Professional Documents
Culture Documents
Daftar Singkatan
ADB : Asian Development Bank
P E R I Z I N A N
ASMINDO : Asosiasi Mebel Indonesia
BAPPEDA : Badan Perencanaan Pembangu nan Daerah
BPM : Badan Penanaman Modal
SATU PINTU
BPT : Badan Pelayanan Terpadu
CEMSED : Center for Small and Micro Enterprises Development
E K O N O M I
Dispenda : Dinas Pendapatan Daerah
DPU : Dinas Pekerjaan Umum
ESQ : Emotional Spiritual Quotient
FE-UKSW : Fakultas Ekonomi-Universitas Kristen Satya Wacana
DAERAH
HO : Hinder Ordonantie/Izin Gangguan
IMB : Izin Mendirikan Bangunan
ISO : International Standard Organi zation
KPT : Kantor Pelayanan Terpadu
LC : Letter of Credit
MELAJU
PAKI : Persatuan Ahli Kecantikan In donesia
SDM : Sumber Daya Manusia
SIUP : Surat Izin Usaha Perdagangan Mengungkap Kisah Sukses Badan Pelayanan
SK : Surat Keputusan Terpadu (BPT) Kabupaten Sragen, Jawa Tengah
SNI : Standar Nasional Indonesia
TDI : Tanda Daftar Industri
TDP : Tanda Daftar Perusahaan
UKM : Usaha Kecil dan Menengah
UPT : Unit Pelayanan Terpadu Penulis
Hariatni Novitasari
Reviewer
Ubaidillah
Editor
Redhi Setiadi
39
buku JICA.indd, Spread 2 of 22 - Pages (2, 43) 3/8/07 10:55 PM
38
buku JICA.indd, Spread 3 of 22 - Pages (42, 3) 3/8/07 10:55 PM
Lampiran PERIZINAN
NO JENIS LAYANAN WAKTU
PERIZINAN
DAFTAR 37 Perizinan Penggunaan Ketel, 7 hari kerja
LAYANAN 38
Minyak untuk setiap Ketel
Perizinan Penggunaan Bejana 7 hari kerja
DI KPT 39
Uap/ Pemanas Air Berdiri Sendiri
Perizinan Penggunaan Bejana Tekan 7 hari kerja
SRAGEN 40 Perizinan Botol Baja 7 hari kerja
41 Perizinan Penggunaan Pesawat Angkut 7 hari kerja
42 Perizinan Penggunaan 7 hari kerja
Pesawat Tenaga dan Produksi
43 Perizinan Penggunaan 7 hari kerja
44
45
Instalasi Kebakaran
Perizinan Penggunaan Instalasi Listrik
Perizinan Penggunaan
7 hari kerja
7 hari kerja
KATA PENGANTAR
Instalasi Penyalur Petir
46 Izin Trayek Tetap 12 hari kerja
47 Izin Usaha Angkutan 12 hari kerja Dalam rangka meningkatkan efisiensi dan profesionalisme, pemerintah
48 Izin Kursus 12 hari kerja daerah perlu melakukan penataan ulang terhadap birokrasi yang selama
49 Izin Usaha Peternakan 12 hari kerja
ini dijalankan (bureaucracy reengineering). Penataan ulang terhadap bi-
50 Izin Pemotongan Hewan 12 hari kerja
51 Izin Pendirian Keramba Apung 12 hari kerja rokrasi kiranya menjadi hal yang mendesak untuk dilakukan manakala
52 Izin Usaha Jasa Konstruksi 12 hari kerja praktik atau bentuk birokrasi yang selama ini dijalankan cenderung
membuat masyarakat khususnya kalangan pengusaha cenderung ”aler-
gi” terhadap segala sesuatu yang berkaitan dengan birokrasi. Birokrasi
dalam benak mereka adalah antrian panjang, urusan yang berbelit-belit,
loncat dari satu meja ke meja lainnya yang pada ujungnya akan berakibat
NON PERIZINAN
pada apa yang disebut dengan ekonomi biaya tinggi. Kondisi semacam
NO JENIS LAYANAN WAKTU ini jelas akan memberikan dampak yang buruk terhadap pertumbuhan
PERIZINAN perekonomian daerah.
1 KK Sragen Kota 1 hari
Secara operasional penataan ulang terhadap birokrasi paling tidak me-
2 KTP Sragen Kota 1 hari
3 Akte Kelahiran 5 hari
merlukan 2 (dua) langkah mendasar, yaitu reformasi kelembagaan (in-
4 Akte Kematian 2 hari stitutional reform) dan reformasi menajemen publik (public management
5 Akte Pengangkatan Anak 2 hari reform). Reformasi kelembagaan menyangkut pembenahan seluruh
6 Akte Pengakuan dan Pengasuhan Anak 2 hari alat-alat pemerintahan, baik struktur maupun infrastrukturnya. Adapun
7 Akte Perubahan/Ganti Nama 2 hari reformasi menajemen publik terkait dengan perlunya digunakan model
8 Akte Perkawinan 2 hari
manajemen pemerintahan yang baru yang sesuai tuntutan perkem-
9 Akte Perceraian 2 hari
10 Informasi Pengaduan 2 hari bangan zaman. Dalam kaitan ini langkah penting yang harus dilakukan
adalah menata seluruh prosedur dan mekanisme pelayanan publik yang
diorientasikan pada terciptanya prosedur dan mekanisme yang efisien,
37 i
buku JICA.indd, Spread 4 of 22 - Pages (4, 41) 3/8/07 10:55 PM
sehingga diharapkan dapat terwujud suatu bentuk pelayanan yang op- PERIZINAN
timal kepada masyarakat. NO JENIS LAYANAN WAKTU
Lampiran
Sejalan dengan pola pikir sebagaimana tersebut di atas, Ditjen Bina PERIZINAN
Pembangunan Daerah sesuai dengan tugas dan fungsinya telah menyu- 1 Izin Prinsip 12 hari kerja
sun suatu kebijakan tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu 2 Izin Lokasi 12 hari kerja
Pintu yang dituangkan dalam bentuk Peraturan Menteri Dalam Negeri 3 IMB 15 hari kerja DAFTAR
No. 24 Tahun 2006. Kebijakan ini pada prinsipnya diarahkan untuk meng- 4 HO/SITU 7 hari kerja
hilangkan birokrasi yang berbelit-belit dalam proses perizinan melalui 5 SIUP 5 hari kerja LAYANAN
penyederhanaan pelayanan dalam bentuk pelayanan terpadu satu pintu.
6
7
IUI
TDP
7 hari kerja
5 hari kerja
DI KPT
Melalui kebijakan ini diharapkan akan terwujud suatu pelayanan pub- 8 TDI 5 hari kerja SRAGEN
lik yang cepat, murah, mudah, transparan, pasti dan terjangkau. Sejalan 9 Izin Usaha Rekreasi dan Hiburan Umum 5 hari kerja
dengan kebijakan ini, melalui kerja sama dengan JICA di bawah payung 10 Izin Usaha Rumah Makan 5 hari kerja
program Regional Development Policies for Local Government (RDPLG) 11 Izin Usaha Kecantikan 5 hari kerja
12 Izin Usaha Hotel Bunga Melati 12 hari kerja
dan dilanjutkan dengan program Capacity Development for Management
13 Biro/ Agen Perjalanan Wisata 10 hari kerja
of Regional Development (CDMRD), Ditjen Bina Pembangunan Daerah 14 Izin Pondok Wisata 12 hari kerja
telah melakukan pengkajian terhadap praktek-praktek penyelenggara- 15 Izin Penutupan Jalan 2 hari kerja
an pembangunan daerah yang dinilai berhasil yang selanjutnya disebut 16 Pajak Reklame 1 hari kerja
Best Practice Cases. Salah satu praktik penyelenggaraan pembangunan 17 Izin Usaha Huller 7 hari kerja
yang dinilai berhasil adalah Sistem Pelayanan Teknis Satu Atap di Kabu- 18 Izin Praktik Bersama Dokter Umum/Gigi 5 hari kerja
19 Izin Pendirian Rumah Bersalin 12 hari kerja
paten Sragen.
20 Izin Pendirian Balai Pengobatan 12 hari kerja
Textbook ini disusun sebagai suatu upaya untuk mendokumentasikan 21 Izin Praktik Dokter Spesialis 5 hari kerja
seluruh proses penyelenggaraan Pelayanan Teknis Satu Atap di Kabu- 22 Izin Praktik Dokter Umum/Gigi 5 hari kerja
paten Sragen sebagaimana tersebut di atas, dan merupakan penyem- 23 Izin Praktik Bidan 5 hari kerja
purnaan dari textbook sebelumnya. Dengan demikian diharapkan dapat 24 Izin Praktik Perawat 5 hari kerja
25 Izin Pendirian Apotik 7 hari kerja
memberikan gambaran yang utuh seluruh proses penyelenggaran
26 Izin Mendirikan Optik 7 hari kerja
pelayanan tersebut . Dalam konteks pelaksanaan tugas dan fungsi or- 27 Izin Praktik Tukang Gigi 5 hari kerja
ganisasi Ditjen Bina Pembangunan Daerah, keberadaan textbook ini di- 28 Izin Praktik Toko Obat 5 hari kerja
harapkan dapat dimanfaatkan sebagai salah satu instrumen pembinaan 29 Izin Pengobatan Tradisional 5 hari kerja
ke daerah. 30 Izin Produksi Makanan 5 hari kerja
dan Minuman
Semoga textbook ini dapat memberikan sumbangan positif bagi pe- 31 Rekomendasi Pendirian 5 hari kerja
ningkatan kualitas pembinaan Ditjen Bina Pembangunan Daerah teru- Rumah Sakit Swasta
tama dalam mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi daerah. 32 Rekomendasi Pendirian 5 hari kerja
Pusat Kebugaran
33 Rekomendasi Pendirian 5 hari kerja
Salon Kecantikan
Jakarta, Februari 2007 34 Rekomendasi Pendirian 5 hari kerja
Lembaga Pendidikan
DIREKTORAT JENDERAL BINA PEMBANGUNAN DAERAH
35 Rekomendasi Praktik 5 hari kerja
Bersama Dokter Spesialis
36 Tanda Daftar Gudang 5 hari kerja
36
buku JICA.indd, Spread 5 of 22 - Pages (40, 5) 3/8/07 10:55 PM
35 iii
buku JICA.indd, Spread 6 of 22 - Pages (6, 39) 3/8/07 10:55 PM
PERIZINAN SATU PINTU, EKONOMI DAERAH MELAJU PERIZINAN SATU PINTU, EKONOMI DAERAH MELAJU
1 34
buku JICA.indd, Spread 7 of 22 - Pages (38, 7) 3/8/07 10:55 PM
PERIZINAN SATU PINTU, EKONOMI DAERAH MELAJU PERIZINAN SATU PINTU, EKONOMI DAERAH MELAJU
baga resmi pemerintah Jerman. GTZ menilai, sebagai daerah percon- Banyak meja yang harus dilalui. Proses perizinannya juga terpisah di
tohan, KPT Sragen tidak boleh berpuas diri dan harus terus belajar masing-masing lembaga teknis. sehingga memakan waktu lama. Misal- SEMARANG
untuk berkembang. nya, seorang investor yang ingin mendirikan pabrik garmen. Pertama,
Oleh karena itu GTZ memfasilitasi Sragen untuk melakukan studi dia harus mengurus izin prinsip di Dinas Lingkungan Hidup (LH). Setelah
banding ke Thailand. Pengembangan sistem perizinan terpadu juga itu pindah ke Badan Pertanahan Nasional (BPN), baru kemudian mengu-
harus terus berlangsung dalam kerangka promosi daerah dan pe- rus Izin Mendirikan Bangunan (IMB) di Dinas Pekerjaan Umum.
ningkatan investasi. Dukungan untuk studi banding ke negara lain Selesai? Belum. Pemohon izin harus kembali ke Dinas LH untuk me-
juga datang dalam bentuk undangan dari negara lain untuk datang. nyelesaikan Izin Gangguan (HO), lalu ke Dinas Industri Perdagangan dan
Koperasi (Indakop) untuk mendapatkan Surat Izin Usaha Perdagangan Kab. Sragen
(SIUP), Tanda Daftar Perusahaan (TDP), dan Tanda Daftar Industri (TDI). Luas : 946,49 km persegi
Nah, bisa dibayangkan betapa memakan waktu dan tenaga sebelum Penduduk :
memulai investasi di Sragen. Belum lagi biaya ’’siluman” untuk pelicin. 865.417 jiwa (BPS 2004)
Akses :
Jalan Negara : 30,45 km
Pembentukan UPT Satu Atap Jalan Provinsi : 66,69 km
Jalan Kabupaten : 992,2 km
Kondisi yang kurang ramah terhadap investor ini berusaha dijembatani
Jalur KA : 55 km
dengan pendirian Unit Pelayanan Terpadu (UPT) Satu Atap pada 2000.
Potensi :
Waktu itu, ada imbauan dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah bagi 35
Pertanian
Kabupaten/Kota untuk mendirikan one stop service (OSS).
Wilayah Selatan seperti
Tapi, lagi-lagi program itu hanya indah didengar pada tataran kon- Kedawung, Sidoharjo, dan
sep. Meski sudah berbentuk pelayanan satu atap, pemohon izin masih Masaran merupakan
melalui banyak meja. Upaya menyatukan perizinan dalam satu lembaga wilayah pertanian yang
yang tidak didukung dengan perencanaan yang baik justru menimbul- subur. Panen 2-3 kali per
tahun, padi yang dihasilkan
kan ketidakefisienan dalam pelayanan. Apalagi pola hubungan antara
pada 2002 mencapai total
UPT dengan dinas teknis belum cukup jelas. UPT hanya berfungsi seb- 451.337 ton. Pada 2004, luas
agai tempat masuk pemohon izin (front office), sementara prosesnya lahan padi organik menca-
tetap berjalan di masing-masing lembaga teknis yang menjadi back pai 1.973,42 hektar dengan
office. Peran UPT tak ubahnya kantor pos perizinan. hasil produksi 10.909,65 ton
untuk sekali panen.
Model itu hanya menambah rantai pengurusan. Setelah berkas ma-
suk di UPT, pemohon izin harus membawa sendiri berkas tersebut ke Industri
Yang berkembang adalah
STUDI BANDING: Kepala BPT Maksun Isnadi (kanan) menjelaskan pelayanan perizinan terpadu lembaga teknis terkait. Dampaknya, ketika para pemohon izin mulai
industri rumah tangga,
di Sragen kepada Bupati Banyuwangi Ratna Ani Lestari (kedua dari kanan) dan Bupati Jembrana tahu bahwa perizinan masih diproses di lembaga teknis, banyak yang kecil, dan menengah. Di
Gde Winasa (kedua dari kiri), Februari 2007. memilih datang langsung ke lembaga teknis bersangkutan. Kondisi antaranya mebel, batik tulis,
ini menimbulkan dualisme loket perizinan. wayang beber, konveksi,
KPT Hanya sebagai Pintu Masuk Parahnya lagi, staf front office tidak menguasai segala proses pengurusan sangkar burung, produk
batu-batuan, maupun
Agar tidak menabrak wewenang-wewenang lain yang dimiliki di- izin. Mereka sepenuhnya bergantung pada back office, termasuk ketika
emping garut.
nas, bupati menegaskan bahwa KPT hanya sebagai pintu masuk pen- melakukan pengecekan lapangan.Padahal, keduanya merupakan lembaga
gurusan perizinan. Fungsi dinas tetap berjalan seperti dulu, terutama terpisah. Pelayanan model ini dinilai tidak efektif. Selain prosesnya ber-
dalam melakukan pengawasan dan pembinaan. Di antaranya yang belit-belit, juga tidak ada kepastian waktu dan biaya. Model tersebut
dilakukan Indakop ketika mendirikan micro finance. berpeluang memunculkan pungutan liar. Walhasil, usia UPT tidak lebih
dari setahun dan akhirnya dibubarkan.
33 2
buku JICA.indd, Spread 8 of 22 - Pages (8, 37) 3/8/07 10:55 PM
PERIZINAN SATU PINTU, EKONOMI DAERAH MELAJU PERIZINAN SATU PINTU, EKONOMI DAERAH MELAJU
BAB II Terpadu, Sederhana, Dalam pelatihan itu ditekankan perlunya memberikan pelayanan
prima kepada pemohon izin. Salah satu hal yang ditekankan adalah
selalu tersenyum kepada masyarakat yang datang. Selain itu, diberi-
dan Transparan kan juga bagaimana cara menyelesaikan masalah (problem solving)
karena petugas di KPT adalah petugas di garda terdepan dalam
memberikan pelayanan kepada publik.
Training tidak hanya dilakukan internal Pemkab Sragen. Tapi juga
Terobosan Bupati Bervisi ke Depan pihak-pihak luar, seperti dari perguruan tinggi (Universitas Negeri
SEJALAN dengan pemberlakuan otonomi daerah, kabupaten dan Sebelas Maret dan Universitas Gadjah Mada) dan pengusaha. Menu-
kota diberi kewenangan yang luas untuk menggelembungkan pen- rut penuturan Kepala KPT, Maksun Isnadi, semua pelatihan tersebut
dapatan asli daerah (PAD). Umumnya, ada tiga cara yang ditempuh. dilakukan secara cuma-cuma. Banyak pihak luar menawarkan diri un-
Pertama, melakukan intensifikasi dan ekstensifikasi pajak dan retri- tuk memberikan training secara gratis.
busi daerah. Kedua, mengeksploitasi sumber daya alam. Dan ketiga,
menggarap potensi lokal dengan menarik investor dan menumbuh- Penyiapan Sistem dan Pengembangan IT
kan peluang usaha masyarakat.
Yang tidak kalah penting dilakukan adalah penyiapan sistem, ter-
Sragen lebih memilih cara yang terakhir. Sudah banyak riset dan
masuk sistem teknologi yang digunakan KPT. Salah satunya adalah
pengalaman menyimpulkan, birokrasi yang berbelit dan lamban
software perizinan. Banyak permintaan dari masyarakat untuk me-
menjadi salah satu penghambat investasi dan pemberdayaan eko-
ngetahui sampai di mana perizinan yang mereka urus (tracking do-
nomi lokal. Hambatan investasi di Sragen berusaha dibongkar oleh
cument). Kalau ada fasilitas tracking document, pemohon izin bisa
bupati Untung Wiyono, 56, setelah dilantik pada 2001 bersama wakil
mengecek status izinnya sampai di mana.
bupati Agus Fatturahman.
Dengan dukungan PDE, inovasi dan pengembangan sistem yang
Sebagai kepala daerah yang berlatar belakang pengusaha, bupati
semakin mempermudah masyarakat dan komitmen pada prinsip
tentu paham betul betapa ruwetnya berurusan dengan birokrasi di
transparansi terus dilakukan. Ini sebagai upaya pemberian pelayanan
wilayahnya. Dia pun mulai melakukan perombakan besar-besaran
yang bagus kepada masyarakat.
terhadap pola pikir dan manajemen birokrasi. Bupati melakukan
Rencana pengembangan lainnya adalah formulir permohonan izin
reformasi birokrasi dengan dua agenda utama, yakni desentralisasi
yang bisa diunduh (download) melalui website dan informasi pe-
kecamatan dan penyederhanaan sistem perizinan. Pelayanan perizin-
rubahan persyaratan yang bisa diketahui secara langsung melalui in-
an merupakan salah satu pelayanan yang dibahas secara serius agar
ternet. Yang jadi kendala, kemampuan server KPT yang di-set up pada
bisa menarik investor. Bupati menekankan bahwa proses perizinan di
tahun 2004 masih terbatas. Fasilitas yang ada belum mendukung
Kabupaten Sragen harus lebih efisien.
pengembangan tersebut. KPT berencana mengganti server dengan
Pada 16 Juni 2002, bupati membentuk tim kecil yang terdiri dari
kapasitas yang lebih besar.
sembilan orang. Yakni Agus Fatturahman (Wakil Bupati), Drs Daryanto
(Asisten I), Drs Harto Muksin (Asisten II), Eddy Sasongko (Asisten III),
Untung Wiyono
Suyoto SH MM (Asisten IV), Alwi Sulddin SH MM (Ketua Bappeda), Drs Dukungan dari Luar Terus Mengalir
Ruwiyatmo (Kepala Bagian Kepegawaian Daerah), Ir Haryoto MM (Ke- Keinginan untuk terus berkembang dan berkelanjutan juga men-
Bupati Sragen
pala Dinas Perhubungan dan Pariwisata), dan Drs Suparmin (Kabag dapat dukungan dari pihak luar setelah mengalami perkembangan
Ortala). Sesuai jumlah personel, tim ini lantas disebut Tim Sembilan. yang cukup pesat dan banyak melakukan inovasi, dukungan untuk
Tim ini bertugas mengevaluasi Unit Pelayanan Terpadu (UPT) Satu terus berkembang pun datang. Salah satunya dari GTZ, sebuah lem-
3 32
buku JICA.indd, Spread 9 of 22 - Pages (36, 9) 3/8/07 10:55 PM
PERIZINAN SATU PINTU, EKONOMI DAERAH MELAJU PERIZINAN SATU PINTU, EKONOMI DAERAH MELAJU
Atap yang gagal dan bagaimana membentuk sistem baru yang lebih
ideal. Tim ini mengadakan pertemuan informal secara rutin. Mereka
merumuskan, UPT yang ideal adalah yang proses perizinannya dapat
diselesaikan di satu tempat dan sesuai dengan potensi masyarakat
Sragen.
Untuk mengetahui jenis layanan yang terbaik, Tim Sembilan me-
rekomendasikan studi banding ke beberapa daerah di Indonesia
yang lebih dulu menerapkan pelayanan terpadu. Di antaranya Kabu-
paten Sidoarjo, Kabupaten Bulukumba, Kota Pare-Pare, dan Kota Bon-
tang. Yang diberangkatkan dalam studi banding adalah beberapa
Awalnya
anggota tim kecil (secara bergantian) dan legislatif. lembaga
SERBATRANS- Pemkab Sragen menganalisis berbagai kelebihan dan kelemahan
SPARAN: Alur pen-
gurusan perizinan
pelayanan terpadu dari daerah yang mereka kunjungi. Mereka mem- ini hanya
pelajari dan memilah model-model tersebut untuk mencari format
dipampang secara
jelas di depan KPT. yang pas bagi Sragen. berbentuk
Sebagai upaya pengenalan lebih detail, terutama pemahaman soal
Kedua, kendala psikologis berkaitan dengan eselonisasi. Selama pelayanan kepada pemohon izin, Pemkab Sragen juga mengirimkan unit karena
ini, KPT menjadi koodinator dinas-dinas untuk kegiatan-kegiatan 15 orang untuk magang di Kabupaten Gianyar, Bali, pada akhir Sep-
yang berkaitan dengan izin. Padahal, dalam eselonisasi, kepala KPT tember 2002. Kabupaten Gianyar dipilih karena sering menjadi ruju- Pemkab
hanya eselon III, sedangkan kepala dinas eselon II. Sempat muncul kan daerah lain untuk membuat layanan perizinan.
pemikiran, eselon yang lebih rendah mengkoordinasi eselon yang Penunjukan ke-15 staf itu berdasar pada track record yang ada
Sragen takut
lebih tinggi. di Bagian Kepegawaian Daerah (BKD). Mereka rata-rata berusia di berharap
Dengan perubahan KPT menjadi badan memungkinkan adanya bawah 35 tahun dan dinilai memiliki visi ke depan dan kemampuan
tiga orang yang menjadi eselon III. Sementara kalau masih berben- untuk berubah. terlalu tinggi.
tuk kantor, hanya ada satu orang yang menduduki eselon III, yakni Staf yang berasal dari berbagai lembaga teknis itu dimagangkan
Kepala KPT. selama lima hari. Setelah selesai, mereka dikembalikan ke instansi Semua be-
Mengapa tidak diganti menjadi dinas saja? Berdasar pemberlakuan masing-masing. Namun, sejauh itu mereka belum mengetahui jika
PP No. 8 tahun 2003, Sragen sudah menyentuh batas kuota maksimal akan dijadikan staf lembaga baru UPT. rangkat dari
14 dinas. Makanya, tidak mungkin ada penambahan dinas baru. Yang Maklum, meski sudah melakukan studi banding dan program ma-
bisa dilakukan hanya bergabung atau menurunkan status kelem- gang, Tim Sembilan belum bisa secara konkret merumuskan bentuk kesederha-
bagaan dinas lain. Namun, hal tersebut hanya akan menambah ma- UPT yang ideal untuk Sragen. Salah satu contoh, kalau di Gianyar ke-
salah baru. wenangan untuk menandatangani perizinan berada di tangan be-
naan.
Karena itu, bentuk kelembagaan berupa badan dinilai lebih pas. berapa pihak seperti bupati, sekda, atau kepala dinas. Itu disesuaikan
Fungsi pelayanan terpadu sebagai koordinasi dinas-dinas. Dengan dengan jenis perizinan. Jika pejabat yang bersangkutan tidak berada
berbentuk sebuah badan, fungsi koordinator akan menonjol. Se- di tempat, pengurusan perizinan harus tersendat. Ini yang dinilai be-
mentara dinas-dinas, berdasar Tupoksi, melakukan kegiatan di lapan- lum efisien. Lantas?
gan, pengawasan, dan pembinaan. Kondisi itu yang dicarikan solusinya. Bupati lalu mengadakan per-
temuan khusus dengan Tim Sembilan dan kepala dinas. Setelah
Pengembangan SDM yang Tiada Henti berdiskusi selama enam jam, mereka sepakat untuk mengubah UPT
Cara berikutnya untuk menjaga keberlanjutan KPT adalah dengan Satu Atap menjadi unit pelayanan yang sederhana, satu pintu, dan
mengadakan pengembangan SDM yang terus-menerus. Terkait hal transparan. Bentuk UPT yang baru harus diberi kewenangan penuh
31 4
buku JICA.indd, Spread 10 of 22 - Pages (10, 35) 3/8/07 10:55 PM
PERIZINAN SATU PINTU, EKONOMI DAERAH MELAJU PERIZINAN SATU PINTU, EKONOMI DAERAH MELAJU
5 30
buku JICA.indd, Spread 11 of 22 - Pages (34, 11) 3/8/07 10:55 PM
PERIZINAN SATU PINTU, EKONOMI DAERAH MELAJU PERIZINAN SATU PINTU, EKONOMI DAERAH MELAJU
molor. Terpaksa, saya juga menggunakan jasa calo. Saya tidak pernah tahu, wenangan pengeluaran izin kepada UPT. Dinas teknis pun bisa lebih
berapa biaya yang sesungguhnya. fokus pada tugas pembinaan. Apalagi target penerimaan dari periz-
Beda dengan sekarang. Karena semua izin sudah ditangani oleh KPT, saya inan yang dikeluarkan juga masih ditetapkan oleh dinas asal yang
hanya cukup datang ke satu tempat. Semua petugas juga selalu stand by. Seka- mengeluarkan izin. Penerimaan dari retribusi izin tersebut nanti juga
rang, saya juga bisa tahu berapa biaya izin yang saya urus karena biaya total
dikembalikan kepada dinas tersebut untuk kegiatan pembinaan.
dicantumkan dalam SK. Semuanya sekarang sudah benar-benar berubah!
Keputusan strategis itu disampaikan bupati di hadapan semua ke-
Saya pernah mengajukan proposal sebagai mitra PT HM Sampoerna. Nilai in-
vestasinya mencapai Rp 5 miliar. Proposal saya disetujui oleh pihak Sampoerna. pala dinas. Pengumuman tersebut sekaligus berarti penarikan kem-
Tapi, saya di-deadline oleh Sampoerna, dalam waktu tiga bulan sudah harus bali semua kewenangan perizinan dari lembaga-lembaga teknis.
bisa produksi. Itu berarti saya harus menyelesaikan masalah perizinannya juga Izin Mendirikan Bangunan (IMB) ditarik dari kewenangan Dinas Pe-
dalam waktu sesingkat itu. Padahal, dari pengalaman saya, mengurus perizinan kerjaan Umum; Dinas Industri, Perdagangan dan Koperasi (Indakop)
bukan hal yang mudah. Selain waktu, butuh banyak biaya. tidak lagi mengeluarkan Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP). Begitu
Namun, ketika saya datang ke KPT, pelayanannya jauh bertolak belakang juga dinas-dinas lainnya. Semua kewenangan pemberian izin-izin Surat Kepu-
dengan sepuluh tahun sebelumnya. Untuk mengurus semua izin, saya cukup tersebut dilimpahkan pada kepala perizinan di UPT.
datang ke satu loket meskipun ada lima perizinan yang sedang saya urus. Yaitu, Pada 1 Oktober 2002, Sragen membentuk kelembagaan baru yang
tusan (SK)
izin prinsip, Izin Mendirikan Bangunan, HO (Izin Gangguan), Surat Izin Usaha khusus mengurus perizinan. Lembaga itu bernama Unit Pelayanan Bupati No-
Perdagangan (SIUP), dan Tanda Daftar Industri (TDI). Hebatnya, semua itu bisa
Terpadu (UPT) Satu Pintu. Mengapa masih menggunakan bentuk
selesai dalam waktu enam hari!
unit? Ini tak lebih dari sikap kehati-hatian Pemkab Sragen. Mereka mor 17/2002
Sekarang, usaha saya sudah mampu menampung 2.500 tenaga kerja. Sekitar
90 persen di antaranya adalah perempuan. Saya mengutamakan pekerja yang takut berharap terlalu tinggi. sekaligus
merupakan penduduk Sragen, sekaligus untuk mengurangi jumlah pengang- Itu berkaca pada pengalaman sebelumnya, ketika UPT Satu Atap didiri-
kan, ternyata pola yang berkembang tidak jauh berbeda dengan model mencabut
guran di kota saya.’’
lama. Model front office dan back office belum mampu jadi solusi. kewenangan
Karena itu, meski berbentuk unit, spirit UPT Satu Pintu adalah
memberikan pelayanan prima kepada masyarakat. Sebagai payung dinas-dinas
hukum, bupati mengeluarkan Surat Keputusan (SK) Nomor 17 tahun untuk menge-
Eko Suprihono, 2002. Dengan SK ini pula, kewenangan dinas-dinas untuk menge-
Pemilik Batik Brontoseno Dulu, Urus HO luarkan izin.
di Kliwonan-Masaran, luarkan izin secara resmi dicabut. Dinas-dinas tentu khawatir, dari se-
Bisa Enam Bulan belumnya sebagai lahan “basah” bisa saja berubah menjadi “kering.”
Sragen.
Saya meneruskan usaha batik dari Kebijakan bupati ini ternyata didukung penuh oleh DPRD melalui
orang tua saya. Ibu saya yang pertama kali Surat Ketua DPRD tentang persetujuan operasional UPT Kabupaten
merintis usaha ini pada 1975. Sejak dirintis, Sragen. Jika eksekutif dan legislatif sudah satu visi, jalan pun menjadi
usaha batik keluarga saya belum ada izin. mudah. Hanya berselang satu tahun, SK Bupati ini diperkuat dengan
Kami baru mengurus pada 1985. Waktu itu, Perda nomor 15 tahun 2003 tentang Susunan Organisasi Lembaga
pengurusannya susah sekali. Izinnya masih Teknis Daerah. Dengan Perda tersebut, status UPT Satu Pintu diting-
terpisah di dinas-dinas. Bahkan, untuk izin HO saja, harus diurus di Semarang katkan menjadi Kantor Pelayanan Terpadu.
(jaraknya sekitar 180 km dari Sragen, membutuhkan 3 jam perjalanan darat). Setelah payung hukum beres, langkah berikutnya adalah membe-
Untuk izin HO saja baru bisa selesai dalam 6 bulan. Lalu, SIUP dan TDP membu- nahi Sumber Daya Manusia (SDM). Staf UPT yang baru ini merupakan
tuhkan waktu 3 bulan. Tidak hanya itu. Kami menghadapi banyak pungutan.
pegawai-pegawai pilihan dari dinas-dinas teknis dan instansi terkait.
Tapi, sejak adanya KPT ini. Semuanya lebih mudah. Lebih cepat dan lebih
Mereka dimagangkan dulu di Gianyar, Bali, selama seminggu penuh
transparan. Buktinya, ketika saja mengurus izin untuk membuka showroom ba-
tik di Masaran baru-baru ini, Lima izin yang saya urus, yakni IMB, HO, SIUP, TDP, untuk belajar bangaimana memberikan pelayanan yang baik dan ra-
dan TDI bisa selsai dalam empat hari dari jadwal 12 hari yang ditetapkan. Jadi, mah kepada costumer.
waktu pengurusan izin bisa hemat delapan hari! Untuk personel, selain ke-15 staf yang dimagangkan ke Gianyar,
29 6
buku JICA.indd, Spread 12 of 22 - Pages (12, 33) 3/8/07 10:55 PM
PERIZINAN SATU PINTU, EKONOMI DAERAH MELAJU PERIZINAN SATU PINTU, EKONOMI DAERAH MELAJU
7 28
buku JICA.indd, Spread 13 of 22 - Pages (32, 13) 3/8/07 10:55 PM
PERIZINAN SATU PINTU, EKONOMI DAERAH MELAJU PERIZINAN SATU PINTU, EKONOMI DAERAH MELAJU
3000000
2500000
2000000
BIROKRASI EFISIEN: UPT Sragen yang lokasinya berdekatan dengan kantor pemkab.
1500000
1000000
KEEMPAT, staf yang berasal dari berbagai macam lembaga teknis Lewat so-
500000
sempat keberatan untuk ditarik ke UPT. Diduga, mereka takut kehila-
0
ngan pendapatan tambahan. Di lembaga teknis yang lama, mereka sialisasi,
sudah ’’mapan’’ karena biasa mendapatkan fee. masyarakat
Ketakutan itu tidak terbukti. Setiap bulan, UPT menerapkan sistem
reward (insentif) kepada para staf yang punya kinerja bagus. Tapi, se-
diharapkan
bagai konsekuensi, UPT memberlakukan sistem punishment bagi staf tahu bahwa
3500000 yang melakukan pelanggaran.
3000000
kualitas
Untuk meningkatkan pelayanan, UPT Satu Pintu terus berinovasi agar
2500000 kegagalan UPT Satu Atap tidak terulang. Seperti apa? Pertama, mencip- pelayanan
2000000 takan dukungan sistem berbasis teknologi. UPT diyakini bisa berjalan
UPT Sra-
1500000 dengan baik jika semua kecamatan sudah online. Itu bisa memudahkan
1000000
pelimpahan kewenangan mengurus KTP di kecamatan. Teknologi infor- gen sudah
masi pun di-set up oleh Kantor Pengelolaan Data Elektronik (KPDE).
500000 Kedua, menciptakan keterpaduan antarstaf. Karena berasal dari
berubah.
0 berbagai lembaga yang berbeda, tidak menutup kemungkinan mer-
eka membawa ’’budaya’’ sektoral (masing-masing lembaga teknis).
Jika dibiarkan terus, perbedaan tersebut bisa menimbulkan gesekan
27 8
buku JICA.indd, Spread 14 of 22 - Pages (14, 31) 3/8/07 10:55 PM
PERIZINAN SATU PINTU, EKONOMI DAERAH MELAJU PERIZINAN SATU PINTU, EKONOMI DAERAH MELAJU
box 2 Sragen. Peningkatan investasi bukan hanya berasal dari investasi da-
lam negeri tapi juga meningkatnya pemodal asing yang melakukan
Salah seorang staf UPT pernah dikembalikan ke lembaga teknis investasi di Kabupaten Sragen. Investasi asing yang masuk tahun
tempat dia berasal gara-gara ketahuan melakukan pungutan. 2005 misalnya berasal dari Italia, Thailand dan Turki. Tidak sedikit pula
Meski nominalnya tidak besar, perilaku tersebut dinilai melang- investasi yang berasal dari kerja sama antara pemodal asing dengan
pemodal dalam negeri di berbagai sektor. Peningkatan investasi ini
gar prinsip UPT sebagai garda terdepan dalam memberikan lay-
tidak terlepas dari kemudahan pengurusan izin-izin yang diperlukan
anan kepada masyarakat. Ketegasan ini sekaligus menjadi shock untuk melakukan investasi di Kabupaten Sragen. Bahkan untuk izin
therapy bagi staf lainnya. investasi dan usaha di kawasan industri, KPT Sragen membebaskan
dari biaya perizinan. Selama empat tahun berjalannya KPT Sragen,
investasi skala besar rata-rata meningkat 14,4 % per tahun. Bahkan
yang berujung pada mutu layanan. pada tahun 2003-2004 peningkatan investasi mencapai 24%.
UPT kemudian melakukan pelatihan dan pembinaan secara berkala. Peningkatan investasi juga berlangsung pada usaha skala mikro
Ini bertujuan untuk menghilangkan ego sektoral dengan menanam- kecil dan menengah (UMKM). Peningkatan investasi pada kelompok
kan doktrin bahwa mereka adalah staf UPT. Bukan lagi membawa UMKM ini juga diikuti dengan peningkatan penyerapan tenaga kerja
bendera lembaga teknis tempat mereka berasal. yang cukup signifikan. Peningkatan investasi pada kelompok UKM
Setelah sistem dibangun dengan baik, berikutnya adalah bagaima- mencapai 5,7% setiap tahun. Sementara peningkatan penyerapan
na menyampaikan kepada masyarakat bahwa pelayanan perizinan tenaga kerja bahkan mencapai 12,5% setiap tahun sebagai dampak
sudah berubah. Sosialisasi sangat penting. kemudahan dalam melakukan pengurusan perizinan. Kemudahan
Pada tahap awal, dibantu oleh Asian Development Bank (ADB), UPT mengurus izin memberi kemudahan bagi pelaku usaha untuk memu-
mengadakan pertemuan dengan publik, sekaligus menyebar leaflet lai usaha ataupun mengembangkan kegiatan usaha.
profil UPT Sragen. Seiring perjalanan waktu, layanan yang berbeda
dari UPT menyebar dari mulut ke mulut. Masyarakat pun mulai per- Pertumbuhan Ekonomi Daerah
caya dan tertarik untuk mengurus perizinan di UPT. Kepercayaan ini Peningkatan pada investasi dan tumbuhnya UKM sebagai dampak
yang harus terus dijaga. dari prosedur perizinan usaha yang semakin mudah dan transparan
Catatan sukses UPT tidak lepas dari kontribusi empat faktor utama. juga berimbas pada pertumbuhan ekonomi daerah. Searah dengan
Pertama, Sragen memiliki bupati yang memiliki komitmen dan visi
ke depan. Tanpa adanya komitmen yang kuat dari bupati, penyera-
Nilai Investasi Mikro dan Besar
han kewenangan ke UPT pasti mengalami banyak kesulitan.
600 555 556
Kedua, kesadaran dari lembaga-lembaga teknis untuk secara ikhlas
menyerahkan kewenangannya kepada UPT. Di sini juga diperlukan 500
pengaruh bupati yang kuat untuk membangun kesadaran lembaga- 394.8
lembaga teknis dalam memberikan pelayanan yang terbaik. 400
Ketiga, dukungan SDM yang mumpuni. Staf yang dipilih UPT tidak
300
hanya orang terbaik di instansi mereka, tapi masih berusia muda, me-
miliki visi jenjang karir ke depan, dan keinginan keras untuk belajar. 200 145
Keempat, dukungan teknologi informasi yang dibangun oleh Kan-
tor Pengelolaan Data Elektronik. Dengan adanya teknologi Wide Area 100
33.8 35 36.8 38.7
Network (WAN), antara bupati, sekda, asisten, lembaga teknis, dan ke- 0
camatan memungkinkan terhubung secara online. Ini memudahkan 2002 2003 2004 2005
TAHUN
dan mempercepat pengurusan perizinan.
9 26
buku JICA.indd, Spread 15 of 22 - Pages (30, 15) 3/8/07 10:55 PM
PERIZINAN SATU PINTU, EKONOMI DAERAH MELAJU PERIZINAN SATU PINTU, EKONOMI DAERAH MELAJU
BAB VI
Dampak Terhadap Gagasan Berkembang,
Ekonomi Daerah Dukungan pun Datang BAB III
SEIRING dengan upaya UPT untuk terus memiliki kemampuan
PENYEDERHANAAN dan transparansi proses perizinan melalui
memberikan pelayanan perizinan yang baik dengan dukungan ino-
KPT memberikan dampak yang signifikan bukan hanya pada
vasi, dukungan dari pihak luar mulai berdatangan. Center for Micro and
peningkatan PAD. Semakin mudahnya pelaku usaha mengurus
Small Enterprise Dynamics (CEMSED) UKSW Salatiga menawarkan pe-
izin usaha dan melakukan formalisasi usaha berdampak pada
ngembangan software untuk layanan perizinan. CEMSED merupakan
meningkatnya jumlah usaha formal, iklim usaha yang semakin
mitra Badan Penanaman Modal (BPM) Provinsi Jawa Tengah untuk
kondusif untuk tumbuhnya usaha-usaha baru dan peningkatan
memberikan software sistem perizinan secara gratis. Program CEMSED
investasi. Peningkatan-peningkatan ini pada akhirnya memberikan
ini ditujukan ke 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah. Sayangnya, masih
dampak yang besar bagi perekonomian daerah.
sedikit daerah yang merespons positif program terobosan itu.
Tawaran CEMSED itu tentu saja disambut antusias oleh Pemkab Sragen
Peningkatan Formalisasi Usaha
yang tengah mengembangkan sistem perizinan yang lebih sederhana,
Sejalan dengan tujuan untuk mempermudah proses perizinan
terpadu, dan transparan. Mereka lantas melakukan pengkajian untuk
usaha dan semakin meningkatnya usaha yang mengurus perizinan,
penyederhanaan izin dengan melihat kembali alur proses (flow chart)
upaya Sragen membuat sistem perizinan yang lebih terpadu berdam-
perizinan pada 2002-2003. Dari flow chart tersebut dianalisis (i) dasar
pak pada peningkatan formalisasi usaha. Meskipun pada tahun
hukum yang menjadi landasan hukum suatu izin dan dibandingkan
pertama usaha yang memiliki izin menurun 1,5 % namun pada tahun
dengan perundang-undangan yang berlaku, dan (ii) berdasarkan
berikutnya jumlah usaha yang memiliki izin meningkat hingga 15,4%
tinjauan dasar hukum tersebut, apakah dimungkinkan prosedur dan Konta Damanik
akibat meningkatnya formalisasi usaha. Peningkatan usaha yang
persyaratan izin disederhanakan dan proses pengurusan beberapa izin Konsultan Asian
memiliki izin di Sragen rata-rata mencapai 7,5% sejak adanya KPT.
diparalelkan. Penggunaan software yang dikembangkan CEMSED juga Development Bank
Bagi pelaku usaha, formalisasi usaha yang semakin mudah juga
mulai diterapkan untuk 14 layanan perizinan.
memberikan manfaat bagi usahanya. Seperti peluang mengikuti
Pada tahap awal berdirinya UPT, penyederhanaan perizinan difokus-
tender pengadaan barang dan jasa dari pemerintah jauh lebih
kan pada sektor yang berkaitan erat dengan usaha dan investasi.
terbuka, lebih aman dan terlindungi dalam menjalankan usaha,
Mulanya, untuk izin pengeringan tanah dan izin lokasi, mereka bekerja box 3
dan bisa mengajukan kredit ke bank. Kepemilikan izin juga sangat
dirasakan ketika usaha semakin berkembang dan membutuhkan
ekspansi pasar.
Pelayanan Terpadu bukan hal yang baru di Jawa Tengah. Pada dekade 1980-an per-
Pada 2002, jumlah usaha yang memiliki legalitas usaha 6.373, men-
nah dibantuk pelyanan terpadu di Kabupaten Sukoharjo dan Banyumas. OSS (One
jadi 6.280 pada 2003, menjadi 7.425 pada 2004. Sedangkan terjadi ke- Stop Service) menguat lagi pada 1998. Munculnya keinginan untuk memunculkan
naikan sebesar 27 persen pada 2005 atau menjadi 8.105 usaha yang kembali ide OSS sangat erat kaitannya dengan menciptakan iklim dunia usaha
memiliki izin usaha. yang kondusif. Yang memunculkan hal ini adalah Forum Pengembangan Ekonomi
dan Sumber Daya (FPESD) yang merupakan forum stakeholder Badan Perencanaan
Kenaikan Investasi dan Perkembangan Usaha Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Jawa Tengah.
Prosedur mengurus perizinan yang mudah berdampak pada pe-
ningkatan investasi dan perkembangan dunia usaha di Kabupaten
25 10
buku JICA.indd, Spread 16 of 22 - Pages (16, 29) 3/8/07 10:55 PM
PERIZINAN SATU PINTU, EKONOMI DAERAH MELAJU PERIZINAN SATU PINTU, EKONOMI DAERAH MELAJU
sama dengan Badan Pertanahan Nasional (BPN). Tapi, lantaran BPN Peningkatan Angka PAD 80
merupakan institusi vertikal, prosesnya menjadi ribet. Karena itu, UPT 80 72.8
dan CEMSED memutuskan untuk melakukan hal itu sendirian. 68
11 24
buku JICA.indd, Spread 17 of 22 - Pages (28, 17) 3/8/07 10:55 PM
PERIZINAN SATU PINTU, EKONOMI DAERAH MELAJU PERIZINAN SATU PINTU, EKONOMI DAERAH MELAJU
23 12
buku JICA.indd, Spread 18 of 22 - Pages (18, 27) 3/8/07 10:55 PM
PERIZINAN SATU PINTU, EKONOMI DAERAH MELAJU PERIZINAN SATU PINTU, EKONOMI DAERAH MELAJU
ISO yang didapatkan oleh KPT Sragen adalah ISO 9001:2000 yang
Menjadi KPT Penyusunan standar ISO itu dilakukan tim ISO KPT
yang beranggotakan 15 orang dan konsultan se-
cara bersama-sama. Lewat standardisasi itu, KPT
Sragen tidak bisa lagi seenaknya mengubah stan-
KEHADIRAN UPT sangat membantu masyarakat. Lama proses per- dar layanan.
izinan bisa dipangkas, pemohon juga tidak perlu datang ke berbagai Tahapan menuju ISO tidaklah mudah. Selama
lembaga teknis terkait. Mereka hanya cukup datang ke UPT. Mulai enam bulan, para staf KPT harus mengikuti pelati-
memasukkan berkas, hingga izin selesai. han manajemen mutu. Pelatihan dibagi dalam 35
Untuk mempermudah layanan, UPT dibagi dalam loket-loket (work kali pertemuan. Setiap pekan pada hari Kamis, mer-
stations). Jadi, pemohon izin tidak usah pindah loket hanya untuk eka mengikuti pelatihan selama 8 jam.
menyelesaikan perizinan. Model loket ini akan memangkas banyak Pelatihan dipraktikkan secara langsung dalam
meja. Model loket ini dilakukan agar perjinan menjadi efisien, efektif memberikan pelayanan kepada masyarakat. Untuk
dan transparan. pelatihan manajemen mutu yang menghabiskan
Model work station dipilih setelah melalui pengkajian. Sebelum UPT dana Rp 65 juta ini, KPT menunjuk CV Wiradamas
didirikan, model ini sudah menjadi pilihan. Karena itu, ketika diimple- Semarang sebagai konsultan.
mentasikan semua menyesuaikan model ini. Salah satunya adalah Setelah pelatihan selesai, KPT Sragen tidak lang-
terkait lay out (tata letak) ruangan. sung meng-ISO-kan layanannya. Mereka berjalan
Pembagian loket itu berdasar pada jenis izin. Izin-izin yang hampir dulu selama 4 bulan untuk memantapkan pela-
serupa dijadikan satu untuk lebih mempercepat proses pengurusan. yanan. KPT Sragen juga mengundang Sucofindo
Misalnya, TDP, SIUP dan IUI dijadikan dalam satu loket. Pada awal untuk melakukan audit terhadap standar admi-
pengoperasian UPT, ada enam (6) loket yang melayani pemohon izin. nistrasi KPT Sragen.
Selain petugas di loket, UPT juga mengefektifkan petugas resepsio- Pada Oktober 2005, KPT Sragen mendapatkan ISO dari Suconfindo RAPI: Para staf KPT
nis. Petugas di front office inilah yang memberikan pelayanan per- dengan kontrak berjangka selama tiga tahun. Setiap Desember, Su- menggunakan sera-
tama kali ketika pemohon izin masuk. confindo melakukan surveillance audit atau audit untuk memeriksa gam layaknya seorang
Setelah satu tahun bisa memberikan pelayanan yang baik, status apakah KPT Sragen konsisten menjalankan layanan sesuai standar pegawai bank. Staf
UPT diubah menjadi Kantor Pelayanan Terpadu (KPT) pada 2003. Ke- pria juga harus men-
yang telah disertifikasi atau tidak. Kalau tidak, Sucofindo berhak genakan dasi.
naikan status kelembagaan ini didukung dengan Peraturan Daerah mencabut sertifikat ISO yang diberikan.
(Perda) Nomor 15 tahun 2003 tentang Pembentukan Kantor Pela- KPT juga melibatkan masyarakat sebagai pengguna layanan untuk
yanan Terpadu dan Susunan Organisasi Lembaga Teknik Daerah. memastikan standar layanan berjalan dengan baik. Ada 16 layanan
Sebab, bentuk unit dianggap tidak lagi dapat mengakomodasi perizinan yang telah memiliki sertifikasi ISO, yakni izin lokasi, IMB,
perkembangan yang terjadi dalam pelayanan perizinan. Kendala HO/SITU, izin usaha kecantikan, SIUP, IUI, TDP, TDI, izin usaha rekreasi
yang muncul jika tetap berbentuk unit di antaranya (i) keterbatasan dan hiburan umum, izin pondok wisata, izin usaha rumah makan, izin
manajemen untuk menciptakan alur pelayanan yang efektif dan usaha hotel bunga melati, biro/agen perjalanan wisata, izin penutup-
efisien karena keterbatasan kewenangan dan struktur, (ii) kesulitan an jalan, pajak reklame dan izin usaha huller.
13 22
buku JICA.indd, Spread 19 of 22 - Pages (26, 19) 3/8/07 10:55 PM
PERIZINAN SATU PINTU, EKONOMI DAERAH MELAJU PERIZINAN SATU PINTU, EKONOMI DAERAH MELAJU
rian Insentif Khusus Petugas KPT. Jumlah insentif disesuaikan dengan memotivasi pegawai karena tidak dikoordinasi langsung (masih ber-
jabatan. Untuk eselon III (Kepala KPT) insentif Rp. 450 ribu, untuk Kasi status pegawai dinas teknis), (iii) Sulit membuat perencanaan sendiri
(eselon IV) Rp. 350 ribu dan untuk pelaksana Rp. 250 ribu. karena tidak memiliki anggaran sendiri, dan (iv) proses pelayanan
Dalam memberikan layanan kepada masyarakat, KPT menerap- lebih lambat karena kinerja pegawai tidak sesuai dengan yang di-
kan prosedur pelayanan yang transparan, mudah dan cepat. Untuk harapkan.
transparansi, pemohon izin tahu betul berapa biaya yang dia bayar- KPT Sragen melayani dua jenis layanan, yakni perizinan dan non
kan. Biaya perizinan ini akan dicantumkan dalam SK kepala KPT. perizinan. Perizinan bersifat satu
Sedangkan besarnya tarif ditetapkan berdasarkan Perda tarif yang pintu, sedangkan pelayanan
berlaku. non perizinan bersifat satu atap.
Prinsip mudah ditetapkan dengan menerapkan pelayanan di work Layanan satu pintu maksudnya,
station-work station pelayanan. Dengan sistem work station, untuk proses perizinan berlangsung di
pengurusan izin yang dilayani oleh work station yang sama, pemo- KPT sejak masuknya berkas sam-
hon tidak usah pindah loket. Terlalu banyak pindah loket, sering me- pai dengan keluarnya perizinan.
nyulitkan pemohon izin. Penanda tanganan izin menjadi
Prinsip cepat ditunjukkan dengan penyelesaian perizinan lebih kewenangan kepala KPT.
cepat dari waktu standar yang telah ditentukan. Sejak 2003, penyele- Sedangkan untuk layanan non
saian layanan lebih cepat dibandingkan dengan tahun sebelumnya. perizinan bersifat satu atap berarti
Survei kecepatan layanan pada awalnya dilakukan dengan survei berkas masuk di KPT, akan tetapi
ADB. Namun, sejak 2005, survei kecepatan layanan dilakukan oleh penandatangan masih berada di
KPT sendiri. tangan Kepala Dinas Catatan Sipil
dan Kependudukan. Ini terjadi
karena tidak ada nomenklatur.
TIAP TAHUN LAYANAN LEBIH CEPAT Akan tetapi, setelah selesai, warga
KECEPATAN PENYELESAIAN bisa mengambilnya di KPT. Jenis
pelayanan satu atap antara lain
TAHUN LEBIH SESUAI TERLAMBAT KETERANGAN
CEPAT STANDAR layanan akte kelahiran, akte ke-
matian, dan sebagainya. Khusus
2003 30% 70% - Survei ADB layanan KTP, KPT juga memproses
2004 - - - - KTP untuk warga di Kecamatan
2005 65% 35% - KPT Sragen. Sedangkan untuk keca-
2006 74% 26% - KPT matan lainnya, diproses di kecama-
Sumber: KPT
tan masing-masing.
Status Kantor memungkinkan
struktur yang lebih mengakomo-
Standar Mutu Pelayanan dasi kebutuhan pelayanan izin dan non izin yang semakin banyak dan WORK STATIONS:
berkembang. Struktur kantor juga memungkinkan pembagian seksi/
ISO 9001 untuk 16 Perizinan divisi yang lebih membagi tugas dan fungsi yang lebih terfokus dan
Deretan loket
pelayanan KPT
Untuk memberikan pelayanan yang bermutu kepada masyarakat, saling menunjang dalam memberikan pelayanan yang baik kepada Sragen.
KPT berusaha melakukan ISO terhadap layanan perizinan. Rencana masyarakat pemohon izin. Di samping kelompok fungsional dan Tata
itu sebenarnya sudah ada sejak UPT diubah menjadi KPT, tapi baru Usaha, KPT mempunyai tiga seksi pendukung yaitu Seksi Perizinan,
terealisasi pada 2004. Seksi Pelayanan, serta Seksi Bina Program dan Informasi.
21 14
buku JICA.indd, Spread 20 of 22 - Pages (20, 25) 3/8/07 10:55 PM
PERIZINAN SATU PINTU, EKONOMI DAERAH MELAJU PERIZINAN SATU PINTU, EKONOMI DAERAH MELAJU
Waktu Jelas dan Pasti, han jumlah loket layanan dan SDM. Loket atau work station pelayan-
an bertambah dari enam menjadi sepuluh work station. Kebutuhan
Biaya Murah, dan Transparan SDM untuk memenuhi tuntutan penambahan pelayanan diambil
Salah satu ciri pelayanan lembaga perizinan terpadu satu ointu yang dari personel di lembaga teknis yang terbiasa menangani pelayanan
efisien dan baik adalah kejelasan dan kepastian waktu penyelesaian perizinan ini. Hingga tahun lalu, KPT didukung oleh 40 personel yang
proses perizinan dan biaya yang transparan. Pemohon mengetahui berasal dari beragam jenjang pendidikan, mulai SMA hingga S-2.
secara pasti berapa hari paling lama proses izinnya bisa selesai
karena waktu penyelesaian untuk masing-masing izin dipampang Izin Dipermudah,
jelas di depan KPT. Pemohon juga mengetahui berapa biaya untuk
pengurusan izin atau non izin karena tarifnya ditempel di loket. KPT
Permohonan Bertambah
juga menjamin tidak ada penyimpangan biaya karena petugas di Sejak didirikan pada 2002, terjadi kenaikan jumlah pemohon izin di
KPT. Peningkatan ini terutama karena semakin mudah dan transpa- STAF KPT
work station tidak boleh menerima pembayaran. BERDASAR
Lalu, bagaimana KPT Sragen menetapkan waktu penyelesaian dan rannya proses pengurusan izin sehingga kalangan usaha mau me-
JENJANG
tarif/biaya yang dikenakan untuk masing-masing izin sehingga tidak ngurus izin. Setahun pertama KPT, peningkatan izin yang dikeluarkan PENDIDIKAN
memberatkan bagi pemohon? Penetapan biaya perizinan dilakukan mencapai lebih dari 40%. Selama empat tahun perjalanan KPT, pe-
berdasar analisis unit cost pelayanan terhadap masing-masing ningkatan pengurusan izin rata-rata mencapai 18.7% setiap tahun. JENJANG JUMLAH
izin/non-izin. Unit cost ini mempertimbangkankan kebutuhan Desentralisasi izin ke kecamatan juga berkontribusi dalam pening- Strata 2 1 orang
operasional pelayanan, kemampuan SDM dan yang paling penting katan pengurusan oleh dunia usaha. Sejak diberikan kewenangan Strata 1 21 orang
adalah kemampuan daya beli masyarakat sebagai cermin seberapa kepada kecamatan untuk mengeluarkan 14 izin dari 16 kewenangan Diploma 3 4 orang
besar kemampuan membayar masyarakat. Hal yang menarik adalah yang diberikan, pengurusan izin di kecamatan meningkat rata-rata SLTA 14 orang
bahwa penetapan tarif retribusi ataupun biaya pengurusan izin tidak 10%-15% setiap tahun
boleh berorientasi pada peningkatan peneriman daerah (PAD).
Bagaimana dengan waktu? Penetapan waktu penyelesaian izin/ Tren Peningkatan Pengurusan Izin di KPT
non-izin didasarkan atas volume pekerjaan dan kapasitas pada ma- 6000
sing-masing work station, kemampuan petugas di work station yang 5.247
menangani, proses koordinasi dengan dinas teknis (jika diperlukan), 5000
pengalamaan yang dilakukan daerah lain (sedapat mungkin lebih 4.047
baik) dan evaluasi terhadap waktu penyelesaian pelayanan yang 4000
JUMLAH IZIN
3.567
sudah dilakukan. Berdasar faktor-faktor tersebut, ditetapkan waktu 3.145
penyelesaian pelayanan untuk masing-masing izin dan dipublika- 3000
sikan ke khalayak. Namun dalam praktiknya, pelayanan justru sering 2.027
2000
lebih cepat ketimbang yang sudah ditetapkan.
1000
Menyatukan dan Menyederhanakan
Konsep yang dikembangkan KPT Sragen tidak saja menyatukan 0
2002 2003 2004 2005 2006
pelayanan perizinan tapi juga menyederhanakan prosedur dalam TAHUN
pengurusan perizinan. Penyederhanaan juga bukan lantaran pemo-
hon izin bisa mengurus beberapa izin secara paralel dalam waktu lebih Sebagai bentuk reward kepada para petugas KPT, insentif diberikan
singkat, tapi KPT juga menyederhanakan prosedur pengurusan izin setiap bulan yang secara resmi diambilkan dari APBD. Insentif ini di-
untuk satu jenis perizinan dibandingkan prosedur sebelum ada KPT. perkuat dengan SK Bupati Nomor 841/25/03/2004 tentang Pembe-
15 20
buku JICA.indd, Spread 21 of 22 - Pages (24, 21) 3/8/07 10:55 PM
PERIZINAN SATU PINTU, EKONOMI DAERAH MELAJU PERIZINAN SATU PINTU, EKONOMI DAERAH MELAJU
BAB V Pengembangan KPT mengurangi persyaratan yang dianggap tidak perlu atau sama jika
beberapa izin diurus secara paralel, (ii) pemenuhan persyaratan yang
kurang, bisa dilakukan saat pemeriksaan lapangan sehingga tidak
menghambat penyelesaian izin, (iii) memangkas prosedur yang ha-
BERKAT kualitas pelayanan yang memuaskan, banyak lembaga tek-
rus dilalui, dan meringkas form permohonan dan blanko. Pembayar-
nis yang ingin melimpahkan pengurusan izin ke KPT. Sebab, memang
an retribusi izin ataupun non izin yang diurus di KPT pada masing-
lebih mudah apabila semua layanan perizinan disatukan di KPT.
masing work station juga cukup dilakukan melalui kasir yang berada
Namun, tentu tidak semua layanan bisa diserahkan ke KPT. Ada
di dalam KPT. Dengan demikian, hanya ada satu pintu pembayaran
beberapa izin yang tetap lebih efektif jika dilakukan di dinas teknis.
untuk menghindari penyimpangan dan pembayaran yang tidak se-
Misalnya, uji kir kendaraan bermotor yang membutuhkan alat-alat
suai tarif resmi.
tertentu di Dinas Perhubungan. Pemindahan alat-alat uji tersebut ke
Misalnya, pengurusan izin HO yang dulu harus memenuhi per-
KPT tentu menjadikan pelayanan justru tidak efektif.
syaratan menunjukkan fotocopi SPPT PBB, rekomendasi dan sertifikat
Untuk izin-izin yang dilimpahkan ke KPT, ada beberapa langkah
pemilikan tanah. Kini, semua persyaratan tersebut ditiadakan dan cu-
yang ditempuh sebagai dasar pembuatan keputusan. Yang pertama
kup dengan surat keterangan dari Kepala Desa. Persyaratan berupa
adalah identifikasi dan pengkajian izin-izin yang akan digabungkan.
foto bisa diberikan pada saat pengambilan izin sehingga pemohon
Apabila hasil identifikasi menunjukkan hasil yang lebih bagus jika
tidak harus kembali untuk memenuhi persyaratan tersebut, baru izin
digabung, barulah pengurusan perizinan digabung dengan payung
bisa diproses.
peraturan bupati (Perbup).
Dengan begitu proses perizinan bisa berlangsung lebih cepat.
Mengapa hanya menggunakan perbup? Perbup dinilai lebih luwes
Bahkan, bisa 60 persen lebih cepat dibandingkan waktu yang telah
ketimbang perda ketika harus menambah jumlah pelayanan. Sejak
ditetapkan, tanpa harus menggunakan fasilitas apapun. Pengurusan
didirikan pada 2002, tercatat dua kali penambahan layanan KPT, yak-
izin usaha industri (IUI) yang ditetapkan maksimum selesai dalam tu-
ni pada 2003 dan 2005.
juh hari, ternyata bisa diselesaikan dalam 3-4 hari.
Keberadaan KPT bukan berarti Sragen menerapkan sentralisasi
PENAMBAHAN TAHUN LAYANAN LAYANAN pelayanan izin dan mengabaikan prinsip mendekatkan pelayanan
PERIZINAN NON PERIZINAN
LAYANAN KPT 2002 15 layanan 8 layanan
perizinan kepada publik. Sejalan dengan desentralisasi kecamatan
yang dilakukan, Pemkab Sragen telah memberikan kewenangan
2003 17 layanan 10 layanan kepada kecamatan 16 jenis kewenangan termasuk 14 kewenangan
2005 52 layanan 10 layanan untuk mengeluarkan izin maupun rekomendasi melalui SK Bupati No.
36 Tahun 2002.
Pada 2005, terjadi penambahan layanan perizinan hingga 35 jenis la-
yanan. Sebanyak 17 layanan perizinan berasal dari kewenangan yang Pengembangan SDM
sebelumnya ditangani oleh Dinas Kesehatan. Seperti izin praktik dokter Inovasi dan upaya terus-menerus untuk meningkatkan kualitas pelay-
umum/dokter gigi, dan sebagainya. Yang berperan dalam melakukan anan melalui penerapan sistem dan teknologi tentu juga harus diim-
penambahan identifikasi dan analisis perizinan di KPT adalah Asisten I, bangi dengan peningkatan kemampuan SDM. Bukan hanya etos kerja
KPT dan dinas-dinas yang izinnya akan dilimpahkan. Penggabungan 35 yang harus berbeda dan lebih baik, kemampuan dan keterampilan staf
perizinan ini tidak terlalu sulit apabila dibandingkan sebelumnya. Peng- di KPT juga harus terus ditingkatkan. KPT Sragen belum puas jika hanya
gabungan ini dipimpin oleh Asisten I, bukan bupati seperti pada peng- memilih orang-orang terseleksi dari lembaga-lembaga teknis yang ada.
gabungan kewenangan perizinan seperti pada 2002. Proses peningkatan kualitas dan kemampuan SDM di KPT terus dila-
Penambahan jumlah layanan perizinan berdampak pada penamba- kukan. Program pengembangan SDM dirancang dengan memanfaat-
19 16
buku JICA.indd, Spread 22 of 22 - Pages (22, 23) 3/8/07 10:55 PM
PERIZINAN SATU PINTU, EKONOMI DAERAH MELAJU PERIZINAN SATU PINTU, EKONOMI DAERAH MELAJU
indikator lainnya.
Kedua, berdasar survei kepuasan pelanggan. Setiap enam bulan,
survei kepuasan pelanggan dilakukan pada 150 responden dengan
memakai 14 indikator dari Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
Hari Hari Hari Hari Hari Hari Hari Hari (Menpan). Sebelum SK Menpan tentang survei kepuasan pelanggan
ke 1 ke 2 ke 3-7 ke 8 ke 9 ke 10 ke 11 ke 12 terbit, KPT Sragen sudah lebih dulu menerapkan secara internal den-
gan menggunakan 7 indikator.
Mengambil Koordinasi Cek lapa- Penghi- Pemerik- Penanda- Pemanggi- Pembayar- Survei dilakukan secara rutin sejak Desember 2004. Hasil survei
formulirper- untuk cek ngan (KPT, tungan saan SK Ijin tanganan lan pemo- an retribusi terakhir pelanggan pada Desember 2006 menunjukkan, kepuasan
mohonan lapangan Dinas Tata retribusi oleh Ka. Sie ijin oleh hon untuk Pengambi- masyarakat terhadap KPT mencapai 83,92. % Itu berarti bahwa lay-
Memenuhi dengan Kota) Pengetikan kepala KPT mengambil lan ijin
Dinas ijin anan yang diberikan KPT jauh dari memuaskan. Survei ini dilakukan
persyaratan Pertimban- SK ijin
Teknis gan teknis secara mandiri oleh staf KPT untuk efisiensi dan efektivitas.
Mengem-
balikan per- dan reko- Ketiga, audit internal yang dilakukan setiap enam bulan. Anggo-
mohonan mendasi tanya terdiri dari para petugas loket yang telah dididik secara khusus.
ke KPT Dalam praktek, proses cek lapangan dan Mereka mengevaluasi hal-hal yang tidak sesuai indikator audit se-
• Gambar Bangunan • FC PBB rekomendasi bisa berlangusng lebih
• FC Sertifikat Tanah • SK Tidak keberatan perti kelengkapan dokumen, kecepatan layanan, konsistensi pengi-
cepat sehingga penyelesaian selurih
• FC KTP untuk rumah tingkat proses bisa mencapai 7-9 hari sian formulir, kesesuaian dengan aturan, dan kinerja keuangan. Tim
audit internal ditetapkan melalui SK kepala KPT.
Keempat, menelepon ulang para pengguna jasa KPT setelah dilaku-
kan survei lapangan. Pemohon izin akan ditanya, bagaimana pelayan- JAMINAN
kan hasil evaluasi berupa rekomendasi hasil monitoring dan evaluasi. an petugas ketika melakukan survei, apakah mereka dimintai uang PELAYANAN:
Kualitas
Program pengembangan SDM juga dibuat oleh tim khusus di inter- tambahan di luar biaya yang semestinya? Dan lain-lain. layanan KPT
nal KPT. Ada dua bentuk program pelatihan dalam rangka pengem- Kelima, diskusi dengan stakeholder yang dilakukan setahun sekali. Sragen sudah
bangan kapasitas SDM yaitu (i) pelatihan khusus yang disiapkan se- Dalam forum ini, KPT mengundang Lembaga Swadaya Masyarakat mengantongi
tiap tahun dengan menggunakan dana APBD, dan (ii) pelatihan yang (LSM), akademisi, dan lain-lain. ISO 9001.
dilakukan melalui kerja sama (network) dengan pihak lain (menye-
diakan trainer) seperti dari perguruan tinggi, dunia usaha, dan LSM.
Pelatihan diadakan dalam rangka peningkatan kapasitas SDM di KPT
melalui (a) pelatihan sistem manajemen mutu, (b) pengembangan
kepribadian, (c) keterampilan komputer dan sistem database, (d) ke-
mampuan bahasa Inggris, (e) pengembangan kecerdasan emosional
dan spiritual. Pengembangan kepribadian ditujukan untuk mem-
bangun tata nilai yang berorientasi pelayanan prima.
17 18