You are on page 1of 26

Efektivitas Penggunaan Metode CIRC ( Cooperative Integrated

Reading and Composition ) dalam Pembelajaran Geografi di SMA


Negeri 1 Cepiring Tahun 2010

Proposal Skripsi
Disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Disusun Oleh:
Nama : Taqorrub Ubaidillah
NIM : 3201406546
Prodi : Pendidikan Geografi S. 1

JURUSAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2010

1
HALAMAN PENGESAHAN

Proposal Penelitian Skripsi ini telah disetujui oleh Dosen Pembimbing pada

Hari :
Tanggal :

Pembimbing I Pembimbing II

Drs. Hariyanto, M. Si Drs. Suroso, M. Si


NIP. 19620315 1989011 001 NIP. 19600402 1986011 001

Mengetahui,
Ketua Jurusan Geografi FIS UNNES

Drs. Apik Budi Santoso, M. Si


NIP. 19620904 1989011 001

2
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
FAKULTAS ILMU SOSIAL
PROPOSAL SKRIPSI
NAMA : TAQORRUB UBAIDILLAH
NIM : 3201406546
PROGRAM STUDI : PENDIDIKAN GEOGRAFI

JUDUL: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE CIRC ( COOPERATIVE


INTEGRATED READING AND COMPOSITION ) DALAM PEMBELAJARAN
GEOGRAFI DI SMA NEGERI 1 CEPIRING TAHUN 2010

BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan adalah masalah
lemahnya proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran, anak kurang
didorong untuk mengembangkan kemampuan berfikir. Proses pembelajaran
didalam kelas diarahkan kepada kemampuan anak untuk menghafal informasi;
otak dipaksa untuk mengingat dan menimbun berbagai informasi tanpa dituntut
untuk memahami informasi yang diingatnya itu untuk menghubungkannya dengan
kehidupan sehari-hari. Akibatnya? ketika anak didik kita lulus dari sekolah
mereka pintar secara teoritis tetapi mereka miskin aplikasi ( Wina Sanjaya, 2006:1
).
Problematika pendidikan yang terjadi di Indonesia salah satunya adalah
terdapatnya kesenjangan yang cukup lebar antara pengetahuan yang dimiliki para
siswa dengan sikap dan perilakunya. Banyak siswa yang tahu atau hafal materi
pelajaran, tetapi tidak mampu mengaplikasikan pengetahuannya bagi peningkatan
kualitas kehidupannya. Pembelajaran efektif seharusnya pembelajaran yang lebih
memberdayakan siswa dalam proses belajar mengajar. Namun, pembelajaran
selama ini hanya berpusat pada guru dan kurang relevan dengan kehidupan siswa.
Oleh karena itu, perlu adanya sebuah model pembelajaran yang tidak hanya

3
mengharuskan siswa menghafal fakta-fakta tetapi sebuah model pembelajaran
yang mendorong siswa mengkonstruksikan pengetahuan di benak mereka sendiri.

Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional


menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara ( Wina
Sanjaya, 2006:2 ).

Praktek pembelajaran Geografi di sekolah selama ini terkesan tidak


menarik bagi siswa. Siswa menganggap pelajaran Geografi hanya sebagai
pelajaran yang lebih bersifat hafalan, yakni hanya membeberkan teori-teori saja
tanpa ada praktiknya. Sudah bukan rahasia lagi, bahwa geografi merupakan mata
pelajaran yang tidak menarik, membosankan, sulit dan lain-lain yang
menunjukkan sebenarnya siswa tidak menyukai pelajaran tersebut. Keadaan ini
dapat diperparah lagi jika guru mengajarkannya monoton, terlalu teoritis, dan
kurang buku ajar.

Berdasarkan pengalaman selama Praktik Pengalaman Lapangan ( PPL ) di


SMA Negeri 1 Cepiring pada tanggal 6 Oktober - 19 Desember 2009 fakta
menunjukkan bahwa:
1. Praktik pembelajaran Geografi di sekolah ini masih dilaksanakan secara
konvensional. Pembelajaran tersebut dapat dilihat dari penggunaan metode
pembelajaran oleh guru. Guru dalam pembelajaran Geografi sering
dilaksanakan dengan menggunakan metode ceramah.
2. Di sini yang aktif adalah guru sedangkan siswa hanya pasif mencatat dan
mendengarkan sehingga aktivitas dan kreativitas siswa kurang nampak.
3. Siswa kurang tertarik terhadap Pembelajaran Geografi akibatnya
menimbulkan rasa bosan pada siswa.

4
4. Perolehan hasil belajar siswa semester I kelas X, XI IPS dan XII IPS SMA
Negeri 1 Cepiring untuk mata pelajaran Geografi rata-rata 70.

Disisi lain banyak hal yang menunjukkan adanya aktivitas dan kreativitas
siswa diluar jam pelajaran Geografi, diantaranya:
1. Banyaknya kreativitas siswa dalam menulis majalah dinding disekolahan,
baik itu berwujud puisi cerpen maupun artikel, boleh dikatakan bahwa
kemamuan siswa untuk menulis itu tinggi.
2. Siswa sering diberi tugas oleh guru untuk membuat laporan, kliping dan
makalah yang nantinya akan dipresentasikan didepan kelas
3. Aktivitas siswa dalam berkunjung ke perpustakan sekolah semakin
meningkat, yang mana di indikasikan bahwa tingkat membaca siswa itu
tinggi.
4. Siswa banyak yang aktif diberbagai kegiatan intrakulikuler dan
ekstrakulikuler disekolahan, sehingga dapat dikatakan bahwa tingkat
bersosial siswa itu tinggi.

Apabila aktivitas dan kreativitas siswa dapat di integrasikan ke dalam


pembelajaran Geografi dikelas akan sangat mendukung sekali dalam pencapaian
hasil belajar siswa. Kaitanya dengan hal tersebut adalah penerapan Metode
Pembelajaran CIRC ( Cooperative Integrated Reading and Composition ), yang
mana metode ini pembelajaran dilaksanakan secara kooperatif terpadu antara
membaca dan menulis. Guru diharapkan dapat meggunakan metode CIRC ini
dalam pembelajaran Geografi.

Berdasarkan uraian diatas penulis menjadi tertarik untuk meneliti ”


Efektivitas Penggunaan Metode CIRC ( Cooperative Integrated Reading and
Composition ) dalam Pembelajaran Geografi di SMA Negeri 1 Cepiring
Tahun 2010”.

5
B. RUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang diatas dapat dirmuskan beberapa masalah, diantaranya
sebagai berikut:
1. Apakah penggunaan Metode CIRC ( Cooperative Integrated Reading and
Composition ) dapat berjalan efektif dalam Pembelajaran Geografi di
SMA Negeri 1 Cepiring Tahun 2010?
2. Apakah penggunaan Metode CIRC ( Cooperative Integrated Reading and
Composition ) dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran
Geografi di SMA Negeri 1 Cepiring Tahun 2010?

C. TUJUAN
Tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui apakah efektif atau tidak penggunaan Metode CIRC
( Cooperative Integrated Reading and Composition ) dalam Pembelajaran
Geografi di SMA Negeri 1 Cepiring Tahun 2010
2. Untuk mengetahui apakah penggunaan Metode CIRC ( Cooperative
Integrated Reading and Composition ) dapat meningkatkan hasil belajar
siswa pada mata pelajaran Geografi di SMA Negeri 1 Cepiring Tahun
2010?

D. MANFAAT
Berdasarkan tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini, maka adapun
manfaatnya adalah sebagai berikut:
1. Bagi peneliti, mengetahui apakah penggunaan Metode CIRC
( Cooperative Integrated Reading and Composition ) dapat efektif dalam
Pembelajaran Geografi di SMA Negeri 1 Cepiring Tahun 2010
2. Bagi guru, dapat dijadikan sebagai acuan untuk meningkatkan aktivitas
dan kreativitas siswa dalam belajar geografi
3. Bagi siswa
a) Menumbuhkan dan meningkatkan aktivitas dan kreativitas siswa
dalam pembelajaran geografi

6
b) Memberi kesempatan kepada siswa untuk menunjukkan
kemampuan masing-masing
c) Melatih siswa agar berani untuk mengemukakan pendapat atau
mengajukan pertanyaan
d) Meningkatkan kerja sama bagi siswa dalam kelompok dan
meningkatkan kemampuan bersosialisasi siswa

E. PENEGASAN ISTILAH
1. Efektivitas
Efektivitas berasal dari kata efektif yang berarti pengaruh atau
akibat. Jadi efektivitas adalah suatu keadaan yang mengandung pengertian
terjadinya suatu efek atau akibat yang ingin dikehendaki dalam perbuatan.
Efektivitas dalam penelitian ini ditujukan dengan perolehan hasil belajar
siswa yang baik.

2. Metode CIRC ( Cooperative Integrated Reading and Composition )


Metode Kooperatif atau Cooperative Learning merupakan kegiatan
pembelajaran dengan cara berkelompok untuk bekerja sama saling
membantu mengkonstruksi konsep, menyelesaikan persoalan, atau inkuiri.
Menurut teori dan pengalaman agar kelompok kohesif ( kompak-
partisipatif ), tiap anggota kelompok terdiri atas 4-5 orang, siswa
heterogen ( kemampuan, gender, karakter ), ada control dan fasilitasi, dan
meminta tanggung jawab hasil kelompokberupa laporan atau presentasi
( Suyatno, 2009:51 ).
Salah satu tipe dari Metode Kooperatif adalah CIRC ( Cooperative
Integrated Reading and Composition ) yakni komposisi terpadu membaca
menulis secara kooperatif kelompok. Sintaknya adalah: membentuk
kelompok heterogen 4 orang, guru memberikan wacana bahan bacaan
sesuai dengan materi bahan ajar, siswa bekerja sama ( membaca
bergantian, menemukan kata kunci, memberikan tanggapan ) terhadap
wacana kemudian menuliskan hasil kolaboratifnya, presentasi hasil

7
kelompok, refleksi ( Slavin, Robert 2008: 80 ).

3. Pembelajaran Geografi
Secara sederhana, pengajaran geografi adalah geografi yang
diajarkan ditingkat sekolah dasar dan sekolah menengah ( Nursid, 2001:9 )
Pakar-pakar Geografi pada Seminar dan Lokakarya Peningkatan
Kualitas Pengajaran Geografi di Semarang tahun 1988, telah merumuskan
konsep geografi sebagai berikut:
Geografi adalah ilmu yang mempelajari persamaan dan perbedaan
fenomena geosfer dengan sudut pandang kelingkungan atau kewilayahan
dalam konteks keruangan ( Nursid, 2001:11 )

F. SISTEMATIKA SKRIPSI
1. Bagian Awal Skripsi, terdiri atas:
Bagian awal skripsi terdiri atas sampul berjudul, lembar berlogo
( sebagai halaman pembatas ), halaman judul dalam, persetujuan
pembimbing, pengesahan kululusan, pernyataan ( keaslian karya ilmiah ),
motto dan persembahan, prakata, sari, daftar isi, daftar tabel, daftar
gambar, daftar lampiran

2. Bagian Pokok Skripsi terdiri atas beberapa bagian.


a. BAB I Pendahuluan
merupakan bab pertama yang mengantarkan pembaca untuk
mengetahui ikhwal topik penelitian, alasan, dan pentingnya penelitian. Bab
pendahuluan terdiri atas:
1) Latar Belakang, bab ini menerangkan keternalaran ( kerasionalan )
mengapa topik yang dinyatakan pada judul skripsi itu diteliti.
Menjelaskan argumen yang melatarbelakangi pemilihan topik
skripsi dari sisi substansi dalam keseluruhan sistem substansi yang
melingkupi topik itu.
2) Perumusan Masalah, Rumusan masalah adalah rumusan persoalan

8
yang perlu dipecahkan atau pertanyaan yang perlu dijawab dengan
penelitian.
3) Tujuan Penelitian, tujuan penelitian mengungkapkan apa yang
akan dicapai dengan penelitian. Tujuan dirumuskan sejajar dengan
rumusan masalah.
4) Manfaat Penelitian, manfaat penelitian terutama dikemukakan hal-
hal yang terkait dengan pengembangan ilmu dan bagi kepentingan
praktik. Uraian sekaligus berfungsi menunjukkan bahwa masalah
yang dipilih memang layak untuk diteliti.
5) Batasan Istilah, merupakan penegasan istilah-istilah yang terkait
dengan penelitian.

b. BAB II Kajian Pustaka


. Kajian pustaka, menjelaskan secara teoritis tentang teori yang
digunakan sebagai acuan dalam melakukan penelitian.

c. BAB III Metode Penelitian


Dalam penelitian ini yang digunakan adalah metode penelitian
kuantitatif, meliputi: 1) jenis dan desain penelitian, 2) populasi, sampel
dan teknik pengambilan sampel, 3) variabel penelitian dirumuskan secara
operasional, atau dapat berupa uraian tentang bahan dan peralatan
penelitian, 4) instrumen penelitian disertai penentuan validitas dan
reliabilitas, 5) teknik pengumpulan data, 6) tahap penelitian, 7) teknik
analisis data.

d. BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan


Berisi hasil penelitian dan penjelasanya. Bab ini dapat dirinci
menjadi dua sub-sub dan masing-masing sub-sub dapat dirinci menjadi
beberapa bagian yang mencerminkan temuan atas pemecahan masalah-
masalah yang dirumuskan dalam bab pendahuluan. Jawaban atas masalah
yang dirumuskan pada bab pendahuluan harus diuraikan dengan jelas,

9
sistematis dan tuntas.

e. BAB V Kesimpulan dan Saran


Kesimpulan merupakan rangkuman hasil penelitian, dimana dalam
kesimpulan ini harus sejalan dengan masalah, tujuan dan uraian tentang
hasil penelitian. Saran dapat bersifat praktis atau teoritis, saran harus
sejalan dengan kesimpulan atau temuan.

3. Bagian Akhir Skripsi, terdiri atas:


a. Daftar Pustaka, berisi pustaka yang benar-benar dirujuk dalam teks skripsi.
b. Lapiran-lampiran, berisi keterangan-keterangan yang yang dipandang
penting untuk skripsi, misalnya instrumen penelitian, data mentah
penelitian, rumus-rumus dan perhitungan statistik ( seperlunya ), tanda
bukti telah melakanakan penelitian, dan lampiran lain yang dianggap
perlu.

BAB II KAJIAN PUSTAKA


A. LANDASAN TEORI
1. Belajar dan Pembelajaran
Belajar merupakan proses penting bagi perubahan perilaku
manusia dan ia mencakup segala sesuatu yang dipikirkan dan dikerjakan
( Chatarina, 2006:2)
Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan,
sebagai hasil pengalamanya sendiri dalam interaksi dengan lingkunganya (
Slameto, 2003:2 )

Pembelajaran adalah seperangkat peristiwa yang mempengaruhi si


belajar sedemikian rupa sehingga si belajar itu memperoleh kemudahan
dalam berinteraksi berikutnya dengan lingkungan ( Briggs, 1992 dalam
Sugandi, 2006: 9-10 )

10
Dalam rangka mencapai tujuan kurikuler lembaga
menyelenggarakan serangkaain kegiatan pembelajaran secara teratur dan
berkelanjutan. Masing-masing kegiatan mengandung tujuan tertentu, yaitu
suatu tuntutan agar subyek belajar setelah mengikuti proses pembelajaran
menguasai sejumlah pengetahuan, keterampilan dan sikap sesuai isi proses
pembelajaran tersebut. Tujuan pembelajaran tersebut dikenal dengan nama
tujuan pembelajaran umum atau tujuan instruksional umum ( TPU / TIU )
dan tujuan pembelajaran khusus ( TPK / TIK ). TPU adalah tujuan yang
hendak dicapai oleh suatu kesatuan kegiatan pembelajaran ( Hasan,
Hamid, 1986 ) Maka TPU baru mengemukakan secara umum ( belum
begitu terinci ) apa yang diharapkan dicapai subyek belajar setelah
mengikuti proses pembelajaran. Sedangkan tujuan pembelajaran khusus
( TPK / TIK ) sudah secara spesifik mengemukakan secara rinci biasanya
berupa pesan-pesan pembelajaran yang menjadi indikator kemampuan
hasil belajar yang dirumuskan dalam TPU ( Sugandi. 2006:22 )

2. Pembelajaran Geografi
Pakar-pakar Geografi pada Seminar dan Lokakarya Peningkatan
Kualitas Pengajaran Geografi di Semarang tahun 1988, telah merumuskan
konsep geografi sebagai berikut:
Geografi adalah ilmu yang mempelajari persamaan dan perbedaan
fenomena geosfer dengan sudut pandang kelingkungan atau kewilayahan
dalam konteks keruangan ( Nursid, 2001:11 )
Ruang lingkup pengajaran geografi ( Nursid, 2001:12 ):
a) Alam lingkungan yang menjadi sumber daya bagi kehidupan manusia
b) Penyebaran umat manusia yang variasi kehidupanya
c) Interaksi keruangan umat manusia dengan alam lingkungan yang
memberikan variasi terhadap ciri khas tempat-tempat dipermukaan
bumi
d) Kesatuan regional yang merupakan perpaduan matra darat, perairan,
dan udara diatasnya.

11
Dalam pembelajaran Geografi materi yang dipelajari berkaitan
dengan lingkungan dan kondisi sosial masyarakat sehingga perlu
didiskusikan oleh para siswa. Metode Kooperatif Tipe CIRC merupakan
salah satu metode yang relevan diterapkan dalam pembelajaran geografi,
karena metode ini berfokus pada pembelajaran kelompok atau diskusi.

3. Metode Pembelajaran Kooperatif


Upaya peningkatan hasil belajar peneliti menggunakan model
pembelajaran kooperatif mengingat model pembelajaran ini merupakan
model pembelajaran dimana siswa belajar dalam kelompok-kelompok
kecil yang memiliki tingkat kemampuan berbeda, sehingga siswa dapat
bekerjasama dalam menyelesaikan soal yang diberikan guru dalam
rangkaian kegiatan belajar mengajar. Pembelajaran model kooperatif dapat
melatih siswa untuk mendengarkan pendapat-pendapat orang lain dan
merangkum pendapat atau temuan-temuan dalam bentuk tulisan. Siswa
secara individu lebih percaya diri terhadap kemampuannya untuk
menyelesaikan masalah-masalah geografi. Dorongan teman untuk
mencapai prestasi akademik yang baik dapat meningkatkan berfikir kritis
serta meningkatkan kemampuan siswa dalam pemecahan masalah.

Pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran bersama-sama


dalam suatu kelompok dengan jumlah anggota antara tiga sampai lima
orang siswa. Para anggota bekerjasama dan saling membantu dalam
menyelesaikan tugas yang telah diberikan oleh guru. Cooperative Learning
mencakup suatu kelompok kecil siswa yang bekerja sebagai sebuah tim
untuk menyelesaikan sebuah masalah, menyelesaikan suatu tugas, atau
mengerjakan sesuatu untuk mencapai tujuan bersama ( Suyitno, Amin
2004:260 ).
Pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang berfokus pada
penggunaan kelompok kecil siswa untuk bekerja sama dalam

12
memaksimalkan kondisi belajar untuk mencapai tujuan belajar.
a. Pembelajaran kooperatif memiliki ciri-ciri sebagai
berikut:
1) Siswa belajar dalam kelompok secara kooperatif
2) Satu kelompok meliputi siswa yng berkemampuan homogen
3) Tanggung jawab terhadap hasil belajar seluruh anggota kelompok
4) Diutamakan kerja kelompok

b. Adapun tujuan Pembelajaran Kooperatif menurut


Linda dalam ( Slavin, Robert 2008:16 ) adalah
sebagai berikut:
1) Meningkatkan kinerja siswa dan membantu siswa memahami
konsep sulit
2) Menerima teman-teman yang memiliki latar belakang berbeda
3) Mengembangkan keterampilan social siswa antara lain berbagi
tugas, aktif bertanya, menghargai pendapat orang lain, memancing
teman untuk bertanya, menjelaskan ide atau pendapat,
bvekerjasama dalam kelompok.

c. Manfaat pembelajaran kooperatif


Manfaat diterapkanya strategi pembelajaran kooperatif menurut
Linda dalam ( Slavin, Robert 2008:18-19 ) adalah sebagai berikut:
1) Meningkatkan pencurahan waktu pada tugas
2) Rasa harga diri menjadi lebih tinggi
3) Memperbaiki kehadiran
4) Angka putus sekolah menjadi rendah
5) Menerima terhadap perbedaan individu menjadi lebih besar
6) Perilaku mengganggu menjadi lebih kecil
7) Pemahaman yang lebih mendalam
8) Motivasi belajar besar
9) Meningkatkan kebaikan budi, kepekaan dan toleransi

13
4. Metode Kooperatif Tipe CIRC ( Cooperative Integrated Reading and
Composition )
a. Pengertian Metode CIRC
CIRC ( Cooperative Integrated Reading and Composition ) adalah
komposisi terpadu membaca menulis secara kooperatif kelompok.
Sintaknya adalah: membentuk kelompok heterogen 4 orang, guru
memberikan wacana bahan bacaan sesuai dengan materi bahan ajar, siswa
bekerja sama ( membaca bergantian, menemukan kata kunci, memberikan
tanggapan ) terhadap wacana kemudian menuliskan hasil kolaboratifnya,
presentasi hasil kelompok, refleksi ( Slavin, Robert 2008: 80 ).

Menururt Slavin, Robert ( 2008:80 ), metode CIRC ini siswa


dibentuk kelompok untuk memberikan tanggapan terhadap wacana atau
kliping atau soal cerita kaitannya dengan materi yang telah dijelaskan.
Menurut ( Suyitno, Amin 2004:19 ), hal-hal penting yang harus
diperhatikan dalam menyampaikan metode CIRC antara lain:
1) Sasaran dari pokok pelajaran harus jelas
2) Kumpulkan bahan-bahan yang cukup
3) Membentuk kelompok yang anggotanya 4 orang yang secara
heterogen
4) Guru memberikan wacana kliping atau soal cerita yang kaitanya
dengan materi yang disampaikan.
5) Siswa bekerja sama saling membacakan dan menemukan ide
pokok dan memberi tanggapan terhadap wacana atau kliping dan
ditulis pada lembar kertas.
6) Mempresentasikan atau membacakan hasil kelompok
7) Guru membuat kesimpulan bersama
8) Penutup

14
b. Tujuan Metode CIRC
Menurut ( Suyitno, Amin 2004 26-27 ) tujuan digunakan yaitu:
1) Mengetahui tingkat kemampuan siswa yang lebar dalam suatu
kelas dengan menggunakan teknik pengelompokan siswa dalam
kelas secara heterogen dan homogen.
2) Melatih siswa meningkatkan keterampilan dalam menyelesaikan
soal cerita atau materi yang menyangkut tentang materi yang telah
dipelajari.
3) Membuat siswa menjadi aktif dalam proses belajar dan dapat
memberikan rasa percaya diri dalam mengemukakan pendapat atau
dalam menyampaikan pendapat.

Menururt ( Slavin, Robert 2008:200 ), tujuan CIRC yaitu:


1) Pengalaman dan kegiatan belajar anak didik akan selalu relevan
dengan tingkat perkembangan anak.
2) Kegiatan yang dipilih sesuai dengan dan bertolak dari minat siswa
dan kebutuhan anak.
3) Seluruh kegiatan belajar lebih bermakna bagi anak didik sehingga
hasil belajar anak didik akan dapat bertahan lebih lama
4) Pembelajaran dapat menumbuhkembangkan keterampilan berfikir
anak
5) Pembelajaran terpadu menyajikan kegiatan yang bermanfaat sesuai
dengan permasalahan yang sering ditemui dalam lingkungan anak.
6) Pembelajaran dapat menumbuhkan motivasi belajar siswa kearah
belajar yang dinamis, optimal dan tepat guna.
7) Menumbuhkembangkan interaksi sosial anak seperti kerjasama,
toleransi, komunikasi dan respek terhadap gagasan orang lain.
8) Membangkitkan motivasi belajar, memperluas wawasan dan
aspirasi guru dalam mengajar.

15
c. Kelebihan Metode CIRC
Kelebihan metode CIRC menurut ( Suyitno, Amin 2004:13 ) antara lain:
1) Siswa dapat memberikan tanggapanya secara bebas
2) Dilatih untuk dapat bekerjasama dan menghargai orang lain
3) Bahan pelajaran dapat disampaikan dengan baik oleh guru karena
sudah ada persiapan dan penguasaan materi, sehingga bahan
pelajaran itu dapat disampaikan dengan cara yang sangat menarik,
lebih mudah diterima dan diingat oleh para siswa
4) Melatih para siswa untuk berani mengemukakan pendapat
5) Tidak bersikap pasif dalam proses pembelajaran

d. Kekurangan Metode CIRC


Kekurangan metode CIRC menurut ( Slavin, Robert 2008:213 )
antara lain: pada saat presentasi hanya siswa yang aktif yang tampil
didepan kelas:
1) Siswa yang tidak tampil mereka bersikap pasif dalam mengikuti
pelajaran
2) Apabila tidak bisa mengontrol kelas dengan baik maka akan
membuat kelas menjadi ramai
3) Tidak semua guru pandai melaksanakan metode CIRC sebagai
tujuan pelajaran mudah dicapai dengan metode ini.

Syarat-syarat metode CIRC yang baik dan menyenangkan menurut


( Slavin, Robert 2008 202 ), seorang guru harus menciptakan situasi
belajar yang efektif, efisien dan menyenangkan bagi siswanya, karena
dengan senangnya itu, anak akan mau belajar ( khususnya dalam
pembelajaran geografi ), dan menjadi pintar, bukan gurunya saja yang
pintar.
1) Kreatif dan tidak membosankan karena terdapat inovasi dalam
penyampaian materi
2) Membuat suasana kelas menjadi tenang dalam proses pembelajaran

16
sehingga dalam proses diskusi kelompok dapat berjalan dengan
baik
3) Kerjasama yang baik antara siswa dengan guru agar proses
pembelajaran dapat berjalan dengan maksimal.

e. Prosedur Pelaksanaan Metode CIRC


Pembelajaran CIRC atau pembelajaran terpadu setiap siswa
bertanggung jawab terhadap tugas kelompok. Setiap anggota kelompok
saling mengeluarkan ide-ide untuk memahami suatu konsep dan
menyelesaikan tugas ( task ), sehingga terbentuk pemahaman yang dan
pengalaman belajar yang lama. Model pembelajaran ini terus mengalami
perkembangan mulai dari tingkat sekolah dasar ( SD ) hingga sekolah
menengah. Proses pembelajaran ini mendidik siswa berinteraksi sosial
dengan lingkungan.
Prosedur pelaksanaan Metode CIRC menurut ( Slavin, Robert
2008:201 ) yaitu sebagai beriku:
1) Guru menerangkan suatu pokok bahasan tertentu kapada para
siswanya ( misalnya dengan metode ekspositori atau metode
ceramah )
2) Setelah guru menerangkan materi pelajaran kemudian guru
membentuk kelompok yang anggotanya 4 orang yang secara
heterogen
3) Guru memberikan wacana sesuai dengan topik pembelajaran
4) Siswa bekerjasama saling membacakan dan menemukan ide pokok
dan memberikan tanggapan terhadap wacana dan ditulis pada
lembar kertas
5) Mempresentasikan atau membacakan hasil kelompok
6) Guru memberikan penguatan
7) Guru dan siswa sama-sama membuat kesimpulan
8) Penutup.
5. Hasil Belajar

17
Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh
pembelajar setelah mengalami aktivitas belajar ( Chatarina, 2006:5 )
Hasil belajar merupakan uraian untuk menjawab pertanyaan “apa yang
harus digali, dipahami, dikerjakan siswa?” Hasil belajar ini merefleksikan
keleluasaan, kedalaman dan kompleksitas ( secara bergradasi ) dan
digambarkan secara jelas serta dapat diukur dengan teknik-teknik
penilaian tertentu. Perbedaan tentang kompetensi dan hasil belajar terdapat
pada batasan dan patokan-patokan kinerja siswa yang dapat diukur
( Sugandi. 2006:63 )
Dapat dikatakan bahwa hasil belajar merupakan perolehan hasil
belajar siswa setelah dilaksanakanya suatu pembelajaran, baik berupa
pengetahuan, sikap ataupun keterampilan. Hasil belajar juga merupakan
pencapaian Kompetensi Dasar pada Pokok bahasan tertentu.

B. PENELITIAN YANG RELEVAN


Penelitian sebelumnya yang relevan dengan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. “Perbedaan Prestasi Belajar Geografi dengan Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe Jigsaw dan Model Pembelajaran Konvensional ( Ceramah
) pada Materi Pokok Hidrosfer Siswa Kelas X SMAN 1 Batang Tahun
Ajaran 2007 / 2008” oleh Pandu Herguhtya Yudha, Pendidikan Geografi,
FIS, UNNES tahun 2009. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
pembelajaran dengan model kooperatif tipe jigsaw memperoleh hasil yang
lebih baik, yaitu dapat menghasilkan sistem pembelajaran yang lebih
efektif dan efisien dari pada yang menggunakan model pembelajaran
ceramah.
2. “Perbedaan Hasil Belajar Geografi dengan Metode CIRC ( Cooperative
Integrated Reading Composition ) dan Metode Ceramah pada Siswa Kelas
XI IPS SMA Negeri 1 Purworejo Klampok Kabupaten Banjarnegara
Tahun Pelajaran 2008 / 2009” oleh Retna Esti Widayanti, Pendidikan
Geografi, FIS, UNNES, tahun 2009. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
pembelajaran menggunakan metode ceramah lebih baik dibandingkan

18
dengan metode CIRC pada materi dengan kompetensi dasar pelestarian
lingkungan hidup dalam kaitannya dengan pembangunan berkelanjutan
pada siswa kelas XI IPS Semester II SMA Negeri 1 Purworejo Klampok
Kabupaten Banjarnegara Tahun Pelajaran 2008 / 2009.

C. KERANGKA BERFIKIR
Dalam proses belajar mengajar pertama kali yang perlu ditanamkan
kepada siswa adalah perasaan suka terhadap pelajaran geografi. Rasa suka
terhadap pelajaran tidak tercetus dengan sendirinya, tetapi sesuatu yang terwujud
disebabkan oleh pengaruh-pengaruh tertentu seperti cara pengajaran guru dan juga
akan lebih baik bila siswa secara aktif terlibat dalam proses pembelajaran. Dengan
adanya rasa suka maka diharapkan siswa akan aktif dalam mengikuti pelajaran
yang berlangsung.
Dengan menggunakan metode pembelajaran CIRC diharapkan aktivitas
belajar ini akan menghasilkan kemampuan belajar dan peningkatan hasil belajar
pada mata pelajaran Geografi. Proses belajar tidak mungkin akan berhasil tanpa
adanya aktivitas belajar itu sendiri. Itulah sebabnya aktivitas merupakan prinsip
yang penting dalam interaksi belajar mengajar.

D. HIPOTESIS
Berdasarkan kerangka berfikir diatas maka hipotesis dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
Ha : Penggunaan Metode CIRC ( Cooperative Integrated Reading and
Composition ) efektif dalam pembelajaran geografi di SMA Negeri 1
Cepiring Tahun 2010
H0 : Penggunaan Metode CIRC ( Cooperative Integrated Reading and
Composition ) tidak efektif dalam pembelajaran geografi di SMA Negeri 1
Cepiring Tahun 2010

BAB III METODE PENELITIAN

19
A. POPULASI
Populasi adalah himpunan individu atau objek yang banyaknya terbatas
atau tidak terbatas ( Moh. Pabundu Tika, 2005:24 ).
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMA Negeri 1 Cepiring.
Populasi ini diasumsikan homogen dengan memperhatikan latar belakang
pendidikan guru yang sama, buku sumber yang digunakan sama, dan usia siswa
relatif sama, serta penempatan siswa dalam kelas berdasarkan rangking atau tidak
ada kelas unggulan.

B. SAMPEL
Sampel adalah sebagian dari objek atau individu-individu yang mewakili
suatu populasi ( Moh. Pabundu Tika, 2005:24 ).
Pengambilan sampel dengan teknik random sampling yaitu dengan memilih satu
kelas secara acak dan yang terpilih adalah siswa kelas XI IPS 1 SMA Negeri 1
Cepiring.
Simple random sampling adalah cara mengambil sampel dengan memberi
kesempatan yang sama untuk dipilih bagi setiap individu atau unit dalam
keseluruhan populasi ( Moh. Pabundu Tika, 2005:30 ).

C. VARIABEL PENELITIAN
Variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Variabel bebas
Variabel bebasnya adalah penggunaan Metode CIRC ( Cooperative
Integrated Reading and Composition ) ( X )
2. Variabel terikat
Variabel terikatnya adalah peningkatan hasil belajar geografi ( Y )

D. INDIKATOR PENELITIAN
Indikator dalam penelitian ini adalah peningakatan hasil belajar mata
pelajaran geografi, frekuensi bertanya dikelas, frekuensi mengemukakan pendapat
dalam suatu diskusi, keseriusan dalam mendengarkan penjelasan guru, kemauan

20
mengerjakan tugas, perasaan senang pada mata pelajaran geografi dan kehadiran.

E. METODE PENGUMPULAN DATA


1. Observasi
Pengamatan atau observasi ( observation ) adalah suatu teknik
yang dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan secara teliti serta
pencatatan secara sistematis ( Arikunto, 2006:30 ).
Lembar pengamatan digunakan untuk memperoleh data yang dapat
memperhatikan pengelolaan proses belajar mengajar oleh guru dan
partisipasi siswa dikelompokanya dan juga kerja kelompok secara
keseluruhan. Lembar pengamatan ini mengukur secara individual maupun
kelas bagi keaktifan mereka dalam belajar.

2. Angket / Kuesioner
Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan yang harus diisi oleh orang
yang akan diukur ( responden ). Dengan kuesioner ini orang dapat
diketahui tentang keadaan atau data diri, pengalaman, pengetahuan sikap
atau pendapatnya, dan lain-lain ( Arikunto, 2006:27-28 ).
Angket diberikan kepada siswa untuk mengetahui apakah ada perubahan
setelah diberikan tindakan, hal ini juga berkaitan dengan pendapat mereka
tentang Metode pembelajaran CIRC ( Cooperative Integrated Reading
and Composition ).

3. Dokumentasi
Metode dokumentasi ini digunakan untuk mendapatkan data yang
berupa nilai siswa setelah pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan
Metode CIRC pada kelas XI IPS 1 SMA Negeri 1 Cepiring Thun peljrn
2009 / 2010.

F. ANALISIS DATA

21
1. Uji Prasyarat
Sebelum soal angket digunakan, maka diadakan uji instrumen soal
angket terlebih dahulu yang meliputi:
Uji Validitas
Untuk pengujian validitas digunakan rumus korelasi product moment,
sebagai berikut:
rxy = nΣXY – ( ΣX ) ( ΣY )
√{ nΣ X² - ( ΣX² )} { nΣ Y² - ( ΣY² )}
rxy= koefesien korelasi antara variabl X dan variabel Y, dua variabel
yang dikorelasikan.
Y = skor total
n = jumlah sampel
Koefesien korelasi yang diperoleh dengan rumus tersebut
dibandingkankan dengan n responden pada taraf signifikan 5%. Item-
item yang mempunyai koeefesien korelasi lebih besar dari r tabel
termasuk item yang valid dan yang kurang dari r tabel termasuk item
yang tidak valid. Item yang tidak valid perlu direvisi atau tidak
digunakan ( Arikunto, 2006:75 )

2. Uji Hipotesis
a. Uji Normalitas
Pengujian statistik yang digunakan adalah uji Chi-Kuadrat dengan
rumus:
X² = ∑ ( Oi – Ei )²
Ei
Keterangan:
k = Banyaknya kelas interval
Oi = Frekuensi pengamatan
Ei = Frekuensi harapan
Distribusi data normal jika X²hitung < X²tabel dengan dk = k-1 dan taraf
signifikan 5% maka data yang diperoleh berdistribusi normal
( Sudjana, 2003 )

22
b. Analisis Regresi Sederhana
Untuk memudahkan, satuan-satuan sebaiknya disusun dalam sebuah
daftar sehingga didapat daftar analisis varians, disingkat ANAVA,
seperti dibawah ini:
Sumber Dk JK KT F
Variansi
Regresi (a) 1 ( ∑Yi )² / n ( ∑Yi )² / n
Regresi (b|a) 1 JK (b|a) s²reg = ( ∑ Yi )² / n s²reg
s²res

Residu n-2 ∑ ( Yi – Ŷ )² s²res = ∑ ( Yi – Ŷ )²


n-2
Jumlah N ∑Yi²
- -

JK ( b|a ) = b∑ ( Xi – X ) ( Yi – Ỹ )

=b { ∑ X Y – ( Σ X ) ( Σ Y )}( Sudjana., 2003 )


i i i i
n
Hasil bagi F = s²reg / s²res ternyata berdistribusi F dengan dk
pembilang satu dan dk penyebut ( n-2 ). Berdasarkan ini, hipotesis
H0 : θ2 = 0 ditolak jika F ≥ F ( 1 - α) ( 1.n – 2 ) dan diterima dalam hal
lainnya.
c. Analisis Korelasi dalam Regresi Linier
r= nΣXiYi – ( ΣXi ) ( ΣYi )
√{ nΣ Xi² - ( ΣXi² )} { nΣ Yi² - ( ΣYi² )}
Dalam koefesien korelasi didapat hubungan -1 ≤ r ≤ + 1. Harga r = -1
menyatakan adanya hubungan linier sempurna tak langsung antara X
dan Y. Ini berarti bahwa titik-titik yang ditentukan oleh ( Xi, Yi )
seluruhnya terletak pada garis regresi linier dan harga X yang besar
menyebabkan atau berpasangan dengan Y yang kecil sedangkan harga
X yang kecil berpasangan dengan Y yang besar. Harga r = + 1
menyatakan adanya hubungan linier sempurna langsung antara X dan
Y. Letak titik-titik ada pada garis regresi linier dengan sifat bahwa

23
harga X yang besar menyebabkan atau berpasangan dengan Y yang
Variabel bebas besar sedangkan harga X yangVariabel
kecil berpasangan
terikat dengan Y yang kecil
Model Pembelajaran CIRC Pembelajaran Geografi
( Sudjana, 2003 )
d. Koefesien Determinasi
Besarnya pengaruh antara variabel bebas X dengan variabel terikat Y
dapat ditunjukkan dengan koefesien determinasi yang berupa persen
Pengumpulan data
variansi yang terjadi pada variabel Y yang dipengaruhi oleh variabel
X. Besarnya koefesien determinasi dirumuskan r² . r² dapat diperoleh
dari pengkuadratan nilai koefesien korelasi r . r² adalah koefesien
determinasi yang menunjukkan pengaruh variabel X terhadap Y.

Diagram Alir Penelitian


0100090000037400000002001c00000000000400000003010800050000000b0200
000000050000000c02a207e80c040000002e0118001c000000fb029cff000

24
Analisis data
Hasil analisis Hipotesis
Pembuktian hipotesis
Kesimpulan dan saran

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2006. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta. Bumi


Aksara
Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

25
Pendidikan. Jakarta : Kencana.
Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya
Slavin, Robert. 2008. Cooperative Learning Teori, riset dan praktik. Bandung:
Nusa Media
Sudjana. 2003. Stastika. Jakarta. Bumi Aksara
Sugandi, Achmad dkk. 2006. Teori Pembelajaran. Semarang. Unnes Pess
Sumaatmaja, Nursid. 2001. Metode Pengajaran Geografi. Jakarta. Bumi Aksara
Suyatno. 2009. Menjelajah Pembelajaran Inovatif. Sidoarjo. Masmedia Buana
Pustaka
Suyitno, Amin. 2004. Dasar-dasar dan Proses Pembelajaran Matematika.
Semarang:FMIPA UNNES
Tika, Moh Pabundu. 2005. Metode Penelitian Geografi. Jakarta. Bumi Aksara
Tri Anni, Chatarina dkk. 2006. Psikologi Belajar. Semarang. Unnes Press

26

You might also like