You are on page 1of 2

Komposisi saliva

Saliva adalah cairan terlarut yang tidak berwarna, dengan

kepadatan berkisar dari 18 ke 35. pH biasanya sekitar 6.64, dan


bervriasi tergantung konsentrasi CO2 dalam darah. Ketika konsentrasi

CO2 darah meningkat, fraksi yang lebih tinggi dari CO2 ditransfer dari

darah ke saliva, dan pH saliva menurun. Jika CO2 rendah di darah, di

sisi lain, pH saliva meningkat sebagai hasil dari transfer CO2 darah ke

kelenjar saliva.

Walaupun berbagai komponen selalu ada di saliva, konsentrasi

total konstituen organik dan anorganik rendah secara umum jika

dibandingkan dengan serum. Dari konstituen anorganik, sodium

dan potassium (dan mungkin kalsium) adalah yang paling

penting di saliva. Ion osmosis aktif utamanya adalah klorida dan

bikarbonat. Walaupun persentase protein total dalam saliva

termasuk rendah dibandingkan serum, protein spesifik, seperti

enzim amilase, disintesis dalam kelenjar saliva dan bisa saja ada

dalam konsentrasi saliva dalam konsentrasi yang mendekati

dalam serum. Komponen organik lain yang ada dalam saliva

termasuk: maltase, serum albumin, urea, asam ureat, creatinine,

mucine, vitamin C, beberapa amino acids, lysozime, lactate, dan

beberapa hormon seperti testosterone dan cortisol. Beberapa


gas (CO2, O2, and N2) juga ada di saliva. Saliva mengandung

immunoglobins seperti Ig A dan Ig G, pada konsentrasi rata-rata

9.4 and 0.32 mg%. Konsentrasi potassium, calcium, urea, asam

ureat,dan aldosterone berkorelasi tinggi dengan zat-zat yang ada

dalam plasma. Korelasi berderajat tinggi tidak terlihat pada


konsentrasi fosfat di saliva dan darah. Signifikansi fisiologis dari

konstituen lain saliva, seperti trace minerals, faktor pertumbuhan

epitel, faktor pertumbuhan saraf, beberapa enzim dan beberapa

protein (kallikreins, calmodulin) masih belum diketahui.

You might also like