You are on page 1of 129

Pengantar

PSIKOLOGI
AL-QURAN
Dimensi keilmuan
di balik Mushaf Utsmani
DR Lukman Saksono, MSc
Drs Anharudin

2 Pengantar Psikologi Al-Quran


PENGANTAR
PSIKOLOGI AL QURAN

DR Lukman Saksono, MSc


Drs Anharudin

PENGANTAR PSIKOLOGI AL QURAN


Dimensi Keilmuan di Balik Mushal Utsmani
Oleh: DR Lukman Saksono. MSc
Drs Anharudin
Disain kulit: Tim Pustaka
Cetakan pertama: Januari 1992
Hak pengarang dilindungi undang-undang
1992 Penerbit: PT
ISBN 979-494-060-7
Jakarta

Pengantar Psikologi Al-Quran 3 4 Pengantar Psikologi Al-Quran


Juz 27 88
ISI Juz 26 96
Juz 25 103
Pengantar 5 Juz 24 109
BAB I Juz 23 114
Pendahuluan : Reinterpretasi kandungan Al Quran 9 Juz 22 121
Metode Alternatif 10 Juz 21 126
Reinterpretasi Simbolik 16 Juz 20 133
Relevansi Metodologi 20 Juz 19 139
Juz 18 145
Juz 17 151
BAB II
Juz 16 158
Dasar teori, Persamaan, dan Perbedaan manusia 22 Juz 15 165
Perbedaan Manusia 25 Juz 14 170
Universalites dan Kesamaan Manusia 29 Juz 13 177
Al Quran tentang persamaan dan perbedaan 31 Juz 12 182
Juz 11 188
BAB III Juz 10 193
Kunci untuk memahami Psikologi al-Quran 35 Juz 9 198
Struktur Abjad 35 Juz 8 202
Juz 7 206
Makna Huruf dan Angka 39
Juz 6 210
Struktur dan Tanda ’Ain 43 Juz 5 216
Aspek Pragmatik Bacaan Juz 51 Juz 4 221
Skema Sistem Sebelas 52 Juz 3 225
Juz 2 229
BAB IV Juz 1 233
Karakter Juz: Memperkenalkan Psikologi Utsmani 54
Dasar Analisis dan Interpretasi 54 BAB V
Ciri Mushaf Utsmani 56 Penutup : Sebuah Renungan dan Kesimpulan 240
Ilmu Mengenai Manusia 240
Juz 30 58
Al Quran : Sumber Filsafat Modern 245
Juz 29 69
Juz 28 79 Lampiran

Pengantar Psikologi Al-Quran 5 6 Pengantar Psikologi Al-Quran


pertama mendapat sambutan hangat dari umat. Kehadirannya sangat
membantu memudahkan transfer keilmuan dalam rangka me-
masyarakatkan budaya baca tepat al-Quran (Tadarus).
Sambutan hangat umat inilah yang memacu kehadiran buku
Ulumul-Quran seri ke-2. Dalam buku ini dapat diterima informasi
PENGANTAR karakter manusia yang jumlahnya 30 jenis sesuai dengan jumlah juz
al-Quran itu. Diharapkan dengan mengenal 30 jenis karakter
manusia menurut pendekatan dimensi keilmuan Mushal Utsmani ini
menjadikan kita semakin ”arif” dalam mengimplementasikan
”lita’arofu” antar sesama manusia sebagai hamba Allah ini. Di mana
lhamdulillah buku “Pengantar Psikologi Al Quran” terkandung filsafat manusia yang dalam, sekaligus gambaran
ini selesai sebagai seri ke-2 Ulumul Quran setelah buku pertama tentang protret diri dan jatidiri setiap insan yang mendambakan
yang berjudul “Pengantar Fenomenologi Al Quran”. kedamaian, kesejahtraan dan ketenangan hidup di muka bumi yang
Ucapan terimakasih dan penghargaan kepada Bapak Letjen TNI fana ini, tempat dimana status sebagai ”kholifah” difungsikan dan
(Purn) Soesilo Soedarman (Menparpostel), Bapak Letjen TNI dilestarikan sepanjang sejarah peradaban masih bergema di alam
(Purn) Wiyogo Atmodarminto (Gubernur KDKI Jakarta), Letjen semesta yang luas dan dasyat ini. Darinya akan ditemukan konsep
TNI (Purn) Bambang Triantoro (Sekjen Depdikbud), Mayjen TNI perbedaan dan persamaan manusia, sekaligus menjawab pertanyaan
Darwanto (Sekjen Depnaker), Mayjen TNI Soetopo (Aspers Kasad), mengapa manusia merupakan umat yang satu, yang butuh
Mayjen TNI ZA Maulani (Sekjen Deptrans), Mayjen TNI Basofi kedamaian namun juga gemar berperang antar sesama.
Sudirman (Wakgub bidang Pemerintahan DKI Jakarta), Brigjen TNI Diharapkan konsep kehidupan yang Islami dalam kesemestaan
Nuhadi Purwosaputro, MSc (Kapuspen ABRI), Brigjen TNI Utomo dunia ini menggugah naluri untuk hidup rukun antar sesama
(Kapusbintal ABRI), Brigjen TNI Noerasril Noerdin (Anggota DPR makhluk Tuhan dan sesama pengemban amanat ”Taabud” di muka
RI Fraksi ABRI), Kolonel Inf Moerwanto Soeprapto (Dirbinsosbud bumi ini, seiring semakin taatnya kepada aturan main dan sistem
Dirjen Rohbin Deptrans), Kolonel Inf Agum Gumilar (Asintel kehidupan yang Allah perlihatkan melalui al-Quran dengan
Kasdam Jaya), Kolonel Jaf Syahrir Muhammad Syakwi(Asops berbagai pemahaman esensial, formal, dan obyektif-empiriknya.
Kopassus) dan Kolonel Juf E. Sukarya AG. Atas dukungan moril Semoga kehadiran buku ini membawa gairah dan menggugah
material dalam proses kreatif pengembaraan intelektual menggali dari keterlenaan dalam mengkaji dan mengamalkan al-Quran.
dimensi keilmuan al-Quran Mushal Utsmani ini. Wassalamualaikum wr wb
Last but not least, kepada Bapak Drs Ras Siregar perlu acungan Jakarta, 1-1-1992
jempol dan penghargaan tidak terkira atas prakarsanya sehingga Lukman Saksono, MSc.PhD.
kehadiran buku ini mendapat prioritas utama.
***
ernyata hal yang tak diduga telah terjadi. Buku

Pengantar Psikologi Al-Quran 7 8 Pengantar Psikologi Al-Quran


terakhir, berkaitan erat dengan persoalan sejauh mana hasil
studi ini bisa diterima dan dibenarkan secata teologi, berdasarkan
persepsi teologi umat Islam yang kini telah mapan. Namun
demikian, diperlukan suatu sikap yang arif dalam melakukan kritik,
dan tidak terburu-buru dengan cara yang a-priori.
BAB I Hasil sebuah riset, yang dilakukan melalui pergulatan panjang,
baik intelektual maupun spiritual, cukup layak untuk dikritik atau
PENDAHULUAN dikounter dengan hasil riset juga. Dengan kritik semacam itu, maka
akan tercipta suatu keterbukaan intelektual dan proses doalogis
Reinterpretasi secara arif.
Kandungan Al-Quran
Metode Alternatif
Metodologi yang dikembangkan dalam melakukan studi al-Qur-
udul sub-bab di atas nampaknya bernada provo- an ini, didasarkan atas beberapa asumsi dasar, Dan asumsi dasar
inilah yang harus dijadikan landasan dalam melakukan kritik me-
katif, sebab seolah-olah buku ini akan menawarkan sebuah
todologis selanjutnya.
pemikiran yang benar-benar baru dan kontroversial. Padahal tidak
Asumsi pertama, al-Quran sebuah kitab yang berisi susunan sandi
semuanya demikian. Materi yang hendak disajikan dalam buku ini
(lambang) dan simbol. Dengan kata lain, al-Quran berisi bahasa
hanya semata-mata berupa hasil riset mendalam tentang susunan
sandi, dan bukan hanya semata-mata bahasa bunyi. Memang, jika
al-Quran --- yang dikenal sebagai Mushaf Utsmani --- yang telah
asumsi yang dipakai bahwa al-Quran berisi ”bahasa bunyi”
dilakukan selama beberapa tahun. Kenapa mesti format atau
sebagaimana terdapat pada susunan kata (yang dikenal sebagai
”mushaf al-Quran” yang menjadi pusat perhatian dalam studi ini?.
ayat), yang dapat diucapkan secara lisan, maka studi al-Quran ---
Jawabannya, karena studi tentang ”ayat-ayat” al-Quran melalui
sebagaimana yang telah umum dilakukan --- hanya akan terpaku
pendekatan ”tafsir ayat”, telah dapat kita jumpai di mana-mana.
pada studi ”ayat”. Tetapi, apa yang dikenal sebagai bahasa sandi
Karenanya, untuk memberikan sebuah konstribusi keilmuan al-
dalam konteks ini, tidak lain bahasa tertulis atau ”aksara” yang di
Quran yang benar-benar ”baru”, maka studi ini menyoroti dimensi
dalamnya terkandung suatu pesan sekaligus karakteristik, yang
lain dari al-Quran, yaitu dimensi Mushaf atau ”struktur” susunan
mengacu pada realitas obyektif.
al-Quran, suatu dimensi yang selama ini luput dari perhatian umat
Dengan asumsi diatas maka kita akan berkenalan dengan ber-
Islam.
bagai macam sandi dalam al-Quran. Pada unit terkecil, yang berada
Tentu saja, hasil studi ini memerlukan suatu evaluasi atau kritik.
pada instansi pertama, sandi atau simbol yang ada dalam al-Quran
Apapun bentuk kritik, dan dari kalangan manapun, sangat diharap-
adalah huruf atau abjad, dan angka yang ada di dalamnya.
kan. Terutama dari mereka yang benar-benar tertarik akan ke-
Huruf atau abjad yang dipakai untuk menulis bahasa al-Quran, di-
benaran dan kehebatan al-Quran. Kritik terhadap hasil studi ini,
samping memiliki padanan angka, juga memiliki makna simbolik,
tentu saja, diharapkan tidak hanya menyangkut persoalan meto-
atau katakanlah, memiliki dimensi obyektif, baik yang mengacu
dologi dan epistemologi, tetapi juga menyangkut segi teologi. Kritik
Pengantar Psikologi Al-Quran 9 10 Pengantar Psikologi Al-Quran
pada benda-benda kosmik (semestawi), maupun struktur tubuh cu pada benda-benda kosmik maupun merujuk pada sifat
manusia. manusiawi, semua merupakan gambaran realitas kedirian dan ek-
Unit selanjutnya, yang berada pada instansi kedua, terletak pada sistensi manusia.
susunan huruf, yang kemudian menjadi kata, dan kata itu menjadi Jika diamati secara teliti, akan tampak bahwa 114 surat yang ada
nama surat. Nama surat, di samping sebagai susunan huruf , juga dalam al-Quran mencerminkan gambaran yang tidak semuanya
mencerminkan suatu bahasa atau kata, yang menjadi simbol dari bersifat konstruktif, tetapi sekaligus yang bersifat destruktif juga.
benda tertentu, baik yang ada di dalam semesta maupun dalam Misalnya, ada sifat kemunafikan (al-Munafiquun), kecurangan
tubuh manusia. (al-Muthaffifin) atau kekafiran (al-Kafiruun), tetapi sekaligus ada
Unit ketiga, susunan huruf yang kemudian menjadi kata dan atau juga kearifan atau kebijakan (al-A’raaf dan Lukman). Ada ke-
kalimat, yang dalam hal ini biasanya disebut sebagai ”ayat”. hancuran (al-Qari’ah, al-Waqi’ah, dan al-Haaqah), tetapi sekaligus
Setiap ayat memiliki angka (nomor urut) pada setiap surat, sebagai- ada juga “bangun-kembali” (al-Qiyamah). Ada hasrat dan nafsu
mana setiap huuruf ataupun nama surat juga memiliki angka kebinatangan (al-An’aam), tetapi sekaligus ada juga nafsu
(nomor urut). Setiap ayat, sesuai dengan nomor urut dan posisinya spiritualitas (al-Ma’arij, al-A’laa) dan sebagainya.
dalam surat dan juz, jika dibaca akan berpengaruh langsung Dengan demikian, sifat semacam kemunafikan (al-Munafiquun),
terhadap kondisi fisik dan psikologis si pembacanya. kekafiran (al-Kafirun), ketenangan (al-Mukmin), kecurangan
Pada instansi terakhir, terletak pada susunan atau unit ayat yang (al-Muthaffifin), keimanan (al-Mukminun) dan kepatuhan (al-
disebut sebagai juz. Setiap juz menggambarkan karakter manusia. Jatsiah), semua itu milik setiap manusia, sebagai mahluk Tuhan
Karena itu setiap manusia, apapun agama dan asal-usul bangsa yang absurd, dan penuh kontradiktif di dalamnya.
serta etnisnya, memiliki juz dalam al-Quran. Percaya atau tidak Melalui asumsi semacam ini, maka kita akan bersikap adil, baik
terhadap al-Quran, siapapun membaca ayat dalam juz-nya, akan terhadap diri sendiri, orang lain maupun terhadap eksistensi
mendapatkan pengaruh langsung dari bacaannya. seluruh umat manusia. Manusia makhluk yang satu. Betapapun ber-
Dengan demikian, pada instansi pertama, terdapat setidaknya 28, beda warna kulit, ras, agama dan kepercayaannya, tetapi ia feno-
30 atau bahkan 45 macam sandi huruf (abjad) yang dipakai untuk mena Qurani. Bukankah dalam al-Quran itu sendiri, terdapat
menulis al-Quran. Pada instansi kedua, terdapat 114 sandi nama nama surat al-insan (manusia) (surat ke-76) sebagai bagian dari
surat yang berbeda-beda dalam al-Quran , yaitu dari surat pertama eksistensi kosmis.
(al-Fatihah) sampai dengan surat ke-114 (an-Naas). Oleh karena itu, nama surat seperti al-Kaafiruun, al-Muthaffifin,
Pada instansi ketiga, terdapat 6236 sandi ayat, yang dikelompokkan al-Munafiquun, al-Mukminun, al-Mukmin, dan sebagainya itu,
ke dalam 114 surat, dan atau 30 bagian (juz). Pada instansi terakhir, pada dasarnya juga merupakan gambaran tentang kondisi psi-
terdapat 30 macam bagian, yang masing-masing bagian memiliki kologis dan sifat kedirian atau kepribadian setiap manusia, dan
tema tersendiri. bukanlah merupakan gejala sosiologis. Hal ini berarti bahwa, da-
Asumsi kedua, semua surat dalam al-Quran dari surat ke-1 (al- lam diri setiap manusia terdapat sifat kemunafikan, kekafiran,
Fatihah) sampai ke-114 (an-Naas) merupakan gambaran tentang kelicikan, kerakusan, keimanan, dan sebagainya. Tak ada manusia
perjalanan hidup atau eksistensi manusia. Baik surat yang menga- yang sepenuhnya mukmin, dan tak ada manusia yang sepenuhnya
kafir atau munafik. Setiap manusia memiliki berbagai sifat, baik
yang “konstruktif” maupun yang “destruktif”, baik yang “humanis”
Pengantar Psikologi Al-Quran 11 12 Pengantar Psikologi Al-Quran
maupun yang “dehumanis”, baik yang “moralis” maupun yang “de- dalam al-Quran mencerminkan suatu struktur yang kompleks, seba-
moralis”. Dan, manusia sendiri tidak “mampu” untuk menghilang- gaimana kompleksitasnya struktur alam semesta, tubuh dan kondisi
kan sama sekali sifat-sifat yang ada dalam dirinya, betapapun sifat kejiwaan manusia itu sendiri.
yang dianggap “negatif”. Sebab pada dasarnya manusia selalu ber- Asumsi ketiga, manusia dan alam semesta dua variasi dalam satu
ada pada tarik-menarik antara berbagai kutu yang saling ber- eksistensi. Alam semesta ada dalam diri manusia, dan sebaliknya
lawanan. manusia merupakan bagian dari unsur kosmik. Oleh karena itu, 114
Untuk lebih memperjelas asumsi diatas, berikut diajukan bebe- surat dalam al-Quran, disamping merupakan gambaran tentang
rapa nama surat yang secara eksplisit dapat dijelaskan sebagai manusia sebagai mikro-kosmik, sekaligus merupakan gambaran
gambaran mengenai sifat-sifat manusia. tentang alam semesta sebagai makro-kosmik. Sebagai suatu contoh,
kita dapat memilah-milah berbagai tema dalam surat yang ada
1. Surat ke-6 ( ) atau Binatang Ternak. Ini dapat juga dalam al-Quran, baik yang mencerminkan sandi tentang benda
berarti bahwa dalam diri setiap manusia terdapat nafsu atau pun semestawi, maupun fenomena ”manusiawi”.
instink kebinatangan.
2. Surat ke-7 ( ) atau Puncak atau Kearifan. Ini dapat a. Tema Kebinatangan
berarti bahwa, selain terdapat nafsu kebinatangan (hedonistik) - Al-Baqarah ( ) Sapi Betina
juga terdapat kecenderungan “spiritualitas” dan moralitas, yang - Al-An’am ( ) Binatang Ternak
berada pada instansi tertinggi dalam proses perjalanan hidup dan
kejiwaannya. - An-Naml ( ) Semut
3. Surat ke-63 ( ) atau Orang Munafiq. Ini dapat berarti - An-Nahl ( ) Lebah
bahwa dalam diri setiap orang terdapat sifat kemunafikan dan - Al-`Ankabut ( ) Laba-laba
sekaligus kecurangan. - Al-Fiil ( ) Gajah
4. Surat ke-23 ( ) atau Orang Beriman. Ini dapat berarti
bahwa dalam diri manusia terdapat instink untuk mempercayai b. Tema Kehancuran
pada yang supra-natural. - Al-Waqi’ah ( ) Hari Kehancuran
5. Surat ke-40 ( ) atau Ketenangan. Ini berarti bahwa - Al-Haaqah ( ) Hari Kehancuran
kondisi batin yang tenang merupakan kecenderungan hakiki - Al-Qiyamah ( ) Hari Kiamat
setiap orang. Kecenderungan untuk mencapai rasa aman dan
tenteram merupakan sifat dasar manusia. - Al-Qariah ( ) Hari Kehancuran
6. Surat ke-109 ( ) atau Orang Kafir. Ini berarti, dalam diri c. Tema Wanita Atau Manusia Perempuan
setiap manusia terdapat kekafiran atau kejumudan. - An-Nisaa ( ) Wanita
Jelaslah bahwa 114 surat yang ada dalam al-Quran gambaran
- Maryam ( ) Kehamilan Wanita
tentang diri setiap manusia, baik segi fisis, biologis, psikologis,
maupun mentalitas kulturalnya. Oleh karena itulah, nama surat - Al-Mujadalah ( ) Wanita Menggugat

Pengantar Psikologi Al-Quran 13 14 Pengantar Psikologi Al-Quran


- Al-Mumtahanah ( ) Wanita Diuji - An-Najm ( ) Binatang
d. Tema Laki-laki Kebapakan - Asy-Syam ( ) Matahari
- Ali Imran ( ) Keluarga Imran - Al-Qomar ( ) Rembulan
- Huud ( ) Nabi Huud Melalui pendekatan dan asumsi dasar di atas, maka kita akan me-
lakukan studi al-Quran secara holistik, sistemik dan menyeluruh.
- Yuunus ( ) Nabi Yuunus Sebab perhatian kita tidak hanya semata-mata tertuju pada bunyi
- Yuusuf ( ) Nabi Yuusuf (bahasa) pada setiap kata yang biasa disebut sebagai ayat, tetapi
- Ibrahiim ( ) Nabi Ibrahiim pada seluruh aspek simbolik yang ada dalam al-Quran. Ayat itu
bagian, atau sub-sistem simbol (sandi) yang terkandung dalam al-
- Luqman ( ) Luqman Quran. Selain ayat, masih banyak simbol (sandi) lain yang tidak
- Muhammad ( ) Muhammad kalah penting, yaitu nama surat, huruf dan angka juz dan lain-lain.
- Nuuh ( ) Nuuh Pada seri Ulumul-Quran buku pertama, telah diuraikan mengenai
dasar rasionalitas yang melatar-belakangi studi ini. Dan, juga
e. Tema Sifat-Sifat Kedirian dibahas mengenai makna sandi huuruf dan angka, dan makna sim-
- Al-Mukmin ( ) Orang Mukmin bol di balik nama surat dalam al-Quran. Dalam buku ini, akan
dibahas makna simbolik dan obyektif di balik pembagian juz.
- Al-Mukminuun ( ) Orang Iman
Namun demikian, untuk membantu memahami buku ini, akan
- Al-Muthaffifiin ( ) Orang Curang dilakukan penelaahan ulang mengenai makna simbol-huruf dan
- Al-Munafiquun ( ) Orang Munafik angka dan juga apa makna simbolik nama surat yang terkandung
- Al-Kafiruun ( ) Orang Kafir dalam al-Quran. Materi ini akan dibahas pada bab III.
Perlu disampaikan dalam bab ini bahwa metode pemahaman ini
- Ar-Rahman ( ) Kasih Sayang ditemukan oleh seorang Ustadz Lukman Abdul Qohar (65 tahun),
- Al-Humazah ( ) Pengumpat yang kini tinggal di Jakarta. Namun demikian, metode ini telah
- Al-Ikhlash ( ) Keikhlasan berkembang dan dikembangkan melalui berbagai kelompok studi
dan diskusi di berbagai tempat, sebagai studi alternatif tentang
- Al-Jatsiyah ( ) Orang Patuh kebenaran al-Quran. Namun demikian, studi ini sama sekali bukan
f. Tema Kosmis merupakan kritik atau kounter terhadap metode pemahaman al-
Quran atau Ilmu Tafsir (ayat) yang kini telah berkembang dalam
- Al-Hijr ( ) Batu masyarakat. Metode ini justru lebih bersifat komplementer terhadap
- Al-Kahfi ( ) Gua studi al-Quran yang telah ada, dan jika dapat diterima secara wajar,
- Al-Hadiid ( ) Besi dapat menjadi sumbangan bagi hasanah perkembangan ilmu-ilmu
al-Quran.
- Al-Ahqaaf ( ) Bukit Pasir
- At-Thuur ( ) Bukit
Pengantar Psikologi Al-Quran 15 16 Pengantar Psikologi Al-Quran
Reinterpretasi Simbolik Karena itu, al-Quran yang sebenarnya adalah manusia, alam
semesta dan peradaban (kehidupan) itu sendiri.
Reinterpretasi dan pembaharuan yang ditawarkan dalam metode
Dalam hal ini maka orang Barat justru telah “berhasil” melaku-
ini terletak pada aspek pemahaman mengenai ”makna esensial”
kan studi al-Quran dalam pengertian yang riil. Mereka telah mem-
tentang al-Quran itu sendiri. Pertama, al-Quran yang kita kenal,
pelajari dimensi objektif al-Quran itu sendiri, atau ayat yang bukan
sebagai sebuah buku atau kitab yang berisi sandi tertulis itu, di
berbentuk huruf atau tulisan, melainkan benda kosmik, dan manusia
pahami sebagai ”gambaran” tentang ”fenomena tunggal” kehidupan
beserta peradabannya yang terbentang luas dihadapan mata. Karena
(peradaban) manusia dan alam semesta. Ini berarti bahwa al-Quran
itulah, maka dari sanalah berbagai ilmu al-Quran muncul; seperti
hanyalah ide, gambaran, sandi, yang realitas obyektifnya adalah
geologi, fisika-kimiawi, elektronika, antropologi, psikologi,
apa-apa yang riil dan terbentang di hadapan mata kita. Dengan
sosiologi, arkeologi, dan beraneka ragam ilmu teknik (teknologi)
demikian, al-Quran bukan merupakan gambaran mengenai
dan benda-benda teknologisnya.
”fenomena” yang ”baik-baik” saja, tetapi sekaligus menyangkut
Ketiga, jika pemahaman kedua dapat diterima, maka pemahaman
berbagai fenomena.
ketiga akan berarti bahwa semua ilmu itu ilmu al-Quran. Apa yang
Dengan demikian maka studi al-Quran berarti mencari kaitan
disebut Ilmu al-Quran, dengan demikian, akan berarti segala bentuk
simbolik (makna) antara yang tertulis dalam sandi atau simbolik da-
(produk) ilmu yang telah diketemukan oleh manusia, baik yang
lam kertas (kitab al-Quran) itu, dengan realitas bendawi yang nyata
menyangkut segi natural ; fisika-kimiawi, biologi, astronomi,
dan empirik. Baik realitas itu bersifat konstruktif-humanis seperti
geologi, dan sebagainya, ataupun ilmu yang menyangkut segi
keadilan dan ketentraman, tetapi sekaligus realitas yang destruktif-
kurtural dan peradaban manusia ; Antropologi, Psikologi,
humanis semacam peperangan, kerakusan dan kehancuran.
Arkeologi, Sosiologi, Polotik dan sebagainya.
Dengan kata lain, studi al-Quran berarti mendeduksikan secara
Pemahaman diatas, jelas dapat menghilang sikap ”bias” kultural,
langsung sandi atau simbolik ke dalam pengertian dan pemahaman
atau semacam pandangan yang sektarianistis, etnosentrik dan
mendalam tentang fenomena oyektif-empiriknya, yaitu manusia,
religiosentrik terhadap segala bentuk penemuan ilmiah, dan segala
kehidupan (peradaban) dan alam semesta.
macam eksistensi budaya manusia. Pemahaman diatas juga menem-
Kedua, apabila pemahaman pertama dapat diterima, maka pe-
patkan al-Quran sebagai suatu konsep atau “pandangan-dunia” yang
mahaman kedua akan berarti bahwa studi sandi yang tertulis dalam
melampaui batas-batas kebangsaan, peradaban dan kebudayaan;
sebuah kitab, yang disebut al-Quran itu, akan sama nilainya dengan
Timur-Barat, Modern-Tradisional, dan sebagainya.
mempelajari manusia, alam semesta dan kehidupan (peradaban atau
Keempat, jika pemahaman ketiga dapat diterima, maka pemaha-
kebudayaan). Dengan kata lain juga, studi al-Quran secara
man berikutnya berarti bahwa apa yang disebut sebagai ”Islam”,
”esensial” tidak harus berarti studi tentang ayat-ayat yang tertulis
atau ”Pandangan Dunia Qurani”, tidak lain pandangan yang me-
dalam lembaran kitab suci itu, tetapi juga studi mengenai fenomena
nempatkan berbagai aspek kehidupan manusia atau alam semesta
materil yang tampak di hadapan kita. Bukankah alam semesta,
sebagai satu ”kesatuan” fenomenal. Ini berarti, bahwa kehidupan
manusia dan peradaban (sejarah) itulah al-Quran yang sebenarnya.
umat manusia, alam semesta, perdaban dan kebudayaanya satu, dan
Al-Quran dalam pengertian kitab atau buku, hanyalah tulisan atau
sekaligus merupakan ”satu-kebenaran-tunggal”. Pandangan
bahkan barang cetakan, yang tidak lain juga merupakan produk
kesatuan dan ”universal” ini yang dalam satu kata lebih tepat,
manusia, bagian dari sejarah peradaban manusia itu sendiri.
barangkali ialah ”tauhid”.
Pengantar Psikologi Al-Quran 17 18 Pengantar Psikologi Al-Quran
Pandangan ”tauhid” akan berimplikasi bahwa manusia yang ber- semesta, manusia dan kehidupan riil yang ada di depan mata.
aneka ragam dalam penampilan fisik, sebagaimana tampak pada Karena itu, kebenaran itu sesuatu yang “given”, dan inheren dalam
perbedaan ras dan suku bangsa, adat istiadat dan tata-cara ritual- diri manusia, mutlak adanya sehingga tak dapat dinaifkan. Namun
agam, tradisi dan kepercayaan upacara dan kebiasaan, adalah demikian, orang tak akan dapat membaca “kebenaran” tanpa mela-
manusia yang sama dan satu, yang berada pada satu agama Tuhan lui suatu proses berpikir. Dengan kata lain, apabila seseorang
yang disebut sebagai ”Islam”. Dengan kata lain, apa yang disebut (manusia) mau berpikir sedikit saja, maka di hadapannya telah
sebagai ”Islam”, satu-satunya ”agama” manusia, yang berarti terbentang “fenomena kebenaran” yang dapat dijadikan pelajaran
”kesatuan” dalam keaneka-ragaman. Demikian juga alam semesta atau bahan bacaan.
yang begitu luas dimensinya, yang menampakkan berbagai ragam
bentukan fisika-kimiawi, juga kesatuan, yang berada dalam satu Dengan pandangan di atas, maka proses berpikir manusia pada
”agama” yang disebut sebagai ”Islam”, atau ”sunnatullah”. dasarnya “belajar dari kebenaran” untuk menemukan “kebenaran
Begitu juga dalam diri setiap manusia, yang merupakan kesatuan baru” yang lebih kualitatif. Sebab, kebenaran itu sendiri tidak hanya
jaringan sel-sel dan organ tubuh, juga berada dalam satu kesatuan berdimensi luas dan banyak, tetapi juga berdimensi kualitas dan
”kausalitas” yang disebut sebagai ”sunnatullah” atau ”Islam”. intensitas. Di bawah kaki ada kebenaran yang telah tercapai dan
Dalam setiap tubuh manusia hidup, terdapat darah yang selalu dapat diinjak, tetapi di depan mata terdapat horison kebenaran baru
mengalir, denyut jantung yang selalu berdetak, dan berbagai macam yang terbentang luas antara ada dan tiada. Dengan pandangan ini,
gerak serta mekanisme syaraf yang selalu konsisten, semua itu maka apa yang disebut sebagai “kesalahan” tidak lain “kebenaran
berada dalam satu kesatuan ”agama” yang disebut sebagai ”sunna- dalam bentuk lain”, atau “kebenaran” dalam intensitas dan kualitas
tullah” atau ”Islam”. yang berbeda.
Dengan pandangan seperti di atas, maka istilah ”Islam” benar-
benar akan menjadi suatu konsep yang ”membebaskan” manusia Relevansi Metodologi
dari segala macam ”prasangka” ideologi dan agama, stereotip etnis
dan segala macam sikap ”monopoli kebenaran” . Semua fenomena, Kerangka Metodologi dan asumsi dasar atau “paradigma” yang
fenomena Qurani dan Islami atau fenomena tunggal kebenaran. telah dibahas di atas, berkaitan erat dengan pembahasan buku ini,
Baik manusia dengan segala macam eksistensi kultural dan agama- yang akan menyoroti aspek susunan al-Quran yang disebut juz.
nya, maupun alam semesta dengan segala macam kenampakkan luar Fenomena juz dalam al-Quran, dipandang sebagai simbol-simbol
dan dimensi kausalitasnya, semua Islam, dan berada dalam satu yang menjelaskan perbedaan karakter dasar manusia. Dengan pen-
”frame” kebenaran. Karena itu, di sini tidaklah relevan untuk meng- dekatan ini, kita akan memberi makna keilmuan (ilmiah) pada
gunakan istilah ”Islami” dan ”tidak Islami” dalam menatap segala fenomena juz. Artinya, mustahil jika susunan pembagian juz yang
persoalan. begitu konsisten dan kompleks itu tidak mengandung pesan keilmu-
Dengan beberapa pandangan di atas, maka apa yang dikenal se- an. Dengan pendekatan ini pula, kita tidak lagi menganggap remeh
bagai ”kebenaran”, tidak lain fenomena yang sangat riil, yang atau menganggap tak ada gunanya pada juz itu. Melainkan, kita
terbentang luas di hadapan mata. Karena itu manusia perlu setiap akan memberkan perhatian dan sekaligus mengambil makna secara
saat membaca fenomena kebenaran yang riil itu. Al Quran itu kebe- proposional, sebagai sumber keilmuan.
naran, dan al-Quran itu sendiri secara esensial tidak lain alam
Pengantar Psikologi Al-Quran 19 20 Pengantar Psikologi Al-Quran
Aspek keilmuan antropologi dan psikologi, yang terkandung
dalam kitab al-Quran, nampaknya terletak pada susunan al-Quran
itu sendiri, yaitu pada pembagian juz. Memang, studi manusia dan
berbagai aspek kebudayaannya, tidak harus mengacu pada kitab al-
Quran. Sebab, di barat telah tersedia berbagai teori antropologi dan BAB II
psikologi yang cukup jelas, dan bahkan dapat dipertanggung-jawab-
kan secara akademik. DASAR TEORI PERSAMAAN
Namun, kita juga dapat memahami kompleksitas kesamaan dan
perbedaan manusia dengan cara mendeduksikan simbol-simbol DAN PERBEDAAN MANUSIA
tertulis dalam al-Quran itu, ke dalam realitas obyektif manusiawi.
Memang, studi ini tidak akan memberikan ”perubahan sosial” seca-
ra berarti , apalagi ”perubahan akademis”. Sebab, apalah artinya alam khasanah perkembangan ilmu pengetahuan
”berkutik dengan simbol huruf dan angka”, selain hanya sekedar moderen, manusia telah menjadi ”obyek” studi yang semakin mena-
”intellectual exercises”. rik. Berbagai sub-disiplin ilmu sosial dan humanika telah muncul
Berbeda dengan hasil studi orang Barat tentang manusia dan kon- lengkap dengan spesialisasinya. Memasuki abad ke-20 ini, antro-
disi psikologisnya, yang di samping telah didukung sarana teknolo- pologi, psikologi, sosiologi, sejarah dan berbagai ilmu sosial-kema-
gis, juga ditopang dengan sarana institusional, perangkat lunak dan nusian lainnya telah lahir sebagai disiplin ilmu yang ”mandiri”.
perangkat keras. Studi ini, di samping belum sepenuhnya bersifat Dengan kerangka metodologinya yang semakin empiris-positivistik,
”ilmiah”, juga masih belum sepenuhnya dapat ”diterima” atau ilmu terseut melepaskan diri dari induk pengetahuannya, yakni fil-
bahkan dikenal oleh khalayak masyarakat luas. Namun demikian, safat sosial (manusia).
setidaknya melalui studi ini, pembaca dapat memperoleh ”gambaran Tetapi, pernahkan manusia selesai dipelajari? Ternyata tidak.
baru” tentang apa itu al-Quran. Dan, apa makna lembaran kertas Manusia tidak selesai dan tidak akan pernah selesai dipelajari de-
yang tertulis, yang disebut al-Quran itu, bagi kehidupan manusia. ngan pendekatan ilmu apapun. Bahkan ilmu tentang manusia kini
justru berkembang semakin ”involutif” dengan kecenderungan spe-
sialisasinya. Filsafat manusia misalnya, telah tumbuh dan berkem-
bang dengan munculnya berbagai aliran (madzhab), bersamaan de-
ngan perjalanan waktu. Bahkan semakin ”mendalam” manusia dite-
ropong melalui berbagai aliran filsafat, semakin tampak tampaklah
absurditasnya. Demikian juga, semakin jauh manusia dipahami dan
”dipereteli” dengan metodologi sain sosial moderen, yang berkecen-
derungan posivitas, semakin banyaklah dimensi manusia yang
hilang dari perspektifnya.
Paradigma positivisme-empiristik dalam metodologi sains sosial
moderen, kini telah sampai pada puncak ’materialisme-sejati’, yang

Pengantar Psikologi Al-Quran 21 22 Pengantar Psikologi Al-Quran


menempatkan manusia sepadan dengan benda materiil (kosmik) pergulatan filsafat sosial dan ilmu humanika telah melahirkan ber-
atau bagian dari alam semesta (natural). Pernyataan ini bukanlah re- bagai aliran, teori dan paradigma.
fleksi dari sikap yang pesimistis terhadap perkembangan ilmu pe- Dalam konteks ini, kita akan mencoba memahami manusia de-
ngetahuan. Melainkan hanya semacam ungkapan ”iri” terhadap ngan cara pandang yang ”baru”, yaitu manusia dalam perspektif
kemajuan ilmu pengetahuan yang justru muncul dan dikuasai di kitab al-Quran. Pemahaman ini bukan dimaksudkan untuk melaku-
Barat. Sementara, kita sendiri hanya berperan sebagai konsumen kan ”kritik” terhadap ilmu sosial (manusia) yang datang dari Barat.
atau sebagai bangsa yang selalu mengkonsumsi produk Barat. Dan, juga bukan sebagai pernyataan apologis, yang secara a-priori
Perkembangan ilmu pengetahuan, bagaimanapun bentuk dan arah menganggap segala sesuatu telah tercantum dalam kitab al-Quran.
nya tetap menjadi bagian dari ”sunnatullah”. Sejarah umat manusia Untuk tetap bersikap konsisten dengan metodologi dan asumsi
terus berjalan, dan perkembangan cara berpikir manusia beserta dasar dalam studi ini, ilmu sosial Barat tetap dipandang sebagai
hasil olah-pikirnya, tidaklah dapat dibendung. Ia merupakan bagian ilmu al-Quran. Dengan demikian, kitab al-Quran bukan satu-satu-
dari ”hukum kausalitas” abadi. Karena itu, naif jika seseorang men- nya kerangka acuan yang ”harus” dipakai untuk memahami realitas
coba menentang hukum sejarah atau mengecam perkembangan ilmu dan kompleksitas keberadaan manusia. Sebab, untuk mempelajari
pengetahuan. alam semesta dan manusia, orang tidak harus membuka kitab al-
Bukankah manusia secara eksistensial itu ”Tuhan” di atas bumi. Quran, berpacu dengan ayat dan sandi. Ini sama artinya bahwa
Karena itulah, maka ia pun ”bebas” untuk beruat apa saja, baik orang dapat mempelajari ” al-Quran” langsung pada sumbernya,
terhadap dirinya sendiri maupun terhadap lingkungan semestawi. yaitu realitas obyektif manusia dan alam semesta, serta kehidupan
Manusia memiliki kebebasan ”mutlak” untuk mengeksploitasi dan itu sendiri.
mengolah alam semesta dalam rangka tujuan pemenuhan hajat hi- Dengan memasuki sebuah lingkungan akademis dan bergulir
dupnya, bahkan manusia pun bebas untuk mengeksploitasi sesama, dengan teori Barat tentang manusia, seseorang telah sah dikatakan
kalau memang mampu dan perlu. Hasil perbuatan ”bebas” manusia atau dianggap sebagai mempelajari ” al-Quran”. Dengan memasuki
itulah yang mendorong dan menciptakan perubahan dalam sejarah sebuah laboratorium, dan bergulat dengan eksperimen melalui ru-
dan peradaban. Ilmu pengetahuan bagian terkecil dari peradaban mus biologi dan fisika-kimia, seseorang telah sah untuk dianggap
manusia. Hasil rekayasa manusia ”jenius” yang memiliki kehausan sebagai memahami ” al-Quran”. Tak ada prasyarat apapun bagi
intelektual untuk mengetahui banyak tentang berbagai persoalan. setiaporang untuk dapat dijuluki sebagai ”Ulil-Albab” atau ahli ilmu
Memang hanya manusia, satu-satunya makhluk yang selalu al-Quran. Dengan demikian, maka semua ilmuwan adalah ulama.
”gelisah”, ingin mengerti siapa dirinya dan bagaimana alam semesta Dan setiap intelektual, apapun pengakuan ”agama fomulanya”, Ulil-
sekelilingnya, termasuk manusia. Pergulatan pemikiran manusia Albab.
dalam memahami bentuk ”rasionalitas” alam semesta, telah melahir Konsep al-Insaan (surat ke-76), dan an-Naas (surat ke-114)
kan berbagai disiplin ilmu fisika-kimiawi. Rasionalitas dan logika dalam kitab al-Quran, jelas melampaui batas keagamaan dan keper-
alam semesta itulah yang tampak dalam berbagai aksiomatika, teori cayaan formal setiap manusia. Sebab mustahil kitab al-Quran itu
dan berbagai rumus fisika-kimiawi. Rumus dan perhitungan teori berisi konsep diskriminatif. Karena itulah, maka melalui studi ini
tentang alam fisika-kimiawi terus berkembang dan selalu berubah akan dikembangkan sebuah “paradigma” atau teori tentang kesama-
mencapai titik ”kesempurnaan”. Ini berarti bahwa rasionalitas alam an dan perbedaan manusia. Sebab, saat ini diperlukan suatu teori
semesta ini suatu horison kebenaran yang amat luas. Demikian juga,
Pengantar Psikologi Al-Quran 23 24 Pengantar Psikologi Al-Quran
atau penjelasan tentang kata ”Islam”, sebagai konsep yang mengacu rior” berhadapan dengan orang lain. Dari segi akses penguasaan
pada universalitas manusia dan alam. sumber materiil, manusia tampak berbeda antara yang miskin dan
yang kaya.
Perbedaan Manusia Dari segi kapasitas intelektual, meskipun ini lebih merupakan
produk dari kemampuan struktur masyarakat dan sejarahnya, secara
Istilah perbedaan manusia di sini, bukanlah suatu fenomena keti-
individual manusia juga menampakkan perbedaannya. Sekelompok
dak-samaan yang diskriminatif, yang bersifat evaluatif sehingga
orang mampu mengangkat dirinya atau menyalurkan dirinya seba-
memandang lebih (positif) terhadap yang satu, dan memandang
gai pemikir yang produktif dan mampu mengekspresikan buah pi-
kurang (negatif) terhadap yang lain. Manusia sama dan satu, tetapi
kirannya ke dalam berbagai karya. Tetapi, sekelompok lain justru
ia berada dalam kenampakan yang berbeda-beda, baik secara psikis
benar-benar ”miskin” informasi, sehingga sama sekali tidak memili-
maupun fisis.
ki referensi dan tidak mampu mengekspresikan kemampuan intelek-
Secara fisis dan kultural, manusia menampakkan ciri yang berbe-
tualnya ke dalam karya-karya kreatif.
da-beda. Antropolgi salah satu disiplin yang paling dini dalam
Dari segi kebudayaan dan kepercayaan religius, manusia juga
menangkap perbedaan ini. Perbedaan kenampakan fisis manusia
menampakkan perbedaan. Sosilogi dan antropologi juga telah
pertama-tama dapat dilihat pada warna kulit, sebagaimana tercermin
berhasil membedakan variasi (perbedaan) kenampakkan peradaban
dalam perbedaan ras. Dalam salah satu teorinya, antroplogi memba-
manusia yang muncul di permukaan bumi ini. Misalnya manusia
gi empat (4) besar ras manusia yang ada di dunia, yaitu Kaukasid
hidup dalam lingkaran ”kosmis peradaban” yang berbeda-beda, ada
(bangsa kulit putih Eropa), Mongoloid (rumpun bangsa Asia Timur
agama-agama besar yang muncul sebelum Masehi.
dan Tenggara), Negroid (bangsa kulit hitam negro) dan Austral-
Setiap ”agama dan peradaban”, telah memberikan suplemen hi-
Melanesoid (bangsa selatan kulit sawo-matang).
dup bagi manusia pemeluknya. Manusia selalu hidup dalam ling-
Dalam setiap ras besar, terdapat sub-ras yang menampakkan ciri-
karan kosmis, yang disebut sebagai ”agama” atau ”peradaban”, dan
ciri spesifik, semisal bentuk kepala, pelupuk mata dan gelombang
merasa aman di dalamnya. Dengan demikian, tak ada seorang ma-
rambut. Di bawah sub-ras, terdapat juga variasi kenampakan manu-
nusia yang hidup tanpa ”agama”, meskipun dunia moderen telah
sia, terutama yang berkaitan dengan asal-usul keturunan dan sejarah
memunculkan sebuah ”agama” baru, yang disebut dengan ”huma-
yang umumnyadisebut sebagai etnik atau suku bangsa. Manusia
nisme”. Setiap lingkaran kosmis kebudayaan dan agama, mencer-
terbagi ke dalam berbagai suku bangsa, yang hampir tak terhitung
minkan sesuatu bentuk ”syariat” bagi pemeluknya.
jumlahnya.
Penjumlahan dari semua ”lingkaran kosmis” manusia dalam hi-
Dari segi sosiologis dan ekonomi-politik, manusia menampakkan
dupnya dari sejak jaman kuno, sebelum dan setelah Masehi, itulah
kondisi kuantitatif yang berbeda, meskipun perbedaan ini tidak subs
yang dalam konteks ini hendak disebut dengan satu kata :”Islam”.
–tansial sifatnya. Namun, perbedaan kondisi kuantitatif, yang nam-
Dengan demikian, apa yang disebut sebagai ”syariat-Islam” itu
pak dalam perbedaan asset penguasaan sumber produksi dan ekono-
fenomena universal, yaitu fenomena manusia dan berbagai
mi dapat pula mempengaruhi kondisi psikologis. Misalnya, dengan
lingkaran kosmis agama dan peradabannya.
kehidupannya yang miskin secara materiil, seseorang jadi tidak
Semua perbedaan di atas mengacu pada aspek fisis dan sosiologis
mampu menyalurkan potensi dan bakatnya secara optimal, sehingga
(kultural), yaitu bagaimana manusia menampakkan diri dalam per-
kemudian ia menjadi manusia yang cenderung minder dan ”infe-
bedaan warna kulit, ekspresi tingkah laku, kepemilikan sumber
Pengantar Psikologi Al-Quran 25 26 Pengantar Psikologi Al-Quran
materiil, dalam konteks lingkaran kosmis yang disebut sebagai g Lingkaran Lingkaran kosmis
”agama” atau ”kebudayaan”, termasuk di dalamnya kondisi Budaya (agama) A Budaya (agama) B
ekonomi. Persoalan kemudian, apakah ada perbedaan mendasar
yang ada pada individu setiap manusia, terutama di tingkat psikis
atau aspek kejiwaan. Ternyata ada. Psikologi merupakan disiplin
yang telah lama bergulat dengan perbedaan aspek kejiwaan dan
kondisi ”dalam” setiap manusia.
@@@ @@@
Dalam perspektif psikologis, kondisi ”dalam” atau kejiwaan ma- @@@ @@@ @@@ @@@
nusia tidak lain merupakan ”produk” dari sejarah hidup atau per- @@@ @@@ @@@ @@@ @@@@ @@@@
jalanan individual setiap orang sejak kecil. Meskipun manusia @@@@ @@@@ @@@@ @@@ @@@@ @@@@ @@@@
menampakkan kondisi dasar yang relatif sama, misalnya hasrat
untuk bertahan hidup, hasrat akan kehancuran, dan segala macam @ = individu dengan kondisi psikologis ”introvert”
pembawaan yang sifatnya instinktif, namun manusia memiliki tipe @@ = individu dengan kondisi psikologis ”ekstrovert”
yang berbeda, yang relatif dapat dipolakan. Seorang Jung, misal-
nya, secara psikologis membedakan manusia ke dalam dua varian- Dalam salah satu teori psikologi, manusia lahir dalam keadaan
besar, yaitu tipe ”introvert” dan tipe ”extrovert”. Tipe pertama, suci dan bersih, bagaikan selembar kertas putih yang belum tergo-
manusia yang cenderung tertutup atau eksklusif terhadap lingkung- res oleh tinta, atau semacam wadah kosong yang belum terisi.
an (sosial) sekitar. Sedangkat tipe kedua, manusia yang cenderung Dalam menjadi dirinya, manusia dibentuk dan dipengaruhi oleh
terbuka dan inklusif terhadap lingkungan (sosial) sekitar. kondisi alam dan lingkungan sosialnya. Dalam pandangan ini,
Ini suatu sinyalemen bahwa, betapapun dalam kenyataan riil manusia dianggap semata-mata sebagai produk lingkungan dan
manusia hidup dalam ”lingkaran kosmis” yang sama, tetapi secara sejarah. Penjelasan teori psikologi yang ”deterministik” ini, akan
individual ia memiliki perbedaan kondisi psikologis. Pernyataan ini sulit untuk menjelaskan fenomena perbedaan kondisi psikologis
dapat juga berarti, meskipun manusia hidup dalam lingkaran kosmis setiap manusia. Misalnya, kenapa lingkungan yang sama dapat
(peradaban) yang berbeda, bisa saja secara individual ia memiliki melahirkan manusia yang berbeda-beda, baik dalam kecenderungan
kondisi psikologis yang relatif sama, misalnya dalam kasus seorang berperilaku maupun dalam cara berpikir dan menyelesaikan
yang introvert. Jika kedua pernyataan ini digambar maka akan masalah.
tampak sebagai berikut: Dengan demikian, diperlukan pandangan yang tidak sepihak
dalam memahami fnomena psikologis manusia, atau pandangan
yang tidak mengacu pada ”determinisme” lingkungan. Namun, jika
determinisme lingkungan akan ditempatkan pada satu pihak, maka
di pihak lain diandaikan ada pandangan yang ”psychological
determinism”. Artinya, dalam diri setiap manusia terdapat
”sesuatu” yang relatif tetap, yang merupakan pembawaan asal atau
dibawa sejak dari dalam kandungan, sekaligus terdapat ”sesuatu”

Pengantar Psikologi Al-Quran 27 28 Pengantar Psikologi Al-Quran


yang dapat berubah dan amat tergantung terhadao dunia luarnya. lingkungan kosmisnya itu. Demikian juga misalnya, seorang yang
Sesuatu itulah yang akan disebut sebagai ”karakter dasar”. Dengan lahir dan dibesarkan dalam lingkungan kosmis kebudayaan Islam.
demikian, manusia lahir tidak dalam keadaan kosong sama sekali, Tapi, kepercayaan terhadap Tuhan dan ajarannya, tidak dengan
meskipun dirinya membawa kemungkinan untuk dibentuk oleh sendirinya kemudian mempengaruhi ”karakter-dasar” yang ia bawa
alam dan lingkungan sosialnya. sejak dalam kandungan. Dengan kata lain, pengakuan formal
terhadap suatu bentuk keperyaaan dan agama, tidak akan ”merubah”
Universalitas dan Kesamaan Manusia karakter individual setiap manusia. Ini berarti bahwa bisa saja
terjadi, dua orang yang ”agama” formalnya berbeda, tetapi
Meskipun manusia satu sama lain menampakkan ciri yang ber-
memiliki karakter yang relatif sama.
beda, sebagaimana telah ditunjukkan di atas, namun semua perbe-
Itulah mengapa, konsep ”manusia” (human being) sebenarnya
daan itu hanyalah berada pada tingkat aksidensi, dan bukan pada
mengacu pada universalitas dan kesamaan derajat manusia, yang
esensi (hakiki). Hakekat manusia adalah makhluk yang satu dan
melampaui batas etnis, ras, agama dan peradaban. Orang dapat saja
sama. Manusia adalah makhluk Tuhan yang berada dalam satu ordo
berasumsi bahwa semua manusia sama di hadapan Tuhan. Tetapi
yang sama. Dari segi kenampakan struktur tubuh, secara umum
juga dapat dikembangkan suatu asumsi, jangankan di hadapan
manusia adalah sama, sebagai makhluk yang memiliki dua tangan
Tuhan, di hadapan ”orang arif” manusia pun sama. Kemudia ada
dan dua kaki, melahirkan dan menyusui, dua mata, kepala, serta
lagi ungkapan bahwa yang paling mulia, dan yang membedakan
berjalan tegak, dan tidak merangkak sebagaimana binatang berkaki
”kelas” manusia di sisi Tuhan adalah ketakwaannya. Dengan kata
empat.
lain, orang yang bertakwa itulah yang paling mulia di hadapan-Nya.
Secara anatomis, makhluk manusia memiliki kesamaan. Denyut
Pernyataan ini memang bernada diskriminatif. Tetapi dapat
jantung, struktur sel darah, jaringan urat syaraf, struktur tulang dan
dinetralisir, dengan asumsi bahwa semua manusia pada dasarnya
paru-paru (pernapasan) dan keseluruhan ”bahan baku” yang ada di
telah bertakwa kepada Tuhan, karena itu semua manusia akan sama-
dalamnya, sama. Meskipun terdapat variasi, misalnya dalam
sama mulianya di hadapan Tuhan.
golongan darah, tetapi variasi itu tidaklah substansial, sebab secara
Dengan pandangan ini, maka tidak ada orang yang lebih
materiil, manusia berasal dari segumpal darah (nuthfah) yang berisi
bertanggung-jawab di hadapan Tuhan, dan tidak ada orang yang
zat dan unsur fisika kimiawi yang merupakan bagian dari alam
dapat ”dikambing-hitamkan” di hadapan Tuhan. Manusia sama-
semesta. Dengan demikian, manusia berasal-usul dari Tuhan
sama memiliki tanggung-jawab, baik terhadap dirinya sendiri,
Pencipta yang sama, Tuhan yang hanya satu itu, dan karenanya ia
masyarakat maupun Tuhannya sejalan dengan kapasitasnya masing-
merupakan produk dari satu pabrik.
masing. Sebab, dalam diri setiap manusia sama-sama terdapat
Fenomena ajaran yang diikuti, dan kepercayaan agama yang di-
sebuah predikat, yaitu sebagai ”wakil” Tuhan di atas bumi. Ini
hayati setiap individu dalam kehidupannya, dimensi psikologis yang
berarti bahwa manusia dan segala hasil macam karyanya (peradaban
aksidental sifatnya. Seorang yang lahir dan dibesarkan dalam
atau man-made), serta alam semesta, merupakan ”pengejawan-
lingkungan kosmis agama (kebudayaan) Hindu, misalnya, akan
tahan” dari firman-Nya yang Agung. Itulah mengapa, dalam surat
lebih mungkin apabila ia kemudian menjadi seorang Hindu, dan dia
ke-41 (al-Fushilat) ayat 53, disebutkan bahwa ayat-ayat (firman)
akan merasa lebih aman dan tenteram ketika berada dalam
Tuhan itu berada di mana-mana, baik di angkasa (alam semesta)
maupun dalam tubuh manusia.
Pengantar Psikologi Al-Quran 29 30 Pengantar Psikologi Al-Quran
Penjelasan di atas akan memperjelas kedudukan ayat dalam surat
Al-Quran tentang Persamaan dan Perbedaan al-Hujrat ayat 13:
Di sini mulailah kita memasuki penjelasan yang relatif ”kontro-
versial”. Untuk sejenak kembali pada asumsi dasar --- bahwa al-
Quran sebuah kitab, berisi sandi yang tertulis secara sistematik, dan
mengacu pada realitas empirik manusia dan alam semesta --- maka Wahai manusia, Kami ciptakan Anda (dalam perbedaan seks)
fenomena perbedaan dan kesamaan manusia juga dapat dijelaskan laki-laki dan perempuan, dan membuatmu bersuku-suku bangsa dan
melalui interpretasi simbolik susunan kitab al-Quran. berkabilah-kabilah, agar Anda dapat saling bersikap arif.
Perbedaaan karakter dasar manusia, dapat dijelaskan pertama- Sesungguh nya yang paling mulia di antara Anda di hadapan Tuhan
tama dengan perbedaan karakter sandi yang terkecil yaitu huruf. adalah orang yang paling bertakwa. Tuhan maha mengetahui dan
Huruf atau abjad Hijaiyah, yang ada dalam kitab al-Quran, masing- maha bijaksana.
masing merupakan sandi tentang perbedaan individual setiap
manusia. Dari abjad pertama ( ) hingga abjad ke-30 ( ), masing- Pesan moral ayat di atas, agar setiap manusia dapat mengem-
bangkan sikap yang arif, yang dapat menerima berbagai fenomena
masing menampakkan bentuk dan karakternya yang berbeda-beda
keaneka-ragaman manusia, tanpa bersikap diskriminatif.
pula, sebagaimana perbedaan karakter setiap manusia. Dengan
Perbedaan individual setiap manusia terletak pada perbedaan
demikian, ada 30 jenis karakter-dasar manusia, yang membedakan-
juznya. Secara teoritik, dua orang yang juznya sama memiliki ke-
nya satu sama lain.
cenderungan dan karakter-dasar yang sama. Namun demikian, apa
Kedua, perbedaan manusia dapat dijelaskan dengan perbedaan
yang muncul dipermukaan, sebagaimana tercermin dalam kebiasaan
kandungan (isi) juz dalam susunan kitab al-Quran. Setiap juz ada-
dan cara mengekspresikan ”suratan”-nya bisa berbeda. Dan, inilah
lah sandi tentang sebuah ”pribadi” yang memiliki karakter dasar
segi yang dapat ”berubah” dalam diri manusia, yang dapat dipenga-
tertentu. Dengan demikian, terdapat 30 jenis manusia, sebagaimana
ruhi oleh situasi dan kondisi lingkungan sekitar.
30 macam juz dalam susunan kitab al-Quran. Dengan demikian,
Teori ”kertas putih”, akan sangat sulit untuk menjelaskan, misal-
sesuatu yang ”tetap” dalam diri manusia, yang ada sejak dalam kan-
nya, kenapa dua orang anak yang lahir kembar, dibesarkan dalam
dungan adalah ”juz”. Karena itu, tak ada juz yang lebih baik dari
satu ibu dan lingkungan keluarga, dan mendapat pelayanan ling-
yang lain,
kungan yang sama, tetapi kemudian masing-masing menampilkan
Setiap huruf dalam al-Quran, mengacu pada padanan juz, sesuai
karakter yang berlainan. Ini berarti bahwa ada ”sesuatu” dalam diri
dengan urutan abjadnya, dan mengacu pada realitas manusia ter-
setiap manusia yang relatif dasariah dan tetap, yang dibawa sejak
tentu secara kongkrit. Demikian misalnya, seorang yang berjuz 19
dalam kandungan. Sesuatu itulah juz, dan juz seseorang telah ada
akan memiliki karakter yang berbeda dengan seorang berjuz 25,
dalam diri manusia sejak dalam kandungan, bersaman dengan di-
karena masing-masing memiliki kandungan surat (suratan) yang
tiupkannya tanda ”kehidupan”(ruh) dalam dirinya.
berbeda. Juz adalah cetak-tebal (blue-print) bagi setiap manusia, dan
Munculnya (pemberian) ruh dan juz pada momentum tertentu
juz itulah yang membedakan seseorang dengan orang lain. Karena
dalam diri seorang manusia di kandungan, sekitar usia janin empat
itu, dalam setiap juz terdapat huruf cetak-tebal yang membedakan
bulan dua hari, bisa jadi merupakan bagian dari peristiwa kosmis,
satu juz dengan lainnya.
Pengantar Psikologi Al-Quran 31 32 Pengantar Psikologi Al-Quran
atau rangkaian peristiwa dalam kerangka ”sunnatullah”. Sebuah Quran. Dan di dalam kitab tersebut terdapat salah satu surat, yang
peristiwa yang belum sempat menjadi bahan penyelidikan ilmiah juga bernama Muhammad (surat ke-47).
bagi umat manusia. Namun demikian, juz dalam diri setiap manusia Bukankah secara esensial, yang disebut Muhammad manusia itu
itu kongkrit, ia merupakan sebuah cap, kodrat, atau takdir yang tak sendiri, sejak awal mula kemunculannya hingga sekarang ini.
dapat ditolak, sebagaimana setiap orang tidak dapat menolak jenis Dengan kata lain, Muhammad itu al-Quran itu sendiri, dan al-Quran
kelaminnya secara normal. Juga tidak dapat menolak eksistensi dan secara esensial ialah manusia dan alam semesta. Dengan demikian,
kelahirannya sebagai manusia yang ber-etnik atau ras tertentu. dapat dipahami jika kaum sufi kemudian merindukan nur-
Kitab al-Quran berisi suatu paradigma yang bersifat ganda. Muhammad, yaitu sinar kehidupan itu sendiri, yang begitu luas dan
Dilihat dari struktur susunan suratnya, 114 surat gambaran tentang abadi. Muhammad lambang kesatuan dan universalitas manusia dan
sifat jati diri manusia. Tetapi dilihat pada susunan juznya yang alam semesta. Muhammad makhluk, yang membedakannya dengan
berisi 30, ia merupakan gambaran tentang perbedaan karakter dasar khaliq.
manusia. Ini menunjukkan bahwa betapapun manusia itu berbeda- Karena itu, sebagai seorang nabi. Muhammad bukanlah hanya
beda kondisi psikologisnya, yang tercermin dalam 30 macam perbe- nabinya umat Islam dalam pengertian sosiologis, tetapi nabinya
daan karakter individual setiap manusia, tetapi manusia pada umat manusia. Bahkan ia sendiri rahmat alam semesta, yang berarti
dasarnya sama, yaitu suatu makhluk yang di dalamnya terdapat kehidupan dan peradaban umat manusia itu sendiri.
terdapat 114 unsur-unsur, baik rohaniah maupun jasmaniah. Dengan pengertian semacam ini, maka semakin dalam dan jelas
Dilihat dari strukturnya, susunan al-Quran terdiri atas 114 surat. makna ”syahadat” bagi setiap manusia. Syahadat memiliki makna
Surat ke-114 ialah an-Naas (Manusia). Karena itu, 114 angka eksis- yang begitu luas dan dalam. Syahadat sebuah kesaksian pada diri
tensi manusia. Angka 114, jika dimampatkan (1 + 1 + 4), akan sama manusia sendiri bahwa di dalam diri setiap manusia (Muhammad)
dengan angka 6. Dan surat an-Naas, juga terdiri atas 6 ayat. Surat terdapat misi (rasul), yaitu misi sebagai wakil Allah di atas bumi.
ke-76 adalah al-Insan (manusia). Angka 76, dimampatkan menjadi Tak ada Tuhan kecuali Allah dan tak ada manusia kecuali umat
13. Angka 13 adalah mengacu pada titik anatomis atau sub-struktur manusia yang satu itu, yang merupakan utusan atau ”misi”-Nya di
tubuh manusia fisis. Secara teoritik, manusia terdiri atas 30 macam, atas Bumi.
sebagaimana terdapat 30 juz dalam al-Quran. Tetapi kenapa surat
al-Insan terdiri atas 31 ayat. Angka 31 sama dengan 30 + 1. Ini
berarti bahwa meskipun manusia dibedakan ke dalam 30 macam
jenis, tetapi ia tetap satu dan sama. Sebagaimana 30 juz sendiri
rangkaian dari 114 surat, yang secara keseluruhan mencerminkan
satu kepribadian manusia.
Di sinilah konsep al-Quran tentang persamaan esensial dan eksis-
tensial manusia. Sebuah konsep yang diberikan oleh Nabi
Muhammad. Seorang Muhammad, di samping sebagai Nabi, juga
manusia biasa, yang pernah hidup pada abad ke-6 Masehi. Sebagai
manusia, ia telah meninggal. Tetapi, ia telah mewariskan sandi ter-
tulis yang terdapat dalam sebuah kitab, yang dikenal dengan al-
Pengantar Psikologi Al-Quran 33 34 Pengantar Psikologi Al-Quran
telah dikatakan sebelumnya, huruf al-Quran memiliki bentuk dan
karakter khusus.
Perlu dikemukakan di sini bahwa al-Quran Mushaf Utsmani)
BAB III yang berisi 114 surat, dengan 6236 ayat, terbagi atas 30 juz dengan
558/559 tanda ’ain, dan dituliskan dalam 484 halaman itu, menggu-
KUNCI UNTUK MEMAHAMI nakan setidaknya sebanyak 45 bentuk huruf. Meskipun, orang pada
umumnya hanya menganggap hanya ada 28 bentuk huruf murni
PSIKOLOGI AL-QURAN yang berfungsi sebagai tanda pengenalan konsonan.
Dilihat dari dasar bentukannya, ada tiga bentuk dasar dalam
alfabetik Hijaiyah yang kita kenal, yaitu (a) Huruf Tunggal, (b)
alam bab ini, pembaca akan dipacu untuk memahami kunci Huruf Kembar Tiga, (c) Huruf Kembar Dua. Apabila variasi dasar
yang dapat dipakai untuk membedah kedalaman keilmuan al-Quran. bentukan huruf digambar secara sistematik, maka akan tampak
Setidak-tidaknya, dalam konteks ini ada beberapa kunci yang perlu sebagai berikut:
dikuasai terlebih dahulu sebelum seorang memasuki apa yang
disebut: ”Psikologi Utsmani” yang merupakan salah satu aspek 1 Huruf tunggal
keilmuan di balik susunan kitab al-Quran. 32 23 2 Huruf kembar tiga
Pertama, kenalilah bahwa setiap huruf dalam al-Quran itu
memiliki posisi angka dan makna. 33 24 3 Huruf kembar tiga
Kedua, huruf-huruf dapat disusun ke dalam suatu struktur yang 25 4 Huruf kembar dua
mencerminkan struktur tubuh dan jaringan anatomis manusia. 26 5
Struktur abjad dapat dipakai untuk memahami kelemahan dan
kelebihan anatomis (fisis) setiap orang (juz). 27 6
Ketiga, setiap tanda ’ain dalam halaman al-Quran, memiliki 28 7
makna simbolik yang mengacu pada titik anatomis manusia.
29 8
Keempat, dari susunan anatomis atau sub-struktur tubuh manu-
sia, yang tercermin pada susunan ’ain, dapat disusun suatu rumus 30 9
yang dapat dipakai untuk mendeteksi kelemahan dan kelebihan 31 10
setiap orang (juz).
11
Struktur Abjad 12
Sebelum mengenal makna huruf dan angka dalam al-Quran, 13
terlebih dahulu diperkenalkan huruf-huruf al-Quran yang merupa-
kan kunci untuk memahami al-Quran selanjutnya. Sebagaimana 14

Pengantar Psikologi Al-Quran 35 36 Pengantar Psikologi Al-Quran


15
OTAK
16
17 12 MATA
18
13 MULUT
19
20 27 5
26 14 4
21 25 3
22 24 2
23 1
Masing-masing huruf di atas, memiliki padanan makna. Dan, 15 TENGGOROKAN
apabila setiap huruf dan padanan makna disusun ke dalam struktur PARU-PARU
tubuh manusia, maka akan tampak gambar sebagaimana pada 16
halaman berikut ini : DARAH/JANTUNG
17
KIRI KANAN
18
LIVER/HATI
19 PERUT

28 20 6

29 21 7

30 22 8
31 9
32 10

33 11

Pengantar Psikologi Al-Quran 37 38 Pengantar Psikologi Al-Quran


Melalui gambar tersebut, setiap orang (juz) akan dapat dilihat di kimiawi, ataupun tatanan kosmos lainnya. Jika setiap huruf memi-
mana letak kelemahannya. Setiap huruf menunjukkan juz dan setiap liki makna simbolik, lantas bagaimana makna itu dapat ditemukan.
posisi merujuk pada bagian anatomis (sub-struktur) tubuh yang Pemaknaan abjad atau huruf, pertama-tama dilakukan melalui
menjadi kelemahan dan atau kelebihan. Dan, angka dibawah huruf, pendekatan mistik. Artinya, makna setiap huruf dalam al-Quran itu
juga menunjukkan juz yang relatif lebih dekat karakternya, di ”ditemukan” melalui semacam ”pengalaman batin”. Pada tahap
samping juz pemampatan. awal, bisa jadi setiap makna hanya bersifat hipotetis. Tetapi kemu-
dian, setelah penemuan yang diperoleh melalui jalan mistik, intuitif
Makna Huruf dan Angka dan inspiratif itu diuji-cobakan ke dalam realitas obyektif selama
bertahun-tahun, khususnya terhadap manusia, hasilnya menunjuk-
Sampai di sini jelaslah bahwa peranan huruf dalam al-Quran
kan semacam kepastian. Dengan kata lain, apabila makna-makna
sebenarnya sangat sentral, karena itu ia merupakan kunci untuk
yang telah ditemukan itu itu dideduksikan ke dalam realitas empirik,
membedah keilmuan al-Quran. Dengan demikian, mengurai keda-
maka akan jelas bahwa makna-makna tersebut memiliki dasar
laman keilmuan al-Quran semestinya dimulai dari pemahaman atas
obyektifitas.
makna-makna huruf yang ada di dalam al-Quran. Dengan memulai
Berikut ini adalah daftar uruf-huruf al-Quran atau alfabetik
pemahaman terhadap huruf, maka kita akan dapat menjaring kedala-
Hijaiyah beserta padanan angka, dan makna simbolik di baliknya.
man keilmuan al-Quran sampai akar-akarnya.
Inilah kunci pokok untuk memahami makna simbolik di balik
Kenapa fenomena huruf itu pentung?. Sebab, apabila dilihat dari
susunan al-Quran.
segi susunan simbol, maka simbol huruflah yang paling dominan.
Setiap huruf memiliki makna simbolik dan setiap huruf juga me-
Perhatikanlah, misalnya banyak fenomena simbolik yang berupa
rupakan sandi dari sebuah juz. Demikian misalnya huruf ( ) huruf
huruf, yang menyolok dalam al-Quran, yaitu :
ke-13, dan merupakan sandi dari juz 13. Secara simbolik, huruf
a. Terdapat nama surat yang terdiri dari satu huruf, yaitu surat tersebut bermakna kaki atau pendirian. Dengan demikian, dapat
ke-38 ( ) dan surat ke-50 ( ). ”dipastikan” nanti bahwa seorang juz 13 memiliki kelemahan fisis
b. Terdapat nama surat yang hanya terdiri atas dari dua huruf, yaitu yang bersifat laten pada bagian kakinya. Demikian seterusnya,
surat ke-36 ( ) dan surat ke-20 ( ). bahwa setiap huruf menggambarkan titik anatomis/psikis setiap
c. Terdapat ayat-ayat yang terdiri atas rangkaian huruf, yang meru- orang, sekaligus menggambarkan kelemahan atau kelebihan orang
itu. Perhatikan daftar makna huruf pada daftar berikut:
pakan ”kata”, seperti dalam surat ke-19 ( ), surat ke-27
( ) dan sebagainya.
d. Terdapat ayat yang diawali huruf terpisah, seperti ( )
dan ( )
Pertanyaan kemudian, apakah bukan mustahil jika huruf itu
sendiri merupakan sandi atau simbol dari suatu realitas obyektif
tertentu yang ada di dalam semesta ini, baik itu benda, unsur fisika-

Pengantar Psikologi Al-Quran 39 40 Pengantar Psikologi Al-Quran


Ang Padanan Huruf
Makna simbolik (aspek obyektif)
-ka (abjad) 22 Target / Tujuan
1 Otak / Pribadi 23 Manusia / Tubuh
2 Mata 24 Mata Rantai / Kaitan
3 THT, termasuk mulut 25 Lingkungan
4 Tulang atau Rangka 26 Modal / Potensi / Waktu
5 Tangan / Penanganan 27 Usaha Pembentukan Manusia
6 Sendi/Syaraf/Hukum/Kausalitas Manajemen/Pemberian Ruh dan
28
Juz
7 Paru-paru / Udara
29 Gejolak / Strategi
8 Darah / Jantung
30 Inti / Sifat / Kandungan
9 Hati Nurani
10 Perut/Pencernaan/Getaran Sampai di sini, jelaslah bahwa bukan hanya ayat (susunan huruf
11 Tali rasa/Perasaan/Pusar yang menjadi kata) yang memiliki makna dan arti simbolik, akan
tetapi huruf al-Quran pun memiliki makna dan arti. Pembuktian
12 Ambisi/Motivasi/Alat Vital
makna-makna huruf tersebut di atas harus dilakukan dengan cara
13 Kaki /Pendirian mendedukasikan asumsi-asumsi dasar ke dalam dunia empiriknya,
Rencana/Langkah Awal/Perhitung- yaitu manusia.
14
an
15 Langkah Nyata Struktur dan Tanda ’Ain
16 Intisari / Inti / Dasar Dalam Mushaf Utsmani, di kanan kiri halaman al-Quran terdapat
huruf atau tanda ’ain, yang disertai angka-angka di dalamnya. Apa
17 Estimasi
sebenarnya tanda ’ain dalam al-Quran itu?
18 Pertimbangan / Kesehatan Pada dasarnya, tanda ’ain hanyalah semacam catatan-kaki, yang
Masalah / Pemusatan masalah / dipakai untuk mengisyaratkan adanya posisi atau titik penting dalam
19 susunan ayat dalam halaman al-Quran. Namun pada umumnya,
Pemecahan
Batas Pandang Manusia / Aturan tanda ’ain ini dianggap sebagai tanda berhenti membaca atau ruku’.
20 Dalam pengertian awam, ada suatu pesan ”Berhentilah” membaca
Main
21 Kepala / Pemikiran Ulang pada ruku’ tertentu. Meskipun, apa yang dimaksud denganberhenti
tidak pernah jelas: berenti untuk apa; untuk istirahat atau untuk
mengamati bahwa ada sesuatu yang penting dan perlu diperhatikan
Pengantar Psikologi Al-Quran 41 42 Pengantar Psikologi Al-Quran
pada posisi tanda berhenti itu. Itulah kelatahan yang tidak mengerti Nabi Yuusuf, keilmuan geologi dari Nabi Huud, keilmuan dari Nabi
dasar keilmuannya. Isa, semuanya telah lenyap dimakan sejarah. Ketika pada jaman
Tanda ’ain, abjad ke-18. Angka ini nampaknya memiliki hubung- para nabi, semua keilmuan dapat langsung ditanyakan kepada Nabi
an simbolik dengan baris pada halaman al-Quran Mushaf Utsmani, bersangkutan. Tetapi pada saat ini, orang harus menggali dahulu,
yang jumlahnya juga 18. Itulah mengapa, tanda ”berhenti” memba- baru menemukan ilmu. Berikut ini adalah gambar salib yang men-
ca atau (ruku’) menggunakan huruf (abjad) ke-18 ( ), bukan huruf cerminkan filsafat manusia dalam versi Utsmani:
lainnya. Huruf ( ) , apabila dibunyikan akan menjadi ( ) yang
berarti mata. Dengan demikian, kenapa pada posisi ayat tertentu,
kita mesti dianjurkan untuk mengamati dengan mata, dan bila perlu
berhenti sejenak, untuk memperhatikan pada ’ain berapa dan bagian
yang menunjukkan apa, pembacaan al-Quran itu dilakukan.
Hasil riset yang telah dilakukan, menunjukkan bahwa tanda ’ain
merupakan suatu simbol yang mencerminkan titik anatomis dan
sekaligus kondisi batin manusia. Mushaf Utsmani memberikan
gambaran, dan sekaligus rumus tentang struktur tubuh manusia, dan
titik anatomis pada setiap orang (juz). Angka pada tanda ’ain itulah
yang menunjukkan titik penting dalam tubuh manusia.
Setiap orang (juz) pada dasarnya memiliki kelemahan fisis yang
berbeda, dan perbedaan tersebut dapat dijelaskan dengan mengana-
lisa simbol-simbol ’ain yang ada pada juznya. Oleh karena itu,
pemahaman mendalam tentang struktur simbolik ’ain dalam mushaf
al-Quran, dapat dipakai untuk menjelaskan titik anatomis atau sub-
struktur tubuh setiap orang.
Jumlah tanda ’ain dalam setiap juz berbeda-beda, tetapi yang
paling sedikit adalah 14 (Juz 14 dan Juz 6). Sedangkan tanda ’ain
yang paling lengkap terdapat pada juz 30, sebanyak 39 ’ain. Dari
tanda ’ain yang paling lengkap, dapat disusun menjadi suatu bentuk
gambar yang mencerminkan filsafat manusia. Dari hasil rekayasa
intelektual yang telah dilakukan, tentu saja melalui suatu ”proses
kreatif” yang amat panjang, telah dapat disusun suatu skema yang
berbentuk salib terbalik.
Kenapa gambar salib terbalik?. Secara filosofis, karena semua
bentuk keilmuan para Nabi dan Rasul kini telah terbenam. Misalnya
, keilmuan hidrologi dari Nabi Yuunus, keilmuan agronomi dari
Pengantar Psikologi Al-Quran 43 44 Pengantar Psikologi Al-Quran
STRUKTUR ’AIN Pada sayap ke atas gambar salib, digambarkan bahwa manusia
masa kini secara eksistensial (fisis) terdiri atas 13 titik anatomis.
2 Pada sayap atau tangkai inilah posisi Isa disalib dengan telanjang,
1
hingga hampir seluruh bagian tubuh kelihatan. Di sinilah kita dapat
memahami titik anatomis atau sub-struktur tubuh manusia. Dalam
3 sandi kultural, dapat dilihat penyaliban ”Isa” menampakkan titik
4 anatomisnya, sehingga secara jelas ”Isa” sering digambarkan seba-
7
gai ahli anatomi dan penyembuhan penyakit. Pemahaman atas titik
tersebut, dapat dipakai untuk mendeteksi kelemahan dan kelebihan
8 setiap orang (juz).
6 Manusia fisik terdiri atas 13 titik. Angka 13 inilah angka eksis-
9
tensi dan misteri manusia. Sandi-sandi yang mencerminkan angka
13 misteri manusia banyak sekali. Dapat disebutkan antara lain.
11

10 1. Surat ke-76 al-Insan, yang artinya Manusia. Angka 76 apabila


dimampatkan akan menjadi 13.
12
2. Angka 13 sering dianggap angka sial.
5 3. Huruf ( ) sampai dengan ( ), jumlah titiknya adalah 13.
13 4. Halaman terakhir pada juz 13 (halaman 16 juz 13) jumlah ayat-
nya 13.
5. Surat ke-1 (al-Fatihah) hingga surat ke-13 (ar-Ra’du) jumlah
31 30 29 28 27 26 25 24 23 14 15 16
ayatnya 1750, sama dengan 13 (dimampatkan).
17 18 19 20 21 22
6. Pada saat tahalul (ibadah haji) dilakukan pemotongan 3 helai
32 rambut dan 10 kuku jari. Ini berarti bahwa dari ujung rambut
33
hingga ujung kuku terdapat 13 titik.
7. Masih banyak sandi lain yang mencerminkan 13 jumlah titik
34
dalam tubuh manusia.
35

36 Oleh karena manusia terdiri atas 13 titik anatomi, maka jumlah


tanda ’ain dalam juz (juz sebagai gambar jati diri manusia) paling
37
sedikit adalah 13, yaitu pada juz 4 dan juz 6. Ini menggambarkan
38 bahwa eksistensi manusia setidaknya terdiri atas 13 titik anatomis
39 (fisis), plus titik ke-14-nya, yaitu kejiwaan atau rencana hidupnya.

Pengantar Psikologi Al-Quran 45 46 Pengantar Psikologi Al-Quran


Tidak ada manusia yang hanya berujud fisis, melainkan dalam diri ia hanyalah merupakan terminal kecil dalam hidup ini. Surat ke-31
manusia terdapat aspek kejiwaan. adalah Luqman, lambang kearifan seseorang, dan kearifan itu sen-
Pada sayap kanan gambar salib, terdapat sandi tentang masa diri bukanlah sesuatu yang final, tetapi selalu berada dalam intensi-
depan manusia. Dari abjad ke-14 ( ) hingga abjad ke-22 ( ) ter- tas, dan lebih merupakan suatu proses pencapaian. Surat ke-22 al-
gambar di dalamnya masa depan manusia. Dalam realitas dan Hajj, dan haji sendiri oleh kebanyakan orang sering dianggap seba-
pengalaman hidup sehari-hari, manusia selalu berurusan dengan gai target kesempurnaan, yang mestinya hanyalah suatu terminal.
problema perencanaan dan perhitungan ( ), langkah nyata atau Pada sayap kiri salib terdapat 9 titik, yang merupakan gambaran
praktis ( ), pemahaman dasar atau esensi ( ), estimasi atau praki- tentang masa lampau manusia. Masa lampau, berawal dari faktor-X
( ) atau ketiadaan yang harus dicerna begitu saja. Proses perjalan-
raan ( ), pertimbangan dan problema kesehatan ( ), pemusatan dan
an janin juga berawal dari inti (nuthfah) dalam kandungan yang ber-
pemecahan masalah ( ), keterbatasan, aturan main dan kemujudan
proses hingga titik ke-23, yaitu manusia (kelahiran).
( ), analisis dan pemikiran ulang ( ). Keseluruhan problematik Apabila masa lampau manusia dipahami dalam konteks asal-usul
tersebut bukanlah merupakan gradasi dan tahapan, tetapi lebih me- eksistensinya, maka manusia berawal dari suatu ”ketiadaan”. Huruf
rupakan satu kesatuan yang inheren dalam aktualitas kedirian, dan ke-31 ( ) sandi dari faktor-X, yang merupakan asal-usul eksistensi
dalam kerangka mencapai tujuan atau target ( ). manusia. Kemudian, pada suatu tahapan waktu tertentu manusia
Pada sayap kanan Salib, tergambar bagaimana masa depan ma- berada pada tahapan inti (nutfah) atau ”sifat” dalam kandungan
nusia, suatu perspektif mengenai usaha dan jangkauan manusia sperma ( ). Kemudian, inti dan kandungan sperma menjadi segum-
dalam hidup keseharian. Dalam jangkaunnya ke depan, manusia pal darah yang mengalami gejolak ( ). Kemudian datanglah suatu
selalu berhadapan dengan berbagai problema, yaitu :
momentum tertiupnya ruh dan juz, sehingga terjadi manajemen da-
lam dirinya ( ). Setelah itu maka terjadilah ”usaha” pembentukan
1. Perencanaan dan perhitungan tentang langkah ( )
dan penyempurnaan ( ), yang telah berada dalam dimensi potensi,
2. Aktualisasi diri dan atau realisasi rencana dalam suatu bentuk
tindakan atau langkah nyata ( ). energi dan waktu ( ). Dan pada saat itu pula janin telah menjadi
3. Mengenali inti dasar dan esensi permasalahan ( ) bagian dari lingkungan ”humanis”, minimal dengan ibunya ( ),
4. Prakiraan dan estimasi ( ) sekaligus ia sudah menjadi bagian dari kaitan peristiwa atau mata
rantai dari struktur kosmik ini ( ). Kemudian, terjadilah kelahiran
5. Pertimbangan dan atau problema kesehatan ( )
manusia utuh atau bayi ( ), yang secara eksistensial terdiri atas titik
6. Pemusatan dan pemecahan masalah ( )
anatomis.
7. Batas pandang, aturan main ataupun kejumudan ( )
Apabila masa lampau dipahami sebagai dimensi yang melatar-
8. Pemikiran dan analisis ulang ( ) belakangi kondisi ”kekinian” manusia maka ia bukan bentuk gradasi
9. Target ( ) (tahapan), melainkan lebih merupakan proses historik atau penjum-
Baik titik ke-31 ( ) maupun titik ke-22 ( ) sama-sama berada di lahan dari berbagai dimensi dan kondisi ”kosmik” yang menyelimu-
luar kemampuan manusia untuk dapat menjangkaunya secara ti hidup manusia. Ini berarti bahwa manusia dalam hidupnya selalu
optimal, Target itu sendiri selalu berada antara ada dan tiada, sebab bergumul dengan berbagai problema, yaitu :
Pengantar Psikologi Al-Quran 47 48 Pengantar Psikologi Al-Quran
39. Pusat dan minat yang terjangkau oleh alam fikir, sesuai
1. Faktor X ( ) yang biasanya hanya diambil hikmahnya. dengan rumus yang berlaku pada saat itu.
2. Pemahaman atas inti dan sifat atau kandungan unsur dalam kehi-
dupan ini ( ). Dari titik (’ain) ke-32 hingga titik (’ain) ke-39, merupakan gam-
3. Strategi dan gejolak hidup ( ) baik dalam konteks pemecahan baran mengenai proses dialektis antara dunia luar, atau lingkungan
semestawi dan manusia, dengan kondisi intelektual dan batin indivi-
masalah maupun dalam proses pencarian kebenaran.
dual manusia. Ini berarti bahwa proses intelektual manusia dalam
4. Manajemen dan pengaturan diri ( )
rangka mencari kebenaran ”sejati”, pemaknaan, pemahaman dan
5. Usaha dan penyempurnaan ( ) penjelasan mengenai siapa diriya, kondisi lingkungan dan alam
6. Potensi diri, baik waktu maupun modal ( ) semesta selalu berada pada kerangka 8 titik, yang merupakan sandi
7. Lingkungan sosial di mana ia berada ( ) dari horison keilmuan al-Quran itu sendiri.
8. Berbagai peristiwa yang saling terkait ( ) Dengan perkataan lain, proses dialektis antara ide dan realitas
9. Kondisi tubuh dan fisis yang labil ( ) yang telah melahirkan berbagai macam ilmu dan pemikiran filosofis
apapun, tidak pernah lepas dari al-Quran itu sendiri. Dengan demi-
Pada sayap bawah salib, terdapat 8 titik, yaitu ’ain ke-32 sampai kian, semua ilmu-ilmu al-Quran dan hasil olah pikir umat manusia
’ain ke-39, Ini menggambarkan keilmuan yang dapat dicapai oleh dalam bentuk pemikiran apapun, selalu memiliki dimensi ”kebenar-
manusia. Titik-titik tersebut juga bukan merupakan suatu gradasi, an” kontekstualitas. Oleh karena itu, setiap ilmu berhak dan sah
tetapi lebih merupakan rangkaian atau ”hukum” berpikir manusia untuk hidup dan berkembang sebagai suatu alternatif bagi manusia,
dalam upaya memahami dan mencari penjelasan atas diri dan alam Oleh karena alam semesta, manusia dan realitas budayanya
sekitarnya, dan dalam usaha teknis-strategis pendayagunaan alam fenomena tungga, yang secara esensial merupakan representasi
serta pemecahan masalah yang dihadapi, tetap berkisar pada realitas obyektif–empirik al-Quran maka tak ada fenomena obyektif
problema berikut: –empirik lain selain fenomena Qurani. Bukankah al-Quran itu sen-
diri hanyalah tulisan, atau sandi tertulis, yang dimensi obyektifnya
32. Pembentukan/penempatan diri pada posisi tepat guna (prag- adalah kehidupan manusia dan alam semesta ini. Inilah suatu bentuk
matisme) kearifan intelektual.
33. Penggarisan jalur urutan prioritas masalah yang dihadapi (kla- Dengan pemahaman semacam ini maka kita akan terbebaskan
sifikasi dan katagorisasi) dari sikap ”religiosentrik”, yang memandang bahwa ”agama” kita-
34. Kebijakan dalam pengambilan keputusan atau langkah yang lah yang paling benar. Apabila al-Quran merupakan ”world-view”
diambil Islam, maka pengertian Islam pun tidak dapat direduksi menjadi ge-
35. Pengenalan lingkungan secara lebih mendalam jala sosiologis. Islam juga bukan merupakan fenomena kultural
36. Pembilahan dengan memberlakukan sistem kausal (sebab dan sekelompok orang yang secara eksklusif mengaku dirinya ”ber-
akibat) yang terjadi pada masa itu agama” Islam. Akan tetapi, Islam adalah kehidupan manusia di atas
37. Analisis lanjutan dan penerapan hasil analisis dunia ini dan juga alam semesta, sebagaimana Kitab al-Quran me-
38. Penyusunan analisis dan rencana dengan segala kemungkinan rupakan gambaran kehidupan manusia dan alam semesta.
pengembangannya
Pengantar Psikologi Al-Quran 49 50 Pengantar Psikologi Al-Quran
Kehidupan itu fenomena kompleks, penjumlahan dari berbagai kita telah mengakomodasi titik tertentu dalam tubuh kita. Misalnya,
dimensi unsur dan sifat, baik yang ”negatif” maupun ”positif”, ketika seseorang membaca juznya, jika pada saat itu ia membaca
konstruktif maupun destruktif, humanis ataupun dehumanis, moralis halaman pertama juz dimana terdapat tanda ’ain 1, secara ”spiritual”
dan demoralis, spiritualis dan hedonis, dan masih banyak lagi. dan energetik ia telah mengakomodasi bagian otaknya. Demikian
Hakekat kehidupan manusia ”kebebasan” untuk memilih berbagai seterusnya, membaca halaman ’ain ke-2 berarti mengakomodasi
pilihan, dengan resiko untuk dirinya bukan untuk Tuhannya. Ber- bagian mata.
buat baik (moralis) pun dilakukan dalam konteks kebebasan untuk Di sinilah, aspek pragmatik membaca juz bahwa membaca al-
memilih, yang hasil kebaikannya pun akan kembali pada dirinya Quran berarti memberikan akomodasi pada titik tubuh kita. Jelas di
sendiri, bukan pada Tuhannya. sini, membaca al-Quran berarti menghidupkan dan mengaktifkan
Dengan demikian, fenomena Qurani dan Islam bukanlah yang struktur dan jaringan sel-sel darah dalam tubuh kita sehingga terjadi
baik-baik saja, tetapi keduanya. Di sinilah dimensi antroposentrik lah pembenahan secara konstruktif dalam tubuh.
sandi dalam al-Quran. Di sinilah pentingnya kita membaca al-Quran secara ”tepat”,
karena membaca al-Quran berpengaruh langsung baik pada aspek
Aspek Pragmatik Bacaan Juz psikologi juga pada tubuh. Dengan demikian tidaklah tepat apabila
kita hanya membaca surat tertentu saja secara berulangkali, tanpa
Terlepas apakah kita percaya atau tidak terhadap ”penyaliban”
membaca surat yang lain. Mengingat susunan al-Quran merupakan
seorang Isa, tetapi gambar salib telah menjadi fenomena peradaban
suatu sistem, maka betapa pentingnya kita mengenal sistem baca-
manusia yang tidak dapat ditolak adanya. Gambar salib bahkan te-
nya. Mestinya, al-Quran haruslah dibaca secara keseluruhan, tanpa
lah menjadi bagian dari peradaban manusia yang begitu besar dan
memilih surat tertentu. Atau paling tidak al-Quran dibaca dalam
universal. Oleh karena al-Quran juga potret atau cermin kehidupan
rangkaian sub-sistemnya, yaitu per juz.
dan peradaban manusia, maka penguasaan keilmuan al-Quran
dengan sendirinya tidak akan menolak dan menaifkan seluruh eksis-
Skema Sistem Sebelas (11)
tensi budaya manusia, apapun bentuknya.
Apabila kita percaya pada proposisi bahwa al-Quran merupakan Titik keseimbangan dalam diri manusia adalah titik ke-11, yaitu
penyempurnaan dari kitab-kitab yang turun sebelumnya, maka kita perasaan atau tali rasa. Apabila manajemen perasaan seorang ter-
ditantang untuk menemukan di mana aspek Injil, Taurat dan Zabur ganggu, maka akan terjadilah peningkatan beban atau sakit pada ke-
di dalam al-Quran. Secara teoritik hal itu dapat dibuktikan adanya. lemahan orang itu. Sedangkan kelemahan seseorang dapat dideteksi
Oleh karena itulah, dalam hubungan ini ada asumsi kuat bahwa dengan sistem 11. Apabila tangkai salib ke atas dibesarkan, maka
aspek ke-Injilan al-Quran terletak pada susunan tanda ’ain yang akan tampak sebagai berikut:
apabila disusun, akan menjadi gambaran mengenai struktur anato-
mis dan tubuh manusia.
Di samping menggambarkan segi-segi filsafat manusia, tanda
’ain memang dipakai dan dipahami dalam konteks membaca al-
Quran. Artinya, pada saat kita membaca satu halaman penuh al-
Quran dimana terdapat tanda ’ain tertentu, maka dengan sendirinya
Pengantar Psikologi Al-Quran 51 52 Pengantar Psikologi Al-Quran
2 Mata
1 Otak
BAB IV
3 THT KARAKTER JUZ
4 Tulang/Rangka Mengenal Psikologi Utsmani
7 Paru-paru
8 Darah/Jantung ab ini akan berisi penjelasan mengenai karakter juz, dari juz 1
hingga juz 30. Karena itu, muatan bab ini begitu banyak dan pan-
6 Syaraf/Sendi jang. Sebelum memasuki penjelasan mengenai karakter dan profil
9 Nurani/Liver setiap juz, terlebih dahulu akan disampaikan metoda interpretasi
yang dipakai dalam memahami karakter dan isi juz.
11 Tali rasa/perasaan Kenapa digunakan istilah Psikologi Utsmani, sebab penjelasan
10 Perut/Pencernaan keseluruhan kondisi psikologi di sini didasarkan atas susunan atau
Mushaf al-Quran, yang dikenal dengan sebutan Mushaf Utsmani.
12 Ambisi/Alat Vital Barangkali, ada kitab al-Quran lain, yang isinya berbeda dengan
5 yang disusun oleh Khalifah Utsman. Jika memang ada, maka ke-
Tangan/Penanganan
ilmuan di balik susunannya barangkali akan berbeda dengan ke-
13 Kaki/Pendirian ilmuan yang ditawarkan oleh Utsmani. Dalam buku pertama (Feno-
menologi al-Quran) telah dipaparkan kritik arkeologis Mushaf Uts-
Dengan bagan ini maka kita dapat mendeteksi kelemahan atau mani dan problema studi sejarah penyusunan al-Quran.
kelebihan seseorang.Misalnya, seorang juz 28, memiliki kelemahan
atau kelebihan pada perut atau kepala. Demikian misalnya juz 19, Dasar Analisis dan Interpretasi
juz 1 atau juz 10. Dalam hal ini, rumus pemampatan harus selalu di- Dasar yang dipakai untuk memahami kondisi psikologi juz per-
pakai untuk memahami angka. tama-tama adalah nama surat yang ada dalam juz. Dalam hal ini,
terdapat problem penafsiran. Persoalannya, apakah ada metoda yang
baku, yang dapat dijadikan patokan metodologis. Jawabannya,
tidak. Karena pada dasarnya nama surat itu sandi, maka ia akan
bersifat terbuka terhadap segala bentuk pemaknaan. Namun demi-
kian, apabila setiap sandi dikembalikan pada daftar ”makna huruf”
Pengantar Psikologi Al-Quran 53 54 Pengantar Psikologi Al-Quran
dan angka, maka hasilnya akan relatif sama. Sebagai misal, di sini tanda ’ain, yang berbeda-beda pula. Setiap tanda ’ain, di samping
akan diajukan contoh nama beberapa surat, yaitu : merujuk pada titik anatomis setiap orang (juz), juga sekaligus sandi
tentang bagaimana setiap orang memandang dan memecahkan
Surat ke-15 (Al-Hijr, jumlah ayat 99 masalah.
Oleh karena tanda ’ain sangat vital, sebagai dasar keilmuan,
Surat tersebut merupakan satu-satunya surat yang berisi 99 ayat. maka pada setiap juz dicantumkan daftar posisi dan jumlah tanda
Surat tersebut berada pada juz 15. Secara kebahasaan (arti bahasa) ’ainnya. Meskipun tidak semua daftar tersebut secara praktis digu-
kata al-Hijr berarti batu. Dalam realitas obyektif, batu memiliki ber- nakan sebagai sumber analisis psikologis. Pencantuman tanda ’ain
bagai makna dan sifat, misalnya keras, mengkristal, sulit dipecah- pada setiap juz, dimaksudkan untuk melakukan usaha konservasi
kan tanpa teknik dan sebagainya. terhadap susunan al-Quran yang dikenal dengan Mushaf Utsmani.
Walau bagaimanapun al-Hijr itu batu dan batu tetap batu. Tetapi, Karena itu, daftar tanda ’ain pada setiap juz hanya dapat dipahami
apabila batu kemudian dijadikan atau menjadi sifat manusia (se- dalam konteks susunan al-Quran yang dikenal sebagai Mushaf
orang juz 15), maka kita dapat melakukan interpretasi sebanyak Utsmani.
mungkin. Misalnya, seorang juz 14 memiliki karakter yang keras
dan sebagainya. Ayat pertama surat al-Hijr, dimiliki oleh juz 13, Ciri Mushaf Utsmani
lantas bagaimana pengaruh satu ayat dari al-Hijr itu bagi seorang
Sekedar untuk melakukan rujukan, ada baiknya di sini dijelaskan
juz 13. Hal ini dapat dilihat pada penjelasan mengenai karakter juz.
kembali ciri al-Quran Mushaf Utsmani, yang diandaikan memiliki
Di sini tak ada standar yang baku untuk melakukan interpretasi
kadar orisinalitas. Barangkali, ada banyak pihak yang berkenaan
terha-dap nama surat, yang merupakan bahan dasar (karakter) setiap
mencoba melakukan pembuktian pada yang dibahas dalam buku ini,
ma-nusia (juz). Setiap nama surat bebas dan dapat diinterpretasikan
maka perlu ditemukan terlebih dahulun al-Quran yang dimaksud.
oleh siapapun, sejalan dengan kapasitas intelektualnya.
Ciri spesifik Mushaf Utsmani yang diasumsikan masih memiliki
Namun demikian, sejauh yang telah dilakukan pengamatan dan
kadar orisinalitas, dapat dijelaskan berikut ini :
interpretasi, maka di sini telah dapat diajukan beberapa model inter-
pretasi, yang ternyata cukup cocok dan ”tepat” untuk menjelaskan 1. Dalam al-Quran Mushaf Utsmani, setiap fenomena simbol me-
karakter orang-orang tertentu sesuai dengan juznya. nampakkan keteraturan dan konsistensi. Tetapi setiap kosistensi
Dasar interpretasi kedua, fenomena cetak-tebal-huruf pada ayat dan keteraturan, di dalamnya selalu diikuti oleh ketidak-
awal juz. Orang tek pernah peduli, kenapa pada setiap awal juz konsistensian. Meskipun, fenomena ketidak-konsistensian terse-
terdapat huruf atau rangkaian huruf yang dicetak-tebal. Padahal but hanya menjadi bagian yang sangat kecil, semacam deviasi
secara simbolik ia merupakan sandi tentang cara berpikir seseorang yang tingkat signifikasi-nya sangat rendah. Sebagai misal, pada
(juz). Karena itu, terdapat 30 macam bentuk cetak-tebal dalam al- butir berikut akan dijelaskan.
Quran, yang masing-masing juz berbeda, baik rangkaian maupun 2. Setiap halaman al-Quran berisi 18 baris, tetapi pada halaman 2
jumlah hurufnya. Dalam melakukan interpretasi fenomena ini, dapat dan 3, masing-masing hanya berisi 6 baris. Inilah deviasi yang
digunakan daftar makna huruf dan angka. terjadi dalam susunan baris setiap halaman. Di kanan atau kiri
Dasar selanjutnya, tanda ’ain yang ada di kanan kiri halaman al- halaman al-Quran terdapat tanda ’ain (alfabetik Arab ke 18),
Quran. Setiap juz memiliki jumlah ’ain dan angka yang ada pada yang disertai angka, baik di atas, di tengah, maupun di bawah.
Pengantar Psikologi Al-Quran 55 56 Pengantar Psikologi Al-Quran
Tanda ’ain inilah yang oleh umat Islam biasa dikenal sebagai Al-Quran sebagaimana tergambar di atas, dapat diperoleh atau
ruku’, atau tanda berhenti membaca. Posisi tanda ’ain bersifat dijumpai di beberapa toko buku, meskipun dalam batas tertentu
baku, berada pada posisi tertentu yang tak dapat dirubah. telah mengalami distorsi. Mushaf jenis ini bahkan semakin lama se-
3. Pembagian ayat ke dalam unit-unit juz, tampak begitu konsisten mangkin langka, sehingga banyak al-Quran yang kini dicetak dan
dan ketat, dengan kepastian jumlah ayat pada setiap halaman. diterbitkan secara ”keriting” di mana beberapa cataran kaki yang
Pengaturan format juz juga begitu konsisten ke dalam 16 hala- amat penting telah dihilangkan.
man. Tetapi ketidak-konsistenan terletak pada juz 1 dan juz 30 di Lantas, bagaimanakah karakter setiap juz dapat dijelaskan dan
mana masing-amsing terdiri dari 15 dan 21 halaman. dipahami. Lembaran berikut akan berisi analisis dan interpretasi se-
4. Masing-masing halaman dalam Mushaf Utsmani diisi oleh ayat tiap orang dalam konteks juznya, lengkap dengan kelemahan dan
utuh, sehingga awal halaman menjadi awal ayat dan akhir hala- kelebihan yang diderita atau dialaminya.
man akhir ayat. Dalam keteraturan ini juga terdapat deviasi atau
fenomena ketidak-teraturan, yaitu terdapat satu halaman al-Quran
di mana ada satu ayat yang terpotong oleh pergantian halaman,
yaitu pada halaman 484. Tetapi secara umum, keteraturan setiap JUZ 30
halaman terdiri ayat utuh, menunjukkan adanya hubungan antara
jumlah ayat dengan halaman al-Quran. 1. Profil
5. Di atas setiap surat terdapat tulisan Basmalah sebagai kop surat, Juz 30 atau lebih dikenal dengan sebutan JUZ AMMA, terdiri
terkecuali surat ke-9 (at-Taubah). Surat inilah yang menjadi devi- atas 37 surat yaitu dari surat ke-78 (an-Naba) hingga surat ke-114
asi konsistensi pencantuman basmalah. Setiap kop surat ditulis (an-Naas). Berikut adalah daftar isi surat Juz 30.
dalam dua baris, tapi terdapat dua surat yang kop-nya hanya
ditulis dalam satu baris, yaitu pada surat al-Hijr dan an-Naml. 1. 78 An Nabaa’ (40) 1 - 40 Berita besar
Kop surat dalam al-Quran Mushaf Utsmani, baris yang berisi 2. 79 An Naazi’at (46) 1 - 46 Pencabut Nyawa
keterangan surat dan potongan ayat ”basmalah”. 3. 80 ’Abasa (42) 1 - 42 Bermuka masam
6. Setiap awal juz dimulai pada halaman sebelah kiri, kecuali juz 1. 4. 81 At Takwiir (29) 1 - 29 Menggulung
Setiap awal juz ditandai oleh cetak tebal pada beberapa huruf di 5. 82 Al Infithaar (16) 1 - 16 Terbelah
ayat awal juz, kecuali juz 1 di mana cetak tebalnya surat al- 6. 83 Al Muthafifin (39) 1 - 39 Orang Curang
Fatihah (7 ayat) dan surat al-Baqarah (4 ayat). Fenomena cetak 7. 84 Al Insyiqaaq (25) 1 - 25 Terbelah
tebal dalam permulaan juz berbeda satu sama lain. Ada yang 8. 85 Al Buruuj (22) 1 - 22 Gugusan Bintang
terdiri hanya dua huruf seperti ( ) dalam juz 25 dan ( ) pada 9. 86 Ath Thaariq (17) 1 - 17 Bintang
juz 30. Tetapi ada juga yang cetak tebalnya terdiri atas beberapa 10. 87 Al A’laa (19) 1 - 19 Paling tinggi
huruf, seperti ( ) pada juz 17, ( ) pada juz 11. 88 Al Ghasyiyah (26) 1 - 26 Pembalasan
27, dan lain-lainnya. 12. 89 Al Fajr (30) 1 - 30 Fajar

Pengantar Psikologi Al-Quran 57 58 Pengantar Psikologi Al-Quran


Pada daftar, surat ke-96 (al-’Alaq) merupakan titik tengah dari
jumlah surat yang ada pada juz Amma, yaitu 37 surat dibagi dua.
13. 90 Al Balaad (20) 1 - 20 Negeri Jumlah keseluruhan ayat dalam juz ini 564, dengan jumlah tanda
14. 91 Asy Syams (15) 1 - 15 Matahari ’ain 39, dan jumlah halaman sebanyak 21.
15. 92 Al Lail (21) 1 - 21 Malam Dengan demikian, juz 30 merupakan satu-satunya juz yang
16. 93 Adh Dhuhaa (11) 1 - 11 Waktu Dhuha paling banyak isinya, baik jumlah ayat, surat, halaman maupun tan-
17. 94 Alam Nasyrah (8) 1-8 Yg melapangkan da ’ain. Juz 30 juz terakhir dan apabila setiap juz digambarkan
18. 95 At Tiin (8) 1-8 Buah Tiin sebagai suatu bagian atau bab, maka juz 30 merupakan bagian atau
bab yang berisi kesimpulan atau intisari (ikhtisar) bab sebelumnya.
Itulah mengapa juz 30 ini berisi surat yang pada umumnya pendek.
19. 96 Al ’Alaq (19) 1 - 19 Segumpal Darah
Huruf ke-30 ( ). Huruf tersebut merupakan sandi atau lambang
20. juz 30, yang secara simbolik berarti inti, kandungan ataupun sifat.
97 Al Qadar (5) 1–5 Kemuliaan
Memang, apabila dilihat dari struktur dan kandungannya, juz 30
21. 98 Al Bayyinah (8) 1–8 Bukti
merupakan inti atau semacam kesimpulan dari 19 juz sebelumnya.
22. 99 Al Zilzilah (8) 1–8 Kegoncangan
Oleh karena itu, juz ini sering dipisah dari al-Quran sebagai al-
23. 100 Al ’Aadiyaat (11) 1 - 11 Kuda Perang
Quran kecil. Apabila setiap juz diasumsikan sebagai cerminan ka-
24. 101 Al Qari’ah (11) 1 - 11 Hari Kehancuran
rakter dasar manusia, maka juz 30 merupakan rangkuman dari sifat
25. 102 At Takaatsur (8) 1–8 Berlebih-lebihan
yang terkandung dari juz-juz sebelumnya, yaitu juz 1 sampai juz 29.
26. 103 Al ’Ashr (3) 1–3 Masa/Waktu
Dengan demikian, kata kunci untuk memahami juz ini:
27. 104 Al Humazah (9) 1–9 Pengumpat
28. 105 Al Fiil (5) 1–5 Gajah
Inti, kandungan, atau sifat manusia
29. 106 Al Quraisy (4) 1–4 Bangsa Quraisy
30. 107 Al Maa’uun (7) 1–7 Yang berguna
Apabila struktur susunan al-Quran, secara keseluruhan digambar-
31. 108 Al Kautsar (3) 1–3 Nikmat berlim-
kan, maka akan tampak bahwa juz 30 merupakan sub-sistem kedua
pah
dari keseluruhan kandungan al-Quran. Itulah alasan kenapa juz 30
32. 109 Al Kaafirun (6) 1–6 Orang Kafir
(Juz Amma) sering dipisahkan dari al-Quran, dan sering dijadikan
33. 110 An Nashr (3) 1–3 Pertolongan
sebagai sarana belajar bagi orang yang pertama kali belajar mem-
34. 111 Al Lahaab (5) 1–5 Gejolak Api
baca al-Quran.
35. 112 Al Ikhlaash (4) 1–4 Tulus/Ikhlash
36. 113 AL Falaq (5) 1–5 Waktu Subuh
37. 114 An Naas (6) 1–6 Manusia

Jumlah ayat ( 564 )

Pengantar Psikologi Al-Quran 59 60 Pengantar Psikologi Al-Quran


Posisi Tanda ’Ain pada Juz 30
Juz 1 s/d juz 29
77 surat ’Ain Juz Halaman Baris Angka Tengah ’Ain Surat
(angka Juz ke (jarak) (angka di atas)
Juz 30 bawah)
37 surat
1 1 15 30 1
2 2 4 10 2
114 96 78 77 39 1 3 2 16 26 1
4 3 8 20 2
5 4 8 42 1
6 5 6 29 1
7 5 18 9 1
8 7 4 36 1
9 8 1 25 1
Juz 30 (Amma) 37 surat 10 8 18 22 1
11 9 12 17 1
114. An-Naas 12 10 5 19 1
13 10 18 26 1
14 11 18 30 1
96. Al ‘Alaq – Titik Tengah 15 12 13 20 1
16 13 6 15 1
17 13 18 21 1
78. An-Nabaa’ 18 14 9 11 1
19 14 14 8 1
77. Al-Mursalat 20 15 4 8 1
21 15 15 19 1
22 16 2 5 1
39. Az-Zumar – Titik Tengah 23 16 15 8 1
24 17 4 8 1
25 17 11 11 1
1. Al-Fatihah
26 17 18 11 1
Juz 1 s/d 29 (77 surat)

Pengantar Psikologi Al-Quran 61 62 Pengantar Psikologi Al-Quran


sedangkan huruf ( ) berarti peristiwa atau mata rantai (kaitan) keja-
27 18 6 8 1 dian. Kaitan peristiwa (kejadian) dalam kaitan ini berbeda dengan
28 18 11 3 1 ( ), sebagaimana pada juz 26, yang berarti peristiwa yang terjadi
29 18 18 9 1 dalam kerangka kausalitas (sebab-akibat). Melainkan, peristiwa
30 19 6 5 1 yang tidak dapat dijelaskan dengan pendekatan kausalitas. Misalnya
31 19 11 4 1 peristiwa mistis atau keajaiban, kekuatan batin, getaran non-fisis
32 19 18 7 1 dan sebagainya, yang sifatnya irasional dan menyimpang dari
33 20 4 3 1 kaidah formal.
34 20 9 6 1 Oleh karena itu, seorang juz 30 juga bisa berpikir mistis. Ia bisa
35 20 14 3 1 saja bersifat rasional dan logis, tetapi juga tidak keberatan untuk
36 21 1 5 1 menerima penjelasan mistis. Huruf ( ) berarti sifat atau kandungan.
37 21 5 4 1
38 21 10 5 1 Ini berarti bahwa seorang juz 30 juga pada umumnya memiliki ke-
39 21 15 6 1 cenderungan psikologis yang cukup tinggi. Ia begitu percaya pada
kekuatan sugesti dirinya. Sehingga, dalam menghadapi segala reali-
Tanda ’Ain di kanan kiri halaman al-Quran, sandi tentang titik tas dan tantangan, sering bersikap terlalu optimis.
anatomis manusia dan sekaligus sandi tentang aspek psikologis Surat pertama dalam juz ini adalah surat ke-78 (an-Naba) yang
yang ada pada setiap manusia dalam konteks juznya. Sedangkan berarti ”berita besar”, atau lambang dari optimisme yang begitu
angka yang terkandung di dalam tanda ’ain menunjukkan sistem besar. Cermin surat ke-78 (an-Naba) adalah surat ke-87 (al-’Alaa)
kerja dan kaitan fisiologis maupun fisis yang ada pada juz (orang) yang berarti puncak tertinggi. Surat ini biasanya muncul dalam
yang bersangkutan. Tanda ’ain juga merupakan sandi tentang suatu sikap percaya diri yang begitu kuat. Artinya, ia merasa dirinya
keilmuan atau filsafat manusia. Apabila 39 ’ain yang ada dalam inti seolah dalam situasi puncak, yang melebihi orang lain. Karena itu
atau kandungan al-Quran (juz 30) itu disusun ke dalam suatu secara tidak disadari, rasa kebanggaan atas dirinya sering muncul
struktur, maka akan tampak gambar salib terbalik sebagaimana pada seorang juz 30.
dapat dilihat pada bab III. Kadang-kadang, seorang juz 30 merasa dirinya besar, dan mam-
pu menangani berbagai masalah. Ini sesuai dengan jumlah suratnya
2. Karakteristik Dasar Seorang Juz 30 yang begitu banyak. Ia memang memiliki kekayaan untuk menang-
kap realitas kehidupan ini dengan berbagai sudut pandang, terutama
Pada ayat pertama juz ini, yaitu ayat 1 surat ke-78 (an-Naba) ter- apabila ia memang mampu menghidupkan keseluruhan surat yang
dapat dua huruf yang dicetak tebal, yaitu ( ). Dua huruf itulah ada dalam dirinya. Kalau tidak, ia akan menjadi seorang yang selalu
yang kemudian menjadi nama terkenal juz ini. Seperti diketahui, bermuka masam (’Abasa), dan terlalu pesimistik.
setiap juz diawali oleh cetak-tebal pada ayat pertama. Tetapi jumlah Karena sifatnya yang psikologis dan sangat percaya pada kekuat-
huruf yang dicetak tebal tidak sama antara satu juz dengan lainnya. an psikologinya, maka ia tidak terlalu sulit untuk menerima persoal-
Secara simbolik, ( ) berarti ilmu (ngelmu) mengenai peristiwa. an ataupun penjelasan yang bersifat mistis. Ia sangat percaya bahwa
Huruf ( ) berarti keilmuan, pertimbangan atau kearifan pemikiran, dalam diri manusia terdapat getaran-getaran non-fisis yang pada
Pengantar Psikologi Al-Quran 63 64 Pengantar Psikologi Al-Quran
saatnya dapat dipakai untuk keperluan tertentu yang bersifat prag- (diskusi misalnya) seorang juz 30 sangat cepat mengambil inti
matis. Oleh karena itu, seorang juz 30 pada umumnya memiliki permasalahan. Di samping itu, ia juga mampu berpikir masalah-
kegemaran atau obsesi untuk mengolah batin. Ia percaya dirinya da- masalah besar yang menyangkut kehidupan orang banyak. Ini dapat
pat mempengaruhi orang lain dengan kekuatan batinnya, atau dilihat misalnya, ’ain satu pada halaman pertama, berisi 30 ayat.
kekuatan keyakinan (psikologis) dirinya. Angka 1 sama dengan ( ), yang berarti otak, dan angka 30 sama
Percaya atau tidak, dalam kenyataan kehidupan banyak orang dengan ( ), yang berarti inti atau kandungan. Ini dapat berarti juga
yang terbiasa mendaya-gunakan kekuatan batinnya. Misalnya, bahwa apa yang ia pikirkan selalu menyangkut 30 macam manusia
dengan kekuatan batinnya, seseorang mampu melakukan komuni- atau umat. Oleh karena itu seorang juz 30 memiliki kepedulian
kasi jarak jauh dengan orang lain. Maka jangan heran, apabila se- terhadap perbaikan orang banyak (umat). Ia cenderung untuk
orang juz 30 kemudian berkecimpung dalam pengembangan berpikir tentang perbaikan orang banyak. Setiap gagasan yang mun-
telepatis atau hal yang sifatnya olah-batin dan olah energis. cul darinya ataupun gagasan yang ia terima dari orang lain, selalu
Memang siapapun boleh saja dan sah, untuk melakukan olah-batin ditarik relevansinya dengan perbaikan umat.
atau melatih kondisi psikologisnya guna melengkapi usaha yang Tanda ’ain pada juz 30 adalah 39. Tetapi batas kepemilikan tanda
sifatnya rasional, tetapi seorang juz 30 akan lebih percaya atau ’ain oleh orang juz 30 sebenarnya hanya 21. Oleh karena itu, pada
cocok untuk hal semacam ini. Bahkan, jika kecenderungan ini ter- tanda ’ain ke-21 tertulis kata as-Sajadah yang berarti batas kepemi-
hambat oleh situasi kultural sekelilingnya, ia merasa dirinya kurang likan. Sedangka ’ain ke-22 hingga ke-39 milik umat. Angka 21 ( )
lengkap. Ada semacam kegelisahan spritual yang muncul dalam di-
berarti Analisis Ulang. Oleh karena itu, seorang juz 30 juga memi-
rinya dan kegelisahan itu hanya dapat terpecahkan apabila kecende-
liki kecakapan analitik yang cukup tinggi. Di samping itu, karena
rungan psikologisnya itu mendapat tempat secara proposional dalam
juz ini merupakan inti dan kandungan seluruh juz, maka ia memiliki
hidupnya.
bakat alami untuk menjadi seorang pemain peran, atau juga sebagai
Seorang juz 30 memiliki bakat alami untuk mengenal perbedaan
sutradara (dalang) yang baik, yang memahami karakter setiap peran
sifat dan karakter setiap orang. Hal ini disebabkan oleh karena pro-
(wayang).
fil juz 30 itu sendiri yang merupakan rangkuman dari sifat dan
Orang juz 30 sebenarnya merupakan sosok seorang konsultan
karakter 29 juz sebelumnya. Namun demikian, seorang juz 30 me-
masyarakat. Ia memiliki kelebihan tanda ’ain dan halaman yang
miliki sifat yang kompleks, sesuai dengan jumlah suratnya yang
mestinya diperuntukkan buat masyarakat. Oleh karena itu, orang juz
begitu banyak (37 surat). Apabila setiap surat dapat berfungsi seba-
30 sejak kecil sudah memiliki kecenderungan untuk menjadi pena-
gai alternatif untuk mengungkapkan sikap dalam dirinya, maka
sehat, konsultan atau membantu memecahkan dan juga memikirkan
seorang berjuz 30 memiliki 37 macam cara mengekspresikan karak-
problema orang lain. Demikian juga, orang di sekelilingnya pun
ter dirinya. Karena itu, ia benar-benar bersifat kompleks.
secara apriori sering dapat menerima kehadiran dirinya sebagai se-
Karena pada dasarnya ia adalah seorang psikolog, atau konsultan
orang konsultan atau seorang yang pantas dimintai nasehat.
psikologi, yang mampu memahami perbedaan kondisi psikologi se-
Pada umumnya seorang juz 30, apabila ia laki-laki, memiliki
tiap orang lain, maka ia sendiri memiliki karakter dan kondisi
sifat ”kebapakan”, yang selalu berkepentingan melindungi orang
psikologi yang kompleks.
lain sebagai anak. Jika ia seorang wanita, ia juga memiliki kemam-
Dari segi kapasitas intelektual, ia memiliki kemampuan untuk
puan tinggi untuk ”ngemong” dan menerima perbedaan orang lain
cepat menangkap inti permasalahan. Dalam suatu perbincangan
Pengantar Psikologi Al-Quran 65 66 Pengantar Psikologi Al-Quran
sebagaimana terhadap anak-anaknya. Dengan kata lain, seorang juz Apabila titik 11 (perasaan) pada dirinya terganggu, atau meng-
30, baik laki-laki maupun perempuan, memiliki kecenderungan alami kegoncangan (mismanajemen), maka salah satu dari kedua
untuk ”mengayomi” semua orang. Dan karena itu biasanya ia mera- organ di atas akan berbicara sebagai kelemahan. Bisa jadi, dan
sa pantang untuk membeda-bedakan atau bersikap diskriminatif ter- sering terjadi bahwa juz 30 cenderung emosional apabila ternyata
hadap orang di sekelilingnya. darahnya menjadi kelemahan dan berada pada kondisi buruk
Bakat potensial seorang juz 30, dalam hal profesi yang bersifat (misalnya darah tinggi).
”melayani” orang banyak secara psikologis. Dengan demikian, Di sinilah letak ironik dan kontradiktif yang dialami seorang juz
sebaiknya anak berjuz 30 dididik untuk menjadi konsultan atau 30. Di satu pihak ia dituntut untuk bersikap sabar dan tabah karena
psikolog. Namun karena ia memiliki komplesitas dan kekayaan harus menyediakan dirinya sebagai seorang konsultan dan ”penga-
kandungan surat dalam dirinya, ia pun sebenarnya cocok untuk me- yoman” setiap orang (masyarakat), tetapi di lain pihak ternyata dia
masuki segala bidang. Meski demikian, apapun keilmuan dan ke- harus mengidap potensi sakit pada darah yang cenderung meng-
akhlian yang ia miliki, akan lebih bermakna dan memberikan ganggu kesabaran (ketabahan).
kepuasan bagi dirinya apabila ia telah dapat mempersembahkan Apabila potensi sakit pada darah tidak begitu menonjol, maka ke-
sebagian hasil karya dan kemampuannya itu kepada orang lain. Ia mungkinan lain ia akan menderita gangguan pada salah satu organ
pejuang umat. Sebab, secara kodrati ia memiliki kelebihan, baik THT (Telinga, Hidung dan Tenggorokan termasuk rongga mulut
surat, halaman maupun tanda ’ain, yang secara kodrati pula kelebih- dan gigi). Apabila organ ini menjadi kelemahan laten, kemungkinan
an tersebut harus dikembalikan kepada orang lain, apabila ia ingin nya, gangguan sakit pada gusi, gampang terkena flu (pilek), atau
mencapai suatu bentuk ”penemuan” dirinya secara utuh. batuk, atau rasa gatal-gatal pada telinga, bahkan dapat juga tergang-
gu kepekaan pendengarannya.
3. Kelemahan dan Kelebihan Banyak juga kasus orang juz 30 yang menderita sakit pada per-
napasan (paru-paru). Ini dapat dilihat misalnya bahwa ’ain 7 (paru-
Potensi sakit yang dialami oleh seorang juz 30, apabila dilihat
paru) pada juz 30 berada pada satu halaman dengan ’ain 8 (darah
dari sistem 11 pada struktur ’ain (anatomis), adalah pada darah (jan-
atau jantung). Kasus banyaknya orang juz 30 yang terkena sakit
tung) dan THT. Potensi tersebut dapat dilihat pada diagram di
pada paru-paru, dapat dipahami dengan cara menganalisis tanda ’ain
bawah ini.
7 dan 8 tersebut. Apabila potensi sakit itu tidak berada pada darah,
maka kemungkinan besar yang akan terkena justru paru-patunya,
30 = 3 ( ) : THT
atau apabila terjadi komplikasi, maka yang akan terkena terlebih
dahulu adalah paru-paru.
Apabila dianalisa dengan struktur susunan abjad, maka kelemah-
Titik 11 ( ) titik keseimbangan Jumlah 11 (Perasaan) an juz 30 juga berada pada perut. Abjad ke-30 ( ) berada persis
pada bagian perut dan kandungan, sebagaimana juz 19 juga memili-
ki kelemahan yang sama dengan juz 30. Catatan lain, juz 30 terdiri
8 = ( ): Darah/Jantung atas 37 surat dan pada setiap surat terdapat kop surat yang tertulis
dalam dua baris; satu baris untuk nama surat dan satu baris lagi

Pengantar Psikologi Al-Quran 67 68 Pengantar Psikologi Al-Quran


untuk tulisan ”basmalah”. Dengan demikian, apabila diamati secara 9. 75 Al Qiyaamah (40) 1 - 40 Hari Kebangkitan
teliti, maka setidaknya terdapat 74 baris dalam juz 30 yang tidak 10. 76 Al Insaan (31) 1 - 31 Manusia
terisi oleh ayat, karena berisi tulisan nama surat dan ”basmalah”. 11. 77 Al Mursalaat (50) 1 - 50 Yang diutus
Apabila kop surat menggambarkan suatu kelebihan, maka
Jumlah ayat ( 431 )
seorang juz 30 memiliki kelebihan untuk menghadapi setiap orang.
Ia memiliki 37 pintu pemecahan masalah sama dengan 36 pintu
Juz 29 salah satu juz yang memiliki 22 tanda ’ain. Juz yang me-
Masjidil Haram dan 1 pintu Ka’bah. Ia memiliki kapasitas untuk
miliki tanda ’ain sebanyak 22, hanya ada dua, yaitu juz 14 dan juz
menampung segala macam keluhan dan problematik orang lain,
29. Angka 22 adalah ( ) yang artinya target. Target, gambaran
sesuai dengan kondratnya sebagai seorang konsultan psikologi.
Tetapi apabila 74 baris tersebut menjadi gambaran tentang kele- sesuatu yang ingin dicapai oleh manusia dalam hidupnya. Ia meru-
mahan, maka seorang juz 30 memiliki banyak blank dalam dirinya. pakan terminal-terminal kecil yang hendak dilalui dalam proses
Dengan kata lain, ia sendiri adalah orang yang paling rapuh kondisi kehidupan. Ketika suatu target telah tercapai dalam rangkaian peris-
psikologinya, ia sangat mudah terpengaruh oleh orang lain. Namun tiwa usaha manusia, maka seketika itu pula telah tergambar target
demikian, kelebihannya adalah bahwa ia tidak mudah mengalami lainnya. Orang selalu hidup dalam rencana dan target.
putus asa atau frustasi dalam menghadapi berbagai masalah Namun demikian, target selalu berada pada daerah yang bukan
kehidupan. milik manusia. Ia adalah faktor X yang selalu dikejar oleh manusia.
Tetapi kenapa juz 29 memiliki 22 tanda ’ain. Apa pengaruh 22
tanda ’ain bagi seorang juz 29. Tetapi, sebaiknya dilihat dulu daftar
tanda ’ain dan posisinya dalam lembaran juz 29.
JUZ 29
Posisi Tanda ’Ain pada Juz 29
1. Profil
’Ain Juz Halaman Baris Angka Tengah ’Ain Surat
Juz 29 berisi 11 surat, dari surat ke-67 (al-Mulk) sampai dengan (angka Juz ke (jarak) (angka di atas)
surat ke-77 (al-Mursalat). Jumlah ayat dalam juz ini 431, sedangkan bawah)
jumlah ’ainnya 22. Berikut ini daftar nama surat dalam juz 29.
1 1 17 14 1
1. 67 Al Mulk (30) 1 - 30 Kerajaan 2 2 15 16 2
2. 68 Al Qalam (52) 1 - 52 Pena 3 3 16 33 1
3. 69 Al Haqqah (52) 1 - 52 Hari Kehancuran 4 4 12 19 2
4. 70 Al Ma’arij (44) 1 - 44 Tempat Tinggi 5 5 15 37 1
5. 71 An Nuuh (28) 1 - 28 Nabi Nuuh 6 6 4 15 2
6. 72 Al Jin (28) 1 - 28 Jin 7 7 7 25 1
7. 73 Al Muzammil (20) 1 - 20 Berselimut 8 7 14 9 2
8. 74 Al Mudatsir (56) 1 - 56 Berselimut 9 8 11 20 1
10 8 18 8 2
Pengantar Psikologi Al-Quran 69 70 Pengantar Psikologi Al-Quran
11 10 1 19 1 secara simbolik berarti target. Dari 30 juz yang ada dalam al-Quran
12 10 10 9 2 , hanya ada dua juz yang jumlah ’ainnya 22, yaitu juz 29 dan juz 14.
13 11 8 19 1 Ini berarti, karena ia seorang raja atau akhli strategi, maka apa yang
14 11 15 1 2 ia pikirkan harus segera menjadi kenyataan.
15 12 13 31 1 Di samping sebagai seorang akhli strategi, juz 29 juga memiliki
16 13 4 25 2 wawasan ke depan dan keilmuan. Ia memiliki kuriositas atau hasrat
17 14 1 30 1 keingin-tahuan yang begitu tinggi terhadap berbagai masalah. Ini
18 14 6 10 2 surat al-Qolam yang berperan dalam dirinya. Dari surat yang ada
19 15 8 22 1 dalam juz 29, terdapat tiga nama surat yang sama-sama mengguna-
20 15 15 9 2 kan huruf ( ), yaitu al-Qolam ( ), al-Haaqah dan al-Qiyamah.
21 16 14 40 1 Huruf ( ) secara simbolik berarti kepala. Dan, organ kepala terdiri
22 16 18 10 2 atas Mata, Otak dan THT. Ini artinya bahwa kapasitas intelektual
seorang juz 29 begitu tinggi, sehingga informasi apapun dapat di-
2. Karakter Orang Juz 29 serap dalam kepalanya.
Cetak tebal juz 29 berada pada ayat pertama surat al-Mulk, yaitu Tetapi sampai di manakah sebenarnya kuriositas seorang juz 29,
( ). Huruf pertama yang ditebalkan dalam juz 29 adalah ( ), itu dapat terakomodasi secara memuaskan? Dengan kata lain, apa
yang artinya adalah THT. Organ tubuh inilah yang menentukan sebenarnya yang dicari oleh seorang juz 29 melalui kegelisahan
apakah ia bersifat peduli ataupun tidak peduli terhadap orang di se- intelektualnya itu? Tidak lain adalah pada huruf ( ) di akhir huruf
kelilingnya. Dengan demikian, hanya ada dua kemungkinan yang cetak tebal, yang berarti ”jati-diri”, ataupun ”sangkan-paran”, manu-
menjadi pembawaan sikap seorang juz 29 dalam menghadapi orang sia tanpa pretensi, atau semacam pengetahuan mengenai hakekat
di sekelilingnya, yaitu sangat peduli dan pemerhati atau sebaliknya hidup dan kehidupan, yang tidak lain spiritualitas. Apabila ini be-
bahwa ia akan menjadi orang yang sangat acuh atau ”cuek”. lum tercapai, maka rasa keingin-tahuan akan menjadi kegelisahan.
Pada umumnya, seorang juz 29 lebih menampakkan sikap acuh Kuriositas seorang juz 29 bisa saja tidak muncul, apabila surat al-
atau ”cueknya” daripada kepeduliannya. Menghadapi seorang juz Muzammil dan al-Mudatsir berperan secara negatif. Kedua surat
29, jangan terlalu berharap ia akan bersikap begitu perhatian. tersebut sama-sama berarti berselubung atau berselimut. Apabila
Bahkan juz 29 lebih sering bersikap diam, ia tidak terlalu banyak surat tersebut berperan secara ”negatif” akan menghambat kurio-
bicara kalau tidak benar-benar sedang berkepentingan. sitas seorang juz 29, sebab ia menjadi berselimut dan berselubung
Seorang juz 29, dalam dirinya memiliki karakter sebagai seorang dengan kemapanan pemikiran dan pemahamanannya. Ia menjadi
raja atau panglima (al-Mulk). Sebagai seorang raja, maka ia selalu sangat anti-dialog, karena merasa mapan dengan informasi dan ke-
berhasrat untuk melindungi dan menguasai orang lain. Namun ilmuan yang telah ia miliki.
demikian, ia tidak terlalu berhasrat untuk banyak bicara yang tidak Surat al-Muzammil adalah surat ke-73. Angka 73 dimampatkan
perlu, melainkan lebih cenderung berpikir strategis. Dan untuk hal- menjadi 10 atau 1 ( ), yang artinya dengan otak. Surat ini berisi 20
hal yang bersifat teknis, seorang juz 29 tidak terlalu peduli untuk ayat. Angka 20 sama dengan ( ), yang artinya batas pandang
memikirkannya. Jumlah ’ain pada juz 29 ialah 22. Angka 22 ( ) manusia atau aturan main. Jika surat ini berperan dominan dalam
Pengantar Psikologi Al-Quran 71 72 Pengantar Psikologi Al-Quran
diri seorang juz 29, maka ia akan menjadi seorang yang sangat kan orang atau sesama. Sebagai seorang jenderal, meski dalam
formalistik dan legalistik dan terjebak pada aturan main atau peperangan ia selalu memikirkan keselamatan para anak buahnya.
persepsi yang sudah mapan. Jangan harapkan kita dapat mengaju- Tetapi ia pun memiliki sifat yang labil. Semangar dan keinginan-
kan pemikiran yang bernada esensial kepada seorang juz 29, teruta- nya selalu datang dan pergi begitu saja. Dengan kata lain, seorang
ma mereka yang sudah terlalu bersikap formalistik sehingga anti- juz 29 cenderung bersifat ”angin-anginan”. Pada saat ia sedang
dialog. dalam keadaan semangat untuk suatu masalah, maka seluruh perha-
Baik al-Muzammil maupun al-Mudatsir, sama-sama menggam- tian dan energi tercurahkan. Tetapi tanpa suatu alasan dan sebab-
barkan pribadi seorang Muhammad. Artinya, yang berselubung dan sebab yang jelas, sering semangat itu hilang begitu saja, dan ber-
yang berselimut adalah Muhammad itu sendiri, yang secara metafor gantilah pada topik dan semangat lain. Inilah surat al-Jin yang
juga diperingatkan. Ini dapat berarti bahwa sebaiknya manusia tidak sedang bekerja. Artinya, karena esensi Jin itu sendiri makhluk
usah selalu berselimut dan berselubung dengan persepsinya yang (energi) yang kadang muncul dan kadang tidak, maka makna surat
telah mapan, sebab kehidupan ini terus berubah dan berjalan. Maka al-Jin bagi seorang juz 29 bahwa ia sering mengidap sikap yang
singkaplah selimut dan kabut kemapanan pemikiran yang cenderung ”angin-anginan”.
menutupi pikiran (otak) dan jati-diri, dan kemudian berdialoglah Apabila diperhatikan, lambang atau sandi juz 29 adalah hamzah
dengan realitas yang selalu berubah. ( ), yang artinya strategi atau gejolak. Huruf tersebut menyerupai
Bagi seorang juz 29, apabila kedua selubung atau selimut itu sandi tentang gelombang energi listrik ( ). Karakter gelombang
telah tersingkap, ia akan menjadi seorang yang sangat dialogis. atau energi adalah bahwa ia selalu bergejolak atau semacam pendu-
Dengan demikian, kuriositas dan semangat keilmuannya (al-Qolam) lum. Karena itu, seorang juz 29 juga memiliki perasaan atau
mendapat tempat secara proposional. semangat yang tidak konstan (labil). Tetapi disinilah kekuatan
Seorang juz 29 secara tidak sadar sering menceritakan tentang seorang juz 29,
kehebatan dirinya dan pada batas tertentu bahkan ia ingin mencoba Baik surat al-Haaqah maupun al-Qiyamah, secara harfiah berarti
mengangkat dirinya melalui pembicaraan (al Ma’arif). Tetapi itupun hari kehancuran atau kiamat. Ini berarti bahwa seorang juz 29 me-
sah dengan suatu ekspresi karakteristik dirinya. Bisa jadi ia pun miliki kecenderungan berfikir ”reflektif” dan ”revolutif”. Dia
diangkat oleh masyarakat sekelilingnya sebagai seorang tokoh. mampu berpikir cepat, dan berputar ke kiri berlawanan dengan jalur
Betapapun ia tidak memiliki keilmuan yang cukup, tetapi masyara- jam. Untuk berpikir yang kontraversial pun ia bisa, bahkan untuk
kat sering menokohkan atau mengangkatnya sebagai seorang yang persoalan yang aneh, yang orang lain tidak sempat memikirkannya,
patut dihormati, bahkan banyak orang yang kemudian menganggap- ia dapat menggali dan menemukannya.
nya sebagai orang yang ”ngerti”. Masih berkaitan dengan surat Nuuh yang membuatnya menjadi
Surat Nuuh dalam juz 29 dapat juga berarti ”penyelamat”. Dalam seorang yang suka menolong, juz 29 juga dilengkapi oleh surat al-
kisahnya, Nabi Nuuh seorang penyelamat generasi dari banjir yang Insan, yang berarti manusia. Surat ini dapat berarti ”humanisme”.
memusnahkan. Makna empirik bagi seorang juz 29 bahwa ia sering Artinya, seorang juz 29 cenderung memiliki kepekaan humanisme
merasa ”trenyuh” melihat penderitaan orang lain, sekaligus ingin se- yang begitu tinggi dan kepeduliannya terhadap masalah kemanusian
kali menyelamatkan dan menolongnya. Dengan kata lain, seorang cukup besar. Dialah seorang yang dilahirkan berbekal rasa humanis
juz 29 memiliki hasrat yang laten untuk menolong dan menyelamat- begitu tinggi. Orang lain bisa saja memiliki sikap humanisme, tetapi

Pengantar Psikologi Al-Quran 73 74 Pengantar Psikologi Al-Quran


seorang juz 29 memiliki lebih. Dan ia diperlengkapi dengan surat buhan dapat dilakukan dengan cara berdiskusi atau berdialog yang
Nuuh, yang selalu berkeinginan menolong, dan al-Jin, kekuatan membangkitkan gairah (energi) hidupnya.
energi (Jin) yang dapat dipakai untuk menolong orang lain dari pen- Sebagaimana disebutkan di atas, jumlah tanda ’ain dalam juz 29
deritaan sakit. Dengan demikian, humanisme seorang juz 29 sebenar adalah 22 Angka 22 sama dengan ( ) sama dengan target. Ini arti-
nya tidak verbal, tetapi dapat diaktualisasikan dalam tindakan sehari nya, dalam segi keilmuaan, sering seorang juz 29 merasa mampu,
hari. Minimal dengan cara menyembuhkan orang sakit. atau dapat mengerti segala hal. Sebenarnya, keilmuaan apapun telah
Di samping rasa humanismenya yang begitu tinggi seorang juz ada pada otaknya. Persoalannya, apakah ia mau memperdalam atau
29 juga memiliki perangkat lain yang membuat dirinya menjadi menggalinya atau tidak. Oleh karena itu, tidak heran jika seorang
seorang pejuang kemanusiaan sejati yaitu surat ke-77 (al-Mursalat). juz 29 kemudian mendapat suatu ilmu tanpa ia harus belajar
Surat ini berarti orang yang membawa misi, atau orang yang diutus dimanapun. Ia mendapat ilmu langsung dari dalam, atau dari proses
untuk tugas suci. Orang juz 29 dilahirkan sebagai seorang yang perenungan dan berpikirnya sendiri. Orang dapat mengatakan itu
membawa amanat atau misi, baik misi perdamaian, kemanusiaan, sebagai ”Ilmu Laduni”. Setiap orang pada dasarnya boleh dan bisa
maupun misi kesehatan. Dengan energi al-Jin yang ia miliki, ia saja menemukan atau memperoleh ilmu semacam itu, tapi seorang
mampu ”menyembuhkan” orang sakit dengan sentuhan tangannya juz 29 akan lebih mungkin, terutama bila ia memang memiliki
dan itulah yang sapat dilakukan secara minimal sebagai aktualisasi ”kepekaan spiritual” yang tinggi dalam dirinya.
pertolongan (Nuuh) terhadap orang lain, jika pertolongan yang
bersifat materil tidak mampu. 3. Keilmuan
Surat al-Mursalat dalam dirinya membuat ia menjadi seorang
yang sangat ”cekatan”. Dipanggil atau disuruh (diutus) untuk kema- Dalam juz 29 tersirat beberapa keilmuan, terutama ilmu tentang
napun, selagi untuk keperluan menolong atau demi perjuangan strategi perang. Juz 29 merupakan gambaran atau falsafah mengenai
kemanusiaan (humanisme), ia tidak merasa ada keberatan. Asalkan suatu bentuk kerajaan ideal, atau sebuah mahligai kehidupan suatu
ia dapat mengaktualisasi diri sebagai seorang yang membawa misi pemerintahan demokratis yang membawa misi kemanusiaan dan
kemanusiaan, misi pertolongan dan penyembuhan, ia dapat merasa penyelamatan umat manusia. Seorang anak berjuz 29 sebaiknya di-
puas dengan kehidupannya yang sederhana. Artinya , target yang kondisikan sedemikian rupa dalam kehidupan yang demokratis,
diburu oleh seorang juz 29 dalam kehidupannya bukan semata-mata dialogis dan semangat menyerap infomasi keilmuan.
berupa materiil, tetapi juga aktualisasi diri sebagai seorang yang Betapapun juz 29 lebih cocok untuk berpikir rasional, srategis,
membawa misi, dan dapat melaksanakan misinya dengan baik. logos dan empiris, tetapi pada saatnya iapun mengalami kegelisahan
Seorang juz 29 memang unik.Gaya hidupnya tidak perlu bersifat laten, yang jawabannya terletak pada pengalaman mistis. Memang,
formal dan seremonial. Menghadapi orang juz29 pun sebaiknya tidak setiap orang juz 29 memiliki kegemaran dalam hal mistik. Ini
tidak usah terlalu formal atau basa-basi. Apalagi ketika ia telah dapag dijelaskan karena kecenderungan kepala ( ), positivisme dan
benar-benar menjadi seorang yang bersifat dialogis dan inklusif, ia empirisme, dan seorang juz 29 memiliki tiga huruf ( ) pada surat-
dapat diajak berdialog dan berdiskusi tentang berbagai persoalan. suratnya. Tetapi ingat bahwa di belakang rangkaian huruf cetak-
Dia sendiri, terkadang merasa kesepian jika tidak melakukan dialog. tebal pada ayat awal juz terdapat huruf ( ) yang berarti ”sangkan-
Bahkan, apabila suatu saat ia sedang ”tidak enak badan”, penyem- paran”, atau ”jatining-urip”. Apabila ini tersentuh, maka seorang juz

Pengantar Psikologi Al-Quran 75 76 Pengantar Psikologi Al-Quran


29, kemudian akan larut dalam mistisisme. Apabila pada saatnya ia seseorang akan menjadi sakit. Dan apapun sakit ”parah” yang diala-
kemudian mampu menyembuhkan seorang sakit dengan sentuhan mi seseorang, bermula dari kelemahan laten yang dideritanya. Oleh
tangannya, maka sifat rasional dan positivis yang ada dalam dirinya karena itu, seorang juz 29 jarang sekali mengalami sakit, karena ia
akan mendapat tantangan. Apabila mata hatinya suatu saat tersentuh berada pada titikkesetimbangan. Betapapun ia memiliki perasaan
oleh kejadian absurd yang tak mampu dijelaskan melalui pendekat- dan semangat yang labil, tetapi kondisi fisiknya, relatif konstan,
an rasional dan logis, maka seorang juz 29 kemudian menjadi haus sehingga jarang sakit.
akan penjelasan mistis. Ketika mata kepalanya kemudian melihat Namun demikian, bila manajemen perasaan sudah sampai pada
peristiwa ataupun bayangan absurd, pada saat ia sadar bahwa itu titik yang tak dapat dikendalikan, seorang juz 29 akan mengalami
bukan mimpi, barulah seorang juz 29 mulai mencari penjelasan sakit yang begitu parah. Dengan kata lain, orang ini jarang sakit,
mistis. tetapi sekali sakit ”ambruk” dan bisa sangat parah. Dan bila ia sam-
Abjad ke-29 ( ) satu-satunya abjad yang tidak bisa berdiri pai mengalami sakit, berarti ia memang sedang tidak mampu
sendiri. Ia harus ikut pada huruf lain, yaitu huruf ( ) dan ( ). mengendalikan keacuhan (”kecuekannya”) terhadap lingkungan.
Dengan kata lain, huruf ( ) harus selalu dipangku, apabila ia ingin Gejala sakit parah bisa saja dialami oleh seorang juz 29, dan hal
ini dapat dijelaskan bahwa dalam juz 29 terdapat dua surat yang
memfungsikan dirinya dalam khalayak huruf lainnya, baik di atas
bertema kehancuran, yaitu al-Haaqah dan al-Qiyamah, yang artinya
maupun di bawah. Ia bersedia diinjak oleh seorang pribadi lain ( ),
sama-sama hari kiamat. Seorang juz 29 dapat saja bertahun-tahun
( ), tetapi juga sering diangkat oleh orang lain ( ) dan ( ). tidak mengalami sakit yang cukup berarti, tetapi sekali ia sakit,
Secara kodrati, seorang juz 29 harus menempatkan dirinya sebagai apapun sebabnya, kedua surat tersebut akan berbicara dalam bentuk
seorang ”suhu” atau ”begawan” (resi), yang selalu berpikir tentang pesakitan yang amat serius.
kebaikan dan keselamatan orang banyak. Apabila peran dan posisi Seorang juz 29 memang dapat dikatakan kebal dari penyakit,
itu tercapai barulah ia menemukan dirinya secara utuh. tetapi organ tubuh yang paling renta ialah THT. Tingkat resistensis
Seorang juz 29, dalam kenampakan luarnya memang berperilaku seorang juz 29, pada umumnya dikompensasikan dalam bentuk
seperti orang yang berdarah dingin. Oleh karena itu, kemungkinan sakit flu atau pilek yang laten. Kecuali itu, oleh karena angka 11
lain yang sangat buruk bagi seorang juz 29 adalah bahw ia dapat jika dimampatkan dapat juga berarti 2 ( ) yang berarti mata, maka
menjadi seorang ”pembunuh berdarah dingin”. Ini terjadi apabila tidak heran jika seorang juz 29 kemudian harus memakai kacamata
lingkungan dan proses hidupnya sangat keras sehingga membentuk tebal sebagai sambungannya.
dirinya menjadi seorang yang sangat kejam. Kelebihan seorang juz 29 adalah pada kapasitas intelektualnya
yang begitu tinggi dalam menyerap informasi keilmuan. Juz ini
4. Kelemahan dan Kelebihan memang juz ilmuwan yang selalu haus informasi keilmuan dengan
Dalam struktur ’ain, titik 11 (perasaan) merupakan titik keseim- semangat dialogisnya yang tak pernah putus. Tetapi kelemahan
bangan dalam tubuh manusia. Angka 29, jika dimampatkan menjadi orang ini sekaligus juga pada otaknya. Ia sering dihinggapi sema-
11, dan angka 11 ( ) berarti tali rasa atau perasaan. Titik 11 adalah cam kesulitan untuk berkonsentrasi, terutama untuk membaca atau
titik kesetimbangan manusia. Apabila titik tersebut mengalami menyerap informasi. Suatu saat, apabila kelemahan ini sedang
gangguan, maka apa yang menjadi potensi sakit (kelemahan) muncul, dipaksa-paksapun akan sulit untuk dapat membaca dan

Pengantar Psikologi Al-Quran 77 78 Pengantar Psikologi Al-Quran


menyerap informasi dengan baik. Ilmuwan disini bukanlah dalam 7. 64 At Taghaabun (18) 1 - 18 Tampak kesalahan
pengertian formal, yaitu seorang akademikus lulusan perguruan 8. 65 Ath Thalaq (12) 1 - 12 Talak
tinggi tertentu. Memang tidak setiap orang juz 29 kemudian menjadi 9. 66 At Tahrim (12) 1 - 12 Yang diharamkan
ilmuwan dalam pengertian formal. Tetapi setidaknya, jika seorang
Jumlah ayat ( 137 )
juz 29 dikondisikan sedemikian rupa sejak kecil untuk menjadi
seorang ilmuwan akademik, ia telah memiliki bekal perangkat lunak
Juz ini berisi 137 ayat dan 20 tanda ’ain. Posisi tanda ’ain pada
dalam dirinya, berupa surat-surat yang secara potensial dan kodrati
juz 28 dapat dilihat pada tabel berikut ini.
mencerminkan dirinya sebagai seorang yang cinta ilmu dan kema-
nusiaan. Jika toh terjadi deviasi, pasti tidak terlalu jauh. Dengan
Posisi Tanda ’Ain pada Juz 28
kata lain, apabila secara sosial dan kultural seorang juz 29 mendapat
kesempatan untuk menggunakan perangkat, bakat dan potensi alami
’Ain Juz Halaman Baris Angka Tengah ’Ain Surat
nya, ia jelas memiliki kans yang lebih besar. (angka (jarak) (angka di atas)
Juz ke
Persoalannya, apakah kondisi lingkungan dan keluarga mampu bawah)
menyalurkan minat dan bakatnya. Di sinilah pentinganya, orang tua
mengenal karakteristik anaknya melalui al-Quran, sehingga ia dapat 1 1 15 6 1
menyalurkan bakat anaknya secara tepat. 2 2 14 7 2
3 3 11 9 3
4 4 18 10 1
5 5 12 7 2
JUZ 28 6 6 4 7 3
7 7 3 6 1
1. Profil 8 8 2 7 2
9 8 18 9 1
Juz 28 berisi 9 surat, yaitu dari surat ke-58 (al-Mujadalah) hingga
10 9 9 5 2
surat ke-66 (at-Tahrim). Berikut adalah daftar surat dan jumlah ayat
11 10 5 8 1
pada juz 28.
12 10 10 3 2
13 11 8 8 1
1. 58 Al Mujadalah (22) 1 - 22 Wanita menggugat
14 11 12 3 2
2. 59 Al Hasyr (24) 1 - 24 Pengusiran
15 12 13 10 1
3. 60 Al Mumtahanah (13) 1 - 13 Wanita diuji
16 13 7 8 2
4. 61 Ash Shaaf (14) 1 - 14 Barisan
17 14 14 7 1
5. 62 Al Jumu’ah (11) 1 - 11 Hari Jumat
18 15 7 5 2
6. 63 Al Munafiqun (11) 1 - 11 Orang Munafik
19 16 6 7 1
20 16 18 5 2

Pengantar Psikologi Al-Quran 79 80 Pengantar Psikologi Al-Quran


Apabila diperhatikan, juz 28 merupakan juz di mana isi suratnya meminta pertimbangan orang lain. Inilah surat al-Mumtahanah
pendek-pendek. Dalam juz 30, yang nampaknya terdiri atas surat- dalam juz 28, yang berarti ’wanita yang diuji”. Memang, pada
surat pendek, tetapi terdapat surat yang jumlah ayatnya lebih dari umumnya ia sosok orang yang tahan uji. Dalam hidup sehari-hari, ia
40. Sedangkan surat terpanjang pada juz 28 hanya terdiri atas 24 pun secara laten selalu diuji oleh pikiran dan perasaannya sendiri.
ayat, yaitu surat ke-59 (al-Hasyr). Bayangan buruk dan kekhawatiran sering muncul dalam pikirannya
sehingga hidupnya selalu dalam kondisi gundah.
2. Karakter Orang Juz 28 Terhadap waktu, ia sangat perhitungan, bahkan dalam batas ter-
tentu ia bisa menjadi orang yang sangat disiplin. Ia selalu diliputi
Huruf tebal pada ayat pertama juz ini ( ). Huruf per- kekhawatiran, misalnya takut terlambat, takut ketinggalan, dan
tama ( ), yang berarti kepala. Cara berpikir seorang juz 28 pada sebagainya. Oleh karena itu, seorang juz 28 selalu dalam keadaan
awalnya bersikap rasional da cenderung berpikir logis. Tetapi, pada ”kemrungsung” atau tergesa-gesa, dan sangat takut kehilangan mo-
saat yang sama seorang juz 28 sering terlalu berharap pada fakror X mentum yang telah ia perhitungan.
dalam menyelesaikan masalah. Oleh karena itu, ia terkadang Sandi atau lambang juz 28 adalah ( ), yang berarti ”momentum
menjadi terlalu bersikap mistis dan yatalis. Ini terjadi karena huruf pemberian ruh dan juz”, atau ”manajemen”. Dalam juz 28, tersirat
cetak tebal yang terakhir ( ), yang berarti penyerahan total kepada suatu Ilmu Manajemen, atau suatu ilmu bagaimana mengatur
faktor X ketika ia menghadapi problematik. sumberdaya, terutama sumberdaya manusia. Surat al-Mujadalah
Cara berpikir seorang juz 28 memang sering bersifat kontradiktif. yang jumlah ayatnya 22 ( ), dapat digambarkan sebagai target
Ada kecenderungan dalam dirinya untuk mencampur antara dalam suatu proses manajemen. Dalam suatu organisasi usaha misal
rasionalitas dan irasionalitas sekaligus. Kepercayaan dirinya dalam nya, target atau terminal-terminal kecil yang harus dicapai haruslah
mengatasi masalah cukup tinggi. Tetapi begitu ia menghadapi terumuskan secara jelas. Surat al-Hasyr (Pengusiran) merupakan
kesulitan, ia menjadi sangat ”cengeng” dan menumpahkan harapan- gambaran mengenai kontrol tenaga kerja oleh seorang manajer. Ia
nya pada kekuatan mistis. Dengan demikian, pengharapan terhadap tidak segan-segan untuk memecat atau mengusir tenaga kerja yang
faktor X sering berlebihan. Menghadapi kesulitan sedikit mengeluh, tidak disiplin.
dan kemudian memanggil Tuhan. Surat al-Mumtahanah, juga gambaran mengenai seorang pemim-
Isi surat pada juz 28 pada umumnya relatif pendek, sehingga pin atau manajer yang selalu diuji oleh anak buahnya dalam menja-
seorang juz 28 pada umumnya memiliki perasaan yang agak tipis lankan mekanisme manajerialnya. Namun demikian, ia memiliki
dan ”cengeng”. Ia sulit sekali untuk bersikap agak ”cuek”, atau sedi- kecakapan untuk menata dan mengatur orang di sekelilingnya (ash-
kit mengulur dan ”memanjangkan” perasaannya terhadap lingkung- Shaf), sehingga dapat membuat mekanisme organisasi atau asosiasi
an. Ada kecenderungan dalam dirinya untuk memikirkan masalah tidak mengalami ”chaos”.
yang sebenarnya sepele, sehingga menjadi beban pikiran bagi diri- Surat al-Jumah merupakan gambaran kebersamaan yang mutlak
nya, bahkan sampai berlarut-larut. diperlukan dalam suatu organisasi. Oleh karena itu, seorang juz 28
Tetapi orang juz 28 dapat dikatakan tahan banting, untuk meneri- biasanya juga memiliki sikap yang tidak terlalu perhitungan terha-
ma cobaan seberat apapun dalam hidupnya. Terkadang ia merasa dap kekayaan pribadinya yang terkadang harus dikorbankan demi
mampu untuk menyelesaikan masalah yang ia hadapi, tanpa harus kepentingan orang banyak (jamaahnya). Surat al-Munafiqun, juga
Pengantar Psikologi Al-Quran 81 82 Pengantar Psikologi Al-Quran
merupakan perangkat yang dibutuhkan oleh seorang manajer (dalam kepastian, atau lebih tepatnya bersifat materiil. Jangan heran, jika
proses manajemen) yang memungkinkan ia memanipulasi data demi seorang juz 28 kemudian agak berpandangan ”materialistik”. Misal-
memperoleh keuntungan sebanyak-banyaknya. Dalam proses bisnis, nya, ia berpandangan bahwa waktuadalah uang.
suatu saat seorang manajer juga menggunakan senjata menipulatif Menghadapi seorang juz 28, jangan hawatir bahwa ia akan bersi-
untuk menyelamatkan perusahaan. kap ”pelit” terhadap insentif yang telah ia janjikan, terutama me-
Oleh karena itu, seorang juz 28 sebenarnya memiliki bakat alami nyangkut soal materi. Sebab ia memiliki surat al-Jum’ah, yang
untuk menjadi seorang pemimpin (manajer). Ia mampu mengatur, menggambarkan suatu bentuk kehidupan bersama dan kolektivisme.
berani mengambil keputusan, menata dan mengorganisir sumber Karena itulah, seorang juz 28 tidak terlalu peduli terhadap kepemi-
daya manusia yang ada di sekelilingnya untuk keperluan tertentu. likan. Untuk keperluan yang bagi dirinya logis, ia bersedia berkor-
Dalam kehidupan keluarga misalnya, seorang anak juz 28 sejak ban materi, dan tidak terlalu ”perhitungan”.
kecil sudah mulai menampakkan karakter aslinya sebagai seorang Tetapi hendaklah berhati-hati terhadap apa yang diungkapkan se-
direktur, misalnya mengatur atau menyuruh orang lain (saudara- orang juz 28. Dalam usahanya agar kemauan dan pikirannya dapat
saudaranya) untuk kepentingan dirinya. Dan sebaliknya, ia akan diterima orang lain, ia bisa saja membuat salih dan alasan, atau bah-
mengalami stress apabila hidupnya selalu diatur, atau disuruh ke kan cerita palsu. Untuk menutupi”kesalahan” yang telah ia perbuat,
sana ke mari. Ia memilih untuk berontak atau tidak mau, apabila ia bisa saja membuat alasan yang canggih, sehingga tampak seolah
selalu diatur atau disuruh-suruh. tidak lagi menjadi salah (al-Munafiquun). Meskipun, pada suatu
Dari segi bentuknya, huruf ke-28 memiliki tiga variasi, yaitu ( ) saat yang lain, alasan-alasan ”palsu” yang pernah ia ajukan itu
, ( ), dan ( ). Pertama, huruf alifnya miring dan tidak bersinggung- akhirnya ketahuan juga (at-Taghabun).
an dengan huruf ( ). Dalam kondisi ini, ia telah mengalami kegun- Surat at-Taghabun juga dapat berarti bahwa seorang juz 28
sering ”keprucut” untuk mengungkapkan hal-hal yang mestinya ha-
dahan total, dan hidup dalam kondisi ”kemrungsung”. Ia dibayang-
rus dirahasiakan, minimal untuk dirinya. Termasuk ungkapan yang
bayangi oleh pikiran ”miring”. Pada kondisi kedua, ia bisa saja
apabila muncul membuat orang lain menjadi tersinggung. Dan, apa-
bertindak seenak ”pantatnya” sendiri, terutama dalam menyuruh-
bila ini terjadi, maka akan tampaklah ”kecerobohan” laten yang
nyuruh orang lain. Sering ia menjadi orang yang sewenang-wenang
sering dilakukan oleh dirinya.
terhadap anak buah atau orang disekelilingnya. Tetapi pada saat ia
Juz 28 bukan gambaran mengenai pribadi seorang ilmuwan,
berada kondisi ketiga, ia berada pada posisi setimbang, atau pada
berbeda dengan juz 29. Tetapi dibandingkan dengan seorang juz 29,
puncak kearifan. Dia dapat berpikir pemikiran secara jernih,
ia lebih memiliki kecakapan dalam segi psikomotoriknya, yaitu
dialogis dan cinta kebijakan atau keilmuan.
dalam hal ketrampilan manajerial dalam mengatur orang. Namun
Meskipun ia memiliki bakat alami menjadi seorang manajer,
demikian, ia juga memiliki kelebihan pada otak. Untuk berpikir
tetapi terhadap kekayaan pribadinya, ia tidak mampu memanaj
yang agak reflektif dan esensial, iapun mampu. Sebab, ia juga me-
dengan baik. Sangat sulit baginya untuk bersikap hemat, sebab ia
miliki ( ) yang diangkat, pada salah satu suratnya, yaitu surat
memiliki kecenderungan kolektivisme. Pada saat ia sedang dalam
kondisi longgar, ia terlalu mudah untuk memiliki sesuatu, karena itu ( ). Di samping itu, surat al-Mujadalah yang jumlah ayatnya
ia begitu boros terhadap uang. Inilah surat al-Mujadalah yang selalu 22, juga berarti bahwa seorang juz 28 memiliki kecakapan dalam
aktif dalam dirinya. Ia selalu menggugat pada masalah yang bersifat logika. Namun demikian, karena ia hanya berbakat sebagai seorang
Pengantar Psikologi Al-Quran 83 84 Pengantar Psikologi Al-Quran
manajer, maka kapasitas intelektual dan kecintaan terhadap ilmu lari dan menghindar. Surat ath-Thalaq, bagi seorang juz 28 justru
(kuriositas), tidaklah terlalu berlebihan. membuat dirinya menjadi seorang yang terlalu moderat. Bahkan
Seorang juz 28 sering menampakkan sifat egoismenya. Dan terkadang ia tidak mampu “menolak” tawaran orang lain, meskipun
ketika egoismenya itu muncul, maka ia takkan lagi dapat berpikir tawaran tersebut bakal merugikan dirinya. Perasaannya kadang
jernih. Tetapi sebaliknya, ketika ia mampu menekan rasa keakuan- terlalu tipis dan peka, sehingga ia sering tidak bisa bilang “tidak”
nya sedemikian rupa, ia mampu berpikir jernih. Bahkan untuk ber- pada orang lain, meskipun ia sadar bahwa dirinya akan dirugikan.
pikir yang reflektif mendalam, ia pun bisa. Ini dapat dilihat pada Karena itu, ia bukanlah tipe seorang yang pemberani, malah sering
huruf cetak tebal ( ), yang berarti bahwa darah (ego) harus dimati bersifat anti-konflik.
kan untuk dapat mengfungsikan kepala atau pemikirannya secara Namun demikian, kondisi psikologis di atas muncul apabila
jernih. Namun ketika egoisme dan ambisi serta “kesombongan” seorang juz 28 hidup dan dibesarkan dalam situasi kultural yang
seorang juz 28 muncul secara berlebihan, ia bisa saja punya wajar. Dalam suatu lingkungan yang “keras”, yang memungkinkan
pemikiran memandang rendah orang lain. ia menjadi seorang yang keras dan “demokratis”, sebaliknya
Surat at-Tahriim, bagi seorang juz 28 berarti bahwa ia tidak seorang juz 28 bisa menjadi seorang “pencoleng” yang ulung. Ia
mudah begitu saja berintegrasi dalam lingkungan yang baru. mampu menjadi seorang “kepala bandit” yang begitu lincah dan
Bahkan ada kecenderungan ia merasa “minder” berhadapan ling- canggih dalam melakukan operasinya. Surat al-Hasyr dalam dirinya,
kungan yang baru. Dalam suatu lingkungan sosial yang baru, memungkinkan ia dapat “mancala-putra” dan “mancala-putri”,
dibuutuhkan waktu yang agak lama baginya untuk berinteraksi dan berpindah-pindah tempat dengan “berganti-wajah”.
berintegrasi. Di samping itu, huruf ke-28 ( ) juga merupakan salah
satu huruf yang tidak dapat digandeng pada posisi depan dan 3. Kelemahan dan Kelebihan
tengah. Ia hanya bisa digandeng pada posisi belakang (akhir). Ini Dalam struktur ’ain, atau sistem 11, ia memiliki kelemahan atau
berarti bahwa seorang juz 28 biasanya sulit untuk memulai dan cen- kelebihan pada perut dan atau kepala. Ketika titik 11 (perasaan)
derung berorientasi masa lampau. Ia tidak sabar dalam menjalankan mengalami gangguan yang serius, maka dengan segera perut akan
proses, sehingga selalu menginginkan segala sesuatu lekas tercapai. terasa kembung, tidak ada nafsu makan, mual dan sebagainya.
Dan kalau berkarya, ia ingin agar karyanya cepat selesai. Kesan Kalau tidak kepala terasa sakit. Ini dapat dilihat pada diagram
pertama terhadap seorang juz 28, pada umumnya seperti seorang berikut :
yang tertutup dan angkuh. Tetapi sebenarnya ia sangat terbuka
dalam berteman. Apalagi dengan orang yang telah lama ia kenal. 28 = 10 = 1 = ( ): Otak
Meskipun demikian, ia bukan tipe yang mudah bergaul dan mampu
masuk ke lingkungan manapun dibandingkan dengan juz lain yang
sandinya bersifat simetrik. Titik 11 ( ) titik keseimbangan Jumlah 11 (Perasaan)
Keterlibatan seorang juz 28 dalam suatu masalah yang baginya
sedang “trendi” biasanya tidak setengah-setengah. Ia cukup serius
dalam bergulat menangani masalah. Tetapi, begitu ia mengalami
kekecewaan dalam masalah yang sedang ia gulati, segera ia dapat 10 = ( ) : Perut/Pencernaan

Pengantar Psikologi Al-Quran 85 86 Pengantar Psikologi Al-Quran


Kelemahan atau kelebihan seorang juz 28 bisa jadi berada pada
salah satu di antara kedua titik tersebut, atau bisa jadi berada pada
salah satu di antara kedua titik tersebut, atau bisa jadi pada kedua- JUZ 27
nya. Pada saat perut lapar misalnya, bisa jadi kemudian ia merasa
pening kepala. Pada saat kepala pening, biasanya ia minum obat. 1. Profil
Tetapi setelah ia minum obat, meskipun sakit kepala hilang, perut Juz 27 terdiri atas 7 macam surat, yaitu dari surat ke-51 (ayat ke-
menjadi terasa tidak enak. Bagi seorang juz 28, sakit kepala biasa- 31) sampai dengan surat ke-57 (al-Hadiid). Awal juz 27 bukanlah
nya bersifat laten dan biasanya terjadi secara siklus. Bagaikan awal surat, melainkan pertengahan surat. Sedangkan akhir juz ini
seorang wanita yang harus mengalami menstruasi setiap bulan, akhir surat (al-Hadiid). Berikut ini daftar nama surat juz 27.
seorang juz 28 juga harus mengalami sakit kepala pada siklus
tertentu. Dab sakit kepala sebaiknya jangan diantisipasi dengan obat 1. 51 Adz-Dzariyat (30) 31 - 60 Angin Topan
–obat keras, melainkan cukup dengan membaca juznya. 2. 52 Ath-Thuur (49) 1 – 49 Bukit
Perlu diingat, bahwa kedua organ tubuh tersebut (kepala dan 3. 53 An-Najm (62) 1 – 62 Bintang
perut) blank. Kekosongan yang harus disadari, tidak dapat sepenuh- 4. 54 Al-Qamar (95) 1 – 95 Rembulan
nya dihilangkan. Setiap orang memiliki titik kelemahan (potensi 5. 55 Al-Rahman (78) 1 – 78 Penyayang
sakit) yang berbeda, sesuai dengan perbedaan juznya. Dan titik 6. 56 Al-Waqi’ah (96) 1 – 96 Hari Kehancuran
kelemahan tersebut bukti bahwa tak ada manusia sempurna. 7. 57 Al-Hadiid (29) 1 – 29 Besi
Apabila dianalisis dengan struktur abjad, maka kelemahan
seorang juz 28 berada pada darah dan jantung. Untuk mengantisi- Jumlah ayat ( 399 )
pasi kelemahan ini, sebaiknya melakukan berbagai kegiatan yang
dapat memperlancar aliran darah, semacam olah raga, meditasi atau Pada daftar di atas terlihat bahwa jumlah ayat pada surat ke-51
shalat. Jika itu pun berat, maka salah satu cara yang paling mudah, (adz-Dzariyat) 60, jumlah ini dibagi dua, separuh (ayat 1 – 30) ikut
membaca juz seminggu sekali, atau sesempatnya. juz 26, sedangkan separuhnya lagi (ayat 31- 60) ikut juz 27. Ayat
Kecakapan mengatur sumberdaya manusia, sebagai bakat alami pada juz 27 sebanyak 399 dan jumlah ’ainnya 20.
yang ada pada diri seorang juz 28, juga dapat disalurkan pada Juz 27 memiliki keunikan tersendiri. Misalnya, nama surat dalam
mengatur benda-benda interior. Surat as-Shaf, yang berarti barisan juz 27 bertemakan benda atau fenomena kosmik, seperti besi, angin
atau kerapihan, membuat seorang juz 28 memiliki kecenderungan kencang, rembulan, bintang dan bukit. Tetapi, dalam juz 27 juga se-
hidup dalam suasana rapih dan teratur. Dalam memilih tempat, ia kaligus terkandung sebuah nama surat yang bertemakan ”spiritual”
sangat selektif. Untuk dapat berpikir dan berkreasi secara jernih yaitu ”kasih” (ar-Rahman), dan juga sebuah surat yang bertema ke-
diperlukan tempat yang benar-benar nyaman. Kalau tidak, ia tidak hancuran (al-Waqiah). Kehancuran itu sendiri pada hakekatnya per-
akan lama betah tinggal di tempat yang tidak cocok baginya. Dalam ubahan bentuk, yaitu bentuk fisis dari fenomena. Sedangkan aspek
kehidupan rumah tangga, seorang juz 28 pada umumnya diuji oleh batin, seperti batin, seperti halnya spiritualitas, ”kasih” dan atau
anak, istri (wanita) dan kekayaan (materi), terutama dalam hal ma- energi sesuatu yang tetap.
najemen. Karena itu, jalan terbaik mengerem rasa ”nekad”-nya (alif Sebagaimana juz 28, jumlah tanda ’ain pada juz 27 juga 20. Ang-
miringnya) yang sewaktu-waktu dapat muncul, ka 20 sama dengan ( ) yang artinya batas pandang manusia atau
Pengantar Psikologi Al-Quran 87 88 Pengantar Psikologi Al-Quran
aturan main. Implikasi dari jumlah tanda ’ain ini bahwa seorang juz Dengan upaya ini, maka dapat ditunjukkan betapa mushaf atau
27 terkadang juga bersikap anti-dialog, dan terjebak pada cara format bagian yang sangat penting dari al-Quran, yang mengandung
berpikir yang formalistik, sesuai dengan pemahaman yang telah pesan simbolik dan keilmuan.
mapan.
Berikut daftar posisi tanda ’ain pada lembaran juz 27. 2. Karakter Orang Juz 27
Huruf cetak-tebal pada ayat pertama juz ini terdiri atas beberapa
’Ain Juz Halaman Baris Angka Tengah Angka atas
huruf, yaitu ( ). Huruf ( ) pada awal cetak-tebal,
Juz ke
mencerminkan bahwa seorang juz 27 juga tipe seorang analis.
1 1 11 23 2 Namun demikian, keakuan dirinya selalu muncul dalam pikirannya.
2 2 4 14 3 Dengan kata lain, dalam melihat segala permasalah, sering kali
3 3 7 28 1 terpikir olehnya apakah sesuatu itu memiliki umpan balik bagi diri-
4 4 6 21 2 nya. Dia selalu berpikir dalam kerangka target atau output-input.
5 5 4 25 1 Atau, sejauh mana relevansi setiap permasalahan yang ia hadapi itu
6 5 15 7 2 dengan kepentingan usahanya, atau keuntungan bagi dirinya.
7 6 10 30 3 Juz 27 gambaran sosok seorang pengusaha dalam arti luas. Ialah
8 7 11 8 1 orang yang cocok bergerak dalam bidang usaha, dalam arti meng-
9 8 6 18 2 usahakan sebuah ide menjadi kenyataan. Ia bersifat mandiri dan
10 8 15 5 3 ulet. Untuk merealisir sebuah gagasan, ia berani melakukan kerja
11 9 11 25 1 keras. Dengan mobilitasnya yang tinggi, ia berani melakukan segala
12 10 5 20 2 sesuatu sendirian, tanpa bantuan atau kawan lain.
13 11 2 33 3 Perbedaannya dengan juz 28, jika seorang juz 28 menemukan ke-
14 12 2 38 1 utuhan eksistensi dirinya ketika ia dapat memfungsikan diri sebagai
15 13 3 36 2 orang yang mengatur orang lain dalam bentuk kelompok atau orga-
16 13 14 22 3 nisasi, maka juz 27 seorang yang mengusahakan ide menjadi kenya-
17 14 15 10 1 taan. Ia berani mengusahakan tercapainya apa yang ia rencanakan
18 15 15 9 2 dan pikirkan secara ”single fighter”, sementara seorang juz 28 men-
19 16 9 6 3 jalankan idenya harus melalui perpanjangan tangan orang lain.
20 16 18 4 4 Sebagai seorang pengusaha, maka dalam hidupnya pun ia tidak
suka diperintah atau diatur. Menghadapi seorang juz 27, sebaiknya
Posisi tanda ’ain di atas hanya dapat dipahami dalam konteks lem- jangan menampakkan kesan memerintah atau mengatur. Bila ini ter-
baran (Mushaf) Utsmani yang diandaikan masih orisinil. Pendataan jadi, maka ia akan melawan dengan keangkuhannya. Jika ada ke-
tanda ’ain dalam setiap juz dalam buku ini, telah dijelaskan sebelum pentingan dengannya, cukuplah ia diberi ide atau deskripsi gagasan.
nya, dimaksudkan sebagai upaya melakukan konservasi terhadap Setelah itu, maka ia akan tahu apa yang harus ia kerjakan dalam
apa yang disebut sebagai Mushaf Utsmani. rangka merealisasi gagasan yang telah ia terima. Setelah ia menda-
Pengantar Psikologi Al-Quran 89 90 Pengantar Psikologi Al-Quran
patkan suatu gagasan, maka ia akan mencoba memikirkan bagaima- mimpi dan meramalkan yang bakal terjadi dengan peristiwa mimpi
na taktik dan strategi mencapai keberhasilan usahanya. Jika pemi- tersebut, baik yang dialami sendiri ataupun orang lain.
kiran atau gagasan taktisnya belum ia dapatkan, maka ia benar- Dalam mengusahakan idenya, seorang pengusaha tentu tidak
benar menjadi manusia yang susah sekali untuk tidur. hanya menggunakan pertimbangan pemikiran rasional, tetapi sekali-
Surat adz-Dzariyaat (Angin yang menggoncangkan) dalam juz gus juga dengan kepekaan instink bisnisnya atau kepekaan mata hati
27, menggambarkan bahwa seorang juz 27 meskipun telah porak untuk meramal berdasarkan situasi atau tanda-tanda jaman. Dan hal
poranda dilanda kebangkrutan, ia dengan cepat dapat berdiri lagi, semacam ini secara alami dimiliki oleh seorang juz 27. Persoalan-
dan bangkit lagi membangun usahanya. Ia pantang putus asa, karena nya, memang tidak setiap orang juz 27 benar-benar menyadari po-
ia memang benar-benar berdarah usahawan. Dalam suatu forum dis- tensi alami yang ada dalam dirinya. Sehingga ia tidak pernah me-
kusi misalnya, seorang juz 27 mampu ”mengobrak-abrik” forum latih dirinya untuk memiliki kepekaan tesebut.
dengan gagasan-gagasan revolusioner. Hakekat rembulan (al-Qomar) bahwa ia menerangi kegelapan
Tetapi jangan tersinggung bergaul dengan seorang juz 27, apabi- malam. Pada kegelapan malam yang begitu pekat, seseorang terka-
la ia ternyata gampang sekali meremehkan orang lain. Terkadang ia dang merindukan rembulan. Ini berarti bahwa seorang juz 27 sering
merasa dirinya ”lebih hebat” dari orang lain, sehingga cenderung merindukan orang lain, meskipun tidak pernah jelas siapa yang ia
menganggap orang lain kecil. Seringkali ia menampakkan keang- rindukan. Tetapi, seorang yang selalu ia rindukan pertama-tama ibu-
kuhannya terhadap orang lain. Hal ini dapat dipahami, terutama nya. Sebab, dia seorang yang sangat dekat dengan ibunya. Ia memi-
apabila kondisi psikologisnya sedang didominasi oleh surat ke-52 liki getaran non-fisis yang tak pernah putus dengan ibunya. Dengan
(at-Thuur) atau bukit. Bayangkan saja, ketika ia berada di atas bukit, kata lain, hubungan tali pusar antara seorang juz 27 dengan ibunya
ia melihat orang lain di bawahnya tampak kecil. hampir tak pernah ”putus”, bahkan secara esensial tak pernah putus.
Di samping itu, ketika ia berada di atas bukit, ia juga mampu me- Sehingga, getaran perasaan antara sang ibu dengan sang anak, teru-
lihat jauh melintasi batas pandang orang di bawahnya. Karena itu, ia tama juz 27, selalu sambung. Inilah segi irasionalitas, yang tak
memiliki kepekaan melakukan forcasting dengan baik. Dia memili- dapat dijelaskan oleh seorang juz 27 sendiri betapapun dalam hidup-
ki kemampuan dan daya ramal yang begitu tinggi, baik daya ramal nya ia seringkali bersifat rasional.
untuk mengantisipasi jalannya usaha bisnisnya, maupun daya ramal Dialah seorang yang sungguh-sungguh penyayang terhadap se-
terhadap peristiwa yang bakal terjadi di depannya. Kemampuan sama, sehingga sering dirinya menjadi tidak ”tega” melihat orang
daya ramal inilah yang terkandung dalam surat ke-53 (an-Najm), lain menderita atau merengek-rengek di depannya. Surat ar-Rahman
yang berarti Bintang. Dengan kata lain, ia orang yang memiliki ba- dalam juz 27 akan dapat bermakna ganda. Dengan surat tersebut,
kat alami sebagai orang yang ahli nujum. seorang juz 27 benar-benar menjadi seorang penyayang. Karena itu,
Jika ia memang cermat, dalam dirinya sebenarnya terpendam ba- jangan coba-coba menyakiti seorang juz 27. Sebab, di samping ia
kat alami sebagai seorang ahli Nujum, atau ahli perbintangan yang seorang penyayang, bila dalam proses pergaulan ia mendapat perla-
mampu meramal berbagai peristiwa yang bakal terjadi. Termasuk kuan buruk, atau disakiti (dikecewakan) oleh orang lain hingga di
dalam hal ini ia mampu meramal dan menebak karakteristik orang luar batas kemampuan toleransi dirinya, ia akan bersikap begitu tega
yang punya hubungan dengannya. Ia mampu membaca gelagat se- untuk mengakatakan ”tak ada maaf bagimu”.
seorang , termasuk memprediksi rentetan peristiwa yang bakal Dalam surat ar-Rahman, terdapat satu ayat yang diulang-ulang
terjadi. Bisa jadi, seorang juz 27 mampu menterjemahkan peristiwa hingga 31 kali, yaitu Fabiayyi ala irabbikuma tukadzibaan. Seorang
Pengantar Psikologi Al-Quran 91 92 Pengantar Psikologi Al-Quran
juz 27 terkadang berpikiran ”mbulet”, dan selalu berpikir dalam Apabila surat tersebut berperan aktif, maka seorang juz 27 memiliki
tema yang itu-itu saja. Apabila ia memasuki suatu lingkaran sosial bakat untuk berpikir cepat dan reflektif dan sekaligus revolusioner.
dengan corak pemikiran yang tertentu, maka sulit baginya keluar Idenya cukup cemerlang, bahkan sering bersifat revolusioner. Di
dan mengambil distansi. Dan surat inilah yang membuat seorang juz sini juga tersirat kelemahan seorang juz 27. Apabila dalam rangka
27 sering dihinggapi kegelisahan, sehingga merindukan pengalaman melakukan usaha, ada ide yang belum dapat terpecahkan, maka ia
spiritual sebagai jawaban. Jangan heran, jika seorang berjuz 27 akan sulit tidur.
kemudian mencari kedamaian dengan mistik. Ia mengaktualisasikan Dalam juz 27 terdapat surat ke-57 (al-Hadiid) yang berarti besi
surat ar-Rahman ini dalam bentuk selau dekat dengan al-Quran. Ia atau fero. Ini berarti bahwa seorang juz 27 sering bersifat keras dan
selalu ingin membaca al-Quran untuk menjawab kegelisahan spiri- tahan banting. Untuk merealisasikan gagasannya, ia mampu ber-
tual yang ia alami. pergian ke sana ke mari sendirian, tanpa bantuan orang lain. Suatu
Huruf ke-27 ( ) yang artinya Usaha Pembentukan Manusia. saat, ketika ia telah mantap dengan langkah yang dipilihnya, tak ada
Kata kunci untuk memahami juz 27, USAHA. Karena itu, seorang peluang bagi dirinya untuk menerima saran atau nasehat orang lain.
juz 27 sejak kecil sudah ada tanda-tanda mandiri dan ulet dan suka
bekerja keras. Meskipun kecenderungannya sangat dekat dengan 3. Kelemahan dan Kelebihan
ibu, tetapi kedekatan tersebut biasanya lebih bersifat psikologis, Apabila ditinjau dengan sistem 11, maka kelemahan seorang juz
bukan dalam pengertian ketergantungan materiil. 27 terletak pada mata atau hati. Tetapi, apabila dianalisis dengan
Dalam masyarakat kita, sering kita dengar pesan kebudayaan struktur huruf, maka kelemahan seorang juz 27 terletak pada bagian
Islam, yang menyatakan bahwa jika Anda ingin kaya maka sering- paru-paru atau pernafasan. Pada umumnya, seorang juz 27 memiliki
seringlah membaca surat al-Waqi’ah. Lantas, apa hubungannya kelemahan pada mata.
antara ”kekayaan” dengan sebuah surat yang berarti ”kiamat”.
Pesan yang terkandung dalam kebudayaan tersebut, sebaiknya 2( ) Mata
jangan ditelan mentah-mentah, melainkan harus dipahami dalam
konteks struktur susunan al-Quran. Surat al-Waqi’ah berada pada
juz 27, sedangkan seorang juz 27 memiliki karakter yang ulet,
mandiri dan selalu giat berusaha meraih sukses dalam bisnisnya. Titik 11 ( ) Perasaan Titik Keseimbangan
Dengan demikian, pelajaran yang dapat diambil dari pesan kultural
tersebut. Pertama, bukan membaca surat al-Waqi’ahnya tetapi
contohlah atau berperilakulah seperti seorang juz 27 agar orang 27 = 9 = ( ) Hati Nurani/Liver
dapat menjadi kaya. Atau kemungkinan kedua, bacalah juz 27
secara rutin sebagai sarana spiritual, sehingga ia dapat ”meng- Mata kepala dan mata hati dua organ tubuh yang saling berkait-
adopsi” semangat berusaha sebagaimana seorang juz 27. an. Apabila mata melihat sesuatu yang tidak enak dipandang, maka
Lantas apa makna surat al-Waqi’ah (Kehancuran) bagi seorang langsung hati ikut merasakan tidak enak pula. Seorang juz 27, dapat
juz 27. Makna surat tersebut bagi seorang juz 27 bahwa ia memiliki merasakan rasa nyeri pada bagian livernya, atau kalau tidak mata
kemampuan berpikir ke kiri, atau berpikir yang revolusioner. kepalanya akan peka terhadap sinar. Karena itu, tidak heran jika
Pengantar Psikologi Al-Quran 93 94 Pengantar Psikologi Al-Quran
seorang juz 27 kemudian terpaksa harus menggunakan kaca mata
sambung. Atau kalau tidak, ia sering terkena bengkak-bengkak pada
pelupuk matanya. JUZ 26
Kelemahan pada hati juga dapat berarti bahwa seorang juz 27
sering diliputi rasa tak tegaan, sehingga sulit untuk mengambil 1. Profil
keputusan. Hatinya selalu diliputi keraguan, sehingga untuk meng- Juz ini terdiri atas 6 surat, yaitu dari surat ke46 (Al-Ahqaaf)
ambil keputusan dibutuhkan waktu yang agak lama. Apabila ini ter- hingga surat ke-51 (Adz-Dzariyaat) ayat 30. Surat Adz-Dzariyaat
jadi secara berlarut-larut, maka seorang juz 27 akan menjadi orang jumlah ayatnya 60, tetapi yang menjadi milik juz 26 hanya 30,
yang ”lamban” dalam mengerjakan berbagai masalah. Bisa jadi, sedangkan 30 ayat lainnya ikut juz 27. Berikut ini daftar nama surat
kelemahan hati terjadi benar-benar secara fisis. Artinya ia memiliki pada juz 26.
potensi sakit pada bagian livernya.
Apabila ditinjau dari struktur abjad, maka juz 27 memiliki po- 1. 46 Al-Ahqaaf (35) 1 - 35 Bukit PAsir
tensi sakit pada paru-paru. Artinya, di samping potensi sakit pada 2. 47 Muhammad (38) 1 – 38 Nabi Muhammad
hati (liver) dan mata, seorang juz 27 besar kemungkinan mengalami 3. 48 Al-Fath (29) 1 – 29 Kemenangan
gangguan pada pernafasan. Apabila pernafasan terkena sakit maka 4. 49 Al-Hujuraat (18) 1 – 18 Berbilik-bilik
umumnya kemudian merambat ke bagian tenggorokan. Tetapi 5. 50 Qaaf (45) 1 – 45 Qaaf
kelemahan pada bagian ini tidak terlalu berbahaya, jika mau memi- 6. 51 Adz-Dzariyat (30) 1 – 30 Angin Topan
nimalisir dengan cara membaca juznya secara rutin. Jumlah ayat ( 195 )
Kelebihan seorang juz 27 terletak pada keberanian melakukan
spekulasi. Ia memiliki bakat alami sebagai pengusaha atau usaha- Apabila diperhatikan secara cermat, juz 26 dan 27 sebenarnya
wan. Oleh karena itu, seorang juz 27 sebaiknya disalurkan untuk berada pada satu rumpun surat yang jumlahnya 12, yaitu dari surat
banyak belajar masalah yang berkaitan dengan ekonomi perusahaan ke-46 (Al-Ahqaaf) hingga surat ke-57 (Al-Hadiid). Ayat pada juz 26
atau organisasi usaha. Setiap orang (juz) bisa saja menjadi seorang berjumlah 195, dan jumlah ’ainnya 18. Juz ini juga memiliki ke-
pedagang atau usahawan. Tetapi, jika saja seorang usahawan kebe- unikan tersendiri. Seolah antara satu surat dengan lainnya dalam juz
tulan berjuz 27, atau sebaliknya seorang juz 27 kemudian menjadi ini sama sekali tidak memiliki kaitan simbolik. Misalnya, surat
pedagang atau usahawan, maka ini peristiwa yang ”kebetulan” tapi Muhammad ditempatkan dalam satu juz dengan surat Al_Ahqaaf
tepat. Ia jelas menyalurkan bakat alaminya pada bidang yang tepat. yang artinya bukit pasir. Juga terdapat nama surat yang hanya terdiri
Oleh karena itu, sejak kecil anak juz 27 sebaiknya diarahkan atas satu huruf, yaitu ( ). Sudah ada surat al-Fatihah sebagai surat
menjadi seorang pengusaha (wiraswasta). pertama (pembukaan), pada juz 26 ini terdapat surat al-Fath, yang
berada pada juz yang sama dengan surat al-Hujuraat (bilik-bilik).
Apa sebenarnya makna simbolik dari nama surat tersebut di atas.
Tetapi, sebelum sampai pada analisis makna surat, terlebih dahulu
disajikan data tentang ’ain juz 26. Berikut ini daftar posisi tanda ’ain
pada lembaran juz 26.

Pengantar Psikologi Al-Quran 95 96 Pengantar Psikologi Al-Quran


seorang juz 26 tidak dengan mudah percaya pada cerita atau
’Ain Juz Halaman Baris Angka Angka atas gagasan yang disampaikan orang lain. Sejauh menurut pandangan-
Juz ke Tengah nya logis dan rasional, baru ia percaya pada yang disampaikan
orang. Diperlukan waktu yang cukup untuk meyakinkan seorang juz
1 1 18 10 1 26.
2 3 3 10 2 Surat pertama dalam juz ini adalah al-Ahqaaf, yang artinya bukit
3 3 15 6 3 pasir. Bukit pasir merupakan dataran tinggi yang mudah pindah,
4 4 15 9 4 atau berubah bentuk apabila terkena angin kencang atau badai.
5 5 14 11 1 Orang yang tidak pernah mantap terhadap alternatif yang dipilihnya
6 6 11 8 2 adalah seorang juz 26. Dengan kata lain, seorang juz 26 pada umum
7 7 14 9 3 nya sangat rentan atau mudah goyah. Hari ini ia sangat mantap pada
8 7 18 10 4 tekad dan gagasannya, tetapi suatu saat ia mudah sekali berpikir
9 8 18 10 1 ulang, goyah dan bahkan berbalik sehingga rencana dan tekad yang
10 9 16 7 2 matang bisa jadi dibatalkan.
11 10 16 9 3 Dalam juz 26 terkandung keilmuan atau teori tentang ekonomi
12 11 7 3 4 uang. Huruf (abjad) ke-26 ( ), dan secara simbolik berarti
13 12 10 10 1
14 13 9 8 2 Modal, Potensi atau Putaran Waktu
15 14 7 15 1
Itulah kata kunci untuk memahami karakteristik seorang juz 26.
16 14 18 14 2
Di sini akan tampak universalitas al-Quran bahwa al-Quran gam-
17 15 15 16 3
baran mengenai manusia dan peradabannya. Jika juz 14 merupakan
18 16 12 23 1
gambaran mengenai ilmu bangunan, dan dapat dipakai untuk men-
jelaskan susunan peradaban kuno atau batu candi, maka juz 26
2. Karakteristik Juz 26
dapat dipakai untuk menjelaskan peradaban bangsa Cina yang
Juz ini diawali dengan cetak-tebal dua huruf, yaitu ( ), ayat 1 menggunakan ”pasir” sebagai benda kebudayaan yang dianggap
surat ke-46 (al-Ahqaaf). Ini adalah sandi tentang mengenai cara memiliki nilai sakral.
berpikir seorang juz 26. Kedua huruf tersebut juga merupakan Angka 26 juga merupakan sandi tentang bangsa Cina yang secara
lambang dari rasionalitas dan empirisme. kultural ahli tentang ekonomi uang. Di setiap rumah orang Cina,
Huruf ( ) berarti kausalitas atau hukum sunatullah, sedangkan sering kita melihat ada kantong kecil dari kain yang digantung di
atas pintu atau tembok. Kantong kain itulah yang dipakai untuk
huruf ( ) berarti peristiwa, kaitan peristiwa, atau mata-rantai keja-
tempat pasir. Bagi bangsa Cina, pasir dalam kantong itulah lambang
dian. Seorang juz 26, memandang peristiwa selalu dikaitkan berba- tentang uang. Secara esensial, uang memiliki karakter bagaikan pa-
gai variabel pendukung atau sebab-musabab yang bersifat rasional sir, selalu berpindah dari satu tempat ke tempat lain. Dan pada awal
dan logis. Baginya, suatu peristiwa terjadi karena rangkaian juz 26, ternyata terdapat surat yang artinya bukit pasir (al-Ahqaaf).
kausalitas dan sebab-sebab yang rasional sifatnya. Oleh karena itu,
Pengantar Psikologi Al-Quran 97 98 Pengantar Psikologi Al-Quran
Dengan demikian, kebudayaan Cina sebagai bangsa yang ahli dalam yang membuat dirinya selalu memiliki kepatuhan menjalankan apa-
memutarkan modal, dapat dijelaskan dengan juz 26 dalam al-Quran. pun bentuk seremonial atau ritual yang dianggap sebagai jalan
Di balik lembaran kertas atau logam yang disebut uang, juga ter- spiritualitas. Betapapun ia mampu berpikir esensial dan filosofis-
sirat unsur kepercayaan masyarakat. Artinya, uang akan berlaku mistis, tetapi jangan harapkan ia mampu sepenuhnya meninggalkan
sebagai alat tukar apabila masing-masing subyek yang melakukan formalisme dalam berpikir. Ia lebih cenderung berpikir dalam
transaksi tukar-menukar atau jual-beli percaya pada uang atau alat kerangka aturan main yang berlaku secara umum.
tukar yang digunakannya itu. Misalnya, jangan membawa uang Sedangkan surat al-Fath, bagi seorang juz 26 membuat dirinya
dolar ke atas bukit terpencil, di sana uang dolar tidak akan laku, tidak terlalu ambisius dalam menghadapi segala persoalan. Sebab, ia
karena pedagang di sana tidak mengenal uang dolar. Inilah surat percaya dirinya selalu dalam pencerahan dan kemenangan. Ia bukan
Muhammad, yang berarti kepercayaan atau al-Amin. tipe orang yang ambisius, tetapi juga bukan tipe orang yang yang
Dengan uang segala macam dapat dibeli. Uang juga membawa lamban. Dengan uang, segala sesuatu dapat dibeli. Uang lambang
orang pada keberanian, kegagahan dan bahkan kemerdekaan. kemenangan. Oleh karena itu, seorang juz 26 meskipun tidak
Dengan kata lain jika seseorang menguasai sumber uang , maka ia bersifat ambisius cenderung memiliki optimisme dan percaya diri
dapat mengalami pencerahan dalam hidupnya. Apa yang dicari yang begitu kuat.
dalam aktivitas hidup sehari-hari umat manusia, sebagian besar juga Logika keungan adalah bahwa uang haruslah dipakai pada
uang. Uang adalah modal yang dapat berkembang. Itulah gambaran kegiatan bisnis yang mendatangkan profit, sehingga uang yang
surat al-Fath (kemenangan) dalam juz 26. keluar dari tangan dapat berputar dan terakumulasi Dengan kata lain
Modal atau uang dapat berkembang karena perputarannya ber- , penggunaan uang haruslah bersifat rasional dan logis. Oleh karena
sifat rasional. Dengan kata lain, di balik perputaran uang terdapat itu, seorang juz 26 memiliki kecakapan alami untuk mengatur peng-
logika dan rasionalitas tersendiri. Misalnya, uang berputar dan ber- gunaan uang. Dalam mengalokasikan uang, ia sangat berhati-hati
kembang. Dari perputaran itulah terjadi akumulasi. Proses akumula- dan logis.
si atau penumpukan uang itulah yang membuat peradaban manusia Bagi seorang yang tidak mengenal cara berpikirnya, maka
selalu berubah dan berkembang. Inilah gambaran surat ke-50 ( ) dengan mudah menuduh seorang juz 26 sebagai orang yang terlalu
dalam juz 26, yang berarti kepala atau rasionalitas. Dan karenanya, ”perhitungan” terhadap uang atau katakanlah ”pelit”. Tetapi sebenar
dapat dipahami kenapa seorang juz 26 dapat dipastikan memiliki nya, ia bukanlah pelit, melainkan sangat logis dalam mengalokasi-
kemampuan untuk mengatur penggunaan uang secara efisien. kan uang. Ia memiliki logika tersendiri dalam mengatur keuangan,
Meskipun seorang juz 26 cenderung berpikiran goyah bagaikan yang hampir bersifat eksklusif dan tidak dimiliki oleh orang lain,
bukit pasir, tetapi terhadap persoalan yang menyangkut prinsip atau kecuali juz 19 surat ke-26 (asy-Syu’araa).
keyakinan ideologis. seorang juz 26 cukup terpercaya. Artinya, Logika keuangan yang rasional, salah satunya didukung oleh
dalam berpegang pada prinsip dan moralitas, seorang juz 26 pada surat ( ) yang artinya kepala. Seorang juz 26 memiliki surat yang
umumnya cukup kuat. Ini adalah cerminan dari surat Muhammad, melulu berarti kepala atau analisis ulang, yaitu surat ( ). Implikasi
sebagai seorang yang dalam sejarah hidupnya pernah dijuluki al- psikologis surat ini bagi seorang juz 26 adalah bahwa ia memiliki
Amin (terpercaya). Surat ini pula yang membuat seorang juz 26 kecakapan analitik, sebagaimana juz 21. Huruf tersebut juga meru-
cenderung berpikir legalistis, normatif dan formal. Surat ini juga pakan lambang rasionalitas. Artinya, peristiwa semestawi terjadi
Pengantar Psikologi Al-Quran 99 100 Pengantar Psikologi Al-Quran
karena sebab yang relatif konstan, yang dikenal sebagai sunnatullah.
Berpikir rasional, berpikir dalam kerangka kaitan berbagai variabel 3. Kelemahan dan Kelebihan
yang memungkinkan terjadinya sebuah peristiwa. Berbagai variabel
Seorang juz 26 memiliki kelemahan pada THT (Tenggorokan
yang beruntun juga haruslah bersifat empirik, dan dapat digambar-
termasuk rongga mulut dan gigi, Hidung, dan Telinga) dan atau
kan pola, struktur serta mekanismenya.
darah (jantung). Kelemahan seorang juz 26 bisa jadi pada kedua
Surat ( ) bagi seorang juz 26 sangat berpengaruh bagi cara berpi-
sub-struktur tubuh atau titik anatomis tersebut, atau pada salah satu
kirnya yang sangat rasional dan legalistis (berdasarkan kaidah logi- dari keduanya. Apabila dilihat dalam sistem 11, maka kelemahan
ka formal). Oleh karena itu, seorang juz 26 juga memiliki kecakap- juz 26 tampak sebagai berikut :
an untuk bermain logika. Dalam suatu proses diskusi, berhati-hati-
lah berbicara dengan seorang juz 26. Jangan sampai terjadi keran-
3( ) THT
cuan logika. Bagi seorang juz 26, kerancuan logika lawan bicara
merupakan senjata tajam meng-counter pembicaraan.
Surat al-Hujraat (berbilik-bilik) juga merupakan elemen karakter Titik 11 ( ) Perasaan Titik Keseimbangan
juz 26 yang membuat ia sangat mahir dalam memilah-milah per-
soalan. Ia memiliki kecanggihan dalam Ilmu Kategoris. Di samping
logikanya jalan, ia juga mampu menatap permasalahan secara kate- 26 = 8 = ( ) Darah/Jantung
goris, sehingga menjadi sangat jelas dan deskriptif. Ia memang
menjadi seorang manusia yang cenderung berpenampilan ”kalem”, Namun demikian, pada umumnya seorang juz 26 sejak kecil su-
pendiam dan pendengar (pencerna) yang baik. Jangan diharapkan, dah tampak kelemahannya yang dideritanya, terutama pada THT.
seorang juz 26 berpenampilan agak agresif. Misalnya, banyak anak kecil yang menderita sulit bicara atau
Huruf ke-26 atau ( ) adalah huruf yang tidak dapat digandeng ”gagu” atau juga ”celad”. Bahkan sakit semacam ini tidak dapat di-
pada posisi depan dan tengah dan ia hanya bisa digandeng pada sembuhkan hingga besar.
posisi akhir, sebagaimana huruf ( ). Oleh karena itu, seorang juz 26 Kemungkinan lain, yang banyak diderita seorang juz 26 sakit
mengalami kesulitan untuk memulai. Dia lebih cenderung untuk gula, atau juga darah tinggi. Oleh karena itu, berhati-hatilah apabila
berorientasi ke masa lampau. Pada langkah pertama, ia cenderung kita memiliki anak juz 26. Untuk menghindari kemungkinan yang
untuk memilih jalan low-profile. Setelah ia mengalami proses, baru amat buruk, maka sejak kecil (bayi) sebaiknya orang tuanya rajin
ia mampu berperan secara optimal. membacakan juznya. Minimal sebulan sekali.
Di balik penampilannya yang diam dan mencerna, seorang juz 26 Oleh karena seorang juz 26 memiliki kelebihan cara berpikir
memiliki kapasitas intelektual untuk mengolah data dan informasi. kategoris dan rasional, dan memiliki bakat untuk menjadi seorang
Dalam suatu proses diskusi, ia mampu mengungkapkan persoalan bisnisman yang mahir dalam mengalokasikan atau memutarkan
yang membuat orang lain (lawan bicara) jungkir balik. Betapapun ia uang, seorang juz 26 sebaiknya dimasukkan ke pendidikan ilmu
menyampaikan gagasan sederhana, tetapi lantaran diolahnya secara ekonomi. Ia sebenarnya memiliki bakat alami untuk menjadi se-
logis-kategoris, maka gagasan tersebut menjadi tampak segar dan orang ahli dalam bidang ekonomi. Termasuk juga ia berbakat untuk
menarik. menjadi seorang wiraswastawan. Namun demikian, apabila ia di-
Pengantar Psikologi Al-Quran 101 102 Pengantar Psikologi Al-Quran
kondisikan menjadi seorang akademikus, meski kecakapan retorik- fat empirik. Oleh karena itu, surat ( ) dengan sendirinya
nya lemah tetapi ia memiliki kecakapan di bidang logika. ia bernama surat ( ) yang berarti penjelasan atau penguraian.
Berikut, posisi tanda ’Ain pada juz 25.

JUZ 25 ’Ain Juz Halaman Baris ke Angka Tengah Angka atas


1 1 14 10 6
1. Profil 2 2 10 9 1
Juz ini dimulai surat ke-41 Al-Fushilat (Haa-miim As-Sajdah) 3 3 13 10 2
ayat 47-54 (8 ayat), hingga surat ke-45 (Al-Jaatsiyah). Juz ini berisi 4 4 13 10 3
246 ayat dengan 20 tanda ’ain. Berikut ini daftar surat juz 25. 5 5 12 14 4
6 6 15 10 5
1. 41 Hm-As-Sajdah (8) 47- 54 Hm-As-Sajdah 7 7 13 15 1
2. 42 Asy-Syuuraa (53) 1 – 53 Musyawarah 8 8 6 10 2
3. 43 Az-Zukhruuf (89) 1 – 89 Perhiasan 9 8 18 10 4
4. 44 Ad-Dukhaan (59) 1 – 59 Kabut 10 9 11 10 5
5. 45 Al-Jaatsiyah (37) 1 – 37 Bertekuk Lutut 11 10 4 11 5
Jumlah ayat ( 246 ) 12 10 16 11 6
13 11 18 22 7
Surat ke-41 bisa disebut sebagai al-Fushilat, yang berarti penjela- 14 13 4 29 1
san, dan juga dapat disebut sebagai surat ( ). Kenapa 15 13 13 13 2
huruf ( ) kemudian diikuti ( ). Apabila kita perhatikan, 16 14 4 17 3
apa yang disebut sajadah secara sederhana berarti tempat sujud. 17 14 18 11 1
Pada saat seorang sujud di atas sajadah, maka ada 7 titik tumpu atau 18 15 15 10 2
organ tubuh yang menempel pada tanah (tempat sujud). Itulah me- 19 16 5 5 3
ngapa, surat yang diawali ( ) juga ada tujuh, yaitu surat ke-40 (al- 20 16 18 11 4
Mu’min) hingga surat ke-46 (al-Ahqaaf). Angka 7 apabila ditulis 2. Karakteristik Orang Juz 25
dengan huruf, maka akan menjadi ( ), dan apabila ketiga huruf Delapan ayat terakhir dari surat ke-41 (al-Fushilat) berada pada
tersebut dijumlahkan ( )+ ( ) + ( ) akan ketemu angka (12) + (2) juz 25. Surat ini akan berimplikasi bahwa seorang juz 25 memiliki
+ (18) = 32. Surat ke-32 juga bernama as-Sajdah. kecenderungan berpikir yang positivistik. Ia tidak mudah percaya
Huruf ( ) sandi tentang segala peristiwa yang terjadi dalam terhadap cerita atau omongan orang, kecuali kemudian ia telah
rangkaian kausalitas atau sunnatullah. Ia penjelasan empirisme dan melihat dan membuktikannya sendiri. Berbicara dengan seorang juz
positivisme, suatu cara pandang yang dibutuhkan umat manusia 25 juga harus jelas, Kalau tidak, ia akan mengejar dengan berbagai
dalam memahami karakteristik dan gerak alam semesta yang bersi- pernyataan agar pembicaraan menjadi detail dan jelas. Demikian ju-
Pengantar Psikologi Al-Quran 103 104 Pengantar Psikologi Al-Quran
ga, jika ia berbicara pada orang lain juga berusaha sejelas mungkin, memilih jalan damai. Segala sesuatu mesti dibicarakan atau dimu-
atau hal-hal yang yang sifatnya jelas atau nyata (positivis). Karena syawarahkan secara bersama.
kecenderungan berpikirnya yang empiris dan positivistis, maka se- Seorang juz 25 pada umumnya apresiatif terhadap seni berhias,
orang juz 25 dalam batas tertentu sangat tidak suka atau bisa jadi termasuk hal-hal yang sifatnya seremonial dan ”gebyar”. Bahkan
tidak percaya, pada penjelasan atau hal bersifat mistis. terhadap benda-benda perhiasan ia sangat gemar untuk memakai
Dalam suatu perbincangan atau diskusi, seorang juz 25 selalu atau mengoleksinya. Ini cerminan dari surat ke-43 (az-Zukhruuf),
menuntut adanya fakta atau pembuktian. Fakta atau pembuktian em- yang berarti perhiasan. Jika ini tidak muncul, maka bisa jadi disalur-
pirik itulah sesuatu yang selalu akan dikejar, atau dibutuhkan kan pada aktivitas ”kreatif” yang berbau seni. Dengan kata lain,
seorang juz 25 untuk dapat memahami berbagai kasus atau peristi- secara kondrati seorang juz 25 memang memiliki kepekaan estetis,
wa. Kebenaran suatu peristiwa baginya baru menjadi sah, bila tidak terutama estetika merias diri atau melukis. Atau setidaknya, ia me-
menyimpang dengan ukuran dan cara berpikirnya. Namun, seorang miliki kepekaan untuk menilai mana yang pantas dan yang tidak,
juz 25 memiliki daya cerna otak yang cukup tinggi. sesuai dengan ukuran estetika (keindahan).
Ketika ia berhadapan dengan orang lain, dalam suatu perbincang- Dalam kehidupan sehari-hari, seorang juz 25 orang yang sangat
an, misalnya, pada tahap ia seorang pencerna pembicaraan yang mudah bergaul. Ia bisa masuk ke lingkungan manapun tanpa ham-
sangat jeli. Ia memiliki kepedulian yang cukup tinggi terhadap tema batan psikologis, misalnya inferior atau minder. Namun demikian,
pembicaraan orang lain. Dan pada saat ia mendengar dan mencerna dalam pergaulan hidup bersama kawan, ia cenderung menutup diri
pembicaraan, ia selalu menilai dan mengukur rasionalitas pembicara dan tidak bisa bersikap terlalu terbuka terutama hal yang menyang-
itu dengan cara berpikirnya sendiri. Pada tahap selanjutnya, bisa kut persoalan pribadi. Dia orang yang sangat iran atau jiwanya.
jadi ia tidak dapat menerima penjelasan orang lain karena menurut- Pada suatu saat ia mengalami semacam kekalutan yang sifatnya
nya tidak masuk akal, atau tidak cocok dengan cara berpikirnya. laten. Ada semacam kabut yang menutupi kejernihan otak atau
Tetapi ia dapat menerima perbedaan cara berpikir orang lain. Seper- jiwanya, sehingga sangat sulit berpikir jernih.
tinya ia percaya dan dapat menerima, tetapi belum tentu, sebab ia Jika kondisi ini muncul, maka seketika ia menjadi seorang yang
memiliki cara berpikir sendiri yang sangat rasional. penurut atau tunduk terhadap kemauan orang lain. Pada saat ia
Dalam batas tertentu, seorang juz 25 juga bersifat egois. Hal ini mampu berpikir ideal, sesuai dengan ukuran estetisnya (az-
dapat dipahami, sebab huruf pertama yang dicetak-tebal pada awal Zukhruuf), ia sangat kuat dalam mempertahakan idenya. Tetapi
juz huruf Alif ( ). Ia memang bersifat egois, tetapi ia cukup kemudian, ketika ia mengalami ”menthog” , maka jalan ia tempuh
mampu mengendalikan dan memendam egoismenya di hadapan adalah menyerah. Inilah surat al-Jatsiyah (bertekuk lutut) yang suatu
orang lain, Egoisme seorang juz 25 muncul ketika ia berada pada saat berperan dalam diri seorang juz 25. Surat al-Jatsiyah juga dapat
suatu kondisi di mana ia membutuhkan penjelasan logis-empirik. berarti sadar diri. Dalam konteks ini, seorang juz 25 memiliki kesa-
Artinya, ketika surat al-Fushilat begitu dominan pada dirinya. Pada daran etis yang begitu tinggi, sehingga mampu menerima dan meng-
saat ia berada pada kondisi lain, bisa jadi ia menjadi seorang yang hargai perbedaan orang lain.
sangat kompromistik, dialogis, dan anti-konflik. Surat ke-42 (asy- Huruf atau abjad ke-25 ( ), yang berarti lingkungan. Juz 25
Syuuraa) itulah yang membuatnya menjadi orang yang anti-konflik. adalah gambaran manusia lingkungan, atau seorang yang memiliki
Dalam menyelesaikan perbedaan pandangan, ia cenderung untuk kepedulian begitu tinggi. Ia bagaikan titik (pribadi) yang dikelilingi

Pengantar Psikologi Al-Quran 105 106 Pengantar Psikologi Al-Quran


oleh suatu lingkungan humanis. Memang, pengertian lingkungan di juz 25 mampu menulis. Tetapi setidaknya ia telah dikaruniai Tuhan
sini lebih mengacu pada lingkungan sosial atau manusia. Oleh kare- sebagai manusia lingkungan, yang secara kodrati sangat mencintai
na itu, manusia lain bagi seorang juz 25 memiliki makna humanis sesama manusia, dan selalu ingin bergaul dan berkawan lebih
yang begitu tinggi. banyak dengan sesama manusia.
Juka seorang juz 29 memiliki kuriositas dan kehausan akan infor-
masi keilmuan, maka seorang juz 25 memiliki kehausan laten untuk 3. Kelemahan dan Kelebihan
bergaul dan berkenalan dengan banyak orang. Artinya, betapa besar
Kelemahan seorang juz 25 terletak pada paru-paru atau tulang,
ambisi seorang juz 25 untuk mengenal atau berkenalan dan berte-
apabila dilihat dengan sistem 11 (struktur ’ain).
man dengan setiap orang. Ia menemukan jati-diri yang utuh ketika
ia dapat bergaul dan berkenalan dengan banyak kawan atau mitra.
Karena itu, dalam diri seorang juz 25 terdapat file khusus yang ber- 25 = 7 = ( ) Paru-paru
isi daftar nama kawan yang ia kenal di mana-mana.
Namun demikian, seorang kawan baginya tidak hanya bermakna Titik 11 ( ) Perasaan Titik Keseimbangan
mitra, tetapi kalau bisa ia mampu mengangkat dirinya lebih tinggi di
hadapan kawan atau lingkungan sekeliling. Dengan kata lain, di
tengah-tengah lingkungan sosialnya, seorang juz 25 memiliki hasrat 4( ) Tulang/Rangka
untuk dapat meraih posisi dan peran aktif, sehingga ia patut menda-
pat perhatian dari lingkungannya. Atau kalau tidak, setidaknya ia
Kedua organ atau titik di atas tidak selalu menjadi kelemahan.
memiliki obsesi untuk memperbaiki lingkungannya. Dialah orang
Bisa jadi paru-paru (pernafasan) menjadi kelemahan, sedangkan tu-
yang selalu terobsesi tentang perbaikan lingkungan, baik itu lingku-
lang menjadi kekuatan atau sebaliknya. Bila rangka atau tulang
ngan keluarga ataupun kawan. Ia selalu menginginkan kawan-
menjadi kelemahan, maka ia menjadi cepat merasa lelah. Potensi sa-
kawannya hidup dengan kondisi lebih baik.
kit lain yang mungkin dialami pada bagian otak. Ketika kelemahan
Karena ia adalah orang lingkungan, atau seorang yang selalu pe-
ini dialami, maka ia bisa sering terkena pening-pening kepala.
duli terhadap kondisi lingkungannya, maka ia memiliki sentimen
Tetapi ia tidaklah terlalu berbahaya.
humanisme yang begitu tinggi. Ia memiliki kesadaran etis, sekaligus
perasaan yang halus dan peka. Dialah yang pertama kali sadar, jika
kita dipukul terasa sakit, maka jangan memukul orang.
Seorang juz 25 memiliki bakat alami sebagai seorang sastrawan. JUZ 24
Kepekaan etis dan kecenderungan humanistiknya membuat ia men-
jadi seorang yang cukup romantik, terutama pada saat ia berhubung- 1. Profil
an dengan orang lain, melalui surat misalnya. Ia memiliki kosa-kata
yang cukup untuk mengungkapkan pikiran dan perasaannya. Jika ia Juz ini dimulai dengan surat ke-39 (az-Zumar) ayat 32 hingga
memang mampu mengungkapkan sentimen dan pikiran humanis- surat ke-41 (al-Fushilat) atau Haa-Miim As-Sajdah ayat 46. Juz ini
tiknya ke dalam kata atau karya tulis, maka akan menjadi karya berisi 175 ayat dan 19 tanda ’ain. Berikut ini daftar nama surat pada
sastra yang cukup estetik. Persoalan kemudian, tidak setiap orang juz 24.
Pengantar Psikologi Al-Quran 107 108 Pengantar Psikologi Al-Quran
Ini berarti bahwa seorang juz 24 sering terlambat dalam suatu pesan
1. 39 Az-Zumar (44) 32 - 75 Rombongan
kala u pesan itu tidak benar-benar jelas baginya. Oleh karena itu,
2. 40 Al Mu’min (85) 1 – 85 Orang Beriman
berbicara dengan seorang juz 24 sebaiknya harus dengan bahasa
3. 41 Hm-As-Sajdah (46) 1 – 46 Hm-As-Sajdah
atau ungkapan yang jelas.
Jumlah ayat ( 175 ) Namun demikian, ia orang yang mampu menganalisis kaitan-
kaitan antara satu persoalan dengan persoalan lain. Ia memiliki daya
Juz ini tidak diawali oleh awal surat, juga tidak dengan akhir su-
estimasi yang cukup tinggi dalam menelaah kaitan antara berbagai
rat. Sebab, surat az-Zumar dan al-Fushilat tidak dimiliki juz 24
persoalan. Rasa kecurigaan dan kewaspadaan muncul terhadap se-
secara utuh. Berikut posisi tanda ’ain pada lembaran juz 24.
tiap peristiwa. Demikian juga, dalam lingkungan pergaulan, ialah
orang yang memiliki banyak relasi. Sebab, ia juga tipe orang yang
’Ain Juz Halaman Baris ke Angka Tengah Angka atas mudah bergaul dan berkawan banyak. Bahkan, ia merasa selalu ada
1 1 6 10 4 tuntutan untuk berkenalan dengan banyak orang, betapapun tidak
2 2 6 11 5 ada motif apapun di balik perkenalan itu. Terhadap orang di sekeli-
3 3 13 11 6 lingnya, ia hanya ingin kenal saja, tidak lebih dari itu.
4 4 6 7 7 Seorang juz 24 terkadang bersikap terlalu ”romantik”. Ia sering
5 4 18 5 8 mendramatisir persoalan, sehingga persoalan yang sebenarnya
6 5 17 9 1 ”kecil” atau sepele, dianggap sebagai persoalan besar. Dengan kata
7 6 15 11 2 lain, jangan heran jika seorang juz 24 suka menganggap besar per-
8 7 9 7 3 soalan yang kecil. Ini dapat dipahami, huruf akhir pada cetak-tebal
9 8 11 10 4 ( ), yang berarti kaitan peristiwa yang diperbesar, diangkat atau di-
10 9 13 13 5 tinggikan.
11 10 9 10 6
Di tengah-tengah rangkaian huruf cetak-tebal, terdapat huruf ( )
12 11 11 8 7
13 11 18 10 8 yang terpisah. Ini artinya bahwa pada tahap awal seorang juz 24
14 12 12 7 9 cenderung menyembunyikan identitas dirinya ketika ia berhadapan
15 13 4 8 1 dengan orang lain. Dia tidak tergesa-gesa atau berambisi untuk me-
16 14 5 10 2 nonjolkan dirinya. Sebab, dalam diri seorang juz 24 terdapat bakat
17 14 17 7 3 alami untuk menjadi seorang diplomat, atau seorang detektif (pe-
18 15 10 7 4 nyelidik). Seorang detektif atau diplomat, tidak buru-buru menam-
19 16 15 12 5 pakkan identitasnya di hadapan orang lain, apalagi pada orang yang
belum benar-benar ia kenal. Demikian juga, ia seorang yang paling
2. Karakteristik Orang Juz 24 kuat memegang rahasia.
Seorang juz 24 juga memiliki karakter yang benar-benar low-
Cetak tebal juz ini beberapa huruf, yaitu ( ). Huruf per- profile. Ia menjadi seorang yang ”menyembunyikan” keakuan diri-
tama cetak-tebal ( ) yang berarti batas pandang atau aturan main. nya. Namun demikian, ia bukanlah tipe orang yang tertutup (intro-
Pengantar Psikologi Al-Quran 109 110 Pengantar Psikologi Al-Quran
vert), sebab ketika ia kenal benar siapa lawan bicara, ia bisa bersi- Huruf ke-24 ( ), yang artinya Mata-Rantai atau kaitan peristiwa
kap terbuka. Bahkan ia merasa dirinya ”eksistensial” ketika berada (kejadian). Apabila kita melihat sebuah mata-rantai, maka antara
bersama dengan kawan-kawannya yang telah akrab. satu mata-rantai dengan yang lainnya tak ada yang lebih besar.
Menghadapi seorang juz 24, jangan terburu-buru mengklaim ia Bahkan satu mata-rantai, apabila ia lepas dari lainnya tidak akan
seorang yang ”telat-mikir”. Sebab, pertama kali ia menerima pesan berfungsi. Sebuah mata-rantai akan bermakna atau berfungsi apabila
dari orang lain, sering tampak seperti orang yang terlambat berpikir. ia berada pada kaitan dengan mata-rantai lainnya. Tetapi huruf ( ),
Berkomunikasi dengan seorang juz 24, seringkali memang terjadi di samping merupakan salah satu di antara 11 huruf simetrik, yang
semacam perbedaan frekuensi. Sebab seorang juz 24 tidak terlalu dapat digandeng dari segala arah, ternyata bisa berdiri sendiri,
cepat menangkap esensi atau pesan dari lawan bicaranya. Tetapi misalnya kata ( ). Ini berarti bahwa suatu saat mata-rantai pun
begitu ia telah paham, ia memiliki daya cerna otak yang cukup
harus terputus dari lingkarannya.
tinggi. Ia sendiri tipe orang yang suka berpikir dan merenung sendi-
Gambaran di atas menunjukkan bahwa ( ), suatu saat merasa
rian, Jika saja ia penulis, maka karya tulisnya dapat dipastikan
begitu sarat dengan gagasan yang melambung tinggi. eksistensial, atau dirinya bermakna ketika ia berada di tengah-
Makna surat ke-39 (az-Zumar), yang berarti rombongan, bagi tengah orang lain. Namun demikian, ia sendiri seorang yang memi-
seorang juz 24 bahwa ia memiliki ambisi untuk berkawan. Seorang liki kepekaan perasaan yang begitu tinggi. Bahkan, jika is tidak
juz 24 memang unik. Di satu pihak ia berambisi untuk berkawan se- menjadi seorang yang ”cuek”, maka dapat dipastikan bahwa ia
banyak mungkin. Artinya, ia dapat menemukan dirinya ketika hidup menjadi orang yang sangat mudah tersinggung. Bahkan persoalan
dan bergaul di tengah-tengah kawan lain. Namun di lain pihak, ia kecil yang ia hadapi, begitu dipikir-pikir hingga menjadi beban
juga dapat hidup sendiri kauh dari keramaian atau kawanan orang. dalam hidupnya. Dengan kata lain, seorang juz 24 memiliki perasa-
Kecenderungan pertama refleksi dari surat az-Zumar, seorang yang an yang amat peka. Apa yang ia lihat dan dengar, selau berpengaruh
merasa aman bila berada bersama-sama kawan lain. Sedangkan ke- pada perasaannya. Meskipun ia dapat berpenampilan diam, tetapi
cenderungan kedua merupakan aktualisasi dari surat ke-40 (al- perasaannya cukup peka atau cengeng.
Mu’min), yang berarti ketenangan. Seorang juz 24, ketika ia bergabung dan berhura-hura bersama
Seorang juz 24 memang suka berkawan dan bersahabat. Ia tipe banyak kawan, ia merasa menemukan dirinya yang benar-benar
yang terbuka dan mudah bergaul. Dalam dirinya ada keinginan laten utuh. Tetapi ketika suatu saat ia harus lepas dari lingkaran pergaulan
untuk berkenalan dengan orang lain yang ada di sekelilingnya. nya, ia pun bisa saja berasyik-masuk dengan dirinya sendiri. Ber-
Tetapi terhadap kawan, ia bersikap low-profile. Ia berbeda dengan baul dengan dirinya sendiri pun ia bisa merasa tenang dan aman.
seorang juz 21 yang menganggap kawan sebagai lawan bertanding, Inilah refleksi dari surat al-Mu’min yang ada pada dirinya. Ketika
atau seorang juz 25 yang berambisi menjadi tokoh di tengah kondisi ini terjadi, ia benar-benar menjadi seorang yang amat man-
lingkungan kawan-kawannya. seorang juz 24 menganggap kawan diri. Ia mampu menyelesaikan masalah sendiri tanpa bantuan orang
tidak lebih dari sesama mata-rantai yang tidak lebih besar dari yang lain.
lain. Ia tidak terbiasa menokohkan orang lain, sebaliknya ia sendiri Seorang juz 24 sejak kecil bisa jadi sudah mulai menampakkan
juga tidak suka ditokohkan oleh orang lain. karakternya sebagai seorang detektif. Ia mudah bergaul dan berka-
wan, dan menjalin relasi (hubungan) sebanyak-banyaknya dengan
kawan, tetapi sekaligus ia tidak berani atau tidak mau merasa lebih
Pengantar Psikologi Al-Quran 111 112 Pengantar Psikologi Al-Quran
tinggi dengan kawannya. Meski demikian, seorang juz 24 bukanlah
tipe orang yang ”minderan” berhadapan dengan kawan. Oleh karena
itu, seorang anak juz 24 sebaiknya dikondisikan untuk menjadi JUZ 23
seorang detektif, penyelidik. Dia bersikap sangat teliti dan berhati-
hati dalam mengamati dan meneliti masalah. 1. Profil
Juz ini berisi 363 ayat dan 17 tanda ’ain. Juz ini berisi surat ke-36
3. Kelemahan dan Kelebihan (Yaa-siin) ayat-22, hingga surat ke-39 (az-Zumar) ayat 31. Berikut
Apabila dilihat dengan sistem 11, maka kelemahan atau kelebih- ini daftar nama surat pada juz 23.
an seorang juz 24 terletak pada Sendi/Syarf dan atau tangan. Angka
24 dimampatkan sama dengan 6 ( ), yang berarti syaraf atau sendi. 1. 36 Yaasiin (62) 22 - 83 Yaa-siin
Untuk mencapai angka 11, maka angka 6 akan berpasangan dengan 2. 37 Ash-Shaafaat (182) 1 – 182 Barisan-Barisan
angka ( ), yang berarti tangan. 3. 38 Shaad (88) 1 – 88 Shaad
4. 39 Az-Zumar (31) 1 - 31 Rombongan

24 = 6 = ( ) Sendi/Syaraf Jumlah ayat ( 363 )


Juz ini juga sakah satu di antara banyak juz yang tidak diawali
Titik 11 ( ) Perasaan Titik Keseimbangan oleh awal surat dan tidak diakhiri oleh akhir surat. Dengan kata lain,
juz ini berada oada satu rumpun surat yang jumlahnya 23, dari surat
ke-23 hingga surat ke-45 al-Jatsyiah, yang merupakan milik juz 18
5( ) Tangan/Penanganan hingga juz 25. Berikut daftar Posisi Tanda ’Ain pada lembaran juz
23.
Apabila perasaan (titik 11) seorang juz 24 terganggu, maka kele-
mahan pada tangan akan muncul. Misalnya, ia seketika menjadi ’Ain Juz Halaman Baris ke Angka Tengah Angka atas
malas untuk mengerjakan sesuatu. Kelemahan pada tangan juga da- 1 1 10 20 2
pat berupa mudah sakit-sakit pada lengan atau jari-jari tangan. 2 2 8 18 3
Tetapi apabila tangan menjadi kelebihan, maka seorang juz 24 se- 3 3 4 17 4
orang yang sangat perfeksionis dalam mengerjakan sesuatu. Ia dapat 4 4 11 6 5
bekerja secara rapih. 5 4 16 21 1
Kelemahan lain pada bagian syaraf atau sendi (persendian). 6 6 9 53 2
Tidak heran jika ia sering mengeluh merasa sakit pada bagian per- 7 7 13 39 3
sendian. Jika ini tidak terjadi, seorang juz 24 memiliki kelemahan 8 8 8 25 4
pada bagian mata. Kelemahan ini dapat dipahami dengan struktur 9 9 12 44 5
abjad. Dimana huruf ke-24 ( ) berada persis pada bagian kepala. 10 10 9 14 1

Pengantar Psikologi Al-Quran 113 114 Pengantar Psikologi Al-Quran


Syaraf, Hati, Alat Vital, Perut, Pusar, Tangan dan Kaki. Jadi apabila
11 11 7 12 2 digambarkan, struktur tubuh manusia akan tampak sebagai berikut :
12 12 3 14 3
13 13 3 24 4 2 > Mata
14 14 1 24 5 1 > Otak ( )
15 15 6 9 1 3 > THT
16 16 3 12 2 4 > Tulang
17 16 18 10 3 7 > Paru-Paru
8 > Darah/Jantung
2. Karakter Orang Juz 23 6 > Sendi/Syaraf
9 > Hati
Cetak-tebal awal ayat ada beberapa huruf, yaitu ( ). Huruf 11 > Perasaan ( )
( ) pada awal cetak-tebal berarti potensi atau modal. Seorang juz 23, 10 > Perut
melihat orang lain cenderung pada aspek potensi atau modal yang 12 > Alat Vital/Ambisi
dimilikinya. Orang lain tidak dinilai pertama-tama pada aspek psi- 5 > Tangan
kologis atau moralitasnya, tetapi lebih pada modal atau kemampuan 13 > Kaki
yang dimiliki. Dan kemudian, sejauh mana modal atau potensi Seorang juz 23 bagaikan seorang yang baru lahir atau bayi. Oleh
orang lain itu dapat memiliki umpan balik bagi dirinya. karena itu, ia secara kodrati memiliki kemanjaan psikologis,
Ini dapat dimengerti, karena seorang juz 23satu-satunya pribadi sehingga hidupnya selalu memerlukan kehadiran orang lain, yang
yang amat labil, yang tidak bisa hidup sendiri tanpa ”bantuan” bersedia membantu atau melindunginya. Seorang bayi tak dapat
orang lain. Ia berharap semua orang di sekelilingnya bersedia melin- hidup tanpa seorang Ibu atau pengasuh. Oleh karena itu, seorang juz
dunginya, baik secara materiil, psikologis maupun pengetahuan. Ia 23 baru dapat menemukan dirinya secara utuh ketika ia berada di
merasa harus dekat dengan seseorang atau beberapa orang. Tanpa ”pangkuan” atau belaian orang lain.
kehadiran orang lain di sisinya, ia benar-benar kehilangan eksistensi Melihat perilaku seorang juz 23, apabila ia laki-laki, jangan heran
dirinya. Kehadiran seseorang di sisinya bagi seorang juz 23 dapat jika ia selalu berhasrat ingin memburu lawan jenis. Kerinduan akan
berarti luas. Jika ia seorang wanita, orang lain dapat juga berarti te- orang lain untuk hadir di sisinya lebih diaktualisasikan dalam rang-
man akrab yang bersedia mendampingi dan melindungi, atau juga ka menemukan perlindungan ”seksual” dalam arti yang luas, terma-
teman lawan jenisnya yang bersedia memberikan ”belaian” kasih suk perlindungan psikologis oleh lawan jenis. Dengan kata lain,
sayang dan perlindungan psikologis. motif yang paling kodrati bagi seorang juz 23 dalam mencari pasa-
Huruf ke-23 ( ), yang berarti tubuh, manusia yang baru lahi atau ngan sebenarnya perlindungan psikologis, atau lebih tepatnya
bayi. Struktur tubuh manusia dapat disederhanakan dengan sua ”perlindungan seksual” dari lawan jenis. Oleh karenanya, lawan
sandi, yaitu ( ) dan ( ), atau ( ). Huruf ( ) berarti kepala, yang jenis yang diharapkan biasanya orang yang lebih dewasa atau
terdiri dari organ Mata, Otak dan THT. Sedangkan huruf ( ) berarti ”matang”, sehingga mau memberikan perlindungan psikologis, ba-
tubuh, yang berisi organ Tulang, Paru-Paru, Darah/Jantung, Sendi/ gaikan seorang ibu yang bersedia membimbing dan mengasuhnya.

Pengantar Psikologi Al-Quran 115 116 Pengantar Psikologi Al-Quran


Seorang juz 23, apabila ia seorang wanita, pada umumnya selalu AMMA (Surat ke-78 hingga surat ke-114) digambarkan sebagai
bersikap baik kepada setiap laki-laki. Sikapnya yang ”atraktif” itu huruf ( ), maka pusatnya surat ke-96 (al-’Alaq). Kemudian apabila
seolah mengundang seseorang, terutama laki-laki, untuk mendekat surat pertama (al-Fatihah) hingga surat ke-77 (al-Mursalat) digam-
dan mendampinginya. Dengan sikapnya itu, maka jangan heran jika barkan sebagai huruf ( ), maka pusatnya surat ke-39 (az-Zumar).
seorang juz 23 wanita sering membuat laki-laki menjadi ”GR”. Angka 39 dimampatkan menjadi 12, sama dengan ( ) yang berarti
Sebaliknya, lelaki pada umumnya kemudian juga tertarik pada peri-
ambisi atau alat vital. Surat az-Zumar (ayat 1-31) juga berada pada
laku seorang juz 23, yang pada umumnya manja bagaikan seorang
juz 23 ( ).
anak. Memang, seorang juz 23 hakekatnya manusia tanpa kepala
atau bayi, siapa orang yang tidak suka kepada bayi. Setiap orang Makna surat ash-Shaffat (Barisan-Barisan) bagi seorang juz 23
hampir dapat dipastikan menyayangi anak kecil atau bayi. bisa jadi bahwa ia yang memiliki kecenderungan untuk hidup secara
Juz 23 diawali dari surat ke-36 (Yaa-sin) ayat 22. Sebanyak 21 rapih dan teratur. Ia memiliki sentimen estetika untuk mengatur
ayat sebelumnya dari surat Yaa-sin milik juz 22. Angka 21 juga kondisi interior. Oleh karena itu, ia secara alami berbakat untuk
sama dengan ( ) yang artinya kepala. Ini berarti bahwa pada bagian menciptakan suatu desain arsitektural dan ruang dalam (interior).
Oleh karenanya, seorang juz 23 akan lebih tersalurkan bakat alami-
kepala surat Yaa-sin dimiliki juz 22, sedangkan juz 23 memiliki
nya bila ia mendalami seni arsitektur atau desain interior. Kepekaan
surat Yaa-siin pada bagian tubuhnya. Huruf ( ) itu sendiri berarti
tangannya cukup tinggi. Dan, kalau ia menyalurkan bakatnya dalam
manusia plus ambisi atau alat vital. Lihat daftar makna huruf dan hal melukis atau menggambar, hasil goresan tangannya dapat dipas-
angka. Huruf ( ) berarti inti, kandungan, atau sifat manusia, se- tikan cukup halus dan rapih.
dangkan huruf ( ) berarti alat vital atau ambisi. Ini berarti bahwa se- Tetapi seorang juz 23 memiliki kondisi psikologis yang labil. Ia
orang juz 23 benar-benar memiliki ”libido-seksualitas” yang begi-tu sering mengalami kegelisahan yang tak tahu apa sebabnya. Apalagi
tinggi Seksualitas di sini kecenderungan untuk dilindungi oeh lawan jika ia kehilangan sahabat akrab atau orang yang melindunginya,
jenis. Ia orang yang selalu ingin dilindungi oleh lawan jenisnya. kegelisahan semakin menjadi-jadi. Ini refleksi dari surat ke-38
Apabila ada seorang yang mengalami kecenderungan ”Odipus (Shaad) yang ada dalam dirinya. Huruf ( ) berarti jiwa, pintu hati,
Kompleks”, yang selalu menyayangi orang yang lebih tua, atau rencana, atau kunci kehidupan. Apabila ia kehilangan fungsi dari
lebih gagah bagaikan ayahnya, bisa jadi kecenderungan ini dimiliki surat ( ), yang berarti kunci hidup atau rencana, maka dapat diba-
oleh seorang juz 23. Seorang juz 23 lelaki, terkadang juga memiliki yangkan betapa akan terjadi kegelisahan dalam diri seorang juz 23.
obsesi untuk memiliki pasangan seorang wanita yang lebih tua, Oleh karena itu, dalam mengantisipasi kegelisahan dan kelabilan
yang dapat berperan sebagai kekasih sekaligus sebagai seorang ibu. dalam dirinya, orang juz 23 kemudian banyak yang lari ke pende-
Dan pada umumnya, seorang juz 23 laki-laki selalu berobsesi untuk katan sufisme, membaca al-Quran ataupun kegiatan spiritual lain-
memiliki lebih dari satu pasangan. Kalau itu tidak terjadi, maka nya. Meskipun, kegiatan semacam itu tidak juga berhasil dapat me-
yang ia lakukan berganti-ganti pasangan. Dengan bahasa yang lebih mecahkan problematik psikologisnya. Ia belum juga menemukan
populer, ”play-boy”. Dengan demikian, maka ia dapat menemukan kuncinya.
ketenangan dan eksistensi dirinya. Tetapi di mana sebenarnya kunci kehidupan itu harus ditemukan
Ambisi atau alat vital titik pusat dari tubuh manusia. Hal ini di- oleh seorang juz 23, sehingga ia dapat mencapai ketenangan dan
lihat pada struktur susunan surat dalam al-Quran. Apabila Juz kestabilan psikologisnya. Sebenarnya, ia dapat mengantisipasi
Pengantar Psikologi Al-Quran 117 118 Pengantar Psikologi Al-Quran
kelabilan dirinya dengan cara mengaktifkan surat yang ada dalam Ini berarti bahwa, apabila seorang juz 23 mengalami gangguan
dirinya. Misalnya, surat az-Zumar (Rombongan) harus difungsikan pada titik sebelas (perasaan), misalnya mangkel atau stress, maka
dengan cara ia harus berkawan sebanyak mungkin. Ia harus berada salah satu dari kedua titik tersebut di atas menjadi kelemahan. Bisa
dalm suatu rombongan, atau lingkaran pergaulan yang inklusif, ka- jadi, ia akan merasa sakit atau bengkak-bengkak pada bagian syaraf
lau tidak ingin gelisah. Sebab, surat az-Zumar menuntut dirinya un- atau persendiannya. Atau kalau tidak, ia akan mengalami bengkak-
tuk hidup di tengah-tengah keramaian (kerumunan) orang banyak. bengkak pada bagian jari-jari tangan. Tangan juga dapat berarti
Setidaknya, ia harus memiliki seorang teman akrab yang dapat penanganan. Apabila ini menjadi kelebihan, maka seorang juz 23
dijadikan tempat untuk menumpahkan prolematik psikologisnya. memiliki kecakapan psikomotorik untuk menangani masalah yang
Demikian juga, ia harus mengaktualisasikan surat Yaa-siin, bersifat teknis dan manajerial.
dengan cara ia harus selalu dekat dengan lawan jenisnya, atau ia Apabila tangan menjadi kelemahan, maka “mangkel” sedikit ia
harus selalu dalam perlindungan psikologis orang lain. Tentu saja, akan merasa malas untuk mengerjakan sesuatu. Bisa juga bagian
ini jangan diinterpretasikan sebagai ”kehidupan bebas”. Itulah kunci kulit tangannya sangat peka atau rentan terhadap gesekan benda
hidup ( ) yang apabila ia temukan, akan dapat membuatnya hidup keras. Kelebihan tangan seorang juz 23 juga dalam bentuk
tenang. Di samping tentu saja membaca juznya dalam al-Quran. kehalusan untuk menata dan mengatur barang-barang atau tempat
Menghadapi seorang juz 23, kalau ia wanita, jangan tersinggung yang bersifat estetis. Sebab, juz 23 juga memiliki kepekaan rasa
apabila ia sedang emosi. Sebab, apabila ia sedang marah kepada se- estetika dan pemikiran yang romantik. Perasaannya cukup halus,
seorang, semua orang yang ada di sekelilingnya dapat saja ”keci- sekaligus pikirannya romantik.
pratan” marah. Dan, apabila ia sedang emosi atau ”mangkel”, atau Seorang juz 23, karena ia pada dasarnya seorang arsitektur atau
terganggung sedikit perasaannya, maka ia tak lagi dapat berbuat desainer, ia sangat tergantung sekali sama orang lain. Dan itu kele-
apa-apa. Lemaslah seluruh tubuh dan ia menjadi seorang yang mahannya. Dia berambisi untuk selalu perfeksionis dalam menger-
paling malas. jakan segala sesuatu, dan pada akhirnya ia harus meminta bantuan
orang lain. Secara teknis, dalam upaya merealisir gagasannya,
3. Kelemahan dan Kelebihan seorang juz 23 pada umumnya sangat lemah dan tergantung pada
Jika dianalisis dengan sistem 11, maka juz 23 memiliki kelemah- orang lain.
an atau kelebihan pada Tangan dan Syaraf atau Sendi. Perhatikan
sistem 11 di bawah ini.

6( ) Syaraf/Sendi
JUZ 22
1. Profil
Titik 11 ( ) Perasaan Titik Keseimbangan Juz ini berisi 163 ayat dan 18 tanda ’Ain. Di mulai dari surat ke-
33 (al-Ahzaab) ayat ke-31, hingga surat ke-36 (Yaa-siin) ayat 21.
23 = 5 = ( ) Tangan/Penanganan Berikut ini daftar nama-nama surat dalam juz 22.

Pengantar Psikologi Al-Quran 119 120 Pengantar Psikologi Al-Quran


2. Karakter Orang Juz 22
1. 33 Al-Ahzaab (43) 31 - 73 Berkawan/Bersekutu
Awal juz 22 bukanlah awal surat, dan akhir juz juga bukan akhir
2. 34 As-Sabaa (54) 1 – 54 Kaum Saba/Petualang
surat. Juz yang tidak diawali oleh surat, dan tidak diakhiri oleh akhir
3. 35 Al-Faathir (45) 1 – 45 Pencipta
surat, pada umumnya mencerminkan pribadi yang di dalam dirinya
4. 36 Yaa-siin (21) 1 - 21 Yaa-siin
terdapat sesuatu yang sifatnya labil. Ada sesuatu dalam dirinya yang
Jumlah ayat ( 163 ) tidak konstan, dan mudah goyah. Dalam kasus seorang juz 22
misalnya, pada umumnya ia memiliki perasaan yang labil, terutama
Surat ke-33 (al-Ahzaab) berisi 73 ayat, tetapi ayat 1 sampai 30
perasaan terhadap orang lain. Ia akan bersedia membantu orang lain
milik juz 21. Demikian juga, surat ke-36 (Yaa-siin) berisi 86 ayat,
kalau benar-benar ia dalam kondisi ”senang”. Demikian juga, ia ba-
tetapi yang menjadi milik juzz 22 hanya 21 ayat, ayat 1 sampai 21.
ru bersedia membantu pada orang yang benar-benar ia suka. Dengan
Posisi Tanda ’Ain pada Juz 22 demikian, jangan harapkan dapat memperoleh sedikit kebaikan dari
seorang juz 22 pada saat ia sedang tidak senang.
’Ain Juz Halaman Baris ke Angka Tengah Angka atas Cetak-tebal pada ayat pertama juz terdiri atas beberapa huruf,
1 1 10 7 4 yaitu ( ). Terhadap orang lain, pertama kali apa yang ia
2 2 10 6 5 lihat potensinya. Terhadap lingkungan sekitar, ia kadang-kadang be-
3 3 12 12 6 gitu peduli dan perhatian, tetapi di saat yang lain dia benar-benar
4 4 9 6 7 acuh. Di sinilah letak kelabilan seorang juz 22. Perhatiannya
5 5 4 10 8 terhadap orang lain, ia terkadang tidak tetap atau angin-anginan.
6 5 12 5 9 Namun demikian, ketika seorang juz 22 juga memiliki kepedu-
7 6 14 9 1 ian tinggi terhadap orang lain, ia suka membantu dan berkawan.
8 7 16 12 2 Tetapi ketika kepedulian itu tidak muncul, maka ia menjadi seorang
9 8 10 9 3 yang pendiam dan ”ketus”. Tetapi berbeda dengan seorang juz 21,
10 9 4 6 4 yang memandang orang lain atau kawan sebagai ”partner-bertan-
11 10 2 9 5 ding”, juga berbeda dengan seorang juz 25 yang menganggap
12 10 13 9 6 kawan sebagai mitra, tetapi kalau bisa ia mampu mengangkat
13 11 11 7 1 dirinya lebih tinggi di hadapan kawan atau lingkungan sekeliling.
14 12 13 7 2 Dengan kata lain, teman-teman yang ia kenal akan dijadikan pusat
15 13 7 12 3 analisis, terutama soal gerak, perangai dan karakteristiknya. Dialah
16 14 9 11 4 orang yang sangat jeli membaca orang lain.
17 15 12 8 5 Surat as-Sabaa, yang berarti kaum Sabaa, membuat seorang juz
18 16 8 12 1 22 benar-benar menjadi seorang avonturis (petualang) sejati. Ia
sangat jeli dalam melakukan eksplorasi membeda-bedakan orang.
Pengembaraan perasaan dan intelektualitasnya cukup luas dalam
memahami perbedaan orang di sekelilingnya. Dalam kisahnya,
Pengantar Psikologi Al-Quran 121 122 Pengantar Psikologi Al-Quran
kaum Sabaa sekelompok orang atau bangsa, yang memiliki kegema- masalah (gagasan) yang ia temukan gagasan yang bersifat seder-
ran mengembara. Mereka kelompok nomadik, yang berpindah- hana. Dengan kecakapan logikanya, ia pun mampu untuk berpikir
pindah dari satu tempat ke tempat lain mencari kehidupan. mendalam (reflektif).
Namun demikian, pengembaraan kaum Sabaa, bukan berarti Namun demikian, ia memiliki kecenderungan berpikir yang
bahwa mereka tidak memiliki tanah air atau negeri. Mereka me- positivistik. Sebab angka 22 ( ) yang berarti target, juga menuntut
ngembara karena didasari oleh motif dan jiwa petualang (avonturis- adanya kepastian. Dengan kata lain, seorang juz 22 cenderung untuk
me). Pengembaraan mereka sebagai upaya untuk memahami perbe- hidup dalam kondisi yang pasti. Ia tidak dapat menerima penjelasan
daan antar bangsa. Dengan kata lain, kaum Sabaa sekelompok orang atau jawaban yang terkandung di dalamnya nada-nada ”ketidak-
yang memiliki kegemaran observasi dan memahami perbedaan pastian”.
berbagai masyarakat dan suku bangsa. Merekalah antropolog sejati. Surat Yaa-siin dalam juz 22 hanya 21 ayat. Angka 21 ( ) artinya
Oleh karena itu, seorang juz 22 juga memiliki kejelian melihat kepala atau ”pemikiran” ulang. Makna surat ini bagi seorang juz 22
karakter dan sifat-sifat setiap orang atau teman yang ia kenal. Dia bahwa ia sangat ambisius untuk memikirkan berbagai hal. Dia tipe
begitu cermat dalam membaca dan membedakan masing-masing pemikir. Dan pada saat ia berpikir mengenai banyak persoalan, ia
orang atau teman. Mengamati serta membedakan karakteristik hampir lupa akan ambisi atau hasrat seksualitasnya. Dia tipe manu-
setiap orang (teman) justru menjadi kegemarannya yang hampir tak sia karir, yang mencintai apa yang ia gulati sebagai seorang peneliti
ia sadari. di bidang Antropologi atau Psikologi.
Terhadap kawan, sikap seorang juz 22 pada awalnya ia cende- Bakat dan potensi seorang juz 22 terletak pada kecakapan bahasa
rung mengajak berbincang. Sebab ia pada dasarnya juga suka cerita dan logika. Dia lebih cocok apabila disalurkan pada profesi sebagai
atau berbincang. Dari perbincangan itulah kemudian seorang juz 22 jaksa, termasuk juga pembela. Segala sesuatu yang berhubungan
kemudian mengambil kesimpulan, stereotipe, dan kesan yang meru- dengan permainan logika dan bersilat lidah, seorang juz 22 ahlinya.
pakan bahan untuk menilai dan membaca seorang kawan. Orang lain bisa saja memiliki dan mendalami bidang logika dan
Seorang juz 22 memang memiliki kecakapan dalam hal logika. Ia bahasa, tetapi apabila seorang juz 22 mendalaminya, dapat dipasti-
seorang yang memiliki bakat alami untuk menjadi ahli bahasa dan kan ia akan memiliki prestasi lebih. Bakat keilmuan yang dimiliki
logika. Hendaknya berhati-hati berbicara dengan seorang juz 22. juz 22 Antropologi atau Etnologi, yaitu ilmu tentang perbedaan ka-
Berbicara dengan seorang juz 22 sebaiknya menggunakan bahasa rakter bangsa atau masyarakat. Sebaiknya, seorang anak juz 22
dan logika yang tepat. Sebab, seorang juz 22 memiliki kecakapan disalurkan bakat alaminya untuk mendalami ilmu-ilmu tersebut.
dalam hal logika. Ia memiliki logika ganda. Ia dapat menatap Jika ia memasuki Ilmu Hukum, maka ambillah spesialis hukum
permasalahan dari berbagai sudut pandang. Oleh karena itu, bakat adat. Dan jika ia memilih profesi, maka sebaiknya profesi jaksa atau
alami seorang juz 22 sebagai seorang jaksa atau penuntut tindakan pembela.
kejahatan. Kecakapan logika dan bahasa yang ia miliki dapat dipa-
kai untuk memutar-balikan fakta. Sehingga, ia dapat membuat orang 3. Kelemahan dan Kelebihan
”salah” menjadi seolah-olah ”benar”, dan begitu sebaliknya.
Surat al-Faathir dalam dirinya juga dapat berarti bahwa ia orang Jika dilihat dengan sistem 11, maka kelemahan dan atau
yang ”kreatif”. Ketika is merenung, bisa saja menemukan ide-ide kelebihan seorang juz 22 terletak pada bagian tulang atau paru-paru.
baru yang segar, yang orang lain belum menemukannya, betapapun
Pengantar Psikologi Al-Quran 123 124 Pengantar Psikologi Al-Quran
1. 29 Al-Ankabut (25) 45 - 69 Laba-laba
22 = 4 = ( ) Tulang/Rangka 2. 30 Ar-Ruum (60) 1 – 60 Bangsa Rumawi
3. 31 Luqman (34) 1 – 34 Lukman
4. 32 As-Sajdah (30) 1 – 30 Sajadah
Titik 11 ( ) Perasaan Titik Keseimbangan 5. 33 Al-Ahzaab (30) 1 – 30 Berkawan/Bersekutu
Jumlah ayat ( 179 )
7 ( ) Paru-paru
Juz ini tidak diawali oleh awal surat, dan tidak diakhiri oleh akhir
surat. Sebab, baik surat al-Ankabut maupun surat al-Ahzaab tidak
Kelemahan pada tulang bisa jadi ia merasa sakit (pegal-pegal)
dimiliki secara utuh oleh juz 21. Berikut ini daftar posisi tanda ’ain
pada bagian punggung sebelah bawah. Jika ini tidak terjadi atau
pada Juz 21.
tidak dialami, maka dapat dipastikan ia mengalami sakit pada
Posisi Tanda ’Ain pada Juz 21
bagian paru-paru atau sesak napas. Apabila perasaan seorang juz 22
sedang terganggu, maka salah satu dari kedua organ tubuh tersebut ’Ain Juz Halaman Baris ke Angka Tengah Angka atas
akan ”kambuh” dan meningkat beban sakitnya. Atau bisa jadi, jika
1 1 14 7 5
seorang juz 22 sedang disibukkan dengan kegiatan olah pikir yang
2 2 11 12 6
berat dan berlarut-larut, maka yang akan terserang bagian tulang
3 3 1 6 7
belakangnya, atau sekaligus bersamaan dengan rasa sesak pada
4 3 17 10 1
pernapasannya.
5 4 8 9 2
Kelemahan lain yang sering dialami seorang juz 22 pada bagian
6 5 3 8 3
kemaluannya. Apabila titik ini sering mengalami ”down”, atau
7 6 7 13 4
hilang kegairahannya, maka jalan yang ditempuh sebaiknya tidak
8 7 10 13 5
usah dengan cara bantuan obat-obatan sebagai perangsang, sebab
9 8 2 7 6
tidak akan menyelesaikan masalah. Oleh karena itu, lebih baik
10 8 18 11 1
dengan cara membaca juznya secara rutin.
11 9 16 8 2
12 10 16 11 3
13 11 9 4 4
JUZ 21 14 12 7 11 1
15 13 5 11 2
1. Profil 16 13 15 8 3
17 14 14 8 1
Juz ini berisi 179 ayat, dan 19 tanda ’Ain. Dimulai dari Surat ke- 18 15 18 12 2
29 (al-Ankabut) ayat 45 hingga surat ke-33 (al-Ahzaab) ayat 30. 19 16 13 7 3
Berikut ini daftar surat pada juz 21.

Pengantar Psikologi Al-Quran 125 126 Pengantar Psikologi Al-Quran


2. Karakter Orang Juz 21 Namun demikian, dia sangat mudah bergaul (friendly) dan cepat
berintegrasi di lingkungan manapun. Ia bukan tipe inferior taua
Cetak-tebal pada ayat awal juz ini terdiri atas beberapa huruf,
introvert (tertutup), melainkan tipe orang yang terbuka (extrovert).
yaitu ( ). Dengan cetak-tebal tersebut, kita dapat Surat al-Ahzaab (bersekutu), bagi dirinya juga berarti kecende-
membaca bagaimana pengaruh huruf ( ) pada pribadi seorang juz 21. rungan untuk memiliki kawan sebanyak mungkin. Tetapi kalau bisa,
Jika huruf tersebut muncul ke permukaan, maka dapat diduga betapapun hebatnya seorang kawan, jangan sampai ia mampu
betapa tinggi egoisme seorang juz 21. Kemudian, huruf selanjutnya ”mengangkangi” dirinya. Malah sebaliknya, dialah yang merasa
( ), jika ini muncul maka seorang juz 21 lebih mendahulukan mampu menundukkan kawan bergaulnya. Ia harus merasa lebih
berbicara ketimbang berpikir. Pembicaraan seorang juz 21 pada dalam segala hal dari kawan lain. Dialah seorang yang paling tidak
umumnya muncul sebagai aktualisasi rasa keakuannya. senang diungguli oleh orang lain. Paling tidak, ia harus merasa sama
Tetapi sebaliknya, ketika huruf ( ) pada akhir cetak tebal dengan orang lain.
muncul, maka ia akan bersikap sebaliknya, ia bisa bersikap begitu Surat al-Ahzaab dalam juz 21 hanya 30 ayat. Ini juga merupakan
rendah hati di hadapan orang lain. Huruf ( ) lambang dari inti dan sandi, bahwa betapapun banyaknya kawan yang dapat diraih oleh
seseorang, tetap hanya akan mencapai 30 macam jenis orang, yaitu
kandungan manusia, atau katakanlah manusia tanpa pretensi dan
30 juz (juz 1 sampai juz 30).
ambisi. Ia lambang dari puncak jati diri dan ”sangkan paran”.
Sebaliknya, seorang juz 21 jangan didekati dengan pendekatan
Karena itu, seorang juz 21 pada saatnya akan menjadi orang yang
”hantam-kromo” atau bernada merendahkan. Sebab, ketika ia tahu
merindukan jati diri, atau penjelasan dan pemikiran tentang
dirinya ”direndahkan” atau ”diliciki”, maka ia akan dapat berbuat
”sangkan paran” atau dunia sejati; siapa sesungguhnya hakekat diri
lebih licik. Ia dapat membalas dua kali lebih dasyat dari yang ia
kita ini.
terima. Pendek kata, ia tidak mau kalah atau dikalahkan. Dalam
Berhadapan dengan seorang juz 21, sebaiknya yang didahulukan
pergaulan hidup sehari-hari, yang baginya merupakan ajang
rasa ”hormat” dan ”andap-asor”-nya. Artinya, sebaiknya yang
sparring partner, tersembunyi suatu sikap ”saya datang dan saya
disentuh terlebih dahulu jangan egonya, melainkan jati dirinya,
menang”. Tetapi ini terjadi bila surat ar-Ruum berperan sangat aktif
sehingga ia akan tersentuh dirinya sebagai seorang yang dapat
dan dominan dalam dirinya.
menghargai batas dan harkat orang lain. Jika tidak demikian, maka
Seperti dalam kisah, bangsa Romawi merupakan bangsa yang
bisa jadi ia akan menampakkan rasa keakuannya sehingga dapat
selalu intervensi dan tidak mau kalah dalam berperang. Seorang juz
mengganggu proses komunikasi.
21 pun secara psikologis mewarisi karakter surat ar-Ruum, yang
Juz 21 diawali oleh surat ke-29 (al-Ankabut) ayat 25, yang
selalu merasa gagah dan mampu bertanding. Ia memiliki seribu satu
artinya laba-laba. Seekor laba-laba biasanya menggunakan rumah
cara untuk memenangkan dirinya dalam bertanding dengan orang
atau hasil karyanya sebagai alat untuk menjaring binatang lain
lain. Dialah sosok seorang yang memiliki ”kecerdikan” dan sekali-
sebagai mangsa. Ini berarti bahwa seorang juz 21 memiliki kemam-
gus ”kelicikan” luar biasa, bagaikan seorang Abu Nawas dari
puan untuk menjaring teman sebanyak mungkin. Orang lain diang-
Bagdad. Atau, jika ia bermain politik, bisa jadi seperti seorang
gap memiliki potensi untuk dijadikan sebagai ”kawan bertanding”
Machiavelis dari Perancis, yang menghalalkan segala cara untuk
(sparring partner). Dengan kata lain, makna seorang kawan baginya
mencapai tujuan politiknya.
”lawan-bertanding”.
Pengantar Psikologi Al-Quran 127 128 Pengantar Psikologi Al-Quran
Memang tidak setiap saat egoisme seorang juz 21 muncul. Rasa ia kemudian selalu berambisi menguasai (mendominasi) pembicara-
keakuan diri yang begitu mudah terangkat, akan muncul apabila an dalam suatu forum.
tiba-tiba ia mendapatkan serangan atau celaan dari orang lain. Angka 21 ama dengan ( ), yang artinya Kepala atau Analisis
Tetapi, egoisme seorang juz 21 tidak akan muncul apabila ia Ulang. Seorang juz 21 memiliki kecakapan untuk melakukan
didekati dengan pendekatan yang low-profil. Ia pasti akan luluh hati analisis ulang. Ia memiliki kemampuan berpikir logis dan rasional,
dan pikirannya, apabila didekati secara rendah hati. tetapi sekaligus pemikirannya dapat cepat berubah. Hari ini dia
Ketika surat ar-Ruum tidak lagi dominan dalam dirinya, maka bilang atau berpikir A, bisa saja besok hari ia bilang atau berpikir B,
bisa jadi surat as-Sajdah akan berperan aktif. Bila ini terjadi, maka dan tak ada beban baginya. Ia memang memiliki keceptan logika,
ia akan menjadi seorang yang bersikap sangat demokratis, menghar- tetapi sewaktu-waktu pikirannya dapat berubah.
gsi batas-batas dirinya serta hak-hak orang lain. As-Sajdah berarti Dalam juz 21 jumlah ’ain 19. Karena itu, ia mampu berpikir
tempat bersujud, atau sajadah. Betapapun luasnya lantai masjid, problematik. Sesuatu yang oleh orang lain tidak menjadi masalah,
sajadah hanya selembar kain yang hanya cukup untuk bersujud. baginya bisa dianalisis sehingga menjadi permasalahan. Tetapi ada
Sajadah berarti batas, hak kepemilikan atau penggunaan. Implikasi kecenderungan yang begitu kuat, bahwa dirinya merasa tahu banyak
surat as-Sajdah bagi seorang juz 21 bahwa ia menjadi seorang yang hal. Dengan bahasa lain, untuk menkonter pendapat orang lain, ia
amat menghargai perbedaan orang lain. Ia menyadari betul haknya, terkadang bersikap ”sok tahu”, meskipun informasi yang ia miliki
sehingga ia benar-benar merasa tulus untuk memegang haknya, atau hanya sedikit. Hanya kecakapan analitik dan retorika (verbal) yang
ketika ia harus membantu orang lain. Bahkan apabila ia merasa ia miliki, membuat seolah ia menjadi seorang yang tahu banyak
bersalah, tidak segan-segan untuk segera meminta maaf. masalah.
Surat as-Sajdah yang berarti batas kepemilikan dan hak kedirian, Sifat kontradiktif dalam diri seorang juz 21 terletak pada tarik-
didukung oleh surat sebelumnya, yaitu surat Luqman. Makna surat menarik antara surat ar-Ruum di satu pihak, yang cenderung egois
ini bagi seorang juz 21 kearifan. Kearifan seorang juz 21 suatu saat dan ”maunya menang”, dengan surat as-Sajdah dan Luqman di lain
pun muncul, yang biasanya diekspresikan dalam bentuk sumbangan pihak yang cenderung ”merendah-diri”. Oleh karena itu, seorang juz
pemikiran atau nasehat secara tulus kepada orang lain. Dalam al- 21 pada umumnya bersifat labil, mudah berubah. Hal ini juga sesuai
Quran, Lukman bukanlah seorang Nabi melainkan seorang arif, dengan huruh ( ) itu sendiri, yang berarti analisis ulang. Di sam-
yang memberikan fatwa dan nasehat moral kepada anak-anaknya. ping itu, awal juz 21 bukanlah awal surat, dan akhir juz juga bukan
Seorang juz 21, apabila surat Luqman begitu menonjol, secara tulus akhir surat. Profil juz semacam ini cenderung mencerminkan
akan memberikan semangat atau nasehat serta dorongan mori; seorang pribadi yang relatif tidak konstan.
kepada partnernya. Jadi inti dari karakteristik juz 21 bahwa betapapun orang ini pada
Angka 21, apabila dimampatkan akan menjadi 3, dan angka tiga umumnya memiliki egoisme yang mudah terangkat, tetapi ia
sama dengan abjad ( ) yang berarti THT. Karena itulah, seorang juz sebenarnya seorang yang selalu mencari jati-diri. Pada suatu saat,
21 pada umumnya memiliki kekuatan dan kecakapan verbal yang ke-akuan diri memuncak, tetapi ketika ia kemudian bersentuhan
begitu tinggi. Ia tidak akan merasa capai untuk berbicara atau dengan penjelasan atau pemikiran mengenai ”sangkan paran” dan
”ngobrol” hingga berjam-jam lamanya. Bahkan ia mampu untuk hakekat dirinya, maka seketika ia akan jatuh tersungkur dan luluh.
melayani segala macam tema pembicaraan. Dan jangan heran, jika

Pengantar Psikologi Al-Quran 129 130 Pengantar Psikologi Al-Quran


3. Kelemahan dan Kelebihan mengalami gangguan sakit pada bagian kepala, dapat dipastikan
kelemahannya berada pada darah. Ia menjadi orang sangat
Seorang juz 21 memiliki kelemahan pada THT dan atau darah.
emosional, apabila ternyata kelemahan muncul pada darahnya.
Kelemahan tersebut dapat dilihat pada struktur ’ain sebagai berikut.
Seorang juz 21 memiliki kelebihan dalam mengalasis berbagai
persoalan. Banyak seorang juz 21 yang benar-benar cerdas sebagai
21 = 3 = ( ) THT seorang analis. Oleh karena itu, setiap juz yang memiliki unsur 21,
baik itu jumlah ’ainnya (seperti juz 30), nomor surat seperti juz 17,
atau huruf ( ) pada awal juz atau nama surat seperti juz 29, 27, dan
Titik 11 ( ) Perasaan Titik Keseimbangan
juz 17, pada umumnya mewarisi kecakapan analisis seorang juz 21.
Seorang juz 21 cukup punya ambisi untuk meraih keilmuan. Jika
8 = ( ) Darah/Jantung saja sejak kecil seorang anak juz 21 dikondisikan untuk belajar
menganalisis masalah, maka potensi intelektualnya akan tersalur-
Berbagai kemungkinan kelemahan yang dialami seorang juz 21, kan. Ia memiliki potensi alami untuk menjadi seorang pengamat
terjadi gangguan pada salah satu organ THT. Misalnya rasa gatal- sosial ataupun seorang jurnalis. Kecakapan retoriknya , membuat
gatal yang bersifat laten pada telinga, gampang terkena pilek (flu), sangat lincah untuk menjadi seorang PR (public relation). Kelincah-
gatal-gatal pada bagian tenggorokan atau mulut, termasuk mudah annya untuk bergaul dan masuk ke segala lapisan sosial membuat ia
terkena sariawan. Jika ini tidak terjadi, maka dapat dipastikan cocok untuk menjadi seorang yang ditugaskan dalam bidang Humas
bahwa ia mengidap penyakit pada darah, darah tinggi ataupun (hubungan masyarakat).
rendah.
Angka 21 ( ) yang artinya kepala. Sedangkan organ tubuh pada
bagian kepala mata, otak dan THT. Seorang juz 21 juga memiliki JUZ 20
kelamahan laten pada bagian kepala. Banyak kasus seorang juz 21
mengalami gangguan gangguan sakit kepala yang bersifat laten, dan 1. Profil
hampir tak dapat disembuhkan melalui obat apapun. Bisa jadi
seorang juz 21 mengalami kelemahan pada mata. Dengan kata lain, Juz ini berisi 166 ayat dan 16 tanda ’ain. Dimulai dari surat ke-27
oleh karena 21 kepala, maka kelemahan ataupun kelebihan seorang (an-Naml) ayat 60 hingga surat ke-29 (al-Ankabut) ayat ke-44.
juz 21 terletak pada bagian kepala. Sedangkan organ kepala terdiri Berikut daftar nama surat dalam juz 20.
atas Mata, Otak dan THT. Dengan demikian, semua organ pada
bagian kepala menjadi potensi sakit atau kelemahan bagi seorang 1. 27 An-Naml (34) 60 - 93 Semut
juz 21. 2. 28 Al-Qashash (88) 1 – 88 Cerita
Namun demikian, jika ia rjin melakukan kegiatan ritual, seperti 3. 29 Al-Ankabut (44) 1 – 44 Laba-laba
semedi, meditasi ataupun shalat, dan tentu saja membaca juz, Jumlah ayat ( 166 )
potensi sakit pada darahnya dapat diminimalisir. Tetapi, jika bagian
kepala ini menjadi kekuatan, dan ia tak pernah mengeluh atau
Pengantar Psikologi Al-Quran 131 132 Pengantar Psikologi Al-Quran
Juz ini tidak berawal pada awal surat, juga tidak berakhir pada yang sama sekali tidak dapat melakukan sesuatu secara perfek-
akhir surat. Surat al-Ankabut yang jumlah ayatnya 69, hanya dimi- sionis.
liki juz ini sebanyak 44 ayat, sedangkan 25 ayat sisanya milik juz Orang yang memiliki kepedulian lingkungan begitu banyak, te-
21. Jumlah ayat pada juz ini 166, yang dikelompokkan ke dalam 16 tapi seorang juz 20 memiliki kebih dari yang lain. Dan kepedulian-
tanda ’ain. Posisi tanda ’ainpada lembaran juz 29 dapat dilihat pada nya terhadap lingkungann (orang lain) bukan untuk tujuan perubah-
daftar berikut. an lingkungan, melainkan hanya sekedar untuk agenda bercermin
diri. Ia selalu bercermin dan mengambil pelajaran dari orang lain,
Posisi Tanda ’Ain pada Juz 20
dan berusaha jangan sampai hal yang buruk, yang terjadi pada orang
’Ain Juz Halaman Baris ke Angka Tengah Angka atas lain itu menimpa dirinya.
Dengan demikian, apa yang ia lihat terutama orang lain, selalu ia
1 1 15 8 5
pikir dan kemudian dicari umpan-balik (feed-back) bagi dirinya sen-
2 2 15 16 6
diri. Karena itu ia sangat jeli alam mencari berbagai kaitan peristiwa
3 3 14 11 7
yang terjadi, baik dalam dirinya sendiri maupun pada orang lain.
4 4 18 13 1
Dengan kata lain ia sangat peka dalam membaca dan menilai orang
5 5 17 8 2
lain, sebagai suatu pelajaran bagi dirinya, atau bagi orang lain yang
6 6 13 7 3
berada pada ”penguasaannya”
7 8 4 14 4
Surat al-Qashash (cerita), dalam juz 20 mebuat seorang juz 20
8 9 3 8 5
begitu pandai membanding-bandingkan seseorang dengan orang
9 9 18 10 6
lain, dan juga dengan dirinya sendiri. Di sini berarti bahwa, makna
10 11 5 15 7
sebuah kisah atau cerita (al-Qashash) bagi setiap orang ”pelajaran”
11 12 4 7 8
yang dapat dipetik. Surat al-Qashash, yang jumlah ayatnya 88,
12 12 15 6 9
secara penuh dimiliki oleh juz 20. Oleh karena itu, tidak heran jika
13 13 18 13 1
seorang juz 20 menempatkan apa yang dialami oleh orang lain seba-
14 14 15 9 2
bagai pelajaran. Ia suka membanding-bandingkan antara dirinya
15 15 11 8 3
dengan orang lain.
16 15 18 14 4
Surat al-Qashash bagi seorang juz 20 juga berarti bahwa dia me-
miliki kegemaran menasehati orang, berdasarkan pengalaman dan
2. Karakter Orang Juz 20
cerita yang ia peroleh dari orang lain. Maka tidaklah heran, jika
Cetak-tebal pada ayat awal juz ini ( ). Dapat dipastikan, seorang juz 20 kemudian suka sekali bercerita, dan cerita itu kemu-
dian dijadikan nasehat untuk orang lain. Jika ia selalu ingin
seorang juz 20 ingin selalu menjadi pusat perhatian. Huruf ( ) di ”menasehati” atau bahkan menggurui kawannya, maka itulah
depan pada cetak-tebal, menunjukkan bahwa egoisme dan keakuan aktualisasi surat al-Qashash dalam dirinya.
seorang juz 20 benar-benar begitu kentara. Biasanya ia merasa Huruf ke-20 ( ), yang berarti batas pandang manusia atau aturan
dirinya lebih tahu dari orang lain. Dengan kata lain, dia kadang- main. Apabila seorang terjebak pada aturan main, maka ia cende-
kadang bahkan sering bersikap ”keminter”, padahal dialah orang
Pengantar Psikologi Al-Quran 133 134 Pengantar Psikologi Al-Quran
rung bersikap formalisme, normatif, dan hanyut pada kemapanan yang ia perbuat biasanya tidak sesuai dengan apa yang diharapkan
pemikiran. Seorang juz 20 pada umumnya bersikap anti-dialog. Ia orang (rapuh).
sangat kuat berpegang pada aturan main atau pemahaman yang Ia memang sering dikecewakan oleh hasil karyanya sendiri. Ia
telah mapan. Ia tidak dapat menerima pemikiran atau pemahaman telah bersusah-payah bekerja atau berkarya, dan menurutnya sudah
yang ”revolusioner” atau kontroversial, yang lain sama sekali dilakukan dengan sangat canggih, tapi ada saja orang lain yang
dengan ”mainstream” pemikiran. ”melecehkan” hasil jerih-payahnya itu, sehingga ia tersinggung.
Dari segi intelektual, dia nampak begitu tegar dalam memperta- Namun demikian, ia cukup tabah. Tak ada kata frustasi baginya.
hankan kemapanan pikirannya. Dia juga tipe orang yang gemar Ada mekanisme kejiwaan dalam dirinya yang membuat dirinya
berpikir. Tetapi dalam segi mentalitas dan perasaannya, seorang juz tabah, meskipun ia mudah tersinggung dan sering ”dileceh” orang.
20 biasanya lemah. Ia sangat perasa dan mudah tersinggung. Apa Mekanisme ini biasanya muncul dalam kegiatan tidur. Seorang juz
yang ia dengar dari kata-kata orang, langsung masuk ke perasaaan- 20 memang gemar tidur.
nya. Sehingga ia tak bisa bersikap acuh, atau kebal dari omongan Hal ini dapat dipahami, karena seekor laba-laba biasanya hanya
dan kritikan dari orang lain. tidur dan menunggu mangsa, setelah ia bergerak melakukan kegiat-
Di samping memiliki kepekaan perasaan yang begitu besar, ia an atau berkarya. Bagi seorang juz 20, kegiatan tidur dapat ia laku-
juga punya pemikiran yang cengeng. Ia selalu berpikir-pikir pada kan berjam-jam atau bahkan berhari-hari. Selama berhari-hari, ia
masalah-masalah yang sebenarnya sepele, mudah tersinggung, bisa saja hanya melakukan kegiatan makan dan tidur. Dan kegiatan
sehingga menjadi beban mental baginya. Ia selalu mudah berpre- tidur baginya, juga dapat dijadikan sebagai suatu bentuk kompenasi
tensi atau prasangka terhadap orang lain, padahal orang lain bisa dari kekecewaan.
jadi sama sekali tidak memikirkan apa yang ia pikirkan. Surat an-Naml dalam dirinya juga memberikan resistensi
Laba-laba (al-’Ankabut) seekor binatang yang tidak pernah ber- terhadap ”lecehan” dan terpaan orang lain. Sebab, semut juga meru-
putus asa dalam membuat karya (rumah), betapapun hasil karyanya pakan binatang yang ”bandel”. Ia selalu muncul betapapun sudah
itu sangat rapuh. Dirusak seribu kali, ia tetap membuat rumah atau disapu bersih. Seorang juz 20 juga sering menampakkan ”bandel-
berkarya. Tetapi hanya 44 ayat yang menjadi miliknya. Memang, nya”. Bahkan ia bisa saja melakukan kesalahan yang berulang
seorang juz 20 selalu bergerak dan berkarya dan hampir tak kenal dalam kasus yang sama, betapapun ia telah dinasehati dan diberikan
putus asa. Selalu ada saja yang ia kerjakan. Namun demikian, hasil petunjuk.
karyanya biasanya sangat rapuh, tidak perfeksionis sehingga mudah Secara fisik, seorang juz 20 pada umumnya kuat, dan tahan ban-
”dileceh” orang. ting. Ia bisa saja bekerja atau melakukan pekerjaan fisik tanpa kenal
Apa makna angka 44 ayat baginya. Jika gagasan idealismenya lelah. Ia memang memiliki semacam kekebalan dari gangguan fisik,
ternyata ”kandas”, ia kemudian hidup dalam suasana yang ”gundah” apalagi apabila ia memasuki dunia ”silat” atau hal-hal yang sifatnya
atau bahkan gaduh, sehingga ia menjadi sama sekali tak bisa ber- olah badan. Untuk olah batin, ia dapat membuatnya ”kasyaf” dan
konsentrasi. Ia benar-benar tidak bisa bersikap tenang. Sebaliknya, memiliki kepekaan spiritual, pada umumnya agak sulit, sebab sesuai
juz 20 memang tidak dihadapkan pada persoalan yang membuat ia dengan bahan bakunya, yang terdiri unsur ( ) atau yaitu batas pan-
panik. Memang, sudah jatuh ketimpa tangga. Dia seorang yang dang, ia menjadi orang yang agak ”bebal” dalam menangkap getar-
”cengeng”, mudah tersinggung. Sementara hasil karyanya, hasil apa an spiritual (non-fisis),

Pengantar Psikologi Al-Quran 135 136 Pengantar Psikologi Al-Quran


3. Kelemahan dan Kelebihan mampu untuk mengendalikan titik 11 (perasaannya), sehingga benar
–benar menjadi orang yang ”ndableg” (tak pedulian). Jika ini dapat
Jika dilihat dengan sistem 11, maka kelemahan juz 20 terletak
dikuasai, maka ia akan menjadi seperti orang juz 29 yang jarang
pada bagian mata dan atau lever (hati). Tetapi, kelemahan yang
sakit. Memang, juz 20 adalah juz pemampatan dari juz 29. Artinya
umum dialami seorang juz 20 pada bagian dada, sesak napas, atau
angka 20 sama dengan 2, sedangkan angka 29 dapat menjadi 11 dan
sakit pada bagian limpa. Di samping itu, ia juga mengalami ganggu-
kemudian, dimampatkan lagi menjadi 2.
an pada bagian THT. Bisa jadi, ia mudah terkena pilek, atau gang-
Seorang anak juz 20, sebaiknya dikondisikan untuk banyak mem-
guan pada kepekaan pendengaran. Kelemahan lain, yang diderita
baca banyak kisah atau cerita. Dengan demikian, ia akan terbentuk
seorang juz 20 terletak pada bagian betis atau seputar lulut kaki
menjadi seorang yang benar-benar ahli dalam bidang penasehat.
kanan. Apabila kelemahan ini aktif, maka akan terjadi rasa nyei
Sebab, banyak contoh atau kisah yang dapat ia jadikan referensi
pada bagian tersebut.
dalam memberikan nasehat pada masyarakat atau orang lain.
Dengan sebuah serita, orang akan dapat bersikap waspada dan ber-
20 = 2 = ( ) Mata
hati-hati. Dan seorang juz 20 memiliki bakat alami untuk menjadi
seorang penasehat.
Titik 11 ( ) Perasaan Titik Keseimbangan

8 = ( ) Lever / Hati JUZ 19


Oleh karena titik 11 (perasaan) seorang juz 20 begitu peka dan 1. Profil
rentan (mudah tersinggung), maka dapat dipastikan kelemahan pada
titik-titik tersebut di atas akan selalu berbicara. Dengan kata lain, Juz ini berisi 3 surat, tetapi hanya satu surat yang utuh. Awal juz
titik 11 dalam tubuh manusia sumber sakit. Sementara seorang juz ini bukan awal surat dan akhir juz juga bukan akhir surat. Surat ke-
20 pada umumnya sangat perasa, maka dialah orang yang kebih ter- 25 (al-Furqaan) yang jumlah ayatnya 77, dimulai dari ayat ke 21.
tekan oleh kelemahan latennya. Demikian juga surat ke-27 (an-Naml), yang jumlah ayatnya 93, 59
Namun demikian, karena ia dibekali surat al-Qashash, yang sela- ayat (1 – 59) milik juz 19, sedangkan sisanya 34 ayat (60 – 93)
lu berpikir jangka pendek dan jangka panjang, jauh ke depan, ia milik juz 20. Berikut ini daftar nama surat pada juz 19.
selalu hidup dalam optimisme. Dan optimismenya itulah yang dapat
dijadikan ”hiburan” dan obat bagi dirinya. Oleh karena itu, jangan 1. 25 Al-Furqaan (57) 21 - 77 Pembeda
sampai seorang juz 20 mengalami frustasi yang begitu berat. Sebab, 2. 26 Asy-Syu’ara (227) 1 – 227 Penyair
jika ini terjadi maka ia akan mengalami ”down” atau sakit-sakitan 3. 27 An-Naml (59) 1 – 44 Semut
dalam hidupnya. Jumlah ayat ( 343 )
Salah satu cara, untuk dapat melarikan diri dari kondisinya yang
”rentan”, seorang juz 20 dapat membalik kecenderungannya yang Juz ini berisi 343 ayat, yang dikelompokkan ke dalam 19 tanda
perasa itu menjadi sikap yang ”cuek” atau acuh. Sebenarnya, ia ’ain. Berikut daftar posisi tanda ’ain pada juz 19.

Pengantar Psikologi Al-Quran 137 138 Pengantar Psikologi Al-Quran


balik). Oleh karena itu, seorang juz 19 juga sering diliputi keragu-
raguan atau pertimbangan, sehingga lambat untuk mengambil kepu-
’Ain Juz Halaman Baris ke Angka Tengah Angka atas
tusan. Jika keraguan atau sikap ”penuh pertimbangan” seorang juz
1 1 17 14 3 18 dialami pada saat sebelumnya ia melakukan sesuatu, tetapi kera-
2 2 11 10 4 guan dan pertimbangan juz 19 muncul pada saat ia sudah atau
3 3 11 16 5 sedang melakukan sesuatu. Ia tiba-tiba berpikir ulang, atau menjadi
4 4 12 17 6 ragu-ragu ketika sedang melangkah untuk suatu tujuan tertentu.
5 5 4 9 1 Bahkan, tidak hanya keraguan yang muncul di tengah-tengah
6 6 2 24 2 suatu langkah, seorang juz 19 juga memiliki kelemahan dalm segi
7 6 16 18 3 operasional. Meskipun ia memiliki kapasitas untuk berpikir secara
8 7 9 17 4 konseptual dan kritis, tetapi dari segi operasional atau pelaksanaan
9 8 10 36 5 gagasan, ia benar-benar lemah. Pengertian lemah dapat bermacam-
10 9 3 18 6 macam bisa jadi lamban, tidak perfeksionis, atau bahkan tidak ram-
11 9 14 18 7 pung, atau malah sama sekali tidak mampu menangani masalah-
12 10 8 19 8 masalah yang bersifat teknis (praktis). Tetapi untuk melakukan eva-
13 10 17 16 9 luasi terhadap suatu masalah, atau terhadap suatu hasil karya, ia
14 11 10 16 10 benar-benar jeli dan kritis.
15 12 13 26 11 Seorang juz 19 dapat merencana dengan baik, tetapi apa yang di-
16 13 12 14 1 rencanakannya pada umumnya tak dapat ia realisasikan. Dalam segi
17 14 16 17 2 operasional, ia bisa saja melakukan kesalahan berkali-kali dalam
18 15 17 13 3 masalah yang sama, Oleh karena itu, tidak heran jika seorang juz 19
19 16 16 14 4 kemudian dianggap sebagai pembuat masalah bagi orang lain.
Namun meski ia ”dipojokkan” berkali-kali oleh teman atau ling-
3. Karakter Orang Juz 19 kungan kerjanya atas kesalahannya, ia tidak begitu saja mudah frus-
Juz 19 diawali oleh surat al-Furqaan ayat 21. Angka 21 sama tasi. Ia tetap bergerak terus, meskipun kesalahan bakal terulang
dengan huruf ( ), yang berarti pemikiran. Dengan demikian, surat juga.
al-Furqaan (pembeda) bagi seorang juz 19 terartikulasikan dalam Surat asy-Syu’araa (para penyair) bagi seorang juz 19 bahwa ia
bentuk cara berpikirnya yang cenderung kritis. Dalam mengungkap- memiliki ide dan rencana yang begitu tinggi, bahkan bisa jadi
kan pendapat atau pikiran, seorang juz 19 pada umumnya sangat muluk-muluk. Tetapi, banyak ide atau rencana yang tidak dapat ter-
kritis. Amatlah sulit baginya untuk berbicara ”to the point”. Untuk realisir. Gambaran seorang penyair, pada umumnya bahwa ia se-
berbicara pada sesuatu yang ia maksudkan, ia harus berputar-putar orang yang romantik, memiliki gagasan tinggi, tetapi sekaligus ber-
terlebih dahulu. sifat verbalistik. Artinya, ia hanyalah seorang yang berobsesi
Namun demikian, baik bagi seorang juz 18 maupun juz 19 surat dengan bayangan-bayangan romantisismenya. Sementara, untuk
al-Furqaan tetap menampakkan suatu kondisi pendulum (bolak- bergerak secara operasional, ia benar-benar lemah. Oleh karena itu,

Pengantar Psikologi Al-Quran 139 140 Pengantar Psikologi Al-Quran


Dapat dipahami jika hasil karya seorang juz 19 sering tidak juz 19 juga berarti bahwa ia seorang yang suka gerak atau kerja.
perfeksionis, bahkan sering tidak rampung. Betapapun lamban, ia tetap gerak, dan tak kenal frustasi.
Apa yang ia pikirkan rencana. Ia dapat dilihat pada ’ain pertama Seekor semut, biasanya selalu bergerak meski tanpa produkti-
pada juz 19 terdapat angka 14. Angka 14 sama dengan huruf ( ) vitas yang jelas. Ada saja yang mesti ia cari atau ia kerjakan. Apa ia
yang berarti rencana atau perhitungan. Oleh karena itu, dilakukan semut ”jalan terus” mencari atau melakukan sesuatu ,
terlalumudah bagi seorang juz 19 untuk merencanakan berbagai benar-benar tak kenal waktu. Begitu sibuknya, sampai ia tidak tahu
aktivitas. Begitu banyak yang ia rencanakan, tetapi begitu banyak apa saja yang telah ia lakukan. Pada saatnya, seorang juz 19 juga
pula rencana yang tak dapat direalisasikannya. nampak begitu sibuk dengan kegiatannya sehari-hari. Tetapi
Banyak misteri dan masalah pada seorang juz 19, tetapi banyak terkadang ia tidak tahu apa hasil dari yang telah ia lakukan.
pula penampilan yang mereka keluarkan. Ia dapat dimengerti, sebab Memang, untuk melakukan tugas yang memerlukan mobilitas
angka 19 apabila dihubungkann pada nama surat, ia Maryam (surat tinggi, seorang juz 19 tidak merasa keberatan. Sebab, seekor semut
ke-19 Maryam). Dan hakekat Maryam itu sendiri misteri atau juga berarti lambang mobilitas yang tinggi. Semut juga merupakan
”miracle”. Sedangkan angka ke-19 ( ) yang berarti masalah, binatang yang selalu memiliki kepedulian terhadap lingkungan
penumpukkan, atau pemecahan masalah. (sosial) terdekatnya. Ia selalu mengajak ”bersalaman” kepada setiap
Orang juz 19 memang menampakkan penampilan luar yang ber- yang ia jumpai. Seorang juz 19 juga suka berteman dan makna
beda-beda, Jika surat an-Naml yang terlalu dominan, maka ia seorang teman baginya ”potensi” yang dapat dimanfaatkan, dapat
cenderung menjadi tipe seorang pekerja. Artinya, ia terlalu memen- dimintai informasi.
tingkan gerak dan aktivisme. Sebaliknya, apabila surat asy-Syu’ara Terhadap waktu, ia bisa menjadi orang yang benar-benar disiplin
yang muncul secara dominan, ia benar-benar tak dapat melakukan atau sebaliknya bahwa ia menjadi seorang yang pelupa. Tetapi ter-
kerja praktis apapun. Jika surat al-Furqaan (pembeda, atau hadap ”uang” (modal), ia bisa mengatur dengan baik, atau bisa saja
pembedah) yang terlalu dominan ia hanya akan menjadi pemikir bersikap perhitungan. Bukannya ia ”pelit” terhadap uang, hanya saja
yang kritis. Ia memiliki kapasitas intektual untuk ”membedah” ia benar-benar rasional dalam mengalokasikan uang atau modal.
persoalan secara kritis-problematis. Orang juz 19 sebenarnya juga tipe seorang pemikir. Pemikiran-
Karena hakekat angka 19 ( ), ”masalah” atau ”pemecahan” nya terpusat pada persoalan perbaikan umat. Ia juga memiliki obsesi
pada suatu bentuk pemurnian jiwa. Kepeduliannya terhadap ling-
masalah, maka meskipun berbeda-beda penampilan dan kecende-
kungan humanitas yang begitu tinggi, membuat ia menjadi seorang
rungan seorang juz 19 , ada dua kemungkinan yang akan dihadapi
yang benar-benar idelalis.
(dialami) oleh seorang juz 19. Kemungkinan pertama, ia akan sering
menjadi ”masalah”, atau dianggap oleh lingkungan pergaulan sosi-
3. Kelemahan dan Kelebihan
alnya sebagai orang yang sering membikin masalah. Atau kemung-
kinan kedua, ia akan menjadi orang yang mampu mengatasi atau Kelemahan atau kelebihan seorang juz 19 terletak pada bagian
menyelesaikan masalah dengan baik. otak dan atau perut (pencernaan), Apabila terjadi gangguan pada
Jika ia telah bekerja, apapun ia kerjakan dan bagaimanapun hasil titik sebelas, misalnya perasaan terganggu, maka kemungkinan
kerjanya nanti, biasanya ia tak kenal waktu. Ia bisa saja bekerja tak besar bagian otak menjadi kelemahan. Jika ini terjadi maka ia akan
kenal ”lelah” bagaikan seekor semut. Surat an_naml (semut) dalam sering terkena sakit kepala secara laten. Apabila kepala tidak menja-
Pengantar Psikologi Al-Quran 141 142 Pengantar Psikologi Al-Quran
di kelemahan, maka bagian perut yang menjadi kelemahan. Jika ini
terjadi, maka ia akan sering terkena sakit perut, atau minimal ia se- JUZ 18
ring mengalami perut terasa kembung, atau gampang masuk angin.
Kelemahan atau potensi sakit lainnya terletak pada bagian pantat 1. Profil
sebelah kiri. Apabila bagian ini benar-benar menjadi kelemahan, Juz ini terdiri atas tiga surat, yaitu dari surat ke-23 (al-
maka yang akan dialaminya rasa nyeri pada bagian tulang atau Mu’minuun) hingga surat ke-25 (al-Furqaan). Awal juz ini adalah
syarafnya. Untuk melakukan terapi pada kelemahan ini, sebaiknya awal surat al-Mu’minuun, tetapi akhir juz bukan akhir surat, sebab
jangan dilakukan pemijatan yang terlalu sering. Sebaiknya dengan surat al-Furqaan yang jumlahnya 77 ayat, hanya 20 ayat yang
cara membaca juz secara rutin. merupakan milik juz ini. Berikut daftar nama surat pada juz 18.

1 = ( ) Otak 1. 23 Al-Mu’minuun (118) 1 - 118 Orang Beriman


2. 24 An-Nuur (64) 1 – 64 Cahaya
Titik 11 ( ) Perasaan Titik Keseimbangan 3. 25 Al-Furqaan (20) 1 – 20 Pembeda
Jumlah ayat ( 202 )
19 = 10 = ( ) Perut/Pencernaan Juz ini berisi 202 ayat yang dikelompokkan ke dalam 17 tanda
‘ain. Posisi tanda’ain dalam juz 18 dapat dilihat pada daftar berikut
ini.
Seorang juz 19, ada baiknya jika dikondisikan sedemikian rupa
untuk mendalami ilmu kedokteran dan apabila ia mendalami spe- Posisi Tanda ’Ain pada Juz 18
sialisasi, maka akan lebih tepat jika yang dipilih spesialisasi bedah.
Kepekaan al-Furqaan (pembeda atau pembedah) yang dimilikinya, ’Ain Juz Halaman Baris ke Angka Tengah Angka atas
dapat disalurkan dalam bentuk keahlian sebagai seorang dokter 1 2 5 22 1
bedah. 2 2 18 10 2
Sebaiknya, seorang juz 19 berhati-hati dalam menyalurkan 3 3 17 18 3
romantisisme seksualitasnya. Jika ia seorang laki-laki, obsesi yang 4 5 6 27 4
begitu tinggi terhadap ”lawan jenis” haruslah dikendalikan atau juga 5 6 11 5 5
disalurkan secara bijaksana. 6 7 7 26 6
7 8 7 10 1
8 9 3 10 2
9 9 15 6 3
10 11 2 8 4
11 11 16 6 5
12 12 15 10 6

Pengantar Psikologi Al-Quran 143 144 Pengantar Psikologi Al-Quran


13 13 11 16 7 berperan aktif, tetapi lebih cenderung diam dan mengamati atau
14 14 11 16 8 mencerna. Tetapi begitu ia kemudian berintergrasi dalam suatu
15 15 3 26 9 pembicaraan, maka kemudian ia akan berambisi menjadi pusat
16 16 2 14 1 perhatian.
17 16 18 17 2 Pada akhir huruf cetak-tebal, terdapat huruf ( ) yang artinya
aturan-main, hukum, atau kausalitas. Jika ia menekuni ilmu fisika-
2. Karakter Orang Juz - 18 kimiawi, dapat dipastikan ia akan sangat jeli di dalam melihat
Seorang juz 18, khususnya yang memiliki “kepekaan spiritual” berbagai hubungan kausalitas antara berbagai variabel fisis dalam
tinggi, umumnya selalu haus akan ilmu, terutama ilmu-ilmu yang setiap peristiwa kosmik.
tidak “kasat-mata” (ngelmu). Apabila kehausan akan ilmu itu Tetapi sebaliknya, dalam pergaulan hidup sehari-hari ia juga
kemudian diakomodasikan dengan belajar atau membaca ilmu-ilmu akan bersikap terlalu formalistis, atau cenderung normatif, selalu
empirik, maka ia akan menguasai banyak informasi keilmuan, dia- mengikuti aturan main, atau konvensi yang telah ada (mapan)
lah tipe seorang yang ensiklopedik. Tetapi apabila ilmu-ilmu dalam masyarakat. Surat al-Furqaan yang hanya 20 ayat, membuat
empirik tidak ia kuasai dengan baik, maka kecende-rungannya lari seorang juz 18 begitu sangat berhati-hati dalam melakukan sesuatu.
kepada hal-hal yang mistis. Dialah satu-satunya orang yang penuh pertimbangan, atau terlalu
Jika saja ia tidak terlalu berpandangan mistis, maka kecen- bersikap kehati-hatian dalam mem-berikan keputusan.
derungan mistisnya itu akan ia kompensasikan pada kegiatan yang Angka 20 sama dengan huruf ( ) yang berarti batas pandang
sifatnya olah-batin atau olah-energis. Dengan kata lain, pencarian atau aturan main. Sedangkan al-Furqaan yang berarti pembeda atau
keilmuan yang dilakukan seorang juz 18, tidak semata-mata ilmu semacam pendulum. Oleh karena itu, dapat dipahami apabila se-
yang bersifat empirik, tetapi juga ilmu yang “tembus-pandang” orang juz 18 sering agak terlambat dalam memberikan keputusan.
(mistis). Artinya, betapapun ia sangat haus akan ilmu yang logis- Sikapnya penuh pertimbangan (al-Furqaan), ditambah dengan ke-
empiris, tetapi ia pun dapat segera mene-rima pandangan mistis. pekaan normatif (aturan main) dan konvensi, membuat ia tidak
Seorang juz 18 juga pada umumnya memiliki kegemaran hanya sekedar penuh pertimbangan, tetapi juga “ragu-ragu” dalam
berpikir, atau olah-intelektual. Sebab cetak-tebal huruf pada awal bertindak atau melakukan sesuatu.
juz ( ). Namun ia baru bisa berpikir secara jernih apabila ra- Namun makna surat al-Furqaan bagi seorang juz 18 juga berarti
bahwa ia memiliki kapasitas untuk menjadi seorang yang akhli
sa “keakuan”, atau lebih tepatnya egoismenya dimatikan sedemikian
dalam menyelesaikan segala pertikaian. Apabila dalam lingkaran
rupa. Apabila ia terlalu bersikap yang ambisius dan egois, maka ia
keluarga atau tetangga terjadi perselisihan, maka seorang juz 18
hanya akan menjadi seorang yang ingin selalu menjadi pusat
ingin berusaha menengahinya. Dan ia pun mampu untuk
perhatian.
mencarikan jalan tengahnya. Bahkan ia pun selalu “risih” terhadap
Pada cetak-tebal (awal juz), terdapar huruf alif ( ) yang berdiri
suasana yang “kisruh”. Dialah seorang yang selalu mendambakan
terpisah ditengah-tengah. Pada awalnya, seorang juz 18 memang suasana “tertib-sosial”.
begitu low-profil , dan tidak mendahulukan ego atau keakuannya Surat al-Mu’minuun, yang berarti orang tenang (beriman), dalam
ketika ia berada di tengah-tengah orang lain. Dalam forum juz 18 membuat seorang juz 18 menjadi cenderung pendiam. Diam
pertemuan (diskusi) misalnya, seorang juz 18 tidak buru-buru
Pengantar Psikologi Al-Quran 145 146 Pengantar Psikologi Al-Quran
dan mencerna atau mengamati, sering menjadi pilihan dalam maka ia akan menjadi orang yang selalu gelisah. Sebab, ada salah
sikapnya sehari-hari. Tetapi diamnya seorang juz 18 bisa jadi karena satu fungsi mistis dalam dirinya yang belum terpenuhi, yaitu “mata-
diliputi keraguan untuk mengungkapkan sesuatu. Memang, “air te- hati”.
nang bisa saja menghanyutkan”. Atau, “diam emas”. Oleh karena Selain membuat kepekaan indrawi, surat an-Nuur bagi seorang
itu, sikap diam seorang juz 18 bisa jadi karena ia memendam rasa juz 18 juga membuat lemah dalam memanaj diri. Siapa yang dapat
dendam. mengendalikan kekuatan sinar? Apabila ia tidak mampu menahan
Memang, seorang juz 18 sering muncul rasa dendamnya apabila kekuatan emosinya, maka dalam menyelesaikan masalah dengan
dikecewakan, disakiti. Dapat dilihat pada surat ( ) terdapat orang lain, seorang juz 18 bisa saja menggunakan cara “pukul dulu,
huruf ( ) yang tersembunyi di tengah. Huruf itu lambang gejolak urusan belakang”. Surat al-Furqan juga mmembuat ia menjadi
atau pengumpat. Jika huruf kecil ( ) itu aktif, maka seorang juz 18 bersikap kaku, semacam “hitam-putih”.
Juz 18 sandi tentang “ngelmu”, yaitu kepekaan (kearifan)
bisa mengidap rasa dendam. Tetapi, betapapun ia dendam terhadap
menatap persoalaan dengan mata-hati. Tetapi “ngelmu” bukanlah
seseorang, ia dapat saja bersikap baik. Dia dapat memperoleh
suatu kata yang mengacu pada aspek intelektualitas, sebuah
kepuasan tersendiri setelah berhasil membalas dendam, meskipun
“ngelmu” biasanya diperoleh melalui suatu aktualitas diri atau
hanya persoalan kecil.
“laku”. Oleha karena itu, tidak heran jika seorang juz 18 pada
Tetapi di balik sikapnya yang demikian itu, sebenarnya ia orang
umumnya memiliki ketrampilan psikomotorik.
yang cukup punya perhatian pada orang lain. Surat al-Mu’minuun
Seorang juz 18 sering merasa mampu untuk menguasai ilmu
dalam dirinya membuat ia besedia membantu, atau menolong orang
apapun. Dari segi psikomotorik, seorang juz 18 memiliki kecakapan
lain secara tulus. Dia cukup risih apabila melihat orang lain punya
praktis untuk menangani berbagai masalah. Katakanlah, banyak
masalah. Terhadap orang lain yang punya masalah, ia bisa memberi
orang juz 18 yang trampil dalam berbagai bidang, di samping
pertimbangan dan nasehat, atau bahkan bila perlu bantuan. Ia tidak
menguasai segi keilmuan. Atau, setidak-tidaknya ia sangat apresiatif
terlalu “perhitungan” terhadap kepemilikan.
atau mudah mentransfer ilmu atau ketrampilan.
Makna surat an-Nuur (cahaya) bagi seorang juz 18 bahwa ia
Huruf ke-18 ( ), yang berarti pertimbangan (keilmuan) dan atau
memiliki kepekaan atau firasat (feeling) yang tinggi. Cahaya
memiliki sifat yang “tembus pandang”. Oleh karena itu, seorang juz kesehatan. Seorang juz 18, disamping memiliki bakat alami menjadi
18 biasanya memiliki kepekaaan indra “keenam”, atau semacam seorang ahli dalam menyelesaikan pertikaian sosial, juga berbakat
firasat. Dia memiliki keahlian alami dalam hal menyimpan segala alami menjadi seorang ahli kesehatan. Karena itu, seorang anak juz
macam dokumen administratif. Berkat kejelian dan kepekaannya, 18 sebaiknya disalurkan untuk mendalami ilmu kedokteran atau
maka ketika ada salah satu kertas yang hilang atau diambil orang, medis.
maka dengan segera ia pun tahu. Ia memiliki kepekaan terhadap
suasana “dunia”nya. 3. Kelemahan dan Kelebihan
Surat an-Nuur inilah yang membuat seorang juz 18 selalu Apabila dilihat dengan sistem 11, maka kelemahan seorang juz
“mencari” penjelasan hidup, yang harus diperoleh terutama melalui 18 terletak pada mata dan atau bagia hati/lever. Apabila diperha-
“ngelmu” dan atau spiritualitas. Apabila ini belum didapatkan, atau tikan, halaman pertama juz 18 tak ada tanda ‘ainnya. Dan ‘ain satu
belum mendapat akomodasi secara proporsional dalam hidupnya, berada dalam satu halaman dengan ‘ain dua. Karena itu, mata
Pengantar Psikologi Al-Quran 147 148 Pengantar Psikologi Al-Quran
seorang juz 18 bisa menjadi kelemahan, atau bisa juga menjadi
kelebihan. 1. 21 Al-Anbiyaa’ (112) 1 – 112 Para Nabi
Apabila titik 2 (mata) menjadi kelebihan bagi seorang juz 18, 2. 22 An-Hajj (78) 1 – 78 Haji
maka bagian lever akan menjadi kelemahan. Tetapi jika bagian le-
Jumlah ayat ( 190 )
ver tidak terkena beban, maka dapat dipastikan ia akan merasa sakit
pada bagian pantat, atau lebih sering pada bagian paha kaki kanan. Juz 17 satu-satunya juz yang terdiri atas dua surat utuh. Artinya
Sistem 11 juz 18 dapat dilihat dalam diagram sebagai berikut : surat-surat pada juz 17 tidak dibagi oleh pergantian juz. Jumlah
tanda ‘ain dalam juz ini juga sama dengan nomor juznya, yaitu 17.
2 = ( ) Mata Berikut daftar posisi ‘ain pada lembaran juz 17.
Posisi Tanda ’Ain pada Juz 18

Titik 11 ( ) Perasaan Titik Keseimbangan ’Ain Juz Halaman Baris ke Angka Tengah Angka atas
1 1 14 10 1
18 = 9 = ( ) Hati/Lever 2 1 8 19 2
3 3 18 12 3
Kelebihan seorang juz 18 pada umumnya pada matanya. 4 4 14 9 4
Kelebihan pada titik mata dapat juga berarti bahwa ia orang yang 5 6 6 25 5
betah tidur. Untuk tidur berjam-jam, bahkan berhari-hari, ia bisa. 6 7 16 18 6
Dia tidak memiliki persoalan “sulit tidur”. Di samping itu, 7 9 2 19 7
kelebihan mata juga berarti ia sangat peka dalam memprediksi 8 10 7 10 1
peristiwa yang bakal terjadi. Tetapi, kepekaan semacam ini tidak 9 11 12 12 2
dapat dikejar atau disengaja, melainkan datang sewaktu-waktu. 10 11 18 3 3
Pada momen tertentu, ia dapat begitu jelas melihat peristiwa yang 11 12 14 8 4
bakal terjadi. 12 13 7 5 5
13 14 7 10 6
14 15 1 9 7
15 15 11 7 8
JUZ 17 16 16 6 8 9
17 16 16 6 10
1. Profil
2. Karakter Orang Juz - 17
Juz ini terdiri atas dua surat utuh, yaitu surat ke-21 (Al Anbiyaa)
dan surat ke-22 (Al-Hajj). Dengan demikian, awal juz ini adalah Huruf cetak tebal pada ayat awal juz 17 ( ). Dapat
awal dari surat dan akhir juz ini juga merupakan akhir surat. Berikut dilihat pada cetak-tebal tersebut diawali huruf ( ) yang “dikasrah”,
daftar surat pada juz 17. yang berarti “pribadi” atau “ego” yang mengkristal. Dengan
Pengantar Psikologi Al-Quran 149 150 Pengantar Psikologi Al-Quran
demikian, seorang juz 17 memiliki keakuan yang begitu tinggi. Namun demikian, para Nabi adalah orang yang membawa misi
Pada saat ia berada pada puncak “egoismenya” , ia merasa bahwa perbaikan umat atau lingkungan manusia. Dengan kata lain, para
dirinyalah satu-satunya orang yang paling benar. Oleh karena itu, Nabi adalah orang yang memiliki kepedulian sosial dan lingkungan
seorang juz 17 sejak kecil sudah menampakkan karakteristik aslinya yang begitu tinggi. Seorang juz 17 juga memiliki kepedulian sosial
sebagai seorang yang yang tak dapat dinasehati. Atau lebih tepat ia dan lingkungan yang begitu besar. Begitu pedulinya terhadap orang
orang yang sering tidak peduli pada nasehat orang lain. lain, sampai terkadang ia lupa pada dirinya sendiri. Lingkungan
Akhir huruf pada cetak-tebal adalah ( ) yang artinya ambisi atau bagi seorang juz 17 tidak semata berarti lingkungan “humanitas”
alat vital yang “mengkristal”. Ini artinya, bahwa seorang juz 17 atau manusia, tapi juga lingkungan fisis, baik kultural maupun
sangat ambisius, khususnya terhadap gagasan yang ia miliki untuk natural.
merealisasikannya. Dengan kata lain juga, apa yang menjadi Oleh karena itulah, jangan heran jika seorang juz 17 sangat
kesukaannya, akan ia perjuangkan mati-matian, bahkan tanpa gemar jalan (bepergian). Ia paling suka pergi kemanapun, melihat
mempedulikan orang lain. dan mengamati “dunia luar”. Dialah seorang pengamat lingkungan
Ketika ia berhadapan dengan orang lain, ia bisa saja bersikap sejati. Bisa saja seorang juz 17 tidak sadar, atau tidak dapat
acuh atau diam. Dengan kata lain, seorang juz 17 untuk sementara menjelaskan kenapa dirinya suka jalan atau memperhatikan
mampu untuk menyimpan ego dan ambisinya. Di belakang, ia berbagai persoalan. Memang, seorang juz 17 sering “out of
kemudian berperilaku seenaknya sendiri. Ketika ia berhadapan control”. Terkadang ia lupa terhadap pikiran dan dirinya sendiri. Ini
dengan orang lain, ia nampak seperti orang yang acuh, tetapi pada terjadi, karena juz 17 terdiri dari atas dua surat utuh dan terpisah
dasarnya dia butuh. Dan apabila ia mulai berbicara pada orang lain, dari surat-surat lainnya.
selalu ada saja pembicaraan atau gagasan yang ia simpan. Begitu peduli dan perhatiannya terhadap orang lain, seorang juz
Awal juz adalah awal surat (Al-Anbiyaa), dan akhir juz adalah 17 terkadang juga bersikap normatif. Ia menghendaki agar orang
akhir surat (Al Hajj). Ini berarti bahwa seorang juz 17 dalam dirinya lain bersikap dan berperilaku “begini-begitu” sesuai dengan pikiran
selalu merasa mampu untuk menangani masalah secara sendirian. atau ukuran etika dan normatif yang ada pada dirinya. Di satu saat,
Bahkan, ia samasekali tidak terbiasa, atau tidak suka meminta ia menghendaki orang lain bersikap atau berperilaku “baik” sesuai
pertimbangan atau pertolongan pada orang lain. Dia bagaikan dengan kaidah normatifnya, tetapi pada saat yang lain ia sendiri
seorang “eksistensialis” sejati. terkadang berbuat seenaknya sendiri. Ini dapat dipahami karena
Kenapa karakter semacam itu muncul? Harus dimaklumi bahwa dalam juz 17 terdapat surat Al-Hajj ( ). Surat ini rangkaian dari
surat Al-Anbiyaa dalam juz 17 berarti para Nabi. Apa yang kita huruf ( ) ( ) ( ). Huruf ( ) berarti hukum, norma atau aturan,
kenal, para Nabi adalah orang yang membawa kebenaran. sedangkan huruf ( ) berarti tangan.
Sekaligus, mereka para “pembangkang” dari “mainstream” Memang seorang juz 17 sering bersikap sangat normatif. Tetapi
pemahaman atau ajaran yang berlaku pada masanya. Oleh karena bisa jadi ia menjadi orang yang benar-benar lepas dari norma
itu, jika surat ini begitu “dominan” pengaruhnya dalam diri seorang positif, dan kemudian ia benar-benar hidup dalam “dunia” atau
juz 17, ia akan bersikap merasa “benar” sendiri. Untuk menjadi kosmos-nya yang penuh kebebasan. Ia dapat memasuki dunia
seorang “pengeyel” atau penentang (pembangkang), seorang juz 17 “bebas” dari yang dikenal. Artinya kebebasan berbuat itulah
jagonya. dunianya yang sebenarnya.
Pengantar Psikologi Al-Quran 151 152 Pengantar Psikologi Al-Quran
Tetapi itulah kelebihan seorang juz 17, Ia bisa menangani huruf ke-16 ( ), maka akan tercapailah kearifan spiritual yang
masalah dengan kedua tangannya berdasarkan kkaidah (normatif) disebut haji, sebuah nama surat pada juz ke-17 ( ), Al-Hajj (haji)
atau kausalitas. Kata ( ) sendiri merupakan sandi tentang proses surat ke-22. Sedangkan huruf ke-22 adalah ( ), yang berarti
penanganan masalah berdasarkan kausalitas atau kaidah normatif “target”. Dengan kata lain, melempar jumrah mencapai titik
yang konstruktif. Dengan kata lain, surat Al-Hajj merupakan kesempurnaan atau target dalam hidup.
lambang kejernihan berpikir dan bertindak dalam kerangka Melempar jumrah, sebagaimana memotong 3 helai rambut dan
penanganan (pemecahan) masalah. Secara esensial, apa yang 10 kuku pada jari-jari tangannya, yang berarti 13 (13 titik dalam
disebut dengan “haji” adalah lambang kesempurnaan hidup, tubuh manusia), bagian dari kegiatan ibadah haji agar orang benar-
meskipun secara kultural akhirnya menjadi lambang status sosial. benar dapat mengenali siapa dirinya. Proses perjalanan ibadah haji,
Dan, apabila surat Al-Hajj begitu dominan pengaruhnya dalam yang begitu simbolik sebenarnya mengarah pada suatu bentuk
diri seorang juz 17, maka ia akan menjadi seorang yang begitu pencarian diri sendiri. Dan, mengenal diri itu sesuatu yang amat
“arif”, bersedia “mengalah” dan sangat demokratis. Dengan surat berat, dan ini tergambar pada seorang juz 17 yang selalu peduli pada
ini, seorang juz 17 memiliki kapasitas untuk menghargai perbedaan lingkungan sehingga lupa akan dirinya.
orang lain. Dengan surat Al-Hajj pula, ia mampu menjadi seorang Begitu lebur dengan lingkungan manusia dan semestawi. Maka
yang “kreatif” dalam berpikir, jernih dalam memandang seorang juz 17 terkadang kehilangan kontrol akan eksistensi dirinya.
permasalahan. Selalu ada saja ide dan pemikiran yang muncul Betapapun, dalam perilaku keseharian seorang juz 17 sering begitu
dalam benaknya. Jika surat Al-Anbiyaa membuat ia menjadi suka percaya akan kemampuan dirinya (eksistensialis), tetapi pada batas
jalan, maka surat Al-Hajj membuat ia berdialog diri, berkontemplasi tertentu ia tidak dapat memisahkan dirinya dengan eksistensi
dan berpikir mengenai berbagai masalah. Ia bisa saja berdiam diri di kosmik. Oleh karena itu, produk pemikiran seorang juz 17 sering
kamar, merenung ber-hari-hari. terhanyut oleh suatu pandangan yang “panteistis” ataupun
Huruf ke-17 ( ), yang berarti estimasi. Seorang juz 17, sering “wihdatul-wujud”.
bersikap “over-estimate” dalam memandang masalah, termasuk
dalam melihat orang lain. Ia mampu menganggap masalah kecil 3. Kelemahan dan Kelebihan
menjadi seolah besar. Karena itulah, ia sangat pandai dalam
mensiasati pemikiran orang. Dilihat dengan sistem 11, maka kelemahan seorang juz 17
Huruf ( ) juga merupakan sandi dari suatu tempat di sekitar terletak pada darah dan atau THT. Apabila THT menjadi
Masjidil Haram, yaitu tempat di mana para jemaah Haju melempar kelemahan, kemungkinan yang terjadi, gambang terserang flu,
jumrah. Melempar jumrah ‘aqabah, berarti memberi titik pada huruf terasa gatal-gatal pada telinga atau tenggorokan, sering terkena sakit
( ), sehingga kemudian menjadi huruf ( ) atau huruf ke-17. Itulah pada bagian gusi, atau terganggu kepekaan pendengarannya.
mengapa, melempar jumrah dilakukan pada saat orang melakukan Apabila ini tidak terjadi, maka kemungkinan lain darah tinggi atau
ibadah haji. Surat Al-Hajj berada pada juz 17, dan angka 17 sama darah rendah.
dengan ( ). Umat islam berpandangan, bahwa melempar jumrah
dalam ibadah haji kegiatan mengursir setan. Padahal, sebenarnya
memberi titik pada gambar huruf ( ). Dengan memberi titik pada
Pengantar Psikologi Al-Quran 153 154 Pengantar Psikologi Al-Quran
Catatan, khusus untuk seorang juz 17. Pada umumnya,
problematik laten yang dihadapi seorang juz 17 adalah masalah
3 = ( ) THT
seksual. Bila hal ini tidak segera teratasi secara “layak”, maka ia
akan mengalami stress. Orang lain bisa saja mengalami hal yang
Titik 11 ( ) Perasaan Titik Keseimbangan sama, tetapi seorang juz 17 memiliki kemungkinan lebih besar.
Oleh karena itu, seorang juz 17 sebaiknya dapat menempuh jalan
yang “arif” untuk mengakomodasi ambisi seksualitasnya.
17 = 8 = ( ) Darah/Jantung

Kelemahan lain seorang juz 17 terletak pada bagian syaraf


otaknya. Apabila ambisi (dalam hal ini termasuk hasrat seksualitas) JUZ 16
terganggu, maka ia gambang mengalami stress atau bahkan
kegilaan. Disadari atau tidak, diketahui atau tidak, banyak kasus 1. Profil
“kegilaan” justru terjadi pada seorang juz 17, karena ialah orang Juz ini terdiri atas tiga surat, yaitu surat ke-18 (al-Kahfin ayat 75
yang sering tidak dapat mengontrol diri. Seorang anak-anak juz 17. – 110), surat ke-19 (Maryam) dan surat ke-20 (Thaahaa). Jumlah
sebaiknya disalurkan bakat alaminya pada studi masalah –masalah ayat dalam juz ini 269. Berikut ini daftar nama-nama surat dan
mondial (global). Misalnya, ia disekolah pada jurusan Hubungan jumlah ayat pada juz 16.
Internasional. Dan sebaiknya ia tidak disekolahkan pada jurusan
yang terlalu banyak menghafal. Jangan heran jika seorang anak 1. 18 Al-Kahfi (36) 75 – 110 Gua
kecil juz 17 bersifat “bandel” , maunya pergi main bersama teman- 2. 19 Maryam (98) 1 – 98 Maryam
teman hingga tak kenal waktu, dan kemudian enggan belajar pada 3. 20 Thaahaa (135) 1 – 135 Thaahaa
mata pelajaran yang terlalu banyak menghafal. Sebab, seorang juz
17 pada umumnya paling tidak “telaten” untuk menghafalkan Jumlah ayat ( 269 )
banyak nama atau istilah. Namun demikian, kapasitas intelektualnya Juz 16 dan juz 15 sebenarnya berada dalam satu kelompok surat
sebenarnya cocok untuk dislaurkan menjadi seorang generalis, yang yang jumlahnya 4, yaitu dari surat ke-17 (al-Israa) hingga surat ke-
tidak terlalu disibukkan pada masalah detail. Dengan kata lain, 20 (Thaahaa). Surat ke-18 (al-Kahfi) yang jumlah ayatnya 110
untuk berpikir banyak masalah ia mampu, tetapi tidak pada dibagi dua , 74 ayat (1-74) ikut juz 15, dan 36 ayat (75-110) ikut juz
persoalan detailnya. 16. Jumlah ’ain dalam juz ini ada 17, dan posisi tanda ’ain pada juz
Jika THT seorang juz 17 tidak menjadi kelemahan, misal “sulit 16 dapat dilihat pada daftar berikut ini.
bicara”, maka ia memiliki bakat alami untuk menjadi seorang
orator. Disamping ia memiliki kelebihan mengolah kata (bahasa) ’Ain Juz Halaman Baris ke Angka Tengah Angka atas
dengan retorikanya, ia juga memiliki “gaya panggung” yang lebih 1 1 12 12 10
dibandingkan dengan orang lain. Oleh karena itu, sejak kecil 2 2 15 19 11
sebaiknya seorang anak juz 17 dikondisikan untuk menjadi seorang 3 3 10 9 12
mubaligh, atau kegiatan yang berkaitan dengan mimbar.
Pengantar Psikologi Al-Quran 155 156 Pengantar Psikologi Al-Quran
bersikap ”sumeleh”. Namun demikian, sikapnya yang cenderung
4 4 9 15 1 ”sumeleh” itu bukan berarti bahwa ia kemudian ”vatalistik” dalam
5 5 18 25 2 menghadapi masalah.
6 6 12 10 3 Huruf ke-16 ( ) salah satu huruf yang tidak mengalami per-
7 7 12 15 4 ubahan ketika ia berada pada posisi manapun. Meskipun huruf ter-
8 8 12 17 5 sebut dapat digandeng atau menempati segala posisi, tetapi ia tetap
9 9 7 10 6 menampakkan wajah aslinya, ketika ia berada atau digandeng
10 10 9 24 1 dengan lingkungan huruf lainnya. Pada posisi depan, ia akan nam-
11 11 17 30 2 pak ( ), pada posisi tengah seperti ( ), dan pada posisi akhir juga
12 13 5 22 3 akan tampak sebagaimana aslinya ( ). Ini berarti bahwa seorang juz
13 14 2 13 4 16 pada saatnya benar-benar mampu bersikap ”cuek” dan acuh pada
14 14 18 15 5 setiap keadaan. Dialah orang yang bersikap ”pancet”.
15 15 12 11 6 Surat al-Kahfi (gua) pada juz ini dimulai dari ayat 75. Angka 75
16 16 9 13 7
dimampatkan menjadi 12 atau ( ) yang berarti ambisi. Ketika telah
17 16 18 7 8
yakin pada apa yang dipikirkan, seorang juz 16 pada umumnya
2. Karakter Orang Juz 16 sangat berambisi untuk merealisasikannya. Bahkan, kadang-kadang
ia tidak bisa ”mengerem” ambisinya untuk melakukan sesuatu demi
Cetak-tebal huruf pada awal juz ini ( ). tercapai apa yang telah ia rencanakan.
Seorang juz 16 sebenarnya juga tipe pemikir. Huruf ( ) pada Namun demikian, surat inilah yang membuat seorang juz 16
awal cetak-tebal menandakan bahwa ia seorang yang gemar menjadi seorang yang tertutup dan suka memendam masalah.
berpikir. Meskipun, apa yang ia pikirkan sulit untuk diungkapkan Apabila kita melihat Gua dari luar, maka kita tidak tahu persis apa
dengan kemampuan verbalnya. Sedangkan huruf ( ) yang berada yang sebenarnya ada di dalam gua itu. Gua pada umumnya merupa-
kan tempat yang gelap. Tetapi sekaligus di dalam gua biasanya
ter-pisah di tengah cetak-tebal menunjukkan bahwa seorang juz 16
tersimpan benda-benda kuno (arkeologis). Secara psikologis, se-
pada umumnya bersikap low-profil. Ia tidak terlalu berambisi untuk orang juz 16 juga sering mengungkapkan surat ini dengan cara me-
menjadi pusat perhatian, atau untuk menonjolkan dirinya di hadapan renung atau menyendiri bagaikan berada dalam suatu kegelapan.
orang lain. Meski ia terlihat seperti cerah, tapi di dalam hati dan pikirannya ter-
Huruf ( ) yang dimatikan pada akhir huruf cetak-tebal, menanda- simpan sisa masalah yang tak dapat ia sampaikan kepada siapapun.
kan bahwa seorang juz 16 pada umumnya tidak terbiasa mendahulu- Ia tidak bisa bersikap terbuka untuk mengungkapkan semua masa-
kan prasangka, atau estimasi. Artinya, ia cenderung melihat lah yang ia hadapi pada siapapun.
peristiwa atau kejadian sebagai ”apa adanya” tanpa prasangka dan Seorang juz 16 memang bersikap romantik. Apabila ia menda-
estimasi. Dia tidak terlalu berambisi untuk mencari kaitan-kaitan patkan hadiah atau kenang-kenangan dari seorang kawan, maka ha-
kausalitas pada peristiwa-peristiwa yang ia alami (saksikan) dalam diah atau kenang-kenangan itu akan disimpannya dengan baik,
hidup sehari-hari. Oleh karena itu, banyak orang juz 16 yang begitu sehingga pada saatnya akan menjadi benda yang bernilai antik.
Pengantar Psikologi Al-Quran 157 158 Pengantar Psikologi Al-Quran
Karena sikapnya yang romantik dan arkeologis itu, maka ia biasa- benda kebudayaan (kultur). Demikian misalnya, huruf ( ) apabila
nya memerlukan ruang privasi yang cukup longgar bagi kehidupan- digambar dan dibesarkan akan menjadi seperti berikut.
nya. Dia tidak bisa hidup dalam suasana yang sangat ”kolektifistis”.
Seorang juz 16 sosok manusia yang memiliki bakat alami untuk
menguasai benda-benda kuno yang arkeologis, Dia cocok untuk
menjadi ahli musium atau benda antik peninggalan masa lampau.
Namun demikian, ia seorang yang hidupnya amat tertutup. Jika
dalam ilmu Psikologi Moderen terdapat istilah ”introvert”, yang me-
ngacuk pada jenis orang yang tertutup, maka Psikologi Al-Quran Dengan demikian, huruf ( ) merupakan simbol dari sebuah
dapat menunjukkan tipe orangnya, yaitu seorang yang berjuz 16. tongkat atau juga huruf ( ) yang berdiri tegak di tengah-tengah
Bahkan, sikapnya yang ”introvert” itu bukan semata-mata merupa-
lingkaran. Dan benda ini dapat ditemui di sekitar Masjidil Haram,
kan produk sejarah hidupnya, melainkan lebih merupakan karakter
yaitu tempat melempar jumrah. Melempar jumrah berarti memberi
asli, yang ia bawa dari ”sono”nya.
tanda titik pada gambar tersebut, yang kemudian akan menjadi hu-
Apabila seorang juz 16 tidak mampu ”keluar” dari kegelapan gua
ruf ke-17 ( ). Oleh karena itu, juz 17 berisi surat ke-21 (al-Anbi-
nya, maka ia cenderung memilih diam sebagai satu-satunya cara da-
lam menyelesaikan masalah. Bagi seorang juz 16, ”diam” suatu yaa) dan surat ke-22 (al-Hajj), yang berarti Hajii. Dan melempar
strategi penyelesaian masalah. Sebab, apabila ia memilih menggu- jumrah juga dilakukan pada saat orang menunaikan ibadah Haji.
nakan cara yang artikulatif, misalnya menuntut atau memberontak, Seorang juz 16 mampu berpikir intisari atau masalah yang bersi-
maka ia tak dapat mengendalikan ambisinya. Ia cenderung ”kasar” fat esensial (radikal). Dia berbakat untuk menjadi seorang filosuf, di
dalam mengartikulasikan kekecewaannya. Apabila ini terjadi, maka samping menjadi seorang arkeolog atau geolog, Dia sangat menyu-
seketika ia akan mengalami sesak napas. Oleh karena itu, seorang kai hal-hal atau pemikiran yang sifatnya mendasar atau hakiki. Oleh
juz 16 pada umumnya berikap diam, sehingga kemudian cenderung karena itu, tidak heran jika seorang juz 16 kemudian mencari jalan
memendam masalah. ”terang” melalui filsafat, atau merenung, menyendiri dan berdialog
Dalam masyarakat kita, ada pesan kultural yang menyatakan dengan alam semesta.
bahwa, siapapun yang ingin pandai, bacalah surat al-Kahfi setiap Dalam surat al-Kahfi juga digambarkan seorang Musa yang bela-
malam atau sehabis shalat magrib. Sebenarnya, pesan yang terkan- jar dari Haidir. Musa sandi tentang tongkat, atau alif ( ) yang
dung dalam pesan tersebut, biasakanlah merenung dan berpikir berarti jati-diri (pribadi), yang gelisah ingin memperoleh keilmuan
secara kontemplatif sebagaimana yang biasa dilakukan oleh seorang yang le-bih tinggi dari sekedar empirisme. Kemudian ia menimba
juz 16. Sebab, surat al-Kahfi berada pada juz 16, dan seorang juz 16 ilmu dari seorang Haidir yang mistis, dana ”parapsikologis”
pada umumnya suka merenung dan menyendiri, berpikir secara (paranormal). Dalam proses belajar mengenai jati-diri, seorang
kontemplatif dan esensial mengenai bebagai masalah. Musa pun ”digojlog” oleh Haidir, sehingga ia mengeluh. Betapapun
Huruf ke-16 ( ), yang secara simbolik berarti intisari atau inti- akhirnya Haidir memberi tahu tentang keilmuan di balik sandi-sandi
dasar. Setiap huruf merupakan sandi dari realitas bendawi tertentu, yang ia berikan, tetapi ia sempat membuat seorang Musa mengeluh.
ubaik yang berada di dalam tubuh, alam semesta (natur) maupun Makna surat Maryam bagi seorang juz 16 bahwa ia menjadi tipe
orang yang amat romantik dan cengeng. Apabila ia seorang wanita,
Pengantar Psikologi Al-Quran 159 160 Pengantar Psikologi Al-Quran
maka ia akan menjadi seorang Ibu yang baik, yang amat tabah dan
sabar menghadapi kenakalan anak-anaknya. Apabila ia seorang 3 = ( ) Rangka/Tulang
lelaki, maka ada kecenderungan ia akan bersikap ”manja” terhadap
wanita. Ketika ia berada dekat dengan ibu misalnya, maka ia ingin Titik 11 ( ) Perasaan Titik Keseimbangan
menjadi pusat perhatian, sehingga menampakkan kemanjaannya
terhadap ibunya.
Maryam seorang wanita yang hamil tanpa hubungan seksual. 16 = 7 = ( ) Paru-paru
Dengan kata lain, surat Maryam sandi tentang kehamilan seorang
wanita. Oleh karena itu, seorang juz 16 baik laki-laki maupun Apabila seorang juz 16 mengalami kekecewaan, dan ia kemudian
perempuan, pada umumnya sering mengalami sakit-sakit pada ba- mengahadapinya dengan cara berontak, maka hampir dapat dipasti-
gian perutnya. Dan seorang wanita juz 16 pada umumnya memiliki kan ia akan mengalami sesak napas. Bahkan, perutnya pun akan
potensi sakit pada bagian rahim. Dengan kata lain, rahim seorang menyusul merasa nyeri (sakit). Apabila perutnya rentan, maka yang
juz 16 biasanya amat rentan. Apabila ia sudah punya anak, maka ke- akan ia alami kemudian sakit kepala.
mungkinan besar ia dapat gampang terkena radang rahim, Maka Oleh karena itu, seorang juz 16juga harus berhati-hati, jangan
berhati-hatilah, seorang wanita juz 16. sampai ia terkena penyakit lumpuh pada hari tuanya. Sebab ia me-
Surat Thaahaa bagi seorang juz 16 bahwa ia seorang yang bersi- miliki kelemahan atau potensi sakit pada bagian tulang. Kelemahan
kap sangat perfeksionis. Dalam kehidupan sehari-hari, ia cenderung lain pada bagian pantat sebelah kanan. Ini dapat dilihat pada struk-
untuk hidup rapih. Segala sesuatu yang menjadi miliknya, atau tur huruf, dimana huruf ( ) berada pada bagian pantat sebelah
benda-benda yang ada di sekelilingnya akan ditata dan diatur sera- bawah (kanan).
pih mungkin. Surat ( ) lambang kesempurnaan (perfeksionisme). Ingat, pada juz 16 terdapat surat ke-19 (Maryam) yang artinya
Dari ( ) ke ( ) melewati 10 huruf. Oleh karena itu, seorang juz 16 ”penumpukkan” atau ”pemecahan masalah”. Apabila ia dapat
kadang-kadang berpikir terlalu cepat. Ia sering mengalami semacam mengantisipasi segala masalah yang ia hadapi dengan baik, maka ia
loncatan. Apa yang sedang ia lakukan pada saat ini, terkadang jauh akan menjadi seorang yang sehat. Tetapi, apabila sekali ia gagal
sebelumnya sudah terbayang atau tergambar, bagaikan mimpi. dalam menyelesaikan masalah, masalah berikutnya akan muncul,
dan akan terjadi penumpukkan masalah. Dalam kondisi ini, ia akan
3. Kelemahan dan Kelebihan menjadi seorang yang amat lemah. Apabila telah terjadi penumpuk-
kan masalah, maka yang ia alami sakit-sakitan. Oleh karena itu,
Apabila dilihat dengan sistem 11, maka kelemahan dan kelebihan sebaiknya juz 16 sering membaca juznya. Lakukanlah membaca juz
seorang juz 16 terletak pada bagian paru-paru dan atau tulang. secara rutin, sehingga ia dapat memandang dan menyelesaikan
Kelemahan dan kelebihan tersebut dapat dilihat dalam skema masalah secara jernih.
berikut ini.

Pengantar Psikologi Al-Quran 161 162 Pengantar Psikologi Al-Quran


19 15 10 4 7
JUZ 15 20 16 3 9 8
21 16 14 11 9
1. Profil
Juz 15 terdiri atas dua surat, yaitu surat ke-17 (al-Israa) dan surat 2. Karakter Orang Juz - 15
ke-18 (al Kahfi). Berikut ini daftar nama surat pada juz 15. Cetak-tebal dalam juz ini ( ). Dapat dipastikan,
seorang juz 15 begitu ambisius dalam merealisasikan gagasannya.
1. 17 Al-Israa’ (111) 1 – 111 Perjalanan Malam
Bahkan, sekedar untuk mendapatkan sesuatu yang diinginkannya, ia
2. 18 Al-Kahfi (74) 1 – 74 Gua
terkadang membabi buta. Tetapi, rasionalitas dan kecenderungan
Jumlah ayat ( 185 ) empiris seorang juz 15 begitu lemah. Dia seringkali hanya meng-
inginkan, atau begitu ”gandrung” pada pengetahuan yang tidak
Juz ini berisi 185 ayat, dengan 21 tanda ’ain. Berikut ini daftar
”kasat-mata”. Hasrat untuk mencapai mistisisme nampak begitu
posisi tanda ’ain pada lembaran juz 15.
tinggi, tetapi di lain pihak ia begitu terjebak pada aturan normatif.
Jika ini terjadi, maka yang ia dapatkan hanya keheranan dalam me-
’Ain Juz Halaman Baris ke Angka Tengah Angka atas
lihat orang lain yang beraneka ragam kemampuannya.
1 1 18 10 1 Dalam hatinya, ia seorang yang mencari ”spiritualitas”, atau kata-
2 2 18 12 2 kanlah ilmu mengenai ”jati-diri” (sankan-paran). Sebab, secara ko-
3 3 12 8 3 drati ia bagaikan orang yang berada pada kegelapan, yang merindu-
4 4 9 10 4 kan jalan terang, atau sinar yang dapat menjelaskan absurditas hidup
5 5 9 12 5 ini.
6 6 7 8 6 Dapat dibayangkan bagaimana ketika kegelisahan seorang juz 15
7 7 6 10 7 itu muncul. Kegelisahan atau semacam hasrat untuk ”mencari” ilmu
8 7 16 7 8 hidup, biasanya muncul pada orang yang memiliki kepekaan tinggi.
9 8 7 7 9 Apa yang dimaksud ”kepekaan” dalam hal ini, suatu kondisi keji-
10 8 18 9 10 waan atau batin seseorang yang ”terbuka” atau ”kasyaf”, sehingga
11 9 12 7 11 banyak pengalaman ”gaib” yang ia temui dalam hidupnya.
12 10 11 11 12 Dalam kehidupan sehari-hari, banyak orang yang ”peka” atau
13 11 8 12 1 ”kasyaf” dalam menangkap getaran spiritual (non-fisis), sehingga
14 11 18 5 2 banyak peristiwa keajaiban yang melingkupi kehidupannya, tetapi
15 11 15 5 3 tidak banyak sarana penjelasan yang benar-benar memuaskan, baik
16 13 14 9 4 secara intelektual maupun spiritual. Demikian juga, sarana untuk
17 14 12 13 5 mengantisipasi atau menjawabnya hampir tidak banyak dijumpai.
18 15 3 5 6 Seorang juz 15, apalagi yang benar-benar peka, memiliki kegeli-
sahan laten untuk menemukan jawaban itu. Sebab, dalam dirinya ia
Pengantar Psikologi Al-Quran 163 164 Pengantar Psikologi Al-Quran
telah diberkati dua surat yang sama-sama bertemakan ”kegelapan” logis-empiris. Sebagai seorang yang hidupnya selalu dalam
atau pencarian. Dengan kegelisahannya, maka lalu banyak orang ”kegelapan” malam dan gua, ia tidak terlalu peka terhadap ilmu-
yang pergi ke dukun untuk mencari penjelasan, atau ke tempat kera- ilmu bendawi, karena itu yang ia butuhkan ”obor” yang tidak lain
mat dalam rangka mencari ”wangsit”, atau ilham. mistisisme.
Surat al-Israa (yang berarti perjalanan malam), menggambarkan Tidaklah heran jika seorang juz 15 kemudian memiliki kecende-
seorang pribadi yang ingin mencari jati-diri, atau bagaikan seorang rungan mencintai hal-hal yang bersifat ”klenik”, atau setidaknya
yang berjalan di kegelapan malam, Dia hanya mendapat sinar dari gemar pada cerita atau benda-benda yang bernilai ”gaib”, yang me-
kejernihan langit. Jumlah ayat pada surat tersebut 111, sama dengan ngandung unsur-unsur spiritual (mistis).
jumlah ayat pada surat Yusuuf (atmosfir atau langit). Atau sama Huruf ke-15 ( ) yang berarti langkah nyata. Memang, seorang
dengan surat ke-111 (al-Lahab) yang artinya meluap-luap juz 15 tipe seorang aktivisme tulen. Dalam melakukan atau mengha-
(ambisius) menemukan penjelasan atau jalan terang. dapi sesuatu, ia tidak berambisi untuk terlalu banyak berbicara dan
Al-Israa sebuah peristiwa puncak, sebab ia merupakan surat ke- berpikir panjang. Ia juga tipe orang yang ingin menjadi pusat per-
17, dan angka 17 sama dengan jumlah rakaat (putaran) shalat secara hatian. Baginya, yang penting bukti nyata, atau langkah kongkrit
keseluruhan sehari semalam. Dengan kata lain, puncak pencarian yang dapat dilakukan.
kebenaran sebenarnya ada pada juz 15. Oleh karena itu, bisa saja Dengan demikian, hanya ada dua kemungkinan yang akan men-
seorang juz 15 kemudian menyediakan dirinya untuk hidup sebagai jadi penampilan luar seorang juz 15. Meski kondisi ”dalam”nya sa-
biksu, pastor atau rahib yang dalam hidupnya dicurahkan untuk ma, yaitu orang yang berada dalam kegelapan dan perlu jalan terang
kebaikan dan ”jalan terang” umat manusia. Artinya, jika ia telah tetapi penampilan luarnya dapat berbeda. Kemungkinan pertama, ia
memasuki dunia ”batin”, maka ia akan sulit untuk kembali lagi akan menjadi seorang yang betul-betul aktivisme, dan mengejar
menjadi ”manusia” biasa, yang menjalani hidup sebagaimana orang materi secara berlebihan.
kebanyakan. Apabila seorang juz 15 telah bergulat dengan dunia materi, ma-
Surat Al-Kahfi, yang hanya 74 ayat terkadang membuat ia benar- ka ia akan menjadi seorang yang amat giat bekerja. Bahkan segala
benar ”dingin” atas segala yang berbau materi. Karena itu, jika ia pemikirannya akan tercurahkan pada pengembangan teknis kerja
tidak mampu menemukan sinar dalam kehidupannya, ia tak akan secara maksimal. Ia memiliki 21 ’ain yang mampu mengotak-atik
dapat keluar dari kedelapan gua, dan ia akan tetap berkubang dan cara dan teknis kerja secara lebih efektif. Dan dari sanalah ia
berputar-putar dalam kegelapan. Tetapi sebaliknya, ketika ia telah berharap dapat memperoleh jalan atau penjelasan mengenai makna
”berhasil” mencapai ”makrifat” atau jalan terang, ia kemudian cen- hidup yang sebenarnya.
derung berasyik-asyik dengan dunia batinnya. Dia tidak lagi kem- Tetapi kemungkinan kedua, seorang juz 15 akan menjadi orang
bali ke gua yang gelap itu untuk kemudian menjadi lampu yang yang puas dengan kegiatan olah-batin dan mistisisme. Begitu puas
menyinari kegelapan. dengan dunia spiritualnya, sehingga ia menjadi seorang yang ”anti-
Seorang juz 15 sebenarnya cukup mampu untuk mencerna pemi- dunia” atau asketis. Dengan demikian, ada dua kutub yang ber-
kiran atau peristiwa. Ia cukup memiliki kuriositas, atau keingintahu- lawanan, yang dapat diaktualisasikan oleh seorang juz 15, yaitu
an yang begitu tinggi. Tetapi kuriositasnya itu tidak ditujukan pada menjadi begitu materialistik, aktivisme dan kerja keras, atau sama
penjelasan atau informasi yang bersifat empirik, melainkan lebih sekali menjadi seorang asketik (lari dari dunia).
pada penjelasan mistis. Apa yang ia butuhkan bukan lagi penjelasan
Pengantar Psikologi Al-Quran 165 166 Pengantar Psikologi Al-Quran
Oleh karena itu, minat dan perhatian seorang juz 15 sebaiknya
sejak kecil diarahkan pada kegiatan yang lebih menggunakan ke- 5 = ( ) Tangan/Penanganan
trampilan (psikomotorik). Semangat dialog sejak kecil ditanamkan,
sehingga tidak terlalu menjadi seorang begitu ”tertutup”. Orang juz Titik 11 ( ) Perasaan Titik Keseimbangan
15 memang tergolong ”langka”, khususnya dalam masyarakat kita
ini.
15 = 6 = ( ) Syaraf/Sendi
3. Kelemahan dan Kelebihan
Apabila dilihat dari sistem 11, maka kelemahan seorang juz 15 Titik 11 ( ) perasaan. Titik ini merupakan pusat kesetimbangan
terletak pada tangan dan atau syaraf. Kelemahan lain seorang juz 15 manusia. Setiap hubungan dua titik anatomis, yang merupakan kele-
terletak pada bagian pantat sebelah kiri. Apabila perasaan terganggu mahan atau kelebihan manusia selalu berjumlah 11. Pada sistem ter-
merasa mangkel sedikit misalnya, seorang juz 15 sudah malas me- sebut, hubungan antara 5 (tangan) dan 6 (syaraf) berjumlah 11.
ngerjakan sesuatu. Angka 15 apabila dimampatkan sama dengan 6 Namun demikian, di luar sistem tersebut terdapat juga kelemahan
( ) yang artinya syaraf. Kelemahan seorang juz 15 juga terletak lain yang diderita oleh setiap juz.
pada bagian syaraf, termasuk syaraf otak. Untuk mengantisipasi kemungkinan terjadi sakit yang terlalu
Kelemahan pada tangan, di sini bisa juga berarti penanganan. parah pada bagian-bagian yang menjadi kelemahan, maka disaran-
Namun demikian, seorang juz 15 bisa saja memiliki kelebihan pada kan untuk membaca juz (15) secara rutin, paling tidak seminggu
tangan. Di samping ia sangat jeli, teliti dan rapih yang merupakan sekali.
kekuatan dari kerja tangan, tetapi sekaligus tangan itu bisa lemah
sama sekali untuk menangani (mengerjakan) apapun, ketika titik 11
(perasaan) terganggu. Kelemahan lain terletak pada bagian kepala, JUZ 14
bisa jadi ia sering merasa pening kepala.
Namun demikian, semua kelemahan dapat diatasi dengan cara 1. Profil
mengendalikan perasaan dengan baik. Hindari hal yang memung-
Juz ini terdiri atas 2 surat, yaitu surat ke-15 (al-Hijr) ayat (2 – 99)
kinkan mengganggu perasaan. Dengan kata lain, hindarilah
dan surat ke-16 (an-Nahl) ayat (1 – 128). Juz ini berisi 226 ayat
kekecewaan sehingga perasaan menjadi stabil. Apabila perasaan
dengan 22 tanda ’ain. Berikut ini daftar nama surat pada juz 14.
stabil, maka tangan bisa menjadi kelebihan. Ia tipe orang yang
sanggup bekerja keras.
1. 15 Al-Hijr (98) 2 – 99 Batu
Kelemahan laten seorang juz 15 akan muncul ketika ia benar-
2. 16 An-Nahl (128) 1 – 128 Lebah
benar menjadi seorang pekerja tulen, atau banyak melakukan kerja
fisik yang berlebihan. Kelemahan muncul misalnya, rasa pegal- Jumlah ayat ( 226 )
pegal pada bagian persendian, atau pada jari-jari tangan. Dalam
Juz ini salah satu di antara 2 juz yang memiliki 22 tanda ’ain.
tahap yang agak kronis, ia bisa mengalami sakit pada bagian kepala
Dari 30 juz yang ada dalam al-Quran, ada 2 juz yang tanda ’ainnya
secara laten. Sistem 11 pada juz 15 sebagai berikut.
Pengantar Psikologi Al-Quran 167 168 Pengantar Psikologi Al-Quran
22, yaitu juz 14 dan juz 29. Posisi tanda ’ain pada juz 14 dapat semacam tuntutan dari dalam perutnya untuk selalu mencerna ma-
dilihat pada daftar berikut ini. kanan. Dan karena itu, selera makannya cukup tinggi. Jenis (variasi)
makanan yang ia gemari juga cukup banyak.
’Ain Juz Halaman Baris ke Angka Tengah Angka atas Huruf alif pada cetak-tebal berada pada akhir kata. Ini berarti
1 1 13 15 1 bahwa dalam menerima pesan atau gagasan dari luar, seorang juz 14
2 2 6 10 2 pada umumnya lebih cepat untuk mencerna atau menerimanya dari
3 3 7 19 3 pada memikirkan atau mempertimbangkan. Dengan kata lain, dalam
4 3 18 16 4 menghadapi masalah, pertimbangan dan pemikiran ulang lebih
5 4 14 19 5 ditaruh di belakang ketimbang di depan. Proses berpikirnya, dicerna
6 5 12 20 6 atau diterima dulu baru kemudian dipikir atau dipertimbangkan .
7 6 8 9 1 Apa yang ia lihat, dicerna, dihubung-hubungkan dan dipikir dengan
8 7 5 12 2 teliti. Oleh karena itu, seorang juz 14 memiliki kecenderungan
9 7 10 4 3 positivistik yang cukup kuat.
10 8 9 9 4 Juz 14 dimulai dari surat al-Hijr ayat 2, sedangkan al-Hijr ayat 1
11 9 3 6 5 milik juz 13. Dengan demikian, juz 14 kehilangan satu ayat dari
12 9 16 10 6 surat al-Hijr. Jika ayat 1 (otak) surat al-Hijr (batu) berada pada juz
13 10 10 10 7 13, yang berarti bahwa seorang juz 13 seorang yang berkepala batu,
14 11 2 5 8 maka seorang juz 14 seorang yang kehilangan sesuatu pada bagian
15 11 12 5 9 otaknya. Oleh karena itu, seorang juz 14 suatu saat merasa seolah
16 12 7 6 10 kehilangan sesuatu. Pada situasi gundah atau pikiran kacau, seorang
17 13 1 7 11 juz 14 bisa mengalami kekosongan pikiran, seolah-olah kehilangan
18 13 12 6 12 sesuatu dalam benak atau pikirannya. Pada saat itulah, maka ia
19 14 12 11 13 benar-benar merasa kebingungan.
20 15 9 10 14 Surat Hijr dalam diri seorang juz 14 tetap mencerminkan karakter
21 16 7 9 15 nya yang keras. Jika ia menghendaki sesuatu, maka ingin rasanya
22 16 18 9 16 segala yang ia kehendaki segera tercapai. Apa yang ia inginkan,
kalau bisa harus saat itu segera terlaksana. Ia benar-benar seorang
2. Karakter Orang Juz 14 yang cukup keras. Bahkan ketika ia sempat marah, bisa jadi ia lepas
kontrol.
Huruf cetak-tebal pada juz ini ( ). Seorang juz 14 memiliki Akan tetapi surat al-Hijr yang keras, mendapat kounter yang
daya cerna yang amat tinggi, baik daya cerna otak maupun perut. sebaliknya dari surat an-Nahl, yang berarti lebah atau madu. Karak-
Daya cerna otak, artinya ia memiliki kapasitas intelektual cukup ter juz 14 ditandai oleh dua kutub yang ekstrim. Pada saat surat al-
tinggi untuk mengolah informasi, sekaligus menyimpannya pada Hijr muncul, maka begitu keras dan ambisius orang itu. Maka
memori (ingatan) secara baik. Daya cerna perut, artinya ia memiliki jangan sekali-kali bersikap keras terhadap seorang juz 14. Semakin
kege-maran makan. Dialah orang yang memiliki hobi makan. Ada ia dikerasi, semakin ia tambah bandel dan keras. Menghadapi
Pengantar Psikologi Al-Quran 169 170 Pengantar Psikologi Al-Quran
seorang juz 14 harus dengan pendekatan yang halus, dan dengan menjadi orang yang sangat perhitungan. Namun demikian, ini bukan
pembicaraan yang jelas. Ketika surat an-Nahl muncul, maka ia akan berarti bahwa seorang juz 14 bersikap pelit terhadap harta. Begitu
menjadi seorang yang sabar, ”lomoh” (pemberi), dan pemaaf. Sifat cermat dan teliti terhadap apa yang ia miliki. Di samping itu, mana-
lebah ia selalu memberikan madu (kebaikan) kepada siapapun. Di jemen lebah juga sangat rapih. Segala sesuatu harus jelas, dan dapat
sini tergambar, memecah batu haruslah dengan ’seni” dan cara dijelaskan.
tertentu. Demikian juga, mengambil madu juga harus dengan ”seni” Dalam juz 14 terkandung keilmuan tentang Planologi Fisik, atau
dan cara yang halus agar tidak terkena sengat. Ilmu Bangunan (Teknik Sipil). Al-Hijr batu, dan an-Nahl madu.
Memang, jika seorang tidak tahu bagaimana cara mengambil Apabila batu dan madu disenyawakan, maka akan menjadi satu ke-
madu pada sarang lebah, maka ia akan terkena sengat. Tetapi seba- satuan yang kuat. Artinya, batu hanya bisa dilem dengan perekat
liknya, jika seseorang mengerti bagaimana cara mengambil madu di madu. Dalam bangunan candi misalnya, kita dapat melihat bahwa
sarang lebah, ia akan selamat tanpa disengat sekalipun. Seorang juz perekat (lem) pada batu candi adalah madu. Batu Candi yang begitu
14 akan bersikap ”lomoh” dan pemberi. Apapun akan ia kasihkan kokoh selama berabad-abad, hanya disusun dengan menggunakan
kepada orang yang mampu mendekati secara tepat. perekat madu. Saat ini pun kita dapat melakukan eksperimen, meng-
Jika ia seorang wanita, maka kunci untuk mendekati dan meng- elem batu dengan madu dan hasilnya dapat dipastikan akan kuat
ambil hati (madunya) dengan cara memperbanyak perhatian sebagaimana candi.
(atensi). Bagi seorang laki-laki yang memiliki hubungan ”dekat” Oleh karena itu, seorang juz 14 memiliki bakat alami untuk men-
dengan seorang juz 14 wanita, sebaiknya jangan sampai ia ber- jadi seorang ahli perancang bangunan, terutama teknik sipil. Huruf
perilaku yang mengurangi atensi. Apabila atensi berkurang, maka ke-14 ( ), yang berarti rencana, langkah awal, perhitungan atau
kecemburuannya pun akan segera muncul. Dan apabila kecemburu- rumus. Seorang juz 14 memiliki kejelian dan kecerdasan cukup
an atau kekecewaan muncul, maka akan muncul pula watak al-Hijr- tinggi, dan bersikap positivis serta penuh perhitungan, Jangan heran
nya yang keras bagaikan batu. jika seorang juz 14 kemudian bersikap terlalu mencintai benda-
Jika Lebah (an-Nahl) sempat marah, maka akan muncul sengatan benda.
yang tajam. Seorang juz 14, ketika ia marah maka akan memuntah- Juz 14 juga merupakan sandi tentang Ilmu Perencanaan. Juz 14
kan kata-kata yang pedas, bagaikan lebah menyengat. Ketika ia ma- salah satu juz yang jumlah ’ainnya 22. Angka 22 sama dengan huruf
rah, ia dapat berbicara dengan kata-kata yang benar-benar menusuk ( ), yang berarti target. Dalam setiap perencanaan apapun, pasti
hati dan perasaan. Peristiwa masa lampau, berapapun kecilnya dapat
terkandung target. Namun target itu sendiri bukanlah miliki manu-
ia ungkit kembali untuk menghantam lawan bicara. Namun demiki-
sia. Ia lebih merupakan faktor X. Manusia dapat dan bisa saja men-
an, setelah kemarahan selesai, ia akan bersikap baik kembali. Tak
targetkan sesuatu. Tetapi target itu sendiri tak dapat dikejar atau di-
ada rasa beban dari kata yang baru saja ia ungkapkan ketika ia
buru. Dengan demikian, meskipun target selalu terbayang, terencana
marah. Bahkan, ia bukan tipe pendendam.
dan tergambar secara jelas, ia berada di luar jangkauan penanganan
Lebah binatang yang begitu perhatian dan berhati-hati dalam
manusia untuk menentukannya. Itulah mengapa ada pepatah bahwa
menjaga sarang atau apa yang menjadi miliknnya. Ia selalu berjaga-
manusia hanya dapat merencana dan berusaha merealisasi rencana.
jaga dan penuh curiga terhadap setiap orang yang mendekat pada
Oleh karena itu, 99 ayat dalam surat al-Hijr, tak dapat sepenuhnya
sarangnya. Seorang juz 14 juga pada umumnya sangat berhati-hati
dalam memelihara atau menjaga harta miliknya. Bahkan, bisa jadi ia
Pengantar Psikologi Al-Quran 171 172 Pengantar Psikologi Al-Quran
dimiliki oleh juz 14. Artinya dalam diri setiap orang selalu terdapat Namun demikian, semua kelemahan dapat diatasi dengan cara
kekosongan. mengontrol perasaan dengan baik. Hindari hal yang memungkinkan
Surat al-Hijr satu-satunya surat yang jumlah ayatnya 99. Dan dari mengganggu perasaan. Dengan kata lain, hindarilah kekecewaan
99 ayat yang ada dalam surat al-Hijr itu, yang menjadi milik hingga perasaan dapat stabil. Apabila perasaan stabil, maka tangan
seorang pribadi (juz 14) hanyalah 98 ayat (Lihat juz 14 dimulai al- akan menjadi kelebihan. Ia tipe orang yang sanggup bekerja keras
Hijr ayat 2). Jika angka 99 merupakan sandi tentang kesempurnaan, bagaikan lebah. Oleh karena itu, untuk mengantisipasi kemungkinan
maka juz 14 merupakan gambaran bahwa tidak ada manusia terjadi sakit pada bagian-bagian yang rentan, maka bacalah juz 14
sempurna. Dari segi fisik saja, tidak ada orang yang tidak memiliki seminggu sekali.
kelemahan. Setiap orang selalu mengidap kelemahan laten secara
fisis dalam dirinya. Kelemahan itulah salah satu bentuk ketidaksem- 6 = ( ) Syaraf/Sendi
purnaan manusia.
Titik 11 ( ) Perasaan Titik Keseimbangan
3. Kelemahan dan Kelebihan
Apabila dilihat dari sistem 11, maka kelemahan seorang juz 14
terletak pada tangan dan atau syaraf. Kelemahan lain seorang juz 14 14 = 5 = ( ) Tangan/Penanganan
terletak pada bagian perut dan atau ginjal, di samping pada bagian
Seorang juz 14 juga berbakat alami untuk menjadi seorang analis
mulut dan tenggorokan. Apabila perasaan terganggu, merasa mang-
atau konsultan di bidang planologi. Oleh karena itu, jangan sekali-
kel sedikit misalnya, seorang juz 14 sudah malas mengerjakan
kali bersikap ”menggurui” terhadap seorang juz 14. Ia sudah cukup
sesuatu. Angka 14 apabila dimampatkan sama dengan 5 ( ) yang
jeli dan cermat dalam melihat permasalahan.
artinya tangan. Tangan di sini bisa juga berarti penanganan. Seorang
juz 14 memiliki kelebihan pada tangan. Di samping ia sangat jeli,
teliti dan rapih yang merupakan kekuatan dari kerja tangan, tetapi
sekaligus tangan itu bisa lemah sama sekali untuk menangani (me-
JUZ 13
ngerjakan) apapun ketika titik 11 (perasaan) terganggu.
Bisa jadi, secara fisik tangan juz 14 begitu rentan, dan mudah 1. Profil
bengkak-bengkak untuk melakukan pekerjaan keras. Kelemahan Juz 13 berisi 155 ayat dan 19 tanda ’ain. Juz ini dimulai dari
lain juga pada bagian syaraf atau persendian. Seorang juz 14 bisa surat ke-12 (Yuusuf) ayat 53 dan berakhir pada surat ke-15 (al-Hijr)
mengalami bengkak-bengkak pada bagian persendian, atau rasa sa- ayat pertama. Berikut ini daftar nama surat pada juz 13.
kit pada bagian syarf di manapun. Bagian perut juz sering merasa
sakit. Atau kalau tidak, ia sering mengalami pening-pening yang 1. 12 Yuusuf (59) 53 – 111 Nabi Yusuf
disebabkan oleh gangguan perut. Demikian juga, seorang juz 14 2. 13 Ar-Ra’du (43) 1 – 43 Petir
memiliki kelemahan pada bagian ginjal. Berhati-hatilah seorang juz 3. 14 Ibrahiim (52) 1 – 52 Nabi Ibrahim
14, kelemahan pada ginjal sebaiknya segera diantisipasi sedini 4. 15 Al-Hijr (1) 1 Batu
mungkin sebelum mengalami sakit. Jumlah ayat ( 155 )
Pengantar Psikologi Al-Quran 173 174 Pengantar Psikologi Al-Quran
Awal juz ini bukan awal surat dan akhir juz juga bukan akhir surat. karena itu sama sekali tidak dapat dinasehati Pada akhir cetak-tebal
Surat utuh yang ada pada juz 13 surat ke-13 (ar-Ra’du) dan surat ke- terdapat huruf ( ) yang dapat berarti bahwa seorang juz 13 pada
14 (Ibrahiim). Berikut ini daftar posisi tanda ’ain pada lembaran juz suatu saat menjadi seorang yang lemah lembut dan penuh
13. pengertian pada orang lain, tetapi pada saat yang lain, ia bisa
menjadi orang yang amat kejam dan keras.
’Ain Juz Halaman Baris ke Angka Tengah Angka atas Seorang juz 13 juga memiliki hobi atau kegemaran jalan, seba-
gaimana seorang juz 12. Jika kegemaran jalan bagi seorang juz 12
1 1 8 8 7
merupakan aktualisasi surat yang ada dalam dirinya, (tanah dan
2 2 11 11 8
atmosfir), maka kegemaran juz 13 karena mengikuti kemauan
3 3 10 11 9
4 4 16 14 10 kakinya. Angka 13 ( ) yang berarti kaki atau pendirian. Juz 13
5 5 16 11 11 memang memiliki kelemahan atau kelebihan pada kaki. Secara fisis,
6 6 12 7 12 seorang juz 13 memiliki kelemahan laten pada bagian kakinya,
7 7 12 7 1 misalnya sering terjadi bengkak-bengkak atau sakit pada kaki.
8 8 18 11 2 Tetapi sekaligus kakinya itu menjadi kelebihan. Meskipun sakit
9 9 12 8 3 pada kaki, tetapi ia masih kuat untuk jalan. Dialah seorang pejalan
10 10 5 5 4 kaki yang tangguh dan seorang pemanjat tebing yang cukup kuat.
11 10 18 6 5 Seorang juz 13 seorang pesiar tulen. Ia tidak betah untuk tinggal
12 11 11 6 6 dan diam di rumah. Dia harus sering pergi entah ke manapun, agar
13 12 8 6 1 ia menemukan dirinya secara utuh. Ada tuntutan laten dari kakinya
14 13 5 6 2 untuk terus jalan ke manapun. Pengertian ”jalan” bukan berarti
15 13 18 9 3 harus ”jalan kaki”, tetapi lebih pada mobilitas. Artinya, seorang juz
16 14 15 6 4 13 memiliki mobilitas tinggi sekedar untuk mengakomodasi
17 15 8 7 5 kemauan kakinya.
18 16 1 7 6 Sebagaimana seorang juz 12, seorang juz 13 juga tidak dapat di-
19 16 16 11 7 tundukkan. Apabila juz 12 suatu saat dapat ditundukkan ketika ia
telah terbentur dengan masalah, seorang juz 13 bahkan sangat sulit
2. Karakter Orang Juz 13 ditundukkan. Dialah satu-satunya orang yang sangat sulit untuk di-
nasehati. Dalam kehidupan keluarga, misalnya, seorang anak juz 13
Huruf cetak-tebal pada awal ayat juz ini ( ). Ia memiliki akan kabur atau pergi apabila ia diperlakukan keras (dikerasi) oleh
cara pandang yang mirip dengan juz 12. Meskipun seorang juz 13 orang tuanya. Pada saat dinasehati, ia cenderung diam, dan diam itu
juga memiliki kecenderungan low profil, tetapi egoismenya cukup sendiri bukan berarti ia percaya atau menurut. Sebaliknya, ia tetap
tinggi. Egoisme seorang juz 13 terletak pada kekuatannya pada pendiriannya, meskipun pendirian yang salah atau
berpegang pada apa yang telah menjadi tekad dan pendiriannya. ”membahayakan”.
Dengan kata lain, ia seorang yang benar-benar keras kepala, dan
Pengantar Psikologi Al-Quran 175 176 Pengantar Psikologi Al-Quran
Surat Ibrahim dalam juz ini surat ke-14, dan angka 14 sesuai pertama surat al-Hijr begitu besar pengaruhnya bagi perilaku
dengan urutan abjad sama dengan huruf ( ) yang berarti rencana, seorang juz 13. Ayat pertama atau angka 1 bagian otak. Bayangkan
pe-mula, langkah awal. Dalam kisahnya, Ibrahim seorang yang di kepala (otak) seorang juz 13 terdapat batu yang begitu keras,
perta-ma kali meletakkan dasar peradaban Ketuhanan yang supra- sehingga ia benar-benar menjadi orang yang berkepala batu. Ia
naturalis. Dengan kata lain, Bapak Supra-Naturalis pertama, Nabi keras kepala, sehingga sama sekali tak dapat dinasehati.
Ibrahim. Dialah orang yang sangat kuat dalam pendiriannya mene- Di samping keras kepala (ayat 1 al-Hijr), ia juga orang yang
gakan ”pandangan dunia” supra-naturalis di hadapan Sang Raja, sangat ambisius (Yuusuf). Apa yang ia kehendaki harus segera ter-
sehingga ia bersedia dibakar. Dialah Bapak Pendirian. capai.Lagi pula, ia juga orang yang amat kuat berpegang pada pen-
Apabila surat tersebut berperan aktif, maka seorang juz 13 juga dirian dan keinginannya (Ibrahim), dan apabila ia marah tak seorang
sangat kuat dalam memegang pendirian, keinginan atau pun yang berani mengganggunya (ar-Ra’du).
keyakinannya. Dia akan menjadi seorang yang amat pemberani Namun demikian, seorang juz 13 memiliki bakat alami untuk
menghadapi siapapun. Tetapi sebaliknya, ketika surat Ibrahim mendalami Ilmu Vulkanologi. Surat Ibrahim yang ia miliki, disam-
lemah dalam diri-nya, maka ia akan menjadi seorang yang sangat ping merupakan gambaran tentang pendirian yang kokoh, juga me-
”minder” dalam menghadapi orang lain atau lingkungannya. rupakan sandi tentang tegaknya gunung berapi. Secara eksplisit
Angka 13 sendiri ( ) yang berarti kaki. Seseorang akan dapat tidak ada nama surat yang berarti gunung. Tetapi secara simbolik,
berdiri tegak apabila ia bertumpu pada kedua kakinya. Dan apabila Ibrahim juga merupakan sandi tentang tegaknya gunung berapi yang
salah satu di antara kedua kaki itu terpeleset, maka seseorang akan mengandung lahar atau vulkanik. Surat Ibrahim terletak pada juz
mengalami kegoncangan. Demikian juga seorang juz 13. Pada saat 13. Dan seorang juz 13 memiliki bakat alami untuk menjadi seorang
ia bertumpu pada kedua kakinya, maka begitu kuat ia berpegangan atlet pendaki gunung yang tangguh. Dia amat peka terhadap getaran
pada pendiriannya. Tetapi sekali ia mengalami kegoncangan, maka vulkanik sekaligus energi yang terpancar dari gunung berapi.
bisa jadi ia mengalami kefrustasiannya yang luar biasa hingga lepas Jika seorang juz 12 berbakat alami menjadi seorang ahli di
kontrol. bidang agronomi dan meteorologi geofisik, maka seorang juz 13
Surat ke-13 ar-Ra’du, yang berarti petir atau energi. Seorang juz memiliki bakat alami menjadi seorang ahli di bidang vulkanologi.
13 bisa jadi berpenampilan amat kalem dan pendiam. Tetapi, sekali Di samping itu, ia juga memiliki bakat alami untuk menjadi seorang
ia mengungkapkan kemarahannya, semua orang bisa takut padanya. ahli di bidang elektronika. Surat ar-Ra’du (energi atau petir)
Dalam kehidupan keluarga misalnya, ketika seorang anak juz 13 membuat ia peka terhadap gelombang elektronik. Oleh karena itu,
sempat marah, maka seluruh anggota keluarga bisa takut semua, seorang anak juz 13 sebaiknya disalurkan pada penguasaan kedua
karena ungkapan kemarahannya dapat menggelegar bagaikan petir. ilmu tersebut.
Kemarahannya dapat memancarkan energi yang luar biasa sehingga
setiap orang bisa takut padanya. 3. Kelemahan dan Kelebihan
Seorang juz 13 tipe orang yang sama sekali tak dapat dinasehati Kelemahan seorang juz 13 terletak pada bagian paru-paru, kaki,
atau ditundukkan. Dikerasi sedikit ia kabur, atau ”minggat” entah atau juga tulang. Angka 13 sendiri ( ) yang berarti kaki. Baik
kemana. Dia keras bagaikan batu. Ini dapat dipahami karena dalam kelemahan sekaligus kekuatan seorang juz 13 terletak pada kaki.
juz 13 terdapat satu ayat dari surat al-Hijr yang artinya batu Ayat
Pengantar Psikologi Al-Quran 177 178 Pengantar Psikologi Al-Quran
bukan awal surat, dan akhir juz juga bukan akhir surat. Berikut
13 = 4 = ( ) Tulang/Rangka daftar nama surat dan jumlah ayat pada juz 12.

1. 11 Huud (118) 6 – 123 Nabi Huud


Titik 11 ( ) Perasaan Titik Keseimbangan
2. 12 Yuusuf (52) 1 – 52 Nabi Yuusuf
Jumlah ayat ( 170 )
13 = ( ) Kaki/Pendirian
Juz ini hanya memiliki satu titik pengungkit yang terletak pada
bagian kop surat yang berisi nama surat dan ”basmalah”. Titik pe-
Seorang juz 13, meskipun kakinya bengkak-bengkak, tetapi ia nyangga atau pengungkit inilah baris yang merupakan perpindahan
tetap kuat berjalan. Dia pejalan kaki yang tangguh. Karena antara surat Huud dan Yuusuf. Sedangkan posisi tanda ’ain dalam
keinginannya yang selalu berjalan atau pergi ke mana-mana, maka juz ini sebagai berikut.
kele-mahan lain yang paling dekat pada bagian paru-paru. Jika
seorang banyak berjalan, maka paru-paru atau pernapasan akan ’Ain Juz Halaman Baris ke Angka Tengah Angka atas
terasa sesak. Antara kaki dan paru-paru dua organ tubuh yang saling 1 1 7 8 1
berkaitan secara dekat. Ketika orang berlari kencang, maka 2 2 17 16 2
pernapasan akan bekerja keras. 3 3 18 11 3
Angka 13 dimampatkan menjadi 4. Dan angka 4 sama dengan 4 5 8 14 4
( ) yang berarti tulang atau rangka. Kemungkinan lain, kelemahan 5 6 7 11 5
juz 13 terletak pada bagian tulang atau rangka. Karena ia seorang 6 7 2 8 6
atlet tulen, maka kelebihan utamanya jelas terletak pada tulang. 7 8 7 15 7
Kemungkinan yang paling buruk, yang dialami seorang juz 13 pada 8 9 13 12 8
usia lanjut, penyakit lumpuh (kaki). Karena itu, seorang juz 13 9 10 13 14 9
harus pandai merawat anggota tubuhnya. Untuk mengantisipasi agar 10 11 15 14 10
tidak mengalami kemungkinan buruk, maka diperlukan membaca 11 12 8 6 1
juz secara rutin. 12 13 9 14 2
13 14 8 9 3
14 15 1 6 4
JUZ 12 15 15 18 7 5
16 16 12 7 6
1. Profil
2. Karakter Orang Juz 12
Juz ini berisi 170 ayat dan 16 tanda ’ain. Juz ini juga terdiri atas
dua surat yang tidak utuh, yaitu surat ke-11 (Huud) ayat (6 – 123) Juz 12 dimulai dari surat ke-11 (Huud) ayat 6. Ini berarti bahwa 5
dan surat ke-12 (Yuusuf) ayat (1- 52). Dengan demikian awal juz ini ayat dari surat Huud milik juz 11. Seorang juz 12 kehilangan 5 ayat
Pengantar Psikologi Al-Quran 179 180 Pengantar Psikologi Al-Quran
dari awal surat Huud. Angka 5 sama dengan ( ), yang artinya nan dalam diri seorang juz 12, maka ia akan menjadi seorang yang
tangan. Oleh karena itu, seorang juz 12 pada umumnya hidup dalam bersikap ”dingin” dalam melihat permasalahan.
kondisi yang labil, mudah goyah atau ”angin-anginan”, karena kehi- Tetapi sebaliknya, apabila surat Yuusuf begitu dominan, ia akan
langan pegangan pada tangannya. menjadi seorang yang amat ambisius. Apabila surat Yuusuf muncul
Angka 12 sendiri sama dengan ( ) yang berarti ambisi, alat vital dalam bentuk ide, maka gagasan seorang juz 12 begitu besar dan
atau atmosfir. Juz 12 juga memiliki kecenderungan berpikir yang tinggi. Ia berhasrat dapat meraih segala sesuatu. Ia tidak akan mu-
”mengawang-awang”, seolah kehilangan dasar pijak. Apa yang ia dah begitu saja percaya pada nasehat orang lain. Dia memiliki ke-
pikirkan saat ini, yang begitu ambisius dan melangit, besok hari atau cenderungan atau hasrat untuk bereksperimen dalam meyakinkan
sebentar lagi sudah lupa. dirinya. Apabila ia sudah ”terbentur”, baru ia percaya pada nasehat
Cetak-tebal huruf pada juz 12 ( ). Terhadap waktu ( ), orang.
Seorang juz 12 pada umumnya sangat sulit untuk ditundukkan.
ia dapat bersikap disiplin. Tetapi sebaliknya, ia bisa menjadi orang Dalam kisahnya, Yuusuf seorang yang bermimpi bahwa matahari,
yang tidak menghargai waktu sama sekali. Seringkali ia bersikap bintang dan rembulan semua bersujud dan tunduk padanya. Inilah
egois, dan apa yang ia pikirkan berkaitan langsung dengan sikap yang membuat seorang juz 12 sulit untuk ditundukkan, sulit untuk
egoismenya. Sampai pada puncak egoismenya, ia bisa merendahkan cepat percaya pada omongan (nasehat) orang lain, kecuali ia telah
orang lain. bereksperimen dan ternyata ”terbentur”. Tetapi begitu ia telah dapat
Tetapi ketika egoisme juz 12 tidak lagi muncul, maka ia dapat ditundukkan, ia akan menjadi seorang yang amat penurut.
berpikir jernih, dan cenderung bersifat low profil. Meskipun demi- Seorang juz 12, bisa saja cepat marah atau emosional, tetapi
kian, ia memiliki kecenderungan empirisme yang begitu kuat. sekaligus emosinya cepar redam. Ia seorang yang tidak memiliki
Jangan terlalu berharap seorang juz 12 dapat begitu mudah percaya ”daya lengkung” sama sekali. Artinya, ia bagaikan sebatang kayu
pada pendapat orang lain. Huruf ( ) yang ditekankan atau ditasydiid yang mudah patah (getas). Oleh karena itu, dalam kehidupan sehari-
pada cetak tebal tersebut, menunjukkan bahwa cara pandang hari, ia sering menampakkan sikapnya yang tegas. Berhadapan
empirismenya begitu kuat. Huruf ( ) berarti mata, atau organ untuk dengan seorang juz 12 sebaiknya jangan sekali-kali berbuat kesalah-
melihat, mengamati atau meneliti. Seorang juz 12 memiliki an. Kesalahan seseorang baginya akan selalu membekas cukup
kecenderungan untuk bermain coba-coba atau bereksperimen dalam lama, dan selalu akan menjadi pertimbangan dalam melakukan
meyakinkan dirinya. hubungan ”kerjasama” lebih lanjut.
Surat Huud surat ke-11. Angka 11 sama dengan ( ), yang artinya Seorang juz 12 pada umumnya memiliki kecenderungan ”mobili-
tali-rasa atau perasaan. Dan surat Huud sendiri sandi tentang tas” yang tinggi. Ia suka jalan. Paling tidak, untuk melakukan tugas
”tanah”. Sifat dari tanah ”dingin”, sebagaimana seorang yang ber- atau perintah yang memerlukan banyak mobilitas, ia tidak mengala-
main perasaan ataupun ”tenggang-rasa”. Apabila kita ingat bahwa mi beban. Kegemarannya untuk jalan kesana-kemari dapat dipahami
kita sama-sama berasal dari tanah dan akan kembali ke tanah, maka sebagai aktualisasi ”dialog” dirinya dengan tanah dan atmosfir.
tenggang-rasa akan muncul. Ketika tenggang rasa muncul, maka Oleh karena itu, jangan heran jika ia kemudian menjadi orang yang
emosi dapat dikendalikan, dan orang dapat bersikap sama-sama suka ”pesiar” kemana-mana.
”berkepala-dingin”. Oleh karena itu, bila surat Huud begitu domi- Juz 12 berisi surat Huud (Tanah) yang disatukan (digandeng)
dengan surat Yuusuf (Atmosfir). Ini berarti, bahwa apa yang ada di
Pengantar Psikologi Al-Quran 181 182 Pengantar Psikologi Al-Quran
atas tanah, selain atmosfir kemungkinan lain tanaman. Dengan kata Tetapi ketika surat Huud (surat ke-11) muncul, maka ia seorang
lain, antara tanah, tanaman yang ada di atasnya, dan atmosfir yang yang ber-”hawa” dingin.
melingkupinya merupakan suatu kesatuan ekosistem. Oleh karena Apabila angka 12 dihubungkan dengan nama surat, maka ia surat
itu, seorang juz 12 memiliki bakat alami untuk menjadi seorang ahli Yuusuf. Dalam kisahnya, Yuusuf seorang ahli agronomi yang diper-
pertanian. Tanaman apapun yang ia tancapkan di atas tanah, akan caya oleh Raja Mesir untuk mendistribusikan persediaan gandum
tumbuh dengan subur, karena ia memiliki ”tangan-dingin” dan selama musim paceklik dan kemarau 7 tahun. Dengan kata lain,
atmosfir (hawa) yang selalu cocok untuk segala macam tanaman. Yuusuf seorang analis ekonomi dan ahli masalah pangan dalam
Huruf ke-12, yang merupakan sandi juz 12 ( ), yang berarti menghadapi musim paceklik dan kemarau. Oleh karena itu, seorang
ambisi atau alat vital. Huruf ( ), apabila ia jadikan sandi tentang anak juz 12 akan llebih baik jika diberi kesempatan untuk mendala-
kosmik, dapat berarti atmosfir, atau yang lebih halus lagi ”hawa” mi ilmu ekonomi pertanian atau agronomi.
atau ”nafsu”. Oleh krena itu, kata nafsu yang merupakan bagian dari Seorang juz 12 sebenarnya memiliki kecenderungan untuk hidup
ambisi menggunakan huruf ( ). Kata ”hawa”, yang mengacu pada bebas, tanpa tekanan dan aturan orang lain. Oleh karena itu, sebe-
narnya ia juga memiliki bakat untuk menjadi seorang wiraswasta-
keadaan suatu tempat akan sangat tergantung pada manusia yang
wan. Di samping ia memiliki bakat alami menjadi seorang ahli
menciptakannya.
ekonomi pertanian atau agronomi, ia juga memiliki bakat untuk
Sebagai suatu contoh, ”hawa” sebuah rumah akan sangat ter-
mendalami ilmu perbintangan, atau juga ilmu tentang cuaca
gantung pada manusia penghuninya. Apabila penghuni rumah selalu
(meteorologi dan geofisik). Surat Huud (tanah) dan surat Yuusuf
hidup stress atau tertekan, selalu dalam keadaan ”chaos”, maka
(atmosfir) yang ada padanya, merupakan bakat alami yang terpen-
”hawa” rumah itu akan dapat dirasakan sebagai ”berhawa” panas.
dam untuk disalurkan pada ilmu yang berkaitan langsung
Sebaliknya, jika penghuni rumah itu seorang yang relatif hidupnya
dengannya.
tenang dan sering melakukan ”olah-batib”, maka dapat diduga
rumah itu akan ber-”hawa” sejuk. Dengan demikian, ada kaitan dia-
3. Kelemahan dan Kelebihan
lektis antara ”hawa” dan kondisi kejiwaan manusia. Kondisi ”hawa”
diciptakan oleh kondisi kejiwaan manusia, sebaliknya kondisi keji- Kelemahan seorang juz 12, apabila dilihat dengan sistem 11 ter-
waan manusia juga dapat terpengaruh oleh ”hawa” yang diciptakan- letak pada titik 3 (THT) dan titik 8 (darah atau jantung). Kelemahan
nya, atau kelebihan lain terletak pada mata. Beberapa kemungkinan kele-
Oleh karena itu, ada anjuran agar kita menghiasi rumah dengan mahan juz 12 sebagai berikut.
bacaan al-Quran. Secara essensial menghiasi di sini membentuk Pertama, apabila kelemahan itu muncul pada bagian THT, bisa
suatu kondisi atmosfir atau ”hawa” di rumah dengan hawa atau jadi bahwa ia mudah terkena pilek, atau gatal-gatal pada telinga atau
atmosfir yang dihalau atau diraih dengan bacaan al-Quran. Apabila tenggorokan.
dibaca secara tepat, al-Quran dapat menciptakan ”hawa” sejuk pada Kedua, apabila kelemahan itu pada darah, maka bisa jadi ia ter-
suatu tempat, rumah misalnya. Demikian juga, ”hawa” yang panas kena tekanan darah rendah atau darah tinggi.
juga dapat disejukkan dengan bacaan al-Quran secara tepat. Ketiga, apabila kelemahan itu muncul pada mata, maka bisa jadi
Seorang juz 12 pada umumnya bersifat ambisius. Ketika surat akan muncul bintik kecil pada mata, yang mengganggu penglihatan.
Yuusuf (surat ke-12) muncul, maka ia orang yang ”berhawa” panas.
Pengantar Psikologi Al-Quran 183 184 Pengantar Psikologi Al-Quran
Atau bisa jadi ia harus menggunakan kacamata minus sebagai
penyambung. JUZ 11
Kelemahan juz 12 kemungkinan lain pada titik 12 ( ), atau alat
vital. Apabila ini terjadi, maka bisa jadi ia terkena gangguan pada 1. Profil
bagian kelamin. Misalnya, banyak orang juz 12 yang terkena radang Juz ini terdiri atas 3 surat, tetapi hanya satu surat yang utuh yaitu
pada saluran kencing. Bisa jadi, ia mudah terkena gangguan surat ke-10 (Yuunus). Sedangkan surat lainnya (at-Taubah dan
”sebentar-sebentar” ingin kencing (”beser”). Huud) tidak utuh. Berikut daftar nama surat dan jumlah ayat pada
juz 11.
12 = 3 = ( ) THT 1. 9 At-Taubah (36) 94 – 129 Taubat
2. 10 Yuunus (109) 1 – 109 Nabi Yuunus
Titik 11 ( ) Perasaan Titik Keseimbangan 3. 11 Huud (5) 1-5 Nabi Huud
Jumlah ayat ( 150 )
8 = ( ) Darah Juz ini berisi 150 ayat, yang dikelompokkan ke dalam 16 tanda
’ain. Posisi tanda ’ain pada juz ini dapat dilihat pada daftar berikut.
Seorang juz 12 pada umumnya memiliki kelemahan atau
kelebihan pada mata. Angka 12 ( ) atmosfir atau langit (angkasa). ’Ain Juz Halaman Baris ke Angka Tengah Angka atas
Angka 12 juga berarti Yuusuf, yang dalam kisahnya ia menjadi 1 1 15 10 12
orang yang sangat dekat dengan bintang atau benda-benda langit 2 3 5 11 13
yang sujud padanya. Di samping itu, Yuusuf juga sandi tentang 3 4 8 8 14
”ketampanan”. Dialah orang yang paling tampan di dunia. Setiap 4 4 18 4 15
orang menyukai keindahan wajahnya. Dalam kenyataan kehidupan 5 5 12 7 16
sehari-hari, setiap orang dapat dipastikan suka melihat langit yang 6 6 16 10 1
berbintang. 7 7 18 10 2
Seorang juz 12 mendapat percikan keindahan (Yuusuf) pada 8 9 8 10 3
bagian matanya. Apabila ia seorang wanita, maka akan tampak mata 9 10 9 10 4
nya bagaikan bersinar. Dan apabila ia menjadi kekuatan, maka mata 10 11 9 13 5
seorang juz 12 akan kuat untuk melihat atau untuk membaca. Tetapi 11 12 3 7 6
apabila ini menjadi kelemahan, maka mata seorang juz 12 terpaksa 12 13 2 10 7
harus disambung dengan kaca mata tebal. Atau ia akan terganggu 13 14 4 12 8
oleh semacam bintik kecil pada penglihatannya. 14 15 2 10 9
15 15 18 11 10
16 16 10 6 11

Pengantar Psikologi Al-Quran 185 186 Pengantar Psikologi Al-Quran


Juz ini gambaran tentang sebuah proses pemurnian jiwa seorang Mandi besar (junub) mandi seluruh tubuh. Itu sandi bahwa mela-
manusia. Cara bertobat yang sebenarnya dapat dijelaskan dengan kukan pemurnian (tobat) haruslah dilakukan pada seluruh titik atau
memahami sandi juz 11. Dalam falsafah Utsmani, manusia secara bagian (13 titik) yang ada dalam dirinya, yaitu dari ujung rambut
fisis terdiri atas 13 titik penting, dengan titik 11 (perasaan atau tali- hingga alas kaki. Mandi besar juga dalam pengertianmandi dengan
rasa) sebagai titik kesetimbangan. Jika orang berada pada titik kese- air Yuunus, yang berarti bertobat. Setelah ia bertobat atau mandi
timbangan, atau mampu memanaj titik 11 (perasaannya) dengan besar dengan air Yuunus, maka kemudian ia akan kembali pada titik
baik, maka ia akan mengalami suatu kondisi sehat. Artinya, ia bera- kesetimbangan, yaitu kondisi ”steril” bagaikan tanah. Pada juz 11
da dalam suatu kondisi pemurnian, sebagaimana digambarkan oleh terdapat surat Huud (5 ayat), sebuah surat yang berisi keilmuan
juz 11. tentang tanah.
Setelah orang melakukan karya dan kerja keras yang memung- Surat Huud (surat ke-11) lambang tentang tanah. Tanah suci.
kinkan terjadinya distorsi (kerusakan) pada bagian ”darah”, sebagai- Oleh karena itu, ada sandi yang menyatakan bahwa bersucilah
mana digambarkan dalam juz 10, maka kemudian ia mencoba mela- dengan debu, jika tidak ada air. Tanah lambang sterilisasi. Orang
kukan pemurnian dengan cara bertobat. Surat at-Taubah pada juz 11 dalam keadaan suci (steril) apabila ia telah sampai pada titik kese-
diawali pada ayat 94 atau (13). Ini berarti bahwa taubat (pemurnian) timbangan perasaan, sehingga hidupnya selalu berada dalam kondisi
dilakukan pada 13 titik yang ada di tubuh manusia. Dengan taubat, pencerahan dan sehat. Orang bilang, sehat jasmani dan rohani.
maka darah akan berjalan lancar kembali dan disitulah terjadi pen- Lantas bagaimana orang dapat melakukan tobat secara tepat,
cerahan, baik hati maupun pikiran, untuk kemudian melangkah pada yaitu mengakomodasi 13 titik yang ada dalam dirinya? Jawabnya
kerja atau karya yang baru lagi. Dengan demikian, aktivitas tobat sederhana. Dalam setiap juz, terdapat 13 titik anatomis yang pada
merupakan kebutuhan mutlak bagi manusia, yang harus dilakukan suatu saat memerlukan akomodasi. Dengan demikian, dengan
secara berulang-ulang. Tak ada kata jera dalam bertobat. membaca juznya secara tepat, seseorang dapat melakukan pertobat-
Secara metafor, seorang bertobat dilambangkan dengan mandi air an. Untuk membersihkan aspek jasmani, orang dapat melakukan
besar, atau mandi junub seluruh tubuh. Dan di sinilah surat Yuunus mandi dengan sabun dan air bersih. Tetapi mandi secara spiritual
yang berarti samudra atau air laut. Dalam kisahnya, seorang Yuunus (energis), orang perlu melakukannya dengan cara mengakomodasi
seorang Nabi yang dilempar ke laut dan dimakan ikan. Dia dilempar titik-titik dalam dirinya, atau membaca dirinya dari ujung rambut
ke laut sebagai kompensasi atas ”kegagalannya” melakukan misi hingga ujung kaki. Dan ini dapat dilakukan dengan cara membaca
dakwah di hadapan umat manusia. Dia dilemparkan ke laut sebagai juznya dalam kitab al-Quran.
tebusan atas ”dosa” yang telah ia lakukan.
Dengan demikian, Yuunus lambang tentang samudera (lautan). 2. Karakter Seorang Juz 11
Apapun kotoran yang masuk ke air sungai, akhirnya akan dibawa ke
laut, dan apa yang masuk ke laut akan menjadi bersih dan steril Huruf cetak-tebal pada ayat awal juz 11 ( ). Dengan
kembali. Bahkan binatang apapun yang berasal dari laut dianggap cetak-tebal tersebut, maka dapat dipastikan seorang juz 11 memiliki
sebagai ”halal” untuk dimakan. Dengan demikian, bertobat berarti sikap atau kecenderungan yang begitu ”cuek” terhadap lingkungan.
juga dimandikan dengan air Yuunus. Dalam tradisi Kristiani, misal- Orang ini bersikap sangat ”pendiam”, dan bahkan ”dingin”. Artinya
nya, bertobat juga dilakukan dengan cara dimandikan dengan air ia sama sekali tidak ambisius, bahkan lebih mendekati sikap yang
suci. Air suci secara metafor tidak lain air laut, atau air Yuunus.
Pengantar Psikologi Al-Quran 187 188 Pengantar Psikologi Al-Quran
”vatalistik” dalam menghadapi sesuatu. Ia cenderung begitu saja pun dengan energi Yuunus (air laut). Sebagaimana seorang juz 29
mencerna dan menerima segala apa yang ia hadapi. yang dapat menyembuhkan ”orang sakit” dengan ”sentuhan tangan”
Jika seorang juz 16 dapat bersikap ”sumeleh”, maka seorang juz –nya, atau dengan energi Jin (surat al-Jin), seorang Juz 11 juga me-
11 dapat lebih. Namun demikian, seorang juz 11 juga bersifat labil. miliki kemampuan untuk itu. Juz 29 dan juz 11 saudara kembar (juz
Semangat hidupnya datang dan pergi begitu saja, tak dapat ia ken- pemampatan).
dalikan. Bahkan, ia hampir tak begitu banyak merencana. Ia dapat
bersikap ”pasrah” begitu saja terhadap arus kehidupan. 3. Kelemahan dan Kelebihan
Sikap hidup seorang juz 11 pada umumnya bahwa ia hanya
Oleh karena seorang juz 11 berada pada titik kesetimbangan,
”menjalani” hidup, sebuah ”eksistensi” yang tak jelas asal-usul dan
maka dapat dipastikan ia hampir tidak memiliki kelemahan fisis.
kemana larinya. Perjalanan hidup baginya bagaikan sebuah perahu
Tetapi benarkah ada orang yang tidak memiliki kelemahan dalam
layar yang ditiup oleh kekuatan angin, ia hanya mengikuti ke mana
dirinya? Tentu saja tidak. Betapapun secara fisis seorang juz 11 ber-
arah angin itu, dan tidak mencoba menentang arah angin.
ada pada titik kesetimbangan, tetapi ia tetap memiliki titik rawan,
Dalam masyarakat kita, orang juz 11 jarang dapat kita jumpai.
meskipun tidak terlalu serius. Titik kelemahan seorang juz 11 ter-
Dengan kata lain, dalam realitas objektif, juz 11 termasuk juz yang
letak pada bagian tulang atau rangka.
jarang ditemui dalam masyarakat, sebagaimana umumnya juz di
Karena seorang juz 11 tipe orang yang selalu ingin bergerak,
bawah 11 (kecuali 6).
maka ancaman bagi kelelahan fisik terletak pada bagian tulang.
Meskipun dalam penampakkan luarnya seorang juz 11 cenderung
Tetapi apabila ia merasa ”tidak enak badan” yang dapat dipastikan
diam dan ”cuek”, tetapi ia juga memiliki kepedulian lingkungan.
merupakan akibat dari terlalu ”capek”, ia dapat segera mengantisi-
Surat Yuunus dalam dirinya membuat ia menjadi orang yang memi-
pasinya dengan cara ”meditasi” yang cukup, atau usaha penenangan
liki komitmen untuk memperbaiki kondisi orang lain. Surat Yuunus
dan ”relaxation”. Setelah itu, ia akan segar kembali, dan hampir
mutlak menjadi milik seorang juz 11. Surat tersebut tidak dipecah
tidak pernah mengeluh karena sakit.
atau dibagi dengan orang lain. Dialah orang yang seolah-olah paling
”berhak” memandikan orang. Ia memang perilakunya seperti
seorang ”pastor” yang secara simbolis sering memberikan tebusan
dosa, atau memandikan orang lain dalam rangka pencucian diri. JUZ 10
Surat a-Taubah, dalam dirinya juga membuat ia cenderung me-
nyukai kegiatan yang mengarah pada pemurnian batin, semacam 1. Profil
puasa, vegetarian dan sebagainya. Memang, dalam dirinya selalu Juz ini terdiri atas dua surat yang sama-sama tidak penuh, yaitu
ada ”kegelisahan mistis”, yang harus dipenuhi dengan kegiatan surat ke-8 (al-Anfaal) 35 ayat, dan surat ke-9 (at-Taubah) 93 ayat.
”spiritual”. Berikut daftar nama surat dan jumlah ayat pada juz 10.
Surat Huud itulah yang sebenarnya membuat ia bersikap
”dingin” dan ”cuek” terhadap orang lain. Tetapi surat Huud dalam 1. 8 Al-Anfaal (35) 41 – 75 Rampasan Perang
juz 11 hanya 5 ayat. Angka 5 () yang berarti tangan. Memang ia 2. 9 At-Taubah (93) 1 – 93 Taubat
sendiri memiliki tangan yang ”dingin”. Karena itu, ia bisa saja me- Jumlah ayat ( 128 )
nyembuhkan ”orang sakit”, baik dengan sentuhan tangannya mau-
Pengantar Psikologi Al-Quran 189 190 Pengantar Psikologi Al-Quran
Jumlah ayat pada juz ini 128, dan jumlah tanda ’ain pada juz ini itu sendiri. Titik 13 energi (surat ke-13 ar-Ra’du). Bagaimanapun,
17. Posisi tanda ’ian pada juz 10 dapat dilihat pada daftar berikut ini kehancuran fisis secara total akan dialami oleh setiap manusia. Dan
manusia tidak akan selamanya mampu memelihara energi dalam
’Ain Juz Halaman Baris ke Angka Tengah Angka atas dirinya. Suatu saat energi akan lepas dari fisiknya, dan di situlah
1 1 13 7 5 kematian.
2 2 4 4 6 Seorang juz 10 sosok manusia materialis sejati. Apa yang ia pi-
3 3 2 10 7 kirkan segala sesuatu yang berkaitan dengan pemuasan materiil
4 3 12 6 8 (perut). Angka 10 sama dengan ( ), yang berarti perut.
5 4 5 5 9 Surat al-Anfaal dalam dirinya membuat ia selalu haus akan harta,
6 5 3 6 10 dan selalu berambisi untuk menumpuk kekayaan. Bahkan, kalau
7 6 2 6 1 mungkin ”merampas” hak milik orang lain pun dilakukan demi
8 7 4 10 2 untuk kepuasan perutnya. Dan hasrat pemupukan kekayaan , bagi
9 8 5 8 3 setiap manusia ternyata juga tak ada kata lelah. Surat al-Anfaal
10 8 18 5 4 dalam juz 10 sebanyak 35 ayat, atau kalau dimampatkan menjadi
11 10 4 8 5 (8). Angka 8 sama dengan ( ), yang berarti darah, dan sifat darah
12 10 18 5 6 mengalir secara sirkulatif, tak ada ujung pangkalnya. Ini berarti,
13 12 12 17 7 bahwa usaha menumpuk harta bagi manusia tak ada jeranya.
14 13 9 7 8 Semakin dikejar, semakin kurang.
15 14 10 6 9 Tetapi surat al-Anfaal dalam juz 10 digandeng dengan surat at-
16 15 10 8 10 Taubah (tobat). Ini berarti bahwa antara tobat dan kesalahan , dua
17 16 9 9 11 peristiwa yang hakiki dalam kehidupan manusia. Tobat kebutuhan
2. Karakter Juz 10 hakiki manusia, untuk memurnikan atau mengembalikan kondisi
”murni” dari kondisi ”rusak”. Dan bertobat dilakukan berkali-kali.
Juz 10 merupakan gambaran tentang dua kekuatan yang selalu Selagi ia masih hidup, maka bertobat haruslah dilakukan secara
tarik-menarik dalam diri setiap manusia, yaitu kekuatan atau ambisi rutin. Sebab tobat hanya dapat dilakukan ketika manusia masih
yang dapat membuat kondisi fisik dan jiwa menjadi desturktif, dan hidup. Ini berarti bahwa hanya pada saat hiduplah manusia memer-
kekuatan yang dapat membuat kondisi konstruktif sekaligus. Surat lukan tobat.
al-Anfaal, yang berarti Pampasan Perang, fungsi destruktif dari ke- Persoalannya, bertobat dari apa ? Bertobat atau melakukan pe-
hidupan, katakanlah ia ”dewa perusak”. Dan surat at-Taubah ”dewa murnian, jelas dilakukan sebagai usaha diversifikasi dari kondisi
pemeliharan”, yang cenderung mengarah pada pemurnian dan peles- sebelumnya, yaitu kondisi ”tidak murni”. Orang banyak yang me-
tarian. nyebutnya sebagai ”dosa”. Misalnya, orang berada pada kondisi
Tetapi surat at-Taubah dalam juz ini hanya berisi 93 ayat, atau ”sakit-sakitan” ”dos”, karena ia berada di luar rentetan sunnatullah ,
apabila dimampatkan menjadi 12. Ini berarti bahwa pelestarian dan sehingga mengalami sakit fisis. Karena itu, ia perlu melakukan
pemeliharaan yang dapat dimiliki oleh manusia hanya sampai titik
12, ada satu titik yang tak dapat dilestarikan, yaitu keabadian fisik
Pengantar Psikologi Al-Quran 191 192 Pengantar Psikologi Al-Quran
”pemurnian” (tobat) agar sehat, sehingga ia dapat menjalani dan 3. Kelemahan dan Kelebihan
menikmati hidup secara layak.
Kelemahan seorang juz 10 sekaligus terdapat pada bagian perut
Di sini jelas, bahwa juz 10 menggambarkan sebuah siklus yang
(pencernaan) dan atau bagia kepala (otak). Jika egoismenya muncul,
terjadi pada manusia, antara aktivitas yang cenderung membuat
maka fisiknya menjadi lemah, dan ketergantungannya terhadap
kondisi destruktif (al-Anfaal), dan aktivitas yang membuat kondisi
orang lain juga muncul. Kelemahan fisis lain terletak pada tangan
konstruktif (at-Taubah). Dan dua aktivitas tersebut sama sekali tak
kanan. Juz yang mirip dengan juz 10 adalah juz 1, 19 dan 28.
dapat dipisahkan dalam realitas kehidupan manusia di dunia ini.
Kelemahan seorang juz 1 juga mirip dengan kelemahan juz-juz
Apabila salah satu fungsi dari kedua surat tersebut mengalami ke-
tersebut.
mandegan, maka seseorang akan mengalami ketidakseimbangan
dalam hidupnya.
4. Keilmuan
Karakter seorang juz 10 juga sapat dipahami dengan dua surat
tersebut. Kecenderungan materialismenya tinggi, tetapi suatu ketika Angka 10, apabila dihubungkan dengan nama surat, maka akan
ia juga memiliki, kepedualian lingkungan (sosial) yang cukup kuat. merujuk pada surat Yuunus. Surat ini merupakan gambaran tentang
Ia berhasrat untuk memupuk kekayaan, tetapi sekaligus ia juga tidak luas dan dalamnya air laut. Juz 10 atau surat ke-10 juga dapat dipa-
berkeberatan untuk menyumbangkan kekayaannya pada orang lain, kai untuk memahami kondisi psikologis seorang anak pada usia 10
atau untuk kegiatan sosial. tahun.
Dengan demikian istilah ”ekonomi-moderen” yang menyatakan Anak pada usia 10 tahun, seorang anak kecil pada umumnya
bahwa manusia ”homo-economicus”, hanya tepat untuk menjelas- malas mandi. Namun, apabila hujan turun, dengan senang hati ia
kan fenomena psikologis seorang juz 10. Artinya, filsafat ”ekonomi- akan mandi air hujan tanpa mempedulikan lagi efek bagi kesehatan-
moderen” hanya merupakan bagian terkecil dari kandungan al- nya. Daya pikir abak usia 10 tahun pada umumnya rata-rata saja,
Quran yaitu juz 10. jarang seorang anak pada usia ini menunjukkan prestasi yang isti-
Memang, daya saing seorang juz 10 begitu kuat. Ia memiliki ke- mewa. Bahkan ada kecenderungan anak malas serta mudah terbawa
pekaan bisnis yang begitu tinggi. Semangatnya untuk mengakumu- arus oleh lingkungannya.
lasi kapital dan kekayaan begitu besar. Bahkan, dialah salah satu juz Pada usia ini, anak sangat rakus dalam melahap makanan teruta-
yang paling jelai di dalam membuat ”nilai” tambah pada setiap ma makanan jajan (akomodasi perut), sehingga banyak anak terse-
bahan dasar. Oleh karena itu, jika seorang anak kuz 10 dikondisikan rang penyakit perut. Terapi yang dilakukan untuk membangkitkan
sejak kecil untuk menjadi seorang yang bergerak pada bidang pro- semangat belajar anak usia 10 tahun diantaranya mengajak dan me-
duksi (produsen), ia akan sukses. ngajarkan dia berolah raga yang teratur sesuai kemampuan fisik.
Huruf cetak-tebal pada ayat awal juz ( ). Pertama kali ia Dengan berolah raga, di samping merangsang kerja otak juga
memiliki ( ). Ini berarti bahwa apa yang ia pikir bagaimana meng- memaksa anak untuk mandi. Dongeng-dongeng atau cerita yang
akumulasi modal. Bahkan huruf ( ) dimatikan, yang berarti ia sama banyak mengandung perumpamaan serta teka-teki sistem pendidik-
an yang paling tepat dan sangat disukai anak pada usia ini. Tanpa di
sekali tidak memiliki pertimbangan etis dalam memburu materi. sadari cerita-cerita itu akan menimbulkan rangsangan pada otak si
Seorang juz 10 juga memiliki kecakapan dalam mencari relasi anak untuk mencerna dan berpikir.
bisnis (modal).
Pengantar Psikologi Al-Quran 193 194 Pengantar Psikologi Al-Quran
2. Karakter Juz 9
JUZ 9
Huruf cetak-tebal pada ayat awal juz ini ( ). Dengan huruf
1. Profil ( ) dapat dipastikan bahwa seorang juz 9 sebenarnya juga tipe pe-
Juz ini berisi dua surat yang sama-sama tidak utuh, yaitu surat mikir. Dan apa yang ia pikirkan biasanya merujuk pada keakuan
al_A’raaf 119 ayat (bagian kedua) dan surat al-Anfaal 40 ayat dirinya. Namun demikian, seorang juz 9 juga memiliki kecenderu-
bagian pertama. Berikut daftar nama surat pada juz 9. ngan pada usaha pemurnian jiwa. Ia menjadi orang yang amat
”sumeleh” dan pasrah terhadap kekuatan atau eksistensi faktor X.
1. 7 Al-A’raaf (119) 88 – 206 Tinggi (puncak) Huruf ( ) pada cetak-tebal huruf ke-23, yang berarti manusia atau
2. 8 Al-Anfaal (40) 1 – 40 Rampasan perang bayi. Apabila dihubungkan dengan nama surat, surat ke-23 al-
Jumlah ayat ( 159 ) Mu’minuun (orang-orang tenang).
Juz 9 memiliki 3 huruf ( ). Dapat dibayangkan betapa seorang
Juz ini berisi 159 ayat dan 18 tanda ’ain. Jumlah dan posisi tanda
juz 9 begitu ”lambat” atau ”lamban” dalam menghadapi masalah.
’ain pada lembaran-lembaran juz 9 dapat dilihat pada daftar berikut.
Dialah orang yang cocok untuk berpandangan ”alon-alon asal kela-
kon”. Dialah orang yang sama sekali tidak ambisius, tidak
’Ain Juz Halaman Baris ke Angka Tengah Angka atas
”kemrungsung” dalam menghadapi masalah.
1 1 12 9 11 Tetapi, seorang juz 9 sosok orang yang penuh bijaksana. Apa
2 2 2 6 12 yang ia pikirkan, dan apa yang akan ia katakan biasanya dipertim-
3 2 15 9 13 bangkan secara masak. Dan ia tidak tergesa-gesa untuk berbicara.
4 3 13 18 14 Dan karena itu, seorang juz 9 biasanya lebih menampakkan sikap-
5 4 3 3 15 nya yang ”pendiam”. Terkadang ia tidak mau berbicara kalau tidak
6 5 7 12 16 benar-benar sedang ”mood”. Tetapi, ia cukup sabar dalam mengha-
7 6 6 6 17 dapi dan menerima permasalahan. Ia tidak gampang mengeluh.
8 6 15 4 18 Ketika tingkat kesabarannya tak mampu lagi ditahan, ia bisa saja
9 7 15 6 19 marah yang luar biasa. Tetapi ironiknya, kemarahannya itu kadang
10 8 10 5 20 diaktualisasikan dengan cara diam juga. Dengan kata lain, dialah
11 9 13 9 21 seorang yang mampu menahan kemarahan dengan cara diam.
12 10 14 10 22 Surat al-A’raaf dalam dirinya membuat ia menjadi seorang yang
13 11 8 7 23 merindukan ”spiritualitas”. Juga membuat ia sering mengangkat
14 12 18 18 24 (menokohkan) dirinya di hadapan orang lain. Huruf ke-9 ( ) salah
15 13 18 10 1
16 14 17 9 2 satu di antara huruf yang tidak dapat menempati, atau ditempatkan
17 15 14 9 3 pada posisi tengah. Ia hanya dapat berdiri di depan atau digandeng
18 16 14 9 4 di belakang. Seorang juz 9, pada umumnya juga inginnya di depan
sebagai seorang yang mengatur atau memimpin. Atau kalau tidak,
Pengantar Psikologi Al-Quran 195 196 Pengantar Psikologi Al-Quran
lebih baik ia di belakang sebagai orang yang mengikuti perintah paling menonjol, dan ini merupakan pembawaan, terletak pada
atau aturan. sikapnya yang lamban. Secara fisis, biasanya seorang juz 9 cukup
Huruf ke-9 ( ) berarti hati nurani. Seorang juz 9 pada umumnya kuat, dan dia juga seorang yang tidak memiliki problema ”susah
juga sangat romantis. Kepekaan nuraninya cukup tinggi, sekaligus tidur”. Karena itu, ia cukup mampu untuk beristirahat secara cukup
juga kepekaan estetisnya. Oleh karena itu, sebenarnya ia juga berba- apabila kondisi fisik mengalami gangguan.
kat untuk menjadi seorang seniman, atau lebih tepatnya seorang sas-
trawan. Sebab, apa yang ia tulis dan katakan benar-benar keluar dari 4. Keilmuan
lubuk hatinya yang amat dalam. Angka 9 atau juz 9 dapat dipakai untuk menganalisa kondisi psi-
Dari segi intelektual, ia memiliki kemampuan mencerna dan ber- kologis seorang anak pada usia 9 tahun. Anak pada usia memasuki 9
pikir secara jernih. Tetapi dari segi perencanaan, seorang juz 9 tahun telah memiliki nurani yang cukup kuat. Organ-organ di kepala
biasanya lemah. Ia tidak mampu merencanakan sesuatu secara tun- seperti, otak, mata, THT sudah dapat menerima ajaran-ajaran yang
tas, karena pada saat ia merencanakan sesuatu, ia selalu diliputi ke- akan dia butuhkan pada masa yang akan datang. Di lihat dari segi
raguan atau pertimbangan. Tidak hanya dalam segi perencanaan, titik 12 (nafsu), maka pada usia 9 tahun libido seksual seorang anak
dari segi operasional pun lemah. Dalam merealisasi gagasan, apa sudah mulai bergelora. Apa yang didengar dan dilihat tentang
yang ia hasilkan biasanya tidak begitu sempurna. hubungan seksual antara pria dan wanita – baik melalui gambar,
Sedangkan surat al-Anfaal bagi dirinya membuat ia berhasrat film maupun buku, akan lebih menimbulkan hasrat untuk merasa-
untuk menundukkan orang lain dengan kekuatan kebijakannya. Ia kan sesuatu yang belum saatnya dia rasakan.
ingin menasehati orang denga kearifannya. Dan karena itu, apabila Usia 9 tahun dapat juga dikatakan sebagai alam keterlibatan
ia suatu saat mendapat kesempatan untuk menjadi seorang tokoh seluruh mata rantai antara masa lalu dengan masa yang akan datang.
atau sesepuh masyarakat, ia mampu untuk menjadi seorang ”pena- Apa yang dilihat pada masa lalu akan menumbuhkan sebuah imagi-
sehat” masyarakat yang cukup arif. nasi. Maka pada usia 9 tahun seorang anak lebih baik diberikan
Angka 9, apabila dihubungkan dengan nama surat, maka ia at- jenis mainan yang sifatnya merakit suatu bentuk.
Taubah, atau pemurnian. Seorang juz 9 juga mempunyai kecende- Dalam pendidikan, perlu ditekankan pendidikan budi pekerti
rungan mencari ”jalan mistis” dalam memecahkan masalah. Dan sehingga seorang anak pada usia ini dapat merakit masa depan yang
jika ia menasehati orang, ia dapat membuat orang menjadi luluh lebih baik, dibandingkan dengan lingkungan yang digauli selama
dengan kekuatan perkataannya. ini. Hal yang perlu diperhatikan bahwa kelemahan anak pada usia
ini terletak pada bagian liver (hati). Apabila kesehatan kurang diper-
3. Kelemahan dan Kelebihan hatikan akan menimbulkan efek penyakit liver atau juga hepatitis.
Kelemahan dan kelebihan seorang juz 9 terletak pada bagian
mata dan atau bagian liver (hati). Juz ini memiliki kelemahan dan
kelebihan sebagaimana juz 18 atau juga juz 27. Kelemahan lain ter-
letak pada bagian lengan tangan kiri.
Kelemahan lain, dan ini merupakan kekecualian, dapat juga ter-
letak pada bagian paru-paru atau pernapasan. Kelemahan yang
Pengantar Psikologi Al-Quran 197 198 Pengantar Psikologi Al-Quran
2. Karakter Juz 8
JUZ 8
Juz ini merupakan sandi tentang sebuah upacara ritual yang dila-
1. Profil kukan oleh berbagai suku bangsa, terutama bangsa-bangsa yang re-
latif ”primitif”. Angka 8 sama dengan huruf atau abjad ( ) yang ber-
Juz ini berisi dua surat yang masing-masing tidak utuh, yaitu arti darah. Dalam setiap upacara ritual, terutama di kalangan suku
surat ke-6 (al-An’am) 55 ayat bagian akhir, dan surat ke-7 (al- bangsa tertentu, biasanya dilakukan penyembelihan binatang.
A’raaf) 87 ayat bagian pertama. Berikut daftar nama surat dan Dalam ritual agama Islam misalnya, juga terdapat salah satu bentuk
jumlah ayat pada juz 8. upacara ritual yang dilakukan dengan cara menyembelih binatang,
1. 6 Al-An’am (55) 111 – 165 Bintang Ternak yaitu hari raya kurban (’Idul Adha).
2. 7 Al-A’raaf (87) 1 – 87 Tinggi (puncak) Penyembelihan di sini berkaitan erat dengan ”darah” dan juga bi-
natang ternak. Tetapi apa sebenarnya di balik upacara atau ritual
Jumlah ayat ( 142 ) penyembelihan binatang ternak? Tidak lain suatu kondisi puncak
Juz ini berisi 142 ayat, yang dikelompokkan ke dalam 17 tanda ”spiritualitas” (al-A’raaf). Dalam juz 8, surat al-An’am yang artinya
’ain. Posisi tanda ’ain pada juz ini sebagai berikut. binatang (ternak), digandeng dengan al-A’raaf yang berarti puncak.
Juz ini juga sekaligus merupakan gambaran tentang sirkulasi darah.
’Ain Juz Halaman Baris ke Angka Tengah Angka atas Dalam tubuh manusia, darah memiliki mekanisme pencucian
1 2 3 11 14 diri. Siklus peredaran darah dalam tubuh manusia terdapat suatu
2 3 1 8 15 bentuk ”mekanisme-otomatik-pencucian” dari kondisi ”kotor” (al-
3 4 4 11 16 An’am) menjadi kondisi bersih (al-A’raaf). Surat al-A’raaf fungsi
4 4 15 4 17 pembersih darah, setelah mengalami sirkulasi pada seluruh tubuh
5 5 11 6 18 sehingga berada pada kondisi ”kotor”. Apabila fungsi pembersih
6 6 4 4 19 darah dalam tubuh manusia tidak jalan, maka untuk mengantisipasi
7 7 10 11 20 nya dapat dicoba membaca juz 8, setidaknya sebagai suatu usaha
8 8 7 10 1 spiritual.
9 9 11 15 2 Dalam masyarakat tertentu ada suatu pandangan bahwa setelah
10 10 9 6 3 beberapa saat masyarakat mengalami ”disorder” (kekacauan), yang
11 11 12 8 4 disebabkan oleh keserakahan dan ”kotornya” kondisi darah, maka
12 12 12 8 5 diperlukan upacara keagamaan untuk ”mengembalikan” tatanan dan
13 13 8 6 6 ketertiban. Upacara diperlukan sebagai usaha untuk menghimpun
14 14 2 5 7 kembali daya hidup bersama para anggota masyarakat yang aman
15 14 11 6 8 dan stabil kembali.
16 15 7 8 9 Dengan demikian, fungsi upacara secara sosial mengembalikan
17 16 9 12 10 tingkat kesetimbangan (equillibrium) masyarakat dari segala ke-
mungkinan perbuatan yang ”dehumanis” manusia semacam keke-
Pengantar Psikologi Al-Quran 199 200 Pengantar Psikologi Al-Quran
rasan, kekejaman, keserakahan dan sebagainya, yang membuat kon- kapi sikap egois. Ia memang, berpenampilan halus, romantik, tetapi
disi ”disorder”. Secara individual, ritual juga berfungsi meningkat- sekaligus emosional.
kan kondisi ”moralitas” untuk menjalani hidup bersama secara Seorang juz 8 memang bersikap perasa. Apa yang ia pikirkan
rukun dan harmonis. Juga sebagai sarana untuk menghalau kekuatan biasanya berkaitan dengan apa yang ia rasakan. Dan apa yang ia
energi hidup, sehingga ”elan vital” dan semangat hidup muncul dengar dari orang lain langsung mamsuk ke dalam perasaannya.
kembali. Oleh karenanya, ia cenderung ”cengeng” dan emosional. Dia juga
Ritual apapun, dan dalam agama manapun juga memiliki fungsi seorang yang sangat susah untuk sedikit berkonsentrasi, atau kata-
yang sama, yaitu fungsi sosial, individual dan juga spiritual. Aktivi- kanlah bersikap ”khusyuk” terhadap suatu masalah. Sebab ambisi
tas shalat misalnya, secara fisis dapat berfungsi sebagai sarana seorang juz 8 juga labil, atau cepat berubah.
untuk ”mencuci” darah. Dengan gerakan-gerakan tubuh tertentu, Huruf yang dicetak-tebal pada ayat awal juz ini ( ). Dengan
sebagaimana dalam shalat, organ tubuh mendapat akomodasi, se- huruf cetak-tebal tersebut, dapat dipastikan seorang juz 8 memiliki
hingga dapat memperlancar aliran darah. Apabila aliran darah lan- kepedulian yang tinggi terhadap orang lain. Ia memiliki egoisme
car, maka orang dapat berpikir jernih. Dengan lancarnya aliran yang sewaktu-waktu muncul. Hasrat untuk menjadi ”tokoh” di
darah maka semangat hidup akan muncul kembali. tengah-tengah lingkungan sosialnya juga cukup besar. Tetapi
Secara energetis, shalat juga dapat sebagai suatu sarana aktivitas sayangnya, ia sering tidak mampu memanaj waktu secara baik.
untuk menghalau kekuatan energi hidup yang tak memiliki dimensi Meskipun demikian, ia cukup mampu untuk mengatur keuangan
ruang dan waktu itu. Dengan shalat orang dapat menghalau energi secara lebih rinci dan penuh perhitungan.
hidup, sehingga mengalirlah energi tersebut ke dalam dirinya bagai-
kan mengisi kekuatan atau elan vital kehidupan. 3. Kelemahan dan Kelebihan
Oleh karena itu, aktivitas ritual (shalat) dilakukan secara terus
menerus dan siklus, sejalan dengan siklus peredaran tata surya dan Kelemahan dan atau kelebihan seorang ju 8, apabila dilihat
kosmis. Setidaknya, aktivitas ritual shalat sehari semalam dilakukan dengan sistem 11 terletak pada bagian darah (titik 8) dan bagian
5 kali dengan jarak waktu yang tidak terlalu lama. Dengan demikian THT (titik 3). Sering seorang juz 8 mengalami darah rendah atau
darah dalam tubuh manusia merupakan unsur sentral dalam hidup darah tinggi. Atau kalau tidak, gangguan laten terletak pada bagian
manusia. Dan apa yang kita kenal dengan ”darah” atau ”kehidupan” THT. Jika ini terjadi, maka gampang terkena flu (pilek).
itu sendiri sesuatu yang mulia. Orang bilang. Darah, darah ”haram” Kelemahan lain terletak pada bagian otak, di mana ia sangat sulit
atau mulia. Karena itu, janganlah sekali-kali orang merusak kehi- untuk dapat berkonsentrasi dengan baik. Ia memiliki kapasitas inte-
dupan ini, dan jangan pula merusak darah, darah siapapun. lektual yang tinggi, misalnya ia mempunyai kekuatan untuk menye-
Seorang juz 8 memiliki kelemahan dan atau kelebihan pada rap informasi sebanyak mungkin, tetapi sekaligus ia juga sangat
bagian darah atau jantung. Surat al-An’am bagi dirinya membuat ia sulit untuk berkonsentrasi, misalnya dalam membaca. Kelemahan
memiliki kepekaan instink. Jika surat ini berperan dominan, maka ia lain terdapat pada bagian lengan tangan kanan.
cenderung ”hedonis”, mudah tersinggung, dan juga ”ganas”. Tetapi, Seorang anak juz 8 sebenarnya berbakat untuk menjadi seorang
jika surat al-A’raaf muncul, ia dapat menjadi seorang yang benar- pengusaha. Ia cukup jeli dan teliti dalam mengatur modal atau uang.
benar bijaksana. Meskipun, kebijakan seorang juz 8 sering dileng- Kepekaan atau instink bisnisnya cukup kuat, karenanya lebih baik
jika bakatnya itu dikondisikan sejak sedini mungkin.
Pengantar Psikologi Al-Quran 201 202 Pengantar Psikologi Al-Quran
4. Pesan Keilmuan dari Segi Psikologi Anak 6 5 18 5 16
7 6 18 10 1
Juz 8 dapat dipakai untuk memahami kondisi psikologis seorang
8 7 16 10 2
anak usia 8 tahun. Bila kita perhatikan, anak usia 8 tahun cenderung
9 8 13 10 3
merasa dirinya lebih dari teman-teman sebayanya. Ia selalu ingin
10 9 16 11 4
menjelaskan sesuatu yang diketahuinya kepada teman-teman. Apa
11 10 12 9 5
yang terlintas dalam pikiran dan tidak terpecahkan oleh dirinya akan
12 11 4 5 6
segera ditanyakan pada seseorang. Maka apabila seorang anak pada
13 11 14 5 7
usia ini menanyakan sesuatu , kita hendaknya memberikan jawaban
14 12 13 10 8
yang jelas serta memberikan batasan tentang apa yang boleh dipikir-
15 13 17 12 9
kan dan dikerjakan oleh anak.
16 14 11 8 10
17 15 8 4 11
18 16 2 6 12
JUZ 7 19 16 18 10 13

1. Profil 2. Karakter Juz 7


Juz ini berisi dua surat yang tidak utuh, yaitu surat al-Maidah Huruf cetak-tebal pada ayat awal juz ini ( ). Dalam
pada bagian akhir (38 ayat), dan surat al-An’am pada bagian awal
rangkaian huruf tebal tersebut, terdapat 3 huruf ( ) yang berdiri seca-
(110 ayat). Berikut daftar nama surat dan jumlah ayat pada juz 7.
ra terpisah, sehingga dapat dipastikan bahwa seorang juz 7 memiliki
1. 5 Al-Maidah (38) 83 – 120 Hidangan egoisme yang berlipat ganda. Karena angka 7 angka puncak, maka
2. 6 Al-An’am (110) 1 – 110 Binatang Ternak seorang juz 7 merasa dirinya hebat dan lebih tinggi dari pada orang
Jumlah ayat ( 148 ) lain. Ia selalu mengangkat dirinya melalui pembicaraan secara tidak
sadar. Demikian juga misalnya seorang juz 1 di mana terdapat surat
Juz ini berisi 148 ayat, yang dikelompokkan ke dalam 19 tanda yang jumlah ayatnya 7 (al-Fatihah), memiliki sikap egoisme yang
’ain. Posisi tanda ’ain pada juz ini sebagai berikut. begitu tinggi.
Jumlah ’ain pada juz ini sebanyak 19, ini berarti bahwa seorang
’Ain Juz Halaman Baris ke Angka Tengah Angka atas juz 7 memiliki kapasitas intelektual untuk berpikir problematis.
Bahkan, ia sangat pandai untuk membuat-buat masalah, atau
1 1 7 9 11
2 2 5 7 12 ”mengada-ada” persoalan. Ia sering menganggap persoalan kecil
3 3 4 7 13 menjadi besar, dan karena itu sikap curiga dan rasa ingin tahu pada
4 4 6 8 14 persoalan orang lain kadang muncul.
5 5 6 7 15 Seorang juz 7 memiliki potensi ganda, untuk menjadi seorang
pemikir atau sekaligus pekerja kasar. Dan ia juga seorang yang

Pengantar Psikologi Al-Quran 203 204 Pengantar Psikologi Al-Quran


kadang sulit untuk ditebak, karena karakternya yang bolak-balik, Karena itu, untuk bersikap adil dalam memahami hakekat manu-
dan karena itu sulit mengikuti jalan pikiran seorang juz 7. sia, maka kita harus menempatkan 114 surat sebagai unsur-unsur
Apabila dihubungkan dengan nama surat, angka 7 akan menun- dasar manusia. Dengan kata lain, 114 surat dalam al-Quran gambar-
juk ke surat al-A’raaf (puncak). Tetapi juz 7 berisi surat yang berte- an kondisi psikologis setiap orang, apapun agamanya dan asal-usul
ma hidangan (al-Maidah) dan binatang (al-An’am). Ini berarti suku bangsanya. Di sinilah letak universalitas al-Quran, bahwa ia
bahwa seorang juz 7 pada saatnya ia dapat menjadi seorang yang gambaran alam semesta, manusia dan juga kebudayaan umat
benar-benar memiliki kearifan dan kebijakan, yang berkecenderung- manusia dari berbagai penjuru dunia. Ia merupakan gambaran dari
an ”spiritualitas” begitu tinggi. Tetapi di lain pihak, ia ”menarik” setiap realitas (segala yang ada), baik realitas natural (kosmik),
dan simpatik. Karena itu untuk menjadi seorang ”sales”, yang me- manusiawi maupun kultural.
nawarkan berbagai produk pada khalayak masyarakat, ialah orang-
nya yang paling cocok. 3. Kelemahan dan Kelebihan
Surat al-An’am dalam dirinya membuat ia memiliki kepekaan
Kelemahan dan kelebihan seorang juz 7 terletak pada bagian
instink atau naluri yang begitu tinggi. Pertimbangannya juga cukup
paru-paru dan atau bagian tulang (rangka). Kelemahan lain terletak
kuat, sehingga ia tidak mudah begitu saja terpengaruh oleh orang
pada bagian kaki (telapak kaki) sebelah kiri. Kelemahan pada
lain. Namun demikian, pengendaliannya terhadap ambisi kurang
bagian paru-paru dan tulang dapat dilihat pada sistem 11.
kuat. Apabila ia memiliki hasrat dan kemauan, maka ia ingin segera
Kelemahan seorang juz 7 sama dengan kelemahan seorang juz 16
melaksanakan, dan bahkan sulit untuk diperingatkan. Ia hampir tak
dan 25, sebab juz tersebut merupakan juz pemampatan juz 7.
peduli pada nasehat orang lain. Ia benar-benar ingin menjadi dirinya
Seorang juz 7, sebaiknya dididik untuk menjadi seorang ”sales”
sendiri, tetapi sering gagal juga.
atau paling tidak dilatih untuk menjadi seorang usahawan, atau
Terhadap nasehat atau informasi yang datang dari orang lain, ia
bagian produsen yang langsung berkaitan dengan konsumen. Ia
selalu diliputi penuh keraguan dan pertimbangan. Sehingga dibutuh-
cukup aktraktif apabila berhadapan dengan konsumen.
kan waktu yang cukup lama baginya untuk dapat mengikuti saran
dan nasehat orang. Tetapi begitu ia mengalami kekecewaan yang
4. Keilmuan
cukup berat, ia akan menjadi seorang yang sangat penurut bagaikan
seekor binatang ternak. Juz 7 ini dapat dipakai untuk menelaah kondisi psikologis per-
Seorang juz 7 pada umumnya memiliki kegemaran ”bertapa”. Ini tumbuhan anak-abak pada usia 7 tahun. Dari surat al-An’am dapat
dapat dipahami karena ia memiliki huruf ( ) pada rangkaian huruf diperoleh suatu gambaran tentang proses kepekaan jiwa anak. Apa
cetak-tebal. Akomodasi terhadap hati nurani atau ( ) tidak lain yang dilihatnya akan segera dicerna dalam otak dan timbullah angan
kegiatan ritual, yang dapat menghantarkan orang pada pengalaman angan tentang kesempurnaan dirinya. Dengan demikian, seorang
batin. Ini juga menunjukkan suatu bentuk filsafat manusia, bahwa anak akan merasa superior dibanding orang lain. Pada usia inilah
meski di dalam diri manusia terdapat nafsu dan kecenderungan seorang anak pada umumnya memiliki hasrat berpetualang dan
”hedonistik” sebagaimana binatang, tetapi juga sekaligus terdapat ingin menjadi seorang pahlawan. Cerita fantastis serta tokoh hero
kecenderungan spiritualitas dan moralitas. menjadi kegemaran utamanya. Dan hal tersebut dianggapnya meru-
pakan kehidupan yang sebenarnya.

Pengantar Psikologi Al-Quran 205 206 Pengantar Psikologi Al-Quran


Tindakan yang terbaik dari orang tua mengarahkan dan menjelas-
kan kepada anak tentang kehidupan yang sebenarnya. Bahwa 4 4 13 5 24
kehidupan seorang hero hanyalah ada dalam cerita, bukan di alam 5 6 6 5 1
nyata. Namun orang tua hendaklah berhati-hati dalam menjelaskan 6 7 5 6 2
setiap peristiwa yang ia saksikan, sehingga tidak mematahkan sema- 7 8 15 8 3
ngat juang yang mulai muncul dalam diri si anak. 8 9 9 7 4
9 10 10 8 5
10 11 14 9 6
JUZ 6 11 12 18 7 7
12 13 16 6 8
1. Profil 13 15 3 10 9
14 16 10 11 10
Juz ini berisi dua surat yang sama-sama tidak utuh, yaitu surat
ke-4 (an-Nisaa) dimulai dari ayat 148, dan surat ke-5 (al-Maidah) 2. Karakter Juz 6
82 ayat (ayat 1 hingga 82). Dengan demikian, juz ini tidak dimulai
dari awal surat, juga tidak berakhir pada akhir surat. Berikut daftar Juz 6 sandi tentang sebuah sistem atau struktur. Sistem sebuah
nama surat pada juz 6. kesatuan di mana terdapat bagian-bagian (sub-sistem) yang saling
terkait dan saling pengaruh satu sama lain. Sebuah sistem menjalan-
1. 4 An-Nisaa (29) 148–176 Perempuan kan fungsi input (proses atau mekanisme pencernaan atau pengolah-
2. 5 Al-Maidah (82) 1 – 82 Hidangan an) dan fungsi output (hasil dari proses pengolahan). Penjumlahan
Jumlah ayat ( 111 ) atau kesatuan dari berbagai sub-sistem yang saling pengaruh, yang
disebut dengan istilah ”sistem”, bukan hanya merupakan paradigma
Juz ini hanya berisi 111 ayat, suatu jumlah yang paling sedikit di atau cara pandang manusia ”moderen” dalam memahami realitas,
antara juz-juz yang ada dalam al-Quran. Juz yang jumlah ayatnya tetapi realitas itu sendiri, baik natural, kultural maupun manusiawi,
hanya 111 ada dua, yaitu juz 2 dan juz 6. Juz ini juga hanya berisi dalam dirinya juga menampakkan sifatnya yang ”sistematik” atau
14 tanda ’ain, paling sedikit diantara juz-juz yang ada dalam al- struktural.
Quran. Juz yang hanya memiliki 14 tanda ’ain hanya ada dua, yaitu Juz 6 berisi surat an-Nisaa dan al-Maidah. An-Nisaa (wanita
juz 4 dan juz 6. Berikut daftar mengenai posisi tanda ’ain pada yang memasak dan mengolah) gambaran tentang fungsi input, se-
lembaran juz 6. dangkan al-Maidah (sajian) gambaran tentang fungsi output. Dalam
suatu sistem kosmik, satu variabel dengan variabel (sub-sistem) lain
’Ain Juz Halaman Baris ke Angka Tengah Angka atas nya dihubungkan oleh mekanisme kausalitas (sebab-akibat). Dalam
1 1 9 11 21 tubuh manusia, juga terdapat susunan sel yang mencerminkan suatu
2 2 13 10 22 sistem. Masing-masing unsur atau sub-struktur tubuh dihubungkan
3 3 16 9 23 oleh jaringan syaraf. Dengan kata lain, sebab-akibat dalam sistem
atau jaringan tubuh syaraf. Oleh karena itu, kata kunci untuk
Pengantar Psikologi Al-Quran 207 208 Pengantar Psikologi Al-Quran
memahami karakter juz 6 ialah abjad atau huruf ke-6 ( ) yang lam hal memanaj waktu. Seorang juz 6, sebagaimana seorang juz
berarti. 28, kadang merasa dirinya dikejar waktu. Namun demikian, apa
yang ia pikirkan cenderung pada upaya memanaj permasalahan
Hukum, Sendi, Syaraf, atau Kausalitas (sunnatullah) secara tertib dan teratur. Huruf ( ) sandi tentang manajemen.
Untuk berpikir secara esensial dan mendasar, seorang juz 6 ahli-
Surat an-Nisaa, gambaran tentang seorang wanita, atau ibu rumah nya. Atau setidaknya ia memiliki kemampuan dalam mengambil inti
tangga. Salah satu fungsi wanita mereproduksi, memasak (mengo- permasalahan dalam setiap topik pembicaraan. Dan kecenderungan
lah) dan memelihara anak-anak. Sedangkan surat al-Maidah, gam- empirismenya yang sangat tinggi. Huruf ( ) pada cetak-tebal ”di-
baran tentang sebuah hidangan, makanan atau sajian. Seorang an- tasydid” (dobel), yang menandakan kecenderungan ”kasat-mata”
Nisaa (wanita) di samping memiliki fungsi memasak, mengolah, atau empirismenya sangat tinggi. Tuntutan bagi seorang juz 6,
dan memelihara, juga mampu menghidangkan apa yang dia olah. dalam menerima atau mempertimbangkan suatu permasalahan ialah
Juz 6 gambaran seorang wanita sejati, yang di samping mampu fakta atau bukti empiris. Apabila tuntutan empirisme atau objektivi-
memasak, mengolah dan memelihara (an-Nisaa), juga mampu tas terpenuhi, barulah ia dapat mempercayai.
menghidangkan apa yang ia olah dengan baik (al-Maidah). Seorang Huruf ( ) pada cetak-tebal juga ”dikasrah” atau dikristalkan.
juz 6, biarpun ia seorang lelaki, pada umumnya juga pandai mema- Huruf ( ) huruf ke-6, yang merupakan sandi tentang hukum, sendi,
sak dan mengolah makanan, apalagi jika ia seorang perempuan.
syaraf, sebab-akibat (kausalitas), atau juga ”sunnatullah”. Seorang
Dari segi intelektual, seorang juz 6 memiliki kemampuan untuk
juz 6 juga sangat jeli dalam melihat kaitan-kaitan sebuah peristiwa.
mencerna permasalahan dengan baik. Ia juga mampu mengolah atau
Bisa jadi, huruf tersebut juga membuat dirinya enjadi sangat norma-
mengkait-kaitkan berbagai masalah (fungsi an-Nisaa) ke dalam
tif dan formalistik dalam memandang masalah. Artinya, setiap
suatu bentuk pemikiran (sajian) yang sistematik dan menarik (fungsi
masalah akan dilihat pada konteksnya dengan konvensi, dan aturan
al-Maidah).
main yang berjalan secara obyektif dalam masyarakat.
Karena juz 6 merupakan gambaran sebuah sistem, yang meng-
andaikan adanya hubungan ”saling pengaruh” antara berbagai Huruf ( ) dalam cetak tebal, membuat ia sering mengandalkan
variabel sub-sistem, maka seorang juz 6 juga pada umumnya sangat faktor-X. Bisa juga bahwa seorang juz 6 pada dasarnya memiliki
pandai untuk berpikir secara sistematik. Ia sangat lincah untuk kecenderungan mistis, meskipun pada saatnya ia berada pada posisi
membuat suatu kerangka logika yang dapat menghubungkan antara yang sangat empiristik dan positivis. Ia memiliki kecenderungan
satu masalah dengan masalah lain. Dialah orang yang berbakat intuitif untuk menerima penjelasan yang sifatnya mistis. Dengan
sebagai seorang ”assembler”, dalam bidang apapun. Jika ia seorang kata lain, ia tidak terlalu berkeberatan untuk menerima penjelasan
wanita, maka sangat mungkin apabila ia mampu merangkai bunga yang sifatnya mistis.
sehingga tampak menarik. Huruf atau abjad ke-6 ( ). Abjad tersebut, apabila dikaitkan
Huruf cetak-tebal pada ayat awal juz 6 ( ). Dari semua dengan tubuh manusia,merupakan sandi atau simbol dari syaraf atau
cetak-tebal huruf pada awal ayat setiap juz, hanya juz 6 dan juz 28 sendi. Dan apabila dikaitkan dengan struktur alam semesta, abjad
yang terdapat kata ( ). Cetak-tebal pada ayat awal juz 28 tersebut merupakan sandi tentang hukum sebab-akibat, kausalitas
atau sunnatullah. Di balik kenampakkan material alam semesta,
( ). Juz 6 memiliki kesamaan dengan juz 28, terutama da-
Pengantar Psikologi Al-Quran 209 210 Pengantar Psikologi Al-Quran
yang terbentang di hadapan kita, terdapat suatu mekanisme atau tidak memiliki kelebihan ’ain, atau alternatif pemikiran. Karena itu,
aturan dan hukum yang sangat rasional, yang disebut sebagai betapapun ia seorang pemikir yang canggih dalam merangkai berba-
”kausalitas” (sunnatullah) yang menyebabkan terjadinya rentetan gai masalah, tetapi ketergantungannya terhadap orang lain juga
peristiwa. tinggi. Ia butuh kelebihan tanda ’ain yang dimiliki orang lain.
Dibalik kenampakkan luarnya yang bersifat materiil dari tubuh
manusia, juga terdapat sendi-sendi, atau mekanisme yang menghu- 4. Keilmuan
bungkan antara satu organ tubuh dengan organ lainnya. Penghubung
Apabila angka 6 dihubungkan dengan nama surat, maka surat ke-
setiap organ tubuh yang kemudian mencirikan suatu bentuk sistem,
6 al-An’am (binatang ternak). Surat ini dapat dipakai untuk meng-
tidak lain syaraf. Karena itu, jika salah satu anggota tubuh mengala-
analisis kecenderungan anak kecil pada usia 6 tahun. Pada usia ini
mi sakit, maka anggota yang lain dapat merasa sakit, peng-
seorang anak telah memasuki usia rawan. Surat tersebut merupakan
hubungnya syaraf. Syaraf itu mekanisme rasional berjalannya
simbol dari kepekaan perasaan atau naluri. Pada usia 6 tahun,
sistem tubuh.
seorang anak kecil memiliki sorot mata yang tajam dan terkadang
penuh kecurigaan. Pada usia ini, daya cerna pada otak anak kecil
3. Kelemahan dan Kelebihan
sudah bekerja lebih teratur. Namun pada usia ini seorang anak kecil
Seorang juz 6 pada umumnya juga memiliki kelemahan pada tengah menampakkan kelemahan jasmani pada bagian THT dan
bagian syaraf dan atau bagian sendi (persendian). Kelemahan lain perut.
terletak pada bagian tangan atau penanganan. Apabila ia sedang ter- Dari uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa anak pada
ganggu titik 1 (perasaan), maka ada kecenderungan ia malas untuk usia memasuki tahun ke-6, memiliki perkembangan jasmani yang
melakukan pekerjaan. Tetapi, apabila bagian tangan menjadi kele- pesat dan sifatnya sulit dikendalikan serta penuh rasa curiga. Maka
bihan, maka cenderung perfeksionis, rapi dan mampu menangani tugas seorang an-Nissa (ibu) memberikan hidangan (al-Maidah)
banyak masalah. Kelemahan lain terletak pada bagian lengan kanan yang terbaik bagi anak-anaknya. Hidangan yang dimaksud di sini
sebelah kiri. Apabila ini terjadi, maka ia akan merasakan pegal- bukan hanya yang bersifat material, melainkan hidangan yang non-
pegal yang sifatnya laten pada bagian tersebut. material seperti ucapan, tingkah laku orang tua dan orang di seki-
Karena abjad ke-6 ( ) berarti hukum, atau kausalitas maka tarnya. Pada usia ini, segala ucapan, tingkah laku orang tua dan
seorang anak juz 6 sebaiknya sejak kecil dikondisikan untuk men- orang di sekelilingnya akan menjadi objek pengamatan bagi si anak,
dalami ilmu hukum, atau ilmu-ilmu fisika-kimiawi. Apabila ia dan kemudian akan ditirukan. Selain itu pada usia 6 tahun juga
mendalami ilmu hukum sosial, maka ia mampu berpikir secara kon- mempunyai image dan hasrat yang tinggi, sehingga apa yang dilihat
sisten, legalistik dan rasional. Apabila ia mendalami ilmu alam, nya akan selalu disampaikan atau pun ditanyakan pada orang lain.
maka ia memiliki kecakapan untuk berpikir rasional dan logis dalam
kerangka sebab-akibat (kausalitas).
Tetapi kelemahannya, suatu saat ia sama sekali tidak dapat berpi-
kir, ketika ia sedang tidak ”mood”. Karena tanda ’ain pada juz ini
hanya pas-pasan, yaitu sebanyak 14, maka ia seorang yang hanya
memiliki 13 titik anatomis (fisis) plus jiwa (titik ke-14). Artinya, ia
Pengantar Psikologi Al-Quran 211 212 Pengantar Psikologi Al-Quran
tanda ’ainnya 15. Juz 5 memiliki 17 tanda ’ain, dan posisi tanda ’ain
JUZ 5 dapat dilihat dalam daftar berikut ini.

1. Profil ’Ain Juz Halaman Baris ke Angka Tengah Angka atas


Juz ini hanya berisi satu surat yang tidak penuh, yaitu surat ke-4 1 1 11 3 4
(an-Nisaa) sebanyak 124 ayat. Surat an-Nisaa berisi 176 ayat, dan 2 2 7 8 5
124 ayat yang berada ditengah (24-147) menjadi milik juz 5. 3 3 10 9 6
Berikut gambaran surat dalam juz 5. 4 4 12 8 7
5 5 13 9 8
1. 4 An-Nisaa (124) 24 – 147 Perempuan 6 6 17 11 9
Jumlah ayat (124) 7 7 13 6 10
8 9 6 11 11
Bila letak juz 5 ini digambar, maka tampak sebagai berikut: 9 9 18 4 12
Surat an-Nisaa 176 ayat 10 10 18 5 13
11 11 9 4 14
148 – 176 24 – 147 1 - 23 12 12 5 4 15
(29 ayat) (124 ayat) (23 ayat) 13 12 18 8 16
14 13 9 3 17
Juz 6 Juz 5 Juz 4 15 14 9 11 18
16 15 7 8 19
Juz 5 memiliki profil yang sama dengan juz 2. Ia berada di 17 16 8 7 20
tengah-tengah surat panjang. Dua surat panjang dalam al-Quran,
yang terbagi ke dalam 3 juz, atau dimiliki oleh 3 juz ialah surat ke-1 2. Karakter Juz 5
(al-Baqarah) dan surat ke-4 (an-Nisaa). Karena posisinya yang bera-
da di tengah-tengah surat, maka juz ini tidak diawali oleh awal Huruf cetak-tebal pada ayat awal juz ini ( ). Terhadap
surat, dan juga tidak berakhir pada akhir surat. waktu, seorang juz 5 dapat bersifat disiplin, tetapi sekaligus juga
Banyak juz yang tidak berawal dari awal surat, dan tidak berakhir pelupa. Terhadap modal atau uang, ia dapat mengaturnya dengan
pada akhir surat, sebagaimana juz 2 dan juz 5, tetapi di tengah- baik, tetapi ia sering begitu ”perhitungan” dalam mengalokasikan
tengahnya pada umumnya memiliki surat utuh. Di sinilah letak ke- uang, sepertinya menjadi seorang yang agak ”pelit”.
khususan pembagian juz dalam al-Quran. Konsistensi pembagian Seorang juz 5 pada umumnya sangat labil, ia mudah sekali
juz hanya dapat dilihat pada pengelompokkan jumlah ayat pada emosi, tetapi sekaligus emosinya juga cepat reda. Pada saat marah,
tanda ’ain. Artinya, pengelompokkan ayat ke dalam tanda ’ain pada ia dapat saja ”mencak-mencak” dengan mengeluarkan berbagai per-
setiap juz tetap konsisten, dengan jumlah minimal 14, dan maksimal kataan, tetapi kemudian ia kembali stabil dan lupa terhadap apa
22 (selain juz 30). Namun demikian, tidak ada juz yang jumlah yang ia marahkan. Ia tidak memiliki rasa dendam, atau memendam
perasaan. Kemarahan baginya hanya sekedar pelepas beban psikolo-
Pengantar Psikologi Al-Quran 213 214 Pengantar Psikologi Al-Quran
gis. Bagaikan membuang kotoran dari tubuh, setelah kotoran iitu mampu merealisasikan gagasan kreatifnya itu dalam kegiatan
hilang maka ia lupa pada kotoran itu. operasional.
Seorang juz 5 juga memiliki kepedulian pada lingkungan. Ia Seorang juz 5 pada umumnya memiliki banyak rencana, tetapi
begitu ”usil” terhadap penampilan orang lain. Ia begitu jeli dalam banyak rencana yang akhirnya kandas dan tak mampu direalisasi-
mengamati kerapihan orang lain, bahkan sampai pada persoalan kan. Ia juga bersikap normatif terhadap orang lain. Di samping itu,
yang kecil dan sepele. Dia seorang pribadi wanita sejati. Jika juz 4 ia juga sering memperbesar masalah yang sebenarnya kecil. Obsesi-
berisi surat an-Nisaa bercampur dengan surat Ali Imran, dan dalam nya untuk memperbaiki kondisi lingkungan, atau kerabat terdekat
juz 6 surat an-Nisaa bergabung dengan surat al-Maidah, maka juz 5 begitu besar. Atau sebaliknya, ia sering menguasai lingkungan atau
hanya berisi surat an-Nisaa murni. Tetapi karena kemurniannya itu, kerabat (kawan-kawan) terdekat.
ia bukanlah tipe seorang ibu rumah tangga yang mampu memberi-
kan hidangan secara ”perfect” terhadap suami. Berbeda dengan juz 3. Kelemahan dan Kelebihan
6 yang memiliki ”daya-tampil” dan kemampuan menghidangkan
Kelemahan dan kelebihan seorang juz 5 terletak pada bagian
(al-Maidah) tinggi, juz 5 justru tidak memiliki alternatif lain, selain
tangan dan atau syaraf. Tetapi kelemahan pada bagian tangan pada
hanya sebagai pendamping lelaki. Ia hanya mampu mencerna dan
umumnya tidak dalam bentuk fisis, melainkan pada aspek kemam-
mengolah dengan baik, tetapi menghidangkannya secara sempurna
puan menangani masalah ataupun pekerjaan yang benar-benar
masih tetap kalah dengan juz 6.
lemah. Ketika bagian tangan seorang juz 5 menjadi kelebihan, maka
Ini artinya, bahwa ada kekurangan laten dalam diri seorang juz 5,
berarti ia dapat menangani berbagai macam persoalan. Dan ia
dalam posisinya sebagai wanita atau ibu. Ia memiliki kekuatan pada
menghendaki segala sesuatu yang berada di sekelilingnya tampak
bagian tangan, tetapi sekaligus apa yang ia kerjakan (tangan) biasa-
rapih. Tetapi ketika tangan sedang menjadi kelemahan, maka berarti
nya atau bahkan sering tidak pernah sempurna. Pada saat ia berada
ia sedang tidak mampu melakukan apapun. Dan hal ini terjadi
pada posisi ”senang”, ia sangat cekatan untuk melakukan berbagai
ketika ia sedang mengalami gangguan pada titik 9 (hati).
pekerjaan (kegiatan). Tetapi begitu terganggu kondisi hatinya, maka
Kelemahan yang secara fisis bersifat laten biasanya terdapat pada
seketika itu ia tak mampu mengerjakan apa-apa.
bagian syaraf atau persendian. Atau juga pada bagian lengan tangan
Sebagai seorang wanita, maka ia memiliki perasaan yang halus
kanan. Kelemahan lain, dan ini kekecualian, terdapat pada bagian
dan romantik. Sikap kemanjaan dan ketergantungan terkadang
pernapasan atau tenggorokan. Banyak orang juz 5 yang gampang
muncul. Dan apabila seorang juz 5 laki-laki, ia pun memiliki
terkena penyakit asma.
penampilan yang cenderung halus, bagaikan seorang wanita.
Sistem 11 pada juz 5 sama dengan yang ada pada juz 14 dan 23.
Dari segi intelektual, karena ia memiliki kepedulian sosial (ling-
Sebab juz-juz tersebut merupakan juz pemampatan (saudara) terde-
kungan) tinggi, maka ia dapat berpikir masalah global (mondial).
kat (mirip) dari juz 5. Ini berarti bahwa, ketika seorang juz 5 mam-
Tetapi ia hanyalah seorang generalis, yang hanya tahu sedikit ten-
pu memanaj perasaan dan kondisi hatinya secara setimbang, maka
tang berbagai masalah. Memang dari segi pemikiran, ia selalu ber-
kelemahan laten yang ia miliki tidak akan menjadi sakit yang terlalu
obsesi menjangkau banyak hal. Dan ia juga berambisi untuk mena-
parah.
ngani berbagai persoalan. Tetapi, dari segi praktis (operasional) ia
lemah. Ia sering memiliki gagasan kreatif, tetapi sekaligus ia tak

Pengantar Psikologi Al-Quran 215 216 Pengantar Psikologi Al-Quran


4. Pesan Keilmuan
’Ain Juz Halaman Baris ke Angka Tengah Angka atas
Pesan (keilmuan) yang terkandung di dalam juz 5 mengenai tu- 1 1 18 10 10
gas seorang wanita sebagai ibu. Setelah bertemu dengan Ali Imran 2 2 15 8 11
dalam kehidupan rumah tangganya (di juz 4), seorang an-Nisaa 3 3 6 11 12
(wanita) akan mengandung selama 9 bulan, melahirkan, memberi 4 4 2 9 13
makan dan nafas kehidupan melalui hubungan tali-rasa dengan 5 5 4 14 14
seorang anak. Setelah lahir hingga usia tertentu ibulah yang mem- 6 6 16 5 15
punyai banyak andil dalam mendidik dan mengasuh anak. Sehu- 7 7 18 7 16
bungan dengan perkembangan psikologi, dalam juz ini mengisyarat- 8 9 10 16 17
kan bahwa seorang anak pada usia 5 tahun, akan lebih dekat dengan 9 10 11 9 18
ibu. 10 11 14 9 19
Juz 5 merupakan sandi tentang kehormatan (keistimewaan) bagi 11 13 2 11 20
kaum hawa, ia mendapat sebuah juz khusus yang pada surat lelaki 12 14 12 10 1
tidak ada. Namun, ada konsekuensi tersendiri bagi seorang wanita 13 15 12 4 2
juz 5, apabila ditinggal suami (Imran), seorang an-Nisaa harus dapat 14 16 12 8 3
berperan ganda, sebagai seorang ibu sekaligus bertindak sebagai
ayah bagi anak-anaknya. 2. Karakter Juz 4
Juz 4 sandi tentang pasangan lelaki perempuan yang menyatu
dalam suatu ikatan perkawinan, atau juga lambang dari sebuah
JUZ 4 keluarga atau suami-istri. Lambang dari sebuah komitmen dua insan
yang ingin hidup bersama dalam suatu ikatan pernikahan.
1. Profil Perempuan dan laki-laki, dalam ajaran agama memiliki hak melaku-
Juz ini terdiri atas dua surat yang sama-sama tidak utuh, yaitu kan ritual secara berbeda. Pada juz ini, surat an-Nisaa hanya terdiri
surat ke-3 (Ali-Imran) 109 ayat, dan surat ke-4 (an-Nisaa) 23 ayat. atas 23 ayat. Ini suatu sandi bahwa sebagai seorang pribadi, wanita
Berikut daftar nama surat dan jumlah ayat pada juz 4. hanya dapat atau berhak melakukan kegiatan ritual selama 23 hari
dalam satu bulan (Qomariyah). Sedangkan sisanya, 7 hari untuk
1. 3 Ali-Imran (109) 92–200 Keluarga Imran melakukan bersih diri. Jadi, dibuat rata-rata seorang wanita akan
2. 4 An-Nisaa (23) 1 – 23 Perempuan mengalami menstruasi selama 7 hari dalam sebulan. Dan selama itu
Jumlah ayat ( 132 ) pula ia dapat bebas dari kegiatan ritual.
Oleh karena juz 4 merupakan sandi tentang keluarga atau pasang-
Dari 30 uz yang ada dalam al-Quran, hanya juz 4 dan juz 6 yang an suami-istri, maka juz tersebut juga dapat dijadikan sebagai sarana
merupakan juz di mana tanda ’ainnya paling sedikit, yaitu 14. Posisi ritual bagi seseorang yang mengalami keretakan dalam hubungan
tanda ’ain dalam lembaran-lembaran juz 4 dapat dilihat pada daftar pernikahannya. Untuk mengikat kembali tali pernikahan, atau lebih
berikut ini. tepatnya komitmen semula, yang telah mengalami keretakan, sese-
Pengantar Psikologi Al-Quran 217 218 Pengantar Psikologi Al-Quran
orang dapat membaca juz 4 secara rutin. Dalam batas tertentu, Cetak-tebal pada juz 4 ( ). Ini berarti bahwa, pada suatu
hubungan suami-istri yang ”tidak harmonis” yang disebabkan per- saat, seorang juz 4 menampakkan sikapnya yang begitu ”manja”,
bedaan persepsi, dapat diantisipasi dengan cara membaca juz 4, baik atau ketergantungan terhadap orang lain. Tetapi di saat yang lain, ia
suami maupun istri. Artinya, jika keduanya memang sama-sama begitu tampak tegar dan mandiri. Di sinilah letak kontradiktifnya.
menginginkan adanya pemulihan kembali suasana keharmonisan Ketika sifatnya yang tegar muncul, maka egoismenya juga muncul.
rumah tangganya. Ia begitu keras kepala. Tetapi begitu sikap kemandiriannya muncul,
Surat Ali-Imran berisi 200 ayat, 91 ayat ikut juz 3, dan 109 ayat ia sangat lemah dan sangat tergantung pada orang lain.
ikut juz 4. Pembagian ini nampaknya tidak seimbang. Tetapi apabila Namun demikian, seorang juz 4 dalam dirinya memiliki roman-
dimampatkan, angka-angka tersebut akan sama nilainya. Angka 109 tisme yang begitu tinggi. Ia gambaran tentang pertemuan antara dua
= 10 = 1, dan angka 91 = 10 = 1. Angka 1 sama dengan ( ) yang ber- insan yang berbeda jenis. Ketika kedua jenis manusia bertemu da-
arti pribadi atau otak. Ini berarti bahwa bahwa setiap unsur surat lam satu kesatuan kasih dan sayang, maka yang akan muncul ro-
(dalam hal ini surat an-Nisaa) dalam suatu juz mengandung unsur mantisme. Di samping, bahwa dialah orang yang memiliki kekuatan
kepribadian atau karakteristik tertentu. Dengan kata lain, juz ini seksualitas ganda.
sebuah gambaran mengenai pribadi seseorang. Namun demikian, seorang juz 4 sebaiknya tidak dikecewakan
Juz 4 juga lambang tentang peran ganda seorang wanita. Seorang oleh hubungan ”kasih-sayang” lawan jenis. Misalnya, jangan
juz 4, apabila ia wanita, dapat menjadi seorang ibu yang baik dalam sampai seorang juz 4 mengalami ”patah hati”. Sebab jika ini terjadi,
memelihara anak-anaknya. Dalam dirinya telah terpateri suatu lebih memungkinkan ia untuk mengkompensasikan kekecewaannya
kodrat sebagai pendampig setia seorang laki-laki (suami). Dua surat dalam bentuk ”selibat permanen” (membujang) terus, atau menjadi
yang berlawanan menjadi satu dalam dirinya. Ia seorang lelaki (Ali- perawan seumur hidup. Dalam dirinya, ada mekanisme yang mem-
Imran) dan sekaligus seorang wanita (an-Nisaa). Jika ia seorang buat ia dapat menjadi seorang laki-laki dan sekaligus perempuan,
lelaki, juga dapat berperan sebagai ibu terhadap anak-anaknya. sehingga dapat membuat menjadi ”dingin” dalam masalah seksual.
Apa makna juz 4 dalam sebuah rumah tangga? Seorang ibu Karena sifatnya yang ganda, maka berbagai bidang dapat ia
rumah tangga, ketika suami pergi berburu atau mencari nafkah di tekuni secara baik. Jika ia seorang wanita, akan sangat cocok untuk
tempat yang jauh, ia dapat berperan sebagai seorang ayah terhadap menjadi seorang wanita karir, yang sangat menekuni bidang kerja-
anak-anaknya. Seorang juz 4 wanita, atau yang telah menjadi ibu nya. Sebaliknya, ia juga mampu untuk menjadi seorang ibu rumah
dari anak-anak, ketika ia ditinggal ”mati” oleh suaminya, pada tangga yang baik, dalam mendidik dan memelihara anak, maupun
umumnya sangat ”sulit” untuk kawin lagi. Ia cenderung kemudian dalam ”melayani” suami. Namun demikian, ia bukanlah seorang
ber-peran sebagai ibu dan ayah sekaligus. Demikian juga sebalik- wanita sejati. Sebab dalam dirinya terdapat unsur kelelakian (Ali-
nya, jika seorang juz 4 laki-laki. Imran).
Seorang juz 4 pada umumnya memiliki kelebihan atau kekuatan
fisik yang begitu tinggi. Ia akan tetap sehat justru apabila tetap ber- 3. Keilmuan
gerak atau bekerja. Sebaliknya, jika menganggur, ia bisa jadi akan
Jika dilihat dari segi keilmuannya, maka juz 4 dapat dipakai
mengalami ”sakit-sakitan”. Dia tipe seorang pekerja tulen.
untuk memahami kondisi psikologis seorang anak umur 4 tahun.
Pada juz ini ada dua kutub yang berlawanan bergabung menjadi
Pengantar Psikologi Al-Quran 219 220 Pengantar Psikologi Al-Quran
satu. Angka 4 sama dengan huruf ( ) suatu wadah dengan 3 titik. Berbeda dengan juz 2 yang benar-benar murni atau penuh dengan
Hal ini berarti bahwa pada usia memasuki 4 tahun, cara berpikir ayat-ayat, juz 3 memiliki kop surat di tengahnya, yaitu kop surat
seorang anak terfokus pada suatu wadah. Misalnya, rumah di mana Ali-Imran. Jumlah tanda ’ain pada juz ini 17, dan dapat diperhatikan
dia tinggal, ayah yang penyayang, ibu yang penuh kasih dan diri pada daftar berikut ini.
sendiri.
Bentuk hubungan di antara anggota keluarga akan terpateri di ’Ain Juz Halaman Baris ke Angka Tengah Angka atas
alam bawah sadarnya. Oleh karena itu, hubungan antara ayah 1 1 6 5 33
(Imran) dan sang ibu (an-Nisaa) yang akrab dan serasi suatu cermin 2 1 18 4 34
yang sangat dibutuhkan bagi pembentukan kejiwaan si anak pada 3 2 14 3 35
usia ini. Apabila di dalam rumah, hubungan antara sang ayah dan 4 3 11 6 36
ibu kurang serasi, apalagi terjadi perceraian, misalnya, maka kesan 5 4 9 7 37
buruk akan tertanam pada diri si anak, dan tentu saja hal ini akan 6 5 6 8 38
memiliki efek kejiwaan yang amat buruk pula. 7 6 4 2 39
8 6 14 3 40
4. Kelemahan dan Kelebihan 9 7 13 9 1
10 8 18 11 2
Jika dilihat dengan sistem 11, maka kelemahan seorang juz 4 ter-
11 10 3 10 3
letak pada bagian tulang dan atau paru-paru. Namun, kelemahan
12 11 7 11 4
yang sering muncul dalam diri seorang juz 4 pada umumnya pada
13 12 13 13 5
bagian betis kaki sebelah kiri. Juz pemampatan yang mirip dengan
14 13 11 9 6
juz 4 adalah juz 13 dan juz 22. Oleh karena itu, sistem 11 juz 4
15 14 8 8 7
sama dengan juz-juz tersebut.
16 15 11 9 8
17 16 18 11 9
JUZ 3 2. Karakter Juz 3

1. Profil Sosok seorang juz 3 dapat dibayangkan sebagai berikut. Dialah


orang yang paling ”cerewet” dan mudah sekali angkat bicara. Mes-
Juz ini terdiri atas dua surat yang masing-masing surat tidak utuh. kipun, apa yang ia bicarakan jelas-jelas hanya ”omong-kosong”.
Juz ini berisi 34 ayat dari surat al-Baqarah, dan 91 ayat dari surat Huruf pertama pada cetak-tebal ( ), dan angka 3 itu sendiri juga ( )
Ali-Imran. Berikut daftar nama surat dan jumlah ayat pada juz 3. yang berarti THT. Dia lebih mendahulukan berbicara dari pada
1. 2 Al-Baqarah (34) 253–286 Sapi Betina berbuat.
2. 3 Ali-Imran (91) 1 – 91 Keluarga Imran Bahkan, dia bisa saja tubuhnya sama sekali tidak bergerak, atau
sama sekali tidak mengerjakan sesuatu, tetapi hanya cukup berbica-
Jumlah ayat ( 125 )
Pengantar Psikologi Al-Quran 221 222 Pengantar Psikologi Al-Quran
ra saja sudah puas. Dengan kata lain, kepuasan (target) bagi dirinya Surat Ali-Imran bagi juz 3 dapat juga berarti bahwa ia memiliki
apabila ia dapat ”ngoceh” sebanyak-banyaknya dengan orang lain. kelebihan dalam segi fisis. Ialah gambaran seorang bapak yang
Tetapi keunikannya, ia dapat menyimpan rahasia dengan baik. benar-benar kuat dan berpenampilan ”jantan” dan kuat. Karena itu,
Artinya, meskipun ia cerewet, tetapi ia dapat memegang amanah surat dapat dipakai sebagai upaya spiritual untuk mengantisipasi
dengan baik. Ia dapat dipercaya, misalnya untuk menyimpan rahasia gejala ”pengapuran” pada tubuh (tulang) manusia, terutama pada
atau informasi. Karena kekuatannya pada THT, maka dialah orang usia di atas 30 tahun. Apabila dibaca dengan suatu ”sistem tertentu”,
yang paling lemah segi psikomotoriknya, atau dalam segi surat ini dapat dipakai untuk menyembuhkan sakit pada bagian
operasional. tulang belakang.
Surat al-Baqarah bagi juz 2 memiliki makna ”kelemahan” segi Surat Ali-Imran merupakan lambang ”keluarga” yang menurun-
”psikologis” atau mentalitas, yaitu perasaan tipis atau mudah ter- kan anak-anak sehat dan cerdas. Ali-Imran ayah Maryam, seorang
singgung. Sedangkan surat al-Baqarah bagi juz 3 memiliki makna yang kemudian melahirkan seorang Isa. Setiap orang dapat men-
kelemahan dalam segi fisik, sebagaimana seorang juz 1. Oleh kare- derivasi ”keilmuan” Imran dalam dirinya, yaitu ilmu mengenai
nanya, surat al-Baqarah kemudian diikuti oleh surat Ali-Imran. ”genetika”, dan bagaimana menurunkan anak-anak yang cerdas dan
Surat ini gambaran seorang laki-laki yang benar-benar jantan, Di sehat, Karena itu, sejak bayi dalam kandungan usia 4 bulan 2 hari,
samping itu, ia lambang dari sebuah keluarga yang merupakan bibit sebaiknya harus sudah ”dipantau” juznya, dan kemudian mulai di-
unggul, atau ”keturunan”. bacakan juznya secara rutin. Apabila ini dilakukan, maka ia dapat
Hal ini berarti, jika surat al-Baqarah muncul dalam diri seorang mengadopsi keilmuan Imran, yaitu mendidik anak sejak dari dalam
juz 3, maka ia benar-benar menjadi orang yang lemah secara fisis, kandungan.
dan hanya bisa berbicara. Tetapi di sisi lain juga terdapat sifat kon- Mendidik anak sejak dari masa kandungan tidak hanya dengan
tradiktifnya. Apabila surat ali-Imran muncul, maka ia tipe orang cara kedua orang tuanya berperilaku ”moril”, tetapi juga rajin
yang giat bekerja. membacakan juznya secara rutin.
Memang, jika diamati secara teliti, setiap juz (orang) dalam
dirinya memiliki sifat-sifat yang bernada kontradiktif. Dan karena 3. Keilmuan
itu, jika diamati dan diinterpretasi secara jujur maka setiap juz juga
Jika juz 3 ini dipakai untuk menganalisis kondisi psikologis per-
merupakan gambaran sosok seorang pribadi yang di dalamnya ter-
kembangan anak, maka kita dapat melihat perkembangan anak pada
dapat karakter yang kontradiktif. Di satu pihak terdapat kecende-
usia 3 tahun. Pada usia anak mencapai 3 tahun, dalam dirinya
rungan ke arah plus, tetapi di pihak lain terdapat unsur karakteristik
sedang terjadi proses pembentukan kadar darah yang sesuai dengan
yang mengarah pada sebaliknya.
organ badannya. Pada usia inilah awal dari pembentukan postur
Demikian misalnya, seorang juz 3 ada yang menampilkan sifat-
tubuh seorang anak. Sebagai awal pembentukan postur tubuh, maka
nya yang begitu lemah secara fisis dan hanya bisa berbicara melulu,
seorang anak pada usia ini sangat memerlukan darah murni berka-
tetapi ada juga seorang juz 3 yang benar-benar tipe pekerja keras,
dar tinggi yang dibentuk oleh makanan yang bergizi.
tanpa suka ”ngomong”. Ini berarti, tipe pertama hanya menampil-
Menurut ilmu kedokteran maupun ilmu agama, seorang anak
kan surat al-Baqarahnya, sedangkan tipe kedua hanya menampilkan
pada usia 3 tahun tidak boleh lagi menyusu kepada ibunya karena
surat Ali-Imrannya.
dikhawatirkan proses proses pembentukan kadar darah menjadi
Pengantar Psikologi Al-Quran 223 224 Pengantar Psikologi Al-Quran
tidak sempurna. Di sinilah terlihat suatu pesan, kenapa al-Baqarah 1. 2 Al-Baqarah (111) 142–252 Sapi Betina
digandeng dengan Ali-Imran yang laki-laki, dan tidak kepada an-
Jumlah ayat ( 111 )
Nisaa yang perempuan. Kita semua tahu bahwa tidak ada laki-laki
yang dapat menyusui anak. Karena pada usia 3 tahun seorang anak Apabila juz 2 dalam surat ke-2 (al-Baqarah) yang jumlah ayatnya
tidak lagi menyusu kepada ibunya, maka yang bertanggungjawab 286 ini digambarkan, maka akan tampak sebagai berikut :
untuk menyediakan susu bagi si anak Ali-Imran selaku ayahnya.
Pada usia ini seorang anak sering memperlihatkan rasa kerinduan Al-
Al-Baqarah
terhadap belaian dan kasih sayang seorang ayah. Dia ingin selalu Fatihah
(286 ayat)
ikut kemanapun ayahnya pergi, bahkan jika tidurpun anak pada usia (7 ayat)
ini ingin dalam pelukan sang ayah. 253 – 286 142 – 252 1 - 141 1-7
(34 ayat) (111 ayat) (141 ayat)
4. Kelemahan dan Kelebihan
Kelemahan dan atau kelebihan seorang juz 3 terletak pada bagian Juz 3 Juz 2 Juz 1
THT dan atau darah. Kelemahan lain, dapat terjadi pada bagian Dari gambar di atas, tampak bahwa surat al-Baqarah dimiliki
punggung (pundak sebelah kiri). Siapapun, yang terlalu banyak ber- oleh 3 juz, yaitu juz 1, 2, dan 3. Pada gambar di atas juga tampak
bicara, maka akan merasakan sakit-sakit pada bagian punggung bahwa juz 2 tidak memiliki awal dan akhir surat, karena ia berada di
sebelah kiri. tengah-tengah surat. Dalam al-Quran, ada dua juz yang karakternya
Sistem 11 juz 3 dapat dilihat pada juz 12, 21 dan 30, sebab juz- sama dengan juz 2, yaitu juz 5,yang berada di tengah-tengah surat
juz tersebut juga merupakan juz pemampatan dari juz 3. an-Nisaa. Jika al-Baqarah diibaratkan sebagai susu, maka juz 2 ini
Dalam masyarakat kita orang yang berjuz 3 juga relatif ”langka”. bagaikan susu murni, yang tidak memiliki campuran apapun. Jika
Dan bukan berarti tidak ada. pada juz 1, surat al-Baqarah bercampur dengan surat al-Fatihah, dan
pada juz 3 surat al-Baqarah bercampur dengan surat Ali-Imran,
maka juz 2 surat al-Baqarah benar-benar murni, dan tidak bercam-
JUZ 2 pur dengan surat manapun.
Juz ini terdiri atas 16 tanda ’ain. Dan posisi tanda ’ain pada juz
1. Profil ini dapat dilihat pada daftar sebagai berikut :
Juz ini hanya berisi satu surat yang tidak penuh, yaitu surat ke-2 ’Ain Juz Halaman Baris ke Angka Tengah Angka atas
(al-Baqarah) ayat 142 hingga 252. Juz ini merupakan salah satu juz
1 1 15 6 17
yang jumlah ayatnya paling sedikit, yaitu sebanyak 111 ayat,
2 2 7 5 18
dengan jumlah tanda ’ain sebanyak 16. Juz lain yang jumlah ayat-
3 3 5 11 19
nya sama dengan juz 2 adalah juz 6. Surat yang jumlah ayatnya 111
4 3 18 4 20
juga ada dua, yaitu surat ke-12 (Yuusuf) dan surat ke-17 (al-Israa).
5 4 18 9 21
Berikut ini daftar atau gambaran nama surat pada juz 2.

Pengantar Psikologi Al-Quran 225 226 Pengantar Psikologi Al-Quran


6 5 17 6 22 juga bahwa seorang juz 2 sangat lincah dalam membaca orang lain.
7 7 2 6 23 Bahkan membaca sampai pada akar-akarnya pun ia mampu.
8 8 8 8 24 Karena pada dasarnya ia seorang yang amat lemah segi mentali-
9 9 14 14 25 tasnya, maka ia tidak memiliki kepercayaan diri. Karena itulah, ma-
10 10 13 6 26 ka ia cenderung menggunakan nama orang lain sebagai ”tameng”.
11 11 12 5 27 Ia berlindung diri di balik ”kata orang”. Tetapi suatu saat, ia juga
12 12 10 7 28 memiliki ”egoisme” yang membuatnya menjadi anti-dialog.
13 13 6 3 29 Seorang juz 2 juga memiliki kecenderungan pada masalah pemurni-
14 14 9 4 30 an jiwa. Oleh karena itu, tidak heran jika seorang juz 2 kemudian
15 15 7 7 31 aktif dalam kegiatan ilmu ”kebatinan”, atau hal-hal yang sifatnya
16 16 7 6 32 ”olah-batin” atau ”olah-rasa”.
Juz ini berisi ayat-ayat yang relatif panjang-panjang. Dan di
2. Karakter Juz 2 tengah-tengah juz tak terdapat kekosongan baris yang berisi nama
surat. Ini juga dapat menunjukkan bahwa seorang juz 2 memiliki
Huruf cetak-tebal pada ayat awal juz ini ( ). Dengan huruf sifat yang inklusif, terbuka. Di samping sangat labil, mudah goyah,
cetak-tebal tersebut, maka seorang juz 2 memiliki fisik yang sangat juga mudah terpengaruh dan terombang-ambing oleh situasi ling-
kuat. Namun, meskipun fisiknya kuat, seorang juz 2 biasanya berpe- kungan sekelilingnya. Ia benar-benar hanyut oleh lingkungan sosial
rasaan amat ”cengeng” atau mudah sekali tersinggung, sebagaimana nya, hampir tak pernah punya pegangan. Bahkan ia hanya berpe-
juga juz 20. Jika juz 11 dan juz 29 pada umumnya bersikap ”cuek”, gang pada omongan orang lain, sehingga ia kehilangan jati-dirinya.
maka juz 2 dan juz 20 pada umumnya tidak bisa ”cuek”. Memang, jika dilihat dari strukturnya, juz ini hanya merupakan
Dialah satu-satunya orang yang sangat licik dalam pergaulan se- bagian kecil dari sebuah surat panjang.
hari-hari. Huruf ke-2 ( ). Dalam kata ”Basmalah”, terdapat huruf Apabila ia menjadi seorang pekerja tulen, maka ia akan menjadi
pertama ( ). Sedangkan kata tersebut dipakai untuk ”mengatas- orang yang benar-benar kuat secara fisik. Jika ia menjadi seorang
namakan-diri” terhadap Tuhan. Dengan kata lain, kata ”basmalah” pemikir, maka pikirannya sangat inklusif dan mudah terpengaruh.
juga dapat berarti ”atas nama Tuhan”. Seorang jjuz 2, juga memiliki Tetapi, dalam masyarakat kita, orang yang berjuz 2 juga relatif
kepandaian ”mengatas-namakan” orang lain dalam menjelaskan jarang. Jika toh ada, dapat dipastikan bahwa ia lebih cenderung me-
sesuatu. Dia sangat pandai menggunakan ”kata si Anu”, ”kata si nampilkan kekuatan fisisnya, ketimbang segi intelektualitasnya.
fulan”, dan sebagainya sehingga ia sendiri seolah hampir tidak Karena kepercayaan dirinya yang lemah, maka seorang juz 2 juga
pernah memiliki kata atau pikiran (pendapat). cenderung lambat, dan sangat ragu-ragu dalam menangani masalah.
Jika kelincahan mengatas-namakan orang lain dalam pembicara- Dia selalu ”takut salah” dalam menangani atau mengerjakan
an itu kemudian dipakai untuk tujuan tertentu, maka seorang juz 2 sesuatu. Namun demikian, ia juga seorang yang tahan banting, dan
sangat pandai dalam ”menghasut” orang. Bahkan, untuk mengadu- ”kebal” dari lecehan orang. Apabila ia melakukan kesalahan, ia
domba pun dapat. Huruf ke-2 ( ), yang artinya mata. Ini berarti cukup siap untuk dileceh ataupun dimarahi. Meski demikian, ia
tidak mudah frustasi.

Pengantar Psikologi Al-Quran 227 228 Pengantar Psikologi Al-Quran


3. Kelemahan dan Kelebihan
JUZ 1
Di samping kelemahan segi mentalitas (perasaan), seorang juz 2
memiliki kelemahan pada bagian mata dan hati (lever). Kelemahan 1. Profil
lain terletak pada bagian lengan kanan. Sistem 11 juz 2 sama Juz ini terdiri atas dua surat, yaitu surat pertama (al-Fatihah)
dengan juz 11, 20 dan 29. Sebab, juz 2 juga merupakan juz pemam- sebanyak 7 ayat, dan surat ke-2 (al-Baqarah) sebanyak 141 ayat
patan dari juz-juz tersebut. Juz 2 juga memiliki kelebihanpada mata. (ayat 1 hingga ayat 141). Juz ini berisi 148 ayat dan 16 tanda ’ain.
Jika kelebihan ini muncul, maka ia dapat tidur berhari-hari. Ia dapat Berbeda dengan juz-juz lainnya yang berisi 16 halaman, juz ini
dengan mudah tidur dimanapun, dan dalam suasana apapun. Artinya hanya berisi 15 halaman. Berikut ini daftar nama surat pada juz 1.
ia dapat ”menyetel” bagian matanya sedemikian rupa sehingga tidak
ada problema ”susah tidur”. 1. 1 Al-Fatihah (7) 1–7 Pembuka
Jika mata menjadi kelebihan, maka ia sangat jeli dalam meng- 2. 2 Al-Baqarah (141) 1 – 141 Sapi Betina
amati segala sesuatu. Bahkan, ia cenderung tidak mudah percaya Jumlah ayat ( 148 )
terhadap omongan orang lain. Setelah ia dapat melihat dan menyak-
sikan sendiri apa yang diceritakan orang, barulah ia percaya. Oleh Juz 1 juz yang ayat pertamanya berada pada halaman Ummul-
karena itu, seorang juz 2 juga biasanya cenderung menampakkan Quran, yaitu halaman 2 dan 3. Pada halaman ini, seluruh huruf
sifatnya yang ”bandel”, tak dapat dinasehati (”diomongi”). Setelah dalam rangkaian ayat dicetak-tebal. Dan yang paling menarik, pada
dia ”mentog” atau terbentur, barulah ia percaya pada omongan halaman surat al-Fatihah, huruf depannya semuanya dimulai dengan
orang. huruf pertama ( ). Berikut daftar tanda ’ain pada juz 1.
Seorang juz 2 sebaiknya dikondisikan untuk banyak membaca.
Dengan maksud, agar kekuatan matanya mendapat akomodasi se- ’Ain Juz Halaman Baris ke Angka Tengah Angka atas
cara dini. Ia punya bakat untuk menjadi seorang pengamat, bahkan 1 4 4 7 1
untuk memperbaiki onderdil yang kecil-kecil, pada saatnya ia 2 5 5 13 2
mampu. Ia juga memiliki keterampilan pada bagian tangannya. 3 6 6 9 3
Artinya, segi psikomotorik juz ini, apabila dikembangkan secara 4 7 4 10 4
optimal sejak kecil, dapat membuatnya menjadi seorang yang tram- 5 7 12 7 5
pil dan jeli dalam menjalankan karirnya sebagai seorang ahli 6 8 15 13 6
”reparasi” segala macam perkakas. 7 9 7 2 7
8 10 5 10 8
9 11 4 11 9
10 11 15 4 10
11 12 16 10 11
12 13 11 7 12

Pengantar Psikologi Al-Quran 229 230 Pengantar Psikologi Al-Quran


13 14 7 9 13 surat al-Fatihah. Apa maksud angka 4, atau 4 ayat pada halaman 3
14 15 4 9 14 al-Quran itu.
15 15 17 8 15 Keunikan keempat, ayat-ayat pada halaman 2 dan 3 al-Quran,
16 16 18 12 16 yang berisi surat al-Fatihah (7 ayat) dan surat al-Baqarah (4 ayat) itu
dicetak tebal. Huruf-huruf dalam ayat-ayat tersebut dicetak lebih
2. Keunikan Juz 1 besar dibandingkan dengan ayat-ayat lain dalam al-Quran. Apakah
ini merupakan bentuk cetak-tebal dari juz 1 atau bukan? Ini merupa-
Juz 1 merupakan satu-satunya juz yang paling unik di antara juz
kan keistimewaan atau semacam previlis yang dimiliki oleh juz 1.
yang ada dalam al-Quran. Keunikan juz ini dapat dilihat pada
Dari keunikan tersebut, dapatlah dibuat satu bentuk skema,
bagian awal lembaran al-Quran. Pertama, al-Quran Mushaf Utsmani
khususnya mengenai halaman 2 dan 3 al-Quran Mushaf Utsmani,
mulai ditulis pada halaman 2. Dengan demikian, juz 1 dimulai dari
yaitu sebagai berikut :
halaman 2 al-Quran, dan itulah mengapa juz 1 hanya terdiri atas 15
halaman. Kenapa halaman 1 (pertama) al-Quran tidak ada atau tidak
3 2 Halaman
diisi dengan ayat, sehingga seolah-olah halaman 1, atau angka 1 ( )
4 7 Jumlah ayat
itu hilang, dan tidak nampak.
Hal ini merupakan sandi bahwa angka 1 ( ) atau pribadi absurd,
Banyak orang menyebut halaman tersebut sebagai ”Ummul-
bahkan misteri. Ialah yang hendak dicari melalui proses perjalanan Quran”. Kenapa demikian? Berbagai interpretasi dapat dilakukan.
panjang hidup manusia, yaitu jati-diri. Mengenal dan memahami Sebagian ulama hanya menyebut surat al-Fatihah saja yang merupa-
diri sendiri suatu hal yang sangat berat. Dan pengenalan diri satu- kan ”Ummul Qur’an”. Bahkan, ada lagi interpretasi bahwa Ummul-
satunya jalan yang mesti ditempuh jika seseorang ingin mendapat- Qur’an ini terletak pada salah satu ayat saja dari surat al-Fatihah.
kan suatu bentuk pengalaman spiritual atau pengetahuan hakiki Semua interpretasi bolah dan sah untuk dikembangkan . Tetapi,
mengenai ke-Maha-Besaran Tuhan. interpretasi yang dilakukan pada umumnya hanya didasarkan atas
Keunikan kedua, dalam Mushaf Utsmani halaman 2 hanya diisi 7 tafsir ayat, atau pemahaman dan renungan subyektif pada interpreter
ayat, yaitu surat al-Fatihah. Kenapa pada halaman tersebut tidak (mufassir)-nya, dan tidak didasarkan atas format, atau susunan al-
dipenuhi saja dengan ayat, misalnya diisi dengan ayat dari surat al- Quran itu sendiri secara keseluruhan.
Baqarah. Orang tak pernah berpikir dan mempertanyakan masalah Di sini, halaman Ummul Quran cenderung mengacu pada ke-
ini. Sebab, biasanya hal ini hanya dianggap sebagai persoalan per- unikan halaman 2 dan 3 al-Quran, dimana terdapat angka-angka
wajahan, atau semacam ornamen-estetis yang dibuat oleh pihak yang dapat dijadikan rumus untuk memahami kandungan seluruh
percetakan. surat dalam al-Quran. Pada halaman tersebut, terdapat angka 2, 3, 7
Keunikan ketiga, dalam Mushaf Utsmani, halaman 3 hanya diisi dan 4. Dari angka 7 dan 4 (jumlah ayat pada kedua surat tersebut),
4 ayat dari surat al-Baqarah. Kenapa dari 286 jumlah ayat dalam dpat dijadikan dasar falsafah mengenai studi al-Quran.
surat al-Baqarah, hanya 4 ayat yang ditulis atau ditaruh pada hala- Jika kita membuka al-Quran, maka yang akan tampak angka 47.
man 3. Jika alasannya hanya untuk mengimbangi estetika halaman Apabila angka ini dihubungkan dengan nama surat, maka ia surat
2, kenapa tidak 7 ayat, sehingga sama dengan jumlah ayat pada Muhammad. Ini berarti bahwa membuka-buka al-Quran secara

Pengantar Psikologi Al-Quran 231 232 Pengantar Psikologi Al-Quran


implisit berarti memperlajari apa yang dibawa oleh Muhammad. 3. Karakter Orang Juz 1
Dan Muhammad itu sendiri tidak lain al-Quran. Sedangkan apabila
Karakter seorang juz 1 dapat dipahami pertama dengan cara
kita menutup al-Quran, maka angka yang akan terlihat 74. Dan
angka ini sama dengan nomor surat al-Mudatsir (berselimut atau memahami karakter huruf ( ) atau angka 1. Huruf ( ) tidak dapat
berselubung). Ini berarti bahwa kalau kita menutup al-Quran, dan menempati posisi tengah. Ia hanya dapat ditempatkan di awal atau
tidak lagi bersedia membuka ”wawasan” Qurani, maka kita akan di akhir rangkaian huruf. Apabila seorang juz 1 berada di depan,
bersikap ”tertutup” dan berselimut dengan persepsinya yang telah misalnya menjadi seorang pemimpin ia cenderung bersikap egois,
mapan. Dan al-Quran itu sendiri juga menjadi tertutup oleh dan sangat otoriter. Sebab, angka 1 ( ) angka atau huruf tunggal, ia
sampulnya. tidak ada duanya. Karena itu, ia merasa dirinya paling benar dan
Berselimut atau berselubung (al-Mudatsir) suatu sikap yang sah karena itu harus diikuti. Tetapi, apabila ia berada di belakang, ia
dan boleh saja dianut oleh setiap orang. Sebab, yang berselubung sama sekali tidak memiliki alternatif. Dia dapat dengan mudah
dan berselimut dalam al-Quran juga Muhammad itu sendiri. Namun menurut dan ikut pada siapapun.
demikian, secara metafor berselubung dan berselimut justru diperi- Dalam juz 1, terdapat halaman 2 dan 3 yang merupakan halaman
ngatkan . Ini berarti bahwa sebaiknya manusia tak perlu berselu- istimewa. Seorang juz 1, juga cenderung menuntut keistimewaan
bung dan menutup diri dengan kemapanan persepsinya. Sebab, ke- atau previlis tertentu pada orang terdekatnya, terutama di lingkung-
benaran itu banyak, meskipun yang banyak itu satu. Dan realitas itu an keluarga. Ia minta segalanya diistimewakan. Halaman juz 1 yang
sendiri selalu menampakkan perubahan, perubahan itulah hakekat hanya 15, membuat ia kehilangan ”sesuatu” dalam dirinya. Seorang
segala sesuatu. juz 1 harus selalu ”dilayani”. Berbeda dengan seorang juz 30 yang
Oleh karena itu, bukalah selimut dan selubung, kemudia ber- kelebihan halaman (21 halaman), dan cenderung ”melayani orang
dialoglah dengan realitas yang selalu berubah. Dengan demikian, lain”, seorang juz 1 justru kekurangan halaman. Karena itu ia harus
ada dinamika dalam hidup. Dan melalui proses dialog dengan feno- dilayani oleh orang lain.
mena kebenaran yang beraneka-ragam kita dapat menemukan Surat al-Fatihah 7 ayat, membuat ia berbakat untuk menjadi se-
makna kehidupan yang absurd ini. Karena itu, hakekat manusia orang ”pendobrak” atau pembuka jalan baru bagi suatu bentuk pen-
bahwa dirinya selalu mencari dan menjadi, ia selalu mencari dan cerahan. Dalam kisahnya, seorang Musa dengan tongkatnya ( ),
menjadi dirinya sendiri. Karena itulah, huruf ( ) atau angka 1 dapat membuka jalan buntu. Ia dapat membuat terobosan baru di
bersifat misteri, sebagaimana diri kita sendiri. tengah samudera. Ini berarti bahwa, dengan kekuatan ”otak” ( ),
Namun demikian, dalam kaitan ini setiap orang memiliki kebe- seseorang dapat menemukan suatu bentuk ”kreatifitas”, sehingga
basan untuk memilih berbagai alternatif. Setiap orang bebas memi- dapat mendobrak keadaan buntu.
lih, dan setiap pilihan sah bagi dirinya, mana yang hendak dipilih Tetapi sebaliknya, surat al-Baqarah pada juz 1 juga dapat mem-
dalam memahami fenomena kebenaran. Sebab, apa yang ada di buat ia memiliki ketergantungan yang tinggi pada orang lain. Al-
depan mata kita, semuanya fenomena kebenaran, atau fenomena Baqarah sandi tentang susu. Hanya sapi betinalah yang mengandung
Qurani. Kebenaran sesuatu dan riil. Persoalan bagi kita, bagaimana susu. Jika surat ini dominan, maka seorang juz 1 cenderung
mengembangkan aspek pemikiran untuk ”memahami” dan ”menyusu”, atau katakanlah sangat tergantung pada ”pelayanan”
mengambil makna lebih dalam dari fenomena kebenaran itu. orang lain. Ia dapat menjadi begitu lemah bagaikan seorang bayi
Pengantar Psikologi Al-Quran 233 234 Pengantar Psikologi Al-Quran
yang hanya memerlukan susu. Dengan surat ini, ia bisa menjadi
seorang yang sama sekali tidak punya ”nyali”.
Jika dilihat dari sistem 11, maka kelemahan fisis seorang juz 1
terletak pada bagian perut dan atau kepala (otak). Kelemahan lain,
terletak pada bagian bahu (pundak) sebelah kanan. Sistem 11 bagi BAB V
juz 1 sama dengan juz 10, 19 dan 28. Juz-juz tersebut, apabila
dimampatkan sama dengan 1. Oleh karena itu, karakter juz-juz PENUTUP
tersebut juga dalam tahap tertentu memiliki kemiripan dengan
karakter seorang juz 1. SEBUAH RENUNGAN
Dalam masyarakat kita, orang yang berjuz 1 ”nampaknya”
jarang. Artinya, dari pengalaman bergaul dan mengamati banyak
DAN KESIMPULAN
orang, seorang yang ber juz 1 relatif sedikit, bahkan jarang ditemui.
Namun demikian, seorang anak juz 1 sebaiknya dididik atau dikon-
disikan untuk memiliki kegemaran berpikir, sehingga ia benar-benar Ilmu Mengenal Manusia
dapat memfungsikan kekuatan otaknya sejak dini. Pada prinsipnya, Betapa mulianya makhluk manusia yang kita kenal ini, makhluk
ia dapat memasuki biidang apapun, asalkan ia mendapat ”pelayan- Tuhan yang selalu berusaha mengenali diri dan jagat raya sekeli-
an” secara proposional sejak kecil. Dengan ”pelayanan” yang penuh lingnya di mana ia berada. Tak satu pun di antara berjuta makhluk
pengertian dari pihak lain, atau orang di sekelilingnya, maka ia akan di atas jagat raya ini, yang selalu berusaha mencari pemahaman me-
dapat mengaktualisasikan diri secara optimal. Di sini al-Fatihah ber- ngenai hakekat keberadaan diri dan lingkungannya, kecuali manu-
makna sebagai bayi yang baru lahir, sedangkan angka 7 ( ) paru- sia. Hanya manusialah sesungguhnya, makhluk yang selalu memili-
paru/pernafasan. Surat al-Fatihah bergandengan dengan surat al- ki rasa keingin-tahuan yang begitu tinggi, tapi sekaligus kegersang-
Baqarah (sapi betina) penghasil susu. Di sini dapat dilihat bahwa an batin.
kebutuhan utama bayi yang baru lahir adalah susu. Siapapun yang Kegersangan intelektual manusia selalu muncul, ketika ia men-
dapat memberi kebutuhan susu kepada bayi, maka dialah dianggap coba mencari tahu tentang hakekat dirinya. Dan kegelisahan akan
sebagai ibunya. Angka 13 di atas menunjukkan kelengkapan selalu bertambah selagi manusia tidak berusaha menyadari kapasitas
anatomi bayi tatkala lahir ke dunia. Bagi psikologi perkembangan dan keterbatasan intelektualnya dalam menemukan jawaban yang
orang dewasa, periode ini dapat disebut sebagai periode pencarian. pasti, mengenai siapa sesungguhnya Aku ini, kehidupan, serta
Titik 13 di sini bermakna sebagai jati-diri seseorang. Dengan pen- maksud keberadaan diri-Ku di atas bumi ini.
capaian hingga titik ke 13, maka seseorang telah mendapatkan jati Mempertanyakan kembali tentang hakekat eksistensi dan kehi-
dirinya. dupan manusia, mengingatkan kita pada banyak cerita yang melu-
kiskan kegelisahan para filosuf dan kaum sufi. Dalam mencari mak-
na dan pengertian mengenai hakekat eksistensi manusia. Eksisten-
sialisme, sebuah aliran filsafat yang menempatkan manusia sebagai
realitas dan wujud nyata yang sebenarnya, berakhir dengan keputus-

Pengantar Psikologi Al-Quran 235 236 Pengantar Psikologi Al-Quran


asaan. Seorang E Nietzsche, misalnya, akhirnya harus mengalami Dalam pemahaman orang Jawa yang amat halus dan cukup arif,
kegilaan total, dengan ”membunuh” dan mematikan Tuhan melalui telah sampai pada pandangan yang penuh teka-teki tentang manusia
renungan filsafatnya. Demikian juga Jean Paul Sartre, seorang yang dan alam semesta, yaitu ”manunggaling-kawula-gusti”. Manusia-
mengikuti jejak Nietzshe. Dalam pergulatan intelektualnya me- manusia Jawa yang gemar ”bertapa” dan olah-batin, dalam perjalan-
nyingkap tabir misteri kehidupan dan absurditas dirinya. Ia pun an filosofisnya tentang manusia, juga hampir mendekati bahkan
terpaksa mengalami kefrustasian berat. sama dan sebangun dengan pemikiran yang ”pantheistik”.
Dalam alam pemikiran mistik, atau sufisme, yang menempatkan Dalam sebuah pernyataan yang ”anonim”, sering kita dengar
Tuhan sebagai Wujud Tunggal dan realitas Kasunyatan, juga ditan- bahwa siapa yang mengenal dirinya, ia bakal mengenal ”Tuhan-
dai oleh ”kekisruhan” masyarakat. Betapapun secara intelektual dan nya”. Pernyataan ini jelas muncul dari orang sufi, yang memberikan
”batin” esoterisme dapat memberikan kepuasan, tetapi iapun akhir- ”sinyal” tentang kedekatan jarak antara Tuhan dengan manusia, dan
nya mengalami ”kegagalan”, untuk dapat dipahami masyarakat luas. jarak itu hampir mendekati limit. Dalam al-Quran sendiri, juga
Sebab, secara eksplisit pemikiran esoteris kaum sufi telah menam- terdapat sebuah ayat yang penuh teka-teki, yang menyatakan bahwa
pakkan ”kematian” eksistensi manusia. Dalam sejarah pemikiran Aku lebih dekat dengan urat nadimu.
esoteris Islam, misalnya, pandangan ”wihdatul wujud”, kesatuan Ketika orang kemudian dapat ”menemukan” dirinya dalam ben-
kasunyatan, telah menghebohkan suasana politik imperium kerajaan tuk kepercayaan diri yang kuat, ia bisa saja sampai pada kesimpulan
Islam sendiri. Karena ketidak-arifannya, dan atas klaim dirinya bahwa manusia dan alam semesta berserta hukum-hukumnya yang
sebagai Tuhan, al-Hallaj harus mati dipancung. Rabiah al-Adawiyah kokoh, itulah realitas yang sebenarnya. Kesimpulan akhir semacam
telah membuat resah masyarakat, karena selalu mengigau ”ber- ini jelas telah sampai pada pandangan ”antroposentrisme” total,
setubuh” dengan Tuhan. Seorang Syeikh Siti Jenar, tokoh mistik untuk tidak mengatakan atheisme.
Islam legendaris Jawa, akhirnya harus dihukum pancung karena Hakekat jati diri manusia. Memang selalu menarik untuk menjadi
mengklaim dirinya sebagai Tuhan. Mistisisme justru telah bahan bacaan bagi manusia. Dan apapun hasil akhir dari setiap pe-
”menafikan” eksistensi kedirian manusia, untuk berjumbuh dan ngembaraan intelektual dan batin seseorang, sah bagi kekayaan
manunggal bersama Sang Pencipta. dirinya. Tak ada otoritas bagi siapapun, untuk menghakimi dan
Memang, berbagai ”kesimpulan akhir” akan dapat ditemukan mengklaim bahwa seseorang telah ”sesat”, justru karena telah ber-
oleh siapapun yang berusaha mempelajari manusia dan dirinya, baik upaya melakukan pengembaraan batin. Tetapi akan menjadi per-
melalui jalan mistik maupun jalan filsafat. Dalam tingkatan yang soalan, memang, ketika sebuah kesimpulan akhir atau produk pemi-
paling reflektif-spekulatif, jika tidak berhati-hati, seseorang akan kiran hendak disampaikan kepada orang lain atau masyarakat. Tidak
memasuki sebuah alam pikiran di mana tak ada realitas, kecuali ke- semua orang mampu menangkap esensi. Dan tidak setiap orang
abadian itu sendiri. Ketika ini diikuti, orang akan sampai pada dapat bersikap bijak. Sebab setiap orang selalu diliputi oleh berba-
kesimpulan yang bermacam-macam. Paham ”emanasi” misalnya, gai kepentingan tertentu; baik sosial, otoritas, harga diri, ekonomi,
akan sampai pada kesimpulan bahwa pancaran kehidupan abadi, politik, dan sebagainya. Apabila kepentingan itu terganggu oleh
dan manusia bagian tak terpisahkan dari pancaran itu, bagaikan par- sebuah hasil pemikiran tertentu, maka ia akan ”berang” dan kemu-
tikel kecil yang tak memiliki eksistensi, karena ia merupakan bagian dian menghakimi orang lain.
dari eksistensi besar keabadian itu sendiri. Karena itulah, dapat dipahami kenapa banyak orang yang justru
bernasib ”sial”, hanya gara-gara ia ”menemukan” sesuatu yang ba-
Pengantar Psikologi Al-Quran 237 238 Pengantar Psikologi Al-Quran
ginya benar, tetapi bagi orang lain dianggap salah. Dan itulah risiko bijak dalam menghadapi kehidupan yang semakin kompleks.
bagi orang yang bergulat dengan pengembangan alam pikir. Kebe- Apalagi di tengah kehidupan moderen yang bercirikan industrial
naran memang harus diuji, bukan oleh siapa-siapa, melainkan oleh seba teknologi, seperti kita rasakan saat ini.
orang kebanyakan. Dalam tahapnya yang terakhir, kebenarang akan Saat ini nampaknya kita harus berhati-hati menghadapi tuntutan
menjadi ”sah” ketika setiap orang atau masyarakat dapat menerima- moderenitas. Yaitu tuntutan untuk selalu berpikir dalam kerangka
nya. Karena itu, kebenaran di tingkat subyektif, yang diperolehnya rasionalitas, positivistik, dan empiristik. Dalam dunia semacam ini,
melalui renungan filosofis dan pengalaman mistis, harus dijadikan kita akan dikondisikan untuk mendefinisikan dan memperhitungkan
semacam ”kearifan” individual. segala aktivitas hidup ini dalam ukuran kebendaan. Kita harus
Di sinilah, nampaknya harus disadari bahwa di dalam diri setiap berhati-hati dan sadar bentul, bahwa kecenderungan modernitas,
orang terdapat ”ruang kosmik” yang berisi kebenaran subyektif yang membawa manusia pada etos kebendaan dan semangat mate-
yang amat pribadi sifatnya dan yang tak dapat disosialisasikan atau rialistik, tidak selamanya akan dapat menjamin manusia untuk
dikabarkan pada orang lain, jika ia ingin ”selamat” di tengah masya- menemukan jawaban atas kegersangan dan keterasingan dirinya.
rakat. Dalam ruang kosmis itulah terbentang makna kebenarang Profil modernitas dan kehidupan moderen sudah sering dilukis-
subyektif yang amat luas, seluas kehidupan itu sendiri. Namun de- kan sebagai dunia yang ditandaim oleh berbagai bentuk persaingan
mikian, kebebasan dan kebenaran subyektif haruslah dijaga dalam demi mengejar keuntungan materiil. Dan dunia semacam inilah,
bentuk ”kearifan” bertindak di tengah-tengah masyarakat, sebab yang justru telah melahirkan berbagai bentuk egoisme manusia, ke-
orang lainpun bisa jadi memiliki ruangan kosmis yang sama, meski- serakahan, kebrutalan, yang pada gilirannya menjadi sumber keter-
pun berbeda isinya. asingan dan kegersangan baru bagi umat manusia. Dan inilah tan-
Tidaklah salah, manusia melakukan pengembaraan batin, meski- tangan bagi kaum intelektual, dan terutama kaum rohaniawan, atau
pun adakalanya harus menghadapi risiko yangamat pahit dari hasil katakanlah kaum agamawan, untuk memberikan alternatif penjelas-
akhir pemikiran yang telah dicapainya. Namun demikian, dalam an intelektual secara memuaskan, mengenai bagaimana sikap hidup
pencarian pemahaman mengenal hakekat manusia, dalam konteks yang harus dipilih dalam konteks modernitas.
kehidupan moderen saat ini, ”konyol” jika seseorang harus mengha- Sebagai masyarakat dan umat beragama, kita akan dituntut untuk
dapi ”kegagalan” sebagaimanan digambarkan di atas. Dan, nampak- memberikan sarana penjelasan sekaligus pemecahan masalah, baik
nya sudah bukan jamannya lagi untuk terlalu berspekulatif hingga segi spiritual maupun intelektual. Kita membutuhkan ilmu pengeta-
pencapaian suatu bentuk makrifat. Saat ini, cukuplah manusia me- huan ”baru”, yang tidak semata-mata bersifat ”materialistis bias”,
ngenal siapa dirinya, sehingga dapat menemukan kepercayaan diri tapi juga membutuhkan pemikiran filosofis baru, yang bukan
di tengah pergulatan hidup. Dengan kata lain, kita tidak lagi ingin semata-mata berasal dari Barat yang diliputi kefrustasian. Buku
berurusan dengan kegagalan intelektual. kecil ini, semoga dapat memberikan alternatif, dan pembuka jalan
Kisah ”kegagalan” pencarian intelektual seperti tersebut di atas, ke arah itu.
pelajaran yang cukup berharga bagi kita saat ini, untuk tidak terpe-
rosok pada pandangan dunia yang terlalu eksistensialis, materialis, Al-Quran : Sumber Filsafat Moderen
dan positivistis. Tetapi, kita juga tidak berambisi untuk terlalu
berasyik-asyik dengan mistisisme yang esoterik. Kesetimbangan Sikap dan filsafat hidup yang bijak dalam menghadapi tuntutan
dalam cara berpikir, berbuat dan bersikap hidup, jalan yang paling perkembangan jaman, sesungguhnya, dan ternyata dapat dipelajari
Pengantar Psikologi Al-Quran 239 240 Pengantar Psikologi Al-Quran
melalui pendalaman tentang kitab al-Quran. Jawaban atas pertanya- akan berkesimpulan bahwa al-Quran bagaikan maket kehidupan
an mengenai hakekat kemanusiaan dan alam semesta, barangkali tak manusia dan alam semesta. Dengan demikian, al-Quran sarana yang
perlu lagi dicari di alam pemikiran filosofis masa lampau, baik yang lebih efektif dan memuaskan bagi manusia, untuk dapat memahami
dikembangkan oleh eksistensialisme maupun sufisme esoteris. diri dan alam semesta. Ini bukanlah pernyataan verbal, melainkan
Sebab al-Quran ternyata telah memberikan suatu bentuk filsafat pernyataan yang dapat dibuktikan secara empiris.
masa depan, yang lebih cerah dan jalan tengah. Baik filsafat menge- Tetapi pertama-tama harus disepakati bahwa al-Quran yang
nai hakekat kebendaan semestawi, maupun filsafat tentang hakekat dimaksud sebuah kitab yang berisi susunan simbol-simbol tertulis,
manusia. baik berupa huruf (Arab) maupun angka. Dengan kata lain, al-
Filsafat dalam al-Quran bukanlah bentuk pemikiran filosofis Quran yang dimaksud al-Quran sebagaimana dipahami dan dikenal
yang telah pernah dikembangkan oleh para filosof muslim abad umat Islam pada umumnya, yaitu wahyu yang tertulis di atas kertas
pertengahan seperti Ibnu Sina, Ibnu Rusd dan sebagainya. Tetapi dengan bahasa sandi.
sebuah kerangka filsafat yang bersumber justru dari dasar-dasar fi- Jika toh bukan Utsman sendiri yang menyusun format al-Quran,
losofis tentang format dan susunan al-Quran itu sendiri. tetapi setidaknya ”Mazhab Utsmani” itulah yang memformulasikan
Maka cukup bijaksanalah jika dalam suasana kehidupan moderen susunan al-Quran ke dalam 30 juz, 114 surat, dan 6236 jumlah ayat.
dimana Ilmu Pengetahuan dan Filsafat telah sampai pada puncak Dan formulasi susunan al-Quran Utsmaniah, itulah tercermin suatu
positivisme total, ada postulat bagi umat manusia untuk kembali bentuk struktur format yang sistematik dan konsisten. Dengan kata
pada al-Quran. Kembalilah pada al-Quran, baik al-Quran dalam lain, format al-Quran merupakan sumber filsafat dan keilmuan yang
pengertian alam dan manusia nyata, maupun al-Quran dalam cukup dalam, yang dari sanalah berbagai disiplin ilmu dapat
pengertian kitab tertulis. diturunkan.
Jika yang dimaksud kembali kepada al-Quran, membuka-buka Pengenalan terhadap keseluruhan fenomena simbolik yang ter-
dan studi lembaran-lembaran Kitab Suci, maka masih terkandung tulis dalam al-Quran, akan membawa kita pada pengenalan adanya
persoalan; kembali pada al-Quran yang bagaimana, dan dengan segitiga skematik, yang secara teoritik tak terpisahkan satu sama
suatu kerangka metodologi semacam apa. Namun secara moril kita lain, yaitu Manusia – Alam Semesta – Kitab al-Quran. Oleh karena
tetap mendukung anjuran untuk kembali kepada al-Quran. itu, kita dapat memahami adanya proposisi bahwa tak ada satu pun
Tidaklah perlu ada keraguan bagi siapapun, untuk mempercayai fenomena dalam kehidupan, dan alam semesta ini, yang tidak disi-
bahwa kita al-Quran sumber pengetahuan dan sekaligus sarana spi- nyalir atau tidak ada sandinya di dalam kitab suci itu (al-Quran).
ritual bagi manusia untuk menjawab persoalan intelektual yang Dari uraian dan rangkaian penjelasan yang telah disampaikan
paling mendasar sekalipun. Sebab kitab al-Quran kumpulan sandi- pada bab-bab buku ini, di sini dapat diajukan lagi beberapa contoh,
sandi yang menggambarkan kondisi mikro dan makro kosmos, yang mengisyaratkan adanya sumber filsafat di balik susunan kitab
gambaran tentang diri manusia dan juga alam semesta. Karena itu, suci al-Quran. Misalnya, dalam susunan al-Quran, surat ke-19
untuk dapat mengenali dirinya secara detail dan juga mengenali Maryam, yang secara terminologis berarti masalah. Dan abjad atau
struktur kosmis semestawi, orang dapat mengkaji fenomena simbol- huruf al-Quran yang ke-19, ghain atau ghaib (gaib). Ini berarti
isme al-Quran. bahwa fenomena gaib, sebelum terpecahkan oleh manusia, akan
Siapapu yang mencoba mengenali secara sungguh-sungguh kan- tetap menjadi masalah. Dan kita pun tahu bahwa angka 19 angka
dungan al-Quran, khususnya susunan sandi tertulis di dalamnya, yang unik, yang hanya bisa dibagi oleh dirinya.
Pengantar Psikologi Al-Quran 241 242 Pengantar Psikologi Al-Quran
Kata Maryam itu sendiri identik dengan Miracle, atau misteri, Prinsip-prinsip keilmuan dan teknologi nenek moyang kita diper-
suatu daerah yang selalu membayangi manusia dalam hidup ini. oleh melalui belajar langsung tentang al-Quran dalam pengertian
Artinya, fenomena misterius sesuatu yang akan tetap menjadi masa- alam semesta. Itulah ilmu teknologi yang tersembunyi di balik
lah bagi manusia. Sebagai seorang pribadi, diri seorang Maryam lembaran al-Quran.
juga akan tetap mengundang masalah (misterius) bagi manusia, Dalam susunan al-Quran ”Utsmani”, surat ke-13 ar-Ra’du, yang
khususnya tentang peristiwa kehamilan pada dirinya yang bukan secara harfiah berarti petir atau energi. Dan filsafat al-Quran
karena hubungan seksual. Surat Maryam terletak pada juz ke-16. Utsmani membagi tubuh manusia ke dalam 13 titik, yang mengacu
Dan orang yang berjuz 16, dapat dipastikan memiliki kelemahan pada bagian anatomis, atau su-struktur tubuh yang menjadi kele-
laten pada perut. Apalagi, seorang wanita yang berjuz 16, dapat di- mahan atau kelebihan. Format al-Quran Utsmaniah memberikan
pastikan ia memiliki kelemahan pada rahim, ia sangat mudah terke- sinyalemen mengenai ilmu anatomi tubuh, yang berupa sandi huruf
na radang pada bagian rahim. ’ain. Dan di sinilah letak penjelasan bahwa angka 13 angka misteri.
Format al-Quran mengidentifikasi bentuk karakter dasar manusia Sebab, di samping mengacu pada hakekat energi yang secara esen-
ke dalam 30 macam. Dan karakter eksistensial manusia itulah yang sial tak dapat dimengerti manusia, juga merupakan angka yang me-
disandikan dengan juz. Fenomenologi juz, merupakan Ilmu rujuk pada hakekat titik keberadaan manusia yang misteri itu.
Psikologi yang lengkap dan tak pernah meleset. Dan inilah sebenar- Dari contoh di atas, kita dapat memperoleh suatu kesan bahwa
nya sumber kekayaan keilmuan tentang manusia yang luar biasa susunan atau format al-Quran sesungguhnya merupakan sumber
kedalamannya. Setiap orang dapat memahami siapa dirinya; karak- filsafat, yang merupakan gambaran mikro dari alam semesta dan
ter dasar, kelemahan serta potensi kelebihan yang ada pada dirinya, pribadi manusia. Inilah agenda riset yang cukup luas bagi para
melalui pemahaman mendalam tentang format al-Quran, yang terle- ilmuwan muslim, dan sekaligus merupakan embrio bagi munculnya
tak pada sistematika juz. Karena setiap orang memiliki juz di dalam suatu disiplin keilmuan baru yang diderivasi dari kitab al-Quran.
al-Quran, maka seseorang perlu menemukan di mana letak dan Selama ini kita hampir tidak dapat menemukan jawaban tentang
posisi dirinya dalam al-Quran, atau carilah dan temukanlah juznya kesan adanya inkonsistensi dalam susunan al-Quran. Misalnya,
yang paling tepat di dalam kitab al-Quran. kenapa surat yang turun terakhir, surat al-Baqarah, justru ditempat-
Contoh lain, kita dapat menemukan sandi tertulis di dalam al- kan pada urutan ke-2 setelah surat al-Fatihah sebagai urutan
Quran, yang menggambarkan teknologi dalam kebudayaan nenek pertama. Melalui pendekatan fenomenologi ini kita dapat mene-
moyang kita di masa lampau. Dalam al-Quran, khususnya juz 14, mukan jawaban tentang missing link yang ada dalam sejarah penyu-
berisi surat al-Hijr (batu) dan an-Nahl (lebah atau madu). Juz inilah sunan al-Quran itu.
yang merupakan sandi tentang sebuah bangunan kuno. Sebagai Dengan pendekatan fenomenologi ini, yang mencoba mengung-
suatu sandi keutuhan , juz 14 menggambarkan sebuah bangunan kap konsistensi fenomena simbolik al-Quran, baik berupa surat,
Candi dalam kebudayaan batu. Dalam catatan arkeologis, kita me- ayat, juz, huruf, maupun angka sebagai kesatuan sistematik yang
ngenal bahwa batu-batu Candi ditata dengan perekat madu, ternyata saling terkait, kita dapat menemukan dasar filsafat untuk dapat me-
begitu kuat dan kokoh selama berabad-abad. Ini suatu isyarat, mahami hakekat manusia dan alam semesta. Dan melalui pendekat-
bahwa meskipun nenek moyang kita tak pernah belajar al-Quran an ini, kita dapat memperoleh jawaban, misalnya mengapa surat al-
dalam pengertian tulisan dalam kertas, tetapi secara prinsipal ’Alaq, surat yang pertama kali turun, dalam Mushaf Utsmani tidak
mereka telah mengamalkan prinsip keilmuan dan teknologis.
Pengantar Psikologi Al-Quran 243 244 Pengantar Psikologi Al-Quran
diletakkan pada urutan pertama, melainkan justru pada urutan ke- LAMPIRAN 1
96, dan berada pada juz ke-30. DAFTAR NAMA SURAT DAN JUMLAH AYAT
Penempatan surat pada urutan tertentu ternyata mengisyaratkan
adanya dasar falsafah tertentu pula, yang menjadi petunjuk dalam No Jumlah
penyusunan al-Quran. Dengan kata lain, penyusunan al-Quran jelas Nama Surat
Surat Ayat
didasarkan atas suatu falsafah tertentu, baik filsafat manusia, kebu- 1 Al-Fatihah (Pembukaan) 7
dayaan maupun alam semesta. Pemahaman terhadap dasar-dasar 2 Al-Baqarah (Sapi Betina) 286
falsafah inilah yang merupakan sumber inspirasi bagi studi fenome- 3 Ali-Imran (Keluarga Imran) 200
nologi al-Quran. Pendekatan ini ternyata telah memberikan nuansa 4 An-Nisaa’ (Perempuan/Wanita) 176
keilmuan yang jauh lebih luas, yang tak pernah dijumpai dalam 5 Al-Maidah (Hidangan) 120
hasil-hasil studi Ilmu Tafsir ayat al-Quran, yang hanya menempat- 6 Al-An’am (Binatang Ternak) 165
kan ayat sebagai sumber informasi. 7 Al-A’raaf (Tinggi/Puncak) 206
8 Al-Anfaal (Rampasan Perang) 75
9 At-Taubah (Taubah) 129
10 Yuunus (Nabi Yunus) 109
11 Huud (Nabi Hud) 123
12 Yuusuf (Nabi Yusuf) 111
13 Ar-Ra’du (Petir) 43
14 Ibrahim (Nabi Ibrahim) 52
15 Al-Hijr (Batu) 99
16 An-Nahl (Lebah) 128
17 Al-Isra’ (Perjalanan Malam) 98
18 Al-Kahfi (Gua) 110
19 Maryam (Maryam) 98
20 Thaahaa (Thaaha) 135
21 Al-Anbiyaa’ (Para Nabi) 112
22 Al-Hajj (Haji) 78
23 Al-Mu’minuun (Orang Beriman) 118
24 An-Nuur (Cahaya) 64
25 Al-Furqaan (Pembeda) 77
26 Asy-Syu’ara (Penyair) 227

Pengantar Psikologi Al-Quran 245 246 Pengantar Psikologi Al-Quran


No Jumlah
Nama Surat
Surat Ayat No Jumlah
Nama Surat
27 An-Naml (Semut) 93 Surat Ayat
28 Al-Qashash (Cerita) 88 57 Al-Hadiid (Besi) 29
29 Al-Ankabut (Laba-Laba) 69 58 Al-Mujadalah (Wanita Menggugat) 22
30 Ar-Ruum (Bangsa Rumawi) 60 59 Al-Hasyr (Pengusiran) 24
31 Luqman (Lukman) 34 60 Al-Mumtahanah (Wanita Diuji) 13
32 As-Sajdah (Sajadah) 30 61 As-Shaaf (Barisan) 14
33 Al-Ahzaab (Bersekutu/Berkawan) 73 62 Al-Jumu’ah (Hari Jum’at) 11
34 As-Sabaa (Kaum Saba/Petualang) 54 63 Al-Munafiqun (Orang Munafik) 11
35 Al-Faathir (Pencipta) 45 64 At-Taghaabun (Tampak Kesalahan) 18
36 Yaa-siin (Yasin) 83 65 Ath-Thalaq (Talak) 12
37 Ash-Shaafat (Barisan-Barisan) 182 66 At-Tahrim (Yang Diharamkan) 12
38 Shaad (Shaad) 88 67 Al-Mulk (Kerajaan) 30
39 Az Zumar (Rombongan) 75 68 Al-Qalam (Pena) 52
40 Al-Mu’min (Orang Beriman) 85 69 Al-Haqqah (Hari Kehancuran) 52
41 Hm As Sajdah (Hm As Sajdah) 54 70 Al-Ma’arij (Tempat Tinggi) 44
42 As-Syuuraa (Musyawarah) 53 71 Nuuh (Nabi Nuh) 28
43 Az-Zukhruuf (Perhiasan) 89 72 Al-Jin (Jin) 28
44 Ad-Dukhaan (Kabut) 59 73 Al-Muzammil (Berselimut) 20
45 Al-Jaatsiyah (Bertekuk Lutut) 37 74 Al-Mudatsir (Berselimut) 56
46 Al-Ahqaaf (Bukit Pasir) 35 75 Al-Qiyaamah (Hari Kebangkitan) 40
47 Muhammad (Nabi Muhammad) 38 76 Al-Insaan (Manusia) 31
48 Al-Fath (Kemenangan) 29 77 Al-Mursalaat (Yang Diutus) 50
49 Al-Hujuraat (Berbilik-bilik) 18 78 An-Nabaa’ (Berita Besar) 40
50 Qaaf (Qaaf) 45 79 An-Naazi’at (Pencabut Nyawa) 46
51 Adz-Dzaariyat (Angin Topan) 60 80 ’Abasa (Bermuka Masam) 42
52 Ath-Thuur (Bukit) 49 81 Al-Takwiir (Menggulung) 29
53 An-Najm (Bintang) 62 82 Al-Infithaar (Terbelah) 16
54 Al-Qamar (Rembulan) 95 83 Al-Muthafifin (Orang Curang) 39
55 Ar-Rachman (Penyayang) 78 84 Al-Insyiqaaq (Terbelah) 25
56 Al-Waaqi’ah (Hari Kehancuran) 96 85 Al-Buruuj (Gugusan Bintang) 22

Pengantar Psikologi Al-Quran 247 248 Pengantar Psikologi Al-Quran


No Jumlah LAMPIRAN 2
Nama Surat
Surat Ayat DAFTAR NOMOR DAN NAMA SURAT SERTA
86 Ath-Thaariq (Bintang) 17 NOMOR JUZ
87 Al A’laa (Paling Tinggi) 19
88 Al-Ghasyiyah (Pembalasan) 26 Jumlah Jumlah
No. Nomor Nomor
89 Al-Fajr (Fajar) 30 Nama Surat Ayat Ayat
Surat Ayat Juz
90 Al-Balaad (Negeri) 20 Surat Juz
91 Asy-Syams (Matahari) 15 1 Al-Fatihah 7 1-7
1 148
92 Al-Lail (Malam) 21 1 - 141
93 Adh-Dhuhaa (Waktu Dhuha) 11 2 Al-Baqarah 286 142 - 252 2 111
94 Alam Nasyrah (Yang Melapangkan) 8 253 - 286
3 125
95 At-Tiin (Buah Tin) 8 1 - 91
3 Ali-Imran 200
96 Al-’Alaq (Segumpal Darah) 5 92 - 200
4 132
97 Al-Qadar (Kemuliaan) 8 1 - 23
98 Al-Bayyinah (Bukti) 8 4 An-Nisaa’ 176 24 - 147 5 124
99 Al-Zulzilah (Kegoncangan) 11 148 - 176
6 111
100 Al-’Aadiyaat (Kuda Perang) 11 1 - 82
5 Al-Maidah 120
101 Al-Qari’ah (Hari Kehancuran) 8 83 - 120
7 148
102 At-Takaatsur (Berlebih-lebihan) 3 1 - 110
6 Al-An’am 165
103 Al-’Ashr (Masa/Waktu) 9 111 - 165
8 142
104 Al-Humazah (Pengumpat) 5 1 - 87
7 Al-A’raaf 206
105 Al-Fiil (Gajah) 4 88 - 206
9 159
106 Al-Quraisy (Bangsa Quraisy) 7 1 – 40
8 Al-Anfaal 75
107 Al-Maa’uun (Yang Berguna) 3 41 - 75
10 128
108 Al-Kautsar (Nikmat Berlimpah) 3 1 - 93
9 At-Taubah 129
109 Al-Kaafirun (Orang Kafir) 6 94 - 129
110 An-Nashr (Pertolongan) 3 10 Yuunus 109 1 - 109 11 150
111 Al-Laahab (Gejolak Api) 5 1-5
11 Huud 123
112 Al-Ikhlaash (Tulus/Ikhlas) 4 6 - 123
12 170
113 Al-Falaq (Waktu Subuh) 5 12 Yuusuf 1 - 52
114 An-Naas (Manusia) 6

Pengantar Psikologi Al-Quran 249 250 Pengantar Psikologi Al-Quran


Jumlah Jumlah
No. Nomor Nomor
Jumlah Jumlah Nama Surat Ayat Ayat
No. Nomor Nomor Surat Ayat Juz
Nama Surat Ayat Ayat Surat Juz
Surat Ayat Juz
Surat Juz Al-Ahzaab 31 – 73
Yuusuf 111 53 - 111 34 As-Sabaa 54 1 – 54
22 163
13 Ar-Ra’du 43 1 - 43 35 Al-Faathir 45 1 – 45
13 155
14 Ibrahim 52 1 - 52 1 - 21
36 Yaa-siin 83
1 22 – 83
15 Al-Hijr 99
2 - 99 37 Ash-Shaafat 182 1 - 182
14 226 23 363
16 An-Nahl 128 1 -128 38 Shaad 88 1 – 88
17 Al-Isra’ 98 1 - 98 1 - 31
15 185 39 Az Zumar 75
1 - 74 32 - 75
18 Al-Kahfi 110
75 - 110 40 Al-Mu’min 85 1 - 85 24 175
19 Maryam 98 1 – 98 16 269 1 - 46
41 Hm As Sajdah 54
20 Thaahaa 135 1 - 135 47 - 54
21 Al-Anbiyaa’ 112 1 – 112 42 As-Syuuraa 53 1 - 53
17 190
22 Al-Hajj 78 1 - 78 43 Az-Zukhruuf 89 1 - 89 25 246
23 Al-Mu’minuun 118 1 - 118 44 Ad-Dukhaan 59 1 - 59
24 An-Nuur 64 1 - 64 18 202 45 Al-Jaatsiyah 37 1 - 37
1 - 20 46 Al-Ahqaaf 35 1 - 35
25 Al-Furqaan 77
21 - 77 47 Muhammad 38 1 - 38
26 Asy-Syu’ara 227 1 - 227 19 343 48 Al-Fath 29 1 - 29
26 195
1 - 59 49 Al-Hujuraat 18 1 - 18
27 An-Naml 93
60 - 93 50 Qaaf 45 1 - 45
28 Al-Qashash 88 1 – 88 20 166 1 - 30
51 Adz-Dzaariyat 60
1 - 44 31 - 60
29 Al-Ankabut 69
45 - 69 52 Ath-Thuur 49 1 - 49
30 Ar-Ruum 60 1 – 60 53 An-Najm 62 1 - 62
31 Luqman 34 1 – 34 21 179 54 Al-Qamar 95 1 - 60 27 399
32 As-Sajdah 30 1 – 30 55 Ar-Rachman 78 1 - 78
33 Al-Ahzaab 73 1 - 30 56 Al-Waaqi’ah 96 1 - 96
57 Al-Hadid 29 1 - 29

Pengantar Psikologi Al-Quran 251 252 Pengantar Psikologi Al-Quran


Jumlah Jumlah
No. Nomor Nomor
Jumlah Jumlah Nama Surat Ayat Ayat
No. Nomor Nomor Surat Ayat Juz
Nama Surat Ayat Ayat Surat Juz
Surat Ayat Juz
Surat Juz 86 Ath-Thaariq 17 1 – 17
58 Al-Mujadalah 22 1 - 22 87 Al A’laa 19 1 – 19
59 Al-Hasyr 24 1 - 24 88 Al-Ghasyiyah 26 1 – 26
60 Al-Mumtahanah 13 1 - 13 89 Al-Fajr 30 1 – 30
61 As-Shaaf 14 1 - 14 90 Al-Balaad 20 1 – 20
62 Al-Jumu’ah 11 1 - 11 28 137 91 Asy-Syams 15 1 – 15
63 Al-Munafiqun 11 1 - 11 92 Al-Lail 21 1 – 21
64 At-Taghaabun 18 1 - 18 93 Adh-Dhuhaa 11 1 – 11
65 Ath-Thalaq 12 1 - 12 94 Alam Nasyrah 8 1–8
66 At-Tahrim 12 1 - 12 95 At-Tiin 8 1–8
67 Al-Mulk 30 1 - 30 96 Al-’Alaq 5 1–5
68 Al-Qalam 52 1 - 52 97 Al-Qadar 8 1–8
69 Al-Haqqah 52 1 - 52 98 Al-Bayyinah 8 1–8
70 Al-Ma’arij 44 1 - 44 99 Al-Zulzilah 11 1 – 11
71 Nuuh 28 1 - 28 100 Al-’Aadiyaat 11 1 – 11 30 564
72 Al-Jin 28 1 - 28 29 431 101 Al-Qari’ah 8 1–8
73 Al-Muzammil 20 1 - 20 102 At-Takaatsur 3 1–3
74 Al-Mudatsir 56 1 - 56 103 Al-’Ashr 9 1–9
75 Al-Qiyaamah 40 1 - 40 104 Al-Humazah 5 1–5
76 Al-Insaan 31 1 - 31 105 Al-Fiil 4 1–4
77 Al-Mursalaat 50 1 - 50 106 Al-Quraisy 7 1–7
78 An-Nabaa’ 40 1 - 40 107 Al-Maa’uun 3 1–3
79 An-Naazi’at 46 1 - 46 108 Al-Kautsar 3 1–3
80 ’Abasa 42 1 - 42 109 Al-Kaafirun 6 1–6
81 Al-Takwiir 29 1 - 29 110 An-Nashr 3 1–3
82 Al-Infithaar 16 1 - 16 111 Al-Laahab 5 1–5
83 Al-Muthafifin 39 1 - 39 112 Al-Ikhlaash 4 1–4
84 Al-Insyiqaaq 25 1 - 25 113 Al-Falaq 5 1–5
85 Al-Buruuj 22 1 - 22 114 An-Naas 6 1–6

Pengantar Psikologi Al-Quran 253 254 Pengantar Psikologi Al-Quran


LAMPIRAN 3
DAFTAR JUZ DAN JUMLAH TANDA ’AIN
Halaman
Jumlah
Halaman JUZ Tanpa ”Ain
Jumlah Tanda ’Ain
JUZ Tanpa ”Ain (Hal. Ke-)
Tanda ’Ain
(Hal. Ke) Juz – 27 20 -
Juz – 1 16 2 dan 3 Juz – 28 20 -
Juz – 2 16 6 Juz – 29 22 9
Juz – 3 17 9 Juz – 30 39 6
Juz – 4 14 8 dan 12
Juz – 5 17 8
Juz – 6 14 5 dan 14
Juz – 7 19 -
Juz – 8 17 1
Juz – 9 18 -
Juz – 10 17 9 dan 11
Juz – 11 16 2 dan 8
Juz – 12 16 4 dan 7
Juz – 13 19 -
Juz – 14 22 -
Juz – 15 21 -
Juz – 16 17 12
Juz – 17 17 2, 5, 8
Juz – 18 17 1, 4, 10
Juz – 19 19 -
Juz – 20 16 7 dan 10
Juz – 21 19 -
Juz – 22 18 -
Juz – 23 17 5
Juz – 24 19 -
Juz – 25 20 12
Juz – 26 18 2

Pengantar Psikologi Al-Quran 255 256 Pengantar Psikologi Al-Quran


Pengantar Psikologi Al-Quran 257

You might also like