You are on page 1of 3

PANDANGAN MENGENAI SISTEM KETATANEGARAAN INDONESIA

Salah satu tuntutan reformasi yang digulirkan sejak tahun 1998 adalah dibangunnya
suatu sistem ketatanegaraan Indonesia yang berbasis secara murni dan konsekuen pada
paham “kedaulatan rakyat” dan “Negara hukum” (rechstaat). Karena itu, dalam konteks
penguatan sistem hukum yang diharapkan mampu membawa rakyat Indonesia mencapai
tujuan bernegara yang di cita-citakan, maka perubahan atau amandemen UUD 1945
merupakan langkah strategis yang harus dilakukan dengan seksama oleh bangsa Indonesia.
Sistem ketatanegaraan bangsa Indonesia tercermin pada UUD 1945. Sejak merdeka
pada tanggal 17 Agustus 1945 hingga sekarang, Indonesia telah beberapa kali mengalami
perubahan konstitusi. Perubahan ini disebabkan oleh perkembangan sejarah ketatanegaraan
Indonesia yang terus mengalami dinamika menuju suatu tatanan pemerintahan Negara
Indonesia yang lebih baik.

Ada beberapa konstitusi atau UUD yang pernah berlaku di Indonesia sejak
kemerdekaannya tanggal 17 Agustus 1945 sampai sekarang. Konstitusi-konstitusi tersebut
antara lain:

1. UUD 1945

2. UUD RIS 1949

3. UUDS 1950

4. UUD 1945

5. UUD 1945 hasil amandemen

Karena pelaksanaan sistem ketatanegaraan kita bersumber dari UUD 1945, maka dari
beberapa kali penyempurnaan yang dilakukan pada UUD 1945 yang telah mengalami
beberapa kali amandemen menunjukkan masih adanya kekurangan yang masih harus terus
disempurnakan. Kembali lagi pada kasus masalah pelanggaran dan penyelewengan terhadap
UUD 1945 yang telah dibuat, membuat pelaksanaannya belum berjalan maksimal sehingga
masih banyak kekacauan yang terjadi terhadap bangsa ini. Untuk itu sangat dibutuhkan
kesadaran hukum yang tinggi pada diri masing-masing warga Negara untuk menjaga dan
menegakkan hukum yang sudah ada agar tercipta kenyamanan dan keamanan di Negara
Indonesia. Jika pelaksanaannya berjalan sebagaimana mestinya dan sanksi yang tegas
diberikan kepada para aparat atau siapapun yang melakukan pelanggaran dan
penyelewengan, sistem ketatanegaraan kita sudah cukup bagus.
Dalam tahun-tahun terakhir ini, Indonesia mengalami perubahan mendasar mengenai
sistem ketatanegaraan. Karena itu perlu dibuat suatu konvensi mengenai kategorisasi
nomenklatur kelembagaan dalam sistem ketatanegaraan RI.

Dapat kita lihat bahwa pancasila dalam konteks ketatanegaraan RI. Dalam beberapa
tahun ini Indonesia mengalami perubahan yang sangat mendasar mengenai system
ketatanegaraan. Dalam hal perubahan tersebut Secara umum dapat kita katakan bahwa
perubahan mendasar setelah empat kali amandemen UUD 1945 ialah komposisi dari UUD
tersebut, yang semula terdiri atas Pembukaan, Batang Tubuh dan Penjelasannya, berubah
menjadi hanya terdiri atas Pembukaan dan pasal-pasal. Penjelasan UUD 1945, yang semula
ada dan kedudukannya mengandung kontroversi karena tidak turut disahkan oleh PPKI
tanggal 18 Agustus 1945, dihapuskan. Materi yang dikandungnya, sebagian dimasukkan,
diubah dan ada pula yang dirumuskan kembali ke dalam pasal-pasal amandemen. Perubahan
mendasar UUD 1945 setelah empat kali amandemen, juga berkaitan dengan pelaksana
kedaulatan rakyat, dan penjelmaannya ke dalam lembaga-lembaga negara. Sebelum
amandemen, kedaulatan yang berada di tangan rakyat, dilaksanakan sepenuhnya oleh Majelis
Permusyawaratan Rakyat. Majelis yang terdiri atas anggota-anggota DPR ditambah dengan
utusan dari daerah-daerah dan golongan-golongan itu, demikian besar dan luas
kewenangannya. Antara lain mengangkat dan memberhentikan Presiden, menetapkan Garis-
garis Besar Haluan Negara, serta mengubah Undang-Undang Dasar.

Rumusan UUD 1945 tentang semangat penyelenggaraan negara belum cukup didukung
ketentuan konstitusi yang memuat aturan dasar tentang kehidupan yang demokratis,
supremasi hukum, pemberdayaan rakyat, penghormatan hak asasi manusia dan otonomi
daerah. Hal ini membuka peluang bagi berkembangnya praktek penyelengaraan negara yang
tidak sesuai dengan Pembukaan UUD 1945, antara lain sebagai berikut:

a. Tidak adanya check and balances antar lembaga negara dan kekuasaan terpusat pada
presiden.
b. Infra struktur yang dibentuk, antara lain partai politik dan organisasi masyarakat.
c. Pemilihan Umum (Pemilu) diselenggarakan untuk memenuhi persyaratan demokrasi
formal karena seluruh proses tahapan pelaksanaannya dikuasai oleh pemerintah.
d. Kesejahteraan sosial berdasarkan Pasal 33 UUD 1945 tidak tercapai, justru yang
berkembang adalah sistem monopoli dan oligopoli

Menurut saya, walaupun sudah banyak lembaga yang terdapat didalamnya namun
kenyataannya aplikasi belum bisa dijalankan. System ketatanegaraan bangsa Indonesia sudah
memadai namun aplikasinya masih belum sesuai dengan yang diharapkan.

You might also like