You are on page 1of 5

Free e-book http://makelinuxeasy.blogspot.

com

LIMA HAL YANG MEMBUAT LINUX SUSAH UNTUK BERSAING LANGSUNG

DENGAN WINDOWS.

OS Linux memiliki daya tarik yang lumayan besar untuk alternatif system operasi

pengganti OS Windows yang selama ini menghuni desktop kita. Linux merupakan OS yang

disebarkan secara Open Source (kode sumbernya dibuka) dan pada umumnya gratis untuk

diperoleh karena tidak harus membayar biaya lisensi. Perbedaan mendasar ini lah salah satu daya

tarik Linux dibandingkan OS proprietary seperti OS Windows. Namun, setelah pengembangan

bertahun-tahun mengapa OS Linux masih sedikit yang mau menggunakannya?

Pertama, kita telah terbiasa dengan OS Windows.

Sebagian orang Indonesia khususnya akan lebih menyukai sesuatu yang telah biasa

digunakan sehingga Linux yang notabene berbeda sama sekali dengan Windows pasti akan

dianggap susah untuk digunakan. Padahal penyempurnaan Linux telah berkembang pesat.

Dahulunya, Linux –seperti halnya Windows- merupakan OS yang tidak sekompleks sekarang ini

dan masih menggunakan text mode atau yang lebih dikenal dengan command line (WS) dan

terminal (Linux). Akan tetapi, setelah mode dan paradigma pengguna berubah seiring

perkembangan hardware yang memungkinkan rendering grafis 3D maka Linux dan Windows

rame-rame pake Graphical User Interface (GUI) yang memukau seperti yang biasa anda liat

didesktop anda sekarang ini. GUI Windows terkenal mudah digunakan, menyajikan efek yang

bagus dan mampu menangani manajemen system dengan baik. Maksudnya dengan GUI saja,

pengguna Windows akan mudah men-setting mesinnya sesuai dengan apa yang mereka inginkan.

GUI pada Linux sebenarnya tidak kalah memukau dengan punya Windows bahkan mampu

menyajikan efek yang lebih beragam dengan kebutuhan hardware yang lebih kecil dibanding

1
Free e-book http://makelinuxeasy.blogspot.com

Windows. Nah yang membedakan adalah GUI Linux sampai sekarang belum bisa menggantikan

fungsi terminal (command line). Pengguna Linux dipaksa menghafalkan command line yang –

sebenarnya sekarang- kurang modern. Karena ketimpangan inilah maka banyak pengguna

desktop beranggapan bahwa Linux merupakan OS yang kurang familiar dan hanya digunakan

oleh para ahlinya saja. GUI Linux masih mementingkan tampilan dan belum setangguh fungsi

command line. Jika ada GUI Linux yang mampu menggantikan fungsi dari command line-nya

maka dipastikan pengguna Linux akan booming.

Kedua, Dukungan akan hardware yang sangat minim.

Linux merupakan turunan dari Unix yang mendapatkan banyak polesan agar sesuai

dengan kebutuhan desktop. Unix sendiri banyak digunakan oleh kalangan korporat untuk meng-

handle server mereka yang sangat besar dan banyak. Nah hubungannya apa dengan hardware?

Ternyata Linux yang banyak dikembangkan masih membawa semangat Unix yaitu kurang

dukungan terhadap hardware. Jelas saja, Unix biasanya dibundling dengan hardware

pendukungnya (server berukuran besar sampai ratusan bahkan ribuan prosessor). Sedangkan

Linux dibuat untuk desktop dengan bermacam-macam hardware, apalagi bagi kalangan personal

di Indonesia yang masih fanatic dengan PC rakitan.

Hadirnya kernel versi 2.6 merupakan perubahan besar dan mendasar terhadap kerja

system Linux. Kernel merupakan inti dari OS dan mampu mengenali hardware yang diinstall dan

memenejemennya sesuai dengan kerja dan kebutuhan system. Kernel ini mampu mendukung

lebih banyak hardware baik yang bersifat onboard maupun plug in (flash disk dsb). Namun,

kernel ini masih belum setangguh kernel Windows. Dukungannya terhadap hardware masih

2
Free e-book http://makelinuxeasy.blogspot.com

belum seluas kernel Windows. Kita nanti saja perkembangan kernel versi berikutnya yang

pastinya mendukung lebih banyak hardware.

Ketiga, Instalasi aplikasi yang kurang simple.

Pengguna Linux pasti akan dihadapkan dengan sulit dan berbelitnya proses penginstalan

aplikasi yang mendukung fungsi OS itu sendiri. Berbeda dengan Windows yaitu hanya dengan

double klik, aplikasi Windows pun akan terinstall sempurnya dan langsung bisa digunakan.

Proses instalasi aplikasi di Linux membutuhkan kerja keras pengguna. Jika bentuknya berupa

source code aplikasi maka harus dilakukan apa yang lazim disebut ./configure yaitu proses

konversi dari source code menjadi binary yang didukung masing-masing distro. Adanya aplikasi

apt-get di distro turunan Debian, yast di distro SUSE dan yum di distro Fedora memang sangat

membantu pengguna yang ingin memperluas fungsi OSnya. Jika anda masih awam pasti masih

menemukan kendala dalam instalasi walaupun ada aplikasi-aplikasi penginstal di atas. Hal ini

karena kebutuhan satu distro dengan distro lainnya berbeda antara lain pada library-nya. Aplikasi

Linux jarang –kalau tidak mau disebut tidak pernah- menyertakan library pendukungnya

sehingga aplikasi tidak sepenuhnya lengkap dan siap pakai. Jika kita masuk lebih jauh ke dalam

aplikasi yang anda ingin install di Linux, semuanya merupakan text kode sumber dan setting

aplikasi tersebut dan tidak menyertakan library sama sekali.

Kembali mengenai Unix, sebenarnya MacOS juga merupakan turunan sebagaimana

Linux. Akan tetapi instalasi aplikasi pendukung di MacOS lebih mudah yaitu dengan

menempatkan installer di folder Aplication dan aplikasi tersebut bisa langsung dijalankan. Jika

instalasi Linux semudah Windows maupun MacOs pasti pengguna Linux tidak akan

kelimpungan saat menginstall software.

3
Free e-book http://makelinuxeasy.blogspot.com

Keempat, Aplikasi pengganti aplikasi Windows masih jauh dari harapan

Lagi-lagi mengenai kebiasaan pengguna di Indonesia yaitu malas belajar dengan sesuatu

yang baru, Aplikasi Windows yang sangat sering digunakan belum bisa dijalankan dengan

maksimal di Linux. Beberapa software memang mampu berjalan lintas platform seperti Mozilla

Firefox. Jika anda terbiasa mengolah gambar menggunakan Photoshop buatan Adobe maka anda

akan menemukan Gimp sebagai penggantinya di OS Linux. Walaupun Gimp sekaya Photoshop

tetapi masih dianggap kurang familiar fitur-fiturnya. Bagi pengguna kantoran pasti sering

menggunakan bundle Ms Office di Windows dan dapat digantikan dengan sempurna oleh

OpenOffice di Linux. Tetapi bagaimana nasib software lainnya? Tetap tidak mendukung lintas

platform Linux-Windows.

Pengguna Linux juga diberikan kesempatan untuk menggunakan aplikasi yang

dikhususkan untuk berjalan di Windows dengan menggunakan Wine. WINE (Wine Is Not

Emulator) merupakan aplikasi yang memungkinkan pengguna menjalankan aplikasi Windows di

mesin Linux. Jadi aplikasi yang berformat *.exe dapat dieksekusi oleh Linux. Bagaimana

performa Wine? Dengan dukungan yang semakin baik memang mampu meng-handle banyak

aplikasi windows tetapi belum semua dan belum tentu berjalan dengan sempurna. Kelemahan

wine yaitu masih pada library untuk menjalankan aplikasi Windows yang terbatas –Windows

merupakan OS proprietary sehingga harus terbentur dengan lisensi.

Kelima, Linux terlalu serba bisa.

Lho bagaimana bisa ke-serba bisaan Linux jadi boomerang? Linux merupakan OS yang sangat

fleksibel sehingga penggunanya diberi keleluasaan untuk memodifikasi jeroan sistemnya tanpa

takut akan linsensi. Pengguna yang menjalankan Linux dengan account “root” -administrator jika

4
Free e-book http://makelinuxeasy.blogspot.com

di Windows- dapat meng-custom system linux tanpa batas. Tetapi dengan kemudahan

kustomisasi inilah menjadikan distro Linux menjadi tidak perhatian dengan pengguna awam.

Pengguna yang masih awam menggunakan Linux harus belajar ekstra keras untuk dapat meng-

custom system sesuai dengan keinginannya. Terlalu banyak yang bisa diubah di Linux sehingga

distro pengembang OS ini menyerahkan sepenuhnya setting kepada penggunanya. Intinya,

pengguna akan disuguhi setting default yang kurang mumpuni untuk penggunaan sehari-hari

desktop. Analoginya, Windows seperti sedan besutan Mercedes dan Linux seperti Mustang GT

berkapasitas mesin besar. Linux memiliki potensi yang terpendam dan hanya menunggu untuk

dibangkitkan sedangkan Windows telah memberikan semuanya.

Kami mengajak Anda untuk mengembangkan Linux lebih jauh sehingga lebih kompetitif

dan tidak dipandang sebelah mata oleh para pengguna desktop.

You might also like