Professional Documents
Culture Documents
LAPORAN TAHUNAN
P.T. BANK EKSEKUTIF INTERNASIONAL,Tbk
TAHUN 2006
1. Umum
Bank memulai aktivitas operasi di bidang Perbankan pada tanggal 9 Agustus 1993.
Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Bank, ruang lingkup kegiatan Bank adalah
menjalankan kegiatan umum perbankan yang sesuai dengan peraturan yang berlaku di
Indonesia. Bank memperoleh ijin untuk melakukan aktivitas-aktivitas tersebut
berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan No. 673/KMK.017/1993 tanggal 23
Juni 1993. Bank berkedudukan di Jakarta dengan Kantor Pusat di jalan Tomang Raya
No. 14, Jakarta. Pada tanggal 31 Desember 2005, Bank memiliki 19 buah Kantor
yaitu 14 Kantor Cabang dan 5 buah Kantor Cabang Pembantu.
b. Penawaran Umum
30
yang dikeluarkan dari portepel dengan nilai nominal Rp. 100 per saham dengan harga
Rp. 175 per saham mulai tanggal 13 Januari 2003 sampai dengan tanggal 12 Juli
2004. Saham tersebut telah tercatat di Bursa Efek Jakarta sejak tanggal 13 Juli 2001.
2. Kepengurusan
Pada tanggal 31 Desember 2006 dan 2005, susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi
berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang diselenggarakan
pada tanggal 16 Juni 2006 dan 27 Mei 2005, adalah sebagai berikut :
a. Dewan Komisaris :
Presiden Komisaris : Lunardi Widjaja
Komisaris : Reginald Maukar
b. Direksi :
Presiden Direktur : Tonny Antonius
Direktur : Andy Sutanto
Direktur : Harmen Rasjid
c. Pejabat Eksekutif
Pejabat Eksekutif adalah pejabat yang bertanggung jawab langsung kepada Direksi
dan atau pempunyai pengaruh terhadap kebijakan dan operasional perusahaan.
Adapun pejabat eksekutif pada 31 Desember 2006 adalah sebagai berikut:
30
Daftar riwayat hidup Dewan Komisaris, Direksi dan Pejabat Eksekutif sebagaimana
terlampir.
3. Kepemilikan Saham
Susunan pemilikan saham Bank pada tanggal 31 Desember 2006 berdasarkan catatan
yang dibuat oleh PT Sirca Datapro Perdana, Biro Administrasi Efek, adalah sebagai
berikut:
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang diaktakan dengan akta
notaris Misahardi Wilamarta, S.H. No. 54 tanggal 12 Maret 2001, para pemegang saham
menyetujui peningkatan modal dasar Bank menjadi Rp. 199.000.000.000 dan
melakukan penawaran umum perdana kepada masyarakat melalui pasar modal dengan
jumlah sebanyak-banyaknya 111.000.000 saham dengan nilai nominal Rp. 250 per
saham dan menerbitkan Waran Seri I sebesar 22.200.000 waran.
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang telah diaktakan dengan
akta notaris Misahardi Wilamarta, S.H. No. 129 tanggal 23 Maret 2001 dan No. 148
tanggal 28 Maret 2001, pemegang saham menyetujui untuk mengubah nilai nominal per
saham dari Rp. 250 menjadi Rp. 100, mengubah jumlah saham yang akan ditawarkan
kepada masyarakat menjadi sebanyak-banyaknya 277.500.000 saham dengan nilai
nominal Rp. 100 per saham dan menerbitkan Waran Seri I sebesar 55.500.000 waran.
Akta-akta tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia
dalam Surat Keputusan No. C-00012 HT.01.04.TH.2001 tanggal 29 Maret 2001.
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang telah diaktakan dengan
akta notaris Misahardi Wilamarta, S.H. No.70 tanggal 20 Juli 2005, pemegang saham
menyetujui penambahan modal disetor dengan memindahkan dana setoran modal atas
nama Lusiana Widjaja sebesar Rp.3.875.000.000. Akta tersebut telah disahkan oleh
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dalam Surat Keputusan No.C-21555
HT.01.04.TH.2005 tanggal 4 Agustus 2005. Bank telah mencatatkan seluruh sahamnya
pada Bursa Efek Jakarta.
30
4. Perkembangan Usaha Bank
Perkembangan usaha bank yang disajikan adalah perbandingan posisi 31 Desember
2006 dengan 31 Desember 2005, sebagai berikut :
a. Ikhtisar Data Keuangan Penting :
(Dalam Jutaan Rupiah)
No. POS-POS Realisasi Realisasi Pertumbuhan
2006 2005 Nominal Persentase
30
26. Total Biaya Dana (Cost of Fund)
Total biaya dana (cost of fund) per 31 Desember 2006 yaitu 8,76%, yang terdiri
dari:
30
27. Modal Sendiri
Total modal sendiri per 31 Desember 2006 yaitu sebesar Rp. 108.843 juta
dengan rincian sebagai berikut:
*) Laba tahun lalu posisi Desember 2006 sebesar Rp. 8.819 juta, setelah dikurangi Aktiva Pajak
Tangguhan sebesar Rp. 29.320 juta, menjadi Rugi Rp. 20.501 juta
Jumlah lembar saham yang ditempatkan dan di setor per 31 Desember 2006 adalah
sebanyak 813.750.000 lembar saham, dengan nilai nominal Rp.100 per lembar saham,
sehingga jumlah modal yang telah di setor adalah sebesar Rp. 81.375.000.000.
30
b. Rasio – Rasio Keuangan
I. Permodalan
1. CAR dengan memperhitungkan risiko kredit 9.37% 9.71%
2. CAR dengan memperhitungkan risiko kredit dan risiko pasar 9.37% 9.71%
3. Aktiva Tetap terhadap modal 122.89% 92.76%
II. Kualitas Aktiva
1. Aktiva Produktif bermasalah 7.62% 13.10%
2. PPA produktif terhadap aktiva produktif 3.01% 4.04%
3. Pemenuhan PPA produktif 100.60% 100.00%
4. Pemenuhan PPA non produktif -
5. NPL gross 7.89% 13.53%
6. NPL net 6.19% 10.54%
III. Rentabilitas
1. ROA -0.96% -2.99%
2. ROE -16.29% -40.63%
3. NIM 4.25% 6.68%
4. BOPO 110.48% 124.52%
IV. Likuiditas
LDR 74.80% 83.60%
V. Kepatuhan (Compliance)
1. a. Persentase pelanggaran BMPK
a.1. Pihak terkait - -
a.2. Pihak tidak terkait - -
b. Persentase pelampauan BMPK
b.1. Pihak terkait - -
b.2. Pihak tidak terkait - -
2. GWM Rupiah 8.55% 7.05%
3. PDN -
VI. Hal-hal lain yang perlu mendapat perhatian
1. Persentase KUK terhadap Total Kredit 15.72% 30.58%
2. Persentase Jumlah debitur KUK terhadap
Total Debitur 8.08% 11.58%
3. Agunan diambil alih/ Total Rupa-rupa Aktiva 64.10% 59.12%
30
5. Sasaran, Strategi dan kebijakan Manajemen
Bank Eksekutif memiliki visi menjadi bank pilihan nasabah dalam kredit
konsumen retail dengan secara terus menerus menginovasi diri dan menjangkau seluruh
propinsi di Indonesia melalui ekspansi network.
(1) Profitability :
(2) Respectability :
30
Mempertahankan Corporate Identity Sign (CIS) dan standar kebersihan
di setiap network.
(3) Sustainability :
- Melakukan pemantauan rasio CAR serta berupaya agar rasio tersebut berada
dalam batas-batas predikat sehat dan berupaya terus untuk dapat memperbaiki
struktur permodalan.
30
- Melakukan restrukturisasi kredit, dalam rangka upaya penyelamatan kredit.
6. Laporan Manajemen
a. Struktur Organisasi
Struktur Organisasi yang telah disesuaikan dengan perkembangan kegiatan usaha
pada saat ini dapat dilihat dalam lampiran.
b. Aktivitas Utama
Bank Eksekutif melaksanakan aktivitas sebagaimana bank umum (non devisa) pada
umumnya, yaitu menghimpun dana masyarakat dengan mengeluarkan produk
funding Bank Eksekutif dan menyalurkan dana melalui pemberian kredit kepada
masyarakat serta menyediakan jasa perbankan lainnya.
Berdasarkan total modal posisi 31 Desember 2006 , yaitu sebesar Rp. 108.843 juta,
maka sesuai Visi Arsitektur Perbankan Indonesia (API) Bank Eksekutif berada pada
posisi sebagai Bank Fokus, dengan fokus pengelolaan dana pada sektor otomotif.
Untuk medukung aktivitas-aktivitas tersebut Bank Eksekutif memperhatikan pula
hal-hal sebagai berikut :
Meningkatkan pelayanan kepada masyarakat secara inovatif, kompetitif,
efektif, efisien dan ramah.
Melaksanakan manajemen perusahaan secara profesional dengan struktur
organisasi, sistem dan prosedur kerja yang telah ditetapkan oleh Bank
Indonesia, dan diikuti dengan sistem pembinaan dan pengawasan yang
berkesinambungan.
Meningkatkan hasil investasi dan keuntungan secara optimal untuk
kepentingan pemegang saham, pengurus dan karyawan.
Merencanakan langkah-langkah dalam meningkatkan permodalan, daya
saing, skala ekonomi yang lebih besar dan siap menghadapi era globalisasi.
30
c. Teknologi Sistem Informasi
a. Bulan Januari 2006 sampai dengan bulan Februari 2006 Bank melakukan
pembelian Database Server baru untuk tipe IBM P Series 550 dan IBM P Series
520, melakukan installasi Operating System (O/S) AIX 5.3, dan melakukan
instalasi database Oracle 9i.
Untuk server IBM P Series 550 digunakan sebagai primary database server dan
untuk server IBM P Series 520 digunakan sebagai standby database server, selain
itu dilakukan pula uji koneksitas antara server IBM P Series 550 ke server IBM P
Series 520 atau sebaliknya.
c. Bulan April 2006 sampai dengan Mei 2006 Bank melaksanakan kontrak
perjanjian maintenance dengan beberapa vendor antara lain:
d. Bulan Juni 2006 Unit Kerja TSI melakukan persiapan penyediaan perangkat-
perangkat pendukung untuk 5 Kantor Cabang baru, antara lain : Sisco Router
untuk site vcabang luar kota, pemasangan cabling RJ, installasi client, perangkat
pendukung seperti printer, passbook olliveti pr50, dan lain-lain.
30
e. Bulan Juli 2006 Bank melakukan uji coba Disaster Recovery Plan (DRP) pada
Kantor Cabang Pembantu Fatmawati, di mana mesin IBM P Series 520 yang
semula sebagai standby database server dijadikan sebagai primary database
server.
f. Bulan Agustus 2006 sampai dengan September 2006 dibuka 5 Kantor Cabang
Bank Eksekutif baru di kota manado, Palembang, Malang, Solo, dan Lampung,
dan dilakukan pula pemantauan jaringan XL pada 5 kantor Cabang baru tersebut
guna menunjang kegiatan operasional.
g. Bulan Oktober 2006 sampai dengan Desember 2006 Bank lebih memfokuskan
pada pemeliharaan data aplikasi Core Banking System (CBS) dan jaringan
komunikasi baik dari Lintas Arta dan XL pada Kantor-kantor Cabang.
a. Pemeliharaan mesin database server IBM P Series 550 dan IBM P Series 520
masih dalam garansi spare part selama 2 tahun dan garansi pemeliharaan 1
tahun oleh PT Perkom Indah Murni.
b. Untuk mesin server test dan development IBM P Series 615 garansinya akan
berakhir sampai dengan Desember 2006, dan akan dilakukan Maintenance
Agreement pada Januari 2007.
PRODUK DANA
- Rekening Giro
- Tabungan Eksekutif
- Tabungan ATM
- Deposito Berjangka
- Sertifikat Deposito
PRODUK KREDIT
30
∗ Kredit Investasi
- Kredit Investasi
- Kredit Investasi Kendaraan
- Kredit Akseptasi Angsuran
- Chanelling
- Kerjasama Pembiayaan
- Asset Sales
∗ Kredit Factoring
∗ Stock Financing
∗ Bank Garansi
JASA
- Kliring
- Inkaso
- Transfer
- PDC (Post Dates Cheque)
- Safe Deposit Box
30
e. Tingkat suku bunga
• Pertumbuhan ekonomi sebesar 5.5% (YoY) pada tahun 2006 menunjukan suatu
kemajuan yang dicapai setelah perekonomian Indonesia diterpa tekanan
ketidakstabilan makroekonomi yang sangat kuat pada penghujung 2005 dengan
adanya kenaikan bahan bakar minyak (BBM) yang berdampak pada persepsi ekonomi
pada tahun 2006, dimana kondisi perekonomian pada awal tahun 2006 ditandai
melemahnya daya beli masyarakat dan meningkatnya biaya produksi mengakibatkan
melemahnya keyakinan masyarakat terhadap prospek ekonomi pada tahun tersebut,
sehingga berakibat pula terhadap melemahnya permintaan dan penawaran terhadap
kredit.
• Pada paro pertama 2006, wajah perekonomian di sektor riil belum menampakkan
gambaran yang mengembirakan, tetapi kondisi makroekonomi menunjukan
30
perkembangan yang semakin membaik, hal ini ditandai dengan membaiknya
Sovereign Credit Rating dan premi risiko serta kestabilan nilai tukar meskipun harga
minyak dunia terus bergerak naik. Disamping itu perbaikan kondisi makroekonomi
juga diperkuat oleh surplus neraca perdagangan yang ditopang oleh kinerja ekspor
yang tumbuh pesat sehingga meningkatkan cadangan devisa sebesar $42,6 milyar
pada akhir tahun 2006.
• Kinerja perekonomian pada tahun 2007 akan semakin baik. Dengan dukungan
kestabilan makroekonomi yang terjaga, tingkat bunga yang semakin rendah, nilai
tukar stabil, serta implementasi berbagai agenda kebijakan Pemerintah dalam rangka
perbaikan iklim investasi dan proyek infrastruktur, permintaan domestik akan
meningkat.
• Dari sisi penyaluran dana perbankan, dengan suku bunga kredit yang rendah dan
membaiknya persepsi perbankan terhadap prospek dunia usaha, pertumbuhan kredit
diperkirakan mencapai 15%-18% di tahun 2007. Meskipun demikian, seiring dengan
kecenderungan penurunan suku bung, penghimpunan dana pihak ketiga tumbuh tidak
secepat pada tahun sebelumnya, dengan simpanan dibawah 3 bulan dan tabungan
diperkirakan masih mendominasi sumber dana masyarakat.
• Kendati kegiatan ekonomi pada tahun 2007 berpeluang untuk tumbuh lebih baik
terdapat beberapa factor risiko dan ketidakpastian yang patut dicermati. Kondisi
ekonomi global yang lebih melemah dari perkiraan semula serta munculnya tekanan
inflasi karena ketidakmampuan sisi penawaran dalam merespon stimulus kebijakan
makroekonomi.
Target Pasar
Menghadapi tahun yang akan datang, Bank Eksekutif berupaya untuk memperluas target
pasarnya dengan melaksanakan kegiatan antara lain:
30
- Pengembangan informasi teknologi (IT) dan jasa, seperti pelayanan Kartu Kredit.
- Melakukan kerjasama dengan BPR dan Multi Finance dalam rangka penyaluran dan
jasa-jasa pelayanan kepada nasabah.
Adapun penyaluran kredit tersebut dalam bentuk Chanelling, Guarantor line, assets
sale, pembiayaan langsung dengan kerja sama ATPM/ Dealer/ showroom otomotif
untuk kendaraan roda dua dan roda empat. Untuk jasa-jasa pelayanan kepada
nasabah, sebagai tahap awal saat ini sudah dijajaki kerjasama dengan BPR Karya
Jatmika Sadaya.
- Tetap mempertahankan sebagai Bank dengan Fokus pada usaha tertentu, menurut
pengelompokan Bank dalam Arsitektur Perbankan Indonesia (API) dan memenuhi
persyaratan sebagai Bank Kinerja Baik (BKB).
Sampai dengan tanggal 31 Desember 2006 dan 2005, Bank memiliki Kantor Cabang
dan Kantor Perwakilan , sebagai berikut :
30
Cabang Pembantu Jakarta Selatan KCP.RS. Fatmawati KCP.RS.
Fatmawati
Bank Eksekutif tidak memiliki kelompok usaha Bank, namun demikian Pengurus
Bank (Presiden Komisaris) memiliki keterkaitan dengan perusahaan sebagai
berikut :
30
No Nama Perusahaan Kepemilikan & Kepengurusan
Nama % Kepemilikan Jabatan
1 PT Global Lestari Motorindo Lunardi Widjaja 20% Direktur
2 PT Lunardi Sentra Lunardi Widjaja 20% -
3 PT Dana Auto Global Lunardi Widjaja 20% Komisaris
4 PT BPR Babat Lestari Lunardi Widjaja 50% -
5 PT BPR Dewaninusa Lunardi Widjaja 40% -
6 PT BPR Porong Lestari Lunardi Widjaja 35% -
Dalam upaya meningkatkan pelayanan yang lebih baik kepada para nasabahnya,
Bank telah memperluas jaringan usaha dengan membuka 5 (lima) Kantor Cabang
yaitu diwilayah Solo, Malang, Palembang, Manado dan Lampung.
a. Jumlah SDM
Pada tanggal 31 Desember 2006 dan 2005, Bank memiliki karyawan tetap
sebanyak 546 dan 462 orang (tidak diaudit).
Jumlah biaya karyawan Bank untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31
Desember 2006 dan 2005 masing masing adalah sebesar Rp.18.041.304.964,- dan
Rp.16.507.585.826,-. Termasuk dalam biaya karyawan adalah remunerasi yang
dibayarkan kepada anggota Dewan Komisaris dan Direksi Bank untuk tahun yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2006 dan 2005 sebesar masing masing
Rp.1.105.919.891,-untuk tahun 2006 dan Rp.1.258.908.089,- untuk tahun 2005.
Rincian karyawan tetap untuk masing masing cabang per tanggal 31 Desember
2006 dan 2005 adalah sebagai berikut:
Kantor Cabang :
Kantor Pusat / KPO 140 126
Kelapa Gading 15 15
Mayestik 16 16
30
Semarang 24 28
Surabaya 35 47
Medan 52 54
Denpasar 27 29
Makassar 37 36
Bandung 41 44
Malang 9 0
Solo 20 0
Manado 23 0
Palembang 23 0
Lampung 20 0
Muara Karang 14 15
Fatmawati 14 14
Semarang 11 14
Surabaya 13 12
Bandung 12 12
Total 546 462
b. Struktur Pendidikan :
30
- Rekrutmen akan dilaksanakan secara terencana, terkoordinasi,
berdasarkan kebutuhan, disiplin ilmu dan pengalaman kerja serta sesuai
dengan perkembangan jaringan kantor.
- Rotasi dan mutasi karyawan disesuaikan dengan spesifikasi serta
kebutuhan perusahaan.
- Pendidikan dan pelatihan karyawan dilakukan dengan berbagai cara
antara lain in house training, pendidikan berkaitan dengan peningkatan
skill, lokakarya maupun seminar.
- Dengan adanya ketentuan tentang jabatan, pangkat dan grade karyawan,
diharapkan dapat memacu motivasi karyawan berprestasi.
- Penyesuaian gaji dan tunjangan dilakukan sesuai prestasi, jabatan,
pangkat dan grade karyawan.
Suku Bunga
Identifikasi risiko dilakukan terhadap risiko yang melekat pada asset dan
instrumen keuangan lain, baik pada kegiatan fungsional tertentu maupun
kegiatan Bank secara keseluruhan untuk kemudian dilakukan analisa.
Nilai Tukar
Identifikasi risiko dilakukan terhadap risiko yang melekat pada transaksi
valuta asing (valas). Mengingat Bank Eksekutif sampai saat ini belum
mel;akukan transaksi valuta asing, maka identifikasi risiko terhadap Nilai
Tukar, belum dilakukan.
Fluktuasi Pasar
Identifikasi risiko dilakukan dengan analisa terhadap akseptabilitas Bank
terhadap pasar.
Persaingan
Identifikasi risiko dilakukan dengan analisa terhadap kekuatan dan kelemahan
yang dimiliki Bank (analisis SWOT).
30
Proses Manajemen Risiko
Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No. 5/8/PBI/2003 tanggal 19 Mei 2003 tentang
Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum, dan SE Bank Indonesia No.
5/21/DPNP tanggal 29 September 2003 Perihal Penerapan Manajemen Risiko Bagi
Bank Umum, Bank telah melaksanakan kerjasama dengan konsultan PT Magna
Globalindo untuk menyempurnakan proses pelaksanaan manajemen risiko, yaitu
dengan menyusun alat bantu (software) yang dapat dipergunakan untuk proses
identifikasi dan pengukuran dan sistem informasi manajemen risiko.
Sehubungan dengan hal tersebut, pada saat ini Bank telah melaksanakan identifikasi
risiko melalui alat bantu (software) K-Risk. Dengan software K-Risk, Bank mulai
mengumpulkan data mengenai risk event yang terjadi pada seluruh unit aktivitas
fungsional. Kemudian data-data tersebut dianalisa mengenai kemungkinan dampak
risiko yang ditimbulkannya, untuk mendapatkan solusi ataupun mitigasinya,
berdasarkan tenggat waktu yang ditentukan. Hal ini dilakukan untuk pemantauan
risiko operasional, agar risk event yang ada tidak berdampak secara signifikan
terhadap kelangsungan Bank.
Profil Risiko
Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No. 5/8/PBI/2003 tanggal 19 Mei 2003 tentang
Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum, telah ditetapkan bahwa Laporan
Profil Risiko dilakukan secara triwulanan, untuk itu saat ini Bank telah menyusun
format yang lebih sempurna untuk Laporan Profil Risiko Triwulanan yang dilaporkan
ke Bank Indonesia, sehingga selain dikirimkan ke Bank Indonesia per triwulanan, juga
dibuat laporan profil risiko bulanan yang dipergunakan untuk kepentingan internal
Bank, sehingga diharapkan jika indikator maupun parameter yang ada pada format
laporan profil risiko telah cukup baik, akan dapat memberikan kontribusi
pertimbangan pada pengambilan keputusan manajemen.
Untuk tahun 2006, telah dibuat Laporan Profil Risiko sebagai berikut :
1. Laporan Profil Risiko Triwulan I tahun 2006 telah disampaikan kepada Bank
Indonesia dengan surat No. 077/DIR-BEI/BI/IV/06 tanggal 19 April 2006.
2. Laporan Profil Risiko Triwulan II tahun 2006 telah disampaikan kepada Bank
Indonesia dengan surat No. 146/DIR-BEI/BI/VII/06 tanggal 20 Juli 2006.
3. Laporan Profil Risiko Triwulan III tahun 2006 telah disampaikan kepada Bank
Indonesia dengan surat No. 280/DIR-BEI/BI/X/06 tanggal 18 Oktober 2006.
30
4. Laporan Profil Risiko Triwulan IV tahun 2006 telah disampaikan kepada Bank
Indonesia dengan surat No. 009/DIR-BEI/BI/I/07 tanggal 18 Januari 2007.
Untuk tahun 2007, Bank mendaftarkan sejumlah 30 peserta ujian untuk level I yang
terdiri dari :
Dengan demikian, pada tahun ini diharapkan para pejabat yang wajib mengikuti program
sertifikasi manajemen risiko telah ikut dalam ujian sertifikasi manajemen risiko level I.
30
BAB. II. LAPORAN KEUANGAN TAHUNAN
A. Neraca
AKTIVA
1 Kas 16,844 12,547 4,297 34.25%
2 Penempatan pada Bank Indonesia
a. Giro BankIndonesia 103,924 95,926 7,998 8.34%
b. Sertifikat BankIndonesia 28,939 19,886 9,053 45.52%
c. Lainnya - 12,997 (12,997) -100.00%
3 Giro pada Bank Lain
a. Rupiah 1,759 969 790 81.53%
b. Valuta asing - - - -
4 Penempatan pada Bank Lain
a. Rupiah 100 100 0 0.00%
b. Valuta asing - - - -
PPA - Penempatan pada banklain -/- (120) (11) (109) 990.91%
5 Surat Berharga yang Dimiliki
a. Rupiah
i. Diperdagangkan - - - -
ii. Tersedia untuk dijual - - - -
iii. Dimiliki hingga jatuh tempo - - - -
b. Valuta asing
i. Diperdagangkan - - - -
ii. Tersedia untuk dijual - - - -
iii. Dimiliki hingga jatuh tempo - - - -
PPA - Surat Berharga yang dimiliki -/- - - - -
6 Surat berharga yang dijual dgn janji dibeli kembali - - - -
7 Obligasi Pemerintah - - - -
a. Diperdagangkan - - - -
b. Tersedia untuk dijual - - - -
c. Dimiliki hingga jatuh tempo - - - -
8 Surat Berharga yang dibeli dengan janji dijual
kembali (reverse repo ) - - - -
a. Rupiah - - - -
b. Valuta asing - - - -
PPA - Surat berharga yang dibeli dengan janji
dijual kembali -/- - - - -
9 Tagihan derivatif - - - -
PPA - Tagihan derivatif -/- - - - -
10 Kredit yang diberikan
a. Rupiah
i. pihak terkait dengan bank 186 4,577 (4,391) -95.94%
ii. pihaklain 860,576 1,082,444 (221,868) -20.50%
b. Valuta asing
i. pihak terkait dengan bank - - - -
ii. pihaklain - - - -
PPA - Kredit yang diberikan -/- (26,755) (45,396) 18,641 -41.06%
11 Tagihan akseptasi - - - -
PPA - Tagihan akseptasi -/- - - - -
12 Penyertaan - - - -
PPA - Penyertaan -/- - - - -
13 Pendapatan yang masih akan diterima 10,973 11,369 (396) -3.48%
14 Biaya dibayar dimuka 16,877 2,514 14,363 571.32%
15 Uang muka pajak - -
16 Aktiva PajakTangguhan 29,320 23,907 5,413 22.64%
17 Aktiva Tetap 133,760 120,370 13,390 11.12%
Akumulasi penyusutan aktva tetap -/- (33,111) (29,136) (3,975) 13.64%
18 Properti terbengkalai 6,408 3,377 3,031 89.75%
PPA - Properti terbengkalai -/- - - - -
19 Aktiva sewa guna usaha - - - -
Akumulasi penyusutan aktiva sewa guna usaha -/- - - - -
20 Agunan yang diambil-alih 162,268 128,131 34,137 26.64%
PPA - Agunan yang diambil-alih -/- - - - -
21 Aktiva lain-lain 27,319 47,437 (20,118) -42.41%
TOTALAKTIVA 1,339,267 1,492,008 (152,741) -10.24%
30
No. POS-POS Realisasi Realisasi Pertumbuhan
2006 2005 Nominal Persentase
PASIVA
1 Giro
a. Rupiah 22,998 15,804 7,194 45.52%
b. Valuta asing - - - -
2 Kewajiban segera lainnya 11,001 9,899 1,102 11.13%
3 Tabungan 132,020 70,839 61,181 86.37%
4 Simpanan Berjangka
a. Rupiah
i. pihak terkait dengan bank 18,080 22,628 (4,548) -20.10%
ii. pihak lain 977,449 1,191,003 (213,554) -17.93%
b. Valuta asing
i. pihak terkait dengan bank - - - -
ii. pihak lain - - - -
5 Sertifikat Deposito
a. Rupiah 196 - - -
b. Valuta asing - - - -
6 Simpanan dari bank lain 37,266 29,127 8,139 27.94%
7 Surat Berharga yang dijual dengan janji dibeli
kembali (repo ) - - - -
8 Kewajiban derivatif - - - -
9 Kewajiban akseptasi - - - -
10 Surat Berharga Yang Diterbitkan
a. Rupiah - - - -
b. Valuta asing - - - -
11 Pinjaman Yang Diterima
a. Fas. Pendanaan Jangka Pendek Bank Indonesia - - - -
b. Lainnya - - - -
i. Rupiah
- pihak terkait dengan bank - - - -
- pihak lain - - - -
ii. Valuta asing
- pihak terkait dengan bank - - - -
- pihak lain - - - -
12 Estimasi kerugian komitmen & kontinjensi - 20 (20) -100.00%
13 Kewajiban sewa guna usaha - - - -
14 Beban yang masih harus dibayar 6,101 5,719 382 6.68%
15 Taksiran pajak penghasilan - - - -
16 Kewajiban Pajak Tangguhan - - - -
17 Kewajiban Lain-lain 2,556 1,743 813 46.64%
18 Pinjaman Subordinasi
a. Pihak terkait dengan bank - - - -
b. Pihak lain - - - -
19 Modal Pinjaman
a. Pihak terkait dengan bank - - - -
b. Pihak lain - - - -
20 Hak Minoritas
21 Ekuitas
a. Modal disetor 81,375 81,375 - 0.00%
b. Agio (disagio) 7,666 7,666 - 0.00%
c. Modal Sumbangan - - - -
d. Dana Setoran Modal 16,125 16,125 - 0.00%
e. Selisih penjabaran laporan keuangan - - - -
f. Selisih penilaian kembali aktiva tetap 31,241 31,241 - 0.00%
g. Laba (rugi) yang belum direalisasi dari surat - -
berharga - - - -
h. Pendapatan komprehensif lainnya - - - -
i. Saldo Laba (Rugi) (4,807) 8,819 (13,626) -154.51%
30
B. Laporan Laba Rugi
Merupakan perbandingan bulan Desember 2006 terhadap bulan Desember 2005 :
(Dalam Jutaan Rupiah)
2006 2005 Nominal Persentase
30
C. Laporan Perubahan Ekuitas
Saldo Laba
Tambahan Selisih Penilaian
Telah ditentukan Belum ditentukan
Modal Saham Modal Disetor - kembali Aktiva Jumlah ekuitas
penggunaannya penggunaannya
Bersih Tetap
(Rp.) (Rp.) (Rp.) (Rp.) (Rp.) (Rp.)
Saldo Per 1 Januari 2005 77.500.000.000 7.666.251.025 31.241.203.329 - 55.478.217.149 171.885.671.503
3.875.000.00
Penambahan Modal Saham 0 - - - - 3.875.000.000
Selisih Penilaian Aktiva
Tetap - - - - - -
(Rugi) bersih tahun
berjalan - - - (46.659.719.421) (46.659.719.421)
Saldo Per 31 Desember
2005 81.375.000.000 7.666.251.025 31.241.203.329 - 8.818.497.728 129.100.952.082
(Rugi) bersih tahun
berjalan - - - - (13.626.027.985) (13.626.027.985)
Saldo Per 31 Desember
2006 81.375.000.000 7.666.251.025 31.241.203.329 - (4.807.530.257) 115.474.924.097
(Rp) (Rp)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
Rp 190.259.864.250 Rp 207.854.377.178
Bunga, Provisi dan komisi yang diterima
Pendapatan (beban) non operasional - bersih (31.675.629.324) (11.731.236.530)
Pendapatan operasional lainnya 6.785.983.837 7.727.207.478
Beban operasional lainnya (64.523.317.970) (72.118.112.713)
Bunga, Provisi dan komisi yang dibayar (149.939.842.792) (119.128.039.105)
Pendapatan sebelum perubahan dalam aktiva dan
kewajiban operasi (49.092.941.998) 12.604.196.308
30
Kewajiban lainnya 701.631.147 (25.816.640.252)
30
E. Komitmen dan Kontijensi
KOMITMEN
Tagihan komitmen
1 Fasilitas pinjaman yang diterima dan belum digunakan
a. Rupiah - - - -
b. Valuta asing - - - -
2 Lainnya 21,904 2,998 18,906 630.62%
Jumlah tagihan komitmen 21,904 2,998 18,906 630.62%
Kewajiban komitmen
1 Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum ditarik
a. Rupiah 45,368 22,310 23,058 103.35%
b. Valuta asing - - - -
2 Irrevocable L/C yang masih berjalan dalam rangka
impor dan ekspor - - - -
3 Lainnya 21,904 2,998 18,906 630.62%
jumlah kewajiban komitmen 67,272 25,308 41,964 165.81%
KONTINJENSI
Tagihan kontinjensi
1 Garansi yang diterima
a. Rupiah - - - -
b. Valuta asing - - - -
2 Pendapatan bunga dalam penyelesaian
a. Rupiah 40,715 48,645 (7,930) -16.30%
b. Valuta asing - - - -
3 Lainnya - - - -
jumlah tagihan kontinjensi 40,715 48,645 (7,930) -16.30%
Kewajiban Kontinjensi
1 Garansi yang diberikan
a. Bank garansi
- Rupiah 276 2,187 (1,911) -87.38%
- Valuta asing - - - -
b. Lainnya - - - -
2 Revocable L/C yang masih berjalan dalam rangka
impor dan ekspor - - - -
3 Lainnya - - - -
jumlah kewajiban kontinjensi 276 2,187 (1,911) -87.38%
30
F. Jumlah Penyediaan Dana kepada Pihak Terkait
Penyediaan dana kepada pihak terkait posisi 31 Desember 2006 yaitu diberikan kepada
PT Global Lestari Motorindo, sebesar Rp. 186 juta dalam bentuk Kredit Investasi.
Rincian Kualitas Aktiva Produktif, Kredit Properti dan Kredit yang Direstrukturisasi posisi 31
Desember 2006, adalah sebagai berikut:
30
2006
No. Pos-pos Posisi tanggal Laporan
L DPK KL D M Jumlah
I. PIHAK TERKAIT
A. AKTIVA PRODUKTIF
1. Penempatan pada Bank lain - - - - - -
2. Surat-surat berharga kepada pihak ketiga - - - - - -
3. Kredit kepada pihak ketiga 186 - - - - 186
a. KUK 186 - - - - 186
b. Kredit Properti - - - - - -
i. Direstrukturisasi - - - - - -
ii. Tidak direstrukturisasi - - - - - -
c. Kredit lain yang direstrukturisasi - - - - - -
d. Lainnya - - - - - -
4. Penyertaan pada pihak ketiga - - - - - -
a.Pada perusahaan keuangan non-bank - - - - - -
b.Dalam rangka restrukturisasi kredit - - - - - -
5. Tagihan Lain kepada pihak ketiga - - - - - -
6. Komitmen dan Kontinjensi kepada pihak ketiga - - - - - -
4. a. PPA produktif yang wajib dibentuk 6,564 5,720 2,201 3,431 8,799 26,715
b. PPA non produktif yang wajib dibentuk - - - - - -
c. Total PPA yang wajib dibentuk 6564 5720 2201 3431 8799 26715
5. a. PPA produktif yang telah dibentuk 6,564 5,720 2,201 3,591 8,799 26,875
b. PPA non produktif yang telah dibentuk - - - - - -
c. Total PPA yang telah dibentuk 6564 5720 2201 3591 8799 26875
6. Total Asset Bank dijaminkan -
a. Pada Bank Indonesia -
b. Pada Pihak lain -
7. Persentase KUK terhadap total kredit 15.72%
8. Persentase jumlah debitur KUK terhadap total debitur 8.08%
9. Persentase UMKM terhadap total kredit 32.96%
30
Merupakan perbandingan bulan Desember 2006 terhadap bulan Desember 2005:
I. KOMPONEN MODAL
A. MODAL INTI 71,039 90,078
1. Modal disetor 81,375 81,375
2. Cadangan tambahan modal (Disclosed Reserve) (10,336) 8,703
a. Agio saham 7,666 7,666
b. Disagio (-/-) - -
c. Modal Sumbangan - -
d. Cadangan umum dan tujuan - -
e. Laba tahun-tahun lalu setelah diperhitungkan pajak *) (20,501) 50,492
f. Rugi tahun-tahun lalu (-/-) - -
g. Laba tahun berjalan setelah diperhitungkan pajak (50 %) - -
h. Rugi tahun berjalan (-/-) (13,626) (65,580)
I. Selisih penjabaran laporan keuangan kantor cabang luar negeri - -
1) Selisih lebih - -
2) Selisih kurang (-/-) - -
j. Dana setoran modal 16,125 16,125
k. penurunan nilai penyertaan pada portfolio tersedia untuk dijual (-/-) - -
3. Goodwill -/- - -
4. Selisih penilaian aktiva dan kewajiban akibat kuasi reorganisasi -/- - -
B. MODAL PELENGKAP (maksimal 100 % dari Modal Inti) 37,804 39,688
1. Cadangan revaluasi aktiva tetap 31,241 31,241
2. Selisih penilaian aktiva dan kewajiban akibat kuasi reorganisasi - -
3. Cadangan umum PPAP (maks. 1.25 % dari ATMR) 6,563 8,447
4. Modal pinjaman - -
5. Pinjaman subordinasi (maks. 50 % dari Modal Inti) - -
6. Peningkatan harga saham pada portofolio tersedia untuk dijual (45 %) - -
C. MODAL PELENGKAP TAMBAHAN YANG MEMENUHI PERSYARATAN - -
D. MODAL PELENGKAP TAMBAHAN YANG DIALOKASIKAN UNTUK MENGANTISIPASI
RISIKO PASAR - -
II. TOTAL MODAL INTI DAN MODAL PELENGKAP (A+B) 108,843 129,766
III. TOTAL MODAL INTI, MODAL PELENGKAP DAN MODAL PELENGKAP TAMBAHAN
YANG DIALOKASIKAN UNTUK MENGANTISIPASI RISIKO PASAR (A+B+D) 108,843 129,766
IV. PENYERTAAN (-/-) - -
V. TOTAL MODAL UNTUK RISIKO KREDIT (II-IV) 108,843 129,766
VI. TOTAL MODAL UNTUK RISIKO KREDIT DAN RISIKO PASAR (III-IV) 108,843 129,766
VII. AKTIVA TERTIMBANG MENURUT RESIKO (ATMR) KREDIT 1,161,923 1,336,381
VIII. AKTIVA TERTIMBANG MENURUT RESIKO (ATMR) PASAR - -
IX. RASIO KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM YANG TERSEDIA UNTUK RISIKO
KREDIT (V : VII) 9.37% 9.71%
X. RASIO KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM YANG TERSEDIA UNTUK RISIKO
KREDIT DAN RISIKO PASAR (VI : (VII+VIII)) 9.37% 9.71%
XI. RASIO KELEBIHAN MODAL PELENGKAP TAMBAHAN ((C-D) : (VII+VIII)) 0.00% 0.00%
XII. RASIO KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUN YANG DIWAJIBKAN 8.00% 8.00%
*) Laba tahun lalu sebesar Rp. 8.819 juta, setelah dikurangi aktiva pajak tangguhan sebesar Rp. 29.320 juta menjadi Rugi Rp. 20.501 juta
30
I. Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif yang Dibentuk dibandingkan dengan
Penyisihan Penghapusan aktiva Produktif yang Wajib Dibentuk
1. PPAP yang wajib dibentuk 6.564 5.720 2.201 3.431 8.799 26.715
2. PPAP yang telah dibentuk 6.564 5.720 2.201 3.591 8.799 26.875
Persentase Pelanggaran dan Pelampauan BMPK pada pihak terkait maupun tidak terkait
adalah sebagai berikut :
30
Menurut pendapat Kantor Akuntan Publik Ishak, Saleh, Soewondo & Rekan melalui
Laporan Auditor Independen No. 148/ISS-04/LAI-GA/III/’07 pada tanggal 21 Maret
2007 sebagai berikut:
Kami telah mengaudit neraca PT Bank Eksekutif Internasional Tbk., tanggal 31 Desember
2006 dan 2005, serta laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas dan laporan arus kas
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut. Laporan keuangan adalah tanggung
jawab manajemen Bank. Tanggung jawab kami terletak pada pernyataan pendapat atas
laporan keuangan berdasarkan audit kami.
Kami melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan Ikatan Akuntan
Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami merencanakan dan melaksanakan audit
agar kami memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji
material. Suatu audit meliputi pemeriksaan, atas dasar pengujian, bukti-bukti yang
mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Audit juga
meliputi penilaian atas prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan yang
dibuat oleh manajemen, serta penilaian terhadap penyajian laporan keuangan secara
keseluruhan. Kami yakin bahwa audit kami memberikan dasar memadai untuk
menyatakan pendapat.
Menurut pendapat kami, laporan keuangan yang kami sebut di atas menyajikan secara
wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan PT Bank Eksekutif Internasional
Tbk. tanggal 31 Desember 2006 dan 2005, hasil usaha, perubahan ekuitas serta arus kas
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, sesuai dengan prinsip akuntansi yang
berlaku umum di Indonesia.
Seperti diuraikan pada catatan 35 atas laporan keuangan, terdapat faktor risiko Bank
dimasa depan yang dapat secara langsung mempengaruhi kinerja Bank. Namun demikian,
tidaklah mungkin untuk menentukan besarnya dampak masa depan atas risiko tersebut
terhadap pendapatan dan realisasi aktiva produktif Bank, termasuk dampak mengalirnya
dana nasabah, kreditur, deposan dan pemegang saham ke dan dari Bank. Laporan
keuangan ini tidak mencakup penyesuaian yang mungkin akan timbul sebagai akibat dari
timbulnya faktor risiko tersebut.
30
Indonesia. Kebijakan-kebijakan akuntansi yang penting, yang diterapkan secara konsisten
dalam penyusunan Laporan Keuangan untuk periode yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2006 dan 2005, adalah sebagai berikut:
Bank juga menerapkan konsep nilai Historis dalam penyusunan laporan keuangannya,
kecuali untuk investasi dalam surat-surat berharga dan obligasi pemerintah, agunan yang
diambil alih yang disajikan dengan nilai wajar (sepanjang tidak melebihi nilai pokok
kredit pada saat agunan yang bersangkutan diambil alih) serta aktiva tetap tertentu yang
telah dinilai kembali.
Laporan keuangan Bank disusun atas dasar akrual, kecuali untuk tagihan bunga atas
kredit dan aktiva produktif yang digolongkan sebagai non-performing yang dicatat pada
saat kas diterima (cash basis).
Laporan arus kas menyajikan perubahan dalam kas dan setara kas dari aktivitas operasi,
investasi dan pendanaan. Arus kas dari aktivitas operasi disusun sesuai dengan
Keputusan Ketua BAPEPAM No. KEP-06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000, yang
memperbaharui Peraturan No. VIII.G.7 tentang “Pedoman Penyajian Laporan
Keuangan”. Kas dan setara kas terdiri dari: Kas, Giro pada Bank Indonesia dan Giro
pada Bank-bank lain.
Mata uang yang digunakan dalam laporan keuangan ini adalah dalam satuan Rupiah.
1(1) perusahaan yang melalui satu atau lebih perantara (intermediaries), mengendalikan,
atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan
perusahaan pelapor (termasuk induk perusahaan, anak perusahaan dan perusahaan
terkait).
2
3(2) perusahaan asosiasi (associated companies).
4(3) perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung suatu
kepentingan hak suara di perusahaan pelapor yang berpengaruh secara signifikan,
dan anggota keluarga dekat dari perorangan tersebut (yang dimaksud dengan
30
anggota keluarga dekat adalah mereka yang dapat diharapkan mempengaruhi atau
dipengaruhi perorangan tersebut dalam transaksinya dengan perusahaan pelapor).
5(4) manajemen kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung
jawab untuk merencanakan, memimpin dan mengendalikan kegiatan perusahaan
pelapor yang meliputi anggota dewan komisaris, direksi dan manajer dari perusahaan
serta anggota keluarga dekat orang-orang tersebut dan
6(5) perusahaan, dimana suatu kepentingan substansial dalam hak suara dimiliki baik
secara langsung maupun tidak langsung oleh setiap orang yang diuraikan dalam (3)
atau (4) atau setiap orang tersebut mempunyai pengaruh signifikan atas perusahaan
tersebut. Ini mencakup perusahaan-perusahaan yang dimiliki anggota dewan
komisaris, direksi atau pemegang saham utama dari perusahaan pelapor dan
perusahaan-perusahaan yang mempunyai anggota manajemen kunci yang sama
dengan perusahaan pelapor. Seluruh transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai
hubungan istimewa, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan kondisi dan
persyaratan normal sebagaimana dilakukan dengan pihak ketiga, diungkapkan dalam
catatan atas laporan keuangan.
]
c. Pendapatan dan Beban Bunga
Pendapatan dan beban bunga diakui atas dasar akrual. Diskonto dan premi diamortisasi
dengan metode garis lurus dan dicatat sebagai penyesuaian atas bunga.
Pengakuan pendapatan bunga dari kredit dan aktiva produktif lainnya dihentikan pada
saat kredit dan aktiva produktif lainnya tersebut diklasifikasikan sebagai “non-
performing” (kurang lancar, diragukan dan macet). Pendapatan bunga dari kredit dan
aktiva produktif lainnya yang diklasifikasikan sebagai “non-performing“ dilaporkan
sebagai tagihan kontinjensi dan diakui sebagai pendapatan pada saat pendapatan tersebut
diterima (cash basis).
Kredit yang diberikan dan aktiva produktif lainnya diklasifikasikan sebagai “non-
performing” pada saat pokok dan/atau bunga telah lewat jatuh tempo lebih dari tiga
bulan atau pada saat manajemen berpendapat bahwa penerimaan atas pokok dan/atau
bunga tersebut diragukan.
Bunga yang telah diakui tetapi belum tertagih akan dibatalkan pada saat kredit
diklasifikasikan sebagai “non-performing”.
Seluruh penerimaan kas yang berhubungan dengan kredit diragukan dan macet diakui
terlebih dahulu sebagai pengurang pokok kredit. Kelebihan penerimaan kas diatas pokok
kredit diakui sebagai pendapatan bunga dalam laporan laba rugi periode yang
bersangkutan.
30
Pendapatan provisi dan komisi Bank yang nilainya lebih besar dari Rp.7.500.000,- dan
berkaitan langsung dengan kegiatan pemberian kredit dan/atau mempunyai jangka waktu
tertentu, diakui sebagai pendapatan ditangguhkan dan diamortisasi dengan menggunakan
metode garis lurus selama jangka waktu kredit. Saldo pendapatan provisi dan komisi
yang ditangguhkan dari kredit yang diselesaikan sebelum jatuh tempo, diakui sebagai
pendapatan pada saat penyelesaian kredit. Pendapatan provisi dan komisi yang tidak
berkaitan langsung dengan kegiatan pemberian kredit dan/atau mempunyai jangka waktu
tertentu diakui pada saat terjadinya transaksi dilakukan.
Giro pada Bank lain dinyatakan sebesar saldo giro dikurangi dengan penyisihan kerugian.
Penempatan pada bank-bank lain dinyatakan sebesar saldo penempatan dikurangi dengan
penyisihan penghapusan dan bunga yang belum diamortisasi.
Surat-surat berharga terdiri dari sertifikat Bank Indonesia (SBI), obligasi pemerintah,
obligasi korporasi, unit penyertaan di Reksa Dana dan surat-surat berharga pasar uang dan
pasar modal lainnya.
Investasi dalam unit penyertaan di reksa dana dinilai berdasarkan Nilai Aktiva Bersih (Net
Asset Value) pada tanggal neraca.
30
Laba atau rugi yang direalisasi dari penjualan surat-surat berharga dan obligasi pemerintah
diakui atau dibebankan pada periode yang bersangkutan.
h. Surat-surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali/surat-surat berharga yang
dijual dengan janji dibeli kembali
Surat-surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo) merupakan
jaminan kredit yang diberikan dan diakui sebagai tagihan sebesar harga jual kembali surat-
surat berharga yang bersangkutan dikurangi pendapatan bunga yang belum dihasilkan.
Selisih antara harga beli dan harga jual kembali diperlakukan sebagai pendapatan bunga
yang belum dihasilkan dan diakui sebagai pendapatan sesuai dengan jangka waktu sejak
surat-surat berharga tersebut dibeli hingga dijual kembali.
Surat-surat berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali (repo) diakui sebagai
kewajiban sebesar harga beli yang telah disepakati oleh bank dan nasabahnya, dikurangi
beban bunga yang belum direalisasi. Selisih antara harga jual dan harga beli kembali
diperlakukan sebagai beban bunga dibayar dimuka dan diakui sebagai beban bunga sesuai
dengan jangka waktu sejak surat-surat berharga tersebut dijual hingga dibeli kembali.
Kredit yang diberikan disajikan sebesar jumlah pokok kredit dikurangi penyisihan
kerugian. Jumlah bruto kredit yang direstrukturisasi mencakup pokok kredit, bunga, dan
beban lainnya yang dikapitalisasi ke pokok kredit.
Kredit dalam rangka pembiayaan bersama (kredit sindikasi) diakui sebesar pokok kredit
yang merupakan porsi tagihan Bank.
Dalam hal restrukturisasi kredit bermasalah yang dilakukan dengan penerimaan aktiva,
Bank mencatat aktiva tersebut sebesar nilai wajarnya pada saat restrukturisasi. Kelebihan
nilai tercatat kredit yang diberikan dengan nilai wajar aktiva tersebut, diakui sebagai
kerugian tahun berjalan.
30
depan. Jumlah pengurangan tersebut harus diakui sebagai kerugian tahun berjalan.
b. Cadangan khusus untuk aktiva produktif dan transaksi komitmen dan kontijensi :
Cadangan khusus untuk aktiva produktif dan transaksi komitmen dan kontinjensi yang
digolongkan kurang lancar, diragukan dan macet adalah sebesar jumlah setelah dikurangi
dengan nilai agunan yang bersangkutan yang dihitung sesuai dengan Peraturan Bank
Indonesia atas nilai agunan yang diperkenankan sebagai pengurang pokok kredit
bermasalah.
l. Aktiva Tetap
Aktiva tetap dinyatakan sebesar harga perolehan (kecuali aktiva tetap tertentu yang
30
dinilai kembali pada tahun 1999 dan tahun 2004 berdasarkan hasil penilaian yang
dilakukan oleh penilai independen, sesuai dengan peraturan pemerintah), dikurangi
akumulasi penyusutan. Bank menggunakan metode garis lurus (straight-line method)
dalam menghitung penyusutan berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aktiva
tetap sebagai berikut :
Tahun
Bangunan 20
Renovasi Bangunan 5
Kendaraan 5
Perlengkapan dan Peralatan Kantor 5
Mesin kantor 5
Biaya perbaikan dan pemeliharaan dibebankan pada laporan laba rugi pada saat
terjadinya pemugaran dan penambahan dalam jumlah signifikan dikapitalisasi. Aktiva
tetap yang sudah tidak dipergunakan lagi atau dijual, dikeluarkan dari kelompok aktiva
tetap sebesar nilai bukunya dan laba atau rugi yang terjadi dilaporkan dalam operasi
tahun yang bersangkutan.
Aktiva dalam penyelesaian meliputi bangunan dan prasarana lainnya yang dinyatakan
berdasarkan biaya pembangunan, biaya pegawai langsung dan biaya tidak langsung
dalam pembangunan tersebut. Akumulasi biaya aktiva dalam penyelesaian akan
direklasifikasi ke aktiva bangunan pada saat pembangunan selesai dan siap digunakan.
Tanah yang tidak digunakan dalam usaha (disajikan dalam akun Aktiva Lain-lain),
dinyatakan sebesar harga perolehan.
Agunan kredit yang diambil alih sehubungan dengan penyelesaian kredit yang diberikan
disajikan sebagai aktiva lain-lain dan dinilai sebesar nilai bersih yang dapat direalisasi,
yaitu nilai wajar agunan setelah dikurangi estimasi biaya pelepasan. Jika taksiran nilai
agunan lebih rendah dari saldo pinjaman, maka selisihnya yang tidak tertagih lagi,
dibebankan pada penyisihan penghapusan. Beban-beban sehubungan dengan
pengambilalihan agunan dan pemeliharaannya diakui dalam laporan laba rugi pada saat
timbulnya beban. Laba atau rugi penjualan agunan yang diambil alih diakui dalam laporan
laba rugi periode yang bersangkutan.
30
o. Penurunan Nilai Aktiva
Bank menerapkan PSAK No. 48 tentang “Penurunan Nilai Aktiva”, di mana kerugian
penurunan nilai aktiva diakui apabila taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali
(recoverable amount) dari suatu aktiva lebih rendah dari nilai tercatatnya. Pada setiap
tanggal neraca, Bank melakukan penelaahan untuk menentukan apakah terjadi penurunan
nilai aktiva. Apabila terdapat indikasi penurunan nilai aktiva, Bank menaksir jumlah yang
dapat diperoleh kembali (recoverable amount) dari aktiva tersebut. Rugi penurunan nilai
aktiva diakui sebagai beban pada usaha tahun berjalan.
Biaya dibayar dimuka disajikan dalam akun Aktiva Lain-lain dan akan dibebankan dalam
laporan laba rugi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan
metode garis lurus (straight-line method).
q. Simpanan
Giro merupakan dana giran yang bisa digunakan sebagai alat pembayaran dan bisa ditarik
setiap saat melalui bilyet giro dan cek. Giro dinyatakan sebesar nilai terhutang kepada
pemegang giro.
Tabungan merupakan dana penabung yang bisa ditarik sesuai dengan persyaratan tertentu.
Tabungan dinyatakan sebesar nilai terhutang kepada pemegang tabungan.
Deposito berjangka merupakan dana deposan yang bisa ditarik pada saat jatuh tempo
tertentu. Deposito berjangka dinyatakan sebesar nilai nominal.
Sertifikat deposito dinyatakan sebesar nilai nominal setelah dikurangi bunga dibayar
dimuka yang belum diamortisasi.
Bank menerapkan metode aktiva dan kewajiban dalam hitung beban pajaknya (PSAK No.
46, tentang “Akuntansi Pajak Penghasilan”). Dengan metode ini aktiva dan kewajiban
pajak tangguhan diakui pada setiap tanggal pelaporan sebesar perbedaan temporer aktiva
dan kewajiban untuk tujuan akuntansi dan tujuan pajak. Metode ini mengharuskan
pengakuan manfaat dimasa yang akan datang, seperti kompensasi rugi fiskal, jika
kemungkinan realisasi manfaat tersebut dimasa mendatang cukup besar.
Pajak tangguhan diakui dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara
substansial telah berlaku pada tanggal neraca.
Biaya-biaya yang terjadi sehubungan dengan penawaran umum kepada masyarakat terdiri
30
dari biaya notaris / hukum, biaya audit, biaya penjaminan emisi saham, biaya pendaftaran,
biaya percetakan saham prospektus, dan lain-lain. Biaya penawaran efek tersebut disajikan
sebagai pengurang tambahan modal disetor.
t. Informasi Segmen
Pada tahun 2000, Ikatan Akuntan Indonesia merevisi PSAK No. 5 tentang “Pelaporan
Segmen”, yang mengharuskan perusahaan publik untuk menyajikan informasi segmen
dalam laporan keuangannya sesuai dengan PSAK revisi tersebut sejak tanggal 1 Januari
2003. PSAK tersebut memberikan petunjuk yang lebih rinci dalam mengidentifikasikan
segmen usaha dan segmen geografis yang harus dilaporkan.
Laba per saham dasar dihitung berdasarkan laba bersih yang tersedia untuk saham biasa
dibagi dengan jumlah rata-rata tertimbang saham beredar pada tahun yang bersangkutan.
Saham yang diterbitkan untuk dijual secara kas diperhitungkan dalam jumlah rata-rata
tertimbang saham ditempatkan apabila kas telah diterima.
Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum
menyebabkan manajemen perlu membuat taksiran dan asumsi-asumsi yang mempengaruhi
jumlah aktiva dan kewajiban yang dilaporkan dan pengungkapan aktiva dan kewajiban
kontinjensi pada laporan keuangan, dan jumlah pendapatan dan beban yang dilaporkan
selama tahun berjalan. Hasil yang sesungguhnya dapat berbeda dengan taksiran tersebut.
w. Cadangan Pesangon
Cadangan pesangon kepada karyawan yang mengundurkan diri secara sukarela, yang
dihitung berdasarkan keputusan Menteri Tenaga Kerja No. KEP-150/MEN/2000 tanggal
20 Juni 2000, diakui atas dasar akrual.
Efektif tanggal 1 Januari 2004, Perusahaan menerapkan PSAK No. 24 (Revisi 2004)–
Imbalan Kerja, secara restropektif dan menggantikan metode akuntansi sebelumnya
mengenai Imbalan Kerja dengan metode yang diharuskan oleh PSAK yang direvisi.
Estimasi kewajiban yang diakui di neraca sehubungan dengan program pensiun imbalan
pasti adalah nilai kini dari kewajiban imbalan pasti per tanggal neraca yang dihitung dan
direview oleh aktuaria independen dengan menggunakan metode projected unit credit
sesuai dengan ketentuan Undang–Undang Ketenagakerjaan No.13 Tahun 2003.
Merupakan Giro Wajib Minimum (GWM) yang diwajibkan oleh Bank Indonesia sebesar
5% dari dana pihak ketiga untuk Rupiah. Giro ini tanpa bunga. Saldo pada tanggal
31 Desember 2006 dan 2005 masing-masing sebesar Rp.103.924.155.019,- dan
30
Rp. 95.926.319.048,-.
Bank telah memenuhi ketentuan Bank Indonesia tentang Giro Wajib Minimum.
Kolektibilitas atas Giro pada Bank lain seluruhnya lancar. Manajemen yakin bahwa
jumlah penyisihan kerugian yang dibentuk adalah cukup untuk menutupi
kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya Giro pada Bank lain serta telah dihitung
berdasarkan ketentuan Bank Indonesia (lihat Catatan 2k). Pada tanggal 31 Desember
2006 dan 2005 tidak terdapat Giro pada Bank lain yang merupakan pihak-pihak yang
mempunyai hubungan istimewa.
2006 2005
Rp Rp
Call Money pada PT. Bank Asiatic (likuidasi)
Lebih dari 1 bulan 100.000.000 100.000.000
30
Kredit yang diberikan
12 bulan 261.187.593
Jumlah 361,187,593 100.000.000
Dikurangi penyisihan penghapusan (103.611.876) (1.000.000)
Bersih 257.575.717 99.000.000
Rata-rata tingkat suku bunga per tahun dan jangka waktu penempatan pada bank lain adalah
sebagai berikut:
2006 2005
Jangka Suku Bunga
Suku Bunga Rata-rata Jangka Waktu
Waktu Rata-rata
Deposito berjangka 8.75% 0–30 hari 10,5 % 0–30 hari
Call money 5.75% 1–21 hari 9,5 % 1–21 hari
Lainnya (fasilitas R/K) 19 % 365 hari 24,5 % 365 hari
Pada tahun 2005, Bank melakukan off set saldo penempatan pada Bank Asiatic-dalam
likuidasi dengan saldo penempatan dana dari Bank Dagang Bali dalam likuidasi sebesar
Rp. 4.000.000.000,-. Perlakuan offsetting ini merupakan kelanjutan dari transaksi serupa
yang terjadi pada tahun 2004, dimana Bank melakukan off set saldo penempatan pada Bank
Asiaticdalam likuidasi dengan saldo penempatan dana dari Bank Dagang Bali-dalam
likuidasi sebesar Rp.26.000.000.000,- (sesuai dengan surat dari Bank Asiatic – dalam
likuidasi No. 023/DIR-HM/II/2004 dan No. 038/DIR-HM/II/2004 masing – masing pada
tanggal 4 Februari 2004 dan 16 Februari 2004).
Perlakuan off setting diatas telah dilaporkan kepada Bank Indonesia, Departemen Keuangan
Republik Indonesia (qq UP 3), tim likuidasi dari Bank Asiatic-dalam likuidasi dan tim
likuidasi Bank Dagang Bali-dalam likuidasi. Atas off setting ini, Bank telah mendapat opini
kewajaran dari Kantor Konsultan Hukum Rudi Tringadi S,H, dan Rekan tanggal 7 Februari
2005.
Pada tahun 2006, sisa Call Money pada Bank Asiatic-dalam likuidasi sebesar
Rp.100.000.000,-telah dicadangkan sepenuhnya sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia
yang berlaku atas pembentukan cadangan pada aktiva produktif bank umum (catatan 2k).
2006 2005
Rp Rp
30
Saldo awal 1,000,000 43.772.397
Beban penyisihan penghapusan
tahun berjalan (lihat catatan 24) 637.253.105 424.046.066
Pembukuan kembali penyisihan
penghapusan tahun berjalan (534.641.229) (466.818.463)
Bersih 103.611.876 1.000.000
dan 2005. Manajemen Bank berpendapat bahwa jumlah penyisihan penghapusan adalah
cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya akun ini (lihat Catatan
2k).
Rata-rata tingkat bunga atas efek yang diperdagangkan adalah sebagai berikut:
2006 2005
Suku Bunga Jangka Suku Bunga Jangka
rata rata Waktu Rata-rata Waktu
Sertifikat Bank Indonesia 9.75 % 28 10,50 % 28 hari
FAST Bank Indonesia - - 11,00 % 7 hari
30
Berdasarkan hasil penelaahan dan evaluasi manajemen Bank, kolektibilitas atas efek yang
dimiliki digolongkan sebagai “lancar” pada tanggal 31 Desember 2006 dan 2005.
Manajemen Bank berpendapat bahwa jumlah penyisihan penghapusan adalah cukup untuk
menutupi kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya akun ini (lihat Catatan 2k).
30
Pihak
Ketiga
Konsumsi 629.260.029.830 68.443.003.244 7.990.000.379 16.721.000.793 18.064.000.856
29.014.612.84
Modal Kerja 40.953.872.234 13.974.461.148 390.067.580 61.192.955.040
7
Investasi 171.359.008.123 15.941.000.756 4.226.948.562 156.000.007 4.757.000.226
841.572.910.18 98.358.465.14 45.808.651.69 17.267.068.38
Jumlah
7 8 4 0 84.013.956.122
Penyisihan
Penghapusan (8.415.729.102) (4.440.100.237) (1.310.119.863) (8.413.347.530) (22.817.004.354)
833.157.181.08
Bersih 6 93.918.364.911 44.498.531.829 8.853.720.851 61.196.951.767
2006
Perdagangan, Restoran
dan Hotel 185,999,935 - - - -
Pihak Ketiga
Perdagangan, Restoran
dan Hotel 116,375,959,284 22,143,992,253 8,899,996,886 275,999,903 16,338,994,284
Perindustrian 7,880,997,243 17,070,994,027 - 249,999,913 8,247,997,114
Konstruksi 40,537,985,817 - - - 178,999,937
Jasa-jasa Dunia Usaha 15,305,994,645 601,999,789 - - 1,458,999,490
Jasa-jasa Masyarakat 228,999,920 - - - -
Transportasi dan
Komunikasi 78,761,972,444 18,900,993,387 6,194,997,833 337,999,882 456,999,840
Lain-lain 397,336,860,987 77,266,972,967 8,475,997,035 9,327,996,736 7,455,997,391
Jumlah 656,614,770,275 135,984,952,423 23,570,991,754 10,191,996,434 34,137,988,056
Penyisihan
Penghapusan (6,541,381,393) (5,720,333,522) (2,201,128,336) (3,591,209,384) (8,699,507,222)
Bersih 650,073,388,882 130,264,618,902 21,369,863,417 6,600,787,050 25,438,480,834
2005
Dalam Perhatian
Lancar Khusus Kurang Lancar Diragukan Macet
Pihak yang mempunyai
hubungan istimewa
Perdagangan, Restoran dan
Hotel - - 4,577,089,904 - -
Pihak Ketiga
30
Perdagangan, Restoran dan
Hotel 96,798,874,881 14,482,461,172 9,887,560,303 447,067,583 29,530,953,539
Perindustrian 6,044,000,287 22,000,001 4,835,000,229 - 18,847,000,893
Konstruksi 3,388,000,161 - 344,000,016 - -
Jasa-jasa Dunia Usaha 10,282,000,487 554,000,026 18,028,000,855 - 1,459,000,069
Jasa-jasa Masyarakat 225,000,011 - - - -
Transportasi dan
Komunikasi 94,833,004,496 10,678,000,506 147,000,008 99,000,005 3,299,000,156
Lain-lain 630,002,029,864 72,622,003,443 7,990,000,379 16,721,000,793 30,878,001,464
Jumlah 841,572,910,187 98,358,465,148 45,808,651,694 17,267,068,381 84,013,956,121
Jangka waktu
2006 2005
Rp Rp
Kurang dari 1 tahun 3.200.251.138 80.578.767.377
1 – 3 tahun 804.376.342.799 835.676.672.333
3 – 5 tahun 35.257.309.759 125.402.298.705
Lebih dari 5 tahun 17.666.795.247 45.363.313.116
30
2006 2005
Rp Rp
Saldo awal 45.396.301.086 55.388.331.850
Beban penyisihan penghapusan
tahun berjalan (catatan 24) 23.509.098.285 87.987.291.303
Penghapusankredit (12.052.847.414) (72.197.494.906)
Pembukuan kembali penyisihan
Penghapusan tahun berjalan (catatan 27) (30.098.992.099) (25.781.827.161)
Bersih 26.753.559.858 45.396.301.086
Seperti dijelaskan pada Catatan 2k, penyisihan penghapusan kredit dibentuk berdasarkan
hasil penelaahan dan evaluasi manajemen Bank terhadap kolektibilitas dan nilai yang dapat
direalisasi dari masing-masing akun kredit pada akhir tahun. Dalam menentukan jumlah
Manajemen Bank berpendapat bahwa jumlah penyisihan penghapusan adalah cukup untuk
menutupi kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya akun ini.
Berikut adalah informasi pokok lainnya sehubungan dengan kredit yang diberikan tersebut.
a. Tingkat suku bunga efektif rata-rata per tahun berdasarkan jangka waktu kredit adalah
sebagai berikut:
2006 2005
b. Kredit pada umumnya dijamin dengan giro, deposito berjangka atau harta tak bergerak
yang diaktakan dengan akta pemberian hak tanggungan atau surat kuasa memasang hak
tanggungan atau surat kuasa untuk menjual atau jaminan lain yang umumnya diterima
oleh bank.
Deposito yang digunakan sebagai jaminan atas kredit yang diberikan berjumlah
Rp.2.129.001.444,- dan Rp.5.504.615.399,-, masing-masing pada tanggal 31 Desember
2006 dan 2005 (lihat Catatan 14).
1c. Kredit konsumsi terdiri dari kredit kendaraan bermotor, kredit pemilikan rumah dan
kredit perorangan lainnya.
2
30
3d. Kredit modal kerja terdiri dari kredit berjangka, kredit rekening koran, kredit akseptasi
dan cerukan, yang diberikan kepada debitur untuk keperluan modal kerja.
4e. Kredit investasi merupakan kredit jangka menengah/panjang yang diberikan kepada
debitur untuk pembelian barang-barang modal.
5f. Kredit sindikasi merupakan kredit yang diberikan kepada nasabah berdasarkan
perjanjian pembiayaan bersama (sindikasi) dengan bank-bank lain. Persentase
keikutsertaan Bank sebagai anggota dalam kredit sindikasi sebesar 0.263% dan 0,276%
dari masing-masing fasilitas kredit sindikasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31
Desember 2006 dan 2005.
6g. Kredit yang diberikan kepada pihak - pihak yang mempunyai hubungan istimewa,
sesuai yang dilaporkan Bank, berjumlah Rp.185.794.677,- atau sebesar 0.023% dari
0
1 jumlah kredit yang diberikan dan Rp.4.577.089.904,- atau sebesar 0,42% dari jumlah
kredit yang diberikan masing-masing pada tanggal 31 Desember 2006 dan 2005. Kredit
ini dilakukan dengan persyaratan dan kondisi normal seperti pada pihak ketiga.
7h. Dalam laporan Bank kepada Bank Indonesia disebutkan bahwa Batas Maksimum
Pemberian Kredit (BMPK) pada tanggal 31 Desember 2006 dan 2005 telah memenuhi
ketentuan BMPK baik untuk pihak terkait maupun tidak terkait.
8i. Kredit bermasalah yang diklasifikasikan sebagai kurang lancar, diragukan dan macet
(nonperforming loan) adalah sebesar Rp.68.400.976.243,- dan Rp. 147.089.676.194,-
atau 7.89% dan 13,53% dari seluruh kredit yang diberikan masing-masing pada tanggal
31 Desember 2006 dan 2005. Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No.
3/25/PBI/2001 tanggal 26 Desember 2001, rasio dari kredit “non-performing” tidak
boleh melebihi maksimum 5% dari jumlah kredit yang diberikan Bank.
9j. Kredit yang direstrukturisasi dilakukan dengan pemberian potongan tunggakan bunga,
penurunan suku bunga, mengubah persyaratan pokok dan bunga serta perpanjangan
jangka waktu kredit. Menurut laporan Bank kepada Bank Indonesia, saldo kredit yang
telah direstrukturisasi berjumlah Rp.1.884.293.949,- dan Rp.7.630.816.686,- masing-
masing pada tanggal 31 Desember 2006 dan 2005, atau sebesar 0,22% dan 0,70% dari
jumlah kredit yang diberikan.
10k. Agunan yang diambil alih, menurut nilai wajar yang dapat direalisasi, masing-
masing sebesar Rp.162.267.821.705,-dan Rp.128.131.627.610,- masing-masing pada
periode 31 Desember 2006 dan 2005 (lihat Catatan 9).
11l. Bank memiliki unit tersendiri yang menangani proses pengelolaan risiko dimana
tanggung jawab utama unit ini dalam hal pengelolaan risiko kredit adalah menetapkan
batas risiko pasar dan risiko kredit berdasarkan pertimbangan mengenai produk, mitra
usaha, industri dan letak geografis. Unit ini akan mengembangkan,
30
mengkomunikasikan, membantu dan memantau unit-unit usaha dalam
mengimplementasikan kebijakan dan metodologi pengelolaan risiko dalam rangka
memperkuat kemampuan Bank dalam mengelola dan mengevaluasi risiko kredit.
Bank juga memiliki pedoman kebijakan perkreditan yang mengatur mengenai kebijakan
penyaluran kredit hingga administrasi perkreditan, termasuk kebijakan penelaahan atas
kualitas kredit, kecukupan tahapan yang baku dimana proposal kredit akan dievaluasi
oleh pejabat yang berwenang. Tingkat persetujuan kredit telah ditentukan dengan
wewenang tertinggi berada pada Komite Kredit. Disamping itu, manajemen Bank
termasuk Direksi, senantiasa memelihara hubungan yang baik dengan debitur, baik
dengan pemilik maupun dengan pihak manajemen, antara lain dengan melakukan
kunjungan secara berkala, sehingga dapat diperoleh informasi secara jelas mengenai
usaha debitur.
8 AKTIVA TETAP
.
Rincian dan mutasi aktiva tetap adalah sebagai berikut:
2006
Saldo Awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo Akhir
Rp Rp Rp Rp Rp
Nilai tercatat
Pemilikan langsung
Tanah 43.228.020.000 3.478.026.693 46.706.046.69
- -
3
Bangunan 44.399.591.608 7.731.314.806 - - 52.130.906.414
Renovasi bangunan 2.365.988.846 - - - 2.365.988.846
Kendaraan 9.291.927.016 1.234.533.782 2.333.936.55 8.192.524.248
-
0
Perlengkapan/Peralatan
Kantor 5.562.274.632 1.340.503.405 - - 6.902.778.037
Mesin kantor 15.521.805.707 5.589.525.726 - - 21.111.331.433
120.369.607.80 19.373.904.41 2.333.936.55 137.409.575.67
Jumlah Nilai Tercatat -
9 2 0 1
Akumulasi Penyusutan
Pemilikan langsung
Bangunan 9.611.710.286 2.457.215.671 - - 12.068.925.957
Renovasi bangunan 840.331.381 101.348.677 - - 941.680.058
2.317.492.20
Kendaraan 6.847.769.174 1.049.486.637 - 5.579.763.611
0
Perlengkapan/Peralatan
Kantor 5.099.485.903 1.437.752.156 - - 6.537.238.059
Mesin kantor 6.736.589.292 1.865.270.832 - - 8.601.860.124
Jumlah Akumulasi 2.317.492.20
29.135.886.036 6.911.073.973 - 33.729.467.808
Penyusutan 0
Nilai Buku 91.233.721.773 103.680.107.86
3
30
2005
Saldo Awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo Akhir
Rp Rp Rp Rp Rp
Nilai tercatat
Pemilikan langsung
Tanah 43.228.020.00
43.228.020.000 - - -
0
44.399.591.60
Bangunan 43.772.716.110 626.875.498 - -
8
Renovasi bangunan 2.330.494.111 35.494.735 - - 2.365.988.846
Kendaraan 9.061.203.524 1.150.365.042 919.641.550 - 9.291.927.016
Perlengkapan/Peralatan
5.383.186.343 221.526.289 42.438.000 - 5.562.274.632
Kantor
Mesin kantor 7.139.949.097 8.400.256.610 18.400.000 - 15.521.805.707
Jumlah Nilai Tercatat 110.915.569.18 10.434.518.174 980.479.550 120.369.607.80
5 9
Akumulasi
Penyusutan - -
Pemilikan langsung -
Bangunan 7.401.364.125 2.210.346.161 - 9.611.710.286
Renovasi bangunan 734.560.409 105.770.972 - 840.331.381
Kendaraan 6.521.760.930 1.245.537.485 919.529.241 - 6.847.769.174
Perlengkapan/Peralatan
Kantor 4.372.986.855 761.665.831 35.166.783 - 5.099.485.903
Mesin kantor 5.008.566.575 1.746.181.050 18.158.333 - 6.736.589.292
Jumlah Akumulasi
24.039.238.894 6.069.501.499 972.854.357 - 29.135.886.036
Penyusutan
Nilai Buku 86.876.330.291 91.233.721.773
Penjualan aktiva tetap selama periode 2006 dan 2005 adalah sebagai berikut:
2006 2005
Rp Rp
Harga jual 1.049.100.000 545.638.001
Nilai buku
Harga Perolehan 2.333.936.550 980.479.550
Akumulasi Penyusutan (2.317.492.200) (972.854.357)
Nilai buku bersih 16.444.350 7.625.193
Laba penjualan aktiva tetap (lihat Catatan 27) 1.032.655.650 538.012.808
pad operas Rp.6.911.073.973,
Penyusutan yang dibebankan a i berjumlah - dan
Rp.6.069.501.499,- masing-masing pada tanggal 31 Desember 2006 dan 2005 (lihat Catatan
30
25)
Rincian selisih penilaian kembali aktiva tetap dan pembukuannya dalam kelompok Ekuitas
adalah sebagai berikut: Rp
Tanah 20.392.601.360
Bangunan 11.230.412.961
Jumlah dibukukan dalam aktiva tetap 31.623.014.321
Pajak penghasilan final atas selisih penilaian kembali aktiva tetap (3.162.301.432)
Berdasarkan penelaahan atas nilai nominal yang dapat diperoleh kembali dari aktiva
tetap, manajemen Bank yakin bahwa tidak ada perubahan kondisi yang signifikan pada
tanggal 31 Desember 2006 dan 2005 yang mengindikasikan nilai tercatat dari aktiva
tetap mungkin tidak dapat diperoleh kembali secara penuh.
Seluruh aktiva tetap kecuali tanah diasuransikan terhadap risiko kerugian karena
kebakaran berdasarkan suatu paket polis tertentu dengan nilai pertanggungan sebesar
Rp.47.076.619.873,- dan Rp.22.635.0000.000,- masing-masing pada tanggal
31 Desember 2006 dan 2005 yang menurut pendapat manajemen Bank adalah cukup
untuk menutup kemungkinan kerugian atas aktiva yang dipertanggungkan.
Agunan yang diambil alih terutama terdiri dari tanah dan bangunan.
30
Agunan yang diambil alih dicatat sesuai dengan penilaian independen atas nilai realisasi
dari harga agunan yang bersangkutan untuk agunan yang lebih dari 5 miliar rupiah dan
penilaian internal Bank untuk agunan yang kurang dari 5 miliar rupiah.
Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan penurunan nilai agunan yang diambil
alih adalah cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas penurunan nilai akun
tersebut.
Selama tahun 2006, agunan yang diambil alih atas nama PT Star Surya Investasindo dan
Samuel Wilendra, masing – masing telah dijual kepada PT Mitra Safir Sejahtera dan
PT Bumi Karya Mandiri. Dalam penjualan tersebut, Bank membukukan keuntungan
sebesar Rp.13.308.375.163,- dengan rincian sebagai berikut:
Rp
Atas penjualan diatas telah dibayar tunai sebesar Rp.805.000.000.-sisanya dengan cara
pemberian kredit investasi dengan persyaratan dan prosedur kredit yang umum berlaku
di Bank. Sampai dengan tanggal laporan, kredit investasi yang diberikan atas penjualan
dimaksud diklasifikasikan sebagai Lancar (kol 1) dan Dalam Perhatian Khusus (kol 2),
Pada tahun yang sama, Bank juga telah melakukan penjualan atas beberapa agunan
yang diambil alih dalam bentuk kendaraan bermotor. Atas penjualan ini, Bank
mencatat kerugian sebesar Rp.2.335.868.571,-.
Laba (rugi) bersih atas seluruh penjualan agunan yang diambil alih untuk periode yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2006 dan 2005 , masing – masing adalah sebesar
Rp.10.972.506.592,- dan (Rp.3.594.648.728,-) (lihat Catatan 27).
Manajemen Bank menjamin bahwa atas seluruh agunan yang diambil alih dimaksud
telah dicatat sesuai dengan peraturan Bank Indonesia yang berlaku.
30
Hak atas tanah 3.290.833.333 3.491.525.641
Uang muka 2.106.302.504 2.134.919.000
Uang Jaminan 2.001.890.000 2.001.890.000
Barang Hadiah 1.532.046.395 -
Tagihan Pajak 1.084.343.001 1.084.343.001
Lain-lain 393.259.205 316.185.843
64.695.834.64
Jumlah 58.545.540.205 2
Bagian terbesar dari tagihan pihak ketiga merupakan tagihan sehubungan dengan
penjualan NCD Bank dengan nilai tagihan sebesar Rp.5.623.409.263,- dan
Rp.24.740.816.246,- masingmasing untuk tahun 2006 dan 2005.
Pada tahun 2005, telah dilakukan penjualan atas tagihan NCD tersebut sesuai dengan
Akta jual beli antara Bank dan Shanghai Chinaindo Export Import Company yang dibuat
dihadapan Notaris Misahardi Wilamarta S.H, No.153 tanggal 28 Desember 2005.
Atas penjualan tersebut telah dilakukan penilaian kewajaran transaksi oleh Kantor Penilai
PT Independensia Consultindo Appraisal, dengan pendapat wajar.
Keuntungan penjualan NCD dibukukan pada pendapatan non operasional dengan rincian sebagaian seb
berikut:
Rp
Harga jual 26.000.000.000
Nilai buku (2.701.000.000)
Laba penjualan NCD (lihat Catatan 27) 23.299.000.000
Penjualan tersebut akan dilunasi dalam 3 kali pembayaran, yaitu sebesar 5% pada saat
perjanjian jual beli ditandatangani, 5% kedua selambat-lambat pada tanggal 28 Maret
2006, dan sisanya selambat-lambat pada tanggal 28 Oktober 2006.
Sampai dengan tanggal 31 Maret 2006, Bank telah menerima pembayaran angsuran dari
Shanghai Chinaindo Export Import Company sebesar Rp.2.606.296.664,-.
Pada bulan Oktober 2006, Bank menerima permohonan perpanjangan pelunasan sisa
pembayaran NCD sebesar Rp.23.393.703.336,- dari Shanghai Chinaindo Export Import
Company melalui surat mereka tertanggal 23 dan 26 Oktober 2006 yang menyatakan
bahwa sisa tagihan akan direalisasikan selambatnya 31 Oktober 2007.
30
Sejak diterimanya surat permohonan perpanjangan pelunasan sampai dengan tanggal
neraca, Bank telah menerima pembayaran sebesar Rp.2.562.490.985,-
Sesuai dengan hasil rapat antara Bank dengan Bank Indonesia pada tanggal 8 Nopember
2006, Bank diminta untuk melakukan pencadangan bulanan atas sisa tagihan NCD
sebesar Rp.20.831.212.351,-, selama 8 bulan, yang dimulai sejak bulan Nopember 2006
sampai dengan bulan Juni 2007.
Jumlah pencadangan atas tagihan NCD diatas selama 2 bulan sampai dengan
31 December 2006 adalah sebesar Rp.5.207.803.088,- (lihat catatan 27)
Biaya dibayar di muka terutama terdiri dari barang hadiah, sewa, asuransi dan biaya
dibayar di muka lainnya. Kenaikan terbesar dari biaya dibayar dimuka disebabkan oleh
adanya pemberian hadiah kepada nasabah tabungan premier yang dimulai pada tahun
2006. Hadiah ini diamortisasi selama jangka waktu kontrak antara penabung dengan
Bank.
Hak atas tanah merupakan biaya pengurusan sertifikat dan bea balik nama tanah di Jl.RS
Fatmawati Jakarta dan Denpasar Bali, amortisasi dibebankan sepanjang masa berlaku hak
atas tanah 20 tahun yaitu sebesar Rp.200.692.308,- per tahun.
Penurunan saldo nilai tanah yang tidak digunakan dalam usaha disebabkan adanya
penggunaan sebagian tanah tersebut yang berlokasi di Lampung, Malang dan Manado
sebagai kantor cabang yang sudah beroperasi, karenanya di klasifikasikan sebagai aktiva
tetap.
30
4
12. GIRO
Suku bunga tahunan berkisar antara 1.5% sampai dengan 5% pada periode yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2006 dan 2005.
13. TABUNGAN
Akun ini terdiri dari:
2006 2005
Rp Rp
Suku bunga rata-rata adalah sebesar 6% dan 5% per tahun masing-masing pada periode
yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2006 dan 2005.
30
(1) Jenis simpanan berjangka
2006 2005
Rp Rp
Deposito Berjangka
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 18.080.697.538 22.628.319.237
Pihak ketiga 977.447.954.876 1.191.002.802.702
Jumlah Deposito Berjangka 995.528.652.414 1.213.631.121.939
NCD
196.076.631 -
12 bulan atau lebih
Jumlah Simpanan Berjangka 995.724.729.045 1.213.631.121.939
Deposito Berjangka
Kurang dari 1 bulan 47.793.958.699 106.948.277.161
1 bulan 643.436.245.188 1.016.999.822.097
3 bulan 170.343.651.062 67.234.751.241
6 bulan 77.893.672.677 9.510.334.660
12 bulan atau lebih 56.061.124.788 12.937.936.780
Jumlah Deposito Berjangka 995.528.652.414 1.213.631.121.939
NCD
12 bulan atau lebih 196.076.631 -
2006 2005
B. Berdasarkan sisa umur saat Jatuh tempo
30
Deposito Berjangka
Kurang dari 1 bulan 821.232.193.582 1.145.160.115.06
0
1 - 3 bulan 102.923.943.374 50.552.005.079
3 - 6 bulan 40.957.392.123 10.763.001.081
6 - 12 bulan 28.061.973.335 5.030.000.505
Lebih dari 12 bulan 2.353.150.000 2.126.000.214
1.213.631.121.93
Jumlah Deposito Berjangka 995.528.652.414
9
NCD
12 bulan atau lebih 196.076.631 -
1.213.631.121.93
Jumlah Simpanan Berjangka 995.724.729.045 9
Deposito pihak yang mempunyai hubungan istimewa atas nama Lusiana Widjaja telah
digunakan sebagai tambahan dana setoran modal dan pencairan atas deposito tersebut
hanya dapat dilakukan dengan ijin Bank Indonesia.
Suku bunga tahunan rata-rata berdasarkan waktu deposito berjangka adalah sebagai
berikut:
2006 2005
% %
Kurang dari 1 bulan 9.75 13.00
1 - 3 bulan 10.28 13.00
3 - 6 bulan 1 0.86 12.32
6 - 12 bulan 11.40 10.83
Lebih dari 12 bulan 11.51 8.81
30
Tabungan 709.915.042 -
Giro 169.433.788 -
Pihak Ketiga
Deposito berjangka 25.076.744.313 25.815.114.246
Suku bunga tahunan rata-rata berdasarkan jenis penempatan simpanan dari bank lain
dalah sebagai berikut :
2006 2005
% %
Deposito berjangka 12,50 10,50
Giro 1 -2,00 2 5,50
Call money 9 - 11,00 8 - 12,00
Tabungan 6.00 5,50
Dana setoran modal merupakan dana jangka panjang dan tidak dapat diambil tanpa
30
seijin BI yang digunakan untuk menutupi selisih kolektibilitas hasil temuan BI dengan
bank sebagaimana dalam surat Bank Indonesia No.4/61/DPwBI/PwBI4/Rahasia tanggal
30 Agustus 2002.
Susunan pemilikan saham Bank pada tanggal 31 Desember 2006 dan 2005 berdasarkan
catatan yang dibuat oleh PT Sirca Datapro Perdana, Biro Administrasi Efek, adalah
sebagai berikut:
2006 2005
Jumlah Jumlah
Pemegang saham ditempatkan Persentase saham Persentase
Jumlah Jumlah
Saham Pemilikan ditempatkan Pemilikan
dan Disetor dan Disetor
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang telah diaktakan dengan
akta notaris Misahardi Wilatarma, S.H. No.70 tanggal 20 Juli 2005, pemegang saham
menyetujui penambahan modal disetor dengan memindahkan dana setoran modal atas
nama Lusiana Widjaja sebesar Rp.3.875.000.000,-. Akta tersebut telah disahkan oleh
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dalam Surat Keputusan No. C-21555
HT.01.04.TH.2005 tanggal 4 Agustus 2005.
Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No.7/15/PB/2005 tanggal 1 Juli 2005 tentang
Jumlah Modal Inti Minimum Bank Umum, Bank wajib memenuhi jumlah Modal Inti
paling kurang sebesar Rp.80.000.000.000,- (delapan puluh miliar rupiah) pada tanggal
31 Desember 2007 dan wajib memenuhi jumlah Modal Inti paling kurang sebesar
Rp.100.000.000.000,- (seratus miliar rupiah) pada tanggal 31 Desember 2010.
30
Rasio kecukupan modal minimum Bank adalah sebesar 9,37% pada tanggal
31 Desember 2006 dan sebesar 11,30% pada tanggal 31 Desember 2005.
Rp
Agio saham 11.100.000.000
Biaya emisi saham (3.433.748.975)
Bersih 7.666.251.025
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham tahunan pada tanggal 27 Mei 2005, yang
telah diaktakan dengan akta notaris Fathiah Helmi SH, No. 44, para pemegang saham
memutuskan untuk tidak membagikan dividen dengan tujuan untuk memperkuat
struktur permodalan Bank.
2006
Pendapatan Bunga Laba (Rugi) Jumlah Aktiva
Dan Pendapatan Operasional
Operasional Lainnya
Informasi Berdasarkan
Letak geografis
30
2005
Pendapatan Bunga Laba (Rugi) Jumlah Aktiva
Dan Pendapatan Operasional
Operasional Lainnya
Informasi Berdasarkan
Letak geografis
Jakarta 107.426.940.420 (40.075.896.405) 1.196.891.042.569
Jawa 46.517.478.286 (39.456.560.679) 600.638.773.564
Sumatera 1.445.565.801 (4.910.143.672) 264.926.205.458
Bali 8.178.833.721 1.467.978.874 49.322.973.932
Sulawesi 6.611.974.113 5.663.054.150 26.609.762.505
Eliminasi - - 646.380.876.146)
30
Lain-lain 420.498 104.452.055
119.814.901.64
Jumlah 148.138.493.680 9
Beban bunga dari transaksi dengan pihak - pihak yang mempunyai hubungan istimewa
berjumlah Rp. 772.801.110 dan Rp. 2.120.015.745,- masing-masing untuk periode yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2006 dan 31 Desember 2005.
2006 2005
Rp Rp
87.987.291.30
Kredit yang diberikan (lihat Catatan 7) 23.509.098.285
3
Penempatan pada bank lain:
Penempatan (lihat Catatan 5) 637.253.105 424.046.066
88.411.337.36
Jumlah 24.146.351.390 9
30
Beban umum dan administrasi
Terdiri dari: 2006 2005
Rp Rp
22.512.243.67
Iklan, promosi dan pemasaran 16.565.602.493
4
Operasional pembiayaan 10.159.049.768 12.300.243.64
2
Penyusutan (lihat Catatan 8) 6.911.073.973 6.069.501.499
Komunikasi 3.803.816.369 2.742.841.682
Asuransi 2.737.918.564 3.264.983.107
Perlengkapan kantor 2.174.520.311 1.633.956.619
Transportasi dan perjalanan dinas 2.103.554.289 1.497.742.188
Listrik, air dan gas 1.495.784.828 1.376.631.407
Perbaikan dan pemeliharaan 1.259.425.818 595.765.169
Iuran dan administrasi 1.203.365.732 1.193.613.164
Pajak dan perijinan 989.933.435 1.029.125.733
Honorarium tenaga ahli 853.231.978 901.681.000
Sewa 770.253.151 828.930.217
Lain-lain 3.826.429.541 5.732.769.285
61.680.028.38
Jumlah 54.853.960.250 6
Beban sewa dari transaksi dengan pihak - pihak yang mempunyai hubungan istimewa
sebesar Rp. 175.000.000,-, untuk tanggal 31 Desember 2006 dan 2005.
2006 2005
Rp Rp
Gaji dan upah 13.918.403.464 11.882.790.295
Kesejahteraan karyawan 3.520.621.758 4.183.682.295
Pelatihan 335.130.775 364.933.750
Cadangan pesangon 267.148.967 76.179.486
Jumlah 18.041.304.964 16.507.585.826
30
27. PENDAPATAN ( BEBAN ) NON OPERASIONAL
2006 2005
Rp Rp
Pendapatan non operasional
Koreksi penyisihan aktiva produktif (lihat Catatan 7) 30.098.992.099 25.781.827.161
Sewa 598.983.333 242.500.000
Laba penjualan aktiva tetap (lihat Catatan 8) 1.032.655.650 538.012.808
Laba penjualan AYDA - bersih (lihat Catatan 9) 10.972.506.592 -
Laba penjualan NCD - 23.299.000.000
2006 2005
Rp Rp
Beban non operasional
30
)
Rekonsiliasi antara laba (rugi) sebelum taksiran pajak penghasilan seperti yang
disajikan dalam laporan laba rugi dengan taksiran penghasilan kena pajak (rugi
fiskal) untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2006 dan 2005
adalah sebagai berikut:
2006 2005
Rp Rp
Laba sebelum taksiran Manfaat (Beban) (19.039.395.136) (65.580.331.202)
pajak penghasilan menurut laporan laba rugi
Ditambah (dikurangi):
Beda waktu 6.659.487.192 (37.671.654.325)
Beda tetap 936.504.632 2.568.803.102
Taksiran penghasilan kena pajak (11.443.403.312) (100.683.182.425)
Perhitungan taksiran pajak penghasilan (pajak kini dan tangguhan) adalah sebagai
berikut:
2006 2005
Rp Rp
Taksiran pajak penghasilan - (100.683.182.000
(11.443.403.312)
dibulatkan )
Beban pajak kini : - -
Jumlah taksiran pajak penghasilan
tahun berjalan - -
Pajak Penghasilan dibayar dimuka - 1.084.343.001
30
Penghapusan Nilai agunan yang (362.490.935)
diambil alih
Cadangan pesangon (80.144.690) (22.853.846)
Pajak Tangguhan Pengaruh beda waktu (1.997.846.157) 11.597.419.630
Pajak Tangguhan Pengaruh Kerugian (3.415.520.994) (30.518.031.411)
Pajak Tangguhan Pengaruh Kerugian (5.413.367.151) (18.920.611.781)
Rekonsiliasi antara taksiran pajak penghasilan yang dihitung dengan menggunakan tarif
pajak yang berlaku dari laba (rugi) akuntansi manfaat (beban) pajak penghasilan, dengan
taksiran manfaat (beban) pajak penghasilan seperti yang dicantumkan dalam laporan laba
rugi untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2006 dan 31 Desember 2005
adalah sebagai berikut :
2006 2005
Rp Rp
Laba akuntansi sebelum taksiran
Manfaat (beban) Pajak Penghasilan (19.039.395.136) (65.580.331.202)
Taksiran Pajak Penghasilan dengan
Tarif pajak yang berlaku (5.694.318.541) (19.691.252.712)
Pengaruh pajak atas beda tetap 280.951.390 770.640.931
Taksiran manfaat (beban) Pajak
Penghasilan
Per laporan laba rugi (5.413.367.151) (18.920.611.781)
Pengaruh pajak atas laba beda waktu yang signifikan antara pelaporan komersial dan
pajak adalah sebagai berikut:
2006 2005
Rp Rp
Aktiva pajak tangguhan
Penurunan nilai agunan yang diambil alih 4.332.159.846 4.332.159.846
Jumlah beda waktu yang signifikan, atas mana aktiva pajak tangguhan dihitung, tidak dapat
dikurangkan untuk tujuan pajak penghasilan sampai aktiva produktif yang dicadangkan
30
menjadi “non-performing”, Cadangan pesangon tersebut dibayarkan kepada karyawan pada
saat pemutusan hubungan kerja dan agunan yang diambil alih dijual atau direalisasi.
Manajemen berkeyakinan bahwa aktiva pajak tangguhan yang terjadi dapat dipulihkan
seluruhnya.
Kewajiban pajak tangguhan berasal dari perbedaan dasar pencatatan aktiva tetap menurut
pembukuan dan pelaporan pajak karena perbedaan periode yang digunakan untuk tujuan
pelaporan komersial dan pelaporan pajak.
Perhitungan laba (rugi) per saham dasar dan dilusian adalah sebagai berikut:
2006 2005
Rp Rp
Laba (rugi) bersih berdasarkan
laporan laba rugi (13.626.027.985) (46.659.719.421)
Jumlah rata-rata tertimbang saham
813.750.000 792.410.959
beredar
Laba (rugi) bersih per saham (16,74) (58,88)
Perhitungan jumlah rata - rata tertimbang saham yang beredar untuk tahun 2006 dan 2005
adalah sebagai berikut :
Jumlah
Rata-rata
Tahun 2006 Hari Jumlah Saham Tertimbang
Saham Beredar
Dasar
30
1 Januari – 31
Desember 365 813.750.000 813.750.000
Jumlah Ratarata
Tahun 2005 Hari Jumlah Saham Tertimbang
Saham Beredar
Dasar
1 Januari – 20 Juli 201 775.000.000 426.780.822
21 Juli – 31
Desember 164 813.750.000 365.630.137
792.410.959
2006 2005
Rp Rp
Komitmen
Tagihan komitmen:
Surat berharga titipan kliring 21.688.127.688 2.988.814.220
Inkaso dalam pengiriman 216.246.000 9.312.692
Jumlah tagihan komitmen 21.904.373.688 2.998.126.912
Kewajiban komitmen:
Komitmen kredit yang belum ditarik 45.367.711.775 22.309.602.846
Lainnya 21.904.373.688 2.998.126.912
Kontinjensi
Tagihan kontinjensi:
Kredit yang diberikan dalam penyelesaian 87.082.125.371 91.109.049.470
Pendapatan bunga dalam penyelesaian 40.714.624.272 48.645.172.184
Jumlah tagihan kontinjensi 127.796.749.643 139.754.221.654
Kewajiban kontinjensi:
Bank Garansi 275.748.000 2.187.219.842
30
Tagihan Kontinjensi – bersih 127.521.001.643 137.567.001.812
30
Susunan Kepemilikan :
Ultimate Shareholders :
Susunan Kepengurusan :
Dewan Komisaris
2. Direksi
30
d. Manajemen kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai
wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin dan mengendalikan
kegiatan perusahaan pelapor yang meliputi anggota Dewan Komisaris, Direksi dan
Manager dari perusahaan serta anggota keluarga dekat orang-orang tersebut; dan
2. Jenis Transaksi dan Saldo dengan Pihak-Pihak yang mempunyai hubungan istimewa
dengan Bank
Bank memiliki saldo dan melakukan transaksi-transaksi usaha dengan pihak-pihak yang
mempunyai hubungan istimewa yang merupakan pemegang saham dan/ atau kelompok
bisnis yang sama dengan Bank.
Hubungan dan sifat saldo/ transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan
istimewa adalah sebagai berikut :
30
Pengurus Deposito
30
A. Jaminan Pemerintah terhadap kewajiban pembayaran Bank Umum
Sesuai dengan berlakunya undang-undang No.24 tahun 2004 tentang Lembaga Penjamin
Simpanan (LPS) mulai pada tahun 2006, Bank sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang
Perbankan menjadi peserta dalam program tersebut.
Simpanan yang dijamin sesuai dengan peraturan tersebut merupakan simpanan yang berasal dari
masyarakat termasuk yang berasal dari Perbankan lainnya, meliputi simpanan giro, deposito,
sertifikat deposito, tabungan dan atau bentuk lain yang dipersamakan dengan itu. Bank wajib
mematuhi segala persyaratan administratif terkait sesuai dengan peraturan yang dimaksud.
Dengan berlakunya peraturan mengenai Lembaga Penjamin Simpanan maka simpanan tidak lagi
dijamin langsung oleh Pemerintah melainkan digantikan oleh lembaga tersebut dengan batasan-
batasan penjaminan sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Rasio kecukupan modal minimum Bank (CAR) adalah sebesar 9,37% pada tanggal
31 Desember 2006, dan sebesar 9.71% pada tanggal 31 Desember 2005.
Pada tanggal 31 Desember 2006 dan 2005, rasio Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif
yang telah dibentuk terhadap Aktiva Produktif masing-masing sebesar 3,01% dan 4,04%.
30
C. Faktor Resiko Bank di Masa Depan
a. Sesuai dengan peraturan Bank Indonesia No. 3/25/PBI/2001 tanggal 26 Desember 2001,
rasio dari kredit ‘Non Performing” (NPL) tidak boleh melebihi maksimum 5% dari seluruh
jumlah kredit yang diberikan oleh Bank. Pada 31 Desember 2006 dan 2005, rasio tersebut
masing-masing sebesar 7,89% dan 13,53% (gross). Dengan tingginya rasio NPL diatas,
Bank telah diminta oleh Bank Indonesia untuk menciptakan strategi serta rencana kerja guna
mengatasi permasalahan tersebut diatas. Apabila Bank tidak berhasil menjalankan rencana
kerja tersebut, dapat berakibat kepada perlambatan laju usaha serta pertumbuhan laba bersih
Bank dimasa yang akan datang
b. Dengan akan dihentikannya program penjaminan oleh Pemerintah Republik Indonesia atas
seluruh dana pihak ketiga yang ada pada Bank yang diatas nominal 100 juta rupiah, maka
terdapat kemungkinan peningkatan risiko intrinsik Bank dimata deposan dan nasabahnya.
Kemungkinan terjadinya risiko ini tidak dapat ditentukan karena keadaan tersebut tergantung
pada Kebijakan dari Pemerintah Indonesia, suatu tindakan yang berada di luar kendali Bank.
Oleh karena itu tidaklah mungkin untuk menentukan dampak masa depan atas risiko tersebut
terhadap pendapatan dan realisasi aktiva produktif Bank, termasuk dampak mengalirnya
dana nasabah, kreditur, deposan, dan pemegang saham ke dan dari Bank.
d. Dengan diberlakukannya Peraturan Bank Indonesia No. 7/2/PBI/2005, maka efektif per
tanggal 20 Januari 2007, Bank diwajibkan untuk membentuk penyisihan penghapusan atas
Agunan Yang Diambil Alih (AYDA) dan Aktiva Terbengkalai yang belum dapat
direalisasikan. Jumlah pencadangan dimaksud, jika dibukukan dapat menambah beban PPAP
untuk aktiva terbengkalai dan AYDA itu sendiri yang karenanya dapat secara signifikan
membebani profitabilitas dan posisi keuangan Bank saat ini dan dimasa yang akan datang.
Dimasa yang akan datang, jika Bank tidak memiliki rencana kerja yang jelas dan terpadu atas
AYDA dan Aktiva Terbengkalai yang ada, kewajiban penyisihan tambahan yang akan timbul
dapat berakibat kepada meningkatnya beban penyisihan, yang pada akhirnya juga akan lebih
memperburuk kinerja Bank dimasa yang akan datang.
30
e. Selama tahun 2006 Bank telah mendapat keuntungan yang material atas penjualan sebagian
AYDA yang dilakukan dengan pemberian kredit kepada pembeli. Pada tahun 2005 Bank
telah mendapat keuntungan yang material atas penjualan NCD Bank yang belum sepenuhnya
dilunasi oleh Pembeli.
D. Permasalahan Hukum
Bank telah melaporkan seluruh perkara hukum yang ada pada Bank Indonesia dan atas gugatan
-gugatan Bank kepada debitur – debitur dengan kolektibilitas macet telah dilakukan
pembentukan pencadangan sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia (catatan 2k).
Dalam tahun 2006 debitur melakukan pembayaran untuk pelunasan sebagian sebagai tindak
lanjut proses yang dilakukan oleh Bank. Jumlah yang diterima dari debitur sebesar
Rp.669.000.000,-.
30
(debitur), Sugiarto Muliana, Fanny Muliana dan Benny Muliana (selaku penjamin pinjaman)
sehubungan dengan wanprestasi debitur atas kredit yang diberikan oleh Bank
.
Bank mengajukan gugatan sebesar Rp 28.782.599.986 per tanggal 19 Maret 2001 ditambah
bunga sebesar 2% per bulan.
Berdasarkan Penetapan No.310/PDT.G/2001/PN.JKT.BAR tanggal 26 September 2001,
gugatan Bank untuk melakukan sita jaminan berupa 5 set mesin-mesin, 2 kendaraan
bermotor dan 7 bidang tanah dan bangunan disetujui oleh Pengadilan Negeri Jakarta Barat.
Berdasarkan penetapan tersebut Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Barat melalui surat
No.W7.Db.Ht.04.05.4561 tanggal 2 Oktober 2001 mendelegasikan kepada Pengadilan
Negeri Bandung untuk melaksanakan sita jaminan.
Berdasarkan keputusan Majelis Hakim pada Mahkamah Agung Republik Indonesia tanggal
12 April 2006, Mahkamah Agung menolak kasasi debitur seperti tersebut diatas
30
E. Peristiwa Setelah Tanggal Neraca
Tidak ada kejadian yang signifikan yang terjadi setelah tanggal neraca.
Mengetahui,
Andy Sutanto
Direktur
Harmen Rasjid
Direktur
30
30