Professional Documents
Culture Documents
Untuk menentukan sesuatu itu dikatakan baik atau buruk, pantas atau tidak pantas
harus melalui proses menimbang. Hal ini tentu sangat dipengaruhi oleh kebudayaan
yang dianut masyarakat. tak heran apabila antara masyarakat yang satu dan
masyarakat yang lain terdapat perbedaan tata nilai. Contoh, masyarakat yang tinggal
di perkotaan lebih menyukai persaingan karena dalam persaingan akan muncul
pembaharuan-pembaharuan. Sementara apda masyarakat tradisional lebih cenderung
menghindari persaingan karena dalam persaingan akan mengganggu keharmonisan
dan tradisi yang turun-temurun.
Drs. Suparto mengemukakan bahwa nilai-nilai sosial memiliki fungsi umum dalam
masyarakat. Di antaranya nilai-nilai dapat menyumbangkan seperangkat alat untuk
mengarahkan masyarakat dalam berpikir dan bertingkah laku. Selain itu, nilai sosial
juga berfungsi sebagai penentu terakhir bagi manusia dalam memenuhi peranan-
peranan sosial. Nilai sosial dapat memotivasi seseorang untuk mewujudkan harapan
sesuai dengan peranannya. Contohnya ketika menghadapi konflik, biasanya keputusan
akan diambil berdasarkan pertimbangan nilai sosial yang lebih tinggi. Nilai sosial juga
berfungsi sebagai alat solidaritas di kalangan anggota kelompok masyarakat. Dengan
nilai tertentu anggota kelompok akan merasa sebagai satu kesatuan. Nilai sosial juga
berfungsi sebagai alat pengawas (kontrol) perilaku manusia dengan daya tekan dan
daya mengikat tertentu agar orang berprilaku sesuai dengan nilai yang dianutnya.
Klasifikasi
Sistem nilai merupakan rangkaian nilai social yang sangat kompleks. Oleh karena itu,
nilai social dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
a. Klasifikasi nilai social menurut Prof.Notonegoro
1. Nilai material artinya segala sesuatu yang berguna bagi jasmani manusia atau
benda-benda nyata yang dapat dimanfaatkan sebagai kebutuhan fisik manusia.
2. Nilai vital artinya segala sesuatu yang berguna bagi manusia untuk dapat
melakukan aktivitas atau kegiatan dalam hidupnya.
3. Nilai kerohanian artinya segala sesuatu yang berguna bagi pemenuhan
kebutuhan rohani (spiritual) manusia yang bersifat universal.
Nilai kerohanian ini dibagi menjadi empat macam yaitu :
Nilai kebenaran/keyakinan yaitu nilai yang bersumber dari akal manusia.
Nilai keindahan yaitu nilai yang bersumber dari unsur rasa manusia
(perasaan atau estetika).
Nilai moral/kebaikan yaitu nilai yang bersumber dari unsur kehendak
/kemauan(karsa,etika).
Nilai relegius yaitu nilai yang bersumber dari keyakinan atau
kepercayaan manusia, yang merupakan nilai kebutuhan kerohanian yang
tinggi dan mutlak.
3) Nilai hakikat kedudukan manusia dalam ruang dan waktu, terdiri atas:
Masyarakat yang memandang penting untuk berorientasi ke masa lalu
Masyarakat yang mementingkan pandangan pada masa sekarang
Masyarakat yang mementingkan pandangan pada masa depan
Nilai dominan
Nilai dominan adalah nilai yang dianggap lebih penting daripada nilai lainnya.
Ukuran dominan tidaknya suatu nilai didasarkan pada hal-hal berikut.
Banyak orang yang menganut nilai tersebut. Contoh, sebagian besar anggota
masyarakat menghendaki perubahan ke arah yang lebih baik di segala bidang,
seperti politik, ekonomi, hukum, dan sosial.
Berapa lama nilai tersebut telah dianut oleh anggota masyarakat.
Tinggi rendahnya usaha orang untuk dapat melaksanakan nilai tersebut.
Contoh, orang Indonesia pada umumnya berusaha pulang kampung (mudik) di
hari-hari besar keagamaan, seperti Lebaran atau Natal.
Prestise atau kebanggaan bagi orang yang melaksanakan nilai tersebut.
Contoh, memiliki mobil dengan merek terkenal dapat memberikan
kebanggaan atau prestise tersendiri.
Sementara itu, dilihat dari sudut pandang teori konflik, perubahan nilai-nilai
dalam masyarakat terjadi manakala nilai tersebut dianggap tidak lagi sesuai dengan
kepentingan/rasa keadilan kelompok-kelompok yang saling bersaing dalam
masyarakat
Sementara menurut teori interaksi-simbolik, perubahan nilai-nilai dalam
masyarakat dimungkinkan karena berlangsungnya proses interaksi dalam masyarakat.
Perubahan nilai dalam masyarakat bisa terjadi karena faktor dari dalam maupun dari
luar masyarakat. Yang dimaksud Faktor dari dalam adalah sebab-sebab perubahan
nilai –nilai yang berasal dari dalam masyarakat itu sendiri. Sedangkan faktor dari luar
adalah sebab-sebab perubahan nilai nilai yang berasal dari luar masyarakat yang
bersangkutan.Faktor dari luar itu terutama adalah adanya hubungan /interaksi dengan
masyarakat lain yang berdampak pada terjadinya akulturasi dan asimilasi .
1. akulturasi, yaitu pertemuan dua kebudayaan yang menghasilkan kebudayaan
baru tanpa menghilangkan identitas kebudayaan tersebut.
2. asimilasi , yaitu peleburan dua kebudayaan dengan menghilangkan identitas
kebudayaan masing-masing.
Perubahan nilai dalam masyarakat umumnya akan diikuti dengan terjadinya
perubahan norma-norma masyaralat .Contoh ,nilai kebebasan yang kini mulai tumbuh
di Indonesia melahirkan berbagai norma baru ,seperti kebiasaan masyarakat untuk
bersikap kritis terhadap pemerintah (Folkways); larangan para penyelenggara Negara
untuk memberikan dan menerima gratifikasi/hadiah (mores).
3. Pada suau tes ujian tertulis, guru tidak mengawasi secara ketat bahkan cenderung
membiarkan siswa-siswinya bekerja tanpa pengawasan. Kesempatan untuk bekerja
sama sangat luas, tetapi tidak satu pun siswa yang melakukannya. Hal in
menunjukkan bahwa para siswa menjunjung suatu nilai terutama nilai.......
a. Estetika c. Empirise. E. Religi
b. moral d. Vital
4. Pertimbangan untuk memakan makanan tidak cukup dengan menentukan kadar gizi
atau bebas kuman,melainkan perlu ditindak lanjuti dengan ukuran halal atau haram.
Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat masih berpedomanan pada nilai........
a. Kesehatan c. kesusilaan e. Sosial
b. Religi d. materi
8. Nilai yang telah lama dianut oleh warga masyarakat merupakan nilai…..
a. mendarah daging c. sacral e. dominan
b. cultural d. sosial
DEFINISI NORMA
Norma sosial adalah patokan perilaku dalam suatu kelompok masyarakat tertentu.
Norma sering juga disebut dengan peraturan sosial. Norma menyangkut perilaku-
perilaku yang pantas dilakukan dalam menjalani interaksi sosialnya. Keberadaan
norma dalam masyarakat bersifat memaksa individu atau suatu kelompok agar
bertindak sesuai dengan aturan sosial yang telah terbentuk. Pada dasarnya, norma
disusun agar hubungan di antara manusia dalam masyarakat dapat berlangsung tertib
sebagaimana yang diharapkan.
Norma tidak boleh dilanggar. Siapa pun yang melanggar norma atau tidak bertingkah
laku sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam norma itu, akan memperoleh
hukuman. Misalnya, bagi siswa yang terlambat dihukum tidak boleh masuk kelas,
bagi siswa yang mencontek pada saat ulangan tidak boleh meneruskan ulangan.
Norma merupakan hasil buatan manusia sebagai makhluk sosial. Pada awalnya,
aturan ini dibentuk secara tidak sengaja. Lama-kelamaan norma-norma itu disusun
atau dibentuk secara sadar. Norma dalam masyarakat berisis tata tertib, aturan, dan
petunjuk standar perilaku yang pantas atau wajar.
Ada berbagai definisi yang dikemukakan para ahli mengenai apa itu norma. Beberapa
diantaranya adalah sebagai berukut:
a. Norma adalah aturan –aturan dan harapan masyarakat yang memandu perilaku
anggota-anggotanya (|ohn J Macionis, 1997).
b. Norma adalah standar perilaku yang mapan yang dipelihara oleh masyarakat
(Richard T Schaefer & Robert P. Lamm( 1998).
c. Norma adalah aturan atau pedoman yang menyatakan tentang bagaimana
seseorang seharusnya bertindak dalam situasi tertentu (Craig Calhour, 1997).
Fungsi Norma
Norma memiliki fungsi tertentu dalam kehidupan bersama warga masyarakat.
Beberapa fungsi tersebut, antara lain meliputi:
a. mengatur tingkah laku masyarakat agar sesuai dengan nilai yang berlaku;
b. menciptakan ke tertiban dan keadilan dalam masyarakat;
c. membantu mencapai tujuan bersama masyarakat; dan
d. menjadi dasar untuk memberikan sanksi kepada warga masyarakat yang melanggar
norma.
Terkait dengan fungsi norma, menurut Emile Durkheim norma akan
kehilangan fungsi nya manakala terjadi perubahan sosial secara mendadak. Perubahan
tersebut umumnya akan mengakibatkan kekacauan social, sebab masyarakat
kehilangan arah atau panduan. Hal ini ditandai oleh runtuhnya norma. Durkheim
menyebut situasi semacam ini sebagai anomi, yaitu hilangnya arah yang dirasakan
dalam masyarakat ketika control social terhadap perilaku individu tidak efektif atau
dengan kata lain tanpa norma.
Norma kesopanan
Norma kesopanan adalah peraturan sosial yang mengarah pada hal-hal yang
berkenaan dengan bagaimana seseorang harus bertingkah laku yang wajar dalam
kehidupan bermasyarakat. Pelanggaran terhadap norma ini akan mendapatkan celaan,
kritik, dan lain-lain tergantung pada tingkat pelanggaran.
Contoh: Tidak meludah di sembarang tempat, memberi atau menerima sesuatu dengan
tangan kanan.
Norma kebiasaan
Norma kebiasaan adalah sekumpulan peraturan sosial yang berisi petunjuk atau
peraturan yang dibuat secara sadar atau tidak tentang perilaku yang diulang-ulang
sehingga perilaku tersebut menjadi kebiasaan individu. Pelanggaran terhadap norma
ini berakibat celaan, kritik, sampai pengucilan secara batin.
Contoh: Membawa oleh-oleh apabila pulang dari suatu tempat, bersalaman ketika
bertemu.
Kode etik
Kode etik adalah tatanan etika yang disepakati oleh suatu kelompok masyarakat
tertentu.
Contoh: kode etik jurnalistik, kode etik perwira, kode etik kedokteran.
Kode etik umumnya termasuk dalam norma sosial, namun bila ada kode etik yang
memiliki sangsi yang agak berat, maka masuk dalam kategori norma hukum.
Norma agama dan norma kesusilaan berlaku secara luas di setiap kelompok
masyarakat bagaimanapun tingkat peradabannya. Sedangkan norma kesopanan dan
norma kebiasaan biasanya hanya dipelihara atau dijaga oleh sekelompok kecil
individu saja, sedangkan kelompok masyarakat lainnya akan mempunyai norma
kesopanan dan kebiasaan yang tersendiri pula.
Norma hukum
Norma hukum adalah aturan sosial yang dibuat oleh lembaga-lembaga tertentu,
misalnya pemerintah, sehingga dengan tegas dapat melarang serta memaksa orang
untuk dapat berperilaku sesuai dengan keinginan pembuat peraturan itu sendiri.
Pelanggaran terhadap norma ini berupa sanksi denda sampai hukuman fisik
(dipenjara, hukuman mati).
Proses terbentuknya norma hukum
Dalam bermasyarakat, walaupun telah ada norma untuk menjaga keseimbangan,
namun norma sebagai pedomanperilaku kerap dilanggar atau tidak diikuti. Karena itu
dibuatlah norma hukum sebagai peraturan/ kesepakatan tertulis yang memiliki sangsi
dan alat penegaknya
3. Salah satu realitas sosial yang menunjukkan fungsi norma dalam mewujudkan
keteraturan sosial adalah..
a. sebelum ujian nasional berlangsung, sekolah menyelenggarakan Pra-Unas, atau
Latihan Ujian Nasional
b. Segala bentuk pelanggaran yang terjadi di masyarakat harus dikenakan sangsi
yang tegas
c. Bekerjasama dengan beberapa kelompok dapat mewujudkanpersatuan dan
kesatuan
d. Keharusan antre membeli tiket kereta api yang dapat menertibkan penumpang
e. Penyelesaian konflik kedua belah pihak melibatkan pihak ketiga yang netral
5. Suami istri berhak berciuman, akan tetapi di Indonesia pasangan suami istri ini
tidak melakukannya di depan umum karena dianggap bertentangan dengan
norma......
a. Agama c. kesopanan e. Kesusilaan
b. Hukum d. kebiasaan
7. Orang Cina makan mie dengan sumpit, dan kita makan nasi dengan sendok.
Dua hal di atas menunjukkan perbedaan norma….
a. Tata cara c. tradisi e. kebudayaan
b. Kelakuan d.kebiasaan
11. Contoh gejala sosial yang menggambarkan adanya keterkaitan antara norma
dengan keteraturan sosial adalah.......
a. praktek ajaran agama berjalan dengan baik dengan semangat kekeluargaan
b. larangan berhenti di jalanraya/tol menciptakan kelancaran arus lalu lintas
c. kedisiplinan dalam belajar memperkuat kepribadian suka bekerja tak mengenal
waktu
d.rajin belajar bersama kelompok, meningkatkan prestasi belajar
e. semakin tinggi ilmu pengetahuannya, semakin luas pandangannya
12. Inul Daratista memperoleh popularitas walau banyak dikecam sebagai artis porno.
Kasus ini menunjukkan….
a. masyaraka tidak memiliki norma yang pasti mengenai tata susila
b. masyarakat menghargai kebebasan artis untuk berekspresi seni
c. setiap kelompok masyarakat menganut norma susila yang berbeda
d. di dalamdunia hiburan, normasusila tidak berlaku sama sekali
e. telah terjadi pergeseran nilai-nilai kesusilaan dimasyarakat
13. Memberikan atau menerima sesuatu dengan tangan kanan termasuk norma………..
a. kebiasaan b. kesopanan c. kesusilaan d. hokum e. kelakuan
14. Norma kesopanan adalah peraturan social yang mengarah pada hal-hal yang
menyangkut…..
a. sesuatu yang dianggap baik dan benar
b. sesuatu aturan yang mutlak
c. aturan tentang perilaku yang diulang-ulang
d. cara bertingkah laku yang wajar
e. peraturan yang memaksa
15. Siswa-siswi SMA dilarang mengenakan pakaian seragam yang ketat dan rok harus
menutupi lutut. Hal ini termasuk dalam salah satu jenis norma…..
a. Agama c. hukum e. kebiasaan
b. Kesopanan d. kesusilaan