You are on page 1of 9

Organization Development with NLP

Case Study in Cash&Carry and Sugar Refinary Industry 1

Asep Haerul Gani


Sr. HRD Manager PT Jawamanis Rafinasi
asep@jawamanis.com
+6281510770666

Abstract

Neuro Linguistic Programming (NLP) is a generic name of system of knowledge of structure modeling founded by
Richard Bandler and John Grinder. NLP is not a science, NLP is not psychotherapy and NLP is not psychology. When
NLP founded, NLP is like an art side of Psychology, because NLP is the result of modeling the neurological structure of
success people in Psychology and Psychotherapy field, Virginia Satir, Perls and Milton Erickson.

This article explains applied NLP in business. Management assume organization development was easier to do if the
people ready to change, no resistance, release their mental block, know their competencies and think, feel and act in the
right way. Management learns many model of change and decides using NLP as a tool for developing people as agent of
change. As practitioner I use action research as a method of inquiry when applied NLP in 2 organizations: IMTP, Cash &
Carry wholesaler, 2004-2006 and RMJTP, Sugar Refinery Manufacture start on January 2007 till June 2007.

NLP basic skills, technique, pattern or concepts which train to the agent of change in both of organization are : Rapport
Establishment & Maintenance ; Verbal & Nonverbal Pacing & Leading ; Verbal and Nonverbal Elicitation of Responses ;
Calibrating through Sensory Experience ; Representational Systems (Sensory Predicates and Accessing Cues) ; Meta
Model ; Elicitation of Well-Formed Goals, Direction, and Present State ; Eliciting, Installing & Utilizing Anchors in all
sensory systems ; Sub modalities (utilizing including Timelines, Belief Change, Swish Patterns, etc.) ; Omni Directional
Chunking ; Accessing and Building Resources ;Content & Context Reframing ; Creating & Utilizing Metaphors; Meta
programs ; Neurological Levels ; Meta Mirror and Multiple perspective (perceptual positions) .

In the 1st organization, NLP applied for develop new store organization and develop salesmanship skills for all employees
either sales people or non sales people. As management predict before, Organization Development and Salesmanship
Skills Development with NLP is more efficient, faster and easier than without NLP.

In the 2nd organization, NLP applied for develop HRD Department as strategic partner to develop organizations. In
diagnostic phase I found most people in HRD Department incompetent and perceive as “the part of problem”. Concepts,
skills, technique and pattern of NLP applied individually, in the team and in organization. After 6 months the HRD
Department has been change. Now, HRD people have competencies in handling functions of HRD, ready to be strategic
partners of Management and acknowledge by another department as “the part of solutions”.
.

Key words : Neuro Linguistic Programming (NLP), Pengembangan Organisasi, Action Research

1
Naskah ini dipresentasikan pertama kali pada ICIOP 2007, di Universitas Gadjahmada Yogyakarta, tanggal
10 Agustus 2007

1
1. Pendahuluan seluruh skala perubahan ini pasti melibatkan perubahan
pada unsur manusia. Dengan demikian merupakan
Pengembangan Organisasi adalah hal niscaya dalam keniscayaan bila konsep/ide/teori manajemen
perusahaan. Pengembangan organisasi tidak hanya perubahan yang dapat membantu mempercepat
dipandang dalam hal penciptaan atau pengubahan yang perubahan adalah konsep yang memulai dari proses
sudah ada hanya dalam konteks sempit struktur manusia dalam mengubah dirinya sendiri.
organisasi. Dalam pengertian yang lebih luas (McWhinney&Webber&Smith,1997).
pengembangan organisasi dipahami sebagai upaya
menyiapkan semua sumber daya yang ada untuk Pendekatan-pendekatan psikologi, teknik-teknik
mencapai tujuan organisasi (Goodstein&Cooke,1984; pengembangan diri, telah diperkenalkan untuk
Kelly& Walker,2004). Langkah-langkah membantu, namun dengan kecepatan perubahan yang
pengembangan organisasi tentunya memerlukan cepat, bisnis memerlukan pendekatan yang cepat,
kemampuan seorang pemimpin yang Visionair, mampu instant dan paling penting adalah mudah dipelajari dan
menentukan langkah yang tepat meskipun tidak ditularkan. Neuro Linguistic Programming (NLP)
popular, dan segera menghaslkan perubahan nyata dalam 1 dekade terakhir di Indonesia disinyalir sebagai
(Lewis,1984; Siberman, 2003; Kasali, 2005). konsep yang sangat membantu mempercepat perubahan
baik penggunaannya dalam potongan maupun dalam
Waktu kerapkali dipandang sebagai variabel penentu. mozaik yang utuh .
Organisasi bisnis kerapkali terjebak dalam pilihan
berubah atau punah. Kadang perubahan drastis dan
segera sedemikian diperlukan sehingga perusahaan 2. Neuro Linguistic Programming (NLP)
terselamatkan, bangkit, pulih dan bertahan lama.
Kendala yang ditemui adalah semakin perusahaan
berskala besar, langkah perubahan menjadi berbanding Richard Bandler bersama John Grinder adalah penemu
lurus dengan kendala dan resistensi yang akan ditemui. Neuro-Linguistic Programming (NLP). NLP
(Kasali, 2005). Pada saat ini seringkali perusahaan menganggap bahwa setiap perilaku memiliki struktur ,
terlanjur mati sebelum balik arah untuk kembali dan membangun cara pemahaman baru mengenai cara
bangkit. (Kasali, 2007) komunikasi baik verbal maupun non verbal
mempengaruhi otak. NLP membantu membuat
Organisasi bisnis perlu memiliki kelenturan khususnya komunikasi lebih baik dan juga belajar mengendalikan
peka terhadap perubahan, mampu tetap memperoleh fungsi otomatis dari neurology sendiri. (Bandler,1996;
keuntungan dengan menentukan strategi yang tepat Bandler, 1997; Bavister&Vickers,2004)
dengan memanfaatkan kemampuan mengelola
perubahan di luar. Unsur manusia di antara unsur-unsur Saat mahasiswa Richard Bandler bertemu dengan John
lainnya dalam bisnis menjadi penentu (Crawford,2003). Grinder professor ahli bahasa , di University of
Organiasasi bisnis memerlukan manusia yang lentur , California Santa Cruz. Mereka mengawali dengan
mampu berubah, mampu menanggalkan hal lama, siap membuat model pola bahasa yang digunakan Fritz
belajar dan mengembangkan keterampilan baru, serta Perls, Virginia Satir, dan Milton Erickson, hasil
sedia menerapkan perubahan (Horribe,2001; Kasali pemodelannya ini ditulis dalam buku The Structure of
2005; Kasali, 2007) Magic, Volumes I & II. Richard Bandler adalah
pengarang sejumlah buku baik sendiri atau bersamaan
Dalam keadaan yang ketat dengan persaingan ini, tidak mengenai NLP dan terapannya meliputi Using Your
cukup manusia yang belajar, organisasi bisnis pun perlu Brain For a Change, Time For a Change, dan
menjadi organisasi yang selalu siap belajar yang Persuasion Engineering™. (Bandler, 1996;
memungkinkan seluruh pengalaman , keterampilan, Bavister&Vickers, 2004)
keahlian terbaik menjadi wahana belajar bagi semua
unsur di dalamnya. Organisasi pembelajar ini dapat Richard Bandler selanjutnya mengembangkan teknologi
mempercepat langkah organisasi bisnis untuk perubahan manusia dan membimbing workshop dan
melakukan perubahan (Senge,1996). training internasional untuk NLP seperti Neuro-
Hypnotic Repatterning™, Design Human
Setiap peluang bisnis memerlukan adanya perubahan di Engineering™, Persuasion Engineering™, Personal
dalam diri organisasi. Perubahan dapat dilihat pada Enhancement™, Charisma Enhancement™, and
unsur terkecil berupa manusianya atau dalam skala Hypnosis (Bandler, 1996)
group dan team bahkan dalam skala besar organisasi
bisnis secara keseluruhan (Ackermans,1984). Pada

2
Richard Bandler mendefinisikan Neuro-Linguistic 1. Mempelajari mengenai otak bekerja dan
Programming sebagai “ as the study of the structure of bahasa, dan kimiawi otak dan efek dari
subjective experience and what can be calculated from keadaan mental terhadap belajar dan alat
that and is predicated upon the belief that all behaviour pendidikan
has structure” (Bandler 1996;Bandler 1997). NLP 2. Karena meta disiplin , maka akan dapat
ditemukan Bandler dengan cara membangun model diterapkan kepada siapapun yang memiliki
formal atau memodel dan menstrukturkan otak dan ingin mempelajarinya lebh efektif,
pemodelannya dari Virginia Satir, Milton Erickson dan efisien, elegan
Fritz Perls yang dalam karyanya menunjukkan hasil 3. Memiliki 2 bagian: Keterampilan-
yang mengagumkan. Pemodelan yang terstruktur dan keterampilan dan Terapan dari keterampilan
formal ini memungkinkan untuk peramalan dan tersebut.
perhitungan . NLP bukan alat diagnostik. NLP hanya
dapat dipraktekkan dan karena itu hanya dapat Ulangkali Bandler (1996) mengingatkan bahwa NLP
diajarkan dengan mengalaminya. bukan Psikologi dan kerap mendapatkan kecaman dari
(Bandler,1996;Bandler,1997) . NLP diajarkan melalui psikologi karena dipandang tidak ilmiah. Bandler
“installation” bukan dengan mengajarkan teknik demi (1996) mengatakan “faktanya adalah dasar psikologi
teknik . Teknik akan cepat usang . Dasarnya adalah adalah teori, pendapat dan pekerjaan menduga
pada sikap, sang model dan keterampilan yang didasarkan pada data statistik dan kegiatan ilmiah. NLP
memungkinkan pembentukan teknik baru yang lebih mendasarkan pada model , dihitung secara matematis
efektif dan bekeja dengan cepat (Bandler, 1996) dan dirumuskan. Karena itu tidak ilmiah , berlainan
dengan kegiatan ilmiah dan statistic” . Saat ini NLP
Bandler (1996) berpendapat belajar tidak datang memperoleh pengakuan karena hasil yang
melalui tahapan. Ketika sebuah pola dengan cara ditunjukannya. Bandler menyatakan NLP bukan terapi,
tertentu dapat dipeajari telah diajarkan materi menjadi melainkan pendidikan dan pengajaran mengenai cara
mudah diakses juga memiliki efek berikut. Sebagai mengoperasikan otak manusia. Ini telah digunakan oleh
contoh saat seseorang belajar mengenai cara membaca, guru, pelatih olahaga, pembimbing pribadi, dokter, ahli
maka tak menjadi masalah ia membaca buku yang hukum, perawat, agamawan, akuntan, negosiator,
terdiri dari 5 alaman atau 200 halaman. manager, usahawan, pembicara motivasional dll.

NLP secara khusus dikembangkan untuk memudahkan Hasil memodel awal antara Bandler dan Grinder ini
manusia membat keajaiban melalui penciptaan cara kelak dinamai sebagai Neuro Linguistic Programming
pemahaman mengenai bagaimana komunikasi verbal (NLP) yang oleh Bandler dipatenkan dan menjadi
dan non-verbal mempengaruhi otak manusia. Hal ini NLP™. Grinder menyebut hal ini sebagai Clasic Code
memungkinkan kita memiliki kesempatan NLP.
berkomunikasi lebih baik dengan orang lain, juga
belajar mendapatkan kendali atas hal yang kita pandang Keterampilan dasar, teknik, pola-pola dan konsep NLP
sebagai fungsi otomatis dari neurology kita adalah sebagai berikut (McCormick,1984; Dimmick,
(Bandler,1996; Bandler,1997). 1995; Bandler, 1996; McDermott&O’Connor,1997;
Andreas&Faulkner,1998; Marlevede, Bridoux .&
Bagi Bandler (1996), NLP bukan terapi. NLP adalah Vandamme, 2001; Bavister&Vickers2004 ; Robbins,
sebuah meta discipline. NLP adalah studi mengenai 2004 ;Wiwoho, 2004) :
struktur pengalaman subyektif dan apa yang dapat
dmanfaatkan darinya. Miskonsepsi terbesar mengenai 1. Behavioral integration of the basic
teknologi ini adalah mengenai terapi . Richard Bandler presuppositions of NLP
dan John Grinder meletakkan bersama teknologi ini 2. Rapport Establishment & Maintenance
terbanyak dengan memodel Bandler. Awalnya adalah 3. Verbal & Nonverbal Pacing & Leading
dengan memodel seseorang Fritz Perls seorang terapis 4. Verbal and Nonverbal Elicitation of
Gestalt dan Virginia Satirseorang terapis keluarga Responses
family therapist. Meskipun demikian sejak awal 5. Calibrating through Sensory Experience
Richard dan John memastikan teknologi ini dapat 6. Representational Systems (Sensory
diterapkan dalam berbagai hal sebagai meta discipline. Predicates and Accessing Cues)
7. Milton Model, Meta Model
NLP karena itu menurut Bandler (1996;1997) adalah 8. Elicitation of Well-Formed Goals,
sebuah teknologi yang : Direction, and Present State
9. Overlapping and Translating
Representational Systems
10. Eliciting, Installing & Utilizing Anchors a. Action research orang pertama berupa kemampuan
in all sensory systems peneliti dalam memanfaatkan keterampilan dan
11. Ability To Shift Consciousness metode untuk menemukan pengetahuan pada dirinya,
12. Submodalities (utilizing including bertindak dengan sadar dan punya pilihan, dan
Timelines, Belief Change, Swish mengukur efek terhadap dunia luar saat bertindak.
Patterns, etc.) b. Action research orang kedua berupa kemampuan
13. Omni Directional Chunking untuk menemukan pengetahuan melalui tatap muka
14. Accessing and Building Resources dengan orang lain atas beragam issu yang merupakan
15. Content & Context Reframing perhatian bersama.
16. Creating & Utilizing Metaphors c. Action research orang ketiga bertujuan menciptakan
17. Strategy Detection, Elicitation, komuniyas luas dalam pengetahuan
Utilization, And Installation
18. Demonstration of Flexibility of Behavior Dengan Action research, maka tindakan dalam
and Attitude pengetahuan dialami dalam 4 hal berikut (Reason,2001)
19. Meta programs yang dikembangkan oleh yaitu :
Leslie Cameron Bandler
20. Neurological Levels dan Meta Mirror
yang dikembangkan oleh Robert Dilts
21. Multiple perspective (perceptual
positions) yang dikembangkan oleh John
Grinder & Judith De Lozier

3. Action Research

Penggunaan action research mempunyai 2 tujuan yaitu :


1) menghasilkan pengetahuan dan tindakan yang
bermanfaat langsung terhadap sekelompok orang dan 2)
memberdayakan orang-orang agar menggunakan proses
konstruksi dan pemahamannya dan pemanfaatannya
untuk manfaat mereka. (Reason, 2001). • Experiential knowing melalui tatap langsung
dengan seseorang, tempat datau sesuatu , ini
adalah mengeaui melalui empati dan
Tujuan Action Research ini adalah mengembangkan penghayatan, dan seringkali sulit disampaikan
pengetahuan praktis yang menghasilkan tindakan dan dalam bentuk kata.
mengembangkan organisasi pembelajar ; meningkatkan
• Presentational knowing disarikan dari
pelibatan orang dalam menciptakan dan menerapkan
experiential knowing, dan menyajikan dalam
pengetahuan tentang mereka dan dunianya; mendasari
ekspressi awal melalui bentuk imaginasi
pada kemampuan mengkritisi pengalaman mendalam
seperti puisi dan cerita, patung, gerak,tarian
peserta dalam mehami dan bertindak., kebenaran
dan lainnya.
bukanlah hanya proposisi formal melainkan aktifitas
manusia yang perlu diatur untuk berbagai tujuan dan • Propositional knowing adalah pengetahuan
memanfaatkan beragam cara untuk mengetahui— "mengenai " sesuatu , adalah pengetahuan
pengetahuan mengenai tujuan dan ide, pegetahuan mealui ide dan teori dan disajikan dalam
berdasatkan intuisi sama seperti indera, pengetahuan bahasa abstrak atau bahasa matematis.
yang terkespresikan dalam cerita, puisi, seni rupa, • Practical knowing adalah pengetahuan "cara "
bahasa proposisi dan pengetahuan praktis yang melakukan sesuatu dan ditampilkan dalam
tertampilkan dalam keterampilan dan kompetensi., dan suatu keterampilan atau keahlian
yang terpenting adalah mengembangkan teori yang
tidak hanya abstrak sederhana dan penjelasan
melainkan pedoman untuk mengetahui dan bertindak 4. Studi kasus penerapan konsep NLP dalam
saat ini. (Reason, 2001). pengembangan organisasi

Reason, P. (2001) menyatakan Ada 3 strategi dalam 4.1. Studi kasus 1


melakukan action research yaitu :
4.1.1. Diagnostik
kemampuan presentasi, kemampuan persuasi, dan
IMTP adalah PMA , pada tahun 1991 berdiri di kemampuan negosiasi. Proporsi karyawan yang
Jakarta. Perusahaan yang bergerak dalam bdang berkaitan langsung dengan kegiatan penjualan adalah
perdagangan dengan pendekatan Wholesaler 75 %. Berbeda dengan usaha retail lain, di IMTP
cash&Carry ini hanya ditujukan kepada member yang kegiatan awal sebelum gerai dibuka adalah
terdiri dari para pengusaha hotel, restoran katering, mengumpulkan data base pelanggan. Karena itu seluruh
profesional, warung. Konsumen melaukan pembelian karyawan yang akan diposisikan dalam pekerjaan yang
secara swalayan. Jumlah gerai hingga akhir tahun 2006 berbeda pada saat sebelum pembukaan toko melakukan
ada 20 cabang, 5 di Jakarta, 2 di Tangerang, 2 di Bekasi tindakan yang sama yaitu merekrut pelanggan.
dan masing-masing 1 di Bandung, Semarang,
Yogyakarta, Solo, Surabaya, Medan, Pekanbaru, Tahun 2001 hingga tahun 2003, metode pembelajaran
Palembang, Banjarmasin, Balikpapan, Makassar dan yang dilakukan untuk team awal gerai baru adalah
Bali. Jumlah karyawan rata-rata per cabang sekitar 100 sebagai berikut :
orang.
Hari Pertama : Recruitmen Pelanggan
Sejak tahun 1991 hingga tahun 1997, pembukaan Hari Kedua : Memodel di lapangan,
cabang toko hampir tiap tahun hingga ada 9 cabang . Mengerjakan, Mendapat umpan balik, Merencanakan
Pembangunan cabang terhenti tahun 1998 karena ada Hari Ketiga : Melakukan rekrutmen sendiri
kerusuhan Mei . Mulai tahun 2000 pembukaan cabang Hari Keempat : Melakukan rekrutmen sendiri
dimulai kembali dari gerai 10 hingga gerai ke 20 di Hari Kelima : Melakukan , mendapat umpan
tahun 2006. balik, membuat perencanaan

Tantangan nyata yang terlihat dari sisi sumber daya Hingga tahun 2003, proses pelatihan dilakukan dengan
manusia adalah penyiapan karyawan yang andal dan cara pembelajaran , pemagangan, pendampingan antara
kompeten di seluruh level dan fungsi untuk pembukaan karyawan dengan senior yang kompetn. Cara ini
setiap gerai. Tuntutan pembukaan gerai hampir 2 setiap dirasakan kurang mengena karena untuk orang-orang
tahun mengharuskan perusahaan menyiapkan strategi yang akan bekerja di bidang yang tidak terkait langsung
dalam SDM khususnya pengelolaan Talenta, dengan penjualan, tindakan selama rekruten ini ibarat
Pengembangan karyawan, Perencanaan Suksesi dan jauh panggang dari api. Di pembukaan beberapa toko,
Upaya memastikan setiap gerai untung. kerapkali ada karyawan keluar .

Dalam perkembangannya untuk mendukun kinerjanya, Analisa dari beberapa proses ini diketahui bahwa
IMTP menggunakan berbagai konsep manajemen penyebabnya adalah mindset tentang kegiatan penjualan
yaitu : Quality Managemen Philip Crossby, TQM, yang kurang tepat, ada anggapan sebagai ekerjaan yang
Process Management, Learning Organization, kurang bergengsi, disamping itu ada perasaan malu,
Ballanced Scorecard dan Organization Developmet & kurang percaya diri, merasa jadi tontonan, dll. Apa yang
Talent Management. disampaikan dalam exit interview menunjukkan
kondisi-kondisi mental block.
Sejak awal berdiri hingga tahun 1997, upaya penyiapan
SDM dilakukan sendiri tanpa melibatkan konsultan. 4.1.2. Terapi
Upaya-upaya pengembangan karyawan dilakukan
dengan cara mengembangkan karyawan menjadi Tahun 2004 saat pembukaan gerai ke-14 diuji coba
generalist dan multi skills. Rotasi atau mutasi jabatan penerapan konsep NLP untuk Pengembangan
dilakukan agar karyawan di seluruh level belajar kemampuan salesmanship di seluruh team gerai baru
kompetensi baru di jabatan lainnya. Hal lain dilakukan dan Pengembangan Organisasi gerai baru. Mengacu
untuk menghindari kejenuhan. kepada hasil uji coba penerapan NLP pada saat
pembukaan gerai ke-14, diputuskan menggunakan
Ketika Kantor Pusat IMTP yang ada di Eropa konsep, teknik, pola NLP dalam pengembangan
menentukan pembukaan toko per tahun 2, ada tantangan organisasi di gerai ke-15 tahun 2004 hingga gerai ke-20
baru menyiapkan orang. Strategi yang telah dilakukan tahun 2006.
adalah menyiapkan suksesor pada setiap level jabatan,
menyiapkan team pembukaan toko yang mencakup 4.1.2.1.Pengembangan kemampuan Salesmanship
seluruh lini, menyiapkan langkah-langkah penting.
Tantangan yang dirasakan adalah menyiapkan semua Untuk pengembangan kemampuan salesmanship
orang yang direkrut untuk penempatan beragam posisi dilakukan pembelajaran menggunakan terapan konsep-
agar memiliki kompetensi dasar sebagai seorang tenaga konsep NLP yaitu : Basic presuppositions of NLP;
penjual berupa kemampuan berkomunikasi, Rapport Establishment & Maintenance ; Verbal &
kemampuan membina hubungan dengan cepat, Nonverbal Pacing & Leading ; Verbal and Nonverbal
Elicitation of Responses; Calibrating through Sensory mencapai tingkat kompetensi di posisi baru, dan
Experience ; Representational Systems (Sensory mampu mempercepat proses pengembangan organisasi
Predicates and Accessing Cues) ; Meta Model ; di setiap divisi dan sectionnya dengan cara mengakses
Eliciting, Installing & Utilizing Anchors in all sensory sumber sukses dalam diri dan memanfaatkan hal-hal
systems ; Submodalities (utilizing including Timelines, terbaik dari orang lain dengan cara memodel.
Belief Change, Swish Patterns, etc.) ; Omni Directional
Chunking ; Accessing and Building Resources ;
Content & Context Reframing ; Perceptual Positions; 4.2. Studi Kasus 2
dan Neurological Levels.
4.2.1. Diagnostik
Rangkaian kegiatan pembelajaran diubah menjadi :
Hari Pertama : Menata diri untuk sukses RMJTP adalah PMA yang dibangun dengan
melalui NLP konsorsium beberapa pengusaha Indonesia dan
Hari Kedua : Salesmanship (Terapan pengusaha Asing yang mumpuni dalam bidang gula
Konsep NLP) rafinasi. Perusahaan didirikan tahun 2001, mulai
Hari Ketiga : Memodel di lapangan, berproduksi 2003. Jumlah karyawan saat ini 350 orang.
Mengerjakan, Mendapat umpan balik, Merencanakan Perusahaan ini mengolah bahan gula mentah menjadi
Hari Keempat : Melakukan rekrutmen gula rafinasi dan menjualnya ke industri. Perusahaan ini
sendiri menempati posisi strategis dalam dunia industri
Hari Kelima : Melakukan , mendapat perdagangan di Indonesia karena turut menyumbang
umpan balik, membuat perencanaan kepada produksi gula nasional.

4.1.2.2. Pengembangan Organisasi Legenda di perusahaan ini menunjukkan ada sejumlah


Hero yang berhasil membangun perusahaan hingga
Pada saat yang sama gerai baru perlu dikembangkan akhirnya berproduksi. Awalnya seluruh mesin dan
organisasinya, sehingga setiap orang dapat menempati peralatan yang digunakan di perusahaan ini berasal dari
dan melatih kompetensi di posisinya, dapat bekerja pabrik di Jepang dengan usia lebih dari 25 tahun.
dalam team dan membangun organisasi di Gerai baru. Pemindahan seluruh mesin lama dan memodifikasinya
hingga dapat difungsikan di tempat baru adalah kisah
Konsep, pola NLP yang dimanfaatkan untuk kreatifitas yang kerap dibicarakan.
pengembangan organisasi adalah: Meta Model ; Turn over karyawan tinggi, banyak issue dengan
Eliciting, Installing & Utilizing Anchors in all sensory masyarakat sekitar, termasuk demo, pengelolaan
systems ; Submodalities (utilizing including Timelines, karyawan yang kurang efisien , disiplin yang tidak
Belief Change, Swish Patterns, etc.) ; Omni Directional jalan. Sebagian besar karyawan di tingkat manajemen
Chunking ; Accessing and Building Resources ; direkrut dengan cara “hijack” dari pabrik gula lainnya
Content & Context Reframing ; Perceptual Positions; yang sudah ada. Struktur organisasi belum
dan Neurological Levels. Strategy Detection, menggambarkan jalur komando dan alur komunikasi di
Elicitation, Utilization, And Installation lapangan. Program-program HR yang diterapkan belum
terintegrasi, bahkan ada yang mengalami perubahan
4.1.3. Hasil berulang, tanpa disertai dengan komunikasi yang cukup
sehingga menimbulkan kesamaan pandangan.
Bila dibandingkan dengan pola pembelajaran
sebelumnya yang tidak menggunakan NLP dalam Buku Peraturan Perusahaan sudah ada. Upaya
pengembangan kemampuan salesmanship ditemukan sosialisasi terhadap isi peraturan perusahaan belum
bahwa pemanfaatan NLP membuat para karyawan baru dilakukan sehingga data-data pelanggaran cukup
yang akan ditempatkan di berbagai macam posisi banyak namun tindakan penegakkan aturan dan
belajar peran baru lebih cepat, mampu menghilangkan penerapan sanksi sesuai dengan peraturan perusahaan
hambatan-hambatan emosi akibat persepsi yang tidak belum cukup dilakukan, antara lain disebabkan oleh
tepat mengenai kegiatan penjualan, dapat menguraikan keengganan menjalankan peran sebagai penegak
target ke dalam langkah-langkah konkrit perilaku dan disiplin pada para atasan.
mencapainya. Penghematan dalam hal biaya dan waktu
dicapai. Turn over karyawan non penjualan saat Dalam tataran individu, Sosialisasi terhadap peraturan
kegiatan rekrutmen calon customer pun berkurang. perusahaan yang tidak ada, tiadanya induction training,
kurangnya sarana sosialisasi dan refreshment
Sementara dalam pengembangan organisasi, karyawan menyebabkan sebagian karyawan di level operator
yang dipersiapkan mengembangkan organisasi di gerai sekedar bekerja tanpa mengetahui target, sebagian
baru merasa lebih siap untuk menerima peran baru, apatis, sebagian mengabaikan peraturan.
mampu menentukan urut-urutan langkah untuk
Dalam tataran kelompok, ada klik antara kelompok. talent di bidang ini sukar dicari, kerap terjadi
Beragam klik yang muncul sesuai dengan kepentingan . pembajakan karyawan, turn over yang tinggi di bidang
Iklim organisasi dirasakan kaku, otokrat, seperti di tertentu. Dewan Direksi menganggap perlunya team
kerajaan, menghindari dipecat, ada keyakinan anak manajemen yang handal, dan mampu menyiapkan
emas, komunikasi kerap buntu, dan melindungi klik pengganti untuk setiap posisi.Dewan Direksi
sendiri. Hal ini diperkuat dengan tiadanya performance menginginkan pula perusahaan berubah dengan
management dan accountability dari masing-masing memanfaatkan kepandaian para karyawannya, tidak
pemegang jabatan. Fungsi atasan sebagai manager dan menjadi mati kreatifitasnya karena menjadi langganan
sebagai pelatih belum berjalan. konsultan. Kemampuan organisasi untuk berkembang
dengan memanfaatkan kekuatan sendiri perlu
HRD department disinyalir lebih menjalankan fungsi dirangsang. Konsep manajemen yang pernah
administrasi kepersonaliaan. Belum jalannya fungsi- ditawarkan oleh konsultan dan coba diterapkan antara
fungsi Organization Development, Selection, lain , Performance Management, Competency Base.
Assessment, Training & Development, Talent Minimnya kompetensi teknis dan kurangnya MBWA
Management dan Performance Management dan belum tersedianya system HRD menyebabkan
menunjukkan HRD belum dipandang strategis untuk banyak konsep tidak mampu dilaksanakan di lapangan
membantu perusahaan mencapai tujuan. Struktur dengan berkelanjutan.
organisasi HRD department belum jelas.
4.2.2. Terapi
Fungsi General Affair, Government dan Community
Relation, Industrial Relation mendominasi pekerjaan Konsep, teknik, pola dari NLP dipilih digunakan untuk
HRD selama ini. Sedangkan fungsi lainnya yang lebih melakukan perbaikan dalam pengembangan organisasi .
bersifat membangun kompetensi karyawan belum Pilihan ini didasari kenyataan dari pengalaman di IMTP
tergarap. Kompetensi karyawan-karyawan yang bahwa konsep NLP dapat dimanfaatkan untuk
ditempatkan di bidang HRD untuk menjalankan fngsi- mempercepa proses perubahan.
fungsi HRD secara keseluruhan belum memadai. Hal
ini dapat ditelusuri asalnya karyawan HRD yang
merupakan karyawan mutasi dari department lain , Konsep-konsep NLP diterapkan kepada team HRD
sebagian bahkan dianggap karyawan yang memiliki Department dengan cara personal coaching/mentoring
masalah di section lain. saat melatih orang per orang dalam mempelajari tugas
dan tanggung jawab baru. Beberapa konsep dijelaskan
Keadaan neurological umum yang dialami oleh team di di kelas dan dipantau pelaksanaanya dalam kegiatan-
HRD department adalah rendah diri, dikendalikan rasa kegiatan team untuk mencapai sasaran pekerjaan.
takut, tak tahu tujuan, belum mengelola pekerjaan,
belum terbiasa bekerja atas kehendak sendiri dan penuh
perencanaan. Kerja profesional boleh dikatakan belum Konsep-konsep NLP dipilih untuk melakukan
mampu ditampilkan HRD Department. perubahan pada individu dan team HRD Department
adalah : Basic presuppositions , Rapport Establishment
Tahun 2006, para pemegang saham mencanangkan & Maintenance , Verbal & Nonverbal Pacing &
perluasan perusahaan untuk memperoleh peningkatan Leading , Verbal and Nonverbal Elicitation of
profit. Terjadi pergantian Dewan Direksi pada bulan Responses, Calibrating through Sensory Experience,
April 2006. President Direktur yang baru yang direkrut Representational Systems (Sensory Predicates and
dari luar negeri dengan latar belakang mengelola pabrik Accessing Cues) , Meta Model , Elicitation of Well-
kelas dunia, segera menyadari bahwa hal yang perlu Formed Goals, Direction, and Present State , Eliciting,
dilakukan adalah mengubah dan memperbaiki HRD Installing & Utilizing Anchors in all sensory systems ,
department, khususnya dalam fungsi pengembangan Submodalities (utilizing including Timelines, Belief
organisasi dan Pendidikan dan Pelatihan. Management Change, Swish Patterns, etc.) , Omni Directional
memutuskan untuk merekrut seseorang yang Chunking , Content & Context Reframing , Creating &
mempunyai kompetensi dalam pengelolaan HRD secara Utilizing Metaphors
general dan mau menjadi pelatih bagi team HRD yang
ada saat ini. Mengingat perubahan yang dilakukan adalah termasuk
perubahan organisasi yang tergolong “Turn Around”
Perusahaan dituntut menjadi perusahaan gula rafinasi (Kasali, 2005), maka dirasakan pula pentingnya Dewan
kelas dunia . Dewan Direksi yang baru menganggap Direksi memiliki “state of mind” yang tepat. Kepada
bahwa HRD mempunyai peran strategis untuk mereka pun dilatihkan NLP secara personal coaching
mencapai sasaran tersebut. HRD Department dirasakan saat menjalankan tugas sehari-hari dan disampaikan
perlu untuk mengelola perubahan dan mengembangkan pula secara klasikal dalam meeting-meeting mingguan .
organisasi secara keseluruhan. Management menilai
Konsep-konsep NLP dipilih untuk membantu Dewan menyiapkan karyawan menjadi agen dan subyek
Direksi dalam melakukan pengembangan organisasi perubahan. Kesulitan pengembangan organisasi selama
adalah : Meta Model , Elicitation of Well-Formed ini lebih disebabkan kesulitan yang dialami oleh
Goals, Direction, and Present State , Omni Directional manusia. NLP terbukti dapat dimanfaatkan untuk
Chunking , Content & Context Reframing , Creating & membantu mengajarkan para agen perubahan untuk
Utilizing Metaphors menggunakan struktur pengalaman subyektifnya
mampu memanfaatkan hal terbaik yang dimilikinya dan
4.2.3. Hasil siap menentukan strategi untuk merancang dan
melakukan langkah-langkah perubahan. Konsep, teknik
Penerapan NLP di Department HRD terbukti telah dan pola NLP terbukti dapat dimanfaatkan untuk
mampu mengubah struktur neurologist team HRD pengembangan organisasi baik dalam setting individu,
menjadi yang siap menjadi agen dan mampu melakukan team atau pun organisasi..
perubahan. Setelah 6 (enam) bulan sejak diterapkan
NLP pada team HRD , saat ini team mempunyai Daftar Pustaka
perseps diri yang positif, mampu memilih sikap yang
tepat, mampu mengakses pengalaman-pengalaman Ackerman, L.S. (1984) The Transformational Manager
sukses, dapat menetapkan langkah-langkah mencapai : Facilitating The Flow State. In Pfeiffer, J.W &
sasaran dengan memilah sasaran besar menjadi sasaran Goodstein, L.D., (Ed). The 1984 Annual:
yang dapat dicapai hari ini, mampu membina hubungan Developing Human Resources ; (The Thirteenth
dan meyakinkan pihak lain, dapat mengatasi ketaktan Annual). (pp 242-256) San Diego : University
yang tidak perlu dan menggantinya dengan langkah- Associates, Inc
langkah berani dan kreatif. Andreas, C & Andreas, T (1994) Core Transformation :
Reaching The Wellspring Within . Utah : Real
Target yang ditetapkan ke Department HRD oleh People Press
Dewan Direksi selama 1 tahun berupa : Pengembangan Andreas, S & Faulkner, C (1998) NLP Teknologi Baru
Training&Development (mulai dari TNA hingga Meraih Sukses . (Tim Dabara. Penerjemah) Jakarta
menjalankannya di lapangan); Seleksi karyawan untuk : Pustaka Delapratasa. (Buku Asli diterbitkan 1988
posisi tertentu dan Renumeration structure mampu Bandler, Richard (1996 ) NLP (Neuro-Linguistic
dicapai dalam waktu kurang dari 6 bulan. Programming) is NOT therapy. PERIOD! IF NLP
is NOT Therapy, then what is it? Dalam
Di luar target yang ditetapkan Direksi, Team HRD http://www.richardbandler.com/ diambil pada
mampu dirangsang untuk mengembangkan kompetensi tanggal 20 Mei 2007
dalam hal : Selection & Assesment, Industrial Bandler, Richard (1997) FAQs about NLP™ Dalam
Relations, Organization Development, Corporate Social http://www.richardbandler.com/ diambil pada
Responsibility dan Communication . tanggal 20 Mei 2007
Bavister, S. & Vickers, A. (2004) Teach Yourself NLP.
Di sisi Dewan Direksi, NLP ternyata mampu membuat London : Hodder Education
Dewan Direksi optimis yakin bahwa target yang Boedreau, J.W., & Ramstad, P.M., (2002) Strategic
ditentukan dapat dicapai, Upaya-upaya yang semula HRM Measurement in 21st Century: From
dipandang sukar kemudian dpandang sebagai langkah- Justifying HR to Strategic Talent Leadership.
langkah kecil yang mudah dicapai, kekurangan- CAHRS WP 02-15. 2-20
kekurangan yang semula dipandang sebagai kendala Boyatzis, R.E., Smith, M.L. & Blaize, N. (2006)
saat ini lebih dilihat sebagai area kreatif untuk lebih Developing Sustainable Leaders Through Coaching
memacu karya. and Compassion. Academy of Management
Learning & Education. 5(1). 8-24
Perubahan di tingkat organisasi menunjukkan hasil : Crawford, J.P. (2003). Leadership Development and
Diluncurkannya Struktur organisasi baru yang lebih Constructivism. University of Waterloo
efektif, memudahkan alur komunikasi, memperjelas Dimmick, S. (1995) Successful Communication
accountability dan memungkinkan succession plan; Through NLP : A Trainer’s Guide. Hampshire:
Target produksi yang ditentukan tercapai; Target profit Gower
yang ditentukan oleh pemegang saham perlahan dapat Elfiky, I (2006) Terapi NLP : Membangun Komunikasi
dicapai dan mengalami peningkatan. yang Komunikatif. Jakarta : Hikmah
Goodstein, L.D.& Cooke , P. (1984) An Organization
5. Kesimpulan Development (OD) Primer . In Pfeiffer, J.W &
Goodstein, L.D., (Ed). The 1984 Annual:
Dari action research yang dilakukan di 2 perusahaan Developing Human Resources ; (The Thirteenth
sejak tahun 2004 hingga Juni 2007 , terbukti bahwa Annual). (pp 207-215) . San Diego : University
konsep,teknik dan pola NLP dapat dimanfaatkan untuk Associates, Inc
Goodstein, L.D & Pfeiffer, J.W (1984) Human (The Thirteenth Annual). (pp 267-281). San Diego :
Resource Development : Current Status and Future University Associates, Inc
Directions. In Pfeiffer, J.W & Goodstein, L.D., McDermott, I., & O’Connor, J., (1997) Practical NLP
(Ed). The 1984 Annual: Developing Human for Managers. Hampshire: Gower
Resources ; (The Thirteenth Annual). (pp 155-160) McWhinney, W., Webber, J.B., Smith,D.M. , &
San Diego : University Associates, Inc Novokowsky, B.J. (1997). Creating Path of
Horribe, F. (2001) Creating the Innovation Culture. Change : Managing Issues and Resolving Problems
Toronto : John Wiley & Sons in Organizations . 2nd Ed. London : Sage
Kasali, R. (2005) Change! . Jakarta : Gramedia Pustaka Publication
Utama Reason, P. (2001). Learning and Change through action
Kasali, R. (2007) Re-Code Your Change DNA: research. Dalam J. Henry (Ed.), Creative
Membebaskan Belenggu-Belenggu untuk Meraih Management. London: Sage.
Keberanian dan Keberhasilan dalam Robbins, A (2004) Unlimited Power : Kekuatan Tanpa
Pembaharuan! . Jakarta : Gramedia Pustaka Utama Batas. Jakarta:Delapratasha Publishing
Kelly, G., & Walker , P. (2004) Community-Level Senge, P.M. (1996) Disiplin Kelima; Seni&Praktek dari
Systems Thinking. The 22nd International Organisasi Pembelajar. Jakarta : Binarupa Aksara
Conference of The System Dynamic Society – Salit, R. (2003). The Coach As Theatre Director.
Oxford Journal of Excellence. 8. 20-41
Lewis, J.C. (1984) OD with Management Perspective. Siberman, M. (Ed) . (2003) The Consultant’s Big Book
In Pfeiffer, J.W & Goodstein, L.D., (Ed). The 1984 of Organization Development Tools: 50
Annual: Developing Human Resources ; (The Reproducible, Customizable Interventions to Help
Thirteenth Annual). (pp 168-175). San Diego : Solve Your Clients’ Problems. New York:
University Associates, Inc McGraw-Hill.
Marlevede. P.E., Bridoux, D.& Vandamme, R. (2001) 7 Thompson Jr, A.T., Strickland III, A.J., & Gamble,
Steps to Emotional Intelligence. Wiltshire : Crown John E. (2005) Crafting and Executing Strategy;
House Publishing Limited The Quest for Competitive Advantage-
Mastenbroek, W.F.G. (1984) Organization Concept&Cases. 14th Ed. Boston:McGraw Hill
Development and Power. In Pfeiffer, J.W & Irwin
Goodstein, L.D., (Ed). The 1984 Annual: Wiwoho, R.H (2004) ProFil: Kunci Menuju Puncak
Developing Human Resources ; (The Thirteenth Motivasi. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama
Annual). (pp 188-194). San Diego : University Wiwoho, R.H (2004) Reframing:Life Balancing
Associates, Inc Strategies Using Neuro Linguistic Programming .
McCormick, D.W., (1984) Neuro Linguistic Jakarta : Gramedia Pustaka Utama
Programming : A Resource Guide and Review f the
Research. In Pfeiffer, J.W & Goodstein, L.D., (Ed).
The 1984 Annual: Developing Human Resources ;

PROFIL ASEP HAERUL GANI

Drs. Asep Haerul Gani, Psikolog , saat ini adalah Sr. HRD Manager PT. Jawamanis
Rafinasi. Dari tahun 1994 hingga tahun 2006 , selama 13 tahun dihabiskannya menggeluti
berbagai bidang SDM dalam bidang retail di ALatief Corporation dan si PT Makro
Indonesia. Minatnya dalam bidang penelitian membuatnya melakukan Action Research
dalam pekerjaannya. Ia berhasil menerapkan konsep Learning Organization (LO) di PT
Makro Indonesia dan berhasil membawa PT Makro Indonesia meraih penghagaan HR
Excellence Award peringkat ke-4 dalam bidang Pelatihan dan Pengembangan.

Alumnus Fakultas Psikologi Universitas Indonesia tahun 1993 ini pada tahun 1992 dan
1993 meraih penghargaan Mahasiswa Berprestasi UI bidang Penelitian. Sejak tahun 1995
hingga sekarang selain menjadi praktisi ia juga menjadi dosen luar biasa di Fakultas
Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dosen tamu di Program Studi Psikologi
Universitas Sumatera Utara, dosen Tamu di Program S-2 Psikologi Universitas Indonesia
dan Pensyarah Tamu di Universitas Kebangsaan Malaysia.

Ia pendiri sekaligus Sekjen pertama Asosiasi Psikologi Islami (API) dan mengasuh Pondok Pesantren Hypnotherapy
Ciputat. Asep Haerul Gani dapat dihubungi di +6281510770666 atau asep@jawamanis.com

You might also like