You are on page 1of 3

Development Communication Technology

Prepared by:
- Nerissa Arviana B = 2007110559
- Odrine = 2007110270
- Paschalis Gandhi = 2007110472
- Sabrina Athika = 2006101044

Tidak bisa dipungkiri bahwa telepon menjadi salah satu perangkat yang cukup mengambil
bagian penting dalam sejarah umat manusia. Sebelum abad ke 19 setiap pribadi bila ingin
berkomunikasi satu dengan yang lainnya, harus bertatap muka. Satu-satunya alat yang dapat
digunakan dalam komunikasi jarak jauh ialah telegraf yang mengirim pesan melalui kode – kode,
pada tahun 1836.
Ada beberapa penemu yang turut andil dalam menemukan transmisi suara melalui kabel,
mereka juga mengembangkan ide antara satu dan lainnya. Innocenzo Manzetti, Antonio Meucci,
Johann Philip Reis, Elisha Gray, Alexander Graham Bell, adalah beberapa nama yang menjadi
pionir ditemukannya telephone. Namun, Alexander Graham Bell adalah yang pertama kali diakui
sebagai penemu telepon, yang berhasil diakui dan dipatenkan oleh United States Patent and
Trademark Office (USPTO) pada bulan Maret 1876. Pengesahan Hak paten oleh Bell itu-lah
yang menjadi Master Patent dari telepon. Sejarah awal dari telepon menjadi simpang siur dengan
banyak nya klaim mengenai siapa yang menjadi penemu pertamanya. Tetapi Hak paten yang
dimiliki oleh Bell akhirnya diakui dan menjadi sah.

Pesawat telepon merupakan bagian dari Customer Premise Equipment (CPE), yang artinya
pesawat telepon merupakan alat komunikasi yang berada di sisi pelanggan atau konsumen.
Setiap pesawat telepon memiliki rangkaian lokal, yang menghubungkan pesawat telepon
pelanggan dengan perusahaan telepon pusat atau central office-nya (CO). Rangkaian ini
utamanya terdiri atas kabel-kabel tembaga. Cara kerja pesawat telepon kurang lebih hampir sama
dengan lampu. Jika kita ingin menyalakan lampu, kita akan memencet saklarnya. Untuk telepon,
bila kita ingin melakukan panggilan, kita angkat handsetnya.

Sebuah pesawat telepon, pada umunya, terdiri atas bagian panggil (dialer), bagian dering,
bagian pengirim suara dan bagian dengar. Untuk memanggil nomor tujuan, terdapat dua cara
yaitu dengan rotary dial (pulse dial) dan dengan menekan tombol dial atau dual tone
multifrequency (DTMF). Seperti namanya, dalam prinsip DTMF setiap tombol angka yang
ditekan, akan menghasilkan sinyal dengan kombinasi dua frekuensi yang berbeda, frekuensi atas
dan frekuensi bawah. Misalnya, angka 1 merupakan kombinasi frekuensi 697 Hz dan 1209 Hz.
Berbeda dengan prinsip rotary dial, setiap nomor yang diputar akan diubah menjadi pulsa.
Misalnya, jika kita memutar angka 9 maka akan menghasilkan 9 pulsa.

Bagian pengiriman suara akan dilakukan oleh transmitter yang fungsinya seperti mikropon.
Komponen terpenting dari transmitter ini terbuat dari karbon, yang akan bergetar bila ada
rangsangan suara. Getaran suara kemudian diubah menjadi sinyal elektrik yang diteruskan ke
kantor pusat melalui kabel telepon.

Bagian dengar dan dering akan dilakukan oleh speaker. Speaker akan melewatkan sinyal bicara
setelah sinyal tersebut melalui kopling transformer dengan tahanan dari sentral sekitar 600 Ohm.
Nada dering diberikan oleh sentral, dengan frekuensi 440+480 Hz. Nada ini ditangkap sebagai
arus di pesawat telepon yang akan menggetarkan bagian palu bel (ringer). Selanjutnya akan
dikirim ke bagian speaker untuk dibunyikan.

Singkatnya, cara kerja telepon ialah sebagai berikut : saat kita akan melakukan panggilan, kita
mengangkat gagang handsetnya, pada kondisi ini jalur pesawat telepon kita sudah terhubung
dengan jalur Tip dan Ring dari sentral. Secara otomatis, sentral akan menyuplai arus listrik yang
terukur oleh voltmeter bawah tanah sebesar 0 volt, dan dibaca oleh kabel tembaga Ring sebesar
-48 Volt dalam bentuk arus searah atau DC (direct current). Hal ini lah yang merupakan
kelebihan kabel tembaga. Karena arus yang diberikan oleh sentral bersifat negative, membuat
kabel tembaga ini menjadi lebih tahan terhadap ionisasi material tembaga. Dengan kata lain,
membantu mengurangi korosi. Setelah terhubung dengan sentral, kita akan mendengar nada
sambung, kemudian kita menekan nomor tujuan panggilan kita. Nomor tujuan kita akan
diverifikasi oleh sentral, bila nomor tersebut dikenali sentral kita akan mendengar nada dering
balik. Nomor yang menjadi tujuan panggilan kita pun akan mendengar nada dering atau nada
panggil. Adapun nomor tujuan kita sedang sibuk, kita akan diberikan nada sibuk. Jika pelanggan
tujuan mengangkat handsetnya, terjadilah percakapan melalui transmitter dan speaker. Selesai
percakapan, handset akan dikembalikan ke keadaan semula, dan hubungan antara pesawat
telepon kita dan jalur Tip and Ring sentral pun terputus.

Network Access

Network access merupakan kumpulan jaringan yang terbentuk atas partisipasi berbagai
perusahaan telekomunikasi seperti Regional Bell Operating Companies (RBOCs), atau
perusahaan-perusahaan local yang independen lainnya, interexchange carriers (IXCs), operator
selluler, dan competitive local exchange carriers (CLECs). Network access inilah yang
memberikan pelayanan komunikasi untuk area perumahan dan perkantoran ke kantor regional,
dan akhirnya ke sentral. Iklim yang dibangun diantara para partisipan network access ini bersifat
kompetitif, yang semata-mata ditujukan untuk melayani pelanggan. Dengan persaingan yang
sehat, diharapkan para competitor nantinya akan terpacu untuk menciptakan inovasi-inovasi baru
dalam dunia komunikasi.

Trunk and Lines

Terdapat lima tipe trunk and lines, yakni Loop Start, Ground Start, Direct Inward Dial trunks,
E&M Trunks, dan Cetrex.

1. Loop Start.Loop start lines adalah dasar dari semua pelayanan komunikasi untuk perumahan
dan bisnis skala kecil hingga menengah. Sirkuit macam ini selalu siap siaga dalam 24 jam tiap
harinya. Kelebihan dari sirkuit ini adalah biayanya yang murah dibanding sirkuit lainnya.
2. Ground Start.Trunk jenis Ground Start digunakan untuk menghubungkan private automatic
branch exchange (PABX atau PBX) dengan sentral (CO). Sirkuit ini biasanya digunakan oleh
bisnis skala menengah hingga skala besar.

3. Direct Inward Dial Trunks (DID). Trunk jenis ini digunakan dengan PABX atau beberapa
system teknologi hybrid yang lebih canggih, yang sekarang sudah tersedia di pasaran. DID ini
dapat mengantarkan sejumlah besar nomor tujuan dari pelanggan PABX sampai ke sentral.

4. E&M Trunks. Trunk jenis ini khusus didesain untuk menghubungkan multi PABX yang
terpisah-pisah di daerah yang luas.

5. Cetrex. Tipe sirkuit ini didesain untk perusahaan-perusahaan yang berlokasi di kota
metropolitan.

Customer Premise Equipment (CPE)

CPE mulai hadir di industry setelah Carterfone Act di tahun 1968, yang memaksa system
monopoli oleh perusahaan Bell untuk membiarkan system free-competitive market
berlangsung di dunia telekomunikasi.

Private Automatic Branch Exchange (PABX)

PABX dikenal juga dengan PBx, merupakan computer yang memiliki spesialisasi untuk
menghubungkan jalur komunikasi suara inbounddengan tempat tujuannya, mengarahkan
panggilan dari luar ke trunks yang sesuai, dan membangun komunikasi antar stasiun.

You might also like