You are on page 1of 9

BAB1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Negara bisa menjadi jembatan penghubung antara kebebasan yang satu dan
yang lain. Kebebasan kita merampaas barang orang lain, misalnya rakyat titipkan
Negara, dan timbal baliknya Negara menjamin hak milik seseorang. Hasil dari jual
beli kebebasan inilah yang kita namakan hokum. Selain hak milik, kebebasan
melakukan kekerasan terhadap orang lain juga kita harus titipkan kepada Negara.
Alasannya, utnuk menghindari pertempuran fisik antara manusia satu dan manusia
lainnya. Dinamika masyarakat disekitar kita telah membuktikannya. Disaat terjadi
perselisihan dimana emasi setiap orang meningkat, jika tidak dicegah akan timbul
perkalihan. Jika kekerasan tidak dijamin, bisa dibayangkan apa yang terjadi dengan si
lemah, ia akan menjadi sasaran manusia lain, padahal, si lemahjuga perlu
penghargaan dan pengakuan sebagai manusia.
Jika dilihat secara mendalam Negara memiliki fungsi mewujudkan hak-hak
warga negaranya merujuk pendapat Friedrich Hegel, Negara merupakan organisasi
yang muncul sebagai sintesis dari kemerdekaan individual dengan kemerdekaan
universal hal ini mirip dengan apa yang dipaparkan Isiyah Berlin tentang Negara yang
memiliki fungsi untuk menjembatani pertarungan antara kebebasan positif dan
kebebasan negative. Jadi Negara memiliki wewenang penuh mengatur dan
mengendalikan persoalan bersama atas masyarakat.
Dalam struktur masyarakat selalu ada dikotomi antara pengatur dan yang
diatur. Jika zaman feudal rakyat diperintah oleh para bangsawan, diera globalisasi
pemerintahan dijalankan oleh elit politik. Namanya saja elit, sehingga jumlahnya pasti
lebih sedikit dan lebih pintar ketimbang rakyat yang diatur. Nah, dalam praktiknya
orang yang mengurusi kepentingan rakyat banyak harus dipilih oleh rakyat. Hal ini
terkait dengan kepercayaan dan legitimaasi rakyat kepada para penyelenggara Negara.
Pemilihan pejabat pengelola Negara harus terlaksana secara jujur dan adil.

1 By: Muhammad sukma rohim


B. Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi rumusan masalah kali ini adalah:
A. Apakah pengertian Negara ?
B. Apa yang menjadi tujuan sebuah Negara ?
C. Unsure-unsur apakah yang ada dalam sebuah Negara ?
D. Teori apa yang berkaitan dengan terbentuknya sebuah Negara ?
E. Dalam konsep modern berbentuk apa saja Negara ?
F. Apakah hubungan Negara dan Agama ?
G. Apakah yang menjadi konsep relasi Agama dan Negara Islam ?
H. Permasalahan apa yang dirasakan Negara saat ini?

C. Batasan Masalah
Adapun batasan-batasan dalam makalah ini adalah :
A. Pengertian Negara
B. Tujuan Negara
C. Unsur-unsur Negara
D. Beberapa teori tentang terbentuknya Negara
E. Bentuk-bentuk Negara
F. Negara dan Agama
G. Konsep relasi Agama dan Negara Islam
H. Permasalahan Negara

2 By: Muhammad sukma rohim


BAB11
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN NEGARA
Secara literal istilah Negara berasal dari kata asing, yaitu: state (bahasa
inggris), Staat (bahasa Belanda dan Jerman) dan etat (bahasa Perancis), kata stae,staat,
dan etat itu di ambil dari bahasa latin status atau statum, yang berarti keadaan yang
tegak dan tetap atau sesuatu yang memiliki sifat-sifat yang tegak dan tetap.
Secara terminology, Negara diartikan dengan organisasi tertinggi diantara satu
kelompok masyarakat yang mempunyai cita-cita untuk bersatu, hidup dalam daerah
tertentu dan mempunyai pemerintah yang berdaulat. Pengertian ini mengandung nilai
konstitutif dari sebuah negara yang meniscayakan adanya unsure dalam sebuah
Negara, yakni adanya masyarakat(rakyat), adanya wilayah(daerah), dan adanya
pemerintah yang berdaulat.
Menurut Roger H. Soltao, Negara didefinisikan dengan alat (agency) atau
wewenang masyarakat. Menurut Haroid.J.Laski Negara merupakan suatu masyarakat
yang diintegrasikan karena mempunyai wewenang yang bersifat memaksa dan yang
secara sah lebih agung daripada individu atau kelompok yang merupakan bagian dari
masyarakat itu.1
Max Weber mendefinisikan bahwa Negara adalah suatu masyarakat yang
mempunyai monopoli dalam penggunaan kekeraasan fisik secara sah dalam suatu
wilayah dengan berdasarkan system hokum yang diselenggarakan oleh suatu
pemerintah yang untuk maksud tersebut diberikan kekuasaan memaksa.2
Thomas Habbes yang dikutip oleh weber mendefinisikan bahwa Negara adalah suatu
sumber ‘hak’menggunakan kekerasan”. Maksudnya adalah Negaralah satu-satunya
bentuk penggunaan kuasa yang sah.3

B. TUJUAN NEGARA
Tujuan Negara ada bermacam-macam diantaranyalah adalah :
a) Memperluas kekuasaan
b) Menyelenggarakan ketertiban hokum
c) Mencapai kesejahteraan hokum.
Menurut plato tujuan Negara adalah untuk memajukan kesusilaan manusia,
sebagai perseorangan (individu) dan sebagai makhluk social. Sedangkan menurut

3 By: Muhammad sukma rohim


Roger H. Soltau tujuan Negara adalah memungkinkan rakyatnya berkembang serta
menyelenggarakan daya ciptanya sebebas mungkin.
Dalam ajaran dan konsep teokratis, tujuan Negara adalah untuk mencapai
penghidupan dan kehidupan aman dan tenteram dengan taat kepada dan dibawah
pimpinan tuhan.
Dalam islam, tujuan Negara adalah agar manusia bisa menjalankan
kehidupannya dengan baik, jauh dari sengketa dan menjaga intervensi pihak-pihak
asing.
Dalam kontek Negara Indonesia, tujuan Negara adalah untuk memajukan
kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan
ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan
social.

C. UNSUR-UNSUR NEGARA
Secara global suatu Negara membutuhkan tiga unsure pokok, yakni rakyat,
wilayah dan pemerintah.

D. BEBERAPA TEORI TENTANG TERBENTUKNYA NEGARA


1. Teori kontrak social
Teori ini beranggapan bahwa negara dibentuk berdasarkan perjanjian –
perjanjian masyarakat. Beberapa pakar penganut teori ini adalah
a. Thomas Hobbes (1588-1679)
Menurutnya syarat terbentuknya Negara adalah dengan mengadakan
perjanjian bersama individu-individu yang tadinya dalam keadaan alamiah berjanji
akan menyerahkan semua hak-hak kodrat yang dimilikinya kepada seseorang atau
semia badan. Teknik perjanjian masyarakat yang dibuat Hobbes adalah seabgai
berikut:
Setiap individu mengatakan kepada individu lainnya bahwa “saya memberikan
kekuasaan dan menyerahkan hak memerintah kepada orang ini atau kepada orang-
orang yang ada di dalam dewan ini dengan syarat bahwa saya memberikan hak
kepadanya dan memberikan keabsahan seluruh tindakan dalam suatu cara tertentu.
b. John Locke (1632-1704)
Dasar kontraktual dan Negara dikemukakan Locke sebagai peringatan bahwa
kekuasaan penguasa tidak pernah mutlak tetapi selalu terbatas, sebab dalam

4 By: Muhammad sukma rohim


mengadakan perjanjian dengan seseorang atau sekelompok orang, individu-individu
tidak menyerahkan seluruh hak-hak alamiah mereka.
c. Jean Jacques Rousseub(1712-1778)
Keadaan ilmiah di umpamakannya sebagai keadaan alamiah, hidup individu
bebas dan sederajad, semuanya dihasilkan sendiri oleh individu dan individu itu puas.
Menurut”Negara” atau “Badan Korporatif” dibentuk untuk menyatakan “Kemauan
Umumnya” (general will) dan ditujukan kepada kebahagiaan bersama. Selain itu
Negara juga memperhatikan kepentingan-kepentingan individual (particular interest).
Kedaulatannya berada dalam tangan rakyat melalui kemauan umumnya.
2. Teori Ketuhanan
Negara dibentuk oleh Tuhan dan pemimpin-pemimpin Negara ditunjuk oleh
Tuhan Raja dan pemimpin-pemimpin Negara hanya bertanggung jawab pada Tuhan
dan tidak pada siapapun.
3. Teori Kekuatan
Negara yang pertama adalah hasil dominasi dari komunikasi yang terhadap
kelompok yang lemah, Negara dibentuk dengan penaklukan dan pendudukan. Dengan
penaklukan dan pendudukan dari suatu kelompok etnis yang lebih kuat atas kelompok
etnis yang lebih lemah, dimulailah proses pembentukan Negara.
4. Teori Organis
Negara disamakan dengan makhluk hidup, manusia atau binatang individu
yang merupakan komponen-komponen Negara dianggap sebagai sel-sel dari makhluk
hidup itu. Kehidupan corporal dari Negara dapat disamakan sebagai tulang belulang
manusia, undang-undang sebagai syaraf, raja(kaisar) sebagai kepala dan para individu
sebagai daging makhluk itu.
5. Teori Historis
Teori ini menyatakan bahwa lembaga-lembaga social tidak dibuat, tetapi
tumbuh secara revolusioner sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan manusia.

E. BENTUK-BENTUK NEGARA
Dalam konsep dan teori modern bentuk Negara terbagi dalam kedua bentuk
Negara, yakni Negara Kesatuan (Unitarisme) dan Negara Serikat(federasi)
1. Negara Kesatuan
Negara kesatuan merupakan bentuk suatu Negara yang merdeka dan berdaulat.
Dengan satu pemerintah yang mengatur seluruh daerah.

5 By: Muhammad sukma rohim


Negara kesatuan ini terbagi dua macam, yaitu:
a. Negara kesatuan dengan system sentralisasi yaitu: urusan Negara langsung diatur
oleh pemerintah pusat.
b.Negara kesatuan dengan system desentralisasi yakni kepala daerah sebagai
pemerintah daerah.
2. Negara serikat
Kekuasaan asli dalam negara federasi merupakan tugas Negara bagian, karena
ia berhubungan dengan rakyatntya, sementara Negara federasi bertugas untuk
menjalankan hubungan luar Negeri. Pertahanan Negara. Keuangan dan urusan pos.
selain kedua bentuk Negara tersebut. Bentuk Negara kedalam tiga kelompok yaitu:
a) Monarki
Negara monarki adalah bentuk Negara yang dalam pemerintahannya hanya di
kuasai dan di perintah (yang berhak memerintah) oleh satu orang saja.
b) Olgarki
Olgarki ini biasanya diperintah dari kelompok orang yang berasal dari
kalangan feudal
c) Demokrasi
Rakyat memiliki kekuasaan penuh dalam menjalankan pemerintahan.

F. NEGARA DAN AGAMA


Negara dan agama merupakan persoalan yang banyak menimbulkan
perdebatan (discoverese) yang terus berkelanjutan di kalangan para ahli.
1. Hubungan agama dan Negara menurut paham teokrasi
Negara menyatu dengan agama. Karena pemerintahan menurut paham ini di
jalankan berdasarkan firman-firman tuhan segala kata kehidupan dalam masyarakat
bangsa, Negara di lakukan atas titah Tuhan.
2. Hubungan Agama dan Negara menurut paham sukuler
Norma hokum ditentukan atas kesepakatan manusia dan tidak berdasarkan
agama atau firman-firman Tuhan. Meskipun mungkin norma-norma tersebut
bertentangan dengan norma-norma agama.
3. Hubungan Agama dengan Kehidupan Manusia
Kehidupan manusia adalah dunia manusia itu sendiri yang kemudian
menghasilkan masyarakat Negara. Sedangkan Agama dipandang sebagai realisasi
fantastis makhluk manusia, agama merupakan keluhan makhluk tertindas.

6 By: Muhammad sukma rohim


G. KONSEP RELASI AGAMA DAN NEGARA ISLAM
Ketegangan perdebatan tentang hubungan agama dan Negara ini di ilhami oleh
hubungan yang agak canggung antara islam.
Sebagai agama(din) dan Negara (dawlah), agama dan Negara merupakan suatu
kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Keduanya merupakan dua lembaga politik dan
sekaligus lembaga agama.
1. Paradigma integralistik
Agama dan Negara merupakan suatu kesatuan yang tidaj dapat dipisahkan.
Keduanya merupakan dua lembaga yang menyatu. Ini juga memberikan pengertian
bahwa Negara merupakan suatu lembaga.
2. Paradigma Simbiotik
Antara agama dan Negara merupakan dua identitas yang berbeda. Tetapi
saling membutuhkan oleh karenanya, konstitusi yang berlaku dalam paradigma ini
tidak saja berasal dari adanya social contract, tetapi bisa saja diwarnai oleh hokum
agama (syari’at)
3. Paradigma Sekularistik
Agama dan Negara merupakan dua bentuk yang berbeda dan satu sama lain
memiliki dan satu sama lain memiliki garapannya bidangnya masing-masing.
Sehingga keberadaannya harus di pisahkan dan tidak boleh satu sama lain melakukan
intervensi berdasar pada pemahaman yang dikotomis ini. Maka hokum positif yang
berlaku adalah hokum yang betul-betul berasal dari kesepakatan manusia.

H. PERMASALAHAN NEGARA
Permasalahan negara yang paling mencuat adalah tentang korupsi dan
buruknya kretivitas decision maker. Sehingga, ada atau tidaknya pemerintah tampa
ada bedanya. Justru dengan adanya pemerintah membebani warganya dalam
beraktivitas. Kelebihan tenaga kerja ini menyebabkan adanya arus migrasi dari
perekonomian yang kurang mapan menuju perekonomian yang lebih makmur.4
Pada sisi lain ternyata hasil investasi jangka panjang Malaysia memberikan
kontribusi yang signifikan pada perekonomian Malaysia. Di tambah lagi
profesionalitas penyelenggara negara dan tanggung jawab kepada rakyat membuat
kondisi kehidupan Malaysia terasa lebih baik dan menggiurkan bagi warga Indonesia.
Permasalahn tersebut mengakar pada dua hal. SDM buruh migrant yang tidak

7 By: Muhammad sukma rohim


memadai khususnya dalam latar belakang pendidikan dan birokrasi pemerintah
Indonesia yang buruk dan merajalelanya korupsi.
Permasalahan tersebut tidak akan terjadi bila mana pemerintah Negara kita
dapat menanggulangi rendahnya kualitas pendidikan di Indonesia dengan cara :
a) Peningkatan kualitas dan profesionalisme seorang guru/tenaga
pengajar
b) Memberikan pendidikan gratis
c) Fasilitas pendidikan yang memadai
d) Menjalankan pemerintahan demokrasi dengan sebenar-benarnya
e) Pemberantasan korupsi tanpa tebang pilih

8 By: Muhammad sukma rohim


BAB 111
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Secara terminology, Negara diartikan dengan organisasi tertinggi diantara satu
kelompok masyarakat yang mempunyai cita-cita untuk bersatu, hidup dalam daerah
tertentu dan mempunyai pemerintah yang berdaulat. Pengertian ini mengandung nilai
konstitutif dari sebuah negara yang meniscayakan adanya unsure dalam sebuah
Negara, yakni adanya masyarakat(rakyat), adanya wilayah(daerah), dan adanya
pemerintah yang berdaulat.
Tujuan Negara ada bermacam-macam diantaranya adalah :
a) Memperluas kekuasaan
b) Menyelenggarakan ketertiban hokum
c) Mencapai kesejahteraan hukum
B. SARAN
Permasalahan tersebut tidak akan terjadi bila mana pemerintah Negara kita
dapat menanggulangi rendahnya kualitas pendidikan di Indonesia dengan cara :
a) Peningkatan kualitas dan profesionalisme seorang guru/tenaga
pengajar
b) Memberikan pendidikan gratis
c) Fasilitas pendidikan yang memadai
d) Menjalankan pemerintahan demokrasi dengan sebenar-benarnya
e) Pemberantasan korupsi tanpa tebang pilih

9 By: Muhammad sukma rohim

You might also like