Professional Documents
Culture Documents
SKRIPSI
Oleh
Heru Pratikno
H1A050035
FAKULTAS SASTRA
UNIVERSITAS PADJADJARAN
JATINANGOR
2009
i
SKRIPSI
Oleh
Heru Pratikno
H1A050035
FAKULTAS SASTRA
UNIVERSITAS PADJADJARAN
JATINANGOR
i
ii
2009
iii
LEMBAR PENGESAHAN
NPM : H1A050035
Disahkan Disetujui
iii
iv
LEMBAR PERSEMBAHAN
iv
v
ke jalan kebenaran.
vi
ABSTRAK
vi
vii
viii
ABSTRACT
viii
ix
x
KATA PENGANTAR
karena atas rahmat dan hidayah-Nya skripsi ini dapat diselesaikan. Skripsi ini
Strata Satu pada Program Studi Sastra Indonesia Fakultas Sastra Universitas
Padjadjaran.
Pada kesempatan ini, rasa terima kasih penulis sampaikan kepada pihak-
pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini, di antaranya sebagai
berikut.
dan bantuan yang telah diberikan dengan tulus dan ikhlas kepada penulis.
x
xi
Seluruh isi skripsi ini merupakan hasil karya penulis sendiri dan bukan
merupakan jiplakan atau saduran semata. Oleh sebab itu, penulis berani
sintaksis.
Penulis
xii
Penulisan Singkatan
MI : Media Indonesia
K : Kompas
R : Republika
T : Majalah Tempo
Penulisan Lambang
(/) : menandai hadir atau tidak hadir unsur gramatikal (morfem terikat)
(xx, xx/xx/xx-xx-xxxx)
halaman
kolom
tanggal
bulan
tahun
xii
xiii
xiv
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah …………………………...…… 1
1.2 Pembatasan Masalah ……………………………………. 13
1.3 Identifikasi Masalah …………………………………….. 13
1.4 Tujuan Penelitian ……………………………………...… 14
1.5 Kegunaan Penelitian …………………………………….. 14
1.6 Metode dan Teknik Penelitian ……………..………….... 15
1.7 Sumber Data Penelitian …………………………………. 16
xiv
xv
BAB IV PENUTUP
4.1 Simpulan …………………………………………………… 78
4.2 Saran ……………………………………………………….. 79
BAB I
PENDAHULUAN
Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer yang dipergunakan oleh
perasaan, dan idenya kepada orang lain. Dengan adanya bahasa, baik itu bahasa
lisan, tulis, maupun isyarat orang akan melakukan suatu komunikasi dan kontak
sosial.
Bahasa yang digunakan baik lisan maupun tulis terdiri atas satuan-satuan
yang berisi tentang pernyataan yang memiliki intonasi final. Satuan-satuan bahasa
itulah yang kita kenal dengan kalimat. Kalimat memiliki struktur sintaktis yang
pelengkap, dan keterangan. Kategori sintaktis berkaitan dengan kelas kata, antara
kata tugas. Konstruksi sintaktis, misalnya, kata, frasa, dan klausa. Ketiga unsur
sintaktis memiliki kaitan yang erat dan tidak dapat dipisahkan dalam konstruksi
sebuah kalimat.
1
2
yang dibicarakan dalam kategori sintaktis. Dalam tataran fungsi sintaktis, verba
pada umumnya mengisi fungsi predikat. Jika dilihat berdasarkan segi bentuknya,
Alwi, dkk. (2003: 98) mengelompokkan verba menjadi verba asal dan verba
turunan. Verba asal adalah verba yang dapat berdiri sendiri tanpa afiks dalam
konteks sintaktis, contohnya mandi, sakit, pergi, minum, dan sebagainya. Verba
turunan adalah verba yang harus atau dapat memakai afiks, bergantung pada
tingkat keformalan bahasa pada posisi sintaktisnya. Verba turunan dapat dibentuk
(pemajemukan).
satuan gramatik terikat yang di dalam suatu kata merupakan unsur yang bukan
kata atau pokok kata, yang sanggup melekat pada satuan-satuan lain untuk
membentuk kata atau pokok kata baru. Berkaitan dengan verba turunan yang
berafiks, contohnya berlari pada awalnya berupa verba dasar lari kemudian
A. Verba transitif ialah verba yang bisa mempunyai atau harus mendampingi
objek.
Misalnya:
www.kompas.com)
Yang menjadi objek dalam kalimat di atas adalah pada kalimat (1) hati dan lidah,
sedangkan pada kalimat (2) tenaga kerja Indonesia (TKI) asal Provinsi Nangroe
(2b) tenaga kerja Indonesia (TKI) asal Provinsi Nangroe Aceh Darussalam
Kalimat seperti pada nomor (1a) dan (2b) adalah kalimat pasif dalam
bahasa Indonesia yang beracuan pada kalimat aktif sebelumnya. Kalimat tersebut
maknanya tetap sama, tetapi ada perubahan struktur dan fungsi kalimatnya.
dibeli; membutuhkan menjadi dibutuhkan; dan fungsi objek hati dan lidah,
tenaga kerja Indonesia (TKI) asal Provinsi Nangroe Aceh Darussalam (NAD)
Misalnya:
4
(4) Anjing gila berkeliaran di sekitar tempat tinggal mereka. (MI, 1/1/19-5-
2009/www.mediaindonesia.com)
Konstituen pascaverba yang ada dalam kedua kalimat (3) dan (4) bukan
intransitif.
Afiksasi be(R)- pada contoh (3) merupakan bentuk dasar verba satu di
contoh (4) verba be(R)- + ke-an berkategori nomina sangat terbatas jumlahnya
Konfiks ke-an yang membentuk verba tidak bisa dilekati prefiks be(R)-.
kalimat (3) mengisi fungsi pelengkap yang bersifat wajib, artinya apabila
pelengkap yang ada setelah verba intrasitif berafiks be(R)- dilesapkan kalimat
seperti itu menunjukkan keterangan yang ada setelah verba dapat berpindah
tempat dan kalimatnya pun masih bisa berterima. Berikut kalimat (4) apabila
depan bagian kalimat atau di antara bagian konstituen yang ada. Akan tetapi,
fungsi keterangan yang ada tidak berubah; dengan kata lain konsisten atau tetap
sebagai keterangan. Selain sifat yang dinamis kalimat (4) fungsi keterangannya
tidak wajib, artinya ketika keterangan dihilangkan kalimat tersebut masih dapat
bahasa yang anggotanya mempunyai perilaku sintaksis dan sifat hubungan yang
be(R)- pada kalimat (3), yaitu fungsi pelengkap kata mulus mengisi kategori
adjektiva karena bisa diuji dengan adverbial sangat, agak, lebih, dsb.
Berbicara tentang bentuk sintaktis antara lain mengenai kata, frasa, dan
klausa. Konstituen pascaverba intrasitif berafiks be(R)- pada kalimat (4) mengisi
fungsi keterangan, yaitu di sekitar tempat tinggal mereka. Konstruksi seperti itu
yaitu subjek, objek, pelengkap, dan keterangan dalam sebuah kalimat. Penentuan
fungsi kalimat sangat ditentukan oleh pemakaian verba, baik yang menyertai
sebelah kiri atau di sebelah kanan. Konstituen sebelah kanan verba penulis
kalimat bergantung pada verba dalam konstruksi tersebut. Berikut ini adalah
beberapa contoh analisis kalimat yang memiliki verba be(R)- + disertai konstituen
pendamping kanan.
(5) Pemerintah pusat berkeinginan untuk membeli saham 2008 sekaligus 2009.
(T, 4/3/2-7-2009/www.tempointeraktif.com)
www.kompas.com)
Pada kalimat (5) dan (6) apabila kita lihat berdasarkan fungsi sintaktisnya,
yaitu Pemerintah pusat dan Tito mengisi fungsi subjek; berkeinginan dan
berkeberatan mengisi fungsi predikat; untuk membeli saham 2008 sekaligus 2009
kalimat (5) diisi oleh fungsi keterangan. Keterangan yang hadir pada verba
berkeinginan dapat dibuktikan dengan munculnya kata untuk dalam kelas kata
bahasa Indonesia kita kenal dengan istilah preposisi atau kata depan. Kehadiran
konstruksi kalimat. Itu artinya, apabila keterangan dihilangkan dalam kalimat (5)
maka kalimat itu menjadi tidak lengkap. Berikut kalimat (5) apabila fungsi
keterangannya dilesapkan.
(5)* dapat menimbulkan pertanyaan karena tidak adanya tujuan dari subjek.
pada konstruksi kalimat (5) berperan sebagai tujuan yang menerangkan subjek.
(6) juga diisi oleh fungsi keterangan. Akan tetapi, kehadiran konstituen
keterangan yang ada pada verba intransitif berafiks be(R)- tidak menjadi
keharusan atau dengan kata lain opsional. Berikut kalimat (6) apabila fungsi
keterangannya dilesapkan.
(6a) di atas. Secara penalaran kalimat tersebut masih berterima dan bisa
8
pada kata berkeinginan membentuk kata kerja aktif, sedangkan pada kata
berkeberatan membentuk kata sifat. Ketentuan itu bisa kita lihat dari bentuk
berbeda, tetapi imbuhan yang menyertai kata dasarnya sama yaitu be(R)- + ke-an.
Alwi, dkk. (2003: 139) membedakan makna verba be(R)-, yakni bila dasarnya
Pada kata keinginan dan keberatan juga terdapat imbuhan yakni ke-an,
fungsi dari konfiks ke-an yakni membentuk nomina abstrak. Kridalaksana (2005:
785) mengatakan, “Nomina abstrak adalah nomina yang biasanya berasal dari
adjektiva dan verba yang tidak menunjuk pada sebuah objek, tetapi pada suatu
memiliki tiga morfem, yakni satu morfem bebas dan dua morfem terikat secara
morfologis. Badudu (1987: 66) menyatakan, “Morfem yang dapat berdiri sendiri
disebut morfem bebas, sedangkan morfem terikat adalah morfem yang tidak dapat
9
berdiri sendiri dan selalu muncul bersama-sama dengan morfem lain”. Morfem
terikat secara morfologis artinya morfem tersebut harus bergabung dengan bentuk
lain, sehingga menjadi bentuk yang lebih kompleks dan akhirnya memiliki makna
secara gramatikal.
Verba berkeinginan terdiri atas satu morfem bebas yakni ingin dan dua
morfem terikat yakni ke-an dan be(R)-. Begitu pula dengan verba berkeberatan
terdiri atas satu morfem bebas yakni berat dan dua morfem terikat yakni ke-an
berkeinginan, berkeberatan.
konstruksi sintaktisnya.
Berikut ini adalah jenis kalimat yang memiliki verba intransitif berafiks
be(R)-.
(7) Orang Cina berkegiatan ekonomi di kota-kota, orang Melayu di luar wilayah
www.republika.co.id)
10
www.tempointeraktif.com)
Kalimat (7), (8), dan (9) berdasarkan fungsi sintaksisnya adalah Orang
Cina, Anggaran 2009 dan 2010, dan Penumpang itu mengisi fungsi subjek;
keadaan seperti itu kita sebut dengan Ø (zero). Ø (zero ) artinya keadaan kosong
setelah verba be(R)-. Pada kata berkesinambungan merupakan akhir dari intonasi
sebuah kalimat. Kalimat seperti nomor (8) itu tetap saja bisa kita pahami dan tidak
ada.
kalimat (7) diisi oleh fungsi pelengkap. Pelengkap yang hadir pada verba
berkegiatan yakni ekonomi. Kata ekonomi dalam kalimat itu bukan termasuk
sebagai fungsi objek, melainkan mengisi fungsi pelengkap karena secara distribusi
tidak dapat diputarbalikkan menjadi subjek dalam kalimat pasif. Pelengkap dalam
kalimat (7) dapat dibuktikan dengan verba yang ada, yakni terdapat imbuhan
be(R)-. Dalam bahasa Indonesia imbuhan be(R)- termasuk dalam jenis verba yang
kalimat atau yang kita sebut dengan pelengkap wajib. Itu artinya, apabila
pelengkap dihilangkan dalam kalimat (7) maka kalimat itu menjadi tidak jelas
Kehadiran fungsi pelengkap pada kalimat (7) sangat diperlukan karena sebagai
mengikutinya.
diisi oleh fungsi pelengkap. Pelengkap yang ada pada verba berkeberatan sangat
kalimat (9) dalam kelas kata bahasa Indonesia tergolong nomina. Nomina yang
seperti itu termasuk jenis nomina bernyawa karena sebagai pengganti nama
kelompok manusia.
Fungsi imbuhan be(R)- pada verba di atas adalah kata berkegiatan dan
imbuhan be(R)- bisa kita lihat dari bentuk dasarnya yakni giat, sambung, dan
warga negara.
imbuhan, yakni ke-an, fungsi dari konfiks ke-an adalah membentuk nomina
abstrak. Nomina yang demikian belum memiliki bentuk konkret atau wujud yang
nyata.
beda. Verba berkegiatan terdiri dari satu morfem bebas yakni giat, dan dua
morfem terikat yakni ke-an dan be(R)-. Pada verba berkesinambungan terdiri atas
satu morfem bebas yakni sambung, dan tiga morfem terikat yakni -in-, ke-an, dan
be(R)-. Dalam afiksasi morfem terikat seperti -in- dinamakan infiks atau sisipan.
Selanjutnya, pada verba berkewarganegaraan terdiri dri dua morfem bebas yakni
frasa nomina warga negara, dan dua morfem terikat juga yakni ke-an dan be(R)-.
proses sebelum menjadi bentuk yang lebih kompleks. Urutannya adalah sebagai
berikut.
13
berkewarganegaraan.
intransitif berafiks be(R)-. Penulis tertarik membahas masalah ini karena verba
berafiks be(R)-;
be(R)- dalam bahasa Indonesia. Selain itu, penelitian ini diharapkan dapat
secara sistematis, faktual dan akurat mengenai data, sifat-sifat serta hubungan
intransitif berafiks be(R)- melalui data-data kebahasaan yang ada pada saat ini,
berikut.
yang diperlukan dari sumber data yang telah ditentukan, antara lain dari surat
3. penyeleksian data merupakan pemilihan data yang sesuai dengan sifat dan
yang ada;
16
Data penelitian ini bersumber dari bahasa tulis, yakni media masa dan
majalah yang berbahasa Indonesia. Sumber data yang penulis gunakan dalam
4. Majalah Tempo.
yang diteliti dan dianggap dapat mewakili data-data dalam penelitian yang
dilakukan. Alasan dipilihnya sumber data dari media masa dan majalah tersebut
karena mempunyai cakupan yang luas untuk mencari kalimat yang memiliki
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Konstituen
yang merupakan bagian dari satuan yang lebih besar; bagian dari sebuah
Februari 1921.
Konstituen tersebut masih terdiri atas konstituen yang lebih kecil lagi, yaitu Para
dan demonstran untuk Para demonstran, me(N)- dan protes untuk memprotes, dan
tindak, -an, Israel, me(N)-, serang, Jalur, Gaza, dan Palestina untuk tindakan
Berbiacara tentang pascaverba berarti ada dua unsur yang harus dipahami,
yaitu pasca dan verba. Secara morfologis pasca merupakan bentuk terikat atau
yang dikenal dengan klitika. Artinya, bentuk pasca tidak dapat berdiri sendiri dan
harus dilekatkan dengan bentuk lainnya. Berdasarkan kamus Alwi, dkk. (2005:
834) makna pasca adalah sesudah atau setelah. Selanjutnya, verba adalah kategori
sintaktis yang biasanya berfungsi sebagai predikat dalam kalimat. Jadi, dapat
konstituen pascaverba ialah bagian dari satuan unsur bahasa yang letaknya setelah
atau berada di sebelah kanan verba. Dalam skripsi ini dijelaskan apa yang menjadi
konstituen pascaverba.
Verba merupakan satu di antara kelas kata yang dibacarakan dalam bahasa
Indonesia. Verba biasanya juga sering dikaitkan dengan predikat dalam kalimat.
Kridalaksana (1994: 46) mengatakan bahwa verba diberi tempat pertama tidaklah
berarti bahwa proses derivasi, misalnya, nomina ke verba atau kategori kata lain
ke verba diingkari.
mengamati verba dari segi bentuknya. Alwi, dkk. (2003: 98-117) mengatakan,
dalam pembentukannya verba dibedakan menjadi dua bagian, yaitu verba asal dan
verba turunan. Berikut ini penjelasan mengenai verba dilihat dari bentuknya.
A. Verba asal adalah verba yang dapat berdiri sendiri tanpa bantuan afiks dalam
konteks sintaktis, misalnya, pergi, datang, tidur, mandi, naik, turun, suka,
B. Verba turunan adalah verba yang harus atau dapat memakai afiks, bergantung
digolongkan lagi menjadi beberapa bagian, di antaranya, (1) verba afiks wajib
(men)dengar, (mem)beli, dan (ber)jualan; (3) verba afiks wajib dengan dasar
(5) verba majemuk, misalnya, siap tempur, terjun payung, dan jatuh bangun.
karena dalam kebanyakan hal verba berpengaruh besar terhadap unsur-unsur lain
20
yang harus atau boleh ada dalam kalimat tersebut. Berdasarkan dari segi perilaku
sintaktisnya Alwi, dkk. (2003: 90-95) mengemukakan verba terdiri atas verba
transitif dan verba taktransitif. Berikut ini penjelasan mengenai verba dilihat dari
perilaku sintaktisnya.
Alwi, dkk. (2003: 90) mengemukakan, “Verba transitif adalah verba yang
memerlukan nomina sebagai objek dalam kalimat aktif dan objek tersebut dapat
berfungsi sebagai subjek dalam kalimat pasif”. Berikut ini contoh kalimat berupa
verba transitif.
(1) Pemerintah akan menaikkan harga bahan bakar minyak bulan depan.
Verba yang dicetak miring pada kalimat nomor (1) dan (2) adalah verba
nominal, yaitu harga bahan bakar minyak dan halaman rumah. Frasa nominal
tersebut berfungsi sebagai objek dalam konstruksi kalimat, objek tersebut dapat
dijadikan subjek dalam kalimat pasif. Berikut ini merupakan kalimat apabila
B. verba bitrasitif adalah verba yang mempunyai dua objek. Misalnya, Ibu
C. verba ditransitif adalah verba transitif yang ojeknya tidak muncul. Misalnya,
yang tidak memiliki nomina di belakangnya yang dapat berfungsi sebagai subjek
dalam kalimat pasif”. Berikut ini merupakan kalimat berupa verba taktransitif.
Verba yang dicetak miring pada kalimat nomor (3) dan (4) adalah verba
tidak dapat diikuti objek. Dilihat berdasarkan fungsi dan kategori konstituen
pascaverba pada kalimat tersebut adalah lima belas buah sebagai fungsi
inhern verba dapat kita ketahui dari segi semantisnya. Alwi, dkk. (2003: 98-117)
menjadi empat bagian, yaitu verba perbuatan (aksi), verba proses, verba keadaan,
dan verba pengalam. Berikut ini penjelasan mengenai verba dilihat dari perilaku
semantisnya.
A. Verba perbuatan biasanya dapat menjadi jawaban untuk pertanyaan Apa yang
dilakukan oleh subjek? misalnya, dalam kalimat Polisi itu berlari kencang.
Verba berlari merupakan jenis verba perbuatan karena dapat diuji dengan
B. Verba proses biasanya dapat menjadi jawaban untuk pertanyaan Apa yang
terjadi pada subjek? misalnya, Mobil itu terbakar setelah tertabrak truk.
Verba terbakar merupakan jenis verba proses karena dapat diuji dengan
C. Verba keadaan menyatakan bahwa acuan verba berada dalam situasi tertentu.
Misalnya pada kata sakit, suka, dan sedih. Verba tersebut merupakan jenis
morfologis.
23
Misalnya, menjual, berlari-lari, dan rumah sakit ketiganya merupakan kata yang
sudah terbentuk berdasarkan intinya. Yang menjadi inti dari bentuk tersebut
yang mengubah leksem menjadi kata. Dalam hal ini leksem merupakan input dan
morfologis adalah pembentukan kata yang mengubah leksem menjadi kata dari
satu dengan morfem lainnya. Proses morfologis dalam bahasa Indonesia meliputi
2.4.1 Afiksasi
Afiksasi merupakan proses pelekatan afiks pada kata. Berikut ini adalah
pendapat tentang pengertian afiksasi yang dikemukakan para ahli tata bahasa
Indonesia.
mengubah leksem menjadi kata kompleks”. Dalam proses ini, leksem (1) berubah
24
bentuknya; (2) menjadi kategori tertentu, sehingga berstatus kata; dan (3) sedikit
terikat yang di dalam suatu kata merupakan unsur yang bukan kata atau pokok
kata, yang sanggup melekat pada satuan-satuan lain untuk membentuk kata atau
pokok kata baru”. Afiksasi dapat dibagi-bagi lagi menjadi prefik, infiks, sufiks,
proses atau penambahan kata dasar dengan afiks, sehingga menimbulkan kata
kompleks. Dalam hal ini leksem berubah bentuknya menjadi kategori tertentu,
A. Prefiks ialah afiks yang terletak dilajur paling depan bentuk dasar. Prefiks
dalam bahasa Indonesia, antara lain be(R)-, me(N)-, pe(R)-, pe(N)-, dan te(R)-
B. Infiks adalah afiks yang disisipkan di tengah kata. Infiks dalam bahasa
Indonesia dapat dibagi menjadi empat, yaitu -el-, -em-, -er-, dan -in-.
C. Sufiks adalah afiks yang diimbuhkan pada posisi akhir bagian bentuk dasar.
Sufiks dalam bahasa Indonesia, antara lain -an, -i, -kan, dan -nya.
D. Simulfiks menurut Badudu (1986: 89) adalah afiks yang berbentuk nasalisasi.
E. Konfiks menurut Keraf (1984: 115) ialah gabungan afiks berupa prefiks dan
sufiks merupakan satu afiks yang tidak terpisah-pisah. Konfiks dalam bahasa
konstruksi kalimat.
2.4.2 Reduplikasi
dengan variasi fonem maupun tidak. Hasil pengulangan disebut kata ulang,
2.4.3 Komposisi
26
Ramlan (1987: 76) mengatakan, “Kata majemuk ialah kata yang terdiri
dari dua kata sebagai unsurnya”. Di samping itu, ada juga kata majemuk yang
terdiri dari satu kata dan satu pokok kata sebagai unsurnya, misalnya kolam
renang, dan daya tahan; ada pula yang terdiri dari pokok kata semua, misalnya,
jual beli, simpan pinjam, dan lomba lari; dan kata majemuk dengan unsur yang
Menurut Ramlan ciri-ciri kata majemuk, yaitu salah satu atau semua
unsurnya berupa pokok kata, unsur-unsurnya tidak mungkin dipisahkan atau tidak
bisa diubah strukturnya, tidak bisa disisipi kata lain seperti yang, itu, dan dan.
formal belaka tidak terikat pada unsur semantis tertentu dan tidak terikat pada
unsur kategorial tertentu”. Dapat dikatakan fungsi sintaktis ialah peran sebuah
antara unsur-unsur bahasa dilihat dari sudut pandang penyajinya dalam ujaran;
fungsi sintaktis”.
sintaktis ialah konstituen yang mengisi bagian unsur bahasa, seperti subjek,
2.5.1 Subjek
Subjek adalah unsur pokok yang terdapat pada sebuah kalimat di samping
klausa berujud nomina; atau frasa nominal yang menandai apa yang dikatakan
oleh pembicara”.
a. merupakan jawaban berwujud kata atau kelompok kata atas pertanyaan apa
dan siapa;
d. tidak dapat didahului kata depan (di, ke, dan dari); dan
e. berupa kata benda atau kelompok kata benda atau kelas kata lain yang dapat
2.5.2 Predikat
yang menandai apa yang dikatakan oleh pembicara tentang subjek”. Predikat juga
d. dapat disertai kata seperti ingin, hendak, mau, akan, belum, sudah, telah; dan
e. berupa kata kerja atau kelompok kata kerja, kata benda atau kelompok kata
benda, kata sifat atau kelompok kata sifat, kata bilangan atau kelompok kata
2.5.3 Objek
yang dimiliki oleh objek dalam kalimat bahasa Indonesia adalah sebagai berikut:
d. dapat menjadi subjek dalam kalimat pasif (dalam oposisi aktif); dan
2.5.4 Pelengkap
29
adalah kata atau frasa yang secara gramatikal melengkapi kata atau frasa lain
dalam kalimat pasif. Jika terdapat objek dan pelengkap dalam kalimat aktif,
a. terdapat pada kalimat dengan predikat berupa kata adalah, ialah, merupakan,
atau menjadi; atau predikat berupa kata kerja berimbuhan be(R)- atau ke-an;
Pelengkap berdasarkan posisinya ada yang bersifat wajib dan ada yang
Pelengkap wajib ialah unsur sintaktis yang harus hadir dalam konstruksi
ketidakberterimaan suatu kalimat dari segi struktur dan makna. Berikut ini
merupakan contohnya.
Pelengkap tidak wajib ialah unsur sintaktis yang bersifat manasuka hadir
konstruksi menyebabkan suatu kalimat masih berterima dari segi struktur dan
2.5.5 Keterangan
kelompok kata yang dipakai untuk meluaskan atau membatasi makna subjek atau
informasi lebih lanjut tentang suatu yang dinyatakan dalam kalimat; misalnya,
memberi informasi tentang tempat, waktu, cara, sebab, dan tujuan. Keterangan
yang berupa frasa ditandai oleh preposisi, seperti di, ke, dari, dalam, pada,
kepada, terhadap, tentang, oleh, dan untuk. Keterangan yang berupa anak kalimat
ditandai dengan kata penghubung, seperti ketika, karena, meskipun, supaya, jika,
dan sehingga.
Ciri-ciri unsur keterangan kalimat dalam bahasa Indonesia adalah sebagai berikut:
b. memiliki keleluasaan posisi (awal, akhir, atau di antara subjek dan predikat.);
d. berupa kata atau kelompok kata (frasa preposisi) atau anak kalimat.
Keterangan wajib ialah unsur sintaktis yang harus hadir dalam konstruksi
ketidakberterimaan suatu kalimat dari segi struktur dan makna. Berikut ini
merupakan contohnya.
Keterangan tidak wajib ialah unsur sintaktis yang bersifat manasuka hadir
konstruksi menyebabkan suatu kalimat masih berterima dari segi struktur dan
fungsi sintaktis tersebut ada yang bersifat wajib dan ada yang bersifat tidak wajib
atau manasuka.
sering disebut kelas kata, seperti nomina, verba, adjektiva, adverbial, adposisi
golongan yang diperoleh suatu satuan sebagai akibat hubungan dengan kata-kata
mengenai kelas kata. Kelas kata sendiri ialah golongan kata yang mempunyai
dan preposisi.
2.6.1 Nomina
secara sintaktis (1) tidak mempunyai potensi untuk bergabung dengan partikel
tidak; (2) mempunyai potensi untuk didahului oleh partikel dari, bukan dan
beberapa”. Secara garis besar nomina terdiri atas (1) nomina bernyawa, dan (2)
nomina takbernyawa.
33
Alwi, dkk. (2003: 213) mengatakan nomina sering juga disebut dengan
nomina dilihat dari segi semantis, segi sintaktis, dan segi morfologisnya. Dari segi
semantisnya, dapat kita katakan nomina adalah kata yang mengacu pada manusia,
Dari segi sintaktisnya, nomina mempunyai ciri sebagai berikut, yaitu dapat
menduduki fungsi subjek, objek, atau pelengkap; tidak dapat diingkarkan dengan
kata tidak, kata pengingkarnya ialah bukan; dan dapat diikuti adjektiva seperti
2.6.2 Verba
Verba dapat dikatakan sebagai kelas kata yang biasanya berfungsi sebagai
predikat dalam suatu bahasa dalam hal ini bahasa Indonesia. Berikut ini para ahli
adalah subkategori kata yang memiliki ciri dapat bergabung dengan partikel tidak,
tetapi tidak dapat bergabung dengan partikel di, ke, dari, sangat, lebih, atau agak.
Selain itu, verba juga dapat dicirikan oleh perluasan kata tersebut dengan rumus V
+ dengan kata sifat”. Misalnya, berjuang dengan sangat gigih, melaju dengan
lambat, dan berpikir dengan cepat. Kata berjuang, melaju, dan berpikir
merupakan verba.
34
dapat diketahui, antara lain berfungsi utama sebagai predikat dalam kalimat
walaupun dapat juga memiliki fungsi lain dan pada umumnya verba tidak dapat
sangat, dan sekali. Misalnya, *agak mandi, *sangat makan, dan *lari sekali. Di
samping itu, ada juga bentuk verba yang dapat didekatkan dengan kata yang
Chaer (2008: 74) mengatakan, “Ciri-ciri utama verba atau kata kerja dapat
dilihat dari adverbia yang mendampinginya, yaitu (1) dapat didampingi oleh
adverbia negasi tidak dan tanpa, misalnya, tidak minum dan tanpa menabung; (2)
tidak dapat didampingi adverbia negasi bukan, misalnya, *bukan tidur, tetapi
negasi bukan dapat berterima bila berada dalam konstruksi konstrastif, misalnya
dalam kalimat Intan bukan menangis karena sedih, melainkan karena gembira;
(3) dapat didampingi oleh semua adverbia frekuensi, misalnya, sering makan,
kadang-kadang pulang, dan jarang pulang; (4) tidak dapat didampingi oleh kata
pulang; (5) dapat didampingi semua adverbia jumlah, misalnya, kurang menulis,
sedikit makan, dan kurang menarik; (6) tidak dapat didampingi oleh semua
adverbia derajat, misalnya, *agak datang, *cukup pergi, dan *paling lompat; dan
(7) dapat didampingi semua adverbial kala, misalnya, sudah mandi, sedang
menggambarkan proses, perbuatan, atau keadaan; verba disebut juga sebagai kata
kerja dan mengisi fungsi predikat dalam kalimat; dan verba memiliki ciri-ciri
dapat bergabung dengan partikel tidak, sering, kurang, dan sedang, tetapi tidak
dapat bergabung dengan partikel bukan, di, ke, dari, sebuah, sangat, lebih, atau
agak.
2.6.3 Adjektiva
partikel seperti lebih, sangat, agak; (4) mempunyai ciri-ciri morfologis seperti -er
(dalam honorer), -if (dalam sensitif), dan -i (dalam alami); atau (5) dibentuk
memberikan keterangan yang lebih khusus tentang sesuatu yang dinyatakan oleh
itu berfungsi atributif. Adjektiva juga dapat berfungsi sebagai predikat dan
adverbial dalam kalimat. Fungsi predikatif dan adverbial itu mengacu pada suatu
2.6.4 Pronomina
Pronomina itu terdiri atas saya, aku, kami, kita, Anda, engkau, kalian, dia, ia,
beliau, dan mereka. Kategori ini tidak bisa berafiks, tetapi beberapa di antaranya
2.6.5 Numeralia
potensi untuk mendampingi numeralia lain; dan (3) tidak dapat bergabung dengan
jumlah yang tentu, misalnya, dua, satu perempat, kelima, ribuan, dan (2)
2.6.6 Adverbia
37
misalnya, adjektiva (belum rapi), numeralia (bukan dua), dan verba (tidak
makan).
2.6.7 Preposisi
C. preposisi yang berasal dari kategori lain, misalnya pada, tanpa, selain,
2.6.8 Konjungsi
dalam konstruksi hipotaktis dan selalu menghubungkan dua satuan lain atau lebih
numeralia.
38
dari pengertian di atas ialah konstruksi sintaktis itu merangkaikan dari unsur-
unsur sintaktis yang ada, sehingga membentuk bangunan kalimat yang lengkap
macam satuan sintaktis, yaitu kata, frasa, klausa, kalimat, dan wacana. Artinya,
kata merupakan satuan terkecil yang membentuk frasa; frasa membentuk klausa,
klausa membentuk kalimat; dan kalimat membentuk wacana. Beriku ini hanya
2.7.1 Kata
Berikut ini para ahli tata bahasa Indonesia mengemukakan pendapatnya tentang
kata.
kombinasi morfem yang oleh bahasawan dianggap sebagai satuan terkecil yang
dapat diujarkan sebagai bentuk yang bebas; satuan bahasa yang dapat berdiri
sendiri”.
satuan gramatikal bebas terkecil dengan kata lain kata mempunyai potensi untuk
39
berdiri sendiri”. Misalnya sebagai kalimat jawaban atau sebagai kalimat suruhan
mau., pergi!.
tataran morfologi dan sebagai satuan terkecil dalam tataran sintaksis. Berdasarkan
bentuknya kata dibedakan atas bentuk dasar dan bentuk turunan. Kata yang
terkecil yang dapat berdiri sendiri dan diujarkan bebas, kata juga berpotensi
2.7.2 Frasa
kata. Berikut ini para ahli tata bahasa Indonesia mengemukakan pendapatnya
tentang frasa.
atau lebih yang sifatnya tidak predikatif; gabungan itu dapat rapat dan dapat
terdiri dari dua kata atau lebih yang tidak melampaui batas unsur klausa”.
tersusun dari dua buah kata atau lebih yang di dalam klausa menduduki fungsi-
40
fungsi sintaktis”. Dengan kata lain, frasa dibentuk dari dua buah kata atau lebih
dan mengisi salah satu fungsi sintaktis. Frasa bila dilihat dari hubungan kedua
unsurnya dalam kalimat Chaer (2009: 120) membedakannya atas frsa endosentrik
dua kata atau lebih yang sifatnya tidak predikatif dan biasanya menempati satu
Frasa endosentrik koordinatif dapat ditandai dengan hadirnya konjungsi dan dan
salah satu unsurnya ada yang berupa inti dan unsur lainnya disebut atribut.
menggantikan. Antara unsur yang satu dengan unsur yang lainnya memiliki
hubungan kedua unsurnya sangat erat, sehingga kedua unsurnya tidak bisa
objektif.
Frasa eksosentrik direktif ialah frasa yang salah satu unsurnya berbentuk
Frasa eksosentrik objektif ialah frasa yang memiliki objek. Berikut ini
eksosentrik objektif.
2.7.3 Klausa
kata dan frasa. Berikut ini beberapa para ahli tata bahasa Indonesia
berupa kelompok kata yang sekurang-kurangnya terdiri atas subjek dan predikat;
dan mempunyai potensi untuk menjadi sebuah kalimat”. Sifat dari klausa yaitu
disusun oleh kata atau frasa dan yang mempunyai satu predikat”. Klausa pada
berada di atas satuan frasa dan di bawah satuan kalimat, berupa runutan kata-kata
Klausa bila dilihat dari kedudukannya di dalam kalimat Chaer (2009: 43)
membedakannya atas klausa bebas dan klausa terikat. Berikut ini penjelasan
kalimat bebas. Artinya, fungsi-fungsi sintaktis yang dimiliki harus lengkap dan
apabila diberi intonasi final akan menjadi kalimat yang dapat berdiri sendiri serta
Klausa terikat adalah klausa yang tidak mempunyai potensi untuk menjadi
kalimat bebas. Jenis klausa ini ditandai dengan munculnya konjungsi subordinatif,
Kalimat tersebut terdiri dari dua klausa, yaitu klausa pertama Ayah sudah
pergi disebut dengan klausa bebas karena dapat berdiri sendiri, sedangkan klausa
kedua ketika kami datang disebut dengan klausa terikat karena tidak dapat
bahwa klausa adalah satuan bahasa yang minimal terdiri atas subjek dan predikat
2.7.4 Kalimat
yang secara relaitf berdiri sendiri, mempunyai intonasi final, dan secara aktual
maupun potensial terdiri dari klausa; (2) klausa bebas yang menjadi bagian
merupakan satu klausa, yang membentuk satuan yang bebas; jawaban minimal,
dibatasi oleh adanya jeda panjang yang disertai nada akhir naik dan turun”.
kalimat menjadi (1) kalimat tunggal dan (2) kalimat majemuk. Berikut ini
Kalimat tunggal ialah kalimat yang hanya terdiri dari satu klausa atau satu
konstituen. Unsur inti kalimat tunggal ialah subjek dan predikat. Selanjutnya,
kalimat majemuk ialah kalimat yang terdiri atas dua klausa atau lebih. Perhatikan
bedanya contoh antara kalimat tunggal dan kalimat majemuk berikut ini.
(23) Sarang teroris itu dikepung dan ditembaki Densus 88 pada malam hari.
BAB III
pelengkap, dan keterangan. Dapat diketahui bahwa verba intransitif adalah verba
yang tidak menghadirkan objek setelah predikatnya. Jadi, dalam penelitian ini
berafiks be(R)-. Fungsi sintaktis setelah verba intransitif berafiks be(R)- hanya
pelengkap ada yang bersifat wajib dan ada yang bersifat opsional atau manasuka.
Berikut ini analisis data konstituen pascaverba intransitif berafiks be(R)- dengan
fungsi pelengkap.
pelengkap wajib dalam konstruksi kalimat. Berikut ini data pelengkap wajib
46
47
kalimat.
(1) Sementara itu, sang ibu Marija berkebangsaan Slovenia. (MI, 1/1/7-5-2008)
(5) Selama persidangan ayah pesinetron Fachri Albar itu berkelakuan baik. (MI,
1/1/25-6-2008)
hangat, Korupsi, dan baik. Fungsi pelengkap yang hadir pada kalimat tersebut
apabila dilesapkan dalam konstruksi kalimat akan menjadi tidak berterima baik
struktur dan maknanya. Hal itu dapat dibuktikan dengan melesapkan unsur
pelengkap tidak wajib dalam konstruksi kalimat. Berikut ini data pelengkap tidak
kalimat.
(8) Warga berteriak histeris, karena tak ada suara gemuruh mesin pesawat
(10) Menurut laporan terakhir, jelas Ari, Soeharto sudah bisa bernafas sendiri
(10) sifatnya tidak wajib atau manasuka. Dikatakan demikian karena kehadiran
konstituen-konstituen yang berupa fungsi pelengkap itu boleh hadir atau pun tidak
hanya sebagai penjelas predikat kalimat. Jika, konstituen yang berfungsi sebagai
struktur dan informasi yang diberikan masih dapat berterima. Akan tetapi,
keterangan dalam kalimat. Hal itu dapat dibuktikan dengan melesapkan unsur
(8a) Warga berteriak, karena tak ada suara gemuruh mesin pesawat bernomor
(10a) Menurut laporan terakhir, jelas Ari, Soeharto sudah bisa bernafas
keterangan ada yang bersifat wajib dan ada yang bersifat tidak wajib atau
50
keterangan wajib dalam konstruksi kalimat. Berikut ini data keterangan wajib
kalimat.
(11) Proyek ambisius ini bakal berlokasi di Ibu Kota Tallin atau kota besar
(12) Forum yang dibentuk pada 5 Juli 2008 ini berkantor di Wisma Batavia. (R,
1/1/14-8-2009)
adalah di Ibu Kota Tallin atau kota besar lainnya, di Wisma Batavia, dengan tim
Keterangan pada kalimat (11) sampai dengan (15) memiliki sifat yang
wajib. Maksud pernyataan tersebut adalah fungsi keterangan yang hadir dalam
kalimat tidak dapat dilesapkan dari posisinya. Apabila fungsi keterangan pada
sebagai fungsi keterangan dalam kalimat tersebut kehadirannya sangat terikat dan
Berikut ini kalimat nomor (11) sampai dengan (15) apabila fungsi
keterangannya dilesapkan.
keterangan tidak wajib dalam konstruksi kalimat. Berikut ini data keterangan
konstruksi kalimat.
52
(19) Kini, jumlah pemeluk Islam semakin bertambah dengan kehadiran para
Barat, dengan kehadiran para imigran dari Timur Tengah, Afrika Utara, dan
Keterangan yang hadir pada kalimat (16) sampai dengan (20) sifatnya
sebagai konstituen pascaverba intransitif berafiks be(R)- boleh hadir atau pun
tidak hadir dalam konstruksi kalimat. Jika, konstituen yang berfungsi sebagai
masih dapat berterima dari segi struktur dan maknanya. Berikut ini merupakan
keterangannya dilesapkan.
berdemonstrasi.
(20a) Para pengendara harus berhati-hati karena terdapat galian perbaikan jalan
54
55
Iskandardinata
Bagan 1.
55
57
sintaktis setelah verba intransitif berafiks be(R)- berupa nomina atau frasa
nominal, verba atau frasa verbal, adjektiva atau frasa adjektival, frasa numeralia,
kategori nomina atau frasa nominal dalam konstruksi kalimat. Berikut ini data
(23) Mereka beragama Nasrani, tapi bertoleransi terhadap umat agama lain. (R,
1/1/18-5-2009)
(24) Papan itu bergambar sepasang polisi laki-laki dan perempuan dalam sikap
(26) Jika kasus itu berindikasi tindak pidana korupsi, selanjutnya dilakukan gelar
pascaverba intransitif berafiks be(R)- pada kalimat nomor (21) sampai dengan
adalah sepasang polisi laki-laki dan perempuan, segitiga lebar dan pipih, dan
kategori verba atau frasa verbal dalam konstruksi kalimat. Berikut ini data
kategori verba atau frasa verbal sebagai konstituen pascaverba intransitif berafiks
(29) Malam ini Presiden berencana datang bersama dengan PM Badawi. (R,
1/1/11-12-2008)
(30) Pemprov DKI Tak Berkewajiban Ganti Rugi Monorel. (K, 1/1/14-5-2009)
(32) Sementara itu, seluruh penyusun Undang-Undang yang berasal dari parpol
sampai dengan (32) berkategori sebagai verba. Verba sebagai kategori konstituen
intransitif berafiks be(R)- pada kalimat nomor (27) sampai dengan (32)
intransitif berafiks be(R)- pada kalimat tersebut secara berturut-turut adalah Ganti
kategori adjektiva atau frasa adjektival dalam konstruksi kalimat. Berikut ini data
(33) Dari Indonesia, Amin Suryana berkesempatan besar untuk menyalip Hardi
(34) Saat menuju landasan, pesawat berkecepatan rendah sehingga tidak bisa
(35) Siswi kelas I SMP ini sudah berkegiatan normal seperti rekan-rekan
(36) Pelapis dinding atau wallcover ruang tamunya berwarna merah bata,
bergaya retro, dengan motif polkadot seukuran bola pingpong dengan garis-
pascaverba intransitif berafiks be(R)- pada kalimat nomor (33) sampai dengan
kategori frasa numeralia dalam konstruksi kalimat. Berikut ini data kategori frasa
konstruksi kalimat.
(40) Biaya yang dibutuhkan para calon TKI berkisar Rp 5 juta. (K, 1/1/22-12-
2008)
(41) Angin dari tenggara-selatan itu berkecepatan 5-22 knot. (MI, 1/1/27-9-2008)
(43) Pimpinan MPR berjumlah lima orang yang terdiri dari 3 anggota DPR dan
sampai dengan (43) berkategori sebagai frasa numeralia. Frasa numeralia sebagai
secara berturut-turut adalah 150 orang, Rp 5 juta, 5-22 knot, dua lontong, dan
lima orang.
kategori frasa numeralia dalam konstruksi kalimat. Berikut ini data kategori frasa
konstruksi kalimat.
(45) Kompetisi Liga Singapura berakhir pada 4 November 2009. (MI, 1/1/26-9-
2009)
2008)
(47) Kapal jetfoil itu berlayar dari Pelabuhan Boom Baru, Palembang, dan
mengalami kecelakaan pada jalur pelayaran Bui Merah, Bangka, sekitar pkl.
(48) Diah Defawati telah berpindah ke PDIP sekaligus menjadi Caleg partai
tersebut secara berturut-turut adalah sejak pagi hari, pada 4 November 2009, di
62
65
Bagan 2.
atas kata, frasa, klausa, kalimat, dan wacana. Berikut ini diuraikan jenis konstruksi
Indonesia.
kata dalam konstruksi kalimat. Berdasarkan bentuknya kata dibedakan atas bentuk
dasar dan bentuk turunan. Berikut ini data berupa kata sebagai konstituen
konstruksi kata yang berbentuk dasar dalam kalimat. Berikut ini data berupa
berafiks be(R)-.
(49) Saya berpenyakit asma, bisa mati kalau pakai ekstasi. (T, 1/1/11-5-1999)
(52) Para petinju wanita ini berkemauan besar untuk mewakili negara di tingkat
(R, 1/1/14-7-2009)
sampai dengan (53) berkonstruksi sebagai kata yang berupa bentuk dasar. Kata
be(R)- pada kalimat tersebut secara berturut-turut adalah asma, Suap, profesional,
konstruksi kata yang berbentuk turunan dalam kalimat. Berikut ini data berupa
berafiks be(R)-.
(55) Selama kurang lebih 30 menit lamanya aparat polsek Abepura berusaha
bertahan dari serangan ratusan warga asal Wamena itu. (MI, 1/1/9-4-2009)
(56) Mobil baru berhenti melaju kala menabrak tiang listrik. (R, 29/9/2009)
2-1999)
(58) Tujuh partai berasaskan Pancasila; hanya PKS dan PPP. (R, 1/1/30-4-2009)
68
sampai dengan (58) berkonstruksi sebagai kata yang berupa bentuk turunan. Kata
afiksasi be(R)- + kata dasar (organisasi, tahan, dan laju). Bentuk turunan rata-
rata merupakan hasil dari reduplikasi kata dasar rata. Bentuk turunan Pancasila
merupakan gabungan kata antara panca dengan sila yang satu di antaranya
terbagi atas frasa endosentrik dan frasa eksosentrik. Berikut ini data berupa frasa
kalimat.
atributif, dan frasa endosentrik apositif. Berikut ini data konstruksi frasa
69
kalimat.
(63) Guru harus berpenampilan menarik dan penuh percaya diri. (R, 1/1/24-2-
2009)
(64) Mereka cocok bekerja sebagai artis, dekorator interior, atau pemandu
berafiks be(R)- pada kalimat tersebut secara berturut-turut adalah sayur dan buah,
penuh percaya diri, dan sebagai artis, dekorator interior, atau pemandu wisata.
70
memiliki kedudukan yang setara dan bersifat penambahan atau pemilihan. Hal itu
dapat dibuktikan dalam kalimat dengan munculnya konjungsi dan dan atau. Frasa
peranan yang sama penting, sehingga apabila salah satu unsurnya dilesapkan tidak
akan menjadi masalah dalam konstruksi kalimat baik dari segi struktur dan
maknanya.
(62a) “Golkar tidak berpikir soal menang, tapi lebih menginginkan terciptanya
(62b) “Golkar tidak berpikir soal kalah, tapi lebih menginginkan terciptanya
endosentrik atributif dalam konstruksi kalimat. Berikut ini data frasa endosentrik
konstruksi kalimat.
(66) Selama ini, lanjut dia, istri dan ibu HC berjualan nasi kuning. (T, 1/1/20-8-
2008)
2009)
(68) Pagi hari, ia sudah berolahraga selama 30 menit di sebuah gimnasium dekat
(69) Biasanya, orang seperti ini suka berkelakuan sedikit centil untuk
be(R)- pada kalimat tersebut secara berturut-turut adalah sangat terik, nasi
yang berupa unsur pusat atau penting dan ada yang berupa unsur penambah atau
atribut. Berdasarkan data frasa endosentrik atributif pada kalimat tersebut yang
menjadi unsur pusat atau terpenting adalah terik, nasi. baik, 30 menit, dan centil.
kalimat akan menjadi tidak berterima baik struktur dan maknanya. Berikut ini
atributif dipisahkan.
(66a) Selama ini, lanjut dia, istri dan ibu HC berjualan nasi.
(66b)* Selama ini, lanjut dia, istri dan ibu HC berjualan kuning.
rumahnya di Chicago.
rumahnya di Chicago.
(69a)* Biasanya, orang seperti ini suka berkelakuan sedikit untuk memamerkan
ponselnya.
(69b) Biasanya, orang seperti ini suka berkelakuan centil untuk memamerkan
ponselnya.
73
endosentrik apositif dalam konstruksi kalimat. Berikut ini data frasa endosentrik
kalimat.
(70) Selain itu, Sarkozy juga bertemu dengan Perdana Menteri Israel Ehud
(71) Di sini ia berjumpa Sukri, ustad yang tinggal di Desa Senembah Ujung
2009)
(72) Di putaran keempat nanti, Senin (30/6), Jankovic akan berhadapan dengan
(73) Bintang berusia 50 tahun ini mulai berpacaran dengan "si brondong"
Chase Dreyfous, pada Juni silam setelah bertemu dalam sebuah acara amal.
(T, 1/1/19-11-2008)
(74) Usai sholat, ia bersama sang adik, Ahmad Maulana, 9, yang setia menemani
be(R)- pada kalimat tersebut secara berturut-turut adalah Perdana Menteri Israel
74
Ehud Olmert, Sukri, ustad yang tinggal di Desa Senembah Ujung Tanjung
Tanasugarn, "si brondong" Chase Dreyfous, dan sang adik, Ahmad Maulana, 9.
apabila salah satu unsurnya digantikan dalam konstruksi kalimat secara struktur
dan makna masih berterima. Berikut ini kalimat apabila unsur-unsur pembentuk
(70a) Selain itu, Sarkozy juga bertemu dengan Perdana Menteri Israel di
(70b) Selain itu, Sarkozy juga bertemu dengan Ehud Olmert di Yerusalem,
(71b) Di sini ia berjumpa ustad yang tinggal di Desa Senembah Ujung Tanjung
(72a) Di putaran keempat nanti, Senin (30/6), Jankovic akan berhadapan dengan
(72b) Di putaran keempat nanti, Senin (30/6), Jankovic akan berhadapan dengan
(73a) Bintang berusia 50 tahun ini mulai berpacaran dengan "si brondong", pada
(73b) Bintang berusia 50 tahun ini mulai berpacaran dengan Chase Dreyfous,
(74a) Usai sholat, ia bersama sang adik, 9, yang setia menemani setiap hari,
(74b) Usai sholat, ia bersama Ahmad Maulana, 9, yang setia menemani setiap
direktif dan frasa eksosentrik objektif. Berikut ini data konstruksi frasa
kalimat.
eksosentrik direktif dalam konstruksi kalimat. Berikut ini data frasa eksosentrik
kalimat.
1/1/14-8-2008)
76
(78) Wasit dan Juri Chris John Berasal dari AS. (R, 1/1/15-10-2009)
(79) Sebenarnya aku ingin berkolaborasi dengan Glen Fredly, tapi Afghan lebih
Indonesia, ke Bandung, Jawa Barat, dari AS, dan dengan Glen Fredly. Frasa
eksosentrik direktif yang ada pada kalimat tersebut ditandai dengan hadirnya
Frasa eksosentrik direktif pada kalimat nomor (75) sampai dengan (79)
mempunyai distribusi yang tidak sama dengan salah satu unsurnya. Hubungan
antarunsur pembentuk frasa tersebut bersifat terikat dan keduanya sangat penting
untuk hadir dalam kalimat. Jadi, apabila salah satu unsur pembentuk frasa
eksosentrik direktif pada kalimat dilesapkan, kalimat tersebut secara struktur dan
informasi tidak berterima. Hal itu dapat dibuktikan dengan melesapkan salah satu
(79a)* Sebenarnya aku ingin berkolaborasi dengan, tapi Afghan lebih tepat
karakter suaranya.
(79b)* Sebenarnya aku ingin berkolaborasi Glen Fredly, tapi Afghan lebih tepat
karakter suaranya.
eksosentrik objektif dalam konstruksi kalimat. Berikut ini data frasa eksosentrik
kalimat.
(80) Sekitar pukul 07.15 WIB dia berniat ingin membersihkan kamar motel
(81) Manajer Arsene Wenger pun berharap bisa menambah kekuatan di lini
(82) Itu artinya dia sedang berusaha mengeluarkan isi pikirannya. (K, 1/1/17-6-
2008)
(83) Perdana Menteri Inggris, Gordon Brown, berencana akan mengirim sekitar
kamar motel nomor 47, bisa menambah kekuatan di lini depan, mengeluarkan isi
pikirannya, akan mengirim sekitar 500 tentara, dan akan melayani pengangkutan
mengirim, dan akan melayani. Di samping itu, yang menjadi unsur objek dalam
frasa eksosentrik objektif, yaitu kamar motel nomor 47, kekuatan di lini depan, isi
berafiks be(R)- pada kalimat nomor (80) sampai dengan (84) juga mempunyai
distribusi yang tidak sama dengan salah satu unsurnya. Hubungan antarunsur
79
verba dan objek pembentuk frasa bersifat terikat dan keduanya sangat penting
untuk hadir dalam kalimat. Jadi, apabila salah satu unsur pembentuk frasa
eksosentrik objektif pada kalimat dilesapkan, kalimat tersebut secara struktur dan
informasi tidak berterima. Hal itu dapat dibuktikan dengan melesapkan salah satu
(80b)* Sekitar pukul 07.15 WIB dia berniat kamar motel nomor 47.
(81b)* Manajer Arsene Wenger pun berharap kekuatan di lini depan dengan
Afghanistan.
(83b)* Perdana Menteri Inggris, Gordon Brown, berencana sekitar 500 tentara ke
Afghanistan.
(84a)* Maskapai penerbangan Lion Air berencana akan melayani tahun 2009 ini.
terdiri atas dua bagian, yakni klausa bebas dan klausa terikat. Berikut ini data
konstruksi kalimat.
klausa bebas dalam konstruksi kalimat. Berikut ini data klausa bebas yang
kalimat.
(85) Ia tetap beranggapan Bank Century terlalu kecil dan tak signifikan untuk
(86) Saya berkeyakinan suatu saat Kereta Api akan menjadi andalan
(87) Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri I ndonesia (Kadin) MS Hidayat
(88) Bisa-bisa, si dia malah berpikir Anda masih mencintai dan belum bisa
(89) Ketua Asosiasi Produsen Gula dan Terigu Indonesia Natsir Mansur
sampai dengan (89) berkonstruksi sebagai klausa bebas. Klausa bebas sebagai
secara berturut-turut adalah Bank Century terlalu kecil dan tak signifikan untuk
Jakarta, Bank Indonesia seharusnya bisa lebih keras memaksa bank-bank untuk
melupakan mantan kekasih, dan merek kemasan murah untuk gula hanya akan
menguntungkan konsumen.
pembentuk kalimat yang minimal terdiri atas subjek dan predikat dapat berdiri
berafiks be(R)- dapat dipisahkan dalam konstruksi kalimat karena tidak terikat
dengan klausa sebelumnya. Hubungan antara klausa pertama dengan klausa kedua
bersifat bebas dalam arti dapat menjadi kalimat tersendiri. Jadi, apabila salah satu
secara struktur dan informasi masih berterima. Hal itu dapat dibuktikan dengan
(85b) Bank Century terlalu kecil dan tak signifikan untuk diselamatkan.
82
(86b) Suatu saat Kereta Api akan menjadi andalan transportasi di Jakarta.
(87a) Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri I ndonesia (Kadin) MS Hidayat
berpendapat.
(87b) Bank Indonesia seharusnya bisa lebih keras memaksa bank-bank untuk
(88b) Anda masih mencintai dan belum bisa melupakan mantan kekasih.
(89a) Ketua Asosiasi Produsen Gula dan Terigu Indonesia Natsir Mansur
berpendapat.
(89b) Merek kemasan murah untuk gula hanya akan menguntungkan konsumen.
klausa terikat dalam konstruksi kalimat. Berikut ini data klausa terikat yang
kalimat.
(90) SFC tidak berkeberatan andaikata Duric berlaku seperti Precious. (MI,
1/1/26-9-2009)
(91) Perilaku Ryan banyak berubah ketika ia duduk di bangku SMP. (K, 1/1/25-
7-2008)
(92) Nyamuk sudah bisa berkembang biak setelah curah hujan relatif kecil. (T,
1/1/15-2-2007)
83
(93) Bolehlah polisi bergembira karena telah melenyapkan Noordin M Top. (MI,
1/1/19-9-2009)
(94) Banyak orang bersedih karena tidak mendapatkan anak yang sangat
sampai dengan (94) berkonstruksi sebagai klausa terikat. Klausa terikat sebagai
duduk di bangku SMP, setelah curah hujan relatif kecil, karena telah
melenyapkan Noordin M Top, dan karena tidak mendapatkan anak yang sangat
mereka impikan. Klausa terikat yang terdapat pada kalimat tersebut ditandai
pembentuk kalimat yang minimal terdiri atas subjek dan predikat tidak dapat
berdiri sendiri. Bentuk klausa terikat tersebut tidak dapat dipisahkan dalam
penjelas klausa pertama. Hubungan antara klausa pertama dengan klausa kedua
yang menjadi penjelas bersifat terikat dan sangat penting untuk hadir dalam
kalimat. Jadi, apabila salah satu unsur pembentuk klausa pada konstruksi kalimat
dipisahkan, kalimat tersebut secara struktur dan informasi tidak berterima. Hal itu
dapat dibuktikan dengan memisahkan salah satu unsur klausanya sebagai berikut.
83
86
Bagan 3.
84
88
BAB IV
PENUTUP
4.1 Simpulan
berafiks be(R)- juga dapat berupa keterangan wajib dan keterangan tidak
wajib.
terdiri atas nomina atau frasa nominal, verba atau frasa verbal, adjektiva atau
yang terdapat dalam kalimat dapat berupa kata, frasa, dan klausa. Kata
berafiks be(R)- dapat berupa frasa endosentrik dan frasa eksosentrik. Frasa
88
89
intransitif berafiks be(R)- dapat berupa frasa eksosentrik direktif dan frasa
intransitif berafiks be(R)- dapat berupa kalusa bebas dan klausa turunan.
4.2 Saran
bahasa Indonesia ini belum lengkap atau menyeluruh karena data yang ada
terbatas. Oleh karena itu, penelitian selanjutnya masih perlu dilakukan agar lebih
konstruksi verba, dan kategori pelengkap begitu pula dengan keterangan itu
sendiri. Pengkajian selain ditunjang dari sisi morfologi, sintaksis, dan semantik,
perlu juga dari sisi wacana, sehingga dihasilkan klasifikasi yang lebih lengkap
DAFTAR PUSTAKA
Alwi, dkk. 2003. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Gramedia.
Gramedia
University Press.
92
DAFTAR KAMUS
Alwi, dkk. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
DAFTAR SITUS
http://www.google.co.id
http://www.kompas.com
http://www.mediaindonesia.com
http://www.republika.co.id
http://www.tempointeraktif.com
94
Agama : Islam
17510
Pekerjaan : PNS
Pekerjaan : PNS
17510
95
LAMPIRAN
5. Selama persidangan ayah pesinetron Fachri Albar itu berkelakuan baik. (MI,
1/1/25-6-2008)
8. Warga berteriak histeris, karena tak ada suara gemuruh mesin pesawat
10. Menurut laporan terakhir, jelas Ari, Soeharto sudah bisa bernafas sendiri
11. Proyek ambisius ini bakal berlokasi di Ibu Kota Tallin atau kota besar
12. Forum yang dibentuk pada 5 Juli 2008 ini berkantor di Wisma Batavia. (R,
1/1/14-8-2009)
96
2008)
19. Kini, jumlah pemeluk Islam semakin bertambah dengan kehadiran para
imigran dari Timur Tengah, Afrika Utara, dan negara-negara Islam di Asia.
(R, 1/1/18-5-2009)
20. Para pengendara harus berhati-hati saat melewati Jalan Otto Iskandardinata
1/1/11-12-2008)
23. Mereka beragama Nasrani, tapi bertoleransi terhadap umat agama lain. (R,
1/1/18-5-2009)
24. Papan itu bergambar sepasang polisi laki-laki dan perempuan dalam sikap
26. Jika kasus itu berindikasi tindak pidana korupsi, selanjutnya dilakukan gelar
29. Malam ini Presiden berencana datang bersama dengan PM Badawi. (R,
1/1/11-12-2008)
30. Pemprov DKI Tak Berkewajiban Ganti Rugi Monorel. (K, 1/1/14-5-2009)
32. Sementara itu, seluruh penyusun Undang-Undang yang berasal dari parpol
33. Dari Indonesia, Amin Suryana berkesempatan besar untuk menyalip Hardi
34. Saat menuju landasan, pesawat berkecepatan rendah sehingga tidak bisa
35. Siswi kelas I SMP ini sudah berkegiatan normal seperti rekan-rekan
36. Pelapis dinding atau wallcover ruang tamunya berwarna merah bata, bergaya
40. Biaya yang dibutuhkan para calon TKI berkisar Rp 5 juta. (K, 1/1/22-12-
2008)
41. Angin dari tenggara-selatan itu berkecepatan 5-22 knot. (MI, 1/1/27-9-2008)
43. Pimpinan MPR berjumlah lima orang yang terdiri dari 3 anggota DPR dan 2
45. Kompetisi Liga Singapura berakhir pada 4 November 2009. (MI, 1/1/26-9-
2009)
2008)
47. Kapal jetfoil itu berlayar dari Pelabuhan Boom Baru, Palembang, dan
mengalami kecelakaan pada jalur pelayaran Bui Merah, Bangka, sekitar pkl.
48. Diah Defawati telah berpindah ke PDIP sekaligus menjadi Caleg partai
49. Saya berpenyakit asma, bisa mati kalau pakai ekstasi. (T, 1/1/11-5-1999)
99
52. Para petinju wanita ini berkemauan besar untuk mewakili negara di tingkat
(R, 1/1/14-7-2009)
55. Selama kurang lebih 30 menit lamanya aparat polsek Abepura berusaha
bertahan dari serangan ratusan warga asal Wamena itu. (MI, 1/1/9-4-2009)
56. Mobil baru berhenti melaju kala menabrak tiang listrik. (R, 29/9/2009)
1999)
58. Tujuh partai berasaskan Pancasila; hanya PKS dan PPP. (R, 1/1/30-4-2009)
63. Guru harus berpenampilan menarik dan penuh percaya diri. (R, 1/1/24-2-
2009)
64. Mereka cocok bekerja sebagai artis, dekorator interior, atau pemandu
66. Selama ini, lanjut dia, istri dan ibu HC berjualan nasi kuning. (T, 1/1/20-8-
2008)
2009)
68. Pagi hari, ia sudah berolahraga selama 30 menit di sebuah gimnasium dekat
69. Biasanya, orang seperti ini suka berkelakuan sedikit centil untuk
70. Selain itu, Sarkozy juga bertemu dengan Perdana Menteri Israel Ehud
71. Di sini ia berjumpa Sukri, ustad yang tinggal di Desa Senembah Ujung
2009)
72. Di putaran keempat nanti, Senin (30/6), Jankovic akan berhadapan dengan
73. Bintang berusia 50 tahun ini mulai berpacaran dengan "si brondong" Chase
Dreyfous, pada Juni silam setelah bertemu dalam sebuah acara amal. (T,
1/1/19-11-2008)
74. Usai sholat, ia bersama sang adik, Ahmad Maulana, 9, yang setia menemani
1/1/14-8-2008)
77. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Jumat (15/5) siang langsung bertolak
78. Wasit dan Juri Chris John Berasal dari AS. (R, 1/1/15-10-2009)
79. Sebenarnya aku ingin berkolaborasi dengan Glen Fredly, tapi Afghan lebih
80. Sekitar pukul 07.15 WIB dia berniat ingin membersihkan kamar motel nomor
81. Manajer Arsene Wenger pun berharap bisa menambah kekuatan di lini
82. Itu artinya dia sedang berusaha mengeluarkan isi pikirannya. (K, 1/1/17-6-
2008)
83. Perdana Menteri Inggris, Gordon Brown, berencana akan mengirim sekitar
85. Ia tetap beranggapan Bank Century terlalu kecil dan tak signifikan untuk
86. Saya berkeyakinan suatu saat Kereta Api akan menjadi andalan transportasi
87. Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri I ndonesia (Kadin) MS Hidayat
88. Bisa-bisa, si dia malah berpikir Anda masih mencintai dan belum bisa
89. Ketua Asosiasi Produsen Gula dan Terigu Indonesia Natsir Mansur
90. SFC tidak berkeberatan andaikata Duric berlaku seperti Precious. (MI,
1/1/26-9-2009)
91. Perilaku Ryan banyak berubah ketika ia duduk di bangku SMP. (K, 1/1/25-7-
2008)
92. Nyamuk sudah bisa berkembang biak setelah curah hujan relatif kecil. (T,
1/1/15-2-2007)
93. Bolehlah polisi bergembira karena telah melenyapkan Noordin M Top. (MI,
1/1/19-9-2009)
94. Banyak orang bersedih karena tidak mendapatkan anak yang sangat mereka
Kebahagian yang luar biasa kurasakan karena pada akhirnya skripsi ini
dapat terselesaikan dengan baik. Segala sesuatu itu terjadi semata-mata atas izin
dan kehendak Allah swt. Oleh karena itu, rasa syukur yang sedalam-dalamnya
selalu kutujukan kepada Allah swt. Aku hanya bisa berusaha dengan sungguh-
tenaganya agar anaknya kelak mendapat kesuksesan. Berkat keringat dan kerja
keras Ayahanda Sugino akhirnya aku bisa menjadi seorang sarjana sastra seperti
sekarang ini. Begitu juga Ibundaku Ratna Mulyati yang selalu memberikan
nasihat dan wejangannya, sehingga aku bisa menyelesaikan studi strata satu
dengan tepat waktu. Untuk Bapak dan Ibuku terima kasih yang sebesar-besrnya
atas seluruh jasa dan pengorbananmu, semua itu akan selalu kuingat dan
kukenang selamanya.
yang selalu memberikan motivasi bagiku hingga aku dapat mencapai nilai terbaik
dalam menyelesaikan studi sarjana pertama ini. Semoga nanti engkau dapat
menjadi lebih baik dari padaku dan berhasil mendapatkan apa yang kau cita-
citakan.
berupa pikiran dan semangat hidup, sehingga dalam waktu yang relatif cepat
skripsiku ini dapat selesai dengan menyandang predikat mendapat pujian. Segala
104
Amin..
prasarana untuk bernaung ketika mengerjakan skripsi ini, sehingga dalam proses
Bapak Andi sebagai Staf Program Studi Sastra Indonesia yang telah
sarjana, sehingga pelaksanaan sidang sarjana dapat berjalan dengan tertib dan
memuaskan hati.
2005, kawan-kawan Teater Musim Dingin, rumahku Blue Hikers, panitia PFS,
dan barudak KKNM Ciptarasa kalian itu adalah warna dan bumbu dalam hidupku
-sekian-