You are on page 1of 17

TUGAS

KEWARGANEGARAAN
SISTEM HUKUM DAN PERADILAN
INTERNASIONAL

DISUSUN OLEH :

………………………..
……………….

SMAN ……………………….
KABUPATEN TANAH DATAR
2009-2010
Standar Kompetensi : 5. Menganalisis sistem
hukum dan peradilan internasional
Kompetensi dasar :
5.1 Mendeskripsikan sistem hukum dan peradilan
internasional
o Mengemukakan makna hukum internasional.
o Menjelaskan hakekat hukum internasional
o Menjelaskan asas-asas hukum internasional
o Mengidentifikasikan sumber-sumber hukum
internasional
o Mengidentifikasikan subyek-subyek hukum
internasional
o Mendeskripsikan peranan lembaga peradilan
Internasional
o Mengidentifikasikan kewenangan Mahkamah
Internasional
o Mendeskripsikan kendala yang dihadapi
Mahkamah Internasional dalam memerankan
sebagai lembaga peradilan internasional

HUKUM DAN PERADILAN INTERNASIONAL

1. Pengertian Hukum Internasional


Menurut Mochtar Kusumaatmadja, Hukum Internasional
adalah keseluruhan kaidah dan asas yang mengatur hubungan
atau persoalan yang melintas batas-batas negara antara negara
dan negara, negara dan subjek hukum lain bukan negara, atau
subjek hukum bukan negara atau satu sama lain.
Menurut Ivan A. Shearer, Hukum Internasional adalah
sekumpulan peraturan hukum yang sebagian besar mengatur
tentang prinsi-prinsip dan aturan-aturan yang harus dipatuhi
oleh negara-negara (subjek hukum internasional) dan
hubungannya satu sama lain, yang meliputi:
a. Aturan-aturan hukum yang berhubungan dengan fungsi-
fungsi institusi atau organisasi-organisasi, hubungan antara
institusi dan organisasi-organisasi tsb, serta hubungan antara
institusi dan organisasi-organisasi tsb dengan negara dan
individu-individu.
b. Aturan-aturan hukum tertentu yang berhubungan dengan
individu-individu yang menjadi perhatian komunitas
internasional selain entitas negara.

2. Hakikat Hukum Internasional


Adanya aturan aturan hukum dalam sebuah hubungan
dimaksudkan untuk mewujudkan kelancaran dan keberhasilan
dalam mencapai tujuan bersama. Selain itu, juga untuk
menghindari kerugian yang diderita suatu negara akibat
tindakan dari negara lain. Dengan demikian, diciptakannya
hukum internasional disertai tujuan untuk mengatur masalah-
masalah bersama dalam suatu hubungan antara subjek-subjek
hukum internasional. Hukum internasional juga berperan
penting untuk mengatur dan mengatur menjaga tatanan hukum
dunia yang aman, tertib, dan damai.

3. Asas Hukum Internasional


a. Asas Teritorial
Asas ini didasarkan pada kekuasaan negara atas
wilayahnya. Menurut asas ini, negara melaksanakan hukum
bagi semua orang dan semua barang yang ada di wilahnya.
b. Asas Kebangsaan
Asas ini didasarkan pada kekuasaan negara untuk warga
ngaranya. Menurut asas ini, setiap warga negara, dimanapun
berada, tetap mendapatkan perlakuan hukum dari negaranya.
c. Asas Kepentingan Umum
Asas ini didasarkan pada wewenang negara untuk
melindungi dan mengatur kepentingan dalam kehidupan
bermasyarakat. Menurut asas ini, negara dapat
menyesuaikan diri dengan semua keadaan dan peristiwa
yang berkaitan dengan kepentingan umum.

4. Konsep Dasar Hukum Internasional


Hukum Internasional digolongkan menjadi dua, yaitu
sebagai berikut:
a. Hukum Publik Internasional, adalah kumpulan peraturan
hukum yang mengatur tentang hubungan antara negara
merdeka dan berdaulat. Disebut juga Hukum Antar Negara
atau Hukum Internasioal.

b. Hukum Privat (Perdata) Internasional, adalah ketentuan-


ketentuan yang mengatur hubungan hukum antara seseorang
dan orang lain yang berlainan warga negaranya dalam
sebuah negara yang berkenaan dengan keperdataan. Dikenal
juga dengan istilah hukum Antar Bangsa.
5. Sumber-sumber Hukum Internasional.
Sumber hukum internasional dibedakan atas sumber
hukum dalam arti formal dan material. Sumber hukum
internasional formal diatur dalam piagam PBB. Sedangkan
sumber hukum material membahas tentang dasar berlakunya
hukum suatu negara. Sumber hukum material terdiri dari 2
aliran berikut:
a. Aliran Naturalis. Berdasarkan pada hak asasi atau hak-hak
alamiah yang bersumber dari hukum tuhan sehingga
menempati posisi lebih tinggi dari hukum nasional (grotius).
b. Aliran Positivisme. Mendasarkan berlakunya hukum
internasional pada persetujuan bersama dari negara-negara di
tambah dengan asas pacta sunt servada (hans Kelsen).

Secara formal sumber hukum internasional dapat


dibedakan atas 4 (empat), yaitu:
a. Perjanjian Internasional (traktat)
b. Kebiasaan Internasional
c. Prinsip-prinsip hukum umum
1) Sebagai pelengkap dari hukum kebiasaan dan perjanjian
internasional
2) Sebagai penafsiran bagi perjanjian internasional dan
hukum kebiasaan
3) Sebagai pembatasan bagi perjainjian internasional dan
hukum kebiasaan.
d. Yurisprudensi dan anggapan-anggapan para ahli hukum
internasional.

6. Subjek-subjek Hukum Internasional


Yang termasuk subjek-subjek hukum internasional adalah
sebagai berikut:
a. Negara
Negara yang menjadi subjek hukum adalah negara yang
merdeka, berdaulat, dan tidak merupakan bagian dari suatu
negara.
b. Tahta Suci (Vatikan)
Ialah Gereja Katolik Roma yang diwakili oleh Paus di
Vatikan.
c. Palang Merah Internasional
Kedudukan palang merah internasional sebagai subjek
hukum diperkuat dengan adanya beberapa perjanjian.
d. Organisasi Internasional
Dalam pergaulan internasional yang menyangkut hubungan
antar negara, banyak sekali organisasi yang diadakan
(dibentuk) oleh negara-negara itu.
e. Orang perseorangan (indivudu)
Manusia sebagai mahkluk individu dianggap sebagai subjek
hukum internasional jika dalam tindakan atau kegiatan yang
dilakukannya memperoleh penilaian positif atau negatif
sesuai kehendak damai kehidupan masyarakat dunia.
f. Pemberontak dan pihak dalam sengketa
Pemberontak dan pihak dalam sengketa dianggap sebagai
salah satu subjek hukum internasioal karena mereka
memiliki hak yang sama untuk:
1) Menentukan nasibnya sendiri
2) Memilih sistem ekonomi, polotik, sosial sendiri.
3) Menguasai sumber kekayaan alam diiwilayah yang
diduduukinya.

7. Lembaga peradilan Internasional.


a. Mahkamah internasional.
Merupakan pengadilan tertinggi dalam kehidupan bernegara
didunia ini. Mahkamah Internasional beranggotaka 15 orang
hakim yang dipilih oleh majelis umum dan dewan
keamanan. Masa pilih para hakim Mahkamah Internasional
adalah 9 tahun sekali dengan ketentuan dapat dipilih
kembali.

b. Pengadilan Internasional.
Dengan adanya optional clause menunjukkan langkah
penting menuju suatu pengadilan internasional wajib,
walaupun penandatanganan dari negara-negara anggota
hanya mengenai penyelesaian perselisihan hukum saja.

Kompetensi dasar :
5.2 Menjelaskan penyebab timbulnya sengketa
internasional dan cara penyelesaian oleh Mahkamah
Internasional
 Mengidentifikasi penyebab timbulnya sengketa
internasional
 Mengidentifikasikan cara menyelesaikan masalah-
masalah (sengketa) internasional
 Memberikan contoh penyelesaian masalah internasional
melalui arbitrase
 Memberikan contoh penyelesaian masalah internasional
melalui konsiliasi

A. Penyebab Timbulnya Sengketa Internasional


Persengketaan Internasional daat terjadi pada seluruh aspek
kehidupan manusia. Diantaranya dalam aspek politik,ekonomi,
dan sosial budaya.
a. Masalah politik
Banyak masalah internasional yang muncul karena sikap
politik negara tertentu kepada negara lain. Misalnya:
1) Kecendrungan negara untuk memanfaatkan organisasi
atau lembaga tertentu untuk keuntungan negara sendiri.
2) Munculnya masalah-masalah baru karena aksi teroris,
narkoba, pelanggaran HAM, dan sebagainya.
3) Runtuhnya Uni Soviet yang semula sebagai pengimbang
negara adidaya Amerika Serikat, sehingga timbul
kekuatan-kekuatan lain (spt: RRC, Rusia dan jepang)
4) Kekhawatiran Amerika Serikat adanya pengadaan
kekuatan-kekuatan nuklir di Iran.
b. Masalah Ekonomi
1) Kemajuan industri suatu negara dapat menumbuhkan rasa
iri bagi negara lain.
2) Munculnya keinginan untuk memasukkan negara-negara
naju dan agresif dalan perdagangan pada suatu sistem
perdagangan yang lebih teratur, dalam sistem globalisasi
ekonomi.
3) Pernyataan perekonomian masyarakat Eropa yang
tentunya akan memakmurkan negara atau masyarakatnya
sendiri.
4) Lambannya atau kurang percayanya negara-negara
industri maju dalam memberikan bantuan kepada negara-
negara berkembang atau miskin.

c. Masalah Sosial-Budaya.
1) Masalah kemiskinan, keterbelakangan, tingkat
pendidikan yang rendah sering menjadi pemicu
persengketaan.
2) Krisis-krisis yang berkepanjangan di sub-Sahara Afrika
yang dapat mendatangkan penderitaan sosisal ekonomi.
3) Adanya tenaga kerja ilegal dari negara tertentu ke negara
lain.
4) Masalah pemanfaat laut, hutan, masalah limbah industri
yang dapat mengganggu ketenangan hidup negara lain.

B. Cara Menyelesaikan Sengketa Internasional


a. Metode-metode Diplomatik
1) Negosiasi
Merupakan metode penyelesaian sengketa yang paling
tradisional dan sederhana, karena tidak melibatkan pihak
ketiga.
2) Mediasi
Merupakan bentuk lain dari negosiasi. Perbedaannya,
mediasi melibatkan pihak ketiga yang bertindak sebagai
pelaku mediasi (mediator).

3) Inquiry
Digunakan untuk mencapai penyelesaian sebuah sengketa
dengan cara mendirikan sebuah komisi atau badan yang
bersifat internasional untuk mencari dan mendengarkan
semua bukti-bukti yang relevan dengan permasalahan.
4) Konsiliasi
Merupakan metode penyelesaian pertikaian yang bersifat
internasional dalam suatu komisi yang dibentuk oleh
pihak-pihak baik sifatnya permanen, atau sementara
berkaitan dengan proses penyelesaian pertikaian.

b. Metode legal
1) Arbitrase
Metode ini digunakan dalam hukum nasional dan hukum
internasional (mengenai perbatasan dan wilayah).
2) Mahkamah Internasioonal
Merupakan pengadilan yang memiliki yurisdiksi atas
berbagai macam persoalan internasional.
3) Pengadilan-penggadilan lainnya.

Kompetensi dasar :
5.3 Menghargai putusan Mahkamah Internasional
 Mendeskripsikan prosedur Mahkamah Internasional dalam
penyelesaian masalah internasional
 Mengidentifikasikan sistematika keputusan Mahkamah
Internasional
 Menjelaskan dampak suatu negara yang tidak mematuhi
keputusan Mahkamah Internasional
 Mendeskripsikan contoh sikap negara yang mematuhi
keputusan Mahkamah Internasional
A. Prosedur Penyelesaian Sengketa Internasional Melalui
Mahkamah Intenasional.
Sengketa internasional dapat dislesaikan oleh Mahkamah
Internasional dengan melaui prosedur berikut:
1. Telah terjadi pelanggara HAM atau kejahatan humaniter
(kemanusiaan) di suatu negara terhadap negara lain atau
rakyat negara lain.
2. Adanya pengaduan dari korban (rakyat) dan pemerintahan
negara yang menjadi korban terhadap pemerintahan dari
negara yang bersangkutan karena di dakwa telah melakukan
pelanggaran Ham atau kejahatan humaniter lainnya.
3. Pengaduan disampaikan ke Komisi Tinggi Ham PBB atau
melalui lembaga-lembaga HAM internasional lainnya.
4. Pengaduan ditindaklanjuti dengan penyelidikan,
pemerikasaan, dan penyidikan. Jika ditemui bukti-bukti kuat
terjadinya pelanggaran HAM atau kejahatan kemanusiaan
lainnya, maka pemerintahan dari negara yang didakwa
melakukan kejahatan humaniter dapat diajukan ke
mahkamah Internasional.
5. Dimulaiilah proses peradilan sampai dijatuhkan sanksi.

B. Dampak Suatu Negara yang Tidak mematuhi Keputuusan


Mahkamah Internasional

Keputusan mahkamah Internasional mengikat pihak yang


bersengketa, sehingga negara yang bersangkutan wajib
memenuhi keputusan tersebut. Apabila negara yang
bersangkutan (berrsengketa) tidak menjalankan keajiban
tersebut, negara lawan sengketa dapat mengajukan permohonan
kepada Dewan Keamanan PBB agar keputuusan Mahkamah
Internasional dijalankan. Dewan Keamanan PBB dapatt
merekomendasikan agar keputusan itu dilaksanakan atau
menetapkan tindakan yang diambil. Mahkama Internasional
sendiri tidak dapat mengeksekusi keputusannya.
SOAL-SOAL LATIHAN

Standar Kompetensi : 5. Menganalisis sistem


hukum dan peradilan internasional

A. OBJEKTIF

1. “Adanya aturan aturan hukum dalam sebuah hubungan


dimaksudkan untuk mewujudkan kelancaran dan keberhasilan
dalam mencapai tujuan bersama”, merupakan....dari Hukum
Internasional.
a. Asas-asas
b. Pengertian
c. Sumber
d. Hakikat
e. Subjek

2. Sumber hukum material terdiri dari 2 aliran. Yaitu...


a. Naturalis dan Traktat
b. Naturalis dan Positifisme
c. Positifisme dan traktat
d. Yurisprudensi dan traktat
e. Positifisme dan Yurisprudensi

3. “keseluruhan kaidah dan asas yang mengatur hubungan atau


persoalan yang melintas batas-batas negara antara negara dan
negara, negara dan subjek hukum lain bukan negara, atau
subjek hukum bukan negara atau satu sama lain” merupakan
pengertian Hukum Internasioonal menurut...
a. Oppenheim
b. Mochtar Kusumaatmadja
c. Prof. Dr. J.G Starke
d. Bierly
e. Hackworth
4. Berikut ini adalah ahli yang mendefinisikan Pengertian Hukum
Internasional. Kecuali...
a. Bierly
b. Ivan A. Shearer
c. G. Schwarzenberger
d. Oppenheim
e. Hackworth

5 . “setiap warga negara, dimanapun berada, tetap mendapatkan


perlakuan hukum dari negaranya”. Adalah menurut asas...
a. Asas Teritorial
b. Asas Kebangsaan
c. Asas Kemerdekaan
d. Asas kenegaraan
e. Asas Kepentingan umum

16.Dibawah ini yang tidak termasuk cara penyelesaian sengketa


internasional secara diplomatik adalah...
a. Negosiasi
b. Arbitrase
c. Inquiry
d. Konsiliasi
e. Mediasi

17.kumpulan peraturan hukum yang mengatur tentang hubungan


antara negara merdeka dan berdaulat. Disebut juga Hukum
Antar Negara atau Hukum Internasioal. Adalah konsep dasar
Hukum Internasional....
a. Hukum Perdata
b. Hukum Privat
c. Hukum Publik Internasional
d. Hukum Pidana
e. Hukum Sementara
18.Kecendrungan negara untuk memanfaatkan organisasi atau
lembaga tertentu untuk keuntungan negara sendiri, merupakan
penyebab sengketa internasional dalam bidang...
a. Politik
b. Sosial
c. Budaya
d. Ekonomi
e. Keamanan

19.Cara untuk menyelesaikan Sengketa Internasional bisa


dengan....Metode
a. 15
b. 10
c. 9
d. 7
e. 2

20.subjek hukum yang diperkuat dengan adanya beberapa


perjanjian merupakan subjek hukum...
a. Negara
b. Orang perseorangan (indivudu)
c. Palang Merah Internasional
d. Organisasi Internasional
e. Tahta Suci (Vatikan)

21.Asas yang didasarkan pada kekuasaan negara atas wilayahnya,


adalah asas...
a. Asas Teritorial
b. Asas Kebangsaan
c. Asas Kemerdekaan
d. Asas kenegaraan
e. Asas Kepentingan umum

22.Secara formal sumber hukum internasional dapat dibedakan


atas...
a. 5
b. 6
c. 3
d. 7
e. 4

23.Pengaduan disampaikan ke lembaga-lembaga HAM


internasional atau melalui....
a. Pengadilan Internasional
b. Mahkamah Agung
c. Komisi Tinggi Ham PBB
d. Mahkamah Internasional
e. Komisi Internasional

14. Berikut ini yang merupakan asas Hukum Internasional adalah...


a. Asas Kebangsaan
b. Asas kenegaraan
c. Asas kemerdekaan
d. Asas keadilan
e. Asas kemanusiaan

15.Cara penyelesaian Sengketa Internasional yang memerlukan


pihak ketiga sebagai penengah adalah...
a. Negosisasi
b. Inquiry
c. Konsiliasi
d. Mediasi
e. Arbitrase

16.Berikut ini yang merupakan asas Hukum Internasional adalah...


a. Asas Kebangsaan
b. Asas kenegaraan
c. Asas kemerdekaan
d. Asas keadilan
e. Asas kemanusiaan

17.Sumber Hukum Internasional dibedakan atas....macam


a. 2 (dua)
b. 3 (tiga)
c. 4 (empat)
d. 5 (lima)
e. 6 (enam)

18.Pengadilan tertinggi dalam kehidupan bernegara didunia ini


adalah...
a. Mahkamah Agung
b. Pengadilan Internasional
c. Pengadilan Umum
d. Mahkamah Internasional
e. Pengadilan Nasional

19.Sumber hukum internasional yang berdasarkan pada hak asasi


atau hak-hak alamiah yang bersumber dari hukum tuhan
sehingga menempati posisi lebih tinggi dari hukum nasional
adalah...
a. Positifisme
b. Yurisprudensi
c. Traktat
d. Naturalis
e. Kebangsaan

20.Cara untuk menyelesaikan Sengketa Internasional mengenai


perbatasan dan wilayah adalah...
a. Arbitrase
b. Mahkamah Internasional
c. Negosiasi
d. Konsiliasi
e. Inquiry

B. B. ESSAY

1. Jelaskan Subjek-subjek hukum internasional…!


2. Tuliskan pengertian Hukum Internasional menurut Mochtar
Kusumaatmadja...!
3. Jelaskan Prosedur penyelesaian Sengketa Internasional oleh
Mahkamah Internasional…!
4. Tuliskan Asas-asas Hukum Internasional…!
5. Jelaskan Lembaga Peradilan Internasional…!
KUNCI JAWABAN

Standar Kompetensi : 5. Menganalisis sistem hukum


dan peradilan internasional

A. OBJEKTIF
1. D 11. A
2. B 12. E
3. B 13. C
4. C 14. A
5. B 15. D
6. B 16. A
7. C 17. A
8. A 18. D
9. E 19. D
10. C 20. A

B. ESSAY

1. Yang termasuk subjek-subjek hukum internasional adalah


sebagai berikut:
a. Negara
Negara yang menjadi subjek hukum adalah negara yang
merdeka, berdaulat, dan tidak merupakan bagian dari suatu
negara.
b. Tahta Suci (Vatikan)
Ialah Gereja Katolik Roma yang diwakili oleh Paus di
Vatikan.
c. Palang Merah Internasional
Kedudukan palang merah internasional sebagai subjek
hukum diperkuat dengan adanya beberapa perjanjian.
d. Organisasi Internasional
Dalam pergaulan internasional yang menyangkut hubungan
antar negara, banyak sekali organisasi yang diadakan
(dibentuk) oleh negara-negara itu.
e. Orang perseorangan (indivudu)
Manusia sebagai mahkluk individu dianggap sebagai subjek
hukum internasional jika dalam tindakan atau kegiatan yang
dilakukannya memperoleh penilaian positif atau negatif
sesuai kehendak damai kehidupan masyarakat dunia.
f. Pemberontak dan pihak dalam sengketa
Pemberontak dan pihak dalam sengketa dianggap sebagai
salah satu subjek hukum internasioal karena mereka
memiliki hak yang sama untuk:
1) Menentukan nasibnya sendiri
2) Memilih sistem ekonomi, polotik, sosial sendiri.
3) Menguasai sumber kekayaan alam diiwilayah yang
diduduukinya.

2. Menurut Mochtar Kusumaatmadja, Hukum Internasional adalah


keseluruhan kaidah dan asas yang mengatur hubungan atau
persoalan yang melintas batas-batas negara antara negara dan
negara, negara dan subjek hukum lain bukan negara, atau
subjek hukum bukan negara atau satu sama lain.
3. Sengketa internasional dapat dislesaikan oleh Mahkamah
Internasional dengan melaui prosedur berikut:
1. Telah terjadi pelanggara HAM atau kejahatan humaniter
(kemanusiaan) di suatu negara terhadap negara lain atau
rakyat negara lain.
2. Adanya pengaduan dari korban (rakyat) dan pemerintahan
negara yang menjadi korban terhadap pemerintahan dari
negara yang bersangkutan karena di dakwa telah melakukan
pelanggaran Ham atau kejahatan humaniter lainnya.
3. Pengaduan disampaikan ke Komisi Tinggi Ham PBB atau
melalui lembaga-lembaga HAM internasional lainnya.
4. Pengaduan ditindaklanjuti dengan penyelidikan,
pemerikasaan, dan penyidikan. Jika ditemui bukti-bukti kuat
terjadinya pelanggaran HAM atau kejahatan kemanusiaan
lainnya, maka pemerintahan dari negara yang didakwa
melakukan kejahatan humaniter dapat diajukan ke
mahkamah Internasional.
5. Dimulaiilah proses peradilan sampai dijatuhkan sanksi.
4. Asas-asas hukum internasional
a. Asas Kepentingan Umum
b. Asas Kebangsaan
c. Asas Teritorial

5 . Lembaga peradilan Internasional.


a. Mahkamah internasional.
Merupakan pengadilan tertinggi dalam kehidupan bernegara
didunia ini. Mahkamah Internasional beranggotaka 15 orang
hakim yang dipilih oleh majelis umum dan dewan
keamanan. Masa pilih para hakim Mahkamah Internasional
adalah 9 tahun sekali dengan ketentuan dapat dipilih
kembali.
b. Pengadilan Internasional.
Dengan adanya optional clause menunjukkan langkah
penting menuju suatu pengadilan internasional wajib,
walaupun penandatanganan dari negara-negara anggota
hanya mengenai penyelesaian perselisihan hukum saja.

You might also like