Professional Documents
Culture Documents
Disebut Hidrokarbon :
mengandung unsur C dan H
Terdiri dari :
1. Alkana (CnH2n+2)
2. Alkena (CnH2n)
3. Alkuna (CnH2n-2)
ALKANA
CH3-CH2-CH2-CH2-CH2-CH3
(heksana)
sikloheksana
ALKANA
PEMBUATAN ALKANA :
Hidrogenasi senyawa Alkena
Reduksi Alkil Halida
Reduksi metal dan asam
PENGGUNAAN ALKANA :
Metana : zat bakar, sintesis, dan carbon black
(tinta,cat,semir,ban)
Propana, Butana, Isobutana : zat bakar LPG (Liquified
Petrolium Gases)
Pentana, Heksana, Heptana : sebagai pelarut pada
sintesis
ALKANA
Fraksi tertentu dari Destilasi langsung Minyak Bumi/mentah
TD (oC) Jumlah C Nama Penggunaan
Sisa destilasi :
Minyak mudah menguap, minyak pelumas, lilin dan vaselin
Bahan yang tidak mudah menguap, aspal dan kokas dari m. bumi
ALKENA
PENGGUNAAN ETENA :
Dapat digunakan sebagai obat bius (dicampur dengan O )
2
Untuk memasakkan buah-buahan
Sintesis zat lain (gas alam, minyak bumi, etanol)
PEMBUATAN ALKENA :
Dehidrohalogenasi alkil halida
Dehidrasi alkohol
Dehalogenasi dihalida
Reduksi alkuna
ALKUNA
PEMBUATAN ALKUNA
Dehidrohalogenasi alkil halida
Reaksi metal asetilida dengan alkil
halida primer
SENYAWA AROMATIK
Senyawa alifatis : turunan metana
Senyawa aromatis : turunan benzen
(simbol Ar = aril)
Permulaan abad ke-19 ditemukan
senyawa-senyawa organik yang
mempunyai bau (aroma) yang
karakteristik yang berasal dari tumbuh-
tumbuhan (damar benzoin, cumarin,
asam sinamat dll)
SENYAWA AROMATIK
BENZEN =C6H6
Senyawa aromatis yang paling sederhana
Berasal dari batu bara dan minyak bumi
Sifat fisika : cairan, td. 80oC, tak berwarna, tak larut
dalam air, larut dalam kebanyakan pelarut organik,
mudah terbakar dengan nyala yang berjelaga dan
berwarna (karena kadar C tinggi)
Pengunaan Benzen :
Dahulu sebagai bahan bakar motor
Pelarut untuk banyak zat
Sintesis : stirena, fenol, nilon, anilin, isopropil benzen,
detergen, insektisida, anhidrida asam maleat, dsb
ALKIL HALIDA
Senyawa alkil halida merupakan senyawa hidrokarbon
baik jenuh maupun tak jenuh yang satu unsur H-nya
atau lebih digantikan oleh unsur halogen (X = Br, Cl. I)
Alkil halida = haloalkana = RX struktur primer,
sekunder, tersier
Aril halida = ArX = senyawa halogen organik aromatik
Sifat fisika Alkil Halida :
Mempunyai TD lebih tinggi dari pada TD Alkana
dengan jumlah unsur C yang sama.
Tidak larut dalam air, tapi larut dalam pelarut organik
tertentu.
Senyawa-senyawa bromo, iodo dan polikloro lebih
berat dari pada air.
ALKIL HALIDA
Struktur Alkil Halida : R-X (X=Br, Cl, I)
CH2-Cl CH2=CH2-Cl
PEMBUATAN ALKOHOL :
Oksi mercurasi – demercurasi
Hidroborasi – oksidasi
Sintesis Grignard
Hidrolisis alkil halida
PENGGUNAAN ALKOHOL :
Metanol : pelarut, antifreeze radiator mobil, sintesis
formaldehid,metilamina,metilklorida,metilsalisilat, dll
Etanol : minuman beralkohol, larutan 70 % sebagai antiseptik,
sebagai pengawet, dan sintesis eter, koloroform, dll
FENOL
PEMBUATAN AMINA :
Reduksi senyawa nitro
Reaksi alkil halida dengan amonia dan amina
PENGGUNAAN AMINA :
Sebagai katalisator
Dimetil amina : pelarut, absorben gas alam,
pencepat vulkanisasi, membuat sabun, dll.
Trimetil amina : suatu penarik serangga.
ALDEHID
Aldehid adalah suatu senyawa yang mengandung
gugus karbonil (C=O) yang terikat pada sebuah atau
dua buah unsur hidrogen.
Aldehid berasal dari “ alkohol dehidrogenatum “ (cara
sintesisnya).
Sifat-sifat kimia aldehid dan keton umumnya serupa,
hanya berbeda dalam derajatnya. Unsur C kecil larut
dalam air (berkurang + C).
Merupakan senyawa polar, TD aldehid > senyawa non
polar
Sifat fisika formaldehid : suatu gas yang baunya
sangat merangsang
Akrolein == propanal == CH2=CH-CHO : cairan,
baunya tajam, sangat reaktif.
ALDEHID
FORMALDEHID = METANAL = H-CHO
Sifat-sifat : satu-satunya aldehid yang berbentuk gas pada
suhu kamar, tak berwarna, baunya tajam, larutanya dalam
H2O dari 40 % disebut formalin.
Penggunaan : sebagai desinfektans, mengeraskan protein
(mengawetkan contoh-contoh biologik), membuat damar
buatan.
O
Struktur Aldehid : R – CHO O
CH3-CH2-C H
H
PEMBUATAN ALDEHID : Propionaldehid Benzaldehid
Oksidasi dari alkohol primer
Oksidasi dari metilbenzen
Reduksi dari asam klorida
KETON
Keton adalah suatu senyawa organik yang mempunyai sebuah gugus
karbonil (C=O) terikat pada dua gugus alkil, dua gugus aril atau
sebuah alkil dan sebuah aril.
Sifat-sifat sama dengan aldehid.
O
O
CH3-CH2-C CH3
CH3
PEMBUATAN KETON
Oksidasi dari alkohol sekunder
Asilasi Friedel-Craft
Reaksi asam klorida dengan organologam
ASAM KARBOKSILAT
Mengandung gugus COOH yang terikat pada gugus
alkil (R-COOH) maupun gugus aril (Ar-COOH)
Kelarutan sama dengan alkohol
Asam dengan jumlah C 1 – 4 : larut dalam air
Asam dengan jumlah C = 5 : sukar larut dalam air
Asam dengan jumlah C > 6 : tidak larut dalam air
Larut dalam pelarut organik seperti eter, alkohol, dan
benzen
TD asam karboksilat > TD alkohol dengan jumlah C
sama.
ASAM KARBOKSILAT
Struktur Asam Karboksilat : R – COOH dan Ar – COOH
CH3-CH2-CH2-CH2-COOH Valelat
COOH
CH3-COOH (asam asetat) Asam benzoat
ASAM FORMAT = HCOOH
Sifat fisika : cairan, tak berwarna, merusak kulit,
berbau tajam, larut dalam H2O dengan sempurna.
Penggunaan : untuk koagulasi lateks, penyamakkan
kulit, industri tekstil, dan fungisida.
ASAM KARBOKSILAT
ASAM ASETAT = CH3-COOH
Sifat : cair, TL 17oC, TD 118oC, larut dalam H O
2
dengan sempurna
Penggunaan : sintesis anhidrat asam asetat, ester,
garam, zat warna, zat wangi, bahan farmasi, plastik,
serat buatan, selulosa dan sebagai penambah
makanan.
PEMBUATAN AMIDA :
Reaksi asam karboksilat dengan amoniak
Garam amoniumamida dipanaskan
Reaksi anhidrid asam dengan amponiak
PENGGUNAAN AMIDA :
Formamida berbentuk cair, sebagai pelarut.
Untuk identifikasi asam yang berbentuk cair.
Untuk sintesis nilon, ds.
ESTER
PEMBUATAN ESTER :
Reaksi alkohol dan asam karboksilat
Reaksi asam klorida atau anhidrida
PENGGUNAAN ESTER :
Sebagai pelarut, butil asetat (pelarut
dalam industri cat).
Sebagai zat wangi dan sari wangi.