Professional Documents
Culture Documents
A. Deskripsi Data
Tabel 4.1
Data Statistik Hasil Belajar Siswa yang Proses Pembelajarannya
Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif
Tipe Make a Match
Statistik Nilai
Minimum 4
Maksimum 15
Rentang 11
Rata-rata 9,09
Standar deviasi 2,5
Varians 6,25
46
47
Tabel 4.2
Data Hasil Belajar Siswa yang Proses Pembelajarannya Menggunakan
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make a Match
Nilai Frekuensi
4–5 2
6–7 11
8–9 10
10 – 11 10
12 – 13 7
14 – 15 1
Jumlah 41
Nilai
0 3,5 5,5 7,5 9,5 11,5 13,5 15,5
model pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray, diperoleh hasil sebagai
berikut :
48
1. Data statistik hasil belajar siswa yang proses pembelajarannya menggunakan
Tabel 4.3
Data Statistik Hasil Belajar Siswa yang Proses Pembelajarannya
Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
Two Stay Two Stray
Statistik Nilai
Minimum 5
Maksimum 16
Rentang 11
Rata-rata 11,4
Standar deviasi 3,06
Varians 9,39
Tabel 4.4
Data Hasil Belajar Siswa yang Proses Pembelajarannya
Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
Two Stay Two Stray
Nilai Frekuensi
5–6 3
7–8 4
9 – 10 10
11 – 12 7
13 – 14 9
15 – 16 8
Jumlah 41
49
3. Histogram dan poligon data hasil belajar siswa yang pembelajarannya
16
F
14
12
10
8
6
4
2
Nilai
0 4,5 6,5 8,5 10,5 12,5 14,5 16,5
B. Uji Persyaratan Analisis
1. Uji Normalitas
dengan kriteria pengujian hipotesis : tolak Ho jika 2hitung > 2tabel dengan =
0,05.
50
Hasil uji normalitas adalah sebagai berikut :
Tabel 4.5
Ringkasan Hasil Uji Normalitas
tipe make a match dan data hasil belajar siswa yang proses pembelajarannya
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray pada sub
konsep Sistem Pencernaan pada Manusia keduanya berasal dari populasi yang
berdistribusi normal.
2. Uji Homogenitas
Untuk mengetahui apakah varians kedua data hasil tes belajar tersebut
dengan kriteria pengujian hipotesis : tolak H0 jika Fhitung ≥ Ftabel, dengan taraf
nyata = 0,05.
Hasil uji homogenitas varians adalah sebagai berikut :
Tabel 4.6
Ringkasan Hasil Uji Homogenitas Dua Varians
pembelajaran kooperatif tipe make a match dan hasil belajar siswa yang
two stay two stray pada sub konsep Sistem Pencernaan pada Manusia
keduanya homogen.
C. Uji Hipotesis
dengan dua tinggal dua tamu (two stay two stray) pada sub konsep Sistem
dua tinggal dua tamu (two stay two stray) pada sub konsep Sistem
dengan kriteria pengujian hipotesis terima H0 jika – ttabel < thitung <+ ttabel
Daerah penerimaan Ho
Tabel 4.7
Ringkasan Hasil Uji t
hasil belajar siswa antara yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
53
mencari pasangan (make a match) dengan dua tinggal dua tamu (two stay two
stray) pada sub konsep Sistem Pencernaan pada Manusia. Ternyata siswa yang
Match ( X = 9,06).
D. Pembahasan
keunggulan dalam hal siswa mencari pasangan sambil belajar mengenai suatu
dengan belajar yang seharusnya mereka lakukan. Kelemahan lain dari model
lain.
Berbeda dengan model pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray,
model pembelajaran kooperatif tipe dua tinggal dua tamu (two stay two stray)
dengan kelompok lain. Banyak kegiatan belajar mengajar yang diwarnai dengan
melihat pekerjaan siswa yang lain. Padahal dalam kenyataan hidup di luar
sekolah, kehidupan dan kerja manusia saling bergantung satu dengan yang
lainnya. Teknik ini bisa digunakan dalam semua mata pelajaran dan untuk semua
Dengan model pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray siswa
terhadap temanya, selain itu siswa dituntut mampu bekerja sama dengan teman
A. Kesimpulan
kesimpulan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar siswa antara yang proses
pasangan (make a match) dan tipe dua tinggal dua tamu (two stay two stray) pada
sub konsep Sistem Pencernaan Pada Manusia di kelas XI SMA Negeri 1 Ciawi
pembelajaran kooperatif tipe dua tinggal dua tamu (two stay two stray)
menunjukkan hasil belajar yang lebih baik dibandingkan dengan siswa yang
B. Saran
55
56
2. Diperlukan persiapan yang matang dalam melaksanakan pembelajaran,