker, Robert. 1995,
baik dalam konteks sosial budaya, hukum, Comparative International Accounting, 4th.
ekonomi, politik, pendidikan, sistem pemerintahan, Hemel Hempstead: Prentice-Hall Internatio-
sistem pajak, dan lain sebagainya. nal (UK).
IASC harus mengupayakan pengakuan dari
International Organization of Securities Commis- Paton, William A. dan A.C. Littleton. 1940. “An
sions, supaya perusahaan-perusahaan yang me- Introduction to Corporate Accounting Stan-
lakukan cross-border listing menggunakan IFRS. dards”. American Accounting Association.
Hal ini dapat mendorong perusahaan-perusahaan
multinasional untuk melakukan listing di manca- Radebaugh, Lee H. Fall 1975 “Environmental Fac-
negara. Hal lain yang dapat dilakukan IASC tors influencing the Development of Accoun-
adalah melakukan restrukturisasi badan penyusun ting Objectives, Standards, and Practices in
standar untuk mendorong kemandirian baik dari Peru”, The International Journal of Accou-
segi dana maupun operasinal ting Education and Research.
Solomons, David. 1986 “Making Accounting Policy:
DAFTAR PUSTAKA The Quest for Credibility in Financial Repor-
ting”. New York: Oxford University Press.
Accounting Principles Board (APB) 1970. Basic
Concepts and Accounting Principles Under- --------- November 1978 “The Politization of Accoun-
lying Financial Statements of Business ting”, Journal of Accountancy, , pp. 65-75.
Enterprises, APB Statement No 4. New York:
AICPA. Sunder, Shyam. 1988, “Political Economy of
Accounting Standards”. Journal of Accoun-
Baridwan, Zaki. Maret 1991. “Teori Akuntansi: ting Literature, Vol. 7. pp. 31-41.
Perkembangan dan Implikasinya terhadap
Praktik Akuntansi”, Jurnal Akuntansi dan Suwardjono. 2005 Teori Akuntansi: Perekayasaan
Manajemen STIE-YKPN. Pelaporan Keuangan, Edisi ketiga, Yogja-
karta: BPFE.
Brown, Victor H. 1987. “Accounting Standards:
Their Economic and Social Consequences”. Wolk, Harry I., Michael G. Tearney, dan James L.
Dalam Robert Bloom dan Pieter T. Elgers. Dodd. 2001 Accounting Theory: A Conceptual
Issues in Accounting Policy: A Reader. New and Institutional Approach, Cincinnati, Ohio:
York: The Dryden Press, South-Westrn College Publishing.
Chamber, Raymond J. July 1965 “Measurement in Zeff, Stephen A. 1994, The Rise of “Economic
Current Accounting Practices”, The Accoun- Consequences”. Dalam Stephen A. Zeff dan
ting Review Bala G. Dharan, Readings and Notes on

Jurusan Ekonomi Akuntansi, Fakultas Ekonomi - Universitas Kristen Petra


http://puslit.petra.ac.id/journals/accounting
52 JURNAL AKUNTANSI DAN KEUANGAN, VOL. 9, NO. 2, NOPEMBER 2007: 43-51

Financial Accounting: Issues and Controver-


sies, 4th. New York: McGraw-Hill, Inc.
--------- 1987 “Some Junctures in the Evolution of the
Process of Establishing Accounting Principles
in the U.S.A: 1917-1972”, Dalam Robert
Bloom dan Pieter T. Elgers. Issues in
Accounting Policy: A Reader. New York: The
Dryden Press.

Jurusan Ekonomi Akuntansi, Fakultas Ekonomi - Universitas Kristen Petra


http://puslit.petra.ac.id/journals/accounting

You might also like