You are on page 1of 18

Laporan Penelitian “Penggunaan Bahasa Santun di Lingkungan Sekolah”.

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Penggunaan bahasa Santun/sopan tidak lagi dirasakan dalam lingkup
sekolah. Sekarang, kebanyakan pelajar menggunakan bahasa kasar yang
sangat risih didengar.
Sedangkan bahasa kasar sendiri tidak mengandung sedikit pun
kebenaran. Padahal di sekolah merupakan tempat pendidikan dimana
seharusnya kebenaran dilahirkan. Hal ini bisa menjadi sorotan publik yang
sangat menarik tentang perlakuan tegas dari pihak sekolah untuk masalah
berbahasa yang baik.
Oleh karena itu, perlu ada penelitian lebih lanjut tentang berbahasa
Santun/sopan. Dengan berbagai cara kita bisa menelaah para siswa, salah
satunya melalui penelitian mengenai penggunaan bahasa Santun di sekolah.

1.2 RUMUSAN MASALAH


Dalam penyusunan laporan penelitian ini, penulis meninjau satu pokok
permasalahan yaitu “Bagaimana penggunaan bahasa dalam kehidupan sehari-
hari remaja zaman sekarang.” Penulis membahas pokok permasalahan
tersebut yang dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Banyak siswa yang berfikir bahwa menggunakan bahasa
santun adalah tindakan yang kurang lazim
2. Munculnya bahasa-bahasa asing yang mulai merajalela di
kalangan pelajar
3. Penggunaan bahasa santun adalah salah satu ajaran yang harus
diaplikasikan oleh siswa.

1
Laporan Penelitian “Penggunaan Bahasa Santun di Lingkungan Sekolah”.

1.3 TUJUAN PENULISAN


Adapun tujuan penulisan laporan penelitian ini adalah untuk
memenuhi tugas bahasa Indonesia. Selain itu laporan ini dibuat untuk
mengetahui seberapa besar siswa menggunakan bahasa santun di lingkungan
sekolahnya.

1.4 METODE PENGUMPULAN DATA


Dalam penyusunan laporan ini, penulis mendapat data-data yang
diperlukan untuk memberi solusi sesuai dengan pokok-pokok masalah yang
menggunakan berbagai metode, antara lain :
a. Metode angket
Yaitu suatu pengumpulan data dengan menyebarkan selembaran yang
bertuliskan beberapa pertanyaan yang kemudian akan diakumulasikan.
b. Metode Fakta
Yaitu suatu pengumpulan data berdasarkan fakta yang terjadi di
kalangan pelajar, terutama di SMA Negeri 5 Bandung.
c. Metode wawancara
Yaitu suatau pengumpulan data dengan memberi pertanyaan secara
tatap muka kepada narasumber atau orang yang berhubungan dan
mengerti tentang makalah ini.

1.5 SISTEMATIKA PENULISAN


Dalam penyusunan laporan penelitian ini, penulis membaginya dalam
empat bab yang terdiri dari beberapa sub bab. Hal ini dimaksudkan agar para
pembaca dapat lebih mudah menangkap dan mempelajari apa yang akan
disampaikan oleh penulis.
Bab-bab tersebut yaitu :
BAB I PENDAHULUAN, menjelaskan latar belakang, rumusan
masalah, tujuan penulisan, metode pengumpulan data dan sistematika

2
Laporan Penelitian “Penggunaan Bahasa Santun di Lingkungan Sekolah”.

penulisan. BAB II LANDASAN TEORI, berisi tentang pengertian bahasa,


peran bahasa,aktivitas pelajar bahasa di sekolah serta dinamika bahasa itu
sendiri. BAB III PELAJARAN BAHASA DI SMA NEGERI 5 BANDUNG
berisi tentang pembahasan pembelajaran bahasa di SMA Negeri 5 Bandung.
BAB IV PENUTUP, berisi kesimpulan dan saran

3
Laporan Penelitian “Penggunaan Bahasa Santun di Lingkungan Sekolah”.

BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Bahasa

Setiap hari, setiap aktivitas yang kita lakukan tanpa kita sadari
merujuk pada satu hal yang sangat penting yaitu bahasa. Dalam konteks
pengertian yang lebih lanjut bahasa adalah perkataan-perkataan yang dipakai
oleh suatu bangsa (suku bangsa,Negara dan daerah) yang digunakan sebagai
suatu sistem transisional,yang mentransformasikan suatu maksud dan tujuan
kepada personal,maupun khalayak umum.
Dalam klasifikasinya bahasa dibagi ke dalam dua divisi besar yaitu bahasa
lisan dan bahasa tulisan. Bahasa lisan mengandung arti dimana kita
mentransformasikan informasi melalui bahasa komunikasi yang menggunakan
organ suara, sedangkan bahasa tulisan mengandung arti dimana kita
melakukan komunikasi melalui benda tertentu yang dimana media utamanya
berupa tulisan seseorang.

2.2 Perkembangan Bahasa Indonesia

Bahasa, tanpa kita sadari. seiring berkembangnya zaman dan


globalisasi, fruktuasi nilai-nilai serta peran bahasa, mulai tergeserkan seiring
berjalannya waktu, sehingga kita bisa menyimpulkan bahwa memang bahasa
Indonesia sudah mulai mengalami perkembangan yang bisa dibilang cukup
signifikan. Sebuah pertanyaaan retoris tersimpulkan. Apakah memang benar
ini yang kita mau? Apakah perkembangan ini menuju kearah yang positif?
Ataukah sebaliknya?

4
Laporan Penelitian “Penggunaan Bahasa Santun di Lingkungan Sekolah”.

Suatu hari saya jalan di daerah pertokoan, dan ada satu hal yang
terlintas di benak saya, dan sejak saat itu saya mulai menyadari bahwa,
ternyata para remaja di Bandung dan di kota besar sekarang bahwa peran
bahasa Indonesia sekarang sudah mulai tersisihkan, terutama bahasa
konvensional Indonesia, yang dimana para remaja Indonesia sekarang lebih
menyukai bahasa asing, terutama bahasa slang inggris yang dimana menurut
persepsi mereka sekarang, lebih membuat mereka terlihat lebih, dan juga
bahasa kasar-kasar lainnya, yang hampir tidak pernah kita jumpai di sebuah
kamus bahasa Indonesia. Sebuah keadaan yang memang sangat
memprihatinkan, karena degradasi ini semakin lama semakin nampak,
semakin eksis dan semakin tak bisa kita hindari.

2.3 Peran Bahasa

Peran bahasa dalam kehidupan sehari-hari sangatlah penting, misalnya


sebagai alat komunikasi yang dapat menyalurkan apa yang ingin
diapresiasikan kepada orang lain. Dengan bahasa juga kita dapat
mempererat/mempersatukan suatu komunitas dengan cara saling berbagi
pengalaman atau hal-hal yang menarik, oleh karena itu disegenap suatu
bangsa memiliki bahasa persatuannya masing-masing.
Begitu pula bahasa Indonesia, menilik dari sejarah dengan
kemajemukan bangsa Indonesia, hampir banyak sejarawan berkata bahwa
bahasa Indonesia adalah salah satu faktor pemersatu bangsa, sebuah
pencapaian yang benar-benar tinggi untuk suatu bahasa oleh karena itu
tidaklah heran bila bahsa Indonesia memiliki tingkat kontribusi dan integritas
yang benar-benar signifikan.
Selain itu juga, bahasa adalah sebagai suatu identitas bangsa karena
dengan bahasa, seluruh kemajemukan dapat tersatukan oleh suatu perspektif
yang kental, yaitu dengan suatu bahasa, sebagai suatu identitas bangsa, yang

5
Laporan Penelitian “Penggunaan Bahasa Santun di Lingkungan Sekolah”.

mau tak mau harus ditegakan dan dijunjung tinggi sebagai suatu identitas
bangsa.

6
Laporan Penelitian “Penggunaan Bahasa Santun di Lingkungan Sekolah”.

BAB III
PENGGUNAAN BAHASA SANTUN DI LINGKUNGAN
SEKOLAH

3.1 Latar Belakang Pembahasan


Penelitian ini dilakukan untuk memenuhi salah satu tugas Bahasa
Indonesia yang diberikan oleh Ibu Naningsih. Dan permasalahan yang kami
bahas dalam laporan penelitian ini adalah tentang ”Penggunaan Bahasa
Santun di Lingkungan Sekolah”
Penelitian ini dilakukan selama satu bulan, tetapi kami mencari data,
membuat angket serta menyebarkannya kepada siswa-siswi SMA Negeri 5
Bandung, mulai melakukan wawancara, dan mulai melakukan pengolahan
data serta pengetikan selama 3 minggu.
Dalam melakukan penelitian ini terutama pada saat kami mulai
melakukan pengumpulan data dan penolahan data banyak hambatan yang
kami hadapi tetapi kami tetap bersabar dan bertahan dalam menyelesaikan
tugas ini. Sehingga dengan segala usaha dan kerja keras kami, laporan
penelitian tentang “Penggunaan Bahasa Santun di Lingkungan Sekolah” ini
dapat terselesaikan.

7
Laporan Penelitian “Penggunaan Bahasa Santun di Lingkungan Sekolah”.

3.2 Pencocokan Fakta


Berdasrkan hasil angket dan wawancara dengan salah satu siswa SMA
Negeri 5 Bandung yaitu Erwina Maya dan beberapa sumber informasi lain
mengenai ”Penggunaan Bahasa Santun di Lingkungan Sekolah”, maka kita
dapat mengetahui bahwa tingkat penggunaan bahasa santun di lingkungan
sekolah dirasakan belum begitu baik. Yang terbiasa berbahasa santun di
lingkungannya hanya beberapa persen saja. Hal ini terjadi karena beberapa
faktor yaitu anggapan para siswa bahwa berbahasa santun adalah kebiasaan
yang tidak lazim.
Dan jika kita lihat dari hasil angket dan wawancara dengan siswa
SMA Negeri 5 Bandung, ternyata tingkatan berbahasa santun siswa SMA
Negeri 5 masih sangat rendah.

3.3 Masalah-masalah yang Timbul


Masalah yang akan dilaporkan pada penelitian penggunaan bahasa
santun di SMA Negeri 5 Bandung yaitu:
 Kebiasaan-kebiasaan para siswa yang berbahasa kurang santun
di lingkungannya.
 Minat siswa terhadap bahasa santun sangat kurang.
 Kurangnya aplikasi dari kesadaran berbahasa santun.
Masalah yang biasa dihadapi siswa dalam penggunaan bahasa santun
adalah anggapan siswa yang menilai bahwa penggunaan bahasa santun adalah
bahasa yang kuno dan tidak lazim.

8
Laporan Penelitian “Penggunaan Bahasa Santun di Lingkungan Sekolah”.

3.4 Analisis dan pembahasan


Untuk mengatasi masalah tersebut,hal hal yang harus diperhatikan
yaitu menegur siswa yang suka berbicara kurang santun,agar siswa terbiasa
merasa bersalah bila berbicara dengan bahasa kurang santun. Dengan
perasaan bersalah tersebut, siswa yang biasa berbicara kurang santun akan
mendapatkan dampak psikologis sehingga merubah sifat dasar yang kurang
santun menjadi lebih santun.
Pembiasaan berbahasa santun di lingkungan sekolah lebih
dimaksudkan untuk melatih bagaimana siswa dapat mengaplikasikan di
kehidupan selanjutnya. Dalam hal ini guru harus mampu membimbing siswa
dalam berbahasa. Siswa dituntut mampu berbahasa dengan baik agar siswa
tersebut dapat lebih diterima di lingkungan manapun.
Banyak siswa SMAN 5 Bandung yang sudah menyadari penggunaan
bahasa santun tersebut dengan sangat baik. Dari hasil angket kami yang kami
dapatkan, ternyata sebagian besar siswa menggunakan bahasa santun hanya
kepada orang yang lebih tua. Padahal seharusnya siswa tersebut dapat
berbicara santun kepada siapapun. Dengan berbahasa santun, lingkungan kita
akan terasa lebih nyaman.
Walaupun banyak siswa yang menyadari penggunaan bahasa santun,
tetapi dalam kebiasaannya jarang sekali mereka terapkan dalam kehidupan
sehari hari. Hal ini didapat dari hasil wawancara terhadap Erwina Maya yang
mengatakan bahwa keaktifan dalam menggunakan bahasa santun masih
sangat minim.

9
Laporan Penelitian “Penggunaan Bahasa Santun di Lingkungan Sekolah”.

3.5 Hasil Angket

1. Menurut Anda perlukah penggunaan bahasa santun itu?


A. Ya, Perlu
B. Tidak Perlu
C. Kadang-kadang perlu

No. 1, No. 1,
Jawaban C, Jawaban A,
34% 56%

Jawaban A
No. 1, Jawaban B
Jawaban B, Jawaban C
10%

2. Menurut Anda bahasa apa yang seharusnya dipakai?


A. Bahasa santun
B. Bahasa kasar
C. Bahasa campuran

No. 2,
No. 2,
Jawaban A,
Jawaban C, 48%
35%

Jawaban A
Jawaban B
Jawaban C

No. 2,
Jawaban B,
19%

10
Laporan Penelitian “Penggunaan Bahasa Santun di Lingkungan Sekolah”.

3. Menurut Anda bagaimana penggunaan bahasa santun pada siswa SMA saat ini?
A. Baik
B. Buruk
C. Sedang

No. 3, No. 3,
Jawaban Jawaban
C, 18% A, 12%

Jawaban A
Jawaban B
Jawaban C

No. 3,
Jawaban
B, 70%

4. Menurut Anda seringkah siswa SMA memakai bahasa santun?


A. Sering
B. Jarang
C. Kadang-kadang

No. 4, No. 4,
Jawaban Jawaban
C, 16% A, 18%

Jawaban A
Jawaban B
Jawaban C

No. 4,
Jawaban
B, 66%

11
Laporan Penelitian “Penggunaan Bahasa Santun di Lingkungan Sekolah”.

5. Menurut Anda banyakkah siswa yang sadar akan bahasa santun tetapi tidak
mengaplikasikannya?
A. Banyak
B. Sedikit
C. Sedang

No. 5, No. 5,
Jawaban C, Jawaban A,
34% 50%

No. 5, Jawaban A
Jawaban B, Jawaban B
16% Jawaban C

6. Menurut Anda pengaruh apakah yang dapat menyebabkan siswa kurang


menggunakan bahasa santun?
A. Lingkungan Sekolah
B. Lingkungan Rumah
C. Diri Sendiri

No. 6,
No. 6,
Jawaban A,
Jawaban C,
62%
30%

Jawaban A
No. 6, Jawaban B
Jawaban B,
Jawaban C
8%

12
Laporan Penelitian “Penggunaan Bahasa Santun di Lingkungan Sekolah”.

7. Menurut Anda, apakah Anda sudah menggunakan bahasa santun dalam


kehidupan sehari-hari?
A. Sudah
B. Belum
C. Kadang-kadang

No. 7, No. 7,
Jawaban C, Jawaban A,
42% 28%

Jawaban A No. 7,
Jawaban B Jawaban B,
Jawaban C 30%

8. Menurut Anda, apakah perlu menggunakan bahasa santun saat melakukan


perbincangan yang bersifat non formal?

13
Laporan Penelitian “Penggunaan Bahasa Santun di Lingkungan Sekolah”.

A. Perlu
B. Tidak
C. Kadang perlu, kadang tidak perlu

No. 8,
Jawaban C, No. 8,
38% Jawaban A,
48%

No. 8, Jawaban A
Jawaban B, Jawaban B
9.
14% Jawaban C

Apakah guru-guru di Sekolah Anda menganjurkan untuk menggunakan bahasa


santun pada kehidupan sehari-hari?
A. Ya
B. Tidak
C. Kadang-kadang

Jawaban A
No. 9,
Jawaban B
Jawaban C,
20% Jawaban C

No. 9,
No. 9, Jawaban A,
Jawaban B, 78%
2%

14
Laporan Penelitian “Penggunaan Bahasa Santun di Lingkungan Sekolah”.

10. Menurut anda apakah tujuan dari penggunaan bahasa santun hanya untuk
memberi kesan sopan dalam berkomunikasi dengan sesama mahluk sosial?
A. Ya
B. Tidak
C. Kadang-kadang

No. 10, Jawaban A


Jawaban C,
Jawaban B
24%
Jawaban C

No. 10, No. 10,


Jawaban B, Jawaban A,
10% 66%

15
Laporan Penelitian “Penggunaan Bahasa Santun di Lingkungan Sekolah”.

3.6 Hasil Wawancara (Erwina Maya)

1. Bagaimana pendapat anda tentang penggunaan bahasa santun di


sekolah?
Jawab:
”Bahasa santun, menurut saya pada zaman globalisasi ini makin lama makin
menurun soalnya anak-anak lebih memilih bahasa yang terlihat gaul daripada
bahasa santun itu sendiri karena faktor lingkungan yang sangat signifikan.”

2. Menurut anda, pentingkah penggunaan bahasa santun di sekolah?


Jawab:
”Sangat penting, karena bahasa santun itu sendiri merupakan ciri dari bahasa
nasionalisme Indonesia. Bahasa santun menunjukkan kecintaan kita terhadap
bangsa Indonesia itu sendiri.

3. Apakah siswa di kelas anda cukup tertarik dengan penggunaan bahasa


santun?
Jawab:
”Ya, bahasanya mungkin lebih terjaga daripada yang lainnya meskipun
mayoritas kaum lelaki banyak yang menggunakan bahasa yang kurang santun
dan sebenarnya kurang layak untuk digunakan di sekolah menengah keatas.”

4. Bahasa apa yang biasanya lebih suka dipakai oleh siswa?


Jawab:
”Tidak santun kelihatannya.”
5. Kesulitan apa yang dihadapi dalam penggunaan bahasa santun di
sekolah?
Jawab:

16
Laporan Penelitian “Penggunaan Bahasa Santun di Lingkungan Sekolah”.

”Faktor lingkungan itu sendiri, misalnya seseorang tuh ingin menggunakan


bahasa santun tersebut, tetapi lingkungannya malah tidak mendukung.
Misalnya kita ingin menggunakan bahasa santun, tetapi temannya malah
bilang, ’bahasa apaan tuh, cupu banget lah, ngapain juga pake bahasa itu?
Ga gaul ah’.”

6. Bagaimana cara mengatasi kesulitan tersebut?


Jawab:
”Sebenarnya cara mengatasi kesulitan tersebut adalah dengan kesadaran
masing-masing. Bahasa santun itu sangat penting sebenarnya, karena bahasa
tersebut menunjukkan kecintaan kita terhadap bangsa.”

7. Apakah minat para pelajar terhadap bahasa santun di sekolah akan


meningkat?
Jawab:
”Bisa iya bisa tidak, tetapi sepertinya tidak karena makin lama orang itu
melupakan bahasa santun itu sendiri. Sekarang orang-orang lebih suka
menggunakan bahasa yang lebih friendly atau bersahabat dengan
lingkungannya.”

17
Laporan Penelitian “Penggunaan Bahasa Santun di Lingkungan Sekolah”.

BAB IV
PENUTUP

4.1 KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengamatan dari kelompok kami dapat disimpulkan bahwa
penggunaan bahasa santun di kalangan remaja saat ini masih sangat minim dan
kebanyakan dari mereka lebih menyukai menggunakan bahasa campuran. Faktor
utama yang dapat menyebabkan hal tersebut terjadi adalah faktor lingkungan. Hal
tersebut pun disebabkan karena bahasa campuran lebih komunikatif dan lebih
nyaman untuk digunakan sehari-hari baik di sekolah di rumah ataupun di lingkungan
masyarakat.

4.2 SARAN
Saran dari kelompok kami adalah lebih mensosialisaikan secara optimal
penggunaan bahasa santun di lingkungan sekolah. Hal tersebut dapat dilakukan
dengan penambahan kuota materi bahasa santun dalam pelajaran atau pengaplikasian
yang dibiasakan di lingkungan sekolah terlebih dahulu.

18

You might also like