You are on page 1of 38

SINTESIS ORGANIK

A. Pengertian Sintesis Organik

Sintesis Organik merupakan suatu kegiatan untuk mengadakan sesuatu yang tidak ada menjadi ada.

 Hal-hal Yang Perlu Diperhatikan dalam pembuatan sintesis organik


Ada 3 hal yang perlu diperhatikan dalam mensintesis yaitu :

1. Harus efektif dan efisien


2. Harus tersedia bahan materialnya
3. Mempunyai rendamen 100% atau sebanyak mungkin
 Prinsip Umum dalam mensintesis reaksi
Ada 3 prinsip umum dalam mensintesis suatu reaksi yaitu:

1. Kita harus menggunakan reaksi yang ada


2. Tidak dapat dilakukan secara untung-untungan tetapi memerlukan rancangan yang
saksama dan realistis
3. Dilaksanakan dengan seluruh kecerdasan yang ada, pendekatan yang tepat, logis, reaktif
dan imajinatif.

 KegunaanSintesis
Ada 3 kegunaan dilakukannya sintesis yaitu :
1. Menggunakan senyawa baru yang tidak ditemukan dari sumber-sumber alam
2. Membuktikan struktur senyawa organik melalui penggabungan-penggabungan secara logis
3. Menyelesaikan berbagai masalah untuk mengembangkan teori kimia organik

 Aspek-aspek Penting Dalam Sintesis


Ada beberapa aspek penting yang perlu diketahui dalam sintesis yaitu :
1. Memasukkan gugus fungsi ke dalam molekul
2. Transformasi atau interkonversi gugus fungsi
3. Membangun kerangka karbon seperti molekul yang mau disintesis

 Jenis-jenis Molekul Target atau Senyawa Organik


Dalam Senyawa organik dikenal 6 jenis senyawa organik yaitu :
1. Hidrokarbon Jenuh atau ikatan tunggal (C-C). Hidrokarbon jenuh ini merupakan senyawa
yang sukar bereaksi dan tidak reaktif.
2. Hidrokarbon tak jenuh termasuk alkena dan alkuna
3. Senyawa monofunsional dengan sebuah hetero atom X, biasanya ada yang berikatan
tunggal, seperti amina (C-NH2), alkohol (C-OH) dan alkil halida (C-X).
4. Senyawa monofungsional dengan sebuah heteroatom tetapi berikatan ganda, contohnya
C=O
5. Senyawa bifungsional dengan dua atau lebih gugus fungsi, contohnya asam laktat
6. Senyawa aromatik yaitu senyawa yang mengandung cincin benzen harus lingkar

Syaratnya :

a. Ikatan antara C dan X harus terpolarisasi cukup.


b. X merupakan Living Group yang baik, biasanya bersifat basa lemah dan bukan nukleofil
kuat.

c. X stabil sebagai X

Prinsip :

+ C-X Nu - C +X
Nu :

contoh :

Mg
C - C - Br C - C - Mg

Li
C - C - Br C - C - Li

R'NH2
C - C - Br C - C - NHR'
Adapun reaksi – reaksinya yaitu :

1. Reaksi substitusi Alkohol


Prinsip :

Nu : + RC - OH RC - Nu + OH

OH merupakan basa kuat, nukleofil kuat, dan gugus pergi jelek.

2. Reaksi substitusi alkohol tidak efektif


Prinsip :

Nu : + RC - O - R RC - Nu + OR

gugus R – OH dan R – OR’ harus diubah dengan cara alkohol ditambah dengan

asam kuat supaya H bisa ke luar

R - OH H RC - OH2

Nu :

R - Nu + OH2

R - O - R' H R - O - R'
H
Nu :

R - Nu + HOR
Cara lain untuk alkohol adalah harus ditambahakan dengan senyawa gugus-gugus yang cukp besar.

CH3SO2Cl
R - OH R - OSO2CH3

3. Reaksi substitusi pada senyawa amina


Prinsip :

Nu : + RC - NH2 R - Nu + NH2

Caranya dengan menambahkan gugus besar

ph ph
ph

R - NH2 + R-N

ph ph ph
O
Br-

RBr

ph

R - NH2 + R-N

ph
ph O
hp ph

CH3COO-

R - O - C - CH3
ph

R - NH2 + R-N

ph ph
O
hp ph

Br-

+ R-N O
hp ph
N

4. Reaksi subtitusi garam diazanium R – N’ ≡ N

H2O Ar - OH
Cu₂ X ₂
Ar x Ar – N+ ≡ N KI Ar – I
Hx
H3PO4 KCN
ARH Ar – C ≡ N

5. Reaksi Nukleofilik pada senyawa aromatic


x

Nu-
Sukar

OH

Cl
6. Adisi untuk alkuna
Alkuna reaktif terhadap elektrofilik, bereaksi dengan halogen, asam hidrogen dan bersifat asam
lemah.

Prinsip :

R-C C-H R-C C

Contoh :
Br
LiBr C=C
C C + Br2
Br

Adisi dengan menggunakan H2O dan asam karboksilat (RCOOH) biasanya menggunakan HgO.

OH O
+
R-C H2O / H R - C = CH2 R - C - CH3
CH
HgO

7. Adisi Elektrofili ( C = C, C≡C )

a. Mekanisme Adisi

S S E E
E - E z
c =C E C C C C

z
x
s s
- - Hx
CH3 CH CH2 CH3 - CH - CH3
Asam kuat
x) H2

CH3 CH2 CH3


Asam lemah
Hx CH3 CH2 CH2 St

H+ CH3 CH2 CH2 Br

x = OH-
x = OCCH3
OH
O
CH3 - CH - CH3

CH2 - CH - CH3

OCCH3

Kalau

O
CH3 - CH - CH2
Br
S S
C=C + Br - Br C C

Br

C C

NB x) = Anarcopion Br Br
xx) = Antinarcopion
C C

8. Adisi Nukleofilik

Prinsip :

C=X C-X

Contoh :

x
C=X + Nu: C C=X
y Nu Nu
9. Hidrolisis Ester
Prinsip :

O O
H+
R - C - OR' + H2O R - C - O- + R' - OH

Saponifikasi

O O

R - C - OR' + OH- R - C - O- + R' - OH

10. Reaksi subtitusi pada senyawa aromatik

H H E
E
E+ H+

Elektrofil

O
R - Cl / AlCl3 C
R
Alkilasi Fridel Craft

NO2 Cl

Cl2 / FeCl3
Klorominasi
SO3 R
Sulfonasi SO3H
H2SO4

R - Cl / AlCl3
Alkilasi Fridel Craft
11. Fungsional Posisi Alilik

C C =O

H Hidrogen alilik ; peka terhadap oksidasi dan halogenasi.

(-)
R - C - CH = CH2 pH (CO2)2 R - CH = CH = CH2 R - CH = CH = CH2

H
H - Bromo Suksinimida NBS
2

R - CH - CH = CH2 + R - CH = CH - CH2Br
R - CH - CH2 = CH2
Br
OH
R - C - CH - CH2

OCCH3

- Alkuna reaktif terhadap elektrolitik

Banyak elektron jadi bisa bereaksi dengan halogen, asam, hidrogenesasi.

C C

relatif terhadap E+

H C C H R C C

Asitilen terminal
 Et - C C - Ct di etil asetil
eksuna

Et Et Et
Cl
C= C
C =C
H Et H E Cl

40 - 70%

OCCH3 O
H2O
Et CH = C - Et
Et CH2 = C - Et

Asil eksil

Stereo adisi

S S Or
LiBr2
C C + Br2 C=C
Br

+ Hx Cis + trans

Campur

disi terpenting dalam al kuna yaitu dengan mengguna kan air dan asam kerboksilat ( R-COOH )

OH OH
+
H2O / H
R - C CH R - C = CH2 R - C = CH
-HgO
Metil keton
CHCH2
R - C = CH2
HgO

H+ H+ R - C - CH2CH
R - C BasaC H R - C - CH2

=
R - C - CH
R - C C
R - C = CH
Br H

" Adisi Nukleofilik " : C = X atau C X

C = X C X
y

Bersifat elektrofil
x
-
C = X + Nu : C C = X
y y
Nu Nu
x = o; C = O

Reaksi ini berjalan dengan baik kalau y nya adalah living group yang baik. Living group yang dimaksud
yaitu kalau y nya penarik electron.
Cara menurunkan daya ikat Cl yaitu :
1. Memasukan gugus EWG pada posisi orto atau para

Memasukan gugus N2 Cx
O(-)
NO2
N
O O (-)
Nu (-)
N
O

x Nu

Nu-

N
N
NO2
O O(-)
O O

2. Mengubah x menjadi diazodium

N2

HNO3 [H] Nu(-)


H+
Br
OH OH
Nu
CU2B2r
KOH
H2 O
B. Klasifikasi Reaksi Organik

1. Reaksi subtitusi nukleofilik (penyerangnya nukleofilik) pada atom jenuh C – X ---- X bisa diganti
dengan atom, ion, molekul lain.
Contohnya NU : + C - X - C - Nu + X

2. Subtitusi elektrofilik (penyerangnya elektrofilik) pada cincin aromatik.

Contohnya:
H
E

+ E
+ H

3. Adisi elektrofilik pada ikatan ganda C = C, C rangkap 3 C. Gambaran suatu

molekul pada suatu subtitusi.

Contohnya:

C=C + E -C- - C-

4. Adisi Nukleofilik pada atom C tak jenuh.


Contohnya:

Nu =+C=X C X

5. Reaksi eliminasi.
6. Reaksi oksidasi dan reduksi
7. Rearregemen (penataan ulang)

Reaksi-reaksi penting dalam IGF

 Reaksi subtitusi nukleofilik


 Reaksi subtitusi alkohol dan eter
 Reaksi subtitusi amina
 Reaksi subtitusi garam ditzonium
 Reaksi subtitusi nukleofilik pada senyawa aromatik
 Reaksi subtitusi elektrofilik pada aromatik
 Adisi elektrofilik
 Fungsionalisasi posisi alitik
 Alkuna
 Adisi Nukleofilik
 Hidrolisis ester

Reaksi aldol

Reaksi aldol adalah reaksi antara 2 molekul aldehid atau satu aldehid atau satu keton dengan
menggunakan katalis asam dan basa. Misalnya

O
O O O
OH R - CH = C + R - CH2 - C
2 R - CH2 - C R - CH - C - H

H H H H
O - C - CH2 - R

O O OH R O
R - CH2 - CH - CH - C - H H R - CH2 - CH - CH - CH2

R O
H2O R CH2 - CH = C - CH
Transformasi asam dan transminasi

Adisi yang diikuti dengan eliminasi. Misalnya:

O
RCO2
R - C - Cl (RCO)2 O

NH3
O
R - C - NH2

Reaksi Eliminasi yaitu reaksi penghilangan atau penghilangan substrat.

C-C

H Pirolisis
O C = C + RCOOH
O C

R
Fungsionalisasi benzen tersubtitusi

G Orientasi Subtitusi Kecepatan

R- / Ar O, P Lebih cepat

- DH / - OR O, P Lebih cepat

- NHR, NR2, - NHR2 O, P Lebih cepat

X O, P Orto tapi lebih lambat


C=N
M Lebih lambat

C N Lebih lambat
M

- NO2 M Lebih lambat

SO3 l M Lebih lambat

Fungsionalisasi senyawa heterosiklik

1. Subtitusi elektrofilik terhadap piridin, pada umumnya elektron masuk pada atom C ke 2 dan
3 syaratnya harus kondisinya kuat. Misalnya:

Br

Br2
H2SO4
N 130 C
N
2. Subtitusi elektrofilik pada senyaw pirol, hanya terjadi subtitusi elektrofilik, terjadi pada atom
C ke 2, misalnya:
O
1. CH3, N C , CH3
O
N 2. H2O N
CH3C

3. Subtitusi elektrofilik pada fural, misalnya:

1. Me2, NCHO
2. H2O O
O CHO

4. Subtitusi elektrofilik tiofen, misalnya:

H2SO4

S S SO3H
NBS

S Br

Transformasi gugus amino dan alkohol

Amina NH2 bersifat basa, bereaksi sebagai Nukleofilik, sedangkan alkohol OH


bersifat asam lemah bereaksi Nukleofil.
Contohnya:

# R - NH2 ArSO2Cl R - NH - SO2Ar (Sulfonamida)

1. HBr2, 2. SOCl2 -C-C-


# -C-C-
3. PBr3
X

Reaksi Diels – Alder


Sikloadisi [ A + 2 ]

EWG
z z

Reaksi Wittig

Reaksi wittig yaitu pembentukan olifik dari posfonium ylid

R1 R1
R R
C = PR= C C = C
R4 + RP= O
R2 R2 R4

R1
R1 R1
Rhp + C - x Rhp - CH X
- Rhp = CH
R2 R2 R2

Rhp + CH CH Cl CHCH2 P P PH3 CHCH = pph


 2

CH
CHCH = pph CH
C = CHCH = C + Rhpo
O CH
CH
Analisa Robinson yaitu analisa dari siklo heksana.

O O O

reaksi Woff Kishner, penghilangan oksigen (deoksinegasi) biasa dipakai untuk mereduksi keton dan
aldehid.

H
H2N NH2
C=O C = NNH2 Basa C
H

Reaksi Mannich, adalah reaksi antara senyawa karbonil dan amoniak.

O
O
C = O + NH3 + CH - C H2N - CH2 - C - C - R
R

Pembentukan Ikatan C – C

Prinsip :

1. Dengan cara radikal

C. .C C-C

Contoh :

C. C=C C-C-C
Polimerisasi

2. Reaksi Ionik

C: -C-
- C - C-
Nukleofil karbon

Contoh:

C: -C- x - C - C- + x :

Karbon elektrofil / elektron akseptor (penerima elektron) disebabkan oleh gugus fungsi atau ciri
tertentu. Dalam reaksi sintesis elektrofil pada umumnya berupa karbon yang bermuatan positif persial
(terpolarisasi positif). Karbokation yang bebas kegunaannya trebatas karena tidak selektif walaupun
lebih reaktif.

- Sumber –sumber elektrofil


1. Alkil halida atau alkil sulfonat : R – X
Prinsip :

C: C-X C - O + X-

X = Cl, Br, I, OTs, OMs, OSO3CH3, OSO2F, dll

Contoh :

MgBr
TsCl

+
OTs OH

2. Senyawa karbonil
Prinsip :

C: C=O C-C-O
Contoh :

O OH

Et2O
+
Li

3. Alkena terkonjugasi dengan EWG


Prinsip :

X X
C C
C=C C=C

X = Cl, Br, I, OTs, OMs

Contoh :

O
O

CH2 = CH - MgBr +

Sinton

Sinton terbagi menjadi dua yaitu

1. Sinton donor (d) : CH3 ……… CH3Li, CH3MgX

2. Sinton akseptor (a) : CH3 ……… CH3Br, CH3I

Umplong (Inversi dipole)

Ada 3 cara proses umpolung yaitu

1. Pertukaran hetero atom (atom yang bukan karbon)


 Alkil bromida
PPh3
# C - Br C - PPh3
H H

Mg
# C-X C - MgX
H

HS
O
C HS S
# C
H S

 Memasukkan hetero atom


O
# C=C RCO3H
C-C
Peroksida

O O
# C - C-H Br2 C-C
H Br H

EWG EWG
C=C RSH
# R-S-C-C
H H

 Adisi fragmen karbon

O OH
# CN C N
Ar
Ar H
O OH
# -C CN

Ar H R C CN

OH2
O
OH
# MgX H+
R R
R R
Ar H

Analisis Retrosintesis

Analisis Retrosintesis adalah penguraian (diskoneksi) suatu molekul yang akan


disintesis (molekul target) menjadi unit-unit molekul (sinton) dengan menggunakan reaksi yang
dikenal.

Sinton
Diskoneksi

C C C + C
a d
Transformasi
C-X M-C

Reagen

Pada tahap retrosintesis berikutnya, reagen dapat dianggap molekul target baru dan proses
transformasi diulangi hingga reagen yang diperlukan identik dengan bahan baku yang tersedia
dan murah dalam perdagangan.
Diskoneksi senyawa alcohol

R1 OH R1 OH
O
a) C=C R C C
2 2
R R R 1 R2

OH
b)
R
R
R'
R1

Contoh

analisis

pH IGF

OH

pH Menger
Sintesis
Or

RCOH pH MgBr
Th
Diskoneksi Senyawa Karbonil

O
O

=
R2 R2 MgBr
R1 R2 R 1 R2 Li

R3 C
=

R1 Cl

[ t : Paling baik adalah dorida asam dan cadium

Contoh
Analisis

Cl
+ Et`2 Cd
O
O
OH
Sintesis O

OH
SoCl2 Cl Et`2O
TM
O
O

Sintesis Senyawa Karbonil Dengan Adisi Mickel

R2 R2
R'

O O

Contoh

Analisis

+ R

R
Sintesis

RLi
TM
n - BuP, Cu (I) I
Alkene Dapat di Anggap Turunan Dari Alkohol
Sintesis Alkena
Prinsip nya ada 2 :

R OH R

RMgBr H+
1.
KHSO4

Br OH OH
2.
R
R R

Contoh

Analisis

pH
IGF pH OH pH
R 2phMgBr
pH pH
OH
R EtO2 R
Sintesis
pH
OH OH POCl,P4
phMgBr
R CO2Et R R
pH pH

Diskoneksi Dua Gugus Fungsi

Contoh

z z
D - A
Prinsip :

Analisis

OEt
=

HO
=

Sintesis
OEt HO
C OEt TM
=

H+
=
Senyawa Karbonil 1, 3 difungsional

=
=

=
Prinsip :
Cl

H
Contoh

Analisis
=

=
=
=

ph
=

=
ph
hp
=

Cl AlCl

Sintesis EtCCl OEt-


=

ph

=
=
AlCl ph ph
Eto

Senyawa Karbonil 1,5 difungsional

Analisis

2 4
1  5
R 1
R2 R2
R1

Sintesis 1. OH- , H2O


1 - EtO TM
R1 R2 2. H+
R2 2. CO2Et
R1

Senyawa karbonil 1,2-difungsional


Prinsipnya:
X Y X Y
O
C - C +
R2 - C - H
1 2 1
R R R R2

Analisis
HO HO CH3
CH3

COOH + COOH CN

IGF
HO CH3
HO

CH3
CN +
CN

O
O
CH3 +
Cl CH3

Sintesis
O OH
O
CH3CCl CH3 KCN CN
AlCl3

OH
CH3
NaOH
H2 O
COOH
Analisis

OH OH O
O
+

OH
IGF OH
+

CH CH

Sintesis
OH
CH CH 1. NaNH2, NH3 Hg2+
2. (CH3)2CO TM
H, H2O
Me2CO

Analisis

OH
IGF
OH OH
O O O
O

IGF O
H
O O +
OH OH
O

Sintesis

O H
1. NaNH2, NH3 Hg2+ O
2. (CH3)2CO O
H, H2O TM
Me2CO OH H3PO4
OH
Senyawa 1,4- difungsional

Prinsipnya:
O
R2 O
R2
R1 O
R1

Analisis

O
O

Br
O

Sintesis
O Me2N
O
Me2NH Br
O C H+, H2O
H+ TM
O

Aanalisis

O O
O
O
Br

Sintesis

O N
O
N O
H
H+, H2O O
H+
BASA TM

Analisis
O O
ph
ph
OH
O

Sintesis
O
NEt2
ph

Et2 NH
O TM
H+ +
H , H2O

Senyawa 1,6-difungsional

Prinsipnya:

CO2H

CO2H

O
[O]

COOH
Analisis
O

£ß Rekoneksi

CHO

Sintesis
O

CH3 Li O3
KOH TM
H+ Me2S CHO

Analisis

ph ph OH
ph
O Rek O
ph
HO2C

phMgBr

Sintesis

Br

1. Mg, Et2O
O TM
2.

3. H3PO4

4. O3, H2O
Senyawa karbonil 1,5 difungsional : analisasi Robinson

Contoh

O O
Analisis CO2Et CO2Et O
O
1
O 2 CO2Et
 ph
ph
5
ph ph
4 ph
ph

Sintesis O
O
CO2Et EtO
TM
ph ph

Sistematika Merancang Sintesis

1. Kenali fariasi gugus fungsi dalam molekul target melalui FGA dan FGI menghasilkan target
alternative yang lebih mudah di sintesis dan dapat di ubah menjadi molekul target dengan
menggunakan reaksi yang dikenal.

Contoh FGI
FGI FGI
FGA O 2H
C
CO2H CO2H MgBr + CO2 Br-
FGI

CN
2. Hasilkan sinton dari molekul target atau target alternative melalui disconeksi dan temukan
reagen atau pereaksi ( senyawa yang setara ) yang sebanding reagen ini harus lebih mudah
disediakan

3. Ulangi satu dan dua hingga reagen atau intermedia merupakan bahan yang murah dan tersedia
dalam perdagangan

4. Teliti skema antithesisnya temukan yang layak untuk dijadikan rencana sintesis dan diteliti
dilaboratorium
5. Disconeksi ikatan C – C bagian tengah molekul menghasilkan dua bagian yang hamper sama, jadi
bukan memutuskan satu atau dua C diujung
6. Disconeksi ikiatan C – C pada titik percabangan menghasilkan bagian – bagian yang berantai
lurus dan disconeksi cincin dari rantai.

Contoh

Analisis

OH OH

COH
BrMg

Sintesis
1 . Mg, Et2O
TM
Br 2.
COH

7. Gunakan simetri dari molekul target

Contoh

PBr
Analisis

OH
Br

OH MgBr + CHCO2Et
MgBr

Br

Sintesis
Br 1 . Mg, Et2O  PBr 1 . Mg, Et2O
TM
2. Br 2. EtOAC
OH

8. Pilih disconeksi yang sebanding yang berlangsung baik dalam praktek


Contoh

a b
OH a OH
ph ph

b phMgBr2
ph
MgBr ph OH

CH2O

9. Kenali senyawa awal untuk disintesis yang tersedia dengan mudah, lihat catalog oleh suplayer

10. Ubah semua gugus fungsi menjadi gugus oksigen. Seperti eter, ester, alcohol, amida kecualin
senyawahalogen sehingga kerangka karbon dapat kita tentukan

Contoh

OH Br
a
CHO

CHO

HBr

CHO CHO

Cl O

Sintesis
HBr Br 1 . Mg, Et2O
CHO TM
HO OH
Pengaturan Dalam Sintesis

Sintesis yang baik adalah sintesis yang hanya menghasilkan satu produk atau produk yang
diminta mempunyai presentasi yang tinggi. Oleh karena itu para ahli sintesis organic melakukan tekhnik
sintesis yang biasa disebut reaksi chemoselektif, regioselektif atau stereoselektif.
 Chemoselektif berarti pereaksinya diganti – ganti
 Regioselektif berarti kalau dimasukan pereaksi berarti dia juga masuk didaerah tertentu
atau diarahkan kedaerah tertentu
 Stereoselektif berarti diarahkan pada stereo tertentu. Misalnya diarahakan pada Cis
bukan ke para
Pada umumnya molekul organic mempunyai beberapa pusat rektif sehingga jika dilakukan
reaksi kerap kali menghasilkan produk lebih dari satu. Itulahnnyang menyebabkan industry organic tidak
ada satu produk tetapi ada produk samping maka harus diseleksi. Selain itu reaksi – reaksi organic
kebanyakan menghasilkan produk yang tidak diingingkan. Kesemuanya itu diperlukan strategi yang jitu,
untuk menghindarinya.

1. Pengaturan Chemospesifik

Contoh
H
LAH

Li Li
LiAlR

OH
Trans

OH
H

Cif
H
Contoh
H
1 [O]
2 H
C
OH
OH

Oksidator yang cocok


1. Dess – Mortin – Periodiman
Cara membuatnya dengan menggunakan asam 2 – Iodo – Benzoat / Orto Iodo Benzoat
ditambahkan dengan KBrO3, H2SO4, AC2O, ACOH
2. TPAP / NMO ( N – Metil – Morfolin – n – Oksida )
3. DMSO
Dengan menggunakan katalis COCl2 ( swern oksidasi

HC- S - CH Dimetil Sulfoksida

2. Pengaturan Regio spesifik

Gliserol di asetilasi dengan melindungi no dua dan tiga yang disebut protecting grow
( kelompok terlindungi ) banyak sekali regen – reagen gugus pelindung yang baik biasa
digunakan sebagai gugus pelindung
TBSOTF = Tetra Butil Silil Trifluoro Metana Sulfanat
TMSOTF = Tetra Butil Silil Trimetil Metana Sulfanat
Aseton = Me2CO
PMB = Para Metoksi Benzil
PMP = Para Metoksi Fenil
TES = Tri Etil silil
TESOTF = Tri Etil silil Trifluoro Metana Sulfanat

3. Pengaturan Stereo Spesifik

a. Biasanya digunakan control :

1. Control termodinamika ( suhu )


2. Control kinetika ( jumlah molekul )
3. Menggunakan gugus pengarah ( auxiliary ). Jadi banyak yang
digunakan tetapi sebagai pengarah

b. Pengaturan kinetika ( jumlah molekul ) , artinya kosentrasinya diturunkan


atau dikurangi

c. Gugus pengarah
Nama : Asih Sukmawati Betawi

Nim : 60500107017

Semester : Lima ( V )

FAKULTAS
SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN
MAKASSAR

You might also like