You are on page 1of 45

FISIOLOGI KEBIDANAN

PRODI D III KEBIDANAN


STIKES BANYUWANGI

Oleh :
Dr Basuki Setyawan MM
Pendahuluan
• Fisiologi adalah ilmu yang meneliti cara
makhluk hidup mampu berfungsi agar
dapat bertahan hidup dan berkembang
biak
TUJUAN ILMU FISIOLOGI
• UNTUK MENJELASKAN FAKTOR-
FAKTOR FISIKA DAN KIMIA YANG
BERTANGGUNG JAWAB TERHADAP
ASAL-USUL PERKEMBANGAN DAN
KEMAJUAN DARI KEHIDUPAN MULAI
DARI VIRUS/BAKTERI YANG PALING
SEDERHANA SAMPAI KEPADA
MANUSIA YANG MEMPUNYAI
KARAKTERISTIK FUNGSIONAL
TERSENDIRI
FISIOLOGI MANUSIA
• Fisiologi manusia berhubungan dengan sifat
spesifik dan mekanisme tubuh manusia yang
membuat manusia sebagai makhluk hidup
mencari makanan sewaktu lapar, mencari
perlindungan , mencari hubungan dengan orang
lain,berkembang biak dan bergerak secara
otomatis. Manusia dapat mengindra, merasa
dan mengerti segala sesuatu yang merupakan
rangkaian kehidupan, hal ini memungkinkan
manusia bertahan di berbagai kondisi yang luas.
Macam sel
• Ada dua macam sel :
– Sel tunggal ( unisel);
• Contoh : bakteri, amuba dll;
– Sel banyak ( multisel);
• Contoh : manusia, kambing dll.
Sel sebagai kesatuan hidup
• Sel : adalah satuan struktur dasar pada semua
organisme multisel.
• Evolusi organisme multisel menyebabkan
terjadinya diferensiasi sel, yg berarti sel
mengalami evolusi utk melakukan fungsi dan
proses tertentu yg memberikan kontribusi pada
kesejahteraan organisme secara keseluruhan.
• Sel-sel berdiferensiasi untuk membentuk
jaringan, yg terpadu dg jaringan lain utk
membentuk organ, yg kemudian menyatu
dalamsistem fisiologis
Struktur sel
• Sebagian besar sel memiliki sitoplasma dan
terbungkus oleh membran plasma.
• Di dalam sel terdapat berbagai struktur yg
disebut organel dan suatu bagian khusus sel yg
disebut nukleus sel, cairan yg mengelilingi
organel dikenal sitosol.
• Dalam tubuh terdapat sekitar 200 jenis sel dg
struktur yg berlainan, sel dapat digolongkan
berdasarkan katagori fungsinya.
Fungsi dasar sel
• 1. memperoleh makanan (zat gizi) dan oksigen dari lingkungan
yang mengelilingi sel.
• 2. menjalankan berbagai reaksi kimia yg menggunakan zat gizi dan
O2 untuk menghasilkan energi bagi sel.
• 3. mengeluarkan CO2 dan zat sisa yg dihasilkan selama reaksi
kimia ke lingkunan sekitar sel.
• 4.mensintesis protein dan komponen lain yg diperlukan utuk
membentuk struktur seluler, pertumbuhan dan menjalankan fungsi
tertentu.
• 5. menjadi sensitif dan responsif terhadap perubahan yg terjadi di
lingkungan sekitar sel.
• 6. memindahkan zat dari salah satu bagian sel ke bagian sel lain
dan sebagian sel dapat bergerak seluruh dirinya melintasi
lingkungan.
• 7. sebagian besar sel dapat berproduksi dan berkembang biak.
Homeostasis
• Suatu proses yang dilakukan oleh sistem fisiologis untuk
mempertahankan agar lingkungan internal konstan.

• 3 komponen utama :
• a.kemostasis : pemeliharaan keseimbangan elektrolit
dan pH;
• b.hemostasis : pemeliharaan sistem sirkulasi yg
memadai utk mempermudah penyaluran zat gizi dan O2
masuk dan zat sisa keluar organisme;
• c.termostasis : pemeliharaan suhu internal tetap
konstan.
homeostasis
• Homeostasis diatur oleh sistem saraf, sistem endokrin
dan perilaku yg tergantung pada kesadaran dan bawah
sadar organisme yang bersangkutan.
• Prinsip :
• - ada rangsangan;
• - ada reseptor;
• - pusat integrasi pengendali;
• - ada efektor;
• - ada respon;
• - ada umpan balik------ agar “kondisi terkendali”
Faktor-faktor lingkungan internal
• 1. konsentrasi molekul zat gizi :manfaat sbg bahan pertumbuhan
dan perkembang biakan sel dan utk aktivitas sel dg menghasilkan
“energi”;
• 2. konsentrasi O2 dan CO2 : O2 sebagai bahan utk energi sel dan
CO2 yg dikeluarkan agar tidak meningkatkan keasaman di internal
sel.
• 3. konsentrasi zat sisa : berbagai reaksi kimia yg dihasilkan produk-
2 akhir beefek toksik bagi segera dibuang;
• 4.pH : adanya perubahan keasaman di lingkungan internal sel;
• 5konsentrasi air, garam dan elektrolit : mempertahankan
keseimbangan elektrolit dalam sel;
• 6. suhu : sel mempertahankan suhu yg optimal agar proses kimiawi
protein-2 dan enzimatik berfungsi normal;
• 7. volume dan tekanan : komponen sirkulasi pd lingkungan internal
hrs dipertahankan secara adekuat;
FISIOLOGI SISTEM
MUSKULOSKELETAL
• FUNGSI UMUM TULANG :
- Formasi kerangka;
- Formasi sendi;
- Perlengketan otot;
- Sebagai pengungkit;
- Sebagai penyokong berat badan;
- Proteksi;
- Hemopoiesis;
- Fungsi imunologi;
- Penyimpanan kalsium.
Fungsi khusus tulang
• - email gigi : untuk menggigit, memotong,
dan menggilas makanan;
• - tulang kecil dalam telinga : sbg alat
pendengar dalam menginduksi gelombang
suara;
• Panggul wanita : memudahkan proses
persalinan.
Fisiologi otot rangka
• Sel otot dapat dirangsang secara kimiawi,
listrik dan mekanik untuk menimbulkan
potensial aksi yg dihantarkan sepanjang
membran sel.
• Sel otot mengandung protein kontraktil
dan mempunyai mekanisme yg diaktifkan
oleh potensial aksi.
• 40% otot terdiri atas otot rangka.
Susunan otot kerangka
• Serabut otot t.a. serabut otot tersendiri yg
merupakan kompleks bangun susunan saraf
berakhir dalam tendon serta serabut otot
tersusun sejajar.
• Otot rangka bermula dan berakhir dalam tendon,
shg tenaga kontraktil bersifat adaptif.
• Tiap serabut otot dibentuk dari fibril yg dibagi ke
filamen tersendiri yg dibentuk dari protein
kontraktil.
Serat otot kerangka
• Dibentuk oleh sejumlah serat yg diameter
berkisar 10-89 mikrometer.
• Masing-2 serat terbuat dari rangkaian sub-unit
yg lebih kecil.
• Sebagian besar dari otot memiliki serat-2 yg
membentang sepanjang otot.
• Terdiri atas :
– Sarkolema;
– Miofibril;
– Sarkoplasma;
– Retikulum sarkoplasmik.
Sarkolema
• Membran sel dari serat otot t.a. membran
sel yg disebut plasma : yaitu lapisan tipis
dari bahan polisakarida yg mengadung
serat kolagen tipis.
• Pada ujung serat , otot lapisan sarkolema
ini bersatu dg serat tendon berkumpul
menjadi berkas utk membentuk tendon
otot yg menyisip pada tulang.
miofibril
• Setiap serat otot mengadung beberapa
ratus sampai beberapa ribu miofibril.
• Setiap miofibril memiliki 1500 filamen
miosin dan 3000 filamen aktin yg
merupakan molekul protein polimer besar
yg bertanggung jawab utk “kontraksi otot”.
• Filamen miosin dan filamen aktin memiliki
pita terang dan gelap yg selang-seling.
Sarkoplasma
• Miofibril yg terpendam dalam serat otot t.a.
unsur intraseluler.
• Cairan sarkoplasma mengadung : kalium,
fosfat dan enzim protein dalam jumlah
besar.
• Miofibril yg berkontraksi membutuhkan
sejumlah besar ATP yg dibentuk oleh
mitokhondria.
Retikulum sarkoplasmik
• Di dalam sarkolema terdapat banyak
retikulum endoplasma yg dalam serat otot
disebut :”retikulum sarkolema” yg
mempunyai susunan khusus dalam
pengaturan kontraksi otot, semakin cepat
kontraksi semakin banyak retikulum
endoplasma.
Sifat listrik otot rangka
• Kejadian listrik dan aliran ion otot rangka yg
mendasarinya sama dg yg ada dalam saraf hanya
terdapat perbedaan kuantitatif dalam jumlah besar.
• Potensial membran istirahat 90 mv, potensial aksi
berlangsung 2-4 mikron/detik, dihantarkan sepanjang
serabut otot 5 m/detik.
• Masa refraktor absolut selama 1-3 m/detik dan polarisasi
(gelombang listrik) susulan relatif memanjang walaupun
sifat listrik serabut sendiri di dalam suatu otot tidak
cukup berbeda dalam menghasilkan suatu yg
menyerupai potensial aksi gabungan, tetapi ada
perbedaan ringan dalam ambang berbagai serabut.
Mekanisme umum dalam kontraksi
otot
• 1. potensial aksi berjalan sepanjang saraf motorik
sampai ke ujung serat saraf;
• 2. setiap ujung saraf menyekresi substansi
neurotransmiter yi “ asetilkolin” dalam jumlah kecil;
• 3. asetilkolin bekerja utk area setempat pada membran
serat otot utk membuka saluran asetilkolin melalui
molekul-2 protein dalam membran serat otot;
• 4. terbukanya saluran asetilkolin menimbulkan sejumlah
besar ion “Natirum” mengalir ke bag. Dalam membran
serat otot pada titik terminal saraf, peristiwa ini
menimbulkan potensial aksi serat saraf.
• 5. potensial aksi berjalan sepanjang membran saraf otot
dg cara yg sama seperti potensial aksi sepanjang
membran saraf;
• 6. potensial aksi akan menimbulkan depolarisasi
membran serat otot , berjalan dalam serabut otot dimana
potensial aksi menyebabkan retikulum sarkolema
melepaskan ion “kalsium” yg disimpan dalam retikulum
ke dalam miofibril;
• 7. ion kalsium menimbulkan kekuatan menarik antara
filamen aktin dg filamen miosin shg menyebabkan
gerakan bersama-sama dan menghasilkan kontraksi;
• 8. setelah kurang lebih 1 detik kalsium dipompa lagi
kembali kedalam retikulum sarkolema, tempat ion-ion
disimpan sampai potensial aksi otot yg baru lagi.
Potensial aksi
• Neuron menyalurkan informasi dg mengubah muatan
listrik di sepanjang dirinya.perubahan dalam muatan
listrik disebut dg suatu : “potensial aksi”.
• Apabila impuls mencapai akson, saluran khusus yg
disebut “gerbang natrium”(sodium gates) terbuka shg
terjadi pergerakan ion natrium ekstrasel sesuai gradien
konsentrasi menuju akson. Oleh karena ion natrium
membawa muatan positif, bagian dalam akson secara
elektris menjadi positif dibandingkan dg bagian luar dan
membran mengalami “depolarisasi”.
• Pada puncak potensial aksi (sekitar 1mdet), saluran ion
menutup dan membran menjadi bocor untuk ion kalium,
ion ini bergerak keluar akson sesuai penurunan gradien
konsentrasi.
• Hasilnya adalah pemulihan potensial membran,
yg disebut sebagai “repolarisasi”.
• Segmen akson tsb. Kemudian memasuki
periode refrakter ketika tidak lagi dibentuk
potensial aksi.
• Namun depolarisasi di satu segmen kecil neuron
menyebabkan depolarisasi di segmen
berikutnya dg. demikian perubahan aktivitas
listrik ini menjalar cepat di sepanjang neuron.
neurotransmiter
• Potensial aksi bergerak di sepanjang akson.
• Informasi yg terdeteksi di perifer memicu aktivitas di
reseptor neuron dan potensial aksi menjalar di
sepanjang akson antara dua neuron di sinaps.
• Penyaluran informasi melintasi celah ini dilakukan oleh
zat kimia yg dikenal : “neurotransmiter”.
• Zat ini dilepaskan oleh neuron pertama, berjalan
melintasi celah, dan memicu potensial aksi di neuron
kedua.
• Hubungan antara neuron yg memberi rangsangan dan
otot disebut “taut neuromuskulus”
Kelelahan otot
• Kontraksi kuat otot yg berlangsung lama bisa
mengakibatkan keadaan kelelahan otot;
• Hal ini diakibatkan ketidakmampuan proses kontraksi
dan metabolisme serabut otot utk melanjutkan suplai
pengeluaran kerja sama. Saraf terus menerus bekerja
dg baik, impuls saraf berjalan normal melalui hubungan
otot dan saraf masuk kedalam serabut otot dan potensial
aksi normal menyebar ke serabut-2 otot, tetapi kontraksi
makin lama makin lemah karena dalam serabut otot
kekurangan “ATP”.
• Hambatan aliran darah yg menuju otot yg sedang
berkontraksi mengakibatkan kelelahan otot yg hampir
sempurna dalam waktu <1 menit krn kehilangan suplai
zat gizi.
Hipertropi otot
• Aktivitas otot yg kuat menimbulkan ukuran otot
bertambah, garis tengah tiap serabut otot meningkat,
sarkolema meningkat,serat-2 mendapat gizi dan zat
antara metabolisme seperti adenosin, trifosfat, keratin
fosfat, glikogen”lipid”intersel mitokhondria bertambah
dan miofibril juga bertambah.
• Hipertropi otot meningkatkan daya gerak otot dan
mekanisme zat gizi utk mempertahankan peningkatan
daya gerak, juga gerakan otot jauh lebih cepat serta
meningkatkan ketahanan otot disertai peningkatan
enzim-2 oksidasif, mioglobin dan kapiler darah yg
semuanya penting utk peningkatan metabolisme otot.
Atropi otot
• Terjadi bila otot tidak digunakan atau otot hanya
digunakanutk kontraksi sangat lemah;
• Atropi sering terjadi bila anggota gerak
diletakkan dalam pembungkus gips, karena gips
dapat membatasi kontraksi otot.
• Bila otot tidak digunakan selama 1 bulan, dapat
menurunkan ukuran otot sampai separuh ukuran
normal;
• Bila otot diinervasi segera, atropi otot akan terus
berkurang selama beberapa tahun dan jika otot
dipersarafi kembali selama 3-4 bulan biasanya
fungsi seluruh otot kembali lagi.
Kedutan otot
• Potensial aksi tunggal yg menyebabkan kontraksi
singkat dan diikuti relaksasi.
• Kedutan dimulai 2 m/dtk setelah depolarisasi membran
dimulai, sebelum depolarisasi membran lengkap.
• Lamanya kedutan bervariasi sesaui dg jenis otot yg
sedang di tes;
• Serabut otot lambat terutama terlibat dg gerakan yg
kuat, kasar dan terus-menerus mempunyai kedutan yg
berlangsung 100m/dtk;
• Lama kontraksi ini sesuai dg fungsi masing-2 otot
misalnya pergerakkan mata mempertahankan fiksasi
mata pada obyek-2 spesifik
Mekanisme molekuler kontraksi
otot
• Pada keadaan relaksasi, ujung-2 filamen aksin berasal
dari dua lempeng yg saling tumpang tindih pada waktu
bersamaan, menjadi lebih dekat dg filamen miosin yg
tumpang tindih satu sama lain secara meluas, lempeng
ini ditarik oleh filamen sampai ke ujung miosin.
• Selama kontraksi kuat filamen aktin dapat ditarik ber-
sama2 dg erat hingga ujung filamen miosin menekuk.
• kontraksi otot terjadi karena mekanisme pergeseran
filamen.
• Bila sebuah potensial aksi berjalan ke seluruh membran,
maka serat otot akan menyebabkan retikulum
sarkoplasmik melepaskan ion kalsium dalam jumlah
besar yg dengan cepat menembus miofibril.
Dasar molekuler kontraksi
• Proses yg menimbulkan pemendekan unsur kontraktil
didalam otot merupakan peluncuran filamen tipis di atas
filamen tebal.karena otot memendek, maka filamen tipis
dari ujung sarkomer (kontraktil dari miofibril) saling
mendekat.
• Saat pendekatan filamen ini saling tumpang tindih.
• Peluncuran selama kontraksi otot dihasilkan oleh
pemutusan hubungan antara aktin (protein miofibril) dan
miosin (protein globulin) yg menghasilkan gerakan
selama kontraksi cepat.
• Saat kontraksi otot yg diperlukan adalah ATP hidrolisis
ikatan antara gugusan fosfat.
lanjutan
• Potensial aksi dihantarkan ke semua fibril di dalam
serabut melalui pelepasan Ca+ dari sisterna
terminalis.gerakan ini membuka pengikat bagi miosin
shg ATP dipecah dan timbul kontraksi.
• Bila sebuah otot berkontraksi maka timbul suatu kerja yg
memerlukan energi. Sejumlah ATP dipecah membentuk
ADP selama proses kontraksi, lalu semakin hebat kerja
yg dilakukan, maka semakin besar jumlah ATP yg
dipecah.
• Proses ini berlangsung terus-menerus sampai filamen
aktin menarik membran dan menyentuh ujung akhir
filamen miosin sampai beban pada otot menjadi terlalu
besar utk terjadinya tarikan lebih lanjut.
Kontraksi otot butuh energi
• Bila suatu otot berkontraksi melawan suatu
beban, maka dikatakan otot melakukan kerja.hal
ini berarti energi yg dipindahkan dari otot ke
beban eksternal.
• Misalnya mengangkat suatu obyek ke tempat yg
lebih tinggi atau utk mengimbangi tahanan pada
waktu melakukan gerakan.
• Dalam perhitungan energi yg dibutuhkan utk
melakukan kerja berasal dari reaksi kimia dalam
sel otot selama kontraksi.
– Rumus : w = L x D (w=hasil kerja;L=beban;D=jarak
gerakan thd beban).
Jenis kontraksi
• 1.kontraksi isometrik :
• Dimana otot tidak memendek selama berkontraksi, otot
berkontraksi melawan transduser kekuatan tanpa
mengurangi panjang otot.

• 2. kontraksi isotonik :
• adalah suatu keadaan dimana otot memendek melawan
beban, tetapi tekanan pada otot tetap konstan. Otot
memendek melawan beban yg ada, misalnya otot
sedang mengangkat beban yg berat.
Sumber tenaga
• Kontraksi otot memerlukan tenaga.
• Sumber tenaga otot dari proses kimia dirubah
menjadi tenaga mekanik.
• Sumber akhir merupakan metabolisme antara
karbohidrat dan lipid hidrolisis ATP.
• ATP disintesis ulang dari ADP oleh tambahan
suatu gugusan fosfat.
• Sintesis ulang ATP dan fosforil keratin berasal
dari pemecahan glukosa ----CO2 +H2O
Fisiologi sistem pergerakan
• Aktivitas motorik dari fungsi sistem
pergerakan diatur oleh saraf, tulang, sendi
dan otot yg terbentuk saling menunjang
dalam suatu kerja sama utk melakukan
suatu kegiatan dan pergerakan.
• Aktivitas volunter direncanakan oleh otak
dan perintah dikirim ke otot melalui sistem
piramidal yg berhubungan dg gerakan dan
sikap.
Macam gerakan
• 1. gerakan pengungkit;
• 2. gerakan kolumna vertebralis;
• 3. gerakan pernafasan;
• 4. gerakan anggota badan atas;
• 5. gerakan angota badan bawah;
• 6. sikap badan;
• 7. sikap jalan;
• 8. sikap lari.
Fisiologi sistem otot polos
• Otot polos : terdiri atas serat-2 kecil diameter :
• 2-5 mikron, panjang : 20-500 mikron.
• Otot polos tak punya susunan bergaris filamen
aktin dan miosin spt otot rangka.
• Pada otot polos sejumlah besar filamen aktin
terletak dalam badan padat, yg terletak dalam
membran sel terikat bersama dengan jembatan
protein interseluler
Kontraksi otot polos
• 1. mempunyai siklus yg lambat;
• 2. energi yg dibutuhkan utk
mempertahankan agar tegangan kontraksi
pada otot polos 1/10-1/20;
• 3. kontraksi berlangsung lambat dan
tercetusnya kontraksi sebagai respon thd
ion kalsium.
• 4.kekuatan kontraksi maksimum pada otot
polos > besar dari otot rangka
Bagian yg berperan pada kontraksi
otot polos
• 1. Aktin (filamen aktin);
• 2. Miosin (filamen miosin);
• 3. Ion Kalsium;
Aktin (filamen aktin)
• Aktin bersifat komplek t.a : aktin, tropomiosin
dan troponin;
• Setiap untaian filamen aktin t.a molekul aktin yg
melekat pada satu molekul ADP;
• Molekul ADP ini merupakan bag aktif dari
filamen aktin yg berintegrasi dg jembatan
penyeberangan filamen aktin utk menimbulkan
kontraksi otot, ujung lain filamen aktin menonjol
ke kedalam sarkolema yg berdekatan dg
ruangan molekul miosin.
Molekul tropomiosin
• Filamen aktin yg mengandung protein lain
terbungkus secara spiral mengelilingi sisi
heliks (membelit) filamen aktin, sehingga
tidak terjadi penarikan antara filamen aktin
dan filamen miosin untuk menimbulkan
kontraksi.
Molekul troponin
• Merupakan molekul lain yg melekat pada
salah stu ujung tropomiosin yg mempunyai
peran spesifik dalam pengaturan kontraksi
otot, mempunyai afinitas (ikatan) yg kuat
thd aktin.
• Troponin melekatkan tropomiosin
(penghambat interaksi) pada aktin.
• Afinitas troponin yg kuat thd kalsium
menimbulkan proses kontraksi otot.
Peranan ion kalsium
• Dengan adanya ion kalsium dalam jumlah besar akan
menimbulkan efek penghambatan troponin dan
tropomiosin pada filamen aktin juga akan terhambat.
• Mekanisme penghambatan ini belum diketahui secara
pasti tetapi diduga ion kalsium bergabung dg troponin
dan berikatan secara kuat dg 4 ion kalsium
kompleks,troponin akan mengalami perubahan bentuk
yg menarik molekul tropomiosin dan memindahkan pada
lekukan antara 2 aktin shg terjadi kontraksi.
• Jadi kesimpulannya : mekanisme hubungan normal
antara kompleks troponin, tropomiosin dan aktin diubah
oleh ion kalsium utk menghasilkan kondisi baru yg
menimbulkan kontraksi.

You might also like