You are on page 1of 2

Edisi 4, Tahun 2010 Buletin Internal Sahabat Purba Danarta

01 Februari 2010

Salam Sahabat
Penasehat:
MENGELOLA KEUANGAN KELUARGA
Direksi

Redaksi:
Dharmawan E. Ochner

Alamat Redaksi :
U ang seringkali menjadi penyebab terjadinya perceraian. Perselisihan mengenai keuangan bisa saja
terjadi disaat uang melimpah maupun disaat kekurangan uang. Masyarakat Indonesia merasa risih
bila harus membicarakan masalah keuangan dalam keluarga. Oleh karena itu kami merasa perlu
untuk terus menyerukan kepada semua kalangan masyarakat terutama pasangan suami istri untuk belajar
saling terbuka mengenai keuangannya masing-masing. Kami sangat percaya bahwa setiap orang memiliki
Jl.Pamularsih No. 17 pandangan mengenai uang yang berbeda-beda karena suami atau istri dibesarkan di lingkungan yang
berbeda. Kegagalan dalam membicarakan soal uang di dalam keluarga berpotensi menimbulkan perma-
Semarang 50194 salahan.

Telp: 024-7622280 Banyak orang merasa bahwa membicarakan keuangan dalam keluarga adalah tabu. Persoalan kecil bisa
menjadi besar bila tidak diatasi dan diselesaikan dengan bijak. Oleh karena itu dalam hal keuangan ke-
Fax : 024-7622651 luarga sangat dibutuhkan sebuah pola pengelolaan dimana masing-masing pihak di dalam keluarga (suami
Email : dan istri) memiliki hak dan kewajibannya masing-masing. Dengan pembagian tanggung jawab serta
diskusi yang mendalam dapat meringankan persoalan yang mungkin timbul di masa depan.
salamsahabat
@bankpurbadanarta.com Berikut ini ada tiga tipe pengelolaan yang bisa Anda pilih sesuai dengan keinginan Anda bersama pasan-
gan Anda. Tentunya masih banyak lagi pola pengelolaan yang ada. Hal terpenting disini adalah saling
keterbukaan serta menjalani kehidupan keluarga dengan tanggung jawab bersama.

1. Uang bersama dan Sistem Amplop


Penghasilan suami istri langsung digabung bersama. Setelah itu, gabungan kedua pendapatan langsung
dialokasikan ke pos-pos pengeluaran rutin yang telah dihitung lebih dulu. Lazimnya, setiap pos diwakili
oleh satu amplop. Pos-pos pengeluaran itu, pada beberapa keluarga, bukan saja kebutuhan rumah tangga
“Bekerjasama dengan makan minum, dan listrik saja, tapi juga termasuk membayar kredit , listrik, telepon, dan uang sekolah
anak. Bahkan tabungan, pengeluaran pribadi ayah-ibu pun jadi amplop tersendiri. Bila ada sisa, dimasuk-
orang lain bukan kan ke dalam tabungan suami atau istri, atau khusus membuka lagi tabungan bersama di bank untuk-
menampung sisa amplop setiap bulannya.
pertanda lemah
2. Membagi Berdasar Persentase
sebaliknya Bentuk pengelolaan ini adalah membagi tanggung jawab dalam bentuk jumlah atau persentase seluruh
kebutuhan keluarga setiap bulan dihitung termasuk pos darurat dan pos tabungan. Masing-masing sepakat
mencerminkan kita menyumbang sebesar jumlah tertentu untuk menutupi kebutuhan tersebut. Sisanya digunakan sebagai
tabungan pribadi untuk kebutuhan pribadi. Misalnya, istri membeli parfum, lipstik, atau baju. Bisa juga
sebagai manusia yang tanpa menghitung kebutuhan keluarga terlebih dahulu, suami-istri memberi kontribusi yang sama ber-
dasarkan prosentase. Misalnya 80:20. Artinya, masing-masing “menyetor” 80 persen dari gajinya. Sisa 20
cerdik untuk persen disimpan untuk diri sendiri. Jika bisa berhemat, dari uang bersama yang 80 persen, bisa tersisa
untuk tabungan keluarga, di samping suami dan istri juga masing-masing punya tabungan pribadi.
melipatgandakan
3. Membagi Tanggung Jawab
suatu hasil” Misalnya, suami mengeluarkan biaya untuk urusan “berat”, seperti membayar kredit motor, cicilan pinja-
man, listrik, telepon, dan uang sekolah anak. Sementara bagian istri adalah belanja peresdiaan makanan
bulanan, uang jajan anak, dan tabungan. Dilihat dari jumlahnya, suami menanggung lebih banyak dana.
Tapi istri juga punya peranan dalam kontribusi dana rumah tangga. Kalau ternyata istri yang memiliki
pendapatan lebih besar, tentunya hal ini juga bisa dilakukan sebaliknya.
Mana yang terbaik? Hal ini sangat dipengaruhi oleh kebiasaan dan tentunya kesepakatan antara suami
dan istri. Diskusikan hal ini dengan pasangan masing-masing, agar persoalan keuangan keluarga bukan lagi
menjadi masalah dalam keluarga.

Selangkah demi selangkah, sekalipun pelan, teruslah bergerak demi kemajuan anda. 
Edisi 4, Tahun 2010
Halaman 2

INSPIRASI

Menikmati Proses Kehidupan

S
uatu hari terjadi percakapan antara wartawan dengan tape ketela pohon. Sang wartawan bertanya, “Bagaimana sepotong ketela
pohon bisa menjadi tape yang enak,manis dan disukai ? Tape itu menjawab,”Dulu waktu saya dibubuhi dengan ragi, semua men-
golok-olok dan mengatakan saya bau! Bahkan saya tersingkir dari kalangan ubi-ubian. Tidak hanya itu, saya juga dianggap sebagai
ubi yang tak berguna. Memang sih, proses itu tidak enak dan begitu menyakitkan, sampai seluruh bagian tubuh saya mengalami
pembusukan. Tapi siapa mengira setelah berhasil melalui proses yang tidak enak itu sekarang saya justru sangat diminati manusia.”

Dalam proses hidup ini, selalu ada proses yang mau tidak mau harus kita jalani. Proses menuju keberhasilan, proses menuju kedewasaan
iman, proses menjadi pribadi yang lebih baik dari hari ke hari, semuanya kita perlukan. Tidak ada orang yang bisa sampai ke puncak, tanpa
menaiki anak tangga satu per satu. Sesungguhnya tidak ada seorang pun yang pernah merasakan dirinya sampai di garis finish kehidupan,
karena pada kenyataannya kehidupan itu adalah sebuah proses, bukan hasil. Keberhasilan selalu menuntut sebuah proses yang menyakit-
kan, karena didalamnya ada ujian dan kesulitan yang harus dihadapi. Tetapi percayalah kesulitan-kesulitan itu dimaksudkan untuk mening-
katkan kemampuan kita, bukan untuk ditakuti. Jiwa kita akan tumbuh menjadi kuat dengan banyak masalah. Karena itu, nikmati semua
proses yang ada. Bila anda berhasil melaluinya, anda akan menjadi orang yang hebat dari sebelumnya.

Kemenangan tanpa kesulitan tidaklah bermakna. 

TIPS

Jika kita lihat wanita Jepang kebanyakan langsing-langsing, kannya dan sudah saatnya anda juga.
sangat jarang kita melihat yang gemuk di Jepang. Lalu apakah
Kedelai
masyarakat Jepang menyembunyikan sebuah cara rahasia un-
tuk menjadi langsing ? Cara langsing yang alami adalah memberi
makanan dengan bahan dari kedelai
Ternyata tidak ! Apa saja tips langsing ala wanita Jepang ini ?
seperti tahu dan tempe. Hal ini sudah
Rahasia wanita dari Jepang menjadi langsing alami menjadi sesuatu yang wajib bagi wanita
Jepang.
Ikan
Sarapan Sehat
Wanita Jepang makan ikan sekitar 69 kg per tahun, mengganti
makanan daging dengan ikan selain salah satu cara langsing Kalau di Indonesia sarapan itu pasti lebih sedikit daripada
ternyata juga dapat menurunkan resiko penyakit jantung. Ikan makan siang dan makan malam, namun berbeda di Jepang.
kegemaran mereka adalah Ikan Salmon. Porsi sarapan wanita Jepang biasanya lebih banyak daripada
makan siang dan malam. Kalau dipikir dengan logika cara ini
Kecap
benar juga ya..coba bayangkan : Kalau sarapan dengan jumlah
Masyarakat Jepang juga mengkonsumsi kecap dengan jumlah banyak itu kan untuk kerja dari pagi sampai siang atau sore,
banyak dari penelitian yang ada bahkan 10 kali lipat lebih ban- jadi lemak habis dijadikan energy dan bukannya disimpan..nah
yak dari masyarakat di belahan dunia manapun. Kecap men- kalau waktu makan malam porsinya banyak itu makanan buat
gandung kandungan rendah lemak dan kalori serta kaya pro- apa ? Waktu malam kan kebanyakan hanya untuk tidur jadi
tein. Wow..! lemak akan tertimbun.

Buah dan Sayuran Segar Makan Nasi

Bagi anda wanita yang sering mencoba berbagai tips langsing, Wanita Jepang cenderung makan nasi agak sedikit. Mereka
pasti sudah tahu bahwa salah satu cara menjadi langsing adalah hanya makan 2 mangkok kecil.
memakan buah dan sayuran segar. Wanita Jepang melaku-
Selamat Mencoba.

Kantor Cabang Utama:

Semarang Jakarta
Jl. Veteran No. 7 Wisma Staco Lt. 7
Semarang, Jawa Tengah Jl. Casablanca Kav. 18, Jakarta Selatan
Telp: 024-8413914 Telp: 021-8355599
Fax: 024-8313795 Fax: 021-8352121
Kantor Pusat Operasional:
Jl. Pamularsih No. 17 Tegal Yogyakarta
Semarang 50194 Jl. Karanganyar Raya No. 54 B Jl. Bugisan No. 37, Patangpuluhan,
Telp: 024-7622280 Tegal, Jawa Tengah Wiroprajan, Yogyakarta, DI Yogyakarta
Fax: 024-7622651 Telp: 0283-323352 Telp: 0274-389881

You might also like