You are on page 1of 10

Nama: Resa Ariska

Kelas: XI KA
KESADAHAN AIR
Kesadahan air adalah kandungan mineral-mineral tertentu di dalam air,
umumnya ion kalsium (Ca) dan magnesium (Mg) dalam bentuk garam karbonat.
Air sadah atau air keras adalah air yang memiliki kadar mineral yang tinggi,
sedangkan air lunak adalah air dengan kadar mineral yang rendah. Selain ion
kalsium dan magnesium, penyebab kesadahan juga bisa merupakan ion logam
lain maupun garam-garam bikarbonat dan sulfat. Metode paling sederhana
untuk menentukan kesadahan air adalah dengan sabun. Dalam air lunak, sabun
akan menghasilkan busa yang banyak. Pada air sadah, sabun tidak akan
menghasilkan busa atau menghasilkan sedikit sekali busa. Cara yang lebih
kompleks adalah melalui titrasi. Kesadahan air total dinyatakan dalam satuan
ppm berat per volume (w/v) dari CaCO3.

Air sadah tidak begitu berbahaya untuk diminum, namun dapat menyebabkan
beberapa masalah. Air sadah dapat menyebabkan pengendapan mineral, yang
menyumbat saluran pipa dan keran. Air sadah juga menyebabkan pemborosan
sabun di rumah tangga, dan air sadah yang bercampur sabun dapat
membentuk gumpalan scum yang sukar dihilangkan. Dalam industri, kesadahan
air yang digunakan diawasi dengan ketat untuk mencegah kerugian. Untuk
menghilangkan kesadahan biasanya digunakan berbagai zat kimia, ataupun
dengan menggunakan resin penukar ion

Air sadah digolongkan menjadi dua jenis, berdasarkan jenis anion yang diikat
oleh kation (Ca2+ atau Mg2+), yaitu air sadah sementara dan air sadah tetap.

Air sadah sementara Air sadah sementara adalah air sadah yang mengandung
ion bikarbonat (HCO3-), atau boleh jadi air tersebut mengandung senyawa
kalsium bikarbonat (Ca(HCO3)2) dan atau magnesium bikarbonat
(Mg(HCO3)2). Air yang mengandung ion atau senyawa-senyawa tersebut
disebut air sadah sementara karena kesadahannya dapat dihilangkan dengan
pemanasan air, sehingga air tersebut terbebas dari ion Ca2+ dan atau Mg2+.
Dengan jalan pemanasan senyawa-senyawa tersebut akan mengendap pada
dasar ketel. Reaksi yang terjadi adalah : Ca(HCO3)2 (aq) –> CaCO3 (s) + H2O
(l) + CO2 (g)

Air sadah tetap Air sadah tetap adalah air sadah yang mengadung anion
selain ion bikarbonat, misalnya dapat berupa ion Cl-, NO3- dan SO42-.
Berarti senyawa yang terlarut boleh jadi berupa kalsium klorida (CaCl2),
kalsium nitrat (Ca(NO3)2), kalsium sulfat (CaSO4), magnesium klorida
(MgCl2), magnesium nitrat (Mg(NO3)2), dan magnesium sulfat (MgSO4). Air
yang mengandung senyawa-senyawa tersebut disebut air sadah tetap, karena
kesadahannya tidak bisa dihilangkan hanya dengan cara pemanasan. Untuk
membebaskan air tersebut dari kesadahan, harus dilakukan dengan cara
kimia, yaitu dengan mereaksikan air tersebut dengan zat-zat kimia tertentu.
Pereaksi yang digunakan adalah larutan karbonat, yaitu Na2CO3 (aq) atau
K2CO3 (aq). Penambahan larutan karbonat dimaksudkan untuk mengendapkan
ion Ca2+ dan atau Mg2+. CaCl2 (aq) + Na2CO3 (aq) –> CaCO3 (s) + 2NaCl (aq)
Mg(NO3)2 (aq) + K2CO3 (aq) –> MgCO3 (s) + 2KNO3 (aq) Dengan
terbentuknya endapan CaCO3 atau MgCO3 berarti air tersebut telah
terbebas dari ion Ca2+ atau Mg2+ atau dengan kata lain air tersebut telah
terbebas dari kesadahan.

Pada industri yang menggunakan ketel uap, air yang digunakan harus terbebas
dari kesadahan. Proses penghilangan kesadahan air yang sering dilakukan pada
industri-industri adalah melalui penyaringan dengan menggunakan zat-zat
sebagai berikut :

Resin pengikat kation dan anion. Resin adalah zat polimer alami ataupun
sintetik yang salah satu fungsinya adalah dapat mengikat kation dan anion
tertentu. Secara teknis, air sadah dilewatkan melalui suatu wadah yang berisi
resin pengikat kation dan anion, sehingga diharapkan kation Ca2+ dan Mg2+
dapat diikat resin. Dengan demikian, air tersebut akan terbebas dari
kesadahan.

Zeolit memiliki rumus kimia Na2(Al2SiO3O10).2H2O atau


K2(Al2SiO3O10).2H2O. zeolit mempunyai struktur tiga dimensi yang memiliki
pori-pori yang dapat dikewati air. Ion Ca2+ dan Mg2+ akan ditukar dengan ion
Na+ dan K+ dari zeolit, sehingga air tersebut terbebas dari kesadahan.
Cara paling mudah untuk mengetahui air yang selalu anda gunakan adalah air
sadar atau bukan dengan menggunakan sabun. Ketika air yang anda gunakan
adalah air sadah, maka sabun akan sukar berbiuh, kalaupun berbuih,
berbuihnya sedikit. Kemudian untuk mengetahui jenis kesadahan air adalah
dengan pemanasan. Jika ternyata setelah dilakukan pemanasan, sabun tetap
sukar berbuih, berarti air yang anda gunakan adalah air sadah tetap.

Untuk menghilangkan kesadahan sementara ataupun kesadahan tetap pada air


yang anda gunakan di rumah dapat dilakukan dengan menggunakan zeolit.
Anda cukup menyediakan tong yang dapat menampung zeolit. Pada dasar tong
sudah dibuat keran. Air yang akan anda gunakan dilewatkan pada zeolit
terlebih dahulu. Air yang telah dilewatkan pada zeolit dapat anda gunakan
untuk keperluan rumah tangga, spserti mencuci, mandi dan keperluan masak.

Zeolit memiliki kapasitas untuk menukar ion, artinya anda tidak dapat
menggunakan zeolit yang sama selamanya. Sehingga pada rentang waktu
tertentu anda harus menggantinya.
Beberapa Contoh Penetapan
dalam Kompleksometri
1. Penetapan Total Kesadahan Air

DASAR

Pada umumnya kesadahan jumlah air, disebabkan oleh kandunngan garam


Kalsium atau Magnesium. Larutan ion Mg2+ dan ion Ca2+ dititar secara
kompleksometri dengan larutan EDTA dan digunakan petunjuk EBT. Pertama-
tama EDTA akan bereaksi dengan ion Ca2+ ,kemudian dengan ion Mg2+ dan
akhirnya dengan senyawa rangkai Mg-EBT yang berwarna merah anggur.Titik
akhir pada pH 7-11, dengan adanya perubahan warna dari merah anggur
menjadi biru yang berasal dari larutan penunjuk yang bebas.

REAKSI

Ca2+ + H2Y2-à CaY2- + 2H+

Mg2+ + H2Y2- à MgY2- + 2H+

Mg2+ + HIn2-à MgIn2- + 2H+

MgIn- + H2Y2-à MgY2- + HIn2- + H+

BAHAN DAN ALAT

• Pipet gondok 50 mL
• Pipet 2 mL
• Erlenmeyer 100 mL
• Buret
• Contoh air Limbah
• Larutan buffer pH 10
• Indikator EBT
• Larutan EDTA 0,01

CARA KERJA

1) Dipipet 50 mL air limbah yang telah disaring

2) Dimasukkan kedalam Erlenmeyer 100 mL

3) Ditambahkan ± 2 mL buffer pH 10

4) Ditambahkan indicator EBT

5) Dititar dengan larutan EDTA 0,01 N hingga titik akhir dari merah
anggur kebiru.

PERHITUNGAN

Vp × 1000
Ppm CaCO3/L =
Vc

2. Penetapan kadar Mg dan MgCl2

DASAR

Pada pH 10, Mg dapat ditetapkan secara kompleksometri.in Mg 2+ dalam


contoh dapat bereaksi dengan EDTA dan menggunakan indicator EBT. Mg dan
EBT membentuk senyawa rangkai yang berwarna merah anggur.Larutan
penunjuk yang bebas berwarna biru pada pH 7-11 warna larutan pada titik
akhir berubah dari merah menjadi biru.

REAKSI

Mg2+ + HIn2-à MgIn- (merah) + H+

MgIn- + H2Y2-à MgY2- + HIn2- (biru) + H+

ALAT DAN BAHAN

§ Labu ukur 100 mL


§ Erlenmeyer 100 mL

§ Buret

§ Gelas ukur

§ Contoh

§ Larutan buffer pH 10

§ Indikator EBT

§ Larutan EDTA 0,01

CARA KERJA

1) Ditimbang 4 gram contoh dalam labu ukur 100 mL

2) Dilarutkan dan dihimpitkan dengan aquadest hingga 100 mL

3) Dipipet 20 mL larutan diatas

4) Ditambahkan 10 mL larutan buffer pH 10

5) Ditambahkan indicator EBT

6) Dititar dengan larutan EDTA 0,1 M hingga titik akhir warna biru

7) Dilakukan blanko

PERHITUNGAN

Kadar MgCl2/Mg = (a-b) × M EDTA × Bst × fP × 100 %

Mg contoh

Keterangan:

a = volume contoh

b = volume blanko
Bst MgCl2 = 203

Bst Mg =24

Penetapan Kadar Besi (II) dalam


Ferrofolat
Kata Kunci: besi, ferrofolat
Ditulis oleh Wahyudi pada 22-03-2010

Dasar : _____

Reaksi : _____

Alat :
1. Neraca analitik
2. Erlenmeyer 125 ml
3. Gelas ukur 50 ml
4. Mikroburet 10 ml
5. Pipet tetes
6. Pengaduk magnetik
7. Gelas piala 400 ml
8. Lumpang

Bahan :

1. Ferrofolat tablet
2. Larutan H2SO4 2 N
3. Air suling
4. Larutan Ce(SO4)2 0,1 N
5. Indikator ortho phenanthrolin

Cara kerja :

1. Contoh 20 tablet yang telah diketahui bobot rata-ratanya dijadikan serbuk dengan
menggunakan lumpang.
2. Ditimbang contoh yang telah diserbukkan setara dengan 200 mg ke dalam
erlenmeyer 125 ml.
3. Ditambahkan 30 ml H2SO4 2 N, 50 ml air suling, 3 tetes ortho phenanthrolin.
4. Dititar dengan Larutan Ce(SO4)2 0,1 N hingga dicapai titik akhir (TA).

Perhitungan :

Kadar Besi = Vp x Np x 5,585 x w x 100 %

Wc x 0,1 x 60

Persyaratan = 90,0- 110,0 %

Keterangan :

Vp = volume penitar, ml

Np = normalitas penitar, N

W = bobot rata-rata tablet, mg

Wc = bobot contoh, mg
Penetapan Alkalinitas
Dasar :

Campuran antara bikarbonat dan karbonat dapat dititrasi menggunakan HCl dengan
penambahan indukator PP dan MO. Pada penitaran dengan PP, ion karbonat bereaksi
dengan HCl membentuk bikarbonat, kemudian pada penitaran dengan MO ion bikarbonat
yang terbentuk dan yang ada pada sampel akan bereaksi seluruhnya dengan HCl.

Reaksi :
CO3+HCI → HCO +HCI

Merah muda

HCO3 + HCI → CO2 + CI

Alat dan bahan :

1. Buret
2. Piala gelas
3. Gelas ukur
4. Pipet tetes
5. Larutan indikato PP
6. Larutan indikato MO
7. Corong Erlenmeyer
8. Statif

Cara kerja :

1. Dipepet 50 ml larutan contoh dimasyukan ke dalam Erlenmeyer 250 ml


2. Diencerkan dengan air suling ditambahkan indikator PP
3. Dititar dengan larutan HCl 0,1N sampai warna larutan merah muda (pml)
4. Ditambahkan indikator metil orange jingga
5. Dititar HCl 0,1N sampai warna larutan merah jingga ( q ml )

Perhitungan

Jika p>q

ppm OH- = 1000 x (p-q ) x N2 X 17

50
CO3- = 1000 x q x N2 X 60

50

Jika p< q

ppm HCO- =1000 x (q-p ) x N2 x 61

50

Dimana : N2 =[HCl]

You might also like