Professional Documents
Culture Documents
1. Dapatkan dukungan
Katakan pada keluarga dan teman-teman bahwa Anda berniat keluar dari jeratan asap rokok.
Dukungan dari mereka akan meningkatkan semangat Anda. Bila perlu untuk sementara Anda
tidak bergabung dulu dengan teman-teman perokok.
2. Atur stres
Salah satu alasan orang untuk merokok adalah nikotin membantu mereka lebih rileks. Bila Anda
berhenti dari rokok, maka Anda butuh pelarian lain untuk menghadapi stres. Mencoba pijat,
mendengarkan musik, atau mendalami hobi, bisa jadi pelarian yang bersifat positif. Hindari
situasi yang menimbulkan stres beberapa minggu pertama setelah Anda berhenti merokok.
3. Hindari kopi
Beberapa aktivitas bisa mendorong Anda untuk merokok. Alkohol dan kopi adalah pemicu yang
paling kuat untuk merokok. Bila biasanya Anda merokok setelah makan, kini cobalah kegiatan
lain, seperti menyikat gigi atau mengunyah permen.
4. Berolahraga
Ayo bergerak. Kegiatan olahraga bisa menurunkan ketergantungan pada nikotin dan
menghilangkan gejala-gejala kecanduan, seperti rasa lemas dan pusing. Bahkan olahraga yang
bersifat ringan, seperti berjalan kaki atau memotong rumput taman, sudah cukup membantu lho.
6. Pilih hadiah
Jangan pelit menghadiahi diri sendiri. Anda bisa mengumpulkan uang “jatah” rokok untuk
dibelikan barang yang sudah lama diidamkan sebagai ganjaran atas kesuksesan Anda tidak
merokok.
7. Terapi farmakologi
Kadangkala, gagalnya usaha berhenti merokok bukan karena tak adanya upaya, tetapi
rangsangan otak yang telah tercemar nikotin bersifat lebih kuat dan memengaruhi seseorang
untuk terus merokok. Untuk mengatasinya, lakukan terapi farmakologi dengan obat non nikotin
untuk menghentikan gejaka ketagihan (craving) pada nikotin. Mintalah dokter untuk
meresepkan.
8. Lakukan untuk kesehatan
Tahukah Anda, begitu kita berhenti merokok, banyak keuntungan kesehatan yang bisa diraih. 20
menit setelah berhenti merokok, tekanan darah akan turun. Satu hari kemudian kadar oksigen
dan karbon monoksida dalam darah kembali normal dan risiko terkena serangan jantung
berkurang. Dalam jangka panjang, risiko terkena penyakit jantung koroner, stroke, dan kanker
paru, juga ikut berkurang.