Professional Documents
Culture Documents
A. JUDUL
INTI BIJI BUAH MANGGA (Mangifera indica) SEBAGAI BAHAN
BAKU SIRUP GLUKOSA ALTERNATIF PENGGANTI PEMANIS
SINTESIS
C. PERUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah yang ingin dipecahkan memlalui program
kreativitas mahasiswa ini adalah:
1. dapatkah biji buah mangga dijadikan sebagai bahan pembuatan sirup
glukosa sebagai alternatif penganti pemanis sintetis?
3
2. Berapa randemen sirup glukosa yang dihasilkan dari pengolahan inti biji
buah mangga?
D. TUJUAN
Tujuan dari program kreatifitas ini adalah:
1. Untuk menghasilkan bahan pemanis yang aman berupa sirup glukosa yang
dapat digunakan sebagai alternatif pengganti pemanis buatan.
2. Memanfaatkan bahan buangan berupa inti biji buah mangga yang
sebelumnya tidak termanfaatkan menjadi sesuatu yang bermanfaat bahkan
memiliki nilai ekonomis tinggi.
F. KEGUNAAN
Program ini diharapkan dapat berguna sebagai acuan dalam produksi
sirup glukosa dari inti biji buah mangga ataupun dari bahan-bahan lainnya,
yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan pemanis alternatif pengganti pemanis
sintetis.
G. TINJAUAN PUSTAKA
1. Sirup Glukosa
Sirup glukosa yang mempunyai nama lain dectrose adalah salah
satu produk bahan pemanis makanan dan minuman yang berbentuk cairan,
tidak berbau dan tidak berwarna tetapi memiliki rasa manis yang tinggi
(Hidayat, 2006). Sirup glukosa atau sering juga disebut gula cair dibuat
4
melalui proses hidrolisis pati. Perbedaannya dengan gula pasir yaitu, gula
pasir (sukrosa) merupakan gula disakarida, sedangkan sirup glukosa
adalah monosakarida, terdiri atas satu monomer yaitu glukosa. Sirup
glukosa dapat dibuat dengan cara hidrolisis asam atau dengan cara
enzimatis. Dari kedua cara tersebut, pembuatan sirup glukosa secara
enzimatis dapat dikembangkan di pedesaan karena tidak banyak
menggunakan bahan kimia sehingga aman dan tidak mencemari
lingkungan. Bahan lain yang diperlukan adalah enzim amilase (anonim,
2006).
Impor sirup glukosa pada tahun 2003 mencapai 112.396 kg dan
kebutuhan dalam negeri baru terpenuhi 60%. Industri yang memanfaatkan
glukosa antara lain adalah industri permen, minuman, biskuit, dan es krim.
Pada pembuatan es krim, glukosa dapat meningkatkan kehalusan tekstur
dan menekan titik beku, sementara untuk kue dapat menjaga kue tetap
segar dalam waktu lama dan dapat mengurangi keretakan. Untuk permen
glukosa lebih disenangi karena dapat mencegah kerusakan mikrobiologis
dan memperbaiki tekstur. Harga sirup glukosa di pasaran saat ini sekitar
Rp3.500/kg (anonim, 2006) merupakan harga yang cukup menjanjikan.
2. Karbohidrat
Karbohidrat merupakan molekul besar yang merupakan polimer
dan glukosa merupakan monomernya. Karbohidrat penting bagi manusia,
karena merupakan sumber utama bahan makanan. Di indonesia bahan
makanan pokok yang biasa kita makan adalah beras, jagung, sagu dan
kadang-kadang juga singkong dan ubi. Bahan makanan tersebut
mengandung karbohidrat sebagian besarnya (pujiadi, 2005). Karbohidrat
tersebar luas dalam tumbuhan, karbohidrat memiliki peranan struktur dan
metabolisme. Pada tanaman, glukosa disintesis dari kabon dioksida dan air
melalui photosintesis dan disimpan dalam bentuk pati atau digunakan utuk
mensintesis selulosa dalam struktur tumbuhan (Muray dkk, 2003).
5
Monosakarida
D-Glukosa
Glukosa merupakan monosakarida yang paling penting dan
berasal dari gula paling sederhana, D-gliserida,
gliserida, yang digolongkan sebagai
aldotriosa. Gula alam kebanyakan heksosa (gula dengan 6 atom karbon)
dan glukosa termasuk ke dalam golongan ini. Tetapi gula dengan jumlah
atom karbon yang berlainan terdapat juga dalam banyak produk. Ada juga
gula dengan
gan gugus fungsi atau penyulih yang berbeda; hal ini
mengakibatkan adanya senyawa gula yang beragam seperti aldosa, ketosa,
gula amino, gula asam, alkohol gula, polisakarida dan glikosida
(Padmawinata,
Padmawinata, 1997).
1997 Glukosa, monosakarida yang terpenting, kadang-
kadang disebut gula darah (karena dijumpai dalam darah), gula anggur
(karena dijumpai dalam buah anggur) (fasenden, 1986).
a. Aspartam
Aspartam atau Aspartil fenilalanin metil ester (APM) dengan
rumus kimia C14H18N2O5 atau 3-amino-N(α-carbomethoxy-phenethyl)
succinamic acid, N-L-α-aspartyl-Lphenylalanine- 1-methyl ester
merupakan senyawa yang tidak berbau, berbentuk tepung kristal
berwarna putih, sedikit larut dalam air, dan berasa manis. Kombinasi
penggunaan aspartam dengan pemanis buatan lain dianjurkan terutama
untuk produk-produk panggang dalam mempertegas cita-rasa buah
(Ambarsari, 2009).
a b
Gambar 3. Struktur kimia sakarin, a). Sakarin Ca dan b).
Sakarin Na
7
c. Siklamat
Siklamat atau cyclohexylsulfamic acid (C6H13NO3S) sebagai
pemanis buatan digunakan dalam bentuk garam kalsium, kalium, dan
natrium siklamat. Secara umum, garam siklamat berbentuk kristal
putih, tidak berbau, tidak berwarna, dan mudah larut dalam air dan
etanol, serta berasa manis. Kombinasi penggunaan siklamat dengan
sakarin dan atau acesulfame-K bersifat sinergis, dan kompatibel
dengan pencitarasa dan bahan pengawet (Ambarsari, 2009).
antara tulang dan urat tertutup daging daun. Daging daun terdiri dari
kumpulan sel-sel yang tak terhingga banyaknya. Daun letaknya
bergantian, tidak berdaun penumpu. Panjang tangkai daun bervariasi dari
1,25-12,5 cm, bagian pangkalnya membesar dan pada sisi sebelah atas ada
alurnya (Wikipedia, 2009).
Di Indonesia pohon mangga berbunga satu tahun sekali sehingga
panen dilakukan satu periode dalam satu tahun. Dari satu pohon, buah
tidak akan masak bersamaan sehingga dilakukan beberapa kali panen.
Perkiraan produksi untuk pohon muda hasil okulasi menghasilkan 50-100
buah/tahun, meningkat sampai 300-500 buah pada umur 10 tahun, 1.000
buah pada umur 15 tahun dan 2.000 buah pada waktu produksi maksimum
di umur 20 tahun (prihatman, 2000).
6. Inti Biji Buah Mangga
Inti biji letaknya didalam kulit biji yang keras, besarnya bervariasi.
Biji terdiri dari dua keping, biji ada yang monoembryonal dan ada yang
poliembryonal (Wikipedia, 2009). Inti biji mangga mengandung memiliki
kandungan air (41.38%) tertinggi diikuti oleh karbohidrat total (38.68%),
lemak (9.85%), gentian kasar (4.79%), protein (3.08%) dan abu total
(2.23%). Kandungan antinutrien seperti sianogen glikosida dan tanin
dalam kernel ini didapati sangat rendah (haroon, 2004).
Gambar 6. Inti biji (kanan) yang dikeluarkan dari kulit biji mangga (kiri)
7. Enzim
Fungsi suatu enzim ialah sebagai katalis untuk proses biokimiawi
yang terjadi dalam sel maupun di luar sel. Suatu enzim dapat mempercepat
12
reaksi 108 sampai 1011kali lebih cepat daripada apabila reksi tersebut
dilakukan tanpa katalis. Jadi enzim dapat berfungsi sebagai katalis yang
sangat efisien, disamping itu mempunyai derajat kehasan yang tinggi.
(Pujiadi, 2005)
Enzim merupakan senyawa protein kompleks yang dihasilkan oleh
sel-sel organisme dan berfungsi sebagai katalisator suatu reaksi kimia.
Kerja enzim sangat spesifik, karena strukturnya hanya dapat mengkatalisis
satu tipe reaksi kimia saja dari suatu substrat, seperti hidrolisis, oksidasi
dan reduksi (Purba, 2009). Enzim merupakan molekul biopolimer dan
tersusun dari serangkaian asam amino dalam komposisi dan susunan rantai
yang teratur dan tetap. Enzim memiliki peranan yang sangat penting dalam
berbagai reaksi kimia yang terjadi di dalam sel yang mungkin sangat sulit
dilakukan oleh reaksi kimia biasa (Wong, 1995 dalam darmajana, 2008).
a. enzim α-amylase
Salah satu enzim yang berperan dalam menghidrolisis pati
menjadi glukosa adalah enzim amilase, terutama a -amilase dan
glukoamilase. Enzim a -amilase bekerja menghidrolisis ikatan a -1,4
secara acak di bagian dalam molekul baik pada amilosa maupun
amilopektin. Hasil hidrolisis a -amilase mula-mula akan menghasilkan
dekstrin, dekstrin tersebut kemudian dipotong-potong lagi menjadi
campuran antara glukosa, maltosa, maltotriosa, dan ikatan lain yang
lebih panjang (Melliawati, R dkk. ,2006 dalam Saidin, 2008).
Enzim amilase digunakan untuk menghidrolisis pati menjadi
suatu produk yang larut dalam air serta mempunyai berat molekul
rendah yaitu glukosa. Enzim ini banyak digunakan pada industri
minuman misalnya pembuatan High Fructose Syrup (HFS) maupun
pada industri tekstil (Melliawati, R dkk. ,2006 dalam Saidin, 2008).
13
Sisi aktif
enzim
reaktan dapat diabaikan. Reaksi antara air dan pati ini berlangsung sangat
lambat sehingga diperlukan bantuan katalisator untuk memperbesar
kereaktifan air. Katalisator ini bisa berupa asam maupun enzim. Untuk
mengubah pati menjadi gula diperlukan proses hidrolisa melalui reaksi
sebagai berikut (Retno, 2009):
Hidrolisis
(C6H10O5)n + n H2O n (C6H12O6) Monosakarida Glukosa
Skema 1. Persamaan reaksi hidrolisis pati
H. METODE PELAKSANAAN
1. Pembuatan tepung dari inti biji mangga
Pembuatan tepung dari inti biji mengga dilakukan berdasarkan
metode yang dikembangkan Rukmana (1997) dengan sedikit
modifikasi.
a. Kupas kulit biji mangga hingga terkuak daging inti bijinya.
b. Kumpulkan keping inti biji, lalu rendam berulang-ulang sampai
airnya jernih.
c. Hancurkan keping inti biji mangga dengan blender, lalu rendam
berulang-ulang sampai airnya jernih.
d. Masukkan inti biji mangga ke dalam air jernih sambil diremas-
remas.
e. Saring dan endapkan selama beberapa waktu. Ampas dan kotoran
sisa penyaringan dibuang.
f. Endapkan tepung inti biji mangga secara berulang-ulang hingga
berwarna putih. Keringkan tepung dalam oven hingga kering dan
berwarna putih bersih (Rukmana, 1997).
2. Pembuatan sirup glukosa dari tepung inti biji mangga
Pembuatan sirup glukosa dari tepung inti biji mangga dilakukan
berdasarkan metode yang dikembangkan Balai Besar Penelitian dan
Pengembangan Pascapanen Departemen pertanian dengan sedikit
penyesuaian.
16
a. Pelarutan pati
Tepung (pati) inti biji mangga dilarutkan dalam air sehingga
membentuk larutan pati 30%.
b. Proses likuifkasi
Larutan pati dilakukan proses likuifikasi, proses hidrolisis pati
menjadi dekstrin oleh enzim -amilase pada suhu di atas suhu
gelatinasi (90°C) dengan pH optimum untuk aktivitas -amilase,
selama ± 60 menit. Sesudah itu suhu dipertahankan pada 105°C
dan pH 4-7 untuk pemasakan sirup sampai seluruh amilosa
terdegradasi menjadi dekstrin. Setiap 2 jam sirup dianalisis kadar
amilosanya dengan uji iod serta nilai DE (dextrose equivalen). Bila
iod berwarna coklat berarti semua amilosa sudah terdegradasi
menjadi dekstrin (nilai DE 8-14) dan proses likuifikasi selesai.
c. proses sakarifikasi.
pati yang telah menjadi dekstrin didinginkan sampai 50°C
dengan pH 4-4,6. Proses ini berlangsung sekitar 72 jam dengan
pengadukan terus-menerus. Proses sakarifikasi selesai bila sirup
yang ada telah mencapai nilai DE minimal 94,5%.
d. Proses pemucatan
Pemucatan bertujuan untuk menghilangkan bau, warna dan
kotoran, serta menghentikan aktivitas enzim. Absorben yang
digunakan adalah karbon aktif sebanyak 0,5-1% dari bobot pati.
e. Penyaringan
Penyaringan bertujuan untuk memisahkan karbon aktif dari
larutan sirup yang sebelumnya digunakan untuk menyerap kotoran
dalam sirup.
f. Penguapan
Tahap terakhir adalah penguapan untuk mendapatkan sirup
glukosa dengan kekentalan seperti yang dikehendaki.
17
Diblender
+ air, diperas dan disaring
Diendapkan,
dikeringkan
Tepung (pati)
kering inti biji
mangga
Skema 2. Bagan alur pembuatan tepung pati dari inti biji mangga
b. Pembuatan sirup glukosa dari inti biji mangga
Larutan pati 30 %
Proses liquifikasi:
+ enzim -amilase (1 ml/kg pati)
Distirer 60 menit, 90° C
Sirup (Dekstrin)
Proses sakarifikasi:
+ enzim amiloglukose
Ditirer 72 jam, 60°C
Pemucatan:
+ karbon aktif 1 %
Disaring
Penguapan
ampas
Sirup glukosa
Skema 3. Bagan alur pembuatan sirup glukosa dari tepung inti biji
mangga.
18
I. JADWAL KEGIATAN
Tabel 2. Jadwal kegiatan program kreatifitas mahasiswa bidang penelitian
Bulan ke
No. Nama kegiatan
I II III IV
Persiapan
Pengumpulan bahan
Proses penelitian
Pengumpulan data
Evaluasi hasil
Penyusunan laporan
J. RANCANGAN BIAYA
Rancangan biaya PKM Penelitian:
Tabel 3. Rekapitulasi Dana PKM-P
No. Uraian Jumlah (Rp)
1 Bahan Habis Pakai 8.150.000,-
2 ATK 270.000,-
3 Administrasi Dan Transportasi 1.580.000,-
Total 10.000.000,-
Tabel 5. ATK
Harga
Harga Total
No. Nama barang Satuan Jumlah
(Rp)
(Rp)
1. Kertas A4 40.000,- 2 rim 80.000,-
Total 1.580.000,-
20
K. DAFTAR PUSTAKA
Ambarsari, Indri. Qanytah & sarjana. Penggunaan Standar Pemanis
Buatan Pada Produk Pangan. http://www.scribd.com. [5 September
2009]
Anonim. 2006. Gula Singkong dapat Diproduksi di Pedesaan. Bogor:
Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian
Anonim. 2007. Pewarna Sintesis. Universitas Kristen
Petra.digilib.petra.ac.id/ jiunkpe/s1/jdkv/2007/jiunkpe-ns-s1-2007-
42402038-5317-pewarna_sintesischapter-2 .pdf [4 Juni 2009]
BP POM. 2008. Aspartame Pemanis Biang Gula.
http://kepingemas.blogspot.com /2008/01/efek-pemanis-buatan-
aspartame.html [6 agustus 2009]
Doddy A. Darmajana, Wawan Agustina dan Wartika. 2008. Pengaruh
Konsentrasi Enzim Α-Amilase Terhadap Sifat Fisik Dan
Organoleptik Filtrat Bubur Buah Pisang (Bahan Pembuatan Tepung
Pisang Instan). Di dalam: Seminar Nasional Sains dan Teknologi-II
2008 Lampung. Universitas lampung, 17-18 November 2008.
Subang: Balai Besar Teknologi Tepat Guna – LIPI
Pudjaatmaka, Aloysius Hadaya. 1982. Kimia Organik. Diterjemahkan dari
Fasenden, Ralp J., & Fasenden, Joan S. 1986. Jakarta: Penerbit
Erlangga
Haron, Hasnah & Mamot Said. 2004. Penentuan Kandungan Nutrien dan
Antinutrien dalam Kernel Biji. Jurnal Sains Kesihatan Malaysia
Mangifera pajang Kostermans
Hidayat, 2006. Analisis Studi Kelayakan Agroindustri Sirup Glukosa Di
Kabupaten Lampung Tengah. Bandar Lampung: Fakultas Pertanian
Universitas Lampung
Izzatinkemala, 2008. Pemanis.doc. http://izzatinkamala.files.wordpress.
com. [5 September 2009]
Kombong, hermin. 2004. Evaluasi Daya Hidrolitik Enzim Glukoamilase
Dari Filtrat Kultur Aspergillus niger. ILMU DASAR. 5:20
21
LAMPIRAN
a. Biodata ketua serta anggota kelompok
1) Ketua Pelaksana
1. Nama Lengkap : Husnul Khuluq
2. Tempat/ Tanggal lahir : Pepekat/8 Agustus 1987
3. Statu : Belum menikah
4. Pekerjaan : Mahasiswa
5. Riwayat pendidikan :
a. SD : SD Negeri 2 Batunyala
b. SLTP/MTs : MTsN Model 1 Praya Tengah
c. SMU/MA : MAN 2 Mataram
d. PT : FMIPA UNRAM Program Studi Kimia.
6. Alamat asal : Dusun Pepekat Utara, Kec. Praya Tengah
LOTENG, NTB.
7. Alamat sekarang : Jl. Lestari Gang Mawar No.4 Lingkungan
Moncok Karya, Kec. Ampenan, Kodya
Mataram, NTB.
8. No. HP : 081805283525
9. Motto hidup : Sebaik-baik manusia adalah yang berguna
bagi manusia lainnya.
2) Anggota I
1. Nama Lengkap : Taufik Abdullah
2. Tempat ,tanggal lahir : Dasan Geres, 02 Februari 1988
3. Status : Belum Menikah
4. Pekerjaan : Mahasiswa
5. Riwayat pendidikan :
a. SD : SDN 4 Tambang Eleh
b. SLTP/MTs : MTs. Yusuf Abdussatar Kediri
c. SMU/MA : SMAN 1 Gerung
d. PT : Universtas Mataram Program Studi Kimia
6. Motto hidup :
7. No. HP : 08573954636
8. Alamat :Dasan Geres Timur, Desa Jagaraga Kec.
Kuripan
9. Pengalaman organisasi :
No. Organisasi
1. Ketua Rohis SMA Negeri 1 Gerung (2005-2006)
2) Anggota II
1. Nama Lengkap : Sofhil Widad
2. Tempat ,tanggal lahir : Jurang Jaler, 2 November 1987
3. Status : Belum menikah
4. Pekerjaan : Mahasiswa
5. Riwayat pendidikan :
a. SD : SD Negeri 2 Jurang Jaler
b. SLTP/MTs : SLTP Negeri 1 Praya
c. SMU/MA : SMA Negeri 1 Praya
d. PT : FMIPA UNRAM Program Studi Kimia
6. Motto hidup : Kejujuran adalah kunci kesuksesan
7. No. HP : 081907778585
8. Alamat : Gomong lama, Mataram
9. Prestasi-Prestasi yang pernah diraih:
No. Prestasi dan Pengalaman Ilmiah
1. Peserta Lomba Olimpiade Biologi Tingkat Kota Praya Tahun 2006
3) Anggota III
1. Nama Lengkap : Ratnawati
2. Tempat ,tanggal lahir : Gerung, 9 Mei 1989
3. Status : Belum Menikah
4. Pekerjaan : Mahasiswi
5. Riwayat pendidikan :
a) SD : SDN 2 Beleka
b) SLTP/MTs : SLTP 1 Gerung
c) SMU/MA : SMAN 1 Gerung
d) PT : FMIPA Program Studi Kimia Unram
6. Motto hidup : Lakukan yang terbaik
7. Alamat : Gerung, Lombok Barat
8. No. HP : 087865705979
9. Pengalaman organisasi :
No. Pengalaman organisasi
1. Bendahara OSIS ( 2006 )
2. Remus ( Koordinator Keputrian 2006 )
3. Anggota SKI At-tafakkur FMIPA Unram (2007-2009)