You are on page 1of 18

SISTEM OPERASI GENERATOR

400 MW UNIT 1 – 4 PLTU SURALAYA

Muhammad Hafidz
07311050
Proses Pembangkitan Energi Listrik
pada PLTU
GENERATOR SINKRON

 Generator sinkron atau alternator adalah sebuah


peralatan listrik yang berfungsi untuk mengubah energi
gerak (mekanis) menjadi energi listrik AC dimana
kecepatan putaran medan dan kecepatan putaran
rotornya sama atau tidak ada slip.
ARUS TIGA FASA

 Berasal dari 3 arus yang sama


yang dibangkitkan secara
bergantian, yaitu setiap 1/3
cycle terus menerus.
SISTEM EKSITASI TANPA SIKAT

Karena keterbatasan besarnya arus eksitasi yang dapat dialirkan ke rotor


generator melalui sikat arang dan slipring, maka sistem eksitasi dengan
sikat tidak dapat digunakan pada generator berkapasitas besar seperti
generator di PLTU Suralaya Unit 1-4 yang memiliki kapasitas daya
400MW.
OPERASI GENERATOR
1. Generator berdiri sendiri (Island Load)
Generator yang dioperasikan secara island load sangat
rentan dan mudah berubah-ubah

2. Generator sinkron dengan sistem jaringan (interkoneksi)


Apabila generator dioperasikan paralel dengan sistem
jaringan, maka pengoperasiannya relatif stabil.
Perubahan frekuensi atau tegangan akan dirasakan
kecil oleh generator.
BATAS OPERASI GENERATOR
Batasan daerah Operasi
Generator :
1. A-B pembatasan panas rotor
(rotor heating limited)
2. B-C pembatasan panas stator
(stator heating limited)
3. C-D pembatasan panas ujung
inti stator (core end heating
limited).
SINKRONISASI GENERATOR

 Tegangan harus sama


 Frekuensi harus sama

 Sudut fasa

 Urutan fasa
PENGATUR TEGANGAN OTOMATIS (AVR)
 Prinsip kerja AVR adalah tegangan keluaran generator
dibandingkan dengan tegangan referensi. Apabila terdapat
perbedaan, baik bernilai positif ataupun negatif, maka selisih
ini(sinyal error) digunakan untuk mengubah posisi rangkaian
thyristor sehingga nilai arus eksitasi berubah sesuai dengan
sinyal error tersebut.
 Tugas utama dari AVR adalah sebagai berikut :
 Mengontrol tegangan keluaran generator dalam batas-batas yang
ditetapkan, yang secara tidak langsung membantu mengontrol
tegangan sistem jaringan.
 Mengatur pembagian daya reaktif(VAR) diantara mesin pembangkit
yang beroperasi secara paralel dengan sistem jaringan.
 Mengatur arus medan agar mesin selalu sinkron dengan sistem saat
beroperasi
 Menaikan eksitasi medan ketika sistem dalam kondisi gangguan
untuk menjaga mesin agar selalu sinkron dengan sistem
Pengatur Tegangan
AVR

Otomatis
SISTEM PENDINGIN GENERATOR
 Sistem pendingin generator diperlukan untuk menyerap
panas yang timbul didalam generator sehingga
mencegah terjadinya panas lebih yang dapat merusak
isolasi.
 Sistem pendingin generator di Suralaya adalah
menggunakan Hidrogen, sehingga dibutuhkan sistem
perapat poros. Fungsi utama perapat poros generator
adalah mencegah gas hidrogen keluar ke atmosfir,
karena tekanan gas hidrogen didalam alternator lebih
tinggi dari tekanan udara luar. Sebagai media perapat
digunakan minyak pelumas.
Sistem
Pendingin dari
Hidrogen
PENGARUH SIFAT BEBAN TERHADAP
GENERATOR
 Beban Resistif
 Pengaruh beban resistif pada generator akan menimbulkan
reaksi jangkar pada stator, sehingga timbul medan magnet
yang akan mengakibatkan pemanasan/kenaikan temperatur
pada inti kumparan stator.
 Beban Induktif
 Pengaruh beban induktif terhadap generator adalah
pemanasan pada kumparan rotor. Beban induktif akan
menyebabkan tegangan dan faktor daya menjadi rendah,
sehingga arus generator naik akibat reaksi jangkar pada stator.
 Beban Kapasitif
 Pengaruh beban kapasitif terhadap generator adalah
meningkatnya temperatur pada kumparan stator. Beban
kapasitif menimbulkan penguatan medan magnet dari
luar(sistem).
SISTEM PROTEKSI GENERATOR

 Proteksi untuk gangguan dari dalam generator


 Differential Relay: untuk melindungi generator dari gangguan
akibat hubung singkat(short circuit) antar fasa.
 Stator Ground Fault Relay: untuk mendeteksi gangguan
pentanahan/grounding pada generator
 Loss of Field Relay: untuk mendeteksi kehilangan medan
penguatan yang menyebabkan over heating pada kumparan
stator dan arus Eddy(Eddy Current) pada kumparan rotor.
 Voltage Balance Meter: untuk mendeteksi hilangnya
tegangan dari trafo tegangan ke AVR dan relai.
 Thermocouple: untuk memonitor temperatur pada
bantalan(bearing) dan poros.
SISTEM PROTEKSI GENERATOR
 Proteksi untuk gangguan dari luar generator
 Negative Phase Sequence Relay: untuk melindungi generator dari
arus lebih urutan fasa negative yang disebabkan oleh beban yang
tidak seimbang.
 Out of Step Relay: untuk melindungi generator dari Power Swing
akibat perubahan beban dari sistem transmisi yang dapat
menyebabkan operasi generator tidak sinkron.
 Over excitation V/Hz Relay: untuk melindungi generator dari
kejenuhan inti yang dapat menyebabkan kenaikan tegangan.
 Under Frequency Relay: untuk menditeksi turunnya frekuensi
akibat penurunan putaran generator yang disebabkan oleh baban
lebih.
 Reverse Power Relay: untuk menditeksi adanya daya balik/aliran
arus dari sistem jaringan yang akan menyebabkan generator
bekerja sebagai motor.
 Arrester Selentium: untuk memotong tegangan lebih akibat
sambaran petir.
PEMELIHARAAN KOMPONEN GENERATOR
DAN EKSITER

 Pemeliharaan Generator
 Pemeliharaan Rutin => ketika sedang beroperasi
 Pemeriksaan temperatur kumparan stator, bearing, air pendingin, dsb
yang dilakukan setiap hari.
 Pemeriksaan kebocoran pendingin minyak dalam sebulan sekali(khusus

generator dengan pendingin hydrogen)


 Pemeriksaan vibrasi sebulan sekali

 Pemeriksaan tekanan hydrogen, seal oil pump.

 Pemeriksaan rotating rectifier(Brushless Excitation)

 Pemeliharaan Periodik => meliputi pembongkaran (disassembly),


pemeriksaan (inspection) dan pengujian(testing).
 Pemeriksaan sederhana (Simple Inspection), setiap 8.000 jam
 Pemeriksaan sedang(Mean Inspection), setiap 16.000 jam

 Pemeriksaan serius(Serious Inspection), setiap 32.000 jam


PEMELIHARAAN KOMPONEN GENERATOR DAN EKSITER

 Dalam sistem eksitasi tanpa sikat, komponen-komponen


yang perlu diperiksa meliputi:
 Periksa dioda penyearah putar(rotating diode rectifier) dari
kotoran atau bekas terjadi pemanasan lebih dan kerusakan.
 Periksa sekering dan diganti bila ada yang putus.
 Cek baut-baut terminal.
 Lakukan pengukuran tahanan isolasi
 Periksa penghantar fleksibel dioda dari kerusakan dan
kelonggaran
 Bersihkan seluruh kumparan dari kotoran
KESIMPULAN

 Dalam sistem operasinya, generator PLTU Suralaya


berkapasitas 400MW didukung oleh beberapa sistem
seperti sistem pendingin, sistem pengatur tegangan
otomatis (AVR), sistem eksitasi tanpa sikat, dan sistem
proteksi.
 Pemeliharaan komponen generator dan eksiter PLTU
Suralaya harus dilakukan secara periodik untuk menjaga
kehandalan dan efisiensi dari sistem.

You might also like