You are on page 1of 67

BIOSTATISTIK

H. RUSLI GUNAWAN, SKM.,MMKes


SILABUS
1. Statistik Dasar
2. Pengumpulan Data
3. Penyajian Data
4. Ukuran Rata-rata
5. Ukuran Variasi
6. Peluang (Probabilitas)
7. Teknik Sampling
8. Pengujian Hipotesis
9. Uji Chi Square
10. Uji Beda Dua Mean
11. Korelasi
BAB I
STATISTIK DASAR
Adalah sekumpulan konsep dan metode
yang digunakan untuk mengumpulkan dan
menginterpretasi data tentang bidang
kegiatan tertentu dan mengambil
kesimpulan dalam situasi dimana ada
ketidakpastian dan variasi
BIOSTATISTIK
(STATISTIK KESEHATAN)

Adalah statistik yang berkaitan dengan


bidang kesehatan
PERANAN BIOSTATISTIK

• Meningkatkan Kualitas Pelayanan Kesehatan

• Benefit (Manfaat) & Profit (Keuntungan)


STATISTIK DESKRIPTIF

Adalah kegiatan yang dimulai dari


pengumpulan data sampai mendapatkan
informasi dengan jalan menyajikan dan
analisis data yang telah terkumpul atau
sengaja dikumpulkan
CONTOH STATISTIK DESKRIPTIF

Informasi yang diperlukan dalam sensus


penduduk untuk menggambarkan
karakteristik penduduk diperlukan data,
seperti umur, jenis kelamin, status
perkawinan
STATISTIK INFERENS

Adalah kumpulan cara atau metode yang


dapat menggeneralisasi nilai-nilai dari
sampel yang sengaja dikumpulkan
menjadi nilai populasi
CONTOH STATISTIK INFERENS

• Orang yang gemuk mempunyai resiko


yang lebih besar terkena penyakit jantung
dibandingkan orang yang kurus

• Bagaimana efektivitas suatu vaksin baru


pencegah flu burung
POPULASI

Keseluruhan dari unit didalam pengamatan yang akan kita lakukan


CONTOH POPULASI

Kita ingin mengetahui tingkat


pengetahuan mahasiswi Akbid Kharisma
Karawang yang berjumlah 50 orang, maka
yang menjadi populasi adalah seluruh
mahasiswi Akbid Kharisma Karawang
SAMPEL

Sebagian dari populasi yang nilai /


karakteristiknya diukur dan yang dipakai
untuk menduga karakteristik populasi
PEMBAGIAN STATISTIK

1. Statistik Deskriptif (Descriptive Statistics)

2. Statistik Inferens (Inference Statistics)


CONTOH SAMPEL
Kita ingin mengetahui partisipasi
masyarakat terhadap kesehatan di desa A.
Kita tidak mungkin mengamati atau
mewawancara seluruh masyarakat di desa
tersebut, untuk itu diambil sebagian
masyarakat di desa A yang dapat mewakili
keseluruhan masyarakat. Hasilnya dapat
kita pakai untuk menduga tingkat partisipasi
masyarakat di desa A
DATA

Adalah himpunan angka yang merupakan


nilai dari unit sampel sebagai hasil
pengamatan / pengukuran (representasi
dari variabel)
SYARAT DATA
• Harus Akurat
Sesuai dengan keadaan sesungguhnya
(obyektif) dan mampu menggambarkan keadaan
populasi secara keseluruhan (representatif)

• Harus Relevan
Sesuai dengan apa yang kita butuhkan

• Harus Up To Date
Tepat waktu sesuai kebutuhan
PEMBAGIAN DATA ( 1 )
Menurut Cara Memperolehnya :

• Data Primer
Data yang dikumpulkan oleh penelitinya
sendiri

• Data Sekunder
Data yang diambil dari suatu sumber
PEMBAGIAN DATA ( 2 )
Menurut Sumbernya :

• Data Internal
Data yang berasal dari dalam instansi

• Data Eksternal
Data yang berasal dari luar instansi
PEMBAGIAN DATA ( 3 )
Menurut Waktu Pengumpulannya :

• Data Time Series


Data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu

• Data Cross Section


Data yang dikumpulkan pada satu waktu tertentu
PEMBAGIAN DATA ( 4 )
Menurut Sifatnya :

• Data Kualitatif
Data yang tidak berupa angka, melainkan
berupa pendapat, kata atau kalimat

• Data Kuantitatif
Data yang berupa angka atau bilangan
PEMBAGIAN DATA (5)
Menurut bilangan pengukurannya :

• Data Diskrit (Katagori)


Data yang berbentuk bilangan bulat
(jumlah anak dalam keluarga, jumlah penderita
penyakit TBC)

• Data Kontinu (Numerik)


Data yang merupakan rangkaian data, nilainya
dapat berbentuk desimal
(Tinggi badan 162,5 cm, berat badan 63,8 Kg)
VARIABEL

Adalah karakteristik yang nilainya bervariasi


MACAM – MACAM VARIABEL

• Variabel Independen (Bebas)


• Variabel Dependen (Terikat)
• Variabel Moderator
• Variabel Intervening
• Variabel Kontrol
VARIABEL INDEPENDEN (BEBAS)

• Adalah variabel yang mempengaruhi


atau yang menjadi sebab perubahannya
atau timbulnya variabel dependen (terikat)

• Contoh :
Pendapatan Keluarga Gizi Buruk
(Variabel Independen) (Variabel Dependen)
VARIABEL DEPENDEN (TERIKAT)

• Adalah variabel yang dipengaruhi atau yang


menjadi akibat

• Contoh :

Pendapatan Keluarga Gizi Buruk


(Variabel Independen) (Variabel Dependen)
VARIABEL MODERATOR
• Adalah variabel yang mempengaruhi
(memperkuat atau memperlemah)
hubungan antara variabel independen
dengan dependen
• Contoh :
Perilaku Suami Perilaku Isteri
(Variabel Independen) (Variabel Dependen)

Jumlah Anak
(Variabel Moderator)
VARIABEL INTERVENING
• Adalah variabel yang mempengaruhi
hubungan antara variabel independen
dengan dependen, tetapi tidak dapat diamati
dan diukur
• Contoh :
Pendapatan Keluarga Pola Makan Gizi Buruk
(Variabel Independen) (Variabel Intervening) (Variabel Dependen)

Budaya Masyarakat
(Variabel Moderator)
VARIABEL KONTROL
• Adalah variabel yang dikendalikan atau
dibuat konstan sehingga hubungan
variabel independen terhadap dependen
tidak dipengaruhi oleh faktor luar yang
tidak diteliti
• Contoh :
Pendidikan Keterampilan Bidan
(Variabel Independen) (Variabel Dependen)

Praktek, waktu, tempat


(Variabel Kontrol)
SKALA PENGUKURAN
• Skala Nominal

• Skala Ordinal

• Skala Interval

• Skala Rasio
SKALA NOMINAL
Merupakan pengukuran yang paling lemah
tingkatannya, terjadi apabila bilangan atau
lambang-lambang lain digunakan untuk
mengklasifikasikan objek pengamatan
Contoh :
Agama dapat dikelompokkan menjadi Islam,
Kristen, Katolik, Hindu, Budha.
Tidak mungkin ada tumpang tindih
(overlapping)
SKALA ORDINAL
Pengukuran ini tidak hanya membagi objek
menjadi kelompok-kelompok yang tidak
tumpang tindih, tetapi antara kelompok itu ada
hubungan (ranking). Hubungan ini dapat ditulis
sebagai lebih kecil (<) atau lebih besar (>). Jadi
kelompok yang sudah ditentukan dapat
diurutkan menurut besar kecilnya
Contoh :
Seorang anggota TNI dapat dikelompokkan
menjadi kelompok Mayor, Kapten, dan Letnan.
Mayor lebih tinggi dari Kapten, dan Kapten lebih
tinggi dari Letnan
SKALA INTERVAL
Selain membagi objek menjadi kelompok
tertentu dan dapat juga diurutkan, juga
dapat ditentukan jarak urutan kelompok
tersebut.
Contoh :
Pengukuran panas pada termometer
(Celcius). Temperatur 40°C lebih panas
15°C dari temperatur 25°C
SKALA RASIO
Dengan skala rasio kita dapat mengelompokkan
data. Kelompok itu pun dapat diurutkan dan jarak
antara urutanpun dapat ditentukan. Selain itu,
sifat lain untuk data dengan skala rasio, kelompok
tersebut dapat dibandingkan (rasio).
Contoh :
Ada kelompok barang dengan berat badan 60 Kg
dan kelompok 30 Kg. Kelompok 60 Kg lebih berat
dari 30 Kg, lebih beratnya adalah 30 Kg, atau
kelompok 60 Kg adalah 2 kali kelompok 30 Kg.
STRUKTUR TINGKATAN SKALA

Sifat Skala Nominal Ordinal Interval Rasio


1. Diklasifikasikan Ya Ya Ya Ya
2. Diurutkan Tidak Ya Ya Ya
3. Ada jarak Tidak Tidak Ya Ya
4. Dibandingkan Tidak Tidak Tidak Ya
HUBUNGAN ANTAR JENIS DATA
Jenis Data Berdasarkan Jenis Data Berdasarkan
Bilangan Pengukurannya Skala Pengukurannya

• Diskrit (Katagori) • Ordinal


• Nominal

• Kontinu (Numerik) • Interval


• Rasio
BAB II
PENGUMPULAN DATA
KEGIATAN STATISTIK :
• Pengumpulan Data

• Penyajian Data

• Pengolahan Data

• Analisis Data
PENGUMPULAN DATA
TENAGA PENGUMPUL DATA :

• Memiliki pengetahuan terhadap masalah yang sedang


diteliti
Bila ada kekurangan data akan berinisiatif untuk
mendapatkannya

• Jujur dan Teliti


Data bukan karangan sendiri (diperoleh dari lapangan)

• Tidak pantang menyerah


Jangan mundur di tengah jalan

• Supel dan pandai berkomunikasi


Akan lebih akrab sehingga mudah mendapatkan data
TEKNIK PENGAMBILAN DATA
• Teknik Tes

• Wawancara

• Teknik Observasi

• Teknik Angket (Kuesioner)


TEKNIK TES
• Teknik tes digunakan untuk mengumpulkan data
evaluasi yang akan membedakan kondisi awal
dengan kondisi sesudahnya
• Contoh :
Seseorang ingin mengetahui efektifitas pelatihan
Statistik pada 10 karyawan media cetak. Sebelum
dilakukan pelatihan, 10 orang karyawan dites
kemampuannya nilainya rata-rata 65. Kemudian
setelah selesai pelatihan di tes lagi dengan nilai
rata-rata 70. Dengan demikian pelatihan tersebut
cukup efektif
WAWANCARA
• Merupakan teknik pengumpulan data dimana
seseorang berdialog langsung dengan
responden
• Tidak harus bertatap muka secara langsung,
tetapi dapat melalui media tertentu misalnya
melalui telepon, teleconference atau chatting
melalui internet
• Kelebihannya dapat menggali informasi
sebanyak-banyaknya, kelemahannya
memerlukan waktu yang lama dan sulit mencari
waktu yang cocok untuk melakukan wawancara
TEKNIK OBSERVASI
• Teknik pengumpulan data dengan menggunakan
pancaindera (mengamati, mendengar, menciumm
mengecap dan meraba

• Instrumen yang digunakan adalah panduan


pengamatan dan lembar pengamatan

• Agar hasil observasi dapat


dipertanggungjawabkan, maka sebaiknya
observasi jangan hanya dilakukan oleh satu orang
sehingga dapat dibandingkan. Semakin banyak
hasil observasi yang sama diantara observer,
maka hasil observasi tersebut semakin dapat
dipercaya
CONTOH LEMBAR OBSERVASI
TENTANG PELAYANAN PADA SEBUAH BANK
Obyek Observasi Pengamat I Pengamat II
Ya Tidak Ya Tidak

1. Karyawan mengucapkan salam V V


2. Karyawan Memberikan senyum V V
3. Karyawan menanyakan keperluan V V
4. Karyawan Berpakaian rapi V V
5. Karyawan berseragam V V
6. Karyawan pandai berkomunikasi V V
7. Karyawan teliti V V
8. Karyawan cekatan V V
9. Ruangan loby bank bersih V V
10. Ruangan loby bank nyaman V V
RUMUS KOEFISIEN KESEPAKATAN

KK = 2S
N1 + N2

KK : Koefisien Kesepakatan
S : Jumlah hasil observasi yang sama
dari dua observer
N1 : Jumlah pengamatan yang dilakukan
pengamat 1
KK ≥ 0,6
PERHITUNGANNYA
• Berdasarkan hasil observasi diatas,
terlihat nilai (S) sebanyak 7 yaitu obyek
observasi 1,3,4,5,8,9 dan 10
• Jumlah obyek pengamatan yang
dilakukan pengamat 1 (N1) dan pengamat
1 (N2) masing-masing 10
• Maka, koefisien kesepakatan (KK) :
KK = 2 x 7 = 0,7
10 + 10
• Oleh karena KK ≥ 0,6, maka dikatakan
hasil observasi tersebut Tepat
TEKNIK ANGKET (KUESIONER)

• Teknik pengumpulan data yang dilakukan


dengan cara membagi daftar pertanyaan
kepada responden agar responden
memberikan jawabannya

• Ada dua cara :


 Kuesioner Terbuka
 Kuesioner Tertutup
KUESIONER TERBUKA

• Responden diberi kesempatan untuk


menjawab sesuai kalimatnya sendiri

• Contoh :
Bagaimana pendapat Anda tentang harga
barang di Supermarket ini ?
KUESIONER TERTUTUP
• Dalam kuesioner ini, jawaban sudah disediakan
sehingga responden tinggal memilih

• Contoh :
Bagaimanakah pendapat Anda tentang harga di
Supermarket ini ?
a. Sangat mahal
b. Mahal
c. Cukup
d. Murah
e. Sangat murah
KEUNTUNGAN KUESIONER

• Tidak memerlukan kehadiran peneliti


• Dapat dibagikan serentak
• Dapat dijawab oleh responden sesuai
waktu yang ada
• Dapat dibuat anonim
• Kuesioner dapat dibuat standar
KELEMAHAN KUESIONER
• Responden sering tidak teliti dalam
menjawab
• Seringkali kuesioner tidak kembali
• Waktu pengembalian sering terlambat
• Jawaban responden sangat bergantung
pada situasi dan kondisi
• Sulit mendeteksi apakah jawaban
responden itu jujur atau tidak
BAB III
PENYAJIAN DATA

• Karangan ( Informasi )

• Tabel ( Daftar )

• Grafik ( Diagram )
KARANGAN ( INFORMASI )

Adalah bentuk penyajian yang memberikan


keterangan dari keseluruhan prosedur,
hasil-hasil dan kesimpulan yang dibuat
dengan menggunakan tulisan (teks)
CONTOH KARANGAN (INFORMASI)

Jumlah mahasiswi Akbid Kharisma Tahun


2007 adalah 150 orang yang terdiri dari
tingkat I sebanyak 50 orang, tingkat II
sebanyak 55 orang dan tingkat III
sebanyak 45 orang
TABEL ( DAFTAR )

Adalah bentuk penyajian yang terdiri dari


baris dan kolom yang masing-masing
garis membatasi katagori
BAGIAN – BAGIAN TABEL (1)

• Judul Tabel
Harus singkat, jelas dan lengkap.
Hendaknya dapat menjawab apa yang
disajikan (what), dimana kejadiannya
(where) dan kapan terjadi (when)

• Nomor Tabel
• Kolom
BAGIAN – BAGIAN TABEL (2)

• Judul Kolom
• Baris
• Judul Baris
• Sel
• Sumber
CONTOH TABEL
Tabel 1
Jumlah Penduduk Per Desa
Di wilayah kerja Puskesmas A
Tahun 2007

Jenis Kelamin
Nama Desa Laki-laki Perempuan Jumlah

Balonggandu 4.424 4.316 8.740


Jatisari 2.884 2.711 5.595
Total 7.308 7.027 14.335
Sumber : Visualisasi data Puskesmas A Tahun 2007
JENIS TABEL
• Semi Tabular
• Tabel Frekuensi
• Tabel Frekuensi Distribusi
• Tabel Kontingensi
• Tabel Induk
• Tabel Teks
• Tabel Korelasi
SEMI TABULAR
Tabel 2
Jumlah Mahasiswi Akbid Kharisma berdasarkan Tingkatannya
Tahun 2007

Tingkat Jumlah

I 50

II 55

III 45
Sumber : Visualisasi data Akbid Kharisma Tahun 2007
TABEL FREKUENSI
Tabel 3
Data Tinggi Badan Mahasiswi Akbid Kharisma Tingkat I
Tahun 2007

Tinggi Badan (cm) Jumlah Mahasiswi


160 6
161 8
162 4
163 3
164 7
165 9
166 8
167 5

Sumber : Data Primer Tahun 2007


TABEL DISTRIBUSI FREKUENSI

Tabel 4
Data Tinggi Badan Mahasiswi Akbid Kharisma Tingkat I
Tahun 2007

Tinggi Badan (cm) Jumlah Mahasiswi


160 - 161 14
162 - 163 7
164 - 165 16
166 - 167 13

Jumlah 50

Sumber : Data Primer Tahun 2007


TABEL KONTINGENSI
Tabel 5
Jumlah Murid Sekolah Dasar Di Daerah A
Menurut Tingkat Sekolah dan Jenis Kelamin
Tahun 2007

Jenis Kelamin SD SLTP SLTA Jumlah


Laki - laki 4.758 2.795 1.459 9.012
Perempuan 4.032 2.116 1.256 7.404
Jumlah 8.790 4.911 2.715 16.416

Sumber : Data Primer Tahun 2007


TABEL INDUK
Tabel 6
Jumlah Kelahiran menurut Golongan Etnik Ibu, Tempat Melahirkan
dan Yang Menolong Kelahiran Di Kota X
Tahun 2007

Penolong waktu melahirkan


Golongan Dokter Jumlah
Etnik Ibu Bidan Dukun Bayi Kelahiran
Di RS Tdk Di RS

Pribumi 466 301 91 16 874


WNI 143 211 36 7 397
Orang Asing 32 11 0 0 43
Jumlah
Sumber : Data Primer641 523
Tahun 2007 127 23 1.314
TABEL TEKS

Tabel 7
Jumlah Kelahiran Hidup dan Mati
menurut Penolong Persalinan Di Kota X
Tahun 2007

Kelahiran
Penolong Persalinan Hidup Mati Jumlah

Bidan 104 15 119


Dukun Bayi 26 9 35
Jumlah 130 24 154

Sumber : Data Primer Tahun 2007


TABEL KORELASI
Tabel 8
Jumlah Peserta Panca Lomba Murid SMA Negeri Kabupaten S
menurut Tinggi dan Berat Badan
Tahun 2007

Tinggi Berat Badan (kg)


Badan 40-44 45-49 50-54 55-59 60-64 65-69 70-74 Jumlah
(cm)

145-149 1 4 0 0 0 0 0 5
150-154 0 7 6 0 1 0 0 14
155-159 0 2 2 9 10 0 0 23
160-164 0 0 0 4 2 3 0 9
165-169 0 0 0 0 3 1 1 5
170-174 0 0 0 0 0 0 1 1
Jumlah 1 13 8 13 16 4 2 57
Sumber : Data Primer Tahun 2007
GRAFIK ATAU DIAGRAM (1)
• Skala (Scales)
Pembagian skala pada sumbu X dimulai dari kiri ke
kanan, sedangkan pada sumbu Y dimulai dari bawah ke
atas. Apabila ada nilai yang terlalu tinggi sehingga tidak
memungkinkan dibuat nilai, maka dapat dibuatkan suatu
Breaking Line.
Contoh :
Y
180

170

X
0 40 50
GRAFIK ATAU DIAGRAM (2)
• Kesederhanaan
Grafik yang sederhana dengan tujuan konsisten ialah yang paling
efektif

• Self Explanatory
Artinya begitu seseorang melihat grafik,tanpa perlu mendapatkan
penjelasan lebih lanjut sudah mengerti maksudnya

• Judul
Sebuah grafik harus diberi judul yang jelas dan lengkap (what,
where dan when)

• Kunci (keys)
Bila dalam suatu grafik dimuat beberapa variabel, maka masing-
masing harus dibedakan, misalnya dengan warna, titik-titik atau
tanda lain
JENIS GRAFIK (DIAGRAM)
• Histogram
• Frekuensi Poligon
• Ogive
• Diagram Garis (Line Diagram)
• Diagram Batang (Diagram Balok / Bar Diagram)
• Diagram Pinca (Diagram Lingkar = Pie Diagram)
• Diagram Tebar (Scatter Diagram)
• Pictogram
• Mapgram

You might also like