Professional Documents
Culture Documents
Penyusun:
2. Multimeter II - 1 s/d II - 8
6. Oscilloscope VI - 1 s/d VI - 3
1. Durasi
3 jam
2. Tujuan
Mempelajari berbagai fungsi multimeter analog, khususnya sebagai ohm-meter.
Mengitung rangkaian pengganti suatu rangkaian listrik dan mengukur rangkaian
penggantinya.
Membandingkan hasil-hasil perhitungan dan pengukuran rangkaian pengganti (Rp),
serta menghitung kesalahan (error) di antara keduanya.
3. Landasan Teori
3.1 Rangkaian Seri
Dua elemen dikatakan seri, jika dan hanya jika:
Ujung terminal dari dua elemen tersebut terhubung dalam satu simpul.
Ujung elemen yang lain tidak terhubung dalam satu simpul (terpisah).
Jika kita memiliki rangkaian seri dari n buah resistor seperti gambar di bawah, maka
kita dapat mengganti resistor-resistor ini dengan satu resistor tunggal atau tahanan
pengganti, di mana:
R1 R2 Rn
R ek
Rek = R1 + R2 + …+ Rn
Jika kita mempunyai rangkaian paralel dari n resistor, seperti ditunjukkan pada gambar
di bawah, maka kita dapat mengganti resistor ini dengan satu tahanan tunggal:
R1 R2 Rn R ek
1 1 1 1
...
Rek R1 R2 Rn
4. Prosedur Percobaan
4.1 Peralatan dan komponen yang digunakan
1. Multimeter Analog
2. Berbagai macam Resistor
3. Kabel, saklar SPDT, jumper.
R1 R2 R1 R2
R3
R1 R2 R1 R2 R3
Gambar 1.3 Gambar 1.4
R1 R2 R3 R4
Gambar 1.5
R1 R3
R2 R3 R1 R2 R4
R2
R1
R1
R2 R3
R3
R2
R1
R1 R4 R7
R3 R6
R2 R5 R8
R1 R4 R6
R3
R2 R5 R7
Gambar 1.12
a
1
c
2
R p2 Rp1
error x100%
Rp1
c. Rangkaian Seri-Paralel (Gambar 1.6; 1.7; 1.8; 1.9; 1.10; 1.11; 1.12)
Lakukan seperti pada rangkaian seri.
d. Potensiometer
Untuk gambar 1.13, ukurlah rangkaian penggantinya (Rp)
Untuk Gambar 1.14, ukurlah Rab, Rac, Rbc.
Tuliskan hubungan antara Rab, Rac, dan Rbc.
Untuk Gambar 1.15, ukurlah Rp antara titik 1 dan 2.
5. Hasil Percobaan
1k
8k 1k
7k
b.
1k 2k
6k 4k 2k
4k
c.
1k
4k
4k
1k
Percobaan 2
MULTIMETER
1. Durasi
3 jam
2. Tujuan
3. Landasan Teori
Pada dasarnya multimeter ini merupakan gabungan dari alat ukur arus searah,
tegangan searah, resistansi, tegangan bolak balik dan kadang – kadang arus bolak
balik.
Spesifikasi teknik yang perlu diperhatikan dari alat ini adalah:
a. Batas ukur dan skala pada setiap besaran yang diukur.
Dalam memilih batas ukur tegangan atau arus perlu diperhatikan faktor keamanan
dan ketelitian. Mulailah dari skala yang cukup besar untuk keamanan alat,
kemudian turunkanlah batas ukur sedikit demi sedikit. Ketelitian akan paling baik
bila jarum menunjuk pada daerah dekat dengan skala maksimum.
b. Sensitivitas
Pada pengukuran tegangan searah maupun bolak-balik, perlu diperhatikan
sensitivitas meter yang dinyatakan dalam ohm per volt (/V). Resistansi dalam
voltmeter (ohm) = batas ukur x sensitivitas.
Sensitivitas meter sebagai pengukur tegangan bolak-balik lebih rendah daripada
sentivitas sebagai pengukur tegangan searah.
4. Percobaan
4.1 Peralatan dan komponen yang digunakan:
1. Multimeter.
2. DC Power Supply.
3. Resistor 0,5 Watt : 22 , 150 (2bh), 1.5 k (3bh), 10 k, 33 K, 220 k,
1.5 M (2bh).
4. FG = Function Generator
R1 a
R1
I
+ R2
+ R2
V V
V -
- b
- +
mA
(a) (b)
R1
R2
FG V V
(c)
3.5. Catatlah semua hasil perhitungan dan pengukuran tersebut pada Tabel
2.3.
4. Mengukur Resistansi
Tentukan resistansi lima buah resistor yang tersedia, kemudian ukurlah resistansi
semua resistor tersebut dengan ohmmeter. Catatlah semua hasil pembacaan dan
pengukuran tersebut pada Tabel 2.4.
Tabel 2.1.
Batas ukur tegangan searah (DC)
Sensitivitas DC ( / V)
Batas ukur tegangan bolak-balik (AC)
Sensitivitas AC ( / V)
Batas ukur resistansi
Daerah frekuensi ( Hz )
Tabel 2.2
R1 = R2 ( ) Hasil Hasil pengukuran I
Pengukuran I Batas ukur I
150 250 mA
25 mA
1,5 K 25 mA
2,5 mA
1,5 M 2,5 mA
50 A
Tabel 2.3
R1 = R2 () Vab hasil Vab hasil pengukuran
Perhitungan (Volt) Vab (volt) Batas ukur Rm ()
150
1,5 K
1,5 M
Tabel 2.4
Resistansi ( ) Batas ukur Resistansi hasil pengukuran ( )
R1
R2
R3
R4
R5
Tabel 2.5
Frekuensi Vab hasil Vab Hasil pengukuran
(Hz) perhitungan R1 = R2 = R1 = R2 = R1 = R2 =
(Volt) 150 1,5 K 1,5 M
50
100
1 K
10 K
50 K
100 K
4. Kita mengukur arus searah dengan batas ukur 3 mA. Arus yang diukur adalah:
a. 1.4 mA. c. 4.8 mA.
b. 2.4 mA. d. 24 mA.
5. Kita mdngukur tegangan serah dengan batas ukur 12 volt. Tegangan yang diukur
adalah :
a. 4.6 volt c. 10.8 volt
b. 4.8 volt d. 11.2 volt
6. Bila kita mengukur arus dc dengan batas ukur 300 mA, maka dengan penunjukan
jarum pada gambar tersebut berarti arus yang diukur adalah:
a. 24 mA. c. 108 mA.
b. 48 mA. d. 240 mA.
7. Kita mengukur tegangan searah dengan batas ukur 3 volt. Diketahui pula
sensitivitas multimeter yang digunakan adalah 20 K/V DC; 8 K/V AC. Resistansi
dalam voltmeter pada batas ukur tersebut adalah:
a. 3 K. c. 24 K.
b. 20 K. d. 60 K.
8. Kita mengukur tegangan searah dengan batas ukur 1.2 volt, sensitivitas multimeter
yang digunakan adalah 20 K/V DC. Pembacaan meter adalah seperti Gambar 4.2.
Arus yang mengalir melalui multimeter adalah:
a. nol. c. 45 A
b. 45 mA. d. tidak dapat diketahui.
100
20
4
120
30
6
Gambar 2.2
Percobaan 3
KODE WARNA RESISTOR
1. Durasi
3 jam
2. Tujuan :
Mempelajari kode warna resistor
Berlatih menggunakan multimeter untuk mengukur resistansi.
3. Landasan Teori
Suatu resistor dengan resistansi R ohm dan toleransi 10% berarti resistansi
resistor tersebut terletak antara:
( R- 1/10 R ) dan ( R + 1/10 R )
Tegangan kerja maksimal merupakan tegangan maksimal yang boleh diberikan
pada suatu resistor. Tegangan maksimal ini tidak boleh dilampaui. Daya kerja
maksimal adalah daya disipasi (I2.R) maksimal yang boleh diberikan pada resistor
dalam keadaan bekerja. Daya maksimal inipun tidak boleh dilampaui.
1 2 3 4 5
Toleransi
+ 1% ; + 2 %
putih 9 9 9
4. Percobaan
4.1 Peralatan dan Komponen yang Digunakan :
1. Multimeter
2. Resistor 10 buah (dengan nilai yang bervariasi).
5. Hasil Percobaan
Tabel 3.1
Keterangan Resistor
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Resistansi dari
kode warna ()
Toleransi dari
kode warna (%)
Resistansi hasil
pengukuran ()
6. Pertanyaan
1. Bandingkan harga resistansi hasil pembacaan kode warna dan hasil pengukuran.
Apakah hasil pengukuran masih dalam batas toleransi resistor tersebut ?
2. Berapakah resistansi minimum dan maksimum dari suatu resistor 0.5 Watt, 100 K,
5%?
1. Durasi
3 jam
2. Tujuan
Mempelajari rangkaian pembagi tegangan
Mempelajari pengaruh pembebanan pada rangkaian pembagi tegangan
3. Landasan Teori
I
I
R1
R1
+
+ A
V
A -
V
- R2
R3
R2
B
B
(a) (b)
Perhatikan Gambar 4.1.a, dengan mempergunakan hukum Ohm dan Kichhoff kita
turunkan persamaan sebagai berikut:
V
I (1)
R1 R2
R2
VAB I.R2 .V
R1 R2
V (2)
R1
1
R2
R2.R3
R R2 // R3
R2 R3
(3)
V
I
R1 R
R
VAB I.R .V
R1 R
V
(4)
R1
1
R
Karena R selalu lebih kecil dari R2 maka V’AB lebih kecil daripada VAB. Jika R3
jauh lebih besar daripada R2 maka V’AB akan mendekati VAB.
4. Percobaan
4.1 Peralatan dan Komponen yang Digunakan
1. DC Power Supply
2. Multimeter Digital
3. Resistor; 1 k (2 buah), 2 k (2 buah), 10 k (2 buah).
4. Potensiometer: 5 k
R1
+
+ V
A - A
6V Rp
-
R2
(a) (b)
R1
Rp A
+
6V
-
R2
(c)
Gambar 4.2 Rangkaian Percobaan
5. Hasil Percobaan
Tabel 4.1
Harga R1 dan R2 VAB perhitungan (volt) VAB pengukuran (volt)
R1 = R2 = 1 k
R1 = 1 k
R2 = 2 k
R1 = R2 = 10 k
Tabel 4.2
Harga R1 dan R2 VAB perhitungan (volt) VAB pengukuran (volt)
VAB min VAB maks VAB min VAB maks
R1 = R2 = 1 k
R1 = R2 = 2 k
R1 = 1 k
R2 = 2 k
R1 = R2 = 10 k
6. Pertanyan
1. Kesimpulan apakah yang anda peroleh dari data pada Tabel 4.1 dan 4.2 ?
2. Dari hasil percobaan 2, apa fungsi rangkaian pada Gambar 4.2.b ?
Percobaan 5
HUKUM KIRCHHOFF
1. Durasi
3 jam
2. Tujuan
Memahami Hukum Kirchhoff secara praktis, meyakinkan kebenarannya dengan
melakukan suatu pengukuran, dan membandingkan hasilnya dengan rumus
idealnya.
3. Landasan Teori
Kirchhoff menemukan dua hukum tentang arus dan tegangan dalam suatu
rangkaian, yaitu :
3.1 Hukum Arus
Jumlah aljabar dari semua arus yang menuju atau meninggalkan titik percabangan
(node) harus sama dengan nol.
n
Ii 0
i 1
n
Vi 0
i 1
4. Percobaan
4.1 Peralatan dan Komponen yang Digunakan
1. E = DC Power Supply
2. Ao = A1 = A2 = DC Ammeter
3. Vo = V1 =V2 = DC Voltmeter
4. R1 = resistor (1 k)
5. R2 = resistor (2 k)
6. R3 = resistor (3 k)
V1 V3
R3
A1 A3
R1
A2
V0 R2
V2
E
Di mana I1 = I2 + I3 - I1
Err = [ I1 / I1 ] x 100%
6. Tugas
Tuliskan persamaan arus I1, I2, dan I3 untuk rangkaian pada Gambar 5.1, lalu
bandingkan dengan harga yang diperoleh melalui percobaan !
Percobaan 6
OSCILLOSCOPE
1. Durasi
3 jam
2. Tujuan
Mempelajari fungsi dan sifat oscilloscope
Mempelajari penggunaan oscilloscope pada pengukuran: tegangan searah,
tegangan bolak-balik, dan frekuensi.
3. Landasan Teori
Osiloskop merupakan alat ukur di mana bentuk gelombang sinyal listrik yang
diukur, akan tergambar pada layar tabung sinar katoda. Diagram bloknya digambar
sebagai berikut:
input Y
Penguat Y
Y X
CRT
X
Y
Rangkaian G enerator
Penguat X
Trigger Tim e Base
external trigger
input X
4. Percobaan
4.1 Peralatan dan Komponen yang Digunakan
1. FG = Function Generator
2. Power Supply DC
3. OSC = Oscilloscope
4. V = Electronic Voltmeter
5. Hasil Percobaan
5.1 Mengukur Tegangan Searah (2 V, 4 V, 8 V)
Posisi V/div : ……………….
Gambar :
5.2 Mengukur Tegangan Bolak-balik (2 V rms, 4 V rms dan 8 V rms)
Posisi V/div : ……………….
Gambar :
1. Durasi
3 jam
2. Tujuan
Memahami fenomena utama di dalam arus AC melalui pengamatan bentuk
gelombang dan pergeseran fase pada arus AC melalui Oscilloscope.
3. Landasan Teori
Jika harga sesaat berubah secara sinusoidal terhadap waktu maka dikenal
dengan gelombang sinus. Tegangan sinus dapat dinyatakan sebagai berikut :
v(t) = Em sin t
Tegangan pada suatu hambatan akan sefase dengan arus yang melalui
hambatan tersebut, sedangkan tegangan pada induktor atau kapasitor masing-masing
akan mendahului atau ketinggalan dari arusnya sebesar /2 [rad].
Cara mengukur pergeseran (beda fase) ada 2 macam, yaitu: Dual Trace dan
Lissajous. Cara dual trace, yaitu dengan melihat selisih gelombang keluaran chanel 1 &
chanel dari oscilloscope. Cara lissajous, yaitu dengan memutar bagian time/div
oscilloscope pada posisi paling kanan sehingga akan dihasilkan bentuk lingkaran/elips.
Gambar-gambar lissajous ini kemudian dibandingkan dengan gambar standar beda
fase.
4. Percobaan
4.1 Peralatan dan Komponen yang Digunakan
6. FG = Function Generator
7. R = Resistor 100 []
8. L = Induktor 0.1 [ mH ]
9. C = Kapasitor 1 [F]
10. OSC = Oscilloscope
11. V = Electronic Voltmeter
i
ch 1
VL L
ch 2
e
H
VR L
R
H
(inv )
b L
(a)
a
i
ch 1
VC C
ch 2
e
H
VR R L
H
(inv )
b L
(b)
a
ch 1
VC C
ch 2
e
H
VR L
R
H
(inv )
b L
A
B
A x180o
B
A dan B dalam jumlah kotak (div).
Perhatian :
Berhati-hatilah, jangan menggunakan kedua terminal (ground) dari ch.1 dan ch.2 untuk
mengukur tegangan secara terpisah sebab keduanya terhubung di dalam.
R-L
R-C
R-L-C
1. Durasi
3 jam
2. Tujuan
Mempelajari bagaimana cara mengukur daya AC pada suatu rangkaian listrik.
3. Landasan Teori
3.1 Daya AC
Daya AC atau daya aktif yang terpakai pada suatu rangkaian dinyatakan
sebagai berikut :
P = VI cos [Watt]
Di mana V dan I masing-masing adalah harga efektif dari tegangan dan arus
pada terminal input suatu rangkaian, dan adalah perbedaan fase antara V dan I.
Cos disebut dengan faktor daya (power factor).
Kita dapat mendefinisikan daya reaktif dan daya nyata S, sebagai:
Q = VI sin [var]
S = P²+Q²
Tetapi kita hanya akan menerapkan metode Wattmeter pada percobaan ini.
4. Percobaan
4.1 Peralatan dan Komponen yang Digunakan :
1. Input 220 V, 50 Hz
2. W = Wattmeter 0,5 A, 120/240 V multirange
3. V = AC Voltmeter
4. A1 = A2 = Ammeter
5. L = Lampu 60,25 [W]/220 [V]
6. S0 = S1 = Saklar
S0 I
A1
I1
220 V W V
V +
+ A
S0 I
A1 A2
I1 I2
220 V W V
L1 L2
V +
+ A
A1
L1
I1
220 V W V
L2
V +
+ A
Perhatian :
Jika jarum penunjuk Wattmeter bergerak ke sebelah kiri, tukarlah terminal V dan .
5. Hasil Percobaan
1. Buatlah tabel seperti di bawah ini dari data yang sudah didapat.
Tabel 8.1. Data untuk lampu 60 W dan 25 W
No. V [V] W [W] I1 [A]
1
2. Resistansi lampu berubah tergantung pada arus yang melaluinya, dengan kata lain
mempunyai resistansi nonlinier. Resistansi dapat dihitung dengan :
R = V/I1 []
Setelah menghitung resistansi R untuk harga V dan I1 yang diperoleh, buatlah kurva
tegangan terhadap arus I1 dan resistansi R terhadap I1.
1. Durasi
3 jam
2. Tujuan
Mahasiswa memahami konsep daya listrik dan cara perbaikan faktor daya
3. Landasan Teori
3.1 Faktor daya (cos )
V
S Veff .Ieff P 2 Q 2
4. Percobaan
4.1. Peralatan dan Komponen yang Digunakan
1. W = Wattmeter single phase
2. A = Ammeter AC
3. Multimeter
4. Lampu TL
TL
C
220 V
50 Hz
Kumparan
(Ballast)
220 V
50 Hz
TL starter
5. Hasil Percobaan
No I1 V1 V2 V3 V4
1
2
DAFTAR PUSTAKA
Edisi kedua.
5. Pengukuran dan Alat-alat Ukur Listrik, Soedjana Sapiie & Osamu Nishino, Pradnya
6. Ketrampilan Teknik Listrik Praktis, John B Robertson, Penerbit Yrama Widya, cet.3,
1995.