You are on page 1of 9

SATUAN ACARA PENYELUHAN DESA SIAGA

A. Nama kegiatan
Pendidikan kesehatan (penkes)

B. Judul penyuluhan
Desa Siaga

C. Tempat dan Waktu Penyuluhan


Tempat : Balai Desa Padukuhan Serut
Hari / tanggal : Senin/ 22 februari 2010
Waktu : 12.00 WIB – selesai

D. Tujuan Umum
Mewujudkan masyarakat sehat dan mandiri pada tahun 2015

E. Tujuan Khusus
1. Terwujudnya pemberdayaan dan peran serta masyarakat
2. Terwujudnya masyarakat sehat,lingkungan sehat,perilaku sehat,
cakupan pelayanan merata dan bermutu
3. Terwujudnya kesadaran,kemauan dan kemampuan hidup sehat
4. Terwujudnya derajat kesehatan yang tinggi

F. Sasaran
Anggota Ibu – ibu PKK
G. Materi
1. Pengertian Desa Siaga
2. Tujuan umum dan khusus
3. Sasaran pengembangan Desa Siaga
4. Kriteria Desa Siaga
5. Langkah pengembangan Desa Siaga
6. Keefektifan Desa Siaga

H. Metode
 Ceramah
 Tanya jawab

I. Media
 Laptop dan LCD
 Lefleat

J. Pembagian

No Kegiatan Respon peserta Waktu


1 Pendahuluan :  Membalas salam 5 Menit
 Menyasmpaikan salam  Mendengarkan
 Memperkenalkan diri  Memberi respon
 Apersepsi
2 Penyampaian materi : Mendengarkan dan 20 Menit
 Pengertian memperhatikan
 Tujuan umum dan khusus
 Sasaran pengembangan
desa siaga
 Kriteria desa siaga
 Langkah pengembangan
desa siaga
 Keefektifan desa siagas

3 Penutup:  Menyampaikan 20 menit


 Tanya jawab /tanggapan pertanyaan
 Feedback peserta  Memberikan
 Menyimpulkan hasil respon
 Salam penutup  Mendengarkan
 Menjawab salam

K. Setting dan tempat

Duduk, bersila, berjajar dan menghadap kedepan kearah penyaji.

L. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Ibu – ibu PKK Dukuh Serut hadir ditempat penyuluhan.
b. Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di Balai Desa Dukuh
Serut
c. Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan sebelumnya.

2. Evaluasi Proses
a. Ibu – ibu pkk antusias terhadap materi penyuluhan.
b. Ibu – ibu PKK tidak meninggalkan tempat penyuluhan sebelum
kegiatan selesai.
c. Ibu - ibu terlibat aktif dalam kegiatan penyuluhan
3. Evaluasi Hasil
a. Ibu – ibu PKK mengerti tentang, dapat menyebutkan pengertian, pola
makan lansia, menu makan bagi lansia, penyakit pada lansia,
pencagahan serta tanda dan gejala.
b. Ibu – ibu PKK hadir saat pertemuan/penyuluhan.

II. Pengorganisasian
Pembicara / fasilitator;
DESA SIAGA

Desa siaga adalah desa yang penduduknya memiliki kesiapan sumber daya
dan kemampuan untuk mencegah dan mengatasi masalah-masalah kesehatan secara
mandiri dalam rangka mewujudkan desa sehat.

Sasaran pengembangan desa siaga

• Semua individu dan keluarga desa yang diharapkan mampu melaksanakan


hidup sehat, serta peduli dan tanggap terhadap permasalahan kesehatan
diwilayah desanya.
• Pihak-pihak yang mempunyai pengaruh terhadap perubahan perilaku individu
dan keluarga atau dapat menciptakan iklim yang kondusif bagi perubahan
perilaku tersebut seperti tokoh masyarakat, kader desa dan petugas kesehatan.
• Pihak-pihak yang diharapkan memberikan dukungan kebijakan, peraturan
perundang-undang, dana, tenaga, sarana

Kriteria desa siaga

• Memiliki sarana pelayanan kesehatan dasar


• Memiliki berbagai UKBM sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat
• Memiliki system pengamatan penyakit dan faktor-faktor risiko yang berbasis
masyarakat
• Memiliki system kesiapsiagaan dan penanggulangan kegawatdaruratan dan
bencana berbasis masyarakat.
• Memiliki system pembiayaan kesehatan yang berbasis masyarakat.
• Memiliki lingkungan yang sehat.
• Masyarakat sadar gizi serta berperilaku hidup bersih dan sehat.
Langkah pengembangan desa siaga

• Mengidentifikasi masalah, penyebab, dan sumber daya yang dimanfaatkan


untuk mengatasi masalah.
• Mendiagnosis masalah dan merumuskan alternative - alternatif pemecakan
masalah.
• Menetapkan alternatif pemecahan masalah yang layak, merencanakan, dan
melaksanakannya

Memantau, mengevaluasi dan membina kelestarian upaya-upaya yang telah


dilakukan.
Subsistem upaya kesehatan adalah tatanan yang menghimpun berbagai upaya
kesehatan masyarakat, upaya kesehatan perorangan, dan upaya kesehatan
kegawatdaruratan secara terpadu dan saling mendukung guna menjamin
tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.

Unsur-unsur Utama
 Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) adalah setiap kegiatan yang dilakukan
oleh pemerintah dan atau masyarakat serta swasta untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan serta mencegah dan menanggulangi timbulnya
masalah kesehatan di masyarakat.
 Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) adalah setiap kegiatan yang dilakukan
oleh masyarakat, swasta dan atau pemerintah, untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit serta
memulihkan kesehatan perorangan.

Upaya Kesehatan Kegawatdaruratan (UKKD) adalah setiap kegiatan


yang dilakukan oleh pemerintah dan atau masyarakat serta swasta untuk
penanganan semua kegawatdaruratan secara terpadu, dengan melibatkan
berbagai disiplin, profesi dan sektor
 Upaya kesehatan masyarakat strata kedua
UKM strata kedua adalah UKM tingkat lanjut, yang mendayagunakan
ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan spesialistik ditujukan kepada
masyarakat.
Penyelenggara UKM strata kedua adalah pemerintah, masyarakat dan
swasta dengan penanggung jawab Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang
mempunyai dua fungsi utama, yakni fungsi manajerial dan fungsi teknis
kesehatan.

Bentuk pokok upaya kesehatan masyarakat meliputi :


1. Upaya Kesehatan Masyarakat
 Upaya kesehatan masyarakat strata pertama
UKM strata pertama adalah UKM tingkat dasar yang
mendayagunakan ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan dasar
ditujukan kepada masyarakat.
UKM strata pertama diselenggarakan oleh puskesmas dan
bertanggung jawab atas masalah kesehatan di wilayah kerjanya.
 Upaya kesehatan masyarakat strata kedua
UKM strata ketiga adalah UKM tingkat unggulan, yaitu yang
mendayagunakan ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan
subspesialistik yang ditujukan kepada masyarakat.
Penanggung jawab UKM strata ketiga adalah Dinas Kesehatan
Propinsi yang mempunyai dua fungsi utama, yakni fungsi manajerial
dan fungsi teknis kesehatan

2. Upaya Kesehatan Perorangan (UKP)


Bentuk pokok upaya kesehatan perorangan meliputi :
 Upaya kesehatan perorangan strata pertama UKP strata pertama
adalah UKP tingkat dasar, yang mendayagunakan ilmu
pengetahuan dan teknologi kesehatan dasar ditujukan kepada
perorangan.
 Upaya kesehatan perorangan strata kedua
UKP strata kedua adalah UKP tingkat lanjut, yang
mendayagunakan ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan
spesialistik ditujukan kepada perorangan
 Upaya kesehatan perorangan strata ketiga
UKP strata ketiga adalah UKP tingkat unggulan yang
mendayagunakan ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan
subspesialistik ditujukan kepada perorangan

3. Upaya Kesehatan Kegawat Daruratan (UKKD)


Bentuk pokok upaya kesehatan kegawatdaruratan meliputi :
 Upaya kesehatan kegawatdaruratan strata pertama
UKKD strata pertama adalah kegiatan terpadu penanganan
kegawatdaruratan yang dilakukan oleh masyarakat, swasta dan
pemerintah. Penanggungjawab UKKD strata pertama adalah puskesmas.
 Upaya kesehatan kegawatdaruratan strata kedua
UKKD Strata kedua adalah kegiatan terpadu penanganan
kegawatdaruratan yang dilakukan oleh swasta dan pemerintah pada
tingkat rujukan strata kedua yang didukung masyarakat.
Penanggungjawab UKKD strata kedua adalah Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.
 Upaya kesehatan kegawatdaruratan strata ketiga
UKKD Strata Ketiga adalah kegiatan terpadu penanganan
kegawatdaruratan yang dilakukan oleh swasta dan pemerintah pada
tingkat rujukan strata ketiga yang didukung masyarakat.
Penanggungjawab UKKD strata ketiga adalah Dinas Kesehatan
Propinsi.

Keefektipan Desa Siaga


Desa siaga akan dapat terwujud apabila manajemen dalam pelaksanaan
pengembangannya diselenggarakan secara paripurna oleh berbagai pihak
( unit-unit kesehatan dan pemangku kepentingan lain yang terkait ).
Agar Desa Siaga efektif, di samping peranan kepala desa yang optimal, juga
para kader kesehatan atau fasilitator desa harus mampu melakukan tindakan
3T yang berarti Tinjau, Telaah, dan Tindakan. Tinjau maksudnya mengenal
tokoh masyarat, mencari dukungan masyarakat, paham situasi dan kondisi
desa, serta lainnya. Telaah berarti menganalisis potensi dan masalah,
menyusun strategi pengembangan desa siaga, serta pemetaan orang-orang
potensial di desa bersangkutan.

You might also like