You are on page 1of 8

Profil Perusahan

Berdiri pada 1 Januari 1977. Nama Gardena diambil dari nama bunga yang sangat harum, yaitu
bunga Gardenia atau ceplok piring Logo Gardena Terdiri dari lingkaran yang membentuk huruf
"G", sebelah luar berwarna hijau, dengan arti Toko Gardena adalah tempat yang sejuk, aman dan
damai dengan pelayanan ramah yang menyentuh hati. Lingkaran Merah sebelah dalam
menunjukan semangat kerja yang tinggi, tekad untuk memuaskan masyarakat, dan pantang putus
asa menghadapi kesulitan dan tantangan, ini sesuai dengan motto Gardena pada waktu itu "Abdi
Anda Sekeluarga". 5 helai bunga yang menghias huruf "G" melukiskan bahwa Gardena
menjunjung tinggi 5 sila dari Garuda Pancasila
Terletak di jalan utama Kota Jogja, Gardena Department Store & Supermarket merupakan salah
satu supermarket di Jogja yang berusaha menjadi sarana perbelanjaan terkemuka yang dipilih
oleh pelanggan karena mutu pelayanan yang prima dan terpercaya. Dengan pegawai yang
menjunjung tinggi profesionalisme secara berkesinambungan untuk untuk mencapai kepuasan
kerja dalam memberikan pelayanan terbaik bagi para pelanggan.
Dengan fasilitas dan layanan terbaik yang diberikan pagawainya, pusat belanja ini merupakan
pilihan tepat bagi Anda yang ingin memenuhi kebutuhan sehari-hari. Segala jenis barang
kebutuhan berkualitas disediakan Gardena dengan harga yang bersaing dan yang pasti kualitas
yang tak perlu diragukan lagi.

SEJARAH 
Bermula dari toko "Suryo Agung" , 2 kavling di selatan Pasar Beringharjo dan kios grosir
pakaian di dalam pasar Beringharjo, Yogyakarta pada tahun 1965, pimpinan Gardena
berkeinginan untuk mengembangkan usahanya dengan membuka toko Vinolia di jalan Urip
Sumoharjo No. 37 C pada tahun 1973.

Seiring dengan perkembangan dunia retail di Jogja, Gardena, dari kata Gardenia, bungan dengan
aroma yang harum dibangun. Pada tanggal 03 Juni 1983, lantai pertama dibuka. Disusul dengan
lantai dua pada tanggal 25 Juni 1983.
Pada tanggal 21 Januari 1984, Gardena Department Store & Supermarket resmi dibuka oleh Sri
Paduka Paku Alam VIII, wakil Gubernur  DIY saat itu. Didukung oleh sekitar 390 pegawai,
Gardena menempati lahan sekitar 6.000 m2 dengan status sebagai (Perusahaan Terbatas) PT 
Gardena Graha. Pada tanggal 15 Mei 1998, perusahaan in membuka cabang pertamanya di jalan
A. Yani No. 10 Magelang.
Proses produksi pada Department Store & Supermarket Gardena

Pemilihan proses adalah apakah produk yang dibuat untuk persediaan atau untuk pesanan dan
dikenal sebagai jenis produksi untuk persediaan (production-to-stock) dan produksi untuk
pesanan (prodiction-to-order). Masing-masing produksi ini mempunyai kebaikan dan kelemahan
tersendiri, di mana proses produksi untuk persediaan akan berproduksi lebih cepat pada harga
lebih rendah, tetapi kurang fleksibel dalam pemilihan produk dibandingkan dengan proses
produksi untuk pesanan.

Proses produksi yang digunakan pada department store & supermarket Gardena yaitu
production-to-stock atau jenis produksi untuk persediaan.

Contohnya, barang-barang perlengkapan kebutuhan rumah tangga sehari-hari. Gardena sebagai


distributor kepada konsumen yang hanya menyediakan beberapa jenis barang, yaitu kebutuhan
pokok seperti sembako, pakaian, sepatu, sandal, tas, dompet, dan lain-lain dari berbagai jenis
merk, jenis peralatan sekolah dan juga Gardena mempunyai food cord.

Untuk menentukan pilihan proses ada tahapan-tahapan yang perlu dipertimbangkan yaitu :

 Mempertimbangkan kondisi pasar seperti biaya, harga jual, dan persaingan.


 Mempertimbangkan besarnya modal yang harus dikeluarkan untuk proses produksi.
 Mempertimbangkan kesediaan personel yaitu memerlukan tenaga manusia yang terampil.
 Mempertimbangkan kebutuhan akan kemampuan manajerial untuk para manajer yang
berfungsi untuk perencanaan, penjadwalan, dan pengawasan.
 Mempertimbangkan persediaan dan harga bahan baku.

Proses biaya produksi di lihat dari biaya, kualitas, dan fleksibilitas di mana :

 Biaya : sasaran biaya sangat penting dalam biaya produksi.


 Kualitas : sasaran kualitas berkaitan dengan kualitas produk atau jasa yang dihasilkan.
Sasaran ini dipengaruhi baik oleh disain produk maupun cara produk dibuat.
 Fleksibilitas : menyangkut kemampuan proses untuk membuat perubahan-perubahan
dalam disain produk untuk menyesuaikan diri terhadap perubahan-perubahan yang
terjadi.

Gardena juga menyediakan pelatihan khusus bagi para karyawannya. Untuk pemilihan karyawan
itu sendiri, Gardena mempunyai kriteria-kriteria tertentu untuk menempatkan karyawannya
sesuai dengan skill yang mereka miliki.

Kriteria-kriteria tersebut adalah;

 Pendidikan
Lulusan minimal SMP, maksimal S1;
 Memiliki kepribadian yang baik; dan
 Mampu menggunakan atau mengoperasikan komputer.

Sumber Daya manusia

Masalah sumber daya manusia masih menjadi sorotan dan tumpuhan bagi perusahaan untuk tetap
dapat bertahan di era globalisasi. Sumber daya manusia mempunyai peran utama dalam setiap
kegiatan perusahaan. Walaupun didukung dengan sarana dan prasarana serta sumber dana yang
berlebihan, tetapi tanpa dukungan sumber daya manusia yang andal kegiatan perusahaan tidak
akan terselesaikan dengan baik. Hal ini menunjukkan bahwa sumber daya manusia merupakan
kunci pokok yang harus diperhatikan dengan segala kebutuhannya. Sebagai kunci pokok, sumber
daya manusia akan menentukan keberhasilan pelaksanaan kegiatan perusahaan. Tuntutan
perusahaan untuk memperoleh, mengembangkan dan mempertahankan sumber daya manusia
yang berkualitas semakin mendesak sesuai dengan dinamika lingkungan yang selalu berubah.
Perubahan perlu mendapat dukungan manajemen puncak sebagai langkah pertama yang penting
untuk dilakukan bukan hanya sekedar lip service saja. Pemimpin harus dapat memobilisasi
sebuah tim, proses pekerjaan harus dapat dikembangkan dan proses sumber daya manusia harus
menjadi fokus utama. Perubahan dan peningkatan peran fungsi sumber daya manusia sangat
esensial untuk mendukung keberhasilan organisasi. Pengelolaan sumber daya manusia terkait
dan mempengaruhi kinerja organisassional dengan cara menciptakan nilai atau menggunakan
keahlian sumber daya manusia yang berkaitan dengan praktek manajemen dan sasarannya cukup
luas, tidak hanya terbatas karyawan oiperasional semata, namun juga meliputi tingkatan
manajerial. Sumber daya manusia sebagai penggerak organisasi banyak dipengaruhi oleh
perilaku para pesertanya (partisipannya) atau aktornya. Keikutsertaan sumber daya manusia
dalam organisasi diatur dengan adanya pemberian wewenang dan tanggung jawab. Merumuskan
wewenang dan tanggung jawab yang harus dicapai karyawan dengan standar atau tolak ukur
yang telah ditetapkan dan disepakati oleh karyawan dan atasan. Karyawan bersama atasan
masing-masing dapat menetapkan sasaran kerja dan standar kinerja yang harus dicapai serta
menilai hasil-hasil yang sebenarnya dicapai pada akhir kurun waktu tertentu. Peningkatan kinerja
karyawan secara perorangan akan mendorong kinerja sumbar daya manusia secara keseluruhan,
yang direkflesikan dalam kenaikan produktifitas. Berdasarkan uraian di atas menunjukkan
penilaian kinerja merupakan suatu hal yang tidak dapat dipisahkan dengan perusahaan.
Dukungan dari tiap manajemen yang berupa pengarahan, dukungan sumber daya seperti,
memberikan peralatan yang memadai sebagai sarana untuk memudahkan pencapaian tujuan yang
ingin dicapai dalam pendampingan, bimbingan, pelatihan serta pengembangan akan lebih
mempermudah penilaian kinerja yang obyektif. Faktor penilaian obyektif memfokuskan pada
fakta yang bersifat nyata dan hasilnya dapat diukur,misalnya kuantitas, kualitas, kehadiran dan
sebagainya. Sedangkan faktor-faktor subyektif cenderung berupa opini seperti menyerupai sikap,
kepribadian, penyesuaian diri dan sebagainya. Faktor-faktor subyektif seperti pendapat dinilai
dengan meyakinkan bila didukung oleh kejadian-kejadianyang terdokumentasi. Dengan
pertimbangan faktor-faktor tersebut diatas maka dalam penilaian kinerja harus benar-benar
obyektif yaitu dengan mengukur kinerja karyawan yang sesungguhnya atau mengevaluasi
perilaku yang mencerminkan keberhasilan pelaksanaan pekerjaan. Penilaian kinerja yang
obyektif akan memberikan feed back yang tepat terhadap perubahan perilaku ke arah
peningkatan produktivitas kinerja yang diharapkan.

Karyawan-karyawan yang ditempatkan di gardena department store akan mengetahui


kompetensi kompetensi apa saja yang diperlukan, serta cara apa yang harus ditempuh untuk
mencapai promosi ke jenjang posisi berikutnya. Gardena sendiri hanya akan mempromosikan
karyawan-karyawan yang memenuhi kompetensi-kompetensi yang dibutuhkan dan
dipersyaratkan oleh perusahaan. Perusahaan perlu mengembangkan model kompetensi yang
berintegrasi dengan tolok ukur penilaian kinerja yang dapat dijadikan dasar pengembangan
Sumber Daya Manusia.
Dalam lingkungan bisnis yang semakin kompetitif, maka Gardena dituntut untuk
memberdayakan dan mengoptimalkan seluruh sumber daya yang dimiliki, termasuk Sumber
Daya Manusia. Mengelola Sumber Daya Manusia di organisasi perusahaan Retail dengan
berbagai ragam sifat, sikap dan kemampuan manusia agar mereka dapat bekerja menuju satu
tujuan yang direncanakan Gardena. Sumber Daya Manusia sebagai pelaku organisasi
mempunyai perbedaan dalam sikap (attitude) dan pengalaman (experimen). Perbedaan tersebut
menyebabkan tiap individu yang melakukan kegiatan dalam organisasi mempunyai kemampuan
kerja atau kinerja (performance) yang masing-masing berbeda juga.

Sumber daya manusia yang berbakat, berkualitas, bermotivasi tinggi dan mau bekerja sama
dalam team merupan kunci dari keberhasilan Gardena department store, Karena itu pimpinan
harus dapat menetapkan sasaran kerja yang akan menghasilkan karyawan yang berkualitas
tinggi, bermotivasi tinggi dan produktif. Gardena juga menetapkan target-target spesifik dalam
kurun waktu tertentu tidak hanya bersifat kuantitatif tetapi juga bersifat kualitatif misalnya,
dengan pengembangan diri untuk menguasai pengetahuan dan keahlian yang diperlukan untuk
pekerjaan dengan tingkat kompetensi yang makin baik.

Penilaian kinerja karyawan sebagai pelaku dalam organisasi dengan

membuat ukuran kinerja yang sesuai dengan tujuan perusahanan . Standar penilaian

kinerja di Gardena department store harus dapat diproyeksikan kedalam standar kinerja para
karyawan sesuai dengan unit kerjanya. Evaluasi kinerja harus dilakukan secara terus menerus
agar tujuan organisasi dapat tercapai secara efektif dan efisien.

Untuk itu perlu dilakukan kegiatan penilaian kinerja secara periodik yang berorientasi
pada masa lalu atau masa yang akan datang. Perusahaan perlu mengetahui berbagai kelemahan
atau kelebihan karyawan sebagai landasan untuk memperbaiki kelemahan dan menguatkan
kelebihan dalam rangka meningkatkan produktivitas karyawan.

Indikator penilaian kinerja di Gardena meliputi empat kelompok yaitu “

1. hasil kerja yang berhubungan dengan keuntungan perusahaan


2. kemampuan karyawan
3. pelayanan pelanggan
4. peningkatan karyawan

Lokasi Produksi

Menurut kelompok kami, gardena dipandang dari segi lokasi produksi:


Lokasi di gardena sangat tepat dan strategis, karena dipandang dari lokasinya di tengah2 pusat
kota di jalan besar membuat toko gardena banyak dikunjungi orang mulai dari masyarakat
sekitar hingga masyarakat jogja dari manapun.
Selain itu yang membuat gardena cukup laku keras adalah lokasinya yang dekat dengan kampus
dan kost-kostan, sehingga anak2 kost kalau belanja bulanan, dsb selalu di gardena karena lokasi
nya paling dekat.
Di sekitar gardena terdapat banyak orang berjualan makanan, dsb sehingga membuat gardena
menjadi semakin menarik, lokasi sangat menentukan berjalan’nya sebuah produksi, masyarakat
di sekitar gardena senang ketika gardena mulai berdiri di tempat ini, karena mempermudah
masyarakat untuk mendapatkan barang-barang kebutuhan sehari-hari.
Tata letak gardena dekat dengan ruko dan toko-toko besar mulai dari toko pakaian, toko
makanan, dsb. Selain tempatnya yang luas, penataan untuk setiap outlet di dalamnya juga begitu
rapi. Misal untuk bagian parfum di depan sendiri mulai pintu masuk, kemudian tempat penitipan
barang, lalu supermarket utama, sedangkan di lantai 2 terdapat penjualan pakaian untuk orang
dewasa maupun anak kecil.
Tata letak di gardena sangat menarik perhatian pengunjung untuk ingin memasuki gardena.
Karena tempatnya bersih, lokasi strategis serta pelayanan nya juga baik.
pengambilan keputusan secara analitis. Penambahan kompetensi dalam penilaian kinerja
diharapkan dapat memperbaiki proses penilaian kinerja karyawan
TUGAS MANAJEMEN OPERASI
ANALISIS ASPEK MANAJEMEN OPERASI PADA
GARDENA DEPARTEMENT STORE

UNIVERSITAS KRISTEN DUTA WACANA


EKONOMI MANAJEMEN
Disusun oleh :
Chresty chrarina richi kapressy (11084700)
mariance rieva (11084634)
Meisha (11104859)

You might also like