You are on page 1of 33

1

BAB I
PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang


Tanah adalah sebuah objek yang dapat dipandang dari sekian banyak perspektif, tanah
sebagai sebuah ruang (space), alam (nature), faktor produksi (factor of production), barang konsumsi
(consumption good), situasi (situation), properti (property) dan sebagai modal (capital). Setiap
perspektif akan memberikan pengertian dan makna tersendiri sesuai dengan kapasitas yang diinginkan
oleh pemilik maupun oleh pengambil manfaat dari tanah tersebut. Peningkatan jumlah penduduk dan
peningkatan kebutuhan hidup masyarakat atas tanah secara bersamaan, telah menimbulkan dan
meningkatkan berbagai jenis penggunaan tanah.
Masalah pertanahan sering terjadi dari perbedaan kepentingan antara rakyat banyak yang
membutuhkan tanah sebagai sumber pokok kehidupan, dengan pihak-pihak lain yang membutuhkan
tanah tersebut untuk kegiatan ekonomi dalam skala besar. Sebagai sumber daya alam yang jumlahnya
terbatas, tanah akan selalu menjadi primadona, karena kemanfaatannya dan karena keterbatasan
jumlahnya. Terutama di Indonesia yang agraris. Penataan kepemilikan dan pengelolaan tanah adalah
suatu keharusan, agar statusnya jelas dan tidak menimbulkan permasalahan.
Manajemen pertanahan akan berfungsi dengan baik jika tersedia informasi pertanahan yang
mencerminkan kondisi dari bidang tanah. Seiring dengan kesadaran masyarakat akan pentingnya
manajemen pertanahan, maka diperlukan pengelolaan secara efektif dan efisien. Oleh karena itu,
untuk kemudahan dalam penyimpanan data, pengolahan data, komunikasi data, serta kemudahan
dalam memanipulasi data, maka diperlukan suatu sistem informasi dengan menggunakan komputer.

I.2. Maksud dan Tujuan


Praktikum Managemen Informasi Pertanahan ini bertujuan agar mahasiswa dapat membuat
dan menyajikan sistem informasi pertanahan, termasuk di dalamnya menyusun basis data pertanahan,
menggabungkan atau mengintegrasikan data spasial dan data atribut pertanahan, serta memanipulasi
data pertanahan dalam suatu sistem informasi berbasis komputer.

I.3. Landasan Teori


Landasan teori sangat dibutuhkan sebagai dasar untuk merencanakan langkah-langkah kegiatan
yang akan dilakukan. Dibawah ini akan dibahas mengenai landasan teori yang terkait dan menjadi
dasar dalam pelaksanaan mini project ini.

I.3.1 Autodesk Map 2004

AutoDesk Map 2004 adalah Software yang dikeluarkan oleh Autodesk Inc, merupakan
Perangkat lunak yang digunakan untuk pengolahan grafis yang lebih cenderung digunakan untuk

Laporan Akhir MIP | Rina Surayya F/31273


2

pemetaan. Software ini memiliki keunggulan yang menyimpan berbagai informasi tentang suatu objek
yang ada di dalam pemetaan tersebut.

Spesifikasi produk

 Dapat digunakan untuk Membuat peta peta dasar (base map) dengan input equipment
digitalizer dan mouse
 Mengelola data – data objek dengan menggunakan data base eksternal
 Mengedit peta – peta dengan berbagai jenis bentuk obyek seperti point, polyline, polygon
 Melakukan query dengan peta tunggal dan peta berganda serta memanfaatkan sistem
structured query language (sql)
 Menganalisis dengan menggunakan berbagai metode pada AutoCad MAP yaitu : shortes
path trace flood path dan overlay
 Membuat output data berupa teks ataupun map book (atlas)

I.3.2. ArcInfo
Arcinfo adalah suatu sistem geografis yang berbasis vector yang bekerja secara digital untuk
pemrosesan, analisis, dan penayangan data. Secara garis besar ada 2 macam data spasial yang
ditangani yaitu:
1. Data grafis adalah datayang menggambarkan lokasi geografis dan topologi suatu
kenampakan berupa titik, garis, maupun area.
a. Titik merupakan kenampakan tunggal dari sepasang koordinat x, y yang menunjukkan
lokasi suatu objek
b. Garis (line) merupakan sekumpulan titik yang membentuk suatu kenampakan
memanjang
c. Area (polygon) merupakan kenampakan yang dibatasi oleh satu atau beberapa garis
yang membentuk ruang homogen
2. Data atribut adalah informasi dari suatu data grafis yang disimpan dalam format data tabular.
Struktur data data atribut ini spesifik dan secara otomatis terkait dengan data grafisnya. Data
atribut dapat diperoleh pada waktu menyiapkandata grafis.

I.3.2.1. Coverage
Coverage adalah sekumpulan feature peta yang diorganisir secara logika berdasarkan tema
informasi tertentu. Coverage terdiri dari feature geografis yang dihubungkan secara topologi dengan
data deskriptif yang berkaitan dan disimpan sebagai peta terotomasikan. Sebagai contoh, coverage
pada peta dasar dapat diorganisir ke dalam layer sungai, bangunana, jalan, dan sebagainya.

Laporan Akhir MIP | Rina Surayya F/31273


3

I.3.2.2. Feature coverage


Feature coverage merupakan bentuk digital dari sebuah peta, dimana sebuah kenampakan peta
dapat dijelaskan oleh lokasi dan atributnya. Feature coverage meliputi:
1. Arc (starter kit) adalah modul utama didalam arcinfo yang merupakan langkah awal untuk
mengoperasikan modul yang lainnya. Modul ini terutama berfungsi didala input data
(digitasi), pembuatan data atribut, dan sistem output (plotting).
2. Node, menggambarkan titik awal dan titik akhir sebuah arc dan perpotonagna dari feture
garis. Node secara topologi dihubungkan oleh arc ke node yang lain.
3. Poligon, menyajikan feature luasan (area) dan secara topologi dibentuk oleh sederetan arc.
4. Label, digunakan untuk menyajikan feature titik, mengidentifikasi user, ID poligon, dan
menempatkan teks label dalam poligon.
5. TIC, merupakan titik control pada sebuah coverage dan merupakan titki acuan bagi semua
feature coverage untuk diintegrasikan pada saat proses digitasi.
6. Boundary, merupakan batas peta yang menentukan bats koordinat maksimum dan
minimum dari sebuah coverage pada proses digitasi.

I.3.2.3. Feature atribut


Pada PC Arcinfo, atribut-atribut dari feature seperti titik, garis, dan luasan disimpan dalam
file tersendiri terpisah dari feature coverage peta. Atribut dlam PC Arcinfo tersebut dibedakan dengan
cara menambahkan dua sistem item perinci (identifier) untuk setiap label, yaitu:
1. Internal number, merupakan nomor unik yang dihasilkan secara otomatis dan tidak boleh
diubah oleh pengguna.
2. User ID, merupakan nomor unik yang diberikan oleh pengguna bagi setiap feature yang
dibuat.

I.3.2.4. Topologi
Topologi merupakan prosedur untuk menentukan secara eksplisit hubungan spasial. Data
dapat disimpan secara lebih efisien bila topologi digunakan, sehingga kumpulan data lebih besar dan
lebih cepat dalam memproses data. Selain itu dengan topologi dapat melaksanakan fungsi analisis
seperti membuat diagram alir.

I.3.3. ArcView
ArcView adalah suatu perangkat lunak dekstop sistem informasi geografis dan pemetaan yang
dikembangkan oleh ESRI (Enviromental System Research Institute), New York, AS. Perangkat lunak
ini didesain untuk memberikan kekuatan untuk mengolah data geografis, yaitu penyajian tampilan
grafik dan tekstual dalam suatu sistem dan kemampuan dalam menyusun komposisi peta. Dengan
ArcView, pengguna dapat memiliki kemampuan-kemampuan untuk melakukan visualisasi, exploring,

Laporan Akhir MIP | Rina Surayya F/31273


4

menjawab query (baik basis data spasial maupun non spasial), menganalisis data secara geografis, dan
sebagainya.
Kemampuan-kemampuan ArcView secara umum yaitu sebagai berikut:
1. Membaca dan menuliskan data dari dan ke dalam format perangkat lunak SIG.
2. Melakukan analisa statistik dan operasi-operasi matematis.
3. Menampilkan informasi (basisdata) spasial dan atribut.
4. Menjawab query spasial maupun atribut.
5. Melakukan fungsi-fungsi dasar SIG.
6. Membuat peta tematik.
7. Meng-customize aplikasi dengan menggunakan bahasa scrip (bahasa pemrograman
sederhana).
8. Melakukan fungsi-fungsi khusus SIG lainnya.
ArcView mengorganisasikan sistem perangkat lunak sedemikian rupa sehingga dapat
dikelompokkan ke dalam beberapa komponen-komponen penting , antara lain sebagai berikut:
1. Project
Project merupakan suatu unit organisasi tertinggi di dalam ArcView. Dimana
merupakan suatu file kerja yang dapat digunakan untuk menyimpan, mengelompokkan, dan
mengorganisasikan semua komponen-komponen program dalam suatu kesatuan yang utuh.
Sebuah project merupakan kumpulan windows dan dokumen yang dapat diaktifkan dan
ditampilkan selama bekerja dengan ArcView. Project ArcView diimplementasikan ke dalam
sebuah file teks (ASCII) dengan nama belakang (extension) ”.apr”.
2. Theme
Theme merupakan suatu bangunan dasar sistem ArcView. Themes merupakan kumpulan
dari beberapa layer ArcView yang membentuk suatu ‘tematik’ tertentu. Sumber data yang bisa
direpresentasikan sebagai theme adalah shapefile, coverage (ArcInfo), dan citra raster.
3. View
View mengorganisasikan theme. Sebuah view merupakan representasi grafis informasi
spasial dan dapat menampung beberapa ‘layer’ atau ‘theme’ informasi spasial (titik, garis,
poligon, dan citra raster).
4. Table
Table merupakan representasi data ArcView dalam bentuk sebuah tabel. Tabel tersebut
berisi informasi deskriptif mengenai layer tertentu. Setiap baris data (record) mendefinikan
sebuah entry di dalam basisdata spasialnya.

1.3.4. Microsoft Office Acces


Microsoft Access merupakan salah satu software pengolah database yang berjalan dibawah
sistem windows. Microsoft Access merupakan salah satu produk Office dari Microsoft yang dapat

Laporan Akhir MIP | Rina Surayya F/31273


5

menangani database dengan skala besar maupun kecil. Dalam pengolahan database, Microsoft Access
ini memiliki sarana atau objek-objek yang dapat mempermudah pekerjaan bagi pengguna. Database
dalam Microsoft Office Access merupakan kumpulan informasi yang saling berhubungan dan terdiri
atas beberapa komponen, yaitu: Table, Query, Form, Report, Macro dan Module.
Banyak kemudahan yang akan diperoleh dengan bekerja pada microsoft Access diantaranya
adalah dapat melakukan koneksi dengan softwere sistem informasi geografis (arcview) sehingga
dapat digunakan dalam aplikasi pertanahan (manajemen informasi pertanahan).

Komponen Database:
1. Tables : merupakan kumpulan data sebagai komponen utama dalam database.
2. Queries: berfungsi menyaring data dari berbagai kriteria dan urutan yang dikehendaki.
3. Forms: berfungsi memasukkan data, menampilkan data serta mengedit data dari suatu tabel dengan
tampilan fomulir yang telah kita rancang sendiri.
4. Reports: berfungsi mencetak data dalam bentuk laporan.
5. Pages: berfungsi menciptakan halaman web berupa data access pages.
6. Macros: berfungsi mengotomastiskan perintah-perintah yang kita kehendaki dalam mengolah data.
7. Modules: berfungsi untuk merancang bermacam-macam modul aplikasi dalam mengolah database
tingkat lanjut sesuai yang kita kehendaki.

Tipe Data pada Access :


 Text
Pada tipe data ini jenis data yang disimpan adalah karakter. Panjang maksimal type field
adalah 255 karakter yang merupakan type default.
 Memo
Pada tipe data ini, jenis data yang disimpan adalah karakter. Panjang maksimal type field
adalah 65.535 karakter.
 Number
Merupakan tipe data yang digunakan untuk menampung type data angka.
 Date/time
Jenis data yang disimpan adalah data tanggal dan waktu dengan besar memory 8 byte.
 Currency
Merupakan tipe data yang digunakan untuk menyimpan angka dalam format mata uang.
Besarnya memori penyimpanan adalah 4 byte.
 Auto Number
Tipe data ini digunakan untuk memberikan penomoran secara otomatis (penambahan angka
otomatis) Yes/No Tipe data ini berisikan data Yes atau No, Benar atau Salah, Ya atau Tidak.

Laporan Akhir MIP | Rina Surayya F/31273


6

1.3.4. Manajemen Informasi Pertanahan (MIP)


Manajemen Informasi Pertanahan didefinisikan sebagai manajemen semua aspek tanah
termasuk penyusunan kebijakan pertanahan (Nale dan McLaugulin, 1988), juga merupakan proses
yang yang digunakan agar sumber daya tanah dapat memberikan dampak yang baik. Pengolahan
tanah dapat didefinisikan sebagai seni dan sains pengambilan keputusan untuk mendukung tujuan
tertentu dengan mempertimbangkan inventarisasi, alokasi/settlement, pengembangan dan
penggunaan, serta konservasi sumber daya tanah. Kegiatan tersebut meliputi:
 Pengambilan keputusan kebijakan yang fundamental dengan memperhatikan kondisi
alamiah dan masyarakatnya.
 Keputusan-keputusan rutin operasional oleh administrator pertanahan.
Manajemen pertanahan juga meliputi manajemen sumberdaya baik ditinjau dari perspektif
lingkungan maupun ekonomis menuju pembangunan yang berkelanjutan. Tujuan dari manajemen
informasi pertanahan yaitu:
 Meningkatkan efisiensi penggunaan sumberdaya
 Menyediakan incentives untuk pengembangan
 Melindungi lingkungan alamiah dari degradasi
 Menyediakan akses yang adil dan efisien menuju keuntungan ekonomis dan pasar tanah
 Mendukung pelayanan pemerintah melalui perpajakan tanah dan pungutan lain yang
terkait dengan peningkatan kualitas tanah dan lingkungan.

Laporan Akhir MIP | Rina Surayya F/31273


7

BAB II
PELAKSANAAN

II.1. Waktu Pelaksanaan


Pelaksanaan praktikun dilaksanakan selama semester VII tahun ajaran 2009 / 2010
berlangsung. Kegiatan ini dilakukan setiap hari senin pukul 07.00 sampai 10.00 WIB yang dimulai
dengan penyampaian materi kemudian dilanjutkan dengan pelaksanaan secara individu.

II.2. Volume Pekerjaan


Keseluruhan materi praktikum mata kuliah manajemen informasi pertanahan, yaitu:
1. Digitasi on screen

2. Proses konversi format data dari .dxf ke arcinfo, pembuatan coverage, proses editing data,
pemberian label, transformasi koordinat, proses clean dan build terhadap coverage.
3. Proses edmatching,
4. Menampilkan data yang telah diolah di arcinfo pada program arcview.
5. Pembuatan desain tabel relasional untuk data atribut dan pengisian data atribut dalam
perangkat lunak Microsoft Acces.
6. Membuat hubungan (relasi) antara data spasial dan atribut dari hasil pembangunan basis data
pada perangkat lunak yang berbeda, di perangkat lunak SIG.
7. Membuat query dari hasil gabungan data,

II.3. Alat dan bahan


Alat dan bahan yang digunakan, yaitu:
1. PC / Komputer 1 unit
2. Perangkat lunak Autodesk Map 2004
3. Perangkat lunak ArcInfo
4. Perangkat Lunak ArcView
5. Perangkat Lunak Microsoft Office Acces
6. Peta bidang tanah dalam format digital (dalam praktikum ini praktikan mendapat tugas untuk
mengolah peta 1)

Laporan Akhir MIP | Rina Surayya F/31273


8

II.4. Pelaksanaan

Persiapan

Klasifikasi Data

Pengolahan Data

Ms. Access AutoCad

Data Atribut Data Raster

Penyusunan tabel data Penyusunan layer

Pengisian data atribut Digitasi

Data vektor

Memasukkan basisdata
Ms. Access ke ODBC
ArcInfo 8.1

Data Vektor

Pembangunan topologi

Editing

ArcView
Penyusunan Basis Data

Proses
Joint & Query

Layout

Laporan Akhir MIP | Rina Surayya F/31273


9

II.4.1. Digitasi peta pada Autocad


Digitasi On screen ialah salah satu proses untuk merubah data raster menjadi data
vector. Pada praktikum kali ini setiap bidang tanah serta objek-objek di digitasi sesuai dengan
bentuk geometrinya. Pendigitasian peta menggunakan bantuan program Autocad Map 2004.

Langkah – langkah dalam melakukan digitasi :


1. Aktifasi AutoCAD 2004
2. Pembuatan Layer

 Klik icon Layer berikut :


 Klik New
 AutoCAD membentuk sebuah layer baru dengan nama Layer 1
 Ganti nama layer tesebut dengan nama yang sesuai tema
 Ganti warna layer dengan warna lain untuk memudahkan pembedaan arc antar layer.
 Klik current untuk mengaktifkan layer
 Klik OK.

3. Digitasi
Dilakukan apabila peta masih berupa peta manual dan akan diubah menjadi peta digital.
 Dilakukan dengan menggunakan mode polyline telusuri tiap – tiap layer.
 Buat arc dengan mengikuti garis yang ada pada image

Laporan Akhir MIP | Rina Surayya F/31273


10

4. Penyimpanan
Hasil digitasi dari AutoCAD secara default akan bertipe *.dwg, mengingat proses
pengolahan data selanjutnya menggunakan software ArcInfo, maka penyimpanan data harus
menggunakan tipe yang dapat terbaca pada software tersebut. Data AutoCAD yang dapat
terbaca pada ArcInfo adalah tipe *.dxf, maka file disimpan dalam tipe *.dxf.

II.4.2. Pengolahan data pada Arc Info

II.4.2.1. Konversi Data


Langkah kerja dari proses konversi data hingga proses clean n build terhadap coverage baru,
yaitu :
1. Membuka workspace (direktory tempat bekerja atau tempat anda menyimpan data format dxf.
Jika ada sub folder, maka dituliskan secara lengkap), langkahnya :
Command :
createworkspace d:/MIP31273  diisikan folder atau judul pekerjaan kita
w d:/mip31273
Untuk melihat layer-layer yang ada ;
dxfinfo 31273.dxf
2. Konversi data dari format dxf ke arc info
Yaitu dengan menggunakan command :

[arc]:dxfarc 31273.dxf jalan


[arc]:dxfarc 31273..dxf sungai  diisikan nama hasil digitasi yang telah
[arc]:dxfarc 31273.dxf pemukiman
anda simpan dalam format dxf sebelumnya

maka akan muncul :


Enter layers name and option <type end or $rest when done>
===========================
Enter the 1st layer and option :

Ketikkan jalan, maka akan muncul


Enter the 2nd layer and option :

Tekan enter
Done entering layer names and option <Y/N>?Y(enter)
Do you wish to use the above layers and options <Y/N>?Y (enter)

lakukan untuk layer-layer lainnya. hasil konversi layer dalam arc info disebut coverage.

Laporan Akhir MIP | Rina Surayya F/31273


11

II.4.2.2. Membangun Topologi


II.4.2.2.1. Melakukan proses clean untuk setiap coverage
Command : [arc]:clean [coverage]
Misalnya :
[arc]:clean jalan
[arc]:clean sungai
[arc]:clean pemukiman, dst.

II.4.2.2.2. Melakukan proses build untuk setiap coverage


Command : : [arc]:build [coverage]
Misalnya :
[arc]:build jalan
[arc]:build sungai
[arc]:build pemukiman, dst.

II.4.2.3. Editing data


II.4.2.3.1. Proses editing di arc info
Masuk ke arcedit dari arc, misalnya untuk mengedit coverage jalan :

[arc]:arcedit
[arcedit]:edit jalan
[arcedit]:disp 9999
[arcedit]:drawen all;draw
[arcedit]:drawen node dangle;draw
[arcedit]:nodecolor dangle 2;draw

Command tersebut berfungsi untuk menampilkan node-node yang ada kesalahan dangle
(overshoot dan undershoot). Jika ada kesalahan, maka akan muncul kotak kecil di node yang
terdapat kesalahan serta memberi warna pada node yang ada kesalahan. Angka 2 berarti
memberi kesalahan dengan warna merah.
Pengeditan pada node yang salah dilakukan jika terjadi kesalahan pada coverage dilakukan
dengan :

[arcedit]:ef arc

Pilih arc/garis yang akan di edit, yaitu dengan memberi command

[arcedit]:sel (untuk memilih satu garis)


[arcedit]:sel many (memilih lebih dari satu garis yang akan di edit)
[arcedit]:sel box (memilih garis/arc dengan luasan berbentuk kotak)

Laporan Akhir MIP | Rina Surayya F/31273


12

Untuk menghapus garis yang dipilih :


[arcedit]:sel
[arcedit]:delete
Untuk memindah garis yang akan di edit :

[arcedit]:sel
[arcedit]:v move

Klik displaynya
Tekan 1 pada garis yang akan di pindah, tekan 4 pada tujuan ,tekan 1 kembali. Untuk
mengakhiri tekan 9 (masih tetap di display).

II.4.2.3.2. Pemberian label di arc info


Pelabelan harus diberikan pada setiap coverage yang berbentuk luasan/polygon, ,sedangkan
untuk coverage yang berbentuk garis,misalnya jalan atau sungai, perlu diberi ID tiap segmen.
Yaitu dengan :
a. Coverage yang berbentuk polygon :
Caranya :

[arcedit]:ef label
[arcedit]:add

Pada display, arahkan kursor pada area yang akan diberi label, klik kiri tombol mouse
Jika sudah selesai tekan 9.
Untuk menghapus label :
[arcedit]:ef label
[arcedit]:sel  pilih label yang akan dihapus
Namun untuk mempersingkat waktu, cukup di clean saja di arcedit. Otomatis akan terdapat
label.
b. Coverage yang berbentuk garis
Caranya :

[arcedit]:ef arc
[arcedit]:sel -- pilih arc-arc yang akan diedit
[arcedit]:calc $id = 1

Laporan Akhir MIP | Rina Surayya F/31273


13

II.4.2.4. Transformasi Koordinat


Transformasi koordinat dimaksudkan agar setiap coverage berada pada suatu sistem koordinat yang
sama. Langkah pengerjaannya, yaitu :

II.4.2.4.1. Menyamakan TIC ( )


Tic BUKAN titik ikat, TETAPI difungsikan sebagai titik ikat. Oleh karena itu harus disamakan
tic untuk semua coverage, sehingga semua coverage mempunyai koordinat tic yang sama.Jika tic
untuk setiap coverage sudah sama, maka tic bisa dipakai sebagai titik ikat.

Langkah untuk memperoleh koordinat layar dari AutoCad :


 Buka peta yang akan dicari koordinatnya, dengan memilih File – Open
 Ketik Id pada baris Command kemudian tekan Enter
 Klik kursor pada titik yang akan dicari koordinatnya

Langkah untuk melakukan transformasi koordinat di ArcInfo :


 Di arc info, dari command [arc] Masuk ke command [tables]
Command untuk menampilkan tic, misal untuk coverage jalan :

[arc]:tables
[tables]:sel jalan.tic
[tables]:list

 Untuk mengubah tic :


[tables]:update
Enter record number : 1
Edit?xtic = (masukkan koordinat x)enter
Edit?ytic = (masukkan koordinat y)enter

Enter record number : 2


Edit?xtic = (masukkan koordinat x)enter
Edit?ytic = (masukkan koordinat y)enter

Dan seterusnya sampai record nomor 4, untuk mengakhiri update,tekan enter 2x. Proses ini
dilakukan untuk setiap coverage.
 Untuk mengecek apakah tic semua coverage sudah sama bisa dilihat di list tic nya, atau di
[arcedit] dengan menampilkan coverage lain sebagai background.

[arcedit]: edit jalan


[arcedit]: disp 9999
[arcedit]: drawen all; draw
[arcedit]: backcov sungai 2;backen all;draw
[arcedit]: backcov pemukiman 3;backen all;draw
Laporan Akhir MIP | Rina Surayya F/31273
14

II.4.2.4.2. Membuat coverage baru berisikan koordinat tanah


Langkahnya :

[arc]: create utm


[arc]: tables
[tables]: sel utm.tic
[tables]: add
1
Idtic : 1 enter
Xtic: (masukkan koordinat X tanah) enter
Ytic: (masukkan koordinat Y tanah) enter
2
Idtic: 2 enter
Xtic: (masukkan koordinat X tanah) enter
Ytic: (masukkan koordinat Y tanah) enter
3
Idtic: 3 enter
Xtic: (masukkan koordinat X tanah) enter
Ytic: (masukkan koordinat Y tanah) enter
4
Idtic: 4 enter
Xtic: (masukkan koordinat X tanah) enter
Ytic: (masukkan koordinat Y tanah) enter

 Jika ada data yang lebih atau salah dan ingin dihapus
[tables]:sel utm.tic
{tables]:list
[tables]:resel $recno = (record nomer berapa yang akan diedit)
[tables]:purge

 Jika salah id
[tables]:sel utm.tic
{tables]:list
[tables]:resel $recno = (record nomer berapa yang akan diedit)
[tables]:calc $id

Setiap coverage yang ada harus memiliki koordinat tanah, untuk itu dari coverage utm yang telah
dibuat sebelumnya, dilakukan proses peng-copy an, sehingga dapat mempersingkat waktu.
Langkah nya :

[arc]:copy utm jalan_utm


[arc]:copy utm bidang_utm
[arc]:copy utm selokan_utm

Laporan Akhir MIP | Rina Surayya F/31273


15

II.4.2.4.3. Transformasi koordinat


Coverage hasil copy tadi (misal jalan_utm) hanya berisi data koordinat. Tidak mempunyai
feature seperti arcs,points,atrribut, dll. Untuk itu perlu dilakukan transformasi koordinat pada
setiap coverage.

[arc]:transform jalan jalan_utm


[arc]:transform bidang bidang_utm
[arc]:transform selokan selokan_utm

Setelah dilakukan proses transformasi, maka coverage jalan_utm yang sebelumnya hanya berisi
koordinat telah memiliki features seperti arcs,points,atrribut, dll. Untuk mengecek apakah tic
semua coverage sudah sama bisa dilihat di list tic nya, atau di [arcedit] dengan menampilkan
coverage lain sebagai background.
[arcedit]: edit jalan_utm
[arcedit]: disp 9999
[arcedit]: drawen all; draw
[arcedit]: backcov selokan_utm 2;backen all;draw
[arcedit]: backcov bidang_utm 3;backen all;draw

II.4.2.4.4. Clean & Build


Setelah coverage hasil transformasi dinyatakan benar dan telah di beri label (di menu Arcedit),
dilakukan proses clean dan build.
[arc]:clean jalan_utm
[arc]:clean bidang_utm
[arc]:clean selokan_utm

Untuk coverage yang berbentuk garis (misal:jalan,sungai),menggunakan build line


[arc]:build jalan_utm line

Sedang untuk coverage yang berbentuk luasan (misal:pemukiman),menggunakan build poly


atau cukup build saja
[arc]:build bidang_utm atau
[arc]:build bidang_utm poly

II.4.2.5. Edgematching
Edgematching merupakan proses memadukan data grafis dari dua coverage yang
bersebelahan. Pada proses ini diperlukan dua coverage, yaitu edit coverage (coverage yang akan
dipadukan) dan snap coverage (coverage yang menjadi acuan). Dalam proses edgematching, pada
area yang bertampalan (overlay) dilakukan adjustment/perataan agar kedua peta dapat digabungkan.

Laporan Akhir MIP | Rina Surayya F/31273


16

II.4.2.5.1. Konversi data

Data yang digunakan, jika masih dalam bentuk format .dxf, maka dilakukan konversi lebih
dahulu (pada praktikum sebelumnya). Kemudian membuat topologi awal (cleaning). Peta_kiri
dijadikan sebagai edit coverage dan peta_kanan sebagai snap coverage. Proses penggabungan sendiri
dilakukan per coverage yang sama, dari setiap peta.

[arc]:dxfarc peta_kiri.dxf kiri

Enter layer names and options (type END or $REST when done)
======================================
Enter the 1st layer and options : 0
Enter the 2nd layer and options :
Character string expected
Done entering layer names and options (Y/N)? Y
Do you wish to use the above layer and options (Y/N) ? Y
Processing
18 Arcs written
0 labels written
0 annotations written
0 annotations levels

[arc]:clean kiri

Lakukan juga untuk peta_kanan

2. Menentukan edit coverage dan snap coverage

[arc]:arcedit
[arcedit]:disp 9999
WARNING the Map extent is not defined
[arcedit:edit jalan_1
[arcedit:drawen all;draw

3. Edit feature harus link

Arcedit: ef link

Adding the extreme boundary points as hull points

8 element(s) for edit feature LINK

4. Menampilkan snap coverage sebagai background

Arcedit: backcov kanan 2;backen all;draw

Arcedit: drawenvironment arc node link

Laporan Akhir MIP | Rina Surayya F/31273


17

5. Mengatur snapping

Arcedit: snapcov jalan_2

The snap coverage is now jalan_2

Arcedit: linfeature node node

Sending command to ARCPLOT

Unrecognized command.

Arcedit: linkfeature node node

30 element(s) for edit feature NODE

28 element(s) for link feature NODE

Arcedit: snapping closest

Arcedit: snapping closest *

Define the tolerance circle

Enter the center

Enter the edge

Definisikan jarak snap antar feature yang akan digabungkan dengan membuat lingkaran.

6. Mendefinisikan batas area link akan ditambahkan

Arcedit: limitautolink box

Enter The limiting box

Define the box

Definisikan area yang akan dibuat link secara otomatis dengan membuat kotak pada antara
dua peta

Arcedit: autolink

7. Melakukan adjustment

Arcedit: grain 1

Arcedit: limitadjust box

Define the box

Laporan Akhir MIP | Rina Surayya F/31273


18

Perintah ini digunakan untuk mendefinisikan area yang akan diadjust. Caranya sama dengan
langkah 6.

Arcedit: adjust

Adjusting coverage ….jalan_1

Building the adjustment structure from the links for the first pass...

Proximal tolerance set to 0.475...

Removing duplicate points within tolerance...

Within tolerance 0. Remaining 114...

Proximal tolerance set to 0.000...

adjusting ARCs...

adjusting LABELs...

adjusting ARCs...

adjusting LABELs...

Updating the adjustment structure for the second pass...

adjusting ARCs...

adjusting LABELs...

Arcedit: limitadjust remove

Deleting all limit adjust links...

Arcedit: save

Arcedit: q

8. Pembentukan topologi ulang untuk edit coverage

Arc: clean jalan_1

Laporan Akhir MIP | Rina Surayya F/31273


19

9. Proses penggabungan

Arc: mapjoin

Usage: MAPJOIN <out_cover>

{feature_class...feature_class | template_cover}

{NONE | FEATURES | TICS | ALL} {clip_cover}

Arc: mapjoin gab poly features

Enter Coverages to be MAPJOINed (Type END or a blank line when done):

Enter the 1st coverage: jalan_1

Enter the 2nd coverage: jalan_2

Enter the 3rd coverage:

Done entering coverage names (Y/N)? y

Do you wish to use the above coverages (Y/N)? y

Appending coverages...

Sorting...

Partial process enabled. 100% of the coverage will be processed.

Intersecting...

Assembling polygons...

Creating PAT...

Arc: clean gab

Proses penggabungan sudah selesai, dan untuk melihat hasilnya masuk ke menu arcedit.

II.4.3. Pembuatan Basis Data dengan Ms Access


II.4.3.1. Pengisian data atribut
Untuk membuat database dalam sistem informasi pertanahan, banyak sekali software yang
dapat digunakan. Salah satunya adalah Microsoft access. Untuk membuat suatu database
menggunakan program ini, langkah-langkah yang harus dilakukan adalah sebagai berikut:
 Aktifkan program Microsoft access dengan click button yang tersedia.
 Click Create table in design view

Laporan Akhir MIP | Rina Surayya F/31273


20

 Pada layar akan muncul option: Field Name (diisi dengan nama atribut yang akan
dimasukkan); Data Type (diisi dengan tipe data yang akan dimasukkan, misal text, number,
dll) dan Description (diisi dengan deskripsi dari data).

 Setelah selesai membuat rancangan tabel, pilih salah satu field yang digunakan sebagai

primary key dengan meng-click button . Primary key dipilih dari atribut yang bersifat
spesifik. Setelah selesai dengan desain tabel, anda dapat meng-close tabel tersebut dengan

meng-click button dan memberi nama pada tabel tersebut.


 Membuat hubungan relasi antar tabel,pada menu design klik relationship. Buat hubungan
antar tabel yang telah dibuat.

 Untuk memasukkan nilai atribut pada tabel, double click pada tabel yang bersangkutan, lalu
masukkan nilai atributnya.

II.4.3.3. Mengaktifkan Data (Existing) ke dalam ArcView


Salah satu cara untuk memungkinkan terjadinya komunikasi antara suatu program aplikasi
(termasuk ArcView) yang memerlukan berbagai layanan data (yang diimplementasikan dalam bentuk
tabel-tabel data) adalah dengan sistem ODBC.
Untuk mendaftarkan basisdata Ms. Access ke ODBC, dilakukan langkah-langkah berikut:
 gunakan menu start  setting  control panel hingga muncul window control panel

Laporan Akhir MIP | Rina Surayya F/31273


21

 double click icon administrative tool, lalu pilih icon data source (ODBC), sampai muncul
window ODBC Data Source Administrator.
 Highlight dbase file, lalu tekan add
 Pada window create new data source, highlight Microsoft Access drives, lalu click finish.
 Pada dialog box ODBC Microsoft Access setup, isikan nama source, lalu click OK

II.4.3.3. Koneksi ArcView ke Basis data Ms. AccessVia Driver ODBC


Koneksi basisdata dapat dilakukan sebagai berikut:
 Pada window project, gunakan menu project  SQL connect hingga muncul dialog box SQL
Connect
 Pada panel connection, pilih Ms. Access database, lalu tekan connect.
 Pilih file database pada direktori penyimpanan.
 Double click pada tables yang digunakan, juga pada coloumns yang akan dimasukkan.

Laporan Akhir MIP | Rina Surayya F/31273


22

 Ulangi pekerjaan diatas untuk semua tabel


 Setelah selesai, tutup window SQL Connect. Tabel database akan muncul pada layar.

II.4.4. Mengolah data pada Arc View


II.4.4.1. Memulai Project pada ArcView

Untuk memulai suatu project baru pada Arcview, buka terlebih dahulu program ArcView
yang dapat diakses melalui shortcut atau pada menu pulldown di start menu.
Tampilan awal ketika kita mengakses ArcView adalah sebagai berikut:

 Pilih option create a new project with a new view, kemudian klik OK.
 Di layar akan muncul pilihan add data, klik OK,
 Pilih direktori tempat themes tersimpan, klik OK.
 Untuk menambahkan theme, dapat dilakukan dengan menu view  add themes  atau dengan

menekan toolbar .

Laporan Akhir MIP | Rina Surayya F/31273


23

II.4.4.2. Pemberian atribut


 Tampilkan theme yang akan dicari atributnya

 Kemudian klik icon open theme table , maka data atribut pada theme yang dipilih akan
tampil

II.4.3.3. Menghubungkan Tabel dengan Menu Join


Setelah data tabular terload ke dalam tabel-tabel basis data ArcView, kita dapat
menambahkan data ini ke dalam peta digital SIG dengan menggabungkan (joining) ke dalam tabel
atribut theme.
Penggabungan tabel-tabel dengan menggunakan fungsi join dilakukan berdasarkan kesamaan
nilai sebuah field yang dapat ditemukan, baik pada tabel yang ditambahkan maupun pada tabel
attributes theme.
Perlu diketahui, untuk melakukan joining table, field yang digunakan sebagai penghubung tidak harus
memiliki nama yang sama, tetapi memiliki atribut dan tipe data yang sama.
Joining tabel dapat dilakukan dengan cara berikut:

 tampilkan kedua tabel yang akan digabungkan tersebut.


 Pada kedua tabel, klik nama field yang digunakan sebagai penghubung
 Gunakan menu table  join, maka kedua tabel tersebut akan langsung terhubung menjadi
satu.

Laporan Akhir MIP | Rina Surayya F/31273


24

II.4.3.4. Mendapatkan feature dengan atribut tertentu


II.4.3.4.1. Menandai data/obyek secara langsung.

 Menandai data secara langsung dapat dilakukan dengan mengklik toolbar ,


 klik pada obyek yang akan kita tandai, Setelah meng-klik tombol tersebut pada obyek yang
kita tandai, akan muncul informasi mengenai obyek tersebut.

 Untuk menghapus record informasi, gunakan toolbar .


 Untuk menempatkan record tersebut pada urutan pertama pada tabel, gunakan toolbar

promote .

II.4.3.4.2. Menemukan feature dengan membuat Query


 Aktifkan salah satu theme yang memiliki feature yang akan dicari, dalam hal ini adalah theme
bidang
 Klik Query Builder . Dengan kotak dialog yang muncul bisa dibuat sebuah pernyataan
query dengan cara meng-klik bagian field, operator, dan nilai.

Laporan Akhir MIP | Rina Surayya F/31273


25

Setelah terbentuk pernyataan query klik New Set dan feature terpilih akan disorot dengan
warna.

II.4.3.4.3. Mengidentifikasi feature dengan mouse


 Aktifkan salah satu atau beberapa theme yang informasinya ingin diketahui.
 Pilih tombol Identify
 Klik mouse pada feature yang ingin diketahui informasinya. Hasilnya akan muncul di jendela
Identify Results.

Laporan Akhir MIP | Rina Surayya F/31273


26

 Setiap kali sebuah feature dipilih, maka feature tersebut akan berkedip di View serta akan
dimunculkan atributnya di jendela Identify Results.

Laporan Akhir MIP | Rina Surayya F/31273


27

BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

III.1. Hasil Digitasi pada Autodesk Map 2004

Untuk mempermudah proses digitasi dalam rangka mendapatkan data digital format vektor
sebaiknya obyek pada peta yang akan di digit terlihat jelas.

III.2. Hasil Pengolahan Data pada ArcInfo

Laporan Akhir MIP | Rina Surayya F/31273


28

Pengolahan data pada arc info cukup rumit karena praktikan diharuskan menulis bahasa
pemrograman yang dapat dibaca pada softwere ini. Hasil digitasi yang kurang baik pada autocad akan
menyebabkan banyak kesalahan, sehingga proses editing pada arc info akan semakin sulit. Untuk itu
sebaiknya hasil digitasi yang kurang baik di edit kembali pada autocad setelah itu baru di convert ke
arcinfo.

III.3. Hasil pengolahan data pada Ms Access

Laporan Akhir MIP | Rina Surayya F/31273


29

III.4. Hasil pengolahan data pada Arcview

Laporan Akhir MIP | Rina Surayya F/31273


30

Pengolahan data pada arc view meliputi pengolahan data spasial dan data atribut. Pada
softwere ini kita dapat data spasial dan data atribut di integrasikan menjadi suatu sistem informasi
pertanahan.

Laporan Akhir MIP | Rina Surayya F/31273


31

BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

IV.1. KESIMPULAN
Dalam pembuatan sistem informasi pertanahan ada beberapa kegiatan yang harus dilakukan,
mulai dari pengumpulan data atribut, data spasial sampai dengan pengolahan data. Pada kegiatan ini
ada beberapa sofwere yang digunakan dengan fungsi yang berbeda dari masing – masing sofwere.
Kegiatan pertama yang perlu dilakukan adalah pengumpulan data spasial, atribut yang akan
digunakan Sebagai basis data dalam manajemen informasi pertanahan. Dalam praktikum ini data
spasial berupa peta digital telah disediakan oleh dosen, sedangkan untuk data atribut mahasiswa
diharuskan meng input sendiri data yang diperlukan menggunakan Ms Acces. Proses digitasi untuk
merubah data raster menjadi data vektor dilakukan menggunakan AutodeskMap yang selanjutnya di
convert menjdai data yang dapat dibaca oleh sofwere arcinfo. Proses editing, transformasi koordinat
dan edgematching dilakukan pada sofwere arc info dan penyajian data dilakukan dengan
menggunakan sofwere arcview dengan terlebih dahulu mengkoneksikan arcview dengan Ms access
sehinga data spasial dan data atribut dapat terintergrasi dalam satu sistem.

IV.2. SARAN
Dalam kegiatan praktikum yang telah dilaksanakan, ada beberapa kekurangan yang
menyebabkan tidak maksimalnya hasil praktikum yang dicapai. Untuk itu Ada beberapa saran yang
dirasa perlu diperhatikan guna memperoleh hasil yang maksimal kedepannya :
a. Materi praktikum sebaiknya diberikan sebelum pelaksanaan praktikum.
b. Mahasiswa membaca materi praktikum sebelum dimulai praktikum agar mengetahui
gambaran secara umum praktikum yang akan dilaksanakan.
c. Fasilitas komputer perlu diperbaiki. Banyak komputer yang tidak dapat digunakan dan sering
tidak berfungsi pada saat praktikum.

Laporan Akhir MIP | Rina Surayya F/31273


32

BAB V
DAFTAR PUSTAKA

Diyono, H., 2008, RPKPS dan bahan ajar praktek MIP., Jurusan Teknik Geodesi Universitas Gadjah
Mada, Yogyakarta.
Budiyanto, E., 2002, Sistem Informasi Geografis Menggunakan ArcView GIS, ANDI OFFSET,
Yogyakarta.
Prahasta, Eddy, ”Sistem Informasi Geografis: Tutorial ArcView”, Informatika, Bandung, 2005.

Print : 22, 24-27, 30

Laporan Akhir MIP | Rina Surayya F/31273


33

Laporan Akhir MIP | Rina Surayya F/31273

You might also like