Professional Documents
Culture Documents
Pd
a
lhamdulillah, atas izin Allah SWT. dapatlah buku
ROLISA Komputer Tanjung kecil ini disusun walaupun dalam bentuk yang
Jln.Ir.P.H.M.Noor Perumahan Guru SMKN 1 Pembataan sangat sederhana.
Tanjung HP. 081348840437
e-mail : rolisakomputertanjung@yahoo.co.id Buku ini kami maksudkan sebagai bahan/materi
diklat untuk menunjang pemelajaran mata diklat Seni Budaya
bidang materi Seni Teater yang disajikan di tingkat XI semes-
Penerbit : ter ganjil pada Program Keahlian Penjualan dan Administrasi
SMK Negeri 1 Tanjung Perkantoran SMK Negeri 1 Tanjung.
Jln.Ir.P.H.M.Noor Pembataan Tanjung
Telp.(0526)2021874 e-mail : smkntanjung@yahoo.com Harapan kami, kiranya buku ini dapat dipergunakan
oleh para siswa sebagai buku teks pokok.
Cetakan Ke :
I, Agustus 2009 Atas segala partisipasi semua pihak demi tergarapnya
tulisan ini dan upaya penggandaannya, terutama kepada
orangtua/wali siswa dan siswa itu sendiri, kami haturkan ba-
nyak terimakasih.
UNTUK KALANGAN SENDIRI
HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG Semoga Allah meridhai usaha dan pengorbanan kita
semua. Amin.
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
PENGERTIAN TEATER
UNSUR-UNSUR PEMBENTUK SENI TEATER
iii
iv
1
2
T tempat atau gedung pertunjukan. Dalam pe-
ngertian luas teater diartikan segala hal yang di-
pertunjukkan di depan orang banyak, baik seca-ra
langsung maupun tidak langsung, misalnya
pertunjukan wayang, mamanda, dagelan, lenong, sulap, ak-
robat, dan sebagainya. Teater dalam pengertian khusus ada-
1. Naskah Cerita dan Skenario 2 lah pertunjukan lakon yang dimainkan di atas pentas dan di-
2. Sutradara 7 saksikan oleh penonton. Dalam pengertian khusus ini teater
3. Pemain 9 sering dikaitkan dengan drama, yaitu kisah hidup dan kehidup-
4. Penonton 9 an yang diceritakan dan dilakonkan di atas pentas serta diton-
TATA ARTISTIK SENI TEATER ton oleh orang banyak. Jadi, drama merupakan bagian dari
1. Tata Rias 11 teater, karena drama adalah salah satu dari sekian jenis per-
2. Tata Busana 14 tunjukan. Dengan kata lain, teater adalah pertunjukan dan
3. Tata Cahaya/Lampu 17 drama adalah lakon dari pertunjukan tersebut. Dengan demi-
4. Tata Panggung 26 kian drama merupakan bagian atau salah satu unsur dari tea-
5. Tata Suara/Bunyi 31 ter.
BAGIAN-BAGIAN PENTING DALAM SENI TEATER 33
PERSIAPAN DASAR BERMAIN TEATER 35 Jika digambarkan, maka peta kedudukan teater dan
1. Latihan Dasar Aktor/Aktris 35 drama adalah sebagai berikut :
2. Pemilihan Peran 37
3. Langkah-langkah dalam Latihan Teater 39
DAFTAR PUSTAKA 41
teater drama
iv 1
karena apabila tema tidak terumuskan dengan jelas maka
pertunjukan drama akan menjadi kabur dan tidak jelas ujung
pangkalnya.
Menurut Harymawan (1993), ada beberapa tipe sutra- Memindahkan naskah lakon ke dalam panggung mela-
dara dalam menjalankan tugasnya yaitu: lui media pemain tidak sesederhana mengucapkan kata - kata
yang ada dalam naskah lakon atau sekedar memperagakan
Sutradara konseptor. Ia menentukan pokok penafsiran dan
keinginan penulis naskah cerita Seorang pemain dituntut ha-
menyampaikan konsep penafsirannya kepada pemain. Pema-
rus mampu menghidupkan bahasa kata (tulis) menjadi bahasa
in dibiarkan mengembangkan konsep itu secara kreatif. Tetapi
pentas (lisan). Ia juga harus mampu memainkan peran dengan
masih terikat kepada pokok penafsiran tsb.
baik sesuai dengan karakter tokoh yang tertulis dalam naskah
melalui arahan dari sutradara.
Sutradara diktator. Ia mengharapkan pemain dicetak seperti
dirinya sendiri, tidak ada konsep penafsiran dua arah, ia men-
dambakan seni sebagai dirinya, sementara pemain dibentuk
menjadi robot – robot yang seolah buta tuli.
4. Penonton
Sutradara koordinator. Ia menempatkan diri sebagai peng-
arah atau polisi lalu-lintas yang mengkoordinasikan pemain Tujuan akhir dari suatu pementasan lakon adalah pe-
dengan konsep pokok penafsirannya. nonton. Respon penonton atas lakon akan menjadi suatu hal
yang menentukan keberhasilan sebuah pamentasan.
8 9
Kelompok penonton pada sebuah pementasan adalah
suatu komposisi organisme kemanusiaan yang peka. Mereka
pergi menonton karena ingin memperoleh kepuasan.
12 13
2. Tata Busana dengan tokoh yang lain. Penampilan busana yang berbeda
akan menunjukkan ciri khusus seorang tokoh, sehingga pe-
Tata busana adalah seni pakaian dan segala perleng- nonton mampu mengidentifikasikan tokoh dengan mudah.
kapan yang menyertai untuk menggambarkan tokoh. Jadi, tata
busana termasuk segala asesoris seperti topi, sepatu, syal, Menggambarkan Karakter Tokoh
kalung, gelang , dan segala unsur yang melekat pada pakaian. Fungsi penting busana dalam teater adalah untuk enggambar-
kan karakter tokoh. Melalui busana, penonton terbantu dalam
Tidak ada periode tata busana secara khusus di teater, menangkap karakter yang berbeda dari setiap tokoh. Contoh-
karena semua tergantung latar cerita yang ditampilkan. Perio- nya, tokoh seorang pelajar yang pendiam, rajin, dan alim, bu-
de busana teater mengikuti periode teater itu sendiri. Misalnya, sananya cenderung rapi, sederhana, dan tanpa asesoris yang
dalam teater Romawi Kuno maka lakon yang ditampilkan ber- berlebihan. Sebaliknya, tokoh seorang pelajar yang bandel,
latar jaman tersebut sehingga busananyapun seperti busana brutal dan sering membuat onar, busananya dilengkapi ase-
keseharian penduduk jaman Romawi Kuno. Demikian juga soris dan cara pemakaiannya seenaknya tidak sesuai dengan
dengan teater pada jaman Yunani, abad pertengahan, dan ketentuan yang ditetapkan sekolah.
seterusnya.
Memberikan Efek Gerak Pemain
Fungsi tata busana dalam teater adalah : Tata busana memiliki fungsi memberikan efek gerak kepada
Mencitrakan keindahan penampilan pemain untuk mengekspresikan karakternya secara maksimal.
Membedakan satu pemain dengan pemain yang lain Tiap pemain memiliki bentuk dan karakteristik gerak yang ber-
Menggambarkan karakter tokoh beda dan membutuhkan bentuk dan gaya busana yang berbe-
Memberikan efek gerak pemain da pula. Tata busana dapat memberikan semangat dan rasa
Memberikan efek dramatik pedi serta keluasan gerak pemain.
24 25
4. Tata Panggung Arena
Panggung arena adalah panggung yang penontonnya me-
Tata panggung disebut juga dengan istilah scenery (ta- lingkar atau duduk mengelilingi panggung. Penonton sangat
ta dekorasi). Gambaran tempat kejadian lakon diwujudkan dekat sekali dengan pemain. Agar semua pemain dapat ter-
oleh tata panggung dalam pementasan. Tidak hanya sekedar lihat dari setiap sisi maka penggunaan set dekor berupa ba-
dekorasi (hiasan) semata, tetapi segala tata letak perabot atau ngunan tertutup vertikal tidak diperbolehkan karena dapat
piranti yang akan digunakan oleh aktor disediakan oleh penata menghalangi pandangan penonton. Karena bentuknya yang
panggung. Penataan panggung disesuaikan dengan tuntutan dikelilingi oleh penonton, maka penata panggung dituntut
cerita, kehendak artistik sutradara, dan panggung tempat pe- kreativitasnya untuk mewujudkan set dekor. Segala perabot
mentasan dilaksanakan. Oleh karena itu, sebelum melaksana- yang digunakan dalam panggung arena harus benar-benar
kan penataan panggung seorang penata panggung perlu dipertimbangkan dan dicermati secara hati-hati baik bentuk,
mempelajari panggung pertunjukan. ukuran, dan penempatannya. Semua ditata agar enak dipan-
dang dari berbagai sisi. Panggung arena biasanya dibuat
Dalam sejarah perkembangannya, seni teater memiliki secara terbuka (tanpa atap) dan tertutup. Inti dari pangung
berbagai macam jenis panggung yang dijadikan tempat pe- arena baik terbuka atau tertutup adalah mendekatkan penon-
mentasan. Perbedaan jenis panggung ini dipengaruhi oleh ton dengan pemain. Kedekatan jarak ini membawa konseku-
tempat dan zaman dimana teater itu berada serta gaya pe- ensi artistik tersendiri baik bagi pemain dan (terutama) tata
mentasan yang dilakukan. Bentuk panggung yang berbeda panggung. Karena jaraknya yang dekat, detil perabot yang
memiliki prinsip artistik yang berbeda. Misalnya, dalam pang- diletakkan di atas panggung harus benar-benar sempurna se-
gung yang penontonnya melingkar, membutuhkan tata letak bab jika tidak maka cacat sedikit saja akan nampak. Misalnya,
perabot yang dapat enak dilihat dari setiap sisi. Berbeda de- di atas panggung diletakkan kursi dan meja berukir. Jika ben-
ngan panggung yang penontonnya hanya satu arah dari de- tuk ukiran yang ditampilkan tidak nampak sempurna - berbeda
pan. Untuk memperoleh hasil terbaik, penata panggung diha- satu dengan yang lain - maka penonton akan dengan mudah
ruskan memahami karakter jenis panggung yang akan diguna- melihatnya. Hal ini mempengaruhi nilai artistik pementasan.
kan serta bagian-bagian panggung tersebut. Lepas dari kesulitan yang dihadapi, panggun arena sering
menjadi pilihan utama bagi teater tradisional. Kedekatan jarak
Panggung adalah tempat berlangsungnya sebuah per- antara pemain dan penonton dimanfaatkan untuk melakukan
tunjukan dimana interaksi antara kerja penulis naskah/skena- komunikasi langsung di tengah-tengah pementasan yang
rio, sutradara, dan aktor ditampilkan di hadapan penonton. Di menjadi ciri khas teater tersebut. Aspek kedekatan inilah yang
atas panggung inilah semua laku lakon disajikan dengan mak- dieksplorasi untuk menimbulkan daya tarik penonton. Ke-
sud agar penonton menangkap maksud cerita yang ditam- mungkinan berkomunikasi secara langsung atau bahkan ber-
pilkan. Untuk menyampaikan maksud tersebut pekerja teater main di tengah-tengah penonton ini menjadi tantangan kreatif
mengolah dan menata panggung sedemikian rupa untuk men- bagi teater modern. Banyak usaha yang dilakukan untuk men-
capai maksud yang dinginkan. dekatkan pertunjukan dengan penonton, salah satunya adalah
penggunaan panggung arena. Berbagai macam model pang-
Jenis panggung yang sering digunakan adalah gung teater arena. Masing-masing bentuk memiliki keunikan
26 27
tersendiri tetapi semuanya memiliki tujuan yang sama yaitu artistik yang dingin-
mendekatkan pemain dengan penonton. kan terutama dalam
gaya realisme yang
menghendaki lakon
seolah-olah benar-
benar terjadi dalam
kehidupan nyata.
Tata panggung pun
sangat diuntungkan
dengan adanya ja-
rak dan pandangan
satu arah dari pe-
nonton. Perspektif
dapat ditampilkan dengan memanfaatkan kedalaman pang-
gung (luas panggung ke belakang). Gambar dekorasi dan
perabot tidak begitu menuntut kejelasan detil sampai hal-hal
terkecil. Bentangan jarak dapat menciptkan bayangan arstisitk
tersendiri yang mampu menghadirkan kesan. Kesan inilah
yang diolah penata panggung untuk mewujudkan kreasinya di
atas panggung proscenium. Seperti sebuah lukisan, bingkai
proscenium menjadi batas tepinya. Penonton disuguhi gam-
baran melalui bingkai tersebut. Hampir semua sekolah teater
Proscenium memiliki jenis panggung proscenium. Pembelajaran tata pang-
Panggung proscenium bisa juga disebut sebagai panggung gung untuk menciptakan ilusi (tipuan) imajinatif sangat di-
bingkai karena penonton menyaksikan aksi aktor dalam lakon mungkinkan dalam panggung proscenium. Jarak antara pe-
melalui sebuah bingkai atau lengkung proscenium (prosce- nonton dan panggung adalah jarak yang dapat dimanfaatkan
nium arch). Bingkai yang dipasangi layar atau gorden inilah untuk menciptakan gambaran kreatif pemangungan. Semua
yang memisahkan wilayah akting pemain dengan penonton yang ada di atas panggung dapat disajikan secara sempurna
yang menyaksikan pertunjukan dari satu arah. Dengan pemi- seolah-olah gambar nyata. Tata cahaya yang memproduksi
sahan ini maka pergantian tata panggung dapat dilakukan tan- sinar dapat dihadirkan dengan tanpa terlihat oleh penonton
pa sepengetahuan penonton. Panggung proscenium sudah la- dimana posisi lampu berada. Intinya semua yang di atas
ma digunakan dalam dunia teater. Jarak yang sengaja dicipta- panggung dapat diciptakan untuk mengelabui pandangan pe-
kan untuk memisahkan pemain dan penonton ini dapat di- nonton dan mengarahkan mereka pada pemikiran bahwa apa
gunakan untuk menyajikan cerita seperti apa adanya. Aktor yang terjadi di atas pentas adalah kenyataan. Pesona inilah
dapat bermain dengan leluasa seolah-olah tidak ada penonton yang membuat penggunaan panggung proscenium bertahan
yang hadir melihatnya. Pemisahan ini dapat membantu efek sampai sekarang.
28 29
Thrust
Panggung thrust se-
perti panggung pros-
cenium tetapi dua
pertiga bagian de-
pannya menjorok ke
arah penonton. Pada
bagian depan yang
menjorok ini penon-
ton dapat duduk di
sisi kanan dan kiri
panggung. Untuk penataan panggung, bagian depan diperla-
kukan seolah panggung arena sehingga tidak ada bangunan
tertutup vertikal yang dipasang. Sedangkan panggung bela- 5. Tata Suara/Bunyi
kang diperlakukan seolah panggung roscenium yang dapat
menampilan kedalaman objek atau pemandangan secara Tata suara/bunyi adalah suatu usaha untuk mengatur,
perspektif. menempatkan dan memanfaatkan berbagai sumber suara/bu-
nyi sesuai dengan etika dan estetika untuk suatu tujuan terten-
Panggung teater memiliki bagian-bagian atau ruang- tu, misalnya untuk pidato, penyiaran, reccording, dan pertun-
ruang yang secara mendasar dibagi menjadi tiga, yaitu bagian jukan teater.
panggung, auditorium (tempat penonton), dan ruang depan.
Tata suara/bunyi berakibat langsung pada pendengar-
Bagian yang paling kompleks dan memiliki fungsi ar- an manusia. Oleh karena itu penata suara/bunyi dalam menja-
tistik pendukung pertunjukan adalah bagian panggung. lankan tugasnya harus mempertimbangkan kualitas suara
yang dihasilkan sebagai nilai seni. Kualitas suara yang diha-
silkan harus baik, jelas, wajar terdengar, indah dan menarik,
bukan hanya mengutamakan keras dan lemahnya suara.
3. Prolog
32 33
Dalam suatu pementasan drama sering dimulai dengan
kata pendahuluan sebagai pengantar tentang suatu lakon
yang akan disajikan nanti kepada penonton. Kata pendahulu-
an inilah yang dinamakan dengan proloog.
d. Potensi Hati
Hati merupakan landasan perasaan. Perasaan manusia amat
beragam dan silih berganti. Kadang-kadang senang dan ter- 2. Pemilihan Peran
tawa, kadang-kadang sedih dan meratap. Semua berurusan
dengan hati. Karena itu, melatih hati sebenarnya melatih kepe- Pemilihan aktor-aktris biasanya disebut casting, yaitu :
kaan perasaan. Jika perasaan seseorang peka, ia dapat mera-
sakan apa yang datang dalam suasana batinnya dengan cepat a. Casting by Ability
dan dengan cepat pula ia dapat memberikan reaksi. Yaitu pemilihan peran berdasar kecakapan atau kemahiran
yang sama atau mendekati peran yang dibawakan. Kecerdas-
e. Potensi Imajinasi an seseorang memegang peranan penting dalam membawa-
Akting baru mungkin terjadi apabila dalam hati ada kehendak. kan peran yang sulit dan dialognya panjang. Tokoh utama su-
Kehendak (niat) itu harus dilengkapi imajinasi (membayang- atu lakon di samping persyaratan fisik dan psikologi juga ditun-
kan sesuatu). Untuk menyuburkan imajinasi dalam diri dapat tut memiliki kecerdasan yang cukup tinggi, sehingga daya ha-
dilakukan dengan sering mengapresiasi puisi dan fal dan daya tanggap yang cukup cepat.
mengapresiasi lukisan.
b. Casting to Type
f. Potensi Vokal Yaitu pemilihan pemeran berdasarkan atas kecocokan fisik
Aktor mengucapkan kata-kata yang dirakit menjadi kalimat- sipemaian. Tokoh tua dibawkan oleh orang tua, tokoh peda-
kalimat untuk mengutarakan perasaan dan pikirannya. Kata- gang dibawakan oleh orang yang berjiwa dagang, dan seba-
kata diucapkan dengan mulut. Jadi, mulut menghasilkan su- gainya.
ara. Suara dari mulut yang membunyikan kata-kata itu disebut
36 37
c. Anty type Casting 3. Langkah-langkah dalam Latihan Teater
Yaitu pemilihan pemeran bertentangan dengan watak dan ciri
fisik yang dibawakan. Sering pula disebut educational casting
karena bermaksud mendidik seseiorang memerankan watak a. Latihan tubuh
dan tokoh yang berlawanan dengan wataknya sendiri dan ciri Maksudnya adalah latihan ekspresi secara fisik. Kita ber-
fisiknya sendiri. usaha agar fisik kita agar dapat bergerak secara fleksibel,
disiplin dan ekspresif. Artinya, gerak-gerik kita dapat luwes,
d. Casting to emotional temperament tetapi berdisiplin terhadap peran kita, dan ekspresif sesuai
Yaitu pemilihan pemeran berdasarkan observasi kehidupan watak dan perasaan aktor yang di bawakan. Di beberapa
pribadi calon pemeran. Meraka yang memiliki banyak keco- teater biasanya sering diberikan latihan dasar acting, be-
cokan denga peran yang dibawakan dalam hal emosi dan tem- rupa menari, balet, senam, bahkan ada yang merasa la-
peramennya, akan terpilih membawakan tokoh itu. Pengala- tihan silat itu dapat juga melatih kelenturan, kedisiplinan,
man masa lalu dalam hal emosi akan memudahkan pemeran dan daya ekspresi jasmaniah.
tersebut dalam menghayati dan menampilkan dirinya sesuai
dengan tuntutan cerita. Temperamen yang cocok akan mem- b. Latihan suara
bantu proses penghayatan diri peran yang dibawakan. Latihan suara ini dapat diartikan latihan mengucapkan sua-
ra secara jelas dan nyaring (vokal), dapat juga berarti la-
e. Therapeutic Casting tihan penjiwaan suara. Yang harus mendapatkan pelatihan
Yaitu pemilihan pemeran dengan maksud untuk penyembuhan seksama, adalah suara itu hendaklah jelas, nyaring, mudah
terhadap ketidakseimbangan psikologis dalam diri seseorang. ditangkap, komunikatif,dan ucapkan sesuai daerah artikula-
Biasanya watak dan temperamen pemeran bertentangan de- sinya.
ngan tokoh yang dibawakan. Misalnya, orang yang selalu ra-
gu-ragu, harus berperan sebagai orang yang tegas, cepat me- c. Observasi dan imajinasi
mutuskan sesuatu. Seorang yang curang, memerankan tokoh Untuk menampilkan watak tokoh yang diperankan, aktor se-
yang jujur atau penjahat berperan sebagi polisi. Jika kelainan cara sungguh-sungguh harus berusaha memahami bagai-
jiwa cukup serius, maka bimbingan khusus sutradara akan mana memanifestasikannya secara eksterna. Aktor mulai
membantu proses therapeutic itu. dengan belajar mengobservasikan (memahami) setiap wa-
tak, tingkah laku dan motivasi orang-orang yang dijumpai-
Untuk dapat memilih pemeran dengan tepat, maka nya. Kekuatan imanjinasi berfungsi untuk mengisi dimensi
hendaknya pelatih drama membuat daftar yang berisi inven- kejiwaan dalam acting, setelah diadakan observasi terse-
tarisasi watak pelaku yang harus dibawakan, baik secara psi- but. Acting bukan sekedar meniru apa yang diperoleh lewat
kologis maupun sosiologis. Watak pelaku harus dirumuskan observasi, tetapi harus menghidupkannya, memberi nilai
secara jelas. Sebab hanya dengan begitu, dapat dipilih peme- estetis.
ran lakon dengan lebih cepat.
d. Latihan konsentrasi
Konsentrasi diarahkan untuk melatih aktor dalam
38 39
kemampuan membenamkan dirinya sendiri kedalam watak
dan pribadi tokoh yang dibawakan dan ke dalam lakon itu.
Kon-sentrasi harus pula diekspresikan melalui ucapan,
gesture, meovement, dan intonasi ucapannya.
e. Latihan teknik
Latihan teknik di sini adalah latihan masuk, memberi isi,
memberi tekanan, mengembangkan permainan, penonjol-
DAFTAR PUSTAKA
an, ritme, timing yang tepat, dan hal lainnya. Pengaturan
tempat di pentas sesuai dengan karakteristik dan masing-
masing bagian pentas itu, juga merupakan unsur teknis Adhy Asmara, Dr. Apresiasi Drama, Timbul Bandung, 1979;
yang harus menadapatkan perhatian dalam latihan. Kese-
imbangan di dalam pentas merupakan dress stage (pakain Eko Santosa, Seni Teater jilid 1 dan 2, Dirjen Manajemen
yang dipakai di panggung). Pergeseran aktor lain di sisi be- Pendidikan Dasar dan Menengah Depdiknas, 2008;
rikutnya, sehingga terjadi keseimbangan, hal itu berhu-
bungan dengan latihan blocking, dan crossing. Aktor juga HB. Yassin, Memahami Drama, Balai Pustaka Jakarta, 2006;
harus berusaha mengambil posisi sedemikian rupa, sehing-
ga ekspresi wajahnhya dan gerak-gerik yang mengandung R.H. Prasmadji, BA. Teknik Menyutradarai Drama Konven-
makna dapat dihayati oleh penonton. Hal kecil yang perlu sional, Balai Pustaka Jakarta, 1984;
mendapat perhatian juga adalah teknik jalan, teknik loncat,
makan, duduk, mempersilahkan minuum dan sebagainya Sutrisno A.J. Drama dan Teater Remaja, PT. Hanindito Mage-
harus disesuaikan dengan pribadi yang dibawakan dalam lang, 1981;
cerita.
Wahyu, Hadi, Pendidikan Seni Drama SLTA, Aneka Ilmu
f. Latihan sistem acting Surabaya, 1986;
Aktor harus berlatih acting, baik dalam hal eksternal mau-
pun internal melalui pendekatan metode, maupun teknik.
40 41