Professional Documents
Culture Documents
Aku tau sinetron satu terkait. Jelas lah! Lha wong saya ini termasuk pengagum rahasianya kok
(meski saat ini sudah bukan rahasia lagi). Tapi setau saya sinetron ini telah tamat entah bagaimana
endingnya.
Anak-anak didepan saya ini langsung sekadar bersemangat berlabun-labun soal GGS ini tanpa
diminta. Judulnya menjadi GGS Returns. Sontak yang tampak dipikiran abdi adalah Batman, bukan
vampir ataupun serigala ganteng. Dulu saya maka tau, GGS Returns terkait bukan kemajuan dari
GGS yang sebelumnya meski dgn pemain-pemain lama. Tokoh-tokoh di sinetron terkait pun
senantiasa diceritakan serupa pelajar SMA. Kok pelajar SMA? Sungguh maklum lah ya, drama ini
menjurus pada film Twilight sih. Jadi sebisa mungkin dibikin mirip-mirip. & ini dengan bikin hamba
memutuskan oleh karena itu penggemar polisi rahasia. Bisaan bener dah ceritanya (dipaksa) seolaholah sama karya Abang Edward sama Mpok Bella.
Kalau abdi ini pemain sinetron pilau Mbak dan Mas secara cantik & ganteng tersebut, barangkali
beta bakalan oleh sebab itu aktris menyimpangkan selektif se-Indonesia. Emoh aku ikut
membintangi sinetron-sinetron yg isinya terus-menerus ngajarin anak-anak Indonesia gimana pelukpelukan sama pasangan dengan belum lulus. Sayangnya, yang idealis siasat saya serupa ini gak
punya tampang rukun buat mejeng di sebeng kaca. Serta sayangnya lagi, sedikit sangat yang
tampangnya sering melangsir di sebeng kaca itu mau hirau apakah sinetron yang dia bintangi
memberikan dampak afirmatif atau rendah bagi anak-anak Indonesia. Apa sih enaknya punya jutaan
fans tetapi yang situ lakukan kian semakin menggelisahkan moral anak-anak?