Professional Documents
Culture Documents
GAMAIS ITB
2007-2013
27 Desember 2007
Bismillah ar rahman ar rahiim
Sebuah perencanaan selalu bermula dari sebuah perencanaan, sebuah perencanaan tidak akan bisa
berjalan tanpa sebuah wawasan yang matang. GAMAIS ITB sebagai sebuah lembaga dakwah saat ini
mengalamai sebuah fase di persimpangan jalan. Apakah GAMAIS akan sebagai sebuah lembaga syiar
Islam dengan pola ekspansi dakwah yang tak berujung ataukah GAMAIS sebagai lembaga kaderisasi
bagi kadernya.
Pergerakan dakwah ini membutuhkan dinamisasi yang ber-marhalah. Akan tetapi di sisi lain,
tuntutan umat mengalami fluktuasi yang sangat progresif. Dakwah kampus mempunyai sebuah
tanggung jawab untuk mengayomi dan memfasilitasi kebutuhan umat, atau lebih tepatnya
mendakwahi umat adalah kewajiban seorang da’i.
Dakwah harus progresif, syiar Islam harus dinamis, kekuatan jaringan untuk musyarokah menjadi
tuntutan dan keberlimpahan dana adalah keharusan. Serta, kaderisasi yang kokoh, kuat dan
berkelanjutan adalah sebuah keniscayaan yang harus dimiliki.
Perjalanan dakwah kampus ITB yang sudah berusia lebih dari dua dekade, akan memasuki sebuah
fase baru dalam pergerakannya. Perubahan fungsi serta pemekaran lembaga menjadi sebuah
tantangan tersendiri. Perubahan ini akan sangat mempengaruhi paradigma yang ada dan tertanam
sejak lama.
Inilah saat nya... saatnya dakwah kampus berbenah... saat ini atau tidak sama sekali
Inilah saat nya... sebuah generasi akan menggantikan generasi sebelumnya....
Jika memang janji Allah itu adalah sebuah kepastian, Jika Allah berjanji akan menurunkan
kemenangan pada Islam di Kampus ini. Maka, yakinlah, pastikanlah, bahwa Allah akan
menurunkannya di zaman kita....
Pilihan itu ada di tangan generasi emas ini.. menggantikan atau digantikan ... maka nikmat Allah
mana lagi yang akan kita dustakan ?
Blue print GAMAIS 2007-2013 j. Fungsi Sekretariat bagi GAMAIS
Content k. Makna “Keluarga” bagi GAMAIS
Bab I : Mukaddimah l. Follow Up Syiar dengan kaderisasi
m. Antara pusat dan wilayah
a. Dustur Ilahi n. Levelisasi LDF dan LDPS dalam kaderisasi
b. Sepenggal Nasihat untuk Aktifis Dakwah
c. Sekapur Sirih Bab V : Syiar dan pelayanan kampus
d. Latar Belakang
a. Visi Sektor SPK
e. Tujuan
b. Misi Sektor SPK
Bab II : Tentang GAMAIS c. Target dan Parameter Keberhasilan
d. Pandangan GAMAIS terhadap Himpunan
a. Sejarah Dakwah Kampus ITB
e. Pandangan GAMAIS terhadap UKM
b. Sejarah GAMAIS ITB
f. Posisi SPK dalam Dakwah kampus
c. Sejarah Kepala GAMAIS g. Klasifikasi objek dakwah
d. Pandangan GAMAIS terhadap Islam h. Standarisasi Publikasi
e. Pandangan GAMAIS terhadap dakwah Islam i. Perangkat perangkat Syiar
f. Profil GAMAIS sebagai lembaga dakwah kampus j. Manajemen dan Tahapan kepanitiaan
g. Profil Kader GAMAIS
k. Antara pusat dan wilayah
h. Logo GAMAIS
l. Levelisasi LDF dan LDPS dalam SPK
Bab III : Dakwah GAMAIS Bab VI : kesekretariatan
a. GAMAIS goals 2017
a. Administrasi
b. GAMAIS goals 2027 b. Surat Masuk
c. Visi GAMAIS c. Surat keluar
d. Misi GAMAIS d. Klasifikasi Surat
e. Jargon GAMAIS
e. Coding surat
f. Posisi GAMAIS
f. Dokumentasi data
g. Peran GAMAIS g. Prosedur pembuatan Proposal
h. Fungsi GAMAIS
h. Laporan pertanggungjawaban
i. Struktur dan pembagian tugas ( MS, DS ,DP, BPH,) i. Laporan kegiatan
j. Manajemen Syuro j. Prosedur pembuatan proker
k. Mekanisme Iqob k. Notulensi dalam rapat
l. Antara pusat dan wilayah
l. Bundel SOP
Bab IV : internal Bab VII : Keuangan
a. Visi sektor internal
a. Visi Sektor Keuangan
b. Misi Sektor Internal b. Misi Sketor Keuangan
c. Target dan parameter keberhasilan
c. Target dan Parameter Keberhasilan
d. Posisi kaderisasi dalam dakwah GAMAIS d. Posisi keuangan dalam dakwah kampus
e. Grand design Kaderisasi e. Pandangan GAMAIS terhadap dana dakwah
f. Muwashofat kader GAMAIS
f. Business Plan jangka Panjang
g. Posisi Mentoring dalam dakwah GAMAIS
g. Antara pusat dan wilayah
h. Grand design mentoring h. Levelisasi LDF dan LDPS dalam Keuangan
i. Pandangan GAMAIS terhadap Urgensi Mentoring
i. Sistem Kerja Sektor Keuangan
j. Alur Distribusi keuangan f. Pandangan An nisaa terhadap Muslimah di ITB
k. Peningkatan Keuangan g. An nisaa sebagai sektor kaderisasi muslimah
l. Peminjaman dana h. An nisaa sebagai sektor syiar muslimah
m. Flow Chart Penyusunan Anggaran GAMAIS i. Pandangan An nisaa terhadap urgensi berhijab
n. Flow Chart Penyusunan Anggaran Dept/ BSO j. Antara pusat dan wilayah
o. Flow Chart Penyusunan Anggaran LDF dan LDPS k. Levelisasi LDF dan LDPS dalam An nisaa
p. Prosedur Pengeluaran dana
Bab IX : jaringan
Bab X : an nisaa
Ikhwah fillah, para aktivis da’wah. Ketahuilah, ketika engkau memilih jalan da’wah, jalan yang mulia,
jalan yang ditempuh para Rasul ini, maka sesungguhnya engkau adalah orang yang dipilih oleh Alloh
untuk menjadi salah satu pejuang agama-Nya. Maka jika kalian disibukkan hingga kalian merasa lelah
dalam menapaki jalan da’wah ini, jangan khawatir wahai saudaraku, pengorbanan kalian tidak akan
pernah disia-siakan Alloh jika kalian ikhlas menjalaninya. Lihatlah Rasulullah dan para sahabatnya
juga berkorban yang bisa jadi pengorbanan kita belumlah ada apa-apanya di bandingkan dengan
pengorbanan mereka. Mereka harus berkorban waktu, harta, bahkan nyawa. Coba kita lihat
pengorbanan kita, sudahkah kita menjadikan setiap waktu kita untuk berda’wah? Sudahkah kita rela
untuk menginfakkan sebagian atau bahkan seluruh harta kita untuk berda’wah di jalan-Nya?
Sudahkah pengorbanan kita sampai berperang mempertaruhkan nyawa untuk menegakkan kalimat-
Nya?.Alloh Subhanahu Wata’alaa berfirman:
Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum nyata bagi Allah orang-orang
yang berjihad diantaramu dan belum nyata orang-orang yang sabar. (QS. Ali-Imran: 142)
Sungguh, jika kita memang benar-benar beriman kepada Alloh, maka wajar kita ketika mendengar
ayat Alloh itu tidak ada kata lain selain kita harus bersungguh-sungguh (jihad) dalam setiap amal
da’wah kita. Maka wajar, Rasulullah dan para sahabatnya rela harus mengalami ujian yang berat
dalam setiap langkah perjuangan mereka. Mereka merasakan surga berada di depan matanya.
Mereka merasakan ketika mereka menginjakkan kaki di surga, saat itu pula kelelahan yang pernah
mereka rasakan, suka duka yang dulu pernah mereka alami di jalan Alloh sirna seketika. Saat itu
ketika ditanyakan kepada mereka,” Apakah anda pernah merasakan penderitaan sebelum ini?”,
maka mereka akan menjawab (setelah dimasukkan kedalam surga-Nya),” Demi Alloh, kami tidak
pernah merasakan penderitaan sebelum ini”. Kelelahan dan penderitaan mereka tidak ada lagi,
sebab segalanya telah berubah menjadi kegembiraan, kebahagiaan, dan kenikmatan. Mereka
mendapat pahala dari Alloh, kemudian Alloh Ta’ala menambah dan menyempurnakan karunia-Nya
kepada mereka, sesuai dengan kemuliaan dan kedermawanan-Nya. Saat itu, mereka berharap
seandainya mereka dulu (ketika di dunia) mencurahkan tenaga dan lelah lebih banyak lagi di jalan
agama mereka. Mereka pasti akan berharap seandainya di dunia dulu mereka tidak tidur lebih lama
demi agama, bepergian lebih lama, dan berkorban lebih banyak di jalan Alloh. Tidak hanya itu,
mereka berharap menjadi syuhada, yaitu dikembalikan ke dunia untuk mati syahid di jalan-Nya,
hidup lagi, syahid lagi, hidup lagi, kemudian syahid lagi, dan demikian seterusnya, karena mereka
melihat kemuliaan dan bagaimana Alloh Ta’ala memuliakan para syuhada. Alloh Subhanahu
Wata’alaa berfirman:
Tidaklah sama antara mukmin yang duduk (yang tidak ikut berperang) yang tidak mempunyai 'uzur
dengan orang-orang yang berjihad di jalan Allah dengan harta mereka dan jiwanya. Allah melebihkan
orang-orang yang berjihad dengan harta dan jiwanya atas orang-orang yang duduk satu derajat.
Kepada masing-masing mereka Allah menjanjikan pahala yang baik (surga) dan Allah melebihkan
orang-orang yang berjihad atas orang yang duduk dengan pahala yang besar, (yaitu) beberapa
derajat dari pada-Nya, ampunan serta rahmat. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang. (QS. An-Nisaa: 95-96)
Ikhwah fillah, taukah kalian, musuh-musuh Islam melakukan kaderisasi untuk mencetak misionaris
yang memperjuangkan agama mereka. Mereka mendirikan sekolah-sekolah teologi, mereka
menyusuri hutan dan rawa-rawa masuk ke daerah pedalaman untuk menyebarkan da’wah mereka.
Mereka juga melakukan syiar agama mereka melalui berbagai media dan kegiatan sosial. Mereka
melakukan itu juga atas dasar keyakinan akan balasan dari Tuhan mereka atas apa yang telah
mereka lakukan. Maka bagaimanakah dengan kalian, wahai saudaraku?
Ikhwah fillah,para aktivis da’wah, ketahuilah bahwa Islam kuat dan akan tegak hanya dengan orang-
orang bertekad baja dan universal, bukan dengan orang-orang yang banyak alasan untuk berbuat
dan beramal, dan juga bukan dari orang-orang yang pandai beretorika belaka. Bagaimana Islam akan
tegak tanpa tekad seperti Anas bin An-Nadhr Radhiyallahu Anhu? Ia berkata,”Jika Alloh
mengizinkanku memerangi orang-orang musyrik, Dia akan melihat apa yang akan aku kerjakan.”
Betul, ikhwah fillah, Anas bin Nadhr punya kesempatan hadir di perang Uhud. Di perang Uhud, ia
betempur habis-habisan hingga diketemukan delapan puluh lebih luka-luka saat ia syahid. Bahkan
tubuhnya robek-robek hingga tak ada yang mengenali jenazahnya kecuali oleh saudara
perempuannya. Saudara perempuannya mengenalinya dari jari-jarinya. (Diriwayatkan Al-Bukhari,
Muslim,At-Tirmidzi, An-Nasai, dan Ahmad). Wahai saudaraku, kita butuh tekad yang universal, yaitu
tekad mencari ilmu dan mengamalkannya. Tekad berda’wah dan berjihad. Tekad beriman, yakin,
sabar, dan ridha. Tekad melakukan amar ma’ruf nahi munkar dan menyatakan kebenaran. Tekad
memperbaiki diri sendiri dan memberi petunjuk pada manusia. Berkata Ibnu Al-Qayyim dalam
kitabnya,Thariqu Al-Hijratain wa Babu As-Sa’adatain,”Diantara manusia ada orang yang berjalan
menuju Alloh di setiap tempat dan sampai pada-Nya dari semua jalan. Ia jadikan aktivitas ibadahnya
sebagai poros hatinya dan fokus penglihatannya. Ia cari aktivitas ibadah itu dimana saja berada dan
berjalan bersamanya kemana saja aktivitas ibadah berjalan. Setiap kelompok diberi tanda khusus.
Dimana saja ibadah berada, orang itu anda lihat disitu. Jika ibadah berbentuk ilmu, Anda
mendapatinya bersama orang-orang berilmu. Jika ibadah berbentuk jihad, Anda menemukannya
bersama barisan para mujahidin. Jika ibadah berbentuk shalat, Anda mendapatinya bersama orang-
orang yang sholat dengan khusyuk. Jika ibadah dalam bentuk dzikir, Anda menemukannya bersama
orang-orang yang berdzikir. Jika ibadah berbentuk perbuatan baik, Anda akan menemuinya bersama
orang-orang yang berbuat baik. Jika ibadah berbentuk cinta, perasaan selalu diawasi oleh Alloh dan
taubat, maka Anda akan menemukannya bersama orang-orang yang cinta kepada Alloh dan
bertaubat kepada-Nya. Ia selalu beribadah dimana saja ibadah hendak pergi dan berjalan kepadanya
dimana saja ibadah berjalan. Jika ditanyakan kepadanya,’Amal perbuatan apa yang anda inginkan?’
Ia menjawab,’Aku ingin melaksanakan perintah-perintah Tuhanku, apapun bentuknya, dimana saja
tempatnya, membawa apa saja,menuntut apa saja,membuatku bersatu, atau membuatku tidak
bersatu. Aku ingin melaksanakan perintah-perintah Tuhanku, menunaikannya, merasa selalu
diawasi-Nya saat itu, menghadap kepada-Nya dengan ruh, hati, dan badan. Aku telah serahkan
barang kepada-Nya dan sekarang aku menunggu pembayaran dari-Nya.’Alloh berfirman:
Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin diri dan harta mereka dengan
memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang pada jalan Allah; lalu mereka membunuh atau
terbunuh. (Itu telah menjadi) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil dan Al Quran. Dan
siapakah yang lebih menepati janjinya (selain) daripada Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli
yang telah kamu lakukan itu, dan itulah kemenangan yang besar. (QS. At-Taubah: 111)
Ikhwah fillah, kuatkanlah tekad kalian, sempurnakanlah amal kalian. Dimana dan apapun yang kalian
lakukan jadikan sebagai sarana ibadah kepada-Nya. Jadilah ahlul ibadah, jadilah teknokrat yang
sholeh, jadilah entrepreneur yang jujur dan dipercaya, jadilah politikus yang amanah, jadilah
mahasiswa yang sholeh dan sholehah. Muliakan agama ini dengan kemuliaan akhlaqmu. Optimalkan
potensi kalian, wahai pejuang Islam. Jangan kau jadikan dirimu hanya sebagai “pengamat da’wah”
tetapi jadikanlah dirimu menjadi “praktisi da’wah”. Kalian tidak cukup hanya menghadiri halaqah,
pertemuan-pertemuan da’wah, seminar, membaca buku, dan buletin da’wah. Jika itu saja yang
kalian lakukan, kalian pasif dan tidak memberikan kontribusi. Kadang kalian teledor, tidak
menyiapkan diri dari berbagai aspek. Kadang, untuk membaca satu atau dua buku Islam saja, kalian
habiskan waktu satu tahun. Padahal untuk selevel kalian, buku-buku itu harus dibaca tidak lebih dari
satu pekan. Realita ini, wahai saudaraku, sungguh telah membuang sekian banyak potensi yang
semestinya telah kita gunakan di banyak medan amal Islami, da’wah, amar ma’ruf nahi munkar, dan
jihad. Orang-orang seperti itu hanya memberikan waktu sisanya untuk Islam, atau sedikit dari harta
dan tenaga. Mereka harus tahu bahwa Alloh hanya menerima pengorbanan yang terbaik,
sebagaimana Dia tidak menerima makanan jelek yang Anda sedekahkan, Dia juga tidak menerima
perbuatan buruk yang kalian pilih untuk diberikan kepada Islam. Alloh Ta’ala berfirman:
Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan allah) sebagian dari hasil usahamu yang baik-
baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untuk kamu. Dan janganlah kamu memilih
yang buruk-buruk lalu kamu menafkahkan daripadanya, padahal kamu sendiri tidak mau
mengambilnya melainkan dengan memincingkan mata terhadapnya. Dan ketahuilah, bahwa Allah
Maha Kaya lagi Maha Terpuji. (QS. Al-Baqarah:267).
Ikhwah fillah, ingatlah jika Alloh hanya menerima pengorbanan hamba-Nya yang terbaik saja, maka
janganlah kau kotori amal da’wah yang suci lagi baik ini dengan kemaksiatan. Saudaraku, janganlah
kalian sepelekan kemaksiatan. Kemaksiatan kecil jika terus kita tolelir akan berubah menjadi
kemaksiatan yang besar. Orang-orang yang mengemban risalah Islam harus lebih bertakwa kepada
Alloh Ta’ala, menjauhkan diri dari dosa-dosa kecil, syubhat, dan dosa-dosa besar. Saudaraku,
kemaksiatan yang kalian lakukan akan membuat manusia menolak da’wah kalian. Abu Ad-Darda
Radhiyallahu Anhu berkata “Jika seseorang bermaksiat kepada Alloh ketika sendirian,Alloh
membuatnya dibenci manusia, tanpa ia sadari.” Ibnu Al-Qayyim Rahimahullah meringkas efek-efek
maksiat di dalam kitabnya Al-Fawaid, dengan indah. Beliau berkata,”Diantara efek maksiat adalah
pelakunya tidak banyak mendapat petunjuk, pikirannya kacau, ia tidak melihat kebenaran dengan
jelas, hatinya rusak, daya ingatnya lemah, waktunya hilang sia-sia, dibenci manusia, hubungannya
dengan Alloh renggang, do’anya tidak dikabulkan, hatinya keras, keberkahan rizki dan umurnya
musnah, diharamkan mendapatkan ilmu,hina, dihinakan musuh, dadanya sesak, diuji dengan teman-
teman jahat yang merusak hati dan menyia-nyiakan waktu, cemas berkepanjangan, sumber
rezekinya seret, dan hatinya terguncang. Maksiat dan lalai membuat orang tidak bisa berdzikir
kepada Alloh, sebagaimana tanaman tumbuh karena air dan kebakaran terjadi karena api.” Oleh
karena itu, wahai saudaraku, para aktivis da’wah, jauhilah dosa dan maksiat yang disepelekan. Jika
kalian sering melakukan dosa dan kemaksiatan segera bertaubat kepada Alloh dan perbanyaklah
beristighfar.
Sekarang, kita membutuhkan kalian wahai aktivis da’wah terutama generasi muda, menolong Islam
dan umatnya. Kita memerlukan peran kalian seperti Abu Bakar saat memerangi orang murtad, peran
Khalid bin Al Walid saat perang Yarmuk, peran Sa’ad bin Abu Waqash di perang Qadisiyah, peran
Shalahudin Al Ayyubi di perang Hiththin, dan peran Sulaiman Al-Halbi saat menyerang Cliber. Kita
harus bisa mewujudkan melalui tangan kita dan kader-kader da’wah setelah kita, tegaknya
kalimatullah di muka bumi dari ujung barat hingga ujung timur. Kita merindukan masa kejayaan
Islam tegak kembali di bumi Alloh. Kita merindukan hari seperti hari Uqbah bin Nafi’ berkata saat
memandang langit, “Tuhanku, kalaulah tidak terhalang lautan ini, aku pasti berjalan di banyak
negeri, guna berjihad di jalan-Mu.”
Kita merindukan hari-hari seperti itu. Wahai para aktivis da’wah apakah kalian siap merespon
harapan ini? Apakah kalian siap menjawab seruan ini? Seorang penyair berkata,
Saatnya mewujudkan medan kata-kata menjadi amal juang yang nyata...Berjuang dan teruslah
melangkah walau ujian akan menimpamu, wahai saudaraku, para aktivis dakwah pilihan Alloh.
Allohu Akbar!
Sekapur Sirih
Katakanlah: "Sesungguhnya aku hendak memperingatkan kepadamu suatu hal saja, yaitu supaya
kamu menghadap Allah berdua-dua atau sendiri-sendiri; kemudian kamu fikirkan tidak ada
penyakit gila sedikitpun pada kawanmu itu. Dia tidak lain hanyalah pemberi peringatan bagi kamu
sebelum azab yang keras. Katakanlah: "Upah apapun yang aku minta kepadamu, maka itu untuk
kamu . Upahku hanyalah dari Allah, dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu". Katakanlah:
"Sesungguhnya Tuhanku mewahyukan kebenaran. Dia Maha Mengetahui segala yang ghaib".
Katakanlah: "Kebenaran telah datang dan yang batil itu tidak akan memulai dan tidak akan
mengulangi ".Katakanlah: "Jika aku sesat maka sesungguhnya aku sesat atas kemudharatan diriku
sendiri; dan jika aku mendapat petunjuk maka itu adalah disebabkan apa yang diwahyukan Tuhanku
kepadaku. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Dekat". ( Saba’ 46-50 )
Dengan segala kerendahan hati dan rasa syukur marilah kita lantunkan pujian kepada Allah
Subhanahu wa’ta’ala, dengan izin serta ridho dariNya, nikmat iman, nikmat Islam, nikmat
persaudaraan serta nikmat menjadi aktifis dakwah masih melekat pada diri ini. Sebuah kenikmatan
yang sungguh tidak bisa ternilai dibandingkan dengan nikmat manapun di dunia.
Dengan segala kerinduan dan kelembutan, marilah kita sampaikan salam dan shalawat terbaik kita
kepada pemimpin , murrobbi, serta guru kita Nabi besar Muhammad Shalallahu ‘alaihi wassalam.
Seorang yang memiliki pola pikir dan perilaku yang Islami serta menjadi teladan bagi setiap umat
Islam di muka bumi ini.
Al Qur’an telah menjelaskan bahwa kaum muslimin sebagai mandataris Allah di hadapan umat
manusia, memberikan hak kepemimpinan dan kewenangan atas dunia untuk menunaikan mandat
suci ini. Dengan sebuah harapan agar umat Islam memahami dengan benar ajaran Isla dan
merealisasikannya dengan tekad yang bulat penuh gelora. Seorang bijak berkata “kekuatan adalah
jalan yang paling aman untuk memunculkan kebenaran. Sungguh suatu keindahan yang sempurna
apanila suatu saat kekuatan dapat berjalan beriringan dengan kebenaran”. Sebagaimana umat ini
membutuhkan kekuatan, ia juga membutuhkan ilmu pengetahuan yang dapat menopang kekuatan
tersebut dan mengarahkannya pada tujuan yang utama. Islam mendorong sepenuhnya kegiatan
ilmiah dan menjadikan aktifitas ilmiah sebagai salah satu kewajiban seorang muslim.
Pergerakan dakwah di mahasiswa memiliki banyak potensi dan masa depan yang cerah. Mahasiswa
sebagai pemuda harapan bangsa bisa menjadi penyambung antara semua lini masyarakat.
Mahasiswa pula yang menjadi kelompok orang yang memiliki kapasitas keilmuan yang mapan dan
wawasan yang luas. Kekuatan mahasiswa ini sangat diharapkan bisa menjadi pilarbangsa untuk
menopang pembangunan bangsa ini di masa yang akan datang.
Dakwah di kampus mempunyai peran penting dalam menanam pemikiran yang visioner serta
berafiliasi Islam kepada mahasiswa. Peran pergerakan dakwah kampus sangat terasa dan diharapkan
bisa mentransformasi masyarakat kampus menjadi masyarakat yang Islami. Sebuah masyarakat yang
memiliki pola pikir dan perilaku yang Islami. Sebuah kumpulan mahasiswa yang menjadika Al Qur’an
sebagai pedoman hidup, sehingga pola pikir dan kepahaman seseorang bahwa ia adalah mandataris
Allah di muka bumi dapat terinternalisasi.
GAMAIS ITB sebagai sebuah lembaga dakwah kampus menjadi lokomotif dalam perubahan ini.
GAMAIS ITB berperan dalam mengorganisir para aktifis dakwah, membinanya dengan segenap hati
serta mendistribusikannya di posisi-posisi yang bisa berpengaruh pada masyarakat kampus. GAMAIS
ITB turut berperan serta dalam penyampaia pemikiran Islam secara masif dan khusus. GAMAIS ITB
pula yang mengkoordinir semua elemen dakwah kampus di Itb pada semua level baik tingkat
kampus, fakultas, dan program studi.
Dua dekade GAMAIS ITB telah menunaikan tanggung jawabnya sebagai sebuah lembaga dakwah
kampus. Sejarah telah membuktikan bahwa GAMAIS ITB bisa bertahan dalam berbagai kondisi
periodisasi dan pergolakan kemahasiswaan. Pada usianya yang kedua puluh ini GAMAIS ITB
bermaksud menyusun sebuah perencanaan dakwah yang sinergis dan harmonis.
Blue Print GAMAIS ITB adalah sebuah usaha dari kader GAMAIS ITB untuk menyusun agenda dakwah
ini lebih sistematis, terarah, dinamis, sinergis serta harmonis. Dengan sebuah harapan dakwah di
kampus ITB ini bisa berkelanjutan dan bertahap mencapai sebuah cita-cita besar. Blue Print ini
berisikan pandangan, pemikiran , serta langkah-langkah strategis yang dijalankan GAMAIS ITB dalam
mencapai sebuah keberhasilan amal di kampus ITB. Blue Print ini disusun pula dalam rangka
menurunkan cita-cita besar GAMAIS ITB di masa yang akan datang, dan diharapkan bisa menjadi
landasan dalam menyusun dan merangkai agenda dakwah di kampus ITB.
Seorang bijak pernah berkata, sebuah cita-cita besar hanya akan bisa di inspirasikan oleh orang-
orang yang bervisi, di laksankan dengan keyakinan dan keikhlasan yang mendalam, dimulai dengan
kecerdasan dan keberanian, digerakkan dengan motivasi yang bergelora, di rencanakan dengan
matang, dihasilkan oleh kerjasama tim yang militan dan solid serta dilalui dengan kerja tuntas.
Berangkatlah kamu baik dalam keadaan merasa ringan maupun berat, dan berjihadlah kamu
dengan harta dan dirimu di jalan Allah. Yang demikian itu adalah lebih baik bagimu, jika kamu
mengetahui ( at taubah 41 )
Latar Belakang
Dan hendaklah ada diantara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh
kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang mungkar, mereka itulah orang‐orang yang beruntung
[ Ali Imron 104 ]
Konsekuensi logis keimanan seorang hamba adalah amar ma’ruf nahi munkar, yaitu menyuruh pada
kebajikan dan mencegah kemungkaran. Konsep ini dalam islam disebut dengan da’wah. Da’wah
Islam adalah upaya penyelamatan manusia dari kegelapan menuju cahaya, dari kesempitan menuju
kelapangan dan dari kejahatan agama‐agama menuju keadilan. Da’wah tidak hanya dilakukan ketika
fase kerasulan namun merupakan beban yang diusung oleh muslim di setiap zaman sebagai bagian
dari mata rantai risalah Al Islam. Oleh karena itu da’wah merupakan aktivitas yang tidak pernah
mengenal kata berhenti hingga kiamat menjelang. Pola dasar dakwah Keluarga Mahasiswa Islam
(GAMAIS) ITB adalah kaidah asasi dakwah Islam yang melandasi gerak dakwah GAMAIS ITB di
kampus Institut Teknologi Bandung, serta di masyarakat pada umumnya. Karena itu harus dipegang
teguh oleh setiap pengurus yang beraktivitas di dalamnya.
Keluarga Mahasiswa Islam (Gamais) ITB yang didirikan pada tahun 1987 berupaya memenuhi seruan
da’wah dengan mengukuhkan diri sebagai Lembaga Da’wah Kampus dan menjadi Unit Kegiatan
Mahasiswa ITB pada tahun 1992. Tujuan pendirian unit GAMAIS ITB adalah :
1. Terhayatinya nilai‐nilai Islam di lingkungan Institut Teknologi Bandung
2. Terbinanya ukhuwah islamiyah di lingkungan Institut Teknologi Bandung menuju kesatuan
umat
3. Terciptanya profesionalitas dan intelektualitas yang islami di kalangan anggota
4. Menjadikan kampus sebagai pendukung da’wah kampus
5. Terhayatinya tanggung jawab kemasyarakatan yang dilandasi nilai-nilai Islam di kalangan
anggota.
Dalam rangka mencapai tujuan tersebut, GAMAIS ITB membuat sistem organisasi yang secara umum
termaktub dalam AD/ART. Sebagai lembaga intra kampus, GAMAIS ITB tidak lepas dari hubungan
dengan elemen‐elemen kampus baik civitas akademika sebagai objek kerja maupun pihak rektorat
dengan segala kebijakan yang dikeluarkannya. Peran GAMAIS sebagai lembaga intra kampus
merupakan salah satu faktor yang membuat organisasi ini bergerak dinamis.
Sinergi dalam harmoni merupakan sebuah cita-cita bersama yang diusung GAMAIS ITB dalam
perannya sebagai lembaga dakwah kampus. Penyelarasan gerak dan langkah dakwah dengan sebuah
tujuan bersama menjadi cikal bakal pemikiran urgensi penyusunan Blue Print GAMAIS ITB ini.
Dibutuhkannya sebuah pedoman yang jelas dalam dakwah menjadi bagian dari perencanaan
dakwah yang berkesinambungan.
Pedoman dakwah yang hakiki dan selalu GAMAIS ITB pergunakan adalah Al Qur’an dan Al Hadits,
selanjutnya agar pedoman ini lebih mudah dipahami, maka GAMAIS ITB membuat sebuah pedoman
dakwah operasional yang terdiri dari AD/ART GAMAIS ITB, Blue Print GAMAIS ITB, dan Rencana
Strategis Jangka Panjang ( RSJP ) GAMAIS ITB. Ketiga pedoman inilah yang akan digunakan GAMAIS
ITB dalam menjalankan amal dakwahnya.
Tujuan
Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan cara hikmah dan bantahlah mereka dengan cara
yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tantang siapa yang tersesat dari
jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.
(An Nahl 125)
Penyusunan dari blue print ini tidak terlepas dari berbagai tujuan , antara lain :
1. Sebagai sebuah pedoman dakwah operasional yang bisa digunakan selama 6 tahun kedepan
oleh GAMAIS ITB
2. Blue print ini diharapkan bisa menjadi gambaran gerak dakwah GAMAIS ITB bagi civitas
akademika ITB
3. Sebagai sumber berpikir dan landasan dalam menyusun agenda strategis dakwah
4. Menjadi inspirasi bagi pembangunan Lembaga Dakwah Kampus di seluruh Indonesia
BAB II – Tentang GAMAIS ITB
Sementara itu, sebagai akibat berbagai pelatihan yang menjangkau kalangan pelajar dan mahasiswa,
banyak mahasiswa angkatan 80an yang telah memiliki idealisme keislaman ketika memasuki jenjang
kuliah. Mereka yang masuk ke ITB mendapati bahwa ternyata hampir tidak ada ruang bagi
mahasiswa muslim untuk mengekspresikan keislamannya di dalam kegiatan kemahasiswaan di
kampus ITB.
Upaya pertama yang dijalankan para mahasiswa muslim adalah dengan mengadakan berbagai
pengajian kecil di lingkungan jurusan yang disebut usroh, yang paling aktif dalam model kegiatan ini
adalah kalangan angkatan 85 pada masa TPB. Dari berbagai komunikasi antar aktifis dari berbagai
usroh jurusan, dicapailah sebuah kesepakatan untuk membuat sebuah kegiatan keislaman di
kampus ITB. Dibentuklah panitia peringatan Isra’Mi’raj di kampus ITB. Panitia tersebut sepenuhnya
mendapatkan dukungan dari aktiis muslim dari berbagai angkatan, khususnya angkatan 83 dan 84.
Kegiatan di atas sukses dan menjadi tonggak baru bahwa di kampus ITB bisa diadakan kegiatan
keislaman.
Dari berbagai komunikasi antar angkatan pula akhirnya dirancang sebuah kegiatan penting, yaitu
Pesantren Mahasiswa. Acara ini dilaksanakan pada masa liburan panjang bulan Juni dan Juli 1986 di
Pondok Pesantren At Taqwa di Ujung Harapan, Bahagia, Bekasi. Pesantren mahasiswa ini
sepenuhnya dalam bimbingan dari tim yang dibentuk oleh Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII)
yang kala itu di bawah pimpinan Bapak Muhammad Natsir. Perhatian besar beliau dalam
mendukung acara pesantren itu menyebabkan kegiatan bisa dijalankan hampir 2 bulan lamanya.
Para Peserta dalam pesantren mahasiswa inilah yang nantinya menjadi motor berdirinya GAMAIS
ITB.
Usai kegiatan ini, angkatan baru datang di kampus ITB, yaitu angkatan 86. Sejatinya kedatangan
angkatan inilah yang memaksa munculnya GAMAIS ITB. Kesolidan angkatan ini dalam wadah
Keluarga Mahasiswa Muslim 86 (KMM 86) sepanjang menjalani masa TPB mendorong para aktifis
eks-pesantren mahasiswa membuat inisiatif besar. Adalah Herry Meoljanto (FT’83) yang
mengkampanyekan pertama kali tentang perlunya wadah organisasi mahasiswa Islam di Kampus ITB.
Salah satu momen kampanyenya bahwa sering dikenang sebagai sumpah setia pendirian GAMAIS
ITB dilakukan di bawah menara Salman.
Pertemuan besar menginisiasi munculnya organisasi mahasiswa Islam ITB dilakukan di rumah kos
Jauharul Fuad (TI’83). Antusiasme terlihat dengan datangnya sekitar 100 mahasiswa muslim dalam
acara ini. Disepakati akan dilakukan pembentukan organisasi mahasiswa muslim ITB melalui sebuah
kongres di BLKP Lembang. Untuk mempersiapkannya dibentuk tim perumus AD/ART yang terdiri
atas 5 orang, yaitu Heru Prabowo (EL’83), Munawar Kholil (IF’85),Yusri Suhud (MA’85), Budi Hartono
(FT’86), dan Budi Youyastri (Si’86). Tim yang dipimpin Munawar Kholil ini berhasil menyusun draft
AD/ART sesuai yang direncakan.
Pada akhirnya momen penting sejarah terjadi. Kongres dilaksanakan di BLKP Lembang pada 29-30
Agustus 1987. Kebersamaan yang luar biasa menyebabkan proses pengesahan AD/ART berjalan
sangat lancar, termasuk pemilihan nama GAMAIS ITB yang dihasilkan dari proses diskusi yang
hangat. Tepat Tengah Malam, Ahad, 30 Agustus 1987, GAMAIS ITB berdiri bersama dengan pekik
takbir yang membahana. Keesokan pagi dan sianganya, perangkat organisasi GAMAIS ITB angkatan
pertama terbentuk. Jaka Sumanta (IF’85) terpilih sebagai Kepala GAMAIS ITB yang pertama,
sedangkan Munawar Kholil (IF’85) terpilih sebagai Ketua MPAS ( Majelis Permusyawaratan Anggota
Sementara ).
Sesungguhnya Allah swt telah berfirman dalam surat Al-Maidah ayat 3 yang artinya: “…Pada
hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku,
dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu…” dan dalam surat Al-Baqarah ayat 208 yang
artinya: “…Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan…”. Kedua
ayat tersebut menunjukkan kepada kita dua hal: Bahwa Islam merupakan satu-satunya agama yang
sempurna dan diridhoi Allah swt, dan kita, umat beriman, diwajibkan memeluknya dan
mengimplementasikannya secara keseluruhan.
Untuk itu, maka Keluarga Mahasiswa Islam ITB memiliki pandangan terhadap Islam sebagai
berikut:
Islam mempunyai makna yang sangat luas, tidak sebagaimana yang dipahami secara sempit oleh
sebagian orang. Kami meyakini bahwa Islam adalah sebuah sistem nilai yang komprehensif,
mencakup seluruh dimensi kehidupan. Dia memberi petunjuk bagi kehidupan manusia dalam semua
aspeknya, dan menggariskan formulasi sistemik yang akurat tentang hal itu. la sanggup memberi
solusi atas berbagai masalah vital dan kebutuhan akan berbagai tatanan untuk mengangkat harkat
kehidupan manusia.
Sebagian orang memahami secara salah bahwa Islam itu terbatas pada berbagai ritual ibadah yang
bersifat rohaniyah saja. Atau pada kekayaan pemikiran dan harta material saja. Karenanya mereka
hanya mengungkung diri dalam pemahaman yang sempit itu. Dan kami tidak ingin memahami Islam
dengan cara yang sempit seperti itu. Kami memahami Islam secara integral, mencakup dimensi
kehidupan dunia dan akhirat. Ini bukanlah klaim yang dibuat-buat. Tetapi memang itulah yang kami
pahami dari Kitab Allah dan hasil napak tilas kami kepada generasi terdahulu Islam.
Islam adalah sistem yang menyeluruh, yang menyentuh seluruh segi kehidupan. Ia adalah negara
dan tanah air, pemerintah dari umat, akhlak dan kekuatan, kasih sayang dan keadilan, peradaban
dan undang-undang, ilmu dan peradilan, materi dan kekayaan alam, penghasilan dan kekayaan jihad
dan dakwah, pasukan dan pemikiran, sebagaimana juga ia adalah aqidah yang lurus dan ibadah yang
benar, tidak kurang dan tidak lebih.
Itulah pandangan kami terhadap islam dan kami bersikap dan beramal berdasarkan
pandangan tersebut. Pahamilah wahai saudaraku.
Pandangan GAMAIS ITB terhadap Dakwah Islam
Dengarlah wahai saudaraku!
Sesungguhnya Allah swt telah berfirman pada surat An-Nahl ayat 125 yang artinya: “Serulah
(manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka
dengan cara yang baik…”, pada surat Ali Imran ayat 110 yang artinya: “Kamu adalah umat yang
terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang
munkar, dan beriman kepada Allah…” dan pada surat Al-Baqarah ayat 257 yang artinya: “Allah
Pelindung orang-orang yang beriman; Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan (kekafiran) kepada
cahaya (iman)…”. Tiga ayat tersebut menunjukkan kepada kita bahwa: Orang-orang yang beriman
sebagai umat yang terbaik memiliki kewajiban untuk berdakwah, menyeru manusia kepada jalan
Allah swt dengan cara yang terbaik, menyuruh kepada yang baik, mencegah dari yang munkar
sehingga manusia menjadi beriman dan Allah berkenan mengeluarkan mereka dari kegelapan
Jahiliyah kepada cahaya islam.
Oleh karena itu, maka Keluarga Mahasiswa Islam ITB memiliki pandangan terhadap Dakwah
Islam sebagai berikut:
Dakwah kami adalah dakwah islamiyah, dengan segala makna yang tercakup dalam kata itu.
Pahamilah apa saja yang ingin kita pahami dari kata itu dengan tetap berpedoman pada Kitab Allah,
Sunah Rasulllah saw. dan sirah salafus shalih (jalan hidup pendahulu yang shalih) dari kaum
muslimin. Kitab Allah adalah sumber dasar Islam, Sunah Rasulullah saw. adalah penjelas dari kitab
tersebut, sedang sirah kaum Salaf adalah contoh aplikatif dari perintah Allah dan ajaran Islam.
Dakwah islam memiliki pelaku, sasaran, tujuan, dan tahapan yang jelas. Pelakunya adalah orang-
orang yang beriman, sasarannya adalah umat manusia, tujuannya adalah menyeru kepada jalan
Allah swt sampai mereka keluar dari kegelapan Jahiliyah menuju keindahan cahaya islam.
Kami juga ingin agar kita dapat mengetahui bahwa Dakwah Islam berarti dakwah yang bersih dan
suci; bersih dari ambisi pribadi, bersih dari kepentingan dunia, dan bersih dari hawa nafsu. Ia juga
tidak mengharapkan sesuatu pun dari manusia, ; tidak mengharap harta benda atau imbalan yang
lainnya, tidak juga popularitas, apalagi sekedar ucapan terima kasih. Yang pantas menjadi harapan
hanyalah pahala dari Allah, Dzat yang telah menciptakan kita. Ia terus berlalu menapaki jalan
panjang kebenaran yang telah digariskan Allah swt. Dalam firman-Nya,
"Katakanlah, 'inilah jalan (agama)ku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu)
kepada Allah dengan hujah yang nyata.' Mahasuci Allah, dan aku tidak termasuk orang-orang yang
musyrik." (Yusuf : 108)
Itulah pandangan kami terhadap Dakwah Islam, sesuatu yang melingkupinya dan yang
mendasarinya. Pahamilah wahai saudaraku.
Al ‘Aalamiyyah ( internasional )
Amal GAMAIS ITB adalah aktifitas yang benar-benar internasional, memiliki hubungan
dengan seluruh gerakan mahasiswa di seluruh dunia berdasarkan kaidah “Li kullin zhorfuhuu,
wa lil-jamii’i ahdaafun musytarokah” ( masing-masing memiliki situasi dan kondisi, dan
semuanya memiliki tujuan yang sama )
Al Insaaniyah ( kemanusiaan )
Aktifitas GAMAIS ITB bersifat manusiawi seluas-luasnya, membela hak asasi manusia dari
berbagai jenis, bangsa, warna kulit, agama, atau pemikiran berlandaskan kemerdekaan,
keadilan dan pembela terhadap yang tertindas di manapun mereka berada.
Qur’ani : Kader GAMAIS ITB senantiasa dekat dengan Al-Quran sebagai sebuah
pedoman dan media untuk lebih memahami Islam dan dekat dengan Allah
dengan cara membaca, membaca tafsir, menghafal, serta
mengamalkannya
Inklusif : Kader GAMAIS ITB haruslah bias bergaul dan dekat dengan semua objek
dakwah
Dinamis : Kader GAMAIS ITB haruslah mempunyai jiwa dinamis, kreatif dalam
berpikir, adaptif dalam bergerak, komunikatif dalam berbicara, serta
inovatif dalam berorganisasi
Sehat : Kader GAMAIS ITB adalah kader yang sehat secara jasmani. Kader GAMAIS
ITB memiliki tanggung jawab dalam menjaga kesehatan dan kebugaran diri
secara mandiri
Mars GAMAIS ITB
Cipta : Ma’mun Salman Zainudin Teknik Kimia (TK) 1999
Kembali ke Reff
Deskripsi Logo
Lima garis putih menunjukkan lima rukun Islam
Warna dasar hijau menunjukkan bahwa dakwah GAMAIS ITB adalah dakwah yang sejuk dan
moderat
Bentuk ketupat menunjukkan empat dimensi pembinaan GAMAIS ITB : Ruhiyah, Fikriyah,
Jasadiyah, dan Khulukiyah
Tulisan kapital GAMAIS ITB berwarna putih menunjukkan posisi GAMAIS ITB yang teguh
dan mencerahkan umat
BAB III – Dakwah GAMAIS ITB
Penjelasan:
- Satu Keluarga menunjukkan sebuah nuansa yang dibentuk di GAMAIS ITB. Sebuah keluarga dakwah yang saling memahami,
berbagi, dan mengasihi satu sama lain dengan landasan kecintaan terhadap Allah Subhanahu Wata’ala
- Model Lembaga Dakwah Kampus maksudnya adalah suatu bentuk/ keadaan lembaga dakwah kampus yang ideal
- Nasional merupakan pernyataan yang menyatakan bahwa GAMAIS ITB sebagai LDK memiliki ruang lingkup yang mencakup nasional
dan mampu dijadikan role model bagi LDK-LDK se-nasional
- Berbasis pembinaan menunjukkan bahwa alur kepengurusan di GAMAIS ITB sangat dinamis sehingga proses pembinaan dan
kaderisasi merupakan basis dasar yang harus dijalankan dengan optimal. Agar, tongkat ‘estafet’ dakwah mampu dialirkan dengan
baik dan target-target dakwah, baik jangka pendek maupun jangka panjang dapat tercapai.
- (Berbasis) kompetensi menunjukkan bahwa GAMAIS ITB berusaha untuk menerapkan kelimuan-keilmuan spesifik dari kader-
kadernya yang lalu diintegrasikan pada aktivitas dakwah GAMAIS ITB, sehingga GAMAIS ITB selalu dinamis dengan perkembangan
keilmuan dan teknologi yang ada.
- Melingkupi seluruh sayap dakwah menunjukkan bahwa GAMAIS ITB selaku LDK, memiliki jangkauan peran dan pengaruh dalam
semua bidang, yang melingkupi dakwiy, khidamy, faniy, dan siyasi.
- Menuju adalah kata kerja aktif yang melambangkan kedinamisan dan orientasi gerak yang jelas untuk mencapai sebuah proses dan
hasil yang baik dan berkah
- Indonesia Islami menunjukkan bahwa GAMAIS ITB memiliki pandangan dan cita-cita yang besar dalam kinerja dakwahnya. Serta
menunjukkan peran Gamais ITB sebagai salah satu batu bata di dalam proyek besar pembangunan Indonesia Islami.
- Terbentuknya kader-kader sesuai profil gamais ITB melalui pembinaan yang tepat dan berkelanjutan serta pengokohan
ukhwah untuk mendukung suksesnya dakwah di ITB
- Syiar dan pelayanan kampus yang mengakar dan menyentuh seluruh elemen kampus
- Menjadikan GAMAIS sebagai LDK yang Mandiri Finansial 2010 dan Pelayan Ekonomi Ummat 2013
- membentuk mahasiswa ITB yang berprestasi, mencintai ilmu pengetahuan, dan berkontribusi nyata.
- berbasiskan jaringan yang luas dan kuat, menjadikan GAMAIS ITB sebagai akselerator dakwah kampus Nasional serta
inisiator dakwah kampus Internasional
- Menuju Muslimah ITB yang Berkepribadian Islami
Penjelasan:
Jargon dilatarbelakangi oleh tujuan organisasi. Maka, dengan ini GAMAIS ITB selaku organisasi dakwah, memiliki esensi tujuan
mengajak dalam jargonnya.
1. Karena menunjukkan makna ‘jawaban’ dari apa yang dilakukan oleh GAMAIS ITB
2. Kita mengandung makna ajakan yang tersirat
3. Keluarga menunjukkan sebagai penegasan dan motivasi mengapa kita harus melayani massa kampus
d. Posisi GAMAIS ITB
Posisi GAMAIS ITB didasarkan pada posisi umat muslim sebagai Ummatan Wasathon
1. Lokomotif Dakwah
2. Corong Opini Islam
3. Laboratorium Dakwah
4. Markas Dakwah
5. Lembaga Intra Kampus
1. Lokomotif Dakwah
Fungsi: Mesin dakwah yang mendinamisasi gerak dakwah pada semua lini di kampus ITB pada khususnya dan di
Indonesia pada umumnya
3. Laboratorium Dakwah
Fungsi: Garda terdepan dalam memproduksi segala trend Islamisasi kampus serta menjadi pusat riset pengelolaan
dakwah kampus
4. Markas Dakwah
Fungsi: Sebagai tempat mengembangkan semua potensi keislaman para anggotanya pada bidang agama, akademik, dan
kemampuan lainnya
MAJELIS SYURO
Deskripsi Majelis Syuro merupakan pimpinan tertinggi struktur GAMAIS ITB
Majelis Syuro dipilih melalui syuro MS yang lama dengan mempertimbangkan usulan dari kepala GAMAIS ITB dan
LDF/S GAMAIS ITB
Kepala Majelis Syuro dipilih oleh anggota MS yang telah terpilih
Tugas a. Memilih, mengangkat, dan memberhentikan Kepala GAMAIS ITB
b. Bersama Dewan Syariah memberikan arahan kebijakan GAMAIS ITB
c. Mengawasi kinerja Kepala Gamais & bidang kerja GAMAIS ITB
d. Mengumpulkan aspirasi dari seluruh LDPS-LDF/S-GAMAIS ITB dan massa kampus
e. Membentuk mekanisme pemilihan anggota MS selanjutnya
DEWAN SYARIAH
Deskripsi Dewan Syariah (DS) terdiri atas 2 orang, yaitu seorang ustdaz dan ustadzah
Seluruh anggota GAMAIS ITB dapat berkonsultasi secara langsung dengan Dewan Syariah
Dewan Syariah ditunjuk oleh Majelis Syuro
Tugas a. Sebagai salah satu penentu kebijakan yang dihasilkan di dalam MS
b. DS berfungsi untuk memberikan penjelasan tentang landasan syariah sebuah aktivitas
DEWAN PEMBINA
Deskripsi Dewan Pembina GAMAIS ITB adalah beberapa orang yang diminta untuk membina GAMAIS ITB
Tugas a. Memberikan masukan serta bimbingan dalam rangka menjalankan amal dan aktivitas
b. Sebagai penasihat organisasi agar aktivitas GAMAIS ITB berjalan sesuai dengan kaidah dakwah
Mekanisme Rapat
1. Sosialisasi rapat minimal satu hari sebelumnya disertai dengan agenda yang jelas, kecuali agenda-agenda penting dan
genting untuk segera direspon.
2. Setiap anggota rapat melakukan persiapan-persiapan sebelum mengikuti rapat baik ruhiyah maupun fikriyah, termasuk
melaksanakan tugas-tugas yang diamanahkan sebelumnya.
3. Agar rapat efektif, setiap anggota rapat mempersiapkan usulan, ide, gagasan, informasi, ataupun solusi sesuai dengan
agenda yang telah disepakati.
4. Rapat dihadiri minimal oleh 50 % anggota rapat.
5. Ketidakhadiran rapat tidak menjadi alasan untuk tidak berkontribusi. Kontribusi dilakukan dengan menitipkan pada
anggota rapat yang hadir serta menerima segala keputusan yang diambil dalam rapat.
6. Anggota rapat yang tidak bisa hadir wajib berinisiatif menanyakan informasi mengenai rapat yang telah berlangsung,
minimal mengenai:
Hasil rapat yang dilakukan
Waktu dan tempat rapat selanjutnya
Agenda rapat selanjutnya.
7. Bagi yang berhalangan hadir atau akan terlambat dalam mengikuti rapat, wajib memberitahukan kepada pimpinan
rapat dalam tempo minimal 2 jam sebelum rapat. Jika tidak, maka dianggap tidak izin kecuali dengan alasan syar’i yang
bisa diterima.
8. Setiap rapat dilakukan pencatatan notulensi rapat sesuai dengan format:
a. Tempat, hari dan tanggal
b. Presensi
c. Jam dan durasi pembahasan
d. Agenda
e. Pembahasan agenda
f. Kesimpulan
g. Tempat, jadwal dan agenda rapat selanjutnya.
9. Sarana rapat (bila dibutuhkan):
Papan tulis
Spidol
Penghapus papan tulis
10. Rapat harus memiliki output/hasil yang jelas baik konseptual dan atau operasional (untuk hasil berupa kesepakatan
operasional, PJ-nya harus jelas).
11. Alur rapat:
a) Prolog (minimal basmalah dan shalawat)
b) Tilawah
c) Tausiyah
d) Tabayyun kehadiran anggota rapat
e) Penjelasan agenda rapat
f) Kesepakatan anggota rapat untuk durasi waktu pembahasan
g) Pembahasan agenda
h) Kesimpulan rapat (hasil rapat)
i) Penertiban administrasi (presensi)
j) Penutup
j. Mekanisme Izin
2. Saluran Perizinan
a. Rapat
Perizinan mengenai ketidakhadiran disampaikan langsung kepada pimpinan rapat.
b. Kegiatan
Perizinan disampaikan kepada penanggung jawab kegiatan.
Penghargaan adalah bentuk apresiasi bagi seseorang yang telah melakukan sebuah keberhasilan dan kesuksesan dalam
menjalankan sebuah hal atau tanggung jawab. Apresiasi ini dalam rangka memberikan perhatian serta memahami
perjuangan dan pengorbanan yang telah dilakukan. Dengan harapan bisa menjadi sebuah pemicu dan memotivasi bagi
dirinya. Kekuatan motivasi kader GAMAIS ITB ada pada kekuatan yang timbul dari dalam diri masing-masing kader.
Dengan penghargaan ini diharapkan bisa memotivasi untuk memberikan lebih baik serta memicu kader lain dalam
menjalankan amanah serta amal dakwah dengan baik dan sepenuh hati.
Hukuman diberikan bukan sebagai sanksi atas sebuah kesalahan, hukuman diberikan bukan dengan tujuan untuk
intimidasi atau memberikan pelajaran atas kesalahan yang terjadi. Akan tetapi, hukuman diberikan sebagai sebuah
usaha untuk merangkul kader dan membantu kader atas kekurangan yang ada agar ia bisa menjalankan amanah
dengan baik. Hukuman ini diharapkan berbentuk sesuatu yang bisa mendorong kader untuk lebih produktif dan
istiqomah. Jangan sampai sebaliknya, dengan hukuman kader menjadi menghilang dan kecewa atas dakwah ini.
Pada dasarnya penghargaan dan hukuman ini di muat dalam rangka membentuk nilai-nilai yang baik kepada semua
kader. Seorang kader GAMAIS ITB haruslah produktif, profesional, cerdas , dan ber-etos kerja baik. Peran penghargaan
dan hukuman untuk menyeimbangkan dimensi nilai-nilai ini.
BAB IV
SEKTOR INTERNAL
“Terbentuknya kader-kader yang sesuai dengan profil kader GAMAIS ITB melalui program pembinaan yang tepat dan
berkelanjutan serta pengokohan ukhuwah untuk mendukung suksesnya dakwah di ITB“
1. Mukaddimah
GAMAIS merupakan Organisasi yang mempunyai karakter yang lebih rumit jika dibandingkan dengan unit kegiatan
mahasiswa (UKM) yang lain yang ada di kampus ITB. Beberapa karakter itu adalah,
1. medan ‘amal yang luas,
2. beban organisasi tergolong berat,
3. ritme organisasi yang cepat dan tanpa istirahat, dan
4. variasi tadhrib ‘amal cukup banyak.
Karakteristik di atas menuntut GAMAIS untuk sanggup mencetak SDM yang dapat menyesuaikan diri dengan karakter
di atas.
2. Landasan Konsepsional
Landasan konsepsional manajemen aktivitas kaderisasi GAMAIS ITB berlandaskan Al-Quran dan As-Sunnah.
Berikut ini nash-nash yang berkaitan dengan kaderisasi.
“Sebagaimana (kami telah menyempurnakan nikmat Kami kepadamu) Kami telah mengutus kepadamu Rasul di
antara kamu yang membacakan ayat-ayat Kami kepada kamu dan mensucikan kamu dan mengajarkan kepadamu Al
kitab dan Al-Hikmah, serta mengajarkan kepada kamu apa yang belum kamu ketahui.”
“Sungguh Allah telah memberi karunia kepada orang-orang yang beriman ketika Allah mengutus diantara mereka
seorang Rasul dari golongan mereka sendiri, yang membacakan kepada mereka ayat-ayat Allah, membersihkan (jiwa)
mereka, dan mengajarkan kepada mereka Al kitab dan Al hikmah. dan Sesungguhnya sebelum (kedatangan Nabi) itu,
mereka adalah benar-benar dalam kesesatan yang nyata.”
“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang
ma'ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung.”
“Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari
yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya ahli kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara
mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik.”
Q.S. Annisaa’, 4 : 9
“Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan di belakang mereka anak-anak yang
lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada
Allah dan hendaklah mereka mengucapkan Perkataan yang benar.”
Q.S. Al-Maaidah, 5 : 54
“Hai orang-orang yang beriman, Barangsiapa di antara kamu yang murtad dari agamanya, Maka kelak Allah akan
mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan merekapun mencintaiNya, yang bersikap lemah lembut
terhadap orang yang mukmin, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad dijalan Allah, dan yang
tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang
dikehendaki-Nya, dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya), lagi Maha mengetahui.”
Q.S. Al-Anfaal, 8 : 60
“Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang
ditambat untuk berperang (yang dengan persiapan itu) kamu menggentarkan musuh Allah dan musuhmu dan orang
orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya; sedang Allah mengetahuinya. apa saja yang kamu nafkahkan
pada jalan Allah niscaya akan dibalasi dengan cukup kepadamu dan kamu tidak akan dianiaya (dirugikan).”
Q.S. Ash-Shaaf, 61 : 4
“Sesungguhnya Allah menyukai orang yang berperang dijalan-Nya dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka
seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh.”
Q.S. Al-Jumu’ah, 62 : 2
“Dia-lah yang mengutus kepada kaum yang buta huruf seorang Rasul di antara mereka, yang membacakan ayat-ayat-
Nya kepada mereka, mensucikan mereka dan mengajarkan mereka kitab dan Hikmah (As Sunnah). dan Sesungguhnya
mereka sebelumnya benar-benar dalam kesesatan yang nyata,”
b. Anggota Kehormatan
Anggota Kehormatan adalah mahasiswa atau bukan mahasiswa yang mempunyai kompetensi secara
keorganisasian dan mendapatkan akreditasi dari Majelis Pertimbangan Organisasi (MPO) GAMAIS ITB
Persyaratan:
(1) Beragama Islam
(2) Memiliki kompetensi secara organisasi
(3) Sukarela membantu GAMAIS ITB
(4) Ditetapkan dan diangkat oleh Majelis Pertimbangan Organisasi (MPO) GAMAIS ITB
c. Kader
Kader adalah anggota biasa yang memenuhi persyaratan organisasi sebagai kader
Persyaratan:
(1) Anggota biasa yang mendaftarkan diri dan menyatakan kesediaan menjadi kader
(2) Telah mengikuti salah satu tahapan kaderisasi GAMAIS ITB
(3) Ditetapkan sebagai kader oleh Kepala GAMAIS ITB
Levelisasi kader
Level Definisi
Kader Mula Anggota GAMAIS ITB yang mengikuti proses kaderisasi kader mula
Kader Muda Kader GAMAIS ITB yang telah selesai mengikuti proses pembinaan kader mula
Kader Madya Kader GAMAIS ITB yang telah selesai mengikuti proses pembinaan kader muda
Kader Purna Kader GAMAIS ITB yang telah selesai mengikuti proses pembinaan kader madya
A. Rekrutmen
2. Metode
a) Membuka pendaftaran (open recruitment)
Metode ini merupakan metode formal dengan sasaran yang masif. Gamais ITB membuka pendaftaran untuk
mengikuti proses pembinaan (menjadi kader) Gamais ITB maupun untuk menjadi pengurus Gamais ITB.
b) Interpersonal
Metode ini merupakan metode informal dan dilakukan secara personal (fardhiyah). Pada metode ini, orang
yang menjadi objek rekrutmen menawarkan diri untuk mengikuti proses pembinaan Gamais ITB baik dengan
inisiatif pribadi maupun dengan da'wah fardhiyah dari kader Gamais ITB
Awal semester III* LDPS Mahasiswa semester III per prodi Membuka pendaftaran
Awal semester IV* LDPS Mahasiswa semester IV per prodi Membuka pendaftaran
*) Kader yang baru mendaftarkan diri setelah semester I akan dikenakan matrikulasi. Penjelasan mengenai
matrikulasi terdapat pada bagian “Pembinaan”
B. Pembinaan
2. Levelisasi Kader
Level Definisi Waktu Pembinaan
Mula Anggota Gamais ITB yang mengikuti proses pembinaan kader mula. Semester I
Muda Kader Gamais ITB yang telah selesai mengikuti proses pembinaan kader mula. Semester II dan III
Madya Kader Gamais ITB yang telah selesai mengikuti proses pembinaan kader muda. Semester III dan IV
Purna Kader Gamais ITB yang telah selesai mengikuti proses pembinaan kader madya. Semester V dan VI
5. Perangkat Pembinaan
5.1 Perangkat Umum
Usrah pengurus
Mentoring kader mula
Ta'lim
Baca/bedah buku
Taujih
Buletin
Penugasan
Seminar, dialog, diskusi
Pelatihan
Nonton film
Rihlah
Mabit
Halaqoh Qur'an
dll.
5.2 Matrikulasi
5.2.1 Definisi dan Tujuan
Matrikulasi adalah program pembinaan kader yang bertujuan mempersiapkan kader baru untuk dapat
mengikuti program pembinaan kader yang sesuai dengan angkatan perkuliahannya seperti yang
tertera pada tabel “Levelisasi Kader”. Matrikulasi juga merupakan program persamaan yang berfungsi
menggantikan proses pembinaan yang tidak diikuti sebelumnya oleh kader.
5.2.2 Muatan
Muatan matrikulasi mengacu kepada muwashafat dan kurikulum pembinaan kader Gamais ITB dan
diarahkan untuk memenuhi seluruh muwashafat primer kader Gamais ITB sesuai jenjang kader
peserta matrikulasi.
5.2.3 Pelaksana
Matrikulasi dilaksanakan oleh LDP/LDW/LDPS tempat kader peserta matrikulasi akan menjadi
pengurus.
5.2.4 Peserta
a. Kader yang baru terekrut setelah semester I perkuliahan berakhir.
b. Kader yang tidak lulus program pembinaan sebelumnya.
c. Kader yang lulus dari program pembinaan sebelumnya namun dinilai perlu mengikuti program
matrikulasi berdasarkan pertimbangan pelaksana pembinaan
5.3.2 Muatan
Muatan DKT mengacu kepada muwashafat dan kurikulum pembinaan kader Gamais ITB dan
diarahkan untuk memenuhi seluruh muwashafat primer kader Gamais ITB sesuai jenjang kader
peserta DKT.
5.3.3 Pelaksana
DKT dilaksanakan oleh LDP secara terpusat.
5.3.5 Peserta
Tingkat Peserta
5.4 Pelantikan
5.4.1 Definisi
Pelantikan merupakan proses seremonial kenaikan jenjang kader.
5.4.2 Pelaksana
Pelantikan dilaksanakan oleh Kepala Gamais ITB.
5.4.3 Waktu Pelaksanaan
Pelantikan dilaksanakan setiap akhir masa pembinaan suatu jenjang kaderisasi.
5.4.4 Peserta
Kader yang dinilai lulus dari program pembinaan suatu jenjang kaderisasi
6.2 Tujuan
a. Terevaluasinya hasil pencapaian muwashofat kader hingga batas waktu yang memungkinkan ia naik ke
jenjang kaderisasi berikutnya.
b. Terwujudnya ketetapan kenaikan jenjang kaderisasi peserta kaderisasi.
6.3 Metode
Beberapa metode yang dapat digunakan dalam proses mengevaluasi dan menyeleksi peserta kaderisasi
adalah:
a. Dilakukan oleh naqib usrah secara subjektif terhadap capaian muwashofat dan kepribadian peserta.
b. Dilakukan dengan membentuk tim khusus untuk mengevaluasi dan menyeleksi.
c. Dilakukan oleh peserta itu sendiri melalui evaluasi mandiri
6.5 Pelaksana
Evaluasi dan seleksi dilakukan oleh departemen MSDA LDP‐LDW‐LDPS.
C. Tadhrib Amal
Magang Muda
3. Kepanitiaan
a) Staf
b) BPH
c) Steering Commitee (SC)
4. Mentor/Naqib
5. Pemateri
6. Organisasi lain
a) Unit Kegiatan Mahasiswa
b) Himpunan
c) Kabinet dan Kongres KM
7. Asisten lab dan dosen
D. Sistem Kontrol
2. Ruang Lingkup
Tarbiyah
Amanah
Akademik
Ekonomi
Permasalahan lain
3. Pelaksana
Pelaksanaan sistem kontrol kader berada dalam tanggung jawab departemen MSDA LDP/LDW/LDPS.
4. Instrumen
4.1 Usrah Pengurus
4.1.1 Definisi dan Tujuan
Usrah secara bahasa berarti baju perisai yang melindungi, istri atau keluarga, jamaah yang diikat oleh
kepentingan yang sama, kelompok. Maka definisi usrah adalah sarana pembinaan yang menghimpun
semua makna di atas. Dia berfungsi sebagai pelindung karena di sana terdapat komunitas yang saling
mengingatkan, berfungsi sebagai keluarga karena di sanalah ditanamkan dan dipraktekkannya nilai-
nilai ukhuwah Islamiyah, dengan dilandasi tujuan dan kepentingan yang sama, yaitu membina diri,
dalam format dinamika kelompok dengan jumlah anggota maksimal 12 orang. Fungsi pembinaan dari
usrah diutamakan sebagai pemicu untuk melakukan tarbiyah dzatiyah bagi para pesertanya.
Selain memiliki fungsi pembinaan, usrah memiliki fungsi penjagaan, penguatan, dan koordinasi. Inilah
fungsi-fungsi utama usrah terkait sistem kontrol. Kedudukan usrah adalah sebagai ujung tombak
sistem kontrol kader yang menjamin keberjalan keseluruhan sistem kaderisasi dan manajemen SDM.
4.1.3 Muatan
Usroh ini akan dijalankan setiap 2 pekan sekali. Waktu kerberjalanan usroh ini tergantung dari
kesepakatan dari naqib dengan anggota usrohnya. Muatan yang diharapkan dari usroh ini antara lain :
Tausiyah, memberikan nasehat-nasehat yang terkait kebutuhan dari para anggota usroh saat usroh
berjalan
Taujih, memberikan arahan, terkait arahan dakwah yang akan diberikan dan konsep dakwah di
gamais secara detail
Motivasi, usroh ini diharapkan bisa memotivasi para anggota nya dalam beraktifitas sehari-hari dan
dalam berdakwah
Tahfidz , saat usroh berlangsung alangkah baiknya naqib juga membimbing anggotanya dalam
menghafal qur’an
Jaulah ‘ilmiy, kunjungan ke ustadz, tokoh, atau pihak terkait, dimana di pertemuan tersebut
diharapkan bisa menjadi media diskusi intensif bagi para anggota dengan orang yang ditemui. Ini
merupakan metode yang bisa memberikan ilmu secara komprehensif dan aplikatif langsung dari
para pelaku.
Rihlah, dengan kata lain, jalan-jalan ke suatu tempat dengan tujuan refreshing
Muta’baah. Proses evaluasi terhadap pribadi dari masing-masing anggota usroh. Proses evaluasi ini
berisikan:
o Kesehatan tarbiyah
o Evaluasi amalan harian
o Performansi akademik
o Performansi amanah dan aktifitas dakwah
o Permasalahan pribadi yang ada, seperti masalah ekonomi, pergaulan, dan dsb
4.3.2 Tujuan
a. Menjaga keseimbangan kader.
b. Melakukan kerja kaderisasi, peninjauan kondisi kader di kepanitiaan, dan kontrol terhadap
pembinaan keislaman terhadap kader dalam suatu kepanitiaan.
c. Mengontrol kualitas keislaman dan efektifitas panitia dalam suatu kepanitiaan
Berdasarkan parameter di atas, maka dapat dilakukan pengklasifikasian LDF/S/PS. Penilaian terhadap klasifikasi ini dapat
dibagi ke dalam 3 (tiga) kategori, yaitu
Jumlah poin 28 – 42 tergolong LDF/S/PS Mandiri
Jumlah poin 14 – 27 tergolong LDF/S/PS Madya
Jumlah poin 0 – 13 tergolong LDF/S/PS Mula
1. Definisi
Syiar dalam bahasa sederhananya artinya mengajak, menyeru, atau mempengaruhi pada sesuatu.
Dari pengertian tersebut dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa Syiar Islam Kampus bermakna
mengajak, menyeru civitas akademika pada Jalan Islam.
Pelayanan Kampus (Khidamy) merupakan salah satu sasaran dalam dakwah ini adalah bagaimana
agar dakwah ini bisa diterima oleh semua kalangan dan Islam menjadi rahmatan lil’alamin. Sebelum
mencapai tahapan tersebut Islam haruslah mampu menjadi khidmatul ummah, yakni pelayan umat.
Pelayan disini dimaksudkan memberikan bantuan serta memberikan pelayanan-pelayan yang
dibutuhkan objek dakwah agar mereka bisa menjalani aktivitas mereka dengan baik.
2. Urgensi SPK
Karena Syiar dan Pelayanan Kampus merupakan salah satu sarana dakwah yang sangat efektif maka
keberlangsungan pelaksanaannya sangatlah penting, diantaranya adalah:
1. Kampus adalah tempat yang bebas dan merupakan salah satu sarana yang sangat efektif untuk
penyebaran berbagai ideologi dari banyak kelompok (akibat banyaknya kepentingan) sehingga
peran syiar Islam sangat dibutuhkan untuk mengcover “syiar-syiar” dari kelompok lain.
2. Masyarakat kampus yang merupakan tokoh intelektualitas muda bangsa yang nantinya akan
menjadi pemimpin-pemimpin bangsa maka harus disirami dan dibekali dengan nilai-nilai Islam
dengan harapan mereka dapat menjadi barikade pendukung dakwah.
3. Syiar Islam ini akan melindungi mahasiswa, pemikiran dan akhlak mereka, dari penyelewengan
sekaligus melawan arus kerusakan di masyarakat.
4. Mahasiswa memiliki kesempatan besar untuk berinteraksi dengan generasi-generasi di atasnya
seperti para dosen, pejabat universitas dan fakultas, sehingga syiar Islam juga dapat diperluas
kepada kalangan tersebut.
3. Tujuan SPK
Tujuan Syi'ar dan Pelayanan Kampus, berorirentasi pada Tujuan dakwah kampus diatas, yakni :
1. Menjadikan LDK sebagai leader opinion (berpengaruh) di kampus
2. Meningkatkan aktifitas pelayanan dan penyadaran bagi masyarakat kampus
3. Terciptanya citra positif LDK yang mengakar di kalangan kampus
4. Menjadikan kampus sebagai pendukung/basis dakwah Islam
5. Terjalinnya ukhuwah Islamiyah di lingkungan kampus menuju kesatuan ummat
6. Terbentuk masyarakat kampus bercirikan intelektualitas dan profesionalitas menuju
kebangkitan Islam.
Syiar Islam dan pelayanan yang mengakar serta menyentuh seluruh elemen Kampus
6. Strategi
1. Peningkatan kapasistas Internal SPK (Keilmuan dan sinergisasi Pusat-Wilayah)
2. Optimalisasi fungsi Media yang terintegrasi, kontinu, berbobot dan berkarakter.
3. Optimalisasi fungsi kehumasan SPK untuk membangun sinergisasi dengan pendukung SPK
(internal kampus, eksternal kampus, dan media)
4. Optimalisasi fungsi kepedulian kemanusiaan untuk menumbuhkan kepekaan dan tanggung
jawab civitas akademika terhadap sosial kemasyarakatan
5. Optimalisasi fungsi Ta’lim untuk membangun basis keilmuan dan membangun paradigma yang
lurus tentang Islam
6. Optimalisasi fungsi Event sebagai bentuk syiar dan pelayanan yang menjangkau seluruh klangan
7. Optimalisasi fungsi Litbang sebagai pusat data dan analisis, peningkatan efektifitas, dan
kebersinambungan SPK
8. Segmentasi dan diversivikasi produk syiar dan pelayanan kampus yang menjangkau seluruh
elemen Kampus
9. Penjagaan Kualitas Program SPK melalui CAVD (Cashflow, Appreciation/Participation, Value,
Documentation)
10. Perencanaan program syiar yang matang.
7. Pandangan GAMAIS terhadap Himpunan dan Unit ( bagi Lembaga Dakwah Wilayah)
#Himpunan merupakan salah satu sarana / media untuk menyebarkan dakwah Islam dengan
objek dakwah semua mhasiswa Islam di lingkungan program studi pada khususnya dan semua
mahasiswa di lingkunganprogram studi pada umumya.
Sistem pelayanan :
Kebutuhan Himpunan terhadap bantuan tenaga, fikiran dan perhatian.
Kegiatan LDW :
1. Membantu kegiatan-kegiatan himpunan yang bisa dibantu oleh LDW dalam hal tenaga,
fikiran dan perhatian untuk meningkatkan citra positif LDW sebagai suatu bentuk pelayanan.
2. Berusaha berperan aktif secara konstruktif dalam berbagai kegiatan dan berbagai
penyelesaian permasalahan yang dihadapi himpunan untuk meningkatkan bargining position
LDW dan peran LDW sebagai opinion leader.
3. Meningkatkan kedekatan anak-anak LDW terhadap himpunan dengan cara menambah
kegiatan-kegiatan kerjasama LDW dengan himpunan serta menambah anak-anak LDW yang
bisa berperan aktif di Himpunan sehingga tercipta kesan inklusif.
4. Pengundangan anak-anak Himpunan untuk hadir pada acara LDW
#Unit merupakan pihak yang bisa diajak kerjasama dalam berbagai hal yang menyangkut
karakter/keahlian dari unit tersebut sehingga tercipta kesan inklusif anak-anak LDW di kalangan
mahasiswa pada umumnya.
Sistem pelayanan :
Kebutuhan Himpunan terhadap bantuan tenaga, fikiran dan perhatian.
Kegiatan LDW :
Melakukan berbagai kerjasama dengan unit dalam rangka menyelenggarakan suatu kegiatan LDW
atau kerjasama kegiatan LDW-Unit untuk menambah kualitas acara sehingga dapat meningkatkan
hubungan dan kesan positif unit terhadap LDW
Tambahan :
#Karyawan merupakan pihak yang biasa membantu pelaksanaan teknis kegiatan belajar
mengajar atau kegiatan lainnya yang berhubungan dengan berbagai acara himpunan ataupun
LDW sehingga perlu perhatian terhadap sebagian kebutuhannya sebagai tanda terimakasih dan
pembentukan citra positif LDW
Sistem pelayanan :
Kebutuhan Karyawan terhadap kebutuhan primer
Kegiatan LDW :
Adanya suatu kegiatan pemberian barang-barang sepeti kue, kaset ceramah/nasyid, perlengkapan
ibadah dan lain-lain kepada karyawan masing-masing prodi di akhir semester atau ketika ada even-
even tertentu LDW.
Sistem pelayanan :
Kebutuhan Karyawan terhadap penghargaan
Kegiatan LDW :
Adanya suatu kegiatan pemberian barang-barang sepeti buku, kaset ceramah/nasyid, perlengkapan
ibadah, souvenir, alat-alat kantor dan lain-lain kepada dosen masing-masing prodi di akhir semester
atau ketika ada even-even tertentu LDW.
8. Posisi SPK dalam Dakwah kampus
1. Merupakan ujung tombak dakwah kampus ITB. Dalam tahap pekenalan dan penyampaian, SPK
adalah bagian yang alngsung bersentuhan dengan objek dakwah. Tahap inilah yang
merupakan sebuah tahap awal dari dakwah, dimana pada tahapan inidakwah bertujuan untuk
membeikan ilmu tentang islam itu sendiri, dan merubah sebuah pandangan yang jahiliyah
menjadi pandangan yang islami ( transfotmasi objek dakwah dari antipati terhadap dakwah
menjadi simpati terhadap dakwah )
2. Pelaksanaaan dakwah kampus yaitu dengan menjalankan amal dasar-dasar dakwah
(assasiyatu dakwah ) yang diantaranya adalah :
Menyebarkan fikroh dan Informasi ( nasyrudda’wah )
Membangun opini yang terkait dengan kepentingan dakwah (Binna Ru’yah Islamiyah )
Diharapkan dengan dijalankannya fungsi SPK dalam pelaksanaan dakwah kampus, risalah islam
di kampus dapat tersampaikan pada objek dakwah dan kalimat-kalimat Allah dapat tegak
secara jelas. Selain itu, mahasiswa yang menjadi subjek dakwah kampus pun harus bisa
menjadi da’i yang menyeru kepada kebenaan dan menolak kemungkaran.
3. salah satu sasaran dalam objek dakwah ini adalah bagaimana agar dakwah ini bisa diterima
oleh semua kalangan da Islam dapat menjadai rahmatan lil’alamin sebelum mencapai tahapan
tersebut islam haruslah mampu menjadi pelayan umat ( khidmatul ummah ). Pelayan disini
dimaksudkan memberikan bantuan serta memberikan pelayanan-pelayanan yang dibutuhkan
objek dakwah agar mereka bisa menjalani aktivitas mereka dengan baik seta dapat melindungi
kepentingan, pemikiran, akhlak umat ( mahasiswa dan masyarakat ), dari penyelewengan
serta untuk melawan arus kerusakan yang terjadi di masyarakat.
6. berdasarkan elemen kampus dan yang terkait, objek dakwah dibagi menjadi : mahasiswa, dosen, dan
karyawan.
7. berdasarkan daya jangkau, objek dakwah dibedakan menjadi : objek dalam kampus dan luar kampus.
Tahapan Kepanitiaan :
1. Planning
Planning 1
Menentukan Steering Commite dan tim Inti
Input :
SDM
Output :
a. Steering Commite
b. Tim inti
PJ :
tim Syiar
Planning 2
Menentukan program /kegiatan
Input :
informasi dan data-data
Output :
Rancangan kegiatan 1:
a. Jenis-jenis kegiatan (nama kegiatan)
b. Urgensi kegiatan (tujuan dan latar belakang)
c. Estimasi Waktu, tempat, dan dana (kasar)
d. Estimasi elemen-elemen yang terlibat (pengisi, sponsorship, dll)
e. Prediksi masa depan
PJ :
Tim Syiar + SC + dan panitia INti
2. Organizing
Input :
a. Rancangan kegiatan 1
b. Data-data kondisi sumber daya (SDM, dana, dan waktu)
Output :
a. Rancangan kegiatan 2 :
- Rrancangan kegiatan 1
- SDM pelaksana
- Estimasi dana
- Timeline kerja
b. SDM yang telah dibekali dan disamakan suhunya
PJ :
Tim Syiar sebagai pembuat kegiatan 2 serta SC dan panitia Inti yang membekali dan
menyamakan suhu untuk panitia.
3. Actuating
Realisasi
Input :
Rancangan kegiatan 2 dan SDM
Output :
Progresss kegiatan
PJ :
seluruh Panitia Pelaksana (Termasuk tim inti)
4. Controlling
Pengawasan dan penjagaan agar tidak melenceng rencana dan realita, termasuk di dalamnya
proses pembinaan (pembekalan) dan komunikasi rutin SC dan Tim Syiar dengan Panitia
pelaksana. Tahap pengawasan ini dilakukan dari awal tahap planning, namun lebih difokuskan
pada tahap controlling.
Input :
Progress kegiatan
Output :
Progress kegiatan
PJ :
Tim Syiar + SC
5. Evaluating
Evaluasi merupakan tahapan terakhir yang dilakukan dalam mengikuti alur pelaksanaan
suatu kegiatan syiar. Kegiatan evaluasi adalah bentuk usaha yang dilakukan ketika pelaksanaan
kegiatan telah berlangsung dengan melihat dan mengevaluasi setiap kegiatan syiar yang telah
dilaksanakan apakah sesuai dengan perencanaan awal atau bertolak belakang dari kesepakatan
dan tujuan kegiatan yang telah ditetapkan semula. Evaluasi dilakukan untuk mengetahui tingkat
keberhasilan kegiatan, mengetahui pencapaian sasaran, mengembangkan program dan materi
kegiatan selanjutnya, menentukan kembali kebutuhan syiar dimasa yang akan datang, dan untuk
melakukan perbaikan - perbaikan kedepan.
Input :
a. Progress report
b. Laporan kegiatan (termasuk dokumentasi)
c. Respon peserta, panitia, dan pihak pendukung (sponsor, pembina, alumni, dll)
Output :
Laporan pertanggungjawaban (Laporan kegiatan + evaluasi dan rekomendasi)
Tugas :
a. Menyusun Rencana Strategis Dakwah (RSD) tingkat kampus bersama kepala Gamais dan
Kepala LDF/S GAMAIS.
b. Menurunkan RSD tingkat kampus menjadi RSD tingkat fakultas bersama sektor kerja LDF/S
GAMAIS.
c. Mengawasi kinerja sektor kerja LDF/S GAMAIS ITB yang sejenis.
d. Melakukan pembinaan dan pengembangan sektor kerja LDF/S GAMAIS yang sejenis.
SEKTOR KERJA LDF/S SPK GAMAIS ITB
Deskripsi :
a. Merupakan sector kerja eksekutif tertinggi tingkat fakultas / sekolah.
b. Bertanggung jawab kepada kepala LDF/S GAMAIS ITB..
Tugas :
a. Menyusun RSD tingkat fakultas/sekolah bersama kepala sektor SPK LDP GAMAIS ITB.
b. Menurunkan RSD tingkat kampus menjadi RSD tingkat fakultas / sekolah.
c. Mengawasi kinerja sektor kerja LDPS GAMAIS ITB yang sejenis.
d. Melakukan pembinaan dan pengembangan sektor kerja LDPS GAMAIS ITB yang sejenis.
Persen pengurus
2 SDM Pengurus aktif banding 0 - 40 40 – 70 > 70
pengurus
Peduli
8 Kali per semester 0 1 ≥1
kemanusian
Administrasi dan Kesekretariatan
Dengan pertimbangan bahwa LDPS telah dikenal (mengkultur) oleh masyarakat program
studi masing-masing, birokrasi ITB diurus di tingkat fakultas, LDF/S belum memiliki aturan
resmi tentang administrasi, maka pengaturan administrasi berlaku secara ketat hingga tingkat
fakultas/sekolah (LDF/S). LDPS diperkenankan untuk mempertahankan nama dan logo
dengan ketentuan yang tercantum dalam poin-poin berikut.
Cap LDF/S sesuai dengan logo, ditambahkan nama Gamais ITB. Bentuknya bebas
(kotak, elips, dll). Contoh :
LDSITH LDFMIPA
LDFTSL
GAMAIS GAMAIS
GAMAIS ITB
ITB ITB
Untuk kegiatan di lingkup program studi (internal) maupun untuk kegiatan eksternal
program studi (lingkup fakultas atau kampus), perizinan, proposal, dll , LDPS tetap
memakai cap yang melambangkan logo masing-masing LDPS.
SURAT - MENYURAT
Klasifikasi Surat
Surat yang akan dibahas di sini adalah surat dinas organisasi yang merupakan bagian dari
surat resmi. Oleh karena itu, bahasa yang dipergunakannya minimal memenuhi dua syarat,
yaitu bahasa baku dan bahasa efektif. Bahasa baku adalah bahasa yang diakui
kebenarannya menurut kaidah yang sudah dilazimkan. Sedangkan bahasa efektif adalah
bahasa yang secara tepat dapat mencapai sasarannya, ini dapat diketahui dari pemakaian
kalimat yang sederhana, ringkas, tegas, dan menarik.
Macam-macam surat dinas oganisasi antara lain :
Surat keputusan
Surat keterangan
Surat permohonan izin
Surat undangan
Surat tugas
Surat kuasa
Surat perjanjian
Surat pengantar
Surat pemberitahuan
2) Pencatatan/pendokumentasian Surat
Surat yang diterima dicatat dalam buku registrasi surat masuk, terkait dengan hal-hal :
a) nomor urut
b) tanggal masuk
c) tanggal dan nomor surat
d) nama dan alamat pengirim
e) tujuan/pihak yang dituju
f) perihal
g) lampiran
h) keterangan tambahan
Untuk pencatatan awal yang meliputi data a sampai e dilakukan sebelum proses
penyortiran surat. Sedangkan untuk data yang lainnya (f sampai h) dilakukan setelah
pihak yang bersangkutan mengembalikan berkas suratnya kepada pihak kesekretariatan
yang akan dijelaskan pada bagian Penyimpanan Surat berikut ini.
3) Penyimpanan Surat
Setelah pihak yang bersangkutan selesai membaca, berkas surat kemudian dikembalikan
kepada pihak kesekretariatan untuk selanjutnya disimpan oleh :
a. Kesekretariatan (surat asli, untuk keperluan pengarsipan)
b. Pihak yang bersangkutan, bila perlu (fotokopi)
Bagian-bagian Surat :
1. ﺑﺴﻢﷲﺍﻟﺮﺣﻤﻦﺍﻟﺮﺣﻴﻢ
6. Ditujukannya surat
Kepada [bisa juga diganti Yth., tetapi tidak keduanya (Kepada Yth.)]
...................
Di ................
7. Salam pembuka
ﺍﻟﺴﻼﻡﻋﻠﻴﻜﻢﻭ ﺭﺣﻤﺔ ﷲﻭ ﺑﺮﻛﺎﺗﻪ,
8. Pengantar
Puji syukur .....................
9. Isi surat
Dalam rangka .......................
10. Penutup
Demikianlah surat .................... . Jazakallahu khairan katsiran
12. TTD
Hormat kami,
Ketua LDF/S/PS ..............
Penomoran Surat
Setiap LDF/S dan LDPS memiliki nomor surat sendiri yang dibedakan berdasarkan
LDF/S dan LDPS. Contoh :
a. untuk LDF/S
01/LDFMIPA/Gamais ITB/e/I/07
Keterangan :
01 = nomor surat
LDFMIPA = nama LDF atau LDS
Gamais ITB = nama LDK ITB
e = cakupan surat (eksternal = e ; internal = i)
Penomoran untuk cakupan eksternal dan internal dipisah. Misalnya,
telah dibuat surat dengan nomor 01/..../e/I/07. Ketika surat
berikutnya adalah cakupan internal, maka nomornya adalah
01/..../i/I/07, bukan 02/..../i/I/07.
I = kode bulan (I .. XII)
07 = tahun
b. untuk LDPS
01/KM3/LDFMIPA/Gamais ITB/e/I/07
Keterangan:
01 = nomor surat
KM3 = nama LDPS
LDFMIPA = nama LDF atau LDS
Gamais ITB = nama LDK ITB
e = cakupan surat (eksternal / internal)
I = kode bulan (I .. XII)
07 = tahun
Daftar surat keluar dilaporkan kepada Sekretaris umum (Sekum) Gamais setiap 6 bulan.
Daftar tersebut memuat nomor surat, tanggal surat, tujuan, dan perihal. Adapun arsip
surat tetap disimpan oleh sekretaris tiap LDF/S dan LDPS.
Kop Surat
Setiap surat yang dikeluarkan oleh LDF/S dan LDPS harus menggunakan kop resmi
Gamais yang menyertakan nama LDF/S/PS yang bersangkutan. Contoh :
2) Pencatatan surat
Surat yang dibuat lalu dicatat dalam buku registrasi surat keluar, terkait dengan :
a) nomor urut
b) tanggal keluar
c) dari (pengirim)
d) nama dan alamat yang dituju
e) tanggal dan nomor surat
f) perihal/ditujukan untuk urusan
g) lampiran
h) keterangan tambahan
3) Penyimpanan surat
Surat yang telah dibuat kemudian digandakan untuk diarsipkan dan dicatat dalam buku
registrasi surat keluar.
DOKUMENTASI DATA
Sistem pengarsipan/penyimpanan data dan informasi harus dilakukan secara
berkesinambungan selama LDF/S/PS masih terus berjalan. Kemajuan dan hasil-hasil yang
telah dicapai oleh LDF/S/PS dapat dilihat dari dokumen-dokumen yang disimpan dengan rapi
dan baik. Sebaliknya, pengarsipan yang kacau dapat menghambat kemajuan LDF/S/PS yang
bersangkutan.
a. Dokumen yang diarsipkan
Dokumen yang diarsipkan antara lain :
1. Arsip pendirian LDF/S/PS (AD/ART, bentuk dan struktur LDF/S/PS, job desk, dll)
2. Sistem dan mekanisme standard LDF/S/PS
3. Program kerja dan Laporan Pertanggungjawaban per periode kepengurusan
4. Proposal dan Laporan Pertanggungjawaban per kegiatan/kepanitiaan
5. Database pengurus/SDM
6. Database pihak eksternal (lembaga, donatur, dll)
7. Administrasi sehari-hari (surat keluar/masuk, catatan harian, dll)
b. Bentuk pengarsipan
1. Dalam bentuk dokumen tertulis (hardcopy), minimal 2, satu buah untuk dipinjam atau
dipelajari, sedangkan satu lagi untuk arsip sejati
2. Dalam bentuk softcopy (flashdisk, disket, CD, dll), backup CD (lebih tahan lama) &
portable harddisk (harddisk yang dapat dibawa-bawa kecil)
c. Akses dan keamanan atas Arsip
Karena pengarsipan terkait erat dengan penyimpanan, maka :
a. Dokumen yang bersifat penting, rahasia, dan strategis disimpan pada fasilitas yang
tertutup/terkunci, yang hanya dapat diakses oleh bagian kesekretariatan dan pihak-
pihak yang bersangkutan lainnya. Bila ada komputer, files harus menggunakan
password atau sarana keamanan lainnya.
b. Dokumen yang bersifat umum dan dibutuhkan sehari-hari, misalnya database pihak
eksternal, dapat ditempatkan pada fasilitas terbuka/tak terkunci (accessable)
dengan tetap dikontrol oleh bagian kesekretariatan agar tidak hilang dan tidak
diubah, contoh : file-file yang dibuat dengan fasilitas Microsoft Excell sebaiknya
digunakan fasilitas protection.
c. Setiap dokumen (terutama dokumen penting), baik dalam bentuk hardcopy ataupun
softcopy, sebaiknya ada cadangannya/back up, sehingga bila hilang atau rusak,
ada penggantinya.
d. Kontrol terhadap pengarsipan
Setiap akses terhadap dokumen organisasi sebaiknya diketahui oleh bagian
kesekretariatan atau pengurus yang piket jaga setiap hari. Kelengkapan dokumen
sebaiknya dicek secara periodik oleh bagian kesekretariatan, misalnya sebulan sekali.
Termasuk di antaranya menindak pengurus yang menyalahi aturan kesekretariatan.
e. Standardisasi folder (penyimpanan arsip)
Agar mudah diakses, arsip harus dikategorikan menurut jenisnya (misalnya surat
keluar, surat masuk, dll). Kode-kode pengarsipan dapat disesuaikan menurut jenis
dokumen yang diarsipkan. Penempatan/penyimpanan arsip kemudian disusun sesuai
dengan urutan kode yang telah dibuat atau bisa juga dokumen disimpan sesuai dengan
klasifikasi divisi yang berkepentingan. Misalnya Database Program Adik Asuh disimpan
dalam Folder Departemen Peduli. Untuk itu, setiap divisi/departemen/biro harus
mempunyai folder/laci/tempat penyimpanan sendiri-sendiri.
PROPOSAL
Bagian yang sebaiknya ada dalam proposal adalah :
1. Pendahuluan / dasar pemikiran
2. Tujuan
3. Kegiatan / deskripsi acara
4. Susunan kepanitiaan
5. Anggaran
6. Penutup
7. Sponsorship
Isi proposal diserahkan kepada LDF/S/PS masing-masing. Khusus untuk susunan
kepanitiaan, ditetapkan aturan baku sebagai berikut :
a. untuk LDF/S
Pelindung : Allah Swt.
Penasehat : Pembina Gamais (Ir Hermawan Dipojono, M SEE Phd)
Penanggungjawab : Ketua LDF/S
b. untuk LDPS
Pelindung : Allah Swt.
Penasehat : Pembina LDPS masing-masing
Penanggungjawab : Ketua LDPS
LAPORAN
Peranan laporan antara lain untuk memberikan gambaran secara menyeluruh mengenai
perkembangan LDF/S/PS baik kelebihan maupun kekurangannya.
Laporan Kegiatan
Bagian yang harus ada dalam laporan kegiatan adalah :
a. Nama kegiatan
b. Hari, tanggal, tempat, waktu
c. Tujuan kegiatan
d. Peserta kegiatan (hadir, berhalangan, ketua pelaksana)
e. Ringkasan kegiatan (dalam bentuk narasi)
f. Evaluasi
g. Solusi
LDF/S/PS harus memberikan 1 buah salinan laporan kegiatan kepada Sekum
Gamais setiap 6 bulan.
Laporan Pertanggungjawaban (LPJ)
-Lihat pada bagian Template dan Contoh-
Softcopy LPJ disimpan di Sekum Gamais sebagai arsip.
PROGRAM KERJA
Sekretaris tidak perlu membuat program kerja. Tugasnya adalah mengumpulkan dan
merapikan program kerja dari semua departemen yang ada di LDF/S/PS.
-Lihat pada bagian Template dan Contoh-
Softcopy proker selama 1 tahun dikumpulkan ke Sekum Gamais maksimal 1 bulan setelah
pergantian kepengurusan untuk keperluan sinkronisasi kegiatan.
TIMELINE
Timeline disusun berdasarkan program kerja. Oleh karena itu, ketepatan waktu dalam
pengumpulan program kerja sangat dibutuhkan agar timeline bisa dibentuk dan tidak ada
kegiatan yang bentrok.
-Lihat pada bagian Template dan Contoh-
NOTULENSI RAPAT
Salah satu tugas sekretaris adalah mencatat atau mendokumentasikan segala sesuatu yang
terjadi dalam LDF/S/PS. Oleh karena itu, diperlukan notulensi rapat yang berfungsi sebagai
sumber informasi bagi yang tidak menghadiri rapat, sebagai alat pengingat dan landasan
pertemuan berikutnya, juga sebagai bukti sejarah.
-Lihat pada bagian Template dan Contoh-
Arsip notulensi rapat tetap disimpan oleh sekretaris tiap LDF/S/PS.
SOP RUJUKAN
SOP Surat Masuk
Pembawa surat menulis pencatatan awal (a - e) di buku registrasi surat masuk lalu
menyimpan surat di kotak surat yg tersedia.
Yang berhak menerima/membaca surat, menulis data lainnya (f - h) di buku registrasi
surat masuk.
Setelah dibaca, segera simpan surat di kotak surat (yg nantinya surat-surat tersebut
akan dibawa oleh sekretaris).
Jika ingin mempelajari lebih lama, difotokopi saja, yang asli harus segera dibawa oleh
sekretaris.
Setiap pekan, sekretaris sebaiknya memeriksa surat-surat yang ada di kotak surat.
(jika ada surat yang sudah seminggu ada di sekre tetapi belum dibuka, sekretaris
harus membuka, membaca, memberitahu pihak yg berkepentingan, dan langsung
membawa surat itu).
N LDS/LDP
Nama HP NIM Jabatan
o LDF/LDPS
1 Ratna Maharani 081320261681 17205009 LDF KISR Sekertaris
2 Syifaa T 081322474128 15405068 LDPS/KMMP Sekertaris
3 Ellsie VP 08562248233 10506076 LDF MIPA Sekertaris
4 Iqbal MM 081320505436 15505050 LDF IMMUT Sekertaris
5 Norma 085220084488 10105071 LDP Sekum
Blue print GAMAIS 2007-2013
Bab VII : Keuangan
2 Pengadaan Training-training Sadar zakat-infaq dan shadaqah Sadar zakat-infaq dan shadaqah
Entreupreunership dan
Edukasi
Kajian Ekonomi Syariah
Penerapan ekonomi syariah Melahirkan kader yang mandiri GAMAIS yang menjadi rujukan
kepada kader secara secara finansial secara kontinu LDK sebagai LDK yang mandiri
menyeluruh secara ilmu dan penerapan dalam
bidang ekonomi syariah
3 Memiliki database tokoh Memiliki database tokoh nasional Memiliki database tokoh nasional
lokal dan Inisiasi Hubungan dan Menginisiasi Hubungan dan Menginisiasi Hubungan
Jaringan
Kerjasama dengan Institusi Kerjasama dengan Institusi Ekonomi Kerjasama dengan Institusi
ekonomi Lokal Nasional Ekonomi Nasional
Memiliki hubungan yang Memiliki hubungan yang erat secara Pengokohan hubungan yang erat
erat secara progressif progressif terhadap elemen-elemen secara progressif terhadap
terhadap elemen-elemen Ekonomi lokal dan Nasional elemen-elemen Ekonomi lokal
Ekonomi lokal dan Nasional dan Nasional
Ketiga parameter diatas dalam tiap tahunnya bersifat continu, bertambah tiap tahun, bukan saling menggantikan.
4 Suplai Dana Ke Dalam bentuk 100rb/bulan per 100rb/bulan 250rb/bulan 0 (mandiri) 0 (mandiri)
Wilayah/PS Reward (6 bulan wilayah per PS per PS
pertama 300rb
untuk 3 LDF, dan
6 bulan
berikutnya 500
rb/bulan untuk 5
LDW)
5 Jumlah Dana Abadi Rp. 2.500.000 Rp. 5.000.000 Rp. 10.000.000 Rp. 25.000.000 Rp. 25.000.000 Rp. 25.000.000
7 Karyawan 2 3 5 7 10 10
9 Relasi Instansi 3 7 12 20 30 50
11 Edukasi Ekonomi 10% kader 30% kader 50% kader 100% kader 100% kader 100% kader
Syariah + Pelatihan
Entreupreunership
Reward ini diadakan oleh GAMAIS pusat untuk LDF yang mendapat prestasi “LDF of the Month”
Bulan yang dimaksud adalah bulan efektif kuliah. ( Semester Ganjil : Agustus-Desember; Semester Genap: Februari-Juni )
Dana Abadi hanya dikeluarkan jika kondisi “Force Majeur”, yakni pada kondisi ketika memang sangat dibutuhkan(kondisional)
“Lelaki perlu jihad, dan jihad perlu dana”, demikian kata ‘ulama mujahid Syaikh Abdullah Azzam. Beliau mengungkapkan pernyataan
tersebut, tentunya bukan tanpa alasan. Bagi lelaki, jelas jihad adalah bagian dari kehidupan yang nyaris tidak bisa terpisah dari jasad
dan jiwanya. Sementara bagi jihad, bagi da’wah dan bagi perjuangan , seandainya tanpa dana, maka ibarat mobil yang tak ada bahan
bakarnya. Mungkin mobilnya sangat mewah, tapi tanpa bahan bakar ia tidak akan pernah bisa berjalan semeter pun.
Idealnya LDK memiliki financial securities (kenyamanan secara keuangan), sebab sangat menyedihkan jika roda da’wah tidak bisa
berputar sebagaimana mestinya hanya karena permasalahan dana. Bukankah Allah sudah berjanji akan menolong setiap hamba yang
menolong agama-Nya. Dan keimanan kita tidak pernah menyangsikan kebenaran firman-Nya. Mungkin ikhtiar kitalah yang bermasalah.
Pengalaman menunjukkan, bahwa kebanyakan mereka yang sudah maju secara dana, adalah berisi orang-orang yang memiliki tingkat
percaya diri yang lebih baik, dan ditopang oleh profesionalisme (menunjukkan optimalisasi ikhtiar). Sesungguhnya, secara sistem, pola,
proposal dan teori fund raising dimanapun tidak ada yang terlalu jauh bebeda. Yang berbeda adalah yang satu sudah bergerak
sedangkan yang lainnya belum (atau jalan di tempat). Hal penting selanjutnya adalah action plan yang diikuti langkah konkrit. Tanpa
semua itu , kita tidak akan pernah bisa menuntaskan perubahan yang kita inginkan. ( Dari Buku Risalah Manajemen Dakwah Kampus-
Pustaka Nauka)
“Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk
berperang (yang dengan persiapan itu) kamu menggentarkan musuh Allah dan musuhmu dan orang orang selain mereka yang kamu
tidak mengetahuinya; sedang Allah mengetahuinya. Apa saja yang kamu nafkahkan pada jalan Allah niscaya akan dibalasi dengan
cukup kepadamu dan kamu tidak akan dianiaya (dirugikan)”. (QS. Al-Anfaal 60)
Keterbatasan dana adalah ironi besar yang membatasi ruang gerak dakwah kita. Uang adalah sarana pendukung yang tidak pernah
mengisi atau bahkan tak punya tempat dalam ruang pikiran kita selama ini, kalo toh kita memikirkannya itu hanya sambil lalu. Pikiran
kita selalu terfokus pada bagaimana mensiasati keterbatasan, bukan pada bagaimana menciptakan keberlimpahan. Karena yang kita
pikirkan adalah bagaimana mensiasati keterbatasan, maka selamanya keterbatasan itu adalah menjadi realitas kita. Kemelimpahan
tidak pernah menjadi nyata karena kita memang tidak memikirkannya.( Anis Matta-Gerakan Ke Negara*)
Dari dua pandangan dan posisi keuangan dalam dakwah maka Dana Dakwah harus dimiliki dengan tidak lagi berkutat pada
keterbatasan tapi mencapai kemandirian dengan menyiapkan keberlimpahan dana sebagai salah satu pendukung kekuatan gerak
roda dakwah dan izzah sebuah LDK.
1 Perangkat sektor Keuangan Bendahara Umum Bendum dan Depkon Bendum dan Depkon
Rp.20.000,-
l. Peminjaman dana
Target Kualitatif
2 Pengadaan Training-training Sadar zakat-infaq dan shadaqah Sadar zakat-infaq dan shadaqah
Entreupreunership dan
Edukasi
Kajian Ekonomi Syariah
Penerapan ekonomi syariah Melahirkan kader yang mandiri GAMAIS yang menjadi rujukan
kepada kader secara secara finansial secara kontinu LDK sebagai LDK yang mandiri
menyeluruh secara ilmu dan penerapan dalam
bidang ekonomi syariah
3 Memiliki database tokoh Memiliki database tokoh nasional Memiliki database tokoh nasional
lokal dan Inisiasi Hubungan dan Menginisiasi Hubungan dan Menginisiasi Hubungan
Jaringan
Kerjasama dengan Institusi Kerjasama dengan Institusi Ekonomi Kerjasama dengan Institusi
ekonomi Lokal Nasional Ekonomi Nasional
Memiliki hubungan yang Memiliki hubungan yang erat secara Pengokohan hubungan yang erat
erat secara progressif progressif terhadap elemen-elemen secara progressif terhadap
terhadap elemen-elemen Ekonomi lokal dan Nasional elemen-elemen Ekonomi lokal
Ekonomi lokal dan Nasional dan Nasional
Ketiga parameter diatas dalam tiap tahunnya bersifat continu, bertambah tiap tahun, bukan saling menggantikan.
Target Kuantitatif
4 Suplai Dana Ke Dalam bentuk 100rb/bulan per 100rb/bulan 250rb/bulan 0 (mandiri) 0 (mandiri)
Wilayah/PS Reward (6 bulan wilayah per PS per PS
pertama 300rb
untuk 3 LDF, dan
6 bulan
berikutnya 500
rb/bulan untuk 5
LDW)
5 Jumlah Dana Abadi Rp. 2.500.000 Rp. 5.000.000 Rp. 10.000.000 Rp. 25.000.000 Rp. 25.000.000 Rp. 25.000.000
7 Karyawan 2 3 5 7 10 10
9 Relasi Instansi 3 7 12 20 30 50
Reward ini diadakan oleh GAMAIS pusat untuk LDF yang mendapat prestasi “LDF of the Month”
Bulan yang dimaksud adalah bulan efektif kuliah. ( Semester Ganjil : Agustus-Desember; Semester Genap: Februari-Juni )
Dana Abadi hanya dikeluarkan jika kondisi “Force Majeur”, yakni pada kondisi ketika memang sangat dibutuhkan(kondisional)
PROGRAM KERJA BENDAHARA UMUM
KELUARGA MAHASISWA ISLAM
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
PERIODE 2008/2009
Visi Gamais
-akh gamma-
Misi Gamais
-akh gamma-
Program Kerja Bendahara Umum
LDP GAMAIS ITB
Visi Departemen
Misi Departemen
Motto Departemen
Deskripsi kegiatan PADA AKHIR BULAN/AKHIR KEPANITIAAN SETIAP DEPARTEMEN/KEPANITIAAN MEMBUAT LAPORAN KEGIATAN
Objek + segmentasi SEMUA KEGIATAN YANG TERCANTUM DALAM ANGGARAN BELANJA GAMAIS
Parameter Adanya laporan dari semua kegiatan yang ada dalam anggaran Belanja
keberhasilan
Waktu pelaksanaan Untuk kegiatan, dilaporkan pada awal bulan selanjutnya setelah kegiatan. Untuk panitia, 2
minggu setelah acara terakhir kepanitiaan
Dana -
Deskripsi kegiatan Audit Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja GAMAIS bersama bendahara
departemen dan bendum. Saat RAPBG telah matang 90%, dilanjutkan dengan bendum dan
seluruh BPH
Dana -
Deskripsi kegiatan PENCATATAN TRANSAKSI YANG TERDAPAT DALAM ANGGARAN BELANJA GAMAIS DARI BENDAHARA
DEPARTEMEN KE BENDUM KE DALAM BUKU BESAR
Dana -
Deskripsi kegiatan PEMBUATAN LAPORAN KEUANGAN DAN MELAPORKANNYA DI MILIS ATAUPUN PADA MEDIA YANG
DISEBARKAN KE KAMPUS
Dana -
Dana -
SDM
Akhawat
1 VIDYA IKAWATI FI/05 Jl. Melati II no. 22 blok 7 Sadang Serang 085222300783
Anggaran Dana
Rincian Dana
No. Nama Program
Anggaran Jumlah
1 - - -
2. - - -
TOTAL - Rp. -
Visi Departemen
Misi Departemen
Deskripsi kegiatan Menjual kumpulan soal UTS dan UAS + kunci jawabannya. Bundel soal ini telah direvisi untuk
kunci jawabannya.
Deskripsi kegiatan Menjual kebutuhan yang paling banyak digunakan oleh Mahasiswa Baru
Parameter
keberhasilan
Konsignasi yang dilakukan dapat menjalin sebuah jaringan baru untuk Depkon khususnya dan
Gamais pada umumnya
Deskripsi kegiatan Menyediakan kebutuhan mahasiswa baru akan buku-buku pegangan untuk masa TPB
Parameter - Konsignasi yang dilakukan dapat memelihara jaringan untuk Depkon khususnya dan
keberhasilan Gamais pada umumnya
Dana Rp 0,-
Deskripsi kegiatan Pembuatan dan penjualan jaket angkatan 2008 untuk mahasiswa TPB ITB. Distribusi jaket
melalui koordinator kelas dengan ketentuan mendapatkan imbalan. Jumlah jaket disesuaikan
dengan jumlah pemesanan.
Tujuan Mendapatkan dana untuk Gamais
Program Isidental
Deskripsi kegiatan Pembuatan dan penjualan jaket Gamais untuk anggota Gamais pusat, wilayah dan program
studi
Parameter - 50 % pengurus Gamais (pusat, wilayah & program studi) memiliki jaket
keberhasilan
Deskripsi kegiatan Membuat souvenir Islami bekerjasama dengan humas eksternal dan DSM untuk membuat
cinderamata bagi jaringan Gamais misal kartu ucapan Idul Fitri, sticker, pin, gantingan kunci,
jaket, kaus, topi, dan lainnya
Tujuan - Memelihara jaringan yang telah terbentuk antar Gamais dengan pihak luar kampus
- Mendapatkan dana untuk Gamais
Objek + segmentasi Jaringan yang dimiliki Gamais di luar kampus
Parameter - Program terlaksana dengan baik dan pemeliharaan serta pendataan jaringan yang rapi
keberhasilan
Dana -
Deskripsi kegiatan Jalan-jalan ke kawasan tertentu dengan acara-acara tertentu yang membuat kepenatan
bergelut dengan uang dan proyek menjadi hilang
Tujuan Refreshing
Dana Rp 100.000,00
Estimasi -
pemasukan
Tujuan a. memberikan pewacanaan yang positif kepada anggota Gamais tentang aplikasi konkret
ekonomi syariah
b. Mensyiarkan sistem ekonomi syariah sebagai jawaban atas setiap permasalahan ekonomi
dan moneter
c. Seminar ini dapat menghasilkan suatu rekomendasi nyata bagi kepentingan umat
d. Memberikan pemahaman menyeluruh kepada kalangan umum tentang ekonomi syari’ah
secara teoritis, aplikatif, maupun sistem
Objek + segmentasi Kader Sektor Keuangan Gamais Pusat
Dana Rp 500.000,-
Dana Rp 0,00
Dana Rp 0,00
Program Kelanjutan
SQUAD Ikhwan
10506045 Jl. Cisitu Lama VIII no. 12 (Asrama Kidang Pananjung) 2 Juli 1988
13306080
SQUAD Akhawat
TOTAL Rp 89.600.000,00
2 Jas Laboratorium
7 Souvenir Islami
8 Rihlah Depkon
11 Aksesoris Akhawat
12 Infokus
14 Foto Copy
2 Jas Laboratorium
7 Souvenir Islami
8 Rihlah Depkon
11 Aksesoris Akhawat
12 Infokus
14 Foto Copy
November Desember
2 Jas Laboratorium
7 Souvenir Islami
8 Rihlah Depkon
11 Aksesoris Akhawat
12 Infokus
14 Foto Copy
Keterangan :
: Program Kerja Rutin : Program Kerja Insidental : Tidak Ada Program Kerja
Program Kerja Sektor Keuangan Pusat dan Wilayah
Dana Rp.3000000,-
Deskripsi kegiatan Pelaksanaan edukasi ekonomi syariah oleh tokoh yang berkompeten bagi semua anggota
yang bersifat continue dan berkesinambungan
Tujuan Memberikan pelayanan dan edukasi bagi massa kampus tentang Ekonomi Syariah
Deskripsi kegiatan PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN SECARA KONTINUYANG DIKHUSUSKAN BAGI ANGGOTA SEKTOR KEUANGAN DI
PUSAT DAN WILAYAH, DAN UMUMNYA BAGI ANGGOTA GAMAIS YANG DISAMPAIKAN OLEH TOKOH YANG
BERKOMPETEN
Tujuan MEMBERIKAN PELAYANAN DAN EDUKASI BAGI MASSA KAMPUS DARI SEGI KEWIRAUSAHAAN
Deskripsi kegiatan PEMBUATAN LAPORAN KEUANGAN DAN MELAPORKANNYA DI MILIS ATAUPUN PADA MEDIA YANG
DISEBARKAN KE KAMPUS DARI BENDAHARA LDPS/LDF/LDS KEPADA BENDUM LDP GAMAIS
Dana -
Menyediakan akses yang mudah terhadap informasi, sarana, dan prasarana kepada
mahasiswaITB dalam mencapai prestasi akademik
Memasyarakatkan Al-qur’an sebagai sumber ilmu pengetahuan
Menyburkan gairah yang tinggi di kalangan mahasiswa ITB utnuk terus menggali dan
memanfaatkan ilmu pengetahuan
Menyediakan wadah yang mendukung mahasiswa ITB untuk menghasilkan karya nyata yang
bermanfaat
Posisi Sektor Akpro dalam dakwah kampus : penyeimbang antara aktivitas dakwah yang dilakukan
dengan prestasi akademik kader yang terus meningkat.
Peran sektor Akpro untuk kader : menjadi fasilitator dalam bidang akademik dan keprofesian.
Peran Akpro untuk syiar : saling mendukung antara sektor syiar dengan akpro
Presensi Akpro
Unlimited network
Visi
berbasiskan jaringan yang luas dan kuat, menjadikan GAMAIS ITB sebagai akselerator dakwah
kampus Nasional serta inisiator dakwah kampus Internasional
Misi
membangun, memperluas dan menguatkan jaringan media, alumni, ormas, tokoh publik,
pemerintahan dan perusahaan
optimalisasi pelayanan dan pendampingan LDK se-Indonesia
membangun komunikasi dengan mahasiswa muslim Internasional
meningkatkan rasa kekeluargaan dan kompetensi internal GAMAIS ITB
mempercepat pertumbuhan kader GAMAIS ITB sebagai tokoh publik dan pemimpin bangsa
mempercepat pertumbuhan LDFS/LDPS GAMAIS ITB dengan kekuatan jaringan eksternal
GAMAIS ITB berperan aktif dalam penyikapan isu guna membentuk paradigma bermuatan
nilai Islami dan Ilmiah
Mengamati, mengoleksi,
Mengenal sekitar
menganalisis, dan Memiliki data jaringan
lingkungan lembaga
mengadaptasi eksistensi potensial untuk dibangun
dakwah
elemen luar LD-ITB
Eksklusif
Memiliki departemen
Mengikuti Sekolah
Mengenalkan eksistensi khusus jaringan yang
Jaringan Terpusat Lembaga
lembaga dakwah mengelola fungsi dan peran
Dakwah ITB.
jaringan
Dept. Jaringan memiliki
Memiliki data jaringan yang
Membangun jaringan sekretaris departemen,
telah terbangun secara
lembaga dakwah memanfaatkan event
integratif
tertentu.
Utama
Terdapat program kerja
Memelihara jaringan Stakeholder satisfaction rutin yang menyentuh
lembaga dakwah measurement elemen jaringan lembaga
dakwah
LDK adalah Lembaga Dakwah Kampus, sebuah organisasi mahasiswa yang berdiri secara legal
formal di dalam kampus, baik dalam bentuk UKM/DKM/kerohanian, yang melakukan fungsinya
sebagai organisasi dakwah
FSLDK adalah Forum Silaturrahim Lembaga Dakwah Kampus, sebuah forum/lembaga/badan
yang menaungi LDK-LDK se-Indonesia dalam fungsi-fungsinya seperti akselerasi, ekspansi, dan
sinergisasi dakwah kampus.
GAMAIS ITB adalah Lembaga Dakwah Kampus yang berada di Institut Teknologi Bandung,
Perguruan Tinggi yang terletak di wilayah Jawa Barat, daerah Bandung Raya, sektor Bandung
Tengah.
Tentang FSLDK
SEKILAS FSLDK
FSLDK kependekan dari Forum Silaturahim Lembaga Dakwah Kampus. Berbicara mengenai definisi
FSLDK, kita akan mendapati dua persepsi berbeda. Persepsi pertama, kita memahami FSLDK sebagai
jaringan. Sedangkan persepsi kedua, FSLDK adalah musyawarah nasional/daerah yang diadakan
secara rutin. Sebenarnya, subjek dan objek kedua pengertian tadi sama, yaitu LDK. Akan tetapi perlu
dipertegas lagi perbedaannya untuk mencegah ambiguitas.
Persepsi pertama, FSLDK adalah jaringan yang beranggotakan LDK-LDK (bukan orang per orang) se-
Indonesia. Sifat keanggotaan FSLDK cukup terbuka, artinya
setiap LDK berhak bergabung dengan FSLDK. Hal ini dikarenakan
salah satu visi FSLDK adalah mengoptimalkan akselerasi da’wah
kampus nasional. Jaringan FSLDK sudah tersebar luas di seluruh
nusantara. Mulai dari ujung Sumatra hingga Papua.
Awal Berdiri
Cikal bakal lahirnya FS adalah acara yang bernama Saresehan LDK yang diadakan pada tangga 14-15
Ramadhan 1406 atau 24 – 25 Mei 1986 bertempat di UGM, Yogyakarta. Pertemuan itu diikuti oleh
26 peserta utusan 13 kampus se-Jawa, yakni UGM Yogyakarta, IKIP Yogyakarta, Universitas
Diponegoro Semarang, Unsoed Purwokerto, UNS Solo, Universitas Trisakti Jakarta, Universitas
Indoneisa, IPB Bogor, UIKA Bogor, ITB Bandung, dan beberapa kampus lain.
Peserta pertemuan ini menetapkan adanya pembagian wilayah menjadi tiga, yaitu Jawa Barat, Jawa
Tengah, dan Jawa Timur. Masing-masing wilayah dikoordinatori oleh Salman ITB, Jama’ah
Shalahuddin UGM, dan UKKI Unair.
Perkembangan FSLDK
Pasca diadakannya pertemuan itu, segenap peserta menyepakati tentang perlunya membina
jaringan dan ukhuwah antar-LDK. Sehingga muncullah agenda-agenda susulan sebagai follow up-nya.
Agenda-agenda tersebut adalah:
1. Saresehan LDK kedua
Tanggal : 2-4 Januari 1987
Tuan rumah : Salman ITB
Hasil :
- Salman ITB sebagai koordinator pusat LDK se-Jawa
- Diadakan Daurah Dirasah Islamiyah di IPB, Latihan Mujahid Da’wah di Salman ITB
- Diterbitkannya lembar komunikasi antar-LDK
2. FSLDK III
Tanggal : 13-16 September 1987
Tuan rumah : UKKI Unair Surabaya
Peserta : 30 LDK
Hasil
- Istilah Forum Silaturahim Lembaga Dakwah Kampus (FSLDK) pertema kali digunakan
- Penetapan logo FSLDK
- Penetapan standar internal LDK dan persamaan langkah LDK
3. FSLDK IV
Tanggal : 3-6 September 1988
Tuan rumah : UNS Surakarta
Peserta : hadir peninjau dari Unud Denpasar dan Unhas Ujungpandang
Hasil
- Ide khittah LDK
- Penetapan pola komunikasi (Puskompus, Puskomwil, tuan rumah, dan koordinator
mantan pusat)
- Perumusan rancangan oleh tim khusus (selesai Desember 1988)
4. FSLDKN V
Tanggal : 15-19 September 1989
Tuan rumah : IKIP Malang
Peserta : hadir utusan dari Sumatra, Sulawesi, Nusa Tenggara, dan Bali
Hasil dari forum ini adalah kesepakatan terhadap rumusan khittah LDK yang disusun oleh tim
khusus
5. FSLDKN VI
diselenggarakan pada bulan Oktober 1990 di IKOPIN Jatinangor. Hasil yang diperoleh dari
pertemuan ini adalah mengalihkan Puskompus dari ITB ke IKIP Malang dan penetapan dan
UNHAS sebagai tuan rumah FS selanjutnya.
6. FSLDKN VII
Pertemuan FSLDKN VII diselenggarakan pada bulan Desember 1991 di Universitas Hasanudin
Makassar.
Selain itu, dihasilkan pembagian wilayah komunikasi FSLDK :
- Wilayah I mencakup Sumatera, DKI Jakarta dan Jawa Barat.
- Wilayah II mencakup Jawa Tengah, DIY dan Kalimantan.
- Wilayah III mencakup Jawa Timur, Bali, NTB dan NTT
- Wilayah IV mencakup Sulawesi, Irian, Maluku dan Timor Timur.
7. FSLDKN VIII
Pertemuan FSLDKN VIII berlangsung pada tanggal 6-11 September 1993. Pertemuan ini
diadakan di kota Semarang. Sebagai tuan rumah adalah BAI Universitas Diponegoro.
8. FSLDKN IX
Waktu : tahun 1995
Tuan rumah : Unisba Bandung
Penyeragaman khittah yang telah ditetapkan ternyata memunculkan perbedaan pendapat.
Adanya khittah tersebut dinilai tidak sesuai dengan kenyataan bahwa kondisi tiap LDK
berbeda. Bahkan terkadang perbedaannya cukup jauh. Perbedaan pendapat ini pun
mencapai klimaksnya tepat pada FSLDKN IX ini, sehingga peserta forum menyepakati
penghapusan khittah LDK. Penghapusan khittah ini dikenal dengan nama Piagam Unisba.
Sehingga dengan adanya piagam tersebut, praktis FSLDK hanya bersifat koordinasi. Dan
telah disadari, kondisi dan karakteristik LDK yang beragam ini tidak mungkin diseragamkan.
Maka jadilah agenda-agenda FSLDK sekarang hanya berupa rekomendasi tanpa paksaan
dengan berlandaskan semangat beramal secara berjama’ah (amal jama’i).
9. FSLDKN X
Tanggal : 25-29 Maret 1998
Tuan rumah :Universitas Muhammadiyah Malang
Hasil
- Menetapkan Gamais ITB sebagai Puskomnas
- Menetapkan UI Jakarta sebagai tuan rumah FS-Nas XI
- Mendeklarasikan berdirinya KAMMI sebagai sayap siyasi da’wah kampus
10. FSLDKN XI
Tanggal : 20-24 Juli 2000
Tuan rumah : Universitas Indonesia Depok
Poin penting
- Terjadi lonjakan peserta dibanding FS-Nas sebelumnya, yaitu sekitar 600 LDK
- Bahasan tentang jaringan muslimah (jarmus) mulai digulirkan
- Menetapkan JMMI ITS sebagai Puskomnas dan FKI Rabbani Unand sebagai OC FS-Nas XII
11. FSLDKN XII
Tanggal : 25-29 Juli 2002
Tuan rumah : Universitas Andalas Padang
Hasil
- Pembentukan Pusat Kajian Syariat Islam Mahasiswa (PKSIM) sebagai wadah untuk
mempersiapkan keberterimaan masyarakat terhadap penerapan syariat Islam
- Pembentukan Jaringan Mahasiswa Anti Pemurtadan (Jamaat) untuk meng-counter aksi
pemurtadan di kampus
12. FSLDKN XIII
Tanggal : 19-25 Juli 2005
Tuan rumah : Universitas Mulawarman Samarinda
Hasil
- Merekomendasikan pembentukan Jamaad dan PKSIM di daerah
- Wacana tentang Dakwah Kampus Berbasis Kompetensi (DKBK)
- Penggunaan buku SPMN (Standardisasi Pelatihan Manajerial Nasional) sebagai salah
satu acuan dalam pendampingan LDK
13. FSLDKN XIV
Tanggal : Juli-Agustus 2007
Tuan rumah : Universitas Lampung, Bandar Lampung
Hasil
- Draft 3 komisi : Komisi A Isu Keumatan, Komisi B ke-LDK-an, komisi C Jaringan Muslimah
- Perluasan gerak dakwah LDK Indonesia Timur
- Revitalisasi permentoringan nasional
o Puskomnas
Puskomnas (Pusat Komunikasi Nasional) adalah LDK yang berfungsi sebagai koordinator
FSLDK skala nasional. Puskomnas dipilih melalui mekanisme sidang pada waktu FS-Nas.
Tugasnya adalah menjabarkan rekomendasi-rekomendasi FS-Nas menjadi program kerja
sekaligus mengkoordinir keberjalanan program tersebut. Periode amal Puskomnas
adalah dua tahun, sesuai periode FS-Nas yang juga diadakan dua tahun sekali. Dalam
menjalankan amanahnya, Puskomnas memiliki wewenang untuk membentuk badan
dengan fungsi tertentu, seperti Badan Pekerja Puskomnas, Pusat Kajian Syariat Islam
Mahasiswa (PKSIM), Jaringan Mahasiswa Anti-Pemurtadan (Jamaad), dan Media Center
Puskomnas (MCP).
Saat ini, Puskomnas diamanahi kepada LDK UKMKI Jamaah Nuruzzaman UNAIR
Surabaya. Seluruh koordinasi gerak LDK seIndonesia berada di Puskomnas UNAIR selama
periode 2007-2010.
o Puskomda
Puskomda (Pusat Komunikasi Daerah), merupakan pusat komunikasi sekaligus
koordinator FSLDK di daerahnya. Puskomda dipilih pada saat FS-Da. Mirip dengan
Puskomnas, Puskomda bertugas menjabarkan hasil-hasil FS-Da menjadi sebuah program
kerja. Periode amalnya berbeda-beda. Ada Puskomda yang dipilih setahun sekali; ada
pula yang dua tahun sekali. Dalam konteks jaringan FSLDK nasional, Puskomda
mempunyai peran vital, yaitu sebagai eksekutor program-program nasional di daerah.
o Steering Commitee
Steering Committee (SC) dibentuk untuk membantu keberjalanan program besar FSLDK
yaitu FSLDKN atau FSLDKD. SC dipilih berdasarkan kebijakan dari Puskomnas (untuk SC
FSLDKN) atau Puskomda (untuk SC FSLDKD).
KOMISI FSLDK
Dalam memudahkan pemetaan ranah kerja FSLDK, dibentuklah 3 komisi di FSLDK :
A. Komisi A : Isu Keumatan
Komisi keumatan atau saat ini disebut komisi isu nasional merupakan bagian dari FSLDK
dalam menjalani perannya sebagai khidamul ummah.
Komisi isu nasional merupakan bagian terpenting dari kerja nasional lembaga dakwah
kampus. Wilayah gerak komisi ini meliputi isu lokal isu nasional dan internasional. Isu-isu
tersebut di tingkat nasional diolah sebuah lembaga dalam FSLDKN, yakni Media Center
Puskomnas (MCP) kemudian diteruskan oleh MCD dan atau LDK-LDK di masing-masing
daerah. Sejak FSLDKN XII di Universitas Andalas Padang, komisi isu nasional selama rentang
waktu 2002-2005 telah melakukan penyikapan terhadap beberapa isu sentral, seperti
disintegrasi bangsa, kristenisasi, musuh global umat islam, amoralitas dan lain-lain. Namun
dalam kurun waktu tersebut, tidak semua isu dapat diblow up dengan baik. Oleh karena itu
perlu adanya rekontruksi dari manajemen isu nasional tersebut. Hal ini bisa disikapi dengan
pengelolaan isu yang lebih baik dan massif baik di internal maupun eksternal LDK. Juga perlu
adanya alur komunikasi yang jelas agar isu-isu tersebut bisa massif.
Ranah kerja komisi A meliputi penyikapan media, solidaritas umat, isu Palestina,
pemurtadan, syariat Islam, juga anti pornografi-pornoaksi.
B. Komisi B : ke-LDK-an
Komisi ini merupakan komisi yang sangat strategis, karena disinilah dapur LDK diolah dan
diserap. Permasalan-permasalan LDK dan jaringannya, FSLDKN akan banyak dibicarakan di
komisi ini. Dalam menghadapi tantangan ke depan, LDK diharapkan mampu menjawab
tuntutan masyarakat yang membuat LDK harus menglami akselerasi. LDK harus mampu
menjadi lembaga yang memproduksi kader-kader unggulan yang memiliki basis kompetensi
keilmuan yang memadai dan dibutuhkan masyarakat.
Komisi B membahas tentang percepatan dan pendampingan LDK, ekspansi dakwah LDK,
jaringan komunikasi LDK, permentoringan kampus, juga revolusi akademik (Dakwah Kampus
Berbasis Kompetensi)
Selain itu GAMAIS ITB diharapkan bisa menjadi pemegang kebijakan strategis bagi kemajuan dan
pertumbuhan LDK se-Indonesia. Kontribusi nyata GAMAIS ITB di dalam kancah FSLDK ini harus terus
teruji dan meningkat. GAMAIS ITB harus bisa menjadi inisiator ulung dalam isu-isu atau agenda
dakwah yang bisa diterapkan. GAMAIS ITB juga akan selalu memberikan masukan yang berarti untuk
FSLDK. Sebagai sebuah LDK mandiri, GAMAIS ITB siap menjadi akselarator dakwah dalam hal
pengelolaan LDK yang cerdas, sistematis, sinergis serta terarah.
Gamais go Internasional
Kebutuhan akan adanya ekspansi dakwah semakin tinggi. Islam, yang merupakan agama rahmatan lil
alamin, haruslah menjadi agama yang mengglobal. Tugas manusia untuk mewujudkan kekhalifahan
di muka bumi agar membuat dakwah ini tidak “dinikmati” sendirian.
Potensi GAMAIS sebagai LDK mapan, membuat GAMAIS sebagai rujukan bagi LDK-LDK nasional,
mempunyai berbagai peluang untuk memulai visi dakwah kampus internasional. Institut Teknologi
Bandung, yang merupakan “world class university” juga merupakan tantangan sekaligus kesempatan
bagi GAMAIS untuk merealisasikan gagasan besar ini.
Mewujudkan Dakwah Kampus go internasinal dimulai dari membangun jaringan LDK dengan kampus
di berbagai belahan dunia. GAMAIS ITB berada di Indonesia, yang merupakan negara yang terletak di
wilayah ASEAN, sudah sewajarnya mulai melebarkan dakwahnya dengan LDK yang ada di wilayah ini.
Begitu juga dengan LDK yang berada di belahan bumi lain, dengan bantuan teknologi yang ada
sekarang, GAMAIS ITB dapat menginisiasi adanya jaringan dakwah kampus internasional.
“FSLDK go internasional 2014”, merupakan sebuah visi jangka panjang FSLDK untuk dapat
memperluas jaringan dakwah kampus hingga melebihi lingkup nasional. Visi besar ini dilahirkan
untuk memenuhi tututan kebutuhan yang sudah disebutkan di awal tadi, melalui dakwah yang
berbasis di kampus-kampus di luar Indonesia. FSLDK, yang notabenenya merupakan organisasi
pemuda terbesar kedua se-Asia, sudah sewajarnya pula dapat melebarkan sayap dakwahnya.
GAMAIS ITB, yang berada dalam naungan FSLDK, dapat memanfaatkan besarnya jaringan yang sudah
ada di FSLDK untuk dapat mengekspansi dan membentuk jaringan yang lebih besar lagi.
Ekspansi dakwah harus semakin meluas, tidak hanya berurusan di dalam negeri, namun juga harus
mulai memikirkan yang lebih global. Barisan dakwah ini harus mulai diatur rapih dan tentu saja
penambahan personel disetiap lini. Jika semua aspek mempunyai pandangan dan gerak yang sama,
insya Allah barisan dakwah ini akan kuat dan siap membawa dunia ini ke arah yang lebih baik.
Perluasan jaringan LDK ke manca Negara terutama di negara-negara tetangga dan negara Islam.
Seperti malaysia, singapura, brunei, australia yang dekat dengan Indonesia secara geografis, maupun
negara Arab Saudi, Iran, Pakistan, Uni Emirated Arab, Mesir, dan Palestina yang juga merupakan
negara dengan penduduk Islam. Negara lain yang punya jaringan mahasiswa muslim maupun
komunitas muslim Indonesia di negara tersebut menjadi penjajakan awal langkah GAMAIS ITB dalam
memeperkuat jaringan dakwah ini.
Sebuah harapan di masa yang akan datang terbentuknya FSLDK di luar negeri dengan persamaan
pandangan dan gerak. Pergerakan GAMAIS ITB dalam memperluas jaringan ini bertujuan untuk dua
tujuan utama. Pertama, dengan jaringan yang luas, bisa memantapkan kondisi Internal GAMAIS ITB
sendiri, penjalinan komunikasi maupun pergerakan bersama diharapkan bisa menstimulus dan
menambah wawasan GAMAIS ITB. Kedua, GAMAIS ITB yang tergabung dalam FSLDK mempunyai misi
untuk sebagai “tim pendahulu” program FSLDK go internasional 2014. GAMAIS ITB diharapkan bisa
membuka jaringan ini secara bertahap sehingga ketika pada saatnya bisa di integrasikan dengan
FSLDK dalam hal gerak dakwah dan kelembagaan.
-
-
Dalam perjalanannya GAMAIS ITB membagi skala isu dibagi berdasarkan skala waktu dan luas.
Berdasarkan skala waktu dibagi menjadi dua hal, pertama,isu tematik atau isu kondisional atau isu
kontemporer. Isu ini bersifat sementara dan tidak lama. Isu-isu ini harus ditanggapi dengan cerdas
karena semua permasalahan umat adalah permasalahan Islam. Seperti, Isu Undang-undang anti
pornografi dan pornoaksi, Isu kebijakan pendidikan, Isu Kemiskinan rakyat, Isu Aliran Sesat, Isu
momen Ramadhan dan lainnya. Kedua. Isu yang bersifat tetap atau jangka waktu yang lama, seperti
isu Penjajahan rakyat palestina, Isu HAM, dan lainnya. Selanjutnya Isu berdasarkan luas ranah, dibagi
menjadi tigak hirarki,pertama, isu skala lokal dalam hal ini lingkup Bandung Raya dan Jawa Barat.
Kedua Isu Nasional atau skala Indonesia, dan Ketiga Isu skala Internasional atau dunia.
2. Indonesia adalah negara konstitusional, yang dalam pembukaan UUD ’45 menegaskan sikap
anti-penjajahan. Maka, bagi bangsa Indonesia, penjajahan terhadap bangsa manapun sama
artinya dengan penjajahan terhadap bangsa dan tanah air sendiri. Sejatinya, dalam konteks
perlawanan terhadap penjajahan, tanah air Indonesia tidak hanya sebatas dari Sabang
hingga Marauke, namun lebih dari itu, dari Jakarta hingga Jalur Gaza.
3. Palestina adalah bangsa yang sangat peduli dengan penderitaan bangsa orang lain, termasuk
terhadap bangsa Indonesia. Pada masa-masa perjuangan kemerdekaan di Indonesia, M. Ali
Taher, Perdana Menteri Palestina, menyumbangkan seluruh uangnya dari Bank Internasional
untuk dana perjuangan muslim Indonesia. Di saat Agresi Militer I dan II terjadi, Palestina
bersama dengan Mesir, Irak, dan negara-negara muslim yang lain, melakukan boikot dan
demonstrasi anti-Belanda. Palestina adalah salah satu negara pertama yang mengakui
kemerdekaan Indonesia, setelah sebelumnya juga melakukan upaya diplomasi untuk
Indonesia. Ditengah derita mereka, hidup bertahun-tahun di tenda-tenda dan rumah-rumah
darurat, rakyat Palestina masih sempat mengirimkan sumbangan untuk korban gempa dan
Tsunami di Aceh.
Zionis-Israel-Yahudi
4. Israel tidak memiliki akar sejarah sebagai penduduk asli Palestina. Kedatangan mereka, dari
permulaan akhir periode sebelum lahirnya Isa bin Maryam sampai permulaan Masehi,
hanyalah sebagai imigran dari Mesir. Jauh sebelum masuknya Israel, Palestina telah dihuni
oleh bangsa Kana’an. Hal ini disebutkan dalam Injil dan Alqur-an. Hukum Internasional
menyatakan bahwa yang berdaulat atas suatu wilayah adalah mereka yang pertama kali
mendiami wilayah tersebut dan menunjukkan bukti eksistensi mereka atas wilayah tersebut
berupa aktivitas dan bukti-bukti fisik yang menunjukkan kedaulatan mereka atas wilayah
tersebut. Karena itu, bangsa Kana’an yang merupakan nenek moyang Arab Palestina saat ini
adalah pemilik sah tanah Palestina.
5. Israel telah menimbulkan berbagai kerusakan dan kerugian dalam berbagai aspek dan bagi
banyak pihak. Terorisme Israel terus melakukan okupasi secara biadab di atas tanah sah
bangsa Palestina, mengusir para penduduk asli, dan melakukan teror dan pembantaian
terhadap ibu-ibu, orang tua, pemuda, serta anak-anak yang tidak mau mengikuti ambisi
hewani Israel. Hal ini menimpa seluruh rakyat Palestina tanpa pandang bulu. Praktik bumi
hangus Deir Yasin menjadi bukti penodaan terhadap 400 masjid dan 400 gereja.
6. Israel berdiri diatas ideologi yang rasis, politis, dan teroris. Itulah sebabnya kenapa rencana
deklarasi mereka di Jerman diboikot dan diprotes oleh para rabi, sampai kemudian harus
mencari tempat yang lain, yaitu Swiss. Alasan tersebut pula yang kemudian melatari
kebijakan PBB bahwa gerakan zionis Israel adalah terlarang, sebelum kemudian lobi-lobi
Yahudi berhasil menghapuskannya.
Umat Islam
7. Palestina bagi umat Islam merupakan masalah utama. Palestina adalah tanah waqaf umat
Islam, tempat berdirinya Masjid al-Aqsha—kiblat pertama umat Islam, tempat dilahirkannya
nabi-nabi pilihan, tempat Isra’ Rasulullah saw, serta tempat yang diberkahi. Tidak seperti
masjid al-Haram yang Allah jamin penjagaan atasnya, penjagaan atas Masjid al-Aqsha adalah
tanggung jawab umat Islam.
8. Penegakan keadilan, pembelaan serta menumbuhkan solidaritas atas tanah suci Palestina
adalah kewajiban bagi tiap-tiap muslim karena antara muslim yang satu dengan muslim
lainnya adalah bersaudara.
Pembebasan !
9. Bangsa Palestina sangat membutuhkan dukungan dari bangsa lain, termasuk Indonesia.
Terdapat beberapa hal yang perlu dilakukan sebagai sumbangsih kita bagi Palestina, yaitu:
memahami kondisi dan problematika Palestina kemudian mensosialisasikannya sehingga
segala potensi dapat dikerahkan untuk membantu perjuangan rakyat Palestina,
menyelamatkan haknya, dan membebaskan Palestina dari penjajahan.
10. Lakukan yang kita bisa. Mulai dari yang kecil yaitu dengan menghentikan membeli produk
yang menyokong pendanaan Yahudi. Mulai dari diri sendiri, sadarkanlah diri ini bahwa
Palestina adalah tanggung jawab kita sebagai umat Muslim. Yang terakhir, mulailah dari saat
ini!
Antara GAMAIS ITB dan IA GAMAIS
Kategori Potensi Harapan
GAMAIS ITB Pemerintah
GAMAIS ITB SDM (mahasiswa) Pemegang Kebijakan 1. Terjalin dan terbina
dan Idealisme Banyak Perangkat hubungan yang
Pemerintah Kepekaan Lingkungan (Kepresidenan, kooperatif dengan
Program Kerja Kementerian, Pemda, memanfaatkan
Tahunan dsb) potensi yang dimilki
Visi Misi Organisasi Anggaran Pemerintah masing-masing pihak
Jaringan (APBN & APBD)
dsb Program-program 2. Eksistensi Gamais di
Pembangunan lingkup Daerah-
Jaringan Daerah, Nasional-
Nasional maupun Internasional
Internasional
dsb
Dari banyak potensi yang Menjalin kerja sama dalam berbagai Harapan tercapai
dimiliki kedua belah bidang (berkaitan dengan rencana Memilki data jaringan
pihak, diharapkan kerja setiap departemen di Gamais) alumni yang potensial
terjalin simbiosis Memanfaatkan event–event yang Setiap departemen di
mutualisme (tidak diadakan oleh Gamais dan IA Gamais Gamais sudah
mendzalimi satu sama memiliki jaringan
lain) alumni yang terkait
dengan ranah
garapnya masing-
Gamais Terjalin dan terbina Pendataan elemen pemerintahan di Harapan tercapai
dan hubungan yang berbagai bidang (sosial, budaya, Pewarisan jaringan
Pemerintah kooperatif dengan pendidikan, hankam, ekonomi, dsb) pada tiap
memanfaatkan potensi Observasi ke kantor-kantor kepengurusan
yang dimilki masing- pemerintahan berkaitan dengan berjalan dengan baik
masing pihak agenda yang akan mereka laksanakan Setiap departemen di
(bisa via website maupun telepon) Gamais memilki
memanfaatkan event-event yang jaringan ke elemen
diadakan Pemerintah pemerintahan yang
menjalin kerjasama dengan elemen terkait dengan ranah
Pemerintah (berkaitan dengan proker garapnya di Gamais
setiap departemen di Gamais)
Penjagaan hubungan (via undangan,
silaturrahim, email, dsb)
Selain itu, untuk kedepannya hubungan Gamais dengan IA Gamais tidak hanya diwakili oleh
departemen Humas Eksternal Kampus, melainkan juga departemen-departemen lainnya yang ada di
Gamais. Humas Eksternal Kampus berfungsi sebagai penginisiasi hubungan tersebut. Dengan cara
seperti ini, diharapkan departemen-departemen lainnya yang ada di Gamais akan memiliki
kemandirian dalam berhubungan dengan Alumni sehingga departemen Humas Eksternal Kampus
dapat mengembangkan jaringan lebih luas lagi.
1. Sebagai seorang kader jaringan seyogyanya memiliki sense untuk mengetahui informasi
yang beredar di kalangan stakeholder,
2. Ketika sudah mengetahui ada event(kajian, seminar, forum, training,dll) yang berpotensi
untuk menambah jaringan, maka hal yang mesti dilakukan adalah siapkan
a. Dana untuk mendaftar atau investasi transportasi
b. Kartu Nama untuk dibagikan, dan
c. Operational atau pendekatan untuk membuka peluang bertambahnya jaringan.
3. Tetapkan sasaran strategis jaringan yang akan dibangun,
4. Berangkat dengan keyakinan bahwa jaringan yang akan kita dapatkan adalah orang
utama yang hadir,
5. Lakukan pendekatan untuk bisa berinteraksi dengan sasaran tersebut,
6. Setelah berinteraksi, minta dan simpan kartu namanya, catat no. HP target, dan
usahakan ada no. HP yang bisa dihubungi ketika sulit mendapatkan no. HP-nya langsung,
7. Buat agar sang target mengenal baik kita. E.g. beri kartu nama kita dll,
8. Ingatkan kembali dengan sms,
9. Berharap hanya kepada Allah agar jaringan terbentuk dan dokumentasikan apa yang
telah didapat, dan
10. Laporkan kepada lembaga dakwah bersangkutan dan mengirim data terbaru sampai
Lembaga Dakwah Pusat.
1. Alumni memiliki jaringan yang sangat luas. Dan karena alumni dekat dengan lembaga
dakwah maka melibatkan mereka merupakan suatu pendekatan yang baik.
2. Ketika jaringan alumni sudah terbentuk, maka ada koordinator yang menjadi
penghubung antara lembaga dakwah dan alumni. Dengan demikian, cari no. Kontaknya
dan berinteraksilah.
3. Ketika jaringan alumni belum terbentuk, maka tahap-tahap berikut dapat menjadi acuan
dalam membentuk jaringan alumni yang Elaborate.
a. Membentuk tim Alumni yang fokus untuk mengangani jaringan di Alumni,
b. Mendapatkan data pejabat strategis lembaga dakwah yang berpotensi adanya
interaksi lebih jauh,
c. Memetakan rantai jaringan dengan bantuan pejabat strategis yang kita dapat
baik ke generasi sebelumnya maupun sesudahnya,
d. Mengadakan pertemuan dengan jaringan yang telah ada,
e. Ketika sudah sedikit terbentuk, adakan forum alumni yang bertujuan membahas
konsep alumni lembaga dakwah ITB,
f. Mengusulkan program atau pertemuan yang lebih besar secara rutin. Diusulkan
Lembaga Dakwah sekaligus menjadi eksekutor program,
g. Targetnya terbentuk rantai jaringan dengan misi awal membentuk komunitas
yang berfungsi menjaring aspirasi alumni,
h. Setelah itu, dokumentasikan apa yang dilakukan, analisis, ukur kinerja, evaluasi,
dan laporkan data dan informasi yang terbentuk kepada Jaringan Lembaga
Dakwah sampai level Lembaga Dakwah Pusat,
i. Insya Allah jaringan sudah terbentuk. Dengan demikian kita bisa beralih ke
pemeliharaan jaringan.
4. Rancang dan Petakan jaringan alumni yang terbentuk.
5. Temukan peluang untuk berinteraksi lebih jauh.
1. Data dan Informasi yang terdapat di masing-masing Jaringan Lembaga Dakwah ITB
digunakan untuk mendata jaringan yang dapat dilibatkan.
2. Memberikan kartu ucapan untuk agenda, peringatan atau kepentingan tertentu.mis:
Kartu Ucapan Perayaan Hari Besar Islam, kartu Ucapan atas prestasi yang didapat, kartu
ucapan Milad.
3. Setelah itu adakan kunjungan rutin kepada stakeholder untuk penjaringan aspirasi.
4. Lebih jauh, memberi tanda tahunan dengan mengirimkan souvenir seperti kalender,
pembatas buku, profile kepengurusan yang bernuansa Lembaga Dakwah bersangkutan.
5. Maintenance terwujud dengan melibatkan stakeholder dalam program kerja lembaga
Dakwah.
6. Pada akhirnya, Lembaga Dakwah mengadakan pertemuan seluruh stakeholder jaringan
lembaga dakwah pada saat tertentu. Mis. Pada saat sosialisasi kepengurusan yang baru.
1. Agenda Syiar Lembaga Dakwah yang berpeluang menyerap massa besar memiliki
peluang untuk di publikasikan keluar wilayah sekitar Lembaga Dakwah ITB.
2. Agenda Syiar memiliki niat untuk menyebarkan agenda ke massa yang lebih luas.
3. Penanggung jawab publikasi acara berkoordinasi dengan Jaringan Lembaga Dakwah di
level manapun, minimal satu bulan sebelum berlangsungnya agenda syiar.
4. Penanggung jawab publikasi tersebut membawa media publikasi dan press release
untuk keterangan kontekstual acara.
5. Menyepakati kerjasama publikasi keluar wilayah sekitar lembaga dakwah ITB.
6. Membuat keperluan administrasi agenda syiar dengan tujuan menembus batas birokrasi
jaringan di luar.
Pemanfaatan Sebagai alat untuk membantu Mulai bersinergi untuk Dapat bersinergi
jaringan kegiatan LDFS/LDPS terutama membantu kelancaran aktivitas dengan elemen lain,
terkait birokrasi dan pendanaan dakwah di internal kampus. intra dan ekstra
fakultas/sekolah/prodi
dan kampus, untuk
berdakwah bahkan
mendakwahinya
Umat Islam saat ini berada pada kondisi yang sedang terpecah-belah. Terpecah belah ini juga terjadi
bukan karena sebuah sebab yang esensi, akan tetapi akibat sebuah hal yang tidak menjadi hal yang
hakiki. Sebutlah permasalahan shalat ied yang selalu jadi bahan pembicaraan selama beberapa
tahun ini terutama di Indonesia. Ketidaksanggupan negara timur tengah untuk membantu tetangga
nya yakni palestina semakin memberi gambaran bahwa rasa persaudaraan dalam naungan aqidah ini
tidak teraplikasikan dengan baik.
Perkembangan dakwah Islam di Indonesia yang kian menunjukkan grafik peningkatan dari segi
visual. Maksudnya adalah secara tampilan kasat mata Islam di Indonesia mengalami banyak
kemajuan. Hal ini bisa dilihat dengan banyaknya muslimah yang berjilbab, buku-buku Islam yang
dijual dimana-mana. Kebebasan untuk berdakwah dan berbagai kemudahan lainnya. Akan tetapi
sebagaiman manusia, masyarakat yang terdiri dari manusia memiliki sebuah inti yang dikenal
dengan hati. Hati di sini adalah isi atau core dari masyarakat itu sendiri yang dituangkan dalam
akhlaq masyarakat secara umum. Bukan hal aneh lagi melihat banyaknya kemaksiatan yang
dipublikasikan secara massal, dan menjadi sebuah barang dagangan yang laku dengan
mempublikasikan kemaksiatan itu sendiri.
Posisi Indonesia sebagai negara berpenduduk Islam terbanyak di dunia serta sebagai negara yang
mempunyai sistem pemeritahan demokrasi ini memberikan sebuha tuntutan baru bagi para aktifis
dakwah dalam beramal. Pencapaian posisi gerakan Islam yang diterima oleh masyarakat umum dan
membangun iklim demokrasi yang kondusif menjadi sebuah kebutuhan bagi kita semua. Gerakan
Islam di Indonesia berkembang pesat dan tidak ada intervensi dari negara terkait perkembangan ini
kecuali gerakan yang tidak sesuai aqidah yang lurus tentunya. Sehingga pembentukan gerakan Islam
yang solid dan militan merupakan hal yang sangat mungkin dijalankan di Indonesia. Sedangkan
sistem demokrasi merupakan sistem yang saat ini berkembang di pemerintahan Indonesia.
Memurnikan kembali makna demokrasi dengan betul-betul menjadikan rakyat terlibat dalam
keputusan kenegaraan dan menghapus rezim yang tidak adil adalah sebuah tujuan jangka pendek
kita. Pemerintah haruslah diingatkan dengan cara yang baik agar pemerintahan yang baik dapat
berjalan di Indonesia.
Dengan adanya gerakan Islam yang terorganisir dengan baik, diharapkan bisa ikut serta dalam proses
pengambilan politik kenegaraan, baik eksekutif maupun legislatif agar posisi ini diisi oleh orang-
orang yang berkompeten secara kafaah Ilmiy maupun Islam. Dengan keterlibatan dalam
pengambilan kebijakan ini, pemerintahan bisa dijadikan wasilah atau kendaraan untuk
mengamankan dan mendorong dakwah berkembang di Indonesia. Akan tetapi proses kebijakan top
down dengan menggunakan intervensi struktural tidak akan begitu saja bisa berjalan dengan baik
tanpa perubahan kultural di Indonesia.
Iklim demokrasi yang baik juga akan berdampak pada artikulasi kekuatan umat. Kekuatan umat disini
menjurus kepada umat Islam sebagai sebuah kesatuan dengan landasan aqidah dan dinaungi oleh
seorang amirul mukminin yang adil. Kebebasan berdakwah di negara yang berdemokrasi akan sangat
dihargai dan tidak ada intervensi dari pemerintah. Indonesia saat ini memang sudah mencapai
tahapan dimana Intervensi pemerintah sudah minim, akan tetapi intervensi terhadap agenda
dakwah seringkali terintervensi oleh warga atau masyarakat yang antipati oleh Islam.,Serta
percepatan pembangunan akar dakwah, dengan pendekatan kultural dari masyarakat. Pembentukan
akar dakwah yang kuat akan menjadikan masyarakat menjadikan Islam sebagai sebuah sistem dan
tata nilai kehidupan, atau norma dengan istilah lain. Kekuatan ini akan menimbulkan kearifan lokal
yang di masa yang akan datang akan sulit di intervensi. Setelah kekuatan intervensi struktural dan
kekuatan kearifan lokal kultural masyarakt terbentuk, maka pembentukan masyarakat Islami di
Indonesia menjadi sebuah keniscayaan.
Tantangan yang ada di Indonesia saat ini bagaikan sebuah momen ujian bagi gerakan islam dalam
menjalankan amanah dakwahnya. Kebersatuan umat saat ini menjadi prioritas yang harus
didahulukan dan masa ujian ini sebetulnya menjadi sebuah perjuangan untuk para aktifis dakwah
dalam menjalankan agenda reformasi di Indonesia. Reformasi yang terjadi di semua lini kehidupan
tentunya. Perubahan sistem hukum yang adil dan tidak memihak, perubahan sistem politik yang
bersih dan memihak rakyat, perubahan sistem sosial yang tidak berkesenjangan dan sejahtera,
perubahan sistem ekonomi yang berbasis potensi lokal,serta reformasi akhlaq dan pendidikan yang
membuat para pelajar memiliki budi pekerti untuk membungkus kemampuan kelimuan yang
dimilikinya.
Islam di turunkan untuk semua manusia, dan menjadi hakekat dakwah bersifat internasional, atau
tidak dibatasi dengan batas administratif teritorial negara. Salah satu model gerakan Islam adalah
dengan kerja sama, dengan bekerja sama kekuatan ini bisa lebih kuat serta dengan jaringan yang
solid gerakan dakwah akan bisa lebih masif. Kerjasama bersifat internasional ini bisa dengan antar
negara islam agar gerakan dakwah bisa lebih kongkrit, dan terdengar gaung serta terasa
perubahannya secara global. Dengan kekuatan jaringan yang kuat ini diharapkan pula dapat
mengurangi tekanan penguasa terhadap gerakan Islam diberbagai negara. Gerakan masif dan
terstruktur dengan baik dibawah naungan aqidah ini bisa dijadikan awal mula gerakan kerjasama
untuk perubahan masyarakat secara Internasional.
Perkembangan pemikiran dan gerakan Islam kontemporer di Indonesia berkembang dengan pesat.
Pemikiran ini banyak bermunculan seiring arus informasi semakin cepat dan mudah di akses. Fase
penjajahan terhadap umat Islam selama beberapa puluh tahun dan berujung pada kejatuhan
khilafah Islam pada tahun 1924, Hal ini berakibat pada kondisi sosio-psikologis kaum marginal umat
muslim dan seakan-akan umat muslim ‘hidup terpisah dengan masyarakat umumnya’ . Terpisah ini
terlihat di dunia nyata dimana umat muslim tertinggal dari segi pengetahuan dan teknologi.
Peradaban barat saat ini menguasai hampir ¾ dunia dengan sebuah kekuatan yang dahulu pula
membuat Islam bisa menguasai dunia, yakni pendidikan dan teknologi. Dunia Islam saat ini seperti
hanya mengenang kejayaan masa lalu dan terkesan pragmatis dengan kemenangan-kemenangan
yang sebetulnya bukan dilakukan oleh generasi Islam saat ini.
Perjuangan identik dengan permulaan gerakan bawah tanah dimana gerakan tidak tampak dan sulit
di identifikasi. Perjuangan aktifis yang hidup dari penjara ke penjara atau pengasingan demi
pengasingan atau pengejaran yang panjang, atau bahkan pemasungan karir dan potensi ekonomi
yang dimiliki oleh individu ini. Karena gerakan yang tidak tampak di permukaan, kepercayaan publik
dan daya inklusifitas aktifis ini melemah.
Pasca Konferensi Asia-Afrika yang diadakan di Bandung pada tahun 1955 banyak negara di Asia
Afrika memperoleh kemerdekaan secara perjuangan militer maupun hadiah kemerdekaan dari
negara penjajag. Akan tetapi, kemerdekaan suatu negeri terkadang tidak diikuti dengan
kemerdekaan gerakan Islam. Kemerdekaan gerakan Islam belum bisa tampak, hal ini bisa dilihat dari
mentalitas marginal para aktifi, irrasional dan mistis.
Musyarokah adalah salah satu bukti kemerdekaan gerakan Islam. Tidak defensif tapi penetratif dan
ofensif. Tidak reaktif tapi pro aktif. Selalu mampu mengambil kebaikan yang tersisa dan melakukan
akumulasi atasnya. Tidak dapat semua, tidak berarti membuang semua. Mampu memilih ketika
dihadapkan pada pilihan yang sulit, mencari yang paling ringan keburukannya. Selalu berpikir jauh
kedepan, antisipatif, mencegah kemudhorotan yang lebih besar dan sekaligus mengambil
keuntungan yang sebesar-besarnya.
Musyarokah memberi pembelajaran dan pembentukan sikap mental sebagai pemimpin yang
mengayomi dan memerintah, khalifah yang memelihara dan memakmurkan, dan bukan semata-
mata sebagai pendobrak dan pemberontak.
Terobosan-terobosan besar dalam siroh nabawiyah selalu di awali oleh adanya musyarokah dalam
rangka pengumpulan kekuatan struktur dan masyarakat untuk sebuah perjuangan yang lebih luas,
berat, dan kasar.
Oposisi memerlukan kecerdikan, musyarokah perlu kecerdikan yang lebih lagi. Oposisi memerlukan
kesabaran, musyarokah memerlukan kesabaran di atas kesabaran. Oposisi memerlukan orasi,
musyarokah memerlukan bukan hanya orasi, tetapi juga kemampuan diplomasi. Oposisi frontal,
musyarokah persuasif dan penuh siasat. Oposisi bersiasat dari luar, musyarokah bersiasat dari luar
dan dari dalam. Ujian dalam beroposisi nampak jelas dan keras, ujian dalam bermusyarokah samar
dan halus, tetapi dapat menghabisi akar gerakan. Oposisi frontal, musyarokah persuasif.
Pertama, Mahasiswa sebagai guardian of value menjadi pioner gerakan moral. Dimana mahasiswa
sebagai kelompok penekan kebudayaan yang negatif. Perubahan ini diharapkan bisa mendorong dari
dalam mahasiswa itu sendiri sehingga masyarakat madani bisa terbentuk secara kultural.
Kedua, Gerakan mahasiswa yang didalamnya terdapat organisasi kemahasiswaan memilki peran
strategis dalam pembentukan karakter pemimpin, dengan menjadikan organisasi mahasiswa sebagai
tempat berekspresi dan berkreasi,serta pelopor bagi generasi dan zamannya.
Ketiga, Mahasiswa berada di antara rakyat dan pemerintah. Mahasiswa mempunyai peran dalam
menyambungkan aspirasi rakyat kepada pemegang kebijakan, yakni pemerintah. Gerakan
mahasiswa adalah mata masyarakat, lidah masyarakat dan tangan masyarakat. Perlu disadari
bersama bahwa mahasiswa adalah perwakilan masyarakat yang paling idealis dan murni. Gerakan
mahasiswa saat ini banyak mendapat apresiasi baik dari masyarakat.
Keempat, mahasiswa sebagai da’i sudah sejatinya menjadi kumpulan orang-orang yang paling peka
terhadap kondisi sekitar. Perubahan masyarakat yang kian berkembang dan banyak pengaruh luar
yang membuat tata nilai maupun norma yang ada semakin tidak dijaga membuat Islam hanya
sebagai hiasan dalam kartu penduduk saja. Hal ini membuat para aktifis dakwah yang bergabung
dalam gerakan dakwah tampak inklusif, dan menimbulkan kesan gerakan islam terpisah dari umat
islam itu sendiri. Gerakan mahasiswa tidak boleh seperti itu, gerakan islam mahasiswa harus
menyatu dengan umat. Jika, keadaan seperti ini terindikasi,maka mahasiswa harus bisa memberi
peringatan dini, agar para orang yang tergabung dalam gerakan ini bisa menyatu dan bergabung lagi
bersama umat.
Kelima, Sinergi dalam harmoni. Musyarokah bukan berarti seragam, tetapi berperan dengan benar
dalam posisi masing-masing, syarat terpenting adalah komunikasi dan koordinasi yang intensif dan
rutin. Pemaknaan kembali esensi musyarokah, bukanlah bekerja sama-sama, akan tetapi sama-sama
bekerja sesuai dengan kompetensi dan posisi masing-masing dalam mencapai sebuah tujuan
bersama.
Keenam, Salah satu keutamaan gerakan mahasiswa adalah Independensi dari gerakan itu sendiri.
Gerakan mahasiswa yang murni ini tidak memihak kecuali pada rakyat. Gerakan mahasiswa secara
legal formal adalah independen dan berperan strategis sebagai penjaga moral di masyarakat. Nilai-
nilai independen ini perlu dijaga dari gerakan mahasiswa, terjaga dari segala kemungkinan yang
terjadi, seperti berafliasi terhadap pihak tertentu, praktek politik uang atau menjadi underbow pihak
tertentu yang mempunyai tujuan untuk merusak kemurnian gerakan mahasiswa itu sendiri.
Ketujuh, Mahasiswa adalah sekelompok kecil masyarakat yang bisa merasakan pendidikan tinggi.
Mahasiswa dididik dengan berbagai disiplin ilmu, dan kepahaman mahasiswa terhadap ilmu yang
didapati di bangku kuliah menajdi sebuah potensi tersendiri dalam menyelesaikan permasalahan
bangsa. Berpikir solutif akan segala permasalahan yang ada. Solutif disini dimaksudkan agar
mahasiswa tidak hanya menjadi juru bicara penderitaan rakyat, akan tetapi mahasisa menjadi
solution maker dengan mengandalkan kompetensi yang dimiliki.
Kedelapan,Demokrasi bisa berjalan baik dengan rakyat yang kritis. Keberanian untuk menyampaikan
kritik hanya dimiliki oleh orang yang tidak mempunyai beban terhadap pihak manapun, atau sering
disebut independen. Mahasiswa adalah kelompok orang yang independen dan tidak apriori
terhadap kekuasaan. Selain itu mahasiswa juga harus punya sikap atas segala isu yang ada akan
tetapi tetap harus siap pula mendialogkan dan mempertanggung jawabkannya.
Kesembilan, Berpikir ilmiah, mahasiswa mempunyai tugas utama yakni belajar, perlu dicermati
bersama bahwa mahasiswa ini harus terbiasa dengan pola pikir dan cara pandang yang ilmiah.
Berbasiskan data dan fakta yang ada di lapangan. Dengan mempunyai cara pandang ilmiah,
mahasiswa bisa lebih cerdas dan bijak dalam mengambil sebuah keputusan.
Kesepuluh, Salah satu karakter pemuda adalah dinamis, mahasiswa memilki kesempatan untuk
berhubungan dengan berbagai pihak dalam mengembangkan basis pergerakannya. Mahasiswa dan
gerakan tidak boleh pragmatis melihat keadaan. Dengan musyarokah, kedinamisan gerakan
mahasiswa bisa terjaga, karena wawasan akan senantiasa bertambah seiring semakin banyak
manuver gerakan yang dilakukan.
DRAFT BLUE PRINT GAMAIS ITB
SEKTOR ANNISAA
Content
ﺑﺴﻢﷲﺍﻟﺮﺣﻤﻦﺍﻟﺮﺣﻴﻢ
Annisaa di dalam Gamais ITB merupakan salah satu sektor yang menjadi penyangga
berjalannya roda da’wah di ITB. Untuk itu, Kepala sektor Annisaa Gamais saat ini memegang
tiga peranan yaitu
Pertama wakil Kepala Gamais untuk muslimah. Hal ini memiliki arti bahwa Kepala sektor
Annisaa ikut menangan€€i segala sesuatu yang terkait dengan Gamais secara keseluruhan.
Perlu diberi penekanan bahwa Kepala Annisaa merupakan salah satu dari 5 Pengurus Inti
dari Gamais ITB.
Kedua sebagai sebagai mas’uliyah dari seluruh akhawat
Ketiga adalah sebagai kepala sektor yang bertanggung jawab terhadap keberjalanan
sektornya yaitu Annisaa.
Bagan struktur sektor Gamais ITB
jaringan
Dapat dilihat dari skema diatas, sektor Annisaa Gamais berada tepat dibawah Kepala
Gamais ITB dan bersebelahan dengan Sekertaris Jenderal. Skema diatas menunjukkan peta
posisi Annisaa di Gamais. Jika dilihat dari sejarahnya. Sektor Annisaa merupakan basecamp
dari seluruh akhawat. Ketika dahulu pada masa awal da’wah ini berkembang, jumlah
akhawat masih sedikit, maka seluruh akhawat berada didalam sektor ini dan semua akhawat
hanya menangani hal yang terkait dengan muslimah saja. Setelah berkembangnya da’wah
dan jumlah akhawat tidak lagi sedikit seperti ketika awal terbentuknya lembaga da’wah,
para da’i muslimah ini mulai didistribusikan ke sektor-sktor lain untuk membantu ikhwan.
Sebelumnya da’wah yang sifatnya keseluruhan, hanya ditangani oleh ikhwan saja. Sehingga
ketika akhawat ikut bergabung, misalnya untuk kaderisasi kader secara umum, akhawat
tersebut hanya memikirkan, memutuskan serta bertindak untuk dapat menjalankan
kaderisasi yang akan didapatkan oleh ikhwan dan akhawat. Sedangkan hal-hal yang spesifik
mengenai kaderisasi terkait kemuslimahan tetap ditangani basecamp awal dari seluruh
muslimah yaitu sektor Annisaa.
Sektor Y
distribusi
Sektor distribusi
Sektor X
Kaderisasi Sektor Annisaa
distribusi
(Basecamp
akhawat)
distribusi
distribusi
distribusi Sektor
Sektor Syi’ar keuangan
Hal ini juga merujuk dan merupakan turunan dari Visi Gamais ITB secara umum yaitu Satu
Keluarga Menuju ITB Islami.
Penjelasan Visi:
- Menuju: Menunjukkan terjadinya suatu proses
- Muslimah ITB: Objek sekaligus Subjek da’wah
- Berkepribadian Islami: Output yang ingin di hasilkan
Menuju Muslimah ITB yang Berkepribadian Islami merupakan suatu cita-cita yang ingin
Annisaa Gamais wujudkan. Melihat lagi pada tujuan da’wah muslimah adalah bagaimana
mengembalikan muslimah kepada fitrahnya dan visi Gamais Menuju ITB Islami. Muslimah
sebagai elemen penting dari da’wah kampus ini diharapkan dapat membentuk kepribadian
muslimah yang Islami sesuai dengan Visi yang Annisaa Gamais usung. Kepribadian Islami ini
hendaknya bisa ditampilkan oleh pada subjek (da’iyah) dan dan juga mampu dicerminkan
oleh pada objek (mad’u) ketika berada di kampus maupun pasca kampus nantinya. Dengan
kata lain tidak hanya ketika muslimah berada di kampus yang kondisi keislamannya mapan
mereka mampu memiliki kepribadian yang Islami tetapi juga ketika sudah tidak lagi
berstatus mahasiswa para muslimah mampu membawa kepribadian yang Islami dalam
kehidupannya. Sehingga alumni-alumni muslimah yang berafiliasi terhadap Islam dapat
terbentuk.
Gamais
Wilayah/Daerah
Reformasi yang dilakukan berdasarkan analisis yang dilakukan tentang kurang
efektifnya syi’ar yang selama ini dilakukan secara terpusat hanya oleh Gamais Pusat.
Objek da’wah terlalu heterogen dan jauh jika hanya dibidik oleh Gamais Pusat. Oleh
karena itu saat ini LDF/S/PS merupakan garda terdepan dari da’wah di ITB karena
memiliki karakteristik yang sudah cukup homogen dan dekat dengan mad’u karena
intensitas pertemuan jauh lebih besar.
Parameter 1 2 3 4 5
Pengurus Kepahaman Pengurus
Faham makna da’wah
Faham tahapan da’wah
Faham urgensi da’wah muslimah
Faham posisi sektor kemuslimahan dalam da'wah
Faham amal-amal di bidang kemuslimahan
Faham konsep kemuslimahan di Gamais
Faham konsep manajemen SDM dalam organisasi
Tadhrib Amal
Memiliki pengurus khusus sektor Kemuslimahan
Memiliki database pengurus
Semua pengurus diberi tadhrib amal yang jelas
Jumlah amanah sesuai dengan jumlah pengurus
Ada program pembinaan/up-grade pengetahuan untuk pengurus
Regenerasi Pengurus
Memiliki kader yang cukup secara kuantitas untuk
meneruskan kerja kemuslimahan
Memiliki kader yang cukup secara kualitas untuk
meneruskan kerja kemuslimahan
Memiliki program kaderisasi khusus untuk penerus
pelaksana kerja kemuslimahan (transfer pengetahuan)
Keorganisasian Program Kerja
Memiliki Program Kerja khusus kemuslimahan
Melaksanakan kegiatan Kemuslimahan secara rutin
Memiliki media khusus kemuslimahan(buletin,web, atau blog)
Rekrutmen
Memiliki mekanisme rekrument melalui program syi’ar
Memiliki Program syiar yang sudah di-follow up dengan
program pembinaan
Memiliki data peserta dari kegiatan syi'ar yang dilakukan
Sistem control
Memiliki rapat rutin khusus pengurus kemuslimahan
Memiliki sistem control/pelaporan rutin amanah pengurus
Analisis medan Data Objek da'wah
Mempunyai data jumlah Mahasiswi
Mempunyai data jumlah muslimah yang dipetakan hanif?
Mempunyai database muslimah
Mempunyai sistem ut mndptkn feedback dari mad'u melalui
kuesioner,wawancara, dll
Mempunyai peta distribusi aktivitas muslimah
Berdasarkan parameter diatas, maka dapat dilakukan pengklasifikasian LDF/S/PS.
Pengklasifikasian ini bertujuan untuk mempermudah pemantauan serta evaluasi terhadap
setiap LDF/S/PS. Penilaian terhadap klasifikasi ini dapat menjadikan LDF/S/PS, parameter
diganti dengan menggunakan sistem point 1-5
1 = sangat kurang
2 = kurang
3 = sedang
4 = baik
5 = sangat baik
No Profil Parameter
1. Memiliki Aqidah Bersih Bebas tahayul dan khurafat
senantiasa merasa di awasi Allah
2. Melakukan Ibadah dengan benar Sesuai dengan Al-Qur’an dan
sunnah
3. Menjaga amalan harian Tilawah min 1juz/hari
Sebagai Hafalan Al-Qur’an min 1 juz
Hamba Allah Qiyamul lail setiap hari
4. Mampu menjaga kedekatan dengan Ketika sedang ber’halangan’ tetap
Allah dalam berbagai kondisi dekat dengan Allah
5. Menjaga kedekatan dengan Al- Mempelajari,memahami dan
Qur’an mengamalkannya dengan
totalitas
A Tsaqowiyah
1. Memahami hal-hal mendasar terkait - Karakteristik wanita
dengan muslimah - Bagaimana Islam memandang
wanita
2. Mempelajari dan mengamalkan Fiqh
Wanita
3. Memahami peran muslimah dalam
kehidupan
4. Mempelajari sirah shahabiyah
5. Mempelajari Tafsir minimal Surat An-
Sebagai
Nur, An-Nisaa, dan Al-Ahzab
Pribadi
6. Menutup aurat dengan hijab sesuai
dengan syari’at
7. Memahami urgensi tarbiyah dzatiyah
bagi muslimah
8. Mempelajari hal-hal yang terkait
kepemimpinan bagi muslimah
9. Memiliki skill khusus kewanitaan Memasak, menjahit, mengurus
rumah tangga, dll
10. Memahami mengenai da’wah
muslimah
B. Jasad/Fisik
1. Memiliki pola makan yang sehat
2. Memiliki kemandirian untuk menjaga
kebugaran tubuh
3. Menjaga kebersihan diri dan
lingkungan
4. Berpenampilan Islami
C. Karakter Diri
1. Ramah Supel dalam Bergaul
2. Berakhlak baik Tidak ghibah,ujub,riya
3. Rapi dalam segala urusan
4. Memiliki kesadaran pribadi untuk
berda’wah
5. Bersikap dan bertindak dengan tenang
tidak gegabah
6. Bertutur kata santun
1. Berpartisipasi dalam pekerjaan rumah
2. Menjaga adab terhadap orangtua dan
wali
3. Menjaga adab terhadap anggota
Sebagai
keluarga
Anggota
4. Memiliki perhatian teradap masalah
Keluarga
keluarga
5. Memiliki misi da’wah dalam keluarga
6. Mempersiapkan diri menjadi istri dan
ibu
1. Memiliki hubungan yang baik dengan
masyarakat sekitar
2. Menjalankan misi da’wah fardiyah
Sebagai
3. Memilki perhatian terhadap masalah
anggota
masyarakat umum dan kewanitaan
dan kampus 4. Memiliki ketertarikan terhadap
keprofesian
5. Memiliki career planning
6. Mempunyai IPK >2,75
Untuk bisa membentuk muslimah yang memiliki profil diatas, maka dirumuskan
perlu adanya perangkat-perangkat yang dapat memfasilitasinya yaitu melalui
a. Metoda Kaderisasi
1. Halaqoh Kemuslimahan
2. Dauroh Muslimah
3. Ta’lim Muslimah
4. Suplemen materi keakhawatan
5. Mabit Akhawat
6. Riyadah
b. Materi Pembinaan
Materi TIK
1. Kajian Muslimah
2. Tabloid Si Nisa
3. Buletin Si Nisa
6. Pewacanaan Kampus
7. Bedah buku
8. Outbond muslimah
9. Schedule dan kalender khusus muslimah
Materi Syi’ar
2. Dalam 1 pekan ada satu hari yang seluruh muslimah akan mengenakan jilbabnya
19. Penutup
Demikianlah Blue Print ini disusun sebagai panduan tidak hanya untuk muslimah
tetapi juga untuk seluruh pelaku da’wah agar bisa saling mengetahui peran, posisi,
maupun fungsi dari masing-masing bagian. Semoga Blue Print ini dapat menjadi bekal
untuk membuat perencanaan dan menata kembali sembari merapikan barisan da’wah
ini. Menuju Muslimah ITB yang Berkepribadian Islami adalah suatu keniscayaan. Allahu
Akbar.
“Sesungguhnya Allah membeli dari orang-orang mukmin, baik diri maupun harta
mereka dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang di jalan Allah,
sehingga mereka membunuh atau terbunuh, (sebagai janjiyang benar di dari Allah di
dalam Taurat, Injil, dan Al-Qur’an. Dan siapakah yang lebih mepati janjinya selain
Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan
demikian itulah kemenangan yang agung.” (At-Taubah ayat 111)
Lupakan lelah itu, karena dunia ini hanyalah persinggahan sementara untuk
mengumpulkan bekal. Janganlah berhenti, tunggulah hingga kaki ini sudah menapak
di Jannah-Nya. Semoga kita Allah pertemukan di Jannah-Nya, Saudaraku..
20. Pustaka
Latar Belakang
“Aku benar-benar bersumpah dengan kota ini (Mekah).dan kamu (Muhammad) bertempat di kota
Mekah ini. Dan demi bapak dan anaknya. Sesungguh-Nya kami telah menciptakan manusia berada
dalam susah payah. Apakah manusia itu menyangka bahwa sekali-kali tiada seorang pun yang
berkuasa atasnya. Dia mengatakan ‘aku telah menghabiskan harta yang banyak’. Apakah dia
menyangka bahwa tiada seorang pun yang melihatnya? Bukankah kami telah memberikan
Kepadanya dua buah mata, lidah, dan juga bibir. Dan kami telah menunjukkan bagi-Nya dua buah
jalan. Maka tidakkah sebaiknya (dengan hartanya itu) ia menempuh jalan yang mendaki lagi sukar
itu? (yaitu) melepaskan budak dari perbudakan. atau memberi makan pada hari kelaparan. (kepada)
anak yatim yang ada hubungan kerabat. Atau orang miskin yang sangat fakir. Dan dia termasuk
orang-orang yang beriman dan saling berpesan untuk bersabar dan saling berpesan untuk berkasih
sayang. Mereka (orang-orang yang beriman dan saling berpesan itu) adalah golongan kanan. Dan
orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Kami, mereka itu adalah golongan kiri. Mereka berada
dalam neraka yang ditutup rapat.’ (QS Al Balad 1-20)
PAA adalah badan semi otonom dari GAMAIS ITB yang memiliki fungsi syi’ar intra dan ekstra
kampus. Di lingkungan dalam kampus ITB banyak sekali masyarakat kampus (mahasiswa) yang
ingin sekali membantu masyarakat dhuafa, baik membantu dalam perekonomian maupun membantu
untuk membina anak-anak mereka agar memiliki bekal diniyah yang baik. Sedangkan di luar
kampus ITB, terdapat banyak masyarakat dhuafa yang membutuhkan bantuan, khususnya dalam
menyekolahkan anaknya. Oleh karena itu, PAA dapat menjadi fasilitator sebagai penghubung antara
masyarakat kampus ITB dengan masyarakat dhuafa di sekitar lingkungan kampus ITB.
Tujuan
Membantu adik-adik dhuafa di lingkungan kampus ITB agar tidak putus sekolah
Membantu adik-adik memiliki bekal pendidikan diniyah yang baik
Membantu orang tua adik memiliki kemampuan untuk mendidik anak secara islami
Memfasilitasi masyarakat kampus yang ingin berkontribusi bagi masyarakat dhuafa sekitar
kampus
Target Departemen
Internal (Kader) Eksternal (Departemen Lain)
Massa kampus mengenal PAA
Brand Image PAA di kampus
Ruhiyah para pengurus maupun staff
Kokohnya jaringan baik dalam maupun luar
terjaga
kampus
Terciptanya budaya kerja yang profesional
Terciptanya ukhuwah antar donatur dan PAA
Mengalami peningkatan softskill yang
berhubungan dengan ke-PAA-an baik
dalam pembinaan adik maupun
menajemen keuangan
Rasa kekeluargaan antar pengurus terjaga
Komitmen para kader tinggi
Visi Departemen
PAA sebagai badan profesional yang produktif dan berdedikasi dalam membangun generasi pemuda
Islam secara kekeluargaan
Misi Departemen
Membentuk kurikulum baku pembinaan adik
Pembinaan internal periodik sebagai sarana tarbiyah
Membangun media pembelajaran dalam kemandirian dan kreatifitas bagi kakak PAA
Membangun mental spiritual adik
Media hiburan yang Islami bagi adik
Memantapkan jaringan internal dan eksternal kampus secara efektif
Pengontrolan pengurus baik komitmen, akademis maupun ruhiyah
Deskripsi Kerja
Deskripsi kerja Departemen Pembinaan Adik Asuh adalah sebagai berikut:
Metode Syi’ar menggunakan media asuh adik-adik. Memiliki tiga objek utama:
Donatur (mahasiswa S1),
Adik-adik asuh,
Orang tua adik.
Membantu adik-adik dhuafa di lingkungan kampus ITB agar tidak putus sekolah dan
memiliki bekal pendidikan diniyah yang baik
Memfasilitasi teman-teman mahasiswa yang ingin berkontribusi bagi masyarakat sekitar
kampus
Membentuk suasana kekeluargaan di antara donatur sebagai bentuk rasa persaudaraan di
kampus ITB
Meningkatkan daya jangkau PAA ke segala lapisan dan lingkungan civitas akademika ITB
untuk menggali potensi-potensi sumber dana mahasiswa yang lebih besar dan menambah
sumber dana mahasiswa yang terlibat langsung di PAA.
Meningkatkan kegiatan PAA bagi masyarakat kampus sehingga terbentuk suatu opini yang
positif tentang keberadaan PAA dan Gamais.
Mencari sumber dana alternatif, khususnya ke perusahaan-perusahaan.
Melakukan pendistribusian dana yang lebih selektif dan efektif.
Membangun suatu mekanisme pembinaan bagi adik asuh yang terencana.
Mengadakan suatu bentuk komunikasi yang interaktif antara PAA, masyarakat, dan massa
kampus
Pandangan Gamais terhadap Pembinaan Anak-Anak
PAA lahir sebagai bentuk kepedulian dan pengabdian mahasiswa muslim ITB kepada masyarakat di
sekitar kampus, khususnya dalam bidang pendidikan. Wujud dari pengabdian ini adalah beasiswa
untuk siswa dari 4 kompleks SD. Namun, sebenarnya PAA hanya berperan sebagai fasilitator bagi
mahasiswa muslim ITB yang ingin turut ambil bagian dalam membantu siswa SD yang mengalami
kesulitan biaya. Sebab membantu sesama adalah kecenderungan setiap manusia, Karenanya, PAA
dituntut untuk mampu membina hubungan baik dengan mereka. Hal ini merupakan kontribusi PAA
dalam men-syi’arkan Islam di kampus. Selain itu, PAA dapat menjadi jalan bagi mahasiswa muslim
untuk mengenal dan berinteraksi lebih dekat dengan Gamais.
PAA memiliki beraneka ragam donatur yang memiliki latar belakang berbeda, hal ini
mengindikasikan bahwa PAA diterima di mana saja. Apabila peluang ini dioptimalkan maka fungsi
syi’ar dapat memasuki wilayah yang selama ini tertutup.
Selain itu, bila dilihat dari sudut pandang yang lebih luas, PAA sedikit mengambil bagian dalam
membina generasi muslim masa depan melalui pembinaan adik dan bimbingan belajar. Walaupun
dapat dikatakan bahwa usaha PAA ini tidak intensif dan pengaruhnya tidak terlalu signifikan,
diharapkan adik-adik pernah memperoleh sesuatu yang berharga dan turut membentuk kepribadian
mereka saat tumbuh dewasa.
Ikrar Kader GAMAIS ITB
dengan kesadaran penuh akan pengawasan Ar Rahman
dan disaksikan bumi Allah yang mengajari kami berpikir dan berdzikir
Allahu Akbar
Sebuah Nasehat
Sepatutnya di sinilah setiap pejuang syiar perlu berhenti sejenak, merenungkan lagi perjalanannya
selama ini, mengevaluasi hasil-hasilnya dan masalah-masalah yang selalu menjadi penghias jalan
perjuangan.
Orang seperti kita sangatlah memerlukan kekuatan tambahan yang mendorong dan menopangnya
sehingga kita tetap mampu berdiri kokoh di jalan perjuangan. Imam Asy-Syahid Hasan Al Banna
pernah mengungkapkan bahwa kemenangan perjuangan syiar bisa tercapai dengan tiga kekuatan:
kekuatan aqidah, kekuatan ukhuwwah dan kekuatan senjata.
Seorang pejuang syiar yang akidahnya mantap, pada waktu itu ia tidak akan merasa lemah ketika
berhadapan dengan musuh dan rintangan-rintangan syiar karena ia telah menyandarkan dirinya
pada kekuatan hakiki, dzat yang menggenggam segala urusan. Bagaimanapun bentuk dan betapapun
besar rintangan syiar, ia pasti dapat melewatinya dengan mulus. Mungkin kita masih teringat dengan
kisah perjuangan Bilal bin Rabah, ketika ia disiksa di padang pasir yang panas, dicambuk dan ditindih
dengan batu besar. Waktu itu ia hanya berucap, "Ahad, Ahad, Ahad". Atau Zaid bin Haritsah yang
ikut bersama Rasulullah ke Thaif dan pulang dengan dilempari batu serta cacian dan makian,
sehingga kaki baginda Rasulullah pun terluka dan mengucurkan darah. Waktu itu, bukan sumpah
serapah yang keluar dari bibir Rasulullah, bukan juga laknat dan do'a azab, akan tetapi untaian do'a
rahmat dan maghfirah yang justru meluncur dari kedua bibirnya." Oh betapa agungnya sifat yang
allah berikan kepada pejuangan syiar agama.
Dengan kekuatan dari Allah dan tawakal kepada-Nya, seorang manusia biasa tiba-tiba saja akan
memiliki kekuatan yang berlipat ganda. Inilah yang kita perlukan. Amunisi-amunisi pejuang syiar
yang bersumber dari Ilahi. Maka tidaklah mengherankan bila para sahabat baginda rasul di waktu
siang seperti singa dan di waktu malam seperti "rahib". Tangisan-tangisan mereka di malam hari
ketika membaca untaian firman Allah sungguh telah menjadikan mereka pribadi-pribadi tangguh.
Sujud-sujud mereka yang lama dalam qiyamullail menjadikan mereka berwibawa dan disegani di
mata kaum kuffar. Sekali lagi, hanya dengan kekuatan Ilahiyah lah kita dapat membawa amanah
syiar ini. Shalahudin Al-Ayyubi, pernah berkata ketika memeriksa pasukannya di malam hari dan
menemukan kemah-kemah mereka bercahaya karena diisi dengan qiyamullail, -Jika kita menang
dalam perang ini, maka sesungguhnya kemenangan tersebut datangnya dari sini- , sambil kemudian
tangannya menunjuk pada orang-orang yang sedang melaksanakan shalat tersebut. Umar bin
Khattab ketika memberikan wejangan kepada pasukan islam, ia berkata, "Sesungguhnya kalian tidak
akan menang dengan kekuatan dan perbekalan kalian, akan tetapi kemenangan itu akan datang
karena ketaatan kalian kepada Allah dan kedurhakaan mereka terhadap-Nya. " Begitulah sunnatullah
dalam perjuangan syiar. Keyakinan terhadap kekuatan dari Allah merupakan keniscayaan bagi diri
manusia yang lemah ini. Allah berfirman: "Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya
Allah akan mencukupkan (keperluan)nya" .( Ath-Thalaq 3 )
"ALLAH sebaik baik pemelihara dan Ia paling kasih dari segala kasih"
Ya ALLAH, yang menyelamatkan Ibrahim dari api kobaran yang marak menyala
Ya ALLAH, yang menyelamatkan Musa dari kejahatan Fir'aun dan laut yang mengancam nyawa
Ya ALLAH, yang menyelamatkan Isa dari Salib dan pembunuhan oleh kafir durjana
Ya ALLAH, yang menyelamatkan Muhammad alaihimusshalatu wassalam dari kafir Quraisy durjana,
Yahudi pendusta, munafik khianat, pasukan sekutu Ahzab angkara murka
Ya ALLAH, yang menyelamatkan Yunus dari gelap lautan, malam, dan perut ikan
Ya ALLAH, jangan kiranya Engkau cegahkan kami dari kebaikan yang ada pada-Mu karena kejahatan
pada diri kami
Ya ALLAH, jadikan kami kebanggaan hamba dan nabi-Mu Muhammad SAW di padang mahsyar nanti
Saat para rakyat kecewa dengan para pemimpin penipu yang memimpin dengan kejahilan dan hawa
nafsu
Saat para pemimpin cuci tangan dan berlari dari tanggung jawab
Berikan kami pemimpin berhati lembut bagai Nabi yang menangis dalam sujud malamnya tak henti
menyebut kami, ummati ummati, ummatku ummatku
Pemimpin bagai para khalifah yang rela mengorbankan semua kekayaan demi perjuangan
Yang rela berlapar-lapar agar rakyatnya sejahtera
Yang lebih takut bahaya maksiat daripada lenyapnya pangkat dan kekayaan
Ya ALLAH, dengan kasih sayang-Mu Engkau kirimkan kepada kami da'i penyeru iman
Kepada nenek moyang kami penyembah berhala
Dari jauh mereka datang karena cinta mereka kepada da'wah
Berikan kami kesempatan dan kekuatan, keikhlasan dan kesabaran
Untuk menyambung risalah suci dan mulia ini
Kepada generasi berikut kami
Jangan jadikan kami pengkhianat yang memutuskan mata rantai kesinambungan ini
Dengan sikap malas dan enggan berda'wah
Karena takut rugi dunia dan dibenci bangsa
Sesungguhnya Allah swt telah berfirman dalam surat Ali-Imran ayat 103 yang artinya: "Dan
berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan
ingatlah akan nikmat Allah keadaanmu ketika kamu dahulu (masa jahiliyah) bermusuh-musuhan,
maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah orang-orang yang
bersaudara.", dan pada surat Al-Hujurat ayat 10 yang artinya: "Sesungguhnya orang-orang mukmin
itu adalah bersaudara.", pada surat At-Taubah ayat 71 yang artinya: "Dan orang-orang yang beriman,
lelaki dan perempuan, sebagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebagian yang lain." Dan
Rasul yang mulia, Muhammad saw. juga pernah bersabda: "Jadilah kalian hamba-hamba Allah yang
saling bersaudara."
Begitulah generasi Islam pertama -semoga keridhaan Allah atas mereka- dalam memahami makna
persaudaraan dan kekeluargaan dalam Islam yang agung ini. Iman dalam dada telah menumbuhkan
rasa cinta, kedekatan, dan persaudaraan yang paling luhur dan abadi di antara mereka. Mereka
ibarat satu tubuh, satu hati, dan satu tangan. Dan inilah karunia Allah yang selalu diingat-ingatkan
kepada mereka oleh-Nya pada surat Al-Anfal ayat 63 yang artinya: "Dan yang mempersatukan hati
mereka (orang-orang yang beriman). Walaupun kamu membelanjakan semua (kekayaan) yang ada di
bumi, niscaya kamu tidak dapat mempersatukan hati mereka. Akan tetapi Allah telah
mempersatukan hati mereka."
Dalam sirah yang nyata, kita dapat ambil hikmah Sang Muhajir yang telah pergi meninggalkan
keluarga dan tanah tumpah darahnya (Mekkah) untuk menyelamatkan agamanya, akhirnya
mendapati para pemuda Yatsrib menanti kedatangan mereka dengan penuh rindu dan kehangatan
cinta. Mereka semua bergembira menyambutnya, walaupun mereka tidak mengenalnya sebelum
itu, tak ada hubungan kekeluargaan yang mengikat mereka, dan tak ada ambisi atau kepentingan
tertentu yang mereka harapkan.
Tapi begitulah, aqidah Islam membuat mereka (kaum Anshar) merindukan dan menyatu dengan
kehidupan kaum Muhajirin. Orang-orang Anshar menganggap kaum Muhajirin sebagai belahan
jiwanya yang tak terpisahkan, maka sesaat setelah tiba di masjid, orang-orang Aus dan Khazraj
segera menghambur mengelilingi mereka. Masing-masing orang dari mereka mengajak kaum
muhajirin untuk tinggal di rumahnya, dan untuk itu mereka bersedia mengorbankan harta, jiwa,
serta kepentingan keluarganya, Situasinya semakin mengharukan ketika mereka berkeras dengan
permintaan mereka, hingga akhirnya rumah kediaman kaum Muhajirin ditetapkan berdasarkan
undian. Imam Bukhari meriwayatkan,
"Tak seorang pun Muhajir yang menetap di rumah seorang Anshar melainkan dengan undian."
Begitulah, sehingga Allah berkenan mengabadikan keluhuran budi kaum Anshar itu dalam Al-Qur'an
agar dikenang oleh manusia sepanjang zaman. Hingga kini keluhuran itu masih tampak bersinar
terang di permukaan wajah zaman. Tentang kaum Anshar Allah berfirman,
"Dan orang-orang yang telah menempati kota Madinah dan telah beriman (Anshar) sebelum
(kedatangan) mereka (Muhajirin), mereka mencintai orang yang berhijrah kepada mereka. Dan
mereka tiada menaruh keinginan dalam hati mereka terhadap apa-apa yang diberikan kepada
mereka (orang Muhajirin); dan mereka mengutamakan mereka (orang-orang Muhajirin), atas diri
mereka sendiri sekalipun mereka memerlukan (apa yang mereka berikan itu). Dan siapa yang
dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka itulah orang-orang yang beruntung." (Al-Hasyr: 9)
Begitulah putera-putera Islam selanjutnya menapaki tangga keluhuran khususnya generasi pertama
yang jiwa-jiwa mereka dipenuhi oleh rasa persaudaraan imani. Pada mereka tak ada perbedaan
antara Muhajir dan Anshar, tak ada jarak antara orang Mekkah dengan orang Yaman. Bahkan dalam
salah satu sabdanya, Rasulullah saw. pernah memuji kabilah Asy'ariyah dari Yaman.
"Sebaik-baik kaum adalah kaum Asy'ariyah, bila mereka kesusahan dalam perjalanan atau dalam
keadaan menetap, maka mereka mengumpulkan semua yang mereka miliki, lalu mereka simpan di
tempat perbekalan mereka, kemudian membaginya secara merata,"
Bila anda membaca Al-Qur'an, Sunah Rasul yang agung, dan sejarah para leluhur dari putera-putera
terbaik agama ini, niscaya akan kita temukan semua yang dapat menyejukkan mata dan
menenteramkan telinga dan hati kita. Dan itulah arti keluarga bagi kita, keluarga yang bersatu atas
dasar kekuatan aqidah dan kekuatan iman. Karena itulah saudaraku, mengapa kita bersatu dan
bergerak bersama dalam langkah gerak meraih keridhoanNya. Karena kita keluarga…