You are on page 1of 13

PERMASALAHAN – PERMASALAHAN EKONOMI :

1. Inflasi
Pengertian inflasi adalah kondisi perekonomian dimana harga-harga umum
meningkat dan diiringi dengan menurunnya daya beli uang.

Faktor-faktor penyebab inflasi :


• Meningkatnya jumlah permintaan masyarakat, peningkatan permintaan
masyarakat akan barang dan jasa akan mendorong naiknya harga-harga
barang atau jasa terkait. Hal ini sering terjadi di Indonesia terutama pada saat-
saat menjelang hari-hari besar keagamaan, seperti bulan puasa dan idul fitri,
natal dan tahun baru serta imlek. Gejolak tingkat konsumsi masyarakat
mendorong naiknya harga-harga bahan pokok dan harga-harga umum
• Naiknya harga-harga barang input atau naiknya ongkos produksi,
kenaikan harga barang-barang input atau raw material atau bahan baku akan
menaikkan ongkos produksi dan dengan demikian harga jual barang dan jasa
tersebut akan naik
• Perubahan nilai kurs, menurunnya nilai tukar mata uang dalam negeri
terhadap mata uang asing akan mendorong naiknya ongkos produksi, terutama
bagi produksi barang yang bahan mentah atau raw material dan mesin serta
teknologinya masih harus diimpor. Karena dengan penurunan nilai kurs mata
uang rupiah terhadap dollar AS akan menaikkan harga barang-barang impor
secara keseluruhan
• Surplus perdagangan, dengan adanya surplus perdagangan, pendapatan
devisa Negara dari sector ekspor akan meningkat dan ini akan mendorong
meningkatnya uang masuk ke dalam negeri, dengan demikian jumlah uang
beredar di dalam negeri akan bertambah secara signifikan
• Rational expectation atau ekspektasi psikologi pelaku ekonomi akan
kemungkinan terjadinya inflasi dihari-hari yang akan datang, seperti yang
dilakukan sebagian masyarakat Indonesia pada bulan desember 2004 dan
januari serta awal februari 2005, dimana mereka dengan ekspektasi atau
perkiraan akan diambilnya kebijakan oleh pemerintah untuk menaikkan harga
BBM dalam waktu dekat, sehingga dengan ekspektasi tersebut mereka
melakukan kegiatan berjaga-jaga atas barang-barang yang mereka butuhkan
sebagai usaha untuk mengantisipasi kebijakan pemerintah untuk menaikkan
harga BBM, yang umumnya akan langsung diikuti dengan naiknya harga-
harga. Jadi, kegiatan berjaga-jaga rumah tangga tersebut telah mendorong
naiknya harga-harga umum lebih awal
• Kondisi alam dan lingkungan juga memiliki andil yang cukup besar untuk
terjadinya inflasi. Dengan hujan yang terus menerus disuatu wilayah dan
akhirnya menimbulkan banjir, membuat kegiatan produksi dan transportasi
atau arus distribusi atas barang dan jasa menjadi sulit atau terputus sama
sekali, akibat terganggunya atau terputusnya jalur distribusi harga komoditas
yang tidak dapat didistribusikan akan naik dan semua ini akan mendorong
naiknya harga barang-barang lainnya. Contohnya bencana alam tsunami pada
tanggal 26 Desember 2004 di Propinsi Aceh, tidak hanya menelan ratusan ribu
jiwa manusia tetapi juga banyak menghancurkan banyak infrastruktur yang
ada di propinsi Aceh. Bencana tersebut selain menimbulkan putusnya jalur
distribusi atas barang dan jasa saja, juga turut menghancurkan dan
memusnahkan banyak sumber daya produktif lainnya, pada akhirnya
menyebabkan harga-harga umum di Aceh membumbung tinggi

Jenis-jenis inflasi :
• Cost push inflation
• Demand pull inflation
• Imported inflation

Tingkatan inflasi :
• Creeping inflation
Inflasi merayap sampai 4%
• Moderate inflation
Inflasi moderat 5 sampai 10% atau inflasi satu digit
• Galloping inflation
Inflasi melonjak 11 sampai 100% atau inflasi dua digit
• Hyper inflation
Inflasi diatas 100%

Dampak ekonomi dan sosial dari inflasi :


Inflasi atau naiknya harga-harga umum akan menyebabkan menurunnya
daya beli atau turunnya tingkat konsumsi masyarakat atas barang dan jasa. Inflasi
mendorong berkurangnya permintaan akan barang dan jasa sehingga produksi
barang dan jasa akan menurun, dengan demikian kegiatan ekonomi akan melemah
atau melesu, sebagai dampak langsung dari turunnya angka produksi akan terjadi
Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), angka pengangguran akan semakin
meningkat dan kemiskinan bertambah, jika inflasi terus berlanjut perekonomian
secara keseluruhan menjadi lesu dan akan mendorong munculnya depresi atau
resesi ekonomi.

Kebijakan untuk mengatasi inflasi :


Untuk mengatasi dampak dari inflasi biasanya pemerintah mengambil
kebijakan stabilisasi dengan menggunakan instrumen-instrumen kebijakan
moneter dan fiscal secara bersamaan, seperti :
• Kebijakan moneter
o Menaikkan tingkat suku bunga bank
o Guna menekan permintaan kredit
o Jumlah uang beredar menurun
o Inflasi dapat dikendalikan
• Kebijakan fiskal
o Menaikkan tarif dan mendifersivikasi pajak
o Jumlah uang beredar menurun (karena menurunnya tingkat
pendapatan masyarakat dan perusahaan
o Inflasi dapat dikendalikan
o Pengurangan budget
2. Pengangguran
Pengangguran adalah angkatan kerja atau seorang tenaga kerja yang
sedang tidak bekerja dan secara aktif mencari pekerjaan tetapi belum
mendapatkannya atau seseorang yang kehilangan pekerjaan lamanya dan belum
mendapatkan pekerjaan yang baru.

Faktor-Faktor penyebab pengangguran :


a. Sedikitnya lapangan kerja yang tersedia
b. Rendahnya pendidikan dan skill
c. Perubahan struktur ekonomi
d. Kondisi umum perekonomian
e. Kemajuan teknologi
f. Pertumbuhan penduduk yang tinggi

Jenis-Jenis Pengangguran :
1. Pengangguran Friksional adalah pengangguran yang biasa terjadi apabila
seseorang keluar dari satu pekerjaan untuk pindah ke pekerjaan yang lebih
baik atau pengangguran yang terjadi antara waktu telah selesai mengikuti satu
jenjang pendidikan sampai mendapatkan satu pekerjaan.
2. Pengangguran Struktural adalah pengangguran yang terjadi di satu sector
perekonomian atau satu wilayah,dimana di satu sector atau di wilayah tersebut
terjadi perubahan struktur kegiatan ekonomi, umpamanya dari sector
pertanian berubah menjadi industry. Sector industry memerlukan lebih sedikit
tenaga kerja , sehingga ada tenaga kerja dari sector pertanian yang tidak dapat
diserap oleh industry.
3. Pengangguran Konjungtural adalah pengangguran yang terjadi akibat
penurunan kegiatan perekonomian secara keseluruhan, seperti pengangguran
yang terjadi karena resesi dan krisis ekonomi.
4. Pengangguran Musiman atau pengangguran musiman atau pengangguran
yang terjadi antara dua musim, seperti di sector pertanian bagi para petani
setelah musim tanam sampai menunggu musim panen, mereka menganggur.
5. Pengangguran Terselubung adalah angkatan kerja yang memiliki pekerjaan,
tetapidalam melakukan pekerjaannya tersebut mereka tidak memberikan
kontibusi yang signifikan bagi peningkatan produktivitas tempat dimana
mereka bekerja. Pengangguran terselubung umumnya terjadi di sector
pertanian dan pegawai negri sipil.
6. Pengangguran Demografis adalah pengangguran yang terjadi karena tingginya
pertumbuhan penduduk atau juag sebagai akibat adanya persaingan gender di
pasar tenaga kerja, dimana dengan perkembangan waktu semakin banyak
kaum perempuan yang ingin bekerja diluar rumah, sehingga saingan bagi
kaum lelaki semakin meningkat.
7. Pengangguran Terbuka adalah pengangguran yang semata-mata terjadi karena
tingginya angka pertumbuhan penduduk tanpa diimbangi oleh penciptaan
lapangan kerja baru secara signifikan. Dengan kata lain dengan minimnya
lapangan kerja yang tercipta dan pertumbuhan penduduk yang tinggi, akan
membuka jalan bagi terjadinya pengangguran terbuka.

Dampak pertumbuhan ekonomidan social dari pengangguran :


a. Dari segi ekonomi pengangguran akan menyebabkan hilangnya pendapatan
dan menurunnya tingkat konsumsi serta menurunnya standart dan kualitas
hidup. Pengangguran juga membawa dampak, seperti turunnya rasa percaya
diri.
b. Dampak social yang ditimbulkan oleh pengangguran adalah suasana
lingkungan pemukiman dimana banyak pengangguran akan menjadi tidak
nyaman dan tidak aman serta adanya kemungkinan meningkatnya tindak
kriminalitas.
c. Dampak pengangguran bagi Negara atau pemerintah adalah pertama
menurunnya pendapatan pemerintah dari sector pajak dan kedua
pengangguran akan mendorong meningkatnya pengeluaran pemerintah untuk
social safety net dan subsidi Sembilan bahan pokok serta peningkatan
pengeluaran pemerinath untuk sector keamanan masyarakat.
d. Masa pengangguran yang lama, lambat laun akanberdampak hilangnya
keahlian dan kepekaan akan suatu bidang kerja yang sebelumnya sudah
dikuasai dan pengangguran yang lama juga akan menjadi sumber konflik di
lingkungan keluarga.
e. Denagn angka pengangguran yang demikian banyak, pengangguran bisa
membawa dampak lanjutan bagi stabilitas Negara secara keseluruhan, karena
dimana banyak pengangguran berada disitu masyaraktnya sangat rentan
terhadap isu dan kerusuhan, hal ini telah terjadi di banyak wilayah di
Indonesia pada bulan mei 1998.

Kebijakan mengatasi pengangguran :


1. Kebijakan moneter dengan menurunkan tingkat suku bunga bank
[ permintaan akan kredit(konsumsi dan investasi) meningkat,permintaan akan
barang dan jasa meningkat, produksi barang dan jasa meningkat, tercipta lapangan
kerja baru, pengangguran berkurang ]
2. Kebijakan fiscal dengan menurunkan tariff pajak pendapatan rumah tangga
dan keuntungan perusahaan
[ daya beli masyarakat dan keuntungan perusahaan meningkat, permintaan atau
tingkat konsumsi masyarakat dan investasi perusahaan bertambah, perluasan
produksi dengan ditandai adanya peningkatan investasi dan penciptaan lapangan
kerja baru angka penganguran berkurang ]
3. Kebijakan fiscal dengan meningkatkan pengeluaran pemerintah, baik
anggaran belanja rutin dan investasi pemerintah
[ permintaan barang dan jasa secara keseluruhan meningkat, perluasan produksi
barang dan jasa, investasi secara keseluruhan bertambah dan tercipta lapangan
kerja baru, angka pengangguran berkurang ]
4. Mebangun jaringan pusat-pusat informasi atau bursa informasi akan
penawaran lapangan kerja ditiap sudut wilayah yangh membutuhkan. Bursa
informasi penawaran lapangan kerja ini bisa dikelola oleh masyarakat sendiri
atau oleh pemerintah.

3. Hutang Luar Negeri


Hutang luar negeri terjadi karena di latar belakangi kurangnya dana
pembangunan yang dimiliki pemerintah dan tidak mencukupinya tabungan
masyarakat (public saving) di dalam negeri untuk menutupi kebutuhan dana yang
diperlukan pemerintah untuk membiayai program pembangunan yang telah
direncanakan. Karena kondisi keuangan di dalam negeri demikian, maka
pemerintah terpaksa harus meminjam dana atau berhutang ke luar negeri. Hutang
luar negeri yang didapat pemerintah umumnya tidak diberikan dalam bentuk dan
tunai, melainkan dalam bentuk barang modal dan program kerja.

Jenis-jenis hutang luar negeri :


1. Soft loan adalah pinjaman luar negeri dengan tingkat suku bunga yang rendah
terkadang dibawah 1% dan jangka waktu pembayaran cicilan pokok hutang
dan cicilan bunga yang panjang dengan masa pinjaman antara 20 sampai 30
tahun.

2. Grant adalah bantuan luar negeri yang siaftnya hibah atau Cuma-Cuma, yang
diberikan dengan syarat, bahwa bantuan tersebut akan dipergunakan untuk
program pembangunan tertentu.

3. Commercial loan adalah hutang luar negeri yang diberikan oleh satu
konsorsium bank-bank swasta asing, dengan tingkat suku bunga yang berlaku
dipasar uang dan masa pinjaman untuk jangka waktu tertentu.

4. Stand by loan atau pinjaman siaga yang kapan saja siap untuk dipergunakan
oleh pemerintah negara yang meminjam. Stand by loan diberikan oleh negara-
negara donor hanya dengan syarat-syarat tertentu saja, hal tersebut diberikan
tergantung besar kecilnya dana yang harus disediakan.
Sumber-sumber utama Hutang luar negeri Indonesia :
→ IMF atau International Monetary Fund adalah Lembaga Keuangan
Internasional yang khusus memberikan kredit kepada negara-negara yang
membutuhkannya, terutama negara-negara yang sedang mengalami kesulitan
liquiditas keuangan.

→ World Bank atau Bank Dunia

→ ADB atau Asian Development Bank

→ Paris Club adalah satu kumpulan pemerintah dari negara-negara industri maju
yang memberikan pinjaman lunak kepada pemerintah negara-negara yangs
sedang berkembang.

Dampak ekonomi dan sosial dari hutang luar negeri :


→ Meningkatnya ketergantungan negara penghutang kepada negara-negara
donor atau negara pemberi pinjaman, terutama ketergantungan negara sedang
berkembang negara-negara industri maju.

→ Semakin banyak faktor-faktor produktif dari dalam negeri negara penghutang


yang berpindah ke negara pemberi pinjaman.

→ Menurunnya kwalitas hidup masyarakat negara peminjam secara keseluruhan


sebagai akibat semakin banyak faktor-faktor produktif dalam negeri yang
berpindah kepemilikan ke luar negeri.

Alternatif solusi mengatasi hutang luar negeri :


→ Hair cut atau pemotongan sebagian jumlah pokok yang ada.

→ Moratorium atau penghentian sementara waktu pembayaran cicilan pokok dan


bunga hutang. Moratorium diberikan oleh negara donor bulan Januari 2005
kepada pemerintah Indonesia karena pertimbangan kemanusiaan setelah
terjadinya bencana tsunami di Propinsi Aceh 26 Desember 2004. Dalam
moratorium ini Pemerintah Indonesia dibebaskan sementara dari kewajiban
pembayaran hutang luar negeri sebesar 30 (tiga puluh) triliun rupiah.
→ Rescheduling atau penjadwalan ulang waktu pembayaran cicilan pokok dan
bunga hutang. Disini penghitungan bunga hutang dan bunga dari bunga
hutang tetap berjalan, tidak seperti moratorium penghitungan hal tersebut
dihentikan sementara.

→ Debt swap atau penukaran sebagian pembayaran hutang dengan pelaksanaan


satu program pembangunan tertentu, umpamanya penukaran hutang dengan
pelaksanaan proyek pelestarian hutan tropis atau program pendidikan.

4. Monopoli

Monopoli dalam perekonomian dewasa ini telah menjadi satu permasalahan


ekonomi yang serius. Permasalahan monopoli dapat ditemukan dibanyak sektor
perekonomian. Monopoli adalah satu bentuk distorsi pasar atau gangguan yang dapat
mempengaruhi ketidak efisienan jalannya kegiatan ekonomi masyarakat secara
keseluruhan.
Pengertian monopoli sendiri menurut UU Anti Monopoli No.5/1999 adalah
barang siapa yang menguasai 30% atau lebih pangsa pasar atau market share satu
jenis komoditas atau satu jenis barang dan jasa.

Faktor-faktor penyebab terbentuknya monopoli :


1. tingkat kepemilikan modal, pemilik modal besar memiliki kesempatan yang
lebih banyak untuk menjadi monopolis dalam satu petrekonomian
dibandingkan dengan para pemodal kecil.
2. ketentuan UU atau peraturan pemerintah, satu perusahaan dapat memonopoli
akan komoditas tertentu apabila ada ketentuan UU atau Peraturan Pemerintah
BBM dikelola secara monopoli oleh Pertamina.
3. Pengusaan tekhnologi satu perusahaa, monopoli ini dapat terjadi apabila
satuperusahaan mematenkan tehnologi atau penemuan yang dikuasainya,
maka perusahaan tersebut memiliki hak monopoli atas tehnologi atau
penemuan yang mereka telah patenkan.
4. Penguasaan sumber daya produktif tertentu dapat mendorong satu perusahaan
memonopoli bidang produksi komoditas tertentu dari bahan baku yang
mereka kuasai.

Dampak monopoli bagi perekonomian :


1. Adanya persaingan tidak sehat antara jenis usaha yang sama, terutama antara
yang bermodal besar dengan yang bermodal kecil.
2. Harga barang yang dimonopoli akan ditentukan secara sepihak oleh si
monopolis.
3. Entry barrier atau kesulitan untuk masuk bagi para pendatang baru di jenis
usaha yang sama.
4. Dengan penguasaan modal yang besar dan penguasaan tehnologi, si
Monopolis cenderung akan lebih banyak menggunakan peralatan mesin untuk
kegiatan produksi perusahaan-perusahaan mereka, sehingga akan terjadi
efisiensi dalam penggunaan tenaga kerja, sehingga akan terjadi pemutusan
hubungan kerja ( PHK ) dengan demikian angka pengangguran akan
meningkat.

5. Pencemaran dan Pengrusakkan Lingkungan Hidup

Pertambahan penduduk yang demikian pesat mendorong perlunya


peningkatan produktifitas akan produksi barang dan jasa untuk memenuhi
kebutuhan hidup masyarakat yang semakin banyak.
Sector pertanian pada dasarnya memiliki keterbatasan atas lahan pertanian,
karena keterbatasan dari lahan pertanian yang ada, maka diusahakan agar lahan
tersebut dapat menghasilkan produk pertanian yang lebih banyak, sehingga lahan
pertanian tersebut harus dipacu produktifitasnya baik dengan bantuan rekayasa
kimia maupun penggunaan alat-alat berat untuk mengolahnya. Akibatnya adalah
lahan lambat laun penuh dengan bahan kimia dan bahan kimia tersebut meresap
masuk kedalam tanah sampai ke air tanah. Selain itu dengan penggunaan alat-alat
berat, massa tanah menjadi semakin padat dan menjadi tidak produktif lagi.
Demikian juga di sector industry, guna memenuhi permintaan masyarakat
yang treus bertambah dan semakin beragamnya kebutuhan mereka serta semakin
tingginya tingkat keuntungan yang diharapkan oleh para pengusaha, industriawan
atau produsen berusaha memproduksi barang yang dibutuhkan masyarakat
tersebut sedemikian rupa sehingga murah atau secara massal,dengan
memproduksi seperti ini mereka sering mengabaikan cara-cara berproduksi yang
ramah lingkungan. Pengabaian yang mereka lakukan terutama adalah
mengabaikan ketentuan-ketentuan akan tata cara pembuangan limbah dari pabrik
atau perusahaan mereka. Pembuangan limbah yang dilakukan secara sembarangan
menjadi penyebab utama pencemaran linkungan didaerah lokasi sekitar pabrik.
Pertambahan penduduk yang sedemikian cepat identik dengan pertambahan
akan kebutuhan hidup yang cepat, baik kebutuhan pokok, kebutuhan sekunder
maupun kebutuhan akan barang tersier. Untuk itu semakin banyak lahan yang
dibutuhkan untuk dijadikan daerah pemukiman dan dibutuhkan juga lahan untuk
lokasi mendirikan pabrik-pabrik untuk memproduksi kebutuhan-kebutuhan
masyarakat yang terus bertambah, sebagai akibatnya semakin beralih fungsi.
Banyak areal pertanian yang tadinya cukup luas di satu daerah lambat laun
menjadi semakin sempit, karena telah berubah manjadi pemukiman atau pabrik.
Dengan semakin banyaknya lahan-lahan pertanian yang beralih fungsi atau
semakin smepitnya lahan pertanian, membuat semakin sedikit jumlah produk
pertanian yang dihasilkan.
Kebutuhan-kebutuhan pokok untuk daerah yang lahan pertaniannya banyak
beralih fungsi, mereka terpaksa harus datangkan dari daerah lainnya. Untuk
mendatangkan barang kebutuhan tersebut tidak jarang dari wilayah yang sangat
jauh, sehingga dibutuhkan alat transportasi dan bahan bakar. Mengakibatkan
frekuensi transportasi angkutan kebutuhan pokok dan barang-barang lainnya, baik
yang dilakukan melalui jalan darat, laut maupun melalui angkutan udara, dari hari
ke hari terus mengalami peningkatan, pada akhirnya dibutuhkan juga lahan untuk
pembuatan jalan-jalan raya. Transportasi barang yang semakin meningkat turut
mendorong semakin banyaknya ahli fungsi lahan pertanian dan mendorong
semakin tingginya pengrusakkan lingkungan, meningkatnya polusi udara dan
tingginya tingkat kebisingan suara serta pencemaran lingkungan lainnya.

Jenis-jenis pencemaran dan pengrusakkan lingkungan hidup :


1. Polusi udara akut yang mengarah rusaknya lapisan pengaman sinar ultra violet
dan pembentukkan ozon, sebagai akibat semakin banyaknya penggunaan
kendaraan bermotor dan alat transportasi lainnya serta semakinh banyaknya
pabrik-pabrik yang beroperasi.
2. Pencemaran sumber daya air, baik pencemaran yang terjadi pada saluran
irigasi, saluran air masyarakat,maupun pencemaran air sungai sebagai akibat
dari pembuangan limbah pabrik.
3. Penebangan hutan secara liar yang mengakibatkan rusaknya struktur tanaman
di hutan, sehingga tidak terserapnya curah hujan, yang pada akhirnya
mengakibatkan daerah sekitar mudah terkena banjir pada saat musim hujan
tiba.
4. Intrusi air laut adalah satu bentuk pengrusakkan lingkungan yang terjadi,
sebagai akibat penggunaan air tanah yang berlebihan seperti yang dialkukan
oleh pengusaha perhotelan dan industry di kota-kota besar, sehingga
ketersediaan air tanah semakin menipis dan hali ini menyebabkan air laut
merembes untuk mengisi kekosongan ruang di bawah tanah yang sebelumnya
terisi air tanah.
5. Pencemaran air tanah sebagai akibat pembuangan limbah pabrik yang
sembarangan dan penggunaan bahan kimia dalam pengolahan lahan-lahan
pertanian.
6. Ketidak seimbangan ekosistem disatu wilayah sebagai dampak dari alih fungsi
lahan-lahan pertanian atau lahan-lahan produktif lainnya yang menjadi daerah
pemukiman atau lokasi pabrik atau yang menjadi sarana transportasi.
7. Tingkat kebisingan suara yang meningkat terutama untuk daerah pemukiman
disekitar jalan-jalan raya dan pusat-pusat kegiatan ekonomi serta pelabuhan
udara.
Dampak ekonomi dan social dari pencemaran dan pengrusakan lingkungan hidup:
1. Menurunnya standart dan kualitas hidup masyarakat

2. Meningkatnya gangguan kesehatan baik mental maupun kejiwaan yang harus


dialami masyarakat, sehingga turut mempengaruhi tingkat produktifitas kerja
mereka.

3. Meningkatnya ketergantungan satu wilayah pada wilayah lain dalam


pemenuhan kebutuhan hidup.

4. Semakin berkurangnya kesempatan kerja bagi penduduk disatu wilayah yang


lingkungan hidup mereka telah rusak atau tercemar.

Alternative solusi mengatasi masalah pencemaran dan pengrusakan lingkungan


hidup :
1. Pembatasan perluasan daerah pemukiman dan lokasi pabrik dengan metode
pembangunan flat atau tempat tinggal bertingkat dan inovasi teknologi untuk
memproduksi barang.

2. Pembatasan emisi gas buang kendaraan bermotor dan alat transportasi lainnya
serta pembatasan emisi gas buang dari pabrik-pabrik.

3. Pengolahan limbah pabrik sebelum disalurkan atau di buang kesaluran air


umum atau ke sungai

You might also like