Professional Documents
Culture Documents
BAB I
PENDAHULUAN
AutoDesk Map 2004 adalah Software yang dikeluarkan oleh Autodesk Inc, merupakan
Perangkat lunak yang digunakan untuk pengolahan grafis yang lebih cenderung digunakan untuk
pemetaan. Software ini memiliki keunggulan yang menyimpan berbagai informasi tentang suatu objek
yang ada di dalam pemetaan tersebut.
Spesifikasi produk
Dapat digunakan untuk Membuat peta peta dasar (base map) dengan input equipment
digitalizer dan mouse
Mengelola data – data objek dengan menggunakan data base eksternal
Mengedit peta – peta dengan berbagai jenis bentuk obyek seperti point, polyline, polygon
Melakukan query dengan peta tunggal dan peta berganda serta memanfaatkan sistem
structured query language (sql)
Menganalisis dengan menggunakan berbagai metode pada AutoCad MAP yaitu : shortes
path trace flood path dan overlay
Membuat output data berupa teks ataupun map book (atlas)
I.3.2. ArcInfo
Arcinfo adalah suatu sistem geografis yang berbasis vector yang bekerja secara digital untuk
pemrosesan, analisis, dan penayangan data. Secara garis besar ada 2 macam data spasial yang
ditangani yaitu:
1. Data grafis adalah datayang menggambarkan lokasi geografis dan topologi suatu
kenampakan berupa titik, garis, maupun area.
a. Titik merupakan kenampakan tunggal dari sepasang koordinat x, y yang menunjukkan
lokasi suatu objek
b. Garis (line) merupakan sekumpulan titik yang membentuk suatu kenampakan
memanjang
c. Area (polygon) merupakan kenampakan yang dibatasi oleh satu atau beberapa garis
yang membentuk ruang homogen
2. Data atribut adalah informasi dari suatu data grafis yang disimpan dalam format data tabular.
Struktur data data atribut ini spesifik dan secara otomatis terkait dengan data grafisnya. Data
atribut dapat diperoleh pada waktu menyiapkandata grafis.
I.3.2.1. Coverage
Coverage adalah sekumpulan feature peta yang diorganisir secara logika berdasarkan tema
informasi tertentu. Coverage terdiri dari feature geografis yang dihubungkan secara topologi dengan
data deskriptif yang berkaitan dan disimpan sebagai peta terotomasikan. Sebagai contoh, coverage
pada peta dasar dapat diorganisir ke dalam layer sungai, bangunana, jalan, dan sebagainya.
I.3.2.4. Topologi
Topologi merupakan prosedur untuk menentukan secara eksplisit hubungan spasial. Data
dapat disimpan secara lebih efisien bila topologi digunakan, sehingga kumpulan data lebih besar dan
lebih cepat dalam memproses data. Selain itu dengan topologi dapat melaksanakan fungsi analisis
seperti membuat diagram alir.
I.3.3. ArcView
ArcView adalah suatu perangkat lunak dekstop sistem informasi geografis dan pemetaan yang
dikembangkan oleh ESRI (Enviromental System Research Institute), New York, AS. Perangkat lunak
ini didesain untuk memberikan kekuatan untuk mengolah data geografis, yaitu penyajian tampilan
grafik dan tekstual dalam suatu sistem dan kemampuan dalam menyusun komposisi peta. Dengan
ArcView, pengguna dapat memiliki kemampuan-kemampuan untuk melakukan visualisasi, exploring,
menjawab query (baik basis data spasial maupun non spasial), menganalisis data secara geografis, dan
sebagainya.
Kemampuan-kemampuan ArcView secara umum yaitu sebagai berikut:
1. Membaca dan menuliskan data dari dan ke dalam format perangkat lunak SIG.
2. Melakukan analisa statistik dan operasi-operasi matematis.
3. Menampilkan informasi (basisdata) spasial dan atribut.
4. Menjawab query spasial maupun atribut.
5. Melakukan fungsi-fungsi dasar SIG.
6. Membuat peta tematik.
7. Meng-customize aplikasi dengan menggunakan bahasa scrip (bahasa pemrograman
sederhana).
8. Melakukan fungsi-fungsi khusus SIG lainnya.
ArcView mengorganisasikan sistem perangkat lunak sedemikian rupa sehingga dapat
dikelompokkan ke dalam beberapa komponen-komponen penting , antara lain sebagai berikut:
1. Project
Project merupakan suatu unit organisasi tertinggi di dalam ArcView. Dimana
merupakan suatu file kerja yang dapat digunakan untuk menyimpan, mengelompokkan, dan
mengorganisasikan semua komponen-komponen program dalam suatu kesatuan yang utuh.
Sebuah project merupakan kumpulan windows dan dokumen yang dapat diaktifkan dan
ditampilkan selama bekerja dengan ArcView. Project ArcView diimplementasikan ke dalam
sebuah file teks (ASCII) dengan nama belakang (extension) ”.apr”.
2. Theme
Theme merupakan suatu bangunan dasar sistem ArcView. Themes merupakan kumpulan
dari beberapa layer ArcView yang membentuk suatu ‘tematik’ tertentu. Sumber data yang bisa
direpresentasikan sebagai theme adalah shapefile, coverage (ArcInfo), dan citra raster.
3. View
View mengorganisasikan theme. Sebuah view merupakan representasi grafis informasi
spasial dan dapat menampung beberapa ‘layer’ atau ‘theme’ informasi spasial (titik, garis,
poligon, dan citra raster).
4. Table
Table merupakan representasi data ArcView dalam bentuk sebuah tabel. Tabel tersebut
berisi informasi deskriptif mengenai layer tertentu. Setiap baris data (record) mendefinikan
sebuah entry di dalam basisdata spasialnya.
menangani database dengan skala besar maupun kecil. Dalam pengolahan database, Microsoft Access
ini memiliki sarana atau objek-objek yang dapat mempermudah pekerjaan bagi pengguna. Database
dalam Microsoft Office Access merupakan kumpulan informasi yang saling berhubungan dan terdiri
atas beberapa komponen, yaitu: Table, Query, Form, Report, Macro dan Module.
Banyak kemudahan yang akan diperoleh dengan bekerja pada microsoft Access diantaranya
adalah dapat melakukan koneksi dengan softwere sistem informasi geografis (arcview) sehingga
dapat digunakan dalam aplikasi pertanahan (manajemen informasi pertanahan).
Komponen Database:
1. Tables : merupakan kumpulan data sebagai komponen utama dalam database.
2. Queries: berfungsi menyaring data dari berbagai kriteria dan urutan yang dikehendaki.
3. Forms: berfungsi memasukkan data, menampilkan data serta mengedit data dari suatu tabel dengan
tampilan fomulir yang telah kita rancang sendiri.
4. Reports: berfungsi mencetak data dalam bentuk laporan.
5. Pages: berfungsi menciptakan halaman web berupa data access pages.
6. Macros: berfungsi mengotomastiskan perintah-perintah yang kita kehendaki dalam mengolah data.
7. Modules: berfungsi untuk merancang bermacam-macam modul aplikasi dalam mengolah database
tingkat lanjut sesuai yang kita kehendaki.
BAB II
PELAKSANAAN
2. Proses konversi format data dari .dxf ke arcinfo, pembuatan coverage, proses editing data,
pemberian label, transformasi koordinat, proses clean dan build terhadap coverage.
3. Proses edmatching,
4. Menampilkan data yang telah diolah di arcinfo pada program arcview.
5. Pembuatan desain tabel relasional untuk data atribut dan pengisian data atribut dalam
perangkat lunak Microsoft Acces.
6. Membuat hubungan (relasi) antara data spasial dan atribut dari hasil pembangunan basis data
pada perangkat lunak yang berbeda, di perangkat lunak SIG.
7. Membuat query dari hasil gabungan data,
II.4. Pelaksanaan
Persiapan
Klasifikasi Data
Pengolahan Data
Data vektor
Memasukkan basisdata
Ms. Access ke ODBC
ArcInfo 8.1
Data Vektor
Pembangunan topologi
Editing
ArcView
Penyusunan Basis Data
Proses
Joint & Query
Layout
3. Digitasi
Dilakukan apabila peta masih berupa peta manual dan akan diubah menjadi peta digital.
Dilakukan dengan menggunakan mode polyline telusuri tiap – tiap layer.
Buat arc dengan mengikuti garis yang ada pada image
4. Penyimpanan
Hasil digitasi dari AutoCAD secara default akan bertipe *.dwg, mengingat proses
pengolahan data selanjutnya menggunakan software ArcInfo, maka penyimpanan data harus
menggunakan tipe yang dapat terbaca pada software tersebut. Data AutoCAD yang dapat
terbaca pada ArcInfo adalah tipe *.dxf, maka file disimpan dalam tipe *.dxf.
Tekan enter
Done entering layer names and option <Y/N>?Y(enter)
Do you wish to use the above layers and options <Y/N>?Y (enter)
lakukan untuk layer-layer lainnya. hasil konversi layer dalam arc info disebut coverage.
[arc]:arcedit
[arcedit]:edit jalan
[arcedit]:disp 9999
[arcedit]:drawen all;draw
[arcedit]:drawen node dangle;draw
[arcedit]:nodecolor dangle 2;draw
Command tersebut berfungsi untuk menampilkan node-node yang ada kesalahan dangle
(overshoot dan undershoot). Jika ada kesalahan, maka akan muncul kotak kecil di node yang
terdapat kesalahan serta memberi warna pada node yang ada kesalahan. Angka 2 berarti
memberi kesalahan dengan warna merah.
Pengeditan pada node yang salah dilakukan jika terjadi kesalahan pada coverage dilakukan
dengan :
[arcedit]:ef arc
[arcedit]:sel
[arcedit]:v move
Klik displaynya
Tekan 1 pada garis yang akan di pindah, tekan 4 pada tujuan ,tekan 1 kembali. Untuk
mengakhiri tekan 9 (masih tetap di display).
[arcedit]:ef label
[arcedit]:add
Pada display, arahkan kursor pada area yang akan diberi label, klik kiri tombol mouse
Jika sudah selesai tekan 9.
Untuk menghapus label :
[arcedit]:ef label
[arcedit]:sel pilih label yang akan dihapus
Namun untuk mempersingkat waktu, cukup di clean saja di arcedit. Otomatis akan terdapat
label.
b. Coverage yang berbentuk garis
Caranya :
[arcedit]:ef arc
[arcedit]:sel -- pilih arc-arc yang akan diedit
[arcedit]:calc $id = 1
[arc]:tables
[tables]:sel jalan.tic
[tables]:list
Dan seterusnya sampai record nomor 4, untuk mengakhiri update,tekan enter 2x. Proses ini
dilakukan untuk setiap coverage.
Untuk mengecek apakah tic semua coverage sudah sama bisa dilihat di list tic nya, atau di
[arcedit] dengan menampilkan coverage lain sebagai background.
Jika ada data yang lebih atau salah dan ingin dihapus
[tables]:sel utm.tic
{tables]:list
[tables]:resel $recno = (record nomer berapa yang akan diedit)
[tables]:purge
Jika salah id
[tables]:sel utm.tic
{tables]:list
[tables]:resel $recno = (record nomer berapa yang akan diedit)
[tables]:calc $id
Setiap coverage yang ada harus memiliki koordinat tanah, untuk itu dari coverage utm yang telah
dibuat sebelumnya, dilakukan proses peng-copy an, sehingga dapat mempersingkat waktu.
Langkah nya :
Setelah dilakukan proses transformasi, maka coverage jalan_utm yang sebelumnya hanya berisi
koordinat telah memiliki features seperti arcs,points,atrribut, dll. Untuk mengecek apakah tic
semua coverage sudah sama bisa dilihat di list tic nya, atau di [arcedit] dengan menampilkan
coverage lain sebagai background.
[arcedit]: edit jalan_utm
[arcedit]: disp 9999
[arcedit]: drawen all; draw
[arcedit]: backcov selokan_utm 2;backen all;draw
[arcedit]: backcov bidang_utm 3;backen all;draw
II.4.2.5. Edgematching
Edgematching merupakan proses memadukan data grafis dari dua coverage yang
bersebelahan. Pada proses ini diperlukan dua coverage, yaitu edit coverage (coverage yang akan
dipadukan) dan snap coverage (coverage yang menjadi acuan). Dalam proses edgematching, pada
area yang bertampalan (overlay) dilakukan adjustment/perataan agar kedua peta dapat digabungkan.
Data yang digunakan, jika masih dalam bentuk format .dxf, maka dilakukan konversi lebih
dahulu (pada praktikum sebelumnya). Kemudian membuat topologi awal (cleaning). Peta_kiri
dijadikan sebagai edit coverage dan peta_kanan sebagai snap coverage. Proses penggabungan sendiri
dilakukan per coverage yang sama, dari setiap peta.
Enter layer names and options (type END or $REST when done)
======================================
Enter the 1st layer and options : 0
Enter the 2nd layer and options :
Character string expected
Done entering layer names and options (Y/N)? Y
Do you wish to use the above layer and options (Y/N) ? Y
Processing
18 Arcs written
0 labels written
0 annotations written
0 annotations levels
[arc]:clean kiri
[arc]:arcedit
[arcedit]:disp 9999
WARNING the Map extent is not defined
[arcedit:edit jalan_1
[arcedit:drawen all;draw
Arcedit: ef link
5. Mengatur snapping
Unrecognized command.
Definisikan jarak snap antar feature yang akan digabungkan dengan membuat lingkaran.
Definisikan area yang akan dibuat link secara otomatis dengan membuat kotak pada antara
dua peta
Arcedit: autolink
7. Melakukan adjustment
Arcedit: grain 1
Perintah ini digunakan untuk mendefinisikan area yang akan diadjust. Caranya sama dengan
langkah 6.
Arcedit: adjust
Building the adjustment structure from the links for the first pass...
adjusting ARCs...
adjusting LABELs...
adjusting ARCs...
adjusting LABELs...
adjusting ARCs...
adjusting LABELs...
Arcedit: save
Arcedit: q
9. Proses penggabungan
Arc: mapjoin
{feature_class...feature_class | template_cover}
Appending coverages...
Sorting...
Intersecting...
Assembling polygons...
Creating PAT...
Proses penggabungan sudah selesai, dan untuk melihat hasilnya masuk ke menu arcedit.
Pada layar akan muncul option: Field Name (diisi dengan nama atribut yang akan
dimasukkan); Data Type (diisi dengan tipe data yang akan dimasukkan, misal text, number,
dll) dan Description (diisi dengan deskripsi dari data).
Setelah selesai membuat rancangan tabel, pilih salah satu field yang digunakan sebagai
primary key dengan meng-click button . Primary key dipilih dari atribut yang bersifat
spesifik. Setelah selesai dengan desain tabel, anda dapat meng-close tabel tersebut dengan
Untuk memasukkan nilai atribut pada tabel, double click pada tabel yang bersangkutan, lalu
masukkan nilai atributnya.
double click icon administrative tool, lalu pilih icon data source (ODBC), sampai muncul
window ODBC Data Source Administrator.
Highlight dbase file, lalu tekan add
Pada window create new data source, highlight Microsoft Access drives, lalu click finish.
Pada dialog box ODBC Microsoft Access setup, isikan nama source, lalu click OK
Untuk memulai suatu project baru pada Arcview, buka terlebih dahulu program ArcView
yang dapat diakses melalui shortcut atau pada menu pulldown di start menu.
Tampilan awal ketika kita mengakses ArcView adalah sebagai berikut:
Pilih option create a new project with a new view, kemudian klik OK.
Di layar akan muncul pilihan add data, klik OK,
Pilih direktori tempat themes tersimpan, klik OK.
Untuk menambahkan theme, dapat dilakukan dengan menu view add themes atau dengan
menekan toolbar .
Kemudian klik icon open theme table , maka data atribut pada theme yang dipilih akan
tampil
promote .
Setelah terbentuk pernyataan query klik New Set dan feature terpilih akan disorot dengan
warna.
Setiap kali sebuah feature dipilih, maka feature tersebut akan berkedip di View serta akan
dimunculkan atributnya di jendela Identify Results.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
Untuk mempermudah proses digitasi dalam rangka mendapatkan data digital format vektor
sebaiknya obyek pada peta yang akan di digit terlihat jelas.
Pengolahan data pada arc info cukup rumit karena praktikan diharuskan menulis bahasa
pemrograman yang dapat dibaca pada softwere ini. Hasil digitasi yang kurang baik pada autocad akan
menyebabkan banyak kesalahan, sehingga proses editing pada arc info akan semakin sulit. Untuk itu
sebaiknya hasil digitasi yang kurang baik di edit kembali pada autocad setelah itu baru di convert ke
arcinfo.
Pengolahan data pada arc view meliputi pengolahan data spasial dan data atribut. Pada
softwere ini kita dapat data spasial dan data atribut di integrasikan menjadi suatu sistem informasi
pertanahan.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
IV.1. KESIMPULAN
Dalam pembuatan sistem informasi pertanahan ada beberapa kegiatan yang harus dilakukan,
mulai dari pengumpulan data atribut, data spasial sampai dengan pengolahan data. Pada kegiatan ini
ada beberapa sofwere yang digunakan dengan fungsi yang berbeda dari masing – masing sofwere.
Kegiatan pertama yang perlu dilakukan adalah pengumpulan data spasial, atribut yang akan
digunakan Sebagai basis data dalam manajemen informasi pertanahan. Dalam praktikum ini data
spasial berupa peta digital telah disediakan oleh dosen, sedangkan untuk data atribut mahasiswa
diharuskan meng input sendiri data yang diperlukan menggunakan Ms Acces. Proses digitasi untuk
merubah data raster menjadi data vektor dilakukan menggunakan AutodeskMap yang selanjutnya di
convert menjdai data yang dapat dibaca oleh sofwere arcinfo. Proses editing, transformasi koordinat
dan edgematching dilakukan pada sofwere arc info dan penyajian data dilakukan dengan
menggunakan sofwere arcview dengan terlebih dahulu mengkoneksikan arcview dengan Ms access
sehinga data spasial dan data atribut dapat terintergrasi dalam satu sistem.
IV.2. SARAN
Dalam kegiatan praktikum yang telah dilaksanakan, ada beberapa kekurangan yang
menyebabkan tidak maksimalnya hasil praktikum yang dicapai. Untuk itu Ada beberapa saran yang
dirasa perlu diperhatikan guna memperoleh hasil yang maksimal kedepannya :
a. Materi praktikum sebaiknya diberikan sebelum pelaksanaan praktikum.
b. Mahasiswa membaca materi praktikum sebelum dimulai praktikum agar mengetahui
gambaran secara umum praktikum yang akan dilaksanakan.
c. Fasilitas komputer perlu diperbaiki. Banyak komputer yang tidak dapat digunakan dan sering
tidak berfungsi pada saat praktikum.
BAB V
DAFTAR PUSTAKA
Diyono, H., 2008, RPKPS dan bahan ajar praktek MIP., Jurusan Teknik Geodesi Universitas Gadjah
Mada, Yogyakarta.
Budiyanto, E., 2002, Sistem Informasi Geografis Menggunakan ArcView GIS, ANDI OFFSET,
Yogyakarta.
Prahasta, Eddy, ”Sistem Informasi Geografis: Tutorial ArcView”, Informatika, Bandung, 2005.