You are on page 1of 23

LAPORAN PENELITIAN

TINDAKAN KELAS

PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL

PKP ( PKNI 4501 )


JUDUL

“ METODE MENGAJAR YANG MENARIK


DAN MENYENANGKAN UNTUK MEMOTIVASI
PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN KELAS XI IPA 2
SMA NEGERI 1 SEKADAU“

Nama Mhs
Suherman
NIM : 014823809

PROGRAM STUDI : 73/PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN – S1


U P B J J : UT PONTIANAK
MASA UJIAN: 2008.1

.
PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL
( PKP )

PKNI: 4501
Judul

MEMOTIVASI PESERTA DIDIK DENGAN


MENGGUNAKAN METODE MENGAJAR
YANG MENARIK DAN MENYENANGKAN
PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN
A. KEWARGANEGARAAN (PKn)

Nama Mhs
Suherman
NIM:014823809

.
PROGRAM STUDI : 73/PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN – S1
UPBJJ : UT PONTIANAK, MASA UJIAN 2008.1 TEMPAT
PTK DI SMA NEGERI 1 SEKADAU PADA TANGGAL
8, 11, 14, 17 BULAN MARET 2008

Lampiran : 3

LEMBAR PENGESAHAN

MEMOTIVASI PESERTA DIDIK DENGAN

Judul MENGGUNAKAN METODE MENGAJAR

YANG MENARIK DAN MENYENANGKAN

PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN

KEWARGANEGARAAN (PKn)

Nama Mahasiswa SUHERMAN

Alamat Jl. Pelajar No 149 Desa Sungai Ringin Sekadau


Hilir

Tempat Penelitian SMA Negeri 1 Sekadau Hilir

Sekadau, 24 Maret 2008

Mengetahui
Supervisor Peneliti

Drs. Dominikus Suherman


NIP: 131694856 NIM:014823809

.
Lampiran : 4

A. REKAPITULASI NILAI

UPBJJ : UT PONTIANAK
MASA UJIAN : 2008.1
PROGRAM STUDI : 73/PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN –
S1

A. Nilai praktik perbaikan pembelajaran I


( 1 x 4,68 ) + ( 2 x 4,22 ) 100
(NP1) =
3
X
5
= 87,46

B. Nilai praktik perbaikan pembelajaran II

( 1x 4,28 ) + ( 2 x 4,27 ) 100


(NP2) = X
5
= 85,46
3

Nilai rata-rata praktik perbaikan pembelajaran :

(NP) = (NP1 +2 NP2 ) = (87,46 + 285,46 ) = 86,46

.
Lampiran : 5

FORMAT BERDASARKAN LOKASI MENGAJAR, TEMAN SEJAWAT, SUPERVISOR, PENGUJI, JADWAL DAN
TEMPAT BIMBINGAN

UPBJJ : UT PONTIANAK
MASA UJIAN : 2008.1
PROGRAM STUDI : 73/PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN –
S1

No Nama NIM Lokasi Mengajar Teman Sejawat Supervisor Penguji Tempat dan Jadwal
Praktik

Suherman 014823809 SMA Negeri 1 Sekadau Hilir Y. Adi Suhadi, S.Pd Drs. Dominikus Ayai SMA Negeri 1
1
Sekadau :
1. 8 Maret 2008
2. 11 Maret 2008
3. 14 Maret 2008
4. 17 Maret 2008

.
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah penulis panjatkan puji syukur kepada Allah SWT atas rahmat
dan hidayah-Nya, karena hingga saat ini telah dapat merampunghkan Laporan
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan judul “Memotivasi Peserta Didik
Dengan Menggunakan Metode Mengajar Yang Menarik dan Menyenangkan
Pada Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)“ . Pelaksanaan
kegiatan PTK ini hanya untuk kelas XI program studi IPA dan IPS di SMA
Negeri 1 Sekadau, kegiatan penelitian ini adalah untuk membuat laporan tertulis
PTK untuk mata kuliah Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP) PKNI 4501
Masa Ujian 2008.1
Tuntasnya laporan ini, tidak terlepas dari dorongan dan bantuan berbagai
pihak, untuk itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih
terutama kepada yang terhormat :
1. Bapak Ir. Edward Zubir, MM selaku kepala UPBJJ UT Pontianak.
2. Bapak Drs. Dominikus, selaku supervisor dan sekaligus sebagai Kepala
SMA Negeri 1 Sekadau
3. Bapak Ayai dan Bapak Yohanes Adi Suhadi, S.Pd selaku tim penguji
4. Rekan-rekan mahasiswa dan rekan guru SMA Negeri 1 Sekadau yang telah
banyak memberikan masukan dan bimbingan yang tak ternilai harganya
bagi penulis, hingga tuntasnya laporan ini.
Tentu saja laporan ini masih jauh dari ideal, karena masih banyak terdapat
kekurangan baik tata bahasa maupun tehnis penyajiannya, karena itu penulis
menyadari dan mohon kritikan serta saran yang bersifat konstruktif untuk
perbaikan dimasa yang akan datang.
Akhirnya penulis mengharapkan semoga laporan ini dapat memberikan
manfaat bagi kita semua. Amin

Sekadau, Maret 2008


Penulis

SUHERMAN
NIM. 014823809

.
BAB. I
PENDAHULUAN
B. Latar Belakang Masalah
Penyelenggaraan pendidikan yang dilaksanakan di Indonesia dari
masa ke masa lebih banyak bersifat klasikal-massal, yaitu masih
berorientasi pada kuantitas untuk dapat melayani sebanyak-banyaknya
jumlah peserta didik. Kelemahan yang tampak dari penyelenggaraan
pendidikan seperti itu adalah tidak terakomudasinya kebutuhan
individual peserta didik diluar kelompok peserta didik normal ( pada
umumnya ). Padahal sebagaimana kita ketahui bahwa pendidikan
adalah untuk memungkinkan peserta didik mengembangkan potensi
kecerdasan dan bakatnya secara optimal. Salah satu contoh
pemerintah telah banyak mengucurkan dana untuk beasiswa baik
tingkat SD, SMP, SMA bahkan mungkin sampai ke Perguruan Tinggi,
hal itu hanya bersifat memotivasi peserta didik dari segi materi, akan
tetapi berbeda dengan yang dihadapi para pendidik/guru hanya
mengandalkan kegiatan Musyawarah Guru mata Pelajaran (MGMP)
atau penataran-penataran sejenis yang diselenggarakan hanya
beberapa hari untuk persiapan mengajar satu tahun kedepan, padahal
hakekat yang sebenarnya adalah bagaimana cara memotivasi peserta
didik dengan gaya, metode/model, media penunjang yang
memungkinkan peserta didik betah dalam kelas dan rindu akan
sekolah serta kita sebagai pendidik selalu dituntut untuk melakoni
beragam metode sehinga suasana kelas menjadi interaktif dan
menyenangkan.
Pemahaman tentang penjabaran diatas, karena telah ditetapkan
oleh pemerintah dalam UUD’ 45 Pasal 31 ayat 1 dan ayat 3 :
Ayat (1) setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan.
Ayat (3) Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu
sistem pendidikan nasional, yang meningkatkan keimanan dan
ketaqwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa yang diatur dengan Undang-undang.
Sejalan dengan pasal 31 ayat 1 dan 3, dan UU RI No. 20 tahun
2003 tentang Pendidikan Nasional serta Peraturan Pemerintah No19

.
tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan secara umum
manyatakan bahwa tujuan Pendidikan Nasional adalah
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif mandiri dan menjadi warga negara
yang demokratis serta bertanggung jawab .
Untuk memperlancar tujuan yang akan dicapai dalam pendidikan
dan mendukung proses belajar mengajar selain sarana dan prasarana
yang memadai juga motivasi belajar merupakan unsur penting dalam
proses pemelajaran.
Kunci untuk menghasilkan siswa yang mempunyai semangat
untuk terus belajar dengan penuh rasa ingin tahu dan keinginan untuk
menambah ilmu meskipun pendidikan formal mereka telah berakhir,
adalah adanya motivasi yang kuat dan terpelihara dalam diri peserta
didik untuk belajar secara berkesinambungan dan terus menerus.
Usaha membantu siswa menggunakan seluruh potensinya untuk
mencapai aktualisasi diri yang maksimal merupakan tugas dan
penanggung jawab utamanya adalah para pendidik/guru saat berada
di ruang kelas sehingga dengan mudah memotivasi peserta didik dan
mengarahkan untuk mencapai tujuan yang diharapkan dengan
menyelami karakter kepribadian peserta didik itu sendiri. Dengan
demikian Ini berarti guru dapat memberikan dukungan atau bantuan
moral bagi siswa yang merasa putus asa karena tuntutan dan hasil
belajar yang mengecewakan ketika melihat siswa yang bosan, guru
harus melaksanakan pemelajaran yang bervariasi dan dapat pula
memberikan tantangan baru bagi siswa yang kelebihan energi.
Menyeimbangkan antara materi pelajaran yang mudah dan yang sulit
terhadap 30 peserta didik atau lebih dalam kelas bukan merupakan
pekerjaan yang mudah.
Tugas guru dalam hal ini perlu dilakukan secara profesional,
menggunakan segala pengetahuan, kepribadian dan keterampilan
profesional untuk mempengaruhi dan mengarahkan peserta didik.

.
C. Tujuan
Penelitian Tindakan Kelas ini bertujuan agar peserta didk tidak
merasa bosan saat berada dalam ruangan kelas, sehingga guru harus
mempunyai keterampilan dengan mengadopsi beberapa metode
mengajar sehingga terciptalah suasana kelas yang interaktif, inovatif
serta menyenangkan.

D. Proses Penulisan
Laporan PKP ini penulis susun berdasarkan pengamatan dan
pengalaman serta penelitian di SMA Negeri 1 Sekadau untuk bidang
studi Pendidikan Kewarganegaraan (PKn). Terselenggaranya kegiatan
penelitian ini penyusun dibantu oleh seorang guru (teman sejawat)
yang bertindak sebagai pengamat.
Sebagai panduan dalam Penelitian Tindakan Kelas ada 4 langkah
utama yang merupakan satu daur atau siklus antara lain :
1. Merencanakan.
2. Melakukan tindakan.
3. Mengamati.
4. Melakukan refleksi.
Pada tahap merencanakan dapat dirinci menjadi :
a. Mengidentifikasi masalah.
b. Menganalisis dan merumuskan masalah.
c. Merencanakan perbaikan.
Dalam tahap melakukan tindakan kelas, guru berperan sebagai
pengajar dan pengumpul data, baik melalui pengamatan langsung atau
melalui telaah dokumen dan juga melalui wawancara dengan peserta
didik, setelah pembelajaran selesai. Guru juga dapat meminta bantuan
guru lainnya untuk melakukan pengamatan selama guru melakukan
tindakan perbaikan.
Data yang dikumpulkan selama tindakan berlangsung kemudian
dianalisis, berdasarkan hasil analisis ini guru melakukan refleksi yaitu
guru mencoba merenungkan atau mengkaji dan menghubung-
hubungkan kejadian yang pernah dihadapi saat berada di dalam kelas,
mengapa ini terjadi dan bagaimana hasilnya. Hasil refleksi akan

.
membuat guru menyadari tingkat keberhasilan dan kegagalan yang
dicapainya dalam tindakan perbaikan. Hasil penelitian ini merupakan
masukan bagi guru dalam merencanakan dan melaksanakan tindakan
perbaikan berikutnya.

.
BAB. II
PERENCANAAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS

A. Identifikasi Masalah
Kegiatan rencana PTK diawali dengan adanya masalah yang
dirasakan atau disadari oleh guru. Hal ini sesuai dengan salah satu
karakteristik PTK yaitu masalah berasal dari orang yang terlibat dalam
praktek, dalam hal proses pengidentifikasian masalah yang dilakukan
dikelas dimulai dari hasil nilai ulangan yang rendah. Apabila peserta
didik diberikan pertanyaan dari materi yang telah disampaikan hanya
beberapa orang yang dapat menjawab dengan baik, sehingga dapat
dikatakan banyak peserta didik yang tidak dapat menjawab dengan
baik. Kalaupun menjawab terkadang jawabannya kurang relevan dari
pertanyaan yang diajukan.
Dari hal tersebut, kemudian ditanyakan kepada siswa dan
didiskusikan dengan teman sejawat dan literatur yang menunjang
dengan maksud untuk mengetahui secara mendalam apakah
materinya yang sulit, faktor gurunya sendiri sebagai pengajar atau
faktor peserta didik
Agar mampu merasakan dan mengungkapkan adanya masalah,
seorang guru dituntut jujur pada diri sendiri. Untuk mengidentifikasi
masalah, guru dapat mengajukan pertanyaan sebagai berikut :
1. Masalah apa yang sering terjadi di dalam kelas ?
2. Mengapa hal itu bisa terjadi ?
3. Masalah apa yang timbul jika peristiwa itu dibiarkan berlarut-larut ?
4. Apa yang dapat saya lakukan untuk mengatasi masalah tersebut?
Untuk menjawab pertanyaan tersebut guru perlu merenung atau
melakukan refleksi tentang apa yang terjadi didalam kelas. Refleksi
akan efektif jika guru mempunyai pemahaman / kesadaran yang tinggi
akan fungsi pembelajaran dan jujur terhadap diri sendiri serta
lingkungan pendidikan.
Dalam PTK ini dapat diidentifikasi masalah yang di hadapi yaitu
rendahnya motivasi peserta didik dalam pembelajaran dan

.
mengoptimalkan metode pembelajaran sehingga tercipta ruangan
kelas yang menyenangkan pada mata pelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan.(PKn), khususnya di SMA Negeri 1 Sekadau.

B. Analisis dan Perumusan Masalah


Setelah masalah teridentifikasi, perlu melakukan analisis
sehingga dapat merumuskan masalah dengan jelas tanpa melakukan
analisis, mungkin masalah yang diidentifikasi masih kabur .
Analisis dapat dilakukan dengan mengajukan pertanyaan kepada
diri sendiri atau refleksi dan dapat juga dengan mengkaji ulang
berbagai dokumen seperti daftar hadir, daftar nilai atau mungkin
kurangnya motivasi dari guru.
Untuk menganalisis masalah yang telah diidentifikasi, yaitu
rendahnya motivasi siswa untuk belajar PKn perlu dilakukan hal-hal
berikut :
1. Menganalisis prilaku siswa berapa persen siswa yang pasif dan
berapa persen siswa yang aktif.
2. Menganlisis prilaku siswa yang pasif dan mengaitkannya dengan
penjelasan guru apakah penjelesan guru dapat dipahami.
3. Menganalisis strategi mengajar yang digunakan apakah sudah
tepat sekaligus menarik bagi siswa.
Dari hasil analisis masalah tersebut diatas dapat dirumuskan
masalah tersebut : Kondisi belajar seperti apa yang dapat memberi
rangsangan kepada peserta didik supaya dapat termotivasi saat
proses belajar mengajar.

C. Rencana Perbaikan
Berdasarkan masalah yang telah dirumuskan, langkah
selanjutnya adalah merencanakan perbaikan yang di tempuh dengan
cara membuat hipotesis tindakan yaitu dugaan guru tentang cara yang
terbaik untuk mengatasi masalah.
Dari hasil rumusan, direncanakan alternatif perbaikan yaitu cara
guru mengajar yang menarik, menantang siswa berpikir dan berperan

.
aktif akan mempengaruhi motivasi siswa secara positif dalam belajar
PKn.
Dalam rencana perbaikan untuk mengatasi masalah yang
dihadapi adalah dengan memberikan beberapa variasi cara mengajar
agar dapat meningkatkan motivasi siswa dalam belajar PKn.
Variasi mengajar yang akan diberikan adalah sebagai berikut :
1. Pada pemelajaran pertama guru memberikan penjelasan materi,
membuat rangkuman dan Tanya jawab secara lisan.
2. Pada pemelajaran kedua digunakan variasi yaitu dengan
penjelasan materi, membuat rangkuman dan memberikan latihan.
3. Pada pembelajaran ketiga digunakan variasi yaitu penjelasan
materi, mengadakan diskusi, membuat rangkuman dan latihan.
4. Pada pemelajaran keempat digunakan variasi yaitu dengan
penjelasan materi, permainan simulasi, membuat rangkuman dan
latihan.
Dengan rencana perbaikan yang telah disusun yaitu berupa cara
mengajar yang bervariasi dan semenarik mungkin diharapkan dapat
meningkatkan motivasi siswa dalam belajar PKn.

D. Kajian Pustaka
“Orang bijak adalah dia yang hari ini mengerjakan apa yang orang bodoh akan
mengerjakannya tiga hari kemudian” (Abdullah Ibnu Mubarak)

Mengajar adalah suatu usaha yang sangat komplek, sebab hasil


yang diharapkan dengan kegiatan tersebut bukan hanya pengetahuan
saja, tetapi terjadinya perubahan sikap, peningkatan pengetahuan,
perluasan minat, penghargaan pada norma-norma dan kecakapan.
Dengan kata lain mengajar meliputi pembentukan seluruh kepribadian
peserta didik. Pada pelajaran PKn usaha guru tidak hanya berhenti pada
pemberian pengetahuan dan pemahaman belaka, melainkan pada
pembentukan sikap, internalisasi nilai-nilai dan penghargaan terhadap
norma-norma yang diharapkan masyarakat pada umumnya. Dengan
demikian pendekatan, model, metode, sumber dan media yang digunakan
akan sangat bervariasi sesuai dengan konteks materi yang akan diajarkan
dan nilai yang akan ditanamkan kepada peserta didik.

.
Pembelajaran PKn adalah mendidik nilai moral dan norma ke
dalam diri peserta didik agar mereka dapat hidup harmonis dalam
masyarakat. Karenanya, tujuan dan misi pembelajaran harus menjadi
perhatian pada setiap pelaksanaan KBM di kelas. Berpedoman pada misi
pembelajaran tersebut, idealnya guru melaksanakan pembelajaran yang
dapat mengubah prilaku para peserta didik menjadi warga negara yang
baik dan produktif. Pembelajaran PKn yang efektif memerlukan kelas yang
interaktif, strategi mengajar yang membantu peserta didik
menginternalisasikan nilai-nilai dan sikap sesuai dengan keinginan
masyarakat, bahan dan sumber yang memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk berlatih mengambil keputusan yang lebih matang
ditinjau dari segi moral. Strategi pengajaran pendidikan nilai-nilai moral
dan norma ini pada umumnya menggunakan situasi yang mengandung
“Konflik nilai atau dilema moral” dan “ situasi problematik atau kritis” yang
mengharuskan peserta didik mengambil keputusan berdasarkan nilai-nilai
moral yang dianutnya.

.
BAB. III
PELAKSANAAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS

B. Tempat dan Waktu Pelaksanaan


Tempat pelaksanaan PTK adalah di SMA Negeri 1 Sekadau Jalan
Merdeka Barat No 40/B Desa Sungai Ringin Sekadau, sedangkan
waktu pelaksanaannya dari tanggal 8 Maret sampai dengan 17 Maret
2008
Pelaksanaan PKM ini terdiri 4 ( empat ) kali pembelajaran dan
masalah yang diangkat hanya satu yaitu tentang “Memotivasi Peserta
Didik Dengan Menggunakan Metode Mengajar Yang Menarik dan
Menyenangkan Pada Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan
(PKn)”

C. Prosedur Pelaksanaan
Setelah merasa yakin bahwa hiupotesis tindakan atau rencana
perbaikan sudah cukup layak, selanjutnya perlu mempersiapkan diri
untuk pelaksanaan perbaikan.
Langkah-langkah dalam pelaksanaan perbaikan adalah sebagai
berikut :
1. Menyiapkan Pelaksanaan
a. Membuat rencana pembelajaran beserta skenario tindakan
yang akan dilaksanakan sesuai dengan hipotesis tindakan.
b. Menyiapkan sarana dan fasilitas yang mendukung sesuai
dengan rencana perbaikan, misalnya menyiapkan alat-alat
untuk bermain simulasi.
c. Menyiapkan cara mengumpulkan dan,menganalisis data
yang berkaitan dengan proses dan hasil perbaikan yaitu
dengan lembar observasi tentang sikap peserta didik
terhadap variasi cara mengajar yang digunakan guru.
d. Untuk memantapkan keyakinan dalam penelitian ini, peneliti
dibantu oleh teman sejawat yang bertindak sebagai
pengamat. Sebelum melaksanakan perbaikan harus ada
persamaan perpepsi tentang hal-hal yang menjadi fokus

.
perhatian selama pengamatan berlangsung, sehingga
pengamat dapat memusatkan perhatiannya pada aspek-
aspek yang dinilai dan yang perlu diperbaiki
2. Melaksanakan Tindakan
Setelah persiapan selesai langkah selanjutnya adalah
melaksanakan tindakan dalam kelas yang sebenarnya sesuai
dengan rencana pemelajaran dan skenario tindakan yang telah
dipersiapkan.
Pada penelitian ini tindakan perbaikan yang dimunculkan secara
khusus adalah difokuskan pada variasi cara mengajar yang
digunakan sesuai dengan hipotesis tindakan.
D. Hal-Hal Yang Unik
Selama mengadakan penelitian terdapat hal-hal yang unik yang
dialami oleh peneliti, misalnya kerepotan yang berlebihan karena
disamping mengajar peneliti juga harus mengumpulkan data, tetapi
berkat kerjasama dan adanya teman sejawat yang banyak membantu
peneliti sehingga segala kerepotan tersebut dapat diatasi.
Selain itu juga ditemukan hal-hal diluar dugaan yaitu dengan
adanya cara mengajar yang bervariasi dan menarik, siswa menjadi
lebih efektif baik dalam bentuk komentar atau tanggapan maupun aktif
dalam bertanya sehingga proses pemelajaran menjadi lebih menarik
dan meningkatkan motivasi siswa dalam belajar PKn.

.
BAB. IV
TEMUAN ( HASIL YANG DIPEROLEH )

A. Hasil Pengolahan Data dan Refleksi


Berdasarkan observasi yang dilaksanakan oleh pengamat di kelas,
diperoleh hasil sebagai berikut :
Variasi mengajar yang Motivasi siswa terhadap proses
No. digunakan pembelajaran
20 % 50 % 75 % 95 %

1. Penjelasan materi, membuat


rangkuman dan Tanya jawab
secara lisan. 

2. Penjelasan materi, membuat


rangkuman dan latihan. 

3. Penjelasan materi, mengadakan


diskusi, membuat rangkuman
dan latihan. 

4. Penjelasan materi, permainan


simulasi, membuat rangkuman
dan latihan. 

Keterangan :
1. = Beberapa orang tampak memberikan respon ( 20 % )
2. = Sebagian siswa termotivasi ( 50 % )
3. = Cukup banyak siswa termotivasi ( 75 % )
4. = Banyak siswa yang termotivasi ( 95 % )

B. Deskripsi Temuan
Dalam PTK ini telah dirumuskan permasalahan yaitu rendahnya
motivasi siswa belajar PKn. Hal ini dilihat dari kebosanan siswa,

.
kurang perhatian siswa terhadap materi yang disampaikan serta
kepasifan siswa dalam berpartisifasi dalam proses pembelajaran.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut diambil suatu langkah
untuk memperbaiki keadaan tersebut.
Caranya dengan memberikan perhatian khusus kepada siswa dengan
cara menyampaikan materi dengan cara bervariasi dan semenarik
mungkin. Selama ini hanya dengan cara memberikan penjelasan,
Tanya jawab dan membuat rangkuman saja, hal ini menyebabkan
siswa mengalami kebosanan dan tidak begitu tertarik belajar PKn.
Dengan menambah cara mengajar yang bervariasi dan dibuat
semenarik mungkin ternyata dapat memotivasi siswa untuk lebih aktif
dan hal ini dapat dilihat dari hasil observasi pada tabel diatas.

C. Pembahasan
Permasalahan yang dihadapi dalam PTK ini adalah rendahnya
motivasi siswa dalam belajar PKn. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya
siswa yang pasif dalam proses pemelajaran, dengan banyaknya siswa
yang pasif dapat menyebabkan tidak efektifnya proses pembelajaran.
Kebosanan juga dapat terjadi jika cara mengajar yang dilakukan tidak
bervariasi atau monoton dan tidak menarik, hal ini dapat dilihat jika
selama belajar PKn siswa diberikan penjelasan, membuat rangkuman,
dan Tanya jawab secara lisan.
Untuk mengatasi kebosanan ini maka digunakan cara mengajar
yang bervariasi dan dibuat semenarik mungkin.
 Dengan penjelasan materi, membuat rangkuman dan Tanya
jawab secara lisan seperti terlihat pada tabel pengmatan, hanya
beberapa orang saja yang memberikan respon. Dari 39 peserta
didik hanya 6 orang saja yang memberikan respon ( 20 % ) cara
tersebut dianggap membosankan siswa karena siswa tidak
pernah diberi kesempatan untuk mengungkapkan pikiran dan
perasaannya secara bebas dalam bahasa tulisan.
 Dengan penjelasan materi, membuat rangkuman dan
memberikan latihan. Sebagian siswa termotivasi karena siswa
merasa diberikan kesempatan untuk mengungkapkan pikiran dan

.
perasaannya, tidak terkesan buru-buru. Dari 39 dari peserta didik
hanya 20 orang yang termotivasi ( 50 % ).
 Dengan penjelasan materi dan mengadakan diskusi serta
pemberian latihan, siswa cukup banyak sekitar 75 % atau 30
orang dari 39 orang yang termotivasi karena peserta didik merasa
diberikan kesempatan untuk mengungkapkan pendapatnya
secara lisan dan mengadu argumentasi dengan peserta didik
lainnya sehingga terjadi interaksi diantara peserta didik dan antar
peserta didik dengan guru.
 Dengan penjelasan materi, permainan simulasi, membuat
rangkuman dan memberikan latihan, siswa merasa rileks tidak
tegang dalam belajar karena dibuat dalam bentuk permainan
yang menarik, sehingga siswa yang dulunya pasif akhirnya ikut
turut dalam permainan dengan bermain sambil belajar hal ini
dapat membangkitkan semangat peserta didik. Sekitar 95 % dari
39 peserta didik termotivasi karena lebih menarik dan tidak
membosankan.
Dari hasil observasi diatas, berdasarkan hasil pengamatan dan
refleksi diri menunjukan bahwa cara mengajar yang bervariasi dan
menarik dapat meningkatkan motivasi siswa dalam belajar Pendidikan
Kewarganegaraan (PKn).

BAB. V
KESIMPULAN DAN SARAN TINDAK LANJUT

.
A. Kesimpulan
1. Dengan menggunakan cara mengajar bervariasi dan menarik
serta mengadakan permainan (simulasi), ternyata dapat
meningkatkan motivasi belajar para peserta didik dalam belajar
PKn.
2. Variasi bahan ajar menggunakan buku paket dan jenis buku
referensi lain ternyata banyak memberi ragam dan motivasi
kepada peserta didik dalam pelajaran PKn
3. Dengan tingginya motivasi belajar siswa maka hasil belajar siswa
juga meningkat.

B. Saran Tindak Lanjut


Disarankan dan perlu ditindaklanjuti agar mencoba cara mengajar
yang bervariasi dan menarik, sehingga siswa lebih termotivasi dalam
belajar PKn. Dengan demikian hasil pembelajaran dapat tercapai
sebagaimana yang diharapkan

DAFTAR KEPUSTAKAAN

.
Suciati, dkk, ( 2003 ) Belajar Dan Pembelajaran 2, Jakarta:
Pusat Penerbitan Universitas Terbuka.
Suplemen GBPP SMU 1999 Pendidikan Kewarganegaraan,
Kurikulum 2004
Undang-Undang Dasar 1945 ( amandemen )
Pupuh Fathurrohman dan M. Sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar,
an Konsep Umum & Konsep Islami, PT Refika Aditama,
Bandung 2007
Pengembangan Kompetensi Pendidikan Kewarganegaraan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ( KTSP ) 2006
Wahyudin, Dinn, Supriyadi. D, Abdulhak, Ishak ( 2003 ). Pengantar
Pendidikan. Jakarta: Pusat Penerbitan Universitas Terbuka.
Wardani, I G. A. K; & Julaeha, Siti ( 2003 ). Panduan PKM
Lanjutan. Jakarta Pusat Penerbitan Universitas Terbuka.
Wardani, I G. A. K; Wihardit, K; & Nasoetion, N. ( 2004 ).
Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Pusat Penerbitan
Universitas Terbuka

Lampiran : 2

Kepada Yth.

.
Kepala UPBJJ UT Pontianak
Di –
Pontianak

Yang bertanda tangan dibawah ini, menerangkan bahwa :


Nama : Yohanes Adi Suhadi, S.Pd
NIP : 520021138
Tempat Mengajar : SMA Negeri 1 Sekadau
Alamat Sekolah : Jl. Merdeka Barat No 40/B Sekadau
Telpon : (0564) 41140

Menyatakan bersedia sebagai teman sejawat untuk mendampingi dalam


pelaksanaan PKP atas nama:
Nama : Suherman
NIM : 014823809
Program Studi : 73/Pendidikan Kewarganegaraan –S1
Tempat Mengajar : SMA Negeri 1 Sekadau
Alamat Sekolah : Jl. Merdeka Barat No 40/B Sekadau
Telpon : (0564) 41140

Demikian agar surat pernyataan ini dapat dipergunakan sebagaimana


mestinya.

Sekadau, Maret 2008


Mengetahui
Kepala Sekolah Teman Sejawat

Drs. Dominikus Y. Adi Suhadi, S.Pd


NIP:131694856 NIP: 520021138

.
.

You might also like