You are on page 1of 79

l

LAPORAN TAHUNAN
P.T. BANK EKSEKUTIF INTERNASIONAL,Tbk
TAHUN 2006

BAB. I. INFORMASI UMUM BANK

1. Umum

a. Pendirian Bank dan Informasi Umum

PT. Bank Eksekutif Internasional Tbk (“Bank”), didirikan di negara Republik


Indonesia dengan akta notaris Sugiri Kadarisman, S.H. No. 34 tanggal 11
September 1992 dengan nama “PT Executive International Bank”. Akta ini disetujui
oleh Menteri Kehakiman dengan No. C2-9246-HT.01.01. Th.92 tanggal 10
Nopember 1992 dan diumumkan dalam tambahan No. 6651 pada berita negara
Republik Indonesia No.103 tanggal 26 Desember 1992. Anggaran Dasar Bank telah
mengalami beberapa kali perubahan, termasuk perubahan yang dilakukan sehubungan
dengan Penawaran Umum Perdana Saham Bank, yang antara lain, mengubah status
Bank menjadi Perusahaan Terbuka dan nama Bank menjadi PT. Bank Eksekutif
Internasional Tbk, peningkatan modal dasar dan perubahan nilai nominal saham.
Perubahan ini dilakukan dengan akta Notaris Misahardi Wilamarta, S.H. tanggal 12
Maret 2001, yang telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman dan Hak
Asasi Manusia dalam Surat Keputusan No.C-00012.HT.01.04.TH 2001
tanggal 29 Maret 2001.

Bank memulai aktivitas operasi di bidang Perbankan pada tanggal 9 Agustus 1993.
Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Bank, ruang lingkup kegiatan Bank adalah
menjalankan kegiatan umum perbankan yang sesuai dengan peraturan yang berlaku di
Indonesia. Bank memperoleh ijin untuk melakukan aktivitas-aktivitas tersebut
berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan No. 673/KMK.017/1993 tanggal 23
Juni 1993. Bank berkedudukan di Jakarta dengan Kantor Pusat di jalan Tomang Raya
No. 14, Jakarta. Pada tanggal 31 Desember 2005, Bank memiliki 19 buah Kantor
yaitu 14 Kantor Cabang dan 5 buah Kantor Cabang Pembantu.

b. Penawaran Umum

Berdasarkan surat Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) No. S-


1531/PM/2001, tanggal 22 Juni 2001, Bank melakukan Penawaran Umum Saham
kepada masyarakat sebanyak 277.500.000 saham dengan nilai nominal Rp. 100 per
saham dan harga penawaran Rp. 140 per saham. Secara bersamaan diterbitkan
55.500.000 Waran Seri I yang menyertai seluruh saham yang ditawarkan dalam rangka
Penawaran Umum tersebut secara cuma-cuma. Waran tersebut memberikan hak
kepada pemegangnya untuk melakukan pembelian saham baru

30
yang dikeluarkan dari portepel dengan nilai nominal Rp. 100 per saham dengan harga
Rp. 175 per saham mulai tanggal 13 Januari 2003 sampai dengan tanggal 12 Juli
2004. Saham tersebut telah tercatat di Bursa Efek Jakarta sejak tanggal 13 Juli 2001.
2. Kepengurusan
Pada tanggal 31 Desember 2006 dan 2005, susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi
berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang diselenggarakan
pada tanggal 16 Juni 2006 dan 27 Mei 2005, adalah sebagai berikut :

a. Dewan Komisaris :
Presiden Komisaris : Lunardi Widjaja
Komisaris : Reginald Maukar
b. Direksi :
Presiden Direktur : Tonny Antonius
Direktur : Andy Sutanto
Direktur : Harmen Rasjid
c. Pejabat Eksekutif
Pejabat Eksekutif adalah pejabat yang bertanggung jawab langsung kepada Direksi
dan atau pempunyai pengaruh terhadap kebijakan dan operasional perusahaan.
Adapun pejabat eksekutif pada 31 Desember 2006 adalah sebagai berikut:

 Vice President Operasional : Lindawati


 Vice President Marketing : Setiawan Widjaja
 Vice President Support and Development : Irawati Widjaja
 Corporate Secretary : Hery Hartawan
 Kepala Satuan Kerja Audit Intern (SKAI) : Winarta Tirtahardja
 Kepala Satuan Kerja Restrukturisasi Kredit (SKRK): Wachid Purnomo
 Kepala Bagian Treasury : Susilowati
 Pimpinan Kantor Pusat Operasional (KPO) : Iwan Syaeful Anwar
- Cabang Mayestik : Rachmad Prijono
- Cabang Kelapa Gading : Endarto Rahardjo
- Cabang Semarang : Mugi Pamungkas
- Cabang Surabaya : Tedy Setiadi
- Cabang Medan : Akhmad Maulana
- Cabang Denpasar : I Gusti Ngurah Adi
- Cabang Bandung : Yusuf Setia Lesmana
- Cabang Makasar : M. Ali Fauzi
- Cabang Manado : I Made Aryawan
- Cabang Malang : Arida Aprilawati
- Cabang Palembang : Patria W. Sitompul
- Cabang Solo : Erny Yunihastuti
- Cabang Bandar Lampung : Agustinus Budiharto

30
Daftar riwayat hidup Dewan Komisaris, Direksi dan Pejabat Eksekutif sebagaimana
terlampir.

3. Kepemilikan Saham

Susunan pemilikan saham Bank pada tanggal 31 Desember 2006 berdasarkan catatan
yang dibuat oleh PT Sirca Datapro Perdana, Biro Administrasi Efek, adalah sebagai
berikut:

Jumlah Saham Jumlah


Pemegang Saham Ditempatkan dan Disetor Pemilikan Persentase
Lunardi Widjaja 432.500.000 43.250.000.000 53,15
Lusiana Widjaja 83.750.000 8.375.000.000 10,29
Irawati Wijaya 39.234.000 3.923.400.000 4,82
Sinthyawati Widjaja 39.233.000 3.923.300.000 4,82
Setiawan Widjaja 39.235.500 3.923.550.000 4,82
Masyarakat 179.797.500 17.979.750.000 22,10
JUMLAH 813.750.000 81.375.000.000 100,00

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang diaktakan dengan akta
notaris Misahardi Wilamarta, S.H. No. 54 tanggal 12 Maret 2001, para pemegang saham
menyetujui peningkatan modal dasar Bank menjadi Rp. 199.000.000.000 dan
melakukan penawaran umum perdana kepada masyarakat melalui pasar modal dengan
jumlah sebanyak-banyaknya 111.000.000 saham dengan nilai nominal Rp. 250 per
saham dan menerbitkan Waran Seri I sebesar 22.200.000 waran.

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang telah diaktakan dengan
akta notaris Misahardi Wilamarta, S.H. No. 129 tanggal 23 Maret 2001 dan No. 148
tanggal 28 Maret 2001, pemegang saham menyetujui untuk mengubah nilai nominal per
saham dari Rp. 250 menjadi Rp. 100, mengubah jumlah saham yang akan ditawarkan
kepada masyarakat menjadi sebanyak-banyaknya 277.500.000 saham dengan nilai
nominal Rp. 100 per saham dan menerbitkan Waran Seri I sebesar 55.500.000 waran.
Akta-akta tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia
dalam Surat Keputusan No. C-00012 HT.01.04.TH.2001 tanggal 29 Maret 2001.

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang telah diaktakan dengan
akta notaris Misahardi Wilamarta, S.H. No.70 tanggal 20 Juli 2005, pemegang saham
menyetujui penambahan modal disetor dengan memindahkan dana setoran modal atas
nama Lusiana Widjaja sebesar Rp.3.875.000.000. Akta tersebut telah disahkan oleh
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dalam Surat Keputusan No.C-21555
HT.01.04.TH.2005 tanggal 4 Agustus 2005. Bank telah mencatatkan seluruh sahamnya
pada Bursa Efek Jakarta.

30
4. Perkembangan Usaha Bank
Perkembangan usaha bank yang disajikan adalah perbandingan posisi 31 Desember
2006 dengan 31 Desember 2005, sebagai berikut :
a. Ikhtisar Data Keuangan Penting :
(Dalam Jutaan Rupiah)
No. POS-POS Realisasi Realisasi Pertumbuhan
2006 2005 Nominal Persentase

1 Penempatan pada Bank Indonesia


a. Giro Bank Indonesia 103,924 95,926 7,998 8.34%
b. Sertifikat Bank Indonesia 28,939 19,886 9,053 45.52%
c. Lainnya 0 12,997 (12,997) -100.00%
2 Penempatan pada Bank Lain 1,859 1,069 790 73.90%
3 Obligasi Pemerintah - - - -
4 Kredit yang diberikan
i. pihak terkait dengan bank 186 4,577 (4,391) -95.94%
ii. pihak lain 860,576 1,082,444 (221,868) -20.50%
PPAP - Kredit yang diberikan -/- (26,755) (45,396) 18,641 -41.06%
5 Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif (26,875) (45,407) 18,532 -40.81%
6 Aktiva Tetap & Inventaris
a. Aktiva Tetap 133,760 120,370 13,390 11.12%
b. Akumulasi Penyusutan Aktiva Tetap (33,111) (29,136) (3,975) 13.64%
7 Properti Terbengkalai 6,408 3,377 3,031 89.75%
8 Rupa-rupa Aktiva 246,757 213,358 33,399 15.65%
9 Total Aktiva 1,339,267 1,492,008 (152,741) -10.24%
10 Total Aktiva Produktif 891,836 1,123,160 (231,324) -20.60%
11 Dana pihak ketiga 1,150,743 1,300,274 (149,531) -11.50%
12 Simpanan dari Bank Lain 37,266 29,127 8,139 27.94%
13 Surat Berharga yang jual dengan janji dibeli kembali (Repo) - - - -
14 Modal Disetor 81,375 81,375 0 0.00%
15 Agio Saham 7,666 7,666 0 0.00%
16 Selisih penilaian kembali aktiva tetap 31,241 31,241 0 0.00%
17 Saldo Laba Rugi (4,807) 8,819 (13,626) -154.51%
18 Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum ditarik 45,368 22,310 23,058 103.35%
19 Pendapatan bunga dalam penyelesaian 40,715 48,645 (7,930) -16.30%
20 Garansi yang diberikan 276 2,187 (1,911) -87.38%
21 Pendapatan bunga bersih. 41,607 82,490 (40,883) -49.56%
22 Laba Rugi Opersaional (20,615) (51,529) 30,914 -59.99%
23 Laba Rugi sebelum pajak penghasilan (13,626) (46,659) 33,033 -70.80%
24 Laba Rugi Bersih (13,626) (46,659) 33,033 -70.80%
25 laba bersih per saham (17) (59) 42 -71.19%

30
26. Total Biaya Dana (Cost of Fund)

Total biaya dana (cost of fund) per 31 Desember 2006 yaitu 8,76%, yang terdiri
dari:

(Dalam Jutaan Rupiah)


Keterangan Nominal Rate Cost of Funds
Dana Masyarakat
Giro 22.998 1.69 % 389
Tabungan 132.020 5.08 % 6.707
Deposito Berjangka 995.529 10.52 % 104.730
Sertifikat Deposito 196 10.52 % 21
Kewajiban Segera Bayar 11.011 0.00 % 0
Antar Bank Pasiva 37.266 8.89 % 3.313
Total 1.199.020 9,60 % 115.160
Keterangan Nominal Rate Cost of Funds
Dana Masyarakat 1.199.020 9,60 % 115.160
Modal 115.475
Total Loanable Funds 1.314.495 115.160
Cost of Funds 8,76%

30
27. Modal Sendiri
Total modal sendiri per 31 Desember 2006 yaitu sebesar Rp. 108.843 juta
dengan rincian sebagai berikut:

(Dalam jutaan Rupiah)


NO. POS –POS 2006 2005
I. KOMPONEN MODAL
A. MODAL INTI 71.039 90.078
1. Modal disetor 81,375 81,375
2. Cadangan tambahan modal (Disclosed Reserve) (10.336) 32,610
a. Agio saham 7,666 7,666
b. Disagio (-/-) - -
c. Modal Sumbangan - -
d. Cadangan umum dan tujuan - -
(20
e. Laba tahun-tahun lalu setelah diperhitungkan pajak .501)* 50,492
f. Rugi tahun-tahun lalu (-/-) - -
g. Laba tahun berjalan setelah diperhitungkan pajak (50 %) - -
h. Rugi tahun berjalan (-/-) (13.626) (65,580)
I. Selisih penjabaran laporan keuangan kantor cabang luar negeri - -
1) Selisih lebih - -
2) Selisih kurang (-/-) - -
j. Dana setoran modal 16,125 16,125
k. penurunan nilai penyertaan pada portfolio tersedia untuk dijual (-/-) - -
3. Goodwill -/- - -
B. MODAL PELENGKAP (maksimal 100 % dari Modal Inti) 37.804 39,688
1. Cadangan revaluasi aktiva tetap 31,241 31,241
2. Cadangan umum PPAP (maks. 1.25 % dari ATMR) 6.563 8,447
3. Modal pinjaman - -
4. Pinjaman subordinasi (maks. 50 % dari Modal Inti) - -
5. Peningkatan harga saham pada portofolio tersedia untuk dijual (45 %) - -

II. TOTAL MODAL SENDIRI 108.843 129,766

*) Laba tahun lalu posisi Desember 2006 sebesar Rp. 8.819 juta, setelah dikurangi Aktiva Pajak
Tangguhan sebesar Rp. 29.320 juta, menjadi Rugi Rp. 20.501 juta

28. Jumlah Lembar Saham yang Ditempatkan dan Disetor

Jumlah lembar saham yang ditempatkan dan di setor per 31 Desember 2006 adalah
sebanyak 813.750.000 lembar saham, dengan nilai nominal Rp.100 per lembar saham,
sehingga jumlah modal yang telah di setor adalah sebesar Rp. 81.375.000.000.

30
b. Rasio – Rasio Keuangan

No. Rasio (%) 2006 2005

I. Permodalan
1. CAR dengan memperhitungkan risiko kredit 9.37% 9.71%
2. CAR dengan memperhitungkan risiko kredit dan risiko pasar 9.37% 9.71%
3. Aktiva Tetap terhadap modal 122.89% 92.76%
II. Kualitas Aktiva
1. Aktiva Produktif bermasalah 7.62% 13.10%
2. PPA produktif terhadap aktiva produktif 3.01% 4.04%
3. Pemenuhan PPA produktif 100.60% 100.00%
4. Pemenuhan PPA non produktif -
5. NPL gross 7.89% 13.53%
6. NPL net 6.19% 10.54%
III. Rentabilitas
1. ROA -0.96% -2.99%
2. ROE -16.29% -40.63%
3. NIM 4.25% 6.68%
4. BOPO 110.48% 124.52%
IV. Likuiditas
LDR 74.80% 83.60%
V. Kepatuhan (Compliance)
1. a. Persentase pelanggaran BMPK
a.1. Pihak terkait - -
a.2. Pihak tidak terkait - -
b. Persentase pelampauan BMPK
b.1. Pihak terkait - -
b.2. Pihak tidak terkait - -
2. GWM Rupiah 8.55% 7.05%
3. PDN -
VI. Hal-hal lain yang perlu mendapat perhatian
1. Persentase KUK terhadap Total Kredit 15.72% 30.58%
2. Persentase Jumlah debitur KUK terhadap
Total Debitur 8.08% 11.58%
3. Agunan diambil alih/ Total Rupa-rupa Aktiva 64.10% 59.12%

30
5. Sasaran, Strategi dan kebijakan Manajemen

a. Sasaran yang akan dicapai

 Bank Eksekutif memiliki visi menjadi bank pilihan nasabah dalam kredit
konsumen retail dengan secara terus menerus menginovasi diri dan menjangkau seluruh
propinsi di Indonesia melalui ekspansi network.

 Sesuai dengan misinya Bank Eksekutif berkomitmen untuk menjiwai profesi


perbankan agar mampu menciptakan kesinambungan usaha berikut perkembangannya
dengan prinsip-prinsip :

 Mengutamakan kecepatan dan kualitas pelayanan nasabah, siapapun


mereka.
 Memberikan kesejahteraan yang optimal bagi dan pertumbuhan bersama
para mitra kerjanya.
 Menciptakan bankir-bankir yang membanggakan dan terpercaya.

b. Strategi Untuk Mencapai Sasaran

Dalam memberikan pelayanan secara inovatif dan kompetitif, serta pelaksanaan


manajemen secara profesional, strategi yang diterapkan untuk mendukung kegiatan
usaha dan mencapai sasaran antara lain :

(1) Profitability :

 Fokus pengelolaan dana pada sektor otomotif.


 Peningkatan sistem pengawasan kredit dan manajemen risiko untuk
meminimalkan NPL dan memaksimalkan profit.
 Penetrasi downstream ke sektor otomotif
 Maintenance terhadap nasabah funding untuk memperkuat struktur
pendanaan dalam rangka ekspansi kredit.

(2) Respectability :

 Pemilihan dan penerapan sistem manajemen yang terfokus pada


“culture” dan “customer” dan tidak kepada profit taking semata-mata.
 Penyempurnaan sistem rekrutmen dan meningkatkan kualitas
penerimaan karyawan baru.
 Intensifikasi training internal dengan on the job training dan mentoring
program (Management Trainee System).
 Melaksanakan program-program corporate event dan corporate action
untuk meningkatkan brand image Bank Eksekutif.

30
 Mempertahankan Corporate Identity Sign (CIS) dan standar kebersihan
di setiap network.

(3) Sustainability :

 Realisasi rencana ekspansi Kantor Cabang untuk mempercepat pelayanan


kepada network-network nasabah inti.
 Alternatif pendanaan ekspansi melalui Public Rights Offering, Private
Placement dan penerbitan obligasi.
 Memperkuat struktur permodalan untuk mengantisipasi penerapan program
Arsitektur Perbankan Indonesia (API).
 Penyusunan sistem SDM untuk memastikan regenerasi yang sejalan dengan
ekspansi Kantor Cabang
 Penyusunan reporting system yang akurat, tepat waktu dan transparan kepada
shareholders, Komite Audit dan Publik.
 Penyempurnaan corporate planning yang lebih terencana dan terevaluasi.

c. Kebijakan Manajemen Dalam Pengembangan Usaha Bank

Dalam rangka meningkatkan kinerja usahanya, Manajemen Bank senantiasa


melakukan upaya-upaya sebagai berikut :

- Melakukan pemantauan rasio CAR serta berupaya agar rasio tersebut berada
dalam batas-batas predikat sehat dan berupaya terus untuk dapat memperbaiki
struktur permodalan.

- Melakukan pemantauan dan penyelesaian terhadap aktiva produktif


bermasalah serta menurunkan rasio NPL dan pemenuhan PPAP.

- Melakukan pemantauan dan analisa keuangan secara berkala baik terhadap


kondisi internal perusahaan dalam rangka penilaian tingkat kesehatan Bank,
maupun terhadap kondisi moneter / makro sebagai bahan pertimbangan dalam
mengambil langkah-langkah serta merencanakan perkembangan usaha Bank.

-Meningkatkan rentabilitas bahwa Manajemen senantiasa berupaya untuk


mengambil langkah-langkah efisiensi dalam pengeluaran biaya tanpa
mengurangi produktifitas kerja.

- Meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) melalui pendidikan dan


pelatihan karyawan.

- Mengembangkan kegiatan usaha dengan memperluas jaringan kantor cabang,


serta pengembangan produk-produk pelayanan perbankan.

30
- Melakukan restrukturisasi kredit, dalam rangka upaya penyelamatan kredit.

- Menjaga Net Interest Margin (NIM) dengan cara meningkatkan kredit


khususnya kredit kendaraan bermotor (KKB) dengan tetap memperhatikan
prinsip kehati-hatian.

- Meningkatkan status menjadi bank devisa.

- Meningkatkan pelayanan kepada masyarakat / nasabah dengan pelayanan


secara lebih proaktif, sesuai motto speed, service, solution (3S).

6. Laporan Manajemen

a. Struktur Organisasi
Struktur Organisasi yang telah disesuaikan dengan perkembangan kegiatan usaha
pada saat ini dapat dilihat dalam lampiran.

b. Aktivitas Utama
Bank Eksekutif melaksanakan aktivitas sebagaimana bank umum (non devisa) pada
umumnya, yaitu menghimpun dana masyarakat dengan mengeluarkan produk
funding Bank Eksekutif dan menyalurkan dana melalui pemberian kredit kepada
masyarakat serta menyediakan jasa perbankan lainnya.
Berdasarkan total modal posisi 31 Desember 2006 , yaitu sebesar Rp. 108.843 juta,
maka sesuai Visi Arsitektur Perbankan Indonesia (API) Bank Eksekutif berada pada
posisi sebagai Bank Fokus, dengan fokus pengelolaan dana pada sektor otomotif.
Untuk medukung aktivitas-aktivitas tersebut Bank Eksekutif memperhatikan pula
hal-hal sebagai berikut :
 Meningkatkan pelayanan kepada masyarakat secara inovatif, kompetitif,
efektif, efisien dan ramah.
 Melaksanakan manajemen perusahaan secara profesional dengan struktur
organisasi, sistem dan prosedur kerja yang telah ditetapkan oleh Bank
Indonesia, dan diikuti dengan sistem pembinaan dan pengawasan yang
berkesinambungan.
 Meningkatkan hasil investasi dan keuntungan secara optimal untuk
kepentingan pemegang saham, pengurus dan karyawan.
 Merencanakan langkah-langkah dalam meningkatkan permodalan, daya
saing, skala ekonomi yang lebih besar dan siap menghadapi era globalisasi.

30
c. Teknologi Sistem Informasi

Pengembangan Teknologi Sistem Informasi (TSI) pada umumnya di dasarkan pada


pengembangan system informasi aplikasi berupa software dan jaringan usaha yang
dilandasi dengan IT.

Selama tahun 2006 Bank telah melaksanakan pengembangan IT dengan melakukan


perbaikan pada system aplikasi Perbankan maupun pengembangan pada perangkat
pendukung untuk jaringan komunikasi antar kantor cabang –cabang, antara lain :

a. Bulan Januari 2006 sampai dengan bulan Februari 2006 Bank melakukan
pembelian Database Server baru untuk tipe IBM P Series 550 dan IBM P Series
520, melakukan installasi Operating System (O/S) AIX 5.3, dan melakukan
instalasi database Oracle 9i.
Untuk server IBM P Series 550 digunakan sebagai primary database server dan
untuk server IBM P Series 520 digunakan sebagai standby database server, selain
itu dilakukan pula uji koneksitas antara server IBM P Series 550 ke server IBM P
Series 520 atau sebaliknya.

b. Bulan Februari 2006 sampai dengan Maret 2006 Bank melakukan


penggantian mesin primary database server IBM P Series 615 menjadi IBM P
Series 550, dan server IBM P Series 615 digunakan untuk test dan development.
Selain itu juga dilakukan penggantian mesin standby database server IBM
RS/6000 H80 menjadi IBM P Series 520.

c. Bulan April 2006 sampai dengan Mei 2006 Bank melaksanakan kontrak
perjanjian maintenance dengan beberapa vendor antara lain:

1. Perjanjian kontrak meintenance untuk IBM server


aplikasi x Series oleh PT. Solusi Mitra Integrasi Teknologi (SMIT) periode
Mei 2006 sampai dengan Mei 2007.

2. Perjanjian kontrak maintenance untuk perangkat jaringan


Sisco Router oleh PT. Anabatic periode Mei 2006 sampai dengan Mei 2007.

3. Perjanjian kontrak pemasangan jaringan baru oleh PT.


Exelcomindo (XL) untuk 5 Kantor Cabang baru.

d. Bulan Juni 2006 Unit Kerja TSI melakukan persiapan penyediaan perangkat-
perangkat pendukung untuk 5 Kantor Cabang baru, antara lain : Sisco Router
untuk site vcabang luar kota, pemasangan cabling RJ, installasi client, perangkat
pendukung seperti printer, passbook olliveti pr50, dan lain-lain.

30
e. Bulan Juli 2006 Bank melakukan uji coba Disaster Recovery Plan (DRP) pada
Kantor Cabang Pembantu Fatmawati, di mana mesin IBM P Series 520 yang
semula sebagai standby database server dijadikan sebagai primary database
server.

f. Bulan Agustus 2006 sampai dengan September 2006 dibuka 5 Kantor Cabang
Bank Eksekutif baru di kota manado, Palembang, Malang, Solo, dan Lampung,
dan dilakukan pula pemantauan jaringan XL pada 5 kantor Cabang baru tersebut
guna menunjang kegiatan operasional.

g. Bulan Oktober 2006 sampai dengan Desember 2006 Bank lebih memfokuskan
pada pemeliharaan data aplikasi Core Banking System (CBS) dan jaringan
komunikasi baik dari Lintas Arta dan XL pada Kantor-kantor Cabang.

Pelaksanaan Pemeliharaan (Maintenance)

a. Pemeliharaan mesin database server IBM P Series 550 dan IBM P Series 520
masih dalam garansi spare part selama 2 tahun dan garansi pemeliharaan 1
tahun oleh PT Perkom Indah Murni.
b. Untuk mesin server test dan development IBM P Series 615 garansinya akan
berakhir sampai dengan Desember 2006, dan akan dilakukan Maintenance
Agreement pada Januari 2007.

d. Jenis Produk Dan Jasa

Dengan didukung oleh Sumber Daya manusia yang berkualitas, pengembangan


produk dan jasa perbankan yang telah diperkenalkan, antara lain :

PRODUK DANA

- Rekening Giro
- Tabungan Eksekutif
- Tabungan ATM
- Deposito Berjangka
- Sertifikat Deposito

PRODUK KREDIT

∗ Kredit Modal Kerja

- Kredit Pinjaman Rekening Koran


- Kredit Akseptasi Rekening Koran
- Kredit Akseptasi Tetap

30
∗ Kredit Investasi

- Kredit Investasi
- Kredit Investasi Kendaraan
- Kredit Akseptasi Angsuran

∗ Kredit Kerjasama Pembiayaan

- Chanelling
- Kerjasama Pembiayaan
- Asset Sales

∗ Kredit Kendaraan Bermotor

- Kredit Mobil Bank Eksekutif

∗ Kredit Kepemilikan Rumah

- Kredit Kepemilikan Rumah Bank Eksekutif

∗ Kredit Konsumsi Lainnya

∗ Kredit Factoring

∗ Stock Financing

- Rekening Koran Stock Financing

∗ Bank Garansi

JASA

- Kliring
- Inkaso
- Transfer
- PDC (Post Dates Cheque)
- Safe Deposit Box

30
e. Tingkat suku bunga

1. Rata-rata Suku Bunga Kredit

Jangka Waktu 2006 2005


Kurang dari 1 tahun 30,15% 27,49 %
>1 – 3 tahun 24,91% 25,68 %
>3 – 5 tahun 33,64% 18,91 %
Lebih dari 5 tahun 19,83% -

2. Rata-rata Suku Bunga Deposito Berjangka

Jangka Waktu 2006 2005


Kurang dari 1 bulan 9,75% 13,00 %
1 – 3 bulan 10,28% 13,00 %
3 – 6 bulan 10,86% 12,32 %
6 – 12 bulan 11,40% 10,83 %
Lebih dari 12 bulan 11,51% 8,81 %

3. Rata-rata Suku Bunga Simpanan Antar Bank

Jangka Waktu 2006 2005


Deposito Berjangka 12,50% 10,50 %
Giro 1,00% - 2,00% 2,00 % - 5,50 %
Call Money 9,00% - 11,00% 8,00 % - 12,00 %
Tabungan 6,00% 5,50 %

f. Perekonomian / perbankan dan Target Pasar

Perkembangan Perekonomian / Perbankan

• Pertumbuhan ekonomi sebesar 5.5% (YoY) pada tahun 2006 menunjukan suatu
kemajuan yang dicapai setelah perekonomian Indonesia diterpa tekanan
ketidakstabilan makroekonomi yang sangat kuat pada penghujung 2005 dengan
adanya kenaikan bahan bakar minyak (BBM) yang berdampak pada persepsi ekonomi
pada tahun 2006, dimana kondisi perekonomian pada awal tahun 2006 ditandai
melemahnya daya beli masyarakat dan meningkatnya biaya produksi mengakibatkan
melemahnya keyakinan masyarakat terhadap prospek ekonomi pada tahun tersebut,
sehingga berakibat pula terhadap melemahnya permintaan dan penawaran terhadap
kredit.

• Pada paro pertama 2006, wajah perekonomian di sektor riil belum menampakkan
gambaran yang mengembirakan, tetapi kondisi makroekonomi menunjukan

30
perkembangan yang semakin membaik, hal ini ditandai dengan membaiknya
Sovereign Credit Rating dan premi risiko serta kestabilan nilai tukar meskipun harga
minyak dunia terus bergerak naik. Disamping itu perbaikan kondisi makroekonomi
juga diperkuat oleh surplus neraca perdagangan yang ditopang oleh kinerja ekspor
yang tumbuh pesat sehingga meningkatkan cadangan devisa sebesar $42,6 milyar
pada akhir tahun 2006.

• Dengan adanya konsistensi Bank Sentral melakukan kebijakan inflation targeting


yang diarahkan untuk mencapai sasaran inflasi dengan menurunkan BI rate sebesar
300 bps selama tahun 2006 hal ini adalah respon dari inflasi tahun 2006 yang
terkendali mencapai 6.60% (YoY) pada akhir tahun, dibawah sasaran yang ditetapkan
oleh pemerintah 8.0±1%.

• Kinerja perekonomian pada tahun 2007 akan semakin baik. Dengan dukungan
kestabilan makroekonomi yang terjaga, tingkat bunga yang semakin rendah, nilai
tukar stabil, serta implementasi berbagai agenda kebijakan Pemerintah dalam rangka
perbaikan iklim investasi dan proyek infrastruktur, permintaan domestik akan
meningkat.

• Dari sisi penyaluran dana perbankan, dengan suku bunga kredit yang rendah dan
membaiknya persepsi perbankan terhadap prospek dunia usaha, pertumbuhan kredit
diperkirakan mencapai 15%-18% di tahun 2007. Meskipun demikian, seiring dengan
kecenderungan penurunan suku bung, penghimpunan dana pihak ketiga tumbuh tidak
secepat pada tahun sebelumnya, dengan simpanan dibawah 3 bulan dan tabungan
diperkirakan masih mendominasi sumber dana masyarakat.

• Berdasarkan jenis penggunaan kredit, kredit investasi diperkirakan akan mengalami


pertumbuhan lebih tinggi dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Kredit modal kerja
dan kredit konsumsi pun akan tetap meningkat.

• Kendati kegiatan ekonomi pada tahun 2007 berpeluang untuk tumbuh lebih baik
terdapat beberapa factor risiko dan ketidakpastian yang patut dicermati. Kondisi
ekonomi global yang lebih melemah dari perkiraan semula serta munculnya tekanan
inflasi karena ketidakmampuan sisi penawaran dalam merespon stimulus kebijakan
makroekonomi.
Target Pasar
Menghadapi tahun yang akan datang, Bank Eksekutif berupaya untuk memperluas target
pasarnya dengan melaksanakan kegiatan antara lain:

- Mengembangkan competitive advantage di sektor pembiayaan otomotif, sehingga


menjadi Bank yang fokus pada kegiatan tertentu.

30
- Pengembangan informasi teknologi (IT) dan jasa, seperti pelayanan Kartu Kredit.

- Melakukan kerjasama dengan BPR dan Multi Finance dalam rangka penyaluran dan
jasa-jasa pelayanan kepada nasabah.
Adapun penyaluran kredit tersebut dalam bentuk Chanelling, Guarantor line, assets
sale, pembiayaan langsung dengan kerja sama ATPM/ Dealer/ showroom otomotif
untuk kendaraan roda dua dan roda empat. Untuk jasa-jasa pelayanan kepada
nasabah, sebagai tahap awal saat ini sudah dijajaki kerjasama dengan BPR Karya
Jatmika Sadaya.

- Peningkatan Status Bank menjadi Bank Devisa

- Mempunyai Kantor Cabang disetiap Propinsi yang potensial di Indonesia.


Dalam tahun 2007, direncanakan pembukaan 4 buah Kantor Cabang yaitu di Banda
Aceh, Yogyakarta, Pekanbaru dan Bankjarmasin.. Selain itu direncanakan pula
pembukaan 1 buah Kantor Cabang Pembantu yaitu di Kantor Cabang Pembantu
Medan.

- Tetap mempertahankan sebagai Bank dengan Fokus pada usaha tertentu, menurut
pengelompokan Bank dalam Arsitektur Perbankan Indonesia (API) dan memenuhi
persyaratan sebagai Bank Kinerja Baik (BKB).

g. Jaringan Kerja dan Mitra Usaha


Bank Eksekutif tidak memiliki jaringan kerja maupun mitra usaha baik di dalam
maupun di luar negeri.

h. Jumlah, Jenis dan Lokasi Kantor

Sampai dengan tanggal 31 Desember 2006 dan 2005, Bank memiliki Kantor Cabang
dan Kantor Perwakilan , sebagai berikut :

Kantor Cabang/ Kota 2006 2005


Perwakilan
Cabang Jakarta Barat KPO KPO

Cabang Jakarta Utara KC.Kelapa Gading KC.Kelapa


Gading

Cabang Jakarta Selatan KC. Mayestik KC. Mayestik

Cabang Pembantu Jakarta Utara KCP. Muara Karang KCP. Muara


Karang

30
Cabang Pembantu Jakarta Selatan KCP.RS. Fatmawati KCP.RS.
Fatmawati

Cabang Semarang KC Semarang KC Semarang

Cabang Pembantu Semarang KCP Semarang KCPSemarang

Cabang Surabaya KC Surabaya KC Surabaya

Cabang Pembantu Surabaya KCP Surabaya KCP Surabaya

Cabang Medan KC Medan KC Medan

Cabang Denpasar KC Denpasar KC Denpasar

Cabang Bandung KC Bandung KC Bandung

Cabang Pembantu Bandung KCP Bandung KCP Bandung

Cabang Makassar KC Makassar KC Makassar

Cabang Malang KC Malang -

Cabang Solo KC Solo -

Cabang Manado KC Manado -

Cabang Palembang KC Palembang -

Cabang Lampaung KC lampung -

i. Kepemilikan Direksi, Komisaris dan Pemegang Saham dalam Kelompok Usaha


Bank

Bank Eksekutif tidak memiliki kelompok usaha Bank, namun demikian Pengurus
Bank (Presiden Komisaris) memiliki keterkaitan dengan perusahaan sebagai
berikut :

30
No Nama Perusahaan Kepemilikan & Kepengurusan
Nama % Kepemilikan Jabatan
1 PT Global Lestari Motorindo Lunardi Widjaja 20% Direktur
2 PT Lunardi Sentra Lunardi Widjaja 20% -
3 PT Dana Auto Global Lunardi Widjaja 20% Komisaris
4 PT BPR Babat Lestari Lunardi Widjaja 50% -
5 PT BPR Dewaninusa Lunardi Widjaja 40% -
6 PT BPR Porong Lestari Lunardi Widjaja 35% -

j. Perubahan-perubahan penting yang terjadi tahun 2006

Dalam upaya meningkatkan pelayanan yang lebih baik kepada para nasabahnya,
Bank telah memperluas jaringan usaha dengan membuka 5 (lima) Kantor Cabang
yaitu diwilayah Solo, Malang, Palembang, Manado dan Lampung.

k. Hal-hal Penting yang Diperkirakan Terjadi di Masa Yang Akan Datang

Tidak terdapat kejadian yang signifikan/ penting yang terjadi.

l. Sumber Daya Manusia

a. Jumlah SDM

Pada tanggal 31 Desember 2006 dan 2005, Bank memiliki karyawan tetap
sebanyak 546 dan 462 orang (tidak diaudit).

Jumlah biaya karyawan Bank untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31
Desember 2006 dan 2005 masing masing adalah sebesar Rp.18.041.304.964,- dan
Rp.16.507.585.826,-. Termasuk dalam biaya karyawan adalah remunerasi yang
dibayarkan kepada anggota Dewan Komisaris dan Direksi Bank untuk tahun yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2006 dan 2005 sebesar masing masing
Rp.1.105.919.891,-untuk tahun 2006 dan Rp.1.258.908.089,- untuk tahun 2005.

Rincian karyawan tetap untuk masing masing cabang per tanggal 31 Desember
2006 dan 2005 adalah sebagai berikut:

Kantor Cabang/ Perwakilan Tahun 2006 Tahun 2005

Kantor Cabang :
Kantor Pusat / KPO 140 126
Kelapa Gading 15 15
Mayestik 16 16

30
Semarang 24 28
Surabaya 35 47
Medan 52 54
Denpasar 27 29
Makassar 37 36
Bandung 41 44
Malang 9 0
Solo 20 0
Manado 23 0
Palembang 23 0
Lampung 20 0

Kantor Cabang Pembantu :

Muara Karang 14 15
Fatmawati 14 14
Semarang 11 14
Surabaya 13 12
Bandung 12 12
Total 546 462

b. Struktur Pendidikan :

Struktur pendidikan Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan, pada Desember


2006 terdiri dari :

- Magister (S-2) : 13 Orang


- Sarjana (S-1) : 375 Orang
- Sarjana Muda : 18 Orang
- Sekolah Lanjutan Atas (SLTA) : 132 Orang
- Sekolah Lanjutan Pertama (SLTP) : 8 Orang
Jumlah : 546 Orang

c. Pelatihan dan Pengembangan SDM

Sebagaimana diketahui, sumber daya manusia merupakan salah satu asset


terpenting dari perusahaan sehingga akan selalu mendapatkan perhatian dari
manajemen.
Untuk dapat melaksanakan tugas-tugas perbankan secara profesional, akan
terus dilakukan peningkatan sumber daya manusia yang berkualitas, seperti :

30
- Rekrutmen akan dilaksanakan secara terencana, terkoordinasi,
berdasarkan kebutuhan, disiplin ilmu dan pengalaman kerja serta sesuai
dengan perkembangan jaringan kantor.
- Rotasi dan mutasi karyawan disesuaikan dengan spesifikasi serta
kebutuhan perusahaan.
- Pendidikan dan pelatihan karyawan dilakukan dengan berbagai cara
antara lain in house training, pendidikan berkaitan dengan peningkatan
skill, lokakarya maupun seminar.
- Dengan adanya ketentuan tentang jabatan, pangkat dan grade karyawan,
diharapkan dapat memacu motivasi karyawan berprestasi.
- Penyesuaian gaji dan tunjangan dilakukan sesuai prestasi, jabatan,
pangkat dan grade karyawan.

m. Penerapan Manajemen Risiko

 Faktor-Faktor Risiko (Risk Factors)

Faktor-Faktor yang mempengaruhi Strategi Usaha Bank, termasuk yang secara


langsung mempengaruhi Rentabilitas seperti :

 Suku Bunga
Identifikasi risiko dilakukan terhadap risiko yang melekat pada asset dan
instrumen keuangan lain, baik pada kegiatan fungsional tertentu maupun
kegiatan Bank secara keseluruhan untuk kemudian dilakukan analisa.

 Nilai Tukar
Identifikasi risiko dilakukan terhadap risiko yang melekat pada transaksi
valuta asing (valas). Mengingat Bank Eksekutif sampai saat ini belum
mel;akukan transaksi valuta asing, maka identifikasi risiko terhadap Nilai
Tukar, belum dilakukan.

 Fluktuasi Pasar
Identifikasi risiko dilakukan dengan analisa terhadap akseptabilitas Bank
terhadap pasar.

 Persaingan
Identifikasi risiko dilakukan dengan analisa terhadap kekuatan dan kelemahan
yang dimiliki Bank (analisis SWOT).

 Masalah-masalah Hukum yang sedang dan akan dihadapi Bank.

30
 Proses Manajemen Risiko

Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No. 5/8/PBI/2003 tanggal 19 Mei 2003 tentang
Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum, dan SE Bank Indonesia No.
5/21/DPNP tanggal 29 September 2003 Perihal Penerapan Manajemen Risiko Bagi
Bank Umum, Bank telah melaksanakan kerjasama dengan konsultan PT Magna
Globalindo untuk menyempurnakan proses pelaksanaan manajemen risiko, yaitu
dengan menyusun alat bantu (software) yang dapat dipergunakan untuk proses
identifikasi dan pengukuran dan sistem informasi manajemen risiko.

Sehubungan dengan hal tersebut, pada saat ini Bank telah melaksanakan identifikasi
risiko melalui alat bantu (software) K-Risk. Dengan software K-Risk, Bank mulai
mengumpulkan data mengenai risk event yang terjadi pada seluruh unit aktivitas
fungsional. Kemudian data-data tersebut dianalisa mengenai kemungkinan dampak
risiko yang ditimbulkannya, untuk mendapatkan solusi ataupun mitigasinya,
berdasarkan tenggat waktu yang ditentukan. Hal ini dilakukan untuk pemantauan
risiko operasional, agar risk event yang ada tidak berdampak secara signifikan
terhadap kelangsungan Bank.

 Profil Risiko

Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No. 5/8/PBI/2003 tanggal 19 Mei 2003 tentang
Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum, telah ditetapkan bahwa Laporan
Profil Risiko dilakukan secara triwulanan, untuk itu saat ini Bank telah menyusun
format yang lebih sempurna untuk Laporan Profil Risiko Triwulanan yang dilaporkan
ke Bank Indonesia, sehingga selain dikirimkan ke Bank Indonesia per triwulanan, juga
dibuat laporan profil risiko bulanan yang dipergunakan untuk kepentingan internal
Bank, sehingga diharapkan jika indikator maupun parameter yang ada pada format
laporan profil risiko telah cukup baik, akan dapat memberikan kontribusi
pertimbangan pada pengambilan keputusan manajemen.

Untuk tahun 2006, telah dibuat Laporan Profil Risiko sebagai berikut :

1. Laporan Profil Risiko Triwulan I tahun 2006 telah disampaikan kepada Bank
Indonesia dengan surat No. 077/DIR-BEI/BI/IV/06 tanggal 19 April 2006.

2. Laporan Profil Risiko Triwulan II tahun 2006 telah disampaikan kepada Bank
Indonesia dengan surat No. 146/DIR-BEI/BI/VII/06 tanggal 20 Juli 2006.

3. Laporan Profil Risiko Triwulan III tahun 2006 telah disampaikan kepada Bank
Indonesia dengan surat No. 280/DIR-BEI/BI/X/06 tanggal 18 Oktober 2006.

30
4. Laporan Profil Risiko Triwulan IV tahun 2006 telah disampaikan kepada Bank
Indonesia dengan surat No. 009/DIR-BEI/BI/I/07 tanggal 18 Januari 2007.

 Sertifikasi Manajemen Risiko

Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No. 7/25/PBI/2005 tanggal 3 Agustus 2005,


tentang Sertifikasi Manajemen Risiko bagi Pengurus dan Pejabat Bank Umum, Bank
Eksekutif telah mengikutsertakan :

Program Eksekutif (khusus untuk Direksi) :

Lunardi Widjaja : Presiden Komisaris


Andy Sutanto : Direktur Operasional
Tony Antonius : Presiden Direktur

Ujian level I sertifikasi manajemen risiko :


Dendy Ariffin : Kasie SKMR 17 Desember 2005
Iwan Syaiful A. : Pimpinan KPO 18 Nopember 2006

Untuk tahun 2007, Bank mendaftarkan sejumlah 30 peserta ujian untuk level I yang
terdiri dari :

Eselon I : 4 Peserta (dengan kewajiban sertifikasi s/d level III)


Eselon II : 2 Peserta (dengan kewajiban sertifikasi s/d level II)
Eselon III : 24 Peserta (dengan kewajiban sertifikasi s/d level I)

Dengan demikian, pada tahun ini diharapkan para pejabat yang wajib mengikuti program
sertifikasi manajemen risiko telah ikut dalam ujian sertifikasi manajemen risiko level I.

30
BAB. II. LAPORAN KEUANGAN TAHUNAN
A. Neraca

Merupakan perbandingan bulan Desember 2006 terhadap bulan Desember 2005:

(Dalam Jutaan Rupiah)


No. POS-POS Realisasi Realisasi Pertmbuhan
2006 2005 Nominal Persentase

AKTIVA
1 Kas 16,844 12,547 4,297 34.25%
2 Penempatan pada Bank Indonesia
a. Giro BankIndonesia 103,924 95,926 7,998 8.34%
b. Sertifikat BankIndonesia 28,939 19,886 9,053 45.52%
c. Lainnya - 12,997 (12,997) -100.00%
3 Giro pada Bank Lain
a. Rupiah 1,759 969 790 81.53%
b. Valuta asing - - - -
4 Penempatan pada Bank Lain
a. Rupiah 100 100 0 0.00%
b. Valuta asing - - - -
PPA - Penempatan pada banklain -/- (120) (11) (109) 990.91%
5 Surat Berharga yang Dimiliki
a. Rupiah
i. Diperdagangkan - - - -
ii. Tersedia untuk dijual - - - -
iii. Dimiliki hingga jatuh tempo - - - -
b. Valuta asing
i. Diperdagangkan - - - -
ii. Tersedia untuk dijual - - - -
iii. Dimiliki hingga jatuh tempo - - - -
PPA - Surat Berharga yang dimiliki -/- - - - -
6 Surat berharga yang dijual dgn janji dibeli kembali - - - -
7 Obligasi Pemerintah - - - -
a. Diperdagangkan - - - -
b. Tersedia untuk dijual - - - -
c. Dimiliki hingga jatuh tempo - - - -
8 Surat Berharga yang dibeli dengan janji dijual
kembali (reverse repo ) - - - -
a. Rupiah - - - -
b. Valuta asing - - - -
PPA - Surat berharga yang dibeli dengan janji
dijual kembali -/- - - - -
9 Tagihan derivatif - - - -
PPA - Tagihan derivatif -/- - - - -
10 Kredit yang diberikan
a. Rupiah
i. pihak terkait dengan bank 186 4,577 (4,391) -95.94%
ii. pihaklain 860,576 1,082,444 (221,868) -20.50%
b. Valuta asing
i. pihak terkait dengan bank - - - -
ii. pihaklain - - - -
PPA - Kredit yang diberikan -/- (26,755) (45,396) 18,641 -41.06%
11 Tagihan akseptasi - - - -
PPA - Tagihan akseptasi -/- - - - -
12 Penyertaan - - - -
PPA - Penyertaan -/- - - - -
13 Pendapatan yang masih akan diterima 10,973 11,369 (396) -3.48%
14 Biaya dibayar dimuka 16,877 2,514 14,363 571.32%
15 Uang muka pajak - -
16 Aktiva PajakTangguhan 29,320 23,907 5,413 22.64%
17 Aktiva Tetap 133,760 120,370 13,390 11.12%
Akumulasi penyusutan aktva tetap -/- (33,111) (29,136) (3,975) 13.64%
18 Properti terbengkalai 6,408 3,377 3,031 89.75%
PPA - Properti terbengkalai -/- - - - -
19 Aktiva sewa guna usaha - - - -
Akumulasi penyusutan aktiva sewa guna usaha -/- - - - -
20 Agunan yang diambil-alih 162,268 128,131 34,137 26.64%
PPA - Agunan yang diambil-alih -/- - - - -
21 Aktiva lain-lain 27,319 47,437 (20,118) -42.41%
TOTALAKTIVA 1,339,267 1,492,008 (152,741) -10.24%

30
No. POS-POS Realisasi Realisasi Pertumbuhan
2006 2005 Nominal Persentase

PASIVA
1 Giro
a. Rupiah 22,998 15,804 7,194 45.52%
b. Valuta asing - - - -
2 Kewajiban segera lainnya 11,001 9,899 1,102 11.13%
3 Tabungan 132,020 70,839 61,181 86.37%
4 Simpanan Berjangka
a. Rupiah
i. pihak terkait dengan bank 18,080 22,628 (4,548) -20.10%
ii. pihak lain 977,449 1,191,003 (213,554) -17.93%
b. Valuta asing
i. pihak terkait dengan bank - - - -
ii. pihak lain - - - -
5 Sertifikat Deposito
a. Rupiah 196 - - -
b. Valuta asing - - - -
6 Simpanan dari bank lain 37,266 29,127 8,139 27.94%
7 Surat Berharga yang dijual dengan janji dibeli
kembali (repo ) - - - -
8 Kewajiban derivatif - - - -
9 Kewajiban akseptasi - - - -
10 Surat Berharga Yang Diterbitkan
a. Rupiah - - - -
b. Valuta asing - - - -
11 Pinjaman Yang Diterima
a. Fas. Pendanaan Jangka Pendek Bank Indonesia - - - -
b. Lainnya - - - -
i. Rupiah
- pihak terkait dengan bank - - - -
- pihak lain - - - -
ii. Valuta asing
- pihak terkait dengan bank - - - -
- pihak lain - - - -
12 Estimasi kerugian komitmen & kontinjensi - 20 (20) -100.00%
13 Kewajiban sewa guna usaha - - - -
14 Beban yang masih harus dibayar 6,101 5,719 382 6.68%
15 Taksiran pajak penghasilan - - - -
16 Kewajiban Pajak Tangguhan - - - -
17 Kewajiban Lain-lain 2,556 1,743 813 46.64%
18 Pinjaman Subordinasi
a. Pihak terkait dengan bank - - - -
b. Pihak lain - - - -
19 Modal Pinjaman
a. Pihak terkait dengan bank - - - -
b. Pihak lain - - - -
20 Hak Minoritas
21 Ekuitas
a. Modal disetor 81,375 81,375 - 0.00%
b. Agio (disagio) 7,666 7,666 - 0.00%
c. Modal Sumbangan - - - -
d. Dana Setoran Modal 16,125 16,125 - 0.00%
e. Selisih penjabaran laporan keuangan - - - -
f. Selisih penilaian kembali aktiva tetap 31,241 31,241 - 0.00%
g. Laba (rugi) yang belum direalisasi dari surat - -
berharga - - - -
h. Pendapatan komprehensif lainnya - - - -
i. Saldo Laba (Rugi) (4,807) 8,819 (13,626) -154.51%

TOTAL PASIVA 1,339,267 1,492,008 (152,741) -10.24%

30
B. Laporan Laba Rugi
Merupakan perbandingan bulan Desember 2006 terhadap bulan Desember 2005 :
(Dalam Jutaan Rupiah)
2006 2005 Nominal Persentase

PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL


1 Pendapatan bunga
1.1. Hasil bunga
a. Rupiah 188,526 200,641 (12,115) -6.04%
b. Valuta asing - - - -
1.2. Provisi dan komisi
a. Rupiah 1,220 1,664 (444) -26.68%
b. Valuta asing - - - -
Jumlah Pendapatan Bunga 189,746 202,305 (12,559) -6.21%
2 Beban bunga
2.1. Beban bunga
a. Rupiah 148,139 119,815 28,324 23.64%
b. Valuta asing - - - -
2.2. Komisi dan provisi - - - -
Jumlah Beban Bunga 148,139 119,815 28,324 23.64%
Pendapatan Bunga Bersih 41,607 82,490 (40,883) -49.56%
3 Pendapatan operasional lainnya
3.1. Pendapatan Provisi, komisi, fee 115 148 (33) -22.30%
3.2. Pendapatan transaksi valuta asing - - - -
3.3. Pendapatan kenaikan nilai surat berharga - - - -
3.4. Pendapatan lainnya 6,787 7,727 (940) -12.17%
Jumlah Pendapatan Operasional Lainnya 6,902 7,875 (973) -12.36%
4 Beban (Pendapatan) Penghapusan Aktiva Produktif (5,933) 62,641 (68,574) -109.47%
5 Beban Estimasi kerugian Komitmen dan Kontinjensi (20) (12) (8) 66.67%
6 Beban operasional lainnya
6.1. Beban Administrasi dan Umum 24,983 23,454 1,529 6.52%
6.2. Beban Personalia 18,041 16,507 1,534 9.29%
6.3. Beban penurunan nilai surat berharga - - - -
6.4. Beban Transaksi valas - - - -
6.5. Beban Promosi 16,566 22,512 (5,946) -26.41%
6.6. Beban lainnya 15,487 16,792 (1,305) -7.77%
Jumlah Beban Operasional Lainnya 75,077 79,265 (4,188) -5.28%
LABA (RUGI) OPERASIONAL (20,615) (51,529) 30,914 -59.99%
PENDAPATAN DAN BEBAN NON OPERASIONAL
7 Pendapatan Non Operasional 20,472 44,517 (24,045) -54.01%
8 Beban Non Operasional 13,483 39,647 (26,164) -65.99%
Pendapatan (Beban) Non Operasional 6,989 4,870 2,119 43.51%
9 Pendapatan/Beban Luar Biasa - - - -
10 LABA/ RUGI SEBELUM PAJAK PENGHASILAN (13,626) (46,659) 33,033 -70.80%
11 Taksiran pajak penghasilan -/- - - - #DIV/0!
12 LABA/ RUGI TAHUN BERJALAN (13,626) (46,659)
13 Hak minoritas -/-
14 Saldo laba (rugi) awal tahun 8,819 55,478 (46,659) -84.10%
15 Dividen - - - -
Lainnya - - - -
16 Saldo laba (rugi) akhir periode (4,807) 8,819 (13,626) -154.51%
17 LABA BERSIH PER SAHAM (17) (59) 42 -71.19%

30
C. Laporan Perubahan Ekuitas

Merupakan perbandingan bulan Desember 2006 terhadap bulan Desember 2005 :

Saldo Laba
Tambahan Selisih Penilaian
Telah ditentukan Belum ditentukan
Modal Saham Modal Disetor - kembali Aktiva Jumlah ekuitas
penggunaannya penggunaannya
Bersih Tetap
(Rp.) (Rp.) (Rp.) (Rp.) (Rp.) (Rp.)
Saldo Per 1 Januari 2005 77.500.000.000 7.666.251.025 31.241.203.329 - 55.478.217.149 171.885.671.503
3.875.000.00
Penambahan Modal Saham 0 - - - - 3.875.000.000
Selisih Penilaian Aktiva
Tetap - - - - - -
(Rugi) bersih tahun
berjalan - - - (46.659.719.421) (46.659.719.421)
Saldo Per 31 Desember
2005 81.375.000.000 7.666.251.025 31.241.203.329 - 8.818.497.728 129.100.952.082
(Rugi) bersih tahun
berjalan - - - - (13.626.027.985) (13.626.027.985)
Saldo Per 31 Desember
2006 81.375.000.000 7.666.251.025 31.241.203.329 - (4.807.530.257) 115.474.924.097

D. Laporan Arus Kas

Merupakan perbandingan bulan Desember 2006 terhadap bulan Desember 2005


2006 2005

(Rp) (Rp)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
Rp 190.259.864.250 Rp 207.854.377.178
Bunga, Provisi dan komisi yang diterima
Pendapatan (beban) non operasional - bersih (31.675.629.324) (11.731.236.530)
Pendapatan operasional lainnya 6.785.983.837 7.727.207.478
Beban operasional lainnya (64.523.317.970) (72.118.112.713)
Bunga, Provisi dan komisi yang dibayar (149.939.842.792) (119.128.039.105)
Pendapatan sebelum perubahan dalam aktiva dan
kewajiban operasi (49.092.941.998) 12.604.196.308

Perubahan dalam aktiva dan kewajiban operasi:


Penurunan (kenaikan) aktiva operasi
Penempatan pada bank lain (261.187.593) 4.277.239.696
Efek yang dimiliki 3.944.172.131 25.383.538.700
Kredit yang diberikan 212.454.701.264 43.585.364.122
Aktiva lain lain (942.491.348) (83.126.724.743)
Kenaikan (penurunan) kewajiban operasi
Giro 7.194.069.828 (11.717.716.298)
Tabungan 61.181.098.709 (1.980.772.980)
Deposito berjangka (217.906.392.894) 47.412.602.841
Sertifikat deposito - -
Kewajiban segera lainnya 1.482.628.563 (1.079.958.534)

30
Kewajiban lainnya 701.631.147 (25.816.640.252)

Kas bersih yang diperoleh dari aktiva operasi


sebelum
Pembayaran pajak penghasilan 18.755.287.808 9.541.128.861

Pajak penghasilan yang dibayar (1.084.343.001)

Kas Bersih dari (untuk) Aktivitas Operasi 18.755.287.808 8.456.785.860

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI


Hasil penjualan aktiva tetap 1.049.100.000 468.012.807
Perolehan aktiva tetap (14.859.544.387) (10.434.518.174)

Kas Bersih dari (untuk) Aktivitas Operasi (13.810.444.387) 9.966.505.367

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN


Kenaikan (penurunan) pinjaman yang diterima 8.139.958.498 14.437.858.523
Kas Bersih dari aktivitas Pendanaan 8.139.958.498 14.437.858.523

KENAIKAN ( PENURUNAN ) BERSIH KAS DAN 13.084.801.919 12.928.139.016


SETARA KAS
KAS DAN SETARA KAS AWAL PERIODE 109.442.312.410 96.514.173.394 `
KAS DAN SETARA KAS AKHIR PERIODE 122.527.114.329 109.442.312.410
Rincian kas dan setara Kas akhir periode adalah
sebagai berikut:
Kas 16.844.143.200 12.546.893.675
Giro pada Bank Indonesia 103.924.155.019 95.926.319.048
Giro pada bank lain 1.758.816.110 969.099.687
122.527.114.329 109.442.312.410
Aktivitas yang tidak mempengaruhi kas:
Agunan yang diambil alih 162.267.821.705 128.131.627.610

30
E. Komitmen dan Kontijensi

Merupakan perbandingan bulan Desember 2006 terhadap bulan Desember 2005:


(Jutaan Rupiah)
No. POS-POS Realisasi Realisasi Pertumbuhan
2006 2005 Nominal Persentase

KOMITMEN
Tagihan komitmen
1 Fasilitas pinjaman yang diterima dan belum digunakan
a. Rupiah - - - -
b. Valuta asing - - - -
2 Lainnya 21,904 2,998 18,906 630.62%
Jumlah tagihan komitmen 21,904 2,998 18,906 630.62%
Kewajiban komitmen
1 Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum ditarik
a. Rupiah 45,368 22,310 23,058 103.35%
b. Valuta asing - - - -
2 Irrevocable L/C yang masih berjalan dalam rangka
impor dan ekspor - - - -
3 Lainnya 21,904 2,998 18,906 630.62%
jumlah kewajiban komitmen 67,272 25,308 41,964 165.81%

JUMLAH KOMITMEN BERSIH (45,368) (22,310) (23,058) 103.35%

KONTINJENSI
Tagihan kontinjensi
1 Garansi yang diterima
a. Rupiah - - - -
b. Valuta asing - - - -
2 Pendapatan bunga dalam penyelesaian
a. Rupiah 40,715 48,645 (7,930) -16.30%
b. Valuta asing - - - -
3 Lainnya - - - -
jumlah tagihan kontinjensi 40,715 48,645 (7,930) -16.30%
Kewajiban Kontinjensi
1 Garansi yang diberikan
a. Bank garansi
- Rupiah 276 2,187 (1,911) -87.38%
- Valuta asing - - - -
b. Lainnya - - - -
2 Revocable L/C yang masih berjalan dalam rangka
impor dan ekspor - - - -
3 Lainnya - - - -
jumlah kewajiban kontinjensi 276 2,187 (1,911) -87.38%

JUMLAH KONTINJENSI BERSIH 40,439 46,458 (6,019) -12.96%

30
F. Jumlah Penyediaan Dana kepada Pihak Terkait

Penyediaan dana kepada pihak terkait posisi 31 Desember 2006 yaitu diberikan kepada
PT Global Lestari Motorindo, sebesar Rp. 186 juta dalam bentuk Kredit Investasi.

G. Kualitas Aktiva Produktif, Kredit Properti dan Kredit yang Direstrukturisasi

Rincian Kualitas Aktiva Produktif, Kredit Properti dan Kredit yang Direstrukturisasi posisi 31
Desember 2006, adalah sebagai berikut:

30
2006
No. Pos-pos Posisi tanggal Laporan
L DPK KL D M Jumlah
I. PIHAK TERKAIT
A. AKTIVA PRODUKTIF
1. Penempatan pada Bank lain - - - - - -
2. Surat-surat berharga kepada pihak ketiga - - - - - -
3. Kredit kepada pihak ketiga 186 - - - - 186
a. KUK 186 - - - - 186
b. Kredit Properti - - - - - -
i. Direstrukturisasi - - - - - -
ii. Tidak direstrukturisasi - - - - - -
c. Kredit lain yang direstrukturisasi - - - - - -
d. Lainnya - - - - - -
4. Penyertaan pada pihak ketiga - - - - - -
a.Pada perusahaan keuangan non-bank - - - - - -
b.Dalam rangka restrukturisasi kredit - - - - - -
5. Tagihan Lain kepada pihak ketiga - - - - - -
6. Komitmen dan Kontinjensi kepada pihak ketiga - - - - - -

B. AKTIVA NON PRODUKTIF


1. Properti terbengkalai - - - - - -
2. Agunan yang diambil-alih - - - - - -
3. Rekening antar kantor dan suspense account - - - - - -
JUM LAH 186 - - - - 186

II. PIHAK TIDAK TERKAIT


A. AKTIVA PRODUKTIF
1. Penempatan pada Bank lain 1,759 - - - 100 1,859
2. Surat-surat berharga kapada pihak ketiga dan BI 28,939 - - - - 28,939
3. Kredit kepada pihak ketiga 656,690 135,985 23,571 10,192 34,138 860,576
a. KUK 107,279 17,810 5,996 1,197 2,832 135,114
b. Kredit Properti - - - - - -
i. Direstrukturisasi - - - - - -
ii. Tidak direstrukturisasi - - - - - -
c. Kredit lain yang direstrukturisasi - 1,884 - - - 1,884
d. Lainnya 549,411 116,291 17,575 8,995 31,306 723,578
4. Penyertaan pada pihak ketiga - - - - - -
a.Pada perusahaan keuangan non-bank - - - - - -
b.Dalam rangka restrukturisasi kredit - - - - - -
5. Tagihan Lain kepada pihak ketiga - - - - - -
6. Komitmen dan Kontinjensi kepada pihak ketiga 276 - - - - 276

B. AKTIVA NON PRODUKTIF


1. Properti terbengkalai 6,408 - - - - 6,408
2. Agunan yang diambil-alih 162,268 - - - - 162,268
3. Rekening antar kantor dan suspense account - - - - - -
JUM LAH 856,340 135,985 23,571 10,192 34,238 1,060,326
TOTAL 856,526 135,985 23,571 10,192 34,238 1,060,512

4. a. PPA produktif yang wajib dibentuk 6,564 5,720 2,201 3,431 8,799 26,715
b. PPA non produktif yang wajib dibentuk - - - - - -
c. Total PPA yang wajib dibentuk 6564 5720 2201 3431 8799 26715
5. a. PPA produktif yang telah dibentuk 6,564 5,720 2,201 3,591 8,799 26,875
b. PPA non produktif yang telah dibentuk - - - - - -
c. Total PPA yang telah dibentuk 6564 5720 2201 3591 8799 26875
6. Total Asset Bank dijaminkan -
a. Pada Bank Indonesia -
b. Pada Pihak lain -
7. Persentase KUK terhadap total kredit 15.72%
8. Persentase jumlah debitur KUK terhadap total debitur 8.08%
9. Persentase UMKM terhadap total kredit 32.96%

H. Perhitungan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum ( CAR )

30
Merupakan perbandingan bulan Desember 2006 terhadap bulan Desember 2005:

NO. POS -POS 2006 2005

I. KOMPONEN MODAL
A. MODAL INTI 71,039 90,078
1. Modal disetor 81,375 81,375
2. Cadangan tambahan modal (Disclosed Reserve) (10,336) 8,703
a. Agio saham 7,666 7,666
b. Disagio (-/-) - -
c. Modal Sumbangan - -
d. Cadangan umum dan tujuan - -
e. Laba tahun-tahun lalu setelah diperhitungkan pajak *) (20,501) 50,492
f. Rugi tahun-tahun lalu (-/-) - -
g. Laba tahun berjalan setelah diperhitungkan pajak (50 %) - -
h. Rugi tahun berjalan (-/-) (13,626) (65,580)
I. Selisih penjabaran laporan keuangan kantor cabang luar negeri - -
1) Selisih lebih - -
2) Selisih kurang (-/-) - -
j. Dana setoran modal 16,125 16,125
k. penurunan nilai penyertaan pada portfolio tersedia untuk dijual (-/-) - -
3. Goodwill -/- - -
4. Selisih penilaian aktiva dan kewajiban akibat kuasi reorganisasi -/- - -
B. MODAL PELENGKAP (maksimal 100 % dari Modal Inti) 37,804 39,688
1. Cadangan revaluasi aktiva tetap 31,241 31,241
2. Selisih penilaian aktiva dan kewajiban akibat kuasi reorganisasi - -
3. Cadangan umum PPAP (maks. 1.25 % dari ATMR) 6,563 8,447
4. Modal pinjaman - -
5. Pinjaman subordinasi (maks. 50 % dari Modal Inti) - -
6. Peningkatan harga saham pada portofolio tersedia untuk dijual (45 %) - -
C. MODAL PELENGKAP TAMBAHAN YANG MEMENUHI PERSYARATAN - -
D. MODAL PELENGKAP TAMBAHAN YANG DIALOKASIKAN UNTUK MENGANTISIPASI
RISIKO PASAR - -
II. TOTAL MODAL INTI DAN MODAL PELENGKAP (A+B) 108,843 129,766
III. TOTAL MODAL INTI, MODAL PELENGKAP DAN MODAL PELENGKAP TAMBAHAN
YANG DIALOKASIKAN UNTUK MENGANTISIPASI RISIKO PASAR (A+B+D) 108,843 129,766
IV. PENYERTAAN (-/-) - -
V. TOTAL MODAL UNTUK RISIKO KREDIT (II-IV) 108,843 129,766
VI. TOTAL MODAL UNTUK RISIKO KREDIT DAN RISIKO PASAR (III-IV) 108,843 129,766
VII. AKTIVA TERTIMBANG MENURUT RESIKO (ATMR) KREDIT 1,161,923 1,336,381
VIII. AKTIVA TERTIMBANG MENURUT RESIKO (ATMR) PASAR - -
IX. RASIO KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM YANG TERSEDIA UNTUK RISIKO
KREDIT (V : VII) 9.37% 9.71%
X. RASIO KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM YANG TERSEDIA UNTUK RISIKO
KREDIT DAN RISIKO PASAR (VI : (VII+VIII)) 9.37% 9.71%
XI. RASIO KELEBIHAN MODAL PELENGKAP TAMBAHAN ((C-D) : (VII+VIII)) 0.00% 0.00%
XII. RASIO KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUN YANG DIWAJIBKAN 8.00% 8.00%

*) Laba tahun lalu sebesar Rp. 8.819 juta, setelah dikurangi aktiva pajak tangguhan sebesar Rp. 29.320 juta menjadi Rugi Rp. 20.501 juta

30
I. Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif yang Dibentuk dibandingkan dengan
Penyisihan Penghapusan aktiva Produktif yang Wajib Dibentuk

No. POS-POS L DPK KL D M Jumlah

1. PPAP yang wajib dibentuk 6.564 5.720 2.201 3.431 8.799 26.715
2. PPAP yang telah dibentuk 6.564 5.720 2.201 3.591 8.799 26.875

J. Persentase Pelanggaran dan Pelampauan Batas Maksimum Pemberian Kredit

Persentase Pelanggaran dan Pelampauan BMPK pada pihak terkait maupun tidak terkait
adalah sebagai berikut :

POS-POS 2006 2005

a. Persentase Pelanggaran BMPK


a.1. Pihak terkait - -
a.2. Pihak tidak terkait - -
b. Persentase Pelampauan BMPK
b.1. Pihak terkait - -
b.2. Pihak tidak terkait - -

K. Kredit Usaha Kecil ( KUK )

No. POS-POS L DPK KL D M Jumlah

1. KUK 107.465 17.810 5.996 1.197 2.832 135.300


2. Persentase KUK terhadap total kredit 15.72%
3. Persentase jumlah debitur KUK terhadap total debitur 8.08%

L. Catatan Atas Laporan Keuangan

1. Opini Akuntan Publik

30
Menurut pendapat Kantor Akuntan Publik Ishak, Saleh, Soewondo & Rekan melalui
Laporan Auditor Independen No. 148/ISS-04/LAI-GA/III/’07 pada tanggal 21 Maret
2007 sebagai berikut:

Kami telah mengaudit neraca PT Bank Eksekutif Internasional Tbk., tanggal 31 Desember
2006 dan 2005, serta laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas dan laporan arus kas

untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut. Laporan keuangan adalah tanggung
jawab manajemen Bank. Tanggung jawab kami terletak pada pernyataan pendapat atas
laporan keuangan berdasarkan audit kami.

Kami melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan Ikatan Akuntan
Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami merencanakan dan melaksanakan audit
agar kami memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji
material. Suatu audit meliputi pemeriksaan, atas dasar pengujian, bukti-bukti yang
mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Audit juga
meliputi penilaian atas prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan yang
dibuat oleh manajemen, serta penilaian terhadap penyajian laporan keuangan secara
keseluruhan. Kami yakin bahwa audit kami memberikan dasar memadai untuk
menyatakan pendapat.

Menurut pendapat kami, laporan keuangan yang kami sebut di atas menyajikan secara
wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan PT Bank Eksekutif Internasional
Tbk. tanggal 31 Desember 2006 dan 2005, hasil usaha, perubahan ekuitas serta arus kas
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, sesuai dengan prinsip akuntansi yang
berlaku umum di Indonesia.

Berdasarkan Surat Keputusan Direktorat Jenderal Pajak No. KEP-


335/WPJ.07/BD.04/2004 tanggal 29 Juni 2004, Bank telah mendapat persetujuan atas
penilaian kembali Aktiva Tetapnya pada tanggal 30 April 2004. Selisih penilaian kembali
Aktiva Tetap tersebut adalah sebesar Rp.31.623.014.321,- dan telah dibukukan kedalam
aktiva tetap dan ekuitas Bank pada tanggal 30 Juni 2004.

Seperti diuraikan pada catatan 35 atas laporan keuangan, terdapat faktor risiko Bank
dimasa depan yang dapat secara langsung mempengaruhi kinerja Bank. Namun demikian,
tidaklah mungkin untuk menentukan besarnya dampak masa depan atas risiko tersebut
terhadap pendapatan dan realisasi aktiva produktif Bank, termasuk dampak mengalirnya
dana nasabah, kreditur, deposan dan pemegang saham ke dan dari Bank. Laporan
keuangan ini tidak mencakup penyesuaian yang mungkin akan timbul sebagai akibat dari
timbulnya faktor risiko tersebut.

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi Pokok

Dalam pembukuan dan pelaporan keuangannya, PT Bank Eksekutif Internasional Tbk


menganut kebijakan akuntansi sesuai dengan Prinsip Akuntansi yang berlaku umum di

30
Indonesia. Kebijakan-kebijakan akuntansi yang penting, yang diterapkan secara konsisten
dalam penyusunan Laporan Keuangan untuk periode yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2006 dan 2005, adalah sebagai berikut:

a. Dasar Penyajian dan Pengukuran Laporan Keuangan

Laporan Keuangan Bank disusun sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi

Keuangan (“PSAK”) No. 31 (Revisi 2000), tentang “Akuntansi Perbankan” dan


Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia tahun 2001 (“PAPI”), yang dikeluarkan oleh
Bank Indonesia dan Ikatan Akuntan Indonesia serta Peraturan Badan Pengawas Pasar
Modal (BAPEPAM).

Bank juga menerapkan konsep nilai Historis dalam penyusunan laporan keuangannya,
kecuali untuk investasi dalam surat-surat berharga dan obligasi pemerintah, agunan yang
diambil alih yang disajikan dengan nilai wajar (sepanjang tidak melebihi nilai pokok
kredit pada saat agunan yang bersangkutan diambil alih) serta aktiva tetap tertentu yang
telah dinilai kembali.

Laporan keuangan Bank disusun atas dasar akrual, kecuali untuk tagihan bunga atas
kredit dan aktiva produktif yang digolongkan sebagai non-performing yang dicatat pada
saat kas diterima (cash basis).

Laporan arus kas menyajikan perubahan dalam kas dan setara kas dari aktivitas operasi,
investasi dan pendanaan. Arus kas dari aktivitas operasi disusun sesuai dengan
Keputusan Ketua BAPEPAM No. KEP-06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000, yang
memperbaharui Peraturan No. VIII.G.7 tentang “Pedoman Penyajian Laporan
Keuangan”. Kas dan setara kas terdiri dari: Kas, Giro pada Bank Indonesia dan Giro
pada Bank-bank lain.

Mata uang yang digunakan dalam laporan keuangan ini adalah dalam satuan Rupiah.

b. Transaksi dengan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa

Bank melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa.


Berdasarkan PSAK No.7 “Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan
Istimewa”, yang dimaksud dengan hubungan istimewa adalah sebagai berikut :

1(1) perusahaan yang melalui satu atau lebih perantara (intermediaries), mengendalikan,
atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan
perusahaan pelapor (termasuk induk perusahaan, anak perusahaan dan perusahaan
terkait).
2
3(2) perusahaan asosiasi (associated companies).
4(3) perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung suatu
kepentingan hak suara di perusahaan pelapor yang berpengaruh secara signifikan,
dan anggota keluarga dekat dari perorangan tersebut (yang dimaksud dengan

30
anggota keluarga dekat adalah mereka yang dapat diharapkan mempengaruhi atau
dipengaruhi perorangan tersebut dalam transaksinya dengan perusahaan pelapor).
5(4) manajemen kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung
jawab untuk merencanakan, memimpin dan mengendalikan kegiatan perusahaan
pelapor yang meliputi anggota dewan komisaris, direksi dan manajer dari perusahaan
serta anggota keluarga dekat orang-orang tersebut dan

6(5) perusahaan, dimana suatu kepentingan substansial dalam hak suara dimiliki baik
secara langsung maupun tidak langsung oleh setiap orang yang diuraikan dalam (3)
atau (4) atau setiap orang tersebut mempunyai pengaruh signifikan atas perusahaan
tersebut. Ini mencakup perusahaan-perusahaan yang dimiliki anggota dewan
komisaris, direksi atau pemegang saham utama dari perusahaan pelapor dan
perusahaan-perusahaan yang mempunyai anggota manajemen kunci yang sama
dengan perusahaan pelapor. Seluruh transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai
hubungan istimewa, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan kondisi dan
persyaratan normal sebagaimana dilakukan dengan pihak ketiga, diungkapkan dalam
catatan atas laporan keuangan.
]
c. Pendapatan dan Beban Bunga

Pendapatan dan beban bunga diakui atas dasar akrual. Diskonto dan premi diamortisasi
dengan metode garis lurus dan dicatat sebagai penyesuaian atas bunga.

Pengakuan pendapatan bunga dari kredit dan aktiva produktif lainnya dihentikan pada
saat kredit dan aktiva produktif lainnya tersebut diklasifikasikan sebagai “non-
performing” (kurang lancar, diragukan dan macet). Pendapatan bunga dari kredit dan
aktiva produktif lainnya yang diklasifikasikan sebagai “non-performing“ dilaporkan
sebagai tagihan kontinjensi dan diakui sebagai pendapatan pada saat pendapatan tersebut
diterima (cash basis).

Kredit yang diberikan dan aktiva produktif lainnya diklasifikasikan sebagai “non-
performing” pada saat pokok dan/atau bunga telah lewat jatuh tempo lebih dari tiga
bulan atau pada saat manajemen berpendapat bahwa penerimaan atas pokok dan/atau
bunga tersebut diragukan.

Bunga yang telah diakui tetapi belum tertagih akan dibatalkan pada saat kredit
diklasifikasikan sebagai “non-performing”.

Seluruh penerimaan kas yang berhubungan dengan kredit diragukan dan macet diakui
terlebih dahulu sebagai pengurang pokok kredit. Kelebihan penerimaan kas diatas pokok
kredit diakui sebagai pendapatan bunga dalam laporan laba rugi periode yang
bersangkutan.

d. Pendapatan Provisi dan Komisi

30
Pendapatan provisi dan komisi Bank yang nilainya lebih besar dari Rp.7.500.000,- dan
berkaitan langsung dengan kegiatan pemberian kredit dan/atau mempunyai jangka waktu
tertentu, diakui sebagai pendapatan ditangguhkan dan diamortisasi dengan menggunakan
metode garis lurus selama jangka waktu kredit. Saldo pendapatan provisi dan komisi
yang ditangguhkan dari kredit yang diselesaikan sebelum jatuh tempo, diakui sebagai
pendapatan pada saat penyelesaian kredit. Pendapatan provisi dan komisi yang tidak
berkaitan langsung dengan kegiatan pemberian kredit dan/atau mempunyai jangka waktu
tertentu diakui pada saat terjadinya transaksi dilakukan.

e. Giro pada Bank Lain

Giro pada Bank lain dinyatakan sebesar saldo giro dikurangi dengan penyisihan kerugian.

f. Penempatan pada bank-bank lain

Penempatan pada bank-bank lain dinyatakan sebesar saldo penempatan dikurangi dengan
penyisihan penghapusan dan bunga yang belum diamortisasi.

g. Surat-surat berharga dan obligasi pemerintah

Surat-surat berharga terdiri dari sertifikat Bank Indonesia (SBI), obligasi pemerintah,
obligasi korporasi, unit penyertaan di Reksa Dana dan surat-surat berharga pasar uang dan
pasar modal lainnya.

Investasi dalam surat-surat berharga dan obligasi pemerintah diklasifikasikan kedalam


salah satu dari kelompok berikut ini: dimiliki hingga jatuh tempo (held-to-maturity),
diperdagangkan (trading), dan tersedia untuk dijual (available-for-sale).

Surat-surat berharga dan obligasi pemerintah yang diklasifikasikan dalam kelompok


dimiliki hingga jatuh tempo disajikan dalam neraca sebesar harga perolehan setelah
amortisasi premi atau diskonto. Penurunan nilai wajar dibawah harga perolehan (termasuk
amortisasi premi dan diskonto) yang tidak bersifat sementara dicatat sebagai penurunan
permanen nilai investasi dan dibebankan dalam laporan laba rugi tahun yang bersangkutan.

Surat-surat berharga dan obligasi pemerintah yang diklasifikasikan dalam kelompok


diperdagangkan dan tersedia untuk dijual dinilai dengan nilai wajar pada akhir tahun. Laba
atau rugi, yang telah maupun yang belum direalisasi akibat selisih antara nilai wajar dan
harga perolehan surat-surat berharga dan obligasi pemerintah untuk tujuan
diperdagangkan, diakui atau dibebankan dalam laporan laba rugi tahun yang bersangkutan.
Selisih antara nilai wajar dan harga perolehan surat-surat berharga dan obligasi pemerintah
yang tersedia untuk dijual, yang belum direalisasi, dicatat sebagai unsur ekuitas dan akan
diakui dalam laporan laba rugi pada tahun dimana surat-surat berharga dan obligasi
pemerintah tersebut dijual. Nilai wajar ditentukan berdasarkan harga pasar.

Investasi dalam unit penyertaan di reksa dana dinilai berdasarkan Nilai Aktiva Bersih (Net
Asset Value) pada tanggal neraca.

30
Laba atau rugi yang direalisasi dari penjualan surat-surat berharga dan obligasi pemerintah
diakui atau dibebankan pada periode yang bersangkutan.

h. Surat-surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali/surat-surat berharga yang
dijual dengan janji dibeli kembali

Surat-surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo) merupakan
jaminan kredit yang diberikan dan diakui sebagai tagihan sebesar harga jual kembali surat-

surat berharga yang bersangkutan dikurangi pendapatan bunga yang belum dihasilkan.

Selisih antara harga beli dan harga jual kembali diperlakukan sebagai pendapatan bunga
yang belum dihasilkan dan diakui sebagai pendapatan sesuai dengan jangka waktu sejak
surat-surat berharga tersebut dibeli hingga dijual kembali.

Surat-surat berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali (repo) diakui sebagai
kewajiban sebesar harga beli yang telah disepakati oleh bank dan nasabahnya, dikurangi
beban bunga yang belum direalisasi. Selisih antara harga jual dan harga beli kembali
diperlakukan sebagai beban bunga dibayar dimuka dan diakui sebagai beban bunga sesuai
dengan jangka waktu sejak surat-surat berharga tersebut dijual hingga dibeli kembali.

i. Kredit Yang Diberikan

Kredit yang diberikan disajikan sebesar jumlah pokok kredit dikurangi penyisihan
kerugian. Jumlah bruto kredit yang direstrukturisasi mencakup pokok kredit, bunga, dan
beban lainnya yang dikapitalisasi ke pokok kredit.

Kredit dalam rangka pembiayaan bersama (kredit sindikasi) diakui sebesar pokok kredit
yang merupakan porsi tagihan Bank.

j. Restrukturisasi Kredit Bermasalah

Restrukturisasi kredit bermasalah dicatat berdasarkan jenis restrukturisasi yang dilakukan


oleh pihak bank.

Dalam hal restrukturisasi kredit bermasalah yang dilakukan dengan penerimaan aktiva,
Bank mencatat aktiva tersebut sebesar nilai wajarnya pada saat restrukturisasi. Kelebihan
nilai tercatat kredit yang diberikan dengan nilai wajar aktiva tersebut, diakui sebagai
kerugian tahun berjalan.

Dalam restrukturisasi kredit bermasalah yang dilakukan dengan modifikasi persyaratan


kredit, Bank mencatat dampak restrukturisasi tersebut secara prospektif dan tidak
mengubah nilai tercatat kredit yang diberikan pada tanggal restrukturisasi, kecuali jika
jumlahnya melebihi nilai tunai penerimaan kas masa depan yang ditentukan dalam
persyaratan baru. Jika nilai tunai penerimaan kas masa depan dalam persyaratan baru lebih
rendah dari pada nilai tercatat kredit yang diberikan, Bank harus mengurangi saldo kredit
yang diberikan ke suatu jumlah yang sama dengan jumlah nilai tunai penerimaan kas masa

30
depan. Jumlah pengurangan tersebut harus diakui sebagai kerugian tahun berjalan.

k. Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif dan Estimasi Kerugian komitmen dan


kontinjensi

Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif dan Estimasi Kerugian komitmen dan


kontinjensi dibentuk berdasarkan hasil penelaahan dan evaluasi terhadap kolektibilitas dan
nilai yang dapat direalisasi dari masing-masing aktiva pada akhir tahun.

Dalam menentukan jumlah keseluruhan penyisihan penghapusan aktiva produktif dan


estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi, Bank menggunakan peraturan Bank
Indonesia tentang Pembentukan Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif sebagai acuan
terutama mengenai peraturan yang tertuang dalam Surat Keputusan Direksi Bank
Indonesia No. 31/147/KEP/DIR tanggal 12 Nopember 1998 dan perubahannya, Peraturan
Bank Indonesia No. 7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005, sebagai berikut:

a. Cadangan umum sekurang-kurangnya 1% dari aktiva produktif (giro pada bank


lain, penempatan pada bank lain dan kredit yang diberikan) dan transaksi komitmen dan
kontinjensi yang digolongkan lancar.

b. Cadangan khusus untuk aktiva produktif dan transaksi komitmen dan kontijensi :

Penggolongan Persentase (%)


Dalam perhatian khusus 5
Kurang lancar 15
Diragukan 50
Macet 100

Cadangan khusus untuk aktiva produktif dan transaksi komitmen dan kontinjensi yang
digolongkan kurang lancar, diragukan dan macet adalah sebesar jumlah setelah dikurangi
dengan nilai agunan yang bersangkutan yang dihitung sesuai dengan Peraturan Bank
Indonesia atas nilai agunan yang diperkenankan sebagai pengurang pokok kredit
bermasalah.

Aktiva produktif dihapuskan dari masing-masing penyisihan penghapusan pada saat


manajemen berpendapat bahwa aktiva tersebut sudah tidak akan tertagih atau terealisasi
lagi. Penerimaan kembali aktiva yang telah dihapuskan dicatat sebagai penambahan pada
masing-masing penyisihan penghapusan selama tahun berjalan. Penyisihan penghapusan
untuk kewajiban komitmen dan kontinjensi disajikan dalam akun estimasi kerugian
komitmen dan kontinjensi.

l. Aktiva Tetap

(1) Pemilikan Langsung

Aktiva tetap dinyatakan sebesar harga perolehan (kecuali aktiva tetap tertentu yang

30
dinilai kembali pada tahun 1999 dan tahun 2004 berdasarkan hasil penilaian yang
dilakukan oleh penilai independen, sesuai dengan peraturan pemerintah), dikurangi
akumulasi penyusutan. Bank menggunakan metode garis lurus (straight-line method)
dalam menghitung penyusutan berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aktiva
tetap sebagai berikut :

Tahun
Bangunan 20
Renovasi Bangunan 5

Kendaraan 5
Perlengkapan dan Peralatan Kantor 5
Mesin kantor 5

Bank menerapkan PSAK No. 47 tentang “Akuntansi Tanah”, biaya-biaya sehubungan


dengan perolehan atau perpanjangan hak pemilikan tanah ditangguhkan dan
diamortisasi sejak tanah tersebut digunakan sepanjang periode hak atas tanah atau
umur ekonomis tanah, mana yang lebih pendek.

Biaya perbaikan dan pemeliharaan dibebankan pada laporan laba rugi pada saat
terjadinya pemugaran dan penambahan dalam jumlah signifikan dikapitalisasi. Aktiva
tetap yang sudah tidak dipergunakan lagi atau dijual, dikeluarkan dari kelompok aktiva
tetap sebesar nilai bukunya dan laba atau rugi yang terjadi dilaporkan dalam operasi
tahun yang bersangkutan.

(2). Aktiva Dalam Penyelesaian

Aktiva dalam penyelesaian meliputi bangunan dan prasarana lainnya yang dinyatakan
berdasarkan biaya pembangunan, biaya pegawai langsung dan biaya tidak langsung
dalam pembangunan tersebut. Akumulasi biaya aktiva dalam penyelesaian akan
direklasifikasi ke aktiva bangunan pada saat pembangunan selesai dan siap digunakan.

m. Tanah yang Tidak Digunakan Dalam Usaha

Tanah yang tidak digunakan dalam usaha (disajikan dalam akun Aktiva Lain-lain),
dinyatakan sebesar harga perolehan.

n. Agunan yang Diambil Alih

Agunan kredit yang diambil alih sehubungan dengan penyelesaian kredit yang diberikan
disajikan sebagai aktiva lain-lain dan dinilai sebesar nilai bersih yang dapat direalisasi,
yaitu nilai wajar agunan setelah dikurangi estimasi biaya pelepasan. Jika taksiran nilai
agunan lebih rendah dari saldo pinjaman, maka selisihnya yang tidak tertagih lagi,
dibebankan pada penyisihan penghapusan. Beban-beban sehubungan dengan
pengambilalihan agunan dan pemeliharaannya diakui dalam laporan laba rugi pada saat
timbulnya beban. Laba atau rugi penjualan agunan yang diambil alih diakui dalam laporan
laba rugi periode yang bersangkutan.

30
o. Penurunan Nilai Aktiva

Bank menerapkan PSAK No. 48 tentang “Penurunan Nilai Aktiva”, di mana kerugian
penurunan nilai aktiva diakui apabila taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali
(recoverable amount) dari suatu aktiva lebih rendah dari nilai tercatatnya. Pada setiap
tanggal neraca, Bank melakukan penelaahan untuk menentukan apakah terjadi penurunan
nilai aktiva. Apabila terdapat indikasi penurunan nilai aktiva, Bank menaksir jumlah yang
dapat diperoleh kembali (recoverable amount) dari aktiva tersebut. Rugi penurunan nilai
aktiva diakui sebagai beban pada usaha tahun berjalan.

p. Biaya Dibayar Dimuka

Biaya dibayar dimuka disajikan dalam akun Aktiva Lain-lain dan akan dibebankan dalam
laporan laba rugi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan
metode garis lurus (straight-line method).

q. Simpanan

Giro merupakan dana giran yang bisa digunakan sebagai alat pembayaran dan bisa ditarik
setiap saat melalui bilyet giro dan cek. Giro dinyatakan sebesar nilai terhutang kepada
pemegang giro.

Tabungan merupakan dana penabung yang bisa ditarik sesuai dengan persyaratan tertentu.
Tabungan dinyatakan sebesar nilai terhutang kepada pemegang tabungan.

Deposito berjangka merupakan dana deposan yang bisa ditarik pada saat jatuh tempo
tertentu. Deposito berjangka dinyatakan sebesar nilai nominal.

Sertifikat deposito dinyatakan sebesar nilai nominal setelah dikurangi bunga dibayar
dimuka yang belum diamortisasi.

r. Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan

Bank menerapkan metode aktiva dan kewajiban dalam hitung beban pajaknya (PSAK No.
46, tentang “Akuntansi Pajak Penghasilan”). Dengan metode ini aktiva dan kewajiban
pajak tangguhan diakui pada setiap tanggal pelaporan sebesar perbedaan temporer aktiva
dan kewajiban untuk tujuan akuntansi dan tujuan pajak. Metode ini mengharuskan
pengakuan manfaat dimasa yang akan datang, seperti kompensasi rugi fiskal, jika
kemungkinan realisasi manfaat tersebut dimasa mendatang cukup besar.

Pajak tangguhan diakui dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara
substansial telah berlaku pada tanggal neraca.

s. Biaya Penawaran Efek

Biaya-biaya yang terjadi sehubungan dengan penawaran umum kepada masyarakat terdiri

30
dari biaya notaris / hukum, biaya audit, biaya penjaminan emisi saham, biaya pendaftaran,
biaya percetakan saham prospektus, dan lain-lain. Biaya penawaran efek tersebut disajikan
sebagai pengurang tambahan modal disetor.

t. Informasi Segmen

Pada tahun 2000, Ikatan Akuntan Indonesia merevisi PSAK No. 5 tentang “Pelaporan
Segmen”, yang mengharuskan perusahaan publik untuk menyajikan informasi segmen
dalam laporan keuangannya sesuai dengan PSAK revisi tersebut sejak tanggal 1 Januari
2003. PSAK tersebut memberikan petunjuk yang lebih rinci dalam mengidentifikasikan
segmen usaha dan segmen geografis yang harus dilaporkan.

u. Laba (Rugi) Bersih per Saham

Laba per saham dasar dihitung berdasarkan laba bersih yang tersedia untuk saham biasa
dibagi dengan jumlah rata-rata tertimbang saham beredar pada tahun yang bersangkutan.
Saham yang diterbitkan untuk dijual secara kas diperhitungkan dalam jumlah rata-rata
tertimbang saham ditempatkan apabila kas telah diterima.

v. Penggunaan Taksiran Manajemen

Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum
menyebabkan manajemen perlu membuat taksiran dan asumsi-asumsi yang mempengaruhi
jumlah aktiva dan kewajiban yang dilaporkan dan pengungkapan aktiva dan kewajiban
kontinjensi pada laporan keuangan, dan jumlah pendapatan dan beban yang dilaporkan
selama tahun berjalan. Hasil yang sesungguhnya dapat berbeda dengan taksiran tersebut.

w. Cadangan Pesangon

Cadangan pesangon kepada karyawan yang mengundurkan diri secara sukarela, yang
dihitung berdasarkan keputusan Menteri Tenaga Kerja No. KEP-150/MEN/2000 tanggal
20 Juni 2000, diakui atas dasar akrual.

Efektif tanggal 1 Januari 2004, Perusahaan menerapkan PSAK No. 24 (Revisi 2004)–
Imbalan Kerja, secara restropektif dan menggantikan metode akuntansi sebelumnya
mengenai Imbalan Kerja dengan metode yang diharuskan oleh PSAK yang direvisi.

Estimasi kewajiban yang diakui di neraca sehubungan dengan program pensiun imbalan
pasti adalah nilai kini dari kewajiban imbalan pasti per tanggal neraca yang dihitung dan
direview oleh aktuaria independen dengan menggunakan metode projected unit credit
sesuai dengan ketentuan Undang–Undang Ketenagakerjaan No.13 Tahun 2003.

3. GIRO PADA BANK INDONESIA

Merupakan Giro Wajib Minimum (GWM) yang diwajibkan oleh Bank Indonesia sebesar
5% dari dana pihak ketiga untuk Rupiah. Giro ini tanpa bunga. Saldo pada tanggal
31 Desember 2006 dan 2005 masing-masing sebesar Rp.103.924.155.019,- dan

30
Rp. 95.926.319.048,-.

Bank telah memenuhi ketentuan Bank Indonesia tentang Giro Wajib Minimum.

4. GIRO PADA BANK LAIN

Merupakan giro pada bank-bank koresponden:


2006 2005
Rp Rp
PT Bank Niaga Tbk 586.697.627 278.530.733

PT Bank Central Asia Tbk 315.440.993 176.097.710


PT Bank International Indonesia Tbk 38.262.359 154.674.224
PT Bank Permata Tbk. (d/h Prima Ekspress Bank) 10.346.515 7.516.518
PT Bank Bukopin 71.327.205 34.583.907
PT Bank Central Asia Tbk. (ATM) 736.741.411 317.696.595
Jumlah 1.758.816.110 969.099.687
Dikurangi penyisihan penghapusan (17.588.161) (9.690.997)
Bersih 1.741.227.949 959.408.690

Kolektibilitas atas Giro pada Bank lain seluruhnya lancar. Manajemen yakin bahwa
jumlah penyisihan kerugian yang dibentuk adalah cukup untuk menutupi
kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya Giro pada Bank lain serta telah dihitung
berdasarkan ketentuan Bank Indonesia (lihat Catatan 2k). Pada tanggal 31 Desember
2006 dan 2005 tidak terdapat Giro pada Bank lain yang merupakan pihak-pihak yang
mempunyai hubungan istimewa.

5. PENEMPATAN PADA BANK LAIN


Penempatan pada bank lain berdasarkan sisa umur sampai saat jatuh tempo adalah sebagai
berikut:

2006 2005
Rp Rp
Call Money pada PT. Bank Asiatic (likuidasi)
Lebih dari 1 bulan 100.000.000 100.000.000

30
Kredit yang diberikan
12 bulan 261.187.593
Jumlah 361,187,593 100.000.000
Dikurangi penyisihan penghapusan (103.611.876) (1.000.000)
Bersih 257.575.717 99.000.000

Rata-rata tingkat suku bunga per tahun dan jangka waktu penempatan pada bank lain adalah
sebagai berikut:
2006 2005
Jangka Suku Bunga
Suku Bunga Rata-rata Jangka Waktu
Waktu Rata-rata
Deposito berjangka 8.75% 0–30 hari 10,5 % 0–30 hari
Call money 5.75% 1–21 hari 9,5 % 1–21 hari
Lainnya (fasilitas R/K) 19 % 365 hari 24,5 % 365 hari

Pada tahun 2005, Bank melakukan off set saldo penempatan pada Bank Asiatic-dalam
likuidasi dengan saldo penempatan dana dari Bank Dagang Bali dalam likuidasi sebesar
Rp. 4.000.000.000,-. Perlakuan offsetting ini merupakan kelanjutan dari transaksi serupa
yang terjadi pada tahun 2004, dimana Bank melakukan off set saldo penempatan pada Bank
Asiaticdalam likuidasi dengan saldo penempatan dana dari Bank Dagang Bali-dalam
likuidasi sebesar Rp.26.000.000.000,- (sesuai dengan surat dari Bank Asiatic – dalam
likuidasi No. 023/DIR-HM/II/2004 dan No. 038/DIR-HM/II/2004 masing – masing pada
tanggal 4 Februari 2004 dan 16 Februari 2004).

Perlakuan off setting diatas telah dilaporkan kepada Bank Indonesia, Departemen Keuangan
Republik Indonesia (qq UP 3), tim likuidasi dari Bank Asiatic-dalam likuidasi dan tim
likuidasi Bank Dagang Bali-dalam likuidasi. Atas off setting ini, Bank telah mendapat opini
kewajaran dari Kantor Konsultan Hukum Rudi Tringadi S,H, dan Rekan tanggal 7 Februari
2005.

Pada tahun 2006, sisa Call Money pada Bank Asiatic-dalam likuidasi sebesar
Rp.100.000.000,-telah dicadangkan sepenuhnya sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia
yang berlaku atas pembentukan cadangan pada aktiva produktif bank umum (catatan 2k).

Perubahan penyisihan penghapusan adalah sebagai berikut:

2006 2005
Rp Rp

30
Saldo awal 1,000,000 43.772.397
Beban penyisihan penghapusan
tahun berjalan (lihat catatan 24) 637.253.105 424.046.066
Pembukuan kembali penyisihan
penghapusan tahun berjalan (534.641.229) (466.818.463)
Bersih 103.611.876 1.000.000

Berdasarkan hasil penelaahan dan evaluasi manajemen Bank, kolektibilitas atas


penempatan pada bank lain digolongkan sebagai “lancar” pada tanggal 31 Desember 2006

dan 2005. Manajemen Bank berpendapat bahwa jumlah penyisihan penghapusan adalah
cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya akun ini (lihat Catatan
2k).

6 EFEK YANG DIMILIKI


.
Efek yang dimiliki berdasarkan jenisnya terdiri dari:
2006 2005
Diperdagangkan
Sertifikat Bank Indonesia – setelah
dikurangi Bunga yang belum
diamortisasi sebesar Rp.77.942.861,-
pada tahun 2006 dan Rp.113.973.925,-
pada tahun 2005 Rp28.939.057.139 Rp 19.886.026.075

FAST Bank Indonesia – setelah


dikurangi diskonto yang belum
diamortisasi sebesar Rp.2.796.805,-
pada tahun 2005 - 12.997.203.195
Bersih 28.939.057.139 32.883.229.270

Rata-rata tingkat bunga atas efek yang diperdagangkan adalah sebagai berikut:

2006 2005
Suku Bunga Jangka Suku Bunga Jangka
rata rata Waktu Rata-rata Waktu
Sertifikat Bank Indonesia 9.75 % 28 10,50 % 28 hari
FAST Bank Indonesia - - 11,00 % 7 hari

30
Berdasarkan hasil penelaahan dan evaluasi manajemen Bank, kolektibilitas atas efek yang
dimiliki digolongkan sebagai “lancar” pada tanggal 31 Desember 2006 dan 2005.
Manajemen Bank berpendapat bahwa jumlah penyisihan penghapusan adalah cukup untuk
menutupi kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya akun ini (lihat Catatan 2k).

7. KREDIT YANG DIBERIKAN


Kredit yang diberikan terdiri dari:
Jenis kredit yang diberikan
2006
Dalam
Lancar Perhatian Kurang Lancar Diragukan Macet
Khusus
Rp Rp Rp Rp Rp
Pihak yang Mempunyai
hubungan istimewa
Investasi 185.999.934 -
Modal
- -
Kerja
Pihak Ketiga
Konsumsi 397.207.81.032 77.266.972.967 8.475.997.035 8.927.996.876 7.455.997.391
Modal Kerja 96.804.966.132 26.532.990.717 8.899.996.886 714.999.750 22.787.992.027
Investasi 162.415.943.17 6.194.997.833 548.999.808 3.893.998.638
32.184.988.740
7
656.614.770.27 135.984.952.42
Jumlah 23.570.991.753 10.191.996.434 34.137.988.056
5 4
Penyisihan (2.201.128.336 (3.591.209.384 (8.699.507.222
Penghapusan (6.541.381.393) (5.720.333.522) ) ) )
Bersih 650.073.388.88 130.264.618.90 21.369.863.417 6.600.787.050 25.438.480.834
2 2
2005
Dalam
Lancar Perhatian Kurang Lancar Diragukan Macet
Khusus
Rp Rp Rp Rp Rp
Pihak yang
mempunyai
hubungan
istimewa
Modal 406.051.657
- - - -
Kerja
Investasi - - 4.171.038.249 - -

30
Pihak
Ketiga
Konsumsi 629.260.029.830 68.443.003.244 7.990.000.379 16.721.000.793 18.064.000.856
29.014.612.84
Modal Kerja 40.953.872.234 13.974.461.148 390.067.580 61.192.955.040
7
Investasi 171.359.008.123 15.941.000.756 4.226.948.562 156.000.007 4.757.000.226
841.572.910.18 98.358.465.14 45.808.651.69 17.267.068.38
Jumlah
7 8 4 0 84.013.956.122
Penyisihan
Penghapusan (8.415.729.102) (4.440.100.237) (1.310.119.863) (8.413.347.530) (22.817.004.354)
833.157.181.08
Bersih 6 93.918.364.911 44.498.531.829 8.853.720.851 61.196.951.767

2006

Lancar Dalam Perhatian Khusus Kurang Lancar Diragukan Macet


Pihak yang
mempunyai
hubungan istimewa

Perdagangan, Restoran
dan Hotel 185,999,935 - - - -

Pihak Ketiga
Perdagangan, Restoran
dan Hotel 116,375,959,284 22,143,992,253 8,899,996,886 275,999,903 16,338,994,284
Perindustrian 7,880,997,243 17,070,994,027 - 249,999,913 8,247,997,114
Konstruksi 40,537,985,817 - - - 178,999,937
Jasa-jasa Dunia Usaha 15,305,994,645 601,999,789 - - 1,458,999,490
Jasa-jasa Masyarakat 228,999,920 - - - -
Transportasi dan
Komunikasi 78,761,972,444 18,900,993,387 6,194,997,833 337,999,882 456,999,840
Lain-lain 397,336,860,987 77,266,972,967 8,475,997,035 9,327,996,736 7,455,997,391
Jumlah 656,614,770,275 135,984,952,423 23,570,991,754 10,191,996,434 34,137,988,056
Penyisihan
Penghapusan (6,541,381,393) (5,720,333,522) (2,201,128,336) (3,591,209,384) (8,699,507,222)
Bersih 650,073,388,882 130,264,618,902 21,369,863,417 6,600,787,050 25,438,480,834

2005
Dalam Perhatian
Lancar Khusus Kurang Lancar Diragukan Macet
Pihak yang mempunyai
hubungan istimewa
Perdagangan, Restoran dan
Hotel - - 4,577,089,904 - -
Pihak Ketiga

30
Perdagangan, Restoran dan
Hotel 96,798,874,881 14,482,461,172 9,887,560,303 447,067,583 29,530,953,539
Perindustrian 6,044,000,287 22,000,001 4,835,000,229 - 18,847,000,893
Konstruksi 3,388,000,161 - 344,000,016 - -
Jasa-jasa Dunia Usaha 10,282,000,487 554,000,026 18,028,000,855 - 1,459,000,069
Jasa-jasa Masyarakat 225,000,011 - - - -
Transportasi dan
Komunikasi 94,833,004,496 10,678,000,506 147,000,008 99,000,005 3,299,000,156
Lain-lain 630,002,029,864 72,622,003,443 7,990,000,379 16,721,000,793 30,878,001,464
Jumlah 841,572,910,187 98,358,465,148 45,808,651,694 17,267,068,381 84,013,956,121

Penyisihan Penghapusan (8,415,729,102) (4,440,100,237) (1,310,119,863) (8,413,347,530) (22,817,004,354)


Bersih 833,157,181,085 93,918,364,911 44,498,531,831 8,853,720,850 61,196,951,768

Jangka waktu

(1) Berdasarkan perjanjian kredit:

2006 2005
Rp Rp
Kurang dari 1 tahun 3.200.251.138 80.578.767.377
1 – 3 tahun 804.376.342.799 835.676.672.333
3 – 5 tahun 35.257.309.759 125.402.298.705
Lebih dari 5 tahun 17.666.795.247 45.363.313.116

Jumlah 860.500.698.943 1.087.021.051.531


Penyisihan penghapusan (26.753.559.858) (45.396.301.086)
Bersih 833.747.139.085 1.041.624.750.445

(2 Berdasarkan sisa umur sampai jatuh


) tempo:
2006 2005
Rp Rp
Kurang dari 1 tahun 165.719.083.929 340.682.152.639
1 – 3 tahun 668.109.665.548 732.998.216.363
Lebih dari 3 tahun 26.671.949.466 13.340.682.529
1.087.021.051.53
Jumlah 860.500.698.943 1
Penyisihan penghapusan (26.753.559.858) (45.396.301.086)
Bersih 833.747.139.085 1.041.624.750.44
5

Perubahan penyisihan penghapusan adalah sebagai berikut:

30
2006 2005
Rp Rp
Saldo awal 45.396.301.086 55.388.331.850
Beban penyisihan penghapusan
tahun berjalan (catatan 24) 23.509.098.285 87.987.291.303
Penghapusankredit (12.052.847.414) (72.197.494.906)
Pembukuan kembali penyisihan
Penghapusan tahun berjalan (catatan 27) (30.098.992.099) (25.781.827.161)
Bersih 26.753.559.858 45.396.301.086

Seperti dijelaskan pada Catatan 2k, penyisihan penghapusan kredit dibentuk berdasarkan
hasil penelaahan dan evaluasi manajemen Bank terhadap kolektibilitas dan nilai yang dapat
direalisasi dari masing-masing akun kredit pada akhir tahun. Dalam menentukan jumlah

keseluruhan penyisihan penghapusan kredit, Bank menggunakan peraturan Bank Indonesia


tentang Pembentukan Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif sebagai acuan.

Manajemen Bank berpendapat bahwa jumlah penyisihan penghapusan adalah cukup untuk
menutupi kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya akun ini.

Berikut adalah informasi pokok lainnya sehubungan dengan kredit yang diberikan tersebut.

a. Tingkat suku bunga efektif rata-rata per tahun berdasarkan jangka waktu kredit adalah
sebagai berikut:

2006 2005

Kurang dari 1 tahun 30.15 % 27,49 %


>1 – 3 tahun 24.91 % 25,68 %
>3 – 5 tahun 33.64 % 18,91 %
Lebih dari 5 tahun 19.83 % -

b. Kredit pada umumnya dijamin dengan giro, deposito berjangka atau harta tak bergerak
yang diaktakan dengan akta pemberian hak tanggungan atau surat kuasa memasang hak
tanggungan atau surat kuasa untuk menjual atau jaminan lain yang umumnya diterima
oleh bank.

Deposito yang digunakan sebagai jaminan atas kredit yang diberikan berjumlah
Rp.2.129.001.444,- dan Rp.5.504.615.399,-, masing-masing pada tanggal 31 Desember
2006 dan 2005 (lihat Catatan 14).

1c. Kredit konsumsi terdiri dari kredit kendaraan bermotor, kredit pemilikan rumah dan
kredit perorangan lainnya.
2

30
3d. Kredit modal kerja terdiri dari kredit berjangka, kredit rekening koran, kredit akseptasi
dan cerukan, yang diberikan kepada debitur untuk keperluan modal kerja.

4e. Kredit investasi merupakan kredit jangka menengah/panjang yang diberikan kepada
debitur untuk pembelian barang-barang modal.

5f. Kredit sindikasi merupakan kredit yang diberikan kepada nasabah berdasarkan
perjanjian pembiayaan bersama (sindikasi) dengan bank-bank lain. Persentase
keikutsertaan Bank sebagai anggota dalam kredit sindikasi sebesar 0.263% dan 0,276%
dari masing-masing fasilitas kredit sindikasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31
Desember 2006 dan 2005.

6g. Kredit yang diberikan kepada pihak - pihak yang mempunyai hubungan istimewa,
sesuai yang dilaporkan Bank, berjumlah Rp.185.794.677,- atau sebesar 0.023% dari

0
1 jumlah kredit yang diberikan dan Rp.4.577.089.904,- atau sebesar 0,42% dari jumlah
kredit yang diberikan masing-masing pada tanggal 31 Desember 2006 dan 2005. Kredit
ini dilakukan dengan persyaratan dan kondisi normal seperti pada pihak ketiga.

7h. Dalam laporan Bank kepada Bank Indonesia disebutkan bahwa Batas Maksimum
Pemberian Kredit (BMPK) pada tanggal 31 Desember 2006 dan 2005 telah memenuhi
ketentuan BMPK baik untuk pihak terkait maupun tidak terkait.

8i. Kredit bermasalah yang diklasifikasikan sebagai kurang lancar, diragukan dan macet
(nonperforming loan) adalah sebesar Rp.68.400.976.243,- dan Rp. 147.089.676.194,-
atau 7.89% dan 13,53% dari seluruh kredit yang diberikan masing-masing pada tanggal
31 Desember 2006 dan 2005. Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No.
3/25/PBI/2001 tanggal 26 Desember 2001, rasio dari kredit “non-performing” tidak
boleh melebihi maksimum 5% dari jumlah kredit yang diberikan Bank.

9j. Kredit yang direstrukturisasi dilakukan dengan pemberian potongan tunggakan bunga,
penurunan suku bunga, mengubah persyaratan pokok dan bunga serta perpanjangan
jangka waktu kredit. Menurut laporan Bank kepada Bank Indonesia, saldo kredit yang
telah direstrukturisasi berjumlah Rp.1.884.293.949,- dan Rp.7.630.816.686,- masing-
masing pada tanggal 31 Desember 2006 dan 2005, atau sebesar 0,22% dan 0,70% dari
jumlah kredit yang diberikan.

10k. Agunan yang diambil alih, menurut nilai wajar yang dapat direalisasi, masing-
masing sebesar Rp.162.267.821.705,-dan Rp.128.131.627.610,- masing-masing pada
periode 31 Desember 2006 dan 2005 (lihat Catatan 9).

11l. Bank memiliki unit tersendiri yang menangani proses pengelolaan risiko dimana
tanggung jawab utama unit ini dalam hal pengelolaan risiko kredit adalah menetapkan
batas risiko pasar dan risiko kredit berdasarkan pertimbangan mengenai produk, mitra
usaha, industri dan letak geografis. Unit ini akan mengembangkan,

30
mengkomunikasikan, membantu dan memantau unit-unit usaha dalam
mengimplementasikan kebijakan dan metodologi pengelolaan risiko dalam rangka
memperkuat kemampuan Bank dalam mengelola dan mengevaluasi risiko kredit.

Bank juga memiliki pedoman kebijakan perkreditan yang mengatur mengenai kebijakan
penyaluran kredit hingga administrasi perkreditan, termasuk kebijakan penelaahan atas
kualitas kredit, kecukupan tahapan yang baku dimana proposal kredit akan dievaluasi
oleh pejabat yang berwenang. Tingkat persetujuan kredit telah ditentukan dengan
wewenang tertinggi berada pada Komite Kredit. Disamping itu, manajemen Bank
termasuk Direksi, senantiasa memelihara hubungan yang baik dengan debitur, baik
dengan pemilik maupun dengan pihak manajemen, antara lain dengan melakukan
kunjungan secara berkala, sehingga dapat diperoleh informasi secara jelas mengenai
usaha debitur.

8 AKTIVA TETAP
.
Rincian dan mutasi aktiva tetap adalah sebagai berikut:
2006
Saldo Awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo Akhir
Rp Rp Rp Rp Rp
Nilai tercatat
Pemilikan langsung
Tanah 43.228.020.000 3.478.026.693 46.706.046.69
- -
3
Bangunan 44.399.591.608 7.731.314.806 - - 52.130.906.414
Renovasi bangunan 2.365.988.846 - - - 2.365.988.846
Kendaraan 9.291.927.016 1.234.533.782 2.333.936.55 8.192.524.248
-
0
Perlengkapan/Peralatan
Kantor 5.562.274.632 1.340.503.405 - - 6.902.778.037
Mesin kantor 15.521.805.707 5.589.525.726 - - 21.111.331.433
120.369.607.80 19.373.904.41 2.333.936.55 137.409.575.67
Jumlah Nilai Tercatat -
9 2 0 1

Akumulasi Penyusutan
Pemilikan langsung
Bangunan 9.611.710.286 2.457.215.671 - - 12.068.925.957
Renovasi bangunan 840.331.381 101.348.677 - - 941.680.058
2.317.492.20
Kendaraan 6.847.769.174 1.049.486.637 - 5.579.763.611
0
Perlengkapan/Peralatan
Kantor 5.099.485.903 1.437.752.156 - - 6.537.238.059
Mesin kantor 6.736.589.292 1.865.270.832 - - 8.601.860.124
Jumlah Akumulasi 2.317.492.20
29.135.886.036 6.911.073.973 - 33.729.467.808
Penyusutan 0
Nilai Buku 91.233.721.773 103.680.107.86
3

30
2005
Saldo Awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo Akhir
Rp Rp Rp Rp Rp
Nilai tercatat
Pemilikan langsung
Tanah 43.228.020.00
43.228.020.000 - - -
0
44.399.591.60
Bangunan 43.772.716.110 626.875.498 - -
8
Renovasi bangunan 2.330.494.111 35.494.735 - - 2.365.988.846
Kendaraan 9.061.203.524 1.150.365.042 919.641.550 - 9.291.927.016

Perlengkapan/Peralatan
5.383.186.343 221.526.289 42.438.000 - 5.562.274.632
Kantor
Mesin kantor 7.139.949.097 8.400.256.610 18.400.000 - 15.521.805.707
Jumlah Nilai Tercatat 110.915.569.18 10.434.518.174 980.479.550 120.369.607.80
5 9

Akumulasi
Penyusutan - -
Pemilikan langsung -
Bangunan 7.401.364.125 2.210.346.161 - 9.611.710.286
Renovasi bangunan 734.560.409 105.770.972 - 840.331.381
Kendaraan 6.521.760.930 1.245.537.485 919.529.241 - 6.847.769.174
Perlengkapan/Peralatan
Kantor 4.372.986.855 761.665.831 35.166.783 - 5.099.485.903
Mesin kantor 5.008.566.575 1.746.181.050 18.158.333 - 6.736.589.292
Jumlah Akumulasi
24.039.238.894 6.069.501.499 972.854.357 - 29.135.886.036
Penyusutan
Nilai Buku 86.876.330.291 91.233.721.773

Penjualan aktiva tetap selama periode 2006 dan 2005 adalah sebagai berikut:

2006 2005
Rp Rp
Harga jual 1.049.100.000 545.638.001
Nilai buku
Harga Perolehan 2.333.936.550 980.479.550
Akumulasi Penyusutan (2.317.492.200) (972.854.357)
Nilai buku bersih 16.444.350 7.625.193
Laba penjualan aktiva tetap (lihat Catatan 27) 1.032.655.650 538.012.808
pad operas Rp.6.911.073.973,
Penyusutan yang dibebankan a i berjumlah - dan
Rp.6.069.501.499,- masing-masing pada tanggal 31 Desember 2006 dan 2005 (lihat Catatan

30
25)

Berdasarkan Surat Keputusan Direktorat Jenderal Pajak No. KEP-335/WPJ.07/BD.04/2004


tanggal 29 Juni 2004, Bank telah mendapat persetujuan atas penilaian kembali Aktiva
Tetapnya pada tanggal 30 April 2004. Selisih penilaian kembali Aktiva Tetap tersebut
adalah sebesar Rp.31.623.014.321,- (lihat Catatan 2.l.1).

Rincian selisih penilaian kembali aktiva tetap dan pembukuannya dalam kelompok Ekuitas
adalah sebagai berikut: Rp

Tanah 20.392.601.360
Bangunan 11.230.412.961
Jumlah dibukukan dalam aktiva tetap 31.623.014.321
Pajak penghasilan final atas selisih penilaian kembali aktiva tetap (3.162.301.432)

Selisih penilaian kembali aktiva tetap yang dibukukan


didalam kelompok Ekuitas 28.460.712.889
Saldo awal selisih penilaian kembali aktiva tetap 2.780.490.440
Saldo akhir selisih penilaian kembali aktiva tetap 31.241.203.329

Berdasarkan penelaahan atas nilai nominal yang dapat diperoleh kembali dari aktiva
tetap, manajemen Bank yakin bahwa tidak ada perubahan kondisi yang signifikan pada
tanggal 31 Desember 2006 dan 2005 yang mengindikasikan nilai tercatat dari aktiva
tetap mungkin tidak dapat diperoleh kembali secara penuh.

Seluruh aktiva tetap kecuali tanah diasuransikan terhadap risiko kerugian karena
kebakaran berdasarkan suatu paket polis tertentu dengan nilai pertanggungan sebesar
Rp.47.076.619.873,- dan Rp.22.635.0000.000,- masing-masing pada tanggal
31 Desember 2006 dan 2005 yang menurut pendapat manajemen Bank adalah cukup
untuk menutup kemungkinan kerugian atas aktiva yang dipertanggungkan.

9 AGUNAN YANG DIAMBIL ALIH


.
Rincian akun ini adalah sebagai
berikut: 2006 2005
Rp Rp
166.927.589.386 131.995.465.01
Nilai tercatat Penyisihan penurunan (4.659.767.681) 0
nilai (lihat Catatan 27) (3.863.837.400)
128.131.627.61
Bersih 162.267.821.705 0

Agunan yang diambil alih terutama terdiri dari tanah dan bangunan.

30
Agunan yang diambil alih dicatat sesuai dengan penilaian independen atas nilai realisasi
dari harga agunan yang bersangkutan untuk agunan yang lebih dari 5 miliar rupiah dan
penilaian internal Bank untuk agunan yang kurang dari 5 miliar rupiah.

Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan penurunan nilai agunan yang diambil
alih adalah cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas penurunan nilai akun
tersebut.

Selama tahun 2006, agunan yang diambil alih atas nama PT Star Surya Investasindo dan
Samuel Wilendra, masing – masing telah dijual kepada PT Mitra Safir Sejahtera dan
PT Bumi Karya Mandiri. Dalam penjualan tersebut, Bank membukukan keuntungan
sebesar Rp.13.308.375.163,- dengan rincian sebagai berikut:

Rp

Harga jual – bersih 35.208.165.141


Nilai buku agunan (21.899.789.978)
Laba penjualan agunan yang diambil alih 13.308.375.163

Atas penjualan diatas telah dibayar tunai sebesar Rp.805.000.000.-sisanya dengan cara
pemberian kredit investasi dengan persyaratan dan prosedur kredit yang umum berlaku
di Bank. Sampai dengan tanggal laporan, kredit investasi yang diberikan atas penjualan
dimaksud diklasifikasikan sebagai Lancar (kol 1) dan Dalam Perhatian Khusus (kol 2),

masing-masing untuk PT Bumi Karya Mandiri dan PT Mitra Safir Sejahtera.

Pada tahun yang sama, Bank juga telah melakukan penjualan atas beberapa agunan
yang diambil alih dalam bentuk kendaraan bermotor. Atas penjualan ini, Bank
mencatat kerugian sebesar Rp.2.335.868.571,-.

Laba (rugi) bersih atas seluruh penjualan agunan yang diambil alih untuk periode yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2006 dan 2005 , masing – masing adalah sebesar
Rp.10.972.506.592,- dan (Rp.3.594.648.728,-) (lihat Catatan 27).

Manajemen Bank menjamin bahwa atas seluruh agunan yang diambil alih dimaksud
telah dicatat sesuai dengan peraturan Bank Indonesia yang berlaku.

10. AKTIVA LAIN-LAIN


Rincian akun ini adalah sebagai berikut:
2006 2005
Rp Rp
Tagihan pihak ketiga 16.911.101.276 33.898.646.429
Biaya dibayar dimuka 16.878.661.336 2.514.070.481
Bunga masih akan diterima 10.970.103.155 11.368.624.397
Tanah yang tidak digunakan dalam usaha 3.377.000.000 7.885.629.850

30
Hak atas tanah 3.290.833.333 3.491.525.641
Uang muka 2.106.302.504 2.134.919.000
Uang Jaminan 2.001.890.000 2.001.890.000
Barang Hadiah 1.532.046.395 -
Tagihan Pajak 1.084.343.001 1.084.343.001
Lain-lain 393.259.205 316.185.843
64.695.834.64
Jumlah 58.545.540.205 2

Bagian terbesar dari tagihan pihak ketiga merupakan tagihan sehubungan dengan
penjualan NCD Bank dengan nilai tagihan sebesar Rp.5.623.409.263,- dan
Rp.24.740.816.246,- masingmasing untuk tahun 2006 dan 2005.

Pada tahun 2005, telah dilakukan penjualan atas tagihan NCD tersebut sesuai dengan
Akta jual beli antara Bank dan Shanghai Chinaindo Export Import Company yang dibuat
dihadapan Notaris Misahardi Wilamarta S.H, No.153 tanggal 28 Desember 2005.

Penjualan NCD tersebut dilakukan berdasarkan mekanisme pasar dengan menggunakan


jasa agen penjual PT Recapital Securities dan sebelumnya telah dinyatakan layak jual
oleh Kantor Konsultan Hukum Palmer Situmorang, SH.

Atas penjualan tersebut telah dilakukan penilaian kewajaran transaksi oleh Kantor Penilai
PT Independensia Consultindo Appraisal, dengan pendapat wajar.
Keuntungan penjualan NCD dibukukan pada pendapatan non operasional dengan rincian sebagaian seb
berikut:
Rp
Harga jual 26.000.000.000
Nilai buku (2.701.000.000)
Laba penjualan NCD (lihat Catatan 27) 23.299.000.000

Penjualan tersebut akan dilunasi dalam 3 kali pembayaran, yaitu sebesar 5% pada saat
perjanjian jual beli ditandatangani, 5% kedua selambat-lambat pada tanggal 28 Maret
2006, dan sisanya selambat-lambat pada tanggal 28 Oktober 2006.

Sampai dengan tanggal 31 Maret 2006, Bank telah menerima pembayaran angsuran dari
Shanghai Chinaindo Export Import Company sebesar Rp.2.606.296.664,-.

Pada bulan Oktober 2006, Bank menerima permohonan perpanjangan pelunasan sisa
pembayaran NCD sebesar Rp.23.393.703.336,- dari Shanghai Chinaindo Export Import
Company melalui surat mereka tertanggal 23 dan 26 Oktober 2006 yang menyatakan
bahwa sisa tagihan akan direalisasikan selambatnya 31 Oktober 2007.

30
Sejak diterimanya surat permohonan perpanjangan pelunasan sampai dengan tanggal
neraca, Bank telah menerima pembayaran sebesar Rp.2.562.490.985,-

Sesuai dengan hasil rapat antara Bank dengan Bank Indonesia pada tanggal 8 Nopember
2006, Bank diminta untuk melakukan pencadangan bulanan atas sisa tagihan NCD
sebesar Rp.20.831.212.351,-, selama 8 bulan, yang dimulai sejak bulan Nopember 2006
sampai dengan bulan Juni 2007.

Jumlah pencadangan atas tagihan NCD diatas selama 2 bulan sampai dengan
31 December 2006 adalah sebesar Rp.5.207.803.088,- (lihat catatan 27)

Biaya dibayar di muka terutama terdiri dari barang hadiah, sewa, asuransi dan biaya
dibayar di muka lainnya. Kenaikan terbesar dari biaya dibayar dimuka disebabkan oleh
adanya pemberian hadiah kepada nasabah tabungan premier yang dimulai pada tahun
2006. Hadiah ini diamortisasi selama jangka waktu kontrak antara penabung dengan
Bank.

Tagihan pajak merupakan tagihan sehubungan dengan permohonan restitusi atas


kelebihan pembayaran angsuran pajak Pph pasal 25 untuk periode yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2005. Bank telah menerima Surat Pemberitahuan Pemeriksaan
Pajak (SP3) dari Kantor Pelayanan Pajak Perusahaan Masuk Bursa (KPP PMB) atas
permohan dimaksud pada tanggal 29 Juni 2006. Sampai dengan laporan ini diterbitkan,
belum diperoleh hasil pemeriksaan dari KPP PMB sehubungan dengan permohonan
dimaksud.

Hak atas tanah merupakan biaya pengurusan sertifikat dan bea balik nama tanah di Jl.RS
Fatmawati Jakarta dan Denpasar Bali, amortisasi dibebankan sepanjang masa berlaku hak
atas tanah 20 tahun yaitu sebesar Rp.200.692.308,- per tahun.

Penurunan saldo nilai tanah yang tidak digunakan dalam usaha disebabkan adanya
penggunaan sebagian tanah tersebut yang berlokasi di Lampung, Malang dan Manado
sebagai kantor cabang yang sudah beroperasi, karenanya di klasifikasikan sebagai aktiva
tetap.

11. KEWAJIBAN SEGERA


Kewajiban segera terdiri dari:
2006 2005
Rp Rp
Bunga masih harus dibayar 6.100.207.380 5.719.315.473
Kiriman uang 8.798.556.150 6.643.071.584
Hutang pajak :
Pajak 21 213.111.786 249.065.892
Pajak 23 1.988.898.451 3.006.692.255
Jumlah Hutang Pajak 2.202.010.237 3.255.758.147
Jumlah 17.100.773.767 15.618.145.20

30
4

12. GIRO

Giro terdiri dari:


2006 2005
Rp Rp
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 8.873.856.259 594.355.367
Pihak ketiga 14.124.645.009 15.210.076.073
Jumlah 22.998.501.268 15.804.431.440

Suku bunga tahunan berkisar antara 1.5% sampai dengan 5% pada periode yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2006 dan 2005.

13. TABUNGAN
Akun ini terdiri dari:
2006 2005
Rp Rp

Eksekutif 48.333.919.402 58.151.209.088


Eksekutif Premiere 34.755.668.194 -
Eksekutif Benefit 1.468.681.560 -
Eksekutif Maxi 28.495.369.580 -
Eksekutif Small 4.535.188.860 7.936.355.231
Eksekutif ATM 13.808.208.158 3.175.445.816

Eksekutif Point 548.854.907 1.468.646.899


Eksekutif Tangerang dan Kapuk 57.802.567 92.554.280
Lain-lain 15.997.078 14.380.283
Jumlah 132.019.690.306 70.838.591.597

Tabungan lain-lain merupakan tabungan yang dipergunakan sebagai sarana untuk


menampung transaksi pemberian kredit kepada nasabah.

Suku bunga rata-rata adalah sebesar 6% dan 5% per tahun masing-masing pada periode
yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2006 dan 2005.

Tabungan dari pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebesar


Rp.2.857.610.122,- dan Rp.1.934.861.045,- masing-masing pada tanggal 31 Desember
2006 dan 2005.

14. DEPOSITO BERJANGKA

Deposito Berjangka terdiri dari:

30
(1) Jenis simpanan berjangka
2006 2005
Rp Rp
Deposito Berjangka
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 18.080.697.538 22.628.319.237
Pihak ketiga 977.447.954.876 1.191.002.802.702
Jumlah Deposito Berjangka 995.528.652.414 1.213.631.121.939

NCD
196.076.631 -
12 bulan atau lebih
Jumlah Simpanan Berjangka 995.724.729.045 1.213.631.121.939

(2) Jangka waktu simpanan berjangka


2006 2005
Rp Rp
A. Berdasarkan Periode

Deposito Berjangka
Kurang dari 1 bulan 47.793.958.699 106.948.277.161
1 bulan 643.436.245.188 1.016.999.822.097
3 bulan 170.343.651.062 67.234.751.241
6 bulan 77.893.672.677 9.510.334.660
12 bulan atau lebih 56.061.124.788 12.937.936.780
Jumlah Deposito Berjangka 995.528.652.414 1.213.631.121.939
NCD
12 bulan atau lebih 196.076.631 -

Jumlah Simpanan Berjangka 995.724.729.045 1.213.631.121.939

2006 2005
B. Berdasarkan sisa umur saat Jatuh tempo

30
Deposito Berjangka
Kurang dari 1 bulan 821.232.193.582 1.145.160.115.06
0
1 - 3 bulan 102.923.943.374 50.552.005.079
3 - 6 bulan 40.957.392.123 10.763.001.081
6 - 12 bulan 28.061.973.335 5.030.000.505
Lebih dari 12 bulan 2.353.150.000 2.126.000.214
1.213.631.121.93
Jumlah Deposito Berjangka 995.528.652.414
9

NCD
12 bulan atau lebih 196.076.631 -
1.213.631.121.93
Jumlah Simpanan Berjangka 995.724.729.045 9

Deposito berjangka sebesar Rp.2.129.001.444,- dan Rp.5.504.615.399,-masing-masing


pada tanggal 31 Desember 2006 dan 2005 digunakan sebagai jaminan atas fasilitas
kredit yang diberikan (lihat Catatan 7).

Deposito pihak yang mempunyai hubungan istimewa atas nama Lusiana Widjaja telah
digunakan sebagai tambahan dana setoran modal dan pencairan atas deposito tersebut
hanya dapat dilakukan dengan ijin Bank Indonesia.

Suku bunga tahunan rata-rata berdasarkan waktu deposito berjangka adalah sebagai
berikut:

2006 2005
% %
Kurang dari 1 bulan 9.75 13.00
1 - 3 bulan 10.28 13.00
3 - 6 bulan 1 0.86 12.32
6 - 12 bulan 11.40 10.83
Lebih dari 12 bulan 11.51 8.81

15. SIMPANAN DARI BANK LAIN


Simpanan dari bank lain berdasarkan jenis penempatan adalah sebagai berikut:

Pihak yang mempunyai hubungan istimewa


2006 2005
Rp Rp

30
Tabungan 709.915.042 -
Giro 169.433.788 -

Pihak Ketiga
Deposito berjangka 25.076.744.313 25.815.114.246

Call money 5.000.000.000 -


Tabungan 3.842.770.984 2.045.392.263
Giro 2.467.467.346 1.265.866.466
Jumlah 37.266.331.473 29.126.372.975

Suku bunga tahunan rata-rata berdasarkan jenis penempatan simpanan dari bank lain
dalah sebagai berikut :
2006 2005
% %
Deposito berjangka 12,50 10,50
Giro 1 -2,00 2 5,50
Call money 9 - 11,00 8 - 12,00
Tabungan 6.00 5,50

16. KEWAJIBAN LAIN-LAIN


Rincian akun ini adalah sebagai berikut:
2006 2005
Rp Rp

Dana setoran modal 16.125.000.000 16.125.000.000


Pendapatan bunga ditangguhkan 510.689.181 128.676.973
Cadangan uang pesangon 1.021.282.721 754.133.754
Pendapatan diterima dimuka 687.872.403 381.961.478
Setoran jaminan 191.250.000 262.986.000
Biaya yang masih harus dibayar 146.187.500 215.508.500
Cadangan Umum Bank Garansi - 20.000.000
Jumlah 18.682.281.805 17.888.266.645

Dana setoran modal merupakan dana jangka panjang dan tidak dapat diambil tanpa

30
seijin BI yang digunakan untuk menutupi selisih kolektibilitas hasil temuan BI dengan
bank sebagaimana dalam surat Bank Indonesia No.4/61/DPwBI/PwBI4/Rahasia tanggal
30 Agustus 2002.

17. MODAL SAHAM

Susunan pemilikan saham Bank pada tanggal 31 Desember 2006 dan 2005 berdasarkan
catatan yang dibuat oleh PT Sirca Datapro Perdana, Biro Administrasi Efek, adalah
sebagai berikut:

2006 2005
Jumlah Jumlah
Pemegang saham ditempatkan Persentase saham Persentase
Jumlah Jumlah
Saham Pemilikan ditempatkan Pemilikan
dan Disetor dan Disetor

Lunardi Widjaja 432.500.00 53,15 43.250.000.00 432.500.000 53,15 43.250.000.00


0 0 0
Lusiana Widjaja 83.750.000 10,29 8.375.000.000 83.750.000 10,29 8.375.000.000
Irawati Wijaya 39.234.000 4,82 3.923.400.000 38.736.000 4,76 3.873.600.000
Sinthyawati Widjaja 39.233.000 4,82 3.923.300.000 39.953.000 4,91 3.995.300.000
Setiawan Widjaja 39.235.500 4,82 3.923.550.000 38.700.000 4,76 3.870.000.000
Masyarakat 179.797.50 22,10 17.979.750.00 180.111.000 22,13 18.011.100.00
0 0 0
813.750.00 100,0 81.375.000.00 100,0 81.375.000.00
Jumlah 0 0 0 813.750.000 0 0

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang telah diaktakan dengan
akta notaris Misahardi Wilatarma, S.H. No.70 tanggal 20 Juli 2005, pemegang saham
menyetujui penambahan modal disetor dengan memindahkan dana setoran modal atas
nama Lusiana Widjaja sebesar Rp.3.875.000.000,-. Akta tersebut telah disahkan oleh
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dalam Surat Keputusan No. C-21555
HT.01.04.TH.2005 tanggal 4 Agustus 2005.

Bank telah mencatatkan seluruh sahamnya pada Bursa Efek Jakarta.

Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No.7/15/PB/2005 tanggal 1 Juli 2005 tentang
Jumlah Modal Inti Minimum Bank Umum, Bank wajib memenuhi jumlah Modal Inti
paling kurang sebesar Rp.80.000.000.000,- (delapan puluh miliar rupiah) pada tanggal
31 Desember 2007 dan wajib memenuhi jumlah Modal Inti paling kurang sebesar
Rp.100.000.000.000,- (seratus miliar rupiah) pada tanggal 31 Desember 2010.

30
Rasio kecukupan modal minimum Bank adalah sebesar 9,37% pada tanggal
31 Desember 2006 dan sebesar 11,30% pada tanggal 31 Desember 2005.

18. TAMBAHAN MODAL DISETOR-BERSIH


Akun ini terdiri dari agio saham dan biaya emisi saham yang berasal dari penawaran
saham perdana kepada masyarakat pada tahun 2001 dengan rincian sebagai berikut:

Rp
Agio saham 11.100.000.000
Biaya emisi saham (3.433.748.975)

Bersih 7.666.251.025

19. PEMBAGIAN DEVIDEN TUNAI


Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham tahunan pada tanggal 16 Juni 2006, yang
telah diaktakan dengan akta notaris Misahardi Wilamarta SH, No. 87, para pemegang
saham memutuskan untuk tidak membagikan dividen dengan tujuan untuk memperkuat
struktur permodalan Bank

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham tahunan pada tanggal 27 Mei 2005, yang
telah diaktakan dengan akta notaris Fathiah Helmi SH, No. 44, para pemegang saham
memutuskan untuk tidak membagikan dividen dengan tujuan untuk memperkuat
struktur permodalan Bank.

20. INFORMASI SEGMEN


Bank menyajikan informasi segmen menurut pengelompokkan segmen usaha dan
geografis. Berdasarkan segmen usaha, Bank hanya memiliki satu segmen yaitu segmen

usaha perbankan, sedangkan berdasarkan segmen geografis sebagai berikut:

2006
Pendapatan Bunga Laba (Rugi) Jumlah Aktiva
Dan Pendapatan Operasional
Operasional Lainnya

Informasi Berdasarkan
Letak geografis

Jakarta 93.352.261.958 2.694.000.898 842.314.280.650


Jawa 42.089.118.108 (42.984.984.385) 511.146.170.308
Sumatera 4.794.872.667 (16.226.042.906) 241.560.080.485
Bali 8.819.024.747 1.164.000.388 55.789.018.588
Sulawesi 7.592.049.365 4.638.001.545 89.564.029.842
Eliminasi - - 401.106.348.112)

Jumlah 196.647.326.845 (50.715.024.460) 1.339.267.231.761

30
2005
Pendapatan Bunga Laba (Rugi) Jumlah Aktiva
Dan Pendapatan Operasional
Operasional Lainnya

Informasi Berdasarkan
Letak geografis
Jakarta 107.426.940.420 (40.075.896.405) 1.196.891.042.569
Jawa 46.517.478.286 (39.456.560.679) 600.638.773.564
Sumatera 1.445.565.801 (4.910.143.672) 264.926.205.458
Bali 8.178.833.721 1.467.978.874 49.322.973.932
Sulawesi 6.611.974.113 5.663.054.150 26.609.762.505
Eliminasi - - 646.380.876.146)

Jumlah 210.180.792.342 (77.311.567.732) 1.492.007.881.882

21. PENDAPATAN BUNGA


Pendapatan bunga berasal dari:
2006 2005
Rp Rp
Kredit yang diberikan 181.946.103.243 190.906.543.376
Penempatan pada bank lain 6.550.093.923 9.699.038.482
Giro pada bank lain 29.769.691 35.548.668
Jumlah 188.525.966.857 200.641.130.526

Pendapatan bunga dari transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan


istimewa berjumlah Rp. 761.403.754,- dan Rp. 1.175.396.687,- atau 0,40% dan
0,58% masing-masing untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember
2006 dan 2005.

22. BEBAN BUNGA


Beban bunga meliputi bunga atas:
2006 2005
Rp Rp
Deposito berjangka 141.379.064.500 113.660.353.239
Tabungan 5.184.099.768 4.804.168.091
Sertifikat deposito 18.645.750 -
Giro 357.458.074 708.341.669
Call Money 1.139.871.532 469.772.434
Sertifikat Bank Indonesia 58.933.558 67.814.161

30
Lain-lain 420.498 104.452.055
119.814.901.64
Jumlah 148.138.493.680 9

Beban bunga dari transaksi dengan pihak - pihak yang mempunyai hubungan istimewa
berjumlah Rp. 772.801.110 dan Rp. 2.120.015.745,- masing-masing untuk periode yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2006 dan 31 Desember 2005.

23. PENDAPATAN ADMINISTRASI

Pendapatan administrasi terdiri dari:


2006 2005
Rp Rp
Administrasi kredit 2.848.965.000 4.921.848.000
Denda dan pinalti 2.247.403.511 2.032.510.830
Lainnya 1.246.903.565 569.911.897
Jumlah 6.343.272.076 7.524.270.727

24. BEBAN PENYISIHAN KERUGIAN AKTIVA PRODUKTIF


Beban penyisihan kerugian aktiva produktif berasal dari:

2006 2005
Rp Rp
87.987.291.30
Kredit yang diberikan (lihat Catatan 7) 23.509.098.285
3
Penempatan pada bank lain:
Penempatan (lihat Catatan 5) 637.253.105 424.046.066
88.411.337.36
Jumlah 24.146.351.390 9

25. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI

30
Beban umum dan administrasi
Terdiri dari: 2006 2005
Rp Rp
22.512.243.67
Iklan, promosi dan pemasaran 16.565.602.493
4
Operasional pembiayaan 10.159.049.768 12.300.243.64
2
Penyusutan (lihat Catatan 8) 6.911.073.973 6.069.501.499
Komunikasi 3.803.816.369 2.742.841.682
Asuransi 2.737.918.564 3.264.983.107
Perlengkapan kantor 2.174.520.311 1.633.956.619
Transportasi dan perjalanan dinas 2.103.554.289 1.497.742.188
Listrik, air dan gas 1.495.784.828 1.376.631.407
Perbaikan dan pemeliharaan 1.259.425.818 595.765.169
Iuran dan administrasi 1.203.365.732 1.193.613.164
Pajak dan perijinan 989.933.435 1.029.125.733
Honorarium tenaga ahli 853.231.978 901.681.000
Sewa 770.253.151 828.930.217
Lain-lain 3.826.429.541 5.732.769.285
61.680.028.38
Jumlah 54.853.960.250 6

Beban sewa dari transaksi dengan pihak - pihak yang mempunyai hubungan istimewa
sebesar Rp. 175.000.000,-, untuk tanggal 31 Desember 2006 dan 2005.

26. TENAGA KERJA DAN TUNJANGAN


Rincian akun ini adalah sebagai berikut:

2006 2005
Rp Rp
Gaji dan upah 13.918.403.464 11.882.790.295
Kesejahteraan karyawan 3.520.621.758 4.183.682.295
Pelatihan 335.130.775 364.933.750
Cadangan pesangon 267.148.967 76.179.486
Jumlah 18.041.304.964 16.507.585.826

30
27. PENDAPATAN ( BEBAN ) NON OPERASIONAL

Rincian pendapatan ( beban ) non operasional-bersih adalah sebagai berikut:

2006 2005
Rp Rp
Pendapatan non operasional
Koreksi penyisihan aktiva produktif (lihat Catatan 7) 30.098.992.099 25.781.827.161
Sewa 598.983.333 242.500.000
Laba penjualan aktiva tetap (lihat Catatan 8) 1.032.655.650 538.012.808
Laba penjualan AYDA - bersih (lihat Catatan 9) 10.972.506.592 -
Laba penjualan NCD - 23.299.000.000

Lain-lain 119.769.901 1.183.830.480

Jumlah 42.822.907.575 51.045.170.449

2006 2005
Rp Rp
Beban non operasional

Penghapus bukuan NCD - 29.799.000.000


Rugi penjualan agunan yang diambil alih-bersih - 3.594.648.728
Rugi pengembalian pajak - 1.444.555.794
Beban penyisihan piutang NCD tidak tertagih
(lihat catatan 10) 5.207.803.088 –
Beban penyisihan penurunan nilai agunan
yang diambil alih (lihat catt.9) 4.659.767.681 3.863.837.400
Lain-lain 1.279.707.482 611.891.997
Jumlah 11.147.278.251 39.313.933.919
Bersih 31.675.629.324 11.731.236.530

Pendapatan sewa dari pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa berjumlah


Rp.598.983.333,- dan Rp. 242.500.000,- masing-masing untuk periode yang berakhir
pada tanggal 31 Desember 2006 dan 2005.

28. TAKSIRAN PAJAK PENGHASILAN


Beban (Manfaat) Pajak Penghasilan Bank terdiri dari:
2006 2005
Rp Rp
Pajak Kini - -
Pajak tangguhan (5.413.367.151) (18.920.611.781)
Jumlah ( 5.413.367.151 (18.920.611.781)

30
)

Rekonsiliasi antara laba (rugi) sebelum taksiran pajak penghasilan seperti yang
disajikan dalam laporan laba rugi dengan taksiran penghasilan kena pajak (rugi
fiskal) untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2006 dan 2005
adalah sebagai berikut:

2006 2005
Rp Rp
Laba sebelum taksiran Manfaat (Beban) (19.039.395.136) (65.580.331.202)
pajak penghasilan menurut laporan laba rugi
Ditambah (dikurangi):
Beda waktu 6.659.487.192 (37.671.654.325)
Beda tetap 936.504.632 2.568.803.102
Taksiran penghasilan kena pajak (11.443.403.312) (100.683.182.425)

Berdasarkan peraturan perpajakan yang berlaku, periode berlakunya kompensasi rugi


fiskal adalah lima tahun sejak rugi fiskal terjadi.

Perhitungan taksiran pajak penghasilan (pajak kini dan tangguhan) adalah sebagai
berikut:

2006 2005
Rp Rp
Taksiran pajak penghasilan - (100.683.182.000
(11.443.403.312)
dibulatkan )
Beban pajak kini : - -
Jumlah taksiran pajak penghasilan
tahun berjalan - -
Pajak Penghasilan dibayar dimuka - 1.084.343.001

Taksiran hutang (tagihan) Pajak 1.084.343.001


-
Penghasilan
Pajak Tangguhan
2006 2005
Rp Rp
Pengaruh beda waktu pada tarif
Pajak maksimum (30%) - -
Beban penyisihan penghapusan:
Kredit - 11.834.502.745
Penempatan pada bank lain - 300.000
Penyusutan dan penjualan aktiva tetap (355.360.541) 147.961.666
Biaya penyisihan piutang (1.562.340.926) -

30
Penghapusan Nilai agunan yang (362.490.935)
diambil alih
Cadangan pesangon (80.144.690) (22.853.846)
Pajak Tangguhan Pengaruh beda waktu (1.997.846.157) 11.597.419.630
Pajak Tangguhan Pengaruh Kerugian (3.415.520.994) (30.518.031.411)
Pajak Tangguhan Pengaruh Kerugian (5.413.367.151) (18.920.611.781)

Rekonsiliasi antara taksiran pajak penghasilan yang dihitung dengan menggunakan tarif
pajak yang berlaku dari laba (rugi) akuntansi manfaat (beban) pajak penghasilan, dengan
taksiran manfaat (beban) pajak penghasilan seperti yang dicantumkan dalam laporan laba
rugi untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2006 dan 31 Desember 2005
adalah sebagai berikut :

2006 2005
Rp Rp
Laba akuntansi sebelum taksiran
Manfaat (beban) Pajak Penghasilan (19.039.395.136) (65.580.331.202)
Taksiran Pajak Penghasilan dengan
Tarif pajak yang berlaku (5.694.318.541) (19.691.252.712)
Pengaruh pajak atas beda tetap 280.951.390 770.640.931
Taksiran manfaat (beban) Pajak
Penghasilan
Per laporan laba rugi (5.413.367.151) (18.920.611.781)

Pengaruh pajak atas laba beda waktu yang signifikan antara pelaporan komersial dan
pajak adalah sebagai berikut:

2006 2005
Rp Rp
Aktiva pajak tangguhan
Penurunan nilai agunan yang diambil alih 4.332.159.846 4.332.159.846

Beban penyisihan aktiva produktif (11.690.651.778) (11.690.651.778)

Beban penyisihan piutang 1.562.340.926 -


Penyusutan 871.913.374 516.552.833
Cadangan pesangon 311.149.107 231.004.417
Kompensasi Kerugian 33.933.552.405 30.518.031.411

Aktiva pajak tangguhan - bersih 29.320.463.880 23.907.096.729

Jumlah beda waktu yang signifikan, atas mana aktiva pajak tangguhan dihitung, tidak dapat
dikurangkan untuk tujuan pajak penghasilan sampai aktiva produktif yang dicadangkan

30
menjadi “non-performing”, Cadangan pesangon tersebut dibayarkan kepada karyawan pada
saat pemutusan hubungan kerja dan agunan yang diambil alih dijual atau direalisasi.
Manajemen berkeyakinan bahwa aktiva pajak tangguhan yang terjadi dapat dipulihkan
seluruhnya.

Kewajiban pajak tangguhan berasal dari perbedaan dasar pencatatan aktiva tetap menurut
pembukuan dan pelaporan pajak karena perbedaan periode yang digunakan untuk tujuan
pelaporan komersial dan pelaporan pajak.

29. LABA RUGI PER SAHAM


Laba (rugi) per saham dasar dihitung dengan membagi laba (rugi) bersih dengan jumlah rata
-rata tertimbang saham yang ditempatkan dan disetor penuh selama tahun yang
bersangkutan.

Perhitungan laba (rugi) per saham dasar dan dilusian adalah sebagai berikut:

2006 2005
Rp Rp
Laba (rugi) bersih berdasarkan
laporan laba rugi (13.626.027.985) (46.659.719.421)
Jumlah rata-rata tertimbang saham
813.750.000 792.410.959
beredar
Laba (rugi) bersih per saham (16,74) (58,88)

Perhitungan jumlah rata - rata tertimbang saham yang beredar untuk tahun 2006 dan 2005
adalah sebagai berikut :

Jumlah
Rata-rata
Tahun 2006 Hari Jumlah Saham Tertimbang
Saham Beredar
Dasar

30
1 Januari – 31
Desember 365 813.750.000 813.750.000
Jumlah Ratarata
Tahun 2005 Hari Jumlah Saham Tertimbang
Saham Beredar
Dasar
1 Januari – 20 Juli 201 775.000.000 426.780.822
21 Juli – 31
Desember 164 813.750.000 365.630.137
792.410.959

30. KOMITMEN DAN KONTINJENSI


Rincian saldo komitmen dan kontinjensi adalah sebagai berikut:

2006 2005

Rp Rp
Komitmen
Tagihan komitmen:
Surat berharga titipan kliring 21.688.127.688 2.988.814.220
Inkaso dalam pengiriman 216.246.000 9.312.692
Jumlah tagihan komitmen 21.904.373.688 2.998.126.912

Kewajiban komitmen:
Komitmen kredit yang belum ditarik 45.367.711.775 22.309.602.846
Lainnya 21.904.373.688 2.998.126.912

Jumlah kewajiban komitmen 67.272.085.463 25.307.729.758

Kewajiban komitmen – bersih 45.367.711.775 22.309.602.846

Kontinjensi
Tagihan kontinjensi:
Kredit yang diberikan dalam penyelesaian 87.082.125.371 91.109.049.470
Pendapatan bunga dalam penyelesaian 40.714.624.272 48.645.172.184
Jumlah tagihan kontinjensi 127.796.749.643 139.754.221.654

Kewajiban kontinjensi:
Bank Garansi 275.748.000 2.187.219.842

30
Tagihan Kontinjensi – bersih 127.521.001.643 137.567.001.812

BAB. III. ASPEK TRANSPARANSI YANG TERKAIT DENGAN KELOMPOK USAHA

A. Struktur Kelompok Usaha Bank

Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No.5/25/PBI/2003, tanggal 10 November 2003, dan


Surat Edaran Bank Indonesia No.6/15/DPNP, tanggal 31 Maret 2004, masing-masing perihal
Penilaian Kemampuan dan Kepatutan (Fit and Proper Test), maka struktur kelompok usaha
yang terkait dengan Bank adalah sebagai berikut :

30
Susunan Kepemilikan :

1. Lunardi Widjaja : 53,15 %(sebanyak 432.500.000 saham, sebesar Rp.43.250.000.000)


2. Lusiana Widjaja : 10,29% (sebanyak 83.750.000 saham, sebesar Rp.8.375.000.000)

Ultimate Shareholders :

1. Lunardi Widjaja : Perorangan

Susunan Kepengurusan :

Dewan Komisaris

Presiden Komisaris : Lunardi Widjaja


- Komisaris : Reginald Maukar

2. Direksi

- Presiden Direktur : Tonny Antonius


- Direktur : Andy Sutanto
- Direktur : Harmen Rasjid

B. Transaksi dengan Pihak-Pihak yang mempunyai hubungan istimewa dengan Bank


( Related Party Transaction ) :

1. Transaksi dengan Pihak-Pihak yang mempunyai hubungan istimewa dengan Bank.

Bank melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa.


Berdasarkan PSAK No. 7 “Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan
Istimewa”, yang dimaksud dengan hubungan istimewa adalah sebagai berikut :

a. Perusahaan yang melalui satu atau lebih perantara


(intermediaries), mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada dibawah
pengendalian bersama, dengan perusahaan pelapor (termasuk induk perusahaan, anak
perusahaan dan perusahaan terkait);

b. Perusahaan Asosiasi (Associated Companies);

c. Perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun


tidak langsung suatu kepentingan hak suara di perusahaan pelapor yang berpengaruh
secara signifikan, dan anggota keluarga dekat dari perorangan tersebut (yang dimaksud
dengan anggota keluarga dekat adalah mereka yang dapat diharapkan mempengaruhi
atau dipengaruhi perorangan tersebut dalam transaksinya dengan perseroan pelapor;

30
d. Manajemen kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai
wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin dan mengendalikan
kegiatan perusahaan pelapor yang meliputi anggota Dewan Komisaris, Direksi dan
Manager dari perusahaan serta anggota keluarga dekat orang-orang tersebut; dan

e. Perusahaan, dimana suatu kepentingan substansial dalam hak


suara dimiliki baik secara langsung maupun tidak langsung oleh setiap orang yang
diuraikan dalam (3) atau (4), atau setiap orang tersebut mempunyai pengaruh signifikan
atas perusahaan tersebut. Ini mencakup perusahaan-perusahaan yang dimiliki anggota
Dewan komisaris, Direksi atau pemegang Saham Utama dari perusahaan pelapor dan
perusahaan-perusahaan yang mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan
perusahaan pelapor.Seluruh transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan
istimewa, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan kondisi dan persyaratan
normal sebagaimana dilakukan dengan pihak ketiga, diungkapkan dalam catatan atas
laporan keuangan.

2. Jenis Transaksi dan Saldo dengan Pihak-Pihak yang mempunyai hubungan istimewa
dengan Bank

Bank memiliki saldo dan melakukan transaksi-transaksi usaha dengan pihak-pihak yang
mempunyai hubungan istimewa yang merupakan pemegang saham dan/ atau kelompok
bisnis yang sama dengan Bank.

Hubungan dan sifat saldo/ transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan
istimewa adalah sebagai berikut :

No. Pihak-pihak yang Hubungan Sifat Transaksi


Mempunyai Hubungan
Istimewa
1. Lunardi Widjaja Pemegang saham dan Dana setoran modal
Presiden Komisaris Giro
Tabungan
Penyewaan ruang kantor
2. PT. Global Lestari Motorindo Perusahaan afiliasi Kredit yang diberikan
Penyewaan ruang kantor
3. PT. Lunardi Sentra Perusahaan afiliasi Giro
Penyewaan ruang kantor
4. PT. Dana Auto Global Perusahaan afiliasi Kredit yang diberikan
5. Lusiana Widjaja Pemegang saham Deposito
Tabungan

6. Irawati Wijaya Pemegang saham Deposito


Tabungan
7. Direksi,Komisaris,Karyawan Karyawan dan Giro, Tabungan dan

30
Pengurus Deposito

Transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa dilaksanakan


berdasarkan syarat dan kondisi serupa seperti yang dilakukan dengan pihak ketiga, kecuali
transaksi tagihan, kewajiban segera dan penetapan nilai sewa gedung sebagai berikut :

 Tagihan dan kewajiban kepada pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa


merupakan transaksi piutang dan hutang yang tidak dikenakan bunga dan tanpa jadwal
pengembalian yang tetap.

 Berdasarkan perjanjian sewa dengan PT. Global Lestari Motorindo, perusahaan


afiliasi, tanggal 15 November 2005, Bank menyewakan lantai 6 gedung Bank Eksekutif
yang terletak di Jalan Tomang Raya No. 14, Jakarta selama 2 tahun mulai tanggal 1
Januari 2005 sebesar Rp. 266.400.000 per tahun. Pembayaran sewa tersebut diangsur
setiap 3 bulan.

 Berdasarkan perjanjian sewa menyewa No.32 yang dibuat dihadapan notaris


Nyonya Pudji Redjeki, SH tanggal 12 Maret 2001, PT Lunardi Sentra dan Lunardi
Widjaja menyewakan bangunan kantor berlantai 3 yang terletak di Jalan Sulawesi
No.59 dan 61, makassar kepada Bank selama 10 tahun mulai tanggal 13 Maret 2001
sampai dengan 13 Maret 2011 sebesar Rp. 1.750.000.000,-. Bangunan tersebut
digunakan untuk kantor cabang bank.

3. Penyediaan Dana kepada pihak terkait dengan Bank

Posisi 31 Desember 2006

Hubungan Penyediaan Dana


No Nama Peminjam keterkaitan Dalam Jutaan Keterangan
. dengan Bank Rupiah
Baki debet
1. PT. Global Lestari Presiden Komisaris 186 Kredit
Motorindo Investasi
Jumlah 186

BAB. IV. INFORMASI LAIN

30
A. Jaminan Pemerintah terhadap kewajiban pembayaran Bank Umum

Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan No.26/KMK.017/1998 tanggal 28 Januari


1998. Pemerintah menjamin kewajiban bank umum meliputi giro, tabungan, deposito berjangka
dan deposito on-call, obligasi, surat-surat berharga yang diterbitkan, pinjaman antar bank,
pinjaman diterima, swaps/hedges/futures, derivatif dan kewajiban kontinjensi lainnya seperti
bank garansi, standby letters of credit, performance bonds dan kewajiban sejenis selain pinjaman
subordinasi dan kewajiban kepada kreditur, komisaris dan pihak-pihak yang terkait dengan bank.

Lebih lanjut, Menteri Keuangan mengeluarkan surat keputusan No.179/KMK.017/2000 tanggal


26 Mei 2000 dengan Perubahan terakhir No. 189/KMK.06/2004, untuk menggantikan Surat
Keputusan di atas, di mana jaminan Pemerintah, atas kewajiban bank umum seperti dijelaskan
diatas berlaku untuk jangka waktu mulai tanggal 26 Januari 1998 sampai dengan tanggal
31 Januari 2001. Jangka waktu jaminan ini akan diperpanjang dengan sendirinya untuk jangka
waktu enam bulan berikutnya secara terus menerus, kecuali Menteri Keuangan, dalam waktu
sekurang-kurangnya enam bulan sebelum berakhirnya jangka waktu tersebut menerbitkan
pemberitahuan bahwa Menteri Keuangan tidak bermaksud untuk memperpanjang jangka
waktunya.

Sesuai dengan berlakunya undang-undang No.24 tahun 2004 tentang Lembaga Penjamin
Simpanan (LPS) mulai pada tahun 2006, Bank sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang
Perbankan menjadi peserta dalam program tersebut.

Simpanan yang dijamin sesuai dengan peraturan tersebut merupakan simpanan yang berasal dari
masyarakat termasuk yang berasal dari Perbankan lainnya, meliputi simpanan giro, deposito,
sertifikat deposito, tabungan dan atau bentuk lain yang dipersamakan dengan itu. Bank wajib
mematuhi segala persyaratan administratif terkait sesuai dengan peraturan yang dimaksud.

Dengan berlakunya peraturan mengenai Lembaga Penjamin Simpanan maka simpanan tidak lagi
dijamin langsung oleh Pemerintah melainkan digantikan oleh lembaga tersebut dengan batasan-
batasan penjaminan sesuai dengan peraturan yang berlaku.

B. Informasi Penting Lainnya

1. Capital Adequacy Ratio ( CAR )

Rasio kecukupan modal minimum Bank (CAR) adalah sebesar 9,37% pada tanggal
31 Desember 2006, dan sebesar 9.71% pada tanggal 31 Desember 2005.

2. Pembentukan Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif ( PPAP )

Pada tanggal 31 Desember 2006 dan 2005, rasio Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif
yang telah dibentuk terhadap Aktiva Produktif masing-masing sebesar 3,01% dan 4,04%.

30
C. Faktor Resiko Bank di Masa Depan

a. Sesuai dengan peraturan Bank Indonesia No. 3/25/PBI/2001 tanggal 26 Desember 2001,
rasio dari kredit ‘Non Performing” (NPL) tidak boleh melebihi maksimum 5% dari seluruh
jumlah kredit yang diberikan oleh Bank. Pada 31 Desember 2006 dan 2005, rasio tersebut
masing-masing sebesar 7,89% dan 13,53% (gross). Dengan tingginya rasio NPL diatas,
Bank telah diminta oleh Bank Indonesia untuk menciptakan strategi serta rencana kerja guna
mengatasi permasalahan tersebut diatas. Apabila Bank tidak berhasil menjalankan rencana
kerja tersebut, dapat berakibat kepada perlambatan laju usaha serta pertumbuhan laba bersih
Bank dimasa yang akan datang

b. Dengan akan dihentikannya program penjaminan oleh Pemerintah Republik Indonesia atas
seluruh dana pihak ketiga yang ada pada Bank yang diatas nominal 100 juta rupiah, maka
terdapat kemungkinan peningkatan risiko intrinsik Bank dimata deposan dan nasabahnya.
Kemungkinan terjadinya risiko ini tidak dapat ditentukan karena keadaan tersebut tergantung
pada Kebijakan dari Pemerintah Indonesia, suatu tindakan yang berada di luar kendali Bank.
Oleh karena itu tidaklah mungkin untuk menentukan dampak masa depan atas risiko tersebut
terhadap pendapatan dan realisasi aktiva produktif Bank, termasuk dampak mengalirnya
dana nasabah, kreditur, deposan, dan pemegang saham ke dan dari Bank.

Berdasarkan pengumuman UP3 No. P-3/UP3/2004 tanggal 10 September 2004 tentang


Daftar Bank Umum Peserta Program Penjaminan Pemerintah, diumumkan bahwa Bank
termasuk dalam salah satu bank yang ikut serta dalam program penjaminan pemerintah yang
akan ditinjau kembali setiap enam bulan atau setiap kali ada Perubahan .

c. Berdasarkan surat dari Bank Asiatic-dalam likuidasi No. 023/DIR-HM/II/2004 tanggal 4


Februari 2004 dan No. 038/DIR-HM/II/2004 tanggal 16 Februari 2004, pada tahun 2004 dan
2005, Bank melakukan perjumpaan hutang antara saldo penempatan Bank kepada Bank
Asiatic-dalam likuidasi dengan saldo penempatan dana dari Bank Dagang Bali-dalam
likuidasi kepada Bank sebesar Rp. 26.000.000.000,- dan sebesar Rp. 4.000.000.000,- serta
melaporkan perlakukan tersebut kepada Bank Indonesia, Tim Likuidasi Bank Dagang Bali
dan UP3.

d. Dengan diberlakukannya Peraturan Bank Indonesia No. 7/2/PBI/2005, maka efektif per
tanggal 20 Januari 2007, Bank diwajibkan untuk membentuk penyisihan penghapusan atas
Agunan Yang Diambil Alih (AYDA) dan Aktiva Terbengkalai yang belum dapat
direalisasikan. Jumlah pencadangan dimaksud, jika dibukukan dapat menambah beban PPAP
untuk aktiva terbengkalai dan AYDA itu sendiri yang karenanya dapat secara signifikan
membebani profitabilitas dan posisi keuangan Bank saat ini dan dimasa yang akan datang.
Dimasa yang akan datang, jika Bank tidak memiliki rencana kerja yang jelas dan terpadu atas
AYDA dan Aktiva Terbengkalai yang ada, kewajiban penyisihan tambahan yang akan timbul
dapat berakibat kepada meningkatnya beban penyisihan, yang pada akhirnya juga akan lebih
memperburuk kinerja Bank dimasa yang akan datang.

30
e. Selama tahun 2006 Bank telah mendapat keuntungan yang material atas penjualan sebagian
AYDA yang dilakukan dengan pemberian kredit kepada pembeli. Pada tahun 2005 Bank
telah mendapat keuntungan yang material atas penjualan NCD Bank yang belum sepenuhnya
dilunasi oleh Pembeli.

D. Permasalahan Hukum

Bank telah melaporkan seluruh perkara hukum yang ada pada Bank Indonesia dan atas gugatan
-gugatan Bank kepada debitur – debitur dengan kolektibilitas macet telah dilakukan
pembentukan pencadangan sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia (catatan 2k).

a. Berdasarkan Putusan Perkara No.292/Pdt.G/2001/PN.Jak.Sel tanggal 14 Mei 2003,


Pengadilan Negeri Jakarta Selatan memenangkan sebagian gugatan PT Super Adi Teknik
Indonesia sehubungan dengan pemberian fasilitas kredit oleh Bank sindikasi sebesar Rp 12
milyar dan porsi Bank adalah sebesar Rp 3 milyar. Putusan itu antara lain adalah menolak
permohonan debitur untuk meminta pengurangan atas pokok pinjaman dan tunggakan bunga
kepada bank sehat (yang bukan termasuk bank BBO, BBKU, BTO dan bank rekap). Perkara
ini sedang berada dalam tahap proses kasasi di Mahkamah Agung Republik Indonesia.

b. Bank melakukan permohonan eksekusi jaminan PT Malfindo Primatama (debitur Ny.Ilya


Malfun, Ny. R.A. Peni Surti Setiti dan Ny.Astuti Benitasari) sehubungan dengan pemberian
fasilitas kredit kepada debitur karena wanprestasi. Berdasarkan Surat Penetapan
No.25/PEN.EKS/APHT/2003/PN/TNG dan No.26/PEN.EKS/APHT/2003/PN/TNG
masingmasing tanggal 27 Desember 2003, serta No.52/2004 Eks.Jo.No. 50/KJ/2000 tanggal
30 Desember 2003, menetapkan sita eksekusi atas jaminan-jaminan debitur dan melakukan
pelelangan pada tanggal 17 Februari 2004.

Berdasarkan Berkas Perkara No. 117/PDT.G/2004/PN.JKT.BAR, pihak debitur melakukan


perlawanan terhadap permohonan lelang yang diajukan oleh Bank di pengadilan Negeri
Jakarta Barat. Dalam putusan Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Barat, memutuskan
perlawanan dari pelawan ditolak dan pihak pelawan mengajukan Banding ke Pengadilan
Tinggi Jakarta sehubungan dengan Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Barat.

Berdasarkan Putusan Pengadilan Tinggi Jakarta No. 61/PDT/2005/PT.DKI jo No.


117/PDT/G/2004/PN.JKT.BARAT memutuskan mengabulkan permohonan penggugat untuk
sebagian dan pihak tergugat mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung.

Dalam tahun 2006 debitur melakukan pembayaran untuk pelunasan sebagian sebagai tindak
lanjut proses yang dilakukan oleh Bank. Jumlah yang diterima dari debitur sebesar
Rp.669.000.000,-.

c. Berdasarkan Perkara Perdata No. 82/PDT.G/2001/PN.BDG tanggal 20 Maret 2001, Bank


mengajukan gugatan kepada Denny Muliana selaku Direktur PT Sumber Mas Karya Abadi

30
(debitur), Sugiarto Muliana, Fanny Muliana dan Benny Muliana (selaku penjamin pinjaman)
sehubungan dengan wanprestasi debitur atas kredit yang diberikan oleh Bank
.

Bank mengajukan gugatan sebesar Rp 28.782.599.986 per tanggal 19 Maret 2001 ditambah
bunga sebesar 2% per bulan.
Berdasarkan Penetapan No.310/PDT.G/2001/PN.JKT.BAR tanggal 26 September 2001,
gugatan Bank untuk melakukan sita jaminan berupa 5 set mesin-mesin, 2 kendaraan
bermotor dan 7 bidang tanah dan bangunan disetujui oleh Pengadilan Negeri Jakarta Barat.
Berdasarkan penetapan tersebut Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Barat melalui surat
No.W7.Db.Ht.04.05.4561 tanggal 2 Oktober 2001 mendelegasikan kepada Pengadilan
Negeri Bandung untuk melaksanakan sita jaminan.

Berdasarkan penetapan No.667/PDT/DEL/2001/PN.BDG jo No.310/PDT.G/2001/PN.JAK.


BAR tanggal 16 Oktober 2001, Pengadilan Negeri Bandung menetapkan sita jaminan dan
memerintahkan Panitera / Jurusita Pengadilan Negeri Bandung untuk melakukan sita
jaminan. Perkara ini masih berlanjut dan sedang dalam proses di Mahkamah Agung Republik
Indonesia.

Berdasarkan perkara perdata No.41/PDT.G/2003/PN/BDG tanggal 11 Februari 2003,


gugatan Bank untuk melakukan sita jaminan atas tanah dan bangunan yang terletak di
Jl.Budiasih, Jl.Kopo, Jl. Asia Afrika, Jl.Gang Cikapundang, Jl. Setra Duta, 5 set mesin dan 2
unit kendaraan dikuatkan oleh putusan No.491/PDT/2003/PT.BDG tanggal 12 Nopember
2003. Untuk keputusan ini debitur mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung yang diterima
dan diregistrasi di Mahkamah Agung dengan No. 908K/PDT/2003. Berdasarkan Putusan
Mahkamah Agung, dinyatakan bahwa tergugat berkewajiban memberikan empat dari enam
agunan tambahan yang dituntut oleh bank sebagaimana tuntutan diatas.

Berdasarkan keputusan Majelis Hakim pada Mahkamah Agung Republik Indonesia tanggal
12 April 2006, Mahkamah Agung menolak kasasi debitur seperti tersebut diatas

30
E. Peristiwa Setelah Tanggal Neraca

Tidak ada kejadian yang signifikan yang terjadi setelah tanggal neraca.

Jakarta, 27 April 2007


PT. Bank Eksekutif Internasional, Tbk
D i r e k s i,

Mengetahui,

Lunardi Widjaja Tonny Antonius


Presiden Komisaris Presiden Direktur

Andy Sutanto
Direktur

Harmen Rasjid
Direktur

30
30

You might also like