Professional Documents
Culture Documents
PRAKTIKUM SEKOLAH 1
Disusun Oleh
II. TUJUAN
Jika rapat massa fluida lebih kecil daripada rapat massa balok maka agar
balok berada dalam keadaan seimbang,volume zat cair yang dipindahkan harus
lebih kecil dari pada volume balok.Artinya tidak seluruhnya berada terendam
dalam cairan dengan perkataan lain benda mengapung. Agar benda melayang
maka volume zat cair yang dipindahkan harus sama dengan volume balok dan
rapat massa cairan sama dengan rapat rapat massa benda. Jika rapat massa benda
lebih besar daripada rapat massa fluida, maka benda akan mengalami gaya total ke
bawah yang tidak sama dengan nol. Artinya benda akan jatuh tenggelam.
Berdasarkan Hukum Archimedes, sebuah benda yang tercelup ke dalam zat cair
akan mengalami dua gaya, yaitu gaya gravitasi atau gaya berat (W) dan gaya ke
atas (Fa) dari zat cair itu. Dalam hal ini ada tiga peristiwa yang berkaitan dengan
besarnya kedua gaya tersebut yaitu seperti berikut.
Tenggelam
Sebuah benda yang dicelupkan ke dalam zat cair akan tenggelam jika berat
benda (w) lebih besar dari gaya ke atas (Fa).
w > Fa
ρb X Vb X g > ρa X Va X g
ρb > ρa
Melayang
Sebuah benda yang dicelupkan ke dalam zat cair akan melayang jika berat benda
(w) sama dengan gaya ke atas (Fa) atu benda tersebut tersebut dalam keadaan
setimbang
w = Fa
ρb X Vb X g = ρa X Va X g
ρb = ρa
Terapung
Sebuah benda yang dicelupkan ke dalam zat cair akan terapung jika berat benda
(w) lebih kecil dari gaya ke atas (Fa).
w < Fa
ρb X Vb X g < ρa X Va X g
ρb < ρa
Misal : Sepotong gabus ditahan pada dasar bejana berisi zat cair, setelah dilepas,
gabus tersebut akan naik ke permukaan zat cair (terapung)
( http://blablabla.dagdigdug.com/2008/08/28/fisika/ )
Hukum ini juga bukan suatu hukum fundamental karena dapat diturunkan dari
hukum newton juga.
1. Bila gaya archimedes sama dengan gaya berat W maka resultan gaya =0
dan benda melayang .
( http://www.forumsains.com/biografi-dan-buku/archimedes/ )
Hidrostatiska ialah ilmu zat alir ataua fluida yng diam tidak bergerakdan
hidrodinamika yaiut perihal zat alir yabg bergerak,. Fluida adalah zat yang dapat
mengalir dan memberikan sedikit hambatan terhadap perubahan nbentuk ketika di
tekan.
(zemansky. 1982.234)
Menurut Archimedes, benda menjadi lebih ringan bila diukur dalam air
daripada di udara karena dalam air, benda mendapat gaya ke atas. Sementara
ketika di udara, benda memiliki berat yang sesungguhnya.
wu = mg
Ketika dalam air, benda dikatakan memiliki berat semu, dinyatakan
dengan:
ws = w u - F a
Keterangan:
ws berat semu (N)
wu berat sesungguhnya (N)
Fa gaya angkat ke atas (N)
Gaya angkat ke atas ini disebut juga gaya apung.
http://www.ziddu.com/download/6612769/HukumArchimedes.doc.html
B = F2 – F1 = ρF g Vb
Ket
B = gaya apung
ρF = massa jenis fluida
Vb = volme benda
Takanan yang bekerja pada tiap bagian permukaan benda titik bergantung
pada bahn benda tersebut, karena tekanan ini hanya bergantung pada posisi dan
rapat masa fluida pada posisi ini. Jadi besar gaya resultan akan sama jika benda
atau bagian benda yang terendam air kita ganti dengan fluida dinamika yang
berbeda. Fulida ini akan mendapat gaya tekanan seperti hal nya benda tadi, dan
berada dalam keadaan diam. Sehingga gya resultan keatas akan mempunyai besar
sama dengan berat zat cair, dan bekerja pada titik berat zat cair pengganti benda
tersebut. Peristiwa ini dinyatakan sebagai prinsip archimesdes yang bebunyi
sebagai berikut : setiap benda yung terendam seluruhya atau sebagian didalam
fluida mendapat gaya apung berarah keatas, yang besarnya sama dengan berat
fluida yang dipindahkan oleh benda itu.
(sutrisno. 1996. 238-239)
V. LANGKAH PERCOBAAN
V.1. Langkah kerja
1) Mempersiapkan alat-lata yang dibutuhkan
2) Mengukur berat tabung plastik yang telah berisi peluru di udara dengan
neraca pegas misalnya = W
3) Meletakkan silindeer uykur dibawah pipa berpancuran sedemikina
ssehingga air yang mengalit tepat pada silinder ukur
4) Mengikatkan tali nilon pada tabung plastik yang berisi peluru
5) Tabung berpancurab diisi dengan ait sehingga air mengalir dan di tampung
dengan silinder ukur.
6) Silinder dikosongkan, menimbang masa silinder ukur kosong misdal m k ,
kemudian diletakkan silinder ukur kosong dibawah pipa tabung
berpancuran
7) Tbung berisi peluru denga tutupnya dicelupkan kedalam tabung
berpancuran dan dibiarkan air mengalir ke silinder ukur sampai air tidak
menetes lagi.
8) Jumlah peluru dalamtabung di kurangi hingga tabung menjadi melayang
dan di ulangi langkah 1 smapai smapi 6 untuk keadaan tabung terapung.
9) Membandingkan berat tabung verisi denga peluru denga gy keatas air
untuk keadaan tenggelam, terapung, dan melayang.
Tali nilon
Tabung + peluru
Silinder ukur
Tabung berpancuran
Tabung berpancuran
Tali nilon
Tabung + peluru
Tabung + peluru
VI.2. PEMBAHASAN
Dari hasil percobaan dapat dijabarkan lagi dalam bentuk table berikut ini :
VI.2.1. Perhitungan
Diketahui
W = 0.588 N
Mk = 0.0311 Kg
M1 = 0.0693 Kg
sehingga
Ma = M1 - Mk
Ma = 0.0693 – 0.0311
Ma = 0.0382 Kg
maka
Wa = Ma x 10 N
Wa = 0.0382 x 10
Wa = 0.382 N
diketahui
W = 0,40 N
Mk = 0.0311 Kg
M1 = 0.064 Kg
sehingga
Ma = M1 - Mk
Ma = 0.064 – 0.0311
Ma = 0.0329 Kg
Maka
Wa = Ma x 10 N
Wa = 0.0329 x 10
Wa = 0.329 N
diketahui
W = 0.10 N
Mk = 0.0311 Kg
M1 = 0.0546 Kg
Sehingga
Ma = M1 - Mk
Ma = 0.0546 – 0.0311
Ma = 0.0237 Kg
Maka
Wa = Ma x 10 N
Wa = 0.0237 x 10
Wa = 0.237 N
c) Terapung
Sebuah benda yang dicelupkan ke dalam zat cair akan terapung jika berat
benda (w) lebih kecil dari gaya ke atas (Fa).
w < Fa
Dalam tabel perbandingan di atas terlihat juga bahwa gaya keatas pada
benda dalam keadaan tenggelam 0.382 N, melayang 0.329 dan terapung 0.237
N. hasil ini menujukkan bahwa gaya ketas akan semakin besar apabila berat benda
yang di masukkan ke dalam air adalah semakin berat.
VII. KESIMPULAN DAN SARAN
VII.1. Kesimpulan
Semakin besar nilai berat benda ( berat tabung + peluru )yang dimasukkan
kedalam zat cair maka gaya keatasnya juka akan mengalami semakin besar juga.
VII.2. Saran
Diharapkan sebelum melakukn percobaan, praktika mengetahui tujuan
percobaan yang akan dilakukan
Hendaknya prakrikan berhati-hati dalam melakukan praktikum, hingga
diperoleh hasil yang maksimal.
http://blablabla.dagdigdug.com/2008/08/28/fisika/
http://www.forumsains.com/biografi-dan-buku/archimedes/
http://www.ziddu.com/download/6612769/HukumArchimedes.doc.html
Tipler, Paul A. 2001. Fisika Untuk Sains dan Teknik. Jakarta : erlangga