Professional Documents
Culture Documents
Npm : 230110060005
3. Leaching,
Leaching adalah suatu metode untuk memisahkan padatan campuran yang
terkontak dengan pelarut cair. Pada tahap ini dilakukan pemisahan antara
campuran adonan nugget dengan campuran nugget cumi yang terkontak dengan
pelarut cair. Leaching pada dasanya mengacu untuk menapis cairan dan
memisahkannya dari padatan.
4. Pengepresan dan Penggilingan,
Pada tahap pengepresan resiko fisik yang sangat mungkin terjadi ialah
daging yang telah digiling dan dipress terkontaminasi oleh benda asing yang dapat
membuat bahan baku berada pada titik kendali kritis, pengendaliannya ialah
seluruh gilingan tersebt digiling dan dipress di tempat yang steril dan dipastikan
bahwa alat-alat yang digunakan dalam proses ini bersih dari benda-benda asing,
seperti kuku, rambut ataupun benda-benda lain. Sebaiknya, setelah penggilingan
dan pengepressan adonan disimpan dalam es.
5. Pencetakan Adonan
Pada tahap pencetakan adonan, resiko yang dapat ditimbulkan adalah alat
yang digunakan untuk mencetak atau pekerja yang melakukan pencetakan kurang
steril sehingga dapat membuat bahan baku produk yang telah dicetak mengalami
titik kritis. Pengendalian yang dapat dilakukan adalah memastikan pekerja dan
alat yang digunakan telah benar-benar steril atau bebas dari kontaminasi hal-hal
yang tidak berhubungan dengan pencetakan sehingga tidak mencemari atau
merusak bahan baku yang telah dicetak.
6. Pembumbuan
Pada tahap ini, resiko yang dapat ditimbulkan adalah bumbu yang
digunakan terkontaminasi oleh benda-benda asing maupu waktu kadaluarsa dari
bumbu yang digunakan, pengendalian kritisnya ialah memilih bahan dengan
selektif.
7. Penggorengan,
Pada tahap penggorengan, resiko yang dapat ditimbulkan ialah minyak
yang digunakan bukanlah minyak yang berkualitas sehingga dapat mengakibatkan
produk yang dihasikanpun kurang berkualitas. pengendalian kritisnya ialah
memilih minyak yang digunakan untuk penggorengan nugget ikan ialah minyak
yang berkualitas.
Leaching
Pengeresan dan
pengilingan
Pencetakan adonan
Pembumbuan
Pengorengan
Deskripsi Produk : Nugget cumi merupakan bentuk olahan dari surimi dengan
penambahan bumbu, tepung tapioka yang dicelupkan ke dalam adonan batter
kemudian dilumuri dengan tepung roti dan digoreng. Masyarakat pada umumnya
telah mengenal nugget karena rasanya yang enak dan cara pengolahannya yang
cukup sederhana. Ciri khas produk ini adalah memiliki tekstur yang elastis dan
kenyal. Sifat elastis nugget cumi dipengaruhi oleh beberapa fakor, antara lain
jenis cumi, tingkat kesegaran cumi, pH dan kadar air daging cumi, pencucian,
umur cumi, suhu dan waktu pemanasan serta jenis dan konsentrasi zat tambahan
(Irianto 1996). Bahan baku utama untuk pembuatan nugget cumi digunakan
daging cumi, (Suzuki 1981)
Suhu penyimpanan lebih tinggi dari suhu Menyimpan nugget cumi pada suhu
optimum akan mempercepat
pembusukan.
dingin agar tidak mempercepat
pembusukan
2 Bahaya Kimiawi
3. Bahaya Biologis
Konsumen : MASYARAKAT
Proses Pengolahan
Tahap 1
Menyiangi cumi segar yang akan digunakan, yaitu dengan membuang kepala,
jeroan,dan tinta.
Tahap 2
Melakukan pemotongan kotak dadu kecil sehingga diperoleh daging cumi yang
akan mudah digiling lalu cuci dengan air es.
Tahap 3
Menggiling daging cumi yang sudah dipotong dadu sehingga diperoleh lumatan
daging yang halus (surimi)
Tahap 4
Surimi yang diperoleh dicampurkan dengan garam (2,5%), tepung tapioka (3%),
putih telur (1%), vetsin (0,3%), keju, roti tawar, condiment (bawang merah,
bawang putih dan jahe dengan perbandingan 15:3:1 yang dihaluskan),dan air es
(33%)diaduk sampai adonan tercampur rata(homogen).
Tahap 5
Adonan dicetak berbentuk bulat atau persegi, selanjutnya dicelupkan dalam batter
dan kemudian dilumuri dengan tepung roti sampai merata.
Tahap 6
Formula batter adalah campuran tepung terigu (12%), tepung beras (8%), tepung
maizena (7,5%), backing powder (1,5%), lada (1,9%) garam (1%). Ditambah air
dengan perbandingan maksimum 1 : 1.
Tahap 7
Nugget cumi digoreng dengan minyak panas suhu 150 - 160°C sampai matang
(berwarna kuning kecoklatan).
Tahap 8