You are on page 1of 5

1

5 Gerakan Islam Kontemporer dan Perkembangannya di Indonesia


Oleh: Fadh Ahmad Arifan*

Dalam sejarah bangsa Indonesia telah berdiri berbagai kekuatan Islam dan organisasi sosial keagamaan. Setidaknya bisa kita sebutkan seperti Sarekat Islam (SI), Muhammadiyah, Persis, Al-Irsyad, NU, Jong Islamieten Bond (JIB), Masyumi, Nahdlatul Wathan, Pelajar Islam Indonesia (PII), ICMI, dan sebagainya. Selama sebelum era Kemerdekaan hingga tumbangnya rezim Orde baru, yang paling banyak mewarnai perkembangan politik, sosial dan budaya adalah Muhammadiyah dan NU. Pasca runtuhnya rezim Orde Baru, membuat bangsa Indonesia memasuki periode baru yang disebut era reformasi. Sejak bergulirnya era reformasi tahun 1997-1998, semua orang bisa berbicara tentang apa saja dengan bebas, termasuk mengemukakan ide-ide atau pendapat yang berkaitan dengan Islam; sesuatu yang di era Orde Baru sangat dilarang seperti formalisasi Syariat Islam, Piagam Jakarta, Perda Syariah dan keinginan untuk mendirikan kembali Partai Politik berasaskan Islam, wacana menghidupkan kembali komunisme dan kebebasan beragama. Pasca tahun runtuhnya rezim Suharto, tiba-tiba muncul dan berkembang pesat gerakangerakan baru di luar Muhammadiyah, Persis, al-Irsyad, NU maupun ICMI. Di antara gerakan-gerakan itu, terdapat gerakan Tarbiyah yang kemudian menjelma menjadi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), Majelis Mujahidin Indonesia (MMI), Front Pembela Islam (FPI), Laskar Jihad,1 Wahdah Islamiyah,2 Jamaah tabligh, dan Salafi. Gerakan-gerakan ini muncul secara fenomenal, kontroversial dan cukup berpengaruh. Fenomenal karena mampu berkembang sangat cepat dan menarik banyak pihak. Gerakangerakan ini muncul secara fenomenal, kontroversial dan cukup berpengaruh. Fenomenal karena mampu berkembang sangat cepat dan menarik banyak pihak. Menurut Moh. Nurhakim, mereka berhasil mendirikan cabang-cabang, dan mendapat pengikut yang cukup

Tentang seluk beluk Laskar jihad, Noorhaidi Hasan, Laskar Jihad: Islam, Militancy and the Quest for Identity in Post-New Order Indonesia (Leiden: Utrecht University , 2005) 2 Tentang Gerakan Wahdah Islamiyah, baca Sarifuddin Jurdi, Sejarah Wahdah Islamiyah: sebuah geliat ormas Islam di era transisi (Kreasi Wacana, 2007)

pesat. Kontroversial, karena sebagian dari mereka ada yang melakukan kegiatan sweping terhadap diskotik, tempat perjudian, remaja yang sedang berbuat asusila hingga penggrebekan terhadap penganut aliran sesat. Sehingga fenomena tersebut menimbulkan pro-kontra di masyarakat. Pro-kontra itu bisa dipahami oleh karena di antara gerakangerakan ini ada yang cenderung bersikap militan dan radikal. Namun, di sisi lain, di antara gerakan-gerakan tersebut ada yang bersikap moderat, simpatik dan memberikan layananlayanan publik. Selain itu, pro-kontra disebabkan oleh faktor-faktor lain seperti persaingan politik ataupun kepentingan pribadi, dan boleh jadi dikarenakan sebagian masyarakat belum cukup mengenali siapa mereka sebenarnya.3 Beberapa dari gerakan-gerakan di atas yang tentu saja fenomenal dan militan adalah Gerakan Tarbiyah, Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), Salafi, Jamaah Tabligh dan FPI. Seperti Gerakan Tarbiyah atau yang kini menjelma jadi PKS, memasuki Indonesia pada dekade 1980-an. Sudah bukan rahasia lagi jika Jamaah Tarbiyah mengadopsi pemikiran Ikhwanul Muslimin (IM). Tokoh penting Jamaah Tarbiyah diantaranya KH. Yusuf Supendi, Ust Rahmat Abdullah, Hilmi Aminudin, Mayjen (Purn) Suripto, Abu Ridho, Mashadi, Nur Mahmudi Ismail, alm Yoyoh Yusroh dan Hidayat Nur Wahid. Ada 3 jalur penting pengembangan Jamaah Tarbiyah di Indonesia yaitu: Kelompok Usroh di kampus, Alumni Timur Tengah, dan Alumni LIPIA. Pertemuan 3 jalur inilah yang selanjutnya melahirkan PKS sekarang ini.4 Pada pemilu 2009 di saat partai bermassa Islam perolehan suaranya anjlok, perolehan suara PKS masih stabil dan prosentasenya meningkat walau tidak sepesat partai Demokrat. PKS kabarnya pada pemilu 2014 berambisi masuk tiga besar.5 Jika di dalam struktur parlemen ada PKS maka di luar parlemen ada Hizbut Tahrir (HT). HT merupakan Partai Politik dan Dakwah di jalur ekstra parlemen. Partai ini didirikan di Palestina oleh Taqiyuddin An-Nabhani beserta sekelompok koleganya yang telah memisahkan diri dari Ikhwanul Muslimin (IM),6 dengan maksud untuk melanjutkan kembali

Moh Nurhakim, Gerakan Revivalisme Islam dan Formalisasi Syariah di Indonesia: Telaah Pengalaman PKS dan Salafi, hal 3. Makalah Dipresentasikan di Seminar Internasional Contemporary Islamic Movement In Southeast Asia in Context of Social and Cultural Changes, 14 Juni 2008 di Aula BAU UMM Malang. 4 Lihat Gerakan Islam transnasional dan Pengaruhnya di Indonesia ppt (dikeluarkan oleh BIN) 5 Koran Surya edisi 20/12/2010, PKS Bidik 3 Besar Pemilu 2014 hal. 2 6 John L. Esposito, Ensiklopedi Oxford Dunia Islam Modern Jilid 2, (Bandung: Mizan, 2001), hal. 172; David Commins, Taqiyuddin an-Nabhani And The Islamic Liberation Party, The Muslim World Vol. 81 th 1991), hal 196

kehidupan Islam di bawah Daulah Khilafah Islamiyah. Di berbagai negara, HT mengalami perkembangan yang pesat. Terbukti di antaranya banyak menarik kalangan terdidik perkotaan, yang terdiri dari akademisi, profesional dan mahasiswa. 7 Jika ditelusuri sejarahnya, HT masuk ke Indonesia pada awal dekade 1980-an, namun ada versi lain yang mengatakan bahwa ide-ide Hizbut Tahrir telah hadir di Indonesia sejak Taqiyuddin anNabhani mengunjungi Indonesia pada tahun 1972.8 Secara Jumlah HTI masih kalah dengan NU, Muhammadiyah dan Ormas Hidayatullah.9 Pengamat terorisme, Umar Abduh berpendapat penegakan Khilafah islam tidak mungkin diwujudkan oleh HTI karena jumlah anggota HTI terlalu kecil, tidak sampai 1 juta orang.10 Selanjutnya kita membicarakan tentang Jamaah Salafi. Salafi merupakan bagian dari paham Wahabi. Gerakan ini berkembang secara internasional melalui jaringan guru-murid ulama-ulama Wahabi dan dukungan dana pemerintah Arab Saudi.11 Tokoh sentral gerakan ini adalah Syekh Bin Baz, Nashiruddin Al-Bani, dan Syekh Muqbil. Gerakan salafi baru muncul di Indonesia pada awal dekade 1980-an bersamaan dengan dibukanya Lembaga Ilmu Islam dan Sastra arab (LIPIA).12 Ada tiga hal pokok yang didakwahkan jamaah salafi, yaitu tarbiyah (talim), tashfiyyah (pembersihan amalan dari bidah), dan tazkiyyah (penyucian hati).13 Saat ini terdapat beberapa tokoh Salafi terkemuka, misalnya Abu Nida Khamsaha, Yazid Abdul Jawaz, Ahmad Faiz Asifuddin, Aunur Rofiq Ghufran, Yusuf Baisa dan Abdurahman al-Tamimi.14 Adapun Jamaah Tabligh didirikan pada akhir dekade 1920-an oleh Muhammad Ilyas alKandahlawy, alumnus Madrasah Darul Ulum Deoband di India. Beliau adalah seorang sufi
7

Jajang Jahroni (ed), Gerakan Salafi Radikal di Indonesia (Jakarta: Rajawali Pers, 2004), hal. 162-163 Moh Iqbal Ahnaf, MMI dan HTI: Image of The Others, dalam A.Maftuh Gabriel, Negara tuhan: The Thematic Ensiklopedia (Jogjakarta: SR-Ins Publishing, 2004), hal. 694. 9 Tentang deskripsi Ormas Hidayatullah, lihat. Manshur Salbu, Mencetak Kader, Perjalanan Hidup Ustadz Abdullah Said Pendiri Hidayatullah, (Surabaya: Hidayatullah Publishing, 2009); Halid Alkaf, Ormas Hidayatullah: Studi tentang Ideologi Keagamaan dan Sistem Pengkaderan, dalam Jurnal Paramedia, Vol 7, No 4 (2006). 10 Metro Realitas Menanti Sang Khalifah 24 September 2007. Di akhir acara ini, diperlihatkan potret buruk penerapan beberapa Perda Syariah. Metro tv seakan memberi pesan kepada penonton bahwa seburuk itulah yang akan terjadi jika Khilafah Islamiyah berhasil ditegakkan oleh aktivis HTI. Memang sih menurut penulis perda-perda itu hanya sebagian kecil dari usaha positivisme Syariat islam, tapi masih jauh dari kategori kaffah. 11 Gerakan Islam transnasional dan Pengaruhnya di Indonesia ppt 12 M. Imdadun Rahmat, Arus Baru Islam Radikal: Transmisi Revivalisme Islam Timur Tengah Ke Indonesia, (Jakarta: Erlangga, 2005), hal. 99 13 Majalah Hidayatullah edisi khusus Milad 2008, 2020 Indonesia Berperadaban Madinah, hal.59 14 Moh Nurhakim, Gerakan Revivalisme Islam... Op, cit hal. 11-12
8

dari tarekat Jisytiyyah yang berakidah Maturidiyyah dan bermadzhab fiqih Hanafi. 15 Saat ini Jamaah Tabligh tersebar di 150 negara dan memiliki sekitar 70-80 juta pengikut aktif, sehingga menjadikannya sebagai gerakan Islam terbesar di dunia.16 Tujuan utama dari gerakan ini adalah membangkitkan jiwa spiritual dalam diri dan kehidupan setiap muslim. Cara merealisasikan hal tersebut adalah dengan menempuh khuruj (keluar untuk berdakwah) bersama Jamaah Tabligh. Empat bulan untuk seumur hidup, 40 hari pada tiap tahun, tiga hari setiap bulan, atau dua kali berkeliling pada tiap minggu. Yang pertama dengan menetap pada suatu daerah dan yang kedua dengan cara berpindah-pindah dari suatu daerah ke daerah yang lain. Hadir pada dua majelis ta'lim setiap hari, majelis ta'lim pertama diadakan di masjid sedangkan yang kedua diadakan di rumah.17 Di dalam Jamaah Tabligh tampaknya tidak dikenal istilah anggota sebagai layaknya sebuah organisasi. Pengajian diadakan selalu terbuka. Tidak tampak ada pemisahan antara yang anggota atau non-anggota.18 Jamaah ini mengklaim mereka tidak menerima donasi dana dari manapun untuk menjalankan aktivitasnya. Biaya operasional Tabligh dibiayai sendiri oleh pengikutnya.19 Jamaah Tabligh masuk pertama kali ke Indonesia pada 1952, di bawah rombongan dari India yang dipimpin oleh Miaji Isa. Namun gerakan ini mulai marak pada awal 1970-an. Jamaah Tabligh di Indonesia mempunyai anggota yang cukup banyak. Anggota mereka sangat bervariasi, mulai dari artis seperti Gito Rollies, mantan Kapolda Jawa Timur, Anton Bachrul Alam sampai dengan kalangan militer, dan pengusaha. Sasaran utama Jamaah Tabligh umumnya kalangan perkotaan terutama yang tidak menyukai aktivitas politik dan ada minat terhadap spiritualisme.20 Gerakan Islam kontemporer yang terakhir ialah Front Pembela Islam (FPI). Keberadaan FPI hampir selalu dikait-kaitkan dengan aksi penyisiran tempat-tempat yang dianggap sumber kemaksiatan, yakni diskotik, prostitusi, bar dan karaoke, tempat perjudian dan sebagainya. FPI didirikan pada tanggal 17 Agustus 1998. Tokoh terpenting FPI yang paling berpengaruh adalah Habib Rizieq Shihab, yang hingga saat ini menjabat sebagai Ketua
15

Lihat E-book Jamaah Tabligh: Semangat dakwah tanpa ilmu Salahuddin Shoaib, Alarming Rise of Tablighi Jamaat , Weeklyblitz net edisi 26 Januari 2011 17 http://www.eramuslim.com/berita/gerakan-dakwah/jamaah-tabligh-menyebarkan-dakwah-meneroboswilayah.htm (diakses pada tanggal 20 Mei 2010). 18 Yudian Wahyudi (ed), Gerakan Wahabi Di Indonesia: Dialog dan Kritik (Yogyakarta: Bina harfa, 2009), hal. 341 19 http://www.eramuslim.com/berita/gerakan-dakwah/jamaah-tabligh-menyebarkan-dakwah-meneroboswilayah.htm 20 Lihat Gerakan Islam transnasional dan Pengaruhnya di Indonesia ppt (dirilis oleh BIN)
16

umum FPI. Ketika FPI dideklarasikan Habib Rizieq baru berumur 30-an tahun. Dasar berdirinya FPI sendiri dilatari oleh keprihatinan terhadap semakin maraknya tindak kemaksiatan dan pornografi. Sementara aparat keamanan yang semestinya memberantas berbagai macam kemaksiatan tersebut seperti tidak berdaya dan bahkan terkesan membiarkan begitu saja. Tidak diketahui jumlah yang pasti berapa anggota FPI. Setelah tahun 2005, perwakilan FPI telah berdiri di 26 provinsi di Indonesia, meskipun hanya beberapa perwakilan saja yang aktif.21 Kehadiran gerakan-gerakan Islam tersebut cukup signifikan untuk membangkitkan kembali kesadaran umat Islam agar menerapkan agama secara kaffah. Walaupun pendekatan dakwahnya berbeda-beda. Oleh karena itu hendaknya saling dialog atau silaturahmi guna menjalin Ukhuwah Islamiyah antar sesama gerakan Islam, jangan saling mencari-cari kesalahan atau rebutan aset dan pengikut. Yang terpenting adalah bagaimana mengurusi kepentingan Umat Islam di Indonesia baik pada ranah politik maupun sosial. Masyarakat tak perlu bingung, takut bahkan buru-buru mencap mereka ekstremis/garis keras.22 Sepanjang penulis ketahui, mereka itu tegas bukan keras, ajarannya tidak menyimpang dan belum pernah terlibat aksi terorisme. *Penulis: adalah Alumni S2 Studi Islam di UIN Malang, Follow my Twitter: @fadhahmad

21

Zaki Mubarak, Geneakologi Islam Radikal di Indonesia: Gerakan, Pemikiran dan Prospek Demokrasi (Jakarta: LP3ES, 2008), hal. 116-118 22 Akibat pengaruh media atau statemen elit politik. Kerapkali tudingan Islam fundamentalis, Islam transnasional, Islam militan atau Islam garis keras/wahabi itu, biasanya ditujukan kepada yang di luar mainstream yang tidak suka tradisi lokal dan punya orientasi politik mendirikan negara Islam.

You might also like