You are on page 1of 19

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, dan


atas segala rahmat-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan
Tugas ini
Penyusun berharap semoga Tugas ini memberikan sesuatu yang
bermakna dan bermanfaat, khususnya bagi penyusun khususnya dan
bagi pembaca pada umumnya.
Sebagai manusia kami selaku penyusun tak luput dari kesalahan
dan kekurangan. Maka penyusun mengharapkan bantuan dari
berbagai pihak, Oleh karena itu kami mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu penyusunan Tugas ini.

Subang Maret
2010

Penyusun

1
DAFTAR ISI

KUAT ARUS LISTRIK (I).....................................................................3

BEDA POTENSIAL ATAU TEGANGAN LISTRIK (V)...................6

HUKUM I KIRCHOFF..........................................................................7

HUKUM II KIRCHOFF........................................................................7

DAYA LISTRIK......................................................................................11

SOAL .......................................................................................................13

JAWABAN...............................................................................................20

2
LISTRIK DINAMIS

KUAT ARUS LISTRIK (I)

Listrik dinamis : listrik mengalir.

Lampu menyala karena ada arus listrik.

Apa arus listrik itu?

Pengertian arus listrik

Arus listrik (modern):


A B
---- e i
- ++++
+ A B
++++
+ ++++
+
A B
e i
+++ ++++
+

A i B
--- ------
e
--

3
Aliran elektron dari titik yang potensialnya rendah (jumlah
elektronnya lebih banyak) ke titik yang potensialnya tinggi
(jumlah elektronnya lebih sedikit)

Arus Listrik (Konvensional)

Arus listrik adalah aliran muatan positif dari potensial tinggi ke


potensial rendah.

Sampai sekarang arah arus listrik yang dipakai adalah arus


konvensional

Kuat arus listrik

Mengukur Kuat arus listrik

Kuat arus listrik diukur dengan ampermeter yang disusun secara


seri terhadap rangkaian.

Ampermeter tidak boleh dihubungkan langsung dengan sumber


tegangan (baterai) karena akan menyebabkan kerusakan pada
ampermeter.

Membaca skala ampermeter =

(Skala ditunjuk/Skala max) x Arus


maximal
4
Berapa kuat arus yang melalui hambatan 10 Ω dan 20 Ω ? Berapa
beda potensial pada hambatan 10 Ω dan 20 Ω ?

R total = R1 + R2
= 20Ω + 10Ω
= 30 Ω
I pada tiap hambatan sama besar yaitu I total:

V
I =
Rtot
9V
= = 0,3 A
30 Ω

Beda potensial pada tiap hambatan berlaku V = V1 + V2

V1 = I . R1
= 0,3 A . 10 Ω
=3V

V2 = I . R2
= 0,3 A . 20 Ω
=6V
I1

5
I2

V=V1=V2
I = I1 + I2

Tentukan :
a. Kuat arus total yang melalui rangkaian
b. Kuat arus pada tiap hambatan

1 1 1
= +
Rtot R1 R2

1 1 1
= +
Rtot 6Ω 12 Ω

1 2 1
= +
Rtot 12 Ω 12 Ω

1 3
=
Rtot 12 Ω
Rtot = 4 Ω

BEDA POTENSIAL ATAU TEGANGAN LISTRIK (V)

Terjadinya arus listrik dari kutub positif ke kutub negatif dan aliran elektron

dari kutub negatif ke kutub positif, disebabkan oleh adanya beda potensial

antara kutub positif dengan kutub negatif, dimana kutub positif mempunyai

potensial yang lebih tinggi dibandingkan kutub negatif.

6
Beda potensial antara kutub positif dan kutub negatif dalam keadaan terbuka

disebut gaya gerak listrik dan dalam keadaan tertutup disebut tegangan jepit.

HUBUNGAN ANTARA KUAT ARUS LISTRIK (I) DAN TEGANGAN

LISTRIK (V)

Hubungan antara V dan I pertama kali ditemukan oleh seorang guru Fisika

berasal dari Jerman yang bernama George Simon Ohm. Dan lebih dikenal

sebagai hukum Ohm yang berbunyi:

Besar kuat arus listrik dalam suatu penghantar berbanding langsung dengan

beda potensial (V) antara ujung-ujung penghantar asalkan suhu penghantar

tetap.

Hasil bagi antara beda potensial (V) dengan kuat arus (I) dinamakan

hambatan listrik atau resistansi (R) dengan satuan ohm.

HUBUNGAN ANTARA HAMBATAN KAWAT DENGAN JENIS

KAWAT DAN UKURAN KAWAT


7
Hambatan atau resistansi berguna untuk mengatur besarnya kuat arus listrik

yang mengalir melalui suatu rangkaian listrik. Dalam radio dan televisi,

resistansi berguna untuk menjaga kuat arus dan tegangan pada nilai tertentu

dengan tujuan agar komponen-komponen listrik lainnya dapat berfungsi

dengan baik.

Untuk berbagai jenis kawat, panjang kawat dan penampang berbeda terdapat

hubungan sebagai berikut:

HUKUM I KIRCHOFF

Dalam alirannya, arus listrik juga mengalami cabang-cabang. Ketika arus

listrik melalui percabangan tersebut, arus listrik terbagi pada setiap

percabangan dan besarnya tergantung ada tidaknya hambatan pada cabang

tersebut. Bila hambatan pada cabang tersebut besar maka akibatnya arus

listrik yang melalui cabang tersebut juga mengecil dan sebaliknya bila pada

cabang, hambatannya kecil maka arus listrik yang melalui cabang tersebut

arus listriknya besar.

8
Hukum I Kirchoff berbunyi:

Jumlah kuat arus listrik yang masuk ke suatu titik simpul sama dengan

jumlah kuat arus listrik yang keluar dari titik simpul tersebut.

Hukum I Kirchhoff tersebut sebenarnya tidak lain sebutannya dengan hukum

kekekalan muatan listrik.

Hukum I Kirchhoff secara matematis dapat dituliskan sebagai:

HUKUM II KIRCHOFF

Pemakaian Hukum II Kirchhoff pada rangkaian tertutup yaitu karena ada

rangkaian yang tidak dapat disederhanakan menggunakan kombinasi seri

dan paralel.

Umumnya ini terjadi jika dua atau lebih ggl di dalam rangkaian yang

dihubungkan dengan cara rumit sehingga penyederhanaan rangkaian seperti

ini memerlukan teknik khusus untuk dapat menjelaskan atau

mengoperasikan rangkaian tersebut. Jadi Hukum II Kirchhoff merupakan

solusi bagi rangkaian-rangkaian tersebut yang berbunyi:

Di dalam sebuah rangkaian tertutup, jumlah aljabar gaya gerak listrik (ε)

dengan penurunan tegangan (IR) sama dengan nol.

Hukum Kirchoff II dirumuskan sebagai berikut:

9
ENERGI LISTRIK

Karena q = I . t, dimana I adalah kuat arus listrik dan t waktu, maka besar

usaha

yang dilakukan adalah:

W=V.I.t

Karena V = I . R, maka besar usaha W yang sama dengan energi listrik

adalah

DAYA LISTRIK

Besar Daya listrik (P) pada suatu alat listrik adalah merupakan besar energi

listrik (W) yang muncul tiap satuan waktu (t), kita tuliskan.

10
V
2

V
1

18 V

Tentukan :
a. Hambatan pengganti total
b. Kuat arus total
c. Kuat arus pada tiap hambatan
d. Tegangan jepit tiap hambatan

GGL dan Tegangan Jepit

GGL (E) Tegangan jepit (V)


5Ω 5Ω

11
6V 5V

6V 6V

r = 1Ω

GGl = Gaya gerak Listrik  Tegangan ujung-ujung sumber pada saat tidak mengalirkan
arus listrik.
Tegngan Jepit  Tegangan ujung-ujung sumber pada saat mengalirkan arus listrik.
Tegangan jepit sumber sama dengan tegangan jepit hambatan.
GGL selalu lebih besar dari tegangan jepitnya.

Seharusnya Tetapi ternyata arus hanya 1 A

V V
I= I=
R R
6V 6V
I= 1A=
5Ω R
I = 1,2 A R=6Ω
Berarti R = 5 ohm + 1 ohm

1 ohm adalah hambatan dalam baterai.


Sehingga
E
I =
Rtot + r

Perbedaan nilai GGL dan tegangan jepit disebabkan adanya hambatan yang terdapat di
dalam baterai yang disebut hambatan dalam.

SOAL

1. Suatu kawat tembaga dengan luas penampang 8 x 10-7 m2 mengalirkan arus listrik
sebesar 2 ampere pada sebuah lampu pijar. Rapat muatan elektron bebas pada kawat
tersebut adalah 8,5 x 1028 elektron/m2. Rapat arus pada kawat penghantar adalah...A/m2

12
(A) 2,5 x 106
(B) 2,5 x 104
(C) 2,5 x 103
(D) 2,5 x 1012
(E) 2,5 x 101
2. Nilai kecepatan geser (drift velocity) elektron pada soal sebelumnya adalah...m/s
(A) 1,84 x 10-4
(B) 0,92 x 10-4
(C) 3,68 x 10-3
(D) 1,84 x 10-3 (E) 0,92 x 10-3
3. Dua kawat penghantar A dan B memiliki hambatan listrik masing-masing RA dan RB.
Jika luas penampang A dua kali luas penampang B, panjang A setengah kali panjang B,
sedangkan hambat jenis A satu setengah kali hambat jenis B, maka perbandingan RA dan
RB adalah...
(A) 3 : 2
(B) 4 : 3
(C) 3 : 4
(D) 8 : 3
(E) 3 : 8
4. Suatu kawat penghantar listrik hambatannya 20 W ketika suhunya 10 oC dan 40 W
ketika suhunya 110oC. Hambatan kawat ketika suhunya 60oC adalah... ( W)
(A) 30
(B) 25
(C) 23
(D) 22
(E) 20
5. Suatu kawat penghantar Ohmik dihubungkan paralel dengan ggl variabel (sumber
tegangan yang nilai tegangan keluarannya dapat diubah-ubah) sehingga kawat penghantar
tersebut dialiri arus listrik. Jika tegangan keluaran ggl dilipattigakan maka...
(A) arus pada kawat menjadi 3 kali lipat
(B) hambatan kawat menjadi 3 kali lipat

13
(C) luas penampang kawat menjadi 3 kali lipat
(D) panjang kawat menjadi 3 kali lipat
(E) suhu kawat menjadi 3 kali lipat
6. Perhatikan rangkaian hambatan listrik berikut ini !

Hambatan pengganti AB adalah...( W)


(A) 8,0
(B) 4,0
(C) 3,6
(D) 3,0
(E) 2,1
7. Jika titik A dan B dihubungkan dengan GGL 12 V maka tegangan pada hambatan 3 W
pada soal sebelumnya adalah...(volt)
(A) 3
(B) 4
(C) 6
(D) 8
(E) 12
8. Seutas kawat konduktor dengan hambatan R dipotong menjadi 3 bagian yang sama
panjang. Jika dua potong yang pertama dihubungkan paralel kemudian dihubungkan seri
dengan potongan ketiga maka hambatan pengganti susunan ini adalah...
(A) 1/3 R
(B) 1/2 R
(C) R
(D) 2R
(E) 3R
9. Jika semua hambatan listrik nilainya R maka hambatan pengganti AB pada rangkaian
berikut adalah...

14
(B) 2R
(C) R
(D) R/2
(E) R/4
10. Hambatan pengganti antara titik A dan B dari rangkaian listrik berikut ini adalah...

(A) 3R
(B) 2R
(C) R
(D) R/2
(E) R/3
11. Mengacu pada soal sebelumnya. Jika VAB = 12 volt dan R masing-masing adalah 6 W
maka arus listrik yang mengaliri masing-masing hambatan adalah...(ampere)
(A) 2
(B) 1
(C) 0,5
(D) 0,25
(E) 0,33

15
(A) 4R
13. Jika antara titik A-B pada soal sebelumnya dihubungkan dengan sumber GGL 20 volt
maka arus yang mengalir pada setiap hambatan adalah...ampere
(A) 1
(B) 2
(C) 3
(D) 4
(E) 5
14. Arus yang mengalir pada rangkaian berikut ini adalah...(ampere)

(A) 7,00
(B) 1,16
(C) 0,60
(D) 0,50
(E) 0,33
15. Tegangan jepit baterai pada rangkaian no.14 adalah...volt
(A) 7,5

16
(B) 7,0
(C) 6,5
(D) 6,0
(E) 3,0
16. Arus listrik yang mengalir pada rangkaian berikut ini adalah...(ampere)

(A) 5/3
(B) 5/6
(C) 6/5
(D) 4/3
(E) 3/4
17. Beda potensial antara titik B dan A pada soal no.16 adalah...(volt)
(A) 0
(B) 1/6
(C) 2/6
(D) 6
(E) 13
18. Arus yang mengalir pada hambatan 1 W pada rangkaian listrik berikut
ini adalah...(ampere)

(A) 1

17
(B) 2
(C) 3
(D) 4
(E) 5
19. Daya yang terdisipasi pada hambatan 2 W pada soal sebelumnya adalah...watt
(A) 72 (B) 63
(C) 54
(D) 45
(E) 36
20. Arus yang mengalir pada hambatan 2 W pada rangkaian berikut ini adalah...

(A) 1
(B) 2/3
(C) 5/8
(D) 3/8
(E) 2/7

18
JAWABAN
1. B
2. B
3. C
4. D
5. D
6. A
7. D
8. C
9. B
10. A
11. A
12. A
13. C
14. B
15. A
16. A
17. A
18. B
19. B
20. C

19

You might also like