You are on page 1of 11

Departemen Teknik Industri

Pengendalian Persediaan dengan


Demand Independen
Pendahuluan
Mengapa Persediaan Harus Dikelola
Fungsi Persediaan
Ukuran Performansi Persediaan
Ongkos-Ongkos Persediaan
Model EOQ
Sistem Q
Sistem P
Quantity Discount
Metode ABC

Departemen Teknik Industri

11. Model Persediaan dengan Demand


Probabilistik dan LT ≠ 0 dan tetap
• Adanya LT membuat perlunya
ditentukan REORDER POINT: Reorder Point With
titik dimana pemesanan harus
dilakukan A Safety Stock
• Demand probabilistik
In ve n to ry le v e l

(Distribusi Normal) membuat


terdapat kemungkinan
persediaan habis sedangkan
pesanan belum datang
Reorder point

• Untuk mengatasi dibuat Safety stock

SAFETY STOCK
0
LT LT
Time

TI3122 Perencanaan & Pengendalian Produksi 2

1
Departemen Teknik Industri

Demand probabilistik ……..


• Reorder Point = r besarnya sama dengan demand
selama lead time: r = D.LT
• Contoh: jika demand per tahun 10.000 unit; lead
time pemesanan selama 1 minggu; maka:
ƒ Reorder Point: r = demand selama 1 minggu
ƒ r = 1/52 x 10.000 = 192,3 ~ 193
ƒ Artinya jika persediaan mencapai 193 unit maka
pemesanan harus dilakukan
• Reorder point tersebut belum memperhitungkan
besarnya Safety Stock

TI3122 Perencanaan & Pengendalian Produksi 3

Departemen Teknik Industri

Demand Probabilistik ……
• Safety stock dibuat agar
dapat mengurangi
kemungkinan out of Probability Distribution of Demand over Lead Time
stock
• Dipengaruhi oleh lama
lead time dan besar
variansi dari demand
• Ditentukan dengan
perhitungan:
s=σxZ
dimana Z dilihat dari
tabel Normal
m = mean demand R = Reorder point s = Safety stock

TI3122 Perencanaan & Pengendalian Produksi 4

2
Departemen Teknik Industri

Penentuan nilai z:
Service level Stock Out z value
Probability
0.90 0.10 1.28
0.95 0.05 1.65
0.98 0.02 2.05
0.99 0.01 2.33
0.9986 0.0014 3.75

TI3122 Perencanaan & Pengendalian Produksi 5

Departemen Teknik Industri

Demand probabilistik ….
• Dengan demikian keputusan persediaan
yang harus dilakukan adalah:
• Lot pesanan: 2 SD
Q0 =
K
• Saat pemesanan: r = D.LT + σ .Z

TI3122 Perencanaan & Pengendalian Produksi 6

3
Departemen Teknik Industri

12. Metode Pemesanan Kembali


• Pada bahasan sebelumnya pemesanan
dilakukan jika tercapai tingkat persediaan
sebesar r = redorder point
• Pemesanan kembali juga dapat dilakukan
dengan cara lain, yaitu pada r = waktu
tertentu; misalkan setiap satu bulan sekali
• Keduanya adalah metode pemesanan
kembali, yang disebut:
ƒ Metode Continous Review (Metode Q)
ƒ Metode Periodic Review (Metode P)
TI3122 Perencanaan & Pengendalian Produksi 7

Departemen Teknik Industri

SistemQ Sistem P
terima
terima Stock tersedia
Stock tersedia Yes
Demand

Demand Stock > demand


No
No
Backorder/Lost
sale
Hitung posisi stock
Perioda review tercapai
Yes
Tentukan posisi stock
No Posisi stock ≤ ROP
Yes Tentukan order quantity
Max.stock – stock position
Pesan sebesar EOQ
Pesan sebesar Q

TI3122 Perencanaan & Pengendalian Produksi 8

4
Departemen Teknik Industri

12.1. Metode Q

R = Reorder Point
Q = Order Quantity
L = Lead time
TI3122 Perencanaan & Pengendalian Produksi 9

Departemen Teknik Industri

Metode Q …….
• Dengan cara pemesanan seperti ini setiap kali
pemesanan dilakukan dalam jumlah lot pesanan
yang sama (karena itu disebut metode Q)
• Untuk memudahkan implementasinya, sering
digunakan visual review system dengan metode
yang disebut Two Bin System:
ƒ Dibuat dua bin (tempat) penyimpanan; Bin I berisi
persediaan sebesar tingkat reorder point; Bin II
berisi sisanya
ƒ Penggunaan stock dilakukan dengan mengambil isi
Bin II; jika sudah habis artinya pemesanan harus
dilakukan kembali; sementara menunggu pesanan
datang, stock pada Bin I digunakan

TI3122 Perencanaan & Pengendalian Produksi 10

5
Departemen Teknik Industri

12.2. Metode P

TI3122 Perencanaan & Pengendalian Produksi 11

Departemen Teknik Industri

Metode P …..
• Periode pemesanan tetap = T
• Jumlah yang dipesan sangat bergantung pada
sisa inventory pada saat periode pemesanan
tercapai; sehingga setiap kali pemesanan
dilakukan, ukuran lot pesanan tidak sama
• Terdapat kemungkinan persediaan sudah habis
tetapi periode pemesanan belum tercapai
• Akibatnya, safety stock yang diperlukan relatif
lebih besar (untuk T dan untuk LT= Lead Time)

TI3122 Perencanaan & Pengendalian Produksi 12

6
Departemen Teknik Industri

Metode P: Penentuan jumlah


pesanan
q = d(T + L) + Z σ T+ L - I Jumlah
Inventory
Maksimum
Where:
q = quantitiy to be ordered
T = the number of days between reviews
L = lead time in days
d = forecast average daily demand
z = the number of standard deviations for a specified service level
σ T+ L = standard deviation of demand over the review and lead time
I = current inventory level (includes items on order)

TI3122 Perencanaan & Pengendalian Produksi 13

Departemen Teknik Industri

Penentuan Nilai Z
dT(1 - P)
E(Z) =
σ T+ L

where
E(Z) = expected number units short from a normalized
table where σ = 1
P = service level desired
dT = demand during the review period where d is daily
demand and T is the number of days
σ T+ L = standard deviation over the review period and the
lead time
TI3122 Perencanaan & Pengendalian Produksi 14

7
Departemen Teknik Industri

Penentuan Nilai σT+L

∑ (σ )
T+ L 2
σ T+ L = di
i =1

Since each day is independent and σ d is constant,


σ T+ L = (T + L)σ d 2
• The standard deviation of a sequence of
random events equals the square root of
the sum of the variances.

TI3122 Perencanaan & Pengendalian Produksi 15

Departemen Teknik Industri

Contoh:

Daily demand for a product is 20 units.


The review period is 30 days, and lead time is 10 days.
Management has set a policy of satisfying 96 percent
of demand from items in stock. At the beginning of the
review period there are 200 units in inventory. The daily
demand standard deviation is 4 units.

How many units should be ordered?

TI3122 Perencanaan & Pengendalian Produksi 16

8
Departemen Teknik Industri

Solusi

σT+L = (T+L)σd2 = ( 30+10)( 4) = 25.298


2

dT(1- P) 20(30)(1-.96)
E(Z) = = = .949
σT+L 25298
.

E(Z) Z By Linear Interpolation,


1.00 -0.90
.029
0.92 -0.80 Z = -.80 - (.10 ) = -0.836
.08
TI3122 Perencanaan & Pengendalian Produksi 17

Departemen Teknik Industri

Solusi ……

q = d(T + L) + Z σ T +L - I

q = 20(30 + 10) + (-0.836)(25.298) - 200

q = 800 - 21.149 - 200 = 578.851, or 579 units

To satisfy 96 percent of demand order 579 units


at this review period.

TI3122 Perencanaan & Pengendalian Produksi 18

9
Departemen Teknik Industri

Metode P …..
• Metode P relatif tidak memerlukan proses
administrasi yang banyak, karena periode
pemesanan sudah dilakukan secara periodik.
• Untuk memudahkan implementasinya, digunakan
visual review system dengan metode yang
disebut One Bin System:
ƒ Dibuat Bin yang berisikan Jumlah Inventory
Maksimum
ƒ Setiap kali periode pemesanan sampai tinggal
dilihat berapa stock tersisa dan pemesanan
dilakukan untuk mengisi Bin penuh

TI3122 Perencanaan & Pengendalian Produksi 19

Departemen Teknik Industri

12.3. Perbandingan Cara:


9 Periode pemesanan tidak 9 Periode pemesanan tetap
tetap 9 Setiap kali pesan dalam
9 Jumlah yang dipesan jumlah yang berbeda
selalu sama 9 Membutuhkan safety
9 Barang yang disimpan stock relatif lebih besar:
relatif lebih sedikit untuk melindungi
9 Memerlukan administrasi variansi demand dan
yang berat untuk selalu juga untuk demand
dapat memantau tingkat selama periode pesan
persediaan agar tidak belum sampai
terlambat memesan 9 Administrasi ringan

SISTEM Q SISTEM P
TI3122 Perencanaan & Pengendalian Produksi 20

10
Departemen Teknik Industri

14. Perlakuan terhadap Out of


Stock
• Jika biaya out of stock dapat ditaksir, maka
terdapat dua kemungkinan terhadap kejadian
kekurangan persediaan:
ƒ LOST SALE: kekurangan dianggap sebagai
kehilangan kesempatan memperoleh pendapatan
ƒ BACK ORDER: kekurangan persediaan dapat
dipenuhi kemudian dengan biaya-biaya tambahan
dan dengan anggapan konsumen masih mau
menunggu
ƒ Keduanya dapat dihitung berdasarkan biaya per
unit kekurangan stock atau berdasarkan biaya
setiap kali terjadi kekurangan stock

TI3122 Perencanaan & Pengendalian Produksi 21

11

You might also like