You are on page 1of 9

I.

PRINSIP PERCOBAAN
Menentukan bulk volume suatu sampel core yang telah divakum dan dijenuhkan
oleh air dengan menggunakan grafik simpangan vs volume besi dengan alat electric
Hg picnometer serta dapat menentukan porositas batuan tersebut.

II. DATA
 Data Pengukuran Picnometer
V picnometer = 25 mL

Pengukuran 1 Pengukuran 2 Pengukuran 3


Wpicno (g) 27.91 27.92 27.91
Wpicno+water(g 52.55 52.55 52.56
)

 Data Pengukuran Dimensi Core


Core 25 G

Pengukuran 1 Pengukuran 2 Pengukuran 3


Diameter (cm) 2.53 2.54 2.54
Tinggi (cm) 2.57 2.56 2.56
Wkering (g) 27.32 27.31 27.35

Core 3D

Pengukuran 1 Pengukuran 2 Pengukuran 3


Diameter (cm) 2.54 2.55 2.54
Tinggi (cm) 2.55 2.54 2.55
Wkering (g) 23.32 23.32 23.34

 Pengukuran dimensi bola besi

diameter 1(cm) diameter 2(cm) diameter 3(cm)


Bola 1 2.31 2.32 2.31
Bola 2 2.13 2.14 2.13
Bola 3 1.55 1.56 1.55

 Pengukuran berat core jenuh


W 1(g) W 2(g) W 3(g)
Core 3D 25.11 25.08 25.04
Core 25G 28.59 28.54 28.58

 Pengukuran Simpangan

Bola / Core S1 S2
Bola 1 3.45;1.32;2.2 10.66;8.25;10.38
Bola 2 2.45;2.825;2.67 8.78;8.57;8.465
Bola 3 2.59;2.45;2.24 4.915;4.795;4.56
Core 3D 4.06;4.08;4.06 17.83;17.88;17.68
Core 25G 4.82;4.70;4.80 17.80;17.78;17.86

 P atas = 67.2 cmHg


P bawah = 41 cmHg

III.

IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN


Pada percobaan kali ini, praktikan pertama kali harus melakukan pengukuran
core kering untuk shift lain. Lalu dilakukan lah pengambilan core dari dalam tabung
Erlenmeyer. Tabung Erlenmeyer sangat sulit untuk dibuka, pertama kita harus mem-
bleed air yang ada dalam funnel dan diusahakan agar sudah ada kontak dengan udara
atmosfer agar sumbat karet dapat mudah dibuka. Lalu setelah mengambil core kita
timbang berat jenuh pada core tersebut.

Kita harus melakukan penjenuhan sampel core dengan air di mana core
telah divakum terlebih dahulu atau dikenal dengan metode liquid saturation. Selama
melakukan penjenuhan dengan air, core harus divakum terlebih dahulu dari segala
macam gas yang ada, sehingga secara kesuluruhan pori-pori dalam core akan terisi
oleh air (Sw = 1). Pada perangkat alat liquid saturation juga diperlukan air kapur,
karena alat vakum hanya menghisap gas kering tidak dengan gas lain seperti uap air
dll. Air kapur berada pada tabung Erlenmeyer lain yang bekerja mengikat gas lain
selain udara kering dari dalam core.

Pada saat penghampaan ini semua celah yang ada pada alat harus ditutup
dengan menggunakan vaseline. Proses penghampaan ini berlangsung sampai
manometer Hg menunjukkan suatu tekanan yang konstan. Proses penghampaan ini
bertujuan untuk :
1. mempermudah cairan penjenuh untuk masuk ke dalam pori-pori core.
2. agar volume pori-pori dapat dianggap sama dengan volume cairan penjenuh
dengan asumsi semua pori-pori berhubungan pada core terisi cairan penjenuh.

Core yang sudah vakum ditandai dengan sudah stabilnya simpanganpada


manometer, pembacaan sekitar nilai 70. Proses penjenuhan dengan air setidaknya
dilakukan lebih dari satu malam agar, air dapat masuk ke dalam pori-pori lebih
sempurna. Dan harus diingat bahwa pada saat menjenuhkan air harus dimasukkan
secara kontinu melalui funnel agar tidak ada udara yang ikut tercampur. Serta air
harus berada di atas sampel core, gar air benar benar dapat masuk secara mudah.
Pada praktikum yang dilakukan oleh kelompok lain nilai P atas kurang lebih 67. Dan
hal itu sudah bisa kita asumsikan vakum sudah sangat baik terjadi.

Setelah kita melakukan saturation dengan air, kita lakukan kalibrasi Hg


Picnometer dengn menggunakan bola-bola besi. Bola besi yang digunakan bervariasi
ukurannya. Dan bola haruslah memenuhi asumsi asumsi berikut:

1. Bentuk bundarnya sangat baik.


2. Bola tidak harus pejal, tetapi harus bisa tenggelam. Dan ketika tenggelam
ke dalam chamber bola besi volumenya dianggap volume bulk.
3. Masing-masing bola harus berbeda volumenya agar dapat diregresi.

Bola-bola tersebut akan memberikan data untuk kalibrasi Hg picnometer.


Penggunaann Hg picnometer kali ini adalah dengan air bukan dengan merkuri.
Penggunaan merkuri pada percobaan ini dikarenak karakteristik merkuri yang tidak
akan masuk ke dalam si corenya lalu juga merkuri memang sangat efektif
penggunaannya karena konduktivitasnya baik sehingga indikasi hantaran dan
pembacaan simpangan akan menjadi lebih tepat lagi namun penggunaan merkuri
tidak lagi dilakukan karena merkuri sangatlah toxik yang mana akan berbahaya bagi
praktikan maupun asisten.

Pada praktikum ini penggunaan fluida dalam Electric Hg Picnometer


adalah air. Atau dengan kata lain kita menentukan Volume bulk core dari metode
grafis (Gravimerik). Mengapa bukan menggunakan merkuri? Jawabannya sama
seperti pembahasan di atas antara lain karena merkuri sangat toksik. Dan mengapa
harus menggunakan air? Hal itu bisa saja karena air memenuhi syarat syarat seperti
air itu inert, tidak bereaksi dengan fluida penjenuh (dalam hal ini air). Biasanya fluida
penguji sama jenisnya dengan fluida penjenuh, agar jika terjadi pergerakan fluida dari
dan ke dalam core, hal itu tidak mempengaruhi akurasi pengukuran.
Hal lain yang perlu diperhatikan adalah Jika densitas fluida penguji
berbeda dengan densitas fluida penjenuh, kedua fluida ini harus dapat bercampur,
agar prinsip bejana berhubungan tetap berlaku. Oleh karena itu, untuk mengantisipasi
pertukaran fluida penjenuh dengan fluida penguji dalam core, massa core jenuh harus
dapat dipastikan lebih dulu sebelum dimasukkan dalam Electric Hg picnometer.

Pada pengkalibrasian pertama tama kita harus mengukur simpangan awal


yang di dapat dari memutar regulator ke permukaan di Hg picnometer yang tidak
dimasukkan bola besi, baca simpangan itulah S1 untuk bola besi tersebut lalu putar
lagi regulatr dan masukkan bola besi 1 dan ketinggian air akan berubah pada kedua
bagian picnometer dan catat S2 untuk bola tersebut. Nilai S 1 pada masing masing bola
akan berubah akibat adanya air yang mungkin akan keluar akibat masuknya bola besi.

Lalu jika kita analisis pengolahan data yang telah didapat, perbandingan
volume bulk core secara volumetric dan gravimetric tidak jauh berbeda.
Perbedaannya kurang lebih 10%. Dan di sini di dapat bahwa volume bulk dari metode
volumetric lebih besar. Dan bila diteliti lagi porositas yang di dapat adalah porsitas
effektif. Porositas efektif akan lebih besar bila kita menggunakan metode gravimetric.
Tapi dengan galat keduanya yang tidak sangat jauh kita masih bisa mengasumsikan
penggunan kedua cara tersebut masih acceptable.

Lalu dengan perhitungan porositas efektif metode volumetric, hasilnya


adalah core 3D dan 25G memiliki porosita efektif sebesar 13,73 % dan 9.743 %. Dan
dengan mengalikan 1/eff akan menghasilkan nilai porositas yang lebih besar lagi. Dan
bisa kita analisa bahwa core 3D memiliki nilai ekonomis yang lebih tinggi karena
memiliki porositas yang lebih besar dari core 25G.

V. KESIMPULAN
 Salah satu sifat bauan yang dengan mudah dapat kita pelajari dari modul ini
adalah porositas. Porositas sangta penting bagi P.E untuk menentukan
beberapa hal seperti IOIP, jenis batuan, posisi kedalaman reservoir,
menentukan kesimpulan minyak dalam reservoir itu layak diproduksi dari segi
ekonomi.
 Metode liquid saturation pada core sebelumnay harus dilakukan pemvakuman
core terhadap udara udara yang ada, sehingga bisa dianggap setelah
pemvakuman Sw = 1 dan air dianggap telah mengisi semua pori secara
sempurna dan tidak terhitung isolated pore.
 Pada perhitungan porositas kita menggunakan metode gravimetric ataupun
volumetric. Metode volumetric menghasilkan porositas yang lebih kecil
daripada menggunakan meetode gravimetric.

VI. DAFTAR PUSTAKA.


Amyx, James W.. Petroleum Reservoir Engineering. McGraw Hill Book Company. New York:
1980.

VII. KESAN DAN PESAN


Test awalnya terlalu lama kayaknya bang, apa mungkin emang materinya banyak
dan test awalnya proseduralnya poll sekali bang dan kakak. Test akhirnya ga susah
banget, makasih :) Tapi jadi linglung banget ga ada materi buat bahan belajar test
awal karena ga ada tepeee..
Pesannya misalnya kalau udah modul tentang porositas yang lain materi materi
yang udah pernah di tanyakan pas test awal lain diusahaiin jangan ditanya lagi tapi
kasih aja hal yang baru biar ilmu makin banyak (tapi jangan susah susah hehehehe)
salut buat asisten asisten ini seru kok…

VIII. JP DAN BONUS


1. Jelaskan bagaimana lingkungan pengendapan memengaruhi porositas!
Bila kita meninjau suatu lingkungan di mana lingkungan into sedimentasinyta
makin ke dasar makin besar ukur butirnya dan mengecil di atas maka porositasnya
yang paling kecil akan berada di atas batuan tersebut dan semakin tinggi seiring
dengan ke bawah daerah endapan. Namun bila kita meninjau daerah pengendapan
yang mana ukuran butirnya membesar ke atas (bars) maka prositas tertingginya
ada di posisi top daerah pengendapannya dan porositas semakin mengecil
semakin ke bawah daerah sedimantasi bar.
2. Jelaskan driving mechanism dalam reservoir!
a. Solution gas drive (atau depletion drive) reservoir.
Bila si reservoirnya berada pada bubble point yang ada pada tahap produksi,
tekanan akan turun di bawah buble point pressure dan gas akan keluar dari oil.
Awalnya gas ini mungkin merupakan fase kontinu bergerak, sampai beberapa
saturasi minimal - Ekuilibrium, atau saturasi kritis gas tercapai. Urutan yang
sebenarnya nilai-nilai saturasi kritis dalam beberapa keraguan, tetapi ada
banyak bukti untuk mendukung pandangan bahwa mungkin nilai sangat
rendah - dari urutan dari 1% sampai 7% dari pori volume. Setelah saturasi gas
kritis telah didirikan, gas tersebut akan bergerak dan akan mengalir di bawah
gradien potensial apa saja yang dapat didirikan di reservoir - ke arah sumur
produksi jika mengalir atau viskos gradien dominan - memisahkan secara
vertical jika gradien gravitasi dominan. Segregasi akan dipengaruhi oleh
variasi permeabilitas berlapis-lapis tetapi diketahui terjadi bahkan di bawah
ternyata kondisi tidak menguntungkan.

b. Gas Cap Expansion drive reservoir


Kehadiran gas cap di reservoir awal kondisi berfungsi untuk menghambat

penurunan reservoir tekanan minyak yang dihasilkan. Tekanan pada minyak

gas asli kontak adalah dengan definisi bubblepoint tekanan karena harus

minyak jenuh. Itu persamaan keseimbangan materi harus dirumuskan oleh

mempertimbangkan perluasan awal cap gas serta pembebasan larutan gas dari
minyak sebagai penurunan tekanan. Pemulihan yang efisien minyak akan

tergantung pada menjaga gas sebanyak mungkin dalam waduk untuk

bertindak sebagai energi ekspansi -- penyelesaian interval dan lokasi sumur

minyak.

c. Water Drive Resrvoirs.

Penginjeksian air akan sangat baik terutama jika dia saturated oleh airnya

besar, lalu penurunan tekanan pada oil zone akan mengakibatkan penurunan

tekanan di aquifier.

3. Tempat makan yang enak

1. Bakmi akung – buah batu oke banget

2. Wale – Rancak Kendal – baso gitu ka

3. DS (double steak) – Jalan Jawa

4. Sate Anggrek di jalan anggrek

5. Mie tek tek – jalan condong


delta s vs. v bola besi
8
7 f(x) = 1.14 x + 0.12
6 delta s vs. v bola besi
5 Linear (delta s vs. v bola
4 besi)
3
2
1
0
1 2 3 4 5 6 7

You might also like