You are on page 1of 4

PENDARAHAN PERVAGINA PADA MASA NIFAS

1. Perdarahan Pervagina yang melebihi 500ml setelah bersalin didefinisikan


sebagai perdarahan pasca persalinan, terdapat beberapa masalah mengenai definisi
ini :

a. Perkiraan kehilangan darah biasannya tidak sebanyak yang sebenarnya,


kadang-kadang hanya setengah dari biasanya. Darah tersebut bercampur
dengan cairan amnion atau dengan urine, darah juga tersebar pada spon,
handuk dan kain di dalam ember dan lantai.

b. Volume darah yang hilang juga bervariasi akibatnya sesuai dengan kadar
hemoglobin ibu. Seorang ibu dengan kadar Hb normal akan dapat
menyesuaikan diri terhadap kehilangan darah yang akan berakibat fatal pada
anemia. Seorang ibu yang sehat dan tidak anemia pun dapat mengalami
akibat fatal dari kehilangan darah.

c. Perdarahan dapat terjadi dengan lambat untuk jangka waktu beberapa jam
dan kondisi ini dapat tidak dikenali sampai terjadi syok.

Penilaian resiko pada saat antenatal tidak dapat memperkirakan akan terjadinya
perdarahan pasca persalinan. Penanganan aktif kala III sebaiknya dilakukan pada
semua wanita yang bersalin karena hal ini dapat menurunkan insiden perdarahan
pasca persalinan akibat atonia uteri. Semua ibu pasca bersalin harus dipantau
dengan ketat untuk mendiagnosis perdarahan fase persalinan.

2. Infeksi Masa Nifas

Beberapa bakteri dapat menyebabkan infeksi setelah persalinan, Infeksi


masa nifas masih merupakanpenyebab tertinggi AKI. Infeksi alat genital
merupakan komplikasi masa nifas. Infeksi yang meluas kesaluran urinary,
payudara, dan pasca pembedahan merupakan salah satu penyebab terjadinya AKI
tinggi. Gejala umum infeksi berupa suhu badan panas, malaise, denyut nadi cepat.
Gejala lokal dapat berupa Uterus lembek, kemerahan dan rasa nyeri pada
payudara atau adanya disuria.

Sejak tahun 1993, termasuk kebijaksanaan Dep. kesehatan RI dalam


pelayanan ubstetri adalah menurunkan angka kematian maternal dan angka
kematian perinatal menjadi prioritas utama. Penyebab utama kematian maternal
adalah disebabkan oleh 3 hal yang pokok yaitu perdarahan dalam kehamilan,
preklampsi/eklamsi dan infeksi.. Pada masa sekarang oleh perkembangan
pertambahan jumlah tenaga medis terutama dokter kebidanan yang banyak maka
kasus tersebut diatas telah menurun, tetapi kematian ibu akibat perdarahan masih
tetap sebagai faktor utama. Perdarahan sebenarnya dapa terjadi bukan saja pada
masa kehamilan tetapi dapat juga pada masa persalinan maupun pada masa nifas.
Penatalaksanaan dan prognosa kasus perdarahan selama kehamilan,
sangat bergantung pada umur kehamilan, banyaknya perdarahan, keadaan dari
fetus dan sebab dari perdarahan. Setiap perdarahan dalam kehamilan harus
diaanggap sebagai keadaan akut berbahaya dan serius dengan resiko tinggi karena
dapat menimbulkan kematian ibu dan janin. Pada tulisan ini tidak akan dibahas
preklamsi, eklamsi dan infeksi. Yang di babas adalah peraarahan selama
kehamilan. Semua wanita dengan perdarahan pervagina selama kehamilan perlu
ditangani dokter spesialis. Disamping itu perlu peranan penunjang seperti USG,
pengukuran hemoglobin, vaginal smear enam bulan sekali bagi yang telah
melahirkan apalagi yang sering melahirkan, pemeriksaan incomtabiliti.

KOMPLIKASI PADA MASA NIFAS


komplikasi yang paling sering dialami ibu di masa nifas. Penyebab
utamanya adalah infeksi. Terutama bagi mereka yang mengalami pendarahan saat
persalinan, proses persalinan berlangsung sangat lama, atau si ibu sudah
menderita anemia sejak masa kehamilan. Anda patut waspada jika Anda
mengalami:

• Pendarahan berkepanjangan, sehingga proses pengerutan rahim terganggu


karena diding rahim kurang kuat berkontraksi
• Anemia pada masa nifas tidak segera diatasi, sehingga menyebabkan
rahim tidak mampu berkontraksi (anonia) atau kontraksi sangat lemah
(hipotonia)

Selain butuh kewaspadaan akan anemia pada masa nifas ini, sebenarnya
Anda bisa melakukan langkah pencegahan, diantaranya:

• Cukupi kebutuhan zat besi (Fe) dserta vitamin sejak sebelum dan selama
hamil. Bila perlu, dokter akan memberi suplemen zat besi

• Dokter akan melakukan transfusi darah apabila Hb Anda kurang dari 7


gram persen

Komplikasi
Obesitas bukan hanya tidak enak dipandang mata tetapi merupakan dilema
kesehatan yang mengerikan. Obesitas secara langsung berbahaya bagi kesehatan
seseorang. Obesitas meningkatkan risiko terjadinya sejumlah penyakit menahun
seperti:

• Diabetes tipe 2 (timbul pada masa dewasa)

• Tekanan darah tinggi (hipertensi)

• Stroke

• Serangan jantung (infark miokardium)

• Gagal jantung

• Kanker (jenis kanker tertentu, misalnya kanker prostat dan kanker usus
besar)

• Batu kandung empedu dan batu kandung kemih

• Gout dan artritis gout

• Osteoartritis
• Tidur apneu (kegagalan untuk bernafas secara normal ketika sedang tidur,
menyebabkan berkurangnya kadar oksigen dalam darah)

• Sindroma Pickwickian (obesitas disertai wajah kemerahan, underventilasi


dan ngantuk).

You might also like