You are on page 1of 22

Updated

28/03/05
Jam 08:30

PENJELASAN MENGENAI
PERATURAN MENTERI
PERINDUSTRIAN TENTANG
PEDOMAN TEKNIS PENGGUNAAN
PRODUKSI DALAM NEGERI

Departemen Perindustrian
Sistematika
1. Latar Belakang
2. Cakupan Pengaturan
3. Acuan Dasar Hukum
4. Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN)
5. Preferensi Harga
6. Harga Evaluasi Akhir (HEA)
7. Verifikasi
8. Catatan
9. Sanksi
10. Output yang diharapkan
1. Latar Belakang Perlunya Program Peningkatan
Penggunaan Produksi Dalam Negeri (P3DN)
Pertumbuhan PDB 2005 (%)

a) Konsumsi masyarakat % PDB


2005 2004
sulit terus diharapkan 3,95 Konsumsi 65,41% 67,78%
menjadi penarik per-
tumbuhan ekonomi; 8,06 Pemerintah 8.24% 8.45%

b) Belanja Pemerintah 9,93 Investasi 21,97% 21,79%


belum didayagunakan
maksimal untuk me- 8,6 Export 33,54% 32,25%
ningkatkan P3DN
5,6 PDB

c) P3DN dapat digunakan untuk menumbuhkan industri

d) Keppres 80 Tahun 2003 dapat dimanfaatkan sebagai basis


pengaturan utk menerbitkan SK Menperind utk meningkatkan
P3DN (Pasal 44 ayat 1 dan 2)
1. Latar Belakang Program Peningkatan…….

Keppres no. 80 Tahun 2003 :

- Instansi pemerintah wajib memaksimalkan penggunaan barang/


jasa hasil produksi dalam negeri (ps 40 ayat 1)

- Kewajiban instansi pemerintah sebagaimana ps 40 ayat 1 dila-


kukan pada setiap tahapan pengadaan barang/jasa mulai
persiapan s.d penyelesaian perjanjian/kontrak

- Dalam dokumen pengadaan diwajibkan memberikan preferensi


harga untuk barang produksi dalam negeri

- Pengaturan Daftar Inventarisasi Barang/jasa Produksi Dalam Negeri


& penyebarluasannya  Dep. Perindustrian (ps 44)
1. Latar Belakang Program Peningkatan…….

Untuk mengimplementasikan isi Keppres 80/2003 dan


perubahannya Menteri Perindustrian menerbitkan Peraturan
No :11/M-IND/PER/3/2006; yang isinya a.l :

- Mewajibkan instansi menggunakan produksi dalam negeri


yang memiliki Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dan
Bobot Manfaat Perusahaan (BMP) tertentu;

- Memberikan preferensi harga pada produksi dalam negeri


yang memiliki nilai TKDN tertentu pada Tender;

- Mewajibkan instansi membentuk Tim Peningkatan Pengguna-


an Produksi Dalam Negeri (P3DN) untuk mendorong Penggu-
naan Produksi Dalam Negeri yang diimplementasikan mulai
dari tahap perencanaan, pelaksanaan sampai dengan
monitoring
- Permen No 11/2006 efektif 14 Juni 2006 namun bagi instansi
yg belum siap selambat2nya 1 Januari 2007 wajib melaksa-
kannya (Permen No 30/2006)
Perencanaan, Pelaksanaan dan Monitoring
Penggunaan Produksi Dalam Dalam Negeri
Rencana
Pendanaan Proyek

Usulan
UsulanRencana
Rencana Prinsip
PrinsipPerencanaan
Perencanaan
Penggunaan
PenggunaanProduksi
ProduksiDN
DN Penggunaan
PenggunaanProduksi
ProduksiDN
DN

Tender
Tender Mencantumkan
Mencantumkan
Persyaratan
Persyaratan
Penggunaan
Penggunaan Komitmen
Produksi
ProduksiDN
DN Penggunaan
Produksi DN Monitoring
MonitoringTKDN
TKDN
melalui pemberian Sesuai
SesuaiKomitmen
Komitmen
preferensi harga
Evaluasi
Evaluasi Daftar
DaftarInventarisasi
Inventarisasi
Barang/Jasa
Barang/Jasa
Prod.
Prod.Dalam
DalamNegeri
Negeri
Dan
Dan
Nilai
NilaiTKDN
TKDN

Pemenang Kontrak Pelaksanaan


Pelaksanaan
Pemenang Kontrak
Proyek
Proyek
2. Cakupan Pengaturan
Belanja pemerintah di :
1) Departemen,
2) LPND (Lembaga Non Departemen),
3) Pemda,
4) BUMN (Badan Usaha Milik Negara),
5) BUMD (Badan Usaha Milik Daerah),
6) BHMN (Badan Hukum Milik Negara),
7) KKKS (Kontraktor Kontrak Kerjasama),
8) Anak Perusahaan BUMN/BUMD,
9) Dll.
3. Acuan sebagai Dasar Hukum (yg utama)

a) Undang-undang Nomor 5 Tahun 1984 tentang Perindustrian ;

b) Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;

c) Keputusan Presiden R.I. Nomor 80 Tahun 2003 tentang Pedoman Pengadaan


Barang dan Jasa Pemerintah beserta perubahannya;

d) dll.
4. Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN)

Perubahan :

Bahan Baku, BARANG


- Sifat
Tenaga Kerja DAN
- Wujud JASA
- Fungsi

 Komponen Dalam Negeri (KDN) Industri Nilai Ekonomi


 Komponen Luar Negeri (KLN) Lebih Tinggi
 TKI/TKA

TKDN = Biaya (material langsung+tenaga kerja langsung+overhead


4a. Konsep Penetapan TKDN :
1. BIAYA MATERIAL LANGSUNG (Variabel)
2. BIAYA TENAGA KERJA LANGSUNG (Variabel)
3. BIAYA TIDAK LANGSUNG (Factory Overhead) (Variabel + Tetap) Biaya
__________________________________________+ Produksi
4. BIAYA PRODUKSI (Cost to Make) (Variabel + Tetap)
5. BEBAN PEMASARAN (Marketing Expences) Harga
6. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI (G&AExpences) Barang
Jadi
_________________________________________+
7. HARGA POKOK PENJUALAN (Cost of Goods Sold)
8. KEUNTUNGAN DAN PAJAK (Profit & Tax)
_________________________________________+
9. HARGA JUAL (Selling Price)
10. TRANSPORTASI DAN PERGUDANGAN
_________________________________________+
11 . HARGA FOB

PETUNJUK TEKNIS DAN TATA CARA PENILAIAN SENDIRI CAPAIAN TINGKAT


KOMPONEN DALAM NEGERI (Peraturan Sekjen Deperin No. 372/SJ-IND/PER/6/2006)    
DIAGRAM DATA/DOKUMEN PENDUKUNG YANG PERLU DIPERSIAPKAN UNTUK
PENILAIAN CAPAIAN TKDN BARANG

Harga Jual
(Price)

Keuntungan
Pajak Harga Pokok Penjualan
( Profit )

Biaya Manufakturing
Biaya komersial
( Cost to sell ) Dalam Negeri Luar Negeri

Biaya langsung Biaya tak langsung

Dalam Negeri Luar Negeri Dalam Negeri Luar Negeri


Beban pemasaran
( Marketing
Expenses )

Biaya Bahan Baku Biaya Tenaga Kerja Biaya Tenaga Kerja Biaya Bahan Baku Biaya Tidak Langsung
Langsung Langsung Tidak Langsung Tidak Langsung Lainnya

V a r i a b e l V a r i a b e l S.V a r i b e l + F i x e d V a r i a b e l V a r i b e l + F i x e d

Dalam Negeri Luar Negeri Dalam Negeri Luar Negeri Dalam Negeri Luar Negeri Dalam Negeri Luar Negeri Dalam Negeri Luar Negeri
Beban umum &
administrasi
( General &
administrations
expenses )

Biaya Tenaga Kerja Biaya Tenaga Kerja Biaya Tidak Langsung Biaya Tidak Langsung
Tidak Langsung Tidak Langsung Lainnya Lainnya

Semi.V a r i b e l F i x e d F i x e d + S.Variabel V a r i b e l

= Tidak diperhitungkan dalam Dalam Negeri Luar Negeri Dalam Negeri Luar Negeri Dalam Negeri Luar Negeri Dalam Negeri Luar Negeri

penilaian TKDN
4b. Ruang Lingkup Produk sesuai Keppres 80
GABUNGAN
BARANG JASA
BARANG & JASA

Pre - bidding Bidding Post - bidding

PRODUK TUNGGAL JOB ORDER LELANG KONTRAK


5. Preferensi Harga

Sumber
Pendanaan Nilai TKDN Produk Preferensi
(X %)
Dalam X >= 25 % Barang Maks. 30 %
Negeri/K3S Jasa Maks. 7,5%
Pinjaman X >= 25 % Barang Maks. 15 %
Luar Negeri / Jasa Maks. 7,5 %
Hibah

Departemen
Perindustrian
6. Harga Evaluasi Akhir (HEA)

Penyedia
Brg/Jasa Harga Penawaran (Rp) TKDN (%) HEA (Rp) Peringkat

A 1.050.000.000 60 889.830.508 I

B 1.150.000.000 50 1.000.000.000 III

C 1.025.000.000 25 953.488.372 II

Catatan: Untuk Pengadaan barang dalam negeri dgn preferensi harga 30 %.

100
HEA = -------------- X HP ; HP=harga penawaran; KP=koef.preferensi;
100 + KP Kp = TKDN X preferensi = 60%x30%=18%
7. Verifikasi

A= Departemen Perin- Tim Koordinasi


Instansi Pengawasan
Industri Penghasil dustrian; Pemerintah
Barang Dan Jasa B= Instansi Terkait dan Evaluasi
Terkait Pelaksanaan

TKDN
Barang
VERIFIKASI B - Proses
(Sesuai
Pelaksanaan Pengadaan
TKDN Pengadaan dan
Keppres - Monitoring
Jasa No. 80 tahun Evaluasi - Penyaksian
2003) Proses Produksi
TKDN
Gabungan A

Daftar
Inventarisasi
Barang/Jasa
Produksi DN
8. Catatan :
Catatan (1) :
Sistim Nilai TKDN Produk Nilai BMP % TKDN dan
Pendanaan BMP

Dalam
Negeri/K3S X% Y% X%+Y%
dan Luar (Maksimum BMP = >= 40 %
negeri 15 %)

Wajib menggunakan Produksi Dalam Negri


Nilai BMP (Bobot Manfaat Perusahaan)=Nilai penghargaan kepada
perusahaan memberdayakan Usaha Kecil/Koperasi melalui kemitraan,
memelihara kesehatan, keselamatan kerja dan lingkungan (OHSAS
18000; ISO 14000), memberdayakan lingkungan (CD), serta memberikan
fasilitas pelayanan purna jual
 Catatan (2) :
Apabila terdapat dua atau lebih penawaran dengan
Harga Evaluasi Akhir (HEA) yang sama, pemenang
diberikan kepada penawar dengan TKDN terbesar
(lampiran VIII).

 Catatan (3) :

TKDN di “declare” dengan metode self assessment


oleh penyedia barang dan jasa, dan akan diverifikasi
oleh pengguna barang (dl rangka tender) dan jasa
atau Deperind (utk pencantuman pada Buku Daftar
Inventarisasi Barang/Jasa).
 Catatan (4) :
a) Kementerian/LPND/Propinsi/Kab-Kota harus
membentuk Tim P3DN dibawah Sekretaris
Jenderal/Sekretaris LPND/Sekda untuk
mengkoordinasikan perencanaan, implementasi,
monitor, dan evaluasi upaya peningkatan
penggunaan produksi dalam negeri (Permenperin
No. 31/2006);
b) Tim ini juga akan merupakan desk di instansi yang
bersangkutan yg menangani salah tafsir (bila ada)
antara penyedia barang dan jasa dengan pembeli
barang dan jasa (panitia tender) pada saat
pelelangan;
c) Tim hrs melaporkan kemajuan kepada pimpinan
instansi, yang selanjutnya dilaporkan kepada
Presiden setiap 6 bulan sekali. Departemen
Perindustrian
Catatan (4) …lanjutan….:
a) Tim P3DN Instansi berkoordinasi dengan Tim
P3DN Departemen Perindustrian;
b) Struktur Standar Tim P3DN :
b1. Tim Kerja : Ketua, Sekretaris, Anggota;
b2. Tim Fasilitasi Perbedaan Penafsiran TKDN :
Ketua, Sekretaris,
- Anggota :
-- dipilih oleh pimpinan unit/dinas yg
membidangi industri
-- wakil dari kadin/kadinda
-- wakil dari asosiasi terkait
-- wakil dari surveyor yang ditunjuk Menperin
Departemen
Perindustrian
9. Sanksi
a) Sanksi bagi Penyedia Barang dan Jasa :
(i). Sanksi Administrasi
(ii). Sanksi Finansial :
- Sanksi Perubahan TKDN yang tidak mengubah
peringkat pemenang;
- Sanksi Perubahan TKDN yang mengubah
peringkat pemenang.
b) Sanksi bagi Pengguna Barang dan Jasa
10. Output yang diharapkan
1) Meningkatnya penggunaan Produksi Dalam Negeri
2) Meningkatnya / penyerapan tenaga kerja
3) Penghematan devisa
4) Berkurangnya ketergantungan terhadap produk luar
negeri melalui pengoptimalan belanja pemerintah
(Pusat dan Daerah), BUMN, BUMD, BHMN,atau
KKKS.
Terimakasih….

Departemen
Perindustrian

You might also like